NASKAH SKY ON STAGE 2017

Disusun oleh :

Najwan Haikal Ramadhan

Anala Ahimsa

Jemima Eydie Alissia Siahaan

Kayla Adyapratista Sumadiyo

Alysa Audriani

Raden Akbar Wira Dharma

METANOIA

1

Amira : Ailsa Numa A.Shana : Nadindra Putri S.Keyna : Jihan Faraditya K.Zack : Rakhan YusufGlenn : Rafli Asyraf O.Kana : Audrina Nabila K.Dera : Dafi Arsyad F.Thalia : Kalma Sadiya D.Fabio : M. Alif IsmadyZera : Khalisa W.Skala : Nafil Ramadhan T.

Gong 1 : 15 menit sebelum pertunjukan.Kegiatan diawali dengan penonton memasuki area. Mereka disuguhi pemutaran trailer serta film pendek yang berisi kegiatan-kegiatan latihan dan kepanitiaan untuk persiapan SOS.

Gong 2 : 5 menit sebelum pertunjukan.

Gong 3 : Area black out.

Musik tarian dph (tari jali-jali) menyala secara perlahan. Kemudian dph dengan menari dan menyambut hadirin dan meminta kepala sekolah untuk menyambut dan membuka acara hari itu. (sambutan kepsek dan kepbps “Mari kita saksikan sos dgn judul Metanoia”)

Setelah mereka keluar BLACKOUT Kemudian muncul lagu dan diikuti tari opening. BLACKOUT

Scene 1 : Proses Ngerakit Totem (1901)

Kegiatan ini ditampilkan dalam bentuk tarian (silahkan koordinasi dengan koreografer). Mulai dari bentuk kecil-kecil hingga terbentuk totem dan dijadikan sebagai sesembahan.

Flashmob : Ritual Persembahan (The Ancient) . (tetua masuk waktu formasi kebentuk. Masuk dari segala penjuru)

2

Saat mereka menyembah totem tersebut, tiba-tiba badai datang dan keluarlah makhluk-makhluk menyeramkan. Makhluk-makhluk itu kemudian membuat kerusuhan masyarakat tersebut.

Kemudian, 6 orang tetua sakti yang merupakan pemimpin ritual tersebut, menangkap makhluk-makhluk itu dan memenjarakan mereka ke dalam totem.

Para tetua itu kemudian menyampaikan kalau makhluk itu hanya bisa keluar jika ada seseorang yang membuka paruh dari totem tersebut. Tetapi para tetua tersebut juga telah membuatkan clue dalam beberapa gulungan kertas yang juga dimasukkan ke dalam totem tersebut. Clue tersebut berisi cara-cara untuk mengusir makhluk yang kerap mengganggu si pembuka kala itu.

Setelah semuanya sudah keluar, ada seorang tetua yang kembali dan melepas segel tersebut. Kemudian dihancurkanlah sehingga potongannya terpisah dan tersebar di berbagai penjuru desa. Menjadikannya rentan terhadap kekuatan makhluk didalamnya. BLACKOUT

Scene 2 : 100 Tahun Kemudian Lampu menyala perlahan, menyorot ke panggung.

Terlihat di sebuah pedesaan ada sekian remaja yang sedang duduk-duduk dan bernyanyi bersama-sama dengan santai.

SKY VOICE DAN GUITARMereka menceritakan sebuah bangunan hancur di dalam hutan yang konon kabarnya, bangunan tersebut merupakan tempat ritual para tetua yang terkenal dengan keangkerannya. Kemudian salah satu diantaranya mengusulkan untuk pergi ke hutan tersebut.

(Anak-anak sedang bermain)Amira : “Pernah bayangin ga, pergi ke suatu tempat diluar imajinasi kalian?”Keyna : “Jangan aneh deh. Ada-ada aja sih lo!”Shana : “Iya nih! Terakhir kali lo kayak gini, ujung-ujungnya kita jatoh ke danau!”Zack : “Hahaha lagi-lagi ide bodoh.”Amira : “Ih serius. Di deket desa ini, ada bangunan tua yang udah hancur. Dulu,

kabarnya bangunan tua itu nyimpen banyak rahasia.”Orchestra : MusicalAmira : “Oke, jadi pada mau—” (langsung dipotong sama Glenn)Glenn : “Mau selidikin?”

