wireline logging2

16
WIRELINE LOGGING, RESERVOIR EVALUATION SISTEM, LOGGING TRUCK BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini harga minyak sedang membumbung tinggi dan sempat menembus angka $130 yang merupakan harga tertinggi dalam sejarah industri perminyakan, yang diakibatkan cadangan minyak dunia terus menurun karena temuan sumber-sumber minyak baru tidak seimbang dengan kebutuhan energi yang ada. Negara- negara pengekspor minyak menikmati windfall profit yang tidak sedikit. Negara adidaya seperti Amerika Serikat membutuhkan bahan bakar minyak sekitar 21 juta barrel per hari, ini lebih dari dua puluh kali lipat produksi minyak Indonesia sekarang, dan 60% kebutuhannya harus diimport dari luar Amerika. Berdasarkan hal tersebut, pengetahuan tentang eksplorasi dan eksploitasi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Eksplorasi adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh informasi lebih banyak tentang keadaan lapangan, baik dipermukaan dan yang ada di bawah permukaan bumi. Setidaknya ada tiga sumber informasi geologi yang dapat digunakan untuk penelitian geologi suatu daerah yaitu melalui singkapan batuan, geofisika permukaan, dan pemboran. Pada makalah ini, yang akan dibahas adalah tentang salah satu penelitian sebagai sumber informasi yang mendukung kegiatan eksplorasi, yaitu penelitian dengan cara pemboran. ada dua jenis sumber data / informasi geologi dalam pemboran yaitu , bersifat langsung seperti drill cutting sample, core sample, sidewall core dan tidak langsung yaitu pengukuran sifat fisik batuan pada lubang bor dengan menggunakan alat wireline logging. Akibat alasan biaya dan teknis (alat dan waktu) core sampel jarang sekali dilakukan dalam suatu proses pemboran. Sehingga seringkali geologist menggunakan datacutting sample atau sidewall core dengan wireline. Ditambah lagi, semakin dalamnya lubang bor, maka semakin tinggi ketidak- pastian dan ketidak-akuratan data kedalaman maupun kualitas sample nya, hal ini disebabkan proses campur aduk lumpur sebagai pembawa / media cutting ke permukaan, atau disebabkan adanya runtuhan (caving) dan hilangnya beberapa kandungan

Upload: nur-syamsu

Post on 05-Sep-2015

166 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

logging

TRANSCRIPT

WIRELINE LOGGING, RESERVOIR EVALUATION SISTEM, LOGGING TRUCKBAB IPENDAHULUANI.1 Latar Belakang Saat ini harga minyak sedang membumbung tinggi dan sempat menembus angka $130 yang merupakan harga tertinggi dalam sejarah industri perminyakan, yang diakibatkan cadangan minyak dunia terus menurun karena temuan sumber-sumber minyak baru tidak seimbang dengan kebutuhan energi yang ada. Negara-negara pengekspor minyak menikmatiwindfallprofit yang tidak sedikit. Negara adidaya seperti Amerika Serikat membutuhkan bahan bakar minyak sekitar 21 juta barrel per hari, ini lebih dari dua puluh kali lipat produksi minyak Indonesia sekarang, dan 60% kebutuhannya harus diimport dari luar Amerika. Berdasarkan hal tersebut, pengetahuan tentang eksplorasi dan eksploitasi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi.Eksplorasi adalahpenjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh informasi lebih banyak tentang keadaan lapangan, baik dipermukaan dan yang ada di bawah permukaan bumi. Setidaknya ada tiga sumber informasi geologi yang dapat digunakan untuk penelitian geologi suatu daerah yaitu melalui singkapan batuan, geofisika permukaan, dan pemboran.Pada makalah ini, yang akan dibahas adalah tentang salah satu penelitian sebagai sumber informasi yang mendukung kegiatan eksplorasi, yaitu penelitian dengan carapemboran.ada dua jenis sumber data / informasi geologi dalam pemboran yaitu , bersifat langsung sepertidrill cutting sample,core sample,sidewall coredan tidak langsung yaitu pengukuran sifat fisik batuan pada lubang bor dengan menggunakan alatwireline logging. Akibat alasan biaya dan teknis (alat dan waktu)core sampeljarang sekali dilakukan dalam suatu proses pemboran. Sehingga seringkaligeologistmenggunakan datacutting sampleatausidewall coredenganwireline. Ditambah lagi, semakin dalamnya lubang bor, maka semakin tinggi ketidak-pastian dan ketidak-akuratan data kedalaman maupun kualitas sample nya, hal ini disebabkan proses campur aduk lumpur sebagai pembawa / mediacuttingke permukaan, atau disebabkan adanya runtuhan (caving) dan hilangnya beberapa kandungan karena adanyalostcirculation. Sehingga, sebagai akibatnya, informasi yang sifatnya tidak langsung yaituwireline loggingmenjadi penting khususnya untuk kualitas, jenis peralatan dan metode interpretasi yang digunakan. Hal ini bukan saja untuk pembuktian dalam bentuk data dan informasi geologi tapi juga membantu dalam sintesis data-datanya.

