nisrinana35.files.wordpress.com€¦ · web viewbab i. pendah. uluan. latar belakang. masalah
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi yang semakin pesat sekarang ini, dengan semakin
canggihnya teknologi dan semakin bertumbuhnya kehidupan yang ada sekarang
ini ,banyak terjadi perubahan yang cukup terlihat di berbagai bidang, diantaranya
bidang politik, ekonomi, sosial,budaya, dan lain-lainnya. perubahan tersebut
muncul akibat dari semakin berkembangnya kebutuhan manusia sekarang ini,
tidak terkecuali dalam bidang transportasi. Faktor tersebut memicu para industri
transportasi untuk memaksimalkan kinerja yang ada di dalam perusahaan mereka
agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Banyak cara yang dilakukan para perusahaan-perusahaan tarnsportasi
tersebut dalam mengungguli para pesaingnya,misalnya dengan memberikan
kualitas produk yang bermutu untuk para pelanggannya, dan juga salah satu cara
yang tepat untuk bertahan dalam persaingan dalam industri transportasi yaitu
dengan mempertahankan citra merek dan loyalitas yang di miliki perusahaan agar
minat beli konsumen tetap terjaga dengan baik.
Fenomena yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan
sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar
untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (Durianto dkk, 2001).
Hal seperti ini dapat terlihat pada produk persaingan produk sepeda motor.
Industri sepeda motor nasional merupakan industri yang masih terus mengalami
pertumbuhan. Pertumbuhan ini di dorong oleh kebutuhan masyarakat akan
1
transportasi murah dan fleksibel menurut pernyataan Indonesia Commercial
intelegence (2009).
Permintaan kapasitas untuk merespon permintaan yang cukup tinggi pada
tahun 2008 dan mengurangi lamanya waktu pemesanan. Tingginya permintaan
membuat calon pembeli terpaksa memesan dengan jarak antara sampai 3 bulan
untuk produk-produk motor terbaru sepeda motor. Karena nyaris tidak ada produk
yang di tolak oleh pasar, begitu produsen memproduksi brand baru langsung
disambar oleh konsumen. Wajar jika volume penjualan sepeda motor Indonesia
nomer ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan India
(edorusyanto.wordpress.com)
Diantaranya PT.Astra Honda Motor merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri transportasi, penjualan sepeda motor Honda
berada pada posisi tertinggi di bandingkan penjualan sepeda motor Yamaha.
Menurut data yang dihimpun dari Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia
(AISI), penjualan sepeda motor honda mencapai 427.247 unit pada September
2015 dengan penjualan terbanyak motor Honda adalah Honda Beat Sporty CBS
ISS dengan jumlah penjualan 151.792 unit. kemudian ada Honda Vario 125 eSP
dengan total penjualan 63.690 unit. Disusul Honda Scoopy eSP di peringkat tiga
dengan jumlah penjualan sebanyak 40.800 unit.
Sedangkan Yamaha menepati peringkat kedua dalam hal penjualan motor
di Indonesia. Yamaha hanya menjual sebanyak 179.260 unit pada September 2015
(dikutip dari www.SINDONEWS.com)
Dari data dia atas menandakan bahwa penjualan sepeda motor Honda
masih mencapai tingkat penjualan tertinggi dari produsen sepeda motor lainnya.
2
penjualan ini menyangkut pula pada citra merek dan loyalitas yang baik di mata
Konsumen Honda, maka minat beli konsumen pada merek Honda tersebut
meningkat. Citra merek dan loyalitas yang sekarang ini juga menjadi faktor
penentu apakah minat beli konsumen masih tetap sama atau tidak. Penelitian ini
berfokus pada masyarakat yang menjadi pelanggan atau konsumen sepeda motor
Honda Scoopy di Jakarta Pusat untuk mengetahui sejauh mana pengaruh citra
merek dan loyalitas yang dimiliki sepeda motor Honda terhadap minat beli
Konsumen Honda di Jakarta Pusat.
