nugrahapangestu.files.wordpress.com€¦ · web viewsama halnya dengan simulator–simulator...
TRANSCRIPT
SMK N 3 YOGYAKARTATEKNIK PERAWATAN
PERBAIKAN JARINGAN
No. Job : 1
Tgl : 18 & 23 Oktober 2010
Bidang Studi Keahlian:
Teknik Informasi & KomunikasiNama : Nugraha Pangestu
Program Studi Keahlian:
Teknik Komputer & InformatikaMEMBUAT ROUTER STATIS
MENGGUNAKAN PACKET
TRACER
No. Absen : 21
Kompetensi Keahlian:
Teknik Komputer & JaringanNilai:
I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum siswa dapat :
a. Mengetahui tentang jaringan komputer
b. Mengetahui tentang router pada jaringan
c. Mengetahui cara melakukan konfigurasi router statis pada Packet Tracer
II. DASAR TEORI
Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulator untuk
merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan (network). Sama halnya dengan simula-
tor–simulator jaringan lainnya seperti GNS3, Dynamips,Dynagen maupun simulator lain yang
khusus digunakan pada simulasi jaringan. Simulator tersebut tidak jauh berbeda dengan Packet
Tracer, akan tetapi kemudahaan pada Packet Tracer lebih baik dari simulator diatas, hal tersebut
nampak dari penempatan perangkat jaringan maupun pada saat konfigurasi perangkat jaringan.
Aplikasi ini sangat praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita inginkan, dis-
ertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan dibutuhkan pada suatu area network misal
router, switch, hub maupun perangkat lainnya.Dengan dukungan dari banyak perangkat tersebut
akan memudahkan kita dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang akan kita gunakan pada
topologi kita inginkan. Aplikasi Packet Tracer dapat diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan
spesifikasi rendah sehingga tidak tergantung pada spesifikasi yang baik sekalipun. Berikut fungsi
dari masing-masing menu dalam Packet Tracer :
Keterangan gambar :
1. Menubar dan toolbar.
2. Logical, dimana kita akan membuat sebuah simulasi jaringan pada tab bagian ini.
3. Physical, untuk membuat layout atau bentuk dimana setiap periferal diletakkan dengan
baik dan rapi. Pada tab ini kita bisa membuat sebuah kota, gedung dan ruangan.
4. New Cluster, untuk mengelompokkan beberapa periferal menjadi satu jaringan.
5. Move Object, untuk memindahkan periferal ke cluster yang berbeda.
6. Set Tiled Background, berfungsi untuk mengubah background pada stage.
7. Viewport, untuk melihat keseluruhan jaringan yang telah dibuat.
8. Tools packet tracer yang digunakan untuk mem-blok, menggeser stage, menyisipkan
catatan atau keterangan, menghapus periferal, zooming, untuk melakukan test pada
jaringan.
9. Stage digunakan untuk menaruh setiap periferal yang dibutuhkan, disini kita bisa
menaruh semua periferal yang diinginkan tergantung dari layout jaringan yang akan kita
buat dalam sebuah jaringan.
10. Network periferal, semua kebutuhan alat-alat jaringan terdapat pada bagian ini. Mulai
dari router, switch, hub, wireless, server, printer, PC, serta berbagai macam jenis kabel
yang akan kita gunakan dalam koneksi dalam satu jaringan.
11. Sub Network periferal, pada bagian ini kita dapat memilih devices sesuai yang kita
inginkan.
12. Scenario Description, digunakan untuk melakukan skenario pengiriman paket dalam
sebuah jaringan yang kita buat.
13. Status, jika dalam konfigurasi jaringan berhasil maka secara otomatis tools tersebut akan
menampilkan bahwa paket yang kita kirim telah sampai ke tujuan atau muncul peringatan
“successful” dan jika paket yang kita kirim gagal maka akan muncul peringatan “failed”.
14. Realtime, dimana kita bisa melakukan editing, copy, paste, delete layout jaringan yang
sedang kita buat.
15. Simulation Mode, tool ini digunakan untuk melakukan simulasi pengirimat paket ke
semua perangkat jaringan.
III. ALAT DAN BAHAN
1. PC Zyrex
Menggeser tampilan layar
Memberikan keterangan
Menghapus
Memerikas table ARP
Mengirim paket dan PDU
Status pengiriman paket
Memilih devices yang akan kita gunakan
Daftar devices dalam packet tracer
2. Software Packet Tracer 5.0
IV. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan PC yang dapat bekerja secara normal.
2. Instal Software Packet Tracer pada PC tersebut jika belum ada.
3. Jalankan Aplikasi untuk membangun router statis dengan cara :
a. Masuk kedalam Aplikasi Packet Tracer
b. Pilih device yang akan digunakan dari mulai PC, Switch, Router, kabel dll.
