zakat satu pembinaan ekonomi
DESCRIPTION
zakat dalam kajianTRANSCRIPT
-
ZAKAT SATU PEMBINAAN EKONOMI
Dimaksud dengan ZAKAT sama dengan yang oleh Hadits yang telah
kita sitir di atas yaitu = wa aatu zakaata = juga di namakan orang
Rukun Islam yang ke tiga.
-
Selanjutnya ZAKAT satu Pembinaan Ekonomi kita kasifikasikan dan
spesialisasikan menjadi Zakat satu Sistem Perekonomian dan Zakat
satu Sistem anggaran.
1. Zakat satu Sistem Perekonomian.
AQMSR mengenal hanya dua sistem perekonomian, yang oleh Surat
Ar Ruum ayat 39 menjelaskan demikian Artinya :
wamaa aataytum min riban liyarbuwa fii amwaali alnnaasi falaa
yarbuu 'inda allaahi wamaa aataytum min zakaatin turiiduuna wajha
allaahi faulaa-ika humu almudh'ifuuna
Dan tidak adalah yang kalian ujudkan, atas pilihan Zdulumat
menurt S-Sy apapun, menjadi sistem Perekonomian model Riba guna
kalian menyadap keuntungan dalam lalu-lintas harta sesama
manusia maka Riba satu Sistem Perekonomian yang mereka lakukan
itu bukanlah system redha Allah. Sebaliknya tidak adalah yang
kalian ujudkan, dengan pilihan NUR yakni AQMSR ini, menjadi Zakat
satu Sistem Perekenomian niscaya kalian mengingini redha Allah
menurut Sunnah Rasul ini maka mereka yang demikian adalah
orang-orang yang mendapat kehidupan-ganda (di dunia hasanah
dan Akhirat juga Hasanah) yang demikian beruntung.
-
Watak dari Riba satu Sistem Perekonomian untuk mana orang yang
ber-IMAN di minta menjauhkan diri oleh Surat Ali Imran ayat 130
menegaskan demikian, Artinya :
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa ta/kuluu alrribaa adh'aafan
mudaa'afatan waittaquu allaaha la'allakum tuflihuuna
Wahai orang yang telah menyatakan diri hidup berpandangan dan
bersikap dengan AQMSR : Janganlah kalian hidup makan-minum
menurut Riba satu Sistem Perekonomian yang ganda menggandakan
keuntungan menurut cara presentasi yang demikian bedebah, dan
berbuat patuhlah kalian, dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul
ini, semoga kalian, dengan AQMSR ini, dapat menenangkan satu
kehidupan yang demikian agung.
Singkatnya Riba satu Sistem Perekonomian terkutuk oleh Hadits
menegaskan demikian , Artinya
Setiap investasi modal yang menyadap keuntungan adalah Riba.
Singkatnya Riba satu Sistem Perekonomian adalah meliputi
produksi, distribusi dan konsumsi, kesemuanya dalam bentuk
dimana manusia menjadi Subjek dan semua selainnya adalah Objek,
sehingga berujud Sosial Piramid.
Sebaliknya ZAKAT satu Sistem Perekonomian adalah juga meliputi
produksi, Distribusi dan Konsumsi.
-
a. ZAKAT satu Sistem Produksi.
Zakat satu Sistem Produksi maka faktor-faktornya kita bagi menjadi
sebagai berikut :
a).Alam semesta adalah milik Allah,
oleh Surat Baqarah ayat 107, Surat Ali Imran ayat 189, Surat Araf
ayat 158, Surat Taubah ayat 116, Surat Furqan ayat 2, Surat Zumar
ayat 44, Surat Zuohruf ayat 85, Surat Syuura ayat 49, Surat
Jatstsiyah ayat 26, Surat Fath ayat 14, Surat Hadid ayat 2 dan 5,
Surat Buruj ayat 5, Surat Madah ayat 18, 40, dan ayat 120, Surat
Nur ayat 42, dsb., menegaskan demikian, Artinya :
Dan seperti halnya kemampuan hidup semesta angkasa dan bumi
ini satu milik menurut Allah, begitulah semesta
kebudayaan/peradaban, yakni menurut-Nya dengan pembuktian
Sunnah Rasul adalah satu penataan kehidupan yang demikian
revolusioner.
Yang demikian ini secara umum adalah tersimpul dalam Surat Al
Fatihah memfungsikan ayat 4, yang sudah kita sitir diatas.
Diantara yang paling penting kedudukannya dalam perekonomian
dari ke semua ini adalah kedudukan tanah.
b). Kedudukan Tanah.
Sudah kita sitir diatas Surat ar Rahman ayat 10 12 bawa Allah
memfungsikan Bumi, berikut panennya, adalah untuk seluruh
makhluk.
-
( Jadi hak manusia hanyalah hak usaha atas perintah Allah menurut
Sunnah Rasul-NYA, dus tidak boleh pemilikan makhluk baik
individuil maupun secara golongan/kolektip ).
Yang demikian perintah Hadits yang menegaskan demikian, Artinya :
Siapa yang menguasai sepetak tanah maka hendaknya dia
menganggap sendiri atau jika tidak demikian, menyerahkan kepada
saudara se-Iman-nya cuma-cuma, untuk mana dilarang sewa-tanah,
dilarang kuli-tanah, juga tidak boleh bagi hasil.
Didalam Hadits lain malah nabi Muhammad saw. lebih mempertegas
lagi :
jika tidak mau digarap sendiri maka rampaslah.
Jadi didalam Zakat satu Sistem Perekonomian umumnya dan Zakat
satu Sistem produksi khususnya tidak boleh ada pemilikan tanah
individuil tanpa digarap sendiri (fiodalisme) juga tidak boleh
pemilikan tanah kolektipisme/komunisme, tetapi harus demikian,
seperti Hadits diatas, dalam bentuk keselurahannya yang Kal Jasadi.
Begitulah pula halnya dengan modal selain tanah.
-
c). Kedudukan Modal-1).
Sudah kita sitir Surat At Taubah ayat 111
inna allaaha isytaraa mina almu/miniina anfusahum wa-
amwaalahum bi-anna lahumu aljannata yuqaatiluuna fii sabiili
allaahi fayaqtuluuna wayuqtaluuna wa'dan 'alayhi haqqan fii
alttawraati waal-injiili waalqur-aani waman awfaa bi'ahdihi mina
allaahi faistabsyiruu bibay'ikumu alladzii baaya'tum bihi wadzaalika
huwa alfawzu al'azhiimu
Bahwa Allah dengan AQMSR ini telah membeli dari orang yang
hidup berpandangan dan bersikap dengan yang demikian diri
mereka dan seluruh harta harta bendanya menjadi milik Allah.
Kecuali itu maka Surat Taubah ayat 34 memperingatkan , Artinya :
-
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu inna katsiiran mina al-ahbaari
waalrruhbaani laya/kuluuna amwaala alnnaasi bialbaathili
wayashudduuna 'an sabiili allaahi waalladziina yaknizuuna
aldzdzahaba waalfidhdhata walaa yunfiquunahaa fii sabiili allaahi
fabasysyirhum bi'adzaabin aliimin
Wahai orang yang hidup berpandangan dan bersikap dengan AQ
MS-Rasul : Sebenarnya golongan Pendeta/Ulama dan Pemimpin2
Yahudi/Kristen, mereka, atas pilihan Zdulumat MS-Syayaathin,
sungguh mereka makan-minum harta-benda manusia menurut
Sistem Bathil (Riba satu Sistem Perekonomian) yaitu mereka dengan
demikian menyimpang dari sistem yang telah diajarkan Allah MS-
Rasul-Nya (Zakat satu Sistem Perekonomian).
Yaitu mereka, dengan demikian melakukan Sistem monotor atas
dekingan Mas dan Perak (sistem Charter/giral) yakni mereka,
dengan begitu, tidak mau ber-ekonomi menurut sistem yang telah
diajarkan oleh Allah MS-Rasul-Nya (Zakat satu Sistem
Perekonomian).
Maka, dengan AQ MS-Rasul ini, jelaskan terhadap mereka yang
demikian itu adalah menjadi satu kehidupan saling nista tiada
tanding (didunia huru-hara/bencana dan diakhirat lebih dahsyat
lagi).
Lebih tajam lagi maka Surat Al Humazah menandaskan, demikian,
Artinya :
-
waylun likulli humazatin lumazatin
(1). Jahannam jualah ujudnya setiap Humazah lagi Humazah.
alladzii jama'a maalan wa'addadahu
(2). Yaitu Kapitalis-Fiodalis yang melakukan investasi modal yaitu
mem-presentasikannya berlipat jumlah.
yahsabu anna maalahu akhladahu
(3). Dia mengira bahwa hartanya itu satu kekuatan yang
menambah.
kallaa layunbadzanna fii alhuthamati
(4). Tidak demikian, malah pasti akan menjerumus menjadi
Huthamah.
-
wamaa adraaka maa alhuthamatu
(5). Tahukah kalian, apa gerangan yang disebut Huthamah?.
naaru allaahi almuuqadatu
(6). Yaitu pilihan Zdulumat satu laknat Allah MS-Syayaathin yang
bagaikan si Jago-Merah membakar musnah.
allatii taththhali'u 'alaa al-af-idati
(7). Yang demikian, satu pilihan Zdulumat MS-Syayaathin,
membakar hati menghambur dendam kesumah.
lnnahaa 'alayhim mu/shadatun
(8). Sebenarnya yang demikian, atas mereka yang memilih
Zdulumat MS-Syayaathin, adalah satu kehidupan resah gelisah.
