zakat profesi

10
ZAKAT PROFESI Oleh : Desy Rahmawati

Upload: desy-rahmawati

Post on 17-Aug-2015

10 views

Category:

Economy & Finance


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Zakat profesi

ZAKAT PROFESI

Oleh : Desy Rahmawati

Page 2: Zakat profesi

A. Definisi Zakat ProfesiB. Latar Belakang Zakat

ProfesiC. Waktu Pengeluaran Zakat

ProfesiD. Nisab Zakat profesiE. Kadar Zakat ProfesiF. Perhitungan Zakat Profesi

Page 3: Zakat profesi

A. Definisi Zakat ProfesiZakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah mencapai nisab. Profesi tersebut misalnya pegawai negeri atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta.

Page 4: Zakat profesi

B. Latar Belakang Zakat profesiBerbeda dengan sumber pendapatan dari pertanian, peternakan dan perdagangan, sumber pendapatan dari profesi tidak banyak dikenal di masa generasi terdahulu. Oleh karena itu pembahasan mengenai tipe zakat profesi tidak dapat dijumpai dengan tingkat kedetilan yang setara dengan tipe zakat yang lain. Namun bukan berarti pendapatan dari hasil profesi terbebas dari zakat, karena zakat secara hakikatnya adalah pungutan terhadap kekayaan golongan yang memiliki kelebihan harta untuk diberikan kepada golongan yang membutuhkan.

Page 5: Zakat profesi

QS. Al-Baqarah (2) ayat 267 :

-م+ +ت ب 0س0 ك م0ا 0ات5 7ب ط0ي م5ن+ +ف5ق-وا 0ن أ -وا آم0ن Eذ5ين0 ال Hه0ا ي0 أ 0ا ي

5يث0 ب +خ0 ال 0مEم-وا 0ي ت و0ال األر+ض5 م5ن0 -م+ 0ك ل 0ا ن ج+ 0خ+ر0 أ و0م5مEاف5يه5 -غ+م5ض-وا ت 0ن+ أ 5ال إ 5آخ5ذ5يه5 ب -م+ ت 0س+ و0ل +ف5ق-ون0 -ن ت +ه- م5ن

ح0م5يد^ a5ي غ0ن Eه0 الل E0ن أ 0م-وا و0اع+ل

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Page 6: Zakat profesi

C. Waktu Pengeluaran Zakat Profesi Pendapat As-Syafi'i dan Ahmad mensyaratkan haul

(sudah cukup setahun) terhitung dari kekayaan itu didapat.

Pendapat Abu Hanifah, Malik dan ulama modern, seperti Muh Abu Zahrah dan Abdul Wahab Khalaf mensyaratkah haul tetapi terhitung dari awal dan akhir harta itu diperoleh, kemudian pada masa setahun tersebut harta dijumlahkan dan kalau sudah sampai nisabnya maka wajib mengeluarkan zakat.

Pendapat ulama modern seperti Yusuf Qardhawi tidak mensyaratkan haul, tetapi zakat dikeluarkan langsung ketika mendapatkan harta tersebut. Mereka mengqiyaskan dengan zakat pertanian yang dibayar pada setiap waktu panen.

(haul:lama pengendapan harta).

Page 7: Zakat profesi

D. Nishab Zakat ProfesiNisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada nisab zakat tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara dengan 520 kg beras. Hal ini berarti bila harga beras adalah Rp 4.000/kg maka nisab zakat profesi adalah 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000. Namun mesti diperhatikan bahwa karena rujukannya pada zakat hasil pertanian yang dengan frekuensi panen sekali dalam setahun, maka pendapatan yang dibandingkan dengan nisab tersebut adalah pendapatan selama setahun.

Page 8: Zakat profesi

E. Kadar Zakat ProfesiPenghasilan profesi dari segi wujudnya berupa uang. Dari sisi ini, ia berbeda dengan tanaman, dan lebih dekat dengan emas dan perak. Oleh karena itu kadar zakat profesi yang diqiyaskan dengan zakat emas dan perak, yaitu 2,5% dari seluruh penghasilan kotor. Hadits yang menyatakan kadar zakat emas dan perak adalah:

“Bila engkau memiliki 20 dinar emas, dan sudah mencapai satu tahun, maka zakatnya setengah dinar (2,5%)” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Baihaqi).

Page 9: Zakat profesi

F. Perhitungan Zakat ProfesiMenurut Yusuf Qardhawi ada 2 jenis perhitungan zakat profesi :

1. Perhitungan Secara Langsung

Zakat dihitung dari 2,5% dari penghasilan kotor seara langsung, baik dibayarkan bulanan atau tahunan. Metode ini lebih tepat dan adil bagi mereka yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp 3.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar: 2,5% X 3.000.000=Rp 75.000 per bulan atau Rp 900.000 per tahun.

Page 10: Zakat profesi

2. Setelah Dipotong Dengan Kebutuhan Pokok

Zakat dihitung 2,5% dari gaji setelah dipotong dengan kebutuhan pokok. Metode ini lebih adil diterapkan oleh mereka yang penghasilannya pas-pasan. Contoh: Seseorang dengan penghasilan Rp 1.500.000,- dengan pengeluaran untuk kebutuhan pokok Rp 1.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar : 2,5% X (1.500.000-1.000.000)=Rp 12.500 per bulan atau Rp 150.000,- per tahun.