xi bahan organik

23
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang. Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan 75

Upload: muhammadqayyum1994

Post on 24-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan Organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.

Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil.

Kita membutuhkan tanah sebagai sumber kehidupan dan sebagai media tumbuhnya tanaman. Sebagai media tumbuhnya media tanaman tanah harus dapat menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh. Salah satu faktor yang harus ada adalah bahan organik tanah.Bahan organik tanah merupakan timbunan binatang dan jasad renik yang sebagian telah mengalami perombakan. Tanah yang mengandung banyak humus atau mengandung banyak bahan organik adalah tanah-tanah lapisan atas atau tanah-tanah top soil. Bahan organik tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu sebagai granulator yang berfungsi memperbaiki struktur tanah, penyediaan unsur hara dan sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diadakan percobaan bahan organik untuk mengetahui kandungan bahan organik suatu jenis tanah dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan bahan organik di dalam tanah.2.2 Tujuan dan KegunaanTujuan praktikum bahan organik tanah adalah untuk mengetahui kandungan bahan organik tanah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Kegunaannya adalah sebagai bahan informasi untuk mengetahui kandungan bahan organik dari suatu tanah sehingga kita dapat mengetahui layak atau tidaknya tanah tersebut dijadikan areal / lahan pertanian.II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Organik Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia. Hampir seluruh kehidupan dalam tanah tergantung pada bahan organik tanah untuk keperluan energi dan unsur hara (Kononova, 1961).

Sumber primer bahan organik dalam tanah Alfisol adalah jaringan tanaman, berupa akar, batang, ranting, daun. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah (Islami, T., 1995).

Fraksi bukan mineral yang ditemukan sebagai bahan penyusun tanah disebut bahan organik. Berkisar (0,05-5) % merupakan kadar bahan organik yang terdapat dalam tanah Alfisol dan merupakan tanah yang ideal untuk lahan pertanian, dan untuk tanah organik mendekati 60 % dan pada lapisan oleh kadar bahan organik memperlihatkan kecenderungan yang menurun (Pairunan, dkk., 1985).

Bahan Organik merupakan limbah tumbuhan, hewan,dan manusia. Limbah tumbuhan yang ada di lapanganadalah jerami padi, sisa tanaman jagung, kedelai,kacang tanah, sayuran, gulma, kakao, dan kelapasawit, tanaman peneduh seperti gamal, lamtoro, dan kaliandra. Limbah hewan berupa ternak kotoran sapi, ayam, kambing, kerbau, dan kuda. Bahan organik tanah merupakan sisa jaringan tanaman dan hewan yang telah mengalami dekomposisi, baik sebagian maupun seluruhnya, biomasa mikroorganisme, bahan organik tanah terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus (Aphani, 2001).Bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus pada lapisan atau permukaan tanah (Stevenson, 1994).

2.2 ciri ciri jenis tanah yang mengandung bahan organikMenurut Wahid (2013) cirri-ciri tanah yang mengandung bahan organik dan manfaatnya adalah :NoJenis TanahCiri dan SifatManfaat / Baik Untuk

1HumusLapisan Atas, Subur, Gelap (Kehitaman), Gembur, Hutan tropis, Dari pembusukan tumbuhanLahan pertanian

2VulkanikDari letusan Gunung berapi, Subur, Merah, Mengandung bahan organikKelapa, karet, dan kopi

3Endapan

(ALUVIAL)Kikisan tanah humus, Subur, Dari endapan Lumpur,Lahan pertanian, palawija seperti padi.

4Kapur Sedikit humus

Mudah dilalui air

Mengandung batuan kapur

Dapat menetralkan keasaman tanahpenanaman ubi kayu, pohon jati, dan kapuk, bahan bangunan, penimbun sebelum didirikan bangunan, pondasi bangunan, campuran batu marmer, keramik, dan adonan semen

5Gambut Daerah Rawa,

warna gelap, tekstur lunak dan basah, tidak subur mudah terbakarBahan BAKAR pembangkit LISTRIK

6Podzolik Pegunungan Curah Hujan tinggi, Iklim sedang

Dari pelapukan batuan yang banyak kuarsa

Kurang Subur (mineralnya hanyut),

Warna Merah, Kuning, Coklat

Tekstur berpasir

pH (keasaman) rendah,

daya simpan unsur hara sangat rendahperladangan palawija dan perkebunan karet, kopi,teh, kina dan buah-buahan.

7Laterit

(Tanah merah) Kemerah-merahan (merah muda)

Tidak mengandung Humus (Tidak subur)

Mengandung zat MINERAL dan KIMIA (Timah,Mangan, Besi, dan alumunium

Dari penambanganTanaman Jambu Mete

Pembangunan kuil

8Liat (LEMPUNG) Banyak unsur mineral,

Lentur

Tidak Tembus air daya serap terhadap air rendah lengket mudah dibentuk ketika basahMembuat gerabah, genting,

Keramik

9Pasir Dari pelapukan Batuan

Mudah dilalui air,

Sedikit bahan organik

Tidak begitu subur, kecuali di sekitar gunung berapi,Bahan Bangunan

10Kaolin Sama dgn tanah liat

merupakan tanah liat yang bermutu tinggi dan banyak warnanyauntuk bahan baku keramik, cat dan bahan industri lainnya.

2.3. Proses Pembentukan Bahan OrganikBahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup (Ansori, 2012).Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan organik. Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan unsur karbon merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman kecuali C, H dan O (Ansori, 2012).2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kandungan Bahan OrganikDiantara sekian banyak faktor yang mempengaruhi kadar bahan organik dan nitrogen tanah, faktor yang penting adalah kedalaman tanah, iklim, tekstur tanah dan drainase.

Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik dan N. Kadar bahan organik terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 cm (15-20%). Semakin ke bawah kadar bahan organik semakin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik memang terkonsentrasi di lapisan atas (Hakim, dkk, 1986).Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan. Makin ke daerah dingin, kadar bahan organik dan N makin tinggi. Pada kondisi yang sama kadar bahan organik dan N bertambah 2 hingga 3 kali tiap suhu tahunan rata-rata turun 100C. bila kelembaban efektif meningkat, kadar bahan organik dan N juga bertambah. Hal itu menunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme tanah.

Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat maka makin tinggi kadar bahan organik dan N tanah, bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organik cepat habis (Hakim, dkk, 1986).Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah berdrainase baik. Disamping itu vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah juga mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda dengan padang rumput dan tanah pertanian. Faktor-faktor ini saling berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri (Hakim et al, 1986).

Tekstur suatu tanah merupakan sifat yang hampir tidak berubah berlainan, dengan struktur dan konsistensi. Memang kadang kadang didapati perubahan dalam lapisan itu sendiri karena dipindahkannya lapisan permukaanya atau perkembangannya lapisan permukaan yang baru. Karena sifatnya yang relative tetap untuk jangka waktu tertentuh maka tekstur tanah sudah lama menjadi dasar klasifikasi tanah serta struktur yang turut menentkan tata air dalam tanah yang berupa kecepatan fitrasi, penetrasi dan kemampuan pengikatan air oleh tanah (Hakim, dkk, 1986).

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 28 Desember pukul 10:00 - 12:00 WITA di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum bahan organik adalah timbangan, labu Erlenmeyer 250 mL, pipet tetes, gelas ukur, buret 50 mL, gelas piala.

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum bahan organik tanah adalah sampel tanah kering udara, aquades, larutan H2SO4, larutan K2Cr2O7, larutan titran Fe, indikator diphenilamin 1 %, kertas label.3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja bahan organik tanah dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :1. Menimbang contoh tanah dengan neraca sebanyak 1 gr.2. Memasukkan kedalam labu Erlenmeyer 250 mL.3. Menambahkan 5 mL larutan K2Cr2O7 1 N, dan 10 mL H2SO4. 4. Membiarkan reaksi berlangsung hingga beberapa menit atau labu Erlenmeyer menjadi dingin.5. Menambahkan aquades 200 mL.6. Memasukkan 2-3 tetes indikator ke dalam labu Erlenmeyer.7. Mentitrasi larutan dalam labu Erlenmeyer dengan Amn-Fe(v)SO4 hingga terjadi perubahan warna menjadi hijau.8. Mencatat volume titrasi Fe yang digunakan begitu pula dengan normalitasnya.9. Menghitung % bahan organik dengan menggunakan rumus:

(mL B- mL t) N x 3 x 1,33

% C =

x 100 %

Mg contoh tanah

% bahan organik = % C x 1,724

Keterangan :

mL B = mL Blanko

mL t = mL titrasi N = Normalitas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan hasil percobaan bahan organik maka dapat di peroleh hasil sebagai berikut:Tabel 8. Hasil Perhitungan Bahan Organik Sampel Tanah% Bahan Organik

Lapisan I %

Lapisan II1,64 %

Sumber : Data primer setelah diolah, 2013.4.2. PembahasanBerdasarkan hasil pengamatan dapat di lihat bahwa kandungan bahan organik pada lapisan I dengan persentase 4,55% dan pada lapisan II sampel tanah sebesar 1,64 % nilai kandungan bahan organiknya hal ini menunjukkan perbedaan jumlah kadar bahan organic pada tiap lapisan.

Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan bahan organic dalam tanah. Menurut Hakim (1986) faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan bahan organic dalam tanah adalah kedalaman tanah, iklim, tekstur tanah dan drainase.Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah berdrainase baik. Disamping itu vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah juga mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda dengan padang rumput dan tanah pertanian. Faktor-faktor ini saling berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri (Hakim et al, 1986).

Faktor iklim juga mempengaruhi karena makin dingin suatu daerah makin tinggi kadar bahan organiknya. Tekstur tanah juga berperan karena makin banyak unsur haranya. Adanya drainase yang buruk juga menyebabkan kadar bahan organik dalam tanah tinggi (Hakim et al, 1986).Bahan organik memainkan beberapa peranan penting di tanah. Sebab bahan organic berasal dari tanaman yang tertinggal, berisi unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Hal in sesuai dangan pendapat Hakim dkk (1986), yanag maenyatakan bahwa bahan organic mempengaruhi struktur tanah dan cenderung untuk menjaga menaikkan kondisi fisik yang diinginkan.V. PENUTUP

5.1. KesimpulanBerdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:1. Kandungan bahan organik pada lapisan 1 sebesar 4,55%. Dan lapisan II, 1,64%2. Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan organik tanah adalah pengaruh cuaca dan iklim, vegetasi, tekstur, kedalaman, drainase.

5.2. SaranSebaiknya tanah yang digunakan untuk lahan pertanian yaitu tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik.DAFTAR PUSTAKAAphani, 2001. Kembali ke pupuk organik. Kanwil Deptan Sumsel, Sinartani: Sumatera Selatan.

Ansori. 2012.. Bahan Organik. elisa1.ugm.ac.id. diakses pada 16 Desember 2013Hakim, Dkk 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Kononova, M. M., 1961. Soil Organic Matter. Translate by T. Z.Nowakowski and greenwood. Pergamon, Oxford.Pairun 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Bagian Timur, MakassarStevenson, F.T. 1982. Humus Chemistry. John Wiley and Sons: New York.

Wahid. 2013. Jenis-jenis tanah. http://mrwahid.wordpress.com. Diakses pada tanggal 16 Desember 2013.

89