yaya anggraeni arifin, wiwik setyaningsih, maya andria

10
Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria Nirawati/ Jurnal SENTHONG 2019 143 PENERAPAN ASPEK HEALING ENVIRONMENT PADA PUSAT PELAYANAN PEREMPUAN TERPADU DI D.I. YOGYAKARTA Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria Nirawati Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu merupakan lembaga sosial yang menyelenggarakan program rehabilitasi, konseling hukum, konseling psikologis, dan pendampingan bagi perempuan korban tindak kekerasan. Pusat pelayanan perempuan terpadu hendaknya mampu menyediakan lingkungan pelayanan yang dapat membantu proses adaptasi dan pemulihan kondisi psikologis pasien melalui pengolahan lansekap, fasad bangunan, dan interior bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah memecahkan masalah pada pusat pelayanan perempuan terpadu melelaui penerapan aspek-aspek healing environment melalui pengelohan elemen arsitektural sebagai upaya membantu mempercepat proses pemulihan pasien terhadap gangguan psikologis yang dialaminya. Aspek yang diterapkan meliputi aspek alam, aspek indera, dan aspek psikologis. Aspek alam diterapkan dengan menghadirkan unsur-unsur alam pada pengolahan eksterior maupun interior, aspek indera diterapkan dengan aplikasi elemen arsitektural yang dapat direspon oleh indera manusia, kemudian aspek psikologis diterapkan dengan menghadirkan elemen-elemen yang dapat membantu perkembangan psikologis pasien. Metode penelitian yang diterapkan yaitu metode deskriptif kualitatif yang meliputi studi kasus melalui tahapan eksplorasi ide, pengumpulan data-data melalui observasi, wawancara, studi literatur arsitektur healing environment, kemudian dianalisis sebagai pedoman perancangan. Hasil penelitian berupa penerapan desain yang mengaplikasikan tiga aspek healing environment yaitu aspek alam, aspek indera, dan aspek psikologis pada pengolahan lansekap, fasad bangunan, dan interior bangunan pusat pelayanan perempuan terpadu di D.I. Yogyakarta. Kata kunci: pusat pelayanan terpadu, psikologi perempuan, aspek healing environment. 1. PENDAHULUAN Pelayanan terpadu merupakan serangkaian kegiatan untuk melakukan perlindungan bagi saksi dan/atau korban tindak pidana perdagangan orang yang dilakukan secara bersama-sama oleh instansi atau lembaga terkait sebagai satu kesatuan penyelenggaraan rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, pemulangan, reintegrasi sosial, dan bantuan hukum bagi saksi dan/atau korban tindak pidana perdagangan orang (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2009). Hasil survei Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY bekerja sama dengan Yayasan Rifka Annisa mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Provinsi DIY tahun 2017 menunjukkan bahwa 1 dari 5 perempuan dalam usia 18 tahun sampai dengan 49 tahun pernah mengalami KDRT. Tetapi, di sisi lain BPPM DIY juga menyampaikan bahwa data yang tersedia belum 100% akurat karena masih banyak korban yang enggan melapor. Peraturan Daerah Provinsi D.I. Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan juga menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah terus meningkat, sehingga diperlukan upaya perlindungan. Kasus kekerasan yang dialami bermacam-macam jenisnya dan dapat terjadi baik di tempat privat maupun tempat publik sekaligus. Banyaknya tindak kekerasan menunjukkan bahwa perempuan membutuhkan ruang aman serta lingkungan yang ramah terhadap perempuan. Menurut Nurhayati (2012), salah satu hak perempuan yaitu berada dalam lingkungan yang ramah perempuan. Masalah lingkungan menjadi pembahasan serius berbagai kalangan, karena saat

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

YayaAnggraeniArifin,WiwikSetyaningsih,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019

143

PENERAPANASPEKHEALINGENVIRONMENTPADAPUSATPELAYANANPEREMPUANTERPADUDID.I.YOGYAKARTA

YayaAnggraeniArifin,WiwikSetyaningsih,MayaAndriaNirawatiProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

[email protected]

