werkstruk cengkeh

22
WERKSTUK Eugenia aromatica O.K (Cengkeh) Werkstuk ini untuk melengkapi tugas praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I Disusun oleh: Nama : Nia Rakhmayanti Nurdin NIM : M0411045 Kelompok : 4 Asisten : Wahyu Susilowati JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: nia-rakhmayanti-nurdin

Post on 02-Aug-2015

175 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: WERKSTRUK CENGKEH

WERKSTUK

Eugenia aromatica O.K

(Cengkeh)

Werkstuk ini untuk melengkapi tugas praktikum

Struktur Perkembangan Tumbuhan I

Disusun oleh:

Nama : Nia Rakhmayanti Nurdin

NIM : M0411045

Kelompok : 4

Asisten : Wahyu Susilowati

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: WERKSTRUK CENGKEH

HALAMAN PENGESAHAN

Werkstuk dengan judul Eugenia aromatica, O.K. ini disusun sebagai salah

satu tugas Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan pada mata kuliah

Struktur dan Perkembangan Tumbuhan di jurusan Biologi FMIPA UNS

Surakarta.

Telah disahkan dan disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui, Surakarta, 2012

Asisten Praktikum Penyusun

Wahyu Susilowati Nia Rakhmayanti Nurdin

M0408119 M0411045

Page 3: WERKSTRUK CENGKEH

HALAMAN PERSEMBAHAN

1. Alm. Ayah yang selalu saya rindukan

2. Ibu yang selalu mengucapkan nama anak-

anaknya dalam setiap butir doanya

3. Teteh Widya yang selalu menjaga

kehangatan persaudaraan dengan kata-kata

inspiratifnya

4. Alin, Icha, Mpit, Mute, Novita, Rizka dan

Zulfa. Keluarga kecil yang sangat berharga

5. Kakak - kakak Asisten Struktur

Perkembangan Tumbuhan, khususnya

Mbak Susi

6. Juli, Naditya, Nuha, dan Ria, Karena kalian

adalah salah satu motivasi saya untuk tetap

semangat.

7. Biologi 2011, khususnya Nofiana dan

anggota kelompok 4 yang sampai saat ini

masih memperjuangkan semangatnya untuk

menjadi lulusan Biologi yang sukses dunia

dan akhirat

8. Pembaca yang selalu diberikan keceriaan

dalam menghadapi lika-liku kehidupan

Page 4: WERKSTRUK CENGKEH

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah

dan inayah-Nya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga tugas werkstuk

Eugenia aromatica O.K. ini dapat diselesaikan. sebagai salah satu tugas

Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I serta untuk menambah

wawasan ilmiah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

pada umumnya dan mahasiswa Jurusan Biologi khususnya tentang tanaman

cengkeh. Pembuatan dan penyusunan werkstuk ini tidak terlepas dari bantuan

serta dukungan dari banyak pihak, oleh karena itu penyusun ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Drs. Marsusi, M.S, Ph.D, selaku dosen pengampu mata kuliah Struktur

Perkembangan Tumbuhan I Organologi.

2. Ari Pitoyo, M.Sc, selaku dosen pengampu mata kuliah Struktur

Perkembangan Tumbuhan I Mikroskopis.

3. Mbak Wahyu Susilowati selaku asisten pembimbing kelompok 4

4. Seluruh kakak asisten pembimbing praktikum Struktur dan Perkembangan

Tumbuhan I

5. Teman-teman jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2011.

Dalam penyusunan werkstuk ini penulis berusaha memberikan yang

terbaik. Werkstuk ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

werkstuk ini. Penulis berharap isi werkstuk ini dapat dirasakan kegunaannya bagi

penulis secara pribadi dan pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 5: WERKSTRUK CENGKEH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pohon cengkeh adalah pohon yang sangat bagus dan menarik karena

mempunyai bentuk dan warna daun yang ideal. Daunnya kuat, tak pernah

mengalami gugur secara massal seperti daun-daun dari pohon lain, misalnya karet,

jati dan lain sebagainya. Jadi tanaman cengkeh pada sepanjang masa tetap

berdaun rimbun. Tinggi pohon bisa mencapai 15 – 20 M, dan dapat hidup lebih

dari 100 tahun (Aak, 1981).

Tumbuhan cengkeh dapat diusahakan dengan baik pada 20ºgaris lintang

lebar Utara dan lebar Selatan, di mana panasnya tidak kurang dari 21ºC dan tidak

lebih dari 35ºC (Aak, 1981).

Tanaman cengkeh biasa hidup dalam iklim dengan curah hujan yang

merata sepanjang tahun. Namun curah hujan yang berlangsung terus menerus

tidak cocok untuk tanaman cengkeh, karena akan mempengaruhi produksi. Begitu

pula adanya panas panjang dan udara yang kering juga tidak dikehendaki (Aak,

1981).

