repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/dwi... ·...

186
PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI SAINS MELALUI PENDEKA TAN KETERAMPILAN PROSES MENINGKATKAN SIKAP ILJ\ICIAH SISW A (Penelitian Tindakan Kelas di MAN Cibinong) SKRIPSI :n "''" '"''"'"""'"''ff' '.";•r•:r1•1Ct'.!' f ................ ,. .......................... ! 'fHPUJ 'ON ················"····························· . .............................................. . Olch: : ,.,. ... " ... , ................................ . PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI RUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN 7 ERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M

Upload: buinhi

Post on 08-May-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI SAINS MELALUI

PENDEKA TAN KETERAMPILAN PROSES

l,~TUK MENINGKATKAN SIKAP ILJ\ICIAH SISW A

(Penelitian Tindakan Kelas di MAN Cibinong)

SKRIPSI

:n "''" '"''"'"""'"''ff' • '.";•r•:r1•1Ct'.!' f JSlf)}tJfStli~; • ................ ,. .......................... ! 'fHPUJ 'ON ················"····························· . .............................................. .

Olch:

i"lnidflk~J.,'!i : ,.,. ... " ... , ................................ .

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

RUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

7ERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGA.N SKRIPSI

PENGINTEGRASIAN NJLAI-NILAI SAINS

MELALUI PENDEKATAN I<:ETERAMPILAN PROSES

UNTUK MENINGKATI<AN Sil<AP ILMlAH SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di MAN Cibinong)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Drs. Abma Sofyan, M.Pd[ NIP.150231502

PROGfu\M STUDI PENDIDil<AN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDil<AN ILMU PENGETAHUAi~ ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KlCGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HllDAYATIJLLAH

JAKARTA

1430 H/20091\'I

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: "Pengintegrasian Nilai-nilai Sains Melalui

Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa"

(Penelitian Tindakan Kelas di MAN Cibinong). Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Kegurnan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan lulus dalam ujian munaqasyah pada, 26 Februari 2009 dihadapan

dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana pendidikan

(S.Pd) dalam bidang pendidikan Biologi.

Jakarta, 26 Febrnari 2009

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurnsan Pendidikan IP A) Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP.150 222 933

Sekretaris (Sekretaris .Turusan Pendidikan IP A) Baiq Hana Susanti, M.Sc NIP. 150 299 475

