woeffen - pustaka.stipap.ac.id
TRANSCRIPT
ANALTSA LOSSES BRONBOE,AF{ PADA TA}MA$[ KOSONG
DI PK$ ADOI,HNA PT. PERKEBUNAN TEJSAI{YARA [V
TUGAS AKHEM.
woEffEN SmArEF[XB/E" $5 S2 033
TEKN$I,OGI PEruGff TATfAi\T f{,&$ffi FtrRfiffiE E{NAN
$EKOLAE TMqGGE ELffiU TERTAFIIANAGRIBISFMS FEREffi$E}NAF{
MESAIII2rx}g
DAFTAR ISIKATA PENGAIilTAR
DAFTAR ISI
111
BAB IPENDAHT]LUAI\T
1.1 Latar Belakang
Pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 ton / jam tengkap dengan unit stasiun
thereser (pemipilan). Hasil kerja peralatan stasiun ini tidak hanya ditentukan
dari kerja peralatan stasiun ini, tetapi sangat ditentukan dari hasil kerja pada
peralatan sebelumnya.lossis USB tidak hanya atas hasil ke1a thresher sajqtetapi juga atas hasil kerja sterillizer, serta disebabkan juga oleh buah yang
mentah. akan tetapi dari pada buah muda. Kematangan buah rebus dari hasilkerja sterillizer dan juga kesempurnaan ke4athereser sangat menenhrkan
( Panulasdish,lgg2).
Output ptoxs produks, pada pabrik pengotatran kelapa sawit adalah minyaksawit dan inti sawit yang diharapkan mempunyai kuantitas dan kualitas yang
baik. unfuk mewujudkan hal tersebut diatas, peranan ,,thereser,, sangat penting,
karena Thereser adatah unit alat yang terrnasuk dominan dalam menenfukan
kapasitas dan mutu hasil olah dari pabrik kelapa sawit, disamping stasiun atau
peralatan lainnya yang merupakan mata rantai dari proses pengolahan. Dalamusaha untuk mencapai kapasitas yang optinum serta mutu hasil olah yang
memenuhi standart, disamping faktor sumber daya manusia (SDM), bahan
baku, keandalan dari suatu alat juga turut menentukan (Hamdan,1996).
Pabrik kelapa sawit (PKS), dioperasikan dalam satu rangkaian proses yang
kontinu, dimana hasil proses intalasi sebelumya dilanjutkan oleh intalansiberikutnya tanpa mengubah mutu tetapi hanya melanjutkannya. Kesalahan pada
proses dimuka tidak dapat dperbaiki pada proses selanjutnya. Jadi dibutuhkantindakan pekerjaan yang benar untuk setiap langkah proses, sehingga hasilpengolahan dicapai optimal. pengolahan bahan baku Tandan Buatr Segar (TBS)mer{adi minyak sawit dan inti sawit dilukakan dengan prinsif pemisahan pada
stasiun thereser, atau proses untuk mengambil proses untuk mengambil bahan
yang sudatr tersedia (brondolan) tanpa mengubatrnya. Jadi hasil yang dicapai
akan bergantungan pada bagaimana kondisi keadaan bahan baku tandan buah
segar yang tersedia dari kebun . Kita ketahui bersama stasiun
thereser pada pabrik kepala sawit adalah stasiun yang pertama di mulainya
pemisahan brondolan dari janjangan kosong (buah) dengan jalan pemipilan
baik bunrknya pengoperasiaan petaratan akan sangat mempengaruhi Efisiensi
perolehan kapasitas pabrik kelapa sawit
Seperti telah kita ketahui beftasil afiau tidaknya koja dari suatu peralatan
atau satu stasiun sangat dipenganrhi oleh stasiun atau peralatan sebelgmnya. Distasiun pemipilan ini sendiri kehilangan brondolan, dipengaruhi oleh satu
peralatan yanta thereser. Untuk tlrcreser diperlukan pemisatran yang sempurna.
Untuk hal ini hal yang perlu diperhatikan sebelum pengoperasian antara lain ;pengisian harus selalu continiu mtuk mendapatkan waktu yang cukup untuk
pmemisaahan, putaran juga diperhatitan dan juga keausan semua siku-siku
maupun bearing sedangkan di mesin thereser sendiri yang diperhatikan adatah
putaran (Sulistia Endang Panuladish, lg92).
Putaran rotor yang terlalu tinggi, usB lebih tinggi dan kehilangan
brondolan rendah. Apabila putaran rendah kehilangan brondolan tinggr, untuk
mendapatkan persentase USB yang rendah dan kehilangan brondolan juga
rendah diperlukan pengaturan secara automatic, apabila putaran thereser
melebihi 23tpmmakapengisian pada outomatis feder akan berkendala (Sulistia
Endang Panuladish,lgg2).
Faktor- faktor yang mempengarutu losis USB. diluar stasiun ini antara laindipengaruhi oleh kematangan rebusan dan juga dipengaruhi oleh buah yang
terlalu muda (Panulasdish,lgg2l.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalahnya yaifu :
Bagaimana loses USB dengan menggmakan alatpada pabrik adolina pTpN fV
pemipilan di single thereser
1.3 Tuiuan Penelitian
thereser.