Dengan demikian peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul :“PENGARUH CITRA MEREK DAN LOYALITAS TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA SCOOPY DI
JAKARTA PUSAT DAN TINJAUANNYA DARI SUDUT
PANDANGISLAM”
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap minat beli konsumen sepeda motor
Honda Scoopy di Jakarta Pusat?
2. Bagaimana pengaruh loyalitas terhadap minat beli konsumen sepeda motor
Honda Scoopy di Jakarta Pusat?
3. Bagaimana pengaruh citra merek dan loyalitas secara simultan terhadap minat
beli konsumen sepeda motor Honda Scoopy di Jakarta pusat?
4. Bagaimana pengaruh citra merek dan loyalitas terhadap minat beli konsumen
sepeda motor Honda Scoopy di Jakarta Pusat menurut sudut pandang Islam?
3
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap minat beli konsumen sepeda
motor Honda di Jakarta Pusat
2. Untuk mengetahui pengaruh loyalitas terhadap minat beli konsumen sepeda
motor Honda di Jakarta Pusat
3. Untuk mengetahui pengaruh citra merek dan loyalitas terhadap minat beli
konsumen sepeda motor Honda di Jakarta pusat
4. Untuk mengetahui pengaruh citra merek dan loyalitas terhadap minat beli
konsumen sepeda motor Honda Scoopy di Jakarta pusat menurut sudut
pandang Islam
1.4. Manfaat penelitian
1. Manfaat bagi perusahaan :
Penelitian ini di harapkan dapat menggambarkan bahwa citra merek dan
loyalitas mempunyai pengaruh terhadap minat beli dan selanjutnya dapat
menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan strategi yang
sesuai.
2. Manfaat bagi ilmu pengetahuan :
Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan memberikan
sumbangan terhadap ilmu pengetahuan khususnya di bidang pemasaran.
3. Manfaat bagi penulis :
4
Sebagai media untuk menguji kemampuan penulis dalam
mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya di
bidang pemasaran.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Merek (Brand)
Menurut American Marketing Acossiation (AMA) dalam buku The Power
Of Brand, ( Freddy Rangkuti : 2002 ) menyatakan bahwa merek adalah nama,
istilah, simbol, tanda, rancangan, kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksud
untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan
untuk membedakan dari produk pesaing.
Merek adalah sesuatu yang mengidentifikasikan barang atau jasa penjual
dan membedakannya dari barang atau jasa lainnya. Merek dapat berupa sebuah
kata, huruf-huruf, sekelompok kata, simbol, desain, atau beberapa kombinasi
diatas( Simamora : 2007 ).
2.1.1. Dimensi Merek
Menurut ( Freddy Rangkuti : 2008 ) dimensi merek adalah sebagai berikut:
1. Nama merek harus menunjukan manfaat dan mutu produk tersebut.
2. Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.
3. Nama merek harus mudah terbedakan, artinya harus terspesifik dan khusus.
4. Nama merek harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing.
5. Nama merek harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat
perlindungan hukum.
6
2.2. Citra Merek (Brand Image)
Menurut ( Aaker : 2010 ) citra merek dalah persepsi konsumen tentang
kualitas yang berkaitan dengan merek atau perusahaan. Pada tingkat perusahaan,
citra (image) perusahaan di definisikan sebagai persepsi tentang sebuah organisasi
yang terefleksi dalam ingatan pelanggan.
Citra Merek adalah representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek
dan di bentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merk itu. Citra
terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi
terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu
merek, akan lebih memungkinkan pembelian keterkaitan konsumen pada suatu
merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyaknya pengalaman atau
penampakkan untuk mengkonsumsinnya sehingga terbentuk citra merek. Citra
merek yang baik akan mendorong untuk meningkatkan volume penjualan dan
citra perusahaan ( Setiadi : 2003 )
Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai posisi yang menonjol
dalam suatu kompetisi karena didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Suatu
brand positioning mencerminkan bagaimana orang memandang suaru merek.
Positioning dan positioning strategy dapat juga digunakan untuk merefleksikan
bagaimana sebuah perusahaan sedang berusaha dipersepsikan.
