Meme Politik di Twitter

Arya Farrel Ganendra

Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UPN “Veteran” Yogyakarta

Jl. Padjajaran, Condongcatur, Yogyakarta (55283)

No. Telepon: 085641484248, Email: arfaganendra@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana meme politik yang terjadi di Indonesia melalui media sosial Twitter, dalam penelitian akan berfokus pada meme yang berupa tulisan dan gambar dengan cara melihat dan memilih hashtag yang sudah masuk dalam trending topic. Subjek dari penelitian ini adalah akun–akun yang memposting dengan menggunakan hashtag yang sudah masuk dalam trending topic.

Lalu, tujuan dari penelitian ini adalah memahami bagaimana meme internet digunakan melalui sosial media untuk mengkonsumsi masalah politik, menganalisis praktik meme internet dan mencermati perannya dalam menciptakan perubahan paradigma dalam wacana politik, dan mempelajari dampak meme internet dalam mengomunikasikan satir politik. Untuk metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dan kuesioner terstruktur digunakan sebagai alat untuk melakukan survei. Setelah semua data terkumpul analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan SPSS.

Hasilnya peneliti telah berhasil mengidentifikasi estimasi jumlah tweet yang telah dipost ketika hashtag yang diteliti oleh peneliti memasuki trending topic, adapun hashtag-hashtag tersebut adalah #SaveTiangListrik, #HoaxMembangun, #SiapPakEdy, dan #JendralKardus vs #JendralBaper. Adapun saran yang diberikan adalah 1)Akademisi perlu melakukan kajian lebih mendalam tentang meme, 2)Untuk kajian penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk mengkaji meme politik di media sosial lain dan di website-website penyedia meme

Kata kunci: Meme, Hashtag, Media Sosial, Trendic Topic, Politik

Abstract

This research will discuss about how political memes that occur in Indonesia through social media Twitter, in this research will discuss about memes that contain writing and images by looking at and selecting hashtags that are included in the trending topic. The subjects of this research are the accounts that post using the hashtag that is included in the trending topic.

Then, the purpose of this research is to discuss how internet memes are used through social media to solicit political problems, analyze the practices of internet memes and examine their role in creating paradigm shifts in political discourse, and creating internet expression in communicating political satire. The methods used are qualitative and quantitative methods and structured questionnaires are used as a tool for conducting surveys. After all the data collected the analysis used is to use SPSS.

The result, researchers have succeeded in identifying the estimated number of tweets that have been posted hashtag compilation are supported by researchers related to trending topics, while these hashtags are #SaveTiangListrik, #HoaxMembangun, #SiapPakEdy, and #JenderalKardus vs #JenderalBaper. The advice given is 1) Academics need to do a more in-depth study of memes, 2) For further research studies, researchers find to study political memes on other social media and on the websites of meme providers

Keywords: Meme, Hashtags, Social Media, Trendic Topics, Politics

Pendahuluan

Istilah meme merupakan pemendekan dari kata Yunani kuno yaitu mimeme yang artinya hal yang dapat ditiru. Pemendekan itu dilakukan oleh Richard Dawkins pada bukunya yang berjudul The Selfish Gene (Dawkins, 2006). Peneletiannya berbasiskan pada evolusi biologi gen/DNA, yang mana gen/DNA selelau meniru sumbernya. Begitu pula meme tidak selalu ditiru secara sempurna, kadang kala tercampur atau bahkan berubah setelah dimasuki oleh ide yang lain, sehingga menjadikan meme yang baru. Meme tersebut (meme yang baru) dapat menjadi lebih baik (atau buruk) sebagai replikator dibandingkan dengan meme sebelumnya, hal inilah yang menjadi kerangka hipotesis dari evolusi budaya

Meme digambarkan oleh Dawkins seperti memiliki perilaku yang sama dengan gen manusia yang mampu bereplika, bermutasi, dan berevolusi. Sama seperti gen yang merambat di kolam gen dengan melompat dari sperma tubuh ke tubuh atau telur, maka meme menyebar ke kolam meme dengan melompat dari otak ke otak melalui proses yang dalam pengertian luas, dapat disebut tiruan (Dawkins, 2006). Gen

bereplika dari satu tubuh kepada tubuh keturunannya. Sedangkan meme menyebar dari kognisi manusia ke kognisi manusia yang lain melalui suatu gambar, video, dan lain-lain.