1.4 Kegunaan penelitian
Perkebtman Medan
Sekolah Tinggi IImu pertanian Agribisnis
BAB trTINJAUA}I PUSTAKA
2.1 Pengolahan Kelapa Sawit
Pabrik Kelapa Sawit merupakan rangkaian unit proses yang berfirngsi untukmengolah bahan baku menjadi bahan jadi (Produk). Flasil utama yang diperolehdalam Kelapa sawit ialah minyak sawit dan sebagai hasil sampingan ialahserabut dan cangkang. Hal-har yang perlu diperhatikan dalam prosespengolahan adalah ffisiensi eks*aksi dan kualitas produk, effisiensi ekstrasiberpengaruh langs,ng terhadap hasil produksi atau rendemen yang diperoreh,sedangkan kualitas yang diproduksi berpengaruh terhadap mutu dan daya saingdi pasar. Tandan buatr segar terdiri dari komponen - komponen Kimia yangsebagian besar mudarr sekali perubahan baik dan buruk dari pengaruh luarmaupun dalam.
Tandan buah segar yang didapati dari kebun kemudian ditimbang untukmendapatkan berat bruto tara, Netto. Buah yang sudah ditimbang dikumpulkandisuatu tempat pengumpulan buatr yang disebut loading romp, dari toadingramp buah dimasukan ke dalam lori dengan berkapasitas 2,5 _ 2,7 Ton/loitandan buah segar untuk dimasukan kedalam perebusan, buatr yang direbusmenggunakan sistem ,Tripple pealf, selama 90 Menit.
Buah yang telatr selesai direbus dikeluarkan dari rebusan untuk dibawakeperoses bantingan dengan menggunakan alat angkat yaitu Houisting crane,setelah buah dibanting unttrk dipisatrkan brondolan dari janjangan. Brodolandiangkut dengan menggunakan comveyor untuk masuk ke digester sedangkanjenjangan dibuang ke incinerator untuk dibakar. Brondolan dalam digesterdiaduk dan dilumatkan dan kemudian masuk ke stasiun press untukmemisahkan minyak dengan serabut dan biji. Hasil minyak dialirkan keHarifikasi, sedangkan sampahnya melaluifD re qtclonedipisahkan antara fibredan nut' Dimam fibre dialirkan ke stasiun untuk bahan bakar boiler dan nutdialirkan ke stasiun biji dengan melarui nut peneumatik Trawpot. sedangkanminyak yang dialirkan kestasiun Harifikasi di lakukan proses pemisahan
minyak dengan kotoran yang terikut dengan mengurangi kadar air yang
terkandung dalam minyak. Dan kemudian minyak dimasukkan ketangki tumbununtuk siap dipasarkan. ( Harahap,l996).
Vr""ffiff
Gambar 2.l Diagram proses stasiun penebah
Keterangan gambar:
1. Hoistigerane : unfuk mengangkat dan menurunkan rorikeposisi semula
2. Autafeder: mengatur masuknya buah pada thereser
3. Memisatrkan brondolan dari janjangan
4- Harizontor empty bunch conveyor : tempat keluamyakemudian menuju truk empty bunchdengan cara kontiniu
5. Lori untripped buncllusB: tempat penampungan USB
Lori UnStripped
Bunch (USB)
-_l
6. conveyorbelow thereser: te,mpat keluarnya brondolan dari thereser
menuju ke bottom erass corneyor
7. Fruit elevator: untuk mengangkat brondoran ke stasiun digester
8. Truk emply bmch: tmpat USB menuju ke mobil truk.
2.1.1. Grading TBS
Grading TBS adalah penentuan kualitas dari TBS yang masuk ke pabrik
Kelapa Sawit. Fungsi dari grading adatah untuk mengetatrui kondisi buatr yang
akan diolah sehingga dapat diperkirakan kualitas hasil yang akan didapa!proses perebusan bagaimana yang akan dilalarkarq dan menyortir buah yang
diluar kriteria. Grading biasanya dilakukan di apron, tempat tnrk diparkir untukmenuang TBS ke dalam kompartemen loading ramp.(asfra2007,dokumen
training asisten)
'Grading dilakukan oleh petugas grading dari staff Laboratorium, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
I. Areal loading ramp dibercihkan dari segala sampah-sampah setiap" hari. Dan buanglah sampah padatempat yang telah ditentukan.
2. Brondolan dan jar{angan ( TBS ) yang berceceran di lingkungan
loading ramp dikutip dan dimasukkan ke dalam chute loading ramp.
3. Jumtah truk TBS yang di grading minimal lo% drr.i_jumtah kukper hari yang ditentukan secara acak oleh petugas grad@.
4. Petugas grading menentukan secara acak * 100 janjang TBS contoh
yang diturunkan dari truk dilantai apron.
5. TBS yang telah selesai dtsradW dimasukkan kembali ke dalam
kamportemen.
r Kriterit grading telah ditentukan sebagai beritmt:
a) Buah mentah : TBS yaog me,mbrondol kurang dari 15 brondolari.
b) Buah matang : TBS yang membrondol lebih dari 15 brondolan.
c) Buah busuk : TBS yang buah dalamnya ikut membrondol.
d) Tandan Kosong : TBS tanpa brondolan.
e) Tangkai Panjang : TBS dengan panjang rangkai lebih dari 5 cm dari
pangkal tandang atau tidak berbentuk 'cangkem kadok'.