-
fii 'amadin mumaddadatin
(9). Ujud kehidupan Sosial Piramid dari pilihan Zdulumat MS-
Syayaathin yang bagaikan tumpukan beban yang terus menerus
menambah.
Dengan demikian pembuktian2 tersebut diatas menjadi jelas bahwa
kedudukan modal didalam Zakat satu Sistem Perekonomian adalah
milik Allah sebagai amanat dalam tangan manusia yang tidak boleh
mengambil keuntungan apapun, demikian pembuktian Chulafa-ur
Rasyidin.
d). Kedudukan Manusia.
Jikalau di dalam sistem Riba satu Sistem Perekonomian
kedudukan manusia itu menjadi terombang ambing antara Subjek-1)
dan atau Objek-2) sehingga dapat dipastikan menjadi Saling Objek-
3) maka kedudukan manusia didalam Zakat satu Sistem
Perekonomian, seperti sudah dibuktikan Konsepsi Islam, adalah
menjadi Wakil Subjek-4), yaitu orang yang hidup berbuat Atas
nama Allah,
seperti sudah kita sitir dari Surat Al Fatihah diatas, yakni satu
jawaban atas perintah Surat Al Alaq ayat 1-5, yang menegaskan
demikian , Artinya :
-
iqra/ bi-ismi rabbika alladzii khalaqa
(1). Nyatakanlah diri kalian untuk hidup berbuat Atas nama
Pembimbing kalian dengan satu ajaran MS-Rasul-NYA, DIA seperti
halnya mencipta segala begitu AQ MS-Rasul ini untuk membangun
akhlak.
khalaqa al-insaana min 'alaqin
(2). DIA, seperti halnya mencipta manusia biologis dari golongan
alaq, demikian AQ MS-Rasul ini untuk kebudayaan/peradaban satu
akhlak.
iqra/ warabbuka al-akramu
(3). Nyatakanlah diri kalian untuk hidup demikian yaitu menurut
ajaran Pembimbing kalian dengan pembuktian S-Rasul ini adalah
pembina satu kehidupan yang lebih mulia.
alladzii 'allama bialqalami
(4). DIA yang telah mengajarkan satu ILMU yang telah dibukukan
menurut satu penulisan (1 Qalam).
-
'allama al-insaana maa lam ya'lam
(5). DIA, dengan AQ MS-Rasul ini, mengajarkan manusia satu ILMU
yang dia belum pernah mengenal demikian.
Seterusnya ujud manusia yang hidup Atas nama Allah ini oleh
Surat Ali Imran ayat 1 menggambarkan demikian , Artinya :
Yaitu (yang disebut Ulil albab) adalah mereka yang hidup sadar
dengan ajaran Allah MS-Rasul-NYA baik dikala sedang tegak berdiri
maupun dikala sedang duduk juga dikala sedang berbaring, yakni
mereka berpikir dengan AQ MS-Rasul ini perihal ujud kejadian
semesta angkasa dana ujud kejadian kehidupan di bumi sehingga
menyatakan sikap :
Wahai Pembimbing kami : ANDA telah menciptakan yang demikian
itu bukan menurut sistem bathil. Seperti halnya semesta kehidupan
ini adalah satu kesibukan menurut ANDA, maka begitu dengan AQ
MS-Rasul ini, bebaskanlah kami dari kehidupan nista satu hasil
pilihan Zdulumat MS-Syayaathin yang bagaikan si Jago-Merah habis
membakar.
______________________
1). Istilah Subjek ialah yang menentukan secara mutlak.
2). Objek ialah yang mutlak ditentukan oleh yang lain.
-
3). Saling Objek ialah tidak menentu sehingga menjadi saling
genjot, saling makan atau saling tipu, dsb.
4). Wakil Subjek ialah bertidak atas nama menurut satu mandat
pasti.
Seterusnya manusia Atas nama Allah ini menganut satu sikap
dalam keseluruhan diantara sesamanya yang oleh Surat Ash Shafff
ayat 4 menggambarkan demikian , Artinya :
inna allaaha yuhibbu alladziina yuqaatiluuna fii sabiilihi shaffan ka-
annahum bunyaanun marshuushun
sebenarnya Allah, atas pilihan AQ MS-Rasul ini, menginginkan
mereka yang lagi di medan-tempur Jihad menurut Sistem ajaran
Allah dengan pembuktian ajaran Allah MS-Rasul ini menjadi satu
Sunnah yang bagaikan satu bangunan tersusun utuh.
Susunan tenaga manusia yang demikian oleh Hadits yang telah kita
sitir diatas mengistilahkan Kal Jasadi, suka dan duka ditanggung
bersama.
Begitu yang demikian oleh Hadits lain lagi menggambarkan satu
susunan kerja, demikian , Artinya :
Saudara-mu yang di bawah pimpinan-mu oleh Allah, atas pilihan AQ
MS-Rasul, menjadikan mereka yang demikian menjadi amanat Allah
dalam tangan kalian. Maka siapa saja yang kepadanya di percayakan
-
untuk memimpin saudaranya dalam suatu pekerjaan hendaknya dia
memberikan makanannya sama dengan yang dimakannya sendiri,
mempakainkannya sama dengan yang dia memakai untuk dirinya
sendiri dan jangan menyerahkan pekerjaan lebih berat dari yang ia
mampu melaksanakannya.
Prinsip management yang demikian dimaksud di atas ini bukanlah
prinsip Bawa kambing dengan kulit nangka (Perspektif) ala
Zdulumat MS-Syayaathin Barat dan Timur mengejar asap atau
bagaikan anjing melahab tahi atau maling yang melaksanakan
rampokan dengan semboyan membangun, tetapi satu management
menurut tauladan Muhammad saw. yang pokok2-nya adalah
demikian :
- Syajaaah, satu keberanian ILMI-ah atas pilihan AQ MS-Rasul
sehingga, kalau di pandang perlu, sanggup berjembatan lidah
harimau untuk menembusi perut harimau.
- Fatharah, ahli dan lincah berbuat atas pilihan AQ MS-Rasul.
- Amanah, hidup bertanggung jawab dengan AQ MS-Rasul sepenuh
hati.
- Sidqah, kejujuran ILMI-ah dalam satu kehidupan atas pilihan AQ
MS-Rasul.
- Tabligh, mencapai tujuan dengan pilihan AQ MS-Rasul.
Kesemuanya ini, menurut tauladan Muhammad saw., dalam
hubungan dengan Surat Al Fat-h ayat 29 yang telah kita sitir diatas,
-
oleh Surat Ahzab ayat 21 dan Surat Mumtahinah ayat 4 dan 6
menetapkan demikian, Artinya :
muhammadun rasuulu allaahi waalladziina ma'ahu asyiddaau 'alaa
alkuffaari ruhamaau baynahum taraahum rukka'an sujjadan
yabtaghuuna fadhlan mina allaahi waridhwaanan siimaahum fii
wujuuhihim min atsari alssujuudi dzaalika matsaluhum fii
alttawraati wamatsaluhum fii al-injiili kazar'in akhraja syath-ahu
faaazarahu faistaghlazha faistawaa 'alaa suuqihi yu'jibu alzzurraa'a
liyaghiizha bihimu alkuffaara wa'ada allaahu alladziina aamanuu
wa'amiluu alshshaalihaati minhum maghfiratan wa-ajran 'azhiimaan
Sungguh benar-2 lah ujud kehidupan Rasul-Allah, Patron kehidupan
satu2nya yang objektip menurut ajaran Allah, bagi kalian yang mau
demikian, adalah tauladan indah dalam mencapai kehidupan
Hasanah disunia & Ahirat bagi siapa yang berharap hidup demgan
ajaran Allah MS-Rasul-NYA yaitu jalannya sejarah menuju satu
kesudahan terahir adalah existensi demi pilihan Ajaran Allah MS-R-
-
NYA yaitu mereka hidup sadar dengan ajaran Allah MS-R-NYA
sedalam2nya.
Ada golongan orang yang menuduh management hidup yang
demikian adalah terlalu kaku, keras dsb, maka terhadap yang
demikian Surat Ali Imran : 132 & 159 dalam hubungannya dengan
surat Maidah : 11, Srt Taubah : 51, Srt Ibrahim : 11 Srt Thagabun :
13 , menjawab demikian, Artinya :
wa-athii'uu allaaha waalrrasuula la'allakum turhamuuna
132). Satu ketika di kala dua golongan manusia di antara kalian
yang hidup berpandangan & bersikap dengan AQ MS-Rasul ini ber-
cita2, atas pilihan Dzulumat MS-Sy, ingin melakukan pecah-belah
maka Allah jualah atas pilihan mereka sendiri dengan yang
demikian, adalah menjadi Pembimbing keduanya, dan menurut
ajaran Allah-lah maka orang2 yang benar2 hidup berpandangan &
bersikap dengan ajaran Allah MS-Rasul-NYAhendaknya hidup
berbuatlah Atas nama Allah.. dalam keadaan bagaimanapun.
fabimaa rahmatin mina allaahi linta lahum walaw kunta fazhzhan
ghaliizha alqalbi lainfadhdhuu min hawlika fau'fu 'anhum waistaghfir
-
lahum wasyaawirhum fii al-amri fa-idzaa 'azamta fatawakkal 'alaa
allaahi inna allaaha yuhibbu almutawakkiliina
159). Maka dengan satu kenyataan kehidupan Saling-Kasih-
Sayang (Madinah Munawwarah) dari hasil pilihan ajaran Allah MS-
Rasul ini berarti Anda (Muhammad saw.) berhati lembut untuk
mereka dalam satu kehidupan. Dan jikalau Anda (dengan demikian
dianggap) berhati keras sungguh sekalian manusia yang bersama
anda pasti telah kabur semua (mengapa tidak?). Maka berlapang
dadalah anda perihal mereka yang demikian yakni tuntutlah satu
revolusi dengan AQ MS-Rasul ini menjadi satu ujud kehidupan
mereka & ajaklah mereka untuk sama2 menanggapi dalam
pelaksanaan AQ MS-R ini sehingga, apabila anda telah berbulat cita
dengan yang demikian, maka bertindaklah menjadi hidup Atas
nama Allah. Sebenarnya Allah, atas pilihan AQ MS-Rasul ini
menginginkan orang menjadi hidup berbuat Atas nama Allah..
tanpa tedeng aling2.