Kemudian, meme juga digambarkan pada buku The Virus of Mind, oleh Richard Brodie. Pada buku tersebut Dennet mengatakan bahwa meme dapat menggambarkan dirinya sendiri agar mudah diingat dengan kiasan gerobag roda beruji. Gerobak dengan roda yang beruji tadinya digunakan untuk mengangkut gandum atau muatan barang lain, namun orang yang melihatnya jadi terpikir dibenaknya untuk membuat gerobag dengan roda beruji untuk kepentingan yang lain (Brodie, 2009)

Hal tersebut sama halnya dengan, ketika suatu hal diciptakan manusia untuk tujuan tertentu untuk pertama kalinya, maka dengan mudah ciptaan tersebut akan berkembang karena gagasan dan pemikiran manusia lainnya akan hal tersebut. Kiasan tersebut digambarkan seperti bagaimana ungkapan Dennet mengenai bagaimana meme terssebar dari orang yang satu ke yang lainnya. Dapat disimpulkan bahwa meme merupakan sebuah gagasan, perilaku, atau gaya yang menyebar dari orang ke orang, dan terkadang memiliki tujuan menyampaikan sebuha peristiwa, aspirasi, ide atau makna tertentu yang diwakili oleh tulisan, gambar, video atau dalam bentuk yang lain.

Istilah meme mulai tekenal di Indonesia sejak adanya situs–situs penampung gambar meme. Seperti salah satunya adalah situs 1cak.com, lalu ada juga memecomic.id, berkat dua situs itu penyebaran gambar–gambar meme mulai merebak luas ke seluruh Indonesia. Apalagi sekarang dengan adanya Instagram, sosial media pemosting gambar dengan demikian lebih terkenal lagi meme gambar di Indonesia.

Sosial media memungkinkan pertukaran informasi yang cepat serta masif. Ruang baru yang coba ditawarkan adalah mendorong politik menggunakan sosial media. Perubahan ini sekaligus menunjukkan gerakan politik dunia maya dapat bergerak tanpa lembaga melalui kekuatan politik di ujung jari netizen. Di Indonesia, meme politik pertama kali muncul di Twitter yaitu pada saat tahun 2014, kala itu #ShameOnYouSBY menjadi buah bibir para netizen twitter. Itu semua bermula saat pengesahan Undang-undang (UU) Pilkada, melalui mekanisme voting diwaranai aksi walk out alias WO dari fraksi Partai Demokrat. Inilah salah satu penyebab UU tersebut disahkan. Pasalnya, Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR berhasil mengalahkan koalisi yang dibangun oleh PDIP. Sehingga, mekanisme pemilihan kepala daerah kini kembali ke DPRD. Publik yang kecewa dengan pengesahan UU tersebut, mengarahkan kekesalannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui jejaring sosial twitter dengan hastag #ShameOnYouSBY. Tak ayal hastag tersebut menjadi trending topic dunia.