3

Keyna : “Kalo gue gamau sih.”Amira : “Ayolah, mau kesana ga?” (nunjuk ke suatu arah)Shana : “Kesana mana?”Amira : “Ke bangunan tua lah.”Shana : “Emang itu dimana?”Zack : “Banyak tanya lu ah. Takut bilang aja.”Shana : “Yaudah sih, suka-suka gue.”Amira : “Jadi, di bagian utara desa kita, ada hutan yang kabarnya menyimpan

rahasia. Gue gatau sih rahasianya apa, tapi gue penasaran. Mau temenin gue kesana ga?”

Keyna : “Ih jiji banget, pasti banyak uletnya. Ntar kalo becek abis hujan gimana. Pasti ga ada wifi. Ntar kalo gue mau nelfon Mama gue gimana? Terus sepatu gue bisa ancur. Baru beli nih!” (memperlihatkan sepatunya yang bagus)

Glenn : “Hutan? Yakin?” (garuk-garuk kepala)Zack : “Ga ah, gaseru di hutan. Ga ada games.”Amira : “Eh jangan salah. Emang sih hutan itu nyimpen rahasia, tapi yang gue

tau ada gamesnya dan jauh lebih seru dibanding games-games di layar kaca!”

Zack : “Sok tau. Emang lu udah pernah kesana?”Shana : “Tunggu deh. Hutan di sebelah utara desa kita itu bukannya hutan

terlarang ya?”Glenn : “Iya, nenek gua juga pernah bilang kalo gua gaboleh kesitu.”Zack : “Dasar penakut lu berdua.”Glenn : “Gua bukan takut.” (berdiri)Amira : “Terus?”Glenn : “Cuma bilang aja kok.”Keyna : “Emangnya hutan terlarang maksudnya apa?”Glenn : “Orang yang masuk kesitu gabisa keluar lagi.”Shana : “AAAAAA—ups!” (nutup mulut karena kaget)Zack : “Lebay!”Shana : “Lebih lebay Keyna kali!”Amira : “Udah-udah. Sekarang kalian mau ikut atau ngga? Kalo mau, besok gue

tungguin jam 4 pagi.Shana : “Hah, jam 4?”BLACKOUT.

(Kemudian mereka masuk lagi satu-per satu)Shana : “Tuh kan semuanya pada kebiasaan deh. Kalo kayak beginian selalu aja

gue yang duluan. Tiara juga nih! Janji jam 4 ini udah jam 04.03 belom aja bangun!”

4

Zack : “DAARRRRR (menepuk pundak Shana) Jangan-jangan lo ditinggal kali.”Shana : “AAA— Ih apa-apaan sih lu!” (kaget)Zack : “Lebay banget sih ah!”(Keyna dan Flenn memasuki stage)Keyna : “Aduh Glenn! Udah dong! Pundak gue sakit nih!”Glenn : “Key, kita dimana nih! Gua gabisa liat apa-apa!”Keyna : “Ih jadi cowok penakut banget sih lo!”Glenn : (Langsung berdiri tegap) “Ngga. Gua ga takut.”Zack : “Yailah lu mau ke hutan aja makenya baju begituan.”Keyna : “Sorry ya gue ga dekil kayak lo pada.”Glenn : “Lu juga, ngapain bawa bola segala?”Zack : “Ya suka-suka gua. Kalo lagi bosen kan bisa dimainin.”(Amira memasuki stage)Amira : “Oh, kalian udah ngumpul semua.”Shana : “Kebiasaan sih lo! Selalu aja paling telat!”Amira : “Dan gue tebak, pasti lo yang pertama dateng.”Shana : “Ya siapa lagi.”Amira : “Yaudah leggo!”Keyna : “Emang lo tau jalannya?”(Glenn ngeluarin sesuatu dari tas)Glenn : “Gua punya petanya. Ini dari nenek gua. Nih lu aja deh”(Ngasih petanya ke Zack)Zack : “Kenapa harus gua?”(Ngeliat-liat peta)(Semua pergi ke backstage dan blackout kedap kedip)

(Setting hutan)(Semua kembali ke stage)(Shana kesandung)Amira : “Yakin itu di daerah sini?” (masuk jangan blocking yang lain)Zack : “Ga tau juga sih, tapi kalau berdasarkan peta ini ya begitu.”Shana : (makin ketakutan) “Tuh kan suka ngaco sih lo!”Zack : “Ya gua ga tau! Lagian yang punya peta ini kan Glenn.”Keyna : “Aduh, kok gue ga lihat ada tanda-tanda masa lalu sih! Jangan-jangan ini

bohongan ya? Aduh padahal gue udah make sepatu khusus buat hiking nih! Yah sia-sia deh.”