Selanjutnya kedudukan manusia, dilihat dari sektor Produksi, oleh
Srt An Najm : 39 48 membagi menjadi dua kelas sistim
perekonomian, demikian, Artinya :
wa-an laysa lil-insaani illaa maa sa'aa
(39). Dan bahwa tidak adalah bagi setiap manusia kecuali apa yang
dia, menurut masing2 pilihan ILMU, mengerjakannya.
-
wa-anna sa'yahu sawfa yuraa
(40). Dan bahwa hasil usahanya itu kelak dia, menurut masing2
pilihan ILMU-nya, akan melihat nyata.
tsumma yujzaahu aljazaa-a al-awfaa
(41). Selanjtnya dia, menurut pilihan ILMU masing2, akan
mendapat bagian menjadi satu imbalan menurut tanggapannya.
wa-anna ilaa rabbika almuntahaa
(42). Yaitu bahwa, dengan pilihan ILMU menurut ajaran
Pembimbing anda (Muhammad saw.), masing2 menyudahi
hidupnya.
wa-annahu huwa adhaka wa-abkaa
(43). Yakni sebenarnya DIA, dengan NUR yakni AQ MS-Rasul
membangun satu kehidupan Riang-Gembira dan atas pilihan
Dzulumat MS-Sy mengujudkan satu kehidupan Meratap-Duka.
-
wa-annahu huwa amaata wa-ahyaa
(44). Yaitu sesungguhnya DIA atas pilhan Dzulumat MS-Sy,
mengujudkan satu kehidupan saling memusnahkan sesama dan,
dengan pilihan NUR yakni AQ MS-Rasul ini, membangunkan satu
kehidupan saling menghidupkan sesamanya.
wa-annahu khalaqa alzzawjayni aldzdzakara waal-untsaa
(45). Yakni sebenarnya DIA, seperti halnya mencipta pasangan Pria
& Wanita, begitu AQ MS-Rasul ini yaitu NUR Lawan Dzulumat
membangun pasangan Budaya.
min nuthfatin idzaa tumnaa
(46). Seperti halnya perujudan Nuthfah dikala mani telah
dipancarkannya, begitu AQ MS-R kapan saja memadu rasa.
wa-anna 'alayhi alnnasy-ata al-ukhraa
(47). Yaitu sungguh atas pilihan yang demikian, yaitu AQ MS-R ini,
satu perujudan revolusi yang pasti mencapai tujuannya (Hasanah di
dunia & di Ahirat kelak).
-
wa-annahu huwa aghnaa wa-aqnaa
(48). Yakni benar2lah DIA, atas pilihan NUR yaitu AQ MS-R ini
Pembimbing kehidupan yang mencukupi segala dan dengan pilihan
Dzulumat MS-Sy manapun,Pembina Kehidupan Duka-Nestapa.
Dengan pembuktian2 tersebut diatas menjadi jelas bahwa setiap
manusia, dilihat dari sudut pilihan ILMU masing2, dapat digolongkan
menjadi pendukung Zakat satu sistim Produksi bagi yang memilih
NUR yakni AQ MS-Rasul ini & pendukung Riba satu sistim
perekonomian umumnya & Produksi khususnya.
Seterusnya Surat An Nahl ayat 63 72 mengungkap penggolongan
manusia, dilihat dari sudut kedudukan/bidangnya dari masing2
sistim perekonomian demikian, Artinya :
taallaahi laqad arsalnaa ilaa umamin min qablika fazayyana lahumu
alsysyaythaanu a'maalahum fahuwa waliyyuhumu alyawma
walahum 'adzaabun aliimun
(63).Demi Allah, atas pembuktian al-Quran menurut Sunnah Rasul
ini, sungguh telah KAMI utus kepada bangsa-bangsa sebelum kalian
(Muhammad) satu misi NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul
sebelumnya misi al-Quran yang demikian NUR dan Dzulumat
menurut Sunnah Rasul kalian. Akhirnya Syaitan, atas pilihan
Dzulumat menurut Sunnahnya, menghiasi menjadi segala laku
perbuatan bagi yang doyan demikian. Selanjutnya DIA, pada giliran
-
sejarah tegaknya al-Quran menjadi satu kehidupan menurut Sunnah
Rasul-NYA, adalah yang memimpinnya, yaitu, bagi yang berlaku
Dzulumat menurut Sunnah Syayatin apapun itu, adalah suatu
siksaan yang demikian merinding.
wamaa anzalnaa 'alayka alkitaaba illaa litubayyina lahumu alladzii
ikhtalafuu fiihi wahudan warahmatan liqawmin yu/minuuna
(64).Dari itu KAMI tidak turunkan al-Quran menjadi satu kitab
yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul kalian
(Muhammad) kecuali untuk menjelaskan bagi yang mereka itu, atas
pilihan aduk-adukan NUR-Dzulumat menurut Sunnah Syayatin
apapun, saling baku hantam terhadap yang demikian, yakni satu
pedoman hidup, ialah satu kehidupan saling kasih-sayang bagi
bangsa yang mau hidup berpandangan dan bersikap dengan yang
demikian agung.
waallaahu anzala mina alssamaa-i maa-an fa-ahyaa bihi al-ardha
ba'da mawtihaa inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yasma'uuna
(65).Yakni Allah, seperti halnya DIA menurunkan dari angksa
menjadi air hujan maka dengan itu DIA menghidupkan permukaan
-
bumi ini sesudah matinya, begitu al-Quran yang demikian NUR dan
Dzulumat menurut Sunnah Rasul ini untuk budaya. Sungguh dalam
ungkapan-ungkapan yang demikian itu adalah benar-benar suatu
pembuktian ILMI-ah bagi bangsa yang mau bertanggapan demikian
agung.
wa-inna lakum fii al-an'aami la'ibratan nusqiikum mimmaa fii
buthuunihi min bayni fartsin wadamin labanan khaalishan saa-ighan
lilsysyaaribiina
(66).Yaitu sebenarnya bagi kalian, pada hewan ternak itu, sungguh
satu ibarat, seperti halnya KAMI melayani kalian dari yang dalam
perutnya dari sebangsa cairan, ialah semodel darah, menjadi susu
yang murni lagi yang segar bagi peminum-peminumnya, begitu al-
Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul
tiada tanding.
wamin tsamaraati alnnakhiili waal-a'naabi tattakhidzuuna minhu
sakaran warizqan hasanan inna fii dzaalika laaayatan liqawmin
ya'qiluuna
-
(67).Juga, seperti halnya dari berbagai panen korma dan macam-
macam panen anggur darimana kalian bikin menjadi yang
memabukkan dan yang membikin hidup menjadi baik, begitu al-
Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul
untuk budaya yang tiada tanding. Sebenarnya dalam ungkapan yang
demikian itu adalah sungguh satu pembuktian hidup ILMI-ah bagi
bangsa yang mau ber-akal dengan yang demikian agung.
wa-awhaa rabbuka ilaa alnnahli ani ittakhidzii mina aljibaali
buyuutan wamina alsysyajari wamimmaa ya'risyuuna
(68).Yaitu, ibarat pembimbing kalian mengajar kepada lebah :
Hendaknya kalian bikin rumah-rumah kalian menjadi bagaikan
semodel gunung yang bergantung ke dahan dan berpuncak ke
bawah dan dari tumbuh-tumbuhan menjadi madu , yakni dari yang
demikian mereka (manusia) menyegarkan hidupnya, begitu al-
Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul
untuk budaya agung.
tsumma kulii min kulli altstsamaraati fauslukii subula rabbiki
dzululan yakhruju min buthuunihaa syaraabun mukhtalifun
-
alwaanuhu fiihi syifaaun lilnnaasi inna fii dzaalika laaayatan
liqawmin yatafakkaruuna
(69).Seterusnya, seperti pembimbing kalian mengajar lebah :
Makanlah dari setiap panen selanjutnya tempuhlah tatanan hidup
pembimbing kalian dengan hati serendah-rendahnya, dari perutnya
itu keluarlah minuman (madu) yang aneka ragam warnanya di
dalam yang demikian adalah obat bagi manusia, begitu al-Quran
yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul untuk
budaya. Sungguh dalam ungkapan-ungkapan yang demikian adalah
benar-benar pembuktian ILMI-ah bagi bangsa yang mau berpikir
dengan yang demikian agung.