Meme politik dengan Hashtag mulai tumbuh kembali pada 2017, dimana meme politik Setya Novanto mendadak pecah di Tanah Air, meme ini menyebar cepat di

berbagai sosial media. Penyebaran tersebut dikarenakan paa saat itu Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK, kemudian pada suatu saat Setya Novanto tiba–tiba sakit dan dirawat di rumah sakit serta tak ada seorangpun yang boleh menjenguk. Akibatnya meme #SetyaNovanto pun pecah di Indonesia, masyarakat melakukan protes dengan meme terhadap perilaku Setya Novanto yang dianggap pura–pura sakit. Kejadian tersebut membuat geram warga Indonesia, meme politik pun digunakan oleh masyarakat sebagai saluran dalam menyampaikan aspirasi dan gagasan terhadap peristiwa tersebut

Kemudian, peristiwa lain yang menjadi trending meme adalah saat Susi Pudjiastuti, menteri perikanan dan kelautan, menindak kapal asing yang mencari ikan secara ilegal di wilayah perairan Indonesia dengan menenggelamkan kapal mereka. Meme tersebut sangat popular di awal tahun 2015 yang menunjukan Susi yang mengenakan kebayadan kacamata berdiri tegap dengan kapal yang terbakar dan akan tenggelam dibelakangnya. Meme tersebut bukan merupakan protes masyarakat namun sebagai bahan dukungan untuk terus melakukan penenggelaman kapal yang kedapatan mencuri.

Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana meme politik yang terjadi di Indonesia melalui media sosial Twitter, dalam penelitian akan berfokus pada meme yang berupa tulisan dan gambar dengan cara melihat dan memilih hashtag yang sudah masuk dalam trending topic. Untuk tujuannya, yaitu mengidentifikasi jenis-jenis meme politik yang ada di Twitter, mengetahui pengaruh meme politik terhadap pihak yang dijadikan meme, dan mendskripiskan meme sebagai sarana menyalurkan aktivitas politik di Indonesia.

Teori yang digunakan adalah Teori Budaya Partisipatif oleh Henry Jenkins, dimana orang-orang (baik sebagai pribadi maupun publik) tidak dapat bertindak sebagai konsumen saja, tetapi juga sebagai kontributor atau produser (prosumer) (Jenkins,2006). Partisipasi masyarakat dalam media baru sangat beragam dan inovatif, salah satunya adalah meme. Meme tidak akan hidup tanpa adanya masyarakat karena sumber meme paling kuat berada di masyarakat. Pelaku utama pembuatan meme dalam media baru adalah para netizen–netizen yang mempunyai ide beragam dengan tema yang beragam pula yang digunakan untuk sekedar hiburan atau untuk hal lain seperti politik. Kata politik sendiri secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Politeia. Politeia terdari dua kata yaitu polis dan teia, polis bermakna kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau bisa disebut dengan negara, sedangkan teia berarti urusan (Sumarsono, 2006).

Metode

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, karena data yang ingin diambil merupaan data deskriptif dan data dari setiap subjeknya berbeda sehingga tidak dapat dikuantifiksi dan dihitung dengan angka. Penelitian kualitatif mengkji perspektif artisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2009). Data yang diperoleh dari subjek penelitian adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dan atau observasi, sehingga peneliti harus turun ke lapangan untuk memperoleh data.. Hasil dari penelitian ini tidak untuk menggeneralisir suatu fenomena, tetapi untuk memahami secara kasar apa yang menyebabkan suatu fenomena terjadi.

Hasil akhir dari penelitian kualitatif dituangkan dalam bentuk laporan tertulis. Laporan tersebut agak fleksibel karena tidak ada ketentuan baku tentang struktur dan bentuk laporan hasil penelitian kualitatif. Tentu saja hasil penelitian kualitatif sangat dipengaruhi oleh pandangan, pemikiran, dan pengetahuan peneliti karena data tersebut diinterpretasikan oleh peneliti. Oleh karena itu, sebagian orang menganggap penelitian kualitatif agak bias karena pengaruh dan peneliti sendiri dalam analisis data. (Raco, 2010).

