wirausaha yang cocok bagi

Upload: dyah-rika

Post on 18-Jul-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Wirausaha yang cocok Bagi PelajarPosted by Nilna R.Isna March 29, 2009 5 Comments Filed Under Pendidikan, tips Pelajar abad ini sepertinya tidak oke lagi jika masih meminta uang jajan ke sekolah kepada orangtua. Saat ini banyak bermunculan jenis-jenis bisnis yang dapat diikuti pelajar untuk sekalian berinvestasi demi masa depan. Diantara yang banyak menjamur adalah MLM (Multi Level Marketing) yang bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari produk kesehatan hingga jual-beli pulsa. Saat ini sudah banyak MLM yang sukses menjaring pelajar untuk ikut berinvestasi dalam perusahaannya. Banyak di antara pelajar pebisnis ini yang sukses, namun banyak juga yang berhenti di tengah jalan. Nah, pada edisi kali ini, PMails ingin mengajak teman-teman pelajar untuk ikut berbisnis tetapi bukan MLM (mengikut perusahaan orang lain) melainkan membuka usaha sendiri yang belakangan lebih dikenal dengan sebutan wirausaha. Adapun jenis-jenis wirausaha yang cocok bagi pelajar tersebut adalah yang bersifat part-time (separuh waktu) dan tentunya tidak menganggu aktifitas belajar mengajar. Berikut sedikit pilihan wirausaha untuk para pelajar yang bisa dicoba : 1. Les Privat Untuk pelajar yang sudah SMA, bisa membuka les privat untuk bidang-bidang studi yang penting bagi murid SMP atau SD. Bidang studi yang bisa dijadikan sebagai lahan les privat adalah matematika, bahasa inggris, Science, dan sebagainya. Syarat untuk membuka les privat adalah otak yang encer, sabar dan telaten, serta komunikatif. Peserta les privat ini bisa diajak dari tetangga-tetangga sekitar, terutama yang akan mendekati ujian. 2. Usaha pernak-pernik Pelajar kreatif bisa membuka usaha pernak-pernik, seperti bando, bross, ikat rambut, pin, dan sebagainya. Pelajar bisa menjual hasil usahanya kepada teman-teman sekelas dan juga temanteman kelas tetangga. Modal utama dalam usaha pernak-pernik ini adalah kretivitas dan tahan banting. Kreativitas karena pernak-pernik yang kreatif dan lucu-lucu banyak diminari pelajar. Tahan banting karena di awal-awal usaha sering mandek alias tak ada pemasukan. 3. Penulis Pelajar yang hobi menulis, baik fiksi maupun nonfiksi, bisa menjual tulisannya kepada penerbit untuk dibukukan. Jikalau pun tidak dibukukan, hasil karya tersebut, terutama cerpen dan puisi, tetap dapat menghasilkan uang yaitu dengan mengirimkannya ke koran atau majalah. Akan tetapi, untuk hal ini, teman-teman pelajar harus pantang menyerah karena seringkali tulisan tidak dimuat oleh pihak koran atau majalah. Memang, kata kunci untuk menjalani bisnis sebagai penulis adalah skill menulis, pengetahuan yang luas, dan pantang menyerah. 4. Distributor pakaian Bagi teman-teman yang sering jajan baju ke bukittinggi atau daerah lain bisa memanfaatkan hal ini sebagai suatu wirausaha baru. Dengan ini, teman-teman pelajar di daerah yang berbeda pun bisa mendapatkan pakaian model terbaru dengan harga yang miring. 5. Jual Beli Buku Loak dan Jasa Photocopy Pelajar bisa memanfaatkan buku-buku pelajaran yang sudah tidak tepakai lagi untuk dijual ke adik-adik kelas. Jika mau, ajak kakak kelas untuk ikut berkontribusi sehingga buku-buku dari kakak kelas pun bisa dijual ke teman-teman seangkatan. Atau bisa juga lewat jasa photocopy

dimana teman-teman pelajar bisa mendapatkan keuntungan karena membantu teman-teman lain mendapatkan tempat photocopy dengan mudah dan murah. 6. Online advertiser Online advertiser merupakan bisnis di dunia maya alias internet. Caranya mudah yaitu tinggal membuat website atau blog. Pada website atau blog itu, pasangi suatu iklan seperti Google Adsense, kumpulblogger, direct ads, ziddu.com, dan lain-lain. Selanjutnya tinggal menarik pengunjung sebanyak-banyaknya agar meng-klik iklan tersebut sehingga pemilik website atau blog pun mendapat komisi. Sekali dan sebulan, cek pembayaran. Jika serius dalam usaha ini, pelajar bisa jadi online businessman beneran. 7. Jasa Design Pelajar-pelajar yang kreatif dan hobi design bisa menjual designnya kepada orang lain. Designdesign tersebut dapat diciptakan melalui pin, stiker, poster, kalender, ID-card, wesite, template, dan sebagainya. Apalagi dengan adanya kecanggihan teknologi, bisnis jasa design akan semakin mudah. Wah, ternyata bisnis tak serumit yang dibayangkan ya! Para pelajar pun sudah bisa berbisnis. Akan tetapi, satu hal yang tetap diingat adalah jangan sampai ketinggalan belajar demi memajukan bisnis. Business is business! Study is study! (Nilna Rahmi Isna)