Shana : “Lagian sih aneh banget. Jelas-jelas ini datar ya, gaada nanjaknya ngapain pake sepatu hiking!”

Keyna : “Ya suka-suka gue, ribet banget sih lo!” (Suara totem)Glenn : “Eh, pada denger suara ga?”

5

Zack : “Denger. Suara Keyna ngomel-ngomel bikin kuping budeg.”Glenn : “Bukan itu kocik.”(Suara salah satu potongan dari totem bergemuruh)Glenn : “Tuh denger lagi ga?”Shana : “Apa-apaan sih Glenn, jelas-jelas gaada suara apa-apa deh!”Glenn : “Ah, budeg lu pada!”Amira : “Kayaknya gue juga denger deh. Itu? (menunjuk ke arah potongan totem

di stage dan berjalan menuju totem tersebut ditemani Keyna)Amira : “Kira-kira ini apa ya?”Keyna : “Potongan totem? Bisa jadi ini petunjuk!”Amira : “Tapi kalo ini beneran petunjuk, mana informasinya? Apa kita cari yang

lain juga ya?”Shana : “Yaudah gue tunggu disini deh. Lo pada cari yang lain gih.”Zack : “Yakin? Serem loh!”Shana : “Jangan nakutin gitu dong!”Zack : “Disini banyak suara-suara aneh loh. Terserah sih kalo mau tinggal.”Amira : “Dan siapapun yang bisa denger suara itu katanya langsung menghilang

dalam sekejap.”Keyna : “Wayolo Glenn, daritadi lo denger suara aneh. Awas ngilang!”Glenn : “Eh, jaga omongan lu ya!”Shana : “Ih, yaudahdeh gue ikut aja. Gue sama lo ya Glenn!”Zack : “Udah takut, malah deketin orang takut. Aneh.”(Glenn membawa potongan totem tersebut)

(Shana dan Glenn memasuki stage)BLACKOUT(Shana kesandung)Shana : “Aduh, apaan nih.”Glenn : “Loh bukannya ini sama kayak yang tadi?”Shana : “Iya ya? Terus udah 2 gini, masih belom ada aja informasinya.”(Shana mengambil potongan totem kedua dan keduanya kembali ke backstage)(Amira, Keyna, dan Zack memasuki stage)Zack : “Eh itu apaan dibawah situ!”(Nunjuk ke salah satu penjuru stage)Keyna : “Eh, disana ada lagi tuh!”(Keyna mengambil potongan totem keempat)Amira : “Aduh gue belom nemu apa-apa.”Keyna : “Lo banyak dosa kali HAAHAHHAAH”Amira : “Eh itu kayak ada yang nyala-nyala lagi deh.”Keyna : “Mana?”Amira : “Itu disitu!” (nunjuk ke arah tangga)

6

Keyna : “Tapi kok beda sama yang ditemuin Zack ya?”Amira : “Yaudah gue ambil aja deh.”(Amira menaruhnya ditengah stage)Amira : “Kok perasaan gue gaenak ya?”Keyna : “Emang perasaan lo dimakan.”Zack : “Hahaha lucu banget lu Key.”Keyna : “Ih apa sih lo, gasuka banget.”(Glenn dan Shana memasuki stage)Shana : “Nih gue juga nemu!”

