anismunandziroh.files.wordpress.com€¦web viewbab i. pendahuluan. latar belakang. kebudayaan...

60
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud budaya tak lepas dari situasi tempat dan waktu dihasilkannya unsur kebudayaan tersebut. Di berbagai negara para penganut Islam berusaha menampilkan suatu citra cita ke Esaan Tuhan lewat bermacam karya budaya. Karya-karya budaya bercorak Islam di Nusantara tampil dengan ciri khasnya sendiri yang menambah khasanah budaya Indonesia. Peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia, yaitu seni bangun, seni ukir, seni sastra serta tradisi, upacara dan sosial. Lewat seni bangunan, Islam mampu menjangkau segmen lebih luas masyarakat pribumi, termasuk para elitnya. Sunan Kudus misalnya untuk menarik masyarakat nusantara pada masa itu yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, Sunan Kudus membangun masjid yang menaranya di buat seperti bangunan candi. Dan masih banyak kebudayaan-kebudayaan Islam yang masih dipergunakan masyarakat di Indonesia sekarang ini seperti halnya tradisi dan upacara sekaten. B. DESKRIPSI SINGKAT Modul ini merupakan modul pembelajaran mata pelajaran sejarah untuk SMP kelas VII yang bila digunakan dengan tepat akan mempermudah dalam proses pembelajarannya. Di Modul Pembelajaran Sejarah 1

Upload: vanliem

Post on 10-May-2018

239 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam

kehidupan sehari-hari. Wujud budaya tak lepas dari situasi tempat dan waktu

dihasilkannya unsur kebudayaan tersebut.  Di berbagai negara para penganut Islam

berusaha menampilkan suatu citra cita ke Esaan Tuhan lewat bermacam   karya budaya.

Karya-karya budaya  bercorak Islam di Nusantara tampil dengan ciri khasnya sendiri

yang menambah khasanah budaya Indonesia. Peninggalan-peninggalan sejarah bercorak

Islam di Indonesia, yaitu seni bangun, seni ukir, seni sastra serta tradisi, upacara dan

sosial. Lewat seni bangunan, Islam mampu menjangkau segmen lebih luas masyarakat

pribumi, termasuk para elitnya. Sunan Kudus misalnya untuk menarik masyarakat

nusantara pada masa itu yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, Sunan Kudus

membangun masjid yang menaranya di buat seperti bangunan candi. Dan masih banyak

kebudayaan-kebudayaan Islam yang masih dipergunakan masyarakat di Indonesia

sekarang ini seperti halnya tradisi dan upacara sekaten.

B. DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini merupakan modul pembelajaran mata pelajaran sejarah untuk SMP kelas

VII  yang bila digunakan dengan tepat akan mempermudah dalam proses

pembelajarannya. Di dalam modul ini terdapat 4 bab dengan tema besar Arsitektur

Masjid Agung Kauman Semarang. Yang pada masing-masing babnya membahas tentang

materi yang berbeda. Bab pertama berisi tentang pendahuluan. Kemudian Bab II bentuk

peninggalan sejarah yang bercorak Islam di berbagai daerah di Indonesia berupa seni

bangun, pahat dan seni ukir. Bab III bentuk peninggalan sejarah yang bercorak Islam di

berbagai daerah di Indonesia berupa seni sastra dan pada Bab IV membahas tentang

akulturasi bentuk peninggalan sejarah yang bercorak Islam dengan kebudayaan setempat

di berbagai daerah di Indonesia berupa upacara, tradisi.

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

1

Page 2: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

C. STANDAR KOMPETENSI

Standar kompetensi yang hendak dicapai dalam modul pembelajaran ini adalah agar

peserta didik mampu memahami proses Islamisasi Nusantara di berbagai daerah dengan

menggunakan sumber-sumber sejarah secara kritis dan komprehensif. Adapun

kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai sebagai berikut:

Kompetensi Dasar Indikator

Mendeskripsikan perkem-bangan

masyara-kat, kebudaya-an, dan

pemerintahan pada masa Islam di

Indonesia, serta pening-galan-pening-

galannya.

Mengidentifikasi bentuk dari setiap bagian masjid di berbagai daeraMendiskripsikan  peninggalan kraton di Indonesia

Menjelaskan ciri-ciri makam dan nisan Islam di Indonesia

Menganalisis peninggalan kebudayaan Islam berupa seni ukir di Indonesia

Menganalisis dan menjelaskan jenis hikayat Memahami peninggalan babad islam di

Indonesia Mendiskripsikan peninggalan Syair Islam di

Indonesia Menjelaskan dan memberikan contoh

peninggalan-peninggalan sejarah berupa  suluk di Indonesia

Menganalisis dan menjelaskan upacara Tahlil dan Ziarah kubur

Mendiskripsikan  tradisi – tradisi sekaten dan gerebeg maulud yang masi terjadi di daerah-daerah

Memahami perkembangan dakwa dan Pengajian Al-Quran di Indonesia

Menganalisis tradisi Ramadhan

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

2

Page 3: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

D. PETA KONSEP

E. MANFAAT

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kepada para pengguna modul untuk

dapat memahami bentuk dan peninggalan sejarah yang bercorak Islam dapat menarik

kesimpulan sendiri serta mengambil nilai-nilai yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari.

PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM

BAB I PENDAHULUAN

BAB III

BENTUK PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM

BERUPA SENI SASTRA DI INDONESIA

BAB II

BENTUK PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM

BERUPA SENI BANGUN, PAHAT, DAN UKIR DI INDONESIA

BAB IVAKULTURASI BENTUK

PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM DENGAN KEBUDAYAAN SETEMPAT DI

BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA BERUPA UPACARA,

TRADISI, DAN PENDIDIKAN

BAB VEVALUASI

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

3

Page 4: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

F. TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran dari modul ini secara umum adalah agar peserta didik mampu

mengidentifikasikan dan memberi contoh berbentuk gambar peninggalan-peninggalan

sejarah kerajaan-kerajaan bercorak Islam di berbagai daerah.

G. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Agar modul pembelajaran ini dapat dipergunakan dengan optimal, maka ada

beberapa petunjuk yang harus dijalankan selama pembelajaran berlangsung

menggunakan modul ini, yaitu:

1. Bacalah terlebih dahulu kompetensi dasar pada setiap bab secara cermat.

2. Bacalah secara seksama materi pokok yang disajikan pada setiap bab.

3. Baca dan pahamilah materi yang diuraikan pada setiap bab dengan penuh perhatian

4. Bacalah rangkuman yang disajikan setelah uraian materi sebagai salah satu cara untuk

mengingat kembali apa yang telah Anda pelajari.

5. Kerjakan latihan/tugas yang diberikan dengan hati-hati sebagai evaluasi terhadap

materi yang telah Anda kuasai.

6. Periksalah jawaban Anda di kunci jawaban yang tertera di bagian terakhir dari modul

ini sesuai dengan bab yang Anda kerjakan.

7. Berilah penilaian terhadap hasil kerja Anda berdasarkan kunci jawaban dan berikan

umpan balik sesuai dengan petunjuk yang disediakan di akhir evaluasi materi di

setiap bab.

8. Selamat belajar. M

odul

Pem

bela

jara

n Se

jara

h

4

Page 5: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

BAB II

BENTUK PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM BERUPA SENI

BANGUN, PAHAT, DAN UKIR DI INDONESIA

A. Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu Kemampuan menguraikan proses perkembangan agama, kebudayaan dan kerajaan

yang bercorak Islam di Indonesia serta menghargai peninggalan-peninggalan

sejarahnya.

Alokasi waktu: 4 x 45 menit.

B. Materi Pokok1. Masjid2. Keraton3. Makam Islam4. Seni Ukir

C. Uraian Materi

MASJID

1. Definisi Masjid

Masjid adalah tempat ibadah umat Islam. Masjid-masjid awal yang dibangun pasca

penetrasi Islam ke nusantara cukup berbeda dengan yang berkembang di Timur Tengah.

Salah satunya tidak terdapatnya kubah di puncak bangunan. Kubah digantikan semacam

meru, susunan limas tiga atau lima tingkat, serupa dengan arsitektur Hindu. Masjid

Banten memiliki meru lima tingkat, sementara masjid Kudus dan Demak tiga tingkat.

Namun, bentuk bangunan dinding yang bujur sangkar sama dengan budaya induknya.

Masjid juga berperan sebagai tempat membina jiwa dan pribadi-pribadi Islam yang hidup

di tengah-tengah masyarakat. Di masjid umat Islam dibina dan senantiasa mengingat

Allah.