AbstrakPusatPelayananPerempuanTerpadumerupakanlembagasosialyangmenyelenggarakanprogramrehabilitasi,konseling hukum, konseling psikologis, dan pendampingan bagi perempuan korban tindak kekerasan. Pusatpelayananperempuanterpaduhendaknyamampumenyediakanlingkunganpelayananyangdapatmembantuprosesadaptasidanpemulihankondisipsikologispasienmelaluipengolahan lansekap, fasadbangunan,daninteriorbangunan.Tujuandaripenelitianiniadalahmemecahkanmasalahpadapusatpelayananperempuanterpadumelelauipenerapanaspek-aspekhealingenvironmentmelaluipengelohanelemenarsitekturalsebagaiupayamembantumempercepatprosespemulihanpasienterhadapgangguanpsikologisyangdialaminya. Aspekyang diterapkan meliputi aspek alam, aspek indera, dan aspek psikologis. Aspek alam diterapkan denganmenghadirkanunsur-unsuralampadapengolahaneksteriormaupuninterior,aspekinderaditerapkandenganaplikasielemenarsitekturalyangdapatdiresponoleh inderamanusia,kemudianaspekpsikologisditerapkandengan menghadirkan elemen-elemen yang dapat membantu perkembangan psikologis pasien. Metodepenelitian yang diterapkan yaitu metode deskriptif kualitatif yang meliputi studi kasus melalui tahapaneksplorasi ide, pengumpulan data-data melalui observasi, wawancara, studi literatur arsitektur healingenvironment,kemudiandianalisissebagaipedomanperancangan. Hasilpenelitianberupapenerapandesainyangmengaplikasikan tigaaspekhealingenvironment yaituaspekalam,aspek indera,danaspekpsikologispadapengolahanlansekap,fasadbangunan,daninteriorbangunanpusatpelayananperempuanterpadudiD.I.Yogyakarta. Katakunci:pusatpelayananterpadu,psikologiperempuan,aspekhealingenvironment.

1.PENDAHULUAN

Pelayanan terpadu merupakan serangkaian kegiatan untuk melakukan perlindungan bagisaksidan/ataukorbantindakpidanaperdaganganorangyangdilakukansecarabersama-samaolehinstansi atau lembaga terkait sebagai satu kesatuan penyelenggaraan rehabilitasi kesehatan,rehabilitasi sosial, pemulangan, reintegrasi sosial, dan bantuanhukumbagi saksi dan/atau korbantindakpidanaperdaganganorang(KementrianKesehatanRepublikIndonesia,2009).

Hasil survei Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY bekerja samadenganYayasanRifkaAnnisamengenaiKekerasanDalamRumahTangga(KDRT)diProvinsiDIYtahun2017menunjukkanbahwa1dari5perempuandalamusia18tahunsampaidengan49tahunpernahmengalamiKDRT.Tetapi,disisilainBPPMDIYjugamenyampaikanbahwadatayangtersediabelum100% akurat karena masih banyak korban yang enggan melapor. Peraturan Daerah Provinsi D.I.YogyakartaNomor3Tahun2012tentangPerlindunganPerempuandanAnakKorbanKekerasanjugamenegaskanbahwakekerasanterhadapperempuandananakdidaerahterusmeningkat,sehinggadiperlukanupayaperlindungan.Kasuskekerasanyangdialamibermacam-macamjenisnyadandapatterjadi baik di tempat privat maupun tempat publik sekaligus. Banyaknya tindak kekerasanmenunjukkanbahwaperempuanmembutuhkanruangamansertalingkunganyangramahterhadapperempuan.

MenurutNurhayati (2012),salahsatuhakperempuanyaituberadadalamlingkunganyangramahperempuan.Masalahlingkunganmenjadipembahasanseriusberbagaikalangan,karenasaat

Page 2: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

144

inikrisislingkungantelahmembahayakanbukanhanyakepadalingkunganalamdansosialsaja,tetapijugatelahmengubahperilakumanusiadalammenggunakandanmemanfaatkanalamdengancarakurangmemperhatikanaspeketikdanestetik.

Lingkunganmerupakansalahsatufaktoryangsangatberperandalamprosespenyembuhandanpenciptaankesehatanjiwamasyarakat.Desainpadalingkungandisekitarsangatmempengaruhitingkatkesembuhanpengguna.Polaperilakupenggunajugadipengaruhiolehrangsangan-rangsanganditerimadarilingkungan(Laurens,2004dalamZhafran,2017).

