whistleblowing ok - ready

19
ETIKA BISNIS WHISTLE BLOWING

Upload: micjw

Post on 05-Dec-2014

342 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

MADE BY MICJW@2013 AND TEAM; HAVE BEEN PRESENTED IN UNIVERSITY OF SURABAYA AT 20123

TRANSCRIPT

Page 1: Whistleblowing   ok - ready

ETIKA BISNISWHISTLE BLOWING

Page 2: Whistleblowing   ok - ready

PRESENTS BY GROUP 1 – FOR F CLASS• Adiel Andhika Putra

(3122073)• Michael Janitra Wihardjo

(3122082)• Arvian Christanto (3122155)• Willy Hadinata

(3122280)• Andre Handoko (3122742)• Leona Ami (3123005)• Yanita Apsari Dewi Alie (3123179)• Maria Theresia Ma’u (3123238)• Rian William Phonda (3123313)

Page 3: Whistleblowing   ok - ready

WHISTLE BLOWING

Dipopulerkan oleh Ralph Nader Whistle blowing mengacu pada

seorang informan atau pengadu tentang kebohongan atau tindakan ilegal oleh suatu organisasi

Whistle blower akan mengalami dilematika untuk melakukan blowing informasi kepada masyarakat

Page 4: Whistleblowing   ok - ready

KASUS WHISTLE BLOWING

Page 5: Whistleblowing   ok - ready

Berawal dari perjuangan dan dinamika yang dihadapi oleh Dr. Jeffrey Wigand, seorang mantan eksekutif perusahaan rokok terkenal di AS, dalam mengungkap kebohongan yang dilakukan oleh perusahan tempat ia pernah bekerja.

Sebagai mantan ‘orang dalam’ perusahaan rokok Wigand tahu betul keculasan dan kebohongan industri rokok dalam praktek kerjanya. Sehingga ketika ia berubah haluan tentunya Industri rokok merasa terancam kepentingannya.

Page 6: Whistleblowing   ok - ready

Konflik diawali dengan pemecatan Wigand dari jabatan sebagai direktur reset perusahaan rokok Brown & Williamson (B&W).

Pemecatan terjadi karena sikap Wigand yang tidak mendukung kebijakan perusahaan yang dengan sengaja menambahkan ramuan tertentu untuk membuat pelanggan rokok mereka menjadi lebih kecanduan.

Sebagai seorang ilmuwan dan eksekutif berlatar belakang seorang ilmuwan dan pernah bekerja di beberapa perusahaan kesehatan, Wigand meyakini bahwa setiap perusahaan seharusnya memperhatikan kebermanfaatan dan kebaikan bagi konsumennya.

Page 7: Whistleblowing   ok - ready

Wigand menganggap langkah perusahaan sebagai sebuah kesalahan karena tidak memberikan edukasi dan penjelasan yang memadai kepada pelanggannya.

Menurut pengalaman kerjanya di tempat sebelumnya setiap ada produk yang membahayakan konsumen, maka perusahaan sudah selayaknya menarik produk tersebut dari peredaran.

Praktek seperti ini sama sekali tidak terjadi di industri rokok. Karena mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, perusahaan rokok rela melakukan apapun untuk membuat produk mereka laku di pasaran.

Page 8: Whistleblowing   ok - ready

Perusahaan rokok tanpa memperhatikan konsekuensi yang akan ditimbulkan melakukan pembohongan dengan menambah zat penambah kecanduan dan menyatakan bahwa nikotin itu tidak menimbulkan adiksi.

Namun karena takut rahasianya dibongkar, sebelum melakukan PHK terhadap Wigand perusahaan menyodorkan Confediality Agreement yang mengikatnya untuk tidak membocorkan rahasia perusahaan kepada siapapun.

Dengan Confidentiality Agreement inipun Wigand dan keluarga masih mendapatkan tunjangan perumahan dan kesehatan meskipun ia sudah tidak bekerja untuk B&W.