2. Peninggalan Masjid di Indonesia

Sejak masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia banyak masjid

didirikan dan termasuk masjid kuno, di antaranya masjid Demak, masjid Kudus, masjid

Banten, masjid Cirebon, masjid Ternate, masjid Angke, dan sebagainya.

a. Masjid Angke

Masjid ini terletak di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat yang dibangun pada

abad ke-18. Masjid ini beratap tumpang dua. Masjid Angke merupakan masjid tua

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

5

Page 6: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

yang masih terlihat kekunoannya. Masjid ini memiliki gaya arsitektur dan hiasan

yang cantik, merupakan perpaduan antara gaya Jawa, Cina, Arab, dan Eropa. Masjid

ini dibangun pada tahun 1761. Pengaruh agama Islam menimbulkan tempat ibadah

yang namanya bermacam-macam. Tempat ibadah ukuran kecil disebut langgar, yang

berukuran sedang disebut masjid, dan yang ukuran besar disebut masjid agung atau

masjid jami. Masjid merupakan tempat peribadatan agama Islam (tempat orang

melakukan salat). Masjid juga berperan sebagai tempat penggemblengan jiwa dan

pribadi-pribadi Islam yang hidup di tengah-tengah masyarakat.

b. Masjid Demak

Masjid Demak didirikan pada masa pemerintahan Raden Patah. Bangunan

masjid terletak di Kadilangu, Demak. Masjid ini beratap tumpang yang mirip dengan

bentuk pura Hindu. Masjid Demak didirikan dengan bantuan para wali (walisongo).

Pembangunan masjid dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga. Keunikan masjid ini

terletak pada salah satu tiang utamanya, yakni terbuat dari bahan pecahan-pecahan

kayu yang disebut tatal (soko tatal).

c. Masjid Kudus

Masjid Kudus didirikan oleh Sunan Kudus. Bentuk bangunan masjid ini

memiliki ciri khusus. Bagian menaranya menyerupai candi Hindu.

d. Masjid Banten

Masjid Banten didirikan pada abad ke-16. Bangunannya memiliki atap tumpang

sebanyak lima tingkat. Kemungkinan model bangunan seperti ini untuk

menggambarkan derajat yang dapat diraih seseorang dalam Islam. Menara masjid

Banten dibangun oleh arsitektur Belanda bernama Cardel. Itulah sebabnya, menara

tersebut bergaya Eropa menyerupai mercusuar.

e. Masjid Cirebon

Masjid Cirebon didirikan pada abad ke-16 M, ketika Kerajaan Cirebon

berkuasa. Bentuk atap masjid Cirebon juga berupa atap tumpang, terdiri atas dua

tingkat.

3. Corak Khas Bangunan Masjid di Indonesia

Beberapa hal yang menarik dan menjadi corak khas dari bangunan masjid-

masjid kuno di Indonesia adalah sebagai berikut:

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

6

Page 7: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

a. Masjid mempunyai denah bujur sangkar.

b. Pada sisi barat terdapat bangunan yang menonjol untuk mihrab.

c. Di kedua sisi majid kadang kala ada serambi di atas pondasi yang agak tinggi.

d. Atap masjid kebanyakan beratap tumpang (atap yang bersusun, semakin ke atas

semakin kecil, dan yang paling atas berbentuk limas).

e. Halaman masjid di kelilingi pagar tembok dengan satu atau dua pintu gerbang.

f. Di dalam masjid terdapat barisan tiang yang mengelilingi empat tiang induk yang di

sebut sokoguru.

g. Di kiri atau kanan masjid terdapat menara sebagai tempat menyerukan panggilan

sholat.

h. Letak masjid tepat di tengah-tengah kota atau dekat dengan istana.

i. Di sekitar masjid (kecuali bagian barat) biasanya terdapat tanah lapang (alun-alun).

Di Indonesia hanya ada dua masjid yang memiliki menara peninggalan kerajaan

islam, yaitu menara Masjid Kudus dan menara Masjid Banten. Kedua menara tersebut

sama-sama mempunyai ke unikan. Keunikan menara Masjid Kudus yaitu bentuk

menaranya yang menyerupai candi yang diberi atap tumpang, sedangkan menara Masjid

Banten menyerupai mercusuar Eropa.

4. Seni Bangunan Masjid Sebagai Wujud Akulturasi Kebudyaan Islam

Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid. Untuk

lebih jelasnya silahkan Anda simak gambar 1.1 berikut ini.

Gambar 1.1. Masjid Aceh merupakan salah satu masjid kuno di Indonesia.

Wujud akulturasi dari masjid kuno seperti yang tampak pada gambar 1.1. memiliki

ciri sebagai berikut:

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

7

Page 8: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

a. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil

dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan

biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya

yang disebut dengan Mustaka.

b. Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar

Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau  bedug

untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan

budaya asli Indonesia.

c. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun ataun bahkan

didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengann makam.

d. Mengenai contoh masjid kuno selain seperti yang tampak pada gambar 1.1 Anda

dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid

Kudus dan sebagainya.

KERATON

1. Definisi Keraton

Keraton merupakan tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting yang

menyangkut urusan kerajaan. Keraton juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan

sebagai tempat tinggal raja beserta keluarganya. Pada zaman kekuasaan Islam, didirikan

cukup banyak keraton sesuai dengan perkembangan kerajaan Islam. Keraton dibangun

sebagai lambang pusat kekuasaan pemerintah. Pada umumnya keraton-keraton kerajaan

Islam di bangun dengan mengarah ke utara atau agak ke utara. Bangunan utama keraton

biasanya dikelilingi pagar tembok, parit atau sungai kecil buatan. Untuk memasuki

bangunan utama harus melalui suatu tempat berupa pintu gerbang keraton. Halaman

keraton dibagi ke dalam tiga bagian. Bagian paling belakang amat disakralkan dan tidak

boleh sembarangan orang memasukinya. Di depan keraton terdapat lapangan luas yang

disebut alun-alun. Biasanya di tengah-tengah alun-alun ditanam pohon beringin sebagai

lambang pengayoman sultan terhadap rakyatnya.

2. Peninggalan Keraton di Indonesia

Di Indonesia banyak Beberapa keraton yang tersebar di berbagai daerah. Bahkan

hingga sampai saat ini keraton masi di pergunakan sebagai tempat tinggal dan pusat

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

8

Page 9: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

pemerintahan sultan dan keluarganya. Seperti halnya Keraton Yogyakarta yang sekarang

ini masi di jadikan Sultan Hamengkubuwono X sebagai kediamannya beserta

keluarganya dan  menjalankan pemerintahannya sebagai Gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta. Berikut ini akan di sebutkan contoh keraton yang ada di Indonesia yakni

sebagai berikut:

a. Keraton Cirebon

Keraton Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Syarif Hidayatullah pada tahun

1636. Letaknya di kota Cirebon, Jawa Barat. Keraton Kasepuhan adalah keraton

termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini

pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata

merah dan terdapat pendopo didalamnya. Keraton ini memiliki museum yang cukup

lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi

yang dikeramatkan yaitu kereta Singa Barong. Kereta ini saat ini tidak lagi

dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan. Bagian

dalam keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih. Didalamnya

terdapat ruang tamu, ruang tidur dan singgasana raja.

b. Istana Keraton Surakarta

Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut Karaton

Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan

oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti

Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana

terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di

tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram

selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini

pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II

kepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini

kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta. Kompleks bangunan

keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga

istananya yang masih menjalankan tradisi kerajaan hingga saat ini. Keraton ini kini

juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Solo. Sebagian kompleks keraton

merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

9

Page 10: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari

segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa

tradisional yang terbaik.

c. Keraton Yogyakarta

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan

istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota

Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan

tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950,

kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan

rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.

Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta.

Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi

milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka

keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu

contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah

dan lapangan serta paviliun yang luas.

Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I

beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon

adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini

digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan

Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi

keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan

Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I

berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Secara fisik istana para Sultan

Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara),

Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton,

Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil

Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai

warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan

bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

10

Page 11: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

lengkap dengan pemangku adatnya. Pada tahun 1995 Komplek Keraton

Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan

Dunia UNESCO.

Untuk mengetahui bentuk keraton tersebut, silahkan Anda amati gambar 1.2,

1.3 dan 2.1 berikut ini.

Gambar 1.2. Keraton Cirebon

Gambar 1.3 Keraton Surakarta

Gambar 1.4. Keraton Yogyakarta

Demikianlah uraian materi tentang bentuk peninggalan Islam berupa seni

bangun Kraton di Indonesia. sebenarnya masih banyak contoh seni bangun Keraton

yang lain, untuk itu silahkan diskusikan dengan teman-teman Anda. Hasil diskusi

Anda, nanti Anda kumpulkan kepada guru bina di sekolah penyelenggara.

