web viewmakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang...

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai butir-butir tujuan pendidikan tersebut perlu didahului oleh proses pendidikan yang memadai. Agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka semua aspek yang dapat mempengaruhi belajar siswa hendaknya dapat berpengaruh positif bagi diri siswa, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Diundangkannya Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka semakin kuatlah alasan pemerintah dalam melibatkan masyarakat dalam pengelolaan lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Keterlibatan masyarakat tersebut mencakup beberapa aspek dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan (UU No. 20 Th. 2003, pasal 8), 1

Upload: ngocong

Post on 07-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai butir-butir tujuan pendidikan tersebut perlu didahului oleh proses pendidikan yang memadai. Agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka semua aspek yang dapat mempengaruhi belajar siswa hendaknya dapat berpengaruh positif bagi diri siswa, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Diundangkannya Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka semakin kuatlah alasan pemerintah dalam melibatkan masyarakat dalam pengelolaan lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Keterlibatan masyarakat tersebut mencakup beberapa aspek dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan (UU No. 20 Th. 2003, pasal 8), termasuk berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.

Pengembangan karir merupakan hal yang penting bagi seorang guru dan konselor karena hal ini sangat berpengaruh setidaknya terhadap kepuasan kerja dan peningkatan penghasilan. Dengan kata lain, jika karir seorang guru/konselor meningkat maka tentu saja pengakuan lembaga yang menaunginya juga meningkat yang salah satunya dibuktikan dengan peningkatan gaji yang ia terima dan tentunya hal ini akan membuat ia lebih merasa senang dan nyaman bekerja. Untuk mencapai hal itu, idealnya seorang guru/konselor harus mengetahui tentang tingkatan-tingkatan karir dan konsekuensi dari tingkatan karir tersebut bagi dirinya baik berupa tanggung jawab/kewajiban maupun ganjaran yang akan

1

Page 2: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

ia peroleh. Selain itu, guru/konselor juga harus mengetahui upaya-upaya yang dapat ia lakukan untuk dapat meniti karir ke tingkatan yang lebih tinggi tersebut. Dengan memahami hal-hal seputar tingkatan karir dan upaya pencapaiannya, seorang guru/konselor memiliki arah yang jelas dalam menjalani karir dan profesinya itu. Kendatipun demikian, realita yang terjadi saat ini sebagian guru/konselor baru mengalami kesibukan yang luar biasa ketika ia mendapat pemberitahuan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk kenaikan pangkat.

Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan serta wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggarakannya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun. Guru sebagai komponen penting dalam sistem pendidikan diharapkan mampu menjadi fasilitator, motivator dan dinamisator dalam proses belajar siswa. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat mempunyai kompetensi dalam dunia pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, perlu adanya metode pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru. Dengan demikian proses belajar mengajar akan berjalan seiring dengan pengembangan aspek-aspek belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Makalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: pengertian karir dan pengembangan karir, tahapan pengembangan karir dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan karirnya

B. Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan diangkat dalam penulisan ini antara lain adalah bagaimana pengembangan karier guru diindonesia saat ini?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

2

Page 3: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

Dalam penulisan ini tujuan yang akan diperoleh adalah memberikan solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi dalam pengembangan karier bagi guru. Dengan membaca tulisan ini diharapkan para pembaca dapat mengambil manfaat terutama bagi :

1. Para guru yang ingin mengembangkan karier di bidang pendidikan.

2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Kabupaten Bantul yang mempunyai kewenangan dalam pengembangan karier bagi tenaga kependidikan (guru).

