teachingteam.files.wordpress.com€¦  · web view · 2010-05-08laporan praktikum genetika. ......

25
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Kromatografi Pigmen Mata Drosophila melanogaster Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Genetika Oleh: Kelompok 7 Kelas B Dian Puspita Dewi (0700757) Lilih Siti Solihat (0706627) *Oktasari Puspitaningrum (0700704)* Rodiyah (0705128) Shanty Rahayu K. W (0700522) Uswatun Khasanah (0706731) JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: lenhi

Post on 09-May-2018

231 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

Kromatografi Pigmen Mata Drosophila melanogaster

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Genetika

Oleh:

Kelompok 7 Kelas B

Dian Puspita Dewi (0700757)

Lilih Siti Solihat (0706627)

*Oktasari Puspitaningrum (0700704)*

Rodiyah (0705128)

Shanty Rahayu K. W (0700522)

Uswatun Khasanah (0706731)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2010

Page 2: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

Kromatografi Pigmen Mata Drosophila melanogaster

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Di laboratorium kita dapat melihat beberapa mutan lalat buah. Misalnya mutan

mata, lalat buah yang termutasi dapat menunjukkan warna mata yang berbeda dengan

warna mata lalat buah normal. Hal ini disebabkan karena lalat buah memiliki pigmen

pteridin yang terdiri dari 2 jenis pigmen yaitu pigmen yang menyebabkan warna merah

atau Drosopterin dan pigmen yang menyebabkan warna cokelat atau ommokrom.jika

terjadi mutasi pada gen yang berperan dalam pembentukan pigmen pteridin, maka warna

mata yang teramati tergantung pada kombinasi pteridin yang ada. Fenotif yang terlihat

pada warna mata pada Drosophila dipengaruhi oleh protein yang merupakan produk gen.

ketika gen tersebut termutasi maka dapat mengakibatkan perubahan protein yang

dihasilkan. Sehingga komposisi pigmen-pigmen mata pun berubah. Pigmen-pigmen ini

dapat dipisahkan dengan menggunakan teknik kromatografi. Kromatografi merupakan

suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase

gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada

larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan

fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung

bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai

macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom. Setelah

komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan

detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut.

Oleh karena itu kami melakukan kromatografi pigmen mata drosophila untuk

mengetahui perbedaa jarak pigmen yang menyusun warna mata suatu mutan dan rate of

flouresensinya dan mengetahui perbandingan antara mutan-mutan dengan lalat buah

yang normal.

Page 3: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

B. Tujuan Praktikum

Mengamati pemurnian/ pemisahan pigmen-pigmen mata pada lalat buah Drosophila

melanogaster dengan menggunakan teknik kromatografi kertas,

Mengetahui komponen warna mata apa saja yang dimiliki oleh Drosophila

melanogaster

Menghitung nilai Rf pada setiap pigmen yang diperoleh dari hasil pengamatan,

Menyimpulkan berdasarkan hasil kromatografi tersebut pigmen-pigmen yang

termasuk ke dalam drosopterin dan kelompok ommokrom, dan

Membandingkan pigmen-pigmen yang terdapat pada mutan dengan pigmen pada

lalat yang normal.

C. Dasar Teori

Informasi genetika dari suatu organisme umumnya terdapat di dalam kromosom.

Kromosom terdiri atas molekul-molekul DNA yang dibungkus oleh protein. DNA

merupakan polimer yang terdiri atas empat macam nukleotida yaitu Adenin, Guanin,

Sitosin, dan Timin. Gen merupakan bagian dari kromosom tepatnya DNA yang dapat

ditranskripsi dan ditranslasi menjadi suatu protein. Urutan nukleotida suatu gen akan

menentukan produk dari suatu gen. Apabila urutan nukleotida suatu gen berubah, maka

gen tersebut termutasi. Mutasi menyebabkan fungsi dari produk suatu gen menjadi

hilang atau berubah. Hilangnya atau berubahnya fungsi produk suatu gen organisme

sering kali dapat teramati sebagai perubahan fenotif organisme tersebut.

Produk utama dari gen yaitu protein. Protein ini berfungsi sebagai protein

sruktural yaitu protein yang membangun sel atau sebagai enzim yang mengkatalisis

reaksi-reaksi yang terjadi di dalam sel. Fenotif yang dapat teramati merupakan hasil dari

kerja suatu protein. Apabila suatu gen termutasi otomatis protein yang dihasilkan pun

akan berubah atau tidak berfungsi. Perubahan ini akan tampak pada fenotif yang kita

amati.