Subjek dalam penelitian ini adalah orang yang membuat, orang yang menyebarkan atau pengamat meme politik yang telah ditentunkan oleh peneliti. Pemilihan subjek penelitian ini dikarenakan lebih memudahkan untuk mengetahui tujuan dengan adanya meme tersebut. Kemudian, untuk objek penelitiannya adalah meme politik, dimana yang diteliti merupakan meme hashtag yang telah memasuki trending topic di Twitter Meme politik yang dimaksud adalah meme yang ada di dalam hashtag #SaveTiangListrik, #HoaxMembangun, #SiapPakEdy, dan #JendralKardus vs #JendralBaper. Dalam konteks Twitter, menurut Alisson Shapp, meme adalah ide umum dalam bentuk hashtag yang bersirkulasi dan bersifat partisipatif, dimana orang belajar tentang tagar, lalu menggunakannya sendiri untuk menambahkan konttribusi mereka sendiri pada ide yang ucu atau pemikiran (Shapp, 2014)

Untuk metode pengumpulan data menggunakan 2 jenis, yaitu wawancara dan observasi. Wawancara merupakan bentuk proses tanya jawab secara lisan, dimana terjadi proses interaksi antara penanya/subjek dan orang yang ditanya/objek. Wawancara sendiri ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010). Lalu, untuk wawancara sendiri dilakukan dalam 2 cara, yaitu wawancara baku dan wawancara informal. Wawancara dengan pertanyaan baku dilakukan agar informasi yang diperoleh dari narasumber berada dalam lingkup yang sesuai dengan penelitian. Wawancara baku biasa digunakan untuk mengurangi variasi

dalam pengumpulan data (Basrowi & Suwandi, 2008). Wawancara informal digunakan untuk menanyakan pertanyaan yang tidak terdapat dalam daftarpertanyaan. Wawancara informal dilakukan secara spontan untuk menyesuaikan jawaban dari narasumber atau untuk menanyakan pertanyaan yang sebelumnya tidak ditanyakan dalam wawancara baku dan memiliki konteks yang berbeda.

Metode yang kedua yaitu observasi, metode pengumpuln data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Supardi,2006). Pada penelitian ini dilakukan dengan pengamatan terhadap akun twitter subyek dan beberapa akun yang juga ikut memposting dengan hashtag yang sama. Pengamatan terhadap akun twitter dapat digunakan untuk mengamati bahasa yang ditampilkan oleh pengunggah cuitan tersebut. Bahasa yang terdapat dalam cuitan tersebut dapat digunakan sebagai indikator apakah cuitan yang dipostingkan memiliki artian yang lebih mendalam atau tidak.

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Analisis data menurut Miles dan Huberman terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2016)

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan laporan dari salah satu media massa terkemuka, BBC, Meme gambar untuk dasar candaan yang saat ini tercatat dalam sejarah, pertama kali muncul pada tahun 1921 dimana meme tersebut berbentuk gambar tentang “expectation vs reality”.

Gambar 1. Meme gambar pertama tentang “expectation vs reality”

Kemudian pada tahun 1966, seorang desainer grafis Michael Girard ingin menunjukkan bahwa gerakan dapat diprogram dan diproyeksikan melalui komputer. Dia pun merancang Baby Cha-Cha-Cha, atau sering disebut sebagai Dancing Baby. Lalu, demo Dancing baby dikirim ke pengembang lain, pada dasarnya untuk pamer, yang mana berakhir di tangan seorang pengembang LucasArts, yang mengubahnya dalam format GIF. Dari sinilah Dancing Baby menjadi sangat dikenal, dan bahkan muncul dalam salah satu episode Ally McBeal dan menjadi meme dalam bentuk video pertama yang diciptakan.

Gambar 2. Screenshot dari video Baby Cha-Cha-Cha.

Di Indonesia, istilah meme ini popular sejak kemunculanya pada situs yeahmahasiswa.com di tahun 2009 yang menunjukkan berbagai meme tentang parodidan sindiran kehidupan keseharian mahasiswa seperti skripsi, tugas akhir, hingga IPK (indeks prestasi kumulatif). Fenomena meme kemudian berkembang menuju ke arah yang lebih luas. Meme mulai merambah ke ranah politik pada tahun 2012 dengan meme "piye le, enak jamanku to?" dan dengan sosok The Smilling General Suharto yang menyapa seakan melambaikan tangan. Meme ini biasanya berada di truk, bus kota, dan kendaraan umum masyarkat. Munculnya meme stiker tersebut ketika isu premanisme muncul di tengah masyarakat.