MAKAM DAN NISAN

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

11

Page 12: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

1. Definisi Makam dan Nisan Islam

Makam merupakan tempat kediaman terahir seorang yang telah meninggal. Makam

memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan hasil kebudayaan. Makam biasanya

memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang dikebumikan pada makam

tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai budaya tinggi. Makam yang terkenal

antara lain makam para anggota Walisongo dan makam raja-raja. Pada makam orang-

orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah

dalam bentuk yang sangat indah dan megah. Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan

Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang lain.

2. Corak Khas Bangunan Makam IslamSetelah diadakan upacara jenazah pada hari ke-100 biasanya bangunan makam akan

terlihat lengkap dan dibuat secara permanen, terutama makam raja atau kalangan

bangsawan. Makam kuno Islam terdiri dari:

a. Jirat adalah bangunan yang dibuat dari batu atau tembokan yang berbentuk persegi

panjang dengan arah lintang utara-selatan.

b. Nisan adalah tongak pendek dari batu yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai

tanda kubur yang biasanya dipasang di ujung utara dan seatan jirat.

c. Cangkup adalah bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat.

3. Peninggalan Makam Kuno yang bercorak Islam di Indonesia

Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam dapat kita lihat antara lain pada

beberapa makam berikut:

a. Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat)

b. Makam Walisongo

c. Makam Imogiri (Yogyakarta)

d. Makam Raja Gowa

4. Peninggalan Nisan Kuno yang bercorak Islam

a. Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan huruf Arab,

yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah

binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M);

b. Di Sumatra (di pantai timur laut Aceh utara) ditemukan batu nisan Sultan Malik

alsaleh yang berangka tahun 696 Hijriah (!297 M);

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

12

Page 13: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

c. Di Sulawesi Selatan, ditemukan batu nisan Sultan Hasanuddin;

d. Di Banjarmasin, ditemukan batu nisan Sultan Suryana Syah; dan

e. Batu nisan di Troloyo dan Trowulan.

Untuk mengetahui bentuk makam tersebut, silahkan Anda amati gambar 2.1 dan 2.2

berikut ini:

Gambar 2.1. Makam Sultan Hasanuddin Sultan Gowa ke-16.

Gambar 2.2. Batu Nisan Sultan Malik alsaleh

Dari gambar 2.2 dan 2.3 tersebut, yang perlu Anda ketahui bahwa makam dan nisan

tersebut ialah makam kuno yang bercorak Islam. Demikianlah uraian materi tentang seni

bangun makam dan nisan.

KALIGRAFI1. Definisi Kaligrafi

Secara Etimologi, kata Kaligrafi merupakan penyederhanaa dari CALLIGRAFY,

yaitu Callos yang berarti indah dan graph yang berarti tulisan. Jadi Kaligrafi adalah

tulisan yang indah, atau aksara yang sudah dibentuk dan dimasuki unsur keindahan.

Seni kaligrafi mulai berkembang pada abad ke-16 berupa tulisan indah dalam bahasa

Arab yang di pahat pada sebuah batu. Seni kaligrafi biasanya memiliki sebuah gambar

dengan pola beragam, misalnya daun-daunan, perbukitan atau bahkan sekedar garis-garis

geometri.

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

13

Page 14: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

2. Bentuk Seni Pahat Kaligrafi

Senikaligrafi yang tumbuh subur itu biasanya dituangkan pada masjid dan makam.

Letak bagian masjid yang mendapat ukir-ukiran umumnya hanya di bagian mimbar. Hal

ini dapat dilihat pada hiasan Masjid Mantingan di kota Jepara sebagai contoh berikut ini:

Gambar 3.1. Relief di Masjid Mantingan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 

Dari gambar 3.1 tersebut, yang perlu Anda ketahui bahwa Satu citra yang telah begitu

melekat dengan Jepara adalah predikatnya sebagai “Kota Ukir” atau Ukiran Jepara.

Demikianlah uraian materi tentang seni ukir kaligrafi.

BAB III

BENTUK PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM BERUPA SENI

SASTRA DI INDONESIA

A. Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu Kemampuan menguraikan proses perkembangan agama, kebudayaan dan kerajaan

yang bercorak Islam di Indonesia serta menghargai peninggalan-peninggalan

sejarahnya.

Alokasi waktu: 4 x 45 menit.

B. Materi Pokok

1. Hikayat

2. Babad

3. Syair Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

14

Page 15: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

4. Suluk

C. Uraian MateriHIKAYAT

1. Definisi Hikayat

Hikayat adalah salah satu bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita,

cerita pelipur lara yang sulit diterima akal dan merupakan cerita rekaan, tetapi memiliki

pesan dan amanat kisah, dongeng maupun sejarah . Umumnya mengisahkan tentang

kephalawanan seseorang, lengkap dengan keanehan, kekuatan/ kesaktian, dan mukjizat

sang tokoh utama.

2. Ciri-ciri Hikayat

a. Berisi kisah - kisah kehidupan lingkungan istana (istana sentris).

b. Banyak peristiwa yang berhubungan dengan nilai - nilai Islam

c. Nama nama tokoh dipengaruhi oleh nama - nama Arab

d. Ditemukan tokoh dengan karakter diluar batas kewajaran karakter manusia pada

umumnya

e. Tidak ada`pembagian bab atau judul

f. Juru cerita tidak pernah disebuntak secara eksplisit (anonim)

g. Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan peristiwa yang imajinatif

h. Banyak menggunaka kosakata yang kini tidak lazim digunakan dalam komunikasi

sehari-hari.

i. Seringkali menggunakan pernyataan yang berulang – ulang

j. Peristiwa seringkali tidak logis

k. Sulit memahami jalan ceritanya

l. Berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya

m. Bersifat logis,menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri

3. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam Berupa Hikayat

a. Hikayat Hang Tua sebuah karya sastra Melayu yang termasyhur dan mengisahkan

Hang Tuah. Dalam zaman kemakmuran Kesultanan Malaka, adalah Hang Tuah,

seorang laksamana yang amat termasyhur. Ia berasal dari kalangan rendah, dan

dilahirkan dalam sebuah gubug reyot. Tetapi karena keberaniannya, ia amat dikasihi

dan akhirnya pangkatnya semakin naik. Maka jadilah ia seorang duta dan mewakili

negeranya dalam segala hal. Hang Tuah memiliki beberapa sahabat karib: Hang Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

15

Page 16: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir dan Hang Lekiu. Ada yang berpendapat bahwa

kedua tokoh terakhir ini sebenarnya hanya satu orang yang sama saja. Sebab huruf

Jawi wau; "و" dan ra; bentuknya sangat mirip. Tetapi yang lain menolak dan "ر"

mengatakan bahwa kelima kawan ini adalah versi Melayu daripada para Pandawa

lima, tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata. Hikayat ini berputar pada kesetiaan

Hang Tuah pada Seri Sultan. Bahkan ketika ia dikhianati dan dibuang, teman

karibnya, Hang Jebat yang memberontak membelanya akhirnya malah dibunuhnya.

Hal ini sampai sekarang terutama di kalangan Bangsa Melayu masih kontroversial.

Selain itu setting cerita ini adalah di Malaka sekitar abad ke-14 Masehi. Sebab banyak

diceritakan dalam hikayat ini perseteruan antara Malaka dan Majapahit. Banyak kritik

ditujukan kepada orang Jawa dalam hikayat ini. Meskipun begitu senjata paling

ampuh, yaitu sebilah keris, berasal dari Majapahit. Malah Hang Tuah lima bersaudara

dikatakan menuntut banyak ilmu kebatinan dari petapa Jawa. Untuk mengetahui

contoh Hikayat Hang Tua tersebut, silahkan Anda amati gambar 3.2 berikut ini:

Gambar 3.2. Hikayat Hang Tuah

b. Hikayat Amir Hamzah menceritakan perihal kegagahan dan keperwiraan seorang

pejuang Islam, iaitu Amir Hamzah, pada zaman sebelum dan awal kebangkitan Islam.

Hikayat Amir Hamzah merupakan salah satu dari kisah hikayat yang disebut dalam

Sejarah Melayu, semasa pertahanan Melaka dari serangan Portugis, hikayat ini

dikatakan telah dibacakan bagi menaikan semangat pahlawan Melayu. Oleh itu ia

jelas menunjukkan kehadirannya sebelum 1511 lagi. Dalam versi bercetak edisi 1987

terdapat 245,273 perkataan di dalamnya. Hikayat Amir Hamzah merupakan salah satu

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

16

Page 17: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

dari kisah hikayat yang disebut dalam Sejarah Melayu, semasa pertahanan Melaka

dari serangan Portugis, hikayat ini dikatakan telah diberikan oleh Sultan Melaka

untuk dibacakan bagi menaikkan semangat pahlawan Melayu. Oleh itu ia jelas

menunjukkan kehadirannya sebelum 1511 lagi.