Salah satu fenotif yang dikendalikan oleh gen yaitu pigmen mata. Drosophila

melanogaster mempunyai warna mata merah. Warna mata merah ini disebabkan oleh

Page 4: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

adanya pteridin yaitu pigmen-pigmen mata. Drosophila bermata normal (wild type)

memiliki 7 pigmen pteridin sebagai berikut:

1. Isosepiapterin (kuning)

2. Biopterin (biru)

3. 2-amino-4-hidroksipterin (biru)

4. Sephiapterin (kuning)

5. Xantopterin (hijau-biru)

6. Isoxantopterin (ungu-biru)

7. Drosopterin (jingga)

Catatan: pigmen nomer 1 adalah pigmen yang terdapat pada bagian bawah

kromatogram, paling dekat dengan sampel.

Biopterin : Pteridin warna biru, menjadi perantara dalam formasi pigmen mata

drosopterin pada insekta tertentu.

Sepiapterin : Adalah pigmen kuning pteridin, sebagai perantara dalam formasi

pigmen mata drosopterin pada insekta tertentu.

Xantopterin : Pigmen warna kuning pterin, ditemukan terutama pada sayap dari lalat

buah yellow.

Isoxantopterin : Pterin warna ungu-biru pada sayap dan mata, serta tubuh insekta.

Drosopterin : Pigmen pteridin merah pada mata dan organ lain pada beberapa insekta

termasuk Drosophila.

Perbedaan pigmen-pigmen tersebut dapat diketahui berdasarkan perbedaan warnanya.

Ketujuh pigmen tersebut sebenarnya diatur oleh dua pigmen utama yaitu

ommochrom dan drosopterin.  Pigmen mata ommochrome memberikan warna coklat

sedangkan pigmen mata drosopterin memberikan warna merah.  Pigmen mata drosopterin

disintesis dari prekusor GTP, sedangkan ommochrome disintesis dari

triptofan. Drosopterin merupakan salah satu campuran yang dapat dipisahkan

berdasarkan prinsip kromatografi dan dapat diidentifikasi di bawah sinar ultraviolet

(UV).

Page 5: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

Sintesis Drosopterin

Sintesis Ommochrome

Page 6: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

Penelitian Morgant terhadap mutan-mutan Drosophila melanogaster

menghasilkan kesimpulan bahwa mutasi-mutasi terjadi pada kromosom yang terpaut oleh

kromosom seks.  Mata sepia pada Drosophila melanogaster, mata putih pada Drosophila

melanogaster, dan mutasi-mutasi lainnya pada mata ternyata terpaut oleh kromosom X. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mata Drosophila melanogaster betina

normal lebih cerah daripada jantan .

Jika terjadi mutasi pada gen yang berperan dalam pembentukan pteridin, maka

warna mata yang teramati akan tergantung kepada kombinasi jenis pteridin yang ada.

Warna mata akan menjadi coklat, bila kelompok drosopterin tidak ada. Sedangkan warna

mata akan menjadi merah terang jika kelompok ommochrome yang tidak ada.

Jika terjadi mutasi pada jalur ommochrome (pigmen cokelat), warna cokelat akan

hilang dan warna mata akan menjadi merah terang. Sebaliknya, jika terjadi mutasi pada

jalur pteridin maka warna mata akan menjadi lebih gelap. Suatu mutan diberi nama

berdasarkan warna matanya, dan tidak berhubungan dengan kerusakan biokimia. Sebagai

contoh, mutan brown memiliki warna mata cokelat, karena kehilangan pteridin, sehingga

mutasi mempengaruhi suatu enzim pada jalur biosintesis pteridin.