3. Pihak-pihak yang tertarik dalam pengembangan karier bagi guru.

BAB II

3

Page 4: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

PEMBAHASAN

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 26 tahun 1989, tentang penetapan jabatan guru sebagai jabatan fungsional membuka peluang bagi semua guru dalam meniti kariernya melalui jenjang kepangkatan yang didasarkan atas angka kredit yang telah diperoleh dan dikumpulkannya. Sehingga memungkinkan guru untuk menduduki pangkat tertinggi dalam lingkungan pegawai negeri sipil (PNS). Oleh karena itu , kemampuan dan kreativitas guru merupakan unsur atau aspek yang sangat diperlukan. Itu berarti faktor internal guru perlu ditumbuhkembangkan. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah kecakapan, kemampuan, motivasi , sikap, persepsi inovatif, kemampuan mengadopsi peraturan yang berlaku, termasuk usia dan masa kerja. Sedangkan faktor eksternal yang perlu diperhatikan para guru adalah bobot dan banyaknya beban mengajar guru untuk sekolah tertentu.

Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah maka peranan pemerintah daerah ( kabupaten dan kota ) semakin besar dalam memanajemen sekolah-sekolah, termasuk tenaga pendidik (guru). Oleh karena itu pemerintah daerah dituntut mampu memenuhi aspek-aspek yang diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme guru.

A. Proses Rekrutmen dan Pendidikan Guru

Sebelum tahun 1960-an jabatan guru demikian terpandang. Untuk menarik minat para pemuda, pemerintah memberikan ikatan dinas bagi mereka yang berkeinginan menjadi guru, sehingga banyak yang tertarik untuk memasuki LPTK. Namun demikian hal itu bukanlah daya tarik yang menggiurkan, karena kebijakan pemerintah itu tidak didukung kebijakan pemerintah memberikan insentif dan fasilitas bagi guru. Padahal peluang kerja lain yang lebih menjanjikan sangat terbuka lebar.

4

Page 5: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

Dampaknya banyak guru yang penguasaan terhadap mata pelajaran yang diampunya rendah karena mereka yang memasuki lembaga pendidikan guru pada umumnya bukan mereka yang memilih jabatan guru sebagai pilihan yang pertama, tetapi banyak dari mereka yang memasuki pendidikan guru dikarenakan takut tidak diterima di perguruan tinggi lainnya.

Menurut UNESCO, bahwa guru sebagai agen pembawa perubahan yang mampu mendorong pemahaman dan toleransi diharapkan tidak hanya mampu mencerdaskan peserta didik tetapi juga harus mampu mengembangkan kepribadian yang utuh, berakhlak dan berkarakter. Untuk itu dibutuhkan suatu proses pendidikan guru yang secara professional dapat dipertanggungjawabkan.

Guru merupakan pekerjaan profesi. Dalam pelaksanaan tugasnya membutuhkan kemampuan teknis yang diperoleh melalui pendidikan dan atau latihan, berupa perbuatan yang rasional dan memiliki spesifikasi tertentu dalam pelaksanaan tugasnya. Untuk menjadi guru yang baik maka dituntut adanya sejumlah kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu :

a. Menguasai landasan-landasan kependidikan

b. Penguasaan bahan/materi pelajaran

c. Kemampuan mengolah program kegiatan belajar mengajar

d. Kemampuan mengelola kelas

e. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar

f. Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar

g. Kemampuan menilai hasil belajar/prestasi siswa

h. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan

i. Kemampuan memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian untuk keperluan pengajaran

j. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

5

Page 6: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

Sosok guru yamg mampu mengemban tugas yang disebutkan di atas sebenarnya sudah diberikan moto oleh Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Untuk dapat melaksanakan fungsi pertama, berarti guru haruslah berkepribadian yang utuh dengan kemampuan akademik dan profesional yang andal. Untuk dapat melaksanakan fungsi kedua dibutuhkan guru yang memahami dan menyayangi peserta didik. Sedangkan untuk dapat melaksanakan fungsi yang ketiga, guru harus terus memantau terus proses belajar peserta didik dan mendorong semangat belajar peserta didiknya. Akan tetapi sejauh ini moto tersebut seakan tidak bermakna karena tidak adanya pelaksanaan di lapangan. Jadi untuk menyiapkan tenaga pendidik tidak hanya diperlukan suatu proses pendidikan akademik yang handal akan tetapi juga diperlukan suatu proses pendidikan yang mampu mengembangkan kepribadian dan karakter seorang pendidik. Oleh karena itu infrastruktur lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) haruslah dilengkapi dengan asrama mahasiswa dan laboratorium kependidikan (sekolah model) dan lain-lain. Sangat disayangkan bahwa UNY (IKIP Yogyakarta) yang sebelum tahun 1980-an mempunyai sekolah laboratorium dari sekolah dasar hingga lanjutan atas malah justru pengelolaannya diserahkan ke kementerian pusat (Depdikbud).