Penguji I Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP.150 222 933

Penguji II Baiq Hana Susanti, M.Sc NIP. 150 299 475

Tanggal Tanda Tangan

~~~l9J. ~y~

........ j ....... .

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

ABSTRACT

Dwi Ulan Dari. Integration of Value in Science Through Process Skill Approach to Increasing of Stnulent Scientific Attitude. Skripsi, Biology Study Program, Departement of Science Education. Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, State Islamic Syarif Hi<layatullah .Jakarta.

Values in science which integrated is practics and religi values with discusion group and laborat01y activity. Therefore, another aim of the research is to know the increasing of student learning outcome. This .research used classroom action research method consisted of planing, execution, observation, and reflection. This research did at MAN Cibinong class of X A amounting to 34 student at teaching year 200812009. J71e classroom action research is conducted in 2 cycles, the first cycles used concept fungi of Division Basidiomycotina and Deuteromycotina, while the second cycle used concept fungi of Division Ascomycotina and Zygomycotina. The data collecting technique was taken attitude test, objective test, and questioner. Technique of qualitative data analyse were based on descriptive analyse of calculation result by average scientific atittude student score at cycle I and 2. Average of scientific atittude student score at cycle I equal to 124,91 while at cycle 2 equal to 129,55. It can be stated that there is increasing of scientific atittude student, the data which supported by statistic result of I-test score (paired samples t-test) with SPSS program version 12. 0, output of I-test ammmt to 8, 715 with significant 2-tailed equal to 0, 00. So that integration value in science through process skill increasing of strudent scientific attitude.

Keyword: value in science, process skill approach, scientific attitude

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

ABSTRAK

Dwi U1an Dari. Pengintegrasian Nilai-nilai Sains Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkau Sikap Ilmiah Siswa, Skripsi, Program Studi Biologi, Jurusan .Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fakultas Ilmu Tarbiyab dan Keguruan, Universitas Islam Negeri S~arif

Hidayatullah Jakarta. 1 Nilai-nilai sains yang diintegrasikan yaitu nilai praktis dan religi

menggunakan metode diskusi kelompok dan praktikum pada konsep fungi. Selain itu tujuan penelitian ini juga untuk membantu guru meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observa:;i, refleksi. Penelitian ini dilakukan di MAN Cibinong kelas X A yang berjumlah 34 siswa tahun ajaran 2008/2009. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, siklus pertama menggunakan pokok bahasan fungi pada Divisi Basidiomycotina dan Deuteromycotina, sedangkan siklus kedua menggunakan pokok bahasan fungi pada Divisi Ascomycotina dan Zygomycotina. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes sikap, tes objektif, kuesioner. Teknik analisis data secara kualitatif berdasarkan analisis deskriptif hasil perhitungan rata-rata skor sikap ilmiah siklus I dan II. Rata-rata skor sikap ilmiah siswa pada siklus I sebesar 124,91 sedangkan pada siklus II sebesar 129,55. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik menggunakan uji t (paired samples t-test) melalui program SPSS versi 12.0 menghasilkan nilai t-test sebesaT 8,715 dengan signifikan 2 ekor (sig. 2-tailed) sebesar 0,00. Dengan demikian pengintegrasian nilai-nilai sains melalui pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa.

Kata kunci : nilai-nilai sains, keterampilan proses, sikap ilmiah

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

bantuan dan dorongan semangat yang tiada henti demi terselesaikannya

skripsi ini.

8. Letda. Inf Zaenal Arifin yang tercinta, terimakasih atas segala doa,

semangat dan perhatiannya selama ini.

9. Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan

(KMPLHK) Ranita UIN Jakarta yang selalu menunjukan nilai-nilai

kehidupan dan persaudaraan.

I 0. Teman-teman senasib dan sepe1juangan angkatan 2004 Ulfa Amalia,

Nurrohmah, Nurrahmania, Desi Eka, Anik Kusumatuti, Ummu Hafida,

Kurnia Darma, Karyono, dan semua pihak yang banyak memberikan

bantuannya dalam penulisan skripsi ini yang tidak mungkin penulis

sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT. Membalasnya dengan pahala

yang berlipat ganda.

Akhirnya penulis hanya bisa berharap semoga skripsi m1 dapat

bermanfa'at dan mempunyai nilai guna bagi yang memerltukannya.

Billahi Tau.fik Walhidayah

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 13 Februari 2009

Penulis

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

DAFTARISI

Halaman

ABSTRAK ............... ·-··-···············--·-·····················-·-----·-···················--·---·-·----······i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR 181 ........................................ -·············-···-··--··----·················-·····-······--v

DAFTAR TABEL ···-················-·-·---·--· ........................................................... viii

DAFT AR GAMBAR. ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ... _ --·· ___ --·-············-· .. - . __ .......... x

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ·····-··-·--·---··-··········-·····-··· ··--·-----··-· ....................... 1

B. Identifikasi dan Fokus Penelitian ··-···---··--·--·······························-··- 6 l.---

C. Pembatasan Fokus Penelitian ......................................................... 7

D. Perumusan Masalah Penelitian ...................................................... 7

E. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................. 7

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti .............. ... ...... ............. 8

1. Sikap ····--···-·····-·············-··-··-··-··-·····--· ...................................... 8

a. Pengertian Sikap ···········-···---··-·············-······························ 8

b. Komponen Sikap ................................................................ 9

c. Proses Pembentukkan Sikap............................................. 10

d. Penilaian Sikap ····---·--··--·············-···············-··················-· 12

e. Pengukuran Sikap -··-···-··-··-·············································· 13

2.Pengertian Sikap Ilmiah ............................................................. 14

B. Acuan Teori Rancangan Alternatif.. .............................................. 18

I. Pengertian Nilai ···-·-·····-·-·-·-····················································· 18

2. Nilai-nilai Dalam Sains ............................................................ 20

3. Pendekatan Keterampilan Proses ............................................. 22

a. Keterampilan Proses ............................................. , . .. . . . . . . . 22

b. Teori-teori Dasar Pendekatan keterampilan Proses ........... 23

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

c. Jenis-jenis Keterampilan Proses ....................................... 25

d. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan keterampilan

Proses .............................................................................. 30

4. Konsep Fungi .......................................................................... 31

C. Bahasan Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................ 33

D. Kerangka Pikir .............................................................................. 35

E. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 35 v/

BAB ID. METODOLOGI PENELITJAN

A Tujuan Penelitian .......................................................................... 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 36

C. Metode dan Desain Intervensi Tindakan ........................................ 36

D. Subjek Tindakan ............................................................................ 37

E. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian ................................... 38 •. ·

F. Tahapan Intervensi Tindakan ........................................................ 38

G. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................. .42 ,/

H. Data dan Sumber Data .................................................................. .42

I. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... .43 \,

J. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ .45 '-'··

K Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ................................... .46

L. Analisis Data ................................................................................. 50

M. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan Tindakan .................... 52

BAB IV. DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Analisis Pengamatan ..................................... 53

B. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 57

C. Analisis Data ................................................................................. 58

D. Interpretasi Hasil Analisis .............................................................. 69

E. Pembahasan Temuan Penelitian ..................................................... 77

F. Keterbatasan Dalam Penelitian ...................................................... 79

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 80 '--"' ..

B. Saran ............................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I : Pembentukan Sikap ....................................................................... 11

Gambar 2 : Desain PTK Model Kemmis & Mc. Taggart .................................... 37

Gambar 3 : Diagram Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa ........................................ 60

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

DAFTAR lLAl\'IPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Instrumen Uji Coba Penelitian Siklus I.. ........................................ 86

Lampiran 2: Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Siklus I ................................. 90

Lampiran 3 : Instrumen Penelitian Siklus L ....................................................... 91

Lampiran 4 : Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Siklus L .............................. 94

Lampiran 5: Instrumen Uji Coba Penelitian Siklus II ........................................ 95

Lampiran 6 : Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Siklus IL ............................ 100

Lampiran 7 : Instrumen Penelitian Siklus II ..................................................... 10 l

Lampiran 8 : Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Siklus IL ........................... l 05

Lampiran 9 : Skor Keterpercayaan Validitas Instrumen Siklus !.. ..................... 106

Lampiran 10: Tahap Perhitungan Validitas Instrumen Siklus !.. ...................... 109

Lampiran 11 : Reliabilitas Instrumen Siklus I.. ................................................. 110

Lampiran 12 : Perhitungan Koefisien Reliabilitas Instrumen Siklus I ............... 113

Lampiran 13 : Tingkat Kesukaran Soal Siklus I ........................................... 114

Lampiran 14: Skor Keterpercayaan Validitas Instrumen Siklus !!.. .................. 115

Lampiran 15 : Tahap Perhitungan Validitas Instrumen Siklus !.. ...................... 118

Lampiran 16 : Reliabilitas Instrumen Siklus II ................................................. 119

Lampiran 17 : Perhitungan Koefisien Reliabilitas Instrumen Siklus IL ............ 122

Lampiran 18 : Tingkat Kesukaran Soal Siklus II ............................................. 123

Lampiran 19 : Deskripsi Konsep Sikap Ilmiah ................................................ 124

Lampiran 20 : Kisi-kisi Instrumen Sikap Ilmiah .............................................. 125

Lampiran 21 : Uji Coba Instrumen Sikap Ilmiah ............................................. 126

Lampiran 22: Skor Keterpercayaan Validitas Instrumen Sikap Ilmiah ............. 129

Lampiran 23 : Perhitungan Validitas Instrumen Sikap Ilmiah ........................... 132

Lampiran 24 : Reliabilitas Instrumen Sikap Ilmiah ........................................... 134

Lampiran 25 : Validitas Instrumen Sikap Ilmiah Dengan SPSS ........................ 138

Lampiran 26: Kisi-kisi LKS Siklus I ............................................................... 140

Lampiran 27 : LKS Siklus I ............................................................................. 143

Lamoiran 28 : LKS Siklus IT .. 148

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

2

menciptakan manus1a yang cerdas secara intelektual tetapi iuga memiliki

kepribadian dan budi pekerti luhur.

Pendidikan budi pekerti dalam konteks pendidikan di Indonesia memiliki

esensi dan makna untuk membentuk p1ibadi peserta didik menjadi manusia yang

baik, warga masyarakat dan warga negara yang baik dengan bersumber pada nilai­

nilai luhur budaya bangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina generasi

muda. 3 Pada kenyataanya pendidikan nasional banyak mendapatkan tantangan

dari berbagai arah seiring dengan perkembanganya_ Tantangan globalisasi adalah

satu diantaranya, globalisasi tidak hanya menyebabkan batasan-batasan dunia

semakin sempit dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi

juga terdegradasinya nilai-nilai yang dianut suatu bangsa akibat begitu terbukanya

akses untuk mengenal karakteristik negara lain tanpa adanya penyaringan terlebih

dahulu_

Maman Rachman (2001) seperti yang dikutip Lubis mengatakan bahwa

yang menjadi orientasi pendidikan nasional saat ini hanya memiliki

kecenderungan pada wilayah aspek kognitif dan kurang memberikan perhatian

pada pengembangan aspek sikap dan keterampilan.4 Oleh sebab itu perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat akibat arus deras globalisasi

pada abad ini sangat berdampak dalam perkembangan pendidikan.

Demi memenuhi permintaan sumber daya manusia yang memiliki daya

saing terhadap dunia intemasional maka pendidikan sebagai unsur terpenting

dalam mengembangkan potensi yang dimiliki individu lebih mengedepankan

aspek kognitif dengan mengesampingkan aspek sikap dan keterampilan.

Nata menyatakan terdapat kesalahan landasan filosofis yang diterapkan

oleh dunia pendidikan pada umumnya. Dunia pendidikan yang ada pada saat ini

cenderung dipengaruhi oleh pandangan hidup barat yang memiliki corak ateistik,

3Teuku Ramli Zakaria, Pendekatan-pendekatan Pendidikan Nilai dan Implementasi dalam Pendidikan Budi Pekerti, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 26, TH. VI, Oktober 2000, Ii. 479.

4Mawardi Lubis. Evaluasi Pendidikan . Ni/ai Perkembangan Moral Keagamaan

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

3

sekularistik, materialistik, rasionalistik, empiris dan skeptis. 5 Pengembangan

keilmuan atau intelektual khususnya dalam pendidikan IP A yang merupakan cikal

bakal dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dipengaruhi oleh

pemikiran beberapa ahli filsafat yang mengutamakan rasionalistik, empiris dan

skeptis tanpa adanya integritas nilai-nilai keagamaan. Dikotomi yang selama ini

terjadi antara ilmu pengetahuan dan agama seolah-olah menjadi jurang pemisah

antara keduanya. Tidak adanya korelasi tersebut sangat mempengaruhi

perkembangan dunia pendidikan selama puluhan tahun khususnya pendidikan

IPA.

Hasil proses pendidikan selama ini hanya menghasilkan manusia-manusia

yang cerdas tetapi memiliki jiwa dan hati nurani yang kering tanpa dilandasi

keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Fenomena yang

mengindikasikan hal tersebut adalah terjadinya degradasi moral atau

dehumanisasi yang akhir-akhir ini terjadi di kalangan generasi muda dan generasi

pendahulu mulai dari ha! kecil seperti menyontek, lailu penyalahgunaan obat

terlarang, hingga kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Terbentuknya parsialitas dalam dunia pendidikan (seperti pengkotak­

kotakan bidang studi yang penuh dengan nuansa nilai-nilai keagamaan hanya pada

pelajaran agama atau nuansa nilai moral dan budi pekerti dalam pelajaran

kewarganegaraan) sangat memprihatinkan. Padahal pe:ngintegrasian nilai-nilai

keagamaan dalam bidang studi selain agama dan kewarganegaraan sangat

mungkin dapat dilakukan.

Ilmu Pengetahuan Alam pada hakikatnya memiliki tiga komponen, yaitu

sikap ilmiah, proses ilmiah dan produk ilmiah. 6 Oleh kairenanya, pengajaran IP A

di sekolah tidak hanya berorientasi pada penguasaan peserta didik terhadap fakta,

konsep dan teori-teori IP A yaitu sebagai produk, tetapi yang lebih penting adalah

peserta didik mengerti terhadap proses bagaimana fakta, konsep dan teori-teori

5 Abudin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Ke/emahan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Prenad Media, 2003), Ji. 175.

6 Dwi Hruyoto, dkk., Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Dalan1 Proses Belajar Mengajar Fisika Untuk Meniugkatkan Pemahaman Konscp Fisika Siswa Kelas II SL'IP LAB UM,

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

5

guru dalam melaksanakan proses belajar mengajarrn Maka dengan demikian 1:,>uru

sebagai ujung tombak dari keberhasilan pendidikan memegang peranan penting

untuk melahirkan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dalam tataran

kognitif tetapi juga berhasi I mengembangkan ran ah afektif clan psikomotor peserta

didik.

Dibutuhkan kreatifitas seorang guru untuk mengintemalisasikan nilai-nilai

sains ke dalam bangunan pembelajaran IP A sehingga diharapkan peserta didik

memiliki kesadaran yang tinggi terhadap penciptanya clan mengembangkan

keilmuan yang dimiliki sehingga bermanfaat setidaknya untuk dirinya sendiri

maupun lingkungan sekitar.

Karuru mengatakan "dengan menggunakan kcterampilan-keterampilan

memperoses perolehan, siswa akan mampu menemukan clan mengembangkan

sendiri fakta clan konsep serta menumbuhkan clan mengembangkan sikap dan

nilai". 11Maka pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan clan

mengembangkan sikap dengan mengintemalisasikan nilai-nilai sains dalam diri

siswa salah satunya adalah keterampilan proses.

Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran

yang sesuai dengan hakikat IP A yang tidak hanya berupa produk tetapi terdapat

proses di dalamnya. Berbagai aktivitas yang dilak:uk:an oleh ilmuwan seperti

observasi, k:lasifikasi, merumuskan hipotesis, membuat laporan penelitian, dan

mengkomunikasikan basil penelitian yang dilakukan peserta didik. Melalui proses

yang dialami peserta didik: dalam pembelajaran IP A intemalisasi nilai dapat

dilakukan, dengan demik:ian akan terbentuklah sik:ap ilmiah, antara lain

k:eterbukaan, kejujuran, keingintahuan, kesabaran, empati yang juga merupak:an

sikap yang harus dimilik:i clan terpelihara dalam kepribadian setiap individu.

Berpijak: dari uraian di atas, sangat bijaklah apabila dunia pendidik:an saat

ini ingin mengintegrasik:an nilai-nilai k:eagamaan clan nil.ai moral k:e dalam mata

pelajaran IP A k:hususnya Biologi dalam proses belajar mengajar (yang pada

'0 Mimin Haryati, Model dan Teknik Peniloion pada Tingkat Saluan Pendidikan, (Jakarta:

Gaung Persada Press, 2007), h.38. 11 Perdy Karnru, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains, dalam Jurnal

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

6

penelitian ini disebut dengan nilai-nilai sains). Pengintegrasian itu sebagai sebuah

upaya meningkatkan sikap ilmiah siswa yang dilandasi dengan kesadaran akan

eksistensi Tuhan dalam menciptakan alam semesta beserta isinya.

Dari hasil pendekatan dan wawancara yang clilakukan peneliti terhadap

guru bidang studi biologi MAN Cibinong kelas X tahun ajaran 2008/2009

ditemukan masalah yang mengarah terhadap sikap ilmiah clan hasil belajar siswa.

Alasan guru adalah karena sistem evaluasi belum menunjang untuk mengukur

ranah afektif seperti sikap sehingga guru cenderung bersikap subjektif terhadap

penilaian hasil belajar afektif siswa.

Mempertimbangkan hal tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai "Pengintegrasian Nilai-Nilai Sains Melalui

Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa."

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang te:lah diuraikan, peneliti

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sikap ilmiah siswa setelah menerapkan pembelajaran

melalui pendekatan keterampilan proses yang diintegrasikan dengan

nilai-nilai sains?

2. Bagaimanakah kemampuan keterampilan proses sISwa setelah

menerapkan pembelajaran melalui penclekatan keterampilan proses

yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains?

3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pendekatan keterampilan

proses yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains?

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

7

C. Pernbatasan Fokns Penelitian

Untuk rnenghindari meluasnya permasalahan, penelitian ini dibatasi pada

peningkatan sikap ilmiah siswa dengan menggunakan pendekatan keterampilan

proses yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains maka secara terperinci peneliti

melakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keterampilan proses

yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains (nilai religi dan nilai

praktis).

2. Penelitian ini dibatasi pada konsep fungi.

3. Hasil penelitian ini berupa sikap ilmiah yang dijaring melalui skala sikap

dan keterampilan proses siswa melalui lembar kerja siswa pada konsep

fungi.

D. Perurnusan Masalah Penelitian

Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: "Apakah pendekatan

keterampilan proses yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains dapat

meningkatkan sikap ilmiah siswa?"

E. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, menerapkan ilmu pendidikan yang selama m1 didapat pada

perkuliahan.

2. Bagi guru, dapat memberikan masukan yang berarti sebagai bahan kajian

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologi.

3. Bagi peserta didik, memberikan pengalaman belajar yang bermakna sehingga

mernpermudah peserta didik untuk membangun dan menemukan konsep­

konsep dalam biologi serta mengembangkan sikap ilmiah yang telah dimiliki

SISWa.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

BABil

KAJY.AN TEOlU

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Sikap

a. Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia "sikap didefinisikan sebagai gerak-gerik atau perbuatan yang

berdasarkan pendirian (pendapat atau keyakinan)". 1Mak.a sikap pada konteks ini

berpedoman pada keyakinan seseorang terhadap objek sikap.

Azwar mendefinisikan puluhan istilah sikap menumt para ahli ke dalam tiga

kerangka pemikiran yaitu :

1) Kerangka pemikiran pertama diwakili oleh Thurs.tone, Likert dan Osgood

menyatakan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi

perasaan.

2) Kerangka pemikiran yang kedua diwakili oleh Ch.ave, Bogardus, Lapierre,

Mead dan Allport menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan

semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suah1 objek dengan cara-cara

tertentu.

3) Kerangka pemikiran ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada

skema triadik (triadic scheme) yaitu Secord dan Backman, menurut

kerangka pemikiran ini suatu sikap merupakan konstelasi dari komponen­

komponen kognitif, konatif, afektif yang saling berinteraksi dalam

memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek.2

Dari ketiga pemikiran mengenai definisi sikap di atas dapat disimpulkan

bahwa setiap pemikiran tersebut memiliki penekanan-penekanan secara spesifik

terhadap objek sikap diantaranya bersifat evaluatif, kesiapan mental, maupun

dipandang dari komponen pembentuk sikap.

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaau dan Peugembaugau Baliasa Indonesia Departemen Pendidikau dan Budaya, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakru1a: Balai Pustaka, 2001), II. 838.

2 Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya Cet. Ke VII, (Y ogyakarta:

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

9

Menurut Walgito "sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang

mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg yang d.isertai adanya perasaan

tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau

berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya".3 Maka sikap yang dimaksud

dalam definisi ini bahwa sikap relatif ajeg atau tetap dalam suatu situasi tertentu

sesuai dengan keyakinan yang mendasari perilaku seseorang.

Menurut Sanjaya "sikap adalah kecenderungan seseorang untuk menerima

atau menolak suatu objek berdasarkan nilai yang dianggapnya baik atau tidak

baik". 4Esensi yang diperoleh dari definisi tersebut bahw.a sikap merupakan daya

pilih seseorang terhadap suatu objek sikap berdasarkan nilai yang diyakini.

Menurut Sabri "sikap diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk mereaksi

terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak

acuh". 5 Maka terdapat tiga kemungkinan yaitu suka ( menerima atau senang), tidak

suka ( menolak atau tidak senang), clan sikap acuh atau tidak acuh.

Dari beberapa definisi yang diungkapkan diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa sikap adalah kesiapan merespon secara konsistensi dalam

bentuk positif atau negatif terhadap objek sikap atau situasi. Sebagai suatu

kecenderungan bertindak yang bermula dari suatu penilaian terhadap objek yang

akan diberi respon tersebut maka sikap merupakan suatu proses yang sistematis

antara kompenen afektif, konatif dan kognitif

b. Komponen Sikap

Komponen pembentuk sikap berdasarkan skema triadik yang diungkapkan

Azwar, sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang dan sistematis

yaitu komponen kognitif, komponen afektif, komponen konatif Berikut adalah

uraian dari ketiga komponen tersebut:

I) Komponen kognitif, yang berisi kepercayaan seseorang mengenm apa

yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan datang

dari apa yang dilihat atau dari apa yang telah diketahui. Berdasarkan apa

3 Bimo Walgito, Psikalagi Sasia/, (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), h. HO. 4Wina Sanjaya, Slralegi Pembe/ajaran Berarienlasi Slandar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana _Prenada Media, 2006), h. 27 4.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

11

Menurut Walgito secara garis besar proses pembentukkan atau perubahan

sikap ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor intern dan ekstem. Berikut adalah

bagan mengenai terbentuknya sikap dalam diri individu : 8

Faktor Internal - fisiologi - psikologi

Faktor eksternal - pengalaman - situasi - norma-norma - hambatan - pendorong

sikap Objek sikap

reaksi

Gambar 1 Pembentukan Sikap (Mar' at 1982 dikutip oleh Walgito)

Dari bagan di atas bahwa secara garis besar pembentukan atau sikap ini akan

ditentukan oleh dua faktor pokok yaitu faktor intern yang terdapat dalam pribadi

manusia itu sendiri seperti sifat selektif terhadap suatu objek, sedangkan faktor

ekstem terdapat diluar pribadi manusia berupa interaksi sosial manusia terhadap

lingkungan.

Adapun proses pembentukkan sikap menurut Haryati adalah sebagai

berikut:

I) Pola pembiasaan, dalam proses pembelajaran di sekolah baik secara

disadari maupun tidak, guru menanamkan sikap tertentu kepada siswa

melalui proses pembiasaan. Belajar membentuk sikap melalui pembiasaan

ini juga dilakukan oleh Skinner melalui teorinya operant conditioning dan

Watson. Dalam teorinya Skinner lebih menekankan pada proses

peneguhan respon anak dengan cara memberikan penguatan atau

reiriforcement setiap kali peserta didik menunjukkan sikap positifnya.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

12

2) Proses mencontoh (modelling), mempakan proses peniman anak terhadap

orang lain yang dihormatinya. Proses pembentukkan sikap anak terhadap

sesuatu objek sikap melalui proses modelling pada mulanya dilakukan

secara mencontoh, namun peserta didik perlu diberi pemahaman mengapa

ha! tersebut dilakukan. Hal ini diperlukan agar sikap tertentu yang muncul

benar-benar didasari oleh suatu keyakinan kebenaran sebagai suatu sistem

nilai.9

Dengan demikian proses pembentukkan sikap dalam perkembanganya

dipengamhi oleh dua faktor penting baik dalam diri individu maupun oleh

lingkungan sekitar. Baik melalui proses pemodelan atau proses pembiasaan dalam

membentuk dan mengembangkan sikap peserta didik mempakan faktor ekstern

yang dilakukan oleh gum sebagai upaya menumbuhkan sikap positif, tetapi

pengamh yang tidak kalah pentingnya yaitu faktor intern yang terproses secara

sistematis dalam diri peserta didik.

d. Penilaian Sikap

Sikap dalam kegiatan evaluasi pembelajaran termasuk ke dalam ranah

afektif. Secara umum aspek sikap atau afektif yang pe:rlu dinilai dalam proses

pembelajaran terhadap berbagai mata pelajaran menumt Haryati mencakup hal­

hal berikut:

1) Penilaian sikap terhadap materi pelajaran, peserta didik diharapkan

memiliki sikap positifterhadap materi pelajaran sehingga akan melahirkan

minat serta motivasi dalam menyerap pelajaran.

2) Penilaian sikap terhadap guru, peserta didik diharapkan memiliki sikap

positif terhadap guru. Apabila terdapat sikap negatif terhadap guru maka

siswa cendemng mengabaikan materi yang diajarkan oleh gum.

3) Penilaian sikap terhadap proses pembelajaran, gum diharapkan

menciptakan strategi pembelajaran yang menimbulkan sikap positif dalam

diri peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi peserta didik

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

13

4) Penilaian sikap yang berkaitan dengan nilai dan norma yang berhubungan

dengan materi pelajaran, peserta didik diharapkan memiliki sikap yang

tepat apabila dihadapkan pada suatu kasus atau pennasalahan.

5) Penilaian sikap yang berkaitan dengan kompetensi afektiflintas kurikulum

yang relevan dengan materi pembelajaran, peserta didik diharapkan

memiliki sikap positif terhadap berbagai kompetensi setiap kurikulum

yang terns mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan. 10

Dengan demikian jenis penilaian sikap dalam proses pembelajaran yang

dilakukan pada penelitian ini adalah penilaian yang berkaitan dengan proses

pembelajaran. Oleh sebab itu guru diharapkan membuat strategi pembelajaran

yang dapat memaksimalkan potensi peserta didik dalam proses belajar mengajar.

e. Pengukuran Sikap

Berbagai teknik dan metode telah dikembangkan oleh para ahli guna

mengungkap sikap manusia dan memberikan interpretasi yang valid. Menurut

Walgito dalam pengukuran sikap secara garis besar dapat dibedakan secara

langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan rnenggunakan wawancara

bebas dan survei, sedangkan tak langsung dengan menggunakan tes sikap. 11

Observasi dan wawancara dapat dipergunakan untuk mengadakan pengukuran

sikap, observasi lebih menekankan pada pengarnatan, dimana mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap reaksi yang dimunculkan individu pada

situasi yang konkrit.

Sedangkan pengukuran sikap dengan menggunakan skala sikap menurut Ali

"skala adalah suatu set dari nilai-nilai atau angka-angka yang diberikan kepada

subjek, objek, atau perilaku untuk tujuan kuantifikasi dan pengukuran kualitas". 12

Dengan demikian sikap dapat diukur oleh skala sikap yang diajukan melalui

sejumlah pernyataan atau dengan mengetabui alternatif-alternatif reaksi yang

mungkin diungkapkan oleh individu. Maka dari sejumlah pernyataan-pernyataan

10 Mimin Haryati, op.cit, h. 62-63. 11 Bimo Walgito, op.cit, h. 135-136. 12 Anwar Ali, Skala Sikap, dalam Juma/ Kejuruan Telmik Mesin Vol. II No. 4 Januari

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

14

itulah bisa diketahui atau diramalkan kecenderungan bertindak seseorang terhadap

objek sikap.

Pada saat ini pengembangan skala sikap yang digunakan untuk mengukur

sikap, nilai-nilai, minat, motivasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik,

setidaknya ada empat jenis utama skala sikap yaitu skala Likert, skala Thustone,

skala Guttman, dan skala Osgood. 13 Dengan demikian dalam pengukuran sikap

terdapat beberapa pilihan yang dapat digunakan. Pemilihan tersebut tergantung

kepada tingkat pemahaman peneliti terhadap tela1ik pengukuran sikap. Maka pada

penilitian ini peneliti menggunakan skala Likert dan sebagai data pendukung

peneliti menggunakan lembar observasi.

2. Pengertian Silmp llmiah

Beberapa analisis atas rumusan hakikat sains yang diungkapkan oleh Connat

(1971), Kuslan &Stones (1968) dan Campbell (1953) seperti yang dikutip oleh

Sumaji menunjukkan bahwa wilayah sains mencakup dua aspek, yaitu body of

knowledge yang sering disebut dengan istilah aspek produk dan aspek metode atau

yang lebih dikenal dengan istilah proses. 14 Maka telah diungkapkan bahwa IP A

tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tetapi mengandung hal lain yaitu

aspek produk dan proses.

Diungkapkan pula olehnya dalam perspektif yang lebih luas selain kedua

aspek yang telah disebutkan di atas, Carin & Sund (1989); O'Rouke (1972);

Bybee (1993) menyatakan bahwa didalam sains terdapat aspek ketiga yaitu sikap

keilmuan. Aspek sikap keilmuan yang dimaksud adalah berbagai keyakinan,

opini, dan nilai-nilai yang hams dipertahankan oleh seorang ilmuwan khususnya

pada saat mencari atau mengembangkan suatu pengetahuan barn, diantaranya rasa

tanggung jawab, rasa ingin tahu, disiplin, tekun, jujur, dan terbuka terhadap

pendapat orang lain. 15

13 Ibid, h. 174. 14 Sumaji, dkk., Pendidikan Sains yang Hun1anislis Cet }(e V, (Yogyakarta: Kanisius,

2008), h. 129.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

15

Dengan demikian sains dapat dipandang sebagai kesatuan dari proses, sikap,

dan produk. Proses dalam menemukan hasil dilakukan melalui metode-metode

ilmiah melalui tahapan proses eksperimen yang berulang-ulang dalam tahapan

tersebut untuk dapat sampai pada sesuatu yang diinginkan seorang ilmuwan

haruslah memiliki sikap-sikap keilmuwan.

Selanjunya sikap keilmuwan disebut dengan istilah sikap ilmiah atau

scientific attitude. Menurut Harlen "scientific attitude memiliki dua makna, yaitu

attitude to science dan attitude of science. Attitude yang petama mengacu pada

sikap terhadap IP A sedangkan Attitude yang kedua mengacu pada sikap yang

melekat setelah mempelajari IP A" .16 Adapun yang menc:akup wilayah attitude to

science contohnya sikap siswa terhadap lingkungan setelah mengikuti

pembelajaran IP A pada konsep ekosistem, sikap sis.wa terhadap pemilihan

makanan setelah mempelajari konsep sistem pencemaan. Sedangkan yang

mencakup wilayah attitude of science yaitu sikap yang melekat pada diri siswa

setelah mempelajari IP A seperti sikap ingin tahu, keterbukaan, objektifitas, jujur,

tekun.

Menurut Harlen sikap ilmiah yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran

IP A diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sikap ingin tahu (curiosity), ditandai dcngan tingginya minat

keingintahuan anak terhadap setiap perilaku alam sekitamya.

Keingintahuan siswa terhadap gejala alam di:;ekitarnya salah satunya

ditandai dengan pengajuan pertanyaan. Untuk meningkatkan sikap ingin

tahu siswa, seorang guru haruslah memil.iki kemampuan untnk

mengembangkan bahan ajar dan memberikan motivasi agar s1swa

terbiasa mengajukan pertanyaan.

b. Sikap untuk senantiasa mendahulukan bukti (respect for evidence), IPA

sebagai proses merupakan upaya pengumpula:n dan pengi,>unaan bukti

untuk menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya

imajinatif, dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan imajinatif selama

16 Wynne Harlen, The Teaching of Science in Primary Schools, (London: David Fulton

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

16

belum mampu menyajikan sejumlah bukti untuk memverifikasi gagasan

itu. Contohnya pada konsep fermentasi, pada pembuatan tape ketan

menjadi manis tanpa diberi pemanis seperti t,>ula. Konsep tersebut akan

menjadi imajinatif bagi siswa jika tidak dibuktikan dengan metode

ilmiah.

c. Sikap luwes terhadap gagasan barn (flexibility), konsep yang dibangun

anak senantiasa bernbah dengan penambahan pengalaman dan bukti

barn. Pengalaman dan bukti barn ini seringkali bertentangan dengan

konsep yang sudah dipegang sebelumnya, kondisi ini memerlukan sikap

luwes untuk n1en1bangun gagasan bai-u yaiig lebih saintifik. Hal tersebut

sejalan dengan aliran konstrntivisme yang menekankan bahwa siswa

membangun gagasan-gagasan barn berdasarkan gagasan yang telah

dimilikinya.

d. Sikap merenung secara kritis (critical reflection), sikap tersebut adalah

upaya untuk mengkaji kembali kegiatan yang telah dilakukan, dan

mengembangkan cara altematif lainnya unltuk memecahkan suatu

permasalahan.

e. Sikap peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan (sensitivity to living

things and the environment), adalah upaya untulc memupuk rasa cinta

dan kepekaan siswa terhadap lingkungannya yang menjadi sumber

belajar. Pada akhimya diharapkan siswa memiliki sikap mencintai dan

menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan

alam dan isinya. 17

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak sekali

sikap ilmiah yang dapat dikembangkan dalam diri peserta didik melalui

pembelajaran IP A Adanya sikap ilmiah lain yang perlu dikembangkan dalam

pembelajaran sains di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah jujur,

objektif, terbuka, kritis dan dapat belcerjasama dengan orang lain. Hal ini sesuai

dengan tujuan mata pelajaran Biologi untuk SMA/MA yang tertuang dalam

KTSP.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

17

Selanjutnya Dawson (1995) dalam Sumaji mengklasifikasikan sikap ke

dalam dua kelompok besar, yaitu:

a. Seperangkat sikap yang bila diikuti akan membantu proses pemecahan

masalah, diantaranya adalah kesadaran akan perlunya bukti ketika

mengemukakan suatu pemyataan, kemauan untuk mempertimbangkan

interpretasi atau pandangan lain, kemauan melakukan eksperimen atau

kegiatan lainnya secara berhati-hati, menyadari adanya keterbatasan

dalam penemuan keilmuan.

b. Seperangkat sikap yang menekankan sikap tertentu terhadap sams

sebagai suatu cara memandang dunia serta dapat berguna bagi

pengembangan karir dimasa depan, diantaranya adalah rasa ingin tahu

terhadap dunia fisik dan biologis dan cara kerjanya, pengakuan bahwa

sains dapat membantu pemecahan masalah-masalah individual dan

global, memiliki rasa antusiasme untuk menguasai pengetahuan dan

metode sains, pengakuan pentingnya pemahaman keilmuan dalam dunia

masa kini, pengakuan bahwa sains adalah aktivitas manusia, pemahaman

hubungan antara sains dan bentuk-bentuk aktivitas manusia lainnya. 18

Berdasarkan uraian di atas cukup jelas bahwa sains tidak hanya kumpulan

dari ilmu pengetahuan dengan berbagai proses atau metode ilmiah didalamnya,

tetapi tenyata sains juga mengandung sikap-sikap yang sa.ngat potensial sekali jika

dikembangkan dalam diri peserta didik. Ada tidaknya pengembangan sikap ilmiah

tersebut sangat ditentukan oleh strategi dalam proses pembelajaran yang dipilih

oleh guru.

Penelitian yang akan dilakukan ini akan memba.has scientific attitude yang

berkaitan dengan attitude of science yaitu sikap-sikap yang melekat dalam diri

siswa yang dikembangkan melalui serangkaian proses setelah mempelajari IP A.

Sikap yang ingin dikembangkan yaitu jujur, objektif, terbuka, kritis dan dapat

bekerjasama dengan orang lain. Hal ini sesuai dengan tujuan mata pelajaran

Biologi untuk SMNMA yang tertuang dalam KTSP.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

19

Hal serupa juga diungkapkan oleh Nik Pa "nilai adalah satu bentuk

kepercayaan dalam mana apabila diinternalisasikan akan menjadi piawai atau

kriteria bagi pemandu perbuatan individu" .21 Pengertian nilai berdasarkan uraian

tersebut bersifat kualitatif artinya menilai sesuatu berdasarkan kualitas yang

melekat padanya seperti berharga, berguna, penting.

Azwar mengungkapkan bahwa "nilai merupakan disposisi yang lebih luas

dan sifatnya mendasar. Nilai berakar lebih dalam clan karenanya sangat stabil

clibandingkan sikap indiviclu". 22 Maka nilai tersebut sifatnya sangat stab ii

sehingga sulit untuk mengadakan perubahan terhadap nilai yang telah dianut

seseorang.

Dengan demikian berdasarkan ketiga pengerti.an nilai di atas dapat

clisimpulkan bahwa nilai adalah suatu prinsip atau gagasan yang diyakini dalam

diri seseorang yang digunakan untuk menimbang atau menilai suatu ha! sehingga

menjadi acuan dalam bertindak. Prinsip atau gagasan tersebut clipegang clalam

waktu relatif lama sehingga stabil dan dinyatakan dengan konsisten.

Nilai dalam dunia penclidikan clan pengajaran merupakan komponen kunci,

tetapi nilai jarang sekali ditunjukkan secara eksplisit pacla pembelajaran

matematika dan IP A 23 Di sekolah guru hendaknya membantu peserta didik untuk

menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna dan signifikan bagi peserta

didik. Sehingga pada akhimya akan terbentuldah sikap dan perilaku terpuji