7
2.2.1. Dimensi Citra Merek
Menurut (Low dan Lamb : 2000) dimensi dari citra merek antara lain :
1. Friendly / unfriendly : bersahabat atau tidak bersahabat
2. Modern / outdated : memiliki model yang up too date atau ketinggalan jaman
3. Useful / not : dapat digunakan dengan baik atau tidak
4. Popular / unpopular : akrab di benak konsumen atau tidak
5. Gentle / harsh : mempunyai tekstur yang halus / tidak kasar
6. Artifical / Natural :keaslian komponen pendukung atau bentuk
Menurut (Schfiffman dan Kanuk : 2007) terdapat beberapa faktor citra
merek tersebut, yaitu :
1. Kualitas dan mutu, menyangkut kualitas dari produk yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut dengan merek tertentu.
2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesempatan
yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.
3. Kegunaan atau manfaat, yaitu yang terkait dengan fungsi dari suatu produk
yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen.
4. Pelayanan, yang terkait dengan tugas dari produsen untuk melayani para
konsumen.
5. Resiko, terkait dengan besar kecilnya untung atau rugi yang mungkin dialami
oleh konsumen.
6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak
sedikitnya uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mempengaruhi suatu
produk.
8
7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yang berupa pandangan,
kesepakatan, dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk
tertentu.
2.3. Loyalitas (Loyalty)
Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun
praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan
dalam konteks sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya
Loyalitas pelanggan dapat di definisikan sebagai “sikap menyenangi
terhadap suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten
terhadap citra merek itu sepanjang waktu” ( Sutisna : 2001 )
Loyalitas sebagai kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap positif
terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud
meneruskan pembeliannya di masa mendatang bila dari pengalamannya,
konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka konsumen tidak akan
berhenti untuk mencoba merek-merek yang lain sampai mendapatkan produk atau
jasa yang memenuhi kriteria ( Mardalis : 2005 )
2.3.1. Dimensi Loyalitas (Loyalty)
Dimansi dari loyalitas pelanggan menurut (Kotler & Keller : 2006) adalah
Repeat Purchase (kesetiaan terhadap pembelian produk); Retention (Ketahanan
terhadap pengaruh yang negatif mengenai perusahaan); referalls (mereferensikan
secara total esistensi perusahaan).
9
2.4. Minat beli (Interest to buy)
Pada minat, konsumen di rangsang untuk mencari informasi mengenai
inovasi seorang konsumen yang mulai terunggah minatnya munkin akan atau
mungkin tidak akan mencari informasi yang lebih banyak.
Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan konsumen untuk
membeli produk tertentu serta berapa banyak unit yang produk yang dibutuhkan
pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan
mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk
dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk
mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar
maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku
konsumen di masa yang akan datang (Durianto : 2004).
Sedangkan definisi minat beli menurut (Thamrin : 2003) minat beli adalah
merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap
mengkonsumsi, kecendrungan responden untuk bertindak sebelum keputusan
membeli benar-benar dilaksanakan.
(Meth : 1994) mendefinisikan minat beli sebagai kecendrungan konsumen
untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian.
10
2.4.1. Dimensi Minat beli
Menurut (Kotler : 2002) konsumen melalui lima tahap dalam mengadopsi
produk baru :
1. Kesadaran (awareness) : konsumen menyadari adanya inovasi tersebut tetapi
masih kekurangan informasi mengenai hal tersebut.
2. Minat (interest) : konsumen terdorong untuk mencari informasi mengenai
inovasi tersebut.
3. evaluasi (evaluation) : konsumen mempertimbangkan untuk mencoba inovasi
tersebut.
4. Percobaan (trail) : konsumen mencoba inovasi tersebut untuk memperbaiki
atas nilai inovasi tersebut.
5. Penerimaan (adoption) : konsumen memutuskan untuk mengunakan inovasi
tersebut sepenuhnya dan secara teratur.