BABAD

1. Definisi Babad

Dalam khazanah sastra Jawa, karya sastra sejarah disebut babad. Kata babad dalam

khazanah sastra Jawa, karya sastra sejarah disebut babad. Kata babad dalam kosa kata

Jawa berarti: merambah atau menebang pohon-pohon di hutan, memangkas semak

belukar, mulai menggarap, dan cerita sejarah. Babad merupakan penulisan sejarah

tradisional atau historiografi tradisional sebagai suatu bentuk dan suatu kultur yang

membentangkan riwayat, dimana sifat – sifat dan tingkat kultur mempengaruhi dan

bahkan menentukan bentuk itu sehingga historiografi selalu mencerminkan kultur yang

menciptakannya. Cerita babad yang biasanya lebih berupa cerita dari pada uraian sejarah

meskipun yang menjadi pola adalah memang peristiwa sejarah.

2. Golongan dan Fungsi Babad

a. Babad terdiri dari tiga golongan yaitu:

babad  yang isinya tidak sesuai dengan judulnya, karena isinya jauh lebih luas

dari  yang disebut dalam judulnya.

babad yang isinya menceritakan sejarah setempat; artinya isinya hanya

menceritakan tentang sejarah asal mula daerah tertentu.

babad yang isinya menceritakan suatu periode tertentu dari sejarah Jawa, artinya

isinya hanya menceritakan peristiwa yang terjadi pada suatu masa tertentu.

b. Babad berfungsi antara lain yaitu:

Untuk melegitimasi (mengesahkan) asal – usul/silsilah leluhur,

kejadian/peristiwa,  desa, pura atau hal – hal lainnya.

Sebagai penghormatan kepada leluhur.

Sebagai penuntun para keturunan dalam menjalankan kewajibannya masing –

masing.

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

17

Page 18: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

Sebagai sumber inspirasi seni.

3. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam Berupa Babad

a. Babad Tanah Jawi Merupakan karya sastra sejarah dalam berbentuk tembang Jawa.

Sebagai babad/babon/buku besar dengan pusat kerajaan zaman Mataram, buku ini

tidak pernah lepas dalam setiap kajian mengenai hal hal yang terjadi di tanah Jawa.

Babad ini juga memuat silsilah raja-raja cikal bakal kerajaan Mataram, yang juga

unik dalam buku ini sang penulis memberikan cantolan hingga nabi Adam dan nabi-

nabi lainnya sebagai nenek moyang raja-raja Hindu di tanah Jawa hingga Mataram

Islam. Silsilah raja-raja Pajajaran yang lebih dulu juga mendapat tempat. Berikutnya

Majapahit, Demak, terus berurutan hingga sampai kerajaan Pajang dan Mataram pada

pertengahan abad ke-18. Babad ini telah dipakai sebagai salah satu babon

rekonstruksi sejarah pulau Jawa. Namun menyadari kentalnya campuran mitos dan

pengkultusan, para ahli selalu menggunakannya dengan pendekatan kritis. Untuk

mengetahui contoh Babad tanah Jawi tersebut, silahkan Anda amati gambar 4.1

berikut ini:

Gambar 4.1. Babad Tanah Jawi

b. Babad Giyanti adalah sebuah syair dalam bentuk tembang macapat yang dikarang

oleh Yasadipura tentang sejarah pembagian Jawa pada 13 Februari 1755. Sesudah

keraton dipindahkan ke Surakarta dari Kartasura karena dibakar oleh orang Tionghoa,

maka Pangeran Mangkubumi pun keluar dari keraton dan marah sampai

memberontak. Sebab tanah bengkoknya dikurangi banyak sekali. Maka berperanglah

beliau melawan keraton Surakarta. Selama peperangan ini beliau dibantu oleh banyak

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

18

Page 19: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

pangeran dan bangsawan lainnya, antara lain Pangeran Sambernyawa

(Mangkunegaran I). Lalu Pangeran Sambernyawa dibuat panglima perang. Dalam

peperangan ini, Pangeran Mangkubumi menaklukkan daerah-daerah di sebelah barat

Surakarta, di daerah Mataram. Selanjutnya Pangeran Sambernyawa malahan bentrok

dengan Pangeran Mangkubumi. Terjadinya bentrok ini karena kedua nya sama sama

ingin mendapatkan supremasi tunggal kedaulatan yang tidak terbagi. Sambernyawa

menjadi pesaing yang serius dari Mangkubumi dalam mendapatkan dukungan elite

Jawa sebab ketika diambil pemungutan suara antara memilih Samber nyawa atau

Mangkubumi maka pilihan dan dukungan kepada Sambernyawa melebihi dukungan

kepada Mangkubumi. Melihat dukungannya berkurang, Mangkubumi menyerang

sambernyawa dengan kekuatan bersenjata tetapi Samber nyawa alih alih dikalahkan,

Mangkubumi bahkan menderita kekalahan yang telak dan serius. Kekuatan bersenjata

Mangkubumi kalah telak dengan kekuatan Sambernyawa. Satu satu nya jalan untuk

cepat cepat bisa mendapat separuh kerajaan Mataram maka jalan pengkianatan

dilakukan oleh Mangkubumi. Mangkubumi meminta Semarang memberinya separuh

kekuasaan Mataram dan berjanji setia dan tunduk kepada Belanda serta bersedia

membantu Surakarta dan Belanda untuk melenyapkan Sambernyawa. Sebagai ikatan

perjanjian yang baru antara bekas musuh maka Mangkubumi bersedia untuk

memberikan isterinya Raden Ayu Retnosari dari Sukowati kepada Belanda atau VOC

sebagai tanda perjanjian persahabatan yang baru itu. Akhirnya Pangeran

Mangkubumi menjadi raja sendiri; sultan Hamengkubuwana I di kota baru yang

dinamakan Yogyakarta Karya sastra ini memuat visi Yasadipura dari peristiwa di atas

ini. Secara umum karya sastra ini dianggap indah dan mendapatkan kritik yang baik

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

19

Page 20: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

oleh para pakar kesustraan Jawa. Untuk mengetahui contoh Babad Giyanti tersebut,

silahkan Anda amati gambar 4.2 berikut ini:

SYAIR

1. Definisi SyairSyair merupakan puisi lama yang tiap-tiap baitnya terdiri dari empat baris yang

berahir dengan bunyi yang sama. Syair berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah

dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal

dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata

syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu

merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair

tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan

keadaan dan situasi yang terjadi.

2. Ciri-ciri Syair

Ciri-ciri syair, antara lain sebagai berikut:

a. Setiap bait terdiri atas empat baris.

b. Setiap baris terdiri atas 8 sampai 14 suku kata.

c. Semua baris merupakan isi.

d. Syair bersajak aaaa.

e. Setiap bait syair tidak dapat berdiri sendiri.

f. Biasanya, setiap baris terdiri atas empat kata.

3. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam Berupa Syair

a. Syair Abdul Muluk

Syair Abdul Muluk” menceritakan kisah seorang putra raja Hindustan yang

bernama Abdul Muluk. Dia adalah putra Abdul Hamid Syah. Abdul Hamid Syah

sangat bergembira melihat anaknya sudah cukup dewasa. Pada saat mencapai usia

tiga belas tahun, ia tampak sudah sangat dewasa. Selain pemikirannya yang

cemerlang, parasnya yang tampan, ia juga sangat bijak dalam menghadapi banyak

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

20

Gambar 4.2. Babad Giyanti

Page 21: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

persoalan sehingga banyak orang yang mengagumi dan menyukainya. Tema ”Syair

Abdul Muluk” adalah kisah putra raja yang bijak. Pesan atau amanatnya adalah

hendaklah kita menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai sesama.

Contoh Syair Abdul Muluk:

Syair Abdul Muluk

Berhentilah kisah raja Hindustan,

Tersebutlah pula suatu perkataan,

Abdul Hamid Syah paduka Sultan,

Duduklah baginda bersuka-sukaan.

Abdul Muluk putra baginda,

Besarlah sudah bangsawan muda,

Cantik menjelis usulnya syahda,

Tiga belas tahun umurnya ada.

Parasnya elok amat sempurna,

Petah menjelis bijak laksana,

Memberi hati bimbang gulana,

Kasih kepadanya mulya dan hina.

Demikianlah uraian materi tentang peninggalan sejarah yang bercorak Islam

berupa syair. Untuk menguji pemahaman Anda, maka isilah tabel 1.1 berikut ini, Dan

untuk mengetahui kebenaran jawaban Anda. Silahkan tanyakan kepada guru bina

Anda.