I.2 Manfaat dan Tujuan MakalahWireline loggingbertujuan untuk menemukan lapisan-lapisan formasi yang mengandung hidrokarbon (minyak dan gas) dan sangat membantu untuk melakukan perkiraan besarnya $cadangan hidrokarbon yang ada di dalam suatu lapangan eksplorasi. Da makalah ini akan memberikan informasi tentang perkajaanField engineerdanWireline engineer.

BAB IIPEMBAHASANII.1 PengertianWireline Logging

Gambar 2.1: Operasi Wireline Logging (kabel digantung ke rig kemudian diturunkan ke dalam lubang bor)

Wireline loggingmengacu pada praktek dalamindustri minyak dan gas yang menurunkan perangkatloggingterpasang pada wireline ke dalam lubang bor atau sumur minyak untuk mengukur sifat-sifat batuan dan komposisi dari cairan (Gambar 2.1).Pengukuran yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dan digunakan untuk menentukan kedalaman dan zona di mana minyak dan gas dapat diharapkan dapat ditemukan.Wireline loggingmemiliki sejarah lebih dari 80 tahun yang lalu yaitu pada tanggal 5 September 1927, ketika dua bersaudara, Conrad dan Marcel Schlumberger, menyatakan apa yang dianggap sebagaiwireline logpertama di lapangan Pechelbronn Perusahaan Minyak di Perancis.DisebutjugaWireline loggingkarena alatloggingditurunkan melalui sumur minyak atau lubang pada ujung kabel. Alat Wireline logging biasanya berbentuk silinder.Mulai dari diameter sempit sekitar satu setengah inci sampai sekitar lima inci.

Ada tiga tipe dasar alat logging wireline:1. Tipe pertama mengukur potensi spontan.Ini adalah perbedaan tegangan antara elektroda di alatwireline loggingketika ia di dalam sumur, dan elektroda yang terletak di permukaan.Tipe ini biasanya juga memiliki instrumen tambahan untuk mengukur radiasi alam yang berasal dari isotop alami.Dengan cara ini dapat mengukur suhu dan tekanan.2. Alatlogging wirelinememiliki sumber eksitasi atau stimulasi serta sensor.Sistem penginderaan yang digunakan dalam tipe ini bisa resonansi magnetik, induktif, listrik, akustik, atau metode lainnya.3. Jenis ketiga dari alat yang digunakan adalah salah satu yang dapat melakukan beberapa jenis manuver mekanis.Jenis alatwireline loggingdapat mengambil sampel batuan di berbagai kedalaman yang memungkinkan para ilmuwan untuk meneliti secara fisik bentuk yang sebenarnya.Alat ini juga dapat mengambil sampel minyak pada kedalaman yang ditentukan dan membawa kembali ke permukaan untuk diperiksa.

II. 2 Unit danTruck Wireline Logging

Gambar 2.2: Unit danTruk Wireline Logging

Pada Gambar 2.2 ,dapat dilihat unit dantruck wireline logging.1.Wellhead2.Wireline logging truck3.Downhole converter4.Bridle5.Casing6. Reservoir7. Perforated interval8.Perforated hole9.Pement10.Power for ulstrasonic source.