B. Penempatan dan Pembinaan Guru

Proses penempatan guru yang tidak terarah, tidak adil dan tidak proporsional akan berpengaruh negatif terhadap guru dalam mengembangkan kemampuan dan pengabdiaan profesional kependidikannya. Selain itu juga menyurutkan niat generasi muda untuk memasuki profesi keguruan.

Kenyataan yang dihadapi banyak guru yang berada di daerah terpencil tidak memiliki masa depan, baik bagi pengembangan karirnya maupun kesehatan rohani dan jasmaninya. Dihapuskannya program rotasi semakin menjadikan ciut semangat guru untuk meningkatkan profesionalismenya, karena dalam benaknya sudah merasa bahwa sampai pensiun dia tetap berada di sekolah tersebut.

6

Page 7: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

Rasio jumlah guru terhadap jumlah peserta didik semakin tidak seimbang. Adanya sekolah yang kelebihan guru, namun di sisi lain masih banyak sekolah-sekolah yang kekurangan guru. Sekolah-sekolah yang kekurangan guru ini terpaksa mengangkat guru honorer/guru tidak tetap (GTT) yang gajinya jauh di bawah upah minimum. Lebih celakanya jenis guru yang satu ini tidak mempunyai ikatan perjanjian hukum yang jelas sehingga sewaktu-waktu dapat diberhentikan karena ada droping guru negeri baru.

Sementara itu pembinaan guru yang selama ini dilakukan barulah sebatas penataran dan sejenisnya yang itu dilakukan tanpa perencanaan yang matang, karena tidak didasarkan atas hasil evaluasi, supervisi dan diagnostik kinerja guru. Bahkan penataran yang dilakukan seolah-olah hanya untuk menghabiskan anggaran saja. Sedangkan supervisi yang dilakukan pengawas pendidikan terhadap guru hanya merupakan alat legitimasi jabatan saja, karena hanya dilakukan pada saat guru akan mengajukan DUPAK (daftar usulan penilaian angka kredit).

Di sisi lain kepala sekolah yang seharusnya merupakan atasan langsung dari si guru sibuk dengan proyek-proyek pembangunan fisik sekolah. Pembinaan yang dilakukan kepala sekolah kadang-kadang hanya dilakukan secara massal, misalnya pada saat rapat dinas. Padahal sudah sewajarnyalah jika ada guru yang bermasalah langsung dibina saat itu juga, sehingga permasalahannya tidak berlarut-larut dan mengimbas pada guru yang lain. Sedangkan langkah-langkah pembinaan yang dilakukan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten belum terasa denyutnya. Menurut hemat penulis baru sebatas briefing sewaktu menerima SK Kenaikan Pangkat saja.

C. Jaminan Kesejahteraan Guru

Rendahnya gaji yang diterima para guru menjadikan kurangnya rasa aman bagi guru. Aman dari ketakutan untuk tidak dapat berobat, aman dari ketakutan tidak punya rumah, aman dari tidak dapat memiliki sarana transportasi, aman dari ketakutan tidak dapat menyekolahkan anaknya dan aman dari kekurangan gizi.