Hasil dari rekap grodingdigunakan sebagai pembanding akan produk yang
didapat sebagai contoh bila rendemen CPO turun salah satu kemungkinannya
adalatr karena buah yang diolatr banyak yang mentah, data ini diperoleh dari
proses gradW. Selain itu juga dapat digunakan sebagarfeedbackkepada kebgn
tentang mutu buahnya.
2.1.2. Loading run p
Loadingramp adalahtempat dimana TBS dituang oleh fuk. Fungsi dalJr loading
ramp adalatr:
a) Sebagai tempatpenyimpanan TBS sementara
b) Sebagai tempat untuk menyaring kotoran.
c) Sebagai tempat penuangan TBS ke datam lori.
setiap loadW ramp memiliki 12 kompartemen dengan 12 chute.
Kompartemen dirancang memiliki dasar yang miring sehingga buah akan jatuh
ke chute karena beratnya sendiri. Kapasitas total tiap toading ramp adatah+ 90
Ton. Penyaringan kotoran dapat dilakukan dengan barisan tee bar di dasar
kompartemen atau dengan cara melewatkan TBS pada saringan saat diturunkan
dari truk Setiap clute dile,ngkapi de,ngan pintu yang digeraklcan secara hidralik"
Dalam pe.ngoperasiannya ada beberapa proseduryang harus diperhatikan :
1. Laading ramp atas dan bawah harus dibersihkan, termasuk saluran
airnya dari sampatr dan brondolan
2. Diperiksa seluruh pintu, power pack, level oil lrydraulic, hose, cylinder
rod dan sebagainya, pastikan dalam kondisi baik dan dapat beroperasi
dengan baik. Tekanan kerja tidak melebihi 800 Psig s/d 900 Psig.
3. Pengisian dilakukan s@ara berurutan dari satu lcorupartment ke
lampartmerel berikutnya agar FIFO sistOm dapat
4. Kutip brondolan dan janjangan yang jatuh ke lantai dan segera
masuklran ke lori.
5. Pada saat pengisian pastikan lori tepat diposisinya untuk menghindari
brondolan dan TBS tumpah / jaflrh ke lantai, tidak menunggu sampai
proses berakhir.
6. Pindatrkan segera lori yang berisi TBS ke jalur rail yang tepat sesuai
dengan rebusan.
Karena setiap loading ramp terdapat 12 chute maka setiap kali pengisian
dapat diisi 12 lori sekaligus tiap loading romp. Dari 12 lori tersebut l0 lori
dipindahkan ke jalur rel rebusan yang dituju dan disisakan 2 lori sebagai
pendorong untuk masuk ke trarcfer carriage. Demikian pula pada saat
memasukkan lori ke rebusan, memerlukan 4 buah lori sebagai pendorong
sehingga setiap memasukkan l0 lori ke rebusan perlu d.isiapkar 14 di jalur
rebusan.
2.1.3, Capstan dan Winch
Krystan dan winch adalah alat yang berfirngsi untuk menarik dan
mendorong lori keluar atau masrk trotfer carriage dan keluar atau masuk
rebustui. Kapstan terdiii dri rirctor listik, kopling, gearbox seria bollard
satu dtau dua bualu untuk wich ttdak da bollod tetapi dilengkapi dengan
penggulung wire rope.
Dalam pengoperasiannya ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan :
l. Bersihkan bollard capstan danwinch reel, dm. pastikan dalam keadaan
kering, hal ini untuk 66nghindari tali atau wire rope s/lp sewaktu
digunakan, perm*aan bottmd atatreel harus dalam keadaan rata..
2. Capstanharus dioperasikan perlatran-lahan.
5. Dipastikan lori yang akan ditarik telah terconlrol dengan baik.
6. Pastikantidak ada orang yang melintas di depan lori.
7. Bila lori keluar dali rail, kendorkan tali atau wire rope dan posisikan
kembali laikerail.
2.1.4. Lort
LolJ merupakan bogie yang dilengkapi wadah yang berlubang-lubang
dan digunalan untuk memuat TBS ke tempat perebusan. Lori 1'ang
dipergunakan memitiki ukuran px lxt: (l77xl7tx250)cm, dengan
kapasitas !2,7 ton.
* Hal-hal yang perludiperhatikan dalarn pengopemsan lori adalah :
1. Pengisian lori dilahrkan secara optimal sesuai kapasitas..
2. Dudukan lori hanrs tepat di atas roil agar tidak terpeleset dan jatuh.
3. Gandengan lori hanrs baik dan benaragar berfungsi semestinya.
4. Kaitan pada penarik lori selalu diikatkan pada tempat yang telatr
ditentukan.
5. Periksa secara reguler roda bogie, jika ada lori yang rodanya rusak beri
tanda dan singkfukm rmtuk perbaikan.
9
177
H' Tocm
Gambarll. Lori
2.1.5. Raillrack
Berfungsi sebagai jalan untuk memindatrkan lori' Railtrack merupakan
dua buah l-beam yang dibentangkan sejajar dengan jarak 70 cm, di atas
Uantatan yang dicor pada lantai.
o Hal-hal yang diperhatikan dalam pengopemiannya :
l. Seluruh rel harus rata tidak naik turun dan tidak bengkok.