Gambar 3. The Smiling General pada Truk

Meme hashtag politik di Twitter pertama kali di Indonesia pada tahun 2014, kala itu #ShameOnYouSBY menjadi buah bibir para netizen twitter. Itu semua bermula saat pengesahan Undang-undang (UU) Pilkada, melalui mekanisme voting diwaranai aksi walk out alias WO dari fraksi Partai Demokrat. Publik yang kecewa dengan pengesahan UU tersebut, mengarahkan kekesalannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui jejaring sosial twitter dengan hastag #ShameOnYouSBY. Tak ayal hastag tersebut menjadi trending topic dunia.

Lalu untuk hasil dari penelitian mengenai politik dengan hashtag yang menjadi ternding topic bersumber dari situs pelacak hashtag Keyhole.co, dipaparkan pada tabel berikut.

No Nama Hashtag Waktu Trending Jumlah Tweet1 SaveTiangListrik Tanggal 16-18 November 2017 83.300-84,300 tweet2 HoaxMembangun Tanggal 3-4 Januari 2018 44.000-45.000 tweet3 SiapPakEdy Tanggal 23-25 Sptember 2018 61.500-62.500 tweet4 JenderalKardus Tanggal 8-9 Agustus 2018 13.600-14.600 tweet

Untuk hashtag atau tagar yang pertama, #savetianglistrik bermula dari Setya Novanto yang pada saat itu sedang menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendapatkan dugaan korupsi terhadap e-KTP. Ia selalu mangkir atau menghindar ketika dipanggil untuk diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). omisi Pemberantasan Korupsi terhitung 14 kali memanggil Setya Novanto sebagai saksi dalam penyidikan

maupun persidangan korupsi e-KTP. Ia juga beberapa kali dipanggil sebagai tersangka. Dari belasan panggilan itu, Setya hanya hadir tiga kali sebagai saksi di penyidikan dan dua kali sebagai saksi di persidangan. Pada tanggal 15 November 2017 KPK mengumumkan akan menjemput Setya Novanto di kediamannya, namun saat Setya Novanto hendak dijemput paksa, ia dinyatakan hilang dari kediamannya, mendapat hasil nihil dari upaya penjemputan paksa, KPK akhirnya menghimbau Setya Novanto untuk menyerahkan diri pada pagi harinya namun ia tetap tidak ada kabar hingga pagi menjelang. Pada tanggal 16 November 2017 pukul 18.35 WIB tiba-tiba ada kabar bahwa Setya Novanto mengalami kecelakaan menabrak tiang listrik, meski diakui kecelakaan namun Setya Novanto tidak dibawa ke IGD, melainkan langsung langsung ke rawat inap VIP. Upaya menabrakan tiang listrik ternyata merupakan salah satu siasat yang digunakan Setya Novanto untuk mangkir kembali dari panggilan KPK. Melihat tindakan Setya Novanto yang seperti itu membuat netizen geram dan akhirnya muncullah #SaveTiangListrik yang ditweet oleh netizen dengan akun @Ricky_Hf.

Gambar 4. Tweet #savetianglistrik

Hingga akhirnya berbagai tweet muncul setelahnya, dan ikut menanggapi kasus Setya Novanto melalui meme di twitter. Setelah adanya meme #SaveTiangListrik drama yang dilakukan Setya Novanto berakhir, dia mau mengakui kesalahannya dan dia memohon kepada majelis hakim agar menerima permohonannya sebagai justice collaborator.

Kemudian untuk tagar meme politik di Twitter yang kedua yaitu #hoaxmembangun.