Tanaman ini berasal Zanzibar tetapi sudah lama dibudidayakan di

Indonesia dan sudah beradaptasi dengan iklim tropis di Indonesia (Suryowinoto,

2000).

Di Indonesia, tanaman cengkeh berasal dari kepulauan Maluku yang

banyak terdapat pada gunung api, maka tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah

tropis pada dataran rendah dekat laut. Yang paling baik antara 600-900 m dari

permukaan laut. Sedangkan untuk daerah diatas 900 m masih dapat hidup namun

tidak produktif. Tanaman cengkeh saat ini telah banyak digunakan sebagai

komponen taman sebab daunnya rimbun. Tanaman Cengkeh sudah banyak terlihat

ditanam di halaman-halaman rumah tinggal sebagai tanaman peneduh selain

sebagai tanaman rempah yang secara besar-besaran di perkebunan (Suryowinoto,

2000).

Page 6: WERKSTRUK CENGKEH

Cengkeh termasuk jenis tanaman berpohon, ketinggiannya dapat mencapai

10 m. Daun tunggal bertangkai. Tanaman Cengkeh dapat tumbuh dengan baik di

tempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari secra langsung, baik di

dataran rendah maupun di dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1-1000 m di atas

permukaan laut (Suryowinoto, 2000).

Sebagian besar cengkeh di Indonesia dipergunakan sebagai bumbu rokok

kretek, secara internasional cengkeh dipakai sebagai rempah-rempah. Sebagian

besar minyak cengkeh juga dipakai pada industri untuk bumbu-bumbuan seperti:

kosmetik/wangi-wangian, obat-obatan, bahan baku pembuatan vanillin, balsam

dan sabun (Aak, 1981).

Cengkeh yang dimaksud adalah tunas bunga yang dikeringkan. Selain

cengkehnya, tangkai daunnya dapat dipergunakan untuk membuat rokok cengkeh

yang murah harganya, dan masih bisa didestilasi untuk diambil minyaknya,

walaupun mutunya tidak sebaik cengkeh asli. Dan kayunya yang sudah mati dapat

dipergunakan untuk perkakas rumah tangga, yang karena baunya dapat untuk

menyimpan bahan pakaian yang anti ngengat (Aak, 1981).

B. TUJUAN

Tujuan pembuatan werkstuk Eugenia aromatica O.K (Cengkeh) adalah :

1. Memahami, dan memanfaatkan segala potensi yang dikandung oleh

tumbuhan cengkeh (Eugenia aromatica O.K)

2. Memperkenalkan tanaman Eugenia aromatica O.K (Cengkeh) yaitu

dengan deskripsi tentang habitus, habitat, organum nutritivum (akar,

batang, daun), dan organum reproductivum (bunga, buah, biji).

3. Menambah informasi umum mengenai keberadaan dan manfaat tanaman

cengkeh

Page 7: WERKSTRUK CENGKEH

BAB II

DETERMINASI DAN KLASIFIKASI

A. DETERMINASI

1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-(Golongan 8. Tanaman dengan

daun tunggal dan tersebar)-109b-119b-120b-128b-129b-135b-136b-139b-140b-

142b-143b-146b-154b-155b-156a-157a-158a-(Fam.94.myrtaceae)-1b-2b-3.

Eugenia-1b-3a-Eugenia aromatica O.K.

(Steenis 1997)

B. KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae

Divisi : Angiospermae

Classis : Dicotyledoneae

Subclassis : Dialypetalae

Ordo : Myrtales

Familia : Myrtaceae

Genus : Eugenia

Spesies : Eugenia aromatica

(Tjitrosoepomo,2000)

Page 8: WERKSTRUK CENGKEH

BAB III

HABITATIO

A. Habitus

Habitus dari tanaman cengkeh adalah merupakan tanaman pohon atau

perdu, berkayu keras, bercabang dan beranting. Kulit kayu pada batang kasar,

bewarna abu-abu, sedang kulit pada cabang dan ranting halus serta sangat tipis,

sehingga sukar dilepas. Daun bulat telur atau memanjang, bagian atas mengkilat,

pangkal dan ujung daun runcing, daun tunggal, bersilang berhadapan, tanpa daun

penumpu. Tabung kelopak sedikit memanjang di atas bakal buah, warna hijau

kuning kemerahan, daun mahkota berbentuk tudung, bulat lingkaran kemerahan,

benang sari tumbuh dengan baik. Tangkai putik pendek. Buah buni memanjang

sampai bentuk telur terbalik. Sistem perakaran tunggang dengan ketinggian pohon

5-10 m (Tjitrosoepomo, 2000).