2. Jarak antar rel harus tetap besamya sepanjang jaringan rel.
3. Sepanjang jalur rel harus bersih dari sampah dan brodolan-
brondolan buah.
4. Jembatan rebusan (cantilever) sewaktu digunakan harus duduk
tepat pada tempafirya, dan kedudtrkannya tegak lurus pada rel,
lubang bobot unutk jembatan harus selalu bersih.
2.1.6, Transfer Caniage
Transfer carriage berftrngsi untuk memindal*an lori berisi TBS ke
jalur rebusan Tranfer carriage digerakkan s€cana eleWrohidrolifr. Terdapat
2 unit dan masing-masing mampu mengangkut 3 lori. sistem hidrolik
10
l1
I
. Dalim pengoperasiannya yery pcrln dipcrhetikan adalah :
1. Keberfian parit dipoiksa kus bebas dari sampa[ brondolan dan
genangan air.
2. Diperiksa dan dipastikan ft*ibte eable dalankondisi baik.
3. Diperiksa dan dipastikan kabel bertungsi baik dan tidak
rurcet.
4. Diperiksa level oli dan ryakah ada kebocoran oli di power pack dan
saluran hidr.olik
5. Diperiksa dan dipastikan karet bamper berada di tempatrya.
6. Pemindatran lori dilakukan secara perlahan-latran, setelah lancar baru
cepat.
7. Lori baru dipindahkan bila rel transfer caniage dan jalur rel telah
tersambung benar.
8- Bila transfer ca*iage tidak digunakan diparkir pa da tempatrya.
2.1.7. Sterillizer
Proses pertama yang dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit adalah proses
perebusan. Proses ini sangant penting karena akan berpengaruh pada proses*
proses selanjutnya.
I Proses perebusan mem-punyai beberapa frrrpi sebagai berikutr
l. Untuk rnenunrnkan kadar kandungan air dalam buah.
2- untuk membantu melepaskan butir-butir buah dari tandannya
3. Untnk metgftidrolisa zat-zat lendir.
4. Untuk mematikan eruim-enzim yang berkemampuan
memecalr/mengumi minyak.
5. Untuk persiapan proses pengempzum dengan melunakkan buah dan
melepaskan mesolarp dari nut.
6. untuk mempersiapkan dalarn proses pengolahan blji dengan
membantu melepaskan kernel dari cangkang dan membantu cangkang
agarmudahpecah.
7. Untuk mengkoagulasi unsur-unsur putih telur.
Di PT.PN [V terdapat 3 rmit sterillizer tipe horizontal twin door,
kapasitas 10 lori., tekanan kerja 2,5-3,0 bar. Pengontrolarmya dikalarkan
secara elefuropnewnatik dengn Pr-C @rogwnmable Logrc Controlled)
OMRON CQMIH-CPUSI, 16 liae, 24 V DC, l0 mA. Motor kompresor
SWAN, 3 phase,5.5 KW, 1435 rpm, 50 Hz, 380 V. Kompresor tipe torak3
silinder, dia82 mm dan langkah 85 mm, tekanan maksimal Skgl^'.
Dalam dikenat tiga sistem, yaitu, doble single peak peak dan
tnple peak. Yang biasanya digunakan adalah triple pealc, karcrn paling
sempurna dengan tekanan puncak pertama 1.7 kglc#, puncak kedua 2
kglcr* dan puncak ketiga 23 kelc#'. Uap yang digunakan adalatr uap
jenuh bekas turbin yang dilerratkan BPV yang diisi air sehingga uap yang
dihasilkan tidak kering. Pada sterilizer terdapat 5 buah saluran, yaitu saluran
mun inlet, awilarry inlet, deaerasi, condensat dan exhaust. Pada awal
perebusan setelah pintu ditutup, udara dibuang dengan memasukkan uap
lewat aux. inlet dan membuka dearator dm, kondensat setelah udara di
dalanr sterilizer keluar, tekanan dinaikkan dengan membuka matn inlet dan
menufup saluran deaerasi dan kondensar. Setelah tekanan puncak tercapai
maka saluran main dan auc inlet ditutup dan membuka saluran deaerasi dan
konsdensat untuk membuang kandensat yang terbentuk. Baru kemudian
membuka katup exhaust sarrpai tekanan di dalam sterilizer nol. untuk
puncak kedua dan ketiga langkatrnya hampir sama yaitu:
t2
Tabel. II.1. Tabel pengopersian katpJffip twitizer.
Losis yang terjadi di dalam proses perebusan adarah minyak yang
terikut dalam kondensat. Standarnya kurang dart l%. Biasanya penyebab
losis minyak di atas standort adalatl karena hnyak buah yang busu.k dan
luka serta \raktu perebusan yang terlalu laura tangleh rmtuk menurunkan
t3
STEPMAIN
INLET
AT';L
INLETDEAERASI CO{iIDENSAT EXIIAUST WAKTU
TOTAL
WAKTU
I n B B B tr 4 4
2 B B T T T 7 ll
3 il T B B iI 1 t2
4 n T B B B 3 t5
t n B B B tr I l6
6 B B T l T t2 28
7 tr tr B B il I 29
I D ll B B B 3 32
I il B B B n I 33
l0 B B T T T l3 46
u B B B .P"tI I 47
t2 B B tr LI tr t7 64
r3 B B B B il I 65
t4 B B il T 24 89
15 n nti B B n t 90
l6 nJ n B B B 5 95
losis ini adalatr dengan menyesuaikan waktu perebusan dengan kondisi buahyang direbus.
diperhatikan:
a) Selalu diperiksa dan dipastikan saluran deaerasi dan kondensot ttdaktersumbat-
b) Bagian datam sterilizer dibersihkan dari brondolan setuap kali mulaiproses.
c) Dipastikan interlock dapat bertrrngsi denga baik.