II.3 KelebihanWireline Logging Ada beberapa alasan mengapaWireline Loggingdilakukan, yaitu:1. Dapat memberikan data yangakurat, presisi, obyektif, dan bersifat repetitive (berulang).2. Datanya bersifatmenerusdenganinterval mulai dari 15 cm, bahkan bisa sampai 3 cm jika memang diperlukan.3. Menghasilkan data-data dari sifat fisik batuan,yang seterusnya dapat dilakukan analisa porositas, volumen batuan, dan analisa batuan lainnya.4. Sifatnya permanen, yaitudata aslinya (Raw File) dapat digunakan kembali jika muncul ide atau metode interpretasiyang berbedaatau baru.5. Dari segi waktu, datawireline loggingcepat dan langsung tersedia diwellsitedengan sedikit proses melibatkanwellsite geologist.6. Ekonomis, biaya sewa anjungan pemboran merupakan biaya yang tertinggi dalam suatu pemboran minyak (rig cost) jadi karena proseswireline loggingrelatif cepat maka relatif sangat menguntungkan bagi perusahaan minyak, dibandingkan dengan prosescoringyang relatif lebih mahal dan lama.7. Bergantung pada parameter geologi,misalnya susunan formasi, sifat fisik batuan, bentuk-bentuk geologi bawah permukaan lainnya. Sehingga seorang geologist yang paham dengan kondisi daerahnya akan merasa diuntungkan dengan adanyawireline loggingini. Dia akan mudah mengetahui adanyaunconformity(ketidakselarasan) dengan perkiraan kedalaman tertentu, maka denganwireline loggingdapat dianalisa lebih detil.

II.4Reservoar Evaluation Sistem Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Pada umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari komposisi, temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi hidrokarbon didalamnya. Suatu reservoir minyak biasanya mempunyai tiga unsur utama yaitu adanya batuan reservoir, lapisan penutup dan perangkap. Beberapa syarat terakumulasinya minyak dan gas bumi adalah :1.Adanya batuan Induk (Source Rock)Merupakan batuan sedimen yang mengandung bahan organik seperti sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang telah mengalami proses pematangan dengan waktu yang sangat lama sehingga menghasilkan minyak dan gas bumi.2.Adanya batuan waduk (Reservoir Rock)Merupakan batuan sedimen yang mempunyai pori, sehingga minyak dan gas bumi yang dihasilkan batuan induk dapat masuk dan terakumulasi.3.Adanya struktur batuan perangkapMerupakan batuan yang berfungsi sebagai penghalang bermigrasinya minyak dan gas bumi lebih jauh.4.Adanya batuan penutup (Cap Rock)Merupakan batuan sedimen yang tidak dapat dilalui oleh cairan (impermeable), sehingga minyak dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut.5.Adanya jalur migrasi6.Merupakan jalan minyak dan gas bumi dari batuan induk sampai terakumulasi pada perangkap.Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, sedangkan suatu mineral dibentuk dari beberapa ikatan kimia. Komposisi kimia dan jenis mineral yang menyusunnya akan menentukan jenis batuan yang terbentuk. Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan sedimen, yang berupa batupasir dan karbonat (sedimen klastik) serta batuan shale (sedimen non-klastik) atau kadang-kadang vulkanik. Masing-masing batuan tersebut mempunyai komposisi kimia yang berbeda, demikian juga dengan sifat fisiknya. Pada hakekatnya setiap batuan dapat bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan menyimpan dan menyalurkan minyak bumi.

II. 4. 1 Sifat-Sifat Fisik Batuan Reservoir4.1.1 Porositas ()Dalam reservoir minyak, porositas mengambarkan persentase dari total ruang yang tersedia untuk ditempati oleh suatu cairan atau gas. Porositas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara volume total pori-pori batuan dengan volume total batuan per satuan volume tertentu, yang jika dirumuskan :

dengan : = Porositas absolute (total), fraksi (%)Vp = Volume pori-pori (cc)Vb = Volume batuan (total), (cc)Vgr = Volume butiran (cc)Porositas batuan reservoir dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:1.Porositas absolut, adalah perbandingan antara volume pori total terhadap volume batuan total yang dinyatakan dalam persen, atau secara matematik dapat ditulis sesuaipersamaan sebagai berikut :

2.Porositas efektif, adalah perbandingan antara volume pori-pori yang saling berhubungan terhadap volume batuan total (bulk volume) yang dinyatakan dalam persen.