waallaahu khalaqakum tsumma yatawaffaakum waminkum man
yuraddu ilaa ardzali al'umuri likay laa ya'lama ba'da 'ilmin syay-an
inna allaaha 'aliimun qadiirun
(70).Yakni Allah ibaratnya DIA mencipta kalian kemudian
mempersetimbangkan hidup kalian atas satu pilihan ILMU tertentu
dan yang sebagian kalian adalah yang mengalami lanjut usia agar
dia itu tidak bisa ber-ilmu apapun sesudah dia menguasai satu ILMU,
begitulah pembuktian al-Quran yang demikian NUR dan Dzulumat
menurut Sunnah Rasul terhadap yang aduk-adukan NUR-Dzulumat
menurut Sunnah Syayatin apapun. Sesungguhnya Allah, atas pilihan
al-Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul-
-
NYA, adalah pembina kehidupan lebih ILMI-ah lagi perancang
kepastian hidup demikian revolusioner
waallaahu fadhdhala ba'dhakum 'alaa ba'dhin fii alrrizqi famaa
alladziina fudhdhiluu biraaddii rizqihim 'alaa maa malakat
aymaanuhum fahum fiihi sawaaun afabini'mati allaahi yajhaduuna
(71).Yaitu Allah, atas pilihan al-Quran yang demikian NUR dan
Dzulumat menurut Sunnah Rasul-NYA, melebihkan bagian kalian
yang berlaku NUR menurut Sunnah Rasul atas bagian yang berlaku
Dzulumat menurut Sunnah Syayatin apapun dalam sistem
pembagian rezeki. Maka yang mendapat lebih itu adalah pen-
dzulumat-an menurut Sunnah Syayatin apapun atas rezeki yang
karyawannya berhak atas yang demikian sebab, dalam hal yang
demikian, mereka adalah sama haknya. Maka, mengapa pilihan al-
Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul
Allah ini mereka putar balik menjadi aduk-adukan NUR-Dzulumat
menurut Sunnah Syayatin apapun ?!
-
waallaahu ja'ala lakum min anfusikum azwaajan waja'ala lakum min
azwaajikum baniina wahafadatan warazaqakum mina
alththhayyibaati afabialbaathili yu/minuuna wabini'mati allaahi hum
yakfuruuna
(72).Yakni Allah, seperti halnya DIA mencipta kalian dari hakikat
kejadian kalian menjadi suami dan atau isteri dan DIA bikin dari
suami dan atau isteri kalian itu anak-anak dan cucu seterusnya DIA
kurniakan kalian macam-macam yang bermanfaat untuk hidup
kalian, begitu al-Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut
Sunnah Rasul-NYA untuk budaya kalian.
Maka, pantaskah mereka hidup mengabdi dengan penyelewengan
Dzulumat menjadi sistem hidup batil menurut Sunnah Syayatin
sekaligus mereka berlaku negatif terhadap kurnia Allah atas
pembuktian ILMI-ah menurut Sunnah Rasul-NYA yang demikian
agung.
Dari itu selanjutnya kedudukan manusia didalam Zakat satu sistim
Produksi, kita klasifikasi & spesialisasi menjadi golongan Produktif &
golongan Non Produktif.
(a).Tenaga Produktif.
Surat Ash Shaffat ayat 60 71 menegaskan hakikat hidup
kebudayaan atau peradaban itu ialah kerja atau berbuat, secara
umum demikian, Artinya :
-
inna haadzaa lahuwa alfawzu al'azhiimu
60.Sebenarnyalah Al Quran, Pembimbing kehidupan yang tiada
tandingan.
limitsli haadzaa falya'mali al'aamiluuna
61.Menurut model inilah maka setiap manusia dipersilahkan
membentuk kehidupan.
adzaalika khayrun nuzulan am syajaratu alzzaqquumi
62.Apakah mau NUR, pembangkit kehidupan merindang kepuasaan,
ataukah menurut Zdulumat, pembangkit kehidupan yang
mengerikan.
innaa ja'alnaahaa fitnatan lilzhzhaalimiina
63.Sesungguhnya tanggapan Zdulumat mssy itu KAMI, ALLAH, bikin
menjadi satu gambaran kehidupan yang tidak berujung dan tidak
berpangkal.
-
innahaa syajaratun takhruju fii ashli aljahiimi
64.Sebenarnyalah peradaban Zdulumat mssy adalah satu pancaran
dari kebudayaan jahannam.
thal'uhaa ka-annahu ruuusu alsysyayaathiini
65.Seolah-olahnya penaka sorban melayang diatas kepala syaithaan.
fa-innahum laaakiluuna minhaa famaali-uuna minhaa albuthuuna
66.Maka ujudnya itu bagaikan sejenis hidangan yang makin dimakan
semakin membangkitkan kelaparan.
tsumma inna lahum 'alayhaa lasyawban min hamiimin
67.Selanjutnya, ibarat semacam minuman yang kian diminum
semakin membakar kerongkongan.
-
tsumma inna marji'ahum la-ilaa aljahiimi
68.Akhirnya kelak, akan berkesudahan ke dalam satu kehancuran.
innahum alfaw aabaa-ahum daalliina
69.Sebenarnya mereka adalah kelanjutan dari orang-orang dahulu
yang bertanggapan Zdulumat mssy.
fahum 'alaa aatsaarihim yuhra'uuna
70.Maka hakekatnya itu bagaikan pedagang yang dengan modal
recehan menyadap keuntungan melalui satu perkreditan.
walaqad dhalla qablahum aktsaru al-awwaliina
71.Dan sungguh menurut itulah orang-orang terdahulu men-
zdulumatkan diri mssy.
-
Titik berat yang kita maksud dari petikan diatas ialah tekanannya
bahwa hidup kebudayaan / Peradaban itu ialah Kerja / Berbuat.
Sedang yang kita maksudkan dengan istilah Produktip ialah
tekanan kepada kerja menghasilkan berbagai keperluan hidup
berikut jasa2.
Jadi Golongan Produktip disini ialah golongan2 manusia yang
langsung menghasilkan berbagai keperluan hidup & jasa2. Dan
pemegang kekuasaan/Pelaksana amanat didalam Islam satu
penataan, oleh pendapatannya yang lain dari golongan yang
langsung berproduksi, akan kita Klasifikasi kedalam golongan Non-
Produktip.
Sampai disini perlu ditekankan bahwa golongan Produktip didalam
Zakat satu sistim perekonomian, meliputi produsi, distribusi &
konsumsi adalah berdasar IMAN menuju IHSAN dengan SAAH Satu
management untuk mencapai Husnul-Khatimah, sedang didalam
pendukung RIBA satu sistim perekonomian adalah seperti yang oleh
Surat Al Araaf : 176 demikian, Artinya :
walaw syi/naa larafa'naahu bihaa walaakinnahu akhlada ilaa al-
ardhi waittaba'a hawaahu famatsaluhu kamatsali alkalbi in tahmil
'alayhi yalhats aw tatruk-hu yalhats dzaalika matsalu alqawmi
-
alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa fauqshushi alqashasha
la'allahum yatafakkaruuna
Dan kiranya KAMI, dengan AQ MS-R ini, berkehendak untuk
mengangkat mereka ketaraf kehidupan yang demikian tinggi tetapi
mereka, atas pilihan Dzulumat MS-Sy, mengabdikan diri menjadi
satu kehidupan menurut lingkungan dunianya dibumi ini yaitu
mengikuti Subjektivismenya (hawahu). Maka perumpamaan yang
demikian adalah, bagaikan anjing menjilat sampah, diusir atau
tidak, kesitulah tujuan tempatnya. Begitulah perumpamaannya
mereka yang, atas pilihan Dzulumat MS-Sy, melanjutkan
pembuktian2 KAMI MS-Rasul, Maka kemukakanlah AQ MS-Rasul ini
satu keterangan yang demikian ILMI-ah semoga mereka yang
demikian memikirkan satu kehidupan yang demikian Agung.
Surat Baqarah Ayat 275 279, memberi perbandingan antara hidup
dengan Zakat satu sistim perekonomian & Riba satu sistim
perekonomian, demikian, Artinya :
alladziina ya/kuluuna alrribaa laa yaquumuuna illaa kamaa yaquumu
alladzii yatakhabbathuhu alsysyaythaanu mina almassi dzaalika bi-
-
annahum qaaluu innamaa albay'u mitslu alrribaa
wa-ahalla allaahu albay'a waharrama alrribaa faman jaa-ahu
maw'izhatun min rabbihi faintahaa falahu maa salafa wa-amruhu
ilaa allaahi waman 'aada faulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa
khaaliduuna
275.Mereka yang memperlakukan Riba satu Sistem Perekonomian
untuk mendapatkan suatu pemasukan maka tidak ada yang mereka
bangun itu kecuali seperti yang bangun menjadi kegila-gilaan kena
surupan aduk-adukan NUR-Dzulumat dan atau penyalahgunaan
Dzulumat menurut Sunnah Syayatin.
Begitulah jadinya disebabkan mereka itu menyatakan sikap:
Sesungguhnya jual beli itu (sebenarnya hanya sektor dari suatu
bagian Perdagangan dari cabang Distribusi yang berpangkal kepada
suatu sistem perekonomian) adalah semodel Riba (sebenarnya satu
sistem Perekonomian ),
dalam arti Allah membolehkan jual beli dan Riba ialah renten semata
(padahal Allah membolehkan jual beli dalam rangka Zakat satu
Sistem Perekonomian ISLAM dan melarang Riba sabagai satu Sistem
Perekonomian nista papa).
Seterusnya, siapa yang telah mendapat pelajaran dari satu ajaran
menurut Sunnah Rasul pembimbingnya selanjutnya dia
menghentikan sikap yang demikian maka baginya itu menjadi
pinjaman biasa yang tidak boleh mengambil untungnya.