Untuk mengamati pigmen mata pada Drosophila melanogaster dilakukan

kromatografi terhadap pigmen tersebut. Kromatografi merupakan metode untuk

memisahkan atau mengidentifikasi suatu komponen kimia dari suatu campuran.  Cara

tersebut digunakan oleh ilmuwan untuk mengidentifikasi suatu protein tunggal dari suatu

komponen sel atau jaringan suatu makhluk hidup. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah menggiling jaringan tersebut agar jaringan mengalami lisis.  Selanjutnya adalah

memisahkan komponen-komponen kimiawi yang ada dalam jaringan tersebut.  Cara

pemisahan menggunakan prinsip interaksi molekul yang berbeda melalui medium

stasioner (fase diam) di bawah pengaruh fase gerak.  Cara pemisahan tersebut

berdasarkan kecepatan migrasi tiap-tiap komponennya melalui medium stasioner (fase

diam) di bawah pengaruh fase gerak (mobile).  Aliran (gerakan) fase gerak tersebut

menyebabkan perbedaan migrasi campuran, sehingga dapat terpisahkan .

Kromatografi adalah metode analisis yang digunakan secara luas untuk

memisahkan, mengidentifikasikan, dan menentukan komponen kimia dalam  suatu

campuran.  Tidak ada metode pemisahan lain yang aplikasinya seluas kromatografi. 

Page 7: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

Metode kromatografi ada 2 yaitu: column chromatography dan planar chromatography. 

Termasuk di dalam kromatografi planar adalah kromatografi lapisan tipis (TLC),

kromatografi kertas (PC), dan elektrokromatografi.  Kromatografi merupakan cara

pemisahan campuran ke dalam komponen-komponennya berdasarkan kecepatan migrasi

tiap-tiap komponennya melalui medium stasioner (fasa diam) di bawah pengaruh fasa

gerak.  Fase gerak pada metode kromatografi kertas bergerak melewati fase diam karena

pengaruh kapilaritas, gravitasi, atau terkadang karena pengaruh potensial listrik.

Ada beberapa proses kromatografi berdasarkan tingkat persaingannya dengan fase

diam. Proses kromatografi tersebut antara lain kromatografi absorpsi (adsorption

chromatography), kromatografi pemisahan (partition chromatography), kromatografi

pertukaran ion (ion exchange chomatography), dan kromatografi penyerapan (permeation

chromatography).

Kromatografi adsorbsi menerapkan kompetisi antara adsorban padat dan cair. 

Kompetisi tersebut berdasarkan daya larut, daya adsorbs, dan daya kapilaritas dari zat

tersebut.  Beberapa contoh dari kromatografi adsorbsi adalah kromatografi kertas dan

kromatografi lapis tipis.

Kromatografi kertas menggunakan bahan kertas saring Whatman No. 1.  Dasar

kertas tersebut diberi garis pembatas kira-kira 2-3 sentimeter dari dasar kertas dengan

menggunakan pensil.  Sepanjang garis pembatas tersebut diberi beberapa titik untuk

menandai tempat diletakkannya campuran yang akan dipisahkan.  Kertas tersebut

kemudian diletakkan di dalam bejana yang telah berisi NH4OH dan n-propil alkohol. 

Langkah selanjutnya adalah dengan meletakkan bejana di dalam ruang gas selama

periode tertentu.  Hasil dari perlakuan tersebut dapat diketahui dengan beberapa titik hasil

adsorbsi dengan warna yang berbeda menunjukkan warna perbedaan asam amino-asam

amino.

Kromatografi lapis tipis memiliki mekanisme yang tidak jauh berbeda dengan

kromatografi kertas.  Kromatografi lapis tipis memiliki kelebihan kecepatan dan

ketajaman daya adsorbsinya.  Lempengan tipis yang digunakan biasanya berupa

aluminium sebagai fase stasioner dan gel silika sebagai adsorbannya.  Teknik

kromatografi lapis tipis menggunakan suatu adsorben yang disalutkan pada suatu

lempeng kaca sebagai fase stasionernya.  Mekanisme penempatan sampel sama seperti

Page 8: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

pada kromatografi kertas.  Nilai Rf ditentukan dengan cara yang sama seperti pada

kromatografi kertas.

Kromatografi pemisahan menggunakan prinsip kompetisi stasioner antara fase

cair dan fase gerak.  Contoh dari kromatografi pemisahan adalah HPLC.  Kromatografi

tersebut lengkap dan modern.  Umumnya metode ini dicirikan oleh efisiensi kolom yang

rendah dan pemisahan yang lama.  Prosedur pemisahannya dengan memperhatikan fase

cair yang lambat melewati kolom karena gravitasi.

Kromatografi pertukaran ion menggunakan prinsip kompetisi antara fase resin

penukar ion dengan fase gerak cair.  Contoh dari kromatografi pertukaran ion adalah Ion

Exchange Chromatography.  Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan

kation.  Pemisahan dilakukan oleh anion exchanger dan kation exchanger .