dengan,e= Porositas efektif, fraksi (%)g= Densitas butiran (gr/cc)b= Densitas total (gr/cc)f= Densitas formasi (gr/cc)Berdasarkan waktu dan cara terjadinya, maka porositas dapat juga diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :1. Porositas primer, yaitu porositas yang terbentuk pada waktu yang bersamaan dengan proses pengendapan berlangsung.2. Porositas sekunder, yaitu porositas batuan yang terbentuk setelah proses pengendapan.Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran butir, susunan butir, sudut kemiringan dan komposisi mineral pembentuk batuan. Untuk pegangan dilapangan, ukuran porositas dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut,

Tabel 2.1 Ukuran Porositas dan KualitasPorositas (%)Kualitas

0 - 5dianggap jelek sekali

6 - 10dianggap jelek

11 - 15dianggap sedang

16 - 20dianggap baik

diatas 20Sangat baik

4.1.2Permeabilitas ( k )Permeabilitas didefinisikan sebagai ukuran media berpori untuk meloloskan/melewatkan fluida. Apabila media berporinya tidak saling berhubungan maka batuan tersebut tidak mempunyai permeabilitas. Oleh karena itu ada hubungan antara permeabilitas batuan dengan porositas efektif.Sekitar tahun 1856, Henry Darcy seorang ahli hidrologi dari Prancis mempelajari aliran air yang melewati suatu lapisan batu pasir. Hasil penemuannya diformulasikan kedalam hukum aliran fluida dan diberi nama Hukum Darcy. Dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah:

Gambar 2.3: Skema Percobaan Penentuan PermeabiliasDapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

dengan,Q= laju alir fluida (cc/det)k = permeabilitas (darcy) = viskositas (cp)dP/dL = gradien tekanan dalam arah aliran (atm/cm)A = luas penampang (cm2)Besaran permeabilitas satu darcy didefinisikan sebagai permeabilitas yang melewatkan fluida dengan viskositas 1 centipoises dengan kecepatan alir 1 cc/det melalui suatu penampang dengan luas 1 cm2dengan penurunan tekanan 1 atm/cm. Persamaan 4 Darcy berlaku pada kondisi :1.Alirannya mantap (steady state)2.Fluida yang mengalir satu fasa3.Viskositas fluida yang mengalir konstan4.Kondisi aliran isothermal5.Formasinya homogen dan arah alirannya horizontal6.FluidanyaincompressibleBerdasarkan jumlah fasa yang mengalir dalam batuan reservoir, permeabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu :1.Permeabilitas absolute (Kabs)Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan fluida dimana fluida yang mengalir melalui media berpori tersebut hanya satu fasa atau disaturasi 100% fluida, misalnya hanya minyak atau gas saja.2.Permeabilitas efektif (Keff)Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan fluida dimana fluida yang mengalir lebih dari satu fasa, misalnya (minyak dan air), (air dan gas), (gas dan minyak) atau ketiga-tiganya. Harga permeabilitas efektif dinyatakan sebagai ko, kg, kw, dimana masing-masing untuk minyak, gas dan air.3.Permeabilitas relatif (Krel)Yaitu perbandingan antara permeabilitas efektif pada kondisi saturasi tertentu terhadap permeabilitas absolute.4.1.3SaturasiSaturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi fluida formasi tertentu terhadap total volume pori-pori batuan yang terisi fluida atau jumlah kejenuhan fluida dalam batuan reservoir per satuan volume pori. Oleh karena didalam reservoir terdapat tiga jenis fluida, maka saturasi dibagi menjadi tiga yaitu saturasi air (Sw), saturasi minyak (So) dan saturasi gas (Sg), dimana secara matematis dapat ditulis :

Totalfluida jika reservoir mengandung 3 jenis fluida :

