z jurnal isi budiman
TRANSCRIPT
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 1/11
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian cepat
membawa dampak timbulnya persaingan usaha yang begitu ketat dalam bidang
pelayanan informasi dan komunikasi kepada pelanggan. Kondisi ini menuntutsetiap organisasi harus memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respon
yang cepat dan fleksibel. Keunggulan-keunggulan kompetitif ini dapat diperoleh
dengan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki
loyalitas yang tinggi, sehingga setiap organisasi harus dapat memberdayakan
seluruh sumber daya yang dimiliki secara efektif, efisien dan produktif.
Salah satu cara untuk mencapai pengelolaan sumber daya yang efektif,
efisien dan produktif adalah melalui peningkatan kualitas SDM yang dimiliki oleh
organisasi. Alasan utama perbaikan kualitas SDM dalam organisasi terutama
karena peran strategis SDM sebagai pelaksana dari fungsi-fungsi organisasi yaitu
perencanaan, pengorganisasian, manajemen staf, kepemimpinan, pengendalian
dan pengawasan, serta sebagai pelaksana operasional organisasi seperti pemasaran, produksi, perdagangan, industri, keuangan dan administrasi. Selain
itu, SDM memiliki peran yang demikian dalam setiap kegiatan organisasi karena
bertindak sebagai pemrakarsa, pembuat keputusan dan penentu bagi kelangsungan
hidup organisasi.
SDM merupakan penggerak utama suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan instansi, untuk itu diperlukan pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi
terhadap pekerjaan dan institusi yang bersangkutan. Loyalitas merupakan tekad
dan kesanggupan untuk mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang
ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Pegawai yang loyal sangat
dihargai oleh organisasi karena institusi tersebut sangat membutuhkan pegawai
yang loyal untuk keberlangsungan organisasi tersebut dalam menentukan maju
mundurnya organisasi di masa mendatang. Banyak faktor yang menjadikan
seorang pegawai menjadi loyal, diantaranya kepuasan kerja, kompensasi atau
insentif, komunikasi yang efektif, motivasi yang diberikan oleh organisasi, tempat
kerja yang nyaman, pengembangan karir, pengadaan pelatihan dan pendidikan
pegawai, partisipasi kerja, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, serta
hubungan dengan pegawai lain.
“Loyalitas pegawai yang rendah akan berakibat pada penurunan
produktivitas dan kedisiplinan kerja pegawai, serta akan terjadi peningkatan
jumlah absensi dan turnover pegawai, sehingga bila hal ini terjadi secara terus-
menerus akan menurunkan tingkat kinerja pada institusi terkait. Agar masalahtersebut tidak terjadi, maka dibutuhkan suatu program pemeliharaan pegawai yang
dapat meningkatkan loyalitas pegawai. Oleh karena itu, program pemeliharaan
pegawai merupakan hal sangat penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus
dari pihak manajemen organisasi dalam menunjang tercapainya tujuan. Selain itu,
pegawai merupakan kekayaan (asset) utama organisasi, sehingga harus dipelihara
dengan baik” (Handoko, 2001).
Pemeliharaan pegawai merupakan salah satu fungsi dari MSDM, yaitu
fungsi operasional. Dimana, dalam fungsi operasional terdapat pemeliharaan yang
berarti memelihara tenaga kerja agar tetap bekerja di organisasi tersebut.
Pemeliharaan adalah melaksanakan program-program tertentu atau membuat
kebijakan-kebijakan khusus agar tenaga kerja tetap terpelihara dengan baik.
1
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 2/11
“Tujuan pemeliharaan pegawai adalah untuk meningkatkan loyalitas
pegawai terhadap pekerjaannya. Oleh karena itu, dengan mengetahui dan
melaksanakan program pemeliharaan pegawai diharapkan dapat memberikan
gambaran mengenai tingkat loyalitas pegawai. Jika program pemeliharaan
pegawai ditangani dengan sebaik mungkin oleh organisasi yang bersangkutan,maka akan menimbulkan semangat bekerja, berdisiplin tinggi dan bersikap loyal
dalam mengaplikasikan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk
keberhasilan organisasi. Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
organisasi, maka mereka akan memiliki kemauan bekerja keras dan rasa
kebanggaan pada organisasi” (Flippo, 1996).