Bermula Pada tanggal 03 Januari 2018, Mayjen TNI Purn Djoko Setiadi dilantik menjadi Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Setelah dilantik di Istana Negara, Djoko mengatakan pada wartawan, bahwa hoax ada positif dan negatif. “Saya juga mengimbau pada kawan-kawan, putra-putri bangsa ini, mari sebenarnya kalau hoax itu hoax membangun kita silakan saja, tapi jangan terlalu memproteslah, menjelek-jelekanlah, ujaran-ujaran tak pantas, saya rasa bisa pelan-pelan dikurangi.”Setelah adanya pernyataan seperti itu pada 03 Januari 2018 sekitar pukul 14.35 sebuah #HoaxMembangun muncul yang ditweet oleh @mouldie_sep lalu beberapa menit kemudian diikuti pula netizen @daraprayoga_, tweet dari @daraprayoga_menjadi salah satu tweet yang mendapatkan komen, retweet, dan like terbanyak sebagai salah satu tweet yang muncul di awal.

Gambar 5 dan 6. Tweet #hoaxmembangun

Contoh 5 dan 6 menunjukan penggunaan #hoaxmembangun dengan cara memberi contoh sesuatu yang tidak nyata namun untuk membuat Indonesia terlihat telah mencapai prestasi yang luar biasa. Dalam meme ini memberi contoh maksud hoax membangun seakan mengajak kita untuk melihat bahwa hoax walaupun kesannya membangun tetap saja memiliki dampak negatif, jika yang dimaksud adalah hal-hal seperti ini justru hoax seperti inilah yang dapat merusak pengertahuan bangsa, namun jika hoax seperti ini tersebar dimasyarakat bisa dipastikan dengan akal pikiran masyarakat sekarang mereka bisa mengetahui kalau itu adalah hoax.

@daraprayoga_ menyampaikan dalam wawancara bahwa sebagai penulis komedi atau penulis bercAnda, dia ingin bercAnda tentang sesuatu yang menurutnya

menggelitik, hoax kok membangun itu gimana sih, lalu saya bahas dengan gaya yang menyeleneh sekaligus menjadi sindiran. @daraprayoga_ menanggapi terkait meme #HoaxMembangun memasuki trending topic bahwa dia senang karena tujuannya untuk menghibur berarti bisa dilihat oleh orang lain dan tujuannya untuk menyindir juga bisa tersampaikan, namun dia menambahkan ketika sebuah hashtag memasuki trending topic akan ada yang menunggangi entah itu untuk kebutuhan pemasaran atau untuk tujuan politik. Hal seperti itu sah-sah saja menurut @daraprayoga_ karena hal tersebut digunakan untuk menarik perhatian.

@daraprayoga_ menyampaikan lebih lanjut dalam wawancara bahwa sebagai penulis komedi atau penulis bercAnda, dia ingin bercanda tentang sesuatu yang menurutnya menggelitik, hoax kok membangun itu gimana sih, lalu saya bahas dengan gaya yang menyeleneh sekaligus menjadi sindiran. @daraprayoga_ menanggapi terkait meme #HoaxMembangun memasuki trending topic bahwa dia senang karena tujuannya untuk menghibur berarti bisa dilihat oleh orang lain dan tujuannya untuk menyindir juga bisa tersampaikan, namun dia menambahkan ketika sebuah hashtag memasuki trending topic akan ada yang menunggangi entah itu untuk kebutuhan pemasaran atau untuk tujuan politik. Hal seperti itu sah-sah saja menurut @daraprayoga_ karena hal tersebut digunakan untuk menarik perhatian.