Kebutuhanperempuankhususnyakorbankekerasanakanadanyaruangamandanlingkunganyang ramah menjadi dasar pentingnya perancangan fasilitas pelayanan perempuan. Perancangandesain fasilitas pelayanan perempuan harusmengutamakan kenyamanan pasien gunamembantuprosespenyembuhanpasien.Pusatpelayananperempuanyangsudahadapadaumumnyamemilikisuasanalingkunganyangformal,monoton,dancenderungmembuatpasienmerasabosan,sehinggakurang efektif untuk proses penyembuhan dan pemulihan pasien korban kekerasan. HealingEnvironment dalam arsitektur mempunyai aspek-aspek pendekatan yang dapat diterapkan gunamenciptakansebuahlingkunanbinaanberupafasilitaspelayananperempuanyangdapatmembantuprosesadaptasidanpemulihankondisipsikologispasien.

MenurutMurphy(2008),adatigaaspekpendekatandalammendesainhealingenvironment,yaituaspekalam,aspekindera,danaspekpsikologis.Pendekatanaspekalamyaitudenganpenerapanunsuralamyangmerupakanalatyangmudahdiaksesdanmelibatkanpancaindra.Alammemilikiefekrestoratif seperti menurunkan tekanan darah, memberikan kontribusi bagi keadaan emosi yangpositif,menurunkankadarhormonstresdanmeningkatkanenergi.Pendekatanaspek inderayaitupenerapan elemen-elemen yang mempunyai respon positif terhadap indera pendengaran,penglihatan, peraba, penciuman, danperasa. Pedekatan aspekpsikologis yaitupenerapanelemenarsitektural yang berpengaruh positif terhadap kondisi psikis pasien. Secara psikologis, healingenvironmentmembantu proses pemulihan pasienmenjadi lebih cepat,mengurangi rasa sakit danstres.Perawatanpasienyangdiberikanmemperhatikan terhadappilihan,kebutuhandannilai-nilaiyangmenuntunpadakeputusanklinispasien. (Lidayana,Ahamdani,&Pebriano,2013).Penerapanketiga aspekhealing environment pada pusat pelayanan perempuan terpadumempunyai prospekkedepannya sebagai dasar pertimbangan dalam perancangan fasilitas pelayanan bagi perempuankorbankekerasanyangdapatmembantuprosespemulihansekaligus.

2.METODEPENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian terapan (appliedresearch).Penilitiandimulaidenganeksplorasigagasan.Eksplorasigagasanberangkatdarifenomenakekerasan terhadap perempuan serta dampak-dampak yang dialami korban yang terjadi di D.I.Yogyakarta. Eksplorasi gagasanmenghasilkan sebuahmain idea yaituperlunya lingkungan fasilitaspelayanan perempuan yang mampu membantu proses pemulihan kondisi perempuan korbankekerasankarenapikirandaninderamanusiaresponsifterhadaplingkungandisekitarnya.

Tahapanselanjutnyasetelaheksplorasigagasanyaitueksplorasidata.Datayangdikumpulkanmerupakan data terkait proses perancangan. Terdapat 3macam teknik studi dalampengumpulandata,yaitustudiliteratur,studiobservasi,danstudikomparasi.

Pertama,studiliteraturdidapatmelaluipengambilaninformasiberupasumber-sumberdatatertulisdaribeberapabukureferensidansumberlainsepertisitus-situsinternetyangmemuatjenisdataterkaitdenganobyekperancangan.Datayangdidapatdaristudi literaturtersebutantara lainartikeldandata-datatentangkasuskekerasanterhadapperempuandanpusatpelayananperempuandiIndonesiakhususnyadiProvinsiD.I.Yogyakarta.Teoridanpedomanmengenaiarsitekturhealing

Page 3: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

YayaAnggraeniArifin,WiwikSetyaningsih,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019

145

environment,didapatkandarijurnaldanbukureferensiolehJennaMurphy(2008)denganjudulTheHealingEnvironment.

Kedua, studi observai didapat melalui kegiatan survei lapangan. Survei lapangan bergunauntukmengetahuikondisidanpotensilokasidankeadaanfasilitasterkaitdenganobyekperancanganuntukmencaridatadansampel.

Ketiga, studi komparasi merupakan studi yang dilakukan untuk lebih mendukung obyekpembahasan.Studikomparasidilakukanmelaluistudibandingdariobyekyangmemilikilatarbelakangataupendekatankonsepyangsamadenganobyekperencanaandanperancangan.