sebagai basil akhir clari pendidikan.

21 Nik Aziz Nik Pa. Pengembangan Nilai dalam Pendidikan Matematik dan Sains, International Senzinar on Devo/op1nent of Values in MathemaJics and Science Education, August 2007, h. 7.

22 Saifudin Azwar, Op. cit, h. 9. 23 Alan J. Bishop, Teacher's Preferences and Practices Regarding Values in Teaching

Mathe111atics nnrl .~riPnrP tPr~Pr1i~ iii "1l•.1n hi<>hr.., ... 1.:::t\.,_.,...1,~,...,.;;,,.~ ~'~-~-,.1~ --L. ·

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

21

c. Einstein berpendapat bahwa sains mengandung lima nilai, yaitu: nilai

praktis, nilai intelektual, nilai sosial-politik-ekonomi, nilai pendidikan,

nilai religius. 26

Berikut akan dikemukakan uraian tentang penjelasan nilai yang terkandung

dalam sains menurut Einsten dalam Yudianto:

a. Nilai pendidikan menurut Einstein adalah kandungan nilai yang dapat

memberi inspirasi atau ide untuk pemenuhan kebutuhan manusia dengan

belajar dari prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang berlaku dalam sains,

sifatnya memodifikasi dari hukum alam untuk diterapkan menjadi hasil

karya manusia.

b. Nilai religius berorientasi kepada nilai keimanan sebagai dasar

pemikiran dan tindakan yang berhubungan kepada kesadaran akan

kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Kesadaran manusia terhadap Tuhan

Yang Maha Esa akan muncul bila dihadapkan kepada segala keteraturan

dan fenomena alam, keseimbangan alam, keanekaragaman alam yang

mempesona baik yang berukuran mikroskpis ma.upun makroskopis.

c. Nilai intelekt.ual atau nilai kecerdasan adalah kandungan nilai yang

mengajarkan kecerdasan seseorang dalam menggunakan akalnya untuk

memahami sesuatu dengan tidak mempercayai tahayul atau kebenaran

mitos, tetapi lebih kritis, analitis, dab kreatif terhadap pemecahan suatu

masalah yang lebih efektif dan efisien.

d. Nilai praktis adalah kandungan nilai dalam sains yang berhubungan

dengan aspek-aspek manfaat sains untuk kehidupan, seperti sumber

pangan, sandang, perumahan, pengobatan, kesehatan.

e. Nilai sosio politik ekonomi adalah kandungan nilai yang banyak

memberikan peturtjuk untuk dijadikan pelajaran bagi hubungan interaksi

manusia di bidang sosial, politik, dan ekonomi. 27

Banyaknya nilai penting kehidupan seperti yang disebutkan di atas dapat

dipelajari melalui sains, oleh karena itu sains dapat dijadikan sebagai fasilitas atau

26 Suroso A. Yudianto, Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai, (Bandung: Mughni Sejahtera,_2005), h. 47-49

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

22

media dalam mengembangkan kepribadian siswa. Ada tidaknya nilai-nilai dalam

sains pada kegiatan pembelajaran IPA di sekolah sangat ditentukan oleh guru.

Melalui pendekatan dan metode yang tepat serta pemahaman guru tentang nilai­

nilai dalam sains turut menentukan kualitas pembelajaran yang bermakna bagi

peserta didik.

3. Pendekatan Keterampilan Proses

a. Keterampilan Proses v

Para ahli pendidikan sains (IP A) sepakat bahwa IPA tidak hanya merupakan

produk yang berisi fakta, konsep dan teori yang dapat dihafalkan, tetapi juga

merupakan proses aktif dalam menggunakan pikiran dan menerapkan sikap ilmiah

dalam mempelajari gejala alam yang belum dapat diterangkan.28 Maka pengajaran

IP A di sekolah tidak hanya mementingkan penguasaan siswa terhadap fakta,

konsep, dan teori-teori IP A sebagai produk, tetapi yang lebih penting adalah siswa

mengerti terhadap proses bagaimana fakta, konsep dan teori-teori tersebut

ditemukan.

Depdikbud seperti yang dikutip Dimyati mendefinisikan pendekatan

keterampilan proses sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan­

keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan­

kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa.29

Keterampilan tersebut sesungguhnya telah ada dalam diri siswa maka tugas

gurulah untuk mengembangkan keterampilan baik intelektual, sosial maupun fisik

melalui kegiatan pembelajaran.

Sagala mendefinisikan pendekatan proses sebagai suatu pendekatan

pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses

penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.30

Oleh sebab itu segala jenis kegiatan dalam pembelajaran harus terpusat pada siswa

v 28Sungkowo, Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Upaya Meuingkatkan

Pemahaman Konsep Kimia Pada Siswa Kelas II SMU YP UNILA Bandar Lmnpung Tahun Pelajaran 1999/2000, dalamJumal PendidikanMTPA, Vol. 5, No. I, Januari, 2004, h. 38.

29 Dimyati dan Mudjiono, Be/ajar dan Pembelajaran Cet V, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h. 138

30 Saiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: CV. Alfabeta, 2006), h.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

23

sehingga siswa dituntut untuk lebih aktif mengikuti kegiatan pembelajaran yang

telah dirancang oleh guru.

Dapat disimpulkan pendekatan keterampilan proses menurut beberapa

uraian di atas adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan pada

siswa untuk berproses ilmiah dengan tujuan mengembangkan clan meningkatkan

kemampuan siswa untuk menemukan clan mengemukakan sendiri fakta, konsep

serta sikap clan nilai dalam diri siswa. Hal yang perlu ditekankan pada penelitian

ini pendekatan keterampilan proses yang digunakan adalah pendekatan

keterampilan proses yang berorientasi pada proses IP A atau Jebih dikenal dengan

pendekatan keterampilan proses sains (KPS) atau Science A Process Approach

(SAPA) yaitu merupakan pengembangan dari pendekatan keterampilan proses

dalam pembelajaran sains. c

b. Teori-Teori Dasar Pendekatan Keterampilan Proses v

Sofyan mengemukakan bahwa dengan pendekatan keterampilan proses

siswa dapat mengkonstruk sendiri pengetahuan yang diperolehnya secara

fungsional berakumulasi dengan pengetahuan yang sudah ada dalam diri siswa.31

Berdasarkan kutipan di atas bahwa pendekatan keterampilan proses masuk

kedalam aliran konstruktivisme yaitu dimana siswa rnembangun pengetahuan

sendiri berdasarkan pengetahuan yang sebelumnya telah terbentuk dalam diri

s1swa.

Berikut adalah tiga prinsip penting tentang ilmu menurut konstruktivisme

yaitu:

1) Pengetahuan merupakan hasil konstruksi manusia dan bukan sepenuhnya

representasi suatu fenomena atau benda, fenomena alam memang bersifat

secara objektif tetapi hasil pengamatan clan interpretasi terhadap fenomena

sangat dipengaruhi oleh subjektifitas seorang pengamat.

2) Pengetahuan merupakan hasil konstruksi sosia~ yang dimaksud dengan

konstruksi sosial disini adalah bahwa pengetahuan terpengaruh oleh

31 Ahmad Sofyan, Konstruktivisme dalam Pembclajruran IPNSains. dalam Prosiding

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

24

kekuatan sosial dimana pengetahuan itu dibentuk seperti ideologi, agama,

politik

3) Pengetahuan bersifat tentatif, kebenaran dari suatu pengetahuan tidak

bersifat mutlak dan senantiasa berkembang akibat penemuan-penemuan

b 32 aru.

Pada hakikatnya s1swa telah memiliki potensi dalam dirinya untuk

menemukan sendiri informasi atau konsep-konsep tertentu, dan untuk mencari dan

menemukan informasi yang diberikan guru hendaknya hanya dibatasi pada

informasi yang benar-benar mendasar dan ll)erangsang siswa untuk dapat ,~,.,,

menggali sendiri informasi-informasi yang lain. Hal tersebut sesuai dengan teori

belajar konstruktivisme.

Para penganut teori belajar konstruktivisme mempunyai pemahaman bahwa

sains adalah proses sains, dan belajar sains tidak hanya diartikan sebagai belajar

pengetahuan alam yang telah dideskripsikan orang, tetapi belajar sains adalah

bagaimana orang mempelajari benda dan gejala alam. 33 Oleh sebab itu

kontruktivisme merupakan proses sains yaitu bagaimana suatu fakta, teori dalam

sains ditemukan yang dibangun berdasarkan pengalaman peserta didik dalam

kehidupan sehari-hari bukan berupa cerita atau dongeng.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran konstruktivisme adalah

guru dapat membawa siswa ke dalam situasi belajar yang dapat menghubungkan

apa saja yang diperoleh siswa di sekolah atau kelas dan dapat menghubungkan

materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka.34 Pengetahuan hams

dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, pengetahuan bukanlah seperangkat

fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Melainkan

manusia hams mengkonstruksi dan mencema pengetahuan tersebut dan memberi

makna melalui pengalaman nyata. Begitu juga dengan keterampilan hasil dari

32 Ari Widodo, "Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains", dalamJurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 064, Tahun ke-13, 2007, It 97.

33 Pudyo Susanto, Keterampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis Konstruktivisme, Individual Textbook, Jurusan Pendidikan Biolog:i FMIP A Universitas Negeri Malang, 2002. h. 6.

34 Rudiyanto, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Berpendekatan Kontekstual dan Kecakauan Hidup, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran lKJP Negeri Singaraja, Edisi

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

25

pencarian pengetahuan bukan hasil menghafal, melainkan hasil dari penemuan­

penemuan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui pergaulannya dalam

kehidupannya sehari-hari yang di bimbing oleh guru. Sehingga keterampilan yang

diraih merekat dalam pemikirannya dan mudah untuk dilakukan dalam perbaikan

tatanan kehidupan sosial.

Sehubung dengan pandangan itu konsep mendasar dari paham

konstruktivisme adalah bahwa pengetahuan itu tidak dapat dialihkan dari pikiran

guru ke pikiran siswa secara utuh tetapi dibangun secara bertahap oleh siswa

dalam struktur kognitifnya tanpa melupakan pengetahuan awal siswa. Maka

dengan cara belajar seperti ini gum tidak lagi bertindak sebagai sumber informasi

pengetahuan siswa, dan siswa sebagai penerima ilmu secara pasif, akan tetapi

terjadi perubahan paradigma menjadi pembelajaran ya.ng terpusat pada siswa

(student center).

Fokus utama dari pendekatan keterampilan proses sebagaimana teori diatas

bahwa pembelajaran diharapkan membuat sISwa berperan aktif dalam

mendapatkan atau menemukan ilmu pengetahuan. Kemudian pemahaman

diperoleh melalui aktivitas siswa secara aktif dan menyeluruh.

c. Jenis-Jenis Keterampilan Proses

Menurut Rustaman pendekatan keterampilan proses tidak mementingkan

konsep tetapi menuntut pengembangan keterampilan proses atau metode ilmiah

secara utuh.35 Maka pendekatan prdses pada hakika1lnya adalah memproses

informasi, yaitu informasi pembelajaran dengan langkah-langkah metode ilmiah,

pelaksanaan proses dimulai dari yang sederhana, selanjutnya diikuti dengan

proses yang lebih kompleks.

Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses yang dapat

dikembangkan dalam diri peserta didik, Menurut Dirks dan Cunningham

mengungkapkan keterampilan-keterampilan tersebut te:rdiri dari keterampilan-

35 Nuryani Y. Rustaman dkk., Startegi Be/ajar Jvfengajar Bio/ogi, (Malang: UM Pres,

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

26

keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan-keterampilan terintegrasi

(integrated skil/s).36

Hal serupa juga diungkapkan Yew Mei bahwa ke:terampilan dasar dalam

keterampilan proses merupakan dasar dari keterampilan terintegrasi yang pada

umumnya lebih kompleks dalam memecahkan suatu permasalahan dalam suatu

eksperimen. 37

Dari kedua ungkapan di atas diperoleh bahwa keterampilan-keterampilan

dasar terdiri dari enam keterampilan, yakni mengobservasi, mengklasifikasi,

memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkornunikasikan. Sedangkan

keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri dari: 1ni~ngidentifikasi variabel,

membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, rnenggambarkan

hubungan antar variabel, men1:,'llmpulkan dan mengolah data, menganalisa

penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional,

merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen.

Antara keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi saling bergantung

satu sama lain dan masing-masing menitik beratkan pada suatu keterampilan

khusus dari setiap keterampilan. Tetapi selain itu t·etap saja keterampilan­

keterampilan proses yang merupakan keterampilan dasar menjadi suatu landasan

untuk menguasai keterampilan-keterampilan terintegrasi.

Flick (1993) seperti yang dikutip oleh Hartono mengemukakan bahwa di

dalam kegiatan keterampilan proses IP A terdapat tiga cilri. Pertama, siswa secara

individu atau kelompok melakukan kegiatan dengan memanipulasi peralatan atau

bahan sederhana. Kedua, siswa melakukan berbagai cara untuk memecahkan

permasalahan bedasarkan kemampuan berfikir mereka d·engan tujuan siswa lebih

memahami permasalahan. Ketiga, siswa melakukan observasi, dan mengontrol

kegiatan, dan mengkomunikasikan hasil kegiatan, sehingga siswa menjadi lebih

terdidik terhadap apa yang mereka nyatakan sesuai dengan yang mereka lakukan,

36 Clarissa Dirks and Mattliew Cunningham, Enhancing Diversity in Science: Is Teaching Science Process Skills the Answer?, Journal Live Science Education, Vol. 5, 2006, h. 220.

37 Grace Teo Yew Mei, Promoting science Process Skills and The Relevance off Science

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

27

katakan, dan amati.38 Maka dari ketiga ciri di atas kegiatan pembelajaran

menuntut keaktifan siswa dalan1 memecahkan berbagai persoalan guna

membangun pengetabuan dalam diri siswa.

Menurut Rustaman jenis-jenis keterampilan proses sams adalah sebagai

berikut:

l) Melakukan pengamatan ( observasi)

Karakteristik KPS pengamatan adalah menggunakan semua indera yang

mungkin digunakan seperti penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba

pada waktu mengamati objek merupakan kegiatan yang sangat dituntut dalam

pembelajaran IP A, menggunakan fakta yang relevan. Mengamati bagian-bagian

jamur secara utuh dan melintang dengan menggunakan mikroskop dan kaca

pembesar merupakan contoh observasi.

2) Menafsirkan pengamatan (interpretasi)

Karakteristik KPS interpertasi adalah mengidentifikasi fakta-fakta

berdasarkan hasil pengamatan, menafsirkan fakta atau data menjadi suatu

penjelasan yang logis, menarik kesimpulan dari suatu seri pengamatan. Dengan

mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan hasil pengamatan, serta

menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan. menghubungkan

antara jumlah ragi yang diberikan terhdap jumlah air yang dihasilkan merupakan

contoh interpretasi

3) Mengelompokan (klasifikasi)

Klasifikasi didefinisikan sebagai proses pengaturan objek-objek peristiwa

atau informasi ke dalam deretan kelompok menurut cara atau sistem tertentu.

Seperti mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan,

membandingkan, dan mencari dasar penggolongan. Mengklasifikasikan jamur

berdasarkan cara berkembangbiaknya merupakan ciri klas.ifikasi.

4) Meramalkan (prediksi)

Karakteristik dari keterampilan prediksi adalah ki'terampilan mengajukan

perkiraan tentang suatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau

38 Hartono, Perbandingan Hasil Be/ajar IPA Siswa Sekolah Dasar Dengan Aiode/

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

32

antara fungi dan bakteri adalah terletak pad a inti selnya ( nukleus ), fungi sudah

rnerniliki dinding nukleus ( eukariotik) sedangkan bakteri tidak rnerniliki dinding

nukleus (prokariotik)_

Bentuk tubuh fungi urnurnnya berupa benang-benang yang bercabang­

cabangg yang disebut hifa, tetapi ada pula yang berbentuk bulat, batang pendek

Perkernbang biakan fungi ada dua rnacarn, yaitu rnelalui pernbiakan aseksual

(vegetatif) dan pernbiakan seksual (generatit)_ Terjadinya. perkawinan fungi secara

seksual diperlukan dua jenis hifa yang berbeda yang akan rnenghasilkan peleburan

antara garnet jantan dan betina, yang disebut dengan hifa ( +) dan hifa (-).

Beberapa fungi tingkat tinggi sudah rnerniliki alat kelarnin penghasil garnet jantan

yang disebut spermatia dan pengahasil garnet betina disebut garnetangiurn

(oogoniurn)_

Peleburan antara dua jenis sel hifa jarnur atau antara garnet jantan dan

bertina akan rnenghasilkan badan-badan pernbentuk spora. Tipe badan penghasil

spora dari hasil perkawinan ini ada beberapa rnacam, yaitu: Askus berupa

kantung-kantung dibentuk diujung hifa yang mengandung 4-8 spora, Basidiurn

berupa sel panjang rnenggernbung yang diujungnya dihasilkan 2-4 spora,

sporangiurn berupa bola yang di dalarnnya dibentuk ba:nyak spora, Sporangiola

rnerupakan sporangium kecil be1isi umumnya tiga spora.

Fungi dibagi ke dalam empat kelas berdasarkan perkembang biakan

generatifnya yaitu :

a. Divisi Zygornycotina, Jamur ini memiliki hifa yang tidak bersekat dan ada

pula yang menyebutnya sebagai jamur mirip ganggang karena tubuhnya

mirip ganggang. Pembiakan secara generatif membentuk zygospora

kemudian tumbuh menjadi sporangium bertangkai. Contohnya Rhizopus,

lvfuc01~ Pilobolus.

b. Divisi Basidiornycotia, Jamur ini memiliki karakteristik umum yaitu

mempunyai sekat, memiliki basidiospora yang menghasilkan spora, tubuh

buahnya mudah dikenali oleh mata. Contohnya Auricularia auricula,

Volvariella volvaceae,.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

33

c. Divisi Ascomycotina, jamur divisi ini memiliki ciri dengan badan sel

pembentuk spora berupa kantong-kantong yang disebut askus, hifa

bersekat. Kantung tersebut menghasilkan spora atau askospora sebanyak

4-8 spora. Contohnya Penicillium notatum, Saccharomyces cereviceae,

Aspergillus flavus.

d. Divisi Deuteromycotina, jamur dalam divisi ini disebut dengan jamur

imperfecti yang belum diketahui cara perkembangbiakan generatifuya.

Pengelompokkan jamur ke dalam kelompok ini bersifat sementara dan

masih menunggu penelitian selanjutnya. Jamur ini sebagian besar hidup

secara parasit. Contonya Apidermophyton, Marssonina.

Fungi memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan, diantaranya adalah

sebagai pengurai yang bertugas untuk menjaga keseimbangan ekosistem

bersamaan dengan makhluk hidup lain. Meskipun habitatnya di tempat lembab

dengan hidup secara saprofit dengan sampah-sampah dan sisa pembuangan

makhluk hidup temyata fungi memiliki tugas yang sangat mulia bagi

kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lain. Selain itu pula fungi

juga memcukupi kebutuhan akan nutrisi manusia dengan kandungan protein yang

cukup tinggi dari divisi Basidiomycotina, dan melalui perkembangan biotekuologi

fi.mgi juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pangan.

Selain peran yang menguntungkan, fungi dari divisi lain juga merugikan

karena cara hidupnya yang parasit menyebabkan fungi mengambil nutrisi dari

tubuh inangnya.

C. Bahasan Hasil Penelitian Yang Relevan

Neneng Olivia dalam skripsinya yang berjudul "Pengembangan

Keterampilan Proses Dengan Penanaman Nilai-Nilai Sains Untuk .Afeningkatkan

Hasil Be/ajar Siswa SMP Kelas VII", memberikan kesimpulan bahwa

pembelajaran dengan pengembangan keterampilan proses yang terintegrasi

dengan penanaman nilai-nilai sains dapat meningkatkan basil belajar siswa yang

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

34

mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif 46 Maka pembelajaran dengan

desain tersebut memberikan dampak kepada hasil belajar siswa yang dapat

mencakup ketiga ranah.

Menurut Subratha dan Kariasa dalam penelitiannya yang berjudul "Upaya

meningkatkan Sikap ilmiah dan Kualitas Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Melalui Pembelajaran IPA Dengan Pendekatan Keterampilan Proses",

mengatakan bahwa proses pembelajaran IPA melalui pembelajaran dengan

pendekatan keterampilan proses dapat mengembangkan sikap ilmiah pada siswa

dan juga secara keseluruhan masing-masing komponen sikap ilmiah mengalami

peningkatan. 47 Hal tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa dengan

memberikan kesempatan pada siswa untuk berproses ilmiah maka secara langsung

juga berdampak pada pengembangan sikap ilmiah siswa.

Lilis Lisnawati dalam skripsinya yang berjudul "Hubungan Antara

Keterampilan Proses Sains Dengan Sikap Ilmiah Siswa !i!felalui Pemebelajaran

Inkuiri Terstruktur", dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode

survey, memberikan kesimpulan terdapat hubungan antara pendekatan

keterampilan proses sains dengan sikap ilmiah siswa.48 Dari hasil penelitian

tersebut pendekatan keterampilan proses memiliki pengarnh positif terhadap sikap

ilmiah yang telah dimiliki siswa.

Putu Mardana dalam penelitiannya yang berjudun "Intensifikasi Kegiatan

Laboratorium Dalam Pembelqjaran IPA Sebagai Upaya Meningkatkan Minat,

Sikap Ilmiah, Dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas II SLIP Negeri I Singaraja".

Dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan laboratorium dalam pembelajaran IP A

dapat meningkatkan minat, sikap ilmiah, dan prestasi belajar tampak pada skor

rata-rata yang diperoleh siswa sebelum tindakan, siiklus I, siklus II terns

46 Neneng Olivia, Pengen1bangan Ketera111pilan Proses Dengan Penana111an Nilai-Nilai Sains Untuk Meningkatkan Hasi/ Be/ajar Siswa SMP Ke/as HJ. Tersedia di http://pages­yourfavorite.com/ppsupi/abstrakips2004.htrnl

47 I Nyomau Subratha & I Nengah Kariasa, "Upaya meningkatkau Silmp ilmiah dan Kualitas Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaimn IP A Dengau Pendekatan Keterampilan Proses", dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Singarqja No. 2 TH. XXXV Af ril 2002, h. I.

4 Lilis Lisnawati, Hubungan Antara Keterampilan Proses Sains Dengan Sikap Jlmiah Si>wa Melalui Pemebelajaran lnkuiri Terstruktur, (Jakarta: UlN Jakarta Skripsi, 2008), Tidak

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

35

meningkat. 49 Metode penelitian tersebut menggunakan metode penelitian

tindakan kelas untuk meningkatkan sikap ilmiah dengan pendekatan keterampilan

proses, terlihat kriteria ketercapaian indikatomya pada setiap siklus.

D. Kerangka Pikir

IPA (sains) setidaknya mengandung tiga dimensi penting pada bangunan

keilmuannya yaitu isi, proses, dan produk. Ketiga dimensi tersebut dapat

dijadikan kunci untuk mengintergrasikan nilai-nilai sains, salah satunya adalah

dalam proses sains.

Pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan dalam

pembelajaran sains yang sangat menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam

berproses ilmiah. Melalui pendekatan ini siswa diberikan kesempatan untuk

menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan baik yang bersifat manual

maupun mental seperti nilai dan sikap.

Nilai memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada sikap. Nilai merupakan

suatu konsep atau gagasan yang dijadikan acuan atau patokan seseorang untuk

bertindak. Oleh karena itu dengan mengintegrasikan nilai-nilai dalam sains

melalui pendekatan keterampilan proses dapat mengembangkan sikap ilmiah yang

dimiliki oleh siswa.

Sejauh mana peningkatan sikap ilmiah siswa yang dicapai dalam kegiatan

pembelajaran diketahui maka penelitian ini diaplikasikan melalui metode

penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

terhadap permasalahan yang alamiah dan nyata dalam kegiatan pembelajaran.

Tindakan perbaikan terhadap masalah yang terjadi tersebut dilakukan oleh guru

dalam beberapa siklus disesuaikan dengan tingkan penyelesaian masalah.

E. Hipotesis Tindakan

Pengintegrasikan nilai-nilai sains melalui pendekatan keterampilan proses

dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa pada sub konsep fungi.

49 IB. Putu Mardaua, Intensiflkasi Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium Dalam Pembelajaran IP A Sebagai Upaya Meningkatkan Minat, Sikap Ilmiah, Dan Prestasi Belajar IP A Siswa Kelas II SL 1P Negeri I Singaraja, dalam Jurnal Aneka Widya STKIP Singaraja, No. 3, TH.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

A. Tujuan Penelitian

BAB ill

METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui peningkatan sikap ilmiah siswa terhadap konsep fungi melalui

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses yang

diintegrasikan dengan nilai-nilai sains.

2. Mengetahui kemampuan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa

terhadap konsep fungi setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan keterampilan proses yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains.

3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan keterampilan proses yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains

pada konsep fungi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Cibinong kelas X-A semester ganjil

tahun ajaran 2008/2009 pada tanggal 4 Nopember sampai dengan 9 Desember

2008.

C. Metode dan Desain Intervensi Tindakan

1. Metode

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

atau classroom action research, yang hanya terfokus pada suatu kajian yang

berawal dari situasi alamiah kelas. Arikunto mendefinisikan penelitian tindakan

kelas sebagai "suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama". 1

Peneliti berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif terhadap

suatu kajian yang benar-benar berawal dari situasi alamiah kelas, dengan

memberikan intervensi tindakan tanpa merubah kealamiahan situasi sebagai

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

38

E. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah s'ebagai guru bidang studi

biologi yang berperan langsung pada kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan keterampilan proses yang dintegrasikan dengan nilai­

nilai sains di kelas X-A semester ganjil MAN Cibinong.

F. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan terdiri dari beberapa siklus, yang

tergantung pada tingkat penyelesaian masalah. Berikut adalah gambaran tentang

langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini :

1. Persiapan Pra Penelitian, yaitu:

a. Orientasi lapangan melalui wawancara terhadap guru bidang studi biologi

yang mengajar di kelas X-A MAN Cibinong tahun ajaran 2008/2009

untuk menjaring permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran

biologi sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan.

b. Menganalisis basil wawancara dengan menentukan fokus permasalahan

yang akan diteliti.

c. Mendiskusikan rancangan penelitian berdasarlkan fokus permasalahan

yang akan diteliti dengan pembimbing, ahli dan rekan sejawat.

d. Mengkaji literatur dan hasil-hasil penelitian yang serupa.

2. Siklus 1, topik tentang Divisi Basidiomycotina clan Divisi Deuteromycotil}a

dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut:

a. Tahapan Perencanaan Tindakan (Planning)

l) Merencanakan pembelajaran yang akan dliterapkan dalam proses

belajar mengajar.

2) Merancang strategi dan skenario pembelajaran yang akan

dilaksanakan melalui pendekatan keterampilan proses yang

diintegrasikan dengan nilai-nilai sains (nilai religi dan nilai praktis),

RPP dapat dilihat pada lampiran 33.3

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

39

3) Menentukan indikator-indikator ketercapaian keberhasilan dalam

pembelajaran.

4) Menyusun instrumen penelitian untuk proses pengumpulan data yang

terdiri dari tes dan nontes, untuk instrumen ti~s berupa soal tes pilihan

ganda untuk menjaring penguasaan konsep siswa, sedangkan

instrumen nontes untuk menjaring skor sikap ilmiah siswa, dan

tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajarnn.

5) Menentukan fokus observasi dan aspek-as:pek yang akan diamati

sebagai pedoman lembar observasi.

6) Menyusun lembar kerja siswa untuk mendukung penerapan

pendekatan keterampilan proses melalui metode praktikum, LKS

tersebut dapat dilihat pada lampiran 274

7) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran serta sumber-sumber

belajar yang dibutuhkan seperti transparansi, OHP, dan jamur dari

Divisi Basidiomycotina seperti jamur merang, jamur kuping dan

jamur kancing.

8) Untuk kegiatan praktikum, siswa diwajibkan membawa jamur merang

untuk diamati.

b. Tahapan Pelaksanaan Tindak.'ln

l) Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang

akan diberikan kepada peserta didik.

2) Untuk mengetahui tingkatan sikap ilmiah siswa sebelum intervensi

tindakan dilakukan guru memberikan angket kepada siswa, begitu

pula untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta didik sebelum

menerima pelajaran, guru memberikan tes kemampuan awal (pretes)

tentang konsep fungi (Divisi Basidiomycotina dan Deuteromycotina).

3) Guru mengadakan kegiatan pembelajaran melalui pendekatan

keterarnpilan proses yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains (nilai

religi dan nilai praktis ). Kegiatan yang dilakukan meliputi :

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

40

a) Diskusi kelompok

(1) Guru membagi siswa ke dalam 5 kdompok, tiap kelompok

terdiri dari ± 6 siswa yang telah ditentukan sebelumnya.

(2) Setiap kelompok diwajibkan membawa sumber literatur dalam

bentuk artikel atau jurnal tentang peran jamur dari Divisi

Basidiomycotina dan Deuteromycotina yang berdampak

positif maupun negatif bagi organisme lain.

(3) Guru bidang studi biologi memimpin jalannya diskusi

kelompok dan mengarahkan siswa.

( 4) Setiap kelompok menyajikan literatur yang telah didapat dan

kelompok lain memberikan pertanyaan serta memberikan

tanggapan.

(5) Observer melaksanakan tugasnya untuk mengobservasi

kegiatan siswa selama diskusi. Lembar observasi tersebut

dapat dilihat pada lampiran 32. 5

b) Kegiatan praktikum

(1) Guru mengadakan pembagian kelompok kecil sesuai dengan

kelompok diskusi.

(2) Pembagian lembar kerja s1swa sebagai penunjang kegiatan

praktikum.

(3) Siswa membawa jamur merang untuk diamati.

(4) Guru membimbing siswa dengan memberikan arahan langkah­

langkah praktikum.

(5) Siswa melakukan pengamatan terhadap struktur tubuh jamur

merang yang utuh.

(6) Siswa melakukan pengamatan terhadap struktur tubuh jamur

merang yang disayat melintang dengan menggunakan

mikroskop cahaya.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

41

(7) Siswa mengkomunikasikan hasil pengamatan, menjawab

pertanyaan yang terdapat pada lembar kerja siswa dan

memberikan kesimpulan.

(8) Observer melaksanakan tugasnya yaitu melakukan observasi

berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi.

4) Guru memberikan angket untuk mengetahui tingkat sikap ilmiah

siswa terhadap konsep fungi (Divisi Basidiomycotina dan

Deuteromycotina) pada akhir siklus I.

5) Melaksanakan pastes untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa

terhadap konsep fungi (Divisi Basidiomycotina dan Deuteromycotina)

pada akhir siklus 1.

6) Guru memberikan kuesioner untuk mengetahui tanggapan s1swa

terhadap pembelajaran.

c. Pengamatan (Observasi)

1) Peneliti dan observer mencatat semua data dan informasi mengenai

aktivitas sikap ilmiah siswa yang dapat terlihat secara langsung

selama diskusi dan praktikum sesuai dengan lembar observasi.

2) Melakukan diskusi antara peneliti dan observer tentang kegiatan

pembelajaran yang sudah berlangsung.

d. Refleksi Siklus 1

1) Melakukan evaluasi tindakan dengan menganalisis seluruh data pada

siklus I melalui instrumen tes soal pilihan ganda, lembar observasi,

instrumen skala sikap, dan angket tanggapan siswa terhadap

pembelajaran.

2) Merefleksikan kekurangan pada siklus I, dengan menentukan kendala­

kendala berdasarkan temuan di kelas dan merencanakan tindakan

selanjutnya berdasarkan hasil analisis reflektif yang dilakukan secara

kolaboratif.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

42

G. Basil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Proses pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses yang

diintegrasikan dengan nilai-nilai sains pada penelitian ini dikatakan berhasil

apabila telah memenuhi beberapa indikator, yaitu :

l. Peningkatan sikap ilmiah siswa pada setiap siklus, berdasarkan hasil skor

instrumen skala sikap sebelum dan sesudah intervensi tindakan dilakukan.

2. Peningkatan penguasaan konsep siswa terhadap konsep fungi, berdasarkan

hasil pretes dan postes serta dilihat dari ketuntasan belajar yang diharapkan

mencapai nilai KKM pada bidang studi biologi kelas X MAN Cibinong

sebesar ?:: 66.

H. Data dan Sumber Data

1. Data untuk mengetahui sikap ilmiah siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan keterampilan proses yang diintegrasikan dengan

nilai-nilai sains pada konsep fungi berupa angket yang berisi pernyataan­

pernyataan positif dan negatif sesuai dengan indikator yang tertera dalam

kisi-kisi sikap ilmiah siswa. Angket tersebut dijawab oleh masing-masing

siswa kelas X-A MAN Cibinong semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.

Selain itu data sikap ilmiah siswa yang dapat diamati secara langsung dijaring

melalui lembar observasi yang dilakukan oleh observer setelah siswa dibagi

menjadi 5 kelompok.

2. Data hasil belajar koguitif yaitu berupa tes objektif yang men1armg

penguasaan konsep siswa terhadap konsep fungi d.alam bentuk pertanyaan

pilihan ganda yang diberikan pada saat sebelum proses belajar mengajar

berlangsung atau yang disebut dengan pretes, maupun setelah proses belajar

mengajar atau yang disebut dengan postes. Tes tersebut juga diberikan pada

siswa kelas X-A MAN Cibinong semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.

3. Data untuk mengetahui tanggapan siswa setelah mengikuti rangkaian

pembelajaran yang telah berlangsung dijaring melalui kuesioner yang

diberikan pada siswa kelas X-A MAN Cibinong semester ganjil tahun ajaran

2008/2009.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

I. Instrumen Pengumpulan Data

1. Skala Sikap

43

Sofyan mengatakan "pengukuran terhadap sikap dapat dilakukan

dengan tiga cara yaitu dengan wawancara langsung, dengan melalui lembar

observasi perilaku, clan dengan menggunakan skala sikap". 6 Dengan demikian

pada penelitian ini digunakan skala sikap untuk mengukur sikap ilmiah siswa

yang mengungkap karakteristik sikap ilmiah siswa yaitu kejujuran, berpikir kritis,

keterbukaan, objektif, ulet clan bekerjasama.

Model skala sikap yang digunakan adalah model skala likert,

pemyataan dibuat sesuai dengan dimensi sikap yang tertera pada kisi-kisi sikap

ilmiah siswa yang dapat dilihat pada tabel 1, setia.p indikator terdiri dari

pemyataan yang mengandung makna positif clan negatif Pemyataan tersebut juga

didukung dengan beberapa kriteria jawaban yaitu, sangat setuju (SS), setuju (S),

tidak setuju (TS), clan sangat tidak setuju (STS). Pilihan jawaban ragu-ragu atau

netral tidak digunakan pada instrumen penelitian ini, hal tersebut dikarenakan

untuk menghindari jawaban aman pada responden sehingga jawaban responden

menjadi tidak seimbang.

Untuk pemberian skor disusun dengan pendekatan apriori yaitu bobot

skor sudah ditentukan terlebih dahulu, dengan earn memberikan skor 4, 3, 2, 1

untuk pemyataan positif dan skor I, 2, 3, 4 untuk pemyataan negatif

2. Tes Objektif

Bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif yang dapat mengukur

tingkat penguasaan konsep siswa terhadap konsep fungi sebelum dan setelah

penerapan pembelajaran yang diintegrasikan nilai-nilai sains melalui pendekatan

keterampilan proses. Soal tes yang digunakan tersebut diuji coba terlebih dahulu

kemudian dihitung validitas, reliabilitas dan tingkat kesukarannya. Tes objektif

tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi soal yang dapat diJlihat pada tabel 2.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

44

Tabet 1. Kisi-Kisi Sikap Ilmiah Siswa

No. Aspek Indikator Sikap

Dimensi Sikan Jumlah Sikap Ko1misi Afeksi Konasi Item

l. Jujur l. Melaporkan hasil sesuai I, 1 terhadap dengao uengamatao

fakta 2. Tidak merekayasa hasil 5 -6 7 3 uengamatao

3. Mengakui kesalabao 9 -10, 11 3 yang te!ah dilakukan

2. Objektif l. Menyampaikao sesuatu 13, -14 -15 3 anaadanva

2. Tidak mudab -16, -17, -18, 3 diuengaruhi oraoJ]; lain

3. Terbuka l. Menerima sarao dan -20, 21 -23, 24 4 pendapat oraoJ]; lain

2. Memberikan -25, 26, 27, 3 kesempatao pada oraog lain untuk mengajukan pendapat

Ulet l. Melakukao sesuatu 31, 1 dengao tekun dao teliii

4. 2. Menyelesaikao tugas -32, 34,35 -36 4 bingga tuntas

3. Tidak berputus asa 38, 39, 42, -43 4 apabila mengalami kegru>alan

-· 5. Kritis 1. Baoyak bertanya tentaog -44 45, 2

sesuatu 2. Tidak mudah percaya -49, I

sebelum ada bukti 6. Dapat l. Bersedia menerima 50, -51 52 3

bekerja tuiras kelompok sama 2. Berbagi tugas dan -56, 57, -58, 4

dengao taoggung jawab -60, oraoJ]; lain

Total 12 14 13

Total dalarn Persen (%) 30,8 35,8 33.4 39

Total Keseluruhan 39

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

Siklus

I

II

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar Penguasaan Konsep Siswa

Terhadap Konsep Fungi

Kompetensi Asoek ko2nitif & Butir Soal

dasar Konsep

Cl C2 C3 C4 Mendeskripsikan Ciri-ciri

1, 6, 12 3, 5,

8 10 ciri-ciri danjenis jamur 9 jamur

Divisi berdasarkan Basidio 19,

17, 18, pengamatan, 20 percobaan, dan mvcotina

kajian literatur Divisi

serta peranannya Deutero 26 25

bagi kehidupan n1ycotina

Jumlah soal 3 5 5 1 Jumlab {%) 17.6 29.5 29.5 5.8

Jumlab 17 total

Mendeskripsikau Divisi ciri-ciri dan jenis Zygomycoti 4 5,6,7 l, 8 jamur na berdasarkan Divisi 14, 20,

15, pengamatan, Ascomycoti 24, 28, 19,21 17,23 percobaan, dau na 29,30 25,26

kajian literatur Jumlalt soal 6 3 5 5 serta perauannya Jumlab {%) 31.6 15.8 26.3 26.3 bagi kehidupan Jumlalt

total 19

3. Lembar Observasi

45

cs

13

22

29

3 17.6

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemunculan sikap

ilmiah siswa baik pada saat siklus I maupun siklus II. Lem bar observasi tersebut

berisi beberapa pemyataan seputar aktivitas siswa yang memuat setiap indikator­

indikator sikap ilmiah yang dapat diamati secara langsung. Lembar observasi

dipegang oleh observer dan digunakan pada saat diskusi kelompok dan kegiatan

praktikum.

J. Teknik Pengnmpnlan Data

Untuk mengumpulkan data sikap ilmiah siswa dengan cara memberikan

angket sikap kepada siswa pada akhir setiap siklus I dan IL Peneliti juga

meniaring sikao ilmiah siswa vang daoat diamati secarn langsung dalam bentuk

Jml

9

5

3

17

6

13

19

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

46

aktivitas siswa selama berdiskusi clan kegiatan praktikum dengan menggunakan

lembar observasi pada setiap kelompok. Lembar observasi tersebut berisi tentang

aktivitas siswa clan frekuensi kemunculan sikap ilmiah si swa.

Untuk mengumpulkan data hasil belajar berupa penguasaan konsep,

peneliti memberikan soal tes objektif dalam bentuk pitihan ganda sebanyak 17

soal. Tes tersebut diberikan sebelum materi diajarkan (pretes) clan sesudah materi

diajarkan (postes).

Kemudian untuk mengetahui tanggapan s1swa mengenai rangkaian

pembelajaran yang telah siswa alami selama penelitian dilakukan, peneliti

menggunakan kuesioner yang diisi oleh siswa pada akhir siklus I dan II. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Jen is dan Telrnik Pengumpulan Data

Sumber Telmik

Data Jenis Data Pengumpulan Instrumen

Data Siswa Tingkat sikap ilmiah siswa Melaksanakan tes Skala sikap

sebelum intervensi tindakan. sikap Penguasaan konsep sebelum tes awal (pertes) Tes objektif (butir menerima pelajaran soal pilihan uanda)

Siswa Aktivitas siswa selama PBM Observasi Lembar Observasi (kemunculan sikap ilmiah siswa)

Siswa Sikap ilmiah siswa Melaksanakan tes Skala sikap sikap

Siswa Penguasaan konsep s1swa Melaksanakan tes Tes objektif (butir setelah menerima pelaiaran akhir (posites) soal nilihan ganda)

Siswa Tanggapan siswa mengenai Angket Kuesioner rangkaian pembelajaran yang dialami

K. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaau Studi

Sebelum instrumen pengumpulan data ternebut dijadikan sebagai

instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang

berada di luar subjek yang sudah ditetapkan. Uji coha tersehut dimaksudkan

untuk memenuhi syarat validitas clan reliabilitas instrumen.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

47

1. Uji validitas dan reliabilitas skala sikap

Menurut Sofyan validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan

tepat atau shahih, yakni ha! tersebut dapat dilihat sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungi ukumya. 7 Dalam ha! ini

artinya valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat

ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki peneliti dengan

tepat. Untuk mengukur validitas skala sikap menggunakan rumus product

moment pearson angka kasar : 8

Keterangan : f).'Y = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y,

dua variabel yang dikorelasikan.

X = skor item

Y = skor total

Sedangkan hasil dari uji coba instrumen skala sikap dengan jumlah 60

item yang diujikan dengan r tabel sebesar 0.37 didapatkan jumlah item yang

valid sebanyak 39 item.

Suatu tes yang digunakan dalam sebuah penelitian dapat dikatakan

mempunyai taraf keterpercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tepat.9 Hal tersebut berhubungan dengan reliabilitas

instrumen penelitian. Reliabilitas (rely+ ability= reliabilty) memiliki makna:

keterpercayaan, keterandalan, keterajegan, kestabilan dan konsistensi; ha!