Perawatan yang perlu dilakukan pada sterilizeradalah sebagai berikut:
l. Checkin! danpenggantian pacffingptntu (door pacHng)
2. Pemeriksaan adanya kebocoran rasan dan pada pipi-pipa danpac ki ng Jl angp samU,rngan pipa.
3. Pemeriksaan dan pengencangan bort dqanut pada sambungan pipa.4. Pemeriksaan preosure gauge.
5. Pemeriksaan kondisi rel dalam sterilizer.
6- Pemeriksaan dan pembersihan strainer sat.ran kondensa,deaerasi,
matn inlet, exluust daa awilary dalam sterilizer-
7- Pemeriksaan dan pembersihan blow down chonber dan blow offsilencer.
8. Pemeriksaan dan pembersihao strainer box kondensatdm prpa
t4
SAVETY VALVE
Gambar 1.2. Sterilizer
2.1.8. Hoisfing Crone
Housting crane adalah alat yang berfirngsi untuk mengangkat lori yangberisi TBS yang telah di rebus, menuangkannya ke dalam Autofeeder dartmenurunkan lori kosong ke posisi semula. crane yang terdapat di ada 3 (tiga ) unit ( 2 unit running dan I urut stanby ). Hoisting crone di gerakkanoleh motor listrik dengan gerakan maju mundur, naik dan turun. Kececpatanangkat 14- 16 meter/ detih kecepatan maju mundur 30 meter/ detikdankecepatan angkat 37 Ton TBS/Jam.
unhrk kapasitas pabrik 30 TBsl Jam, rata- rata roi 2,5 Ton. Berartioperator clwinman harus mempersiapkan lori unfuk di angkat sebanyak 20lori{am atau 6 meniVlori, bila pakai 2 crane. Kalau rata- rata lori l0 Ton,berarti jumlah rori yang harus di tuang ke autofeeder 6 rori/jam atau I0menit/lori.
t5
2.1.9. Aatofeeder
Autofeeder adalah alat untuk mengatur pemasukan buah yang akan
ditebah di threser. Keceptan autofeeder dapat diatur sesuai dengan
kecepatan alat selanjutnya A*ofeeder ini digerakkan oleh motor Dalam
pengopeftNiannya ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan :
l. Kecepatan / perputaran auto feeder harus dr-gseltin sesuai dengan
kapasitas pabrik dan thresher.
Benda asing yang terikut dengan buatr harus di buang.
Berondolan yang terjatuh di kawasan hopper harus dikutip dan
masukftan ke thresher.
Autofeeder tidak boleh diisi secara berlebihan dan maksimal 2 lori.
Gambar I.3. Autofeeder
2.1.1.1. Thrcsher
Thresher adalah alat yang berfungsi untuk memisatrkan butir-butir
buah dari tandandengan cara membanting dalam drum yang berputar.
Tkresher terdiri dari sebuah fuum berdiametei 1,6 nteter dan panjang 590
cm yang sisinya terbentuk dari kisi-kisi dengan jarak tertentu, dan
dilengkapi dengan sirip rmtuk mengangkat janjangan dan membawanya ke
ujung drum. Alat ini digeraHran oleh motor
2.
3.
4.
t6
Dalam pengoperasiannya da beberapa prosedur yang harus
diperhatikan:
1. Penebatr harus diisi dengan oetimat tetapi jangan terlalu penuh.
2. Kecepatan berputar penebah harus korctan23 rpm..
3. Autofeeder harus dikosongkan setiap selesapi proses.
Di thresher loses yang dapat crjadi adalah muncurnya USB yaitu
pembrondolan buah yang tidak semprmradari tandannya
r Penyebab dari munculnya USB adalah :
a) Mutu dari buah yang tidak baik, yaitu banyak buah yang mentah.
b) Proses perebusan yang kurang sempuma, hal ini dapat teqadi karena
waktu perebusan yang kurang lama atau karena kurangnya steam.
c) Pengumpanan buatr ke thresher yatgterlalu banyak.