Pihak manajemen diharapkan agar selalu mampu berupaya meningkatkan
loyalitas pegawainya melalui perbaikan gaji dan insentif, hal tersebut mungkin
dapat diterima karena dengan gaji dan insentif yang diterima, pegawai dapat
memenuhi kebutuhannya, sehingga kesejahteraan pegawai dapat terwujud. Tetapi
kenyataannya gaji dan insentif bukan merupakan faktor satu-satunya yang dapat
meningkatkan loyalitas. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian secara lebihmendalam lagi untuk dapat mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi tingkat
loyalitas pegawai melalui penerapan program pemeliharaan pegawai, sehingga
pada akhirnya organisasi dapat mengetahui metode-metode pemeliharaan
pegawai yang benar-benar sesuai dengan lingkungan organisasi tersebut dalam
upaya mewujudkan loyalitas kerja para pegawainya.
Berdasarkan uraian latar belakang pembahasan yang telah dijelaskan di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah loyalitas
kerja berpengaruh terhadap semangat kerja Pegawai Negeri Sipil dan Anggota
Tentara Nasional Indonesia pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota
Lhokseumawe? (2) Kendala apa saja yang terdapat dalam meningkatkan semangat
kerja Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Tentara Nasional Indonesia pada
Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe?
Adapun tujuan Penelitian ini adalah : (1) Untuk menganalisis pengaruh
loyalitas kerja terhadap semangat kerja Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Tentara
Nasional Indonesia pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota
Lhokseumawe. (2) Untuk mengetahui kendala yang terdapat dalam meningkatkan
semangat kerja Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Tentara Nasional Indonesia
pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe.
TINJAUAN TEORITIS
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Dessler (2005): Suatu
kebijakan dan praktek yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek
“manusia” atau SDM dalam posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan,
penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian. Sedangkan menurut Arep dan
Tanjung (2002): Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang
mengatur unsur manusia (cipta, rasa dan karsa) sebagai aset suatu organisasi demi
terwujudnya tujuan organisasi dengan cara memperoleh, mengembangkan dan
memelihara tenaga kerja secara efektif dan efisien.
2
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 3/11
Pengertian Loyalitas Kerja
Loyalitas berasal dari kata loyal yang berarti setia. Loyalitas dalam
organisasi pemerintahan dapat diartikan sebagai kesetiaan seorang pegawai
terhadap organisasi terkait. Velasques dalam Sudimin (2003) mengatakan bahwa
kewajiban pegawai adalah bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan organisasidan menghindari aktivitas yang dapat mengancam atau mengganggu pencapaian
tujuan tersebut dan bukan untuk kepentingan atau manfaat pribadi pegawai.
Fletcher dalam Sudimin (2003) merumuskan loyalitas sebagai kesetiaan kepada
seseorang dan tidak meninggalkan atau membelot serta tidak menghianati yang
lain pada waktu diperlukan. Menurut Robbins (2005) pengertian loyalitas yang
berkaitan dengan tingkat kepercayaan adalah suatu keinginan untuk melindungi
dan menyelamatkan wajah bagi orang lain.
Indikator Loyalitas Kerja
Menurut Soerjono (1995) indikator yang mempengaruhi loyalitas kerja
dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu: (a) Karakteristik Pribadi. (b)Karakteristik Pekerjaan. (c) Karakteristik Desain Organisasi. (c) Pengalaman
Kerja.
Definisi Semangat Kerja
Menurut Dwiyanto (1995) adalah sebagai berikut: “Semangat kerja
merupakan suatu gambaran suatu perasaan agak berhubungan dengan tabiat / jiwa
semangat kelompok, kegembiraan/ kegiatan, untuk kelompok-kelompok pekerja
menunjukkan iklim dan suasana pekerja”. Sedangkan menurut Hasibuan (2007)
mengemukakan bahwa : “Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan
seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk
mencapai produktivitas yang maksimal”.