Pohon cengkeh kayunya keras sekali, cabang-cabangnya padat dan kuat,

dan tegak lurus, ranting-rantingnya tidak berserak, sehingga pohonnya merupakan

semak dan tajuk daunnya merupakan kerucut. Kebanyakan cengkeh bercabang

panjang dan kuat yang terdapat baik pada batang maupun cabang-cabangnya.

Inilah penting guna mempertahankan hidupnya. Kulit kayu pada batang, kasar,

berwarna abu-abu, sedang kulit kayu pada cabang-cabang sangat tipis, hingga

sukar dilepas. Tinggi pohon cengkeh dapat mencapai ± 15-20 m, dan dapat hidup

lebih dari 100 tahun (Aak, 1973).

B. Habitat

Tanaman ini menghendaki iklim lembah dan panas dengan musim

kemarau yang relatif pendek dan temperature 22-29ºC. Tanaman ini dapat tumbuh

subur dari dataran rendah dekat pantai laut (asal air tanah di bawah 3 m dari

permukaan) sampai ketinggian 900 m, tetapi yang paling ideal 200-300 m dpl.

Pada bulan-bulan kering tanaman cengkeh menghendaki curah hujan sekitar 60-80

mm tiap bulannya, atau dikehendaki bulan-bulan basah 9 bulan dan bulan-bulan

kering 3 bulan dengan jumlah curah hujan 2000-3500 mm tiap tahunnya. Banyak

para ahli yang menyatakan bahwa tumbuhan cengkeh berasal dari kepulauan

Page 9: WERKSTRUK CENGKEH

Maluku (Indonesia), berarti cengkeh termasuk tumbuhan tropis. Tumbuhan

cengkeh dapat diusahakan dengan baik pada 20º garis lintang lebar utara dan lebar

selatan, dimana panasnya tidak kurang dari 21ºC dan tidak lebih dari 35ºC.

Tanaman cengkeh dapat hidup baik pada pH 4,5-7, artinya cocok pada tanah asam

sampai netral (Aak, 1981).

Page 10: WERKSTRUK CENGKEH

BAB IV

DESCRIPTIO

A. Organum Nutritivum

1. Daun (Folium)

Merupakan daun tidak lengkap, daun tunggal (simplex) yang

duduknya bersilang berhadapan (folia opposite atau folia decussata).

Daun ini terdiri atas tangkai daun (petiolus) dan helai daun (lamina) saja;

bangun daun lanset (lanceolatus), ujung daun (apex folii) runcing (acutus),

pangkal daun (basis folii) runcing (acutus); tulang daun (nervatio)

menyirip (penninervis) dengan tulang cabang yang lain; tepi daun (margo

folii) rata (integer); daging daun (intervenium) seperti kertas (papyraceus

atau chartaceus); permukaan daun atas licin (laevis) dan mengkilat

(nitidus) berwarna hijau tua, permukaan daun bawah licin (laevis)

berwarna hijau muda atau hijau kemerahan (Tjitrosoepomo, 2000).

Duduk daunnya saling berhadap-hadapan. Pada simpul-simpul

ketiak daunnya tumbuh tunas-tunas yang menjadi cabang pertama. Pada

ketiak daun cabang pertama tumbuh tuans-tunas yang menjadi cabang

kedua, begitu pula selanjutnya, hingga tumbuh ranting-ranting. Akhirnya

pada ranting-ranting akan tumbuh bunga. Daun yang tebal dan mengkilat

itu biasanya banyak mengandung minyak atsiri (Aak, 1973).

2. Batang (Caulis)

Bentuk batang bulat (teres), batang berkayu (lignosus), arah

tumbuh batang tegak (erectus), cara percabangan monopodial, arah

tumbuh cabang condong ke atas (patens) (Tjitrosoepomo, 2000).

Batang pohon cengkeh kayunya keras sekali. Cabang-cabang dan

rantingnya yang masih muda mudah patah. Kebanyakan pohon cengkeh

bercabang panjang, padat, kuat dan tumbuh horizontal atau agak vertical,

pada batang. Disamping itu pertumbuhan ranting-rantingnya pun sangat

padat. Hal ini penting guna mempertahankan hidupnya. Kulit kayu pada

batang kasar, berwarna abu-abu, sedang kulit pada cabang dan ranting

halus serta sangat tipis, sehingga sukar dikelupas (Aak, 1973).

Page 11: WERKSTRUK CENGKEH

3. Akar (Radix)

Merupakan akar tunggang yang bercabang (ramosus).