Untuk menambahkan device PC, Switch, Router, dan kabel ke area kerja maka dapat
dilakukan langkah – langkah
sebagai berikut :
Pilih salah satu device yang akan ditambahkan dengan cara klik iconnya
Kemudian Pilih salah satu jenis device yang akan ditambahkan dengan cara klik dan drag atau
klik salah satu icon kemudian klik pada area kerja.
Menambahkan device PC
Menambahkan device Routers
Menambahkan device Switches
Menambahkan device kabel koneksi
Kita menggunakan kabel koneksi Straight untuk menghubungkan suatu device dengan device
yang berbeda. Dalam praktikum ini kabel Straight untuk menghubungkan PC dengan Switch,
dan Switch dengan Router. Kemudian kita gunakan kabel Serial DCE untuk menghubungkan
antara Router dengan Router.
c. Memilih Port untuk device
Untuk menambahkan atau mengganti Port pada PC, Router maka dapat dilakukan langkah –
langkah
sebagai berikut :
Menambahkan Port pada PC
Untuk mengganti Port pada PC matikan dahulu komputer lalu kita pilih Port pada bagian
Physical kemudian drag and drop pada port di PC. Dalam praktikum ini kita gunakan port
module untuk Fast Ethernet. Setelah selesai mengganti port kemudian kita hidupkan kembali
PC.
Port pada Switch ( Pada Switch kita tidak perlu lagi menambahkan port )
Menambahkan Port pada Router
Untuk mengganti Port pada Router matikan dahulu power router lalu kita pilih Port pada
bagian Physical kemudian drag and drop pada port di PC. Dalam praktikum ini kita gunakan
port Serial saja untuk menghubungkan Router dengan Router, karena biasanya Port module
untuk Fast Ethernet telah terpasang. Setelah selesai mengganti port kemudian kita hidupkan
kembali power Router.
4. Mengatur IP Adrress pada device Router, dan PC.
5. Tunggu hingga semua koneksi yang tersambung berubah warna menjadi hijau. Jika tetapi
tidak berubah warna menjadi hijau maka ganti posisi konektor pada device-nya.
6. Percobaan ping antar PC.
7. Jika belum berhasil dalam koneksi maka cek ulang pemasangan jenis port, jenis kabel yang
digunakan, power sudah ON atau belum, dan juga cek kembali setting IP padasemua device,
hingga pengaturan statis router-nya sampai berhasil koneksi antar PC.
8. Mendokumentasikan proses pembuatan router statis untuk bahan laporan.
V. HASIL PRAKTIKUM
A. Membuat jaringan dengan menggunakan 4 router.
1. Konfigurasi pada router adalah sebagai berikut :
a. Router 0
1. Konfigurasi IP address dalam eth1 :
2. Kemudian kita melakukan konfigurasi dalam serial pada router0 :
Setelah mengisikan IP address dan Subnet mask pada serial kemudian beri tanda
centang pada port status untuk mengaktifkan serial. Selanjutnya pilih clock rate
sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi dalam router0 sehingga dapat
terkoneksi dengan router lainya.
Kemudian kita melakukan konfigurasi sebagai berikut :
Network Mask Next Hop
192.168.20.0 255.255.255.0 190.190.10.3
192.168.40.0 255.255.255.0 190.190.50.4
192.168.30.0 255.255.255.0 190.190.10.3
b. Router1
1. Dalam fastetherneth0 kita melakukan konfigurasi IP addres sebagai berikut :
2. Kemudian kita melakukan konfigurasi pada serial dalam router1 :
Serial 0/0/0
Serial 0/0/1
Setelah mengisikan IP address dan Subnet mask pada serial kemudian beri tanda
centang pada port status untuk mengaktifkan serial. Selanjutnya pilih clock rate
sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi dalam router1 sehingga dapat
terkoneksi dengan router lainya. Kemudian kita melakukan konfigurasi sebagai
berikut :
Network Mask Next Hop
192.168.10.0 255.255.255.0 190.190.10.2
192.168.30.0 255.255.255.0 190.190.50.3
192.168.40.0 255.255.255.0 190.190.30.2
c. Router3
1. Konfigurasi IP address dalam eth1 :
2. Kemudian kita melakukan konfigurasi dalam serial pada router3 :
Serial 0/0/0
Serial 0/0/0
Setelah mengisikan IP address dan Subnet mask pada serial kemudian beri tanda
centang pada port status untuk mengaktifkan serial. Selanjutnya pilih clock rate
sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi dalam router3 sehingga dapat
terkoneksi dengan router lainya.