7

Page 8: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

Untuk menghilangkan rasa ketidakamanan tersebut, ada guru yang memberikan les privat, berdagang, ngojek, makelar, bahkan ada yang terpaksa jadi penadah. Akibat adanya akitifitas-aktifitas tambahan tersebut sulit diharapkan dari seorang guru untuk sepenuhnya memusatkan tanggung jawabnya sebagai pendidik, yaitu memberikan bimbingan dan bantuan kepada anak didiknya melalui proses pembelajaran yang berkualitas. Dalam pelaksanaan manajemen pendidikan yang moderen, praktek guru mencari penghasilan tambahan dilarang, dan bagi pelanggarnya harus memilih untuk tetap bekerja sebagai guru atau meninggalkannya. Di negara yang mendudukkan pendidikan sebagai priortas utama, penghasilan guru demikian bersaing dengan profesi lain, sehingga larangan rangkap profesi dapat diterapkan. Oleh karena itu upaya apapun yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak akan dapat dicapai selama masalah jaminan kesejahteraan minimal seorang tenaga pengajar tidak dipenuhi.

D. Karier Guru

1. Pengertian Karir dan Pengembangan Karir

Karir merujuk pada aktivitas dan posisi yang ada dalam kecakapan

khusus, jabatan, dan pekerjaan/tugas dan juga aktivitas yang diasosiasikan

dengan masa kehidupan kerja seorang individu. Istilah yang dikedepankan

dalam pendefinisian karir ini adalah aktivitas dan posisi seseorang. Jika

seseorang beraktivitas atau menduduki suatu posisi dalam suatu lingkungan

sosial, sementara untuk melakukan hal itu ia harus memiliki kecakapan

khusus, mengerjakan tugas-tugas tertentu dan menjabat, maka bisa dikatakan

bahwa orang tersebut berkarir. Demikian juga, jika seseorang dalam suatu

rentang masa bekerja untuk memperoleh nafkah bagi kehidupan diri dan

keluarganya, maka dikatakan bahwa orang tersebut memiliki karir.

Pengembangan karir merujuk pada proses pengembangan keyakinan

dan nilai, keterampilan dan bakat, minat, karakteristik kepribadian, dan

pengetahuan tentang dunia kerja sepanjang hayat. Sehingga dengan pengertian

8

Page 9: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

ini, pengembangan karir tidak hanya mencakup rentang usia kerja produktif

seseorang, melainkan lebih luas lagi, yakni sepanjang hayat seseorang.

Pengembangan karir ini meliputi pengembangan keyakinan dan nilai

seseorang berkenaan dengan dunia kerjanya, yakni orang tersebut harus

meyakini ’kebenaran’ dari apa yang ia lakukan (pekerjaan) untuk

kehidupannya itu dan menerapkan nilai-nilai yang mendorong kemajuan

kehidupannya, misalnya: kerajinan, keuletan, kejujuran, pantang menyerah

dan hemat. Penyesuaian minat dan bakat dengan pekerjaan yang ia geluti juga

merupakan upaya pengembangan karir yang sedikit banyak mempengaruhi

kualitas dan kuantitas kerja seseorang. Keterampilan-keterampilan dan

pengetahuan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan dunia kerjanya pun perlu ditingkatkan agar karirnya bisa berkembang.

Meningkatkan kebiasaan-kebiasaan hidup efektif turut juga mengembangkan

kehidupan karir seseorang karena dengan memiliki kebiasaan hidup yang

efektif tersebut karakteristik kepribadiannya semakin berkualitas.

2. Karir Guru/Konselor Sekolah

Karir guru/konselor di sekolah meliputi dua hal, yaitu:

1. Karir Struktural, berhubungan dengan kedudukan seseorang di dalam

struktur organisasi tempat ia bekerja, misalnya menjabat sebagai Wali

Kelas, PKS, Wakasek, Kepala Sekolah, dan lain-lain.) Karir ini memiliki

tuntutan tanggung jawab tertentu bagi seorang guru, sehingga

wawasan/pengetahuan, sikap, dan keterampilan seorang guru/konselor

harus ditingkatkan untuk menjawab tuntutan yang dimaksud.