Indikator Semangat Kerja
Mahsun (2006) mengemukakan bahwa indikator yang dapat mempengaruhi
semangat kerja adalah : (a) Hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan.
(b) Suasana dan iklim kerja yang bersahabat dengan anggota-anggota lain
organisasi, apalagi dengan mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dengan
pekerjaan. (c) Tingkat kepuasan ekonomi dan kepuasan-kepuasan materi lainnya
yang memadai, sehingga imbalan yang dirasakan akan adil terhadap jerih payah
yang telah diberikan terhadap organisasi. (d) Ketenangan jiwa, jaminan kepastian
serta perlindungan terhadap segala yang dapat membahayakan diri pribadi dankarir pekerjaan dalam organisasi.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah : Loyalitas kerja berpengaruh positif terhadap semangat kerja Pegawai
Negeri Sipil dan Tentara Nasional Indonesia pada Komando Resor Militer
011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe.
3
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 4/11
METODE PENELITIAN
Objek dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bulan September - Desember 2012 pada
Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe, pemilihan instansitersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa adanya
kesediaan instansi yang bersangkutan untuk memberikan informasi dan data yang
diperlukan sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah para Pegawai Negeri Sipil dan Tentara
Nasional Indonesia pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota
Lhokseumawe. Adapun Pegawai Negeri Sipil berjumlah 29 orang, dan Tentara
Nasional Indonesia berjumlah 177 orang. Sehingga jumlah keseluruhan adalah
sebanyak 206 orang.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili). (Sugiyono, 2006). Sampel diambil dengan menggunakan
rumus Slovin dalam Sugiyono (2006) yaitu :
N
n =
( 1 + Ne2)
Dimana :n = Jumlah Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Standard eror (10%)
Sehingga jumlah sampel menjadi :
206
n =
(1+206 x 0,12)
= 99,009 99 orang.
= Digenapkan menjadi 100 orang.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam suatu penelitian akan menentukan tingkat kualitas
data yang diperoleh yang harus disesuaikan dengan data yang akan diteliti. Untuk
memperoleh data-data atau informasi guna memperkuat pembahasan penelitian
ini, maka metode yang digunakan adalah :
4
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 5/11
Penelitian Lapangan (Field Research)
a. Observasi (pengamatan/pendekatan).Yaitu merupakan pengamatan secara
langsung pada objek penelitian, khususnya pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe.
b. Wawancara (interview). Untuk mendapatkan data yang akurat, penulis
melakukan wawancara secara langsung dengan pimpinan maupun pihak
terkait sesuai dengan data yang dibutuhkan.
c. Kuesioner (daftar pertanyaan). Untuk mendapatkan data yang akurat, penulis
juga melakukan wawancara secara tidak langsung yaitu dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan kepada para Pegawai Negeri Sipil dan Tentara
Nasional Indonesia pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa
Kota Lhokseumawe.
Studi Pustaka. Yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang
diperoleh melalui berbagai media informasi yang relevan, meliputi : Berbagai
Jurnal Penelitian, buku-buku literatur, majalah, dan internet yang terkait dengan
penelitian ini.
Data dan Jenis Data
Seluruh informasi yang diperoleh dapat dibedakan berdasarkan sumbernya
yaitu berupa : (a) Data Primer. Merupakan data yang diperoleh melalui hasil
observasi lapangan, wawancara langsung, wawancara tidak langsung (penyebaran
kuesioner) serta hasil perbandingan studi pustaka. (b) Data sekunder. Merupakan
data internal, yaitu data yang disediakan oleh Komando Resor Militer
011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe.
Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner yang disusun dengan
menggunakan lima (5) alternatif jawaban atau tanggapan atas pernyataan-
pernyataan yang telah dipersiapkan. Responden yang diteliti diminta memberikan
tanggapannya dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan
(Maman, 2002).