tersebut dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pe111gukuran dapat dipercaya

dan konsistenrn Maka yang dimaksud dengan konsistensi, keterajegan dalam

reliabilitas instrumen yaitu memberikan hasil yang tetap terhadap objek

7 Ibid, h. 105. 8 Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 72. 9 Ibid. h. 86.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

48

penelitian. Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen

skala sikap adalah rumus Alpha sebagai berikut: 11

{ 2 2 2} a = ~ 1- S, + S2 + S,

2 s 2 ·<

Keterangan :

S/, S/, S/ = varians skor belahan 1 dan va.rians skor bela.han 2

S/ = varians skor skala

Dari basil perhitungan pada uji coba instnnm;n skala sikap diperoleh r

hitung sebesar 0,9008. 12

2. Uji va.liditas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal tes objektif

87.

Soal objektif yang akan diuji coba sebanyak 30 soal pilihan ganda,

validitas soal objektif menggunakan validitas isi (content validity). Untuk

mengukur validitas soal dalam penelitian ini menggunakan rumus kolerasi

Point Biserial, 13 yaitu:

Keterangan:

rpb;, r point biserial

MP Mean ( nilai rata-rata hitung) skor yang dicapai peserta

tes menjawab betul, yang sedang dicari kolerasinya

dengan tes secara keseluruhan

M, = Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh peserta tes

SD, = Deviasi standar total skor

n Saifudin Azwar, Pen;o1sunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), h.

12 Lihat Jampiran 24, h. 134. 13 C\~h ........ 1m-i Ar1lrnntn nn,.,nv_dn_vny l?vn/11n.vi PPndiflikan_ (Jakarta: Bunri Aksara. 2006)

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

49

p Proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir

soal yang sedang dicari kolerasinya dengan tes secara

keseluruhan.

q Proporsi peserta tes yang menj awab salah terhadap butir

so al.

Kemudian dikonsultasikan pada r tabel dengan kriteria penguj1an

sebagai berikut; jika r hitung lebih besar dari atau sama dengan r tabel, maka

butir soal tersebut adalah valid, dan jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka

butir soal tersebut adalah tidak valid.

Hasil dari uji coba instrumen pada siklus I dengan jumlah 30 soal

yang diujikan dengan r tabel sebesar 0.250 didapatkan jumlah soal yang valid

sebanyak 17 soal yang terdiri dari nomor 1, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 17, 18,

19, 20, 22, 25, 26, 29. 14

Sedangkan hasil dari uji coba instrumen pada siklus lI clengan jumlah

30 soal yang diujikan dengan r tabel sebesar 0.250 didapatkan jumlah soal

yang valid sebanyak 19 soal yang terdiri dari nomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 14,15, 17,

19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30. 15

Uji reliabilitas untuk butir soal objektif dilakukan dengan

menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal dengan K-R 20,

yaitu: 16

rn = (-n ) ( S 2

- "i pq J n - 1 S 2

Keterangan: r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menja.wab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q=l-p)

z)q = jumlah hasil perkalian antar p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes

14 Lihat Jampiran 9, 11.106. 15 Lilia! Jampiran 14. h. 115.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

50

Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut: 17

1) Antara 0,80 sampai dengan 1,00: sangat tinggi

2) Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi

3) Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup

4) Antara 0,20 sampai dengan 0,40: rendah

5) Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah

Dari hasil perhitungan pada uji coba instrumen siklus I diperoleh r

hitung sebesar 0,801. 18 Sedangkan hasil perhitungan pada uji coba instrumen

siklus II diperoleh r hitung sebesar 0,825 19.

3. Uji validitas I em bar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemunculan sikap

ilmiah siswa. Lembar observasi tersebut memuat setiap indikator-indikator

sikap ilmiah yang mungkin dapat muncul pada diri siswa. Lembar observasi

dipegang oleh observer yang digunakan pada saat diskusi kelompok dan

kegiatan praktikum. Uji validitas untuk lembar observasi menggunakan

validitas konstruksi (construct validity) oleh ahli clan rekan sejawat.

L. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara

deskriptif dari data kuantitatif, baik untuk data yang dij aring melalui skala sikap

dan tes objektif dalam rangka mengetahui peningkatan sikap ilmiah siswa dan

penigkatan hasil belajar siswa.

Untuk Menganalisis peningkatan penguasaan konsep s1swa setelah

pembelajaran yang diperoleh dari data skor pretes dan ;postes, baik pada siklus I

maupun siklus-siklus berikutnya, dengan cara menghitung nilai normal gain yang

merupakan selisih antara nilai pretes dan postes yang dicapai oleh siswa.

17 Ibid, h. 75. 18 Lihat lamniraR I I. h. I I 0

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

51

Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan

'l . l . M l . 20 rumus m a1 norma gam menurut e tzer ya1tu:

Indeks Gain = skor tes akhir-skor tes awal skor maksimum-skor tes awal

Berdasarkan rentang normalitas indeks gain, maka dapat dibuat

kategorisasi peningkatan basil belajar menurut Hake sebagai berikut:21

Tabel 4. Kriteria Konsep Siswa Berdasarkan Kriteria Gain

Rentan2 Indeks Gain Kategori Peningkatan

nilai (<g>) > 0.7 Tinggi

nilai 0.7 > (<g>) > 0.3 Sedang

nilai (<g>) < 0.3 Rendah

Untuk lebih memastikan kembali terhadap hiipotesis tindakan apakah

terdapat peningkatan hasil belajar atau tidak setelah mengikuti pembelajaran

yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains melalui pendekatan keterampilan

proses, maka dari nilai normal gain siswa yang telah diperoleh dihitung kembali

dengan uji statistik.

Pengujian statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji t

sampel berhubungan (paired sample t-test). Uji t Menmut Sudijono adalah salah

satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis

yang menyatakan bahwa diantara dua mean sampel dari populasi yang sama

terdapat perbedaan yang signifikan. 22

Dengan demikian uji t ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata 2

variabel dalam satu kelompok yang saling berhubungan yaitu nilai normal gain

20 David E. Meltzer, "The Reliationship between Matl1ematics Preparation and Concepptual Leaming Gains in Physics: A possible 'Hidden Variable' in Diagnostic Pretest Scores'', tersedia di !illQ://phvsics.ia.state.edu/per/does/addendum on normf)]ized gain.pdf, diakses 3 juni 2008, h. 3.

2lRiehard R Hake, "Aualizyng Change/Gain Score", terscdia di )llip://lists.asu.edu/cgi­bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855, diakses 3 Jui 2008, h. I

22 An~~ ~niliinnn PPnannfnr .~fnfir.<t;l,- PPndidiVnn fT!tl...-•11rf!l· T1-:li-:ii f1r".lf1ntln P<>re•_~..t.,.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

52

siswa pada siklus I dan II. Rumus yang digunakan untuk uji t berdasarkan

Sudijono adalah sebagai berikut :23

Dalam perhitungan terhadap uji t tersebut peneliti menggunakan

program SPSS versi 12.0.

Uji t tersebut juga digunakan untuk menguji hipotesis tindakan apakah

terdapat peningkatan sikap ilmiah siswa setelah mengikuti pembelajaran yang

diintegrasikan dengan nilai-nilai sains melalui pendekatan keterampilan proses,

yang didapat melalui rata-rata jumlah skor angket sikap ilmiah siswa pada siklus

I dan siklus II.

M. Tindak lanjut Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah melalui rangkaian tindakan pada siklus 1, jika hasil yang diharapkan

kurang dari kriteria yang ditetapkan, maka penelitian ini ditindak lanjuti dengan

melakukan tahapan pada siklus II.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

54

Pada siklus I rata-rata daii seluruh nilai tiap-tiap kelompok yang terdapat

pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan keterampilan proses

siswa masih tergolong sedang yaitu sebesar 70,5. Sedangkan pada siklus 2 nilai

keterampilan proses siswa sudah ada peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa

kelompok 4 pada siklus 1 yang tergolong nilai knrang me:ngalami peningkatan di

siklus 2 yaitu menjadi kategori sedang.

Peningkatan juga terjadi pada kelompok 1 dan 2 yaitu dari kategori sedang

menjadi baik. Begitu juga dengan kelompok 3 terjadi peningkatan daii siklus I ke

siklus 2. Kesimpulan hasil dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu terjadi peningkatan

kemampuan keterampilan proses siswa. Hal ini dikarenakan refleksi pada siklus I

terbukti, bahwa guru kreatif membuat modifikasi praktikum dan membuat sedikit

perbedaan antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.

Tindakan pembelajaran yang dilaknkan peneliti selama penelitian ini

terdiri dari dua siklus. Pada siklus pertama konsep yang diberikan pada siswa

yaitu Divisi Basidiomycotina dan Deuteromycotina, sedangkan pada siklus kedua

yaitu Divisi Zygomycotina dan Ascomycotina. Tindakan yang telah dilakukan

dalam penelitian ini berjalan sesuai dengan desain intervensi tindakan yang telah

dijabarkan pada bab III.

Pada penelitian ini jumlah siswa kelas X-A MAN Cibinong yang terlibat

sebanyak 34 siswa, dari 34 siswa tersebut diperoleh data sikap ilmiah siswa baik

pada saat sebelum intervensi tindakan dilaknkan maupun pada siklus 1 dan 2.

Data sikap ilmiah diperoleh melalui pengisian angket skala sikap jenis tertutup

dengan menggunakan Skala Likert yang berjumlah 39 butir pernyataan yang

diberikan pada awal dan akhir pembelajaran siklus 1 dan 2.

Hasil dari data sikap ilmiah siswa pada siklus I clan 2 dapat dilihat pada

tabel 5.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

55

Tabet. 6 Data Skor Sikap ilmiah Siswa Pada Sildus I dan II

Respond en Sebelum Sildus I Siklus Il Tindakan

Xl 105 107 112 X2 110 114 127 X3 130 132 142 X4 114 121 124 XS 119 121 127 X6 124 131 129 X7 122 125 127 X8 123 123 127 X9 120 124 129 XIO 118 123 124 Xll 119 126 125 Xl2 120 127 133 -Xl3 128 128 135 Xl4 124 127 127 X15 118 120 122 X16 119 122 120 Xl7 110 113 116 Xl8 109 114 115 X19 124 131 130 X20 120 124 131 X21 112 107 113 X22 130 132 136 X23 126 127 134 X24 127 130 137 X25 124 127 136 X26 126 128 133 X27 106 110 116 X28 134 138 152 X29 133 137 137 X30 135 138 141 X31 116 119 126 X32 121 126 133 X33 135 137 148 X34 134 138 141

Mean 122 124,91 129,5 SD 8,26 8,5222 9,503

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

56

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan sikap ilmiah siswa

dari sebelum intervensi tindakan dilalnian begitu pula pada siklus I ke siklus IL

Hal ini terlihat pada rata-rata (mean) dan standar deviasi {SD) dari siklus Ike II.

Oleh karena itu dari hasil skor di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan mengintegrasikan nilai-nilai sains melalui pendekatan keterampilan proses

dapat diakhiri hanya sampai siklus II saja, ha! tersebut dikarenakan sudah terjadi

peningkatan sikap ilmiah siswa dari data skor rata-rata pada siklus I dan II.

Selain data sikap ilmiah siswa pada penelitian ini jnga diperoleh data hasil

belajar kognitif berupa pengnasaan terhadap konsep fimgi. Data yang terkumpul

meliputi data pretes dan postes dari 34 siswa pada siklus I dan II.

Hasil dari data nilai pretes dan postes siswa di siklus I dan II dapat dilihat

pada tabel 6.

.

Tabel. 7 Data Nilai Pretes dan Postes Siswa pada Setiap

Siklus

Responden Siklus I Silldusll

Pretes Postes Pretes Postes Xl 29 59 37 68 X2 41 71 26 74 X3 35 65 32 68 X4 24 59 32 68 XS 47 76 42 79 X6 53 82 37 84 X7 41 65 42 74 X8 35 76 37 84 X9 59 82 42 84 x 10 35 76 32 79 Xll 41 71 37 74 x 12 35 65 42 74 Xl3 53 76 37 79 x 14 47 82 37 84 x 15 41 71 37 79 x 16 29 65 32 79 x 17 53 76 53 84 x 18 47 71 42 79 x 19 65 71 53 74

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

57

X20 41 65 42 68 X21 53 82 53 89 X22 59 88 47 89 X23 53 65 42 74 X24 29 65 37 68 X25 29 71 21 79 X26 41 76 42 89 X27 35 71 47 84 X28 35 65 42 79 X29 35 76 32 79 X30 53 88 42 89 X31 47 65 42 84 X32 59 82 37 84 X33 53 82 47 89 X34 41 65 47 74 Mean 43.32 72.5 39.67 79

SD 10.49 7.88 7.18 6.69

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penguasaan

konsep dari siklus I ke siklus II. Hal ini terlihat dari rata-rata (mean) dan standar

deviasi (SD) dari siklus Ike siklus IL Oleh karena itu dari hasil nilai di atas dapat

disimpulkan bahwa bahwa pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai

sains melalui pendekatan keterampilan proses dapat diakhiri hanya sampai siklus

II saja, ha! tersebut dikarenakan sudah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari

data nilai rata-rata postes siklus I dan IL

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk mengetahui peningkatan sikap ilmiah siswa peneliti menggunakan

angket (nontes) jenis Skala Likert dengan empat kategori yaitu, sangat setuju,

setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Angket tersebut berisi 39 pernyataan yang

merupakan hasil dari uji validitas, reliabilitas. Penyusunan angket ini merujuk

pada pengembangan sikap ilmiah sesuai dengan tnjuan pembelajaran Biologi

tingkat menengah atas yang tertera dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

58

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif berupa penguasaan

terhadap konsep fungi, peneliti menggunakan tes kognitif butir soal pilihan ganda

yang berjumlah 17 soal yang diberikan pada siswa pada setiap siklus. Tes tersebut

terdiri dari pretes yaitu, tes yang dilakukan sebelum materi pembelajaran

diberikan dan postes yaitu, tes yang dilakukan sesudah materi pembelajaran

diberikan. Pretes dan postes merupakan hasil dari uji validitas, reliabilitas, dan

taraf kesukaran yang telah dilakukan sebelum penelitian dilakukan. Pretes dan

postes ini kemudian dihitung skor normal gain, nilai itula.h yang akan dijadikan

analisis deskriptif sesuai dengan kriteria hasil gain skomya. Apabila nilai tersebut

tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan maka ha.ms dilanjutkan ke siklus

selanjutnya sebagai perbaikan dalam pembelajaran.

Selain itu untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelaja.ran

dengan mengintegrasikan nilai-nilai sains melalui pendekatan keterampilan proses

pada konsep fungi maka. siswa diberikan angket pada setiap akhir siklus I dan II.

C. Analisis Data

1. Sikap Ilmiah Siswa

Data skor sikap ilmiah siswa yang dijaring rnelalui angket, beserta

kategorisasi masing-masing siswa pada siklus I dan ll berdasarkan interpretasi

penyusunan skala psikologi Azwar, dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini :

Tabel. 8 Kategorisasi Sikap

Kate2ori Skor Tinaui X> 136 Sedang 136:'.::X:'.::58 Rendah X<58

Tabel. 9 Data Skor dan Kategorisasi Silmp Ilmiah Siswa Siklus I dan Il

Responden Siklus I Siklus Il

Skor Kate2orisasi Skor Kate11:m·i Xl 107 Sedang 112 sedang X2 114 Sedang 127 sedang X3 132 Sedang 142 tinuui

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

59

XS 121 Sedang 127 sedang

X6 131 Sedang 129 sedang

X7 125 Se dang 127' sedang X8 123 Sedang 127 sedang

X9 124 Sedang 129 sedang x 10 123 Se dang 124 sedang Xll 126 Sedang 125 sedang

x 12 127 Sedang l33 sedang x 13 128 Sedang 135 sedang x 14 127 Sedang 127 sedang x 15 120 Sedang 122 sedang x 16 122 Sedang 120 sedang

x 17 113 Sedang l16 sedang

x 18 114 Sedang 115 sedang x 19 131 Sedang 130 sedang

X20 124 Sedang 131 sedang

X21 107 Sedang 113 sedang X22 132 Sedang 136 sedang X23 127 Sedang 134 sedang X24 130 Sedang 137 tinggi

X25 127 Sedang 136 sedang X26 128 Sedang 133 sedang X27 110 Sedang 116 sedang X28 138 Tinggj 152 tinggi

X29 137 Tinggj 137 tinggj

X30 138 Tinggi 141 tinggi

x 31 119 Sedang 126 sedang X32 126 Sedang 133 sedang X33 137 Tinggj 148 tinggj

X34 138 Tinggi 141 tinggi Mean 124.91 129,5

SD 8.5222 9,503 ~·---

Hasil tabel di atas yang terdiri dari 34 siswa dapat disimpulkan bahwa

dari pembelajaran siklus I dan siklus 2 terdapat peningkatan sikap ilmiah

siswa setelah mengikuti pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai sains

melalui pendekatan keterampilan proses pada konsep fungi. Hal ini dapat

dilihat dari kategorisasi skor sikap ilmiah siswa yang dipersentasekan dalam

tiap siklusnya. Persentase kriteria penilaian tiap siklus: tersebut terdapat pada

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

60

Tabel. 10 Persentase Kategorisasi Sikap Ilmiah Siswa

Data Siklns I Siklus IT

Jumlah Siswa Persentase .Tumlah Siswa Persentase Rendah 0 0.0 0 0.0 Sedang 29 85.29 27 79.42 Tinggi 5 14.7i 7 20.58

Dari tabel di atas dapat diamati bahwa pada siklus I dan IT jumlah

persentase siswa dengan kategori rendah adalah 0%. Sedangkan kategori

sedang sudah meningkat menjadi kategori tinggi, begitu juga kategori tinggi

dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 5. 87% sehingga dapat

disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses dengan mengintegrasikan

nilai-nilai sains dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa

Data mengenai sikap ilmiah siswa juga dijaring melalui lembar

observasi. Berdasarkan hasil observasi untuk mengetahui kemunculan sikap

ilmiah siswa didapat frekuensi total kemunculan sikap ilmiah siswa pada saat

praktikum dan diskusi kelompok semakin meningkat yaitu 22 ke 29 untuk

kegiatan diskusi kelompok, dan 32 ke 40 untuk kegiatan praktikum. Berikut

adalah diagram menganai kemunculan sikap ilmial1 siswa pada saat diskusi

kelompok dan praktikum tiap siklus :

40 35

30 25 20 15 10 5

siklusl Siklus II

llldiskusi kelompok

llpraktikum

Gambar 3. Diagram Peningkafan Sikap Ilmiah

Dari diagram di atas mengenai peningkatan sikap ilmiah siswa pada

saat diskusi kelompok dan kegiatan praktikum yang dijaring melalui Iembar

observasi tampak bahwa pada setiap siklus terjadi peningkatan sikap ilmiah

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

61

praktikum, hal tersebut dikarenakan kegiatan praktikum melibatkan seluruh

potensi yang ada dalam diri siswa begitu pula dengan sikap ilmiahnya.

a. Uji Statistik

Untuk mengetahui peningkatan skor sikap ilmiah siswa peneliti

juga menge,>unakan uji statistik yaitu uji t. Uji t ini dimaksudkan sebagai

pendukung pengolahan data untuk membulctikan kebenaran hipotesis

tindakan apakah terjadi peningkatan sikap ilmi1ah siswa atau tidak.

Sebelum dilakukan uji t maka dilakukan persyaratan dengan menghitung

normalitas dari data skor sikap ilmiah pada siklus I dan II.

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas skor sikap ilmiah

siswa dilakukan dengan uji Liliefors, dari perhitungan diperoleh harga Lo

skor sikap ilmiah siswa pada siklus I sebesar 0,0762 dan Lo pada siklus II

sebesar 0, 0731.

Harga Liabcl pada taraf signifikansi 0, 05 untllk n = 34 adalah 0, 152

karena Lo pada kedua hasil pengujian di atas lebih kecil da1i Ltabe1, maka

dapat disimpulkan bahwa skor sikap ilmiah siswa pada siklus I dan II

berdistribusi normal.

Tabei. 11 Hasil Uji Normalitas dlengan Uji Liliefors

Lo L1a1>ct Keputusan

a

0,05 Skor Siklus I Skor Siklus II Berdistribusi 0,152

0,0762 0,0731 Normal

Setelah dilakukan pengujian prasyarat (normalitas) peneliti

menggunakan uji t paired sample t test untuk rnengetahui perbedaan rata­

rata 2 sampel yang berhubungan atau berpasangan, maksud dari 2 sampel

tersebut adalah dengan siswa yang sama tetapi mengalami dua perlakuan

yang berbeda. Pada penghitungan ini penulis menggunakan program SPSS

versi 12.0, basil perhitungan sebagai berikut :

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

Jumlah n=34

62

Tabet. 12 Pengujian Hipotesis dengan Uji t

dk thitnnf' ftabel Si2nifikansi Keuutusan 33 6.738 2.03 0,000 Ho ditolak dan Ha

diterima

Dari tabel di atas dapat menguji apakah terdapat perbedaan

rata-rata skor siklus I dan II dengan signifikansi taraf keterpercayaan

95%. Tahap pertama pengujian ini dapat dilakukan dengan membuat

hipotesis yang dirumuskan dengan menggunakan perbedaan rata-rata

(mean) sebagai berikut :

Ho = kedua rata-rata populasi sama

Ha = kedua rata-rata populasi tidak sama

Pengambilan keputusan dengan ketentuan :

- jika ± t hitung < ± t tabel maka Ho diterima, Ha ditolak

- jika ± t hitung > ± t tabel maka Ho ditolak, Ha diterima

Untuk melihat harga t tabel, didasarkan pada derajat kebebasan

(dk) yang besarnya adalah (n-1) yaitu 34-1 = 33 dengan taraf

keterpercayaan 95%. Sedangkan pengujian dilakukan dengan

menggunakan dua pihak maka, didapat t tabel sebesar 2. 03. Pengujian

dua skor dengan signifikansi sebesar 0.000.

Jadi nilai t hitung lebih besar dari t tabel (6.738>2.03), maka

diputuskan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti terdapat

perbedaan yang signifikan antara skor sikap ilmiah siswa pada siklus I

dan II.

Kesimpulan terbukti secara meyakinkan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata skor sikap ilmiah siswa antara siklus I dan II pada

tarafketerpercayaan 95%.

2. Nilai Normal Gain Siswa

Basil data nilai pretes, postes, nilai nomial gain, beserta !criteria

penilaian masing-masing siswa tiap siklusnya, dapat dilihat pada tabel

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

X28 0.46 sedang 0.63 sedang X29 0.63 sedan!! 0.69 sedang X30 0.74 tin<><>i 0.81 tin<mi X31 0.33 sedang 0.72 tin!l:!l:i X32 0.56 sedan!! 0.74 tinaoi X33 0.61 sedang 0.79 tinggi X34 0.40 sedang 0.50 sedang Mean 0.514 0.6Sl

SD 0.120 o.rn7 Hasil tabel di atas yang terdiri dari 34 siswa dapat disimpulkan bahwa

dari pembelajaran siklus I dan siklus 2 terdapat peningkatan hasil belajar siswa

setelah mengikuti pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai sams

melalui pendekatan keterampilan proses pada konsep fungi. Hal ini dapat

dilihat dari kategori penilaian nilai normal gain siswa yang dipersentasekan

dalam tiap siklusnya. Presentase kriteria penilaian tiap siklus tersebut terdapat

pada tabel 14 di bawah ini:

Tabel. 15 Persentase Nilai Kriteria N Gain Siswa

Data Siklus I Siklus Il

Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Rend ah 2 5.88 0 0.0 Sedang 30 88.24 2') ,. 64.71 Tinggi 2 5.88 p ,. 35.29

Dari tabel di atas dapat diamati bahwa kategori rendah pada siklus II

sudah meningkat menjadi kategori sedang, begitu juga kategori tinggi dari

siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 29 .41 % sehingga ha! ini

dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses dengan

mengintegrasikan nilai-nilai sains dapat meningkatkan hasil belajar

penguasaan konsep siswa.

a. Uji Statistik

Pengujian statistik dengan menggunakan uji t juga digunakan pada

data nilai normal gain, peneliti juga menghitung nilai normal gain dengan

uji statistik yaitu uji t. Namun sebelum dilakukan uji t terdapat persyaratan

untuk menghitung normalitas nilai normal gain siswa pada siklus I dan II.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

65

Berikut adalah hasil perhitungan normalitas nilai normal gain dengan

menggunakan uji Liliefors :

Tabel. 16 Basil Uji Normalitas dengan Uji Liliefors

Lo Ltabe! Keputusan a

0,05 N gain Siklus N gain Siklus Berdistribusi

I Il 0, 152: 0,0907 0,1075

Normal

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa normal gain

pada siklus I dan II berdistribusi normal, ha! tersebut dikarenakan harga

Lo pada normal gain siklus I sebesar 0, 0907 dan siklus II sebesar 0, I 07 5

lebih kecil dari harga Label sebesar 0, 152.

Setelah itu peneliti menggunakan uji t paired sample t test, pada

penghitungan ini penulis menggunakan program SPSS versi 12.0. basil

perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

Jumlah n=34

Tabel. 17 Pengujian Hipotesis dengan Uji t

dk thitun!! 1tabcl Signifikansi Keputusan 33 10,046 2.03 0,000 Ho ditolak dan Ha

diterima

Bersarkan tabel di atas dapat menguji apakah terdapat

perbedaan normal gain siswa pada siklus I dan II dengan signifikansi

taraf keterpercayaan 95%. Tahap pertama. pengujian ini dapat

dilakukan dengan membuat hipotesis yang dirumuskan dengan

menggunakan perbedaan rata-rata (mean) sebagai berikut :

Ho ~ kedua rata-rata populasi sama

Ha = kedua rata-rata populasi tidak sama

Pengambilan keputusan dengan ketentuan :

jika ± t hitung < ± t tabel maka Ho diterima, Ha ditolak

jika ± t hitung > ± t tabel maka Ho ditolak, Ha diterima

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

66

Untuk melihat harga t tabel, didasarkan pada derajat kebebasan

(dk) yang besarnya adalah (n-1) yaitu 34--1 = 33 dengan taraf

keterpercayaan 95% Sedangkan pengujian dilakukan dengan

menggunakan dua pihak maka, didapat t tabel sebesar 2.03. Pengujian

dua skor dengan signifikansi sebesar 0.000.

Jadi nilai t hitung lebih besar dari t tabel (10.046>2.03),

sedangkan signifikansi sebesar 0.000 maka diputuskan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan

antara nilai normal gain siklus I dan II.

Kesimpulan terbukti secara meyakinkan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata skor hasil belajar siswa anitara siklus I dan II pada

taraf keterpercayaan 95%.

3. Tanggapan atan Respon Siswa

Berdasarkan kuesioner yang dibeiikan kepada siswa setelah akhir

pembelajaran tiap siklus mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran

dengan pendekatan keterampilan proses yang diintegrasikan nilai-nilai sains,

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel. 18 Persentase Tanggapan Siswa Te1·hadap Pembelajaran

No. Pernyataan Siklus I SiklusII

Ya Tidak Ya Tidak I. Apakah kamu termotivasi dalam 85.29 14.71 97.06 2_94

mengikuti pembelaiaran ini? 2. Apakah kegiatan pembelajaran ini 79.41 20.59 91.18 8.82

dapat memudahkan kamu dalam mempelajari konsep fungi?

3. Apakah menurut kamu belajar 82.35 17.65 94.12 5.88 berkelompok memudahkan memahami konsep fungi?

4. Apakah kamu senang belajar dengan 94.l 5.9 100 0 metode praktikum pada konsep fungi?

5. Apakah setelah mempelajari konsep 91.1 8.8 100 0 fungi dapat memberikan manfaat bagi kamu?

- - - . - - - - - - - -- -

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

67

fungi dapat menambah rasa syukur I mu pada Allah SWT?

7. Apakah kamu dapat berperan aktif 88.2 I 11.8 91.18 8.82 selama kegiatan pembelajaran I

I berlangsung? I

8. Apakah kamu senang belajar dengan 94.1 5.9 97.06 2.94 melakukan diskusi kelompok pada konsep fungi?

9. Apakah kamu merasa kesulitan 20.58 79.41 8.82 91.18 dalam mempelaja1i konsep fungi?

10. Apakah LKS yang diberikan guru 73.6 26.5 85.29 14.71 memudahkan kamu dalam mempelajari konsep fungi?

Dari tabel di atas di dapat tanggapan siswa terhadap pembelajaran

dalam menyampaikan konsep fungi tiap siklus. Pada siklus 1 sebesar 8Jf,29%

siswa termotivasi terhadap pembelajaran ini dan 14,71% siswa tidak

termotivasi kemudian terjadi peningkatan persentase pada siklus 2 yaitu

menjadi 97.06% siswa temotivasi terhadap pembe:lajaran ini dan terjadi

pengurangan menjadi 2.94% siswa termotivasi. Karena konsep ini sangat

dekat dengan diri siswa maka rasa ingin tahu siswa pun lebih besar tentang

konsep tersebut sehingga sikap ilmiah siswa dapat dikembangkan.

79.41% pembelajaran ini dapat memudahkan siswa mempelajari

konsep fungi dan 20.59% tidak. Pada siklus 2 menjadi 91.18% siswa

menanggapi bahwa pembelajaran ini dapat memudahkan siswa dalam

mempelajari konsep fungi. Dengan kegiatan praktikum pada konsep fungi

dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajarinya.

Pada siklus 1 sebesar 82.35% siswa merasa terbantu dengan belajar

berkelompok dalam pembelajaran ini dan 17.65% siswa tidak merasa terbantu

dengan adanya belajar berkemlopok kemudian terjadi peningkatan persentase

pada siklus 2 yaitu menjadi 94.12% siswa terbantu. dalam memahami konsep

fungi dengan belajar berkelompok dan terjadi pengurangan menjadi 5,88 %

siswa tidak merasa termudahkan dengan belajar berkelompok. Hal ini dapat

disebabkan karena siswa merasakan pembelajaran yang benar-benar

membutuhkan kerjasama hal tersebut sesuai dengan nilai-nilai sains yang

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

68

ditanamkan pada diri siswa. Sehingga siswa dapat mengembangkan sikap

ilmiahnya yaitu dapat bekerjasama dengan orang lain melalui belajar

berkelompok.

94,1% sISwa menanggapi bahwa pembelajaran dengan metode

praktikum sangat menyenangkan dan 5,9% siswa menjawab tidak. Kemudian

di siklus 2 terjadi peningkatan menjadi 100% siswa menanggapi ya dan 0%

tidak. Metode praktikum dalam pembelajaran ini memang menuntut siswa

untuk belajar lebih aktif karena setiap siswa mempunyai tugas dan tanggung

jawab yang hams dijalankan untuk keberhasilan percobaan pada tiap-tiap

kelompoknya.

91,1% siswa berpendapat bahwa setelah mempelajari konsep fungi

memberikan manfaat bagi diri siswa dan 8,8% siswa menjawab tidak

memberikan manfaat. Pada siklus 2 menjadi 100% siswa mendapatkan

manfaat. Pada siklus I siswa ln1rang mencari infom1asi mengenai peran jamur

pada konsep fungi dari berbagai sumber untuk melengkapi pembahasan basil

percobaan/praktikumnya. Sehingga guru hams mengingatkan dan memberikan

motivasi untuk terns membaca dari berbagai macam sumber ilmu pengetahuan

untuk menambah wawasan pengetahuan siswa.

Baik pada siklus I dan II 100% siswa berpendapat bahwa pembelajaran

dengan mengintegrasikan nilai-nilai sains yaitu nilai praktis dan nilai religi

temyata memberikan manfaat dan menambah rasa syukur siswa kepada Allah

SWT. Penggalian terhadap nilai praktis pada konsep fungi begitu dekat

dengan diri siswa sehingga siswa bisa merasakan langsung manfaat dari

pembelajaran konsep fungi.

88,2% siswa menanggapi bahwa pembelajaran ini berpusat pada siswa

sehingg membuat siswa aktif, 11,8% siswa menjawab tidak. Kemudian di

siklus 2 terjadi peningkatan menjadi 91, 18% siswa menanggapi ya dan 8,82%

tidak. Tahapan dalam pembelajaran seperti kegiatan praktikum dan diskusi

kelompok memang menuntut siswa untuk belajar lebib aktif.

94,1% siswa merasa senang belajar dengan menggunakan diskusi

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

69

Yang membuat diskusi kelompok menyenangkan bagi s1swa diantaranya

konsep fungi yang dibahasa pada setiap siklus sangat menarik perhatian siswa,

dengan artikel-artikel temuannya yang unik dan menarik mengenai

pemanfaatan fungi menjadikan diskusi be1jalan dengan baik, ha! tersebut

tampak dari banyaknya penanya dan pemberi tanggapan.

20,58% siswa merasa kesulitan dalam mempelajari konsep fungi dan

79,41 % siswa tidak merasa rumit. Kemudian terjadi perubahan angka di siklus

2 menjadi 91,18% siswa merasa kesulitan. Hal tersebut disebabkan karena

siswa belum terbiasa terlibat dalam pembelaj aran dengan menggunakan

pendekatan keterampilan proses sehingga siswa merasa kesulitan dalam

melaksanakannya. Akan tetapi setelah melakukan aktivitas tersebut siswa

sudah mendapatkan pengalaman dalam ha! melakukan kegiatan praktikum.

73,6% siswa berpendapat bahwa LKS yang diberikan guru

memudahkan siswa dalam mempelajari konsep fungi dan berlatih

keterampilan proses sains dan 26,5% tidak. Pada siklus 2 terjadi perubahan

bahwa 85,29% siswa berpendapat mudah. Adanya LKS sebagai penuntun

kegiatan praktikum siswa, maka siswa dituntut untuk melakukan tahap-tahap

kegiatan tersebut yang berdasarkan keterampilan proses sains sis-wa sehingga

LKS tersebut diharapkan <la.pat mengembangkan sikap ilmiah dan

keterampilan proses siswa.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa secara keseluruhan siswa

memberikan respon positif terhadap tindakan pembelajaran yang diterapkan

setelah mengikuti serangkaian pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

keterampilan proses yang diintegrasikan dengan nilai-nilai sains.

D. Interpretasi Basil Analisis

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

I) Mempersiapkan rencana pembelajaran

2) Mempersiapkan bahan ajar dan lembar kerja si:;wa

3) Mempersiapkan media pembelajaran

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

70

4) Mempersiapkan saal pretes, pastes, skala sikap, lembar abservasi,

angket

b. Pelaksanaan Tindakan (Topik Divisi lllasidiomycotina dan

Deuteromycotina)

1) Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa melaksanakan

tes pengetabuan awal (pretes)

2) Pelaksanaan kegiatan belajar mengaJar sesuai dengan pendekatan

keterampilan proses menggunakan metade pr.ak'tikum. Pada saat guru

menjelaskan dengan metade ceramab, tanya jawab, diskusi

3) Pembagian kelompok kecil, kemudian pembagian LKS sebagai

penunjang kegiatan praktikum

4) Kegiatan kelompak :

a) Diskusi kelompak :

( 1) Setiap kelompok membawa artikel atau jurnal mengena1 peran

jamur dari Divisi Basidiamycatina dan Deuteramycotina baik yang

memiliki peran pasitif dan negatifbagi arganisme lain

(2) Setiap kelompak mempresentasikan artikelnya masing-masing

(3) Mengambil kesimpulan

b) Pelaksanaan praktikum (praktikum penemuan):

(1) Setiap kelampak membawa jamur merang, jamur kancing, jamur

kuping

(2) Mengamati bagian-bagian tububjamur dalam keadaan utub

(3) Mengamati sayatan melintangjamur dibawab mikraskop

(4) Mengkomunikasikan basil pengamatan, yaitu menggambar struktur

tububjamur dalam keadaan utub dan melintang

(5) Mencocokan gambar berdasarkan hasil temuan siswa dan gambar

yang diberikan guru

(6) Setiap kelompok membuat pembahasan basil pengamatan

(7) Menjawab pertanyaan

5) Pastes untuk mengetabui pemabaman s1swa setelab pembelajaran

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

71

6) Pemberian angket sikap ilmiah

7) Pemberian angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran

c. Pengamatan

1) Pada saat penjelasan materi oleh guru s1swa sangat fokus pada

pembelajaran dan memperhatikan guru di depan

2) Rerata skor sikap ilmiah siswa sebesar 124,91.

3) Rerata skor pretes siswa sebesar 43.32, sedangkan rerata skor postes

sebesar 72.5 dan nilai normal gain siswa sebesar 0.514. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa

walaupun skor postes seluruh siswa masih tergolong cukup begitu juga

dengan nilai normal gain siswa yang tergolong sedang.

4) Pada awal pertemuan antara siswa dan guru (peneliti) masih sama­

sama menyesuaikan diri sehingga suasa.na dikelas masih belum

mencair, tetapi pertemuan-pe1temuan selanjutnya siswa sudah mulai

terbiasa dengan guru (peneliti).

5) Diskusi kelompok berjalan sangat baik clan aktif karena guru

memberikan waktu untuk mempersiapkan artikel yang akan

dipresentasikan sehingga setiap kelompok membawa artikel yang

ditugaskan. Selain itu guru berusaha untuk bersikap adil sehingga

diskusi tidak didominasi oleh sekelompok siswa. Hal yang lebih

penting adalah siswa sangat tertarik dengan konsep fungi ha! ini dapat

dilihat dengan antusiame siswa dan artikel-artikel yang siswa

dapatkan.

6) Siswa sudab nyaman dan dapat bekerjasama dalam kelompoknya

masing-masing, karena penentuan kelompok sudah dari awal semester

1 sebelum dilakukan penelitian ini.

7) Pada saat pelaksaan praktikum siswa belum terorganisir dengan baik,

dan tidak membaca langkah kerja yang tercantum pada LKS.

8) Pada saat pelaksanaan praktikum setiap kelompok membawa alat clan

bahan praktikum.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

72

9) Pada saat melakukan pengamatan terdapat beberapa kelompok yang

mengandalkan anggota kelompoknya sehingga didominasi oleh

anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih.

10) Siswa lebih cenderung melihat basil praktikum kelompok lain.

ll)Terdapat dua kelompok yang tidak berhasil menemukan objek

pengamatan sehingga masih dibantu oleh guru, selain itu ada beberapa

mikroskop yang berjamur sehingga tidak bisa digunakan.

d. Refleksi

1) Siswa masih terlihat belum terbiasa dengan guru ha! tersebut

dikarenakan guru yang mengajarkan bidang studi biologi pada

penelitian ini yaitu peneliti sendiri dan bukan guru yang sebenarnya

mengajar dikelas tersebut sehingga membutuhkan waktu untuk

menyesuaikan diri dengan situasi kelas.

2) Kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi kelompok berjalan

dengan baik, siswa terlibat secara aktif dan antusias. Kendala yang

terdapat pada kegiatan diskusi kelompok adalah waktu yang terbatas,

sehingga ada satu kelompok yang belum menyajikan artikelnya. Oleh

sebab itu guru harus lebih pandai lagi dalam mengatur waktu pada

setiap kelompok.

3) Kegiatan praktikum melalui pengamatan jamur belum berjalan dengan

maksimal hal tersebut dikarenakan siswa belum terbiasa dengan

kegiatan praktikum sehingga banyak siswa yang tidak membaca

langkah kerja dan belum terampil menggunakan mikroskop. Selain itu

adanya keterbatasan mikroskop yang tidak layak digunakan.

4) Guru perlu menyempurnakan kegiatan praktikum dan lembar kerja

siswa selanjutnya.

5) Sikap ilmiah siswa yang dijaring melalui angket dengan rerata skor

124,91 sudah berada dalam kategori sedang. Sikap ilmiah seluruh

siswa sudah sesuai dengan kriteria indikator keberhasilan pada

penelitian ini.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

73

e. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diperoleh hasil bahwa

sikap ilmiah seluruh siswa sudah sesuai dengan kriteria indikator

keberhasilan pada penelitian ini. Sedangkan umuk hasil belajar kognitif

si swa belum mencapai kriteri yang diharapkan. Berikut adalah perbaikan

yang harus dilakukan pada siklus II :

l) Perbaikan dalam kegiatan praktikum, guru harus mencari konsep

praktikum yang baru sehingga kekurangan praktikum pada siklus l

bisa diatasi. Hal tersebut harus disesuaikan dengan alat dan bahan serta

wak-tu yang tersedia disekolah.

2) Kegiatan praktikum dilakukan adalah praktikum verfikasi yaitu

kegiatan pembuktian terhadap konsep yang dimiliki siswa. Guru

mendesain kegiatan praktikum verifikasi tersebut untuk membuktikan

pemanfaatan jamur untuk bahan pangan yaitu pembuatan tape dengan

bahan dasar yang berbeda-beda. Hal itu dimaksudkan agar setiap

kelompok memiliki tanggung jawab masing-masing terhadap kegiatan

praktikum. Kegiatan ini berbeda pada siklus I dimana setiap kelompok

memiliki tugas yang sama.

3) Sebelum praktikum dimulai guru meminta siswa untuk membaca

langkah kerja dan lebih teliti lagi dal1un melaksanakan kegiatan

praktikum.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan

dari pembelajaran siklus I, Berikut adalah perencanaan tindakan pada

siklus II :

1) Mempersiapkan rencana pembelajaran

2) Mempersiapkan bahan ajar, lembar ke1ja siswa dengan konsep barn.

3) Mempersiapkan media pembelajaran

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

75

b) Presentasi dan diskusi

(1) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

pengamatannya pada saat praktikum

(2) Kelompok lain menanggapi dan memberikan pertanyaan

(3) Guru memimpin diskusi kelompok dan mengawasi jalannya

diskusi

(4) Guru memberikan pertanyaaan untuk penguatan dan

meluruskan kesalahan konsep pada siswa.

5) Postes untuk mengetahui pemahaman siswa setelah pembelajaran

berlangsung

6) Pemberian angket sikap ilmiah

7) Pemberian angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran

c. Pengamatan

I) Rerata skor sikap ilmiah siswa sebesar 129,5, dari hasil tersebut dapat

disimpulkan terdapat peningkatan sikap ilmiah siswa pada siklus II

dari rerata 124,9 menjadi 129,5.

2) Rerata skor pretes siswa sebesar 39.67 sedangkan rerata skor postes

sebesar 79 dan nilai normal gain siswa sebesar 0.65. Dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa meningkat dengan

nilai normal gain yang berada pada kategori sedang.

3) Dalam kegiatan praktikum verifikasi secara berkelompok dengan tugas

yang berbeda-beda membuat siswa lebih serius dalam melakukan

langkah kerja.

4) Hasil postes siswa dari 19 soal pilihan ganda diperoleh presentasi

siswa yang telah mencapai KKM sebesar 100%. Dari hasil ini dapat

disimpulkan bahwa siswa sudah mencapai ketuntasan dalam bidang

studi biologi.

d. Refleksi

1) Hasil skor sikap ilmiah siswa terhadap konsep fungi pada siklus I

sudah mencapai kriteria indikator keberhasilan yaitu dengan rerata

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

76

124,9 sedangkan pada siklus II skor rernta sikap ilmiah siswa

meningkat sebesar 129,5.

2) Basil belajar siswa tentang konsep fungi Divisi Ascomycotina dan

Zygomycotina pada setiap siklus mengalami peningkatan, pada siklus

II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai n gain

sebesar 0.651 dari 0.514.

3) Pada siklus II telah terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai

nilai KKM, hal ini dapat dilihat pada skor pretes siswa yang sudah

melebihi batas nilai KKM pada bidang studi biologi kelas X.

Tabel. 19 Persentase Pencapaian Nilai KKM

Siklus % Siswa Mencapai KI~

1 64.71

2 100

e. Keputusan

Setelah dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus I dan II

diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Sikap ilmiah siswa tentang konsep fungi pada siklus I dan II sudah

meningkat dan memiliki perbedaan yang signifikan.

2) Melalui tes yang dilakukan berupa pretes dan posetes pada siklus I dan

II berdasarkan nilai normal gain yang didapat bahwa sebanyak 2 orang

mendapat nilai rendah pada siklus I berubah menjadi sedang pada

siklus II. Sedangkan pada siklus II nilai n gain siswa secara

keseluruhan berada dalam kategori sedang dan tinggi, tidak terdapat

kategori rendah.

3) Berdasarkan nilai KKM bidang studi biologi X MAN Cibinong yaitu