Kromatografi penyerapan menggunakan prinsip kompetisi antara matriks polimer

dan fase gerak cair.  Contoh dari kromatografi penyerapan adalah Gel Permeation

chromatography.  Proses pemisahan molekul-molekunya berdasarkan ukuran dari

molekul-molekul tersebut .

Teknik-teknik kromatografi tersebut dapat digunakan untuk memisahkan

komponen-komponen pada mata Drosophila melanogaster. Warna mata pada lalat

Drosophila melanogaster dipengaruhi oleh komposisi pigmen-pigmen tertentu dan

merupakan sifat yang ditentukan secara genetik.  Fungsi dari gen pada suatu individu

adalah untuk mengatur dan mempengaruhi fenotip.  Perubahan secara genetik yang

terjadi pada suatu organisme dapat dipelajari pada tingkat morfologi, fisiologi, biokimia

ataupun tingkah laku.  Mutasi pada warna mata Drosophila melanogaster dapat diamati

pada level biokimia melalui metode separasi warna dengan kromatografi kertas.

Pigmen mata yang tercantum dalam urutan, akan dipisahkan dalam kromatogram. 

Jarak tertentu yang bergerak adalah senyawa kimia yang berkaitan dengan alam yang

kompleks itu sendiri, yang relatif kelarutan dalam larutan, dan untuk keseluruhan jarak

dijalani oleh larutan depan.  Jarak biasanya dilaporkan dalam bentuk suatu rasio-ke-depan

nilai (Rf) dan merupakan karakteristik tertentu yag majemuk dalam larutan tertentu. Nilai

Rf adalah ’retardation factor’ atau nilai ratio to front’ yang diekspresikan sebagai fraksi

desimal.

Page 9: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

Kromatogram yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona dicirikan oleh nilai-nilai

Rf.  Nilai Rf didefinisikan dengan hubungan:

Harga Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona relatif terhadap garis depan

pengembang.  Nilai Rf menunjukkan identitas-identitas asam amino dan intensitas zona

itu dapat digunakan sebagai ukuran konsentrasi.

II. Metode Kerja

A. Alat dan Bahan

1. Alat :

Kertas saring Whatman no.1

Gunting, Penggaris, Penggaris

Jarum pentul

Alat penjepret kertas

Bejana kromatografi dengan

tutup gelas

Lampu UV

2. Bahan :

Drosophila melanogaster

normal, mutan white, sephia,

dan cloth

Larutan MBA (N-butanol :

asam asetaglasial : aquades =

20:3:7)

Vaselin

B. Cara Kerja

10 cm

2 cm

Menyiapkan kertas saring yang berukuran 15 x 21 cm yang berisikan nama kelompok dan titik dari macam drosophila yang akan dipisahkan

pigmen warna matanya

Nama kelompok

++ wh se cl

Page 10: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

16 cm

Menggambil mata dari masing- masing drosophila yang akan dipisahkan pigmen warna matanya dengan jarum pentul

Menghaluskan mata drosophila tersebut di tempat/ titik yang telah disediakan dikertas saring yang telah dibuat. Masing-masing mata drosophila menempati titik yang telah disediakan sesuai jenis drosophilanya

Meyiapkan larutan MBA dan memasukkannya ke dalam bejana kromatografi

Menggulung kertas saring yang telah ada warna mata dari masing-masing drosophila tersebut, sehingga letak sisi kiri dan kanan bersebelahan dan menjepret kertas saring disebelah atas dan bawah. Jangan sampai kertas tersebut bersentha dan tumpang tindih

Memasukkan kertas saring secara tegak didalam bejana dan jangan sampai kertas saring bersentuhan dengan dinding bejana tersebut.

Menutup bejana dan member vaselin, dan mendiamkan bejana tersebut sampai larutan eluen bergerak melewati garis kedua

Mengambil kertas saring dari dalam bejana dan mengeringkannya

Mengamati kertas tersebut dibawah sinar UV, dan memberikn tanda dengan pinsil sekeliling bercak yang terlihat

Mencatat hasil pengamatan dari warnanya atau warna fluoresensinya

Page 11: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

III.