Yaitu urusannya itu kembali kepada ajaran Allah menurut Sunnah
Rasul-NYA. Dan siapa yang kembali maka itulah dia pendukung
Dzulumat menurut Sunnah Syayatin bagaikan si Jago Merah habis
-
membakar, mereka di dalamnya itu abadi seabadi IMAN-nya dengan
pilihan Dzulumat menurut Sunnah Syayatin apapun.
yamhaqu allaahu alrribaa wayurbii alshshadaqaati waallaahu laa
yuhibbu kulla kaffaarin atsiimin
276.Dan Allah, dengan pembuktian al Quran menurut Sunnah Rasul-
NYA, menghapus Riba satu Sistem Perekonomian nista papa dan
sekaligus menyemarakkan satu model Anggaran Pembiayaan
Berimbang dengan Pendapatan menurut Zakat satu Pembinaan
Perekonomian ISLAM. Dan Allah, dengan pembuktian al Quran
menurut Sunnah Rasul-NYA, tidak menyenangi setiap perusak-
perusak kehidupan dengan pilihan Dzulumat menurut Sunnah
Syayatin yang bernilai tindak pidana tiada tanding.
inna alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati wa-aqaamuu
alshshalaata waaatawuu alzzakaata lahum ajruhum 'inda rabbihim
walaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna
277.Sebenarnya mereka yang hidup berpandangan dan bersikap
dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul-NYA ialah berbuat tepat
menurut demikian yaitu yang melakukan Shalat satu Pembinaan
-
IMAN dan mengujudkan Zakat satu Pembinaan Perekonomian ISLAM
baginya itu satu imbalan kehidupan sesuai dengan satu ajaran
menurut Sunnah Rasul pembimbingnya. Yakni atas kehidupan
mereka yang demikian adalah tidak ada rasa ketekutan juga mereka
yang demikian ini tidak mengalami gundah gulana apapun.
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha wadzaruu maa
baqiya mina alrribaa in kuntum mu/miniina
278.Wahai yang hidup berpandangan dan bersikap dengan ajaran
Allah menurut Sunnah Rasul-NYA! Bersikap takutlah kalian atas
setiap pelanggaran ajaran Allah menurut Sunnah Rasul-NYA yaitu
tinggalkanlah apa yang berbekas aduk-adukan NUR-Dzulumat dan
atau penyalahgunaan Dzulumat menurut Sunnah Syayatin berupa
Riba satu Sistem Perekonomian nista papa jika kalian itu adalah
yang benar-benar hidup berpandangan dan bersikap dengan ajaran
Allah menurut Sunnah Rasul tanpa tedeng aling-aling.
fa-in lam taf'aluu fa/dzanuu biharbin mina allaahi warasuulihi wa-in
tubtum falakum ruuusu amwaalikum laa tazhlimuuna walaa
tuzhlamuuna
-
279.Selanjutnya, jika mereka tidak mau patuh maka haruskanlah
dengan hukum perang dari ajaran Allah menurut Sunnah Rasul-NYA.
Seterusnya, jika kalian meninggalkannya dan sekaligus hidup
dengan NUR menurut Sunnah Rasul maka hak bagi kalian adalah
modal pokok kalian saja. yJanganlah kalian berlaku aduk-adukan
NUR-Dzulumat dan atau penyalahgunaan Dzulumat menurut Sunnah
Syayatin dan kalianpun tidak akan diperlakukan dengan Dzulumat
menurut Sunnah Syayatin apapun.
Dalam persoalan Zakat satu sistim Perekonomian umumnya &
Produksi khususnya Allah dengan Surat Al Waaqiah : 57, 62 64,68
,69 ,71 74, menyatakan demikian , Artinya :
nahnu khalaqnaakum falawlaa tushaddiquuna
(57). KAMI dengan AQ menurut pembuktian Sunnah-Rasul, yang
seperti halnya Biologis begitu untuk satu kebudayaan/peradaban
maka, mengapa gerangan kalian tidak sudi berpandangan &
bersikap menjadi satu kehidupan Agung?
walaqad 'alimtumu alnnasy-ata al-uulaa falawlaa tadzakkaruuna
(62). Dan sungguh sebenarnya kalian dengan AQ MS-R ini, telah
mempunyai satu ILMU tentang satu Revolusi yang ber-nilai tinggi,
maka mengapa gerangan kalian tidak mau menyadarkan diri
menjadi satu kehidupan Agung
-
afara-aytum maa tahrutsuuna
(63). Lihatkah kalian dengan AQ MS-R ini, apa kalian garap menjadi
setiap apapun?.
a-antum tazra'uunahu am nahnu alzzaari'uuna
(64). Kalian kah yang menggarapnya atau KAMI yang menjadi
Penggarap setiap apapun?.
afara-aytumu almaa-a alladzii tasyrabuuna
(68). Lihatkah kalian dengan AQ MS-R ini akan air yang kalian
minum kapan sajapun?.
a-antum anzaltumuuhu mina almuzni am nahnu almunziluuna
(69). Kaliankah yang menurunkan yang demikian atau KAMI yang
menjadi Penurun?.
afara-aytumu alnnaara allatii tuuruuna
-
(71). Lihatkah kalian dengan AQMS-R ini akan api yang kalian
menyalakan kapan sajapun?.
a-antum ansya/tum syajaratahaa am nahnu almunsyi-uuna
(72). Kaliankah yang mengujudkan nyalanya atau KAMI yang
menjadi Penyala kapan sajapun?.
nahnu ja'alnaahaa tadzkiratan wamataa'an lilmuqwiina
(73). KAMI dengan AQMS-R ini, membikin yang demikian menjadi
satu pembina kehidupan sadar yaitu satu pemantap bagi yang teguh
menanggapi tanpa tedeng-aling2.
fasabbih biismi rabbika al'azhiimi
(74). Maka dengan AQMS-R ini sibuk berbuatlah Atas nama
Pencipta anda .., Pencipta kehidupan Agung tiada tanding.
Dari itu kita ulangi lagi keseluruhan Zakat satu Sistim Perekonomian
yaitu pemilikan Allah yang dengan AQ MS-Rasul-NYA selaku mandat-
NYA diamanatkan kepada manusia untuk hidup berbuat menurut
demikian.
-
Yang mau dengan sepenuh hati menurut demikian dinamakan
Mukmin/Muslim. Sebaliknya Riba satu Sistim perekonomian adalah
sistim kepemilikan manusia, Individualis dan atau Komunis yang
dengan ajaran Bathil MS-Sy Barat & Timur menjerumuskan manusia
menjadi hidup saling Objek. Dan yang mau hidup dengan yang
demikian, dinamankan Kafir/Kadibun.
Berdasar alasan tersebut diatas maka Allah memastikan yang oleh
Surat At Taubah : 103 & 104 memerintahkan demikian , Artinya :
khudz min amwaalihim shadaqatan tuthahhiruhum watuzakkiihim
bihaa washalli 'alayhim inna shalaataka sakanun lahum waallaahu
samii'un 'aliimun
(103). Atas dasar, ber-Pedoman AQMSR ini maka pungutlan dari
bagian mereka yang hidup demikian menjadi sadaqah (Zakat satu
sistim Anggaran) guna membersihkan kehidupan mereka yakni
dengan yang demikian adalah untuk memurnikan kehidupan
mereka, maka perintahkan mereka melakukan Shalat satu
pembinaan diri menjadi orang yang hidup demikian. Sebenarnya
Shalat anda (Muhammad saw,) adalah Tauladan-indah bagi mereka
yang mau membentengi diri untuk tetap hidup demikian, yaitu Allah
dengan AQMSR ini, adalah Pembina se-hebat2 tanggapan lagi
pembentuk pandangan ILMI-ah tiada tanding.
-
alam ya'lamuu anna allaaha huwa yaqbalu alttawbata 'an 'ibaadihi
waya/khudzu alshshadaqaati wa-anna allaaha huwa alttawwaabu
alrrahiimu
(104). Tidakkah mereka mengetahui bahwa sebenarnya Allah,
dengan AQMSR ini, memperkenankan abdi2 kehidupan menurut-NYA
itu agar balik kembali untuk hidup dengan demikian yakni
memperlakukan sadaqah (Zakat satu sistim Anggaran). Yaitu
sebenarnya Allah dengan AQMSR ini, adalah Pembina hidup lagi
Pemberi Kepastian hidup menurut pilihan masing2.