sebesar 66, dari hasil nilai posetes siklus I :;ebanyak 12 orang siswa

tidak berhasil melebihi nilai KKM, tetapi pada siklus II seluruh siswa

l 00% mampu memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

77

E. Pembahasan Temuan Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kegiatan pembelajaran

yang mengintegrasikan nilai-nilai sains melalui pendekatan keterampilan proses

pada siklus I dan II dapat meningkatkan sikap ii mi ah siswa dan hasil belajar

kognitif siswa. Hal tersebut sejalan dengan hasil pengujian hipotesis yang

menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebe:tum intervensi tindakan

dilakukan dan setelah dilakukan berbagai desain-desain tindakan dalam

pembelajaran.

Hasil penelitian ini terjadi disebabkan berbagai faktor dalam proses

pembelajaran. Sumaji menyatakan bahwa pendidikan IPA (sains) mempakan

bidang studi yang didalamnya memberikan banyak kesempatan untuk

mengungkap nilai-nilai (values). 1 Bidang studi biologi pada dasamya memiliki

potensi yang sangat besar untuk mengembangkan nilai-nilai sains yang digali

dalam setiap kajiannya. Salah satunya konsep fungi yang sangat dekat dengan

keseharian siswa. Sehingga siswa sangat menyadari dan merasakan manfaat dari

pembelajaran ini yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Pengintegrasian nilai-nilai sains dalam pembelajaran yaitu nilai religi dan

nilai praktis disisipkan dalam rangcangan rencana pembelajaran baik pada

kegiatan awal, inti, maupun penutup. Nilai religi pada tabapan pembelajaran

sebagaimana yang tertuang dalam RPP disisipkan pada setiap akhir pertemuan

sebagai suatu upaya yang reflektif untuk menambab rasa syukur manusia kepada

Allah SWT telah menciptakan keanekaragaman jamur beserta manfaatnya bagi

kehidupan organisme lain khususnya manusia. Melalui aktivitas reflektif pada

setiap akhir pertemuan, siswa sadar bahwa melalui pembelajaran ini membuktikan

kasih sayang Allah kepada makhluknya sehingga pembelajaran menjadi lebih

bermakna.

Sedangkan untuk nilai praktis pada penelitian ini peneliti menyisipkan

pada kegiatan diskusi kelompok dan praktikum. Selumh siswa menunjukkan

antusiasme yang tinggi ketika diskusi berlangsung, meningkatkan rasa ingin tahu

siswa dan berpikir kritis siswa. Siswa menemukan beberapa artikel yang sesuai

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

78

dengan konsep pembelajaran dan layak untuk didiskusikan. Melalui artikel

mengenai pemanfaatan jamur siswa menggali sendiri nilai-nilai praktis yang

terdapat pada konsep jamur, baik itu yang bermanfaat dan bersifat parasit bagi

oraganisme lain.

Setelah menelusuri beberapa pendekatan yang memungkinkan untuk

dilakukannya pengintegrasian nilai-ni!ai sains dalam pembelajaran maka

pendekati:in keterampilan proses yang digunakan sebagai pendekatan pada

penelitian ini adalah sebagai sarana untuk mengembangkan sikap ilmiah siswa

dengan metode praktikum dan diskusi sehingga aktivitas siswa secara utuh

terpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa.

Sehubung dengan pernyataan diatas Susiana menyatakan bahwa

"pendidikan IP A mempunyai potensi yang besar untuk dijadikan wahana guna

mengembangkan kemampuan berpikir tinggi, kemampuan bekerja keras,

keterampilan dasar, sikap jujur, berdisiplin". 2

Maka sudah sepatutnya seorang guru memiliki kemampuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik sebagaimana yang tertera

dalam kompetensi guru yang diantaranya terdiri dari kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial dan profesional. Guru harus mampu memilih dengan baik

pendekatan, metode dan memilih bahan ajar yang tepat yang disesuaikan dengan

kondisi dan keadaan peserta didik.

Dengan demikian untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam konsep

fungi ini pemilihan metode praktikum dan diskusi melalui pendekatan

keterampilan proses merupakan hal yang tepat. Hal ini ditunjukkan dengan

peningkatan kualitas pembelajaran setelah serangkain kegiatan dilakukan.

Kualitas pembelajaran tersebut tidak hanya mencakup pada hasil belajar kognitif

tetapi diiringi dengan peningkatan sikap ilmiah siswa.

Sikap ilmiah yang dikembangkan pada penelitian ini sesuai dengan tujuan

pembelajaran biologi SMA/MA yang terdapat pada kurikulum tingkat satuan

pendidikan yaitu kejujuran, objektif, terbuka, ulet, berpikir kritis, dan dapat

2 Nancy Susiana, "Model Pembelajaran Berbasis Kegiatan Laboratorinm Untuk 1'.lfPninolr!!tlr!ln PPnm1!l~!l!ln K nn~Pn ~Ph!to!li W!thfln:'.l PPntliilik~n ~T _TP') ti!l1!lm S:Prninlir Nn.to:innn/

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

79

bekerjasama dengan orang lain. Dengan demikian hakikat IPA yang tidak hanya

sebagai produk tetapi juga terdapat proses didalamnya jelas terlihat yaitu berupa

sikap ilmiah.

Setelah menerapkan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan

pembelajaran temyata sikap ilmiah siswa mengalami pengembangan, ha! ini

terlihat melalui angket dan lembar observasi. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh I Nyoman Subrata dan I Nengah Kariasa yang

menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dapat

mengembangkan sikap ilmiah siswa. 3

Pendekatan keterampilan proses melalui kegiatan praktikum memberikan

kesempatan pada siswa untuk melatih keterampilan ilmiah dan juga sikap ilmiah.

Seperti pada kegiatan pengamatan dan melaporkan basil pengamatan melatih

siswa untuk terbiasa jujur terhadap fakta dan tidak memanipulasi data, dalam

kegiatan mengidentifikasi objek siswa dilatih untuk jujur, objektif, tekun dan

berpikir k:ritis.

F. Keterbatasan Dalam Penelitian

Dalam penelitian ini ditemukan beberapa keterbatasan diantaranya adalah :

1. Singkatnya waktu yang diberikan pihak sekolah selama penelitian ini

berlangsung.

2. Ketersediaan alat-alat laboratorium seperti mikroskop yang kondisinya

berjamur dan rusak sehingga dalam kegiatan pengamatan menjadi kurang

maksimal.

3 I Nyoman Subratha & I Nengah Kariasa, "Upaya meningkatkan Sikap ilmiah dan Kualitas Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran IP A Dengan Pendekatan K pfr•r!lmnil~n Prni:.::Pi:.::" il~1nm .Jurnnl Pendidikan dan Penf!aiaran JKJP Sinf!araia No. 2 TH.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

ditarikkesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

keterampilan proses yang diintegrasikan nilai-nilai sains pada konsep fungi,

sikap ilmiah siswa mengalami peningkatan baik pada siklus I maupun II.

2. Terdapat peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada konsep fungi yang

terjadi pada siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari rerata gain skor

siswa sebesar 0,651 pada kategori sedang dan 100% siswa pada siklus II

berhasil mencapai nilai KKM.

3. Kajian lembar observasi menunjukkan pendekatan keterampilan proses

dengan mengintegrasikan nilai-nilai sains melalui kegiatan praktikum dan

diskusi kelompok dapat mengembangkan sikap ilmiah yang dimiliki siswa.

4. Kegiatan pembelajaran mendapat tanggapan positif dari siswa sehingga siswa

merasa lebih termotivasi.

B. Saran

Berikut adalah saran yang diberikan peneliti :

I. Penerapan pendekatan keterampilan proses membutuhkan kesiapan baik bagi

pihak guru maupun siswa yang akan terlibat dalam proses pembelajaran.

2. Pengintegrasian nilai-nilai sains perlu dikaji lebih dalam, terutama terhadap

pemilihan nilai yang akan diintegrasikan dan metode serta pendekatan yang

akan digunakan.

3. Setiap bahan ajar yang akan terkait dengan nilai-nilai sains yang akan

diintegrasikan melalui pengembangan kompetensi dasar yang terdapat dalam

kurikulum tingkat satuan pendidikan.

4. Pihak sekolah hendaknya meningkatkan pemeliharaan dan penambahan alat­

alat laboratorium sebagai penunjang kegiatan pembelajaran biologi.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2007. Meaningful Learning Re-Jnvensi Kebermaknaan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ali, Anwar. 2004. "Skala Sikap", dalam Jumal Kejuruan Teknik Mesin, Vol. II, No.4.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Ke las. Jakarta: Bumi Alcsara .

. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Alcsara. ---

Azwar, Saifudin. 2003. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bishop, Alan Jhon. 2008. "Values in Mathematics and Science Education: Similarities and Difference", dalam Jumal The Montana Mathematics Enthusiast, Vol 5, No. 1, ISSN 1551-3440.

___ . 2000. "Teacher's Preferences and Practices Regarding Values in Teaching Mathematics and Science". Tersedia di [email protected]. diakses 30 September 2008.

2000. "Values in Science and Mathematics Education; Mapping the relationships between pedagogical pratices and student aoutcomes'', tersedia di [email protected]. diakses 30 September 2008.

BNSP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Debburman, Shubhik. 2002. "Learning How Scientist Work: Experiential Research Projects to Promote Cell Biology Learning Scientific Process Skills", dalam Jumal Cell Biology Education, Vol. 1

Depdiknas. 2003. "Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nasional No. 20 Tahun 2003 ". Tersedia di http://balitbang.depdiknas.go.id . diakses 3 Juni 2008.

Dirks Clarissa and Cunningham Matthew. 2006. "Enhancing Diversi(v in Science: Is Teaching Science Process Skills the Answer?", dalam Journal Live Science Education, Vol. 5.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

82

Fatt, L. Ling. 2007. "Inculcating Values Through Science Practical Work". Malaysia: International Seminar on Development of Values in Mathematics and Science Education, 3-4 August 2007.

Hake, R. Richard. 2000. "Analizyng Change/Gain Score", tersedia di http ://lists. asu. edu/ cgi-bi n/wa? A2=ind9903 & L=aera-d& P=R685 5, diakses 3 Juni 2008.

Hartono. 2002. "Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Dengan Model Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses dan Bukan Pendekatan Keterampilan Proses'', dalam Jurnal Forum Kependidikan, Tahun 18, No. 2, ISSN 0215-9392.

Haryati, Mimin. 2007. Model dan Teknik Penilaian pada Tlngkat Saluan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

Haryoto, Dwi, dkk. 2001. "Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Proses Belajar Mengajar Fisika Untuk lvfeningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas II SLTP LAB UM', dalam Jurnal MIP A, No. 1, TH. 30.

Harlen, Wynne. 1996. The Teaching of Science in Primary Schools. London: David Fulton Publishers.

Jacobsen, David. 1985. Methods for Taching A Skill Approach. London: Merrill Pub.

Karhami, A. Karim. 2000. "Sikap Ilmiah Sebagai Wahana Pengembangan Unsur Budi Pekerti", dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudlayaan, No. 027, TH VI.

Karuru, Perdy. 2003. "Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains", dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 045, TH IX.

Levinson, Ralph. 1994. Teaching Science. New York: The: Open University.

Lisnawati, Lilis. 2008. Hubungan Antara Keterampilan Proses Sains Dengan Sikap Ilmiah Siswa Melalui Pemebelajaran Inkuiri Terstruktur. Jakarta: UIN Jakarta Skripsi. Tidak diterbitkan.

Lubis, Mawardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Nilai Perkembangan Moral Keagamaan Mahasiswa PTAIN. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mardana, IB. Putu. 2000. "Intensifikasi Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran IP A Sebagai Upaya Mimingkatkan lvfinat, Sikap Ilmiah, dan Prestasi Be/ajar IPA Siswa Kelas II SLTP Negeri I Singaraja", dalam Aneka Widya, No. 3, TH XXXJlII.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

83

Meltzer, E. David. 2002. "17ie Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible 'hidden Variable' in Diagnostic Pretest Scores". Tersedia di !:illR:f /physics.ia. state. edu/per/docs/addendum on _normalized~gdf, diakses 3 juni 2008.

Mudjiono dan Dimyati. 2001. Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mulyana, R. 2004. Mengartikulasi Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Nata, Abudin. 2003. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Prenad Media.

Nik, Aziz. 2007. "Pengembangan Nilai dalam Pendidikan Matematik", dalam Kunjungan Seminar dan Studi Banding ke Univen:ity of Malaya-Malaysia, International Seminar on Deveopment of Values in Mathematics and Science Education, 3-4 August 2007.

Olivia, Neneng. 2004. Pengembangan Keterampilan Proses Melalui Penanaman Nilai-Nilai Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Ke/as VII. Skripsi, Bandung: Fakultas MIP A UPI (tidak diterbitkan). Tersedia di http:/ /pages-yourfavorite. corn/ppsupi/ abstDengan Praki ps2004 .html.

Rudiyanto. 2003. "Kurilculum Berbasis Kompetensi (KBK) Berpendekatan Kontekstual dan Kecakapan Hidup ", dalam Jurua! Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Klmsus TH. XXXVI.

Rumansayah dan I. Yudha. 2001. "Pendekatan Sains-Teknologi-lvfasyarakat (SIM) dalam pembelajaran Kimia di Kalimantan Selatan", dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 29, TH. VII.

Rustaman, Nuryani, dkk. 2005. Startegi Be/ajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.

Sabri, Alisuf. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pecloman Ilmu Jaya.

Sagala, Saiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sofyan, Ahmad, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta press.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

85

Yildiz, Eylem. 2006. "Science Teachers Attitude to wards Aim of the Science EYpeiments '', dalam Journal of Turkish Science Education. Vol. 3

Yudianto, S. Adi. 2005. Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai. Bandung: Mughni Sejahtera.

Zakaria R. Teuku. 2000. "Pendekatan-pendekatan Pendidikan Nilai clan Implementasi dalam Pendidikan Budi Pekerti", dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 26, TH. VI.

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 1:

INSTRUMEN UJI COBA PENELITIAN SIKLUS I (DIVISI BASIDIOMYCOTINA DAN DEUTEROMYCOTINA)

KELAS X SEMESTER I

A. Tujuan dan Petunjuk

86

1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S 1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurnan (FITK) Jurusan IP A Biologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini de:ngan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

I. Ciri-ciri kingdom fungi sccara umnm, yaitu .... a. habitat lant, berklorofil, antotrof b. habitat terestrial, tidak berklorofil, antotrof c. prokariotik, berklorofil, heterotrof d. enkariotik, bcrklorofil, antotrof e. enkariotik, tidak berklorofil, heterotrof

2. Cabang ilmn biologi yang mempelajari tentangjamnr a<lalah .... a. sitologi b. mikologi c. histologi d. genetika e. mikrobiologi

3. Jamnr Phytium sp. mampn mcmpertahankan hidnpnya deugan cara .... a. heterotrof c. saprofit e. parasit b. autotrof d. simbiosis

4. Habitat fungi yang paling baik adalah .... a. berair, cukup cahaya, penuh bahan organik b. lembap, kurang cahaya, penuh bahan organik c. Jembap, gelap, penuh bahan organik d. kering, kurang cahaya, penuh bahan anorganik e. lembap, kurang cahaya, penuh baha.n anorganik

5. Hifa jamur yang bcrcabang-cabang akan membentuk bangun jaring-jaring .... a. sporangium c. miselinm e.rizoid b. akar d. septum

6. Bagian tubuh fungi yang berfungsi m1tnk menyerap makanan adalah .... a. badan buah c. miseliurn vegetatif e. rizoid b. spora d. miselium generatif

7. Struktur tub uh fungi yang berfungsi seperti akar adalah .... a. tnbnh bnah c. hifa e. septum

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

87

8. Adanya pertumbuhan fungi sejenis pada suatu tempat dari mus1m ke mus1m menunjukkan bahwa di tempat tersebut terdapat sisa-sisa .... a. tubuh buah e. hifa e. rizoid b. spora d. miselium

9. Dalam sistematika klasifikasi lima kingdom Whittaker, fungi tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom plantae. Hal tersebut dikarenakan fungi memiliki perbedaan yang sangat mencolok dalam ha! .... a. bersifat autotrof c. mcmbentuk spora b. tidak memiliki klorofil d. dinding selnya tersusun atas zat kitin c. hifa ada yang tidal' bersekat

10. Jika fungi dan alga karena pada suatu situasi terpisah, maka alga dapat hidup secara mandiri, berbeda dengan fungi. Alga dapat hidup mandiri karena alga .... a. mampu berkembang biak dengan eara mcmbclah diri. b. mampu hidup secara heterotrof dari bahan-bahan lingkungan sekitar c. mampu hidup sccara saprofit d. mampu berfotosintesis e. mampu hidup sccara parasit

11. Berdasarkan fase perkembangbiakan, ada tidaknya sekat pada hifa, bentuk tubuh buah, fungi dibedakan menjadi empat divisi, ymtu .... a. Ascomycotina, Zygomycotina, Basidiomycotina, Spyrulina b. Ascomycotina, Deuteromycotina, Spyrnlina, Zygnema c. Deuteromycotina, Spyrnlina, Zygnema, Basidiomycotina d. Ascomycotina, Zygomycotina, Zygnema, Spyrnlina e. Ascomycotina, Zygomycotina, Basidiomycotina, Deuteromycotina

12. Di bawah ini yang termasuk reproduksi aseksualjamur adalal1 .... a. askospora c. konidiospora e. basidiospora b. zygospora d. deuterospora

13. Berdasarkan spora seksual yang dihasilkan fungi dikelompokkan menjadi tiga divisi. Berikut adalah hubungan yang tepat antara ketiga. divisi fungi dengan spora seksual yang dihasilkan adalah .... a. Basidiomycotina - sporangium b. Zygomycotina- askospora c. Ascomycotina - basidiospora d. Ascomycotina- askospora e. Zyomycotina - sporangium

14. Jenisjamur yang 111udal1 dikenali karena umumnya bersifat makroskopis adalal1 .... a. Oomycotina c. Zygomycotina e. Ascomycotina b. Deuteromycotina d. Basidiomycotina

15. Pemyataan beriknt ini yang tidak benar tentang basidiomycotina adalah .... a. mudah ditemukan dari pada jamur yang !run karena bersifat makroskopis b. tubuh buahnya autotrof c. tubuh buahnya disebut basidiokarp d. jenis jamur ini ada yang dapat dimakan e. mempunym alat perkembang biakan gcneratif yang disebut basidium

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

88

16. Jika kita mengkonsumsi jamur sebenamya bagian yang kita makan adalah .... a. miselium c. hifu e. askokarp b. badan buah d. kumpulan sporangium

17. Di bawah ini merupakan gamhar spesics beberapa jamur .

. _lfI_T 1 2 3 4 5

Dari gambar di atas yang termasuk kelompok basidiomy~otina adalah .... a. I, 2, 3 b. 2, 3, 4 e. I, 3, 5 b. 3, 4, 5 d. 2, 4, 5

18. Pada Jamur merang (Volvarie/la volvaceae) bagian yang dikonsumsi sebagai bahan makanan adalah .... a. hifu c. basidium e. basidikarp b. miselium d. basidiogram

19. Perkembangbiakan janmr Basidiomycotina secara seksual mengbasilkan spora .... a. zoospora c. basidiospora e. basidiokarp b. sporangium d. konidiospora

20. Perhatikan diagram siklus hidup jamur berikut ini.

Bagian yang berlabel X adalal1 .... a. askus c. askospora e. zigot b. basidiospora d. hasidium

21. Dibawah ini adalah contoh jamur yang bermanfaat bagi rnanusia: I. Rhizopus oryzae 2. Volvariella volvaceae 3. Penicillium camerberti 4. Auricularia polytricha 5. Sacharomyces ovale Yang berkembangbiak dengan perantara basidium ada.lah ..... a. I dan 2 c. 2 dan 5 e. 3 dan 5 b. I dan 3 d. 2 dan 4

22. Dalam usal1a meningkatkan produksi pangan, seorang ahli mikologi meneliti beberapa fimgi yang akan dijadikan sumber pangan barn yang dinilai memiliki gizi yang cukup tinggi. Penyelidikan dimulai dengan meneliti seluruh bagian-bagian tubuh jamur multiseluler. Bagian manakah dari stmktur tubuh fungi yang akan kamu rekomendasikan kepada peneliti tersebut .... a. rhizoid c. dinding sel e. spora seksual b. spora aseksual d. tangkai

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

89

23. Jamur dari divisi basidiomycotina yang sangat beracun adalah dari jenis .... a. Auricularia c. askospora e. Spirulina b. Volvariela d. Amanita

24. Fungi irnperfecti terdapat pada divisi .... a. Zigornycotina c. Ascornycotina e. Chitridiomycotina b. Basidiornycotina d. Denteromycotina

25. Yang dimaksud dengan fongi imperfecti ialah jamur yang .... a. miselium bersekat b. miselium tidak bersekat c. belum diketahui perkembangbiakan tak kawinnya d. belum diketahui perkernbangbiakan kmvinnya e. sudal1 diketahui perkembangbiakan kawinnya

26. Cara berkembangbiakan secara aseksual pada jamur jenis Deuteromycotina adalah

a. konidia c. askus e. askospora b. basidiurn d. zygospora

2 7. Seorang peneliti ahli mikologi sudah lama meneliti jamur yang bersifat mikroskopis dengan hifa bersekat melintang, memiliki dua inti, menghasilkan konidia pada perkembangbiakan aseksualnya, tetapi belum diketahui alat perkembangbiakan seksualnya. Maka jamur tersebut digolongkan ke dalam kelompok .... a. Zigomycotina c. Ascomycotina e. Chitridiomycotina b. Basidiomycotina d. Deuteromycotina

28. Janmr dari Divisi Deuteromycotina adalah .... a. jamur yang sudah jelas alat reproduksi generatifaya b. jamur yang belum jelas alat reproduksi vegetatifaya c. jamur yang belum jelas alat reproduksi generatifuya d. jamur yang alat reproduksi generatifuya peralihan antara Basidiomycotina dan

Deuteromycotina e. jarnur yang sudah maju perkembangan seksualnya

29. Dahulu jamur Neurospora sitophila digolongkau ke dalam kelompok Deuteromycotina. Berdasarkan penelitian lanjutan kini jamur jenis tersebut digolongkan ke dalam kelompok Ascomycotina. Apa yang menyebabkan ha! tersebut terjadi .... a. bentuknya menyerupai Ascomycotina b. dinding sci penyusunnya serupa dengan Ascomycotina c. sudah diketahui alat perkembangbiakan seksualnya d. sudah diketahui alat perkembangbiakan aseksualnya e. alat perkembangbiakan jamur ini bersifut ganda

30. Penyakit knlit seperti panu disebabkan olehjamur .... a. Histoplasma sp. c. Monilia sitophila e. B/astomyces sp. b. Coccidiodes sp. d. Epidermophyton sp.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

90

LAMPJRAN2:

KUN CI JA WABAN INSTRUMEN UJI COBA PENELITIAN SIKLUS I

1. E 11. E 21.D

2. B 12. c 22. c 3. E 13. D 23. D

4. B 14. D 24.D

5. c 15. B 25.D

6.C 16. B 26.A

7. D 17. D 27. D

8. B 18. E 28. c 9. B 19. c 29. c 10. D 20. D 30. D

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN3:

INSTRUMEN PENELITIAN SJJKI,US I (DIVISI BASIDIOMYCOTINA DAN DEUTEROMYCOTINA)

KELAS X SEMESTER I

A. Tujuan dan Petunjuk

91

1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S 1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IP A Biologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Ciri-ciri kingdom fungi secara umum, yaitu .... a. habitat laut, berklorofil, autotrof b. habitat terestrial, tidak berklorofil, autotrof c. prokariotik, bcrklorofil, heterotrof d. eukariotik, berklorofil, autotrof e. eukariotik, tidak berklorofil, heterotrof

2. Jamur Phytium sp. mampu mempertahankan hidupnya dengan cara .... a. heterotrof c. saprofit e. parasit b. autotrof d. simbiosis

3. Hifa jamur yang bercabang-cabaug akan membentuk bangun jaring-jaring .... a. sporangmm c. miselium e.rizoid b. akar d. septum

4. Bagian tubuh fungi yang bcrfungsi untuk menyerap makanan adalah .... a. badan buah c. miselium vegetatif e. rizoid b. spora d. miselium generatif

5. Adanya pertumbuhan fungi sejenis pada suatu tempat dari musim ke musim menunjukkan bahwa di tempat tersebut terdapat sisa-sisa .... a. tubuh buah c. hifa e. rizoid b. spora d. miselium

6. Dalam sistematika klasifikasi lima kingdom Whittaker, fungi tidalc dapat digolongkan ke dalam kingdom plantae. Hal tersebut dikarenakan fungi memiliki perbedaan yang sangat mencolok dalam ha! .... a. bersifat autotrof c. membentuk spora b. tidak memiliki klorofil d. dinding selnya tersusun atas zat kitin c. hifa ada yang tidak bersekat

7. Jika fungi dan alga karena pada suatu situasi terpisah, maka alga dapat hidup secara mandiri, berbeda dengan fungi. Alga dapat hidup mandiri karena alga .... a. mampu berkembang biak dengan cara membelah diri b. mampu hidnp secara heterotrof dari bahan-bahan lingk1111gan sekitar r: m:tmnn hiilnn ~P-r.:tr::i ~::inrnfit

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

92

d. mampu berfotosintesis e. mampu hidup secara parasit

8. Di bawah ini yang termasuk reproduksi aseksual jamur adalah .... a. askospora c. konidiospora c. basidiospora b. zygospora d. dcutcrospora

9. Bcrdasarkan spora seksual yang dihasilkan fungi dil>:elompokkan menjadi tiga divisi. Berikut adalah hubungan yang tepat antara ketiga divisi fungi dengan spora seksual yang dihasilkan adalah .... a. Basidiomycotina - sporangium b. Zygomycotina - askospora c. Ascomycotina - basidiospora d. i-\.scomycotina - askospora e. Zyomycotina - sporangium

10. Di bawal1 ini merupakan gambar spesies bebcrapajamur.

1 2 3 4 5

Dari gambar di atas yang termasuk kelompok Basidiomycotina adalah .... a. I, 2, 3 b. 2, 3, 4 e. l, 3, 5 b. 3, 4, 5 d. 2, 4, 5

11. Pada Jamur merang (Volvariella volvaceae) bagian yang dikonsumsi sebagai bahan makanan adalah .... a. hifa c. basidium e. basidiokarp b. miselium d. basidiogram

12. Perkembangbiakan jamur Basidiomycotina sccara seksual menghasilkan spora

a. zoospora c. basidiospora b. sporangium d. konidiospora

13. Perhatikan diagram siklus hidup jamur berikut ini. Bagian yang berlabel X adalah .... a. askus c. askospora b. basidiospora d. basidium

e. zigot

e. basidiokarp

14. Dalam usaha mcningkatkan produksi pangan, seorang ahli mikologi meneliti beberapa fungi yang akan dijadikan sumber pangan baru yang dinilai memiliki gizi yang cukup tinggi. Penyelidikan dimnlai dengan meneliti scluruh bagian­bagian tubuh jamnr mnltiselnler. Bagian manakah dari struktur tubuh fungi yang akan kamn rckomendasikan kepada peneliti tersebut: adalah .... a. rhizoid c. dinding sci e. spora scksual b. spora aseksual d. tangkai

15. Yang dimaksud dengan fungi imperfecti ialahjamur yang .... a. miselium bersekat b. miselium tidak bcrsekat

hr.i.1 ... ~ ,..l;J,.,,.+.,,hn: -.o..-J,.,,.....,..i,..,,..._,...J..:,..J,.n ..... +..,.],. l .. ..,.,.,,..,..;..,...,,.,,..,.

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

93

d. belum cliketahui perkembangbiakan kawinnya e. sndah diketahui perkembangbiakan kawim1ya

16. Cara berkembangbiakan secara aseksual pada jamur jenis Deuteromycotina adalah .... a. konidia c. askus e. askospora b. basidinm d. zygospora

17. Dahulu jamur Neurospora sitophila digolongkan ke dalam kelompok Deuteromycotina. Berdasarkan penelitian lanjutan kini jamnr jenis tersebnt digolongkan ke dalam kelompok Ascomycotina. Apa yang menyebabkan ha! tersebut terjadi .... a. bentnknya menycrnpai Ascomycotina b. clinding sel penynsnnnya sernpa dengan Ascomycotina c. sudah cliketahui alat perkembangbiakan seksualnya d. sudah diketahui alat perkembangbiakan aseksualnya e. alat perkembangbiakan jamur ini bersifat ganda

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

94

LAMPIRAN 4:

KUN CI JA WABAN INSTRU!V[EN PENELITIAN SIKLUS I

1. E 10. D

2. B 11. E

3. c 12. c 4. c 13.D

5. B 14. c 6. D 15. D

7. D 16. A

8. c 17. c 9. D

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN5:

INSTRUMEN UJI COBA PENELITIAN SIKLUS II (DIVISI ASCOMYCOTINA DAN ZYGOJWYCOTINA)

KELAS X SEMESTER I

A. Tujuan dan Petunjuk

95

1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud Iain yakni diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyele:saikan studi kesarjanaan (S 1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IP A Biologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

l. Hasil pengamatan terhadap 2 jenis jamur diperoleh data seba.gai berikut:

Ciri-ciri yang Jenis Jamur

diamati I II

Tubuh multiseluler multiseluler/uniseluler

Reproduksi generatif & ve!!etatif !!encratif & ve!!etatif

Struktur hifa tidak bersekat bersekat

Tempat spora dalam sporan!!ium dalam kotak spora

Berdasarkan tabel diatas dapat ditentukan jamur I tergol ong dalam divisi .... a. Zigomycotina c. Ascomycotina e. Chitridiomycotina b. Basidiomycotina d. Deuteromycotina

2. Berdasarkan penelitian sebelumnya, diketahui bahwa proses fermentasi pada pembuatan tape ketan selain dipengaruhi oleh jenis bahan dasar dan jumlah ragi yang diberikan, tetapi dipengamhi pula oleh suhu lingkungan. Dengan demikian permasalahan snlm dan pengaruhnya terhadap kualitas tape ketan dapat dirnmuskan sebagai berikut : Apakah sulm lingkungan dapat mempengarnhi kualitas tape yang dihasilkan ?Buatlah hipotesis dari permasalah tersebut? a. Jika suhu lingkungan baik maka akan berpengamh terhadap rasa manis pada

ketan b. Suhu liugkungan berpengaruh terhadap pembuat tape c. Jika suhu lingkungan berada dalam suhu diugin maka akan dihasilkan tape ketan

yang dingin d. Jika suhu lingkungan berada dalam suhu panas maka akan dihasi!Jr.an tape ketan

yangpanas e. Jika suhu liugkungan berada dalam suhu kamar maim akan dihasilkan tape

dengan kualitas baik

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

96

3. Alat reproduksi aseksual pada Zygomycotina yang dapat menyebar kemana-mana adalah .... a. hifa c. spora e. zigospora b. miselium d. sporangium

4. Rhizopus adalah jamur yang dimanfaatkan manusia untuk pembuatan tempe. Reproduksi secara generatif dari janmr tersebut terjadi dengan cara pembentukkan .... a. Sporangiospora c. Zygospora e. Basicliospora b. Rhizospora d. Askospora

5. Jika dibandingkan susunan zat yang dikandungnya, temyata gizi pada tempe lebih baik daripada kedelai ha! ini terjadi karena .... a. ragi tempe akan menambali garam mineral yang diperlukan tubuh b. ragi tempe mengandung banyak asam amino esensial dan non esensial c. jamur pada tempe menambah vitamin yang larut dalam minyak dan air d. jamur pada tempe mampn mengubah zat pada kedelai menjadi asam amino

esensial e. kedelai yang telah berubah menjadi tempe mudali diserap usns

6. Perhatikan gambar jamur di bawah ini, bagian manakah yang disebnt sporangiosfor

a. 1 c. 2 e. 3 b. 4 d. 5 B

A

c

7. ij

.~ 8. Antara Rhizopus clan Mucor terdapat dalam satu divisi dan satu famiha, tetap1

keduanya dapat clibedakan dengan jelas dari stmktur tubuhnya apabila kita mengamatinya secara langsung di bawah mikroskop, ya.itu terletak pada .... a. sekat c. spora e. akar b. stolon d. kolumela

9. Untuk pembuatan tempe dari kacang kedelai diperlukan.jamur dari divisi .... a. Zigomycotina c. Ascomycotina e. Cbitridiomycotina b. Basidiomycotina d. Deuteromycotina

I 0. Jamur yang bersifat parasit terhadap kentang adalah .... a. Plasmopora vitica!a b. Pytophtora infestans c. Mucor mucedo d. Rhizopus sp. e. Penicillium camerberli

11. Pembuatan tape dari singkong dengan bantuan ragi merupakan proses .... a. hirolisis c. degradasi e. fosforilasi b. fragmentasi d. fcrmentasi

12. Pada pembuatan tape diperlukan ragi yang akan ditaburkan pada ketan hitam a tau putih yang sudah direbus terlebih dahulu. Yang dimaksud dengan ragi tersebut yaitu

a. hifa dari Saccharomyces cereviceae i.. ........... .-... ...1~-: C'~---1~~~~·~-~-~-- _______ ; ___ _

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

97

c. sisa tape yang sudah dikeringkan d. tubuh buah dari Saccharomyces cereviceae e. miselium dari Saccharomyces cereviceae

13. Sekelompok siswa mengadakan percobaan fcnnentasi.

Kclompok A : melakukan percobaan dari beras ketan, kemudian diberi ragi Saccharomyces cereviceae deng:m menggunakan kantong plastik yang tertutup rapat.

KelompokB mclakukan percobaan yang sama, dengan perbedaan pada sisi kiri dan kanan kantong tersebut dibuat lubang-lnbang kecil.

Setelah beberapa hari kemudian kedua kelompok mengamati basil percobaannya. Pada kelompok A plastik pembungkus menggelembung dan berbau alkobol, sedangkan pada kelompok B berbau asam. Apa yang menyebabkan ban asam yang terjadi pada beras ketan kclompok B .... a. Beras ketan yang digunakan tidak steril b. Ragi yang digunakan tidak bereaksi c. Beras ketan yang digunakan kurang bagus d. Kelompok B salah prosedur dalam percobaan e. Alkobol diubah menjadi asam oleb bakteri

14. Di bawah iui merupakan ciri-ciri Ascomycotina, diantaranya adalah .... a. benang hifanya bersekat dan tidak berinti b. benang bifanya bersekat dan berinti satu, berinti ban yak c. benang hifanya bersekat dan berinti banyak d. benang bifanya tidak bersekat dan berinti satn e. benang bifanya tidak bersekat dan berinti banyak

15. Perhatikan data basil percobaan mengenai pengaruh jumlah ragi terhadap jumlah cairan alkobol yang terbentuk berikut ini

Jurnlah ragi Jumlah cairan yang terbentuk (ml)

I 20 --

1,5 24

2 29

2,5 32

Buatlah kesimpulan dari label peng;µnatan di atas .... a. Jumlah cairan tidak rnengalami perubahan b. Semakin banyak ragi yang digunakan semakin banyak cairan yang dihasilkan c. Semakin sedikit ragi yang digunakan semakin sedikit cairan yang dihasilkan d. Jumlah ragi tidak berpengaruh terhadap jumlah cairan yang dihasilkan e. Percobaan ini merupakan percobaan fermentasi

16. Grafik yang sesuai dengan peristiwa di atas adalal1 ....

a. jumlah cairan d. jumlah cairan

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

98

b. jumlah cairan e. jumlah cairan

c. jumlah cairan

17. Seorang siswa mengamati jamur pada roti dengan tanda-tanda: bersekat melintang, memiliki sporangium berisi spora, wama spora hijau kebiruan. Jamur tersebut adalah golongan .... a. Zigomycotina c. Ascomycotina e. Chitridiomycotina b. Basidiomycotina d. Deuteromycotina

18. Golongan jamur yang fase generatifuya mampu membe11:tuk kantung-kantung spora dengan hifa bersekat, dimasukkan ke dalam divisi .... a. Zigomycotina c. Ascomycotina e. Chitridiomycotina b. Basidiomycotina d. Deuteromycotina

19. Amati diagram siklus hidup Saccharomyces sp. berikut ini! Askospora ditunjukkan oleh bagian yang bemo a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

20. Saccharomyces dapat berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Secara vegetatifmenghasilkan semacam askus (askospora) yang berisi .... a. 12 spora c. 2 spora e. 8 spora b. 4 spora d. 6 spora

21. Jenis jamur yang berkembangbiak secara vegetatif dengan tunas, yaitu .... a. Penici/lium c. Saccharomyces e. Aspergillus b. Monilia sitophila d Pysanim

22. Saccharomyces adalah jenis jamur anggota Ascomycotina yang bem1anfaat dalam pembuatan minuman karena Saccharomyces dapat .... a. mengubah ragi menjadi alkohol b. mengubah glukosa menjadi alkohol c. menguball amilum menjadi alkohol d. mengubah protein menjadi alkohol e. menguball lemak menjadi alkohol

23. Kacang tauah yang berjanmr hendaknya dibuang saja karena mengandung aflatoksin yang dihasilkan oleh .... a. Rosselina c.Mucor e. Rhizopus b. Penicillium d. Aspergillus

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

99

24. Adonan roti yang ditaburi sejenis ragi akan mengembang, jika ragi hidup dan aktif akan menghasilkan .... a. gas oksigen b. glukosa dan alkohol c. oksigen d. gas karbondioksida e. alkohol dan gula

25. Ibu akan membuat roti, supaya rotinya tidak keras atau lunak, maka adonan roti dicampur dengan jamur .... a. Agaricus bisporus c. Aspergillus oryzae e. Pleuro/us ostreatus b. · Rhizopus stoloniferus

26. Perhatikan tabel berikut ini! Pasangan jenis janmr dan peranannya yang tepat adalah .... a. 1-B-Q c. 2-B-P b. 2-B-R d. 1-C-R e. 3-A-P

d. Saccharomyces ellipsoideus

Jenis .iamnr Produksi Peranan

I. Aspergillus A. Alkohol P. Racun

2. Saccharomyces B. Aflatoksin Q. Antibiotik

3. Rhizophus C. Sake R. Minnman

27. Di bawah ini mcnunjukkan hubw1gan yang tepat antara jenis jamur dan perananya dalam kehidupan .... a. Saccharomyces cereviceae - membuat yoghurt b. Rhizopus 01yzae - membuat kecap c. Mucor mucedo - membuat nata de coco d. Aspergillus wentii - pembuatan tape c. Fusarium - untuk dimakan

28. Tongkol jagnng yang telah dircbus dan diambil bijinya kemudian ditempatkan pada tempat yang Jembab akan muncul serbuk-serbuk berwarna merah bata, diteliti ternyata mernpakan jamur Neurospora, jamur ini tcrmasuk dalam divisi .... a. Zigomycotina c. Ascomycotina c. Chitridiomycotina b. Basidiomycotina d. Deuteromycotina

29. Jenis jamur yang dimanfuatkan scbagai antibiotik yang ditemukan oleh A. Flemming ialah .... a. Rosselina c.lYfucor e.Rhizopus b. Penicillium d. Aspergillus

30. Pada nasi atau roti yang sudah basi tampak ada konidia yang berwama kehijauan, bcrarti nasi atau roti tersebut ditumbuhi jamur .... d. Saccharomyces c. Neurospora e. Rhizopus e. Penicillium d. Aspergillus

31. Pada industri makanan pembuatan oncom, memerlukan jenis jamur yang dikenal dengan nama ilmiah .... a. Ustilago maydis b. Aspergillus wenti c. Mucor mucedo d. Monilia sitophyla e. Polyporus versicolor

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

100

LAMPIRAN6:

KUN CI JAW ABAN INSTRUMEN UJI COBA PENELITIAN SIKLUS II

1.A ll. B 21. c 2. E 12. E 22. D

3. D 13. B 23.D

4. c 14. B 24. R

5. D 15. A 25. D

6. E 16. c 26. Ill

7. D 17. c 27. c 8.A 18. A 28. B:

9. B 19. E 29. E,

10. D 20. c 30. D

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN7:

INSTRUMEN PENELITIAN SIKI,US II (DIVISI ASCOMYCOTINA DAN ZYGOM:YCOTINA)

KELAS X SEMESTER l

A. Tujuan dan Petunjuk

101

I. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (Sl) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPA Biologi UIN SyarifHidayatullah Jakaita.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Has ii oengamatan terhadap 2 ienis .iamur b "b 1peroleh data se agai erikut:

Ciri-ciri yang Jenis Jammr

diamati I II

Tubuh multiseluler multiseluler/uniseluler

Reoroduksi generatif & vegetatif generatif & vegetatif

Struktur hifa tidak bersekat bersekat

Tempat spora dalam sporangium dalam kotak spora

Berdasarkan tabel diatas dapat ditentukan jamur I tergolong dalam divisi .... a. Zigomycotina c. Ascomycotina e. Chitridiomycotina b. Basidiomycotina d. Deuteromycotina

2. Rhizopus adalah jamur yang dimai1faatkan manusia untuk pembuatan tempe. Reproduksi secara generatif daii jamur tersebut terjadi deiagan cara pembentukkm1 .... a. Sporangiospora c. Zygospora e. Basidiospora b. Rhizospora d. Askospora

3. Jika dibandingkmi susunan zat yang d:ikandungnya, temyata gizi pada tempe lebih baik daripada kedelai ha! ini terjadi karena .... a. ragi tempe akau menambah garam mineral yang diperlukan tubuh b. ragi tempe mengandung ban yak asam amino esensial dan non esensial c. jamur pada tempe menambah vitamin yang larut dalam minyak dmi air d. jamur pada tempe mampu mengubah zat pada kedelai menjadi asam amino

esensial e. kedelai yang telah berubah meitjadi tempe mudah diserap usus

4. Perhatikan gambar jainur di bawah ini, bagian manal<ah ymig disebut sporangiosfor

a. I b. 4

c. 2 d.5

e. 3 B

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

102

5. Antara Rhizopus dan Mucor terdapat dalam satu clivisi dan satu familia, tetapi kednanya dapat dibedakan dengan jelas dari struktur tubuhnya apabila kita mengamatinya secara langsung di bawah mikroskop, yaitu terletak pada .... a. sekat c. spora e. akar b. stolon d. kolumela

6. Untuk pembuatan tempe dari kacang keclelai diperlukanja.mur dari divisi .... a. Zigomycotina c. Ascomycotina e. Chitridiomycotina b. Basidiomycotina d. Deuteromycotina

7. Perhatikan data hasil percobaan mengenai pengaruh jumlah ragi terhadap jumlah cairan alkohol yang terbentuk bcrikut ini

·-Jnmlah ragi Jumlah cairan yang

terbentuk (ml)

I 20 ·-

1,5 24 ·-2 29

2,5 32 ·-

Buatlah kesimpulan dari tabel pengamatan di atas .... a. Ju.mlah cairan tidak mengalami pernbahan b. Semakin banyak ragi yang digunakan sema1cin banyak cairan yang dihasilkan c. Semakin sedikit ragi yang digunakan semakin sedikit cairan yang dihasilkan d. Jumlah ragi tidak berpengaruh terhadap jumlah cairan yang dihasilkan e. Percobaan ini merupakan percobaan fermentasi

8. Grafik yang sesuai dengan peristiwa di atas adala11 ....

a. jumlah eairan d. jumlah cairan

b. jumlah cairan e. jumlah cairan

c. jumla11 cairan

9. Golongan jamur yang fase generatifuya mampu memben:tuk kantung-kantung spora dengan hi fa bersekat, dimasnkkan ke dalan1 divisi .... a. Zigomycotina c. Aseomycotina e. Chitridiomycotina b. Basidiomycotina cl. Deuteromycotin:a

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

103

I 0. Saccharomyces dapat berkembang biak secam generatif dan vegetatif Secara vegetatif menghasilkan semacam askus (askospora) yang berisi .... a. 12 spora c. 2 spora e. 8 spora b. 4 spora d. 6 spora

11. Jenis jamur yang berkembangbiak secara vegetatif dengan tunas, yaitu .... a. Penicillium c. Saccharomyces e. Aspergillus b. Monilia sitophila d. Pysarom

12. Saccharomyces adalah jenis jamur auggota Ascomycotina yang bennanfaat dalam pembuatan minuman karena Saccharomyces dapat .... a. mengubah ragi menjadi alkohol b. mengubah glukosa menjadi alkohol c. mengubah amilum menja<li alkohol d. mengubah protein menja<li alkohol e. mengubah lemak menjadi alkohol

13. Adonan roti yang <litaburi sejenis ragi alcan mengembang, jika ragi hidup <lan aktif akan menghasilkan .... a. gas oksigen b. glukosa dan alkohol c. oksigen d. gas karbon<lioksi<la e. alkohol dan gula

14. Ibu akan membuat roti, supaya rotinya ti<lak keras atau lunak, maka adonan roti dicampur dengan jamur .... a. Agaricus bisporos c. Aspergillus oryzae e.

Pleurotus ostreatus b. Rhizopus stoloniferos d. Saccharomyces el/(psoideus

15. Perhatikan tabel berikut ini! Pasangan jenis jamur <lan peranannya yang tepat adalah .... a. 1-B-Q c. 2-B-P b. 2-B-R d. 1-C-R e. 3-A-P

Jenis jamur ll'rn<luksi

1. Aspergi //us A. Alkohol

2. Saccharomyces B. Aflatoksin

3. Rhizophus C. Sake

Peranan

P. Racun

Q. Antibiotik

R. Minuman