(Tjitrosoepomo, 2000)

Pohon cengkeh mempunyai susunan akar sebagai berikut:

1. Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang

bersambungan dengan pangkal batang

2. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher

akar dan ujungnya

3. Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang

tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar

dari akar pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan

lagi

4. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-

halus dan berbentuk serabut

5. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas

jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan

(Tjitrosoepomo, 1994)

B. Organum Reproductivum

1. Bunga (Flos)

Merupakan bunga majemuk terbatas (inflorescentia cymosa atau

inflorescentia centrifuga), anak paying menggarpu yang majemuk; bunga

banci. Menurut tempatnya pada tumbuhan, bunga tanaman ini termasuk

bunga pada ujung batang (flos terminalis); bertangkai pendek dan

bertandan (racemus) yang tiap tandannya tumbuh 3 kelompok bunga. Pada

ujung badan bunga terdapat tajuk bunga atau kelopak berbentuk gerigi

yang bersifat permanen. Di atas tajuk bunga terdapat empat daun mahkota

berwarna putih kemerah-merahan, bundar, membentuk suatu lingkaran

yang melingkari benang sari sebelum bunga membuka. Setelah daun

mahkota membuka, tampaklah sebuah putik kecil dan tepung sari yang

berkepala kecil berwarna kuning pucat dikelilingi mahkota bunga tersebut.

Page 12: WERKSTRUK CENGKEH

Ovarium terdapat pada dasar buah bersel dua dan berisi beberapa sel telur.

Bunga tersebut jika masih muda berwarna kelabu keungu-unguan, lalu

menjadi kuning kehijau-hijauan, akhirnya berwarna merah muda. Pada

permukaan badan bunga terdapat beberapa kelenjar minyak, maka ia dapat

menghasilkan minyak cengkeh (Aak, 1981).

2. Buah (Fructus)

Buah sejati, buah buni berbentuk seperti tong kecil atau seperti

telur ayam terbalik, jika sudah masak kulitnya berwarna merah dan

didalamnya terdapat biji bercelah yang mengandung 1 atau 2 lembaga;

buah terdiri dari daging buah (kulit tebal), kulit selaput, biji (keping buah)

dan lembaga atau embrio; buah ini disebut cengkeh induk karena ditanam

bijinya, atau terkenal dengan nama polong (Aak, 1981)

3. Biji (Semen)

Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga lurus. Biji

berbentuk bulat memanjang di dalam buah sejati, biji bercelah dan

mengandung 1 atau 2 lembaga. (Aak, 1981)

Page 13: WERKSTRUK CENGKEH

PENUTUP

Werkstuk tentang Eugenia aromatica (cengkeh) semoga dapat berguna

bagi para pembaca yang ingin mengtahui segala hal tentang cengkeh baik secra

morfologi, manfaat serta khasiat yang dimiliki oleh tumbuhan ini.

Tanaman cengkeh Eugenia aromatica dikenal sebagai tanaman rempah

yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh termasuk salah satu penghasil

minyak atsiri yang biasa diguakan sebagai bahan baku industri farmasi maupun

industri makanan, sedangkan penggunaan yang terbanyak sebagai bahan baku

rokok.

Secara umum tanaman cengkeh ini merupakan tumbuhan yang banyak

dijumpai di daerah iklim lembah dan panas, pohonnya cukup besar dengan bentuk

yang bagus dengan tinggi 5-10 m, dan mempunyai manfaat bagi kehidupan

manusia. Dari manfaat yang talah kami kemukakan, sekiranya dapat menambah

wawasan baik bagi diri kami pribadi maupun bagi para pembaca.

Page 14: WERKSTRUK CENGKEH

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1973. Bagaimana Menanam Cengkeh. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

AAK. 1981. Petunjuk Bercocok Tanam Cengkeh. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Steenis, C. G. G. J. Van, 1949, Flora cetakan 6. Jakarta: Pradaya Paramitha

Suryowinoto, Sutarni. 1995. Flora Estetika Tanaman Peneduh. Yogyakarta :

Penerbit Kanisius.

Tjitrosoepomo, G. 1994. Morfologi Tumbuhan, cetakan 8. Yogayakarta : Gadjah

Mada University Press.

___________, G. 2000. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), cetakan 6.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Page 15: WERKSTRUK CENGKEH

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1 : Penampakan secara keseluruhan Eugenia aromatica O.K

Gambar 2 : Daun (folium) Eugenia aromatica O.K

Gambar 3 : Batang (caulis) Eugenia aromatica O.K

Gambar 4 : Akar (radix) Eugenia aromatica O.K

Gambar 5 : Bunga (flos) Eugenia aromatica O.K

Gambar 6 : Buah (fructus) dan Biji (semen) Eugenia aromatica O.K

Gambar 7 : Lampiran gambar berdasarkan referensi

Page 16: WERKSTRUK CENGKEH

LAMPIRAN GAMBAR

Daun Cengkeh Bunga Cengkeh

Pohon Cengkeh Buah Cengkeh