Lebih mendalam lagi untuk alasan guna membersihkan kehidupan
mereka yaitu Untuk memurnikan kehidupan mereka Surat Al -
Hasyar: 7 10 mempertegas demikian, Artinya :
maa afaa-a allaahu 'alaa rasuulihi min ahli alquraa falillaahi
walilrrasuuli walidzii alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiini waibni
alssabiili kay laa yakuuna duulatan bayna al-aghniyaa-i minkum
-
wamaa aataakumu alrrasuulu fakhudzuuhu wamaa nahaakum 'anhu
faintahuu waittaquu allaaha inna allaaha syadiidu al'iqaabi
(7). Apa yang oleh Allah telah memastikan dengan AQMSR-NYA dari
pendukung Madinah-Munawwarah maka yag demikian (sadaqah
selaku satu sistim Anggaran) adalah Hak Allah (Penggarap Agung)
yaitu untuk pembiayaan tugas Rasul-NYA dan yang mempunyai
ikatan IMAN dengannya yaitu, yatim-piatu, fakir-miskin, & mereka
yang telah menghabiskan umur menurut yang disuruh oleh Allah
sehingga tidak mempunyai waktu lagi untuk mencari nafkah guna
keperluan hidup pribadi/keluarga-nya (Ibnu-Sabil), guna yang
demikian, dari kehidupan kalian, tidak mengujudkan menjadi
Oligarki/Aristokrasi (Penindasan/pemerasan manusia oleh manusia-
Hartawan & Bangsawan). Maka apa yang oleh Rasul mengujudkan
menjadi satu kehidupan kalian hendaknya kalian mematuhinya &
apa yang dilarang-nya supaya kalian menjauhinya dari yang
demikian yaitu, berbuat patuhlah kalian dengan Ajaran Allah MS-
Rasul ini. Sebenarnya Allah, atas pilihan Dzulumat MS-Sy, Pembina
kehidupan Sengsara yang demikian dahsyat.
lilfuqaraa-i almuhaajiriina alladziina ukhrijuu min diyaarihim wa-
amwaalihim yabtaghuuna fadhlan mina allaahi waridhwaanan
wayanshuruuna allaaha warasuulahu ulaa-ika humu
alshshaadiquuna
-
(8). Bagi Fakir miskin yang oleh satu Hijrah menjadi terusir dari
kampong halaman & harta bendanya karena mereka menuntut satu
kehidupan Agung menurut Allah yang dibuktikan oleh Sunnah-Rasul-
NYA, yakni paduan harapan Allah MS-R ini menjadi harapan
hidupnya, yaitu mereka mengorbankan segala untuk memenangkan
ajaran Allah MSR-NYA menjadi satu kemenangan hidupnya mereka
yang demikian adalah orang yang benar2 ber-Iman kapan sajapun.
waalladziina tabawwauu alddaara waal-iimaana min qablihim
yuhibbuuna man haajara ilayhim walaa yajiduuna fii shuduurihim
haajatan mimmaa uutuu wayu/tsiruuna 'alaa anfusihim walaw
kaana bihim khasasatun waman yuuqa syuhha nafsihi faulaa-ika
humu almuflihuuna
(9). Yaitu mereka yang mengorbankan kampung
halaman/rumah2nya menjadi asrama/pos2 perjuangan menegakkan
ajaran Allah MSR-NYA, yaitu IMAN-nya dari semula mencintai
Muhajirin sebagai pejuang NUR MS-Rasul ini ber-evakuasi
ketempatnya dengan berbagai penampungan dimana mereka tidak
mempunyai motip mencari untung pribadi, sekalipun yang demikian
mengakibatkan dirinya tertimpa ke-papaan, yakni orng yang telah
mengorbankan segala kepentingan diri pribadinya, maka yang
demikian itu adalah orang2 yang memenangkan kehidupan Agung.
-
waalladziina jaauu min ba'dihim yaquuluuna rabbanaa ighfir lanaa
wali-ikhwaaninaa alladziina sabaquunaa bial-iimaani walaa taj'al fii
quluubinaa ghillan lilladziina aamanuu rabbanaa innaka rauufun
rahiimun
(10). Yakni mereka yang dating kemudian seraya menyatakan
sikap hidupnya : Wahai Pembimbing kami ! Maka dengan AQMSR ini
revolusikanlah diri kami kedalam sutu kehidupan Hasanah, juga
saudara se-Iman yang mendahului kami dalam ke-IMAN-an &
jangan anda dengan yang demikian, membiarkan hati kami terus
bergelimang Dzulumat MS-Sy mendendami mereka yang hidup ber-
IMAN ini, Wahai Pembimbing kami, Sungguh ANDA dengan AQMSR
adalah Pembina kehidupan yang demikian saling menyayangi lagi
Pemberi kepastian menurut pilihan masing2.
Demikianlah ciri2 pokok yang merupakan watak golongan Produktip,
didalam Zakat satu sistim Produksi seumumnya yang meliputi &
merupakan kesatuan dengan golongan Non-Produktip.
(b). Golongan Non-Produktip.
Dimaksud dengan Golongan Non-Produktip adalah meliputi yang
oleh surat Taubah : 60 memberi perincian demikian, Artinya :
Sebenarnya Sadaqaah (Zakat satu sistim Pembiayaan) terbagi
untuk pembiayaan :
-
(a. Golongan Fakir-Miskin ialah, mereka yang mempunyai
kemampuan hidup demikian rupa sehingga tidak dapat memenuhi
seluruh kebutuhan hidupnya.
(b. Miskin, ialah mereka yang tidak mampu mencukupi segala
kebutuhan hidupnya sama-sekali.
(c. Amilun, ialah para petugas Madinah-Munawwarah.
(d. Muallaf, ialah mereka yang baru merobah pandangan & sikap
hidup dari Dzulumat MS-Sy (hususnya dari sistim pelacuran Ajaran
Allah MS-Rasul) kedalam NUR menurut Sunnah-Rasul ini sehingga
mengalami berbagai kehancuran ekonomi untuk hidupnya.
(e. Riqab, ialah orang yang sudah menghabiskan modalnya didalam
berbagai bidang usaha/ perjuanagan ekonomi NUR MS-R sehingga
menjadi failit.
(f. Gaarimin, ialahorang yang sudah tenggelam kedalam berbagai
utang a.l. akibat kecelakaan misalnya : Kebakaran dsb.
(g. Fi Sabilillah, Foun Perjuangan menegakkan ajaran Allah MS-R a.l.
untuk keperluan alat-peralatan.
(h. Ibnu-Sabil, ialah mereka yang denga setulus hati menghabiskan
waktu untuk yang disuruh oleh Allah MS-Rasul-NYA misalnya , untuk
Studi, Kaderisasi dsb.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa jikalau golongan Produktip
adalah hidup dari hasil produksi langsung menurut yang telah
ditentukan oleh Allah maka golongan golongan Non-Produktip
-
adalah hidup dari hasil yang menjadi Hak Allah, kita istilahkan Zakat
satu sistim Anggaran.
Dengan pembuktian diatas menjadi jelas bahwa golongan Non-
Produktip didalam Zakat satu sistim perekonomian bukanlah
menambah harga atas hasil keringat orang lain tetapi golongan
manusia yang telah mencukupkan dirinya untuk hidup menurut Hak-
Allah.
Dari itu maka Zakat satu sistim Perekonomian umumnya & Produktip
khususnya adalah satu benteng yang demikian kukuh terhadap
serangan dari factor2 Inflasi apapun.
Sebaliknya golongan Non-Produktip didalam Riba satu sistim
perekonomian (lebih2 yang merupakan golongan pemberi jasa2)
oleh karena dasar mereka adalah golongan orang yang hidup atas
penambahan harga Prosentasi, secara kiasan kita istilahkan
Penambahan harga seperak, terhadap hasil usaha orang lain, lebih2
lagi ciri pendukung Dzulumat MS-Sy itu adalah hidup Bahil & Rakus,
maka Riba satu sistim perekonomian adalah, Sistim kehidupan
Rimba yang sangat empuk oleh berbagai factor dari singa2 inflasi
yang menghancurkan perekonomian.
Singkatnya golongan Non-Produktip didalam Zakat satu sistim
perekonomian, seperti hal-nya golongan produktip, adalah orang
yang hidup dengan pandangan & sikap yang oleh Hadits menetapkan
demikian, Artinya :
Mulailah setiap tindakan kalian dengan sikap Atas nama Allah..
dan sudahilah dengan sikap Al hamdulillahi Rabbil alamiin, artinya
-
yang demikian adalah, Penyanjung hidup dengan ajaran Allah MS-
Rasul-NYA, Pembimbing semesta kehidupan tiada tanding.
Dengan demikian maka Zakat satu sistim perekonomian membikin
Golongan Produktip & Non-Produktip menjadi.
Seperti sudah kita sitir pada Surat Ash Shaff : 4,
Bagaikan satu susunan anak suri didalam satu batang.
Lebih dari itu Srt Ar-Rahman : 54 56 mengungkap demikian,
Artinya :
muttaki-iina 'alaa furusyin bathaa-inuhaa min istabraqin wajanaa
aljannatayni daanin
(54). AQMS-Rasul ini membikin Mukmin & Muslim menjadi tinggi
sama menjulang & merambat sama merimbun yaitu bagaikan dua-
kebun menyusun menjadi Satu taman-merindang.
fabi-ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaani
(55). Maka siapa gerangan mau membantah bahwa, Allah dengan
AQMSR ini Pembimbing kehidupan kalian menjadi pasangan hidup
yang saling ber-tolak belakang.
-
fiihinna qaasiraatu alththharfi lam yathmitshunna insun qablahum
walaa jaannun
(56). Didalam mana, dengan AQMSR ini, satu ujud kehidupan yang
bagaikan susunan kampung saling menghidangkan kelebihan, yang
tidak pernah dapat dirasa baik oleh manusia maupun JIN
sebelumnya mereka benar2 mencapai IMAN.
Singkatnya AQMSR, kecuali surat Shaffat yang sudah kita sitir,
disimpulkan lagi oleh surat Bani Israil ayat 11, Srt Raad ayat 25, srt
Shad ayat 55, srt Mukmin ayat 32, dsb, mengemukakan Zakat satu
sistim Perekonomian Indah Bahagia Lawan Riba satu sistim
Perekonomian Durjana adalah banyak sekali, seribu satu jalan
menuju Roma, a.l. MS-Sy Barat & Timur, dari satu model yang sama
yaitu Sosial-Piramid, yakni Pemerasan & Penindasan Individual
manusia terhadap manusia & atau kelas terhadap manusia.
Betapa ber-Nilai ILMI-ah nya Zakat satu sistim Perekonomian
Bahagia maka mari ikuti selanjutnya Zakat satu sistim Anggaran
selaku pembinaannya.
(2. Zakat satu Sistim Anggaran.