Glenn : “Apa ini petunjuk? Coba digabungin deh.”(Glenn menyusun totem)Shana : “Ih, bodoh banget sih lo! Lo pikir abis dirakit, bisa ngeluarin surat

petunjuk gitu? Ada-ada—”(Tiba-tiba totem tersebut bergemuruh dan mengeluarkan cahaya)(Amira memasukkan tangannya ke dalam mulut totem)Amira : “Bahkan ini surat asli ya Shan!”Shana : “Oke maaf gue cuma bercanda tadi. Ganyangka kalo ternyata asli.”Keyna : “Aduh gue merinding deh.”Amira : “Liat deh ini suratnya.Shana : “Emang isinya apa Ra?”Zack : “Udah si, tinggal liat aja ribet banget.”Shana : “Ngeselin banget sih lo!”Glenn : “Si librum istum rem perficere et finire quid habes.”Keyna : “Lo tau artinya?”Glenn : “Ngga, gua ngasal sebut aja.”Keyna : “Yeh bacanya selancar itu dikira tau artinya.” Amira : “Apa mungkin tulisan ini petunjuknya?”Shana : “Jangan-jangan itu larangan menyentuh dan mendekati totem ini.”Zack : “Ah sotil lu. Sana pulang aja!”Shana : “Gaperlu ngerti tulisannya juga kali. Bayi yang baru lahir juga udah bisa

nebak kali.”Amira : “Ketebak darimananya?”Shana : “Gatau sih, gue juga cuma ngasal.”Glenn : “Selama kita belom tau pesan ini secara utuh, mending jangan di apa-

apain dulu. Daripada kenapa-napa nanti.”Keyna : “Ya terus gimana kita bisa tauu artinya Glenn!?”Shana : “Ya udah yuk pulang aja!”Zack : “Yaudah sana.”Shana : “Ah, terserah kalian deh! Gue beneran pulang nih!”(Shana berjalan meninggalkan mereka hingga akhirnya terhentikan karena mendengar suara sepatu-sepatu misterius dan suara tawa, kemudian keluarlah para tetua tersebut)

7

(Dera dan Skala memasuki stage)Dera : “Ngapain sih manggil-manggil saya?”(Thalia dan Zera memasuki stage sambil menguap)Zera : “Lagi-lagi harus ritual, bosen banget.”

Thalia : “Iya nih!”(Kana dan Fabio memasuki stage)

Kana : “Mungkin ada alasannya kenapa kita dipanggil kesini.”Fabio : “Iya nih Der, ngeluh melulu!”Dera : “Lebih sering Skala kali!”Skala : “Kok malah jadi saya?”Dera : “Tuh kan anda mengeluh!”Kana : “Udah, udah.”Shana : “Ra, liat itu, mereka siapa?” (menunjuk para tetua ketakutan)(Dera melihat mereka)Dera : “Oh pasti kalian ya yang menghancurkan hibernasi saya!”Kana : “Der, jangan kasar-kasar lah!”Fabio : “Mereka kan ga tau, mungkin aja mereka terpaksa.”Keyna : “Hah, terpaksa? Terpaksa kenapa?”(Kana melihat totem yang telah dirakit tersebut)Kana : “Karena ini (nunjuk ke totem), kami dipanggil kesini.”Amira : “Dipanggil sama siapa?”Skala : “Ada deh, kalian gaperlu tau.”Thalia : “Loh, tapi kok cuma ada 5? Yang 1 nya lagi kemana?”(Para tetua sontak melihat ke arah totem dengan ekspresi kaget)Dera : “Wah dasar emang nih ya bocah-bocah. Pasti kalian kan yang ngilangin,

ngaku deh! (hening) Ayo jawab!”Shana : “Ngga kok. Yang kita temuin cuma ada 5, tadi disitu, disitu, situ, situ,

sama disitu.Skala : “Kok kepisah-pisah? Waktu itu kan udah kita rakit!?”Keyna : “Ya mana gue tau!”Thalia : “Wah, gawat nih!”Dera : “Terus kalo bukan mereka, siapa lagi? Apa ada diantara kita—”Skala : “GAMUNGKIN!” (semua mata tertuju pada Skala)Dera : “Mengapa anda memotong pembicaraan saya? anda ya?”Fabio : “Ngaku aja!”Thalia : “Emang nih ya!”Kana : “Kok jadi berantem gini? Lagian kalo emang udah kayak gini, kita bisa

apa? Sekarang semua tenang dulu, nanti kita cari jalan keluarnya bareng-bareng.”

Dera : “ TIDAK BISA! Saya tidak mau nyari jalan keluarnya bareng-bareng!”