Beberapa faktor yang mempengaruhi saturasi fluida reservoir adalah :1.Ukuran dan distribusi pori-pori batuan.2.Ketinggian diatas free water level.3.Adanya perbedaan tekanan kapiler.Di dalam kenyataan, fluida reservoir tidak dapat diproduksi semuanya. Hal ini disebabkan adanya saturasi minimum fluida yang tidak dapat diproduksi lagi atau disebut denganirreducible saturationsehingga berapa besarnya fluida yang diproduksi dapat dihitung dalam bentuk saturasi dengan persamaan berikut :St= 1- (Swi+Sgi+Sei)dengan,St= saturasi total fluida terproduksiSwi= saturasi air tersisa (iireducible)Sgi= saturasi gas tersisa (iireducible)Soi= saturasi minyak tersisa (iireducible)4.1.4 ResistivitiBatuan reservoir terdiri atas campuran mineral-mineral, fragmen dan pori-pori. Padatan-padatan mineral tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik kecuali mineral clay. Sifat kelistrikan batuan reservoir tergantung pada geometri pori-pori batuan dan fluida yang mengisi pori. Minyak dan gas bersifat tidak menghantarkan arus listrik sedangkan air bersifat menghantarkan arus listrik apabila air melarutkan garam.Arus listrik akan terhantarkan oleh air akibat adanya gerakan dari ion-ion elektronik. Untuk menentukan apakah material didalam reservoir bersifat menghantar arus listrik atau tidak maka digunakan parameter resistiviti. Resistiviti didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu material untuk menghantarkan arus listrik, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

dengan,= resistiviti fluida didalam batuan (ohm-m)r= tahanan (ohm)A= luas area konduktor (m2)L= panjang konduktor (m)Konsep dasar untuk mempelajari sifat kelistrikan batuan diformasi digunakan konsep faktor formasi dari Archie yang didefinisikan :

dengan,Ro= resistiviti batuan yang terisi minyakRw= resistiviti batuan yang terisi air4.1.5ImbibisidanDrainageImbibisi adalah proses aliran fluida dimana saturasi fasa pembasah (water) meningkat sedangkan saturasinon-wetting phase(oil) menurun. Mobilitas fasa pembasah meningkat seiring dengan meningkatnya saturasi fasa pembasah. Misalnya pada proses pendesakan pada reservoir minyak dimana batuan reservoir sebagaiwater wet. Drainage adalah proses kebalikan dari imbibisi, dimana saturasi fasa pembasah menurun dan saturasi non-wetting phase meningkat.Adapun skema prosesimbibisidandrainagedapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut :

Gambar 2.4: Hubungan AntaraImbisidanDrainageTerhadap Tekanan Kapiler4.1.6 Tekanan Kapiler (Pc)Tekanan kapiler pada batuan berpori didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara fluida yang membasahi batuan dengan fluida yang bersifat tidak membasahi batuan jika didalam batuan tersebut terdapat dua atau lebih fasa fluida yang tidak bercampur dalam kondisi statis. Secara matematis dapat dilihat bahwa :

dengan,Pc = tekanan kapiler (dyne/cm2)Pnw = tekanan pada permukaan fluida non wetting phase (dyne/cm2)Pw =tekanan pada permukaan fluida wetting phase (dyne/cm2)Hubungan tekanan kapiler di dalam rongga pori batuan dapat dilukiskan dengan sebuah sistim tabung kapiler. Di mana cairan fluida akan cenderung untuk naik bila ditempatkan didalam sebuah pipa kapiler dengan jari-jari yang sangat kecil. Hal ini diakibatkan oleh adanya tegangan adhesi yang bekerja pada permukaan tabung. Besarnya tegangan adhesi dapat diukur dari kenaikkan fluida , dimana gaya total untuk menaikan cairan sama dengan berat kolom fluida. Sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan kapiler merupakan kecenderungan rongga pori batuan untuk menata atau mengisi setiap pori batuan dengan fluida yang berisi bersifat membasahi.Tekanan didalam tabung kapiler diukur pada sisi batas antara permukaan dua fasa fluida. Fluida pada sisi konkaf (cekung) mempunyai tekanan lebih besar dari pada sisi konvek (cembung). Perbedaan tekanan diantara dua fasa fluida terebut merupakan besarnya tekanan kapiler didalam tabung.