Hasil Pengamatan

Tabel Hasil

Pengamatan

IV. Diskusi dan Pembahasan

A. Jawab Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan fluoresensi? Jelaskan proses Fluoresensi yang

terjadi!

Jawab : Peristiwa fluororesensi merupakan peristiwa pemantulan warna/

berpendarnya warna yang tersembunyi karena absorbsi cahaya tertentu yang

diberikan secara disengaja. Peristiwa ini biasanya terjadi terhadap senyawa-

senyawa tertentu (dalam praktikum ini dimaksudkan pigmen warna mata)

yang mempunyai sifat memendarkan cahaya. Dalam hal ini digunakan sinar

UV karena pigmen mata pada lalat buah (Drosophila melanogaster) tidak

bisa terlihat menggunakan cahaya putih (lampu neon). Oleh sebab itu

digunakan sinar UV, dimana sinar UV bersifat memendarkan cahaya pada

pigmen mata. Setelah kromatogram pada kertas disinari dengan sinar

SpesiesJenis

Warna

Jenis

Pigmen

Jarak

pendaranRf

NormalMerah

Drosopterin 4.5 cm 0.45Orange

White Orange Omokrom 0.7 cm 0.07

Sephia

Coklat Omokrom

5.2 cm 0.52MerahDrosopterin

Orange

ClothMerah

Drosopterin 5.7 cm 0,57Orange

Page 12: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

ultraviolet (UV) masing-masing komponen pigmen mata yang merupakan

senyawa pteridin akan mengabsorbsi cahaya ultraviolet dengan panjang

gelombang tertentu dan memendarkan warna yang lebih kontras sesuai

dengan warna asli senyawa tersebut.

Cara pemisahan komponen-komponen kimiawi yang ada dalam jaringan

tersebut menggunakan prinsip interaksi molekul yang berbeda melalui

medium stasioner (fase diam) di bawah pengaruh fase gerak.  Cara

pemisahan tersebut berdasarkan kecepatan migrasi tiap-tiap komponennya

melalui medium stasioner (fase diam) di bawah pengaruh fase gerak

(mobile). Aliran (gerakan) fase gerak tersebut menyebabkan perbedaan

migrasi campuran, sehingga warna dapat terpisahkan.

2. Hitunglah nilai Rf dari setiap pigmen yang tampak!

Jawab : Nilai Rf (rate of flow) dari masing-masing pigmen mata :

Warna mata : Normal (++) / merah tua

Komponen warna yang memisah : merah dan orange

Panjang pendaran = 4.5 cm

Nilai Rf = a’ / a = 4.5/10 = 0.45 cm

Warna mata : Cloth (Cl) / merah terang

Komponen warna yang memisah : merah dan orange

Panjang pendaran = 5.7 cm

Nilai Rf = a’ / a = 5.7/10= 0.57 cm

Warna mata : Sepia (Se) / merah kecoklatan/ keunguan

Komponen warna yang memisah : coklat, merah, dan orange

Panjang pendaran = 5.2 cm

Nilai Rf hitam keunguan = a’ / a = 5.2/10= 0.52 cm

Warna mata : White (w) / putih pucat

Komponen warna yang memisah : kuning

Panjang pendaran = 0.7 cm

Nilai Rf = a’ / a = 0.7/10 = 0.07 cm

3. Apakah tujuan dari praktikum ini?

Jawab : Tujuan dari praktikum ini adalah :

Page 13: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

Mengamati pemurnian/ pemisahan pigmen-pigmen mata pada lalat buah

Drosophla melanogaster dengan menggunakan teknik kromatografi

kertas,

Mengetahui komponen warna mata apa saja yang dimiliki oleh

Drosophila melanogaster

Menghitung nilai Rf pada setiap pigmen yang diperoleh dari hasil

pengamatan,

Menyimpulkan berdasarkan hasil kromatografi tersebut pigmen-pigmen

yang termasuk ke dalam drosopterin dan kelompok ommokrom, dan

Membandingkan pigmen-pigmen yang terdapat pada mutan dengan

pigmen pada lalat yang normal.

B. Pembahasan dari Hasil Pengamatan

Pada praktikum kali ini, kami melakukan pengamatan terhadap kromatografi

pigmen mata pada lalat buah Drosophila melanogaster. Seperti yang kita ketahui bahwa

lalat buah memiliki 2 jenis pigmen yaitu pigmen merah atau pteridin dan pigmen cokelat

atau ommokrom.