2. Karir Fungsional, berhubungan dengan tingkatan/pencapaian formal

seseorang di dalam profesi yang ia geluti, contohnya guru madya, guru

dewasa, guru pembina, guru professional.

9

Page 10: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

Agar dapat mengalami kenaikan karir, seorang guru/konselor perlu

mengerjakan sejumlah tugas-tugas profesional yang memiliki nilai kredit

tertentu dan dibuktikan dengan dokumen-dokumen legal. Akumulasi nilai

kredit yang dimaksud harus dapat memenuhi jumlah nilai tertentu yang

ditetapkan pemerintah. Kedua jenis karir guru/konselor di sekolah tersebut

dapat dicapai tentunya dengan sejumlah pemerolehan kompetensi-kompetensi

guru/konselor yang tinggi.

3. Kompetensi Profesi Guru/Konselor Sekolah

Terdapat empat kompetensi yang mutlak dimiliki seorang

guru/konselor sekolah, yaitu:

1. Kompetensi Pribadi, berkenaan dengan kemantapan, kestabilan,

kedewasaan, kearifan, dan kewibawaan guru/konselor.

2. Kompetensi Sosial, kemampuan berkomunikasi secara efektif

denganpeserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, ortu siswa,

dan masyarakat.

3. Kompetensi Pedagogik, kemampuan mengelola pembelajaran/BK yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran/BK, evaluasi, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensinya.

4. Kompetensi Profesional, kemampuan penguasaan materi pembelajaran/BK

secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta

didik memenuhi standar kompetensi

10

Page 11: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

4. Upaya Pengembangan Karir

Berikut ini adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh

guru/konselor untuk dapat meningkatkan kompetensinya agar karir yang ia

geluti dapat berkembang maksimal, yaitu:

1. Menghadiri/berpartisipasi dalam forum atau kegiatan ilmiah profesional

(seminar, simposium, pelatihan, dan lain-lain);

2. Membuat karya tulis ilmiah/populer, karya seni, karya teknologi;

3. Melaksanakan penelitian/pengkajian kerja profesional baik individual

maupun kolaboratif (Lesson Study, PTK/PTBK, dan penelitian jenis

lainnya).

Dengan diterapkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah menuntut pula dilakukannya desentralisasi pendidikan. Sebagai sesuatu yang baru maka desentralisasi pendidikan memunculkan permasalahan di kalangan masyarakat, baik itu birokrat, anggota dewan legislatif, para pakar ataupun masyarakat awam. Pelaksanaan desentralisasi pendidikan di Indonesia tidaklah semudah membalikkan tangan. Akan tetapi banyak kendala-kendala yang dihadapi. Terutama kesiapan daerah dalam menerima pelimpahan pengelolaan aspek-aspek pendidikan. Sehingga masing-masing daerah melaksanakan desentralisasi pendidikan sebatas kemampuan menginterpretasikan konsep-konsep desentralisasi pendidikan tersebut.

Adapun aspek-aspek utama yang harus diperhatikan terangkum dalam rangkaian tulisan yang berjudul Decentralization of Education, yang diterbitkan oleh Worldbank (Politics and Consensus, Community Financing, Demand-Side Financing, Legal Issues, dan Teacher Management). Aspek utama yang bersentuhan langsung dengan nasib para guru adalah Teacher Management (Manajemen Guru). Menurut Worldbank (1998: 20) disebutkan bahwa guru juga mempunyai kesempatan promosi (peningkatan).

Struktur karier bagi guru pada pendidikan dasar berbentuk piramida. Promosi guru selalu berarti bahwa kerja guru beralih ke bidang administrasi dan meninggalkan tugasnya sebagai pengajar di kelas. Pola semacam itu mempunyai efek negatif

11

Page 12: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

terhadap moral guru dan menurunkan kualitas hasil pengajaran karena guru yang senior memperoleh promosi bukan sebagai guru, melainkan sebagai tenaga administrasi. Beberapa negara seperti Australia dan Irlandia mengembangkan sejumlah jabatan guru, sebagai contoh jabatan bertingkat yang lebih difokuskan dalam hal tanggung jawab khusus. Jabatan-jabatan itu menambah promosi jabatan tradisional yang sudah ada, yaitu kepala dan deputi kepala. Tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan khusus tersebut dipusatkan pada pengajaran sekolah dan kebutuhan-kebutuhan pengembangan staf, tepatnya lebih dari pada sekedar tugas administrasi rutin.