Tahapan terakhiryaituanalisisdata.Analisisdatayaitumengidentifikasimasalahyangadaberdasarkan konsep desain Pusat Pelayanan Perempuan Terpadu yang diselesaikan denganpenerapanarsitekturhealingenvironmentmenurutteoriMurphy(2008)sebagaipendekatandesainyangterdiridaritigaaspekpendekatanyaituaspekalam,aspekindera,danaspekpsikologis.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Dasar pertimbangan yang digunakan adalah bagaimana merancang bangunan fasilitaskesehatanyangdapatmembantuprosespenyembuhanpasien.HealingEnvironmentdalamarsitekturdapat memberikan kriteria-kriteria perancangan untuk menciptakan sebuah lingkungan binaanberupa fasilitas kesehatan yang dapat membantu mempercepat proses pemulihan pasien. Tigapendekatan dalammendesainhealing environmentmeliputi aspek alam, aspek indera, dan aspekpsikologi(Murphy,2008).

PenerapanAspekAlam

Alammemilikiefekrestoratifsepertimenurunkantekanandarah,memberikankontribusibagikeadaanemosiyangpositif,menurunkankadarhormonstresdanmeningkatkanenergi.Unsuralamyangditempatkankedalampengobatanpasiendapatmembantumenghilangkanstresyangdideritapasien. Unsur alam pada pusat pelayanan perempuan terpadu diterapkan melalui pengolahanlansekap,fasadbangunan,maupuninteriorbangunan.

Menurut Kochnitzki dalamMurphy (2008), ada beberapa jenis taman di dalam bangunanfasilitaskesehatan,yaitucontemplativegarden,restorativegarden,healinggarden,enablinggarden,dan therapeutic garden. Jenis taman yang diaplikasikan pusat pelayanan perempuan terpadupenataantamanyangberupahealinggarden.Dalampengolahanhealinggarden,unsuryangpalingdiperhatikanyaitupengelompokanvegetasi.

Sebagai komponen dominan pada sebuah lansekap, pengelompokan vegetasi sangatberperanpentingdalampengolahanlansekapuntukmenjadikannyasatukesatuan.Pengelompokanvegetasi pada lansekap disesuaikan dengan fungsi dan peruntukan ruang. Jenis vegetasidikelompokkanberdasarkanfungsinya.Jenis-jenisvegetasitersebutdiantaranyavegetasisebagaieyecatcher, vegetasi sebagai peneduh dan memiliki nilai estetika, vegetasi sebagai shade and spaceforming,vegetasisebagaibarrier,dansebagaidirection(Setyaningsih,dkk,2015).

Lansekaphealing garden pada pusat pelayanan perempuan terpadu jugamengaplikasikanpengolompokanvegetasiberdasarkan fungsinya.Vegetasi yangdigunakandapatberfungsi sebagaibarrier, shading,dan jugamempunyainilaiestetika.Pohon trembesidipilih sebegai tanamanyangberfungsi sebagai peneduh. Tanaman berbunga diaplikasikan untuk menambahkan estetika danmenjadikan taman lebihberwarna.Tanamanberbungayangdipilihdiantaranyabungamawardanmarigold.

Page 4: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

146

Gambar1

Polalansekappadahealinggardenmenggunakanvegetasisebagaibarrier.

Selainpadapengolahan lansekap,unsuralampadaeksterior jugadiaplikasikanpada fasadbangunan.Jenisvegetasiyangdiaplikasikanyaituvegetasivertikalyangberupatanamanmerambat.Tanamanselainuntukmemuculkankesanalamidanmemberikannilaiestetikajugaberfungsisebagaishadingterhadapcahayamatahariyangmengarahkebangunan.

Gambar2

Aplikasivegetasivertikalsebagaishadingpadafasadbangunan.

Penerapanunsuralamuntukinteriorbangunanditerapkanpadaruang-ruangpelayananyangpersonaldanberperanlangsungterhadapkondisipasien.Salahsatunyaadalahruangkonseling.Ruangkonseling diberikan elemen-elemen vegetasi yang berperan sebagai positive distraction. Elemenpositivedistractionakanmemberikankenyamananvisualyangberpengaruhpositifterhadapemosipasien. Selain itu diberikan juga bukaan yangmengarah kepada viewpemandangan alam berupahealinggarden.Bukaanyangadadiberikantiraisehinggatetapbisamemenuhikebetuhanpasienakanprivasi.

Page 5: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

YayaAnggraeniArifin,WiwikSetyaningsih,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019

147

Gambar3

Penerapanunsuralampadainteriorruangkonseling.PenerapanAspekIndera

Aspek inderaberkaitandengan inderapendengaran,penglihatan,peraba,penciuman,danperasa. Inderayangberperanuntukmerespondesainarsitekturalpadabangunanpusatpelayananperempuan terpadu yaitu indera pendengaran, indera penglihatan, indera penciuman, dan inderaperaba.