d) Putaran dari thresher yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
6
'l\l
Gambarl4. Thresher
(,
,l\
t7
BABItrMETODOI.OGTPENELKTA!{
3.1. Tempat dan waktu pcnilitirrDilaksanakan di prpN rv ADOLINA pada tanggar rGI g maret 2009
1.1.1 A\at danbahan
counter: digunakan untukmenghitmg usB y'ang keluar dari tltereser
3.2 Pelaksanaan Penelitian
F untuk mengetahui kehilangan brondolan yang belum terpipil dari janjang
kosong di alat single thereser
) Untuk memahami losis USB
l8
3.3. Pelaksanaan Penelitian :
MuIai
Pola Rebusan
MenghitungIISR
Jenis buatr yang di Sortasi
1. Buah mentah
2. Buah kurangmatang
3. Buatr matang
4. Buahbusuk
c*Mengamati:
l. Siklus rebusan
2. Suhu
3. Tekanan dan waktu
Mengamati:
1. Masaangkatwaktudalam 1 rebusan
Mengamati:
l. l,ama bantingan
2. Putaran
3. Diameter
4. Tinggi bantingan
5. Kapasitas
Mengamati:
l. Cara ke{a single thereser
2. Cara kerja stelizer
3. Cara kerja sortasi
Hoisting Crane
Data
,,T,,
t9
3,4. Analisa Perhitungan :
r Perhitungan % USB adalah sebagai berikut :
a) setiap jam sekali dilakukan perhitungan jumlah usB per
l50jaqiang kosong.
b) Kriteria usB adalah janjang kosong yang masih mengandung
minirnal I brondolan.
c) ToUSB: (USB/150) " 100X
o Perhitungan USB 100% :
a) Total TBS pada hari analisa : N ton.
b) Dihitung seluruh janjang kosong yang keluar dari thresher
drum: N' janjang kosong.
c) seluruh usB dikutip dan dihitung kemudian dimasukkan ke
lori:XjanjangUSB.
d) Hitung berapa lori yang berisi USB : y lori.
e) JumlatrjanjangpertonTBs : N'A.l : Z.
f) JumlahUSBperlori: X/y:U (USB).
Perhitungan USB recycling eficiency :
a) Hitung % USB : Ko/o.
b) Catatjumlah lori USB yangdirecycle = H lori.
c) TotalproduksiusB/hari= K% x Z x TBSdiol:Ijanjang USB.
c) TotalUSBrecyclelhari = H x U:JjanjangusB.d) USBrecyclingEficiency = J/I x l0O%
l
I
iI
20
. Pergecekanterhadap Efuiensipretrlh :
Untnk mengetahuai efuiensi penebah, maka dilakuakanperhitungan % USB, yaitu dengan cara menghitung banyaknyausB dari samper sebanyak 150 janjang kosong yan! metewatioperator. Biasanya hal tersebut dilakukan oleh petugasIaboratorium setiap jamnya.
Rumus perhitungan % USB :
%USR=IUSB xt00%
150
Prosedur perehitungan rtsB recycring eficiencyadarah sebagaiberikut:
l. Total TBS pada hari analisa : A ton2' Jumlah seluruh jarfang kosong yang keruar. dari thresher : B
janjang
3' kutip dan hit*g seluruh USB yang dimasukkan dalam rori :C janjang
4. Jumlah janjang per ton TBS : D : B / A5. Hittng%USB :Eo/o
6. Totalproduksi USB : F = E % x D x A7. Total USB yang direcycle I hart : C (dari tagsheet)8. USB Recycling Eficiency: ( C / F ) x I00 o/o = G o/o
2t
BAB TV
HASIL DA_I{ PEMBAEASAN4.1. Hasil
4.1.1. Data sortasi pada saat pengamatan
Tabel.l. pada sortasi Tanggal l6 hari pertama
2. Presentasi buah: Btrah yang membrondol
3. Kematangan : Frekunsi berbrondolan
4. Jumlah TBS masuk:kapasitas pabrik
Presentasi
brondolanKematangan
Jumlah
tandan
Jumlah
tandan
(%)
JumlahTBsm
Keterangan: l. Fraksi: Kernatangan buah
22
Tabel. z.Padasortasi Tanggal 17 maret z009hrr,;ikdua
Fraksi
Presentasi
brondolankmngan
Jumlatr
tandan
Jumlahandan
(%)
00 1,2-l2,5yo mentatr 0
I 12,5-250/o Kurang
matang
0,19
2-3 25-75o/o mataog 456 100
brondolan 7,46
Jumlah TBS masuk : 580540 ton/hari
Keterangan: 1. Fraksi: Kematangan buab
2. Presentasi bt'ah: Buah yang membrondol
3. Kematangan : Freicunsi berbrondolan
Tabel. 3.pada sortasi Tanggal 18 maret 2009 hari ke tiga
Fraf6i
Prcsenhsi
brondolanKematangan
Jumlah tandan Masuk olah
va
00 1,2-12,5o/o mentah 0
I L2,5-25Vo Kurang matang ) 046
2-3 25-7Sa/o matang 436 99,54
Brondolan 7,35
Jumlah TBS masuk : 6lX),550 ton/heri
23
4.1.2. Data siklus perebusan
3
fruF(J
-YEs 1.5f(l)
;1€c$ou
0
0 5 101520
Sertzer I
140
130
120
- 1'10a='r, 100(uOJe0Aao
70
bU
50
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70waktr {merlit}
75 80 e5 90 95
15 20 25 30 35 40 ,45 50 55 60 65 ;0
24
75 80 85 90 95
3
2.5&
J]zU,
;3 1.5
=()Lc1s6xI o.a
0
0 5 10 15 2A 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95waktu {menitt
4.1.3. Pengamataa hoi;sfing ctane
Rebusan Waktu angkat Hoisting Crane (menit)
Rebusan I6
Rebusan II 5
Rebusan III 5
25
4.1.4. Pengamatan USB
Tabel.l.Pengamatan Tanggal 16 Ma€t 2UB hai p€rtana
Tabel.2. Pengamatan Tanggal 17 maret2009 hari kedua
Rebusan Htfstiag crane thereser USB
(Y"')
No Waktu
menit
Tekanan
KVcm,
Suhu
(celclus)
Wakuangkat
(M€nft)
Putaran
Rpm
tr/akru
(Menit)
I 90 2.8 r30 6 23 l5 1,5
2 90 2,E 130 ) 23 t5 1,5
3 90 3,00 130 o 23 t5 1,5
Rebusan Hoisting crane thereser USB
{%)No Waktu
menit
Tekanan
Kdcm,
Suhu
(celcius)
Wa.ktu angkat
(Menir)
Putaran
Rpm
Waktu
(Menit)
I 90 2'E 130 6 23 l5 1,5
2 90 2,8 130 .) 23 t5 7,5
3 90 3,00 IJU 6 23 t5 [,5
26
Tabel.3. Pengamatan Tanggal I 8 Mret 2009 W,ke tiga
Rebusan Hoisting
crane
Thereser USB
e)No Waktu
menit
Tekanan
Kglcm2
Suhu
(celcius)
Waltuangkat
(Meni0
Putaran
Rpm
Wakhr
(Meni0
I 90 2,8 130 6 23 15 1,5
2 90 2,8 130 5 23 15 115
J 90 3,00 130 6 23 15 1,5
4.2. Pembahasan
4.2.1. Sortasi
Sortasi adalah penentuan kualitas dari TBS yarrg masuk ke Pabrik Kelapa Sawit.
Fungsi dari sortasi adalatr untuk mengetatrui kondisi buatr yang akan diolah
sehingga dapat diperkirakan kualitas hasil yang akan didapat, proses perebusan
bagaimana yang akan dilakukan, dan menyortir buah yang diluar kriteria. sortasi
biasanya dilalcukan di apron, tempat truk diparkir untuk menuang TBS ke dalam
loading ramp.
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Areal loading ramp dibersihkan dari segala sampah-sampah setiap
hari. Dan buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan.
2. Brondolan dan ja4iangan ( TBS ) ymg berceceran di lingkungan
loading rarrp dikutip dan dimaskkm ke dalam chue toading ramp.
3. Jumlah truk TBS yang di-grading minimal |V/o dnijumlah truk per
hari yang ditentukan secara acak oleh p€fi€as grding.
27
\]
4. Petugas gadiog ffimamk + 100 janjang TBS contoh
yang diturunkan dai t* dilmi qron-
2. TBS yang telah se{esai dpding dimastrt&an kembali ke dalam
kompartemen
Kriteria grading telah ditffikm sebagai berikut :
0.Buah mentah: TBS yagmembrondol kurang dari 15 brondolan.
g) Buah matang : TBS 5rmgmbrondol lebih dari 15 brondolan.
h) Buah busuk : TBS ymg buah dalarnnya ikut membrondol.
r) Tandan Kosong: TBS tanpabrondolan.
jl Tangkai Panjang : TBS dengan paqiang tangkai lebih dari 5 cm dari
pangkat tandang atau tidak berbentuk 'cangkem kodok'.
4.2.2. Jenis buah masuk pabrik adolina
Tabel I. Kelompok Fraksi TBS yang diterima di pabrik.adolina
Pabrik kelapa sawit adalah salah satu alat yang mengolatr bahan baku(TBS)
menjadi bahan jadi seperti (CPo). Bahan baku sangat dibutuhkan pada pabrik
kelapa sawit, dimana buah sawit yang akan diproses adalah buah matang, buah
Simbol Fraksi Persentasi brondol
terhadap buah luar
Kematangan
0 1,0:12,5 Yo Mentah
I 12,5 - 25 Vo Karang matang
2 25 -50o/o Matang
J 50 -75 o/o Matang
4 75 - 100 o/o Lewat matang
5 Buah dalammembrondol Busuk
28
matang ini menghasilkan minyak dan re*m le,mak bebas(AlB) sedikit. Buatl
matang ini dapat menimbulkan randemen pabrik tingg dibanding buatr mentah.
Sedangkan buatr mentah menghasilkm minyak yang sedikit dan asam lemak
bebasnya tingg, jika pabrik mengotah buah mentah akan menimbulkan
rendatrnya asam lemak bebas(Al3). Maka pabrik adolina menerima buah yang
matang kita bisa melihat fraksi hnh;mgadadipabrikadolinasepertidibawahini.
4.23. Stelizer
Stelizer adatah suatu alat yang dapat minimbulkan uap yang dari BPV. Rebusan
dapat dikatan salatr satu stasiun yang mempengaruhi losis USB, maka
pabrik kelapa sawit sangat memperhatikan cara kerja stelizer.
1. Untuk menurunkan kadar kandungan air dalam buah.
2. Untuk membantu melepaskan butir-butir buah dari tandannya.
3. Untuk menghidrolisa zat-zat lendir.
4. Untuk mematikan enzim-enzim yang berkemampuan
memecah/mengurai minyak.
5. Untuk persiapan proses pengemp&m dengan melunakkan buah dan
melepaskan mesokarp dari nut.
I .tekanan 2,8-3,0 k$ cr*
2. suhu 130
3. waktu rebus 90-95 menit
a. Kendala-kendala rebusan tidak tercapainya buatr masak:
1. Pinturebusanbocor
2. SDM kurang pengetahuan beroperasi
3. Steam di BVP tidak tercapai
4. Waktu merebus kurang
29
Tekanan Rebusan adolina adalah z,hwrlkt dan suhu l30oc waktu rebus
90menit, maka buah rebusnya masak, maka losis USB standar, rendemen pabrik
kelapa sawittinggi.
4.2.3. tloisting crane
Adalah untuk mengangkat lori yang berisi TBS yang telah di rebus,
menuangkannya ke dalam Autofeeder dan menurunkan lori kosong ke posisi
semula Kecepatan nya tergantung buatr yang keluar dari rebusan,
lamanya masuk ke threser sehinga buah yang dimasukkan tidak panas lagi.
Maka pengangkatan buah ke thereser sesuai continiu supaya tidak
menimbulkan losis USB, waktu operasi hoisting cmne 5menit naik turun.
4.2.4. Thereser
Thereser di adolina USBnya l,syo , maka USB masih dibawatr standar nonna
max2Ya thereser jlkaUSB dirftereser melebihi norma maka yang perlu kita
perbaiki/kita perhatikan kondisi alat seperti :
1. Putaran theresertercapainya23rpm
2. Pengisian thereser tidak berlebihan
3. Siku-siku thereser tidak aus
4. Operetor di outomatis feder kurang pengetahuan karena operator
thereser yang mengatur masuknya buah kedalam drumthereser,
maka operator kita bimbing untuk memalramiillebih mengerti.
Dan yang perlu saya ketahui Thereser adalah untuk memisatrkan butir-butir
buah dari tandan.dengan cara membanting dalam drum yang berputar.
Hal-hal yang perlu diketahui:
1. putaran2Srpm
2. Diameter 1,6 meter
3. Waktu mulai masuk sampai keluar lSmenit.
4. bearing as drum tidak boleh aus
5. kapasitas 15 ton/jam
30
BAB Y
KESIMPI]LA-{ DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setetah diadakan pengisian pada lori dengan standar dan perbaikan
perbaikan pada steam yang bocor pada bagian stasiun rebusan ataupun
pengisian pada otomatis fedcr maka buah yang akan masuk ke threser mudah
terpipil di dalam tltreser. kemudian diadakan tes kembali terhadap brondolan
lepas dari tandan kosong, ternyata brondolan yang tadinya di atas norrna turun
menjadi nonna l,SWjaqangatau standar operasi pabrik.
Dari pengamatan analisa laboratorium terjadi penurunan, brondolan yang
terikut ke tandan kosong menjadi rata-rata l,5oZ brondolaq dibawah nonna
standar max 5o/o brondolan, fiaksi buatr yang akan diolah di pabrik adolina
seperti fraksi 2-3 untuk menghasilkan minyak tinggi/rarulemen minyak tinggl.
Pabrik adolina jWa mempunyai pengoprasian alat pemipilan yang
single thereser dimana alat pemipil ini yang kegunaanya adalah:
adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan butir-butiran buah dari
tandan.dengan cara membanting dalam drum yang berputar. Single therser
bekega dengan cara sekali bantingan atau sekali masuk kedalam therser drum,
Thr e sher .y ng putaran 23rpm
3r
4.2 Saran
unhrk losis bmndola yang ttrikut ke tandan kosong perlu
diadakan standar peralatan, pedakue dan petaksanaaa, aatara lain:
a. Fraksi buah harus fraksi standar masak
b. Pengisian lori harus standart dengan muatan lori
c. memeriksa steam yang bocor pada pipa steam pada ketel rebusan,
pemeriksaan dilalarkan pada setiap jam olah
d. memberikan perhatian kepada operator rebusan supaya mengetatrui
tatacara dan waktu merebus
e. utamakan angkat lama kerja hoisting crane 5menit/lori masuk ke otou
feeder
memberikan bimbingan kepada operator hoisting crane dalam halpengisian buatr kedal am automatis fe eder.
Putaran thereser 23rpm
Periksa siku-siku therser apabila ada rusak harap diganti.
ob.
h.
32
DAFTAR PUSTAKA
Pasaribu, B. 1997. Fruit reception. Lembaga Pendidikan Perkebunan Kampus
Medan.
Hanafiah, M.J. Titik kritis pengolahan minyak sawit. Lembaga Perkebunan
Kampus Medan.
Harahap, l.A. 1997. Pengolahan kelapa sawit .Lembaga Penidikan Perkebunan
KampusMedan.
Naibatro,P.M. 1987. Azas dan Metode Pengolatran Kelapa Sawit Lembaga
Pendidikan Perkebunan Kampus Medan.
Amaluin.l99l. Hoisting srarie, Thereser, Empty bunch @nveyor. Clarification
station. Lembaga Penidikan Perkebunan Kampus Medan.
Asfa.(2007). Dukumen Training asisten
Kerja sama bersama kawan-kawan yang di sekolah tinggi ilum pertanian agribisnis
perkebunan, (STIP-AP) Mdan.