Dimaksud Zakat satu Sistim Anggaran, seperti sudah kita sitir di
Surat Taubah : 60 & 103, dsb, ialah shadaqah, yang meliputi
pungutan, kita istilahkan Zakat satu Anggaran Pendapatan &
Pengeluarannya untuk pihak tertentu, kita istilah Zakat satu
Anggaran-Pembiayaan.
a. Zakat satu Anggaran Pendapatan.
-
b. Kita maksud dengan Zakat satu Anggaran Pendapatan,
berdasar Hadits, meliputi Harta-benda, kita istilahkan
Pungutan Harta-benda dan zakat diri atau Fitrah, kita
istilahkan Pungutan-diri Pribadi.
a). Pungutan Harta Benda.
Istilah Pungutan Harta Benda kita Klasifikasi & Spesialisasikan
menjadi :
(a). 10% dari hasil Pertanian/Perikanan, oleh Hadits menetapkan
demikian, Artinya :
(1). Semua yang tergantung kepada air-hujan, sungai &
macam2 mata air, sekalipun dengan jalan menimbanya, maka
Zakatnya sepersepuluh (sepuluh persen); dan dari hasil
Mekanisasi adalah sepersepuluh ( lima persen).
(2). Setiap monopoli Lima Ausaq (kira2 satu Ton beratnya)
adalah kena Zakat. Jadi secara umum kita terjemahkan dari
ketentuan Hadits ini menjadi Klasipikasi & Spesialisasi
Pertanian & Perikanan.
(b). Kira2 sepertiga persen lebih sedikit dari hasil Ternak sapi atau
kerbau & sebangsanya ( setiap 30 ekor Zakatnya satu ekor yang
berumur dua tahun, dan tidak dikenakan atas ternak yang dipakai
untuk meluku).
(c). Kira2 dua persen dari hasil Ternak Kambing/biri2 dsb (setiap 40
ekor Zakatnya satu ekor yang berumur dua tahun).
-
(d). Kira2 dua puluh persen dari hasil Ternak Onta & sebangsanya
(setiap 5 s/d 30 ekor Zakatnya satu Kambing yang berumur dua
tahun;
25 s/d 30 ekor Onta Zakatnya satu Kambing betina berumur
dua tahun.
36 s/d 45 ekor Onta Zakatnya Dua Kambing betina berumur
dua tahun.
46 s/d 60 ekor Onta Zakatnya satu ekor Onta berumur 3 tahun.
61 s/d 75 ekor Onta Zakatnya satu ekor Onta berumur 4 tahun.
76 s/d 90 ekor Onta Zakatnya Dua ekor Onta berumur 2 tahun.
91 s/d120 ekor Onta Zakatnya Dua ekor Onta berumur 3 tahun.
Dan melebihi dari yang demikian, setiap lima-puluh ekor maka
Zakatnya satu ekor Onta berumur 3 tahun ;
(e). Lima persen dari Logam-Mulia emas ( setiap 50 gram maka
Zakatnya kira2 empat gram ;
(f). Dua setengah persen dari Perak, ( setiap 360 gram Zakatnya 14
gram ) ;
(g). Dua puluh persen dari Harta-Karun ;
(h). Dua puluh persen dari Harta Rampasan Perang ;
(i). Dua setengah persen dari Harta Uang/Modal atau dari omset
Perdagangan
-
b). Pungutan atas Diri Pribadi.
Dimaksud dengan Pungutan atas Diri Pribadi ialah, Zakat Fitrah yang
oleh Hadits menegaskan demikian, Artinya :
Zakat Fitrah adalah satu Sha (kira2 tiga liter setengah) buah
kurma atau dari gandum ( atau sebangsanya seperti Beras)
atas setiap manusia baik dia budak atau orang merdeka,
Laki2/Perempuan, tua/muda..
c). Pungutan Luar Biasa atau Darurat.
Kita maksud dengan Pungutan Luar Biasa atau Darurat menurut
Hadits yang menegaskan demikian, Artinya :
Atas setiap harta benda masih ber-hak oleh pungutan lain
selain Pungutan Zakat (seperti Sunnah Khulafaaur Rasyidin).
Demikianlah Zakat satu Anggaran Pendapatan, kita terjemahkan
juga Zakat satu Anggaran mana oleh karena benar2 demikian
dibuktikan oleh Surat Ar Rahman & srt Syura ayat 17, demikian,
Artinya :
allaahu alladzii anzala alkitaaba bialhaqqi waalmiizaani wamaa
yudriika la'alla alssaa'ata qariibun
Allah jualah yang telah menurunkan satu ILMU yang telah
dibukukan menjadi satu Kitab ( Al Quran) MS-Rasul dengan se-
-
objektip2nya yaitu menjadi Pembina satu kehidupan seimbang, yaitu
apa dengan mana member ILMU untuk kalian dengan harapan
bahwa Saah satu managementnya adalah satu Pelaksanaan dalam
waktu demikian dekat.
Demikianlah yang kita maksud Zakat satu Anggaran Berimbang
menurut AQ dengan pembuktian Sunnah-Rasul, untuk Indonesia,
jikalau benar di Indonesia 83% mengaku ber-IMAN maka pasti
harus demikian sehingga Pendapatan Negara setiap Tahun tanpa
harus bersilat-lidah di DPR, pasti akan menghasilkan lebih banyak
dari pendapatan yang pernah dicapai oleh Bangsa Indonesia.
Tetapi mengapa tidak pernah berlaku demikian di Indonesia yang
katanya 83% ber-IMAN??
Kepada ajaran Tauhis, Fikhi kita mengajukan pertanyaan, jikalau
demikian arti Zakat & Riba menurut AQ S-Rasul, Apakah didalam
Riba satu sistim Perekonomian itu ada Zakat?.
Sebaliknya Apakah ada Zakat didalam Riba satu sistim
perekonomian yang ber-anggaran dengan Pajak??
Untuk lebih lengkap maka mari kita ikuti lagi Zakat satu Anggaran
Pembiayaan.
b. Zakat satu Anggaran Pembiayaan.
Dalam hubungan dengan Surat At Taubah ayat 60, yang telah kita
sitir, maka Zakat satu Anggaran Pembiayaan, hasil dari satu
Anggaran Pendapatan, kita bagi menjadi ber-mata Anggaran sbb :
-
a). Seperdelapan (dari Zakat satu Anggaran Pendapatan adalah
untuk penampungan Golongan Fakir.
b). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)
adalah untuk pendapan Golongan Miskin.
c). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)
adalah penampungan Golongan Muallaf.
d). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)
adalah untuk kebutuhan hidup para petugas Madinah-Munawwarah.
e). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)
adalah untuk Rehabilitasi mereka yang sudah pailit ( Riqab).
f). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)
adalah untuk rehabilitasi Golongan Gharimin.
g).Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)
adalah untuk anggaran Fi Sabilillah.
h). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)
adalah untuk Pembiayaan Ibnu-Sabil.
Demikianlah Zakat satu Sistim Perekonomian, satu Pembinaan Islam
menjadi satu Kehidupan Ekonomi Mukmin/Muslim. Hasil yang
demikian oleh Surat Al Hujarat : 10 menggambarkan demikian,
Artinya :
-
innamaa almu/minuuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaykum
waittaquu allaaha la'allakum turhamuuna
Sebenarnya Orang yang Ber-IMAN denga AQMSR adalah, satu
kehidupan bersaudara maka berbuat patuhlah kalian diantara
sesama saudara2 kalian dengan AQMSR ini, ahirnya berbuat
patuhlah kalian denga Ajaran Allah MS-Rasul-NYA semoga kalian
dengan yang demikian, akan mendapat satu kehidupan saling
menghambur-kasih kapan sajapun.
Ahirnya Surat Al Waaqiah : 10 26 mengungkapkan kehidupan
Zakat satu sistim Perekonomian, atau Pembina Islam menjadi satu
kehidupan Mukmin/Muslim, demikian , Artinya :
waalssaabiquuna alssaabiquuna
(10). Dan mereka yang Utama (para Nabi2 & yang ber-Iman
dengan-nya) adalah orang yang Iman-nya membara.
ulaa-ika almuqarrabuuna
(11). Yang demikian itu adalah orang yang berdarah-daging dengan
AQMSR-NYA.
fii jannaati alnna'iimi
-
(12). Ujud kehidupan dengan AQMSR ini bagaikan Taman-
merindang kepuasan tiada tanding.
tsullatun mina al-awwaliina
(13). Pendukung Al Quran MS-R dikurun-Pertama adalah lebih
banyak dari sebelumnya.
waqaliilun mina al-aakhiriinaa
(14). Tetapi mereka yang demikian dibanding dengan kurun ke dua,
hanya segelintir saja.
'alaa sururin mawdhuunatin
(15). Kehidupan dengan S-Rasul ini adalah suka-duka dipikul
bersama.
muttaki-iina 'alayhaa mutaqaabiliina
(16). Kehidupan pendukung AQMSR ini adalah satu kehidupan
saling memberi & menerima.
-
yathuufu 'alayhim wildaanun mukhalladuuna
(17). Mereka yang demikian Penaka Pelayan saling menghidang
sama ber-pesta.
bi-akwaabin wa-abaariiqa waka/sin min ma'iinin
(18). Kehidupan AQMSR ini adalah ibarat hidangan dengan gelas
bersusun yaitu teko berisi minuman, yakni piala berminuman
memuas hadirin.
laa yushadda'uuna 'anhaa walaa yunzifuuna
(19). Kehidupan Mukmin dengan AQMSR ini mereka tiada mengicuh
juga tiada berlaku nista.
wafaakihatin mimmaa yatakhayyaruuna
(20). Kehidupan Zakat satu sistim Perekonomian, Melimpah Panen
memenuhi Selera.