Berlanjut hashtag yang ketiga, yaitu #siappakedy. Tagar tersebut bermula ketika Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadimelakukan sebuah blunder yang mengakibatkan dirinya harus menjadi bulanan netizen dengan meme #SiapPakEdy. Semua bermula saat Edy sebagai Ketua Umum PSSI dimintai pernyataan terkait tanggung jawabnya dalam peristiwa suporter Persija yang meninggal, Haringga Sirila pada tanggal 23 September 2018. Kejadian bermula saat Aiman, wartawan Kompas TV mewawancarai Edy Rahmayadi yang sekaligus merangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi merasa tersinggung ketika Aiman melontarkan pertanyaan mengenai tanggung jawab sebagai Gubernur dan Ketua PSSI. Saat itu juga Edy Rahmayadi kemudian membalas dengan kalimat “Apakah Anda merasa terganggu ketika tugas Anda, tanggung jawab Anda sebagai Gubernur dan Ketua PSSI?” namun Aiman yang merasa jawabannya belum terjawab dan merasa pertanyaanya adalah pertanyaan yang sederhana dia terus mengejar agar mendapatkan jawaban, untuk kedua kalinya akhirnya Edy Rahmayadi kembali menyemprot Aiman dengan kalimat “bukan hak Anda juga untuk bertanya kepada saya.” Dari sinilah cikal bakal tagar #SiapPakEdy muncul di Twitter, disertai beragam komen lucu.

Jenis isian tweet dengan #SiapPakEdy pun beragam, salah satunya yaitu mengilustrasikan percakapan antara seseorang dengan orang lain namun orang yangditanyai dalam ilustrasi tersebut menggunakan jawaban yang sama ketika Edy diwawancarai. Ada juga isisan tweet yang mengibaratkan bahwa semuanya langsungkalah/tunduk dihadapan Edy.

Gambar 7. Tweet #siappakedy

Ketika dia mentweet dengan #SiapPakEdy sebenarnya hanya untuk dirinya namun dia tidak bisa memungkiri karena banyak memiliki pengikut akhirnya para pengikutnyapun ikut menggunakan hashtag tersebut, dia pun tidak melarang orang lain untuk menggunakan hashtag tersebut. @jek___ menambahkan dengan menggunakan hashtag itu punya peluang lebih besar untuk dapet perhatian, karena hashtag itu punya magic tersendiri. Ketika meme #SiapPakEdy trending @jek___ memiliki harapan agar Edy Rahmayadi melakukan klarifikasi atas perbuatanyya karena Edy Rahmayadi adalah seorang pemimpin dan seorang pemimpin adalah panutan. @jek___ dia mengaku bahwa akan ikut berpatisipasi dalam sebuah meme hashtag jika peristiwa yang dianggat adalah peristiwa yang menggelitik untuk ditanggapi contohnya seperti peristiwa Edy Ramhayadi ini.

Dapat disimpulkan jika seseorang enggan menyakan hal yang sama karena jawaban yang diberikan sudah jelas atau bisa jadi jawaban yang diberikan kurang mengenakan sehingga enggan untuk bertanya kembali. Dalam kasusnya Edy Rahmayadi tentu jawaban ala dirinya merupakan jawaban yang kurang mengenakan tidak sepantasnya seorang gubernur memberikan jawaban seperti itu, apalagi dalam acara langsung yang ditonton oleh banyak masyarakat, tentunya ini bisa menjadi contoh yang tidak baik, terlebih lagi perilaku seperti itu menunjukan bahwa sesorang seperti anti kritik bahwa bertanya saja seolah-olah tidak diperbolehkan.

Meme memiliki banyak bentuk, meme gambar menjadi bentuk paling umum yang diketahui oleh masyarakat luas, namun meme bergambar kalah populer dibanding dengan meme hashtag di Twitter. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti apabila ada suatu kasus yang menyangkut seorang politisi di dalam dunia nyata, netizen twitter memiliki respon yang cepat dalam membuat sebuah hashtag yang berkenaan dengan peristiwa tersebut. Ini semua karena memang twitter menjadi

sosial media pertama yang menggunakan hashtag jadi tak bisa dipungkiri bahwa hashtag dan twitter melengkapi satu sama lain.Tentunya meme paling banyak yang beredar di twitter adalah meme hashtag atau meme tulisan, dengan memainkan kata-kata netizen melakukan perubahan isi konten dan melakukan tweet, meme tulisan terbilang meme paling mudah karena tidak diperlukan skill untuk mengedit gambar atau video.