Kemudian kita melakukan konfigurasi sebagai berikut :
Network Mask Next Hop
192.168.20.0 255.255.255.0 190.190.50.2
192.168.40.0 255.255.255.0 190.190.30.3
192.168.10.0 255.255.255.0 190.190.10.3
d. Router2
1. Konfigurasi IP address dalam eth1 :
2. Kemudian kita melakukan konfigurasi dalam serial pada router2 :
Serial 0/0/0
Serial 0/0/1
Setelah mengisikan IP address dan Subnet mask pada serial kemudian beri tanda
centang pada port status untuk mengaktifkan serial. Selanjutnya pilih clock rate
sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi dalam router2 sehingga dapat
terkoneksi dengan router lainya.
Kemudian kita melakukan konfigurasi sebagai berikut :
Network Mask Next Hop
192.168.30.0 255.255.255.0 190.190.30.2
192.168.10.0 255.255.255.0 190.190.50.5
192.168.20.0 255.255.255.0 190.190.50.3
e. Ping ke semua jaringan.
B. Membuat jaringan dengan menggunakan 5 router.
a. Router 1
1. Konfigurasi IP address dalam fastethernet 0/0 :
2. Konfigurasi IP address dalam fastethernet 0/1 :
3. Kemudian kita melakukan konfigurasi dalam serial pada router1 :
Serial 0/0/0
Serial 0/0/1
Serial 0/1/0
Setelah mengisikan IP address dan Subnet mask pada serial kemudian beri tanda
centang pada port status untuk mengaktifkan serial. Selanjutnya pilih clock rate
sesuai dengan kebutuhan kita.
4. Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi dalam router1 sehingga dapat
terkoneksi dengan router lainya.
Kemudian kita melakukan konfigurasi sebagai berikut :
b. Router 3
1. Konfigurasi IP address dalam fastethernet 0/0 :
2. Kemudian kita melakukan konfigurasi dalam serial pada router3 :
Serial 0/0/0
Serial 0/0/1
Setelah mengisikan IP address dan Subnet mask pada serial kemudian beri tanda
centang pada port status untuk mengaktifkan serial. Selanjutnya pilih clock rate
sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi dalam router3 sehingga dapat
terkoneksi dengan router lainya.
Kemudian kita melakukan konfigurasi sebagai berikut :
c. Router4
1. Konfigurasi IP address dalam fastethernet 0/0 :
2. Konfigurasi IP address dalam fastethernet 0/1 :
3. Kemudian kita melakukan konfigurasi dalam serial pada router4 :
Serial 0/0/0
Serial 0/0/1
Serial 0/1/0
Setelah mengisikan IP address dan Subnet mask pada serial kemudian beri tanda
centang pada port status untuk mengaktifkan serial. Selanjutnya pilih clock rate
sesuai dengan kebutuhan kita.
4. Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi dalam router4 sehingga dapat
terkoneksi dengan router lainya.
Kemudian kita melakukan konfigurasi sebagai berikut :
d. Router0
1. Konfigurasi IP address dalam fastethernet 0/0 :
2. Kemudian kita melakukan konfigurasi dalam serial pada router0 :
Serial 0/0/0
Serial 0/0/1
Setelah mengisikan IP address dan Subnet mask pada serial kemudian beri tanda
centang pada port status untuk mengaktifkan serial. Selanjutnya pilih clock rate
sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi dalam router0 sehingga dapat
terkoneksi dengan router lainya.
Kemudian kita melakukan konfigurasi sebagai berikut :
e. Router2
1. Konfigurasi IP address dalam fastethernet 0/0 :
2. Kemudian kita melakukan konfigurasi dalam serial pada router1 :
Serial 0/0/0
Serial 0/0/1
Setelah mengisikan IP address dan Subnet mask pada serial kemudian beri tanda
centang pada port status untuk mengaktifkan serial. Selanjutnya pilih clock rate
sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Selanjutnya kita harus melakukan konfigurasi dalam router2 sehingga dapat
terkoneksi dengan router lainya.
Kemudian kita melakukan konfigurasi sebagai berikut :
f. Ping ke semua jaringan.
VI. KESIMPULAN
Dari Praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa :
Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulator untuk merangkai
dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan (network). Sama halnya dengan simulator–
simulator jaringan lainnya seperti GNS3, Dynamips,Dynagen maupun simulator lain yang khusus
digunakan pada simulasi jaringan
Packet Tracer memudahkan seseorang dalam mendisain sebuah jaringan baik jaringan lokal
maupun jaringan berbasis luas.
VII. DAFTAR PUSTAKA
http://images.shushanthy.multiply.com/attachment/0/R-7cewoKCmsAAG0ORrk1/konfigurasi-cisco-router.pdf?nmid=90612386