Mata pada lalat buah Drosophila melanogaster normal dan beberapa mutan

(White, Sepia, dan Cloth) ditekan dan ditempatkan pada kertas saring yang telah

disiapkan seperti cara kerja diatas. Setelah dimasukkan ke dalam bejana Kromatografi

yang menggunakan pelarut eluen atau NBA (N-Butanol Asetatglasial Akuades) kertas

saring tersebut kemudian didiamkan selama 30 menit. Kertas saring tersebut

memperlihatkan pergerakan larutan eluen yang cepat dibandingkan dengan pergerakan

bahan yang akan dipisahkan yaitu pergerakan warna pigmen mata. Pigmen mata tidak

akan terlihat pada cahaya putih (lampu neon/lampu pijar tetapi akan mengalami

perpijaran/fluoresensi dalam cahaya UV. Setelah di fluoresensi dibawah sinar UV, jarak

pigmen mutan white adalah 0,7 cm, jarak pigmen pada mutan mata normal adalah 4,5

cm, jarak pigmen pada mutan sepia adalah 5,2 cm dan pada mutan cloth adalah 5,7 cm.

Jadi, Rf (Rate of Fluoresensi) pada masing-masing mata lalat Drosophila melanogaster

mutan white, mata normal, mutan sepia, mutan cloth adalah berturut-turut (0,07), (0,45),

(0,52) dan (0,57).

Page 14: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

Pada mata lalat Drosophila melanogaster yang Cloth, nilai Rf merupakan nilai

tertinggi. Sedangkan pada mata lalat mutan lainnya nilai Rf berada dibawah nilai Rf lalat

mata Cloth. Hal ini terjadi karena pada mutan, matanya mengalami mutasi pada gen-gen

tertentu yang berperan dalam pembentukan pigmen, baik itu pigmen pteridin atau

pigmen ommokrom. Lalat buah (Drosophila melanogaster) mata sepia terjadi mutasi

pada gen yang berperan dalam pembentukan atau sintesis pteridin/drossopterin yaitu

pada saat perubahan Dihidrobiopterin menjadi Sepiapterin sehingga Sepiapterin tidak

diubah menjadi Xanthopterin. Sedangkan pada sintesis ommokrom tetap terjadi

sehingga warna cokelat lebih mendominasi dibandingkan dengan warna merah. Dengan

kata lain, mata pada mutan sepia adalah cokelat. Lalat buah mata Cloth memiliki warna

mata merah terang dibandingkan dengan merah pada mata lalat normal. Warna mata

merah terang terjadi karena mengalami mutasi sehingga sintesis ommokrom tidak

terjadi. Hal inilah yang akan menyebabkan pigmen cokelat tidak ada sehingga yang ada

hanya pigmen merah saja.

Lalat buah mata White memiliki warna putih jernih. Pada mata White nilai Rf

adalah 0,07. Hal ini berarti terdapat sedikit pigmen mata pada mutan tipe white. Mutan

tipe ini terjadi mutasi pada kedua sintesis pigmen yaitu mutasi yang menyebabkan

hilangnya kelompok ommokrom dan kelompok pteridin/Drosopterin sehingga

pembentukan warna pigmen mata terjadi sedikit.

Pada mutan mata Cloth (merah terang), jarak tinggi pigmen pteridinnya adalah

5,7 cm. Apabila dibandingkan dengan lalat mata normal dan mutan mata sepia maka

jumlah ini merupakan jumlah paling besar untuk pigmen pteridin. Sehingga

menyebabkan merah pada mata mutan Cloth adalah merah yang terang apabila

dibandingkan dengan kedua lalat tersebut (mutan sepia dan lalat normal).

Pigmen – pigmen pada mata Drosophila tersebut sebenarnya diatur oleh dua

pigmen utama yaitu ommochrom dan drosopterin.  Pigmen mata ommochrome

memberikan warna coklat sedangkan pigmen mata drosopterin memberikan warna

merah.  Pigmen mata drosopterin disintesis dari prekusor GTP, sedangkan ommochrome

disintesis dari triptofan. Drosopterin merupakan salah satu campuran yang dapat

Page 15: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

dipisahkan berdasarkan prinsip kromatografi dan dapat diidentifikasi di bawah sinar

ultraviolet (UV).