16. Di bawah ini menunjukkau hubm1gan yang tepat antara jenis jamur <lan perananya dalam kehidupan .... a. Saccharomyces cereviceae - membuat yoghurt b. Rhizopus oryzae - membuat kecap c. Mucor mucedo - membuat nata de coco d. Aspergillus wentii - pembuatan tape e. Fusarium - untuk dimakan

17. Jenis jamur yang dimanfaatkan sebagai antibiotik yang ditemukan oleh A. Flemming ialah .... a. Rosse/Ina c.Mucor e. Rhizopus b. Penicillium d. Aspergillus

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

104

18. Pada nasi atau roti yang sudah basi tampak ada konidia yang berwama kehijauan, berarti nasi atau roti tersebut ditumbuhi jamur .... a. Saccharomyces c. Neurospora e. Rhizopus b. Penicillium d. Aspergillus

19. Pada industri makanan pembuatan on com, memerlukan jenis jamur yang dikenal dengan nama ilmiah .... a. Ustilago maydis b. Aspergillus wenli c. Jvfucor mucedo d. Monilia sitophyla e. Polyporus versicolor

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

105

LAMPIRAN8:

KUN CI JA WABAN INSTRU:l\/IEN PENELITIAN SIKLUS II

1.A 11. c 2. c 12. c 3. D 13. D

4. E 14. B

5. D 15. D

6. A 16. D

7. B l7. B

8. A 18. E

9. c 19. D

10. E

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

TABEL

SKOR KETERPERCAY AAN UJI VALIDITAS INSTRUlVIEN TES SIKLUS I

Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 a 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 a 1 1 1 1 0 a 0 0 0 0 0 0 0 a 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 a 0 0 0 0 0 0 a 0 0 1 a a a 0 0 a 1 a 0 1 0 1 a 1 0 a 0 0 0 a a a a 1 a a a a a 0 1 a 0 1 0 1 0 0 0 0 a a 0 0 0 a a 1 a 0 0 a a 0 1 a 0 0 a 1 0 a a 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

0 1 0 1 0 0 a 0 0 a 0 0 0 0 0 1 0 0 0 a a 0 1 0

0 0 0 1 0 0 0 a 0 0 0 a 0 0 0 1 0 0 0 0 a 0 1 0

' 0 0 1 a 0 0 1 1 0 a 1 a 0 0 a a 1 0 0 a 0 0 a 1

i 1 a a 1 1 0 0 o · a a 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0

1 0 a 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 a 1 1 1 0 0 0 0 a a 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 I o 0 1 1 0 0 0 0 a 0 0

1 a 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 a 0 0 0 a 1 1 0 1 0 0 0 1 0 a 0 a a 1 0 0 0 0 0 a 0 0

a a 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0

1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0

1 0 a 1 1 a 1 1 1 1 a 0 0 1 0 a 1 0 1 0 a 1 0 0

1 a 1 1 a a 1 1 1 a a a 1 1 1 a 1 a 1 a a a a a 1 a a a 0 a 0 a a a 1 a a 1 a 1 1 0 1 a a a a 0

1 0 a 1 a a a 1 a a 1 a 0 a a 1 a 0 a a 0 a 0 a 1 0 0 1 0 0 a a a a 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 a 0 0

1 a a 0 a a a 1 a 0 1 a 0 0 0 1 1 a 0 0 0 0 0 a L 0 0 1 0 0 1 a 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 a a 0 0

0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 a 0 0 a 0

1 0 a 1 1 a a a 1 0 1 0 a 1 a 1 a 0 0 0 a a a a 0 1 0 1 0 0 0 1 a 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 a 0 0 0 0 0 0 0

25 26 27 28 0 0 0 1

0 0 0 1

a 0 0 1

0 a 0 1

0 0 0 1

0 a a 1

0 a 0 1

0 0 0 1

0 0 0 1

0 0 a 1

0 a a 0

0 1 1 0

0 0 a 0

0 a a 0 0 0 0 0 0 0 0 a 0 0 0 0

0 1 1 1

a 1 1 1

a a 1 1

0 0 a 1

a 0 0 1

0 a a 1

0 0 a 1

0 0 0 1

0 a 1 a 1 0 1 0 0 0 0 0

0 0 0 1

29 30 0 1

0 1 a 1

. 0 1

a a 0 a 0 a 0 0

0 0

0 a 0 0 0 1 0 0 a 1 0 1

0 0 0 1 a 1

a 1

a 0 a 1

0 1

0 1 0 1 1 0

1 a 0 0 0 0

0 0

x

8 8

8 8

5 6 5

4

5

4 6

11

10 10

11 5 8

15 15

13

8

7 7 7 7 8

9 6

6

~ ~

~ ""

-0 0\

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

8:5 10,8 9.61 10.1 7.7 12.8 10.7 9.71 10.1 11 11.4 9.56 11.7 12.7 9.92 10.8 7.3 10.4 10.7 11.2 12 9.25 12.8 8.41 9.5 12.7 12.7 10.2 8.27 11.2 9.39 0.58 0.2 0.32 -0.2 0.58 0.36 0.24 0.35 0.61 0.44 0.19 0.43 0.6 0.2 0.24 -0.4 0.38 0.27 0.42 0.25 0.05 0.62 -0 0.12 0.51 0.54 0.22 -0.1 0.36 0.23 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25

v inv v inv v v inv v v v inv- v v inv inv inv v v v v inv v inv inv v v inv inv v inv

-0 00

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 10 : TAHAP PERHITUNGAN VALIDITAS lTli:M NOMOR 1

INSTRUMEN TES SIKLUS 1

Untuk perhitungan validitas item nomor I menggunakan rumus point biserial :

b. mp-mt~ yp != -sd q

Dengan tahapan sebagai berikut :

1. Mp= 10,78

2. Mt= 8,5

3. Menentukan harga p, yaitu :

28 P =-=046 60 ,

4. Menentukan harga q, yaitu :

q =1-p

q = 1-0,46 = 0,54

5. Dari perhitungan manual diperoleh harga standar deviasi, yaitu 3,65

Menggunakan rumus :

:Ext2 sd =

sd =

n

5134

60

(510 )2 (60)

sd = .J85 ,56 - 72 ,25

sd = 3,65

ypbi = 10 ,78 - 8,5 ~0,46 3,65 0,54

ypbi = 0,57

109

Dari perhitungan validitas item nomor 1 dengan menggunakan rumus point

biserial diperoleh hasil 0,57. Maka didapat r hitung Iebih besar dari r tabel

(0,57>0,25).

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

TABEL RELIABILITAS INSTRUMEN TES SIKLUS I

R Butir Soal

1 3 5 6 8 9 10 12 13 17 18 19 20 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 I 0

12 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0

13 1 0 1 0 I 0 1 1 0 0 1 1 0 0

14 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0

15 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0

16 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 1 0 a a 1 1 1 i 0 i

18 1 a 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0

19 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0

20 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0

21 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

22 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

23 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

24 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

25 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0

27 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

22 25 26

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 1

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 I

0 0

0 0 0

1 0 1

1 0 1

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 1 0

29

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

0

Skor

2

2

2

2

0

1 0

0

0

0

3

6

6

6

7

3

6

9

9

7

3

2

2

3

3

3

4

r

.i z ,_. ......

....... ...... 0

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

28 0 0 0 0 1 0 0 0

29 0 1 0 1 0 0 0 0

30 0 0 0 0 0 1 1 0

31 1 1 0 0 0 0 0 0

32 1 0 0 0 1 1 0 0

33 I 0 0 0 0 0 1 0 0

34 0 0 0 1 0 1 0 0

35 0 0 0 0 0 1 0 0

36 0 0 0 0 0 1 0 0

37 0 0 0 0 0 0 0 0

38 0 0 0 0 0 0 0 0

39 0 0 0 0 0 0 0 0

40 0 1 0 1 0 1 0 0

41 0 I 0 0 0 1 0 0 0

42 0 0 0 1 0 0 0 I 1

43 0 0 0 0 1 1 0 0

44 0 1 0 0 1 0 0 0

45 0 0 0 0 1 0 1 0

46 I 0 1 0 0 1 0 0 0

47 0 0 0 0 1 0 I 0 0

48. _ _()__ I o I 1 1 0 1 I 0 0 I 49 1 1 1 0 1 0 0 1

50 1 1 0 0 1 0 0 0

51 1 1 1 1 0 1 0 1

52 1 1 1 1 1 1 1 0

53 1 1 I 0 1 1 1 1 1

54 0 1 0 1 1 1 1 0 I 55 1 0 0 0 0 1 1 1

56 0 0 1 0 0 1 1 1

57 0 0 0 0 1 1 0 1

58 1 1 1 1 1 1 0 I 0

59 1 1 1 1 1 1 0 0

1 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 1 0 0 0

0 0 1 0 0

0 0 0 1 0

0 1 1 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 1 0

0 1 0 1 0

0 0 0 0 0

0 0 1 0 0

0 0 0 0 0

0 i 0 0 0 0

0 I 1 I 0 I 0 I 1

0 1 0 1 0

0 0 0 0 0

1 1 0 0 0

1 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 1 1 1

1 0 1 1 1

1 0 0 1 0

1 1 0 1 0

1 1 0 1 0

1 1 1 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

1 1 0

0 0 0

0 0 0

0 1 1

0 0 0

0 0 0

0 0 1

0 0 0

1 0 0

0 0 0

I 0 I 0 1

1 0 0

0 0 0

0 1 1

0 1 1

1 1 1

1 0 1

1 0 1

1 0 0

1 1 0

1 1 0

1 1 0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

1

0

0

0

1

1

1

2

2

3

3

4

3

2

1

1

0

2

0

3

3

3

4

4

3

4

1

7

8

4

10

11

11

10

10

7 9

12

12

,.... ..... ,....

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

60 1 1 0 1 1 1 1

Total 28 21 12 16 23 27 14

D 0.467 0.35 0.2 0.27 0.38 0.45 0.23

a 0.533 0.65 0.8 0.73 0.62 0.55 0.77

SD 3.527

Ml 4.367

Mo 6.143 6.05 8.42 7 6.39 6.78 7.64

robi 0.471 0.35 0.57 0.45 0.45 0.62 0.51

r tabel 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25

status v v v v v v v na 0.249 0.23 0.16 0.2 0.24 0.25 0.18

k 17

k-1 16

s::-Ipq/S2 0.754

rii I 0.801 Reliabel

1 1 0 1 0

12 13 21 10 15

0.2 0.22 0.35 0.17 0.25

0.8 0.78 0.65 0.83 0.75

7.67 8.54 6.43 7.1 6.93

0.47 0.62 0.43 0.35 0.42

0.25 0.25 0.25 0.25 0.25

v v v v v 0.16 0.17 0.23 0.14 0.19

0 1 I 1 0

4 13 10 11

0.07 0.22 0.17 0.18

0.93 0.78 0.83 0.82

8.25 8.85 I 8.6 8.18

0.29 0.67 o.54 I o.51

0.25 0.25 0.25 0.25

v v v v

0.06 0.17 0.14 0.15

1

12

0.2

0.8

7.67

0.47

0.25

v

0.16

12 I 262 I

3.0589 I

~

~

N

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 12 :

PERITITUNGAN KOEFISIEN RELIABILITAS INSTRUMEN TES

SIKLUSI

Koefisien reliabilitas instrumen tes siklus I menggunakan rumus KR 20 :

r=(-n J·(s 2 -Ipq) " Jl -1 82

Dari data yang dihasilkan dapat diketahui :

L: x:t

L: xt2

=262

= 1878

n (butir soal) = 17

L:;(x:t)2 = 68644

n (responden) = 60

L;pq = 3,058

Tahap berikutnya mencari harga S : ~----

S= Ixt 2

n

S= /1878 v6o

S=~l2,23 s = 3,50

(Ix:t )'

(n)2 68644

(3600)

Kernudian data-data di atas dirnasukkan ke dalam rurnus KR 20 :

r. =(-n )(S2 -Ip51) " n -1 s2

= (__12_)(3,502

- 3,058) 17 -1 3,502

)

= l,06X9,l 92

=0,75

113

Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas di atas diperoleh r hitung

sebesar 0, 75. Maka dengan demikian reliabilitas instrumen tes siklus I termasuk

dalam kategori tinggi.

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

ll4

LAMPIRAN 13 :

TABEL

TINGKAT KESUKARAN PADA SIKLUS I

Butir Soal B JS Tingk:at Kategori Kesukaran

I l 28 60 0.46 sedang 2 18 60 0.3 sedang 3 21 60 0.35 sedang 4 30 60 0.5 sedang 5 12 60 0.2 sukar 6 16 60 0.26 sukar 7 21 60 0.35 sedang 8 23 60 0.38 sedang 9 27 60 0.45 sedang 10 14 60 0.23 sukar 11 18 60 0.3 sedang 12 12 60 0.2 sukar 13 13 60 0.21 sukar 14 l3 60 0.21 sukar 15 8 60 0.13 sukar 16 33 60 0.55 sedang 17 21 60 0.35 sedang 18 IO 60 0.16 sukar 19 15 60 0.25 sukar 20 4 60 0.06 sukar 21 4 60 0.06 sukar 22 l3 60 0.21 sukar 23 17 60 0.28 sukar 24 10 60 0.16 sukar 25 IO 60 0.16 sukar 26 l l 60 0.18 sukar 27 ]] 60 0.18 sukar 28 37 60 0.61 mudah 29 12 60 0.2 sukar 30 28 60 0.46 sedang

Dari jumlah butir soal sebanyak 30 dan dijawab oleh 60 responden

diperoleh hasil perhitungan tingkat kesukaran pada kategori sukar sebanyak 18

butir atau 60%, kategori sedang sebanyak 11 butir atau 36, 7%, dan kategori

rendah sebanyak l butir atau 3,3%.

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

TABEL

SKORKETERPERCAYAAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES SIKLUS IT

Butir Soal

I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0

' 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0

) 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

' 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0

I 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 ) 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 ) 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 ) 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 I 0 0 0 0 1 0 1 0 1 ) 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

I 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 ) 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0

I 0 0 0 I 0 ' 1 0 1 0 1 '

) 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 ) 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

I 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 I o 0 0 0 1 0 ) .o 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 ) 0 0 1 1 0 0 ·j 0 ·j 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 ) 0 1 1 0 0 0 1 0 0 j i 1 0 0 i i 0

I I 0 0 0 u 0 0

) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 a 0 0 0 0 1 0 1 1 I 0 0 0 0 1 ) 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 ) 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 1 0

J 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

J 'O 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

J - a 0 0 0 0 1 1 0 a 0 0 0 0 0 0 1 a 1 a 0 0 0 0

I 0 0 1 0 0 a 1 0 1 1 0 0 0 a 1 1 0 0 1 0 0 0 0

J 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 a J 0 0 0 0 0 a 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 a 1 0 0 0 0 0

25 26 27 28

1 0 0 1

1 0 0 1

1 0 0 1

1 0 0 '()

0 0 0 1

0 0 0 0

0 0 0 0

1 0 0 1

0 0 1 a· 1 0 0 0

1 0 0 1

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 u 0 0

0 0 1 1

0 1 1 0

0 1 1 0

0 1 0 1

0 1 0 1

0 0 0 1

0 0 0 1

0 1 1 1

0 1 1 1

29 30

0 0

0 I 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 1

0 0

0 a 0 0

0 1

0 0

0 0

0 0

0 1

0 a 0 0

0 0

0 0

x

10

11

9

10

11

9

9

12

5

11

12

5

5

9

7

8

8

8

7

7 I' 8

8

5

9

7

6

L'

I ,..... ...

,_... ,_... V1

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

1 I a 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0

0 0 1 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0

1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0

1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 I 1 0

0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

0 1 0 0 I 0 1 0 1 1 1 0 1 0

0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0

0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0

0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 0 0 I 0 1 0 1

1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0

0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

. 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1

1 1 1 I 0 0 1 1 G 1 0 1 0 1

• 1 • 0 0 n • n n 0 • n 1 ' ' v ' v v ' v

1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0

0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0

0 0 0 1 0 0 0 0 a 1 a 1 a 0 a 1 0 1 1 1 1 a 0 0 1 0

·o 0 1 0 0 1 I 1 1 1 0 0 0 0

- 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1

1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0

1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

1 1 1 1 0 1 1 0 0 I 0 0 0 1

0 0 1 0 0 0 0 I 0 0

0 0 0 0 1 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 0 1 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 1 0 0 0

0 1 0 0 0 1 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 1 0

0 0 0 0 0 1 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 1 0 0 0 0 0

0 1 0 1 1 0 0 0 0

0 0 1 1 0 0 0 0 0

0 0 0 1 0 0 1 0 1

0 1 0 1 0 1 1 0 1

0 0 0 1 0 1 1 1 0

0 0 1 0 1 1 1 0 0

1 0 1 0 1 0 1 0 0

1 0 1 0 1 0 1 0 1

0 0 1 0 0 0 0 0 1

0 0 1 G G 1 0 I 0 1

0 0 < 0 0 1 0 0 1 ' 0 0 1 1 0 1 0 0 0

0 0 1 1 1 1 0 0 0

0 a 1 0 1 1 1 0 1

1 a 1 0 1 1 I 1 0 1

a 0 1 a 1 1 1 0 0

a 0 1 1 1 1 0 0 1

0 0 1 0 1 1 0 0 1

1 0 1 0 1 1 0 0 1

1 0 1 1 1 1 0 0 0

1 0 1 1 1 0 0 0 0

0 0 1 1

0 0 0 0

0 1 0 0

0 0 0 0

0 0 1 0

0 0 0 1

0 1 0 0

1 1 0 0

O· 0 0 0

0 1 0 1

1 0 0 1

0 0 0 0

0 0 0 1 I

0 0 0 0

0 1 1 0

1 0 0 0

1 1 0 0

0 1 0 1

0 1 1 1

0 1 1 0

1 G 1 0

1 0 1 1

1 0 1 0

1 0 1 0

a 0 0 1

a 1 0 a 0 1 1 1

0 0 1 1

1 0 1 1

1 0 1 1

1 1 1 1

0 1 1 0

1 0

0 0

1 0

0 0

0 0

0 0

1 0

0 0

e ·o 1 6' 0 0

0 0

0 0

0 1

0 1

0 1

0 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

0 1

0 1

1 0

1 0

0 1

0 1

0 1

1 1

1 1

1 0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

0

0

0

0

0

1

1

0

1

0

1

0

1

0

1

8

2

7

9

1

7

9

4

7

8

7

4

6

10

15

12

14

15

18

13

15

15

15

17

11

15'

14

16

16

21

21

16

'--' '--'

: °'

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

I 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 I 0 1 0 1 0 I 0 I 1 I 1 0 1 1 0 0 0 0 14

I 0 I 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 I 1 0 1 1 I 0 1 0 1 16

4 18 26 25 21 13 16 29 23 23 32 18 34 14 12 9 27 24 21 29 10 8 21 16 22 23 20 28 16 12 614

.4 0.3 0.43 0.42 0.35 0.22 0.27 0.48 0.38 0.38 0.53 0.3 0.57 0.23 0.2 0.15 0.45 0.4 0.35 0.48 0.1710.13 0.35 0.27 0.37 0.38 0.33 0.47 0.27 0.2

.6 0.7 0.5710.58 0.65 0.78 0.73 0.52 0.62 0.62 0.47 0.7 0.43 0.77 0.8 0.85 0.55 0.6 0.65 0.52 0.83 0.87 0.65 0.73 0.63 0.62 0.67 0.53 0.73 0.8

~ 0.2

•.7 11.9 11.2 13.6 12.2 I 13.5 14.8 12.7 10.7 11.4 9.41 11.5 10.9 13.2 13 a.22 I 12.8 10.8 12.6 12.4 13.2 I 9.25 12.8 12.9 12.5 12.8 11.2 11.6 15.4 13.9

33 0.24 0.18 0.64 0.32 0.39 0.62 0.54 0.08 0.21 -0.2 0.19 0.17 0.37 0.31 -0.2 0.52 0.1 0.38 0.47 0.3 -0.1 0.42 0.37 0.38 0.45 0.15 0:28 0.7 0.41

15 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25

' inv inv v v v v v inv inv inv inv inv v v inv v inv v v v inv v v v v inv v v v

15:

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 15 :

TAHAP PERHITUNGAN VALIDITAS ITEM NOMOR I INSTRUMEN TES SIKLUS Il

Untuk perhitungan validitas item nomor l menggunakan rumus point biserial :

b. mp-mt~ YP I= -sd q

Dengan tahapan sebagai berikut :

1. Mp= 13,67

2. Mt = 10,23

3. Menentukan harga p, yaitu :

4. Menentukan harga q, yaitu :

24 p=-=04 60 ,

q =1-p

q=l-0,4=0,6

5. Dari perhitungan manual diperoleh harga standar deviasi, yaitu 4,42

Menggunakan rumus :

Lxt 2 (l:xt)2 sd= ---~~

n (n)2

sd = J7458 --~il4)2

60 (60)2

sd = _1124,3--104,72

sd =4,42

b. 13,67 -10,23 ~,4 yp I= 4 42 0 6 , ,

ypbi = 0,63

118

Dari perhitungan validitas item nomor 1 dengan menggunakan rumus point

biserial diperoleh basil 0,63. Maka didapat r hitung lebih besar dari r tabel

(0,63>0,25).

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

TABEL

RELIABILITAS INSTRUMEN TES SIKLUS Il

R Butir Soal

1 4 5 6 7 8 14 15 I 17 19 20 21 23 24 1 1 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1

6 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0

7 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0

8 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1

9 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 I 0

10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 11 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1

12 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 14 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 15 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 16 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 17 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 1 0 0 0 1

i9 0 0 u 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 21 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 24 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 25 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 27 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 28 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 29 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

25 26 28 1 0 1

1 0 1 1 0 1

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1

0 0 0 1 0 0

1 0 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 I 0 0 0 0 0

0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1

0 1 1 0 0 1

0 0 1 0 1 1

0 1 1

0 1 1

0 0 0 1 0 1

0 0 0

29 30 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0 0 1

0 0

0 0 0 I 0

0 1 0 0

0 0 0 0

0 1 0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0

x

4 5 3 4 . 5

3 3 6

2 4

I 6

2 2 6

4 7 3 4 2

2

3 4 5 6 4 3 3 2 3

4

s: ~

~ ..... "'

--\0

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

31 0 0 0 0 o I o 0 0 0 010101010101110101011 32 0 0 0 0 o I 1 0 0 0 o I 1 I o I o I o I o I o I o I o I o I 2 33 0 0 0 o I o 0 0 0 011101olol1 lo11101014 34 0 0 0 0 o I o 0 0 0 010101011111010101012 35 0 0 0 0 1 I o 0 0 0 o I 1 I o I o I o I o I o I o I o I o I 2 36 0 0 o I o 0 0 010101110111011101016 37 0 0 0 o I o 0 0 0 o I o I o I o I 1 I o I o I o I o I o I 2 38 0 0 0 0 o I o 0 0 0 110101010101010101011 39 0 0 0 0 o I o 0 o I o I o I o I o I o I o I o I o I o I 2 40 0 o I o 0 0 010111110101010111017 41 0 1 I 1 0 0 0 o I 1 I 1 I 1 I o I 1 I 1 I o I 1 I o I 11 42 0 o I 1 0 0 0 011111011101010111119 43 0 1 I o 0 0 1 I 1 I 1 I o I 1 I 1 I o I o I 1 I 1 I 12 44 o I o 1 I o I 1 I o I o I 1 I o I 1 I 1 I o I 12 45 0 1 I 1 1 I o I 1 I 1 I o I 1 I 1 I 1 I 1 I o I 15 46 0 0 1 I 1 0 o I o I o I 1 I o I 1 I 1 I 1 I 1 I o I 11 47 0 0 0 1 I 1 0 o I 1 I o I 1 I 1 I o I 1 I 1 I 1 I o I 11 48 0 0 o I 1 0 o I 1 I o I 1 I 1 I o I 1 I 1 I 1 I o I 11 49 0 0 o I 1 0 0 011101011101110111119 50 1 I 1 0 0 1 I 1 I o I o I 1 I o I 1 I o I 1 I 1 I 13 51 0 0 o I o 0 0 11111111010101110101a 52 0 0 1 I 1 0 1 I 1 I 1 I 1 I o I 1 I o I 1 I o I 1 I 13

I 53 I 1 I 1 I o I o I 1 I 1 I o I o I 1 I 1 I 1 I 1 I o I o I 1 I 1 I o I 1 I o I 11 I 54 I 1 I 1 I o I o I 1 i 1 I 1 I o I 1 I 1 I 1 I o I 1 I o I o I 1 I o I 1 I 1 1 12

55 I 1 I 1 i OT-1 I o I 1 I o i---() 1 1 I 1 I 1 I o I 1 I 1 I o I 1 I o I 1 I o I 11 56 I 1 I 1 I o I o I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I o I 1 I 1 I o I 1 I 1 I 1 I 1 I 15 57 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I o I o I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I o I 16 58 I 1 I 1 I 1 I o I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I 1 I o I o I o I o I 1 I 1 I 1 I o I 1 I 13

60 ~__j 1 I 1 I 1 I 0 I 1 _ _J 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 I 0 0 10

1 1 I 1 1 I 1 I 1 o I o 1 I 1 I o I o i 1 I o 1 1 I 1 I o 1 I 13 Total 24 25 21 13 16 I 29 I 14 12 I 27 I 21 I 29 I 10 I 21 I 16 I 22 I 23 I 28 I 16 I 12 I 379

p 0.4 0.42 I o.35 I 0.22 o.27 I 0.48 I 0.23 0.2 0.45 o.35 I 0.48 I 0.17 I o.35 I 0.27 I 0.37 I 0.38 I 0.47 I 0.27 I 0.2 q o.6 I 0.58 I o.65 I o.78 I o.73 I o.52 I o.77 I 0.8 I o.55 I o.65 I o.52 I o.83 I o.65 I o.73 I o.63 I o.62 I o.53 I o.73 I o.8 -N

0 SD 4.29 I 18.4 Mt 6.32 Mp 9.33 I 10.2 I 8.62 I 9.85 I 11.4 I 8.86 I 9.64 I 9.25 I 9.33 I 9.52 I 7.69 I 10.5 I 8.67 I 8.5 I 8.36 I 8.87 I 7.57 I 11.6 I 10.3

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

r obi 0.57 0.76 0.39 0.43 0.72 0.57 0.43 0.34 0.64 0.55 0.31 0.44 0.4 0.31 0.36 0.47 0.27 0.15 I o.46 r tabel 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 status v v v v v v v v v v v v v v v v v v v

nn 0.24 0.24 0.23 0.17 0.2 0.25 0.18 0.16 0.25 0.23 0.25 0.14 0.23 0.2 0.23 0.24 0.25 0.2 0.16 4.02 I k 19

k-1 18

S'- 0.78 Epq/S'

rii 0.82 Reliabel

-t0 -

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 17 :

PERHITUNGAN KOEFISIEN RELIABILITAS INSTRUMEN TES

SIKLUSil

Koefisien reliabilitas instrumen tes siklus I menggunakan rumus KR 20 :

r =(-n J(s'-L:pqJ' " n-1 S2

Dari data yang dihasilka11 dapat diketahui :

I xt

I xt2 =379

= 3481

n (butir soal) = 19

l:(xt)2 = 143641

11 (responden) = 60

l:pq =4,02

Tahap berikut11ya me11cari harga S :

f~2

S= 11

(L:xt)2 (n)'

3481 3792

S= ---~~ 60 (60)2

s = .Jss,o 1-39,90

S=4,26

Kemudia11 data-data di atas dimasukkan ke dalam rumus KR 20 :

r. =(-11 J(s2 -L:pq) " n-1 S2

=(_!2_J(4,262

-4,02) 19-1 4,262

= l,06X0,78

= 0,83

122

Berdasarka11 perhitu11gan koefisien reliabilitas di atas diperoleh r hitung

sebesar 0,83. Maka dengan demikia11 reliabilitas i11strumen tes siklus II termasuk

dalam kateimri timmi

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

123

LAMPIRAN 18 :

TABEL

TINGKAT KESUKARAN PADA SIKLUS Il

Butir B JS

Tingkat Kategori

So al Kesukaran 1 24 60 0.4 sedang 2 18 60 0.3 sedang 3 26 60 0.43 sedang 4 25 60 0.41 sedang 5 21 60 0.35 sedang 6 13 60 0.21 sukar 7 16 60 0.26 sukar 8 29 60 0.48 sedang 9 23 60 0.38 sedang 10 23 60 0.38 sedang 11 32 60 0.53 sedang 12 18 60 0.3 sedang 13 34 60 0.56 sedang 14 14 60 0.23 sukar 15 12 60 0.2 sukar 16 9 60 0.15 sukar 17 27 60 0.45 sedang 18 24 60 0.4 sedang 19 21 60 0.35 sedang 20 29 60 0.48 sedang 21 10 60 0.16 sukar 22 8 60 0.13 sukar 23 21 60 0.35 sedang 24 16 60 0.26 sukar 25 22 60 0.36 sedang 26 23 60 0.38 sedang 27 20 60 0.33 sedang 28 28 60 0.46 sedang 29 16 60 0.26 sukar 30 12 60 0.2 sukar

Dari jumlah butir soal sebanyak 30 dan dijawab oleh 60 responden

diperoleh hasil perhitungan tingkat kesukaran pada kategori sukar sebanyak 10

butir atau 33,3%, kategori sedang sebanyak 20 butir atau 66, 7%, dan kategori

rendah sebanyak 0 butir atau 0%.

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

TABEL DESKRIPSI KONSEP SIKAP ILlVIlAH

Tariabel Definisi Konsep Dimensi

melitian

~p Ilmiah Sikap pada prinsipnya merupakan suatu proses yang

sistematis dalarn diri manusia yaug mernpakan interaksi Jujur terhadap fakta

antara komponen kognisi (pengetahuan tentang objek

sikap ), afeksi (berkaitan dengan emosi), konasi

(kecenderungan bertindak terhadap objek sikap).

Sikap ilmiah adalah sikap yang hams dimiliki dan diyakini Objektif

oleh seorang ilmuan dalam berproses ihnial1 dalam rangka

mengembaugkan snatu ilmu pengetahuan barn. ' Terbuka

Sikap ilmiah tidak terbentuk secara seketika tetapi sikap

tebentuk sebagai basil akumulasi pengalaman untuk

melakukan proses terns menerus. I I Ulet

Kritis

Dapat bekerja sama

dengan orang lain

1.

2.

3.

I.

2.

l.

. 2.

I.

2.

3.

! l.

2.

I.

2.

Indikator Konsep

Melaporkan hasil sesuai dengan

pengamatan

Tidak merekayasa hasil pengamatan

Mengakui kesalahau yang telah dilakukan

Menyampaikan sesuatu apa adauya

Tidak mudah dipengaruhi orang lain

Menerima saran dan pendapat orang lain

Memberikan kesempatan pada orang lain

untuk mengajukan pendapat

Melakukan sesuatu dengan cermat dan

teliti

Menyel~rsaikan Lugas secara twltas

Tidak berputus asa apabila mengalanri

kegagalan

Banyak bertanya

Tidak mudah percaya sebelum ada bukti

Bersedia menerinia tugas kelompok

Berbagi tugas dan tanggung jawab

I

t"' > ~

~ .... \J:>

-N .!:>

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

TABEL KISI-K!SI INSTRUMEN SIKAP ILMIAH

Aspek Sikap Indikator Sikap Ko11nisi

Jajur terhaclap fakta 1. Melaporkan basil sesuai dengan pengamatan 1, 2*

2. Ticlak merekayasa basil pengamatan 5

3. Mengakui kesalahan yang telah dilakukan 8*, 9

Objektif 1. Menyampaikan sesuaiu apa adanya 13,

2. Ticlak mudah dipengaruhi orang lain -16,

Terbuka 1. Menerima saran dan penclapat orang lain 19*

2. Memberikan kesempatan pada orang lain untuk -25, mengajukan pendapat

' lliet 1. Melakukan sesuatu dengan te1."Ull dan teliti 28*,29*

2. Menyelesailcan tugas hingga tuntas -32,

I 3. Ticlak berputus asa apabila mengalami kegagalan I

38, 39,

I I ' Kritis 1. Banyak bertauya tentang sesuatu -44

2. Tidak muclal1 percaya sebelum acla bukti 47*,

Dapat bekerja sania 1. Bersedia menerima tugas kelompok 50, -51

· dengan orang lain 2. Berbagi tugas dan tanggung jawab 55*, .

Total 19

Total dalam Persen (%) 31.67

Dimensi Sikap Afeksi

3*

-6

-10, 11 I

-14

-17,

-20, 21, -22*

26,

-30*,

33*' 34, 35

-40*, -41 *

45,

48*,

52, -53*

-56, 57,

22

36.67

Konasi 4*

7

12*

-15

-18,

-23, 24

27,

31,

-36, 37*

42, ~43

46*,

-49,

54*,

-58, -59*, -60, 19

31.67

Jn ml ah Item

4

3

5

3

3

6

3

4

6

I 6

3

3

5

6

60

~

I N <:>

~

w Vi

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

126

LAMPIRAN 21 :

UJI COBA JNSTRUMEN SIKAP JLMIAH

Petunjuk:

No. I.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

a. Anda diminta menjawab dengan jujur dan objektif terhadap pernyataan­pernyataan yang tersedia.

b. Isilah kolom dengan tanda ceklist ( v') yang sesuai dengan pendapat anda berdasarkan skala berikut: SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

Pernyataan SS s TS Allah tidak menyukai orang-orang yang senang berdusta Menurut saya kejujuran adalah sikap yang harns dimiliki seorang peneliti dan seorang muslim* Saya senang melaporkan hasil yang sebenarnya oada setiao percobaan* Saya akan melaporkan data percobaan sesuai dengan hasil pengamatan* Menurut saya merekayasa hasil pengamatan merupakan sikap tercela Saya senang merekayasa hasil pengamatan aga:r menda:oat nilai baik Saya tidak akan merekayasa data meskipun dalarn kondisi terdesak Menurut saya peneliti memiliki sikap yang sama seperti pahlawan vaitu berani mengakui kesalahan * Menurnt saya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda Saya takut mengakui kesalahan apabila akan dihukum Saya bangga apabila saya berani mengakui kesalahan Saya tidak akan mengakui kesalahan yang tidak savalakukan* Menurut saya seorang ilmuwan hendaknya melaporkan hasil penelitian sesuai dengan data hasil pengamatan Saya senang menyembunyikan perasaan saya terhadap sesuatu karena takut akan hukuman Saya jarang menyampaikan hasil percobaan dengan .. . . . . .. . . .

STS

..

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

127

landasan teori 16. Percaya pada orang lain adalah cara mudah dalam

mencari bukti 17. Dalam mengambil keputusan terkadang saya

mudah dipengauhi orang lain 18. Saya tidak peduli dengan pendapat orang lain

asalkan sava benar 19. Mendengarkan pendapat orang lain berarti

menghargai orang terse but* 20. Saya tidak senang menerima kritikan dari orang

lain 21. Saya senang mendengarkan pendapat orang lain 22. Saya merasa rendah diri bila mendapat kritikan dari

orang lain* 23. Saya malas mendengarkan pendapat orang lain

vang tidak sava kenal 24. Kritikan dari orang Jain akan membuat saya

meniadi lebih baik 25. Pendapat dari orang lain tidak memberikan manfaat

berarti 26. Saya senang meminta pendapat oranl!; lain 27. ApabiJa saya mengajukan ide saya meminta teman

untuk menanggapinya 28. Menurut saya seorang iJmuan hendaknya tekun

terhadap penelitian * 29. Menurut saya banyak bekerja lebih baik dari pada

banvak bicara* 30. Saya tidak senang Jama-lama mengamati sesualu

daJam percobaan* 31. Saya mengamati seluruh kejadian pada saat

percobaan secara teliti 32. Menurut saya pemaJas adalah orang yang suka

menunda oekerjaan 33. Saya senang mengeriakan sesuatu hingga tuntas * 34. Ada kepuasan tersendiri jika menyelesaikan sesuatu

hingga selesai 35. Saya puas jika tugas yang diberikan kepada saya

selesai dengan baik 36. Sava terbiasa menunda oekeriaan 37. Saya akan menyelesaikan pekerjaan meskipun

teman-teman yang lain sudah selesai* 38. Sebaiknya dalam menghadapi kegagalan saya tidak

boleh berputus asa 39. Orang yang senang berputus asa tidak akan

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

128

40. Saya takut untuk memulai lagi suatu ha! yang pernah gagal *

41. Saya senang berputus asa apabila mengalami kegagalan*

42. Bila percobaan yang saya lakukan gaga!, saya akan mengulanginya kembali

43. Menurut saya mengulang percobaan yang sudah gaga! hanva membuang-buang waktu saja

44. Seseorang disebut pandai apabila orang tersebut jarang bertanya

45. Saya senang bertanya jika ada sesuatu yang menarik perhatian

46. Saya tidak akan berhenti bertanya sebelum saya puas dengan jawaban yang diberikan*

47. Sebaiknya kita tidak mempercayai suatu ha! sebelum terbukti kebenarannya *

48. Saya mudah mempercayai sesuatu yang belum terbukti*

49. Saya jarang menggunakan fakta dan bukti-bukti yang ielas dalam mengambil segaJa keputusan

50. Menurut saya dalam kehidupan ini manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain

51. Menurut saya bekerja secara berkelompok hanya membuang waktu saja

52. Saya senang apabila dapat berperan serta dalam kelompok

53. Saya lebih senang bekerja sendiri dari pada bekerja bersama-sama dalam kelompok*

54. Sava siao menerima aoaoun tugas vang diberikan* 55. Menurut saya pekerjaan yang dilakukan bersama-

sama akan menjadi ringan* 56. Sava tidak senang bekeria secara berkelomook 57. Sava senang berkomunikasi dengan orang Jain 58. Saya jarang bertanggung jawab dengan pekerjaan

yang dibebankan kepada saya 59. Sava malas bekeria sama dengan orang bodoh* 60. Saya malas mengambil bagian tugas jika bekerja

bersama-sama

Keterangan : *) Pernyataan (item) tidak valid

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

TABEL

SKORKETERPERCAYAAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN SIKAP ILMIAH

' Nomor Pernj ataan

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 3 4 4 3 3 2 4 2 1 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 I 1 2 I 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3

4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3

4 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 2 3 4 2 2 3 4 3 4

3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 I 3 4 3 I 2 I 4 3 3 I 4 3

' ' ' ' I 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 2 4 1 3 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 I 3 4 3 4

3 4 I 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 I 3 2 2 3 4 3 3 ' 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3

3 - 4 4 2 3 2 3 3 2 4 2 4 3 4 2 2 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 I 4 3 3

98 114 115 90 88 88 95 96 84 112 105 98 96 103 76 86 105 110 94 104

22 23 24 25 4 3 3 3

3 3 2 3

4 3 3 3

4 2 3 3

3 4 4 4

4 4 4 4

4 4 4 4

3 3 3 3

4 3 3 3

4 2 3 3

3 2 3 3 3 2 3 4

3 4 3 3

3 3 3 3

3 2 2 3

4 3 3 3

4 3 3 3

3 3 3 4

3 3 3 3

3 3 3 4

4 3 3 3

3 1 3 3

3 3 3 3

3 4 3 4

3 3 2 3

4 3 3 3

4 3 3 3

3 3 3 4 4 3 3 4

4 3 3 3

104 88 90 99

26 27 2 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 I 3 2 4

3 3 3 3 3 3

4 3

4 3 4 3 3 4 4 3

2 3 4 4 3 3 3 3

4 4

3 3

95 95

28 3 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2

2 2 3 2 2 4

' 3 3

4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 80

I N N

-N

"'

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

.31 0.22 0.21 0.54 0.43 0.44 0.03 0.4 0.6 0.44 0.35 0.51 0.57

.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 NV INV iNV v v v INV v v v INV v v

o.54 I o.52 0.53 0.62 o.35 I 0.41 0.44 0.22

o.37 I o.37 0.37 0.37 o.37 I o.37 0.37 0.37

v I v v v INV I v v INV

0.48 0.65 0.56

0.37 0.37 0.37

v v v

0.51 0.42

0.37 0.37

v v

0.3

0.37

INV

~

w 0

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 ' ' 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 11

2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 I 3 3 3 2 3 3 1"

3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 2 1 3 4 I 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 21

2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 4 I 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 11

2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 1 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 I 3 2 3 1!

3 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 z 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2·

2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 11

2 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 11

2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 1·

2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 ·3 2 3 3 1'

2 3 3 3 I 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 4 3 1 3 3 3 2 3 4 3 4 3 1 ·

3 4 2 3 4 4 4 4 4 I 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 1 3 4 2 3 4 21

2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1'

2 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 11

1 2 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 1 1 2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 1·

2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 3 2 3 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 1!

1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 11

2 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 4 2 ' 3 3 3 3 I 3 3 3 3 3 11

2 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2·

2 4 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 I 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1!

1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 I 3 3 3 2 3 3 3 3 3 11

2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 1 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 1!

2 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 1 !

1 ? 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 ? ? 3 3 3 3 3 3 3 2 I 3 3 3 3 3 11

3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 2 4 2 3 2 3 4 2 4 2 4 2 3 4 2 3 4 11

2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 11

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1!

3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2·

2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 I 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 11 I I I

63 104 78 95 95 98 100 95 96 93 109 106 87 79 107 71 78 86 97 115 90 95 87 93 73 91 100 83 102 100 5E

0.57 0.67 0.13 0.55 0.48 0.41 0.36 0.4 0.83 -0.2 0.29 0.46 0.51 0.41 0.47 0.17 0.28 0.08 0.47 0.42 0.37 o.5 I o.35 0.29 0.141 0.42 0.43 0.38 0.09 0.51

0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37

v v INV v v v INV v v INV INV v v v v INV INV INV v v v v INV INV INV v v v INV \I

~

w ~

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 23 :

TABEL PERSIAPAN PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN SIKAP

IL MIAH ITEMNOMORI

Koresnonden x y x2 y2 xv 1 3 183 9 33489 549 2 4 171 16 29241 684 3 4 204 16 41616 816 4 4 188 16 35344 752 5 4 199 16 39601 796 6 4 221 16 48841 884 7 4 213 16 45369 852 8 3 185 9 34225 555 9 3 186 9 34596 558 10 3 177 9 31329 531 11 3 173 9 29929 519 12 3 178 9 31684 534 13 4 205 16 42025 820 14 4 179 16 32041 716 15 3 181 9 32761 543 16 3 175 9 30625 525 17 4 194 16 37636 776 18 3 186 9 34596 558 19 3 183 9 33489 549 20 4 212 16 44944 848 21 3 192 9 36864 576 22 3 189 9 35721 567 23 3 193 9 37249 579 24 4 188 16 35344 752 25 3 165 9 27225 495 26 3 182 9 33124 546 27 3 189 9 35721 567 28 3 199 9 39601 597 29 4 210 16 44100 840 30 3 181 9 32761 543

-x 102 5681 354 32273761 19427

132

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

133

Tahap Perhitungan Validitas Item Nomor 1 Instrumen Sikap Ilmiah

Untuk mencari validitas instrumen sikap ilmiah menggunakan rumus

product moment pearson :

Dengan keterangan untuk :

x = skor item nomor 1

y = skor total

Berdasarkan tabel persiapan di atas didapat :

2:x = 1 02 2:x2 = 3 54 2:.xy = 19427

Ey=5681 Ey2 = 1.081.091

Tahap berikutnya data-data di atas dimasukkan ke dalam rumus product moment

pearson:

N'lxy- (ExXEy) ny- ·===

- ~{NI.x2 -(u2 )}{my' - (Ey )2}

(30Xl 9427)-(102X5681)

- ~(30X354-l 022 X30Xl.081.0S=11 =-=56=8=1'"")

3.348 =-rr===~

J{34.337.304) rhit = 0,571

Dari perhitungan validitas item nomor 1 dengan menggunakan rumus

product moment pecn·son diperoleh hasil 0,571. Maka didapat r hitung lebih besar

dari r tabel (0,571>0,37).

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

TABEL

PEREIITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN SKALA SIKAP

nomor aernvataan

5 6 7 9 10 11 13 14 15 16 17 18 20 21 23 24 25 26 27 3 3 2 2 1 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 I 3 3 4 3 2 2 3 2 4 2 3 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 4 4 3 I 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3

3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 I 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 ' 4 3 3 3 I 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3

1 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3

. .-L _.:i 3 3 3 3 LJ_J 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 I 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 , __ 4 _ _l_ 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 --2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 ' 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3

90 88 88 96 84 112 98 96 103 76 86 105 94 104 88 90 99 95 95

31 32 34 35 3 4 3 3

2 3 2 3

3 4 4 3

2 4 3 3 2 4 4 4

3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3

2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 1 1 2 3 4 2 4 3 3 1 4 4 3 2 3 3 3 2 4 4 4 2 4 2 3 1 4 4 4

2 4 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3

2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2

63 104 95 95

36 38 3 3 3 3 3 4

4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

98 95

39 3

3

4 3 3 4 4 3

3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3

96

42 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3

3 4

3 3 4 4 3

3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3

106

~· >..::

~· N ..

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

' 1.54 0.43 0.44 0.4 0.6 0.44 0.51 0.57 0-54 0.52 0.53 0.62 0.41 0.44 0.48 0.65 0.56 0.51 0.42 0.57 0.67 0.55 0.48 0.41 0.4 0.83 0.46 1.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v

-w Vi

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

45 49 50 51 52 56 57 58 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2

4 4 4 3 3 4 4 3

4 4 4 3 3 3 3 3

4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 3 3 2

3 3 4 3 3 3 3 3

4 2 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3

3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 1 3 3 4 3

4 4 4 2 4 3 4 2

3 3 3 3 3 3 3 I 3

3 3 3 3 3 3 3 3

4 2 4 3 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3

3 3 4 3 3 3 I 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 4 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3. 3 3 3 3 3 3 3

107 97 115 90 95 91 100 83

0.47 0.47 0.42 0.37 0.5 0.42 0.43 0.38 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 0.37 v v v v v v v v

skor

60 y1 y1' y2 y2' 3 41 1681 38 1444 3 39 1521 33 1089 4 46 2116 45 2025 4 44 1936 36 1444 3 48 2304 43 1849 4 52 2704 51 2601 4 49 2401 45 2025 4 42 1764 39 1521 3 42 1764 38 1444 3 41 1681 38 1444 3 38 1444 37 1369 3 40 1600 39 1521 4 48 2304 45 2025 3 40 1600 37 1369 3 43 1849 39 1521 2 38 1444 33 1089 4 47 2209 40 1600

' 40 1600 40 1600 ~

3 39 1521 38 1444 4 47 2209 44 1936 3 46 2116 39 1521 3 41 1681 39 1521 3 46 2116 40 1600 3 45 2025 36 1444 3 37 1369 36 1296 4 43 1849 36 1296 4 43 1849 39 1521 3 46 2025 41 1681 3 48 2304 46 2025 3 40 1600 38 1444

100 1298 56586 1191 47709 0.51 >v1' >v2'

0.37 1684804 1418481 v

skor

y3 y3' x 36 1296 115

34 1156 106

45 2025 136

37 1369 119 43 1849 134 49 2401 152

46 2116 140