Gambar 2.5: Tekanan Dalam Pipa KapilerUntuk sistem udara-air (Gambar 2.5.a) :

Untuk sistem minyak-air (gambar 2.5.b) :

dengan,Pa = tekanan udara (dyne/cm2)Pw = tekanan air (dyne/cm2)Pc = tekanan kapiler (dyne/cm2)w = densitas air (gr/cc)o = densitas minyak (gr/cc)g = percepatan gravitasi (m/det2)h = tinggi kolom (m)4.1.7 Karakteristik Minyak BumiSetiap reservoir yang ditemukan, akan diperoleh sekelompok molekul yang terdiri dari elemen kimia Hidrogen (H) dan Karbon (C). Minyak dan gas bumi terdiri dari kedua elemen ini, yang mempunyai proporsi yang beraneka ragam. Apabila ditemukan deposit hidrokarbon disuatu tempat, akan sangat jarang dapat ditemukan di tempat lain dengan komposisi yang sama, karena daerah pembentukkannya berbeda.Fluida reservoir terdiri dari fluida hidrokarbon dan air formasi. Hidrokarbon sendiri terdiri dari fasa cair (minyak bumi) maupun fasa gas, tergantung pada kondisi (tekanan dan temperatur) reservoir yang ditempati. Perubahan kondisi reservoir akan mengakibatkan perubahan fasa serta sifat fisik fluida reservoir.Fluida minyak bumi dijumpai dalam bentuk cair, sehingga sesuai dengan sifat cairan pada umumnya. Pada fasa cair, jarak antara molekul-molekulnya relatif lebih kecil daripada gas. Sifat-sifat minyak bumi yang akan dibahas adalah densitas dan spesifik grafiti, viskositas, faktor volume formasi, kelarutan gas, kompressibilitas dan tekanan bubble point.4.1.8 Densitas Minyak (o) dan Spesifik Grafity ()Densitas didefinisikan sebagai masa dari satuan volume suatu fluida (minyak) pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu. Dari definisi tersebut dapat dirumuskan sebagai beikut :

dengan,o = densitas minyak (lb/ft3)m = massa minyak (lb)V = volume minyak (ft3)Sedangkan spesifik grafiti merupakan perbandingan dari densitas suatu fluida (minyak) terhadap densitas air. Baik densitas air maupun fluida tersebut diukur pada kondisi yang sama (60 F dan 14.7 Psia).

dengan,o = spesifik grafiti minyako = densitas minyak mentah (lb/ft3)w = densitas air (lb/ft3)Meskipun densitas dan spesifik grafiti dipergunakan secara meluas dalam industri perminyakan, namun API grafiti merupakan skala yang lebih sering dipakai. Grafiti ini merupakan spesifik grafiti yang dinyatakan dengan rumus :

API grafiti dari minyak mentah pada umumnya memiliki nilai antara 47 API untuk minyak ringan sampai 10 API untuk minyak berat.4.1.9Viskositas Minyak (o)Viskositas fluida merupakan sifat fisik suatu fluida yang sangat penting yang mengendalikan dan mempengaruhi aliran fluida didalam media berpori maupun didalam pipa. Viskositas didefinisikan sebagai ketahanan internal suatu fluida untuk mengalir.Viskositas minyak dipengaruhi oleh temperatur, tekanan dan jumlah gas yang terlarut dalam minyak tersebut. Kenaikan temperatur akan menurunkan viskositas minyak dan dengan bertambahnya gas yang terlarut dalam minyak maka viskositas minyak juga akan turun. Hubungan antara viskositas minyak dengan tekanan ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6: Hubungan Viskositas TekananGambar 2.6 menunjukkan bahwa tekanan mula-mula berada di atas tekanan gelembung (Pb), dengan penurunan tekanan sampai (Pb), mengakibatkan viskositas minyak berkurang, hal ini akibat adanya pengembangan volume minyak. Kemudian bila tekanan turun dari Pb sampai pada harga tekanan tertentu, maka akan menaikkan viskositas minyak, karena pada kondisi tersebut terjadi pembebasan gas dari larutan minyak.II.4. 2 Jenis-Jenis ReservoirJika terjadi suatu retakan atau perekahan pada batuan induk (source rock) maka minyak dan gas akan mengalami migrasi keluar yang biasa disebut dengan migrasi primer. Setelah itu minyak dan gas bumi akan bermigrasi terus sampai terjebak didalam suatu wadah yang tidak bisa dilalui oleh minyak dan gas, yang biasa disebut dengan reservoir. Reservoir adalah suatu tempat berkumpulnya minyak dan gas bumi. Dalam hal ini akan dibahas jenis reservoir jenuh dan reservoir tidak jenuh.1.Reservoir JenuhReservoir jenuh (saturated) biasanya mengandung hidrokarbon dalam bentuk minyak yang dijenuhi oleh gas terlarut dan dalam bentuk gas bebas yang terakumulasi membentuk gas cap. Bila minyak dan gas diproduksikan, kemungkinan akan ada air yang ikut terproduksi, tekanan reservoir akan turun. Dengan turunnya tekanan reservoir, maka volume gas yang membentuk gas cap akan mengembang dan merupakan pendorong keluarnya fluida dari dalam reservoir. Selain pengembangan volume gas cap dan pembebasan gas terlarut, mungkin juga terjadi perembesan air kedalam reservoir.2.Reservoir Tidak JenuhReservoir tidak jenuh (under saturated) pada keadaan mula-mula tidak terdapat gas bebas yang terakumulasi membentuk gas cap. Apabila reservoir diproduksikan, maka gas akan mengalamai pengembangan yang menyebabkan bertambahnya volume minyak. Pada saat tekanan reservoir mencapai tekanan bubble point maka gas akan keluar dari minyak.