Salah satu syarat terciptanya komunikasi yang baik adalah dengan adanya media, meme merupakan salah satu dari media komunikasi yang ada di media baru. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti terhadap lima penyebar meme tentang politik di media sosial twitter diperoleh hasil yang hampir serupa antarjawaban yang satu dengan jawaban lainnya dari masing-masing informan. Meme hashtag yang digunakan bertujuan untuk melakukan kritik dan sindiran terhadap permasalahan yang sedang terjadi.

Ketika seseorang yang dianggap memiliki kekuatan atau memiliki jabatan muncul di hadapan publik atau menggunakan ruang publik seharusnya bisa menjaga sikap dan tata bahasa. Seperti yang diungkapkan para informan bahwasanya para pejabat adalah orang yang dianggap memiliki sesuatu yang lebih dari masyarakat pada umumnya, maka tak heran jika mereka melakukan kesalahan para netizen berbondong-bondong membuat meme untuk menyalurkan pendapatnya terkait perilaku pejabat tersebut. Kemudahan menciptakan meme yang banyak orang dapat melakukannya dan hanya bermodalkan internet saja, memungkinkan banyak suara untuk berkontribusi.

Penyampain opini dalam bentuk meme hashtag biasanya diawali dengan orang yang sudah biasa/berpengalaman dalam bermain hashtag, sehingga dengan memberi contoh para netizen yang memiliki keresahan yang sama memiliki akhirnya wadah untuk menyuarakan pendapat mereka. Netizen yang mahir bermain hashtag dapat meningkatkan hubungannya dengan netizen lain dan netizen lain akan mulai belajar dengan melihat tweet-tweetnya.

Aktivitas yang menyeleweng / kurang baik oleh

politisi

Warganet mengemukakan opini

dengan hashtagHashtag menjadi

meme karena viral

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan, yang pertama bahwa meme politik akan muncul ketika sebuah pejabat atau seseorang yang dipandang sebagai politisi melakukan penyelewengan atau suatu tindakan yang kurang sesuai dengan masyarakat. Kemudian, meme politik di Twitter terdapat 3 bentuk yaitu tulisan, gambar, dan video. Dan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah meme tulisan.

Kesimpulan selanjutnya, Meme menjadi sarana penyampaian opini yang bisa dikatakan tidak memiliki batasan, artinya siapapun termasuk para elit dan pejabat bisa mendapatkan sebuah kritik baik dalam bentuk sindiran maupun cacian oleh masyarakat dari kalangan manapun. Terlebih lagi meme sangat mudah dibuat dan mudah dipahami. Meme juga secara tidak langsung menjadi media protes terhadap penyampaian pendapat yang terjadi di Indonesia, dimana pada umumnya aspirasi, protes dan suara masyarakat terkadang kurang tersampaikan melalui media massa. Juga meme politik twitter berawal dari orang biasa yang kemudian menjadi viral karena banyak mendapatkan partisipasi dari netizen lain.

Bibliography

Basrowi, & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Brodie, R. (2009). Virus of the Mind; The New Science of the Meme. UK: Hay House.

Dawkins, R. (2006).

The Selfish Gene. Oxford: Oxfod University Press.

Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jenkins, H. (2006). Covergence Culture: Where Old and Old Media Collide. NYU Press.

Raco. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

Shapp, A. (2014). Variation in the Use of Twitter Hashtag. New York: New York University.

Netizen lain melihatdan ikut membuat

dengan hashtagtersebut

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&B. Bandung: Alfabeta.

Sumarsono. (2006). Pendidikan Kewaranegaraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Supardi. (2006). Metodologi Penelitian. Mataram: Yayasan Cerdas Press.