Mutasi-mutasi terjadi pada kromosom yang terpaut oleh kromosom seks.  Mata

sepia pada Drosophila melanogaster, mata putih pada Drosophila melanogaster, dan

mutasi-mutasi lainnya pada mata ternyata terpaut oleh kromosom X. Pada mutan cloth

terjadi mutasi pada jalur ommochrome (pigmen cokelat), warna cokelat hilang dan

warna mata menjadi merah terang. Pada mutan sephia terjadi mutasi pada jalur pteridin

maka warna matanya menjadi gelap. Suatu mutan diberi nama berdasarkan warna

matanya, dan tidak berhubungan dengan kerusakana biokimia. Sebagai contoh, mutan

brown memiliki warna mata cokelat, karena kehilangan pteridin, sehingga mutasi

mempengaruhi suatu enzim pada jalur biosintesis pteridin. Pada mutan white terjadi

mutasi pada kedua sintesis pigmen yaitu mutasi yang menyebabkan hilangnya kelompok

ommokrom dan kelompok pteridin/Drosopterin sehingga pembentukan warna pigmen

mata terjadi sedikit.

V. KesimpulanMetode pemisahan dengan kromatografi kertas dapat memisahkan komponen warna mata

pada Drosophila melanogaster dan menghasilkan kromatogram. Dengan teknik

kromatografi, cara pemisahan komponen-komponen kimiawi yang ada dalam jaringan (mata

Drosophila normal, white, sepia, cloth) menggunakan prinsip interaksi molekul yang

berbeda melalui medium stasioner (fase diam) di bawah pengaruh fase gerak.  Cara

pemisahan tersebut berdasarkan kecepatan migrasi tiap-tiap komponennya melalui medium

stasioner (fase diam) di bawah pengaruh fase gerak (mobile). Aliran (gerakan) fase gerak

tersebut menyebabkan perbedaan migrasi campuran, sehingga warna dapat terpisahkan.

Drosophila mempunyai dua buah pigmen warna yaitu drosopterin yang menghasilkan

warna merah dan ommokrom yang menghasilkan pigmen warna coklat yang dihasilkan oleh

pteridin. Pigmen tersebut akan terlihat dengan bantuan sinar UV.

Pigmen warna mata Drosophila melanogaster yang kami temukan saat praktikum adalah

merah, coklat, dan orange. Dari ketiga warna tersebut, warna merah adalah warna yang

paling dominan.

Page 16: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Rf untuk masing-masing warna mata Drosophila

melanogaster, yaitu sebagai berikut :

nilai Rf mata normal : 0.45

nilai Rf mutan white : 0.07

nilai Rf mutan cloth : 0.57

nilai Rf mutan sepia : 0.52

Pada mata lalat Drosophila melanogaster yang Cloth, nilai Rf merupakan nilai tertinggi,

sedangkan yang paling rendah adalah mutan white. Pada mutan Cloth (merah terang), jarak

tinggi pigmen pteridinnya adalah 5,7 cm. Apabila dibandingkan dengan lalat mata normal

dan mutan mata sepia maka jumlah ini merupakan jumlah paling besar untuk pigmen

pteridin. Sehingga menyebabkan merah pada mata mutan Cloth adalah merah yang terang

apabila dibandingkan dengan kedua lalat tersebut (mutan sepia dan lalat normal).

Page 17: teachingteam.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-05-08LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. ... Pemisahan ion-ion dilakukan dengan memisahkan anion dan kation. Pemisahan dilakukan

Daftar Pustaka

Anggriari, Rininta Dwi. 2009. “Pemisahan Biokimia Pigmen Mata Drosophila melanogaster d engan Kromatografi Kertas d an Kromatografi Lapis   Tipis ”. Tersedia di: http://rinintadwianggriary.wordpress.com/category/genetika/. [30 April 2010]

Anonim. 2008. “Chromatography of Drosophila Eye Pigments”. Tersedia di: www.lehigh.edu/~mrk5/bios116-drosophila%20eye%20pigment.pdf. [30 April 2010]

Anonim. Tanpa Tahun. “Pigment Pathways of Drosophila melanogaster”. Tersedia di: http://biotech.biology.arizona.edu/labs/Drosophila_teach.html. [30 April 2010]

Campbell, N.A dkk. 2002. BIOLOGI Edisi Kelima – Jilid 1. Jakarta : Erlangga.Suryo. 1990. Genetika Strata 1. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.