II.5Wireline EngineerdanField EngineerWirelineengineeradalahengineeryang tugas dan tanggung jawabnyamenanganiwireline. Parawireline engineerakan mengatur letak kendaraanloggingsegaris dengansumbu sumur, kemudian menggelar kabelloggingmenggunakan dua roda katrol yangada di atas (diikat pada sebuah alat ukur) dan di bawah (dekat mulut sumurpemboran), serta menyambungkan alat-alatlogging(untuk mengukur kurva-kurvalogGamma Ray,Spontaneous Potensial,Resistivity,Porosity(Neutron,Density,Sonic)).Setelah dilakukan kalibrasi alat dan berbagai persiapan,alat-alatloggingitu diturunkan ke dalam sumur secara cepat, dan pengukuranpundimulai pada saat alat-alatloggingitu ditarik ke atas permukaan. Danfield engineerakan mengawasi dan menindaklanjuti problem yang terjadi di lapangan.

BAB IIIRINGKASANWireline loggingmerupakan bagian dari suatu proses pemboran minyak dan gas bumi. Setelah pemboran dilakukan dan pemboran ini biasanya dapat dibagi menjadi beberapa fase, sebagai contoh dimulai dengan fase lubang 26" (top hole),dilanjutkan lubang 12-1/4" (intermediate) dan diakhiri dengan fase lubang 8-1/2" (interest zone). Setiap selesai satu fase (intermediatedaninterest zone), di mana keadaan lubang belum ditutupi oleh selubung (casing), dapat dilakukan wireline logging ini. Secara umum, teknis pelaksanaannya adalah lubang yang sudah dianggap aman (artinya tekanan berat lumpur didalam lubang cukup untuk dapat menahan tekanan formasi batuan), maka akan dimasukkan satu rangkaian alat logging ini dengan menggunakan kabel kawat baja sampai kedalam akhir, setelah itu, pengukuran akan dilakukan sambil menarik alatwireline loggingkeatas secara perlahan. Jadi proses pengambilan data dimulai dari bawah ke permukaan.Ada tiga parameter geologi yang mempengaruhiwireline loggingyaitu komposisi, tekstur dan strukturdari batuan. Kandungan fluida (gas, minyak, atau air) juga dapat dilihat indikasinya, karena fluida tersebut berada dalam pori-pori batuan dan fracture batuan yang merupakan kesatuan dan tidak terpisah didalam lubang sumur minyak dan terukur oleh alatwireline logging.

Wireline logdapat memberikan gambar batuan di bawah permukaan yang sudah dibor dan memberikan gambaran yang jelas, walaupun terkadang sebagian dan kurang lengkap seperti layaknya singkapan permukaan. Gambar tersebut sifatnya menerus dan selalu permanen, obyektif dan kuantitatif. Selanjutnya gambar-gambar ini akan dapat terlihat lebih jelas saat kita melihat adanya perbedaan - perbedaan pengukuran yang menyolok, misalnya bagaimana gambar log yang melewati lapisan batu lempung dengan lapisan batu pasir.