Definisi Operasional VariabelVariabel Independen (X) : Loyalitas Kerja merupakan variabel independen
dalam penelitian ini dan diberi notasi X. Adapun indikator dari loyalitas kerja
menurut Soerjono (1995) adalah : (1) Karakteristik pribadi. (2) Karakteristik
pekerjaan. (3) Karakteristik design organisasi. (4) Pengalaman kerja Variabel
Dependen (Y) : Semangat kerja pegawai menurut Hasibuan (2007) adalah
keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik
serta berdisiplin untuk mencapai produktivitas yang maksimal. Adapun indikator
dari semangat kerja pegawai menurut Mahsun (2006) adalah : (a) Hubungan yang
harmonis antara pimpinan dan pegawai. (b) Suasana dan iklim kerja yang
bersahabat dengan anggota-anggota lain dalam organisasi. (c) Tingkat kepuasan
ekonomi dan kepuasan-kepuasan materi lainnya. (c) Keamanan dan ketenangan
5
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 6/11
lahir batin, jaminan kepastian serta perlindungan terhadap segala yang dapat
membahayakan diri pribadi pegawai.
Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji “t” dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan / tidak. Kriteria penerimaanUji “t” dengan level pengujian hipotesis 5% atau convidence interval 95%. Uji
“t” pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas
atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali :
2009). Untuk membuktikan kebenaran hipotesis dalam menguji keberartian
koefisien regresi parsial tersebut, digunakan rumusan hipotesis :
Ho : b = 0. Artinya : Loyalitas kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap
semangat kerja para Pegawai Negeri Sipil dan anggota Tentara Nasional Indonesia
pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe. Ha :
b ≠ 0. Artinya : Loyalitas kerja berpengaruh secara parsial terhadap semangat
kerja para Pegawai Negeri Sipil dan anggota Tentara Nasional Indonesia pada
Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe. Pengujiandilakukan melalui uji t dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada á =
0,05. Untuk menguji kebenaran pengaruh antara variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen yang terdapat dalam model regresi bisa digunakan uji
t. Analisa uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antar skor masing-
masing pertanyaan dengan skor total, dengan syarat r hitung (nilai hasil SPSS) lebih
besar (>) daripada r tabel Pearson Product Moment yang diolah dengan software
SPSS Versi 19 for Windows. Dalam hal ini r tabel pada N = 100 ditetapkan sebesar
0,05 untuk uji 2 sisi dengan ketentuan untuk pengambilan keputusan adalah :
1. Jika r hitung > r tabel maka butir pernyataan tersebut disimpulkan valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka butir pernyataan tersebut disimpulkan tidak valid.
Tabel 1
Nilai Validitas Variabel Penelitian
No Variabel r hitung r tabel
1 Loyalitas Kerja (X) 0,211 0,1892 Semangat Kerja (Y) 0,211 0,189
Pada Uji 2 Sisi mengacu pada r tabel N = 100 menetapkan 0.189. Maka nilai
validitas X dan Y = 0,211 (X) dan 0,211 (Y) > 0.189. Maka Uji Validitas X dan Y
dinyatakan Valid pada Signifikansi 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh
pernyataan adalah valid pada taraf signifikansi 5%. Hal tersebut berarti pernyataan
kuesioner yang digunakan akurat dalam mengukur apa yang hendak diukur pada
indikator tersebut.
6
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 7/11
Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur jawaban dari suatu kuesioner
yang merupakan uraian indikator dari variabel yang dimaksud. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalahkonsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Indikator reliabilitas adalah Cronbach
Alpha, dengan ketentuan bahwa apabila nilai Cronbach Alpha > 0.60, maka itu
menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan adalah reliable.
Tabel 2
Nilai Reliabilitas Variabel Penelitian
No Variabel Nilai α Keterangan
1 Loyalitas Kerja (X) 0,713 Reliable
2 Semangat Kerja (Y) 0,697 Reliable
Instrumen dari Kuesioner yang digunakan harus memiliki nilai Cronbach
Alfa > 0.60. Hasil Uji memperlihatkan bahwa nilai Cronbach Alfa : 0.713 > 0.60.