    Tabel 1.1. Peninggalan sejarah yang bercorak Islam berupa syair

Definisi Syair Ciri-ciri Syair Contoh syair

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

21

Page 22: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

SULUK

1. Definisi Suluk

Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama

Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah.

Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam

melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan

esoteris agama Islam (hakikat). Ber-suluk juga mencakup hasrat untuk Mengenal Diri,

Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian Tuhan, dan Pencarian Kebenaran Sejati

(ilahiyyah), melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah

sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan.

Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat

69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang

telah dimudahkan (bagimu). Seseorang yang menempuh jalan suluk disebut salik.

2. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam Berupa Syair

Kitab suluk merupakan karya sastra tertua peninggalan kerajaan Islam di Nusantara

contohnya:

a. Suluk Wujil

Contoh:

Oleh karena itu ketahuilahTempat datangnya yang menyembah

Dan Yang DisembahPribadi besar mencari hakikat diriDengan tujuan ingin mengetahui

Makna sejati hidupDan arti keberadaannya di duniaKarena itu, Wujil, kenali dirimu

Kenali dirimu yang sejatiIngkari benda

Agar nafsumu tidur terlenaDia yang mengenal diri

Nafsunya akan terkendaliDan terlindung dari jalanSesat dan kebingungan

Kenal diri, tahu kelemahan diriSelalu awas terhadap tindak tanduknya

b.

Apakah salat yang sebenar-benar salat?

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

22

Page 23: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

Renungkan ini: Jangan lakukan salatAndai tiada tahu siapa dipujaBilamana kaulakukan juga

Kau seperti memanah burungTanpa melepas anak panah dari busurnya

Jika kaulakukan sia-siaKarena yang dipuja wujud khayalmu semata

Lalu apa pula zikir yang sebenarnya?Dengar: Walau siang malam berzikirJika tidak dibimbing petunjuk Tuhan

Zikirmu tidak sempurnaZikir sejati tahu bagaimanaDatang dan perginya nafas

Di situlah Yang Ada, memperlihatkanHayat melalui yang empat

Pedoman hidup sejatiIalah mengenal hakikat diri

Tidak boleh melalaikan shalat yang khusyuk

BAB IV

AKULTURASI BENTUK PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM DENGAN KEBUDAYAAN SETEMPAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

BERUPA UPACARA, TRADISI, DAN PENDIDIKAN

A. Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu Kemampuan menguraikan proses perkembangan agama, kebudayaan dan kerajaan

yang bercorak Islam di Indonesia serta menghargai peninggalan-peninggalan

sejarahnya.

Alokasi waktu: 4 x 45 menit.

B. Materi Pokok

1. Tahlil dan Ziarah

2. Tradisi Sekaten dan Grebeg Maulud

3. Dakwa dan Pengajian Al-Quran

4. Tradisi Ramadhan

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

23

Page 24: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

C. Uraian Materi

TAHLIL DAN ZIARAH

1. Definisi Tahlilan

Pada mempersiapkan penguburan orang mati yang ditandai dengan memandikan,

mengkafani, menshalati dan pada akhirnya menguburkan. Setelah penguburan itu selama

sepekan, tiap malam hati diadakan slametan mitung dina (tujuh hari), yaitu kirim doa

dengan didahului bacaan tasybih, tahmid, takbir, tahlil, dan shalawat Nabi yang secara

keseluruhan rangkaian bacaan itu disebut tahlilan. Istilah tahlil itu sendiri berarti

membaca dzikir dengan bacaan laa ilaalah illallaah. Slametan yang sama dilakukan pada

saat kematian iyu sudah mencapai 40 hari (matang puluh), 100 hari (nyatus), satu tahun

(mendhak sepisan), dua tahun (mendhak pindo), dan tiga tahun (nyewu). Tahlilan kirim

doa kepada leluhur terkadang dilakukan juga oleh kelurga bersama-sama pada saat-saat

ziarah kubur, khususnya pada waktu menjelang bulan Ramadha. Tahlilan lebi meluas

penggunaanya. Tahlilan tidak saja di baca sebagai upaya mendoakan ahli kubur, tetapi

tahlil dibaca sebagai pelengkap dari doa selametan. Sehingga kapan saja di adakan

upacara selametan dimungkinkan juga untuk dibacakan tahlilan. Misalnya pada waktu

mau pindah rumah, syukuran sembuh dari sakit,naik pangkat dan lain sebagainya.

2. Definisi Ziarah

Ziarah kubur ialah berkunjung ke makam/pesarean orang Islam yang sudah wafat,

baik orang muslim biasa, orang shalih, ulama, wali atau Nabi. Upacara ziarah kubur ini di

sebut sebagai upacara nyadran. dalam tata-cara pelaksana'annya diketahui bahwa Ziarah

Kubur terdiri dari 4 (empat) macam :

a. Ziarah orang-orang mulia yang masih hidup ke makam orang-orang mulia. Seperti

berziarahnya Fatimah ra (putri Nabi SAW) setiap hari Jum'at ke makam Hamzah bin

Abdul Muttholib ra, dan berziarahnya 'Aisyah ra (istri Nabi SAW) ke makam

saudaranya Abdurrahman bin Abu Bakar ra, begitu pula berziarahnya Imam Syafi'ie

ra ke makam Imam Abu Hanifah al-Nu'man ra.

b. Ziarah orang-orang mulia yang masih hidup ke makam orang-orang biasa (awam).

Seperti berziarahnya Nabi SAW ke makam para syuhada Uhud, begitu pula

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

24

Page 25: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

berziarahnya Nabi SAW ke makam seorang wanita tua yang selalu menyapu halaman

masjid.

c. Ziarah orang-orang biasa (awam) ke makam orang-orang mulia. Seperti berziarahnya

kaum muslimin ke makam Nabi SAW di Madinah. Begitu pula berziarahnya orang-

orang biasa (awam) ke makam para Nabi dan Rasul Allah, serta para Waliyullah, para

Ulama dan orang tua.

d. Ziarah orang-orang biasa (awam) ke makam orang-orang biasa (awam).

Adapun tujuan dari kegiatan Ziarah Kubur adalah sebagai berikut:

a. Mendo'akan kepada ahli kubur supaya mendapat Maghfiroh dan Rahmat dari Allah

SWT, serta senantiasa mendapat kelapangan dalam kubur. Dan dijadikan kuburnya

Raudhoh min Riyadhil Jannah (taman Syurga) serta selamat dari azab kubur. Karena

orang-orang yang telah meninggal dunia sangat mengharap kiriman Do'a dari sanak

saudara yang masih hidup.

b. Sebagai tanda Bakti anak kepada orang tua.

c. Sebagai tanda Cinta (Mahabbah) kepada orang yang diziarahi, dan mengharap

Barakah (Tabarruk) dari Allah SWT ketika berziarah ke makam para Waliyullah atau

para Ulama (Pewaris para Nabi). Semoga keberkahan dan kebaikan yang Allah SWT

berikan kepada mereka dapat diberikan pula kepada kita yang menziarahi kubur

mereka.

d. Mengingatkan diri pada Kematian dan negeri akhirat. Sehingga timbul rasa

penyesalan dan penuh dosa, yang membangkitkan semangat untuk bertaubat, dan

berbuat Taqwa kepada Allah SWT, serta kepedulian terhadap sesama manusia, serta

lapang dada dalam mema'afkan kesalahan orang lain.

TRADISI SEKATEN DAN GREBEG MAULUD

1. Tradisi Sekaten

Sekaten atau upacara Sekaten (berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat

syahadat) adalah acara peringatan ulang tahun nabi Muhammad s.a.w. yang diadakan

pada tiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul awal tahun Hijrah) di alun-alun utara

Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini dulunya dipakai oleh Sultan Hamengkubuwana I,

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

25

Page 26: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk

agama Islam. Pada hari pertama, upacara diawali saat malam hari dengan iring-iringan

abdi Dalem (punggawa kraton) bersama-sama dengan dua set gamelan Jawa: Kyai

Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu. Iring-iringan ini bermula dari pendopo Ponconiti

menuju masjid Agung di alun-alun utara dengan dikawal oleh prajurit Kraton. Kyai

Nogowilogo akan menempati sisi utara dari masjid Agung, sementara Kyai Gunturmadu

akan berada di Pagongan sebelah selatan masjid. Kedua set gamelan ini akan dimainkan

secara bersamaan sampai dengan tanggal 11 bulan Mulud selama 7 hari berturut-turut.

Pada malam hari terakhir, kedua gamelan ini akan dibawa pulang ke dalam Kraton. Di

awal masa permulaan perkembangan agama Islam di Jawa, Sunan Kalijogo (salah

seorang dari Wali Songo) mempergunakan instrumen musik jawa Gamelan, sebagai salah

satu sarana untuk menarik perhatian masyarakat, agar mau datang untik menghadiri dan

menikmati pagelaran karawitannya.