Tentu putus sekolah tidak diharapkan, namun jika itu terjadi berwirausaha menjadi jalan keluar untuk tidak menggantungkan diri terhadap orang lain dan lingkungan," ujarnya. Ajang yang digelar Badan Pekerja Pusat Persatuan Alumni OSIS Se-Indonesia pada 28-30 Oktober diikuti 863 pelajar dari 286 sekolah dari 28 provinsi kecuali Maluku, NTB, Bengkulu dan Lampung. Selain Osman Sapta Odang yang terlibat memberikan presentasi kewirausahan, hadir pengusaha properti Ciputra dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Pada kesempatan terpisah, Ketua Badan Pekerja Pusat Persatuan Alumni OSIS se-Indonesia, Satrio Chaniago meminta pemerintah menggalakkan mata pelajaran kewirausahawan di sekolah agar melahirkan generasi muda yang berjiwa wirausahawan untuk menyelesaikan masalah bangsa. Satrio melihat pemerintah masih memiliki segudang masalah seperti 40 juta jiwa pengangguran, 1,5 juta korban PHK setiap tahunnya, lebih kurang 20% hidup di bawah garis kemiskinan dan pemberantasan korupsi yang belum maksimal. "Masalah-masalah ini adalah tantangan bagi pelajar, rakyat dan pemerintah Indonesia sebagai pengambil kebijaksanaan," katanya. (tw)

Seminar "Membangun Jiwa Kewirausahaan bagi Pelajar SMU/SMK" 20/07/2010 10:30 | Bidang-5 Jiwa kewirausahaan penting ditumbuhkan sejak usia remaja. Melihat arti penting pengembangan jiwa kewirausahaan ini, maka LPPM UGM menyelenggarakan seminar membangun jiwa kewirausahaan bagi pelajar. Seminar ini dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi pelajar SMU/SMK sejak usia dini. Seminar ini diselenggarkan untuk mengenalkan konsep kewirausahaan bagi pelajar SMK, dan memotivasi pelajar agar mulai berjiwa kreatif. Acara ini dilaksanakan Kamis, 15 Juli 2010 Jam 08.00-13.00 WIB di Grha Sabha Pramana UGM dalam acara Rresearch Week 2010 sebagai rangkaian Dies Natalis UGM ke-61. Kegiatan ini diisi oleh Keynote Speaker dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY yaitu Dra. Triana Purnamawati selaku Kepala Seksi SMK. Triana menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY sangat mendukung kegiatan kewirausahaan bagi pelajar SMK/SMA. Secara akademis, kurikulum tentang kewirausahaan akan dimasukkan dalam kegian intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Materi kedua adalah membangun Jiwa Kewirausahaan bagi Pelajar SMU/SMK, oleh Edwin Indarto, S.Pt., MP dari Fakultas Peternakan. Edwin menyampaikan motivasi wirausaha dalam bentuk Spiritual Quotient (SQ). Materi ini yang paling menarik bagi pelajar siswa SMK karena memadukan antara kemampuan logika, penalaran dan kekuatan kejiwaan/spiritual. Materi ketiga disampaikan oleh Syahmafud Ghazali, pemenang Juara I Lomba Business Plan 2007, Bank Mandiri dengan tema "Memulai Usaha dari Ide Kreatif". Syam memaparkan motivasi wirausaha dengan memberikan penjelasan mengenai kreativitas dalam membangun usaha. Kegiatan Seminar "Membangun Jiwa Kewirausahaan bagi Pelajar SMU/SMK" ini diikuti oleh 69 siswa dari SMK dan SMA di

Pentingnya jiwa wirausaha dikalangan pelajar Wirausaha secara sederhana diartikan sebagai berani berusaha, berani adalah sebuah sikap yang perlu ditanamkan sejak dini kemudian dipupuk dan dikembangkan secara terus menerus, sikap seseorang dipengaruhi oleh inner (bawaan dari dirinya) dan lingkungan dimana orang tersebut berada. Lingkungan seorang pelajar meliputi lingkungan rumah, sekolah dan pergaulan diluar keduanya. Sebagaimana kita ketahui seorang pelajar khususnya SMK setelah lulus mindsetnya cari kerja.... walaupun materi kewirausahaan sudah diberikan sejak di kelas X ternyata membentuk jiwa wirausaha tidaklah mudah, perlu dukungan berbagai pihak diantaranya keluarga, guru secara keseluruhan (bukan guru kewirausahaan saja), lingkungan masyarakat dan pemerintah. Untuk mengubah mindset siswa/lulusan dari mencari kerja menjadi menciptakan lapangan kerja untuk sementara mungkin baru angan-angan, minimal karakteristik seorang wirausahawan dapat diterapkan dalam lingkungan kerja mereka walaupun dalam kapasitas karyawan Diposkan ol

.