8

Orchestra : Musical (Malapetaka)Fabio : “Terus sekarang gimana?”Dera : “Terserah kalian! Saya akan hancurkan kalian semua!” (pergi

meninggalkan mereka)(Akhirnya para tetua pergi satu-satu kecuali Kana dan Fabio)Kana : “Maaf ya, kalian jadi bingung.”Amira : “Emangnya kenapa?”Kana : “Saya gabisa ngasih tau, tapi yang jelas kalian harus bertanggungjawab

atas apa yang udah kalian perbuat.” (pergi dan terhentikan karena Amira)Keyna : “Gimana caranya?”Kana : “Kalian harus mencari potongan terakhir, dan merakitnya menjadi bentuk

sempurna. Seperti dahulu kita rakit.”Amira : “Tunggu! Tapi maksud dari surat ini apa?”Zack

Kana : “Surat pertama ya? Jika kalian telah membaca surat ini, maka kalian harus menyelesaikannya hingga selesai tidak peduli apapun yang terjadi. Itu artinya.” (pergi meninggalkan stage diikuti oleh Fabio)Amira : “Tidak bisa pergi sebelum menyelesaikannya?” (kebingungan)(Suara totem bergemuruh)Shana: “Aduh, lagi-lagi bunyi benda sialan ini.”

Glenn : “Loh, kenapa dia balik lagi?” (menunjuk Fabio)Fabio : (Mengacak-ngacak rambut) “Haduh kacau deh.”Amira : “Erm, maaf ya, gara-gara kita jadi kayak gini.”Shana : “Oh iya tadi temen lo bilang kita harus nyatuin totemnya lagi. Terus kalo

udah sempurna, gimana cara untuk menghentikan ini?”Fabio : “Kalian harus mengumpulkan keenam jenis bulu dari setiap gerbang dan

merekatkannya pada totem untuk dapat menyegel arwah-arwah terkutuk itu.”

Amira : “Yaudah langsung aja kita cari!”Fabio :“Kalian harus mengumpulkan Gerbang 1—Api. Seperti yang saya katakan

—”Keyna : “Katakan? Kayaknya lo belom bilang apa-apa deh.”Fabio : “Surat.”Shana : “Oh. Jadi surat bodoh ini lo yang buat ya?”Amira : “Hush, Shan! Dijaga omongannya!”Fabio : “Iya, saya yang bikin surat bodoh itu.”Glenn : “Terus maksudnya menyelesaikan itu apa?”

BASKET DAN FUTSAL(Suara monyet riuh)Fabio : “Ini—Maksudnya.”

9

Amira : “Suara apa itu?”Nafil : “Perasaan gua buruk. Merapat ke totem!”Keyna : “Zack, itu di belakang lo—Ada monyet!”(Zack segera menengok ke belakang, sayangnya dia telat, monyet tersebut sudah mengambil bola milik Zack)Zack : “Bola gua!”(Kedua monyet tersebut bermain bola sepak)Shana : “Ambil bolanya, sekarang!”(Mereka berusaha merebut bola tersebut)Keyna : “Aduh!”(Akhirnya Amira berhasil mengambil bola)Amira : “Yes! Oh no” (monyet mengejar Amira)Shana : “Glenn! Bantuin gue!”(Glenn mengambil pisang dari kantong jaketnya dan melempar ke arah backstage)(Monyet pun akhirnya mengejar pisang tersebut)Zack : “Yes berhasil! Tos dulu dong.” (tos sama Shana)Keyna : “Hampir mati gue kesandung ekor monyet!”Amira : “Nih Zack, bola lo!”Zack : “Makasih.”Shana : “Gitu doang? Yah itumah gampang!”(Shana menginjak serumpun bunga Poppy dan pingsan)(Keyna dan Amira langsung berlari ke arah Keyna)Keyna : “WOY SHAN, GALUCU YA!”Amira : “Shana, jangan tidur disini!”BLACKOUT

TARI TRADISIONAL(Suara burung hantu)Keyna : “Aduh Shana berat banget sih!” (menyeretnya ke backstage)(Semua ikut pergi ke backstage)(Penampilan eskul tari tradisional)(Tarian selesai, eskul tari tradisional keluar dan blackout)

(Terlihat bunga-bunga bermekaran)Keyna : “Woi, gimana nih! Naya belom bangun-bangun!”Fabio : “Teman kalian tertidur karena aroma bunga Poppy yang melambangkan

peristirahatan abadi. Dia akan terbangun hanya dengan serbuk kupu-kupu.”