Secara harafiah pengertian pengembangan karier (career development) menuntut seseorang untuk membuat keputusan dan mengikatkan dirinya untuk mencapai tujuan-tujuan karier. Pusat gagasan dalam pengembangan karier ialah waktu, yang dipengaruhi cost and benefit. Cost and benefit ini selalu dipertimbangkan dalam memilih pekerjaan, apa kerjanya, apa organisasinya, dan apa untung ruginya (Sigit : 2003). Sedangkan pengertian pengembangan karier secara awam adalah peningkatan jabatan yang didasarkan pada prestasi, masa kerja, dan kesempatan. Dengan mengacu pada pengertian awam tersebut maka pengembangan karier bagi guru perlu diupayakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Namun sejauh ini ternyata pengembangan karier bagi guru belum memperoleh porsi yang sesuai, karena dengan dicanangkannya otonomi daerah ternyata menimbulkan kebimbangan para birokrat daerah untuk memberikan kewenangan pengelolaan aspek-aspek pendidikan terhadap kaum guru. Hal ini dapat dimaklumi sebab dengan memberikan jabatan-jabatan tersebut menutup peluang bagi mereka (birokrat) untuk ‘berkuasa’. Menurut Worldbank, terjadi kerancuan tentang pengembangan karier bagi guru. Selama ini pengembangan karier bagi guru diartikan sebagai pengalihan tugas-tugas guru yang tadinya sebagai pengajar berubah menjadi administrator (tenaga adminstrasi). Tentu saja hal tersebut berseberangan dengan tujuan semula.

12

Page 13: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kenyatan yang ada ternyata dapat disimpulkan pengembangan karier guru belum sepenuhnya terealisir. Pengembangan karir merupakan proses sepanjang hayat. Terdapat dua hal tahapan pengembangan karir yang harus dikiuasai guru yaitu; karir stuktural dan karir fungsional. Seorang guru atau konselor hendaklah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keempat macam kompetensi yang harus dimilikinya (pribadi, sosial, pedagogik, dan profesional) agar karir profesionalnya itu dapat berkembang lebih baik.

B. Saran

Dengan adanya desentralisasi pendidikan mengikuti berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah sudah sewajarnya pemerintah daerah menerima tanggung jawab manajemen pendidikan yang meliputi semua aspek pendidikan termasuk manajemen guru dengan lapang dada. Pemerintah daerah perlu meningkatkan potensi para guru sebagai komponen utama dalam bidang pendidikan. Dengan meningkatnya kompetensi guru maka diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan Langkah pengembangan potensi guru yang dilakukan pemerintah perlu diikuti dengan pengembangan karier bagi guru dengan melalui penjenjangan karier.

Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensi dan karirnya adalah berpartisipasi dalam forum atau kegiatan ilmiah profesional; membuat karya tulis ilmiah/populer, karya seni, dan karya teknologi; dan melaksanaka penelitian/pengkajian kerja profesionalnya baik secara individual maupun kolaboratif

13

Page 14: Web viewMakalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan pengembangan karir yang mencakup: ... misalnya pada saat rapat dinas

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P, 2001. Karir Guru Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara.

Sigit, Suhardi, 2003. Proses Rekrutmen dan Pendidikan Guru, Yogyakarta: BPFE-UST.

Syarief, Ikhwanuddin, dkk. 2002. Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru, Jakarta: PT Grasindo.

Wahyono, 2008. Kompetensi Profesi Guru, Jakarta: PT Grasindo.

14