Pagelaran karawitan ini mempergunakan dua perangkat gamelan yang memiliki

laras suara sangat merdu, yaitu Kyai Nogowilogo dan Kyai Guntur Madu. Selain

memainkan alat gamelannya, saat pagelaran Sunan Kali Jogo juga melakukan khotbah

dan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an. Dan selama khotbahnya, Sunan Kali Jogo

memberikan kesempatan bagi masyarakat yang berkeinginan untuk memeluk agama

Islam. Mereka diwajibkan memengucapkan kalimat “Syahadat” yang sebagai pernyataan

taat kepada ajaran agama Islam. Istilah “Syahadat” ini kemudian dikenal masyarakat

Jawa dengan istilah “Syahadatain”, yang berangsur-angsur berubah menjadi “Syakatain”

dalam pengucapannya. Dan saat ini lebih dikenal dengan istilah “Sekaten”.

2. Grebeg Maulud

Acara puncak peringatan Sekaten ini ditandai dengan Grebeg Muludan yang

diadakan di hari ulang tahun Nabi Muhammad S.A.W mulai jam 8:00 pagi. Dengan

dikawal oleh 10 macam (bregodo/kompi) prajurit Kraton: Wirobrojo, Daeng,

Patangpuluh, Jogokaryo, Prawirotomo, Nyutro, Ketanggung, Mantrijero, Surokarso, dan

Bugis, sebuah Gunungan yang terbuat dari beras ketan, makanan dan buah-buahan serta

sayur-sayuan akan dibawa dari istana Kemandungan melewati Sitihinggil dan Pagelaran

menuju masjid Agung. Setelah dido'akan Gunungan yang melambangkan kesejahteraan

kerajaan Mataram ini dibagikan kepada masyarakat yang menganggap bahwa bagian dari

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

26

Page 27: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

Gunungan ini akan membawa berkah bagi mereka. Bagian Gunungan yang dianggap

sakral ini akan dibawa pulang dan ditanam di sawah/ladang agar sawah mereka menjadi

subur dan bebas dari segala macam bencana dan malapetaka.

DAKWAH DAN PENGAJIAN AL-QUR’AN

1. Dakwah

Pada abad 7 masehi, Islam sudah sampai ke Nusantara. Para Dai yang datang ke

Indonesia berasal dari jazirah Arab yang sudah beradaptasi dengan bangsa India yakni

bangsa Gujarat dan ada juga yang telah beradaptasi dengan bangsa Cina, dari berbagai

arah yakni dari jalur sutera (jalur perdagangan) dakwah mulai merambah di pesisir-

pesisir Nusantara. Sampainya dakwah di Indonesia melalui para pelaut-pelaut atau

pedagang-pedagang sambil membawa dagangannya juga membawa akhlak Islami

sekaligus memperkenalkan nilai-nilai yang Islami. Pada abad 13 Masehi ada fenoma

yang disebut dengan Wali Songo yaitu ulama-ulama yang menyebarkan dakwah di

Indonesia. Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan proses Islamisasinya

melalui saluran-saluran:

a. Perdagangan

b. Pernikahan

c. Pendidikan (pesantren)

Wali Songo menggunakan wayang sebagai media dakwah dengan sebelumnya

mewarnai wayang tersebut dengan nilai-nilai Islam. Yang menjadi ciri pengaruh Islam

dalam pewayangan diajarkannya egaliterialisme yaitu kesamaan derajat manusia di

hadapan Allah dengan dimasukannya tokoh-tokoh punakawam seperti Semar, Gareng,

Petruk, dan Bagong. Para Wali juga menggubah lagu-lagu tradisional (daerah) dalam

langgam Islami, ini berarti nasyid sudah ada di Indonesia ini sejak jaman para wali.

Dalam upacara-upacara adat juga diberikan nilai-nilai Islam.

2. Pengajian Al-Qur’an

Pengenalan Islam ke Indonesia sejak awal perkembangannya pada abad VII hingga

sekitar abad XII belum dilakukan secara sistematis. Dakwah Islamiah secara sistematis

baru dilakukan berlangsung pada awal abad XIII ketika para pedagang Arabia berlayar

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

27

Page 28: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

hingga ke Sumatra Utara. Kemudian, pada awal abad XV, mereka sampai di Jawa dan

menyebarkan Islam dengan cara yang ‘halus’. Para ulama Islam berhasil duduk dalam

birokrasi dan menjadi pemimpin upacara keagamaan diberbagai kerajaan/kesultanan.

Para ulama bahkan memasuki kehidupan kalangan istana melalui perkawinan. Hal ini

memungkinkan mereka untuk mengenalkan Islam kepada kalangan istana maupun rakyat

kebanyakan yang tinggal di sekitarnya. Di pihak lain, para sufi atau guru mistik

melakukan perjalanan berkeliling pedalaman untuk berdakwah kepada masyarakat di

wilayah pedalaman. Mereka mendatangi pusat-pusat pemukiman penduduk untuk

mengenalkan dan mengajarkan Islam. Ketika ajaran yang disampaikan menarik semakin

banyak penduduk, maka pengajaran itu mulai dipusatkan di suatu tempat dan

dilaksanakan secara rutin. Sejak saat itulah, tampaknya institusi pengajian mulai

dikenalkan di wilayah Nusantara, khususnya Jawa, untuk menyebut lembaga yang

menyelenggarakan pengajaran Islam. Pada awal kehadirannya, materi pengajian meliputi

pelajaran membaca al-Qur’an, fiqh, tauhid, dan tasawuf. Bahkan, pertengahan abad

XVIII, kegiatan pengajian lebih difokuskan pada kegiatan pengajaran al-Qur’an. Proses

transmisi pengetahuan pada waktu itu masih bersifat individual, yang lazim disebut

sebagai mangaji (mengaji) atau baguru (berguru). Pengajian yang bersifat komunal

belum berkembang.

TRADISI RAMADHAN

Di Indonesia, dimana masyarakatnya mayoritas muslim, berbagai acara atau tradisi

menyambut Ramadhan banyak digelar di berbagai daerah. Tentu saja caranya berbeda-

beda namun semangatnya tetap sama, yakni merupakan bentuk ucap syukur serta

kegembiraan umat muslim akan datangnya bulan puasa.Dalam kalender Islam, bulan

Ramadhan akan di awali dengan datangnya bulan Sya’ban.Nah di bulan Sya’ban ini

biasanya banyak digelar upacara tradisi menyambut datangnya bulan Ramadhan. Berikut

ini tradisi menyambut ramadhan dari berbagai daerah di indonesia :

1. Dugderan

Tradisi “Dugderan” ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama

“Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug diambil dari suara dari

bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan.

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

28

Page 29: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

Sedangkan kata “Der” sendiri berasal dari suara dentuman meriam yang disulutkan

bersamaan dengan tabuhan bedug. Tradisi yang sudah berumur ratusan tahun ini terus

bertahan ditengah perkembangan jaman. biasanya digelar kira-kira 1-2 minggu sebelum

puasa dimulai. Karena sudah berlangsung lama, tradisi Dugderan ini pun sudah menjadi

semacam pesta rakyat. Meski sudah jadi semacam pesta rakyat berupa tari japin, arak-

arakan (karnaval) hingga tabuh bedug oleh Walikota Semarang, tetapi proses ritual

(pengumuman awal puasa) tetap menjadi puncak dugderan. Untuk tetap mempertahankan

suasana seperti pada jamannya, dentuman meriam kini biasanya diganti dengan suara-

suara petasan atau bleduran. Bleduran terbuat dari bongkahan batang pohon yang

dilubangi bagian tengahnya, untuk menghasilkan suara seperti meriam biasanya diberi

karbit yang kemudian disulut api.

2. Padusan

Lain daerah pasti lain pula tradisinya, masyarakat di Klaten, Boyolali, Salatiga dan

Yogyakarta biasa melakukan upacara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber

mata air ditempat-tempat kramat. Tradisi ini disebut “Padusa” yang bermakna agar jiwa

dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa bersih secara lahir dan batin.

Selain itu juga bermakna sebagai pembersihan diri atas segala kesalahan dan perbuatan

dosa yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Meugang

Berbeda dengan lainnya, di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) atau yang akrab

disebut dengan kota “Serambi Mekah”, warganya menyambut datangnya bulan suci

Ramadhan dengan menyembelih kambing atau kerbau. Tradisi ini disebut “Meugang”,

konon kabarnya tradisi “Meugang” sudah ada sejak tahun 1400 Masehi, atau sejak jaman

raja-raja Aceh.