Tiara : “Berarti kita harus nyari kupu-kupu!”Adel : “Lets go!”

10

Fabio : “Eh tunggu, sebelumnya (Fabio mengambil bulu dari kantongnya) Ini, tadi saya menemukannya. White Feather—kalian harus percaya bahwa Tuhan selalu melindungi kalian dimanapun kalian berada.” (Memberikannya kepada Amira)

Amira : “Oh ini sala satu dari keenam bulu yang lo maksud itu ya?”Fabio : “Iya.”

KUPU-KUPUGlenn : “Eh ada yang mau coba ga? Enak banget ini jus tomatnya!”Zack : “Mau dong, gua haus.”Keyna : “Heh, Malah enak-enakan minum—(tersenyum) tapi gue juga mau dong.

Haus nih daritadi abis nyeret-nyeret si bagong!”Amira : “Aduh, emang ya kalian semua. Eh tapi ada yang aneh deh.”Zack : “Aneh apaan? Perasaan lu doang kali.”Amira : “Kayaknya tadi bunganya ga bermekaran kayak gini deh.”(Suara lonceng bergetar)(Para kupu-kupu yang membawa ramuan memasuki stage)Fabio : “Kupu-kupu—lambang kehidupan abadi. Tidak ada yang dapat

menghentikannya, kecuali—”Keyna : “Ra, awas!”(Kupu-kupu tersebut meneteskan ramuan pada Keyna)Amira : “Aduh, g-gue jadi ngan..tuk.” (dan Amira pun tertidur)Keyna : “Tadi, lo bilang kecuali. Kecuali apa?”Fabio : “Kupu-kupu sangat tidak menyukai aroma tomat.”Keyna : “Nafil, lo masih punya jus tomatnya!?”Glenn : “Ngga ada.”Zack : “Ah, gimana sih lu!”(Glenn merogoh kantong jaketnya dan melempar tomat ke arah kupu-kupu)Glenn : “Tapi gua punya ini.”Keyna : “Emang Nafil bisa diandalkan ya!”(Para kupu-kupu balik ke backstage)(Fabio mengambil serbuk-serbuk kupu-kupu dan memasukkannya ke dalam botol ramuan dari kantongnya)Fabio : “Nih, kasih dia dan temanmu satu lagi itu!” (mengeluarkan ramuan dari

kantongnya)(Keyna mengambilnya dan meneteskannya ke mulut Amira)(Amira terbatuk dan bangun kembali)Amira : “Eh, gue abis mimpi indah banget!”Adel : “Yah elo. Sana tidur lagi aja!”Amira : “Bukannya seneng gue bangun!”Zack : “Berisik banget sih lu berdua.”

11

Keyna : “Suka banget sih lo sama kita. Ngefans tuh bilang aja.”Zack : “Geli.”Fabio : “Oke, tugas saya sudah selesai. Selamat berjuang!”(Fabio meninggalkan stage)Amira : “Ditinggal lagi tanpa clue.”BLACKOUT(lampu menyala perlahan)

PRAMUKA(Segerombol anak Pramuka sedang melakukan penampilan semaphore)Shana : “Eh liat tuh ada anak pramuka, coba aja minta bantuan!”Amira : “Halo, kalian lagi kemah juga ya?”P1 : “Iya, ada yang bisa kami bantu?”Shana : “Kita tersesat.”P2 : “Kalo tersesat, pake ini aja.”Glenn : “Apa ini ?”P3 : “Ini Kompas”(P4 memberikan kompas kepada Glenn)Glenn : “Kesana pasti utara!”P3 : “Bukan begitu cara makainya, gini nih caranya.”(P3 mengajarkan cara menggunakan kompas)Shana : “Yaudah makasih ya.”(5 sekawan meninggalkan stage)(Pramuka juga meninggalkan stage dari arah yang berbeda sambil nyanyi)BLACKOUT

Amira : “Wah ada orang” Shana : “Untung aja lo dateng di waktu yang tepat. Kepala gue mau meledak nih

dengerin anak-anak itu!”Skala : “Oke. Saya penjaga gerbang 2—Air. Disini hewannya jinak. Ya.. karena

saya malas susah-susah nangkep jadi anggap aja ini bonus.”Shana : (menjentikkan jari sambil maju menuju Skala) “Gue suka gaya lo!”