Aspek indera yang pertama adalah indera pendengaran. Suara yang menyenangkanmenciptakansensasikenikmatanyangberpengaruhpadasistemsarafsehinggadapatmenenangkanpikiran.Jenis-jenissuarayangdapatmenenangkanpikiranyaitusuaramusik,suara-suaraalamsepertisuaraangin,hujan,kicauanburung,dangemericikair.Unsursuaradidapatkanmelaluiaplikasielemenbuatan.Elemenbuatantersebutberupaairmancuryangdapatmenimbulkansuaragemericikairyangdiaplikasikanpadaareahealinggarden.

Gambar4

Penerapanelemenairmancurpadahealinggarden.Aspek indera yang kedua adalah indera penglihatan. Sesuatu yang dapat membuat mata

menjadisantai/relaxsepertipemandangan,cahayaalami,karyasenidanpenggunaanwarnatertentu.Area rehabilitasi, pelatihan, maupun fasilitas penunjang mempunyai view yang mengarah pada

Page 6: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

148

healinggarden.Healinggardenmenampilkanpemandanganyangalamisehinggadapatmenjadiunsurrekreatifdanjugameminimalisirstres.

Gambar5

Zonarehabilitasimemilikiviewkearahhealinggarden.

Aspekinderapenglihatanjugaditerapkanpadainteriorbangunan,salahsatunyayaituruangworkshopataupelatihan.Ruangpelatihandidominasiolehwarnamerahmudayangmemilikikesanfeminisdandapatmemberikankenyamanvisualbagiperempuan.Selainitukenyamananvisualjugadihadirkanmelaluiadanyatembokkacasehinggapenggunatidakakanmerasajenuhkarenaberadapadasuaturuangyangtertutup.

Gambar6

Pengolahaninteriorpadaruangpelatihan.

Aspek indera yang ketiga adalah indera penciuman. Bau yang menyenangkan dapatmenurunkan tekanan darah dan detak jantung, sedangkan bau yang tidak menyenangkan dapatmeningkatkandetakjantungdanpernapasan.Dengandemikianlansekappadahealinggarden jugadiberikanunsur vegetasi aroma terapi.Vegetasi aroma terapiberupa tanaman-tanamanberbungadiantaranyamelati,mawar,sedapmalam,danjenisbungadenganaromasedaplainnya.

Page 7: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

YayaAnggraeniArifin,WiwikSetyaningsih,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019

149

Gambar7

Aplikasitanamanberbungapadatamanarearehabilitasi.

Aspek indera yang keempat adalah indera peraba. Sentuhan dapatmenegaskan apa yangdilihat, dicium, dirasa, dan didengar oleh pengguna. Perpaduan material pada kolam renangdiaplikasikan guna memenuhi aspek indera peraba. Perpaduan material yang digunakan yaituperpaduan bahan alam berupa batu alam dan kayu, bahan buatan berupa keramik, yangdipertemukandenganelemenair.Elemen-elementersebutakanmemberikankesanyangberbeda-bedabagisetiappengguna.

Gambar8

Perpaduanmaterialbangunanpadakolamrenang.

Page 8: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

150

PenerapanAspekPsikologis

Penerapanaspekpsikologisberupatanggapanterhadapkebutuhan,kenyamananfisik,sertadukunganemosional. Penerapanaspekpsikologispadapusatpelayananperempuan terpaduyaitudenganmemenuhikebutuhankenyamananfisiksertakenyamananpsikologispengguna.Kenyamananfisikdidapatkandarikemudahanakseskawasan.Kawasandibagimenjadiempat zonautamayaituzonapublik,zonasemipublik,zonasemiprivat,danzonaprivatyangsalingterkoneksisatusamalain.Zonapublikmerupakanareapenerimaandantempatparkirdapatdiaksesolehkalanganumum.Zonasemipublikberupa fasilitaspenunjangyangdapatdiaksesolehpetugas,pasien,maupunkalanganumumyangsudahmendaftar.Meskipunbersifatsemipublik,fasilitaspenunjangberupafitnesscenterdan kolam renang hanya apat diakses pengunjung perempuan saja agar tidak mengganggukenyamanan pasien. Zona semi privat merupakan area pelatihan yang digunakan oleh pasienrehabilitasi, pasien rawat jalan, dan juga pengunjung non pasien yang sudah mendaftar menjadianggota.Terakhirzonaprivatberupafasilitasrehabilitasiyangdigunakankhususuntukpetugasdanpasienyangmembutuhkanrumahamanataupelayananrehabilitasibesertaanggotakeluargayangmenjenguk.