-
walahmi thayrin mimmaa yasytahuuna
(21). Kehidupan Zakat satu sistim Perekonomian, membanjirkan
daging menggemukkan bersama.
wahuurun 'iinun
(22). Kehidupan IMAN dengan AQMSR ini bagaikan tarian bersama
dibawah Pantulan Purnama Raja.
ka-amtsaali allu/lui almaknuuni
(23). Kehidupan Mukmin dan Muslim dengan AQMSR ini penaka
Pantulan Permata saling kemilau didalam peraduannya.
jazaa-an bimaa kaanuu ya'maluuna
(24). Kehidupan Mukmin dan Muslim adalah hasil persiapan
Pembinaan Iman-nya.
laa yasma'uuna fiihaa laghwan walaa ta/tsiimaan
-
(25). Kehidupan Mukmin dan Muslim dengan AQMSR ini bukanlah
tanggapan sambil main juga bukan melacur kata.
illaa qiilan salaaman salaamaan
(26). Tetapi satu bisikan kalbu senandung bersama : Hanya
ISLAM sajalah organisasi hidup satu2-nya!.
Demikianlah Rattil Quran selayang pandang, bahasanya dan isinya
satu ILMU, pokok2-nya saja, MS-R, sepuluh tahun terus menerus.
Hasilnya dilanjutkan dengan shalat satu Pembinaan diri menjadi
hidup demikian, dinamakan Mukmin/Muslim,
terus menerus selama tiga tahun, menghasilkan hijrah, yaitu
berpindah dari yang dilarang menuju yang disuruh, terwujudlah
Madinah Munawwarah.
Seterusnya dengan Zakat satu Sistem Perekonomian maka ajaran
AQMSR diujudkan menjadi satu kehidupan perekonomian Mukmin.
Selanjutnya dengan Shaum satu pembinaan ketabahan maka nabi
Muhammad saw. Bersama mereka yang se-Iman dengannya menjadi
bagaikan prajurit yang sudah ready-use in combat di medan Jihad
untuk memenangkan revolusi Kal Jasadi. NUR yakni AQMSR sudah
menjadi segala segi kehidupan.
Akhirnya Shaum dari bulan Ramadhan semalam suntuk, meledaklah
gaya-hidup NUR yakni AQMSR dari satu kenyataan hidup yang
demikian membara menjadi satu demonstrasi Takbir, demikian
(berdasar pokok2 Rattil diatas, kita terjemahkan) :
-
Artinya :
Hanya Allah, dengan AQMSR ini satu2nya Pembina kehidupan lebih
agung (di-ulang2 tiga kali dialun bersama).
Tidak ada Pembina abdi kehidupan apapun kecuali Allah, dengan
AQMSR ini, satu2-nya Pembina kehidupan lebih agung.
Allah adalah Pembina kehidupan lebih agung, yaitu kehidupan saling
sanjung hanyalah dengan ajaran AQMSR-NYA.
Allah, dengan AQMSR-NYA adalah Pembina kehidupan lebih agung
tiada-tara.
Yaitu kehidupan saling sanjung menurut Allah dengan pembuktian
MSR-NYA menjadi tiada tara, yaitu kesibukan berbuat dengan ajaran
Allah MSR-NYA di waktu siang dan senja.
Tidak ada Pembina abdi kehidupan apapun kecuali Allah dengan
AQMSR-NYA.
Maka kami tidak sedia mengabdikan diri kedalam satu kehidupan
kecuali menurut-Nya dengan se-tulus2-nya menurut mana Dinul
ISLAM adalah satu2nya organisasi tiada tanding sekalipun yang
demikian mengakibatkan marahnya orang2 yang, atas pilihan
Zdulumat MS-Syayaathin, bersikap negatif terhadap kehidupan
AQMSR kapan sajapun.
Tidak ada Pembina abdi kehidupan apapun kecuali Allah, dengan
AQMSR-NYA, satu2-nya pemersatu, DIA, dengan yang demikian,
telah membuktikan satu kepastian se-jujur2-nya.
-
Yaitu DIAdengan yang demikian-telah memenangkan abdi2
kehidupan yang demikian, yaitu memuliakan pe-nempur2-NYA dan
DIA menurut yang demikian - yang telah membikin hancur musnah
komplotan Zdulumat MS-Syayaathin Timur dan Barat bersama
antek2-nya menjadi pemersatu satu2-nya.
Tidak ada Pembina abdi kehidupan apapun kecuali Allah dengan
AQMSR-NYA adalah PEMBINA abdi kehidupan lebih agung demikian
tenar.
Begitulah Sunnah Rasul sehingga, sehabis Shalat Subuh, dipagi
cerah akhirnya sambil terus mendemonstrasikan Takbir menyerbu
ke lapangan untuk melakukan Shalat Id dua rakaat (tehniknya
sama dengan Shalat lima waktu kecuali setelah komando Takbir
pertama dan sebelum membaca Doa Iftitah ditambah dengan
bacaan Takbir, seperti diatas, tujuh kali pada rakaat pertama dan
lima kali pada rakaat kedua, dilakukan berjamaah) untuk membina
diri menjadi terus hidup demikian.
Akhirnya, setelah selesai Shalat, melakukan khutbah Id satu
pemantapan diri menjadi terus hidup demikian. Begitulah Takbir dan
isinya MSR.
Kita kaji yang demikian, pokok2nya saja sekedar mencari ukuran
pokok guna menjawab kenyataan Idul Fitri, yang diterjemahkan
menjadi Hari Raya berikut kenyataannya yang telah kita Konstatir
diatas.
Dan berdasar hasil study kembali IDUL FITRI, MSR menjadi terbukti
bahwa kenyataan Lebaran atau Hari Raya sekarang ini, sebagai hasil
ajaran Tauhid dan Fiqih, berikut demonstrasi takbir Tuhan Gede,
-
adalah manifestasi Riba satu Sistem Perekonomian yang
berselubung ISLAM sehingga merusak sepenjuru kehidupan ekonomi
diri dan bangsa se-umumnya.
Dan bahwa sebenarnya yang demikian satu manifestasi dari
kerusakan IMAN yang, dimulai oleh politik jahat Muawiyah dengan
ekses2nya selanjutnya a.l. ke Indonesia, terus menerus merusak
untuk memusnahkan kemanusiaan ini.
Demikianlah IDUL FITRI Kembali Hidup Menurut Sistem Zakat
sehingga, dengan dikeluarkan dalam bentuk Revisi ini, maka
keluaran tahun 1969 dinyatakan dicabut kembali.
III. P E N U T U P.
1. Kesimpulan,
a. Sepenjuru permukaan bumi abad ke 21 sekaranh ini sudah
terjerumus kedalam kebudayaan / peradaban Barat yaitu dominasi
Dzulumat MS-Sy Barat & Timur husus Riba satu sistim perekonomian
yang membikin kehidupan ini menjadi demikian Jahannam. Tidak
urung golongan orang yang mengaku ber-iman oleh satu
pengrusakan Iman dari permainan politik Muawiyah yang telah
merusak pengertian IMAN, ahirnya mereka menjadi berminyak
Islam diantara Air Riba satu sistim perekonomianDzulumat MS-Sy
Blok Barat & Timur.
b. Indonesia sebagai salah satu diantara sekian banyak bangsa2
Asia-Afrika adalah korban dari pengrusakan IMAN oleh politik
Muawiyah yang bermain Dzulumat MS-Sy & tampilnya bangsa2
Barat yang menjadi pendukung Dzulumat MS-Sy Barat & Timur
-
menjajah seluruh Asia-Afrika & Indonesia, melalui penjajahan
kebudayaan, politik & Ekonomi dengan sistim RIBA.
a). Resepsi Pantheisme Hindu Budha & Tauhid, Fikhi, Ahlak /
Tashauf & berbagai mistik, sebagai unsure kebudayaan Timur,
adalah faktor utama yang telah menjerumuskan bangsa Indonesia
kedalam kebudayaan aduk2an dengan Riba satu sistim
perekonomian sehingga ujud sejarah indonesia menjadi tenggelam
kedalam huru-hara sepenjuru hidup ( Chijyun fil hayatiddunya).
b).Dominasi Idealisme ( Yahudisme-Kristenisme ) bersama
Naturalisme ( yg Individualisme / Liberalisme dan Kolektipisme /
komunisme ) sebagai unsur kebudayaan Barat adalah juga faktor
yang telah mengoyak-ngoyak Kemanusiaan Indonesia demikian
rusaknya, lagi menjadi satu penjajahan kebudayaan / peradaban
yang tiada-tara kejinya.
Blok Timur maupun Blok Barat keduanya sama berkepentingan atas
rusaknya kemanusiaan Indonesia seperti sekarang ini dan terus
berusaha untuk jangan berubah lagi. Generasi muda Indonesia
dihadapkan satu tantangan KERUSAKAN IMAN sebagai faktor
kerusakan hidup secara Fundamental.
2. Satu Jalan-keluar.
Jalan keluar satu2nya ialah bahwa, generasi muda, sebagai generasi
penerus, harus tampil memperbaiki IMAN dari mana akan otomatis
tercapainya perbaikan hidup yang memenuhi harapan kemanusiaan,
seperti pokok2nya telah kita bentangkan diatas. dengan begitu
mudah2an bangsa Indonesia hususnya & seluruh manusia umumnya
dapat mencapai Hasanah didunia & Ahirat kelak.