SILAT(Suara serigala)Keyna : “Shan, gue merinding Shan!”Shana : “Key, gue juga Key!”Zack : “Alay banget sih!”Shana : “Mereka ga ganas kan ya?”Glenn : “Mungkin cuma numpang lewat.”(Bulu hitam jatuh, silat tampil)

12

Shana : “Eh, itu bulu hitam?”Skala : “Black Feather—simbol kebijaksanaan.”(Gedav mengambil bulu tersebut dan memberikannya kepada Amira)(Amira memberikannya kepada Glenn dan disimpan didalam sakunya)Skala : “Kalian harus bersiap-siap.”Amira : “Siap-siap apa?”Skala : “Haha, saksikan saja. Semoga sukses”(Skala meninggalkan stage dengan tertawa)

(Dera dan Thalia memasuki stage dari arah yang berbeda, kemudian tos)Dera : “Gerbang 3—”Thalia : “Dan 4.”Dera : “Langit—”Thalia : “Dan Bumi. Kita gerbang kembar.”Shana : “Wah bisa gitu ya?”Amira : “Hush, Shan! Jangan di komentarin, nanti dia marah lagi loh.”Glenn : “ Kalian mengapa apa disini?”

LECC(Dera dan Thalia bersiul)(Suara burung kakatua)(Storytelling dengan bahasa Inggris atau dongen dengan bahasa Indonesia)Shana: “Ih berisik banget, kuping gue bisak budeg!”Dera : “Anda yang berisik!”Zack : “Tau nih Shana”Shana: “Kok lo malah belain dia?”Zack : “Karena kenyataannya lu emang berisik.”Shana: “Shu-shu, sana pergi!”(Suara burung kakatua)(LECC pergi meninggalkan stage dan menjatuhkan bulu berwarna biru dan kuning)(Zack mengambil warna kuning dan Amira mangambil warna biru)Zack : “Ini apa?”Dera : “Yellow Feather—simbol keceriaan.”Amira : “Kalo ini?”Thalia : “Blue Feather—simbol ketenangan.”

Thalia : “Oke, kali ini kalian bener-bener harus siap-siap.”

HANTU JEPANGDera : “Jangan kaget ya.”(Keluar hantu Jepang)

13

Semua : “AAAAAAAAAAAAAAAA!”(Semua ngedab)(Hantu tersebut pergi)Dera : “Kalian telah menyelesaikannya dengan baik.”Thalia : “Yaudah, ayok pergi Der.”Dera : “Capcus!”Amira : “Makasih.”

Zera : “Kembali lagi sama gue!”(Semua terdiam)Zera : “Oke, gue penjaga gerbang 5—Angin.”(Suara kambing)Zera : “Woh, belom apa-apa udah keluar tuh hewannya.”

BADMINTON(Suara kambing)(Main badminton)Keyna : “Woi ngakak banget, masa kambing main badminton!”Amira : “Ada-ada aja.”(Bulu hijau terjatuh)Zera : “Green Feather—simbol kesehatan. Sekarang kalian tau, kenapa hewan-

hewannya pada bisa olahraga. Oke gue mau tidur lagi ya, daa!”Amira : “Oke makasih.”

PASKIBRA(Tiba-tiba datang dari arah pintu masuk, barisan singa yang membawa tombak menyerang ke arah 5 sekawan tadi) Shana : “Singa?”Keyna : “Dan kacaunya lagi. Mereka bawa tombak.”(Zack mengambil kayu yang ada di sekitar mereka)Rozan : “Ga ada waktu untuk nyalahin siapa-siapa. Ambil ni!”(Kana keluar dari barisan)Shana : “Nah, itu dia!”Zack : “Lama banget sih lu!”Keyna : “Iya nih, ayok cepet! Gue mau keluar dari hutan ini!”Kana : “Keluar? (tertawa sinis) Kalian ga akan keluar dari hutan ini.”Amira : “Maksud lo apa?”Glenn : “Eh liat deh, bukannya itu potongan totem yang seharusnya dirakit ya?”Shana : “WAH MAKASIIH! Pasti lo bawain itu biar kita keluar secepatnya dari sini

kan? Ah Wening bisa aja..”Kana : “Siapa bilang?”Amira : “Terus emangnya buat siapa?”