Gambar9

Penzoningankawasanpadapusatpelayananperempuanterpadu.

Kenyamanan fisik juga dapat diperoleh dari pengaturan sirkulasi, baik untuk kendaraanmaupununtukpejalanankaki.Jalurkendaraandibuatmengelilingibangunandandapatdiaksesolehmobil pemadam kebakaran sekaligus sehingga menjamin keamanan pada situasi-situasi darurat.Entrance dan exit kawasan juga berada di satu titik sehingga keamanan dapat terkontrol denganmudah.Antarbangunandapatdiaksesdenganberjalankaki.Aksespejalankakisalingterkoneksiagarmemudahkanpetugasdalammenjalankantugasnya.Meskipunjalursalingterkoneksi,tetapisetiapzonadiawasiolehpetugasjagaagarpengunjungumumtidakmemasukizonaprivatatausemiprivat.Dengandemikianprivasitetapterjagasehinggakenyamananpsikologispasienterpenuhi.

Page 9: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

YayaAnggraeniArifin,WiwikSetyaningsih,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019

151

Gambar10

Jalursirkulasikendaraandanpejalankakipadapusatpelayananperempuanterpadu.

Kenyamananpsikologisdiperolehmelaluipemberiankontrolpenuhuntukpenggunaterhadaplingkunganyangdihuninya.Penggunadapatmemilikikontrolterhadap lingkungankarenakompsisimasaterpusatsehinggaantarbangunanslaingterkoneksidandapatdiaksesdenganmudah.Healinggardenberperansebagaipusatdaritatamasakawasan.Masing-masingbangunanmemilikiviewyangmengarahkelansekaphealinggardensehinggamemberikankenyamananvisualyangberpengaruhpadakondisipsikologispengguna.Keberadaanhealinggardendapatmemenuhiketigaaspekhealingenvironmentyaituaspekalam,aspekindera,danaspekpsikologis.

Gambar11

Kompisisimasabangunanpadapusatpelayananperempuanterpadu.

Page 10: Yaya Anggraeni Arifin, Wiwik Setyaningsih, Maya Andria

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

152

5.KESIMPULANDANSARAN

Pembahasanmengenaipenerapanaspek-aspekhealingenvironmentpadapusatpelayananperempuanterpadumenunjukkanbahwatigamacamaspekhealingenvironment,yaituaspekalam,inderadanpsikologismasing-masingharusdipenuhikarenaketiganyasalingterkaitsatusamalain.Adanya penerapan aspek alam akan direspon oleh indera yang kemudian berpengaruh terhadapkondisipsikologispengguna.Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwamerancangdesainfasilitaspelayananperempuanharusdapatmemberikankenyamanandari sisi visualmaupun sisi emsionalpenggunan,kemudianelemen-elemenarsitekturalfasilitaspelayananjugaharusdapatmemberikanresponyangpositifbagipancaindera,sehinggadapatmembantuprosesadaptasidanmemperbaikikondisipsikologispenggunanya.

REFERENSI

KementrianKesehatanRepublikIndonesia.KeputusanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomor1226/Menkes/SK/XII/2009 tentang Pedoman Penatalaksanaan Pelayanan Terpadu KorbanKekerasanterhadapPerempuandanAnakdiRumahSakit(2009).

Lidayana,V.,Ahamdani,M.R.,&Pebriano,V.(2013).KonsepdanAplikasiHealingEnvironmentpadaFasilitasRumahSakit.Scribd,Volum13No.2.

Murphy,J.(2008).TheHealingEnvironment.Retrievedfromwww.arch.ttu.eduNurhayati,E.(2012).PsikologiPerempuanDalamBerbagaiPerspektif.Yogyakarta:PustakaPelajar.Setyaningsih,W.,&dkk.(2015).Low-Impact-DevelopmentasanImplementationoftheEco-Green-

Tourism Concept to Develop Kampung towards Sustainable City. Procedia - Social andBehavioralSciencesELSEVIER-ScienceDirect,179(2015)109–117.

Zhafran,D.B. (2017).BalaiKesehatan JiwadenganPendekatanHealingEnvironmentdi Surakarta.Arsitektura,15.