41 1681 122 36 1296 116 38 1444 117 36 1296 111 40 1600 119 45 2026 138 36 1444 115 35 1225 117 38 1444 109 41 1681 128 42 1764 122 38 1444 115 47 2209 138 41 1681 126 40 1600 120 39 1521 125 37 1369 120 32 i024 ·jQ5

38 1444 117 39 1521 121 42 1764 128 46 2116 139 37 1369 115

1196 48174 3685 >v3' )x'

1430416 13579225

x' 13225 11236 18496 14161 17956 23104 19600 14684 13456 13689 12321 14161 19044 13225 13689 11881 16384 14884 13225 19044 15876 14400 15625 14400 ·t·i025 13689 14641 16384 19321 13225 I 466251

Keterangan :

1. Skor y 1 = jumlah skor : item 1, 7, 11, 15, 18,23,26,32,~ 51,57.

2. Skor y2 = jumlah skor : item 5,9, 13,16,20,24,27,34) 52,58.

3. Skor y3 = jumlah skor : item 6, 10, 14, 17 ,21,25,31,35. ,56,60.

4. Skor x = jumlah skor tc

-w 0\

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

137

PERHITUNGAN KOEFISIEN RELIABILITAS INSTRUMEN SIKAP

IJ,MIAH

Koefisien reliabilitas instrumen sikap ilmiah menggunakan rumus

koefisien alpha untuk skala yang dibelah tiga, ha! tersebut disebabkan banyaknya

item yang valid berjumlah ganjil. Berikut adalah rumus koefisien alpha :

a= 3/2 { 1- Sr2 +_$22+ S3::_} - r -Sx

2 s 2 s 2 S1 , 2 , 3

Sx2

= varians skor masing-rnasing belahan

= varians skor skala

Dari data pada tabel di atas dapat diketahui :

Iyl2 = 56586 dan Iyl = 1298

Iy22 = 47709 dan Iy2 = 1191

Iy3 2 = 48174 dan Iy3 = 1196

Ix2 = 456251 dan Ix= 3685

n (responden) = 30 n (item) =39

Tahap berikutnya mencari harga varians S12, Sl, S3

2:

Varians yl adalah S12 = (56586-12982/30)/9 = 47,3

Varians y2 adalah S22 = (47709-1191 2/30)/9 = 47,4

Varians y3 adalah S/= (48174-11962/30)/9 = 54,8

Varians x3 adalah Sx2 = (456251-36852/30)/9= 401,1

Kemudian data-data tersebut dimasukkan pada rumus reliabilitas koefisien alpha :

a= 312 { 1-47 3 +47 4+ 54,8} 401,1

a= 3/2 (1- 0.37)

a= 3/2 (0.63)

a= 0,94

Berdasarkan perhitungan reliabilitas koefisien alpha di atas diperoleh r

hitung sebesar 0,94. Maka dengan demikian reliabilitas instrumen skala sikap

termasuk dalam kategori tinggi.

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

138

LAMPIRAN 25 :

VALIDITAS DAN RELJABILITAS JNSTRUMEN SIKAP ILMIAII DENGAN MENGGUNAKAN SPSS Vlli:RSI 12.0

R E L I A B I L I T Y AN AL y s I S S C A L E (AL PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Co.erected Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item •rotal if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

VAROOOOl 185,9667 175,2747 ,5457 ,8976 VAR00002 186,1000 178,6448 ,2734 '9000 VAR00003 185,5667 180,0471 ,J.879 ,9007 VAR00004 185,5333 179,7747 ,]636 ,9011 VAR00005 186,3667 173,1368 , 4979 '8975 VAR00006 186,4333 174,6678 , 3840 ,8989 VAR00007 186,4333 175,4954 '"023 , 8987 VAR00008 186,2000 182,6483 ~1219 , 9037 VAR00009 186,1667 177,7299 '3686 ,8991 VAROOOlO 186,5667 171,7023 ,S614 ,8966 VAROOOll 185,6333 177,5506 '4146 ,8988 VAR00012 185,8667 176,2575 , }055 ,8999 VAR00013 186,1000 175,8172 '4 803 ,8981 VAR00014 186,1667 176, 6264 ,5485 ,8980 VAR00015 185,9333 175,6506 , 5104 ,8979 VAR00016 186,8333 173,5230 , 4 866 ,8976 VAR00017 186,5000 172, 7414 , 4 922 , 8975 VAR00018 185,8667 174,4644 ,5955 , 8971 VAR00019 185,7000 176,8379 ,~100 , 8997 VAR00020 186,2333 176,6678 I 3772 ,8990 VAR00021 185,9000 176,9897 ,4056 ,8988 VAR00022 185,9000 179, 9552 '1844 ,9007 VAR00023 186,4333 174,2540 '4377 '8982 VAR00024 186,3667 174,9299 '6305 '8971 VAR00025 186,0667 175,9264 '5321 , 8978 VAR00026 186,2000 174,1655 ,4760 ,8978 VAR00027 186,2000 176,9931 ,3859 ,8989 VAR00028 186,7000 177,3897 ,~548 , 9005 VAR00029 186,1000 183, 1276 -·,Q479 , 9028 VAR00030 185,8000 179,5448 ,~165 ,9005 VAR00031 187,2667 173,7885 ,5348 ,8973 VAR00032 185,9000 171,7483 , 6419 '8960 VAR00033 186,7667 180,8747 ,Q768 '9024 VAR00034 186,2000 175,1310 '5205 '8977 VAR00035 186,2000 174,0966 ,4412 '8982 VAR00036 186,1000 177' 8862 '3863 ,8991 VAR00037 186,0333 176,6540 ,~206 ,8996 VAR00038 186,2000 176, 1655 .3570 .899~

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

139

VAR00040 186, 2667 186,1333 -,;rn16 ,9060 VAR00041 185,7333 179,0989 /~~579 ,9001 VAR00042 185,8333 176,6264 ,4329 ,8985 VAR00043 186,4667 175,4299 ,4820 ,8980 VAR00044 186,7333 176,3402 ,3677 ,8990 VAR00045 185,8000 176,5103 ,4449 '8984 VAR00046 187,0000 180,3448 ,)211 '9017 VAR00047 186,7667 176,6678 ,~~810 '9017 VAR00048 186,5000 181,7759 '!1325 '9027 VAR00049 186,1333 175,1540 ,4331 ,8983 VAR00050 185,5333 178,5333 '3994 '8992 VAR00051 186,3667 176, 7230 ,3266 '8995 VAR00052 186,2000 176,6483 '4782 '8983 VAR00053 186,4667 177,2920 '}129 ,8996 VAR00054 186, 2667 178,6851 I ~~553 '9002 VAR00055 186,9333 180,6851 ,!l978 ,9020 VAR00056 186,3333 178,1609 '3974 , 8991 VAR00057 186,0333 177,3437 ,4032 '8989 VAR00058 186,6000 176,6621 '3406 ,8993 VAR00059 185,9667 181,5506 '!l4 69 '9025 VAR00060 186,0333 175,4126 I 4842 ,8980

Reliability Coefficients

N of Cases 30, 0 N of Items 60

Alpha = ,9008

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

KISI-KISI LEMBARKEGllATAN SISWA SIKLUS I

Pertanvaan Jenis KPS ilah jamur merang, jamur kancing, jamur kupingl Identifikasi spesimen-spesimen Observasi, 1ut berdasarkan tabel dibawab ini! komnnikasi

Karakteristik Snesimen

a b c Tubuh buah : 'i I - d e f Bentuk tubuh bua11 : g h I

penggembung (lycoperdon), kuping (auricula), pembungkus (volva) Hifa:\1/- i k l Jenis hifa (bersekat/tidak): '-I I - m n 0

Tipe basidium : basidium p q r bersekat/basidium tidak bersekat

ntuk mengetahui ada tidaknya hifa dan tipe basidium, sayatlah secara melintang dan I :tipis mungkin lalu amati dibwah mikroskop mulai dari perbesaran kecil hingga ~Sar.

1sarkan tabel di atas : Komunikasi, klasifikasi

:iri _apa sajakah yang menunjukkan spesimen-spesimen yang kamu amati tersebut apat dimasukkan ke dalam divisi yang sama? :iri apa sajakah yang menunjukkan spesimen yang kamu amati tersebut dapat igolongkan kedalam kelompok yang berbeda?

Jawaban a. Volvariella volvaceae

(jamur merang) b. Auricularia auricula (jamur

kuping) c. Lycoperdon pyriforme

(jamur kancing) d. --! e. --! f --! g. pembungkus (volva) h. kuping (auricula) I. penggembung (lycoperdon) J. --! k. --! l. --! m. '-I n. --! 0. '-I p. basidium tidak bersekat q. basidium bersekat r. basidium tidak bersekat a. tubuh buab, hifa dan jenis

hi fa b. bentuk tubuh buah, dan tipe

basidium

I

!~

I z N

°'

-""' 0

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

5kapilah gambar berikut!kemudian bandingkan dengan hasil pengamatanmu Observasi I

·----··~'5 ..

•• b

)U!kan hasil pengamatanmu pada divisi Basidiomycotina! Interpretasi

1. rhizoid 2. volva 3. tangkai (stipa) 4. tudung (pileus) 5. bilah

1. miselium 2. basidium 3. spora

Volvariella volvaceae, Auricularia auricula, Lycoperdon pyriforme memiliki kesamaan ciri yaitu jamur yang makroskopis, memiliki tubuh buah, hifanya bersekat. Persamaan inilah yang menyebabkan ketiganya

I termasu~ da~~i:i .s~tu .d_i_visi yan? sama ya1tu ct1v1s1 bas1ct1omycotma. Sedangkan Volvariella volvaceae memiliki tubuh buah dengan bentu.k pembungkus (volva) dengan basidium bersekat. A.uricularia auricula tubuh buahnya berbentu.k kuping (auricula) dengan basidium bersekat,, Lycoperdon pyriforme memiliki tubuh buah dengan bentuk penggembung (lycoperdon) dengan basidium bersekat.

~ .,. ~

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

rrut peneliti apabila ingin membudidayakan jamur merang harus memperhatikan e Intensitas cahaya tertentu dapat rapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhanjamur merang. Pertumbuhan mempengaruhi pertumbuhan r merang memiliki respon terhadap kondisi cahaya. Namun tidak semua intensitas Jamur merang. ya sesuai untuk pertumbuhan jamur merang. Buatlah dugaan sementara berkaitan • Jarnur merang akan turnbuh an peristiwa di atas ! rnaksimal pada intensitas cahaya

tertentu. hipotesis yang telah karnu buat di atas, tentukan alat dan bahan yang akan karnu Merencanakan Bibit jamur merang, media jamur, kan untuk rnelakukan percobaan pengujian dugaan sernentara tersebut! pe1·cobaan menciptakan kondisi cahaya. >tikan tabel pengarnatan pertumbuhan jamur merang berikut! Prediksi Jarnur merang dapat hidup dengan

baik pada tempat yang lernbab oleh

No. Intensitas cahaya Pertambalmn tin<>"i nada hari ke-( cm) karena itu pada intensitas cahaya

1 2 3 yang gelap jamur merang dapat 1. Terang 0.0 0.0 0.0 tumbuh dengan rnaksimal setelah 2. Remang-rernang 0.0 0.2 0.4 hari ketiga. ~ Gelap 0.0 0.8 1.2 ~.

i data di atas, apa yang terjadi pada ketiga perlakuan tersebut setelah hari ketiga? atikan gambar di bawah ini! Menerapkan Spesimen pada gambar tidak dapat

1~ Konsep dimasukkan ke dalarn divisi

I [ Basidiomycotina karena ciri-cirinya

JI tidak termasuk ke dalam ciri divisi

~ 3 I I Basidiornycotina yaitu tidak

~I '' \ memiliki tubuh buah. \,[~~J,

~., 4:i".· ~-Sebagai bahan makanan, obat. .ff;«. .. ,

1h .spesimen d1 atas dapat dnnasukkan ke dalam Divisi Basidiomycotina? Jelaskan I

tkan peran jamur Basidiomycotina dalam kehidupan sehari-hari? ~

~

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 27 :

SIKLUSI

Kelompok: ......................... . Nama Anggota :

KELAS X-A MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBINONG

CIRIMEKAR KAYU MAN"IS 30 KABUPATEN BOG:01R

2008

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

A. Tujuan

Mengamati Jamur Divisi Basid.iomyc:otina

144

I. Siswa dapat mengamati bentuk tubuh buah Basidiomyeotina. 2. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tubuh buah, struktur

tubuh jamur dalam keadaan utuh dan disayat melintang. 3. Siswa dapat menyebutkan peranjamur Basidiomyeotina dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Landasan Teori : Fungi dalam sistem klasifikasi lima kingdom memiliki

karakteristik tersendiri berdasarkan karakteristiknya yaitu eukariotik, uniseluler/multiseluler, tidak berklorofil, heterotrof, hidup seeara saprofit, parasit. Jamur mudah ditemukan di tempat lembab. Adapun jamur ada yang bersifat makroskopis dan mikroskopis.

Jamur yang bersifat makroskopis yaitu dari jenis Basidiomyeotina. Basidiomycotina merupakan jamur yang berkembang biak dengan spora generatif yang disebut basidiospora. Sporn ini berkumpul dalam basidium, basidium berkumpul dalam tubuh buah yang disebut basidiokarp. Tubuh buah inilah bentuknya antara lain seperti payung yaitu jamur merang ( Volvariella volvaceae ).

C. Alat dan Bahan · . No. Nama Alat/Bahan 1. Mikroskop 2. Kaea benda 3. Kaea penutup 4. Sil et 5. Pipet tetes 6. Gelas Piala 7. Jarum J.lentul 8. Jamur meran!l" (Volvariella volvaceae) 9. Alat tulis (pensil warna)

D. Cara Kerja I. Amatilah jamur merang, jamur kaneing, jamur kuping dalam keadaan

utuh dan mekar. 2. Gambar dan tuliskan nama bagian-bagiannya pada kolom yang sudah

disediakan. 3. Dengan menggunakan silet, sayatlah bagian tudung jamur merang

secara melintang sampai bagian lamellanya setipis mungkin. 4. Letakkan sayatan tersebut pada kaea benda yang sudab ditetesi a!f,

kemudian tutuplah dengan kaea penutup.

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

145

5. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran rendah (10 x 10) untuk memilih objek yang baik, lalu untuk pengamatan teliti gunakan perbesaran kuat (10 x 45).

6. Bandingkanlah dengan gambar, kemudian tulislah nama bagaian­bagiannya

7. Gambar basil pengamatanrnu dan tuliskan bagian-bagainnya pada kolom yang sudah disediakan.

E. Hasil Pengamatan

l. Lengkapilah garnbar berikut, kernudian bandingkan dengan hasil pengarnatanrnu!

2. Amatilah jamur rnerang, jamur kancing, jarnur kuping! Identifikasi spesimen-spesimen tersebut berdasarkan tabel dibawah ini !

--

Karnkteristik ~'simen

Tubuh buah : --/ I -Bentuk tubuh buah : penggembung (lycoperdon ), kuping (auricula), pernbungkus (volva) Hifa:-V/-Jenis hifa (bersekat/tidak): --/I -Tipe basidium : basidium bersekat/basidiurn tidak bersekat

• Untuk mengetahui ada tidaknya hifa dan tipe basidium, sayatlah secara melintang dan setipis rnungkin lalu arnati dibwah mikroskop mulai dari perbesaran kecil hingga besar.

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

146

F. Pertanyaan Diskusi

I. Berdasarkan tabel di atas : a. Ciri apa sajakah yang menunjukkan spesimen-spesimen yang kamu amati tersebut

dapat dimasukkan ke dalam divisi yang sama?

b. Ciri apa sajakah yang menunjukkan spesimen yang kamu amati tersebut dapat digolongkan kedalam kelompok yang berbeda?

2. Menurut peneliti apabila ingin membudidayakan jamur merang hams memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengamhi pertumbuhanjamur merang. Pertumbuhan jamur merang memiliki respon terhadap kondisi cahaya. Namun tidak semua intensitas cahaya sesuai untuk pertumbuhanjamur merang. Buatlah dugaan sementara berkaitan dengan peristiwa di atas!

3. Dari hipotesis yang telah kamu buat di atas, tentukan alat dan bahan yang akan kamu gunakan untuk melakukan percobaan pen1:,>ujian dugaan sementara tersebut!

4. Perhatikan tabel pengamatan pertumbuhan jamur merang berikut!

No. Intensitas cahaya Pertambahan timi-gi_nada hari ke-(cm) 1 2 3

I. Terang 0.0 0.0 0.0 2. Remang-remang 0.0 0.2 0.4 3. Ge lap 0.0 0.8 1.2

Dari data di atas, apa yang te1jadi pada ketiga perlakuan tersebut setelah hari ketiga? ................................... ' .............................................................. .': ~ ·- . .......................................................................................................

5. Perhatikan gambar di bawah ini ! Apakah spesimen di atas dapat dimasukkan ke dalam Divisi Basidiomycoti

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ' . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ' . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .......................... ,, ........................ ······ ........... , ............... .

........................................................................................

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

147

6. Apakah peran jamur Basidiomycotina dalam kehidupan sehari-hari. Berikan contohnya!

G. Kesimpulan

Simpulkan hasil pengamatanmu pada divisi Basidiomycotina

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

148

LAMPIRAN 28 :

SIKLUS II

Kelompok: ......................... . Nama Anggota:

KELAS X-A MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBINONG

CIRI:MEKAR KAYU MANIS 30 KABUPATEN BOGOR

2008

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

~ .---'",

Pengaruh Bahan Dasar TapE~ Terhadap Kualitas Tape

149

A. Tujuau 1. Siswa dapat menerapkan pemanfaatan jamur melalui percobaan pembuatan tape dari hasil fermentasi.

B.

2. Siswa dapat mengetahui pengaruh bahan dasar tape terhadap kualitas tape

3. Siswa dapat menggunakan metode ilmiah dalam melakukan percobaan.

Landasan Teori :

~ ...•. ····•.·.·•·•.··.· ..

fai; Jamur dalam kehidupan sehari-hari banyak dimanfaatkan sebagai

bahan pangan yang dapat meningkatkan kadar gizi suatu makanan. Salah satu pemanfaatan jamur yaitu pada pembuatan tape dengan bantuan ragi merupakan proses fermentasi, oleh karena itu untuk membuat tape diperlukan organisme yang bersifat parasit yang mampu menguraikan amilum menjadi glukosa, alkohol dan karbon dioksida.

Salah satu jenis jamur yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan tape adalah Saccharomyces cereviceae yang berasal dari divisi Ascomycotina. Beberapa jenis Saccharomyces cereviceae berperan penting dalam produksi makanan, minuman, dan berbagai jenis bahan kimia lainnya. Perlu diketahui bahwa ragi yang digunakan dalam pembuatan tape merupakan spora seksual (askospora) yang terbentuk di dalam askus (tubuh buah) dan ragi tersebut ditaburkan ke dalam berbagai bahan dasar dalam pembuatan tape. Perumusan Masalah :

Hipotesis:

Variabel Bebas : ....................................................................................... . Variiabel Terikat : ................................................................................. ..

C. Alat dan Bahan :

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

150

5. Alat pemrn:erus 6. Wadah baskom (berlubang) 7. Kompor 8. Staples 9. Ember plastik 10. Alat tulis

D. Cara Kerja ......... I. Cuci ketan hitam, ketan putih, beras,

mengalir hingga bersih. 2. Rendam ketan hitam, ketan putih, beras dalam air dengan menggunakan

wadah baskom selama kurang lebih 12 jam. 3. Kukus ketan hitam, ketan putih, beras, singkong dalam dandang hingga

matang tetapi jangan terlalu lunak. 4. Angkat ketan yang telah matang, Ialu tiriskan dan dinginkan begitu juga

dengan singkong. 5. Masukkan ketan yang telah didinginkan ke dalam stop I es, untuk singkong

letakan dalam keranjang berlubang yang telah dilapisi daun pisang. 6. Taburkan ragi tape yang telah dihancurkan dengan alat penggerus secara

merata tetapi jangan terlalu tebal. 7. Kemudian stoples ditutup dengan rapat, untuk singkong ditutup dengan

menggunakan daun pisang. 8. Fermentasikan ketan tersebut di tempat yang aman pada suhu kamar

selama 2-3 hari hingga diperoleh tape ketan dan tape singkong yang lunak

dan berasa manis. cw E. Hasil Percobaan: \ 1

Isilah tabel pengamatan sesuai dengan hasil proses fermentasi tape

Perubahan Hari I II III IV

Warna

Tekstur

Rasa

Bau

Kejadian yang ~~;1.,,1,..- .f-,-,..,..,.1n~n

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

151

F. Pembahasan

G. Pertanyaan diskusi I. Mengapa ketan sebelum ditaburi bubuk ragi hams didinginkan terlebih

dahulu? Jawab ....

2. Pada hari ke berapa ketan berubah menjadi terasa manis?Mengapa ketan

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

152

LAMPIRAN 29 :

TABEL

PERSENTASE TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

No. Pernyataan Sikfos I I (%) Siklus II I(%)

t--·

Ya Tidak Ya Tidak

1. Apakah kamu termotivasi dalam mengikuti 85.29 14.71 97.06 2.94

pembelajaran ini? (29) (5) (33) (1)

2. Apakah kegiatan pembelajaran ini dapat 79.41 20.59 91.18 8.82

memudahkan kamu dalam mempelajari (27) (7) (31) (3)

konsep fungi?

3. Apakah menurut kamu belajar berkelompok 82.35 17.65 94.12 5.88

memudahkan memahami konsep fungi? (28) (6) (32) (2)

4. Apakah kamu senang belajar dengan metode 94.1 5.9 100 0

praktikum pada konsep fungi? (32) (2) (34) (0) f---·

5. Apakah setelah mempelajari konsep fungi 91.1 8.8 100 0

dapat memberikan manfaat bagi kamu? (31) (3) (34) (0)

6. Apakah setelah mempelajari konsep fungi 100 0 100 0

dapat menambah rasa syukur mu pada Allah (34) (0) (34) (0)

SWT?

7. Apakah kamu dapat berperan aktif selama 88.2 11.8 91.18 8.82

kegiatan pembelajaran berlangsung? (30) (4) (31) (3)

8. Apakah kamu senang belajar dengan 94.1 5.9 97.06 2.94

melakukan diskusi kelompok pada konsep (32) (2) (33) (1)

fi "? .mgi.

9. Apakah kamu merasa kesulitan dalam 20.58 79.41 8.82 91.18

mempelajari konsep fungi? (7) (27) (3) (31)

10. Apakah LKS yang diberikan guru 73.6 26.5 85.29 14.71

memudahkan kamu dalam mempelajari (25) (9) (29) (5)

konsep fungi?

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

an :SMNMA : Biologi ; 90 Menit ; 30 Soal ; Pilihan Ganda

KISI-KISI PENULISAN SOAL INSTRUMEN TES SIKLUS I KELAS X TAHUN PELAJARAN 2008 I 21[)09

ensi 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk lridup

r

·~

~ "" Q

:ar ; 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri danjenis-jenis jamur berdasarkan basil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kebidupan

Aspek kognitif & Jumlab U raian Materi Indikator Butir Soal (%)

Cl C2 C3 C4 cs • J amur merupakan organisme eukariotik karena telab memiliki • Menyebutkan ciri-ciri fungi l 6.67

sistem endomembran. Tubub jamur ada yang bersel tunggal secaraumum (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler), dinding sel • Mengidentifikasi ciri-ciri 2 tersusun atas zat kitin, sel tubub jamur tidak berklorofil sehingga golongan fungi dengan

I I bersifat heterotrof. organisme lain • Jamur tidak dapat menyusun zat makanannya sendiri sehingga • Menjelaskan cara fungi 3 3.33

hidup secara saprofit, parasit, simbiosis. mendapatkan makanan

--I • Jamur hidup pada tempat yang kaya zat organik, len1bab, agak I • Menjelaskan habitat fungi I I 4 I I 1-1 3-:-3:f- I asam, serta kurang cahaya. I I

• Jamur belum memiliki organ akar, batang, dan daun sehingga • Menjelaskan pengertian 5 3.33 disebut thalus. Thalus tersusun atas benang-benang yang balus miselium disebut hifa, lrifa kemudian bercabang-cabang membentuk bangun jaring-jaring disebut rniselium.

• Miselium terdiri atas miselium generatif dan miselium vegetatif • Menyatakan fungsi rniselium 6 3.33 yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Miselinm yang vegetatif digunakan untuk menyerap makanan adalab miselinm vegetatif.

• Rizoid adalah sala11 satu bagian dari struktur tubub jamur yang • Menyatakan fungsi rizoid 7 3.33 berfungsi sebagai akar.

• Jamur juga memiliki spora yang dibasilkan oleb sporanginm, • Menerapkan fungsi spora 8 3.33 • V> w

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

dengan bantuan angin j ika spora jatnh ke tempat yang cocok pada situasi tertentu maka akan tumbuh menjadi miselium baru.

• Fungi dan plantae dalam sistem klasifikasi lima kingdom oleh • Mengkategorikan fungi Whittaker tidak dimasnkkan ke dalam satu kingdom dengan dalam sistem klasifikasi lima plantae meskipun banyak sekali kesamaan antara kednanya, kingdom tetapi ada satu ha! yang sangat membedakan yaitu dalam ha! memperoleh makanan.

• Pada saat jamur dan alga yang hidnp secara simbiosis terpisab .. Menganalisa perbedaan alga karena situasi tertentu, temyata alga mampu bertaban hidup dan fungi dalam bertahan mandiri ha! ini dikarenakan alga memiliki klorofil sehingga hidnp dapat membuat makanan sendiri.

• Untuk pengelompokkan divisi jamur yang perlu diperhatikan • Mengelompokkan fuugi ke adalah fase vegetatif, generatif, ada tidaknya sekat pada hifa, dalam empat divisi tipe-tipe tubnh buah, dan badan sel pembentuk spora. Jamur dibedakan menjadi empat divisi yaitu Ascomycotina, Basidiomycotina, Zygomycotina, Deuteromycotina.

• Pada fase perkembangbiakan jamur secara aseksual terjadi • Menyebutkan alat dengan pembentukkan spora aseksual dapat berupa perkembangbiakan aseksual sporangisospora, konidiospora. padajamur

• Berdasarkan spora seksual yang dihasilkan jamnr dikelompokkan I • Menghubungkan jenis jamur 1 · menjadi tiga divisi yaitu Ascomycotina dengan askospora, dengan spora yang I Basidiomycotina dengan basidiospora, Zygomycotina dengan I dihasilkan

zygospora I • janmr ada yang bersifat mikroskopis dan makroskopis. divisi • Menyebutkan karakteristik

Basidiomycotina merupakan jamur yang bersifat makroskopis khusus dari Divisi karena tubuh bnahnya dapat diamati oleh mata telanjang. Basidiomycotina

· • Divisi Basidiomycotina selain bersifat makroskopis karena tubuh • Menganalisa ciri-ciri buabnya yang disebut basidiokarp juga memiliki alat Basidiomycotina perkembangbiakan generatifyang disebut basidium. Jenis jamur ini juga dapat dimanfaatkan sebagai baban nangan.

• Jamur pada Divisi Basidiomycotina berperan sebagai bahan I • Menerapkan fungsi pangan, bagian yang dapat dimakan adalah tnbuh bnahnya I basidiokarp

10

11

12

I

I I I

I I 14

I 15

16

9

13

I

I

3.33

3.33

3.33

3.33

3.33

3.33

3.33

6.67 -~

th

""'

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

• Pada Divisi Basidiomycotina memiliki jenis tnbuh buah (basidiokarp yang bermacam-macam)

l -_.,_,, - ;r ................. ---2 3 4 5

• Pada jamur merang (Volvariella volvaceae) bagian yang dapat dima:kan adalah basidiokarp (tubuh buah)

• Alat reproduksi seksual pada Divisi Basidiomycotina berupa basidium yang menghasilkan basidiospora

• Pada Divisi Basidiomycotina basidium rnembentnk empat tonjolan yang rnasing-masing berisi sebuah inti, tonjolan dengan sel induknya dipisa:hkan oleh sekat dan a:khirya dihasilkan 4 sel yang masing-rnasing disebut basidiospora.

kruiogami

-. f.·B· -·~·.'1' ""i @?!t· . ~~~x -~-----=--<-.[~~~t ~"~~

l

~ , ~{~ ' - _·. p ~ ~~oe. ~\09$

p-"'

• Menghubungkan bentnk basidiokarp fungi dengan gambar

• Menerapkan fungi basidokarp pada jamur n1eran

• Menj elaskan j enis spora seksual jamur Divisi Basidiomycotina

• Menunjukkan bagian basidiospora pada gambar

• Jenis jamur dari Divisi Basidiomycotina adalah Volvariella • Mernisahkanjamur yang volvaceae dan Auricularia polytricha berkembangbia:k secara berkembangbia:k dengan

17

18 3.33

19 3.33

20 3.33

21 3.33

1 seksual dengan basidiurn basidiurn I v; Vi

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

• Jamur jenis Basidiomycotina memiliki peran dalam kehidupan salah satunya sebagai bahan pangan yang merupakan sumber protein tinggi ha! tersebut dikarenakan dinding sel jamur tersusun atas zat van" kava akan nrotein

• Selain sebagai sumber pangan jamur dari Divisi Basidiomycotina juga ada yang beracun yaitu dari jenis Amanita phalloides

a • Jamur dari Divisi Deuteromycotina sering disebut denganjamur imperfecti

• Jamur imperfecti adalahjamur yang belum memiliki alat perkembangbiakan seksual

• Jamur dari Divisi Deuteromycotina memiliki ciri-ciri hifanya bersekat melintang, dengan dna inti, dan perkembangbiakan aseksual dengan konidia

· • Jamur jenis Neurospora sitophila sebelum diketahui perkembangbiakan seksualnya dikelompokkan ke dalam Divisi I Deuteromycotina, kini jamur tersebut telah masu.k ke da!am Divisi Ascomycotina

• Mycrosporum, Trichophyton, Epidermophyton merupakanjenis jamur dari Divisi Deuteromycotina yang menyebabka.i1 penyakit kutan yaitu sejenis nenvakit k-ulit

-

• Menilai bagain struktnr jarnur Divisi Basidiomycotina sebagai sumber uangan

• Memberikan contoh jamur 23 dari Divisi Basidiomycotina yang beracun

• Menyebutkan kelompok 24 jamur yang termasuk jarnur imperfecti

• Menjelaskan istilah jamur imnerfecti

• Menjelaskan perkembangbiakan aseksual pada Divisi Deuteromycotina

• Menganalisa ciri-cirijanmr Divisi Deuteromycotina

• Menjelaskan ciri-ciri jamur Divisi Deuteromycotina

• Menyimpulkan alasan pengelornpokkan I Neurospora sitophila

I • Menyebutkan penyaldt- 30

penyakit yang disebabka.i1 oleh iamur Deuteromycotina

Jumlah soal 9 Jumlah (%) 30 Jumlah total -PERPUST.4i<~IA.N UTAMA,

SYA~1i0 J/\f<ART.4

22 3.33

3.33

3.33

25 3.33

I

26 10

I 27

28 I

I I 29 3.33

I I I

3.33

8 4 s 4 26.7 13.3 16.7 13.3

30

-v-.

°'

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

l11 : SMA/MA : Biologi : 90 Menit : 30 Soal : Pilihan Ganda

KISI-KISI PENULISAN SOAL INSTRUMEN TES SIKLUS Il KELAS X TAHUN PELAJARAN 2008 I 2009

msi 2. Mernahami prinsip-prinsip pengelornpokan rnakhluk hidup

~ ~ I~

<;> .....

ar : 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri danjenis-jenis jarnur berdasarka:n basil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

Uraian Materi Indikator

• Zygomycotina adalah salah satu divisi fungi yang merniliki • Mengelornpokkan ci.ri hifa tidak berse!c.at, alat reproduksi seksual:nya dengan jarnur divisi rnenggunakan zygospora, dinding sel tersusun atas zat kitin. zygomycotina

berdasarkan ciri-cirinya

. • Zygomycotina dapat berperoduksi secara seksual dan • Menyebutkan alat aseksual. Alat reproduksi aseksual yang dapat rnenyebar

I reproduksi aseksual

kernana-mana adalah sporangium divisi Zvgornycotina • Rhizopus adalah jamur yang berasal dari divisi • Menjelaskan

Zygornycotina. Reproduksi Zygomycotina secara seksual reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan Zygospora padajamur

Zygornycotina . • Jika kondisi lingkungan sesuai zygospora akan tumbuh, • Menunjukkan

sporangium yang terbentuk akan ditopang oleh hifa sporangiosfor pada - penunjang disebut sporangiosfor gambar

Aspek kognitif & Butir Soa!

Cl C2 C3 C4 I

3

I I I 4

I

6

cs

I I

Jumlah (%)

3.33

3.33

3.33

333

I

.... V> _,

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

.A B

.

.. r

t .':' c ,.:..

D r'"t~ • Rhizopus dan Mucor adalah jenis jamur dari divisi

Z ygomycotina keduanya sangat mirip tetapi memiliki perbedaan yang terletak pada kolumelanya jika diarnati di bawah rnikroskop

• Pada pembuatan tempe secara tradisional menggunakan jamur Rhizopus dari divisi Zygomycotina

• Peran jamur Rhizopus oryzae dalam pemanfaatan pembuatan ternpe dapat rnenarnbah Pi!Bi gizi pada kacang kedelai.

I dengan mengubah kandungan kedelai menjadi asam amino esensial

• Jamnr Pytophtora infestans adalah jamur yang bersifat parasit pada kentang yang berasal dari divisi Zygomycotina

• Jamnr Ascomycotina memiliki ciri yaitu benang hlfa bersekat, ada yang bersifat uniseluler dan ada yang bersifat multiseluler

• Menyebutkan perbedaan antara Mucor dan Rhizopus

• Menerapkan pemanfaatan jamur divisi Zygomycotina untuk pembuatan temoe

• Menjelaskan penyebab bertambahnya nilai j gizi pada tempe

• Memberi contoh nama jamur yang merugikan dari divisi Zygomycotina I

• Menyebutkan karalcteristik klmsus dari Divisi Ascomvcotina

• Menganalisa ciri-ciri

8

5

I I I

9

13

7

I

16

3.33

3.33

3.33

6.67

I

..... Vl co

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

jarnur yang termasuk dalan1 kelompok Ascomycotina

• Jarnur divisi Ascomycotina juga memiliki karakteristik lain • Menggolongkan divisi 17 3 .33 yaitu memiliki kantung-kantung spora yang berisi 4-8 buab Ascomycotina

berdasarkan adanya kantung spora ( askus)

• Askospora adalah kantung-kantung spora yang berisi 4-8 • Menunjukkan 18 6.67 spora pada reproduksi seksual jarnur divisi Ascomycotina askospora pada

garnbar reproduksi " ~-i--<~ seksual dan aseksual percabangan · . '\, ''\ Ascomvcotina

~ 4 !\'; 2 .b f--·-Mc-'-e'--ny-e-"b-'-utk-c=an...ce-ju-ml~ah,...--+----+-1-9--1----+----+---1

"-~--~~~' · spora pada askuspora

• Saccharomyces cerviceae adalab jenis janmr A.scomycotina • Memberikan narna 20 3.33 yang berkembangbiak dengan membentuk tunas jamur dari divisi

Ascomycotina yang berkembangbiak dengan tunas

;. Saccharomyces cerviceae adalabjenis jarnur yang • Menjelaskan 21 I I 3.33 I [ dimanfaatkan dalam proses fermentasi yang dapat n1en1bah pert1bal12n senyav1a

arnilum menjadi glukosa dan alkohol dalarn peristiwa fermentasi

• Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembuatan • Menyin1pulkan tabel 14 10 tape ketan baik dari lingkungan berupa suhu juga dari ragi hasil pengarnatan yang digunakan. Melalui percobaan tentang pengaruh jumlab jumlab cairan alkohol ragi terhadap banyaknya cairan alkohol yang dihasilkau hasil fermentasi

t------------1----1----t-----l----+-----< · bahwa terdapat hubungan positif yaitu semakin banyak • Mengkomunika.sikan 15

jumlab ragi semakin banyal< pula cairan alkohol yang ha.sil pengarnatan dari dihasilkan. tabel

r--,.~--.,------+----f----t-----1----+----J

• Menentukan 2 nemyataan hipotesis

...... (./)

'D

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

yang beilllr • Aspergilus merupakan salah satu contohjamur dari divisi • Menyebutkanjamur

AscomycotiM yang merugikan kareilll mengandilllg dari divisi aflatoksin Ascomycotina yang

beracnn • Dengan menggnnakan prinsip pada fermentasi, dalam • Menjelaskan penyebab

pembuatan adonan roti yang ditaburi ragi roti akan mengembangnya roti mengembang. Hal tersebut disebabkan karena ragi yang ditabnri ragi mengahasilkan karbondioksida. Ragi roti yang nmumnya • Memberikan contoh dignnakan adalahAspergilus oryzae nama jamur yang

bermanfaat dalam oembuatan roti

• Jamur divisi Ascomycotina memiliki peran positif dan • Menghubnngkan negatif dalam kehidupan. Dalam pembnatan sake antara jenis jamur dimanfaatkanjamur Aspegillus, nntuk minuman khamir Aspergilus dan dimanfaatkan jamur jenis Saccharomyces, untuk antibiotik manfaatnya dimanfaatkan jamur jenis Penicillium, nntuk pembuatan • Menghubungkan kecap dimanfaatkanjamur jenis Aspergilus wenti antara jenis jamur

Aspergilus wnti dan manfaatnva

I • Dalam pembuatan tape singkong dan tape ketan dengan

menggunakan bantuan ragi merupakan proses fermentasi I • Menyebutkan istilah

fermentasi dalam yang dapat mengubah amilum menjadi alkohol, glukosa dan

I pemanfaatan jamur

karbondioksida • Ragi yang akan ditaburi pada pembnatan tape, merupakan • Menjelaskan ragi

spora darija:mur Saccharomyces cereviceae yang dapat sebagai spora yang menamba:h nilai gizi dari keta:n dimanfaatkan dala:m

• Pada: proses fem1entasi keberhasilan pembua:tan baik tape fermentasi manpun ragi dipenga:ruhi oleh beberapa faktor yaitu • Menganalisa penyeba:b kebersihan, suhu, jenis ragi, jumlah ragi, dan masa: inkubasi kega:galan dalam

pembua:tan tape

• Neuospora adalah jenis iamnr dari Divisi Ascomvcotina: • mengelompokkan

22

23

24

25

26

10

I I I

11

I I I

I I

12

27

3.33

6.67

6.67

3.33

6.67

3.33

I

,..... °' 0

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

yang terdapat pada jagung dengan ciri-ciri berwarna merah Neurospora ke dalam bata Divisi Ascomycotina

berdasarkan ciri-ciri tertentu

• A. Fleming menemukan antibiotik dari janmr Penicillium • Menberikan contoh 28 6.67 yang memiliki arti penting dalam bidang kesehatan yang nama Jems Fmur yang biasanya terdapat pada nasi atau roti yang sudah basi dimanfaatkan sebagai

antibiotik • Mernberikan contoh 29

jarnur yang terdapat pada nasi atau roti vang sudah basi

• Pada industri pernbuatan oncorn diperlukanjenisjamur • Menberikan contoh 30 3.33 Neurospora sitophilcrdari divisi Ascornycotina, setelah nama j enis jamur yang diketahui alat perkembang biakan seksualnya. dimanfaatkan sebagai

bahan pembuat oncom Jurnlah soal 10 5 6 7 I 2 Jurnlah (%) 33.3 16.7 20 23.3 6.7 100 Jurnlah total 100

-°' -

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 32 :

Kelompok Pertemuan Haritranggal : Petnnjuk

162

Lembar Observasi Sikap Ilmiah Siswa

.QI Observer mengamati lalu mengisi kolom frekuern;i sesuai dengan indikator kemunculan sikap ilmiah siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

.

AspekSikap Indikator Frekuensi Jumlah Ilmiah

Berpendapat apa adanya

Objektif Tidak mudah dioengaruhi orang lain Menunjukkan adanya perbedaan antar tiap kelomook Mengajukan ide atau gagasan barn Mendengarkan secara aktif dan seksama

Terbuka (menyimak) Memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengaiukan gagasan Menerima saran dan ~endapat teman Melakukan sesuatu secara cermat Menyelesaikan pekeriaan dengan tuntas

Ulet/Tekun Tidak terpengaruh dengan orang lain yang selesai Iebih dahulu Mencatat hal-hal yang berhubungan dengan pengamatan Bertanya tentang objek ~raktikum Tidak mudah rnempercayai sesuatu sebelum terbukti

Kritis Mencoba ide atau cara-cara barn Mengevaluasi kembali pekerjaan yang telah dilakukan

Dapat Bersedia menerima tugas dalarn kelomook bekerjasama Melaksanakan tugas sesuai dengan dengan orang pembagian tugas

lain Bekeriasama dalam membuat rencana keria Berbagi tugas dan tangi..>ung iawab Memberikan kesernpatan pada orang Iain untuk bekeria sama

Total Keseluruhan ··-----

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 33 :

REN CANA PELAKSANAAN PEl\iIBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuau

MAN Cibinong : Biologi : X/l : I : 2 x 45 menit

2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

163

Alokasi Waktn Staudar Kompeteusi Kompetensi Dasar 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan basil

pengamatan, percobaan, dau kaj ian !iterator serta peranaunya bagi kehidupau

I. lndikator I. Mengidentifikasi ciri-ciri umum jamur berdasarkan literntur 2. Mengidentifikasi perbedaan antara kingdom fungi dengan kingdom lain 3. Mengklasifikasikau fimgi ke dalam empat divisi 4. Mendeskripsikan karakteristikjamur Basidiomycotina dm1 Deuteromycotina 5. Membaudingkan reproduksi pada jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina

II. Tujuau Pembelajarau Peserta didik mampu :

I. Menyebutkan ciri-eiri fungi secara unmm berdasarkan literatur 2. Menyebutkan perbedaan kingdom fungi dengan kingdom lain 3. Menjelaskan pembagiau klasifikasi fungi 4. Menyebutkau ciri-ciri jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina 5. Menyebutkan bagiau-bagian tubuh jamur Basidiomycotina 6. Menyebutkau alat reproduksi pada jamur Basidiomyeotina dan Deuteromycotina

III. Materi Fungi (Divisi Basidiomycotina dan Deuteroycotina)

IV. Pendekatau dau Metode Pembelajaran I. Pendekatau : Keterampilan Proses 2. Metode : Demonstrasi, ta.nya jawab

V L kahP bl' ang em e aiaran

Tahapan Integrasi

Keterampilan Nilai-Nilai Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Kegiatan

Sains proses

Pendahul l. Absensi Siswa • Meugisis uan 2. Memberikan augket sikap angket dan

ilmiah dau soal pretes pada menjawab siswa soal pretes

Kegiatau Nilai religius: l. Menarik perhatian siswa • Melakukau Mengamati Inti Jamur dengan memperlihatkan pengamata.n

walaupun beberapa jenis jamur • Menjawab berukumn makroskopis perta.nyaau kecil tetapi sangat begnna 2. Memberikan Pertanyaan

bagi arahan:

kehidupan. "Tahukah kalian apakah ini?"

Fenomena ini 3. Menarik perhatian siswa akan kembali dengan mendorong 1Y1e>n->1'\t'.>rf1h.-.Tlr.-...,, J....,,.hc..-,..,.,...,...,

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

164

menjalankan "Apakah jamur tennasuk ke tugas sebagai liamba Allali.

dalam kelompok tumbuhan ?"

(QS. 51: 56) 5. Mengaitkan materi yang akan Menyimak dibahas ke dalam nilai religi •

Nilai Praktis: dan nilai praktis penjelasan

Jamnrdapat 6. Menyajikan charta mengenai Klasifikasi

berperan pemhagian kelompok jamur ke dalam rantai dalam empat divisi inakanan 7. Menjelaskan materi sebagai

berdasarkan basil dari pcngurai pertanyaan arahan jamur divisi Basidiomyeotina sehagai jamur makroskopis dan divisi

Menanyaka Deuteromyeotina • 8. Memherikan kesempatan pada n hal-hal

siswa untnk bertanya yang menarik perhatian

Kegiatan 1. Meuguatkan kembali konsep • Menyimak Penutup yang dianggap menyebabkan penjelasan

terjadinya miskonsepsi siswa 2. Melaksanakan aktifitas reflektif

"Bayangkan jika tidak ada jamur dalam kehidupan, tidak ada roti, keju, tape, sampah menggunung"

3. Memberikan tngas kelompok untuk membawa literatnr yang menyajikan data mengenai oeran iamur bagi kehiduoan

VI. Alat/ Bahan/ Sumber 1. Pipit Pitriana dan Diab Rahmatia. 2008. Bio li""kspo M'enjelajahi Alam dengan Biologi.

Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari. 2. Aziz, Abdul dkk,. 2008. Dan Alam pun Bertasbih };ferasakan Kebesaran Allah via

Bio/ogi. Jakarta: Balai Pustaka. 3. Yudianto, A. Suroso. 1992. Pengantar Cryptogamae {Sistematik Tumbuhan Tingkat

Rendah). Bandung: Tarsito 4. Oemarjati, Boen S., et al. 2006. Biologi SMA Teks Utama SMA 1. Jakarta: Widya Uta.ma. 5. Sumber lain yang relevan.

VII. Penilaian 1. Angket sikap ilmiah 2. Soal pretes

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan

REN CANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MAN Cibinong : Biologi : XI I :2 : 2 x 45 menit

2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

165

Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan basil

pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta penmannya bagi kehidupan

!. Indikator 1. Menyajikan data tentang peranan iamur pada divisi Basidiomycotina dan

Deuteromycotina

II. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu :

1. Mengkomunikasikan penemuan peranan jrunur pada divisi Deuteromycotina berdasarkan literatur dengan kata-kata sendiri.

2. Menyebutkan bagian-bagiru1 dari tubuh jamur pada divisi Deuteromycotina yang dapat dimanfaatkan

3. Memberikan contoh jamur pada divisi Basidiomycotina dan menguntungkan bagi kehidupan

4. Memberikan contoh jamur pada divisi Basidiomyco1ina dan merugikan bagi kehidupan

III. Materi Peranan Fungi Pada Divisi Basidiomycotina dan Deuteromycotina

IV. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Keterrunpilan proses 2. Metode : Diskusi

V Langkah Pembelajaran

Basidiomycotiua dan

Basidiomycotina dan

Deuteromycotina yang

Deuteromycotina yang

Tahapan Integrasi

Keterampilan Nilai-Nilai Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Kegiatan Sains

proses

Pendahul 1. Absensi Siswa uan 2. Mengingatkan siswa dengan • Menjawab

materi sebelumnya: pertru1yaan "Apa materi yang kita pelajari pada pertemuan lalu ?"

3. Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi • Menyimak

yru1g akan diberikru1 Membentuk 4. Meminta siswa secara •

berkelompok menyajikan tugas kelompok

yang diberikan pada pertemnan yang lalu

Kegiatan Nilai religius 1. Memberikan kesempatan pada • Membaca komnnikasi Inti danNilai siswa secara berkelompok literatur dan

Prak/is untuk mengkomunikasikan mendiskusik diungkap oleh literatur tentang peranan jamur an literatur siswa 2. Memberikan kesempatan pada tersebut ..

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

166

3. Memberikan arahan dan bimbingan selama diskusi

Kegiatan I. Menyimpulkan hasil diskusi • Mernberikan Penutup bersama siswa kesirnpulan

2. Memberikan tugas kelompok • Meugerjakan Aplikasi untuk rnernpersiapkan alat dan h1gas untuk kesirnpulan bahan praktikum pada rnernpersiap hasil diskusi perternuan berikutnya kan alat dan

bahan nraktikurn

VI. Alat/ Bahan/ Sumber I. Pipit Pitriana dan Diah Ralnnatia. 2008. Bio Ekspo Menjelajahi Alam dengan Biologi. Solo:

PT. W angsa Jatra Lestari. 2. Aziz, Abdul dick,. 2008. Dan Alam pun Bertasbih Merasakan Kebesaran Allah via Bio/ogi.

Jakarta: Balai Pustaka. 3. Yudianto, A. Suroso. 1992. Pengantar Cryptogamae (Sistematik Tumbuhan Tingkat Rendah).