14

Keyna : “Jangan bilang—”Kana : “Iya. Saya yang merusak dan mengambil totem tersebut.”Amira : “kok gitu?”Kana : “ hahaha karena saya ingin menjadi yang terkuat disini”Amira : “tapi kan lo sendiri yang bilang kalau kita harus selesain masalah bareng-

bareng. Dengan cara ini berarti lo nusuk temen temen lo dari belakang”Kana : “Dasar kalian ya, bocah-bocah bodoh! Kalian pasti pikir kalo saya mau

ngebantuin kalian. Tapi saya cuma mau bilang. Saya sangat berterimakasih kepada kalian, karena kalian, saya ada disini.

Zack : “Terimakasih kepada tuhan yang maha esa belom.”Glenn : “Terus terimakasih kepada penonton juga belom tuh!”Kana : “DIEM! KALIAN SEMUA GA TAU APA-APA!”Keyna : “Jangan lo pikir dengan kayak gini lo bisa jadi yang paling kuat!”Orchestra : Musical (Petualangan Sherina)(Pasukan paskibra keluar ke backstage)Keyna : “Akhirnya dia nyerah.”Kana : “Nih, ambil aja sana!” (memberikan bulu berwarna ungu)(Amira mengambilnya dan memberikannya kepada Glenn untuk disimpan)Kana : “Purple Feather—memuat spiritual yang sangat dalam. Ini bulu yang

paling kuat. Jangan pernah main-main sama bulu itu!”(Kana meninggalkan stage tetapi langkahnya terhenti)Amira : “Tunggu!”(Kana menoleh)Kana : “Kalian mau apalagi dari saya? Saya sudah tidak punya apa-apa lagi.”Amira : “Pasti lo punya masalah ya sama temen-temen lo?”Kana : “Ya, semacam itu. Saya tidak pernah dianggap—dari dulu. Saya selalu

main sendiri dan tidak ada yang memperhatikan. Memangnya kenapa?”Keyna : “Di dalam persahabatan itu emang pasti selalu ada masa yang manis,

ada juga masa yang pahit. Tapi kalo lo bisa bertahan, pasti bakal ada rasa tersendiri yang bahkan lo gabisa ngungkapinnya pake kata-kata.”

Kana : “Oke, ada lagi yang mau disampaikan?”Amira : “Ada satu hal lagi yang masih kurang.”(Kana balik badan)Kana : “Maksud kalian?”(Anak-anak berbaris)Amira : “Lo—”Shana : “Harus—”Keyna : “Minta maaf—”Glenn : “Sama temen-temen lu—”Zack : “Titik.”

15

Kana : “Oke. Mungkin butuh waktu lama untuk bertemu mereka, tapi akan saya coba. Udah kan ga ada lagi?” (tersenyum)

Amira : “Kenapa ngomong begitu?”Kana : “Maksudnya?”Amira : “Kenapa lo bisa berpikir bakal membutuhkan waktu yang lama?”Kana : “Ya, karena kita akan pergi ke dunia masing-masing.”Amira : “Tapi gue rasa, gaperlu lama-lama deh.”Kana : “Kenapa?”Amira : “Itu.” (menunjuk ke belakang Kana, dan para tetua telah berkumpul)(Kana menoleh dan terdiam)Dera : “Kana?”Kana : “Teman-teman, maafin saya ya”Kana : “Saya yang menghancurkan totem itu”Skala : “Kami sudah tau kok”Kana : “Dan saya juga mengambil potongan terakhirnya”Dera : “Kami mengerti kok, kami sudah memaafkan kamu”Kana : “Bener?”Semua tetua : “Iya!”(semua tetua pun pelukan)Amira : “Tunggu-tunggu, ini kan udah lengkap, mari kita rakit lagi potongan yang

hilang”(5 sahabat dan para tetua merakit kembali)Dera : “Sempurna”(semua tertawa bahagia)Keyna : “Eh selfie yuuk”Semuanya : “Ayok ayok”Kana : “Eh, selfie itu apa?”Keyna : “Fotoo”Kana : “Oohh”

Tari closing. Setelah tari selesai, masuk pemain, dilanjutkan scriptwriter, DPH, dan jajaran lainnya.

SKY ON STAGE 2017 SUKSES!

16