Page 9: Whistleblowing   ok - ready

Namun semua berubah saat Wigand bertemu dengan Lowell Bergman, seorang jurnalis dan produser acara 60 Minutes yang sedang melakukan investigasi atas kasus kebakaran dan industri rokok.

Entah siapa pengirimnya ,Bergman dikirimi berkas-berkas rahasia tentang Phillip Morris.

Atas rekomendasi seorang teman dari FDA (BP POM nya Amerika), Bergman kemudian ditemukan dengan Wigand dan memintanya untuk meneliti berkas tersebut sebagai bagian dari investigasi yang sedang ia lakukan.

Karena Bergman tahu bahwa perannya yang sangat besar bahkan ia meminta Wigand untuk memberikan terstimoni di acara 60 Minutes, sebuah talkshow investigatif terkenal di Amerika.

Page 10: Whistleblowing   ok - ready

Pada awalnya Wigand menolak melakukan hal tersebut karena menghormati Confidentiality Agreement dengan B&W.

Namun atas desakan dan masukkan dari Bergman pada akhirnya Wigand setuju untuk membantu dan melakukan taping.

Untuk menghindari pelanggaran terhadap Confidentiality Agreement, Wigand menjadi saksi kunci kasus perusahaan rokok lain dan memberikan kesaksian di pengadilan Missisipi.

Page 11: Whistleblowing   ok - ready

Kesediaan Wigand untuk membantu Bergman yang kemudian menimbulkan berbagai ketegangan dan menempatkan Wigand dalam posisi dilematis.

Ia ditekan oleh perusahaan rokok, bukan saja  tunjangan perumahan dan kesehatan keluarga Wigand dicabut oleh B&W, ia dan keluarga pun mendapatkan ancaman pembunuhan.

Wigand sudah terlibat terlalu jauh dalam perang antara aktifis kesehatan melawan industri rokok.

Page 12: Whistleblowing   ok - ready

Ia menjadi tokoh strategis dalam pusaran konflik antara Perusahaan Rokok dan Aktifis kesehatan saat itu.

Kesaksian Wigand menjadi amunisi yang sangat kuat bagi kelompok masyarakat untuk menekan industri rokok.

Kapasitas Wigand sebagai mantan eksekutif perusahaan rokok dan latar belakang akademisnya sebagai ilmuwan kimia menjadikan posisinya sangat penting.

Page 13: Whistleblowing   ok - ready

Apalagi peristiwa ini terjadi tidak lama setelah kejadian The Seven Dwarves of Tobacco Industry, dimana pada saat itu tujuh CEO perusahaan rokok terkemuka di Amerika telah bersumpah di hadapan kongres bahwa nikotin itu tidak adiktif.

Wigand yang juga pernah menjadi direktur riset B&W, menyatakan bahwa kesaksian para CEO tersebut merupakan sebuah kebohongan besar.

Pada akhirnya kebenaran akan menjadi nyata.

Page 14: Whistleblowing   ok - ready

Dengan perjuangan yang dilakukan oleh Wigand dan perjuangan-perjuangan yang lainnya, industri rokok kalah telak.

Pengadilan telah mengabulkan tuntutan negara bagian Missippi dan 49 negara bagian lain di Amerika dan mendenda perusahaan rokok sebesar $ 246 milliar atas kebohongan mereka menyatakan bahwa nikotin adalah bukan zat adiktif.

Peristiwa ini merupakan sebuah kemenangan besar akal sehat atas industri nikoin.

Page 15: Whistleblowing   ok - ready

KESIMPULAN :

Whistle blower ( informan ) : Wigand

Wigand mengalami dilematika apakah akan melakukan blowing atau tidak sedangkan Ia telah menandatangani Confidentiallity Agreement

Pada akhirnya Wigand membocorkan informasi yang dimilikinya karena peduli pada masyarkat dan etikat moral yang baik

Page 16: Whistleblowing   ok - ready

LOWELL BERGMAN

Page 17: Whistleblowing   ok - ready

WIGAND

Page 18: Whistleblowing   ok - ready
Page 19: Whistleblowing   ok - ready