Tradisi makan daging kerbau atau kambing ini biasa dilakukan oleh seluruh warga

Aceh. Bahkan jika ada warga yang tidak mampu membeli daging untuk dimakan, semua

warga akan bergotong-royong membantu, agar semua warganya dapat menikmati daging

kambing atau kerbau sebelum datangnya bulan Ramadhan. Tradisi “Meugang” biasanya

juga dilakukan saat hari raya Lebaran dan Hari Raya Haji.

4. Balimau

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

29

Page 30: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

Tradisi Balimau hampir sama dengan tradisi padusa, yakni membersihkan diri

dengan cara berendam atau mandi bersama-sama di sungai atau tempat pemandian.

Tradisi Balimau dilakukan oleh masyarakat Padang, Sumatera Barat. Biasanya tradisi ini

dilakukan dari mulai matahari terbit hingga terbenam beberapa hari sebelum bulan

Ramadhan. Mirip dengan “Padusa”, makna dari tradisi Balimau ini berarti melakukan

pembersihan diri secara lahir dan batin, agar seseorang siap menjalankan ibadah puasa.

5. Jalur Pacu

Di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, masyarakatnya memiliki tradisi yang mirip

dengan lomba dayung. Tradisi “Jalur Pacu” ini digelar di sungai-sungai di Riau dengan

menggunakan perahu tradisional, seluruh masyarakat akan tumpah ruah jadi satu

menyambut acara tersebut. Tradisi yang hanya digelar setahun sekali ini akan ditutup

dengan “Balimau Kasai” atau bersuci menjelang matahari terbenam hingga malam.

6. Nyorog

Di Betawi, tradisi “Nyorog” atau membagi-bagikan bingkisan makanan kepada

anggota keluarga yang lebih tua, seperti Bapak/Ibu, Mertua, Paman, Kakek/Nenek,

menjadi sebuah kebiasan yang sejak lama dilakukan sebelum datangnya bulan

Ramadhan. Meski istilah “Nyorog”nya sudah mulai menghilang, namun kebiasan

mengirim bingkisan sampai sekarang masih ada di dalam masyarakat Betawi. Bingkisan

tersebut biasanya berisi bahan makanan mentah, ada juga yang berisi daging kerbau, ikan

bandeng, kopi, susu, gula, sirup, dan lainnya. Tradisi “Nyorog” di masyarakat Betawi

memiliki makna sebagai tanda saling mengingatkan, bahwa bulan suci Ramadhan akan

segera datang, selain itu tradisi “Nyorog” juga sebagai pengikat tali silahturahmi sesama

sanak keluarga.

7. Mungguhan

Mungguhan adalah satu kegiatan berkumpul bagi anggota keluarga, sahabat dan

bahkan juga teman-teman kita saling bermaaf-maafan sambil menikmati sajian makanan

khas untuk kemudian mempersiapkan diri masing-masing dalam menghadapi bulan

Ramadhan yang akan datang. Tradisi ini adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang

sunda dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Biasanya tradisi ini dilakukan oleh

hampir semua golongan masyarakat walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Tetapi

intinya tetap satu, yaitu berkumpul bersama sambil menikmati sajian makanan yang

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

30

Page 31: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

disuguhkan. Inilah tradisi yang biasa dilakukan ditengah masyarakat sunda pada

umumnya yang secara turun temurun terus dipertahankan oleh setiap generasi berikutnya.

BAB V

EVALUASI

A. Maksud dan Tujuan Evaluasi

Evaluasi Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang wajib dilakukan di dunia

pendidikan. Evaluasi Pembelajaran tentu saja tidak hanya mengadakan evaluasi namun

memiliki beberapa tujuan an fungsi. Evaluasi pembelajaran memilki berbagai tujuan

diantaranya adalah untuk :

1. Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai :

a. Laporan kepada orang tua / wali siswa.

b. Penentuan kenaikan kelas

c. Penentuan kelulusan siswa.

2. Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat

kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki. Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

31

Page 32: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

3. Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang berguna baik bagi

penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yakni berfungsi

sebagai masukan bagi tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).

4. Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk

memperbaiki proses belajar mengajar dan program remdial bagi siswa.

Evaluasi mempunyai fungsi : Kurikuler (alat pengukur ketercapaian tujuan mata

pelajaran), instruksional (alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar mengajar), diagnostik

(mengetahui kelemahan siswa, penyembuhan atau penyelesaian berbagai kesulitan belajar

siswa)., placement (penempatan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya, serta

kemampuannya) dan administratif BP (pendataan berbagai permasalahan yang dihadapi

siswa dan alternatif bimbingan dan penyuluhanya).

Kegiatan evaluasi ini diberikan dalam bentuk pengujian tertulis yang terdiri dari 15 soal

pilihan ganda dan 10 essai. Dalam setiap soal pilihan ganda dengan jawaban yang benar

mendapatkan skor 2, sehingga total skor yang diperoleh dari seluruh soal adalah 30.

Kemudian, dalam setiap soal essai dengan jawaban yang benar mendapatkan skor 7, sehingga

total skor yang diperoleh adalah 70. Selanjutnya, total skor tersebut akan diolah menjadi

bentuk nilai dari 0 sampai 100 dengan rumus: Nilai = (total skor pilihan ganda+total skor

essai).

Adapun tingkat keberhasilan, pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi

pelajaran ini ditentukan dari total perolehan skor jawaban benar dengan kriteria pembobotan

penilaian sebagai berikut:

NILAI PREDIKAT90-100 Baik Sekali80-89 Baik

70-79 Cukup60-69 Kurang

B. Materi Evaluasi

1. Ruang lingkup materi evaluasi

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

32

Page 33: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

Materi evaluasi dalam modul ini meliputi seluruh materi yang telah disampaikan,

yaitu bentuk peninggalan sejarah bercorak Islam berupa seni bangun, pahat dan ukir di

Indonesia, bentuk peninggalan sejarah bercorak Islam berupa seni sastra di Indonesia,

akulturasi bentuk peninggalan sejarah bercorak Islam dengan kebudayaan setempat di

berbagai daerah di Indonesia berupa upacara, tradisi, dan pendidikan.

2. Aspek evaluasi

Adapun aspek yang dievaluasi dalam modul ini, yaitu:

a. Aspek kognitif penguasaan peserta didik terhadap seluruh materi ysng

disajikan dalam bentuk modul ini.

b. Aspek afektif kedisiplinan dan kejujuran siswa dalam mengejakan tugas-tugas

yang diberikan.

c. Aspek psikomotor ketelitian dan kecakapan siswa dalam mengerjakan tugas-

tugas yang diberikan.

C. Soal Evaluasi

Soal Pilihan Ganda1. Bagaimana ciri atap masjid-masjid kuno di Indonesia…..

a. Beratap tumpang (atap yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil, dan yang

paling atas berbentuk limas).

b. Terdapat barisan tiang yang mengelilingi empat tiang induk

c. Terdapat mimbar dan menara untuk menyeruhkan sholat

d. Terdapat pondasi yang agak tinggi

2. Keraton yang didirikan oleh Fatahillah atau Syarif Hidayatullah pada tahun 1636,

yaitu…..

a. Keraton kesultanan Aceh

b. Keraton Cirebon

c. Keraton Surakarta

d. Keraton Yogyakarta

3. Corak khas bangunan makam kuno Islam terdidi dari…..

a. Jirat, nisan dan Cangkup

b. Nisan, soko guru dan mimbar

c. Jirat, serambi dan taman

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

33

Page 34: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

d. Cangkup, menara dan mimbar

4. Nisan bertuliskan bahasa dan huruf Arab, yang memuat keterangan tentang

meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun

475 Hijriah (1082 M) yakni…..

a. Batu nisan di Aceh

b. Batu nisan di Sulawesi Selatan

c. Batu nisan di Leran, Gresik

d. Batu nisan di Troloyo dan Trowulan

5. Seni kaligrafi mulai berkembang pada abad ke-16 berupa tulisan indah dalam bahasa….

a. Persia

b. Arab

c. Gujarat

d. Jawa kuno

6. Salah satu bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita,  cerita pelipur lara

yang sulit diterima akal dan merupakan cerita rekaan, tetapi memiliki pesan dan amanat

kisah, dongeng maupun sejarah merupakan…..

a. Suluk

b. Babad

c. Hikayat

d. Syair

7. Hikayat Hang Tua sebuah karya sastra Melayu yang termasyhur dan mengisahkan Hang

Tuah. Dalam zaman kemakmuran Kesultanan……

a. Malaka

b. Melayu

c. Aceh

d. Cirebon

8. Babad merupakan penulisan sejarah tradisional atau historiografi tradisional sebagai

suatu bentuk dan suatu kultur yang berfungsi antara lain……

a. Melegitimasi (mengesahkan) asal–usul leluhur, kejadian/peristiwa,  desa, pura atau

hal – hal lainnya.