2.5. Hasil Penelitian Terdahulu
Judul/Penulis/Tahun Variabel Hasil
Pengaruh citra merek sepeda motor honda terhadap minat beli konsumen Penulis : Heri Haerudin Tahun : Jan-Apr 2010
Dependent : Minat Beli konsumen
Independent : citra merek
Penelitian ini menggunakan metode penelitian regresi linier sederhana
Nilai t hitung dari X (citra merek) sebesar 11.557 dengan nilai signifikan 0.000 nilai tersebut menunjukan bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap nilai beli konsumen
Analisis pengaruh citra merek, daya tarik iklan dan harga terhadap minat beli smartphone NOKIA LUMIA Penulis : Rizky
Anugerah P Tahun : 2014
Dependent : Minat Beli
Independent : Citra Merek, Daya tarik iklan dan harga
Metode yang digunakan dalam mengolah data menggunakan analisis regrensi linier berganda
Semua variabel memiliki nilai signifikasi <0,05 yang artinya semua variabel independent signifikan terhadap variabel
11
dependent atau lolos uji t dan uji f.
Analisis pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Merek AQUA Penulis : Kiki Nofriyanti Tahun : 2012
Dependent : Minat Beli
Independent : Citra Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan
Metide analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi llinier berganda
Hasil uji t dari semua variabel independent diperoleh sig <0,05, hasil uji f sebesar 15,366 dengan sig 0,000 <0,05.
Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat Beli Melalui Sikap Terhadap Merek(Kasus Pada Merek Pasta Gigi Ciptadent di Semarang) Penulis : Bambang
Pujadi Tahun : 2014
Dependent : Minat Beli dan Sikap Terhadap Merek
Independent : Citra Merek
Hasil dari pengelolaan data SEM untuk model penuh telah memenuhi kriteria goodness of fit sebagai berikut, nilai chi-square=121,214; probability 0,260; GFI= 0,889; AGFI=0,849; TLI =0,988; CFI =0,990; CMIN/DF=1,082; RMSEA=0,029;
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Citra Merek dapat ditingkatkan dengan meningkatkan persepsi kualitas dan kualitas pesan iklan. Citra merek yg semakin tinggi akan mempengaruhi sikap terhadap merek dan selanjutnya meningkatkan Minat Beli.
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian selular merek Sony Ericson Penulis : Eva Sheilla
Rahma Tahun : 2007
Dependent : Minat Beli Dan Keputusan Pembelian
Independent : Kualitas Layanan Dan Citra Merek
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analiasis korelasi
Kualitas layanan berpengaruh sig terhadap citra merek dgn nilai korelasi 0,34 ; citra merek berpengaruh sig terhadap minat membeli dgn nilai korelasi 0,30; kualitas layanan berpengaruh sig terhadap minat membeli dengan nilai korelasi 0,32; dan minat membeli berpengaruh sig terhadap keputusan pembelian dengan nilai korelasi 0,60.
2.6. Kerangka Konsep
12
X1
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
2.7. Hipotesis Penelitian
H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel citra merek dengan
minat beli
H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel loyalitas dengan minat
beli
H3 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel citra merek dan loyalitas
secara simultan terhadap minat beli
Citra Merek (x1)
Loyalitas (x2)
Minat Beli (Y)
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh Peneliti yaitu penelitian asosiatif.
Menurut (Sugiyono : 2012) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
3.2. Pengumpulan Data
3.2.1. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Data kualitatif, yaitu data atau informasi yang diperoleh dari dalam
perusahaan baik secara lisan maupun tulisan.
2. Data kuantitatif, yaitu data atau informasi yang diperoleh dalam bentuk angka-
angka yang masih perlu di analisis.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder:
1. Data Primer
(Mudrajat : 2006) mengatakan bahwa data primer adalah data yang
dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu. Untuk
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan
pertanyaan tertutup dimana dalam kuesioner, pernyataan responden di batasi
dengan pilihan jawaban.
14
2. Data Sekunder
(Mudrajat : 2006) mengatakan bahwa data yang telah dikumpulkan oleh
lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna
data. Data sekunder semakin banyak jumlahnya dan tidak terbatas. Penulis
juga melakukan pengutipan langsung dari teori-teori yang menjadi landasan
didalam penulisan skripsi ini, dