yamada ryosuke x oc fanfiction

35
1, 2, 3 I love You Author : Nurul Fadhilah Main Cast : -Yamashita Haruna -Yamada Ryosuke -Nakajima Yuto Other Cast : -Chinen Yuri -Takaki Yuya -Arioka Daiki -Kota Yabu -Morimoto Ryutarou “Ka-san, ohayou” sapaku pada Ibuku di pagi hari. Seperti biasanya dia tersenyum sambil masih memasak sarapan untukku. Namaku Yamashita Haruna. 23 tahun dan sekarang aku kuliah di Kakura university. Aku hanya tinggal berdua dengan Oka-san. Oka-san bukanlah orang tua kandungku. Kata Ka-san orang tuaku sudah menghilang dan meninggalkanku di depan rumah Ka-san. Walaupun begitu ia tetap aku anggap ibuku. Terkadang aku kasihan melihat ka-san, pagi-pagi ia harus bekerja di rumah merawatku dan siang hingga malam harinya ia harus bekerja di pabrik untuk uang kuliahku. Saat aku katakan bahwa aku ingin membantunya. Ia malah marah dan kemudian menyuruhku untuk tetap kuliah. Begitulah, hingga sekarang aku masih kuliah. Ka-san, tenang saja sebentar lagi aku akan membantumu. “Ru, runa.. Haruna…” panggil Ka-san membuyarkan lamunanku “Nani, Ka-san?” Tanya ku “Jam berapa ini? Kamu mau telat lagi?”

Upload: nurul-fadhilah

Post on 30-Oct-2014

159 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Fanfic ini menceritakan tentang kepribadian gandanya Yama-chan yang sulit diterima dengan akal sehat tapi OC (haruna) harus bertahan menjadi istri paksa Yama-chan??

TRANSCRIPT

Page 1: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

1, 2, 3 I love You

Author : Nurul Fadhilah

Main Cast :

-Yamashita Haruna

-Yamada Ryosuke

-Nakajima Yuto

Other Cast :

-Chinen Yuri

-Takaki Yuya

-Arioka Daiki

-Kota Yabu

-Morimoto Ryutarou

“Ka-san, ohayou” sapaku pada Ibuku di pagi hari.

Seperti biasanya dia tersenyum sambil masih memasak sarapan untukku. Namaku Yamashita Haruna. 23 tahun dan sekarang aku kuliah di Kakura university. Aku hanya tinggal berdua dengan Oka-san. Oka-san bukanlah orang tua kandungku. Kata Ka-san orang tuaku sudah menghilang dan meninggalkanku di depan rumah Ka-san. Walaupun begitu ia tetap aku anggap ibuku. Terkadang aku kasihan melihat ka-san, pagi-pagi ia harus bekerja di rumah merawatku dan siang hingga malam harinya ia harus bekerja di pabrik untuk uang kuliahku. Saat aku katakan bahwa aku ingin membantunya. Ia malah marah dan kemudian menyuruhku untuk tetap kuliah. Begitulah, hingga sekarang aku masih kuliah. Ka-san, tenang saja sebentar lagi aku akan membantumu.

“Ru, runa.. Haruna…” panggil Ka-san membuyarkan lamunanku

“Nani, Ka-san?” Tanya ku

“Jam berapa ini? Kamu mau telat lagi?”

“He, sudah jam 8.50, gawat aku ada kuliah pagi. Ka-san, iteki”

“Iterashai, Ru”

Hah..hah..hah..

Hitomi no naka utsuru sekai afure souna kanashimi demo… eh, ringtone ku berbunyi.

Page 2: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Moshi..mosh. ” sapaku

“Ru-chan. Ini sudah jam berapa? Kau mau telat lagi. Sebentar lagi sensei akan menutup pintu kelas” katanya

“Ryu-chan. Nanti bantu aku izin pada sensei ya”

“Kau ini selalu saja. Kau tau Miyamoto sensei tidak terima izin tau. Aku heran kenapa senpai memilihmu dan terlalu tergila-gila padamu”

“Ryu, sudahlah. Tidak usah memperdebatkan itu lagi. Kau tau senpai mencintaiku dan selamnya akan begitu. Wek, mentang-mentang dia senpai favoritmu jadi aku tidak boleh memilikinya? Sebentar lagi ia akan menjadi milikku tau”

“Terserah mu saja”

Ryu langsung menutup teleponnya. Haha.. Mungkin dia sedang marah-marah sekarang. Huft, ternyata lari ke pemberhentian bis itu melelahkan. Wuft, masih beberapa meter lagi. Chiayo, Haruna.. kau bisa, untuk Ka-san dan senpai. Ayo Chiayo.

Ckitt..

Sebuah mobil berhenti tepat di depanku. Heh, kenapa mereka berhenti disini? Apa tidak bisa berhenti di tempat lain? Sewaktu aku mengambil jalan lain untuk melanjutkan perjalanan kekampus. Malah orang yang ada di dalam mobil keluar dan ia menarik tanganku.

“Yamashita Haruna-san?” tanyanya

“Haik, doushite?” Tanyaku

“Silahkan masuk. Anda sudah di tunggu tuan Yamada”

“Nani?? Demo, aku harus ke kampus. Aku sudah telat”

Aku berusaha berteriak. Tapi percuma. Tanganku di tarik paksa. Akhirnya aku menurut masuk ke dalam mobil, yang membawaku entah ke tempat apa.

Sepertinya sudah sampai. Mobilnya berhenti. Eh, tempat apa ini? Ah, rumah yang indah. Kakoi…

“Yamashita-san, kita sudah sampai. Mari saya antar anda ke tuan muda” kata orang yang menarikku tadi

“He, doushite? Kenapa aku dibawa ke tempat ini? Tempat apa ini dan siapa itu Yamada? Aku tidak mengenalnya” jelasku

Ia tidak mau mendengarkanku. Malah menarikku ke dalam rumah.

“Chotto, chotto matte kudasai..”

Page 3: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Konichiwa, Yamashita-san. Hajimemashita. Boku wa Yamada desu” ucap sesorang di hadapanku

“Anata wa Yamada? Doushite? Untuk apa aku ditarik paksa ke rumah ini. Apa urusanku denganmu? Aku mau ke kampus. Aku sudah sangat telat pasti sensei akan memarahiku habis-habisan. Hanaseyo” pintaku sembari menarik-narik tanganku dari orang yang membawaku kesini

“Lepaskan dia. Arigatou, Kota-san. Kau boleh pergi”

“Sumimasen deshita” ucapnya sambil melangkah pergi

“Sebenarnya apa tujuan anda menyuruh orang tadi membawaku ke sini? Anda ada perlu apa denganku?” Tanyaku

“Ibumu tidak memberitahumu? Aku sudah bilang aku akan membawamu ke rumah hari ini. Apa dia lupa?” jelasnya

“Apa maksudmu, Yamada-san?” tanyaku

“Berarti dia juga belum bilang hari pernikahan akan di percepat menjadi hari Selasa” tambahnya lagi

“Pernikahan? Siapa yang akan menikah?” tanyaku

“Ore to anata desu” jawabnya dingin

“He? Honto?”

Oka-san, doushite? Aku akan menikah..???? kyaaaa…

“Moshi.. mosh, ka-san” tidak ada balasan

“Aku sedang tidak berada di rumah. Silahkan meninggalkan pesan” sapa mesin penjawab

“Ka-san, Doushite? Kenapa kau menjodohkan aku dengan orang yang baru aku kenal? Malah ia bilang aku akan menikah dengannya. Ka-san, aku tau aku punya senpai dan ia akan menikahi ku. Tapi sekarang, doushite, ka-san? Kenapa kau malah menikahkanku dengan orang itu. Doushite? Jawab aku Ka-san”

Tak terasa air mataku tumpah. Kenapa harus seperti ini? Apa yang harus ku katakan pada senpai? Mungkin ia akan sangat benci padaku. Hubungan selama 3 tahun dengannya seperti main-main. Rencana pernikahanku dengannya yang sudah direncanakan setelah aku lulus kuliah, mungkin akan dikiranya lelucon. Senpai, aishiteruyo. Tolong aku, onegai…

Sudah 1 jam aku menangis di kamar ini. Ntah di kamar siapa ini. Aku tak peduli. Apa yang harus kulakukan? Aku tidak mau menikah dengannya. Aku mau pulang. Aku ingin senpai memelukku dan mengatakan “daijoubu, everything gonna be alright”

Page 4: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

Aku harus pergi dari sini. Jendela. Iya jendela. Aku berusaha keluar lewat jendela. Kemudian berlari sekencang-kencangnya ke arah pagar. Untung saja pagar tidak di tutup. Ku raih ponselku, kemudian menelpon seseorang.

“Moshi.. mosh” sapanya

“Senpai, ku mohon tolong aku”

“Kau dimana? Aku akan datang”

Aku diantar senpai sampai ke rumah. Ka-san tidak ada? Kemana dia?

“Senpai, arigatou” kataku

“Tidak apa, sayang. Tapi kenapa kau ketakutan sekali tadi? Daijoubu?” tanyanya

Aku ingin mengatakan padanya apa yang Ka-san lakukan padaku. Tapi kuurungkan. Aku takut senpai akan terluka.

“iie. It’s okay” jawabku

“Yosh, sokka. Kau akan baik-baik saja di rumah sendirian? Mau aku temani?” Tanya lagi

“Iie, senpai. Aku sudah akan menjadi istri. Kau tidak usah terlalu mencemaskanku”

Ia tersenyum. Kemudian mencium keningku.

“Aku pulang dulu ya. Kau hati-hati di rumah. Ja ne”

“Iterashai. Ja matta”

Ka-san kau dimana?

Mentari pagi menyilaukanku. Akkhh, ini sudah hari kedua Ka-san menghilang. Aku dan senpai sudah mencarinya kemana-mana. Tapi tetap juga tidak menemukannya. Hari ini aku menanyakan Ka-san pada teman kerjanya.

“Sumimasen, apakah saya bisa bertemu dengan Natsume Takihita-san?” tanyaku pada salah satu pegawai

“Atashi wa Takihita desu. Anata?”

“Yamashita Haruna, aku anak Yamashita Akihi. Ada yang ingin aku tanyakan pada anda. Bolehkah aku minta waktu sebentar?” tanyaku hati-hati

“Boleh, kita ke café diseberang jalan. Ayo” ajaknya

Di cafe

Page 5: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Sebenarnya aku ingin bertanya tentang, Ka-san pada bibi. Ku jarang sekali ngobrol dengan Ka-san. Ka-san selalu diam jika aku Tanya tentang pekerjaanya. Bolehkah aku tau pekerjaan ibuku?” tanyaku

“Ka-sanmu dulu bekerja bersama bibi di pabrik tadi. Tapi beberapa 3 bulan lalu dia di pecat, karena pabrik kami mengalami kebangkrutan. Kau tau, Ka-sanmu mencari pekerjaan kemana-mana. Aku mengantarnya ke macam-macam tempat. Tapi dia tidak menemukannya. Sampai saat ini Ka-sanmu belum bekerja” jelas Bibi Takihita

“Tapi Bi, 1 bulan belakangan ini kami malah bisa dibilang tidak kekurangan. Ka-san bilang ia dapat bonus dari pabrik. Bagaimana bisa?” tanyaku

“1 bulan terakhir Ka-sanmu bertemu seorang pemuda. Ka-sanmu bilang pemuda itu memberi ia uang. Dia tidak mau bilang untuk apa uang itu. Tapi aku senang setidaknya kalian tidak kekurangan lagi” paparnya

“Jadi begitu. Arigatou gozaimasu. Aku pulang dulu, Bi. Ja matta”

“Douita shimashita. Ja”

Di rumah

Ka-san kenapa kau tega menjualku demi uang? Aku sudah bilang aku akan membantumu Ka-san, tapi kau bilang aku harus kuliah. Kalau kau bilang, aku akan membantumu. Tapi tidak begini caranya.

Tok..tok.. ckrekk..

“Oka-san..”

“Ru, itadaima..”

“Ka-san, doushite? Kenapa kau menjualku? Aku sudah pernah bilang pada Ka-san, kalau Ka-san butuh bantuan aku akan bekerja” ucapku pada Ka-san sambil menangis

“Gomen ne, Ru. Ka-san terpaksa. Awalnya Ka-san menolak bantuan tuan Yamada. Tapi ini semua untukmu Ru. Ka-san tidak mau kau menderita. Sekarang Ka-san sudah sadar dan tadi Ka-san menemui tuan Yamada. Tapi kau tau Ru, tuan Yamada tidak mau mendengar keputusan Ka-san unutk membatalkannya. Katanya Ka-san akan dimasukkan ke penjara kalau Ka-san tidak menurutinya. Gomen ne. Gomennasai, ru” kata Ka-san sambil berlutut didepanku

“Ka-san, kau tidak perlu begitu. Baiklah aku akan menikah dengan Yamada..”

Hiks..hiks… Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang menderita seperti ini? Kenapa aku yang harus menikah dengan orang yang tidak ku kenal sam sekali? Apa yang harus ku katakan pada Senpai? Aku sudah janji tidak akan membuatnya khawatir lagi. Senpai gomennasai.

Aku harus menjauh dari senpai. Aku tidak ingin dia terluka. Aku harus menelponnya.

Page 6: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Moshi..mosh.. senpai” sapaku

“Moshi..moshi, ru. Doushite? Kenapa kau menelponku malam-malam begini?” tanyanya

“Senpai, aku mau kita putus..”

“He? Kalau mau bercanda jangan seperti itu, Ru. Tidak lucu tau. Aku hampir kena serangan jantung”

“Senpai, honto. Aku ingin kita putus”

“Demo, doushite, ru? Kenap tiba-tiba seperti ini? Kau marah padaku? Aku salah apa?”

“Go..me..na..sai, senpai. Sayonara”

“Ru,, haruna…”

Ku matikan hpku, air mataku tidak bisa ku tahan lagi. Aku menangis sejadi-jadinya.

“Gomenasai, senpai…”

Hari ini aku dijemput lagi ke rumah itu. Tapi kali ini tanpa paksaan. Aku masuk begitu saja ke mobil. Ini semua demi Ka-san. Aku tidak mau dia menderita lagi.

Sekarang aku duduk di atas ranjang di kamar terakhir kali aku menginjakkan kaki di rumah ini.

Ckkrreekk

“Haruna-san, ini gaun pengantin yang akan kau pakai besok” jelas salah satu dari pembantu Yamada

“Arigatou gozaimasu” jawabku pelan

Besok hari pernikahanku. Bukannya senang aku malah menangis di kamar ini. Lain jika ini pernikahanku dengan senpai. Mungkin akan lain rasanya. Aku mungkin akan melompat-lompat kegirangan. Senpai, aku merindukanmu. Aku menangis sepanjang malam ini. Hingga akhirnya aku kelelahan dan tertidur pulas.

“Haruna-san, anda cantik sekali. Anda sudah siap ke altar kalau begini. Tuan Yamada pasti sangat senang” papar salah seorang tata rias

“Arigatou” jawabku singkat sambil tersenyum terpaksa

“Ru..”

“Ka-san..”

Aku memeluk ibuku

“Ru, gomen. Kau terpaksa melakukan ini. Ini semua salah Ka-san. Gomennasai” kata Oka-san

Page 7: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Iie, tak apa Ka-san. Aku melakukan ini semua demi Ka-san. Ka-san jangan sedih ya hari ini kan hari pernikahanku. Ka-san harus tersenyum. oke”

“Ru..”

“Haruna-san, mari kita pergi ke altar” ajak Matsumoto-san yang menjadi pendampingku

“Haik” jawabku

“Ka-san aku pergi dulu”

Di depan Altar

Sudah kurang lebih 10 menit pendeta memberikan wejangan pernikahan padaku dan Yamada. Akhirnya dia sampai pada janji itu. Janji suci yang akan mengikatku dan Yamada menjadi sepasang suami-istri.

“Yamada Ryosuke, bersediakah kau menjadikan Yamashita Haruna sebagai istrimu dan mencintainya hingga ajal menjemputmu?” Tanya pendeta

“Shikaimasu” jawabnya

“Yamashita Haruna, bersediakah kau menjadikan Yamada Ryosuke sebagai suamimu dan tetap mendampinginya hingga ajal menjemput?” Tanya pendeta lagi

“Shi…Kaimasu” jawabku pelan

“Kalian ku sahkan sebagai suami istri”

Air mataku tumpah, bukan karna bahagia melaikankan sakit yang teramat di hatiku. Senpai, gomennasai..

Habis acara ini, masih ada acara dengan tamu. Aku benci ini. Make up ku pasti sudah jelek. Tadi kan aku barusan menangis.

“Yama-chan, kau ini menikah buru-buru sekali, masa hanya bilang sama Yuto. Kami ini masih sahabatmu kan?” Tanya seseorang menuju ke arahku dan Yamada

“Ia nih, Yama. Jangan mentang-mentang aku dan Chii tidak ada kau langsung menikah saja. Kau juga belum memperkenalkan kami pada istrimu yang manis ini” sahut seseorang di sebelah orang tadi

“Takaki-kun, Chii, aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya takut mengganggu kalian. Kalian kan sedang sibuk. “ jawab Yamada

“Mereka akan meluangkan waktunya untukmu Yama. Sesibuk apapun mereka” kata seseorang lagi yang baru datang

Senpai… Kenapa senpai ada disini dan dia melihatku memakai baju ini? Apa yang harus ku katakan padanya? Dia pasti sangat membenciku.

Page 8: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Hah, baiklah. Kalian janagan marah-marah seperti itu. Oke, ku kenalkan pada istriku. Namanya Yamashita Haruna. Nah, Haruna kenalkan ini senpai ku Takaki Yuya”

“Takaki desu. Yoroshiku ne”

“Haruna desu. Yoroshiku” jawabku sambil membungkuk, kemudian menyunggingkan senyumku

“Yang ini Yuri Chinen” lanjut Yamada

“Chinen desu. Yoroshiku”

“Haruna desu. Yoroshiku”

“Dan yang terakhir Nakajima Yuto”

“Nakajima Yuto desu. Yoroshiku onegaisimasu”

Ku lihat mata senpai agak berkaca-kaca. Tapi dia tetap menyalami dan mengatakan selamat dengan senyumnya yang termanis. Akh, senpai andaikan yang di sisiku sekarang itu kau, mungkin aku adalah wanita yang paling bahagia di dunia. Mimpi apa aku semalam melihat kekasihku malah menyelamati pernikahanku.

Di kamar

Malam ini mungkin malam yang paling tidak ingin ku lewati seumur hidupku. Biasanya setiap malam aku akan senang karena ada senpai yang meneleponku dan menghiburku. Tapi malam ini aku tidak mengharapkan itu. Aku sudah cukup membuat senpai sakit hati. Aku tidak pantas untuknya.

Malam ini adalah malam pertama untukku dan juga Yamada. Tadi dia pergi ke kamar mandi. Katanya ia ingin mandi. Apa setelah ini aku harus melakukannya?

Pintu terbuka. Yamada keluar dari kamar mandi. Aduh bagaimana ini? Aku tidak mau.

“Haruna, ini kamarmu. Kau tidurlah di kamar ini. Aku akan tidur di sebelah. Jika kau perlu sesuatu panggil saja pembantu dengan tombol itu. Oyasuminasai” katanya dingin

He? Aku tidak salah dengar? Dia bilang dia tidur di sebelah. Bukankah kami suami-istri? Bukankah sudah seharusnya kami tidur sekamar? Tapi tak apalah, toh aku senang. Aku tidak perlu melakukannya.

Paginya

“Ohayou gozaimasu” sapaku pada para pembantu yang berseliweran di kamarku

“Ohayou gozaimasu, nyonya. Ini pakaian anda dan sarapan anda akan diantar setelah anda mandi. Nyonya perlu sesuatu?” Tanya pembantu itu

“Iie, arigatou gozaimasu. Apakah Yamada masih di rumah?” tanyaku

Page 9: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Iie, tuan Yamada sudah pergi dari tadi subuh. Beliau harus terbang ke Kyoto” jawabnya

“Wakarimashita” jawabku

Setelah mandi aku di ajak pembantu tadi ke meja makan. Wah, mewah sekali makanannya.

“Makanannya banyak sekali? Aku tidak mungkin menghabiskan semuanya” kataku

“Anda tidak akan menghabiskannya sendirian nyonya. Teman-teman tuan Yamada akan sarapan disini. Tuan Yamada bilang mereka akan menemani nyonya di rumah” balasnya

“Ohayou, haru-chan” sapa Chinen nii-chan

“Ohayou…” sapa Takaki nii-chan

“Ohayou” sapa Senpai

“Ohayou” jawabku sambil tersenyum

Senpai, kenapa kau kesini? Aku sedih melihatmu. Senpai apa kau merasakan hal yang sama denganku?

“Wah, sepertinya makananya enak. Itadakimasu” sambung Takaki nii-chan

“Kau tidak makan Haruna?” Tanya senpai

“Haik, aku akan makan. Itadakimasu” jawabku

Mereka bertiga baik sekali. Mereka mau menemaniku dan bercerita banyak padaku. Ternyata mereka berempat adalah teman akrab sejak sekolah menengah. Dari tadi aku memperhatikan wajah senpai. Andai saja aku tidak menikah. Mungkin wajah itu masih bisa ku sentuh dan hatinya masih milikku. Ku lihat walaupun senpai tertawa, ia terlihat sedih. Mungkin karena aku menghianatinya dan malah menikah dengan orang lain.

Hari sudah sore, Takaki, Chinen dan senpai yang sekarang ku panggil Yuto nii-chan pamit pulang mereka bilang mereka tidak bisa menginap. Aku mengantar mereka pulang. Sesampainya di pagar Yuto nii-chan memberikanku sepucuk surat. Dia bilang harus aku baca dan ia tersenyum.

Apa yang senpai tulis untukku?

Untuk Harunaku sayang

Haruna, kau tau sekarang hatiku seperti disayat-sayat

Page 10: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

Kau menikah dengan sahabatku sendiri dan memutuskanku tepat sebelum pernikahanmu dengannya

Kau tau sayang, aku menangis memikirkanmu

Hingga saat pernikahanmu aku tak bisa menyembunyikan kesedihanku

Kau lihat tidak mataku bengkak?

“Senpai, gomennasai…” kataku

Kau tau aku sempat ingin marah padamu

Aku pikir 3 tahun ini tidak berarti bagimu, sayang

Tapi setelah aku tau kau memutuskanku untuk menikah dengan Yama

Aku rela, dia sudah seperti saudara bagiku

Bagiku dia yang memilikimu sudah cukup, asalkan bukan orang lain

Aku rela, aku tidak akan marah

Ru, sayang berjanjilah kau kan mencintai Yama seperti kau mencintaiku dulu

Karena kau dan dia adalah milikku yang paling berharga

Page 11: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

Nakajima Yuto

“senpai………….”

Aku menangis lagi malam ini hingga pagi, senpai aishiteruyo. Aku tidak mungkin mencintai orang lain selain kau.

Selama berminggu-minggu aku tidak bertemu dengan Yamada. Dia selalu pergi pagi dan pulang setelah aku tidur. Kami tidak terlihat seperti suami-istri, malah terlihat seperti orang asing yang tinggal dalam satu atap. Tapi aku senang, Takaki, Chinen dan Yuto Nii-chan selalu menemaniku. Mereka selalu menghiburku. Dan Yuto nii-chan dia selalu perhatian padaku meskipun dia bukan siapa-siapa lagi untukku.

Hari ini, Chinen dan Takaki nii-chan tidak bisa datang katanya mereka ada tugas dadakan dari dosen mereka. Aku kesepian. Tak terasa air mataku mengalir lagi.

“Hiks..hiks,.. Kamu tidak boleh cengeng, Haruna. Kau sudah dewasa” kataku

“Ru, daijoubu? Kenapa kau menangis?” Tanya Yuto nii-chan

“Iie, nii-chan. Aku tak apa-apa” jawabku

“Air matamu tidak bisa berbong, Ru. Katakan apa yang terjadi?”

“Aku kangen Ka-san, aku kangen senpai. Aku kesepian disini. Walaupun kalian selalu ada untukku di pagi hari, malam harinya aku sendiri. Yamada tak pernah ada untukku. Tak ada gunanya aku menjadi istrinya. aku Cuma menyandang nama Yamada Haruna dan berstatus istri Yamada, tapi itu tidak berarti dia mengaggapku begitu senpai. Ia bahkan tidak menganggapku istrinya”

“Ssssttt, Ru kau tidak boleh ngomong begitu. Dia menikahimu karena dia mencintaimu. Berusahalah mencintainya dan berusalah mengerti dia. Oke” sambung Yuto Nii-chan kemudian memelukku

“Tapi aku tidak mencintainya. Aku mencintaimu senpai. Kau tau itu. Dan seharusnya kita menikah. Tidak seharusnya aku menikah dengan Yamada”

“Ru, daijoubu. Everythings gonna be okay. Kau pasti bisa, sayang” kata Yuto nii-chan sambil mengusap-ngusap kepalaku

Hatiku agak senang waktu senpai mengatakan hal itu. Aku akan berusaha mengerti Yamada dan mencintainya.

Sudah satu minggu Nii-chan ku tidak bisa menemaniku. Takaki dan Chinen Nii-chan sudah kembali ke Osaka melanjutkan kuliah mereka. Sedangkan Yuto Nii-chan sedang sibuk penelitian. Disini makin sepi saja. Mana para pembantu itu juga tidak bisa ku ajak ngobrol. Ka-san juga waktu ku telepon sedang sibuk. Katanya pelanggan tokonya sedang banyak jadi dia tidak dapat menemaniku. Sejak, Yamada

Page 12: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

memberikan Ka-san uang, ia menjadikannya modal untuk membuka toko baju. Dan akhirnya toko baju itu ramai pembeli.

“Hiks…hiks.. kenapa disini sepi sekali? Aku mau bertemu Ka-san dan Yuto nii-chan. Kenapa aku harus sendirian di rumah ini? Aku mau pulang. Aku mau pulang Nii-chan, Ka-san” kataku sambil terus terisak

Krieett..

“Haruna? Kenapa kau menangis?” Tanya Yamada

“Kau jahat sekali padaku. Apa kau menganggap aku istrimu? Kapau kau ada di saat aku butuh? Apa kau tau aku kesepian? Semua yang ku minta untuk membawaku pulang hanya menyuruhku bertahan. Apa salahku hingga harus menikah denganmu. Kau tau aku tersiksa seperti ini. Walaupun aku tidak pernah mencintaimu tapi setidaknya aku merasa seperti istrimu. Yang ingin kau perhatikan.. Hiks..hiks..” jawabku

“Ru-chan, gomen ne. Ku mohon maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Yama-chan selalu melarangku untuk mendekatimu. Dari awal aku ingin memelukmu seperti ini. Ru, mau kan maafkan aku?” Tanya Yamada

He? Aku tidak salah dengar? Kenapa Yamada lembut sekali? Dia tidak sedingin dulu.

“Aku maafkan. Tapi ku mohon jangan anggap aku tidak ada. Temani aku. Oke” jawabku

“Akan ku lakukan, Ru. Gomen” tambahnya sambil tetap mendekapku

Hangat, beginikah sebenarnya Yamada Ryosuke?

Sudah 15 menit Yamada memelukku seperti ini. Ku rasa sampai besok pagi juga tidak apa. Setidaknya mulai saat ini aku tidak akan kesepian. Tapi kok, eh? Kenapa Yamada mulai menciumku. Ia menciumku dengan kasar. Ia memaksa untuk menciumku. Apa yang dia lakukan? Tangannya mulai membuka kancing bajuku satu persatu.

“Yamada, apa yang kau lakukan? Ku mohon hentikan” pintaku

“Kau istriku. Dan sudah sewajarnya kita melakukan ini kan” katanya sambil tersenyum menyeramkan

Malam ini kami melakukannya, hal yang ku takutkan sejak sehabis pernikahanku..

Paginya aku masih menangis. Aku tidak menyangka Yamada melakukan hal itu padaku. Aku tau dia suamiku. Tapi dia tidak bisa memaksaku untuk melayaninya. Aku belum siap. Kenapa ia tega melakukan itu saat aku mulai membuka hatiku untuknya?

“Hiks..hiks.. Doushite, Yamada? Kenapa kau melakukan ini padaku?” kataku sambil menangis memeluk selimut yang menutupi tubuhku

Page 13: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

Yamada sepertinya sudah bangun. Waktu melihatku seperti ini dan dia dengan keadaan yang sama. Dia langsung pergi berlari ke kamarnya. Ia seperti melihatku seperti setan yang di takutinya. Yamada kau jahat. Hiks…

Hampir 3 hari Yamada menghindariku. Walaupun dia ada di rumah dia selalu nyuekin aku. Hah, dia kembali menjadi Yamada yang dingin. Dan selamat, aku makin kesepian..

Hiks.. hiks.. Malam ini aku sendiri lagi.

“Moshi..mosh.. Nii-chan, kau ada waktu tidak ke sini? Aku kesepian”

“Ru, gomen ne. Aku masih sibuk. Lain kali ya, Ru. Gomen” jawab Yuto Nii-chan

Ka-san, aku akan Tanya Ka-san

“Moshi..moshi.. Ka-san. Aku..”

“Aku sedang tidak berada di rumah. Silahkan meninggalkan pesan” sapa mesin penjawab

Ka-san juga tidak bisa diharapkan. Hah, kenapa rasa sepi ini tidak bisa ku hilangkan? Kau bukan anak-anak lagi, Ru. Tiadak boleh menangis lagi karena kesepian. Bukankah kau sudah berjanji pada Ka-san kau tidak akan menangis jika ditinggal sendirian. Tapi ini lain cerita. Ka-san meninggalkanku berbulan-bulan, ia seperti tidak menganggap aku anaknya lagi. Apa Ka-san sudah lupa padaku? Ka-san aku rindu padamu.

Berhenti.. Kumohon berhenti sudah cukup aku menangis satu harian ini. Hahaha, pasti mataku sudah sebesar bola golf. Ru, lihat kau sudah mirip kodok sekarang.

“Hiks…Hiks.. Apa aku salah kalau menginginkan seseorang memperhatikan dan menemaniku? Apa permintaanku terlalu egois? Apa aku tidak cukup pantas disayangi?” tanyaku bertubi-tubi dan tentu saja tidak akan ada yang menjawabnya. Toh aku hanya sendirian di rumah ini. Para pembantu sudah pulang dan aku yakin Yamada belum pulang.

Kriett..

“Haruna, kau menangis?” Tanya Yamada

“Jangan dekati aku, jika kau ingin melakukan hal itu padaku. Aku tidak mau. Ku mohon jangn memaksaku. Walaupun kau suamiku, kau tidak punya hak untuk memaksaku” kataku dengan suara setengah bergetar

“Ru-chan, gomen ne. Maafkan aku tidak bisa menghentikan Yamada. Gomen aku tidak bisa menghentikannya. Dia lebih kuat dariku. Gomen ne” pinta Yamada sambil menangis dan berjalan ke arahku

“Gomen aku tidak bisa melindungimu. Aku memang tidak berguna” ucapnya sambil menangis dan menarik-narik rambutnya.

Page 14: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

Aku iba meliahatnya. Kenapa dia berubah menjadi Yamada yang lembut itu lagi? Reflex aku memeluknya

“Ku mohon jangan seperti itu. Kau menyakiti dirimu” kataku menenangkan dirinya

“Iie, aku memang tak berguna. Aku tidak bisa melindungi Ru-chan yang aku sukai. Baka..baka” ucapnya

“Tidak apa-apa. Kau tidak perlu menyalahkan dirimu. Aku memaafkanmu” tambah ku sambil membelai lembut rambutnya.

Eh, dia bilang dia menyukaiku? Benarkah? Ia seperti anak-anak kali ini. Beginikah Yamada yang sesungguhnya.

“Kalau begitu, kau tidak akan marahkan kalau aku menyentuhmu sedikit” katanya

“Yamada, kau kenapa? Ada apa denganmu? Ku mohon hentikan” pintaku sambil menjauhkan tangannya dari bajuku

“Ayolah, sayang. Katanya kau sudah memaafkanku. Ayo kita sambung yang kemarin” tambahnya kembali ingin menjangkauku

Plak..

“Ada apa denganmu? Tadi kau minta maaf. Sekarang kau melakukannya lagi. Tidak cukupkah kau mempermainkan perasaanku?” kataku setengah berteriak

“Haruna..”

“Hiks..hiks.. Apakah kau menikahiku untuk diperlakukan seperti ini? Kalau begitu ku mohon ceraikan aku. Aku tidak tahan seperti ini. Aku mau kembali pada Ka-san ku. Aku membencimu”

“Haruna, ku mohon jangan membenciku. Aku mencintaimu. Ku mohon jangan katakan itu. Maafkan aku, aku memang bodoh. Aku tidak bisa mengendalikan mereka berdua. Ku mohon jangan pergi”

Ia mendekat ke arahku, ingin memelukku. Aku menepis tangannya.

“Jangan sentuh aku” kataku

“Haruna, maaf aku tidak bisa mengendalikan diriku. Aku tidak bisa mengendalikan mereka berdua dan maaf Yamada menyakitimu”

“Apa maksudmu? Mereka berdua? Siapa?” tanyaku

“Mereka sisi lain diriku. Terserah kau mau tertawa dan menganggapnya lucu. Tapi memang begitulah aku. Maaf aku tidak langsung bilang padamu. Aku memang bodoh

“Yang pertama, Ryo. Sisiku yang kekanak-kanakan yang menyukaimu. Kau ingat teman masa kecilmu Ryo-chan. Anak gembul yang sering kau tolong dulu. Itu aku” tambahnya

Page 15: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Ryo-chan, kau Ryo? Kau bohong” kataku

“Iya itu aku. Dan kau tau waktu kau pergi itu aku menangis berhari-hari dan kau tau setelah itu muncul yang kedua. Namanya Yamada. Dia itu mungkin pelampiasanku sewaktu kehilanganmu. Yamada sangat liar dan sangat suka memainkan perempuan. Sampai akhirnya aku sadar aku harus berubah dan aku mengontrol mereka berdua dengan diriku yang sekarang. Yama. Maafkan aku tidak bisa menjagamu dari Yamada” jelas Yamada

“Jadi begitu. Apa aku harus percaya?” tanyaku sinis

“Kau tidak harus percaya. Kau hanya perlu percaya bahwa aku mencintaimu. Dan aku sungguh-sungguh mengatakannya. Ini Yama yang mengatakannya bukan Ryo atau Yamada. Aku akan berusaha melindungimu. Ku mohon bolehkah aku melindungimu sebagai suamimu? Gomennasai, onegaisimasu” pintanya sambil berlutut dihadapanku

“Tentu dan aku maafkan”

Sejak Yamada (yang sekarang ku panggil Yama) meminta maaf dan berjanji akan melindungiku, hubungan kami semakin baik. Dia semakin sering di rumah, dia selalu bertemuku dan menyempatkan sarapan dan makan malam bersamaku. Akhirnya aku tidak terlalu kesepian. Dan dia juga semakin romantis, belakangan ini ia selalu membawakan bunga untukku. Aku baru merasa kalau menjadi seorang istri itu asyik juga. Disayang dan diperhatikan seperti ini menyenangkan.

Tok..tok..

“Yama..” panggilku

“Ada apa, sayang? Tanyanya

Hehehe, sejak saat itu juga ia memanggilku sayang. Hah, aku jadi malu..

“Bolehkuah aku tidur disini?” Tanyaku malu-malu

Walaupun hubungan kami sudah membaik tapi kami masih tidur di ruangan berbeda

“He? Honto?” tanyanya.

Ku lihat di wajahnya ada semburat merah. Ku rasa dia juga malu.

“Hemm, bolehkah?” tanyaku sekali lagi

“Tentu, sayang. Ayo sini” ajaknya

Dia mendekapku dalam pelukannya. Lama kami diam dalam pikiran sendiri.

“Maukah kita melakukannya kali ini? Aku sudah memintanya. Apa kau bersedia?” tanyanya

“Haik, lakukanlah. Kali ini aku tidak akan marah”

Page 16: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Yosh, I’ll be gentle for you”

Kali ini yang ada hanya kebahagiaan. Tidak ada paksaan. Aku harap hubungan kami tetap begini selamanya.

“Ohayou, sayang” sapa Yama sambil mencium pipku

“Kau ini, bangun-bangun sudah menciumku. Kau bau tahu” marahku

“Hehehe, aku Cuma senang menggodamu. Akhh..”

“Yama, daijoubu? Ayo ke kamar. Kau harus istirahat” ucapku sambil memapahnya ke kamar

“Akkhh,, “

“Sebentar ku panggilkan dokter”

“Tidak perlu. Akhh, kau hanya perlu menemaniku disini. Oke. Aku tak apa-apa. Aku hanya perlu istirahat mungkin karena kelelahan” jawabnya

“Oke. Hari ini kau tidur saja. Kau tidak boleh bekerja”

“Haik, wakata sayang”

Kringg…

“Moshi..mosh.. Yamada desu” sapaku

“Moshi..mosh.. bisa aku berbicara dengan Haruna?” tanyanya

“Haruna desu” jawabku

“Haruna, ini bibi Takahita. Hiks..hiks.. Ka-sanmu nak. Oka-sanmu meninggal dunia”

“Bi, bibi jangan bercanda. Ini tidak lucu”

“Aku tidak berbohong. Ka-sanmu meninggal di rumah sakit pagi. Hiks.. hiks..”

“Bibi bohong… Ka-san tidak meninggal. Ka-san masih hidup” kataku sambil menangis

“Haruna datanglah ke Rumah Sakit Umum Shibuya. Ka-sanmu masih disini”

Ini bohongkan? Ka-san tidak mungkin meninggalkanku begitu saja?

“Ka-san doushite? Apa Ka-san tidak menyayangiku lagi? Hiks..hiks.. Kenapa Ka-san meninggalkanku begitu saja? Tak pernah menghubungiku dan tiba-tiba saja Ka-san pergi. Ka-san jahat” kataku

“Ru, doushite?”

Page 17: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Ka-san meninggal, Yama. Ka-san pergi. Ka-san meninggalkanku sendiri. Hiks..hiks..” jawabku

“Sayang, sabar ya. Mungkin ini yang terbaik untuk Ka-san”

“Maaf aku tidak bisa mengantarmu. Kepalaku masih sakit” kata Yama

“Tidak apa, aku bisa sendiri. Yama, aku pergi dulu ya, kau harus istirahat. Oke. Mungkin aku akan seminggu disana. Jaga dirimu. Bye” kataku

“Kau tidak usah khawatir, Ru. Aku akan jaga diri. Jangan mencemaskan aku. Iterashai” sambungnya sambil mencium keningku

Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke Shibuya. Sesampainya disana aku langsung pergi ke rumah sakit yang dikatakan bibi Takahita dan langsung menuju kamar Ka-san.

“Ka-san bangun. Ku mohon buka matamu. Ka-san doushite? Apa Ka-san tidak menyayangiku lagi? Hiks..hiks.. Kenapa Ka-san meninggalkanku begitu saja? Tak pernah menghubungiku dan tiba-tiba saja Ka-san pergi. Ka-san jahat” kataku sambil memeluk tubuhnya erat

“Ka-sanmu menitipkan sesuatu pada bibi sebelum dia meninggal. Kau bisa memilikinya”

Untuk Haruna Putriku Yang Manis

Gomennasai, Oka-san tidak bisa menjagamu lagi

Ka-san minta maaf karena mungkin kau merasa Ka-san cepat sekali pergi

Ka-san mau jujur padamu, Ru

Ka-san sudah tau kalau Ka-san menderita penyakit ini sewaktu Ka-san tumbang di pabrik setelah dinyatakan dipecat

Kau tau, Ru.. Waktu itu Ka-san bingung apa yang harus Ka-san lakukan

Karena kita butuh biaya untuk bertahan hidup dan kau butuh biaya untuk kuliahmu

Page 18: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

Tapi tiba-tiba Yamada datang pada Ka-san dan memberikan uang pada Ka-san

Dengan syarat kau harus menikah dengannya

Awalnya Ka-san mau menolaknya, tapi Ka-san pikir kalau kau menikah nanti kau tidak akan melihat Ka-san menderita seperti ini dan kau tidak akan menangisi Ka-san

Dan kau tau Ru, yang menyuruh Yamada untuk memberitahumu kalau kau tidak menikahinya maka Ka-san akan di penjara adalah Ka-san

Supaya kau mau menikah dengannya

Ru, Ka-san minta maaf sebesar-besarnya karena Ka-san tidak bisa menjadi Ibu yang baik untukmu

Ka-san janji akan menebusnya di kehidupan berikutnya

Bahagialah, Ru..

Untuk Ka-san

Ka-san mu di surga

Air mataku meleleh. Ka-san maafkan aku karena aku tidak bisa menjagamu…

Gomen ne.. Sayonara…..

Page 19: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

Setelah 1 minggu aku mengadakan upacara di Shibuya tanah kelahiran Ka-san, aku pulang ke Tokyo. Apa kabar Yama ya? Aku tidak menelponnya. Mungkin nanti dia akan marah padaku. Aku bawakan oleh-oleh ah..

Ka-san, arigatou. Karena kau aku bisa bertemu Yama. Arigatou..

Tok..tok..

“Itadaima..” kataku

“Okari” jawab Yama dingin

“Yama, doushite? Kau tak suka istrimu yang cantik ini pulang. Lihat aku bawa oleh-oleh untukmu”

“Apa maksud semua ini?” Tanya Yama ketus

Aku melihat fotoku dan Yuto Nii-chan berpelukan. Ada puluhan foto. Aku rasa itu foto di rumah ini sewaktu Yuto nii-chan menghiburku karena kesepian.

“Itu.. Yama aku bisa jelaskan.. itu”

“Sudah, aku sudah tau semuanya. Kau mencintai Yuto. Aku tau itu. Dan kau akan menikah dengan Yuto kalau kau tidak menikah dengan ku. Ya kan?” Tanyanya sengit

“Tapi sekarang aku istrimu Yama. Ku mohon janagan bahas itu lagi. Yuto sekarang kakakku tidak lebih”

“Teganya kau lakukan ini padaku. Kalau kau ingin menikah dengan Yuto, menikahlah. Aku akan memudahkan jalanmu. Akan ku kabulkan permintaanmu untuk ku ceraikan. Sekarang pergilah” katanya tegas

“Demo, Yama..”

“Kota-san, ku mohon bawa dia pergi dari rumah ini. Bawa dia pulang ke rumahnya”

Apa maksud semua ini? Kenapa Yama dingin sekali? Aku tau dia marah tapi paling tidak dia mau mendengar penjelasanku. Kau tau Yama, walaupun aku masih mencintai Yuto nii-chan tapi aku sudah mulai menyayangimu. Air mataku tumpah lagi. Aku yakin air mata ini tidak akan berhenti secepatnya.

Yuto nii-chan baik sekali ia mau menemaniku tiap hari di rumah. Dia bahkan memberiku pekerjaan. Menjadi editor majalah. Rasa sedihku sudah berkurang tapi aku kangen Yama. Apa ya yang sedang dilakukannya.

“Ru, doushite? Kenapa kau termenung? Ada yang sedang kau pikirkan?”

“Iie, nii-chan. Aku hanya senang aku punya pekerjaan dan… hoek..hoek”

Aku memuntahkan isi perutku.

Page 20: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Hoek..hoek,..”

“Ru, daijoubu? Kau pucat sekali. Apa perlu ke rumah sakit?” Tanya Yuto nii-chan

“It’s okay nii-chan. Hoek..hoek.. aku tidak apa-apa. Hanya masuk angin mungkin”

“Demo, Ru. Kau pucat sekali ayo kita ke rumah sakit” ajak Yuto nii-chan

Di rumah sakit

“Dokter, ada apa dengan Haruna? Dia sakit apa?” Tanya Yuto nii-chan

“Dia tidak sakit. Nyonya Yamashita hanya sedang hamil makanya dia muntah-muntah. Morning sickness. Selamat Tuan, anda akan jadi ayah” jawab dokter

“Nii-chan, apa kata dokter? Aku sakit apa?” tanyaku

“Kau tidak sakit, Ru. Hanya saja kau akan menjadi ibu sebentar lagi”

“Honto, Nii-chan?”

“Hem, tentu saja. Aku tidak akan bohong padamu”

“Apakah Yama akan senang aku sedang mengandung anaknya ya?” tanyaku

“Tentu saja ia akan senang. Bukankah sebentar lagi ia akan jadi ayah?” jawabnya

“Nii-chan, aku ingin memberi tahu Yama sekarang. Maukah Nii-chan mengantarku ke sana?” tanyaku lagi

“Tentu saja, Ru”

Tok..tok..

“Yama, kau ada di rumah?” Tanya Yuto Nii-chan

“Oh, kau Yuto. Tumben kau datang. Doushite?” jawab Yama

“Aku hanya ingin mengantar seseorang kesini. Aku harap kau tak akan menyesal waktu aku bawa dia” jelas Yuto Nii-chan

“Hai, Yama. Apa kabar?” Tanyaku

“Aku pergi dulu ya. Aku masih ada urusan. Yama, kau jaga Haruna ya. Aku pergi dulu, ja na” kata Yuto Nii-chan

“Untuk apa kau kesini?” Tanya Yama dingin

“Ada yang ingin aku beritahukan padamu dan aku harap ini kabar baik untukmu” jawabku

Page 21: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Langsung saja katakan.” Ucap Yama singkat

“Heh, baiklah. Aku hamil Yama” kataku

“Lalu apa urusannya denganku?” tanyanya lagi

“Ini anakmu, Yama..” tambahku

“Anakku? Hah.. Kau jangan membual, itu pasti anak Yuto”

Plak..

“Aku hanya pernah melakukannya denganmu. Kau ingat kan? Nii-chan tak pernah menyentuhku” kataku sengit

“Lalu kenapa kalau itu anakku? Kau ingin memberitahuku agar dapat kembali padaku? Kau butuh uang? Bilang saja, biar langsung aku transfer. Tak usah mengarang cerita kalau kau sedang mengandung anakku. Kau mau berapa? Tulis disini”

“Aku tak butuh uang. Aku tak mau uangmu. Hiks..hiks.. Aku hanya ingin kau tahu kalau aku sedang mengandung anakmu. Cukup. Kalau aku tau kau akan mengatakan hal sejahat itu padaku, aku takkan mengatakannya padamu. Aku bahkan tidak akan muncul dihadapanmu lagi. Hiks..hiks.. Mungkin anakku akan senang kalau tidak tau siapa ayahnya. Arigatou Gozaimasu, Yamada-san. Sayonara” ucapku sambil berlalu meninggalkannya

Hiks..hiks.. Kenapa dia jahat sekali padaku? Yama apa kau sudah benci sekali padaku?

“Ru, hari ini ayo kita ke dokter. Kau harus check up. Kasian bayimu jarang diperhatikan” ajak Yuto Nii-chan

“Haik, Nii-chan”

Ini sudah bulan ke-7 usia kandunganku. Dokter bilang anakku laki-laki. Nanti dia mirip siapa ya? Aku atau Yama? Hah, memikirkan Yama membuatku semakin sedih. Walaupun Yuto Nii-chan dan orang tuanya sangat memperhatikanku dan menyayangiku seperti keluargaku sendiri, tetap saja aku merasa ada yang kurang. Aku masih merindukan Yama. Aku ingin dia berada disisiku dan melihat anaknya tumbuh. Terkadang malam hari aku sering menangis dan berdoa pada tuhan agar suatu saat Yama kembali seperti dulu. Yama yang sayang dan perhatian padaku.

“Ru, kita sudah sampai. Ayo turun” ajak Nii-chan

“Heem, Nii-chan”

Di ruang dokter

Page 22: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Bayi anda sehat nyonya Yamashita. Tapi ku rasa kondisi anda kurang baik belakangan ini kan? Anda harus menjaga kesehatan anda. Tidak boleh banyak pikiran dan stress. Akan berpengaruh pada bayi anda” jelas dokter panjang lebar

“Ru, apa ku bilang kau itu harus ceria. Kasiankan bayimu” tutur Nii-chan

“Wakata, nii-chan” jawabku

“Nii-chan boleh kita ke kafetaria dulu? Aku lapar” pintaku

“Kau ini semenjak hamil, selera makanmu jadi meningkat ya?” celoteh Nii-chan

“Ini untuk bayiku, nii-chan. Onegai” pintaku memelas

“Baik-baik ayo kita pergi”

“Hehe, arigatou, nii-chan”

“Sumimasen, ku mohon beri jalan” kata seorang suster sambil membawa seseorang ke ruang operasi

Eh, aku melihat seseorang yang aku kenal. Yama? Ada apa dengan Yama? Kenapa matanya tertutup dan suster membawanya ke ruang IGD

“Nii-chan, kau lihat itu? Itu Yama? Aku mau melihatnya” pintaku

“Iie, kau salah lihat. Itu bukan Yama” kata Nii-chan

“Aku tidak mungkin salah. Akan ku tanyakan pada suster”

“Matte, Ru”

“Sumimasen, suster. Apa pasien yang baru masuk ruang IGD bernama Yamada Ryosuke?” tanyaku pada suster yang berdiri di receptionist

“Haik, nona”

“Nii-chan, aku benar dia Yama. Aku mau menunggu sampai dia keluar dari ruang operasi. Kota-san..”

“Nyonya Haruna..”

“Kota-san, apa yang terjadi pada Yama? Kenapa dia masuk ruang IGD? Dia kenapa?” tanyaku

“Tuan Yamada kambuh, nyonya” jawab Kota-san

“Kambuh? Apa maksudmu?” tanyaku lagi

“Yama diberitahukan menderita kanker 7 bulan lalu. Stadium lanjut menurut dokter. Karena dia menolak di kemoterapi, beginilah. Penyakitnya sering kambuh. Mungkin ini yang terburuk hingga ia harus dilarikan ke rumah sakit” papar Yuto nii-chan

Page 23: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Nii-chan, kenapa kau tidak member tahuku lebih awal? Hiks..hiks..” tanyaku

“Yama melarangku menceritakannya padamu. Ia tau kabar ia menderita kanker stadium lanjut sewaktu kau melayat bibi Yamashita. Dia tidak mau kau bersedih untuknya. Kau tau, dia menceraikanmu dan tidak mau mengakui anaknya agar kau membencinya. Jadi kau tidak akan menangis saat dia meninggal nanti. Dan dia memintaku sambil menangis agar aku dapat menjaga kau dan anaknya” sambung Yuto nii-chan

“Hiks.. Hiks.. Yama baka.. baka.. kenapa kau tidak memberitahuku? Kau tau, aku tau dengan cara seperti ini lebih membuatku sedih tau.. hiks..hiks..”

“Sudah, Ru. Kasian bayimu. Kau menangis tak ada gunanya” kata Nii-chan menenangkanku

Tok..tok..

“Masuk saja” jawab orang didalam

“Yama..” sapaku

“Kenapa kau ada disini? Apa pernyataanku kurang?”

“Diam, kau baka… Baka.. Yama baka. Kenapa kau tak bilang padaku tentang penyakitmu? Kau bisa membagi sakitmu denganku. Kita bisa hadapi itu sama-sama. Kenapa kau malah membuat scenario untuk membuatku membencimu? Doushite? Kau tahu, hiks..hiks.. Mengetahui itu dengan cara seperti ini lebih menyakitkan tau”

“Ru, gomen ne. Gomen aku tidak memberitahumu. Gomen membuatmu sedih. Gomen tidak mengakui anakku. Honto ni gomennasai” kata Yama

“Akan aku maafkan kalau kau mau berbicara pada anakmu” kataku

Aku mendekatkan perutku yang sudah buncit padanya. Dia kemudian mengelusnya lembut kemudian berbicara padanya.

“Baby, kau baik-baik sajakan di dalam? Gomen, Otou-san memang bodoh. Mau menelantarkanmu dan Ka-san. Arigatou sudah menjaga Ka-san. Aishiteruyo

“Arigatou, sudah mau menjaga anakku, Ru. Aishiteruyo” katanya sambil mencium keningku

“Ngomong-ngomong bayi kita jenis kelaminnya apa?” Tanya Yama

“Laki-laki” jawabku

“Aku harap dia mirip aku. Hehe”

“Yama, ayo bangun. Hari ini kau harus kemo” kataku setengah berteriak pada Yama yang dari tadi tidak mau bangun

Page 24: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Ahhh, sebentar lagi, Ru. Aku masih mau tidur” balasnya sambil menarik selimutnya lagi

“Bangun atau aku siram?”

“Iya, iya aku bangun. Baby, Ka-san galak sekali ya” kata Yama berbicara sambil mengelus perutku

“Jangan memprovokasi anakku” kataku

“Anak kita, sayang”

Dia mencium bibirku sekilas

“Yosh, itekimasu” katanya

“Hei, Yamada Ryosuke, kau ini” kataku marah-marah

Selama 2 bulan terakhir ini aku menemani Yama di rumah sakit. Aku tidak kan jauh-jauh darinya mulai saat ini. Aku menemaninya kemoterapi, menyuapinya makan meskipun makan itu sangat menyiksa baginya dan menghiburnya. Semuanya ku lakukan untuknya.

“Ah, kenapa belakangan ini aku letih sekali. Baru sebentar berdiri kaki ku sudah pegal. Akhh, aduh baby jangan menendang perut Ka-san ya.. sakit lho” kataku sambil mengelus-ngelus perutku dan bersandar di sofa kamar Yama

“Itu biasa, Ru. Tandanya sebentar lagi kau akan melahirkan. Itu yang dibilang, Ka-san sih.. Benarkan Kota-san?” kata seseorang sambil masuk ke kamar Yama

“Nii-chan, kau datang. Hah, tapi seperti ini terus lama-lama aku bisa kurus” kataku

“Siapa bilang? Kau itu tambah chubby tau” kata Nii-chan sambil mencubit pipiku

“Kemarikan kakimu biar ku pijat. Kata Ka-san kakimu harus sering dipijat agar peredarannya lancar dan tidak sering pegal” jelas Nii-chan sambil meletakkan kakiku diatas pahanya

“Arigatou, nii-chan. Kau memang yang terbaik”

“Yuto, apa yang kau lakukan dengan istriku? Lepas..lepas.. hush..hush..” usir Yama sambil menurunkan kakiku dari paha Nii-chan

“Yama, nii-chan hanya memijat kakiku agar tidak pegal. Kau tidak bisa melakukannya maka biarkan Nii-chan saja yang melakukannya” kataku

“Aku bisa melakukannya. Hanya pijat saja kan. Nih”

“Aww, kau mau mijat atau mau meremas hah? Baka.. baka.. sakit tau. Kau mau membuat kakiku patah?” ucapku sambil mengelus-ngelus kakiku

“Yuto, ajari aku memijit ya?” pinta Yama

Page 25: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Kau begitu saja tidak bisa. Baiklah pertama begini” jelas Yuto

“Kau melakukannya di kaki Kota-san saja, jangan sentuh, Ru” kata Yama

“Kau ini cemburuan sekali. Baiklah, boleh aku pinjam kakimu Kota-san?” pinta Yuto nii-chan

“Silahkan” sambut Kota-san

Hahaha, lucu sekali sih mereka. Mudah-mudahan keadaan ini akan tetap seperti ini selamanya.

“Ne, Yama. Siapa nama anak kita nanti?” tanyaku

“Hemm, mari ku pikir. Bagaiman kalau Yuya?” tawar Yama

“Aku kurang suka. Kalau Inoo” jawabku

“Jangan, terlau girly”

“Daiki..” ucap kami bersamaan

“Baik, namamu nanti adalah Daiki sayang” ucapku sambil mengelus perutku

“Akh,, kepalaku. Sakit sekali. Akhh”

“Yama, daijoubu? Ya tuhan, kau mimisan. Suster, ku mohon kemarilah” panggilku pada suster dari telepon yang ada di kamar Yama

Akh, kenapa perutku mendadak sakit begini. Aw, sayang, ku mohon jangan tendang perut Ka-san oke. Kita harus menolong Otou-san. Dia sedang sakit, jadi jangan nakal ya, sayang.

“Akh, sakit sekali. Kenapa jadi tambah sakit begini”

“Nona anda tidak apa? Seperti anda sudah mengalami kontraksi. Nona mari saya antar ke ruangan agar anda dapat berbaring” ajak suster

“Tidak, aku tak apa. Akh.. Biarkan aku menemaninya”

Tidak lama dokter datang, ia membawa masker oksigen dan bermacam-macam alat. Mereka memasang semua alat itu ke tubuh Yama. Tuhan, Yama akan baik-baik saja kan?

“Nii-chan, akhh.. Bisakah kau ke rumah sakit sekarang? Yama, akhh, dia tidak sadarkan diri. Ku mohon cepat” pintaku pada Nii-chan

“Aku akan segera datang, Ru. Tunggu sebentar ya”

Aku hanya meringis kesakitan sejak tadi, mungkin benar kata suster tadi aku sedang mengalami kontraksi. Dai sayang ku mohon jangan nakal ya. Ka-san hanya ingin menjaga Tou-san sebentar saja.

Page 26: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Ru, ya tuhan, kau kenapa? Apakah kau mengalami kontraksi? Sudah waktunya kau melahirkan bukan? Ru, lihat air ketubanmu sudah pecah. Kau akan melahirkan, Ru. Biarkan kami yang mengurusi Yama. Ku mohon, bawa Dai melihat dunia ya..” kata Nii-chan

Aku hanya mengangguk lemah. Suster membawaku ke ruang bersalin. Sebelum pergi aku bebicara sebentar pada Yama.

“Yama, kau sayang aku dan Dai kan? Jadi ku mohon bertahanlah hingga Dai lahir oke? Aku akan berjuang untuknya. Kau juga harus berjuang untuk kami ya” kataku sambil berlalu menuju ruang bersalin

“Hegh, huft..huft,, high,, ah”

“Dorong terus nyonya, kepalanya sudah terlihat”

Yama ku mohon bertahanlah untuk kami. Aku juga akan berusaha melahirkan Dai.

“Hegh, ha..”

“Oooeekk”

“Selamat nyonya anakmu sudah lahir. Dia sangat tampan”

Yama yatta. Aku berhasil membawa Dai. Kau juga harus bertahan oke.

“Ru, Yama telah meninggal dunia. Dokter tidak bisa menolngnya lagi. Kau harus tabah, Ru”

“Yama, bangun. Kau tidak boleh tidur. Kau jahat. Akau sudah berusaha melahirkan Dai, kenapa kau meninggalkan kami?” kataku sambil menangis dan mengguncang-guncang tubuh Yama

“Tidak maukah kau melihat Dai kita. Lihat dia mirip sekali denganmu. Keinginanmu tercapai sayang. Dia mirip sekali denganmu. Tidak maukah kau melihat Dai kita?” kataku tetap masih menangis memeluknya

“Ru, kau tidak boleh seperti ini. Kau tau dia menunggu kalian. Dia menunggu Dai. Dia menghembuskan nafas terakhirnya sewaktu ku katakan bahwa Dai sudah lahir. Kau tau apa yang dikatakannya padaku saat itu? Gomennasai to Arigatou, Ru” kata Nii-chan

“Yama, arigatou kau sudah mau menunggu Dai kita. Arigatou. Sayonara. Hiduplah bahagia di surga ya”

5 tahun kemudian

“Ka-san..” panggil seorang anak kecil

“Doushite, Dai-chan?” Tanya Ka-sannya

“Hiks..hiks.. Teman-teman bilang aku tidak mirip dengan Ka-san ataupun Otou-san. Apa aku ini anak pungut? Apa aku diambil dari tong sampah?” tanyanya

“Hush, kamu ini. Kamu anak Ka-san, bukan dari tong sampah” jawabku

Page 27: Yamada Ryosuke x OC fanfiction

“Jadi kenapa aku tidak mirip dengan kalian berdua?” tanyanya sambil masih menangis

“Mau Ka-san beri tahu rahasia? Tapi kau tak boleh memberitahu Tou-san oke?” kataku sambil menariknya ke taman

“Dulu Ka-san pernah mencintai orang lain selain Otou-san dan menikah dengannya. Dan kau tau, buah cinta kami adalah kamu, Dai sayang. Kau lihat orang di foto ini? Dia ini Yamada Ryosuke otou-san kandungmu. Dia sudah pergi jauh sekali”

“Kenapa Otou-san pergi sendiri tanpa mengajak kita?” Tanya Dai

“Otou-san tidak bisa mengajak kita ikut bersamanya ke surga. Karena pada waktunya nanti kita akan berkumpul dengannya di surga. Kau tau Ka-san sangat mencintai Yama Tou-san dan kau mencintainya juga kan? Tapi kau tidak boleh bilang-bilang pada Yuto Tou-san mengerti nanti dia kan cemburu. Janji?” tanyaku

“Hem, haik, Ka-san. Beres”

“Hei kalian membicarakanku ya? Lihat aku sampai tersedak” kata Yuto

“kau geer sekali, Yuto” kataku

“Tou-san, kau geer sekali” tambah Dai

“Dai, kau ini ikut-ikut Ka-sanmu saja. Ayo sini sebagai hukuman kau akan Tou-san gelitiki” timpal Yutoi sambil mengejar Dai

“Ka-san tolong aku”

Aku langsung menggendong Dai dan membawanya lari

“Dai, sayang. Berjanjilah kau akan tumbuh menjadi sosok yang sangat menakjubkan seperti Yama Tou-san dan Yuto Tou-san oke?” pintaku pada Dai

“Haik Ka-san. Akan ku lakukan” jawabnya

“Anak pintar” kataku sambil mengelus rambutnya

“Hei, kalian mau pergi kemana? Ru, kau melarikan Dai ya? Kau juga akan ku gelitiki. Bersiaplah” kata Yuto

“Wah, ayo kita lari” ajakku pada Dai

END

Page 28: Yamada Ryosuke x OC fanfiction