Karena nilai variabel diatas dapat membuktikan bahwa setiap instrumen variabel
memiliki besaran nilai Cronbach Alpha > 0.60, sehingga setiap instrumen yang
digunakan tersebut adalah reliable.
Hasil Analisis Koefisien Regresi
Analisis koefisien regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel bebas (Loyalitas Kerja) terhadap variabel terikat (Semangat Kerja),hasilnya dapat dilihat dengan membandingkan nilai signifikan hitung seperti pada
tabel hasil uji statistik. Berikut ini merupakan pembahasan hasil pengolahan data
seperti terlihat pada tabel 3 :
Tabel 3
Hasil Analisis Koefisien Regresi
No Keterangan Koefisien t hitung t tabel Sig
Konstanta 0,100 0,000 1,000
1 Loyalitas Kerja (X) 0,126 1,259 1,658 0,211
F hitung : 1,399F tabel : 3,111
Sig F : 0.000
Nilai t hitung X dan Y terlihat sama karena telah mengalami proses Analisis
Faktor pada SPSS. Dari hasil pengolahan data pada tabel diatas digunakan untuk
menghitung besarnya nilai antara variabel bebas dan variabel terikat, maka
digunakan formula regresi linear sederhana untuk hasil analisis ini adalah :
Y = a + bX + e
= 0,100 + 0,126 X + e
7
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 8/11
Dari hasil perhitungan tersebut, konstanta mempunyai nilai koefisien
sebesar 0.100 yang berarti bahwa jika variabel bebas Analisis Loyalitas Kerja (X)
memiliki nilai sama dengan konstanta, maka variabel terikat Semangat Kerja (Y)
mempunyai nilai sebesar 0.100. Berikut ini adalah hasil perhitungan pada variabel
bebas penelitian ini : Pada nilai koefisien variabel Loyalitas Kerja (X) memilikinilai sebesar 0,126 yang berarti jika Pengaruh dari Semangat Kerja (X) meningkat
1,1%, maka akan terjadi peningkatan terhadap Pelayanan Publik sebesar 0,126
(12,6%).
Pengujian Hipotesis
Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)
Pengujian variabel secara individual dimaksudkan untuk melihat apakah
variabel bebas secara individu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.
Untuk menunjukkan apakah variabel Loyalitas Kerja (X) secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Semangat Kerja (Y),
maka digunakan uji t. Dari hasil olah data SPSS 19 yang juga digunakan untuk melihat nilai t tabel diperoleh dari degree of freedom (df) untuk uji parsial 1 arah
pada sampel 100 = N – 1 = 99 untuk hipotesis dengan nilai t pada signifikansi : 1
= 5% : 2 = 0.05, maka nilai t tabel yang diperoleh adalah sebesar 1,658. Sehingga
dapat dijelaskan bahwa : Loyalitas Kerja (X) memiliki nilai t hitung (1,259) > t tabel
(1,658). Dimana variabel Loyalitas Kerja (X) berpengaruh secara signifikan
terhadap Semangat Kerja (Y). Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara Loyalitas Kerja (X) terhadap Semangat Kerja
(Y) secara parsial dapat diterima.
Hasil Uji Linearitas (r) dan Koefisien Determinan (R 2)Hasil yang diperoleh dari hasil Uji Linearitas adalah bertujuan sama
dengan Hasil dari Uji Koefisien diterminasi yaitu untuk mengukur proporsi dari
variasi total variabel terikat yang dijelaskan oleh variasi variabel bebas atau
variabel penjelas dalam regresi. Untuk mempertimbangkan kenyataan bahwa
besaran derajat kebebasan menurun sehubungan dengan bertambahnya variabel
bebas atau variabel penjelas di dalam regresi. Dengan kata lain, Koefisien
diterminasi adalah untuk mengetahui besarnya variasi sumbangan seluruh variabel
bebas secara serentak terhadap variabel tidak bebas dengan menggunakan rumus
koefisien Determinasi (R 2) sebagai berikut:
Tabel 4
Nilai Koefisien Korelasi (r 2) dan Koefisien Determinasi (R 2)
Model Summaryb
Model RR
Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,874a ,763 ,761 ,307
a. Predictors: (Constant), Semangat Kerjab. Dependent Variable:Loyalitas Kerja
8
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 9/11
Dari hasil paparan nilai tabel 4.17 tersebut dapat dilihat bahwa nilai
koefisien R (korelasi) diperoleh sebesar 0,874 atau (87,4%). Untuk melihat
besarnya pengaruh dari variabel X terhadap Y dapat dilihat hasil uji
Adjusted R2
= 0.761. Yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadapvariabel Y terjadi sebesar 76,1%.