Bandung: Tarsito 4. Oernarjati, Boen S., et al. 2006. Biologi SMA Teks Utama S.M4 1. Jakarta: Widya Utarna. 5. Surnber lain yang relevan.

VII. Penilaian I. Lernbar observasi (sikap ilrniah)

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

I

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MAN Cibinong Biologi XI I 3

: 2 x 45 menit 2. Memahan1i prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

167

Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.4 Mendeskripsikan ciii-ciri dan jcnis-jenis jamur berdasarkan hasil

pengamatan, perccbaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

I. lndikator I. Mengenal bagian-bagian fungi divisi Basidiomycotina melalui pengamatan 2. Mengidentifikasi ciri-ciri fungi divisi Basidiomycotina melalui penganiatan

II. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu :

1. Siswa dapat mengamati bentuk tubuh buah Basidiomycotina. 2. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tubuh buah, stmktur tubuh jamur dalam keadaan

utuh dan disayat rnelintang. 3. Siswa dapat menyebutkan peran janmr Basidiornycotina dalam kehidupan sehari-hari.

III. Materi Pengamatan jarnur rnakroskpis (Divisi Basidiomycotina)

IV. Pendekatan dan Metode Pernbelajaran l . Pendekatan : Keterampilan Proses 2. Metode : Praktikurn penemuan

V. L kh ang a Pernbelajaran

Tahapan Integrasi

Nilai-Nilai Aktivitas Gum Kegiatan

Sains

Pendalml 1. Absensi siswa uan 2. Mcngingatkan SlS\.Va

dengan perternuan lalu rnelalui pe1tanyaan

3. Mengaitkan pcrternuan lalu dengan kegiatan praktiknrn

4. Merninta s1swa secara berkelompok menyajikan tugas yang diberikan pada perternuan yang lalu

Kegiatan Nilai praktis: I. Mernbagikan LKS kepada Inti Jamur merang SISWa

dimanfaatkan 2. Me min ta s1swa untuk sebagi sumber rnempersiapkan al at dan bahan pangdll

bahan praktikum altematifyang

3. Memberikan bimbingan dan memiliki nilai gizi cukup pengarahan pada saat

tinggi pralct:ikum

..

-

Aktivitas Siswa

• Menjawab pertanyaan

• Menyimalc

• Membentuk kelornpok

• Menerima tanggung jawab untuk kegiatan praktikurn

• Menerirna LKS

• Mempersiapkan alat dan bahan praktikum.

• Mengamati fungi dengan

Keterampilan proses

Menggunakan alat dan bahan

Penganiatan

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

168

LKS

• Mengelompokk an fungi Klasifikasi berdasarkan basil pengamatan

• Menjawab pertanyaan Menjawab yang tertera pertanyaan padaLKS

• Menerapkan konscp pada penerapan situasi barn konsep seperti tertera padaLKS

• Membuat Hipotesis Mcmbuat

seperti tertera Hipotesis

padaLKS

Kegiatan 1. Memastikan s1swa untuk • Mencatat Penutup mencatat seluruh hasil keselumhan

penemuan untuk basil penemuan

dipresentasikan pad a nertemuan berikutnva

VI. Alat/ Bahan/ Sumber I. Pipit Pitriana dan Dial1 Rahmatia. 2008. Bio Ekspo Menjelajahi Alam dengan Biologi. Solo;

PT. Wangsa Jatra Lestari. 2. Aziz, Abdul dkk,. 2008. Dan Alam pun Bertasbih Merasakcm Kebesaran Allah via Biologi.

Jakarta: Balai Pustaka. 3. Yudianto, A. Suroso. 1992. Pengantar C~yptogamae (Sistematik Tumbuhan Tingkat Rendah).

Bandung: Tarsito 4. Oemarjati, Boen S., et al. 2006. Biologi SMA Teks Utama SAfA 1. Jakarta; Widya Utama. 5. Sumber lain yang relevan.

VII. Penilaian I. Lembar observasi (sikap ilmiah)

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MAN Cibinong Biologi X/1 4

: 2 x 45 menit 2. Mema11ami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

169

Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil

pengamatan, percobaan, dan kajia.n literatur serta peranannya bagi kehidupan

I. Indikator I. Mengkomunikasikan hasil pengamatan praktikum

II. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu :

1. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tubnh buah, stmktur tubuh jamur dalam keadaan utuh dan disayat melintang melalui basil penganmtan

Ill. Materi Divisi Basidiomycotina

IV. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Keterampilan Proses 2. Metode : Diskusi

V. Lann-kah Pembelajarru1

Tahapan Integrasi

Keterampilan Nilai-Nilai Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Kegiatan Sains

proses

Pendalml I. Absensi siswa uan 2. Mengingatkan siswa • Menyimak

tentang kegiatan praktikum pada oertemuan lalu

Kegiatan I. Memberikan kesempatan • Mengkomunik komunikasi Inti pada siswa secara asikan hasil

berkelompok untuk penemuan mengkomunikasikan hasil praktikum

2. Memberikru1 kesempatan pada siswa untuk bertru1ya dan menanggapi presentasi kclompok lain

3. Memberikan arahan dan bimbingru1 selama diskusi

Kegiatan Nilai Religi: I. Membuat kesimpulan • Memberikan Penutup Bal1wa Allah dengan s1swa secara kesimpulan

menciptakan berkelompok sebagai sesuatu suatu basil penemuan sesua1 secara keselumhan. • Menjawab dengan

2. Mengaitkan nilai religi soal pastes ukuran dan fungsinya diakhir pembajaran

~ "A"--·~'- ---~1-- '

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

170

keanekaraga

I

man yang sangat luar biasa

VI. Alat/ Bahani Sumber I .Pipit Pitriana dan Diab Rahmatia. 2008. Bio Ekspo Menjelajahi Alam dengan Biologi. Solo: PT

Wangsa Jatra Lestari. 2.Aziz, Abdul dkk,. 2008. Dan Alam pun Bertasbih Merasakan Kebesaran Allah via Biologi.

Jakarta: Balai Pustaka. 3. Yudianto, A. Suroso. 1992. Pengantar Cryptogamae (Sistematik Tumbuhan Tingkat Rendah).

Bandung: Tarsito 4.0emarjati, Boen S., eta!. 2006. Btologi SMA Teks Utama SA1A 1. Jakarta: Widya Utama. 5. Sumber lain yang relevan.

VII. Penilaian 1. Lembar observasi (sikap ilmiah) 2. Soal Post es 3. Angket sikap ilmiah

I

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

LAMPIRAN 34 :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan

MAN Cibinong Biologi XI I

: I : 2 x 45 menit

2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

171

Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jen.is-jenis jamur berdasarkan hasil

pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

I. Indikator I. Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Ascomycotina dan Zygomycotina 2. Mendeskripsikan karakteristikjamur Ascomycotina dan Zygomycotina 3. Membandingkan reproduksi pada jamur Ascomycotina dan Zygomycotina 4. Menycbutkan perananjanmr Ascomycotina dan Zygomycotina

II. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu :

I. Menycbutkan ciri-ciri jamur Ascomycotina dan Zygomycotina 2. Menyebutkan bagian-bagian tubuh jamur Basidiomycotina 3. Menyebutkan alat reproduksi pada janmr Basidiomycotina dan Deuteromycotina 4. Memberikan contoh jenis jamur Ascomycotina dan Zygomycotina yang menguntungkan

dan yang merugikan

III. Materi Fungi (Divisi Basid.iomycotina dan Deuteroycotina)

IV. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Kcterampilan Proses 2. Metode : tanyajawab

V Lai kahP b I. 1g em e aiaran

Tahapau Integrasi

Keterampilan Nilai-Nilai Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Kegiatan Sains proses

Pendahul I. Absensi Siswa • Menjawab nan 2. Memberikan pretes pada siswa soal pretes

Kegiatan Nilai praktis: 1. Menarik perhatian siswa ' • Melaknkan Mengamati Inti Rhizopus clengan memperlihatkan tempe pengamata

sebagai 2. Memberikan Pe1tanyaan 11 janmr arahan: • Menjawab pembuat "Tahnkah kalian apakah ini? Apa pertanyaan tempe yang yang membuat keclelai bisa dapat diubah menjadi tempe?" meningkatka

3. Mengaitkan materi yang akan • Menyimak n protein

dibahas ke dalam nilai praktis penjelasan dalam kacang

4. Menjelaskan materi )rpr)pl~i

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

172

Zygomycotina • Menanyaka 5. Menyaj ikan charta mengenai n hal-hal

rcproduksi jrunur divisi yang Ascomycotina dan menarik Zygomycotina perhatian

6. Mengungkap berbagai contoh jamur yang memgikru1 dan menguntnngkan

7. Membe1ikan kesempatan pada siswa untnk beitanva

Kegiatan I. Mcnguatkan kembali konsep • Menyimak Aplikasi Penutup yang dianggap meuyebabkan penjelasan konsep

terjadinya miskonsepsi siswa 2. Memberikan tugas kelompok

untuk kegiatan praktikum membuat nroduk

VI. Alat/ Bahan/ Sumber I. Pipit Pitriana dan Diah Rahmatia. 2008. Bio Ekspo Menjelajahi Alam dengan Biologi. Solo:

PT. Wangsa Jatra Lestari. 2. Aziz, Abdul dkk,. 2008. Dan Alam pun Bertasbih Merasakan Kebesaran Allah via Biologi.

Jakarta: Balai Pustaka. 3. Yudianto, A. Suroso. 1992. Pengantar Cryptogamae (Sisternatik Tumbuhan Tingkat Rendah).

Bandung: Tarsito 4. Oemarjati, Boen S., et al. 2006. Biologi SMA Teks Utama SMA J. Jakarta: Widya Utama. 5. Sumber Jain yang rclcvan.

VII. Penilaian 1. Saal pretes

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

174

kehidupan. Begitujuga 1nanus1a membutuhka n manusia lainnya untu meyclcsaikan masalah yang dibadapi. -

Kegiatan I. Mcnganjurkan SISWa untuk • Siswa Pcngamatan Pcnutup

mcncatat basil pengamatan dan melakukan pengamatan

mcmbuat kesimpulan beberapa bari, mencatat basil pcngamatan dan mcmbuat kcsimpulan.

VI. Alat/ Bahan/ Sumber I. Pipit Pitriana dan Diab Rahmatia. 2008. Bio Ekspo Mer!ielajahi Alam dengan Biologi. Solo:

PT. Wangsa Jatra Lestari. 2. Aziz, Abdul dkk,. 2008. Dan Alam pun Bertasbih Merasakan Kebesaran Allah via Biologi.

Jakarta: Balai Pustaka. 3. Yudianto, A Suroso. 1992. Pengantar Oyptogamae (Sistematik Tumbuhan Tingkat Rendah).

Bandung: Tarsito 4. Oemarjati, Boen S., et al. 2006. Biologi SMA Teks Utama SA!fA I. Jakarta: \Vidya Utama. 5. Sumber lain yang rclevan.

VU. Penilaian l. Lembar observasi (sikap ilmiah)

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan

RENCANAPELAKSANAANPENIBELAJARAN

MAN Cibinong Biologi XI I 3

: 2 x 45 menit 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makbluk bidup

175

Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan basil

pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kebidupan

I. lndikator I. Mengkomunikasikan basil pengamatan praktiknm

II. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu : I. Siswa dapat mengkomunikasikan basil pengamatan praktikum pembuatan tape dengan kata­

kata sendiri

III. Materi Peran jamur Divisi Ascomycotina dan Zygomycotina

IV. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Keterampilan Proses 2. Metode : Diskusi

V. Lan<>kHh Pembelajaran

Tabapan Integrasi Keterampilan

Nilai-Nilai Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Kegiatan

Sains proses

Pendahul 1. Absensi siswa uan 2. Mengingatkan siswa • Menyimak

tentang kegiatan praktikum pada oertemuan lalu

Kegiatan 1. Memberikan kesempatan • Mengkomu komunikasi Inti pada siswa secara nikasikan

berkelompok untuk basil mengkomunikasikan basil penga1natan praktiknm

2. Memberikan kesempat.'U1 pada siswa untuk bertanya dan menanggapi presentasi kelompok lain

3. Memberikan araban dan bimbingan selama disknsi

Kegiatan Nilai I. Membuat kesimpulan • Membe1ika Penutup religius: dengan siswa secara 11

Dengan berkelompok sebagai suatu kesimpulan mengetahui basil pengamatan secara berbagai kcseluruban. manfaat dan 2. Mengaitkan nilai religi • Menjawab kegunaan diakhir pembajaran soal pastes janmr untuk 3. Memberikan angket sikao

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

176

maim sudah semestinya manusia bersyukur padaAllah SWTyang tel ah menyediakan orgamsme tersebut -

VI. Ala!/ Balian/ Sumber I. Pipit Pitriana dan Diah Rahrnatia. 2008. Bio !Zkspo Menjelajahi Alam dengan Biologi. Solo:

PT. Wangsa Jatra Lestari. 2. Aziz, Abdul dkk,. 2008. Dan Alam pun Bertasbih Memsakan Kebesaran Allah via Biologi.

Jakarta: Balai Pustaka. 3. Yudianto, A. Suroso. 1992. Pengantar Cryptogamae {Sistematik Tumbuhan Tingkat Rendah).

Bandung: Tarsito 4. Oernarjati, Boen S., et al. 2006. Biologi S1'1A Teks Utama S!v!A 1. Jakarta: Widya Utama. 5. Sumber lain yang relevan.

VII. Penilaian I. Lernbar observasi (sikap ilrniah) 2. Angket sikap ilmiah 3. Soal Postes

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

177

Lampiran 35 : Perhitungan Normalitas Skor Sikap Ilmiah dan Normal Gain Siswa

U.ii Lilliefors Sikau Ilmiah Sildus I

NO. Xi Zi F{Zi) S(Zi\ S(Zi) - F{Zi)

1 107 -2.101770586 0.0179 0.0589 0.041

2 107 -2.101770586 0.0179 0.0589 0.041

3 110 -1.749749897 0.0409 0.0882 0.0473

4 113 -1.397729208 0.0823 0.1176 0.0353

5 114 -1.280388978 0.1003 0.1765 0.0762

6 114 -1.280388978 0.1003 0.1765 0.0762

7 119 -0.693687829 0.2451 0.2058 -0.0393

8 120 -0.576347599 0.2843 0.2352 -0.0491

9 121 -0.459007369 0.3264- 0.2941 -0.0323

10 121 -0.459007369 0.3264 0.2941 -0.0323

11 122 -0.34166714 0.3669 0.3235 -0.0434

12 123 -0.22432691 0.4129 0.3823 -0.0306

13 123 -0.22432691 0.4129 0.3823 -0.0306

14 124 -0.10698668 0.4602 0.4411 -0.0191

15 124 -0.10698668 0.4602 0.4411 -0.0191

16 125 0.01035355 0.504 0.4706 -0.0334

17 126 0.127693779 0.5438 0.5294 -0.0144

18 126 0.127693779 0.5438 0.5294 -0.0144

19 127 0.245034009 0.5948 0.6471 0.0523

20 127 0.245034009 0.5948 0.6471 0.0523

21 127 0.245034009 0.5948 0.6471 0.0523

22 127 0.245034009 0.5948 0.6471 0.0523

23 128 0.362374239 0.6406 0.7059 0.0653

24 128 0.362374239 0.6406 0.7059 0.0653

25 130 0.597054699 0.7224 0.7353 0.0129

26 131 0.714394928 0.7612 0.7941 0.0329

27 131 0.714394928 0.7612 0.7941 0.0329

28 132 0.831735158 0.7967 0.8529 0.0562

29 132 0.831735158 0.7967 0.8529 0.0562

30 137 1.418436307 0.9207 0.9118 -0.0089

31 137 1.418436307 0.9207 0.9118 -0.0089

32 138 1.535776537 0.937 1 0.063

33 138 1.535776537 0.937 1 0.063

34 138 1.535776537 0.937 1 0.063

Rata-rata 124.912 ~~ ~

~-/

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

178

Uji Lilliefors Sikap Ilmiah Siklus II

NO. Xi Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) - F(Zi)

1 112 -1.847635901 0.0329 0.029411765 -0.003488235

2 113 -1.742410406 0.0409 0.058823529 0.017923529

3 115 -1.531959416 0.063 0.088235294 0.025235294

4 116 -1.42673392 0.0778 0.147058824 0.069258824

5 116 -1.42673392 0.0778 0.147058824 0.069258824

6 120 -1.00583194 0.1587 0.176470588 0.017770588

7 122 -0.795380949 0.2148 0.205882353 -0.008917647

8 124 -0.584929959 0.281 0.264705882 -0.016294118

9 124 -0.584929959 0.281 0.264705882 -0.016294118

10 125 -0.479704463 0.3192 0.294117647 -0.025082353

11 126 -0.374478968 0.3557 0.323529412 -0.032170588

12 127 -0.269253473 0.3974 0.470588235 0.073188235

13 127 -0.269253473 0.3974 0.470588235 0.073188235

14 127 -0.269253473 0.3974 0.470588235 0.073188235

15 127 -0.269253473 0.3974 0.470588235 0.073188235

16 127 -0.269253473 0.3974 0.470588235 0.073188235

17 129 -0.058802483 0.4801 0.529411765 0.049311765

18 129 -0.058802483 0.4801 0.529411765 0.049311765

19 130 0.046423013 0.516 0.558823529 0.042823529

20 131 0.151648508 0.5596 0.588235294 0.028635294

21 133 0.362099498 0.6406 0.676470588 0.035870588

22 133 0.362099493 0.6406 0.676470588 0.035870588

23 133 0.362099498 0.6406 0.676470588 0.035870588

24 134 0.467324993 0.6772 0. 705882353 0.028682353

25 135 0.572550489 0.7157 0.735294118 0.019594118

26 136 0.677775984 0.7486 0.794117647 0.045517647

27 136 0.677775984 0.7486 0.794117647 0.045517647

28 137 0.783001479 0.7823 0.852941176 0.070641176

29 137 0.783001479 0.7823 0.852941176 0.070641176

30 141 1.20390346 0.8849 0.911764706 0.026864706

31 141 1.20390346 0.8849 0.911764706 0.026864706

32 142 1.309128955 0.9032 0.941176471 0.037976471

33 148 I. 940481926 0.9738 0.970588235 -0.003211765

34 152 2.361383907 0.9909 1 0.0091

Rata-rata 129.558824

SD 10

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

179

Uji Lilliefors N Gains Sildns I

NO. Xi Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) - F(Zi)

1 0.17 -2.814064 0.00025 0.0294 0.02915

2 0.25 -2.1513581 0.0158 0.0588 0.043

3 0.33 -1.4886521 0.0694 0.0888 0.0194

4 0.4 -0.9087843 0.1841 0.1764 -0.0077

5 0.4 -0.9087843 0.1841 0.1764 -0.0077

6 0.4 -0.9087843 0.1841 O.l.764 -0.0077

7 0.42 -0.7431078 0.2296 0.2053 -0.0238

8 0.45 -0.4945931 0.3121 0.2352 -0.0769

9 0.46 -0.4117548 0.3409 0.3529 0.012

10 0.46 -0.4117548 0.3409 0.3529 0.012

11 0.46 -0.4117548 0.3409 0.3529 0.012

12 0.46 -0.4117548 0.3409 0.3529 0.012

13 0.48 -0.2460783 0.4052 0.4117 0.0065

14 0.48 -0.2460783 0.4052 0.4117 0.0065

15 0.5 -0.0804018 0.4681 0.5588 0.0907

16 0.5 -0.0804018 0.4681 0.5588 0.0907

17 0.5 -0.0804018 0.4681 0.5588 0.0907

18 0.5 -0.0804018 0.4681 0.5588 0.0907

19 0.5 -0.0804018 0.4681 0.5588 0.0907

20 0.54 0.2509512 0.5987 0.5882 -0.0105 ·-

21 0.55 0.3337894 0.6293 0.6176 -0.0117

22 0.56 0.4166277 0.6591 0.6764 0.0173

23 0.56 0.4166277 0.6591 0.6764 0.0173

24 0.59 0.6651424 0.7454 0.7352 -0.0102

25 0.59 0.6651424 0.7454 0.7352 -0.0102

26 0.61 0.8308189 0.7967 0.8235 0.0268

27 0.61 0.8308189 0.7967 0.8235 0.0268

28 0.61 0.8308189 0.7967 0.8235 0.0268

29 0.63 0.9964954 0.8389 0.9117 0.0728

30 0.63 0.9964954 0.8389 0.9117 0.0728

31 0.63 0.9964954 0.8389 0.9117 0.0728

32 0.66 1.2450102 0.8925 0.9411 0.0486

33 0.7 1.5763631 0.9418 0.9705 0.0287

34 0.74 1.9077161 0.9713 I 0.0287 Ra ta-rata 0.509706 SD 0.120717

Lo 0.0907 L 0.152 Bcrdistribusi Nonna!

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

180

Uji Lilliefors N Gains Siklns 11 NO. Xi Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) - F(Zi)

1 0.1 -3.824677449 0.0001 0.0294 0.0293

2 0.44 -1.328162976 0.0934 0.0882. -0.0052

3 0.44 -1.328162976 0.0934 0.0882 -0.0052

4 0.49 -0.961028495 0.1685 0.1471 -0.0214

5 0.49 -0.961028495 0.1685 0.1471 -0.0214

6 0.5 -0.887601599 0.1894 0.1764 -0.013 --7 0.52 -0.740747806 0.2296 0.2352 0.0056

8 0.52 -0.740747806 0.2296 0.2352 0.0056

9 0.55 -0.520467118 0.3015 0.3235 0.022

10 0.55 -0.520467118 0.3015 0.3235 0.022

11 0.55 -0.520467118 0.3015 0.3235 0.022

12 0.58 -0.300186429 0.3821 0.3529· -0.0292

13 0.63 0.066948052 0.5239 0.4411 -0.0828

14 0.63 0.066948052 0.5239 0.4411 -0.0828

15 0.63 0.066948052 0.5239 0.4411 -0.0828

16 0.64 0.140374949 0.5517 0.4705 -0.0812

17 0.65 0.213801845 0.5832 0.5294 -0.0538

18 0.65 0.213801845 0.5832 0.5294 -0.0538

19 0.66 0.287228741 0.6103 0.5882 -0.0221

20 0.66 0.287228741 0.6103 0.5882 -0.0221

21 0.69 0.50750943 0.6915 0.7058 0.0143

22 0.69 0.50750943 0.6915 0.7058 0.0143

23 0.69 0.50750943 0.6915 0.7058 0.0143

24 0.69 0.50750943 0.6915 0.7058 0.0143 .

25 0.72 0.727790119 0.7642 0.7647 0.0005

26 0.72 0.727790119 0.7642 0.7647 0.0005

27 0.73 0.801217015 0.7881 0.7941 0.006

28 0.74 0.874643911 0.8078 0.9ll7 0.1039

29 0.74 0.874643911 0.8078 0.9117 0.1039

30 0.74 0.874643911 0.8078 0.9117 0.1039

31 0.74 0.874643911 0.8078 0.9117 0.1039

32 0.76 1.021497704 0.8461 0.9411 0.095

33 0.79 1.241778393 0.8925 r. 0.1075

34 0.79 1.241778393 0.8925 l 0.1075 Rat a-rata 0.62088

SD 0.13619 Lo 0.1075 L 0.152 Berdistribusi Normal

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

1itungan Uji t dengan Program SPSS versi 12.0

Uji t Sikap Ilmiah Siswa

Paired Samples Statistics

I Mean I N

I Std. Error Std. Deviation Mean

Pair I skorSI 124,9118

I 34 8,52223

I 1,46155

skorS2 129,5588 34 9,50340 1,62982

Paired Samples Correh11tions

N I Correlation I Sig. Pair I skorSl &

34 I ,906 I ,000 skorS2

Paired Samples Test

Paired Differences I

I OtU.. ..c.tlUl

I I I Mean Std. Deviation Mean Lower U"""er t

I I J 9S% -Confidence Interval I I "" ~ I of the Difference I

Pair 1 skorSI --4,64706 4,02178 I ,68973 I -6,05032 1 -3,24379 1 -6,738

skorS2

I I I Sig. (2-tailed) elf

... I ,'}i< i

I 33 1.

,000

I "' "'

~

co ~

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

Uji t Normal Gain Siswa

Paired Samples Statistics

I Std. Error

Mean N Std. Deviation Mean Pair 1 ngainSI ,5097 34

I ,12072 ,02070

ngainS2 ,6465 34 ,10860 ,01862

Paired Samples Correlations

N I Correlation Sig. Pair 1 ngainSl &

34 I ,765 ,000 ngainS2

Paired Samples Test

Paired Differences

I I I

I 95% Confidence futerval of tl1e Difference

I Std. Deviation I Std. Error I

I I I Mean Mean j Lower Unner j t df j Sig. (2-tailed)

I Pall" i ngainSl --,13676 I ,07938 I ,01361 I -,16446 I -,10907 -10,046 I 33 I ,000 ngainS2

-co N

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

Data S al .d • ~..,,, .. ~-u~• ••&.&n-••~~• ~-·-~ .. Nomor Pernyataan

4 5 6 ·7 8 9 10 ill 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

3 3 4 2 4 4 3 2 3 1 2 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3

2 2 3 3 2 3 I 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3

2 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4

3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3

4 2 3 3 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2

3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3

4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3

3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3

4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3

4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 1 1 3 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3

3 I 3 !

3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 I 2 3

3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3

3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3

3, 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 ! 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 i 3 3 4 4 ' 4

2 3 I 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3

3 4 4 3 4 3 3 4 4 1 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3

2 2 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3

2 3 1 3 4 1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3

2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 ~3 2 3 3 3 I 2 3 3 2 3

3. 3 3 3 3 4 4 4 4 3 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 3 4 4 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3

3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3

3 3 3 3 3 4 I 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3

4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4

4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3

26 27 28 29 30 31 32 33 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 2 2 3 2 3 3

3 4 1 4 4 3 4 4

2 3 3 4 3 4 3 3

4 4 3 4 3 3 3 3

2 4 2 3 4 3 4 4

4 3 4 3 4 4 2 4

3 4 3 3 4 2 3 4

3 3 4 3 3 3 3 4

4 3 3 3 4 3 3 3

4 4 1 4 4 4 3 4

4 3 2 3 4 3 3 3

4 4 4 4 4 3 4 4

4 3 3 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 2 3 4

4 4 1 1 4 3 3 4

3 3 3 3 3 2 3 3

3 2 3 3 4 2 2 4

4 4 3 4 4 4 4 4

3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3

4 4 3 3 3 4 3 4

4 3 4 3 4 3 3 4

4 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 3 4 3 4 2

3 4 3 4 4 3 4 4

3 2 3 3 3 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3

4 4 4 4 3 3 3 4

3 3 4 3 4 4 4 4

3 3 3 3 I 3 3 3 3

4 2 3 3 3 3 3 3

4 3 3 3 4 3 3 3

4 3 4 4 4 4 3 3

34 35 36

2 3 2

3 3 2

4 4 4

4 2 2

3 3 3

4 3 3

4 3 3

4 2 3

3 3 4

4 3 3

4 3 3

4 3 3

4 4 4

4 3 3

4 3 3

4 3 3

3 3 3

4 2 2

4 3 3

4 3 3

3 3 2

4 3 3

3 I 3 3

3 3 3

3 3 2

3 3 3

3 2 3

3 " " J ' J

4 4 3

4 3 3

3 3 3

3 2 2

3 3 3

3 3 3

' I 37 38 39 2 2 3

4 2 4

4 4 4

4 1 4

3 2 3

4 2 4

4 3 4

4 2 3

3 2 3

4 2 3

4 3 3

4 2 3

3 1 3

4 2 3

4 2 3

3 4 4

3 ' 3 3

4 2 3

4 2 4

4 3 3

3 3 3

4 2 3

3 3 I 3

3 2 4

2 3 3

4 2 4

3 2 3

4 2 4

4 1 3

4 2 4

3 3 3

3 2 3

3 1 3

3 1 3

105

110

130

114

119

124

122

123

120

118

119

120

128

124

118

119

110

109

124

120

112

130

126

127

124

126

106

134

133

135

116

121

135

134

~ 'i

w -.)

-00 w

Page 179: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3

3 3 3 2 4 2 3 4 4 3 2 2 2 2 1

4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3

3 3 2 2 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3

3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3

4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2

4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2

4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2

3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3

4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3

4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2

4 4 4 3 3 3 4 2 I 3 3 4 2 3 3 3

3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2

3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 1 2 3 2

3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3

3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3

4 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 2 3 4 2

3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 I 3 3 3 3

3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3

4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3

314 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3

3 I 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 I 3 3 I l

3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2

4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3

4 ·4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3

4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3

3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3

3 4 4 4 4 3 4 3 4 I 3 3 2 4 4 1

4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 3 4 2

- - . ··--·· - .. -~~--- -Nomor Pe...., ~'ataan

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2

3 3 4 3 3 2 2 2 4 4 3 3

3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 4 4 3 3 2 3 I 4 2 2

3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 3 4 3 3 2 4 4 4 2 4

3 2 4 3 3 3 1 3 4 4 3 3

3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3

3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3

3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3

3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

2 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3

4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3

4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3

3 4 4 3 3 3 1 3 4 4 3 3

2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 4 I 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2

3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4

2 3 3 3 3 3 I 3 3 4 4 3 3

3 3 3 I 3 3 3 3 3 3 3 2 2

3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3

3 3 3 3 3 3 3 4 3 I 4 3 3

4 I 3 3 4 \ 2 3 4 4 4 3 3 4

3 3 3 3 3 3 1 4 4 4 3 3

4 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3

3 4 3 4 3 I 4 4 4 4 4 3 4

4 I 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3

3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3

4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3

4 4 4 4 I 3 3 4 4 4 4 I 3 3

30 31 32 33 34 35

3 3 3 3 3 3

4 3 4 3 4 2

4 4 4 3 3 3

3 2 2 3 3 3

3 3 3 3 3 3

4 3 4 3 4 3

4 3 4 3 4 4

3 3 2 3 3 3

3 3 3 3 3 3

3 2 4 2 3 3

4 3 4 3 4 4

4 3 4 4 3 3

3 3 3 3 3 3

4 3 3 3 3 4

4 3 4 3 4 3

3 I 3 3 3 4 3

3 3 3 3 3 3

3 2 3 2 2 3

4 3 4 3 4 4

3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 4 3

3 4 4 3 3 3

4 i 3 4 3 4 4

4 3 4 3 3 4

4 4 3 3 4 4

3 3 3 2 2 3

4 3 3 4 3 3

3 3 4 3 3 4

4 3 3 4 3 3

3 3 3 3 3 3

' 3 I 3 4 3 2 3

4 3 I 4 3 3 4

4 2 4 3 4 3

36 37 38 39

3 3 3 3

2 2 2 4

4 3 3 4

4 4 3 3

3 3 3 4

3 3 3 4

3 4 3 4

4 3 4 3

3 3 3 4

4 3 3 .4

3 3 3 4

3 3 3 4

3 3 3 3

3 3 4 3

2 2 4 4

3 3 3 4

3 2 3 4

3 2 2 4

3 4 3 4

3 3 3 I 4

3 3 3 3

4 4 4 4

3 3 I 3 4

3 2 3 3

3 3 4 3

4 3 3 4

3 2 3 3

4 4 3 4

3 3 4 4

4 4 3 4

3 3 3 3

3 3 3 3

3 3 4 4·

4 4 4 4

x

107

114

132

121

121

131

125

123

124

123

126

127

128

127

120

122

113

114

131

124

107

132

127

130

127

128

110

138

137

138

119

126

137

138

>--' QO ...

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

Data Sikap Ilnliah Siswa Siklus II

Nomor Pernyataan

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 I 4 3 3 3

3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 l 4 4

2 2 4 3 4 4 4 3 2 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3

3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3

3 2 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4

4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4

3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 4

4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3

3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4

3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 1 3 4

4 3 4 3 4 3 4 4 2 l 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4

4 3 3 3 4 3 4 3 4 l 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4

4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 4 l 4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 I 3 l I 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3

2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4

3 4 4 3 3 l 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 3

3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4

3 I 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3

4 3 4 4 4 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 I 4

4 I 3 I

4 3 4 4 4 3 4 I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 1 4 3 4 4 3 3 4 4 4

3 3 4 3 3 I 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4

4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4

4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 I 3 3 3 3 2 3

4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3· 3 4 4 4 3 4 3 3 l 4 4 2 4 I 4 4 4 3 3 4 3 3

4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 I 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4

4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3

4 4 4 3 4 4 4 I 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 l 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 3 4 3 4 4 3 3

4 3 4 4 3 3 4 4 4 4

4 2 3 3 3 2 3 3 4 3

3 3 3 4 3 4 3 4 4 3

4 2 3 4 4 4 3 4 3 3

4 3 2 3 2 4 2 3 3 4

4 3 3 3 4 3 4 4 3 3

4 3 3 4 3 4 3 4 3 3

4 2 3 3 3 4 3 3 3 3

4 3 3 4 3 4 I 3 4 4 3

4 3 3 3 3 3 3 4 4 4

3 4 4 4 4 4 3 4 4 3

4 3 3 3 4 4 3 3 3 3

4 3 3 4 3 3 3 3 3 3

3 2 3 4 3 4 3 I 4 l 3

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

3 l 3 4 3 2 2 2 3 2

4 4 3 4 I 4 4 3 4 3 2

4 3 3 4 4 3 3 4 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 3 3 4 4 3 4 3 I 4

4 4 3 3 3 4 3 3 3 I 3

4 4 3 4 3 4 3 3 4 3

4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

4 ' 4 3 4 4 4 3 4 3 3

3 3 3 3 3 3 2 I 3 3 3

4 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4

4 4 3 4 4 4 3 4 4 3

4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

4 3 3 3 3 4 3 4 3 3

3 3 3 3 4 4 3 4 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 4

4 4 3 4 4 4 3 3 4 4

37 38

2 3

2 4

3 4

4 3

3 3

3 3

4 3

2 4

3. 3

3 3

4 3

3 4

3 4

3 3

2 4

3 I 2

2 3

l 2

4 4

3 3

2 3

4 4

3 3

3 4

3 3

3 3

2 3

4 4

3 4

4 3

3 3

2 3

4 4

4 3

39

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

3

3

4

x

112

127

142

124

127

129

127

127

129

124

125

133

135

127

122

120

116

115

130

131

113

136

134

137

136

133

116

152

137

141

126

133

148

141

,.... 00 v.

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

'.\Tama : Dwi IBan Dari

: 104016100401

: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/IP A

: Biologi .

:i akultas/J wusan

lrogram Stndi

rudul Skripsi : Pengintegrasian Nilai-nilai Sains Melalui Pendekatan Keterampilan Proses

Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa Pada Konsep Fungi

IAB No. Sumber Pnstaka Paraf Pembimbine:

I 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

~ tentang SISDIKNAS, tersedia di htt1r/ /balitbang.de2diknas. go. id, diakses tanrrrral 22 Jtmi 2008, h. 4.

2 Abdurrahman, Meaningful Learning Re-invensi Kebermaknaan ;( Pembelajaran, (Y orrva!rnrta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 3.. l

3 Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai Perkembangan Moral fn Keagamaan Mahasiswa PTAJN, (Jogjakaiia: Pustaka Pelajar, 2008), h. XIX.

4 Abudin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan ;( Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Prenad Media, 2003), h. 175.

5 Suroso A. Yudiai1to, Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai, '!: ffiandung: Muglmi S~jahtera, 2005}, h. 12-13.

6 Alan J. Bishop, Values in Mathematics and Science Education: f Similarities and Difference, Jurnal The lv1ontana Mathematics Enthusiast, Vol. 5, No. 1, 2008, h. 47. I /I

7 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis !{ Komoetensi, (Jakarata: UIN Jakarta Press, 2006), h.13.

8 Mimin Haryati, Model dan Telmik Penilaian pada Tingkat Satuan fl Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), h.38.

9 Perdy Kaiurn, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains,

r~ Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 045, TH D{, November, 2003, h. 791.

' t II 1 Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yo2:Vakarta: PustakaPelajar, 1995), h. 3.

2 Walgito B, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), h. If If 110. r /l

3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses J r Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), h. 274.

4 Saifudin Azwar, Op. Cit, h. 24-28. v' I 7 t{r

5 Bimo Walcito, Op. Cit, h. 115. .,,/ f /) JO

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

()

9 SaifudinAzwar, Oo. Cit, h. 90-93. v 'I '" 10 Anwar Ali, Skala Sikap, dalam Jurnal Kejuruan Teknik iV!esin 1/ // (

Vol. II No. 4 Januari 2004, h. 173. (\

11 Ibid, h. 174. vJf'

12 Sumaji, dkk., Pendidikan Sains yang Humanistis, (Yogyakarta: v/ f) Kanisius, 1998), h. 129. A

13 Ibid, h. 134. v /(,

I'

I 14 Karim A. Karhami, Sikap Ilmiah Sebagai Wahana Pengembangan v

Unsur Budi Pekerti, dalam Jurua! Pendidikan dan Kebudayaan, No. 027, tahun ke-6, November 2000, h. 689. (}

15 Ibid, h. 690-691. v ~ n L 0 '

A q 16 Surnaji, Loe. Cit v

17 Karim A Karhami,Oo.Cit, h. 692 v if- I A

' f 18 Abdurrahman, Meaningful Learning Re-invensi Kebermaknaan J

Pembelaiaran, (Yogyakarta: Pustaka PelaiaI, 2007), h. 87. I/

19 Nik Aziz Nik Pa. Pengembangan Nilai dalam Pendidikan v

(' n Matematik dan Sains, International Seminar on Development of Values in Mathematics and Science Education, Auf!Ust 2007, h. 7.

20 SaifudinAzwar, Oo. Cit, h. 9. v' () r: 21 Suroso Adi Yudianto, Go.Cit, h. 47-49 v t I/)

22 Ibid, v ![, '

23 Sungkowo, Pengg1maan Pendekatan Keteran1pilan Proses Dalam vi Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Kimia Pada Siswa Kelas II SMU YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 1999/2000, dalam Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 5, No. 1, Januari, 2004, h. 38.

24 Ratna W. Dahar, Kesiapan Guru Mengajarkan Sains di Sekolah v" r Dasar Ditinjau Dari Segi Pengembangan KPS, (Bandung: UPI Disertasi, 1985), Tidak diterbitkan, h.52.

25 Ibid, h. 69. v Jf-

26 Conny Semiawan dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, v /! (Jakarta: PT. Gramedia, 1990), h. 16.

27 Dimyati dan Mudjiono, Be/ajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. v { Rineka Cipta, 1998), h. 138

28 Saiful Sagala, Konsep dan Malena Pembelajaran, (Bandung: CV. " f Alfabeta, 2006), h. 74.

29 Ahmad Sofyan, Konstruktivisme dalam Pembelajaran IP A/Sains, v I dalam Prosiding Seminar lnternasional Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta, 2007, h. 12.

'.\11 Ari '~J1rlnrln '~1' nnc.>Tn1lr+-ii:11C'rni:> rf-:in p.,.,.....,,'h.i:.lo,;.,.,.,....,,....,_ C!n,;..-..-." rln f ,.,...., \/ /)

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

31 Pudyo Susanto, Keterampilan Dasar Mengajar IP A Berbasis v I Konstruktivisme, Individual Textbook, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang, h. 6. A

32 Nuryani Y. Rustaman dkk., Startegi Be/ajar Mengajar Biologi, ,/ ( (Malang: UM Pres, 2005), h. 78.

I 33 Rochelle L. Rubin & John T. Nonnan, Systematic Modelling v

versus the Leaming Cycle: Comparative Effects on Integrated Science t Process Skill Achievement, dalam Journal of Research Science TeachinJ<, Vol. 29, 1992, h. 16.

34 Hartono, Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar v f Dengan Model Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses dan Bukan Pendekatan Keterampilan Proses, dalam Jurnal Forum Kevendidikan, Tahun 18, No. 2, 2002, h. 89. /)

35 Nurvani Rustaman, OE· Cit, h. 80-81. v f n

36 Dimvati dan Mudjiono, Go.Cit, h. 151-152. v 1)1

37 Ahmad Sofvan, Loe. Cit v #,' 38 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Be/ajar, (Jakarta: Erlangga, 1991), v·' !

h. 152-155.

39 Saiful Sagala, Loe. Cit v d[ ~

40 Ibid, h. 75 ..; I JI -

t' 41 Neneng Olivia, Pengembangan Keterampilan Proses Dengan v Penanaman Nilai-Nilai Sains Untuk Meningkatkan Hasil Be/ajar Siswa SMP Kelas Vil Tersedia di http:/ !pages-yourfavorite.corn/oosupi/abstrakips2004.html

42 I Nyoman Subratha & I Nengah Kariasa, "Upaya meningkatkan vi Sikap ilmiah dan Kualitas Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran IPA Dengan Pendekatan Keterampilan Proses", dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IK!P Singaraja No. 2 TH. XXXV Avril 2002, h. 1.

43 Li!is Lisnawati, Hubungan Antara Keterampilan Proses Sains ·f Dengan Sikap llmiah Siswa Melalui Pemebelajaran Jnkuiri Terstruktur, (Jakarta: UIN Jakarta Skripsi, 2008), Tidak diterbitkan, h. 5. --

AB 1 Suharisimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: BUllli v (~ II Aksara, 2007), h. 3.

2 Rochiati Wiriaatmadja, Met ode Penelitian Tindakan Kelas, v f (Bandung: Remaja Rosdakarva, 2006), h. 66-67.

6 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IP A Berbasis J t~ Komvetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 78.

I

r~ 7 Ibid, h. 105. v'

0 n __ t ____ ; ___ ; A _.;1 __ ._...__

~- ' ,., ' • n 1 • .,, , " ' f //

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

12

13

14

17

18

19

21

22

23

:AB I IV

2

3

II

Ahmad Sofvan, Op.cit, h. 105. v ;A Suharsimi Arikunto, Op. cit , h. 100-101.

v '/~ JJ: Suharsimi Arik:tmto, Op.cit, h. 75. v ( 11,

II r Anwar Ali, Skala Sikap, dalam Jurnal Kejuruan Teknik Mesin ~

Vol. II No. 4 Januari 2004, h. 173. , " Suharsimi Arikunto, Ov. cit , h. 72.

,,. ~

Saifudin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Y ogyakarta: v 'f Pustaka Pelajar, 2006), h. 87.

David E. Meltzer, "The Reliationship between Mathematics v'

f Preparation and Concepptual Learning Gains in Physics: A possible 'Hidden Variable' m Diagnostic Pretest Scores", tersedia di htt2://Qhysics.ia.state.edu/2er/docs/addendum on normalized gain.Qdf, diakses 3 juni 2008, h. 3. ,

Richard R. Hake, "Analizyng Change/Gain Score", tersedia di V'

14 hltQ://lists.asu.edu/cgi-bin/wa? A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855, diakses 3 Juni 2008, h. l

Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 239. ., r-

Sumaji, dldc., Pendidikan Sains yang Humanistis .. (Yogyakarta: v 'f Kanisius, 1998), h 42.

Nancy Susiana, "Model Pembelajaran Berbasis Kegiatan I Laboratorium Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Sebagai v

Wahana Pendidikan SLTP", dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika dan IPA, Juli 2004, h. 2.

I Nyoman Subratha & I Nengah Kariasa, "Upaya meningkatkan ,/

f Sikap ilmiab dan Kualitas Hasil Belajar Siswa Sekolab Dasar Melalui Pembelajaran IPA Dengan Pendekatan Keterampilan Proses", dalam .Tuma! Pendidikan dan Pengajaran !KIP Singaraja No. 2 TH. XXXV April 2002, h. 12.

Jakarta, 11 Februa i 2009 Dosen Pembi1 ing

Drs. Abm?fyan:.Pd NIP.150231502

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

f) DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA FORM (FR) Toi. Terbit 1 September 2008

FITK No. Revisi: 00 JI. Ir. H. Juanda No 95 Cipulal 15412 /ndonesia Hal 1 /1

SURAT BIMBINGAN SKRIF'SI

Nomor : Un.01/F.l/KM.Ol .3/2:\'il~/2008 Lamp. : Abstraksi/Outline

Jakarta, 17 September 2008

Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Ahmad Sofyan, M.Pd

Pembimbing Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing !III (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Dwi Ulan Dari

NIM : 104016100401

Jurusan : Pendidikan IPA - Biologi..

Semester : lX ( Sembilan)

Judul Skripsi : Pengintregrasian nilai-nilai sains melalui pendekatan keterampilan proses

Pada sub konsep fungsi untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa.

Judul tersebut t~lah diserujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 15 September 2008, abstraksi/0111/ine terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mot10n pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 ( enam) bu Ian, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

W1assalc11nu'alaikzon 1vr. i1 1b.

Te1nbusan: 1 Dekan FlTK

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17325/1/DWI... · peningkatan sikap ilmiah siswa, hal tersebut juga didukung dengan perhitungan statistik

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH .JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

. Juanda Nomor 95, C1pu1at 15412, Indonesia Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-2!) 7443328

En1ail : [email protected]

SUI{!-\ T ·KETERJ-\N GA.r~ NO.Un.(}l!F'. ! IPP.00.9/83/2008

Dekan Fakultas !!mu Tarbiyah dan Kegurnan Uni\ersitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan ini menerangkan balrn·a:

Nama : Dwi Ulttn Dari

NIM : I 0-10 l 6 l 00-10 I

Jurus:111 : Pendidikan IPA

Program Studi : Pendirlikan Biologi

Telah melaksanakan Ujian Komprehensif meliputi Penguasaan Konsep Keilmuan Biologi

dan Pendidikan Biologi pada tanggal 29 Nopember 2008 clan dinyatakan

LULUS Dengan nilai A

Surat Keterangan ini cliberikan kepacla yang bersangkutan untuk digunakan sep•,rlunya.

lvfengetahui; Kaprocli ()1d· likan Biologi/

Drs. Ahn ad Sofyan. M.Pd NIP. 150231502