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

34

Page 35: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

b. Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian Tuhan, dan Pencarian Kebenaran Sejati

(ilahiyyah),

c. Sebagai ikatan perjanjian yang baru antara bekas musuh maka Mangkubumi bersedia

untuk memberikan isterinya Raden Ayu Retnosari dari Sukowati kepada Belanda atau

VOC

d. melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan

esoteris agama Islam

9. Syair Abdul Muluk menceritakan kisah seorang putra raja Hindustan yang bernama…..

a. Abdul Hamid Syah

b. Amir Hamzah

c. Abdul Muluk

d. Hang Kesturi

10. Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat

69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya…..

a. Tanpa melepas anak panah dari busurnya jika kaulakukan sia-sia karena yang dipuja

wujud khayalmu semata

b. Kenal diri, tahu kelemahan diri selalu awas terhadap tindak tanduknya

c. Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Seseorang yang

menempuh jalan suluk disebut salik.

d. Memberi hati bimbang gulana, kasih kepadanya mulya dan hina.

11. Kirim doa dengan didahului bacaan tasybih, tahmid, takbir, tahlil, dan shalawat Nabi yang secara keseluruhan rangkaian bacaan itu disebut…..a. Tahlilanb. Dakwac. Sekatend. Gerebeg Maulud

12. Acara puncak peringatan Sekaten ini ditandai dengan Grebeg Muludan yang diadakan setiap hari…..a. Ulang tahun Sultan Hamengkubuwonob. Ulang tahun Sunan Bonangc. Ulang tahun Nabi Muhammad S.A.W

13. Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan proses Islamisasinya melalui saluran-saluran…..a. Kekuasaan dan Pemerintahan

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

35

Page 36: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

b. Perdagangan, Pernikahan, dan Pendidikan (pesantren)c. Pengabdian d. Pelayaran

14. Pertengahan abad XVIII, kegiatan pengajian lebih difokuskan pada kegiatan pengajaran…..a. Tasawufb. Tajwidc. Akhlaqd. Al-Quran

15. Nama “Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug berasal dari…..a. Suara dari kentongan yang membangunkan orang puasab. Suara dari ucapan sunan kudus untuk menggemakan adzan c. Suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal

bulan Ramadhand. Bunyi alunan nada pembacaan Al-Quran

Soal Essai

1. Jelaskan Keunikan menara Masjid Kudus dan Masjid Banten!

2. Jelaskan Definisi dan fungsi dari keraton!

3. Sebutkan tujuh kompleks inti yang berada di istana para Sultan Yogyakarta!

4. Sebutkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam dalam bentuk makam!

5. Bagaimana pengertian dari nama kaligrafi?

6. Ulaskan kembali mengenai cerita Hikayat Amir hamzah!

7. Sebutkan tiga golongan dari babad!

8. Bagaimanakah definisi dari karya sastra syair?

9. Jelaskan isi cerita mengenai Syair Abdul Muluk Syair Abdul Muluk!

10. Bagaimana bunyi beberapa bait suluk Wijil karya Sunan Bonang!

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

36

Page 37: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

BAB VI

PENUTUP

Melalui pembelajaran berbasis modul, diharapkan akan membantu siswa agar dapat

belajar secara mandiri, mengukur kemampuan diri sendiri, dan menilai dirinya sendiri. Tidak

terkecuali dalam memahami konsep dasar pemrograman dan implementasinya. Semoga

modul ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan dalam proses pembelajaran di kelas.

Siswa dapat mendalami materi lain di samping materi yang ada di modul ini melalui

berbagai sumber, jurnal, maupun internet. Semoga modul ini bermanfaat bagi peserta didik

khususnya pada jenjang SMP kelas VII.

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

37

Page 38: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

Tak lupa dalam kesempatan ini, penulis mohon saran dan kritik yang membangun

terhadap modul ini, demi sempurnanya penyusunan modul ini di masa yang akan datang.

Semoga modul ini dapat memberikan manfaat.

GLOSARIUM

Akulturasi : percampuran dua kebudayaan atau lebih yg saling bertemu dan saling

mempengaruhi

Balairung : balai atau pendapa besar tempat raja dihadap rakyatnya (di Yogyakarta dan

Surakarta disebut bangsal kencana)

Eksoteris : milik kalangan luar atau kalangan yang belum diinisiasi

Esoteris : bersifat khusus (rahasia, terbatas)

Kubah : atap yg melengkung merupakan setengah bulatan (kupel)

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

38

Page 39: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

Meru : bangunan yg terdapat di kuil, merupakan tempat persembahan, terdiri atas 3-

11 atap atau tingkat (di Bali); atap bangunan pura yg bersusun dan semakin

ke atas semakin kecil

Mihrab : ruang kecil di langgar atau di masjid, tempat imam berdiri waktu salat

berjamaah

Paviliun : rumah (bangunan) tambahan di samping rumah induk

UNESCO : United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

(Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB)

DAFTAR PUSTAKA

Mas’ud Abdurrahman, dkk. 2000. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media

Sudjianingsih, Sri. 1994. Sejarah Daerah Jawa Tengah. Jakarta: Proyek Inventarisasi danDokumentasi Sejarah Nasional.

Syafi’I Jamal. 2006. Profil Kota Semarang. Semarang: CV Imperium Agung.

R. Soekmono, Sejarah Kebudayaan Indonesia 3, Kanisius, Yogyakarta, 1985

Nugroho Notosusanto, dkk. 1992. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Depdikbud

Abu Bakar. 1962. Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawwuf. Semarang: Ramadhani.

Poerbatjaraka. 1952. Kepustakaan Djawa. Amsterdam/Jakarta: Djambatan.

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

39

Page 40: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

KUNCI JAWABAN SOAL

A. Pilihan Ganda1. A 6. C 11. A2. C 7. B 12. C3. A 8. A 13. B4. C 9. C 14. D5. B 10. C 15. C

B. Essai1. Keunikan menara Masjid Kudus yaitu bentuk menaranya yang menyerupai candi

yang diberi atap tumpang, sedangkan menara Masjid Banten menyerupai mercusuar

Eropa.

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

40

Page 41: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

2. Keraton merupakan tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting yang

menyangkut urusan kerajaan. Keraton juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan

sebagai tempat tinggal raja beserta keluarganya

3. Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri

Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan),

dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan)

4. Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam dapat kita lihat antara lain pada

beberapa makam berikut:

Makam Walisongo

Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat)

Makam Imogiri (Yogyakarta)

Makam Raja Gowa

5. Kata Kaligrafi merupakan penyederhanaa dari CALLIGRAFY, yaitu Callos yang

berarti indah dan graph yang berarti tulisan. Jadi Kaligrafi adalah tulisan yang indah,

atau aksara yang sudah dibentuk dan dimasuki unsur keindahan

6. Hikayat Amir Hamzah menceritakan perihal kegagahan dan keperwiraan seorang

pejuang Islam, iaitu Amir Hamzah, pada zaman sebelum dan awal kebangkitan Islam.

Hikayat Amir Hamzah merupakan salah satu dari kisah hikayat yang disebut dalam

Sejarah Melayu, semasa pertahanan Melaka dari serangan Portugis, hikayat ini

dikatakan telah dibacakan bagi menaikan semangat pahlawan Melayu. Oleh itu ia

jelas menunjukkan kehadirannya sebelum 1511 lagi

7. -  babad  yang isinya tidak sesuai dengan judulnya, karena isinya jauh lebih luas   

dari  yang disebut dalam judulnya.

- babad yang isinya menceritakan sejarah setempat; artinya isinya hanya

menceritakan tentang sejarah asal mula daerah tertentu.

- babad yang isinya menceritakan suatu periode tertentu dari sejarah Jawa, artinya

isinya hanya menceritakan peristiwa yang terjadi pada suatu masa tertentu.

8. Syair merupakan puisi lama yang tiap-tiap baitnya terdiri dari empat baris yang

berahir dengan bunyi yang sama.

9. ”Syair Abdul Muluk” adalah kisah putra raja yang bijak. Pesan atau amanatnya

adalah hendaklah kita menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai sesama.

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

41

Page 42: anismunandziroh.files.wordpress.com€¦Web viewBAB I. PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. Kebudayaan adalah hasil berpikir dan merasa manusia yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Wujud

10. Apakah salat yang sebenar-benar salat?

Renungkan ini: Jangan lakukan salat

Andai tiada tahu siapa dipuja

Bilamana kaulakukan juga

Kau seperti memanah burung

Tanpa melepas anak panah dari busurnya

Jika kaulakukan sia-sia

Karena yang dipuja wujud khayalmu semata

Mod

ul P

embe

laja

ran

Seja

rah

42