Kendala Yang Terdapat Dalam Usaha Peningkatan Semangat Kerja Pegawai
Negeri Sipil dan Tentara Nasional Indonesia pada Komando Resor Militer
011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe
Adapun kendala yang dihadapi adalah : (1) Dalam upaya meningkatkan
semangat kerja Pegawai Negeri Sipil dan anggota Tentara Nasional Indonesia,
menyangkut dengan pengalokasian pegawai untuk Jabatan Golongan III masih
terasa sangat kurang dan sangat dibutuhkan mengingat akan persyaratan
administrasi yang diterapkan dalam prosedur penerimaan para calon Pegawai Negeri Sipil yang masih mengacu pada ketentuan bahwa para calon peserta ujian
yang memiliki Ijazah D3 (Diploma) akan menempati posisi Pangkat II/c.
Sehingga perlu adanya perluasan jabatan Golongan III sesuai dengan kebutuhan di
lingkungan kantor Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe.
Para calon Pegawai Negeri Sipil harus berpendidikan serendah-rendahnya D3
(Diploma) dengan harapan agar para calon Pegawai Negeri Sipil pada Komando
Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe memiliki kader yang berilmu
pengetahuan layak dan memadai dengan harapan agar ilmu pengetahuan tersebut
dapat diterapkan pada berbagai pekerjaan dan pengabdian sesuai dengan
bidangnya. Namun masih terdapat suatu hal yang patut untuk diperhatikan, adalah
seorang calon Pegawai Negeri Sipil yang telah dinyatakan lulus dalam
penyeleksian tahap akhir, maka calon Pegawai Negeri Sipil berhak untuk
memiliki status / Pangkat, sehingga perlu adanya perluasan jabatan golongan III
yang sesuai dengan harapan yang dimaksud. (2) Semakin banyaknya tugas-tugas
yang diemban dan harus diselesaikan oleh Komando Resor Militer
011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab kepada bangsa dan negara meliputi pertahanan dan keamanan wilayah tidak
menutup kemungkinan seorang Pegawai Negeri Sipil dan para anggota Tentara
Nasional Indonesia harus selalu siap untuk bekerja diluar jam dinas, sehingga
menimbulkan terjadinya penurunan semangat kerja di kalangan para Pegawai
Negeri Sipil dan para anggota Tentara Nasional Indonesia. Adapun alternatif yangdapat dikembangkan agar dapat meningkatkan kembali semangat kerja para
Pegawai Negeri Sipil dan para anggota Tentara Nasional Indonesia adalah dengan
cara memberikan upah atau honor sebagai insentif kerja lembur yang telah mereka
abdikan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, sehingga kedepannya mereka
akan lebih sejahtera yang pada akhirnya akan dapat membangkitkan semangat dan
loyalitas kerja ke arah yang lebih baik lagi.
9
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 10/11
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh yang “Sangat Kuat” antara Loyalitas Kerja terhadapSemangat Kerja Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Tentara Nasional
Indonesia pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe.
Hal tersebut ditandai oleh nilai R = 0,874 atau (87,4%). Ini memperlihatkan
bahwa besarnya pengaruh dari variabel X terhadap Y dapat dilihat hasil uji
Adjusted R2 = 0.761. Yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas (X)
terhadap variabel Y terjadi sebesar 76,1%. Melalui pengujian secara parsial,
dapat disimpulkan bahwa Loyalitas Kerja sangat berpengaruh terhadap
Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Tentara Nasional
Indonesia pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe.
2. Terdapat sebuah fenomena kecil yang layak untuk mendapat perhatian lebih
menyangkut dengan penambahan alokasi jabatan Golongan III yang sesuaidengan kebutuhan di lingkungan kerja Komando Resor Militer
011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe agar ke depannya para Pegawai Negeri
Sipil yang bersangkutan dapat meningkatkan pengembangan karir ke arah
yang lebih baik lagi sesuai dengan tugas dan pengabdiannya masing-masing
terhadap bangsa dan negara. Dan juga hendaknya pihak manajemen terkait
dapat memberikan upah atau honor kepada para Pegawai Negeri Sipil dan
Anggota Tentara Nasional Indonesia dilingkungan Komando Resor Militer
011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe yang telah rela bekerja tulus penuh
pengabdian di luar jam dinas (lembur) sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan.
Saran
1. Pada dasarnya tidak ada permasalahan ataupun kendala yang berarti dalam
upaya meningkatkan semangat kerja para Pegawai Negeri Sipil dan anggota
Tentara Nasional Indonesia pada instansi Komando Resor Militer
011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe, hanya saja alokasi jabatan dalam
struktur organisasi yang ada pada Komando Resor Militer 011/Lilawangsa
Kota Lhokseumawe perlu diperluas lagi sesuai dengan kebutuhan yang ada.
2. Bagi pihak Komando Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe,
agar dapat kiranya memberikan dana lembur kepada para Pegawai Negeri
Sipil dan anggota Tentara Nasional Indonesia yang telah bekerja diluar jamdinas agar dapat meningkatkan semangat kerja bagi para Pegawai Negeri
Sipil dan anggota Tentara Nasional Indonesia di lingkungan kerja Komando
Resor Militer 011/Lilawangsa Kota Lhokseumawe.
3. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian dimasa yang akan datang
diharapkan agar dapat menambah jumlah variabel penelitian seperti motivasi,
kepuasan kerja, gaya kepemimpinan, komunikasi yang efektif, kerjasama dan
lain-lain. Sehingga diharapkan hasil penelitian tersebut akan menjadi lebih
baik dan sempurna dimasa yang akan datang sehingga nantinya akan dapat
dijadikan referensi untuk mengadakan penelitian lanjutan yang berkaitan
dengan loyalitas dan semangat kerja.
10
7/16/2019 Z Jurnal ISI Budiman
http://slidepdf.com/reader/full/z-jurnal-isi-budiman 11/11
DAFTAR PUSTAKA
Arep, I. dan H. Tanjung. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. PenerbitUniversitas Trisakti, Jakarta.
Dessler, G. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Indeks, Jakarta.
Dwiyanto, Agus. 1995. “Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik”,
Makalah Seminar Jur. Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta 20
Mei.
Flippo, E.B. 1996. Manajemen Personalia. Erlangga, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2009, Analisis Mulitivariate Dengan Program SPSS . Semarang.Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Handoko, T.H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi
Ke-2 BPFE, Yogyakarta.
Hasibuan, M.S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). PT.
Bumi Aksara, Jakarta.
Mahsun, M., 2006, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, BPFE Yogyakarta,
Yogyakarta.
Maman Kh, 2002, ”Menggabungkan Metode Penelitian Kuantitatif dengan
Kualitatif”, Makalah Pengantar Filsafat Sain, Program Pasca Sarjana/S3,
IPB
Robbins, S.P. 2005. Perilaku Organisasi. PT. Indeks, Jakarta.
Soerjono. 1995. “Memperkuat dan Meningkatkan Wibawa Sektor Publik”, dalam
Manajemen Pembangunan No. 11/III.
Sudimin, T. 2003. Whistleblowing: Dilema Loyalitas dan Tanggung Jawab Publik.Jurnal Manajemen dan Usahawan, vol. 12 no. 11. hlm. 3-8.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, cetakan kesembilan, CV Alvabeta:
Bandung
11