wrap up journal reading ipt

5/28/2018 Wrap Up Journal Reading Ipt

1/13

WRAP UP JOURNAL READING

BLOK INFEKSI DAN PENYAKIT TROPIK

Incidence of nosocomial hemodialysis-associated

bloodstream infection at a county teaching hospital

Kelompok B-10

Ketua : Rindayu Yusticia Indira Putri (1102013251)

Sekretaris : Rizki Marfira (1102013255)

Anggota : Putri Utari Azde (1102013236)

Qonny Welendri (1102013237)

Qorry Welendry (1102013238)

Raesya Dwi Ananta (1102013239)Rafli (1102013240)

Rahma Rafina Noerfani (1102013241)

Rizki Fauzi Rahman (1102013254)


2/13

Latar Belakang

Infeksi merupakan penyebab penting dari morbiditas dan

mortalitas pasien yang menjalani hemodialisis. Untuk saat ini

masih sedikit informasi yang berkaitan dengan infeksi

nosokomial yang berkaitan dengan hemodialisis.


3/13

Hasil

Dari 619 pasien, 14 diantaranya menderita HABSI, penyebabnya antaralain pemakaian kateter nontunneled, dan adanya bakteri MRSA. Ada

keterkaitan antara HABSI dengan akses vaksular (resiko terbesar dengan

kateter nontunneled), lamanya pasien di rawat, jumlah hemodialisis yang

dijalani dan level hemoglobin A1c. Dari hasil didapatkan infeksi karena

staphylococcus.


4/13

Faktor resiko yang dapat menyebabkan HABSI:

Penggunaan kateter nontunneled yang

beresiko tinggi terjadinya infeksi

Hemoglobin A1c lebih dari 7%

Kolonisasi MRSA di hidung


5/13

Usaha pencegahan infeksi pada pasien

hemodialisis harus berfokus pada dua hal

yaitu pengontrolan hiperglikemia dan

dekolonisasi MRSA di hidung.


6/13

Metode

Populasi pasien

Definitions

Menggunakan MRSA Pengukuran HbA1c

Analisis statistik


7/13

Hasil

Total: 619 pasien, Umur: 5715 tahun, 54% lakilaki dan 48%

diabetes.

Dari total 14 mikroorganisme yang terisolasi, 9 diantaranya

gram positif kokus dengan pre dominasi 8 infeksi

staphylococcus. S, aureus adalah mikroorganisem pertama

yang terisolasi.


8/13

Pembahasan

Bakteri MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) merupakan bakteri nosokomial patogen

dan banyak terdapat di hidung. Infeksi yang terjadi karena bakteri MRSA ini, bila ringan akan terjadi

infeksi kulit. Bila infeksi berat akan terjadi infeksi saluran darah, saluran kandung kemih, paru, dan

juga akan menginfeksi luka bekas operasi.

National Kidney Foundation menyarankan untuk menggunakan fistulasi untuk akses vaskular

daripada menggunakan kateter.

Terdapat 3 cara hemodialisis: AV (arteriovenous) fistula

AV graft/tube

Kateter vena

Kateter tunneled

Kateter non tunneled

Upaya pencegahan infeksi pada hemodialisis harus berfokus pada 2 faktor risiko utama yaitukontrol hiperglikemiasecara ketat dan dekolonisasi MRSA.


9/13

AV (arteriovenous) fistula


10/13

AV graft/tube


11/13

Kateter vena

Kateter tunneled


12/13

Kateter non tunneled


13/13

wrap up journal reading ipt

Documents

menginfeksi luka bekas

terjadi infeksi saluran

saluran kandung kemih

level hemoglobin a1c

bakteri nosokomial patogendan

terdapat 3 cara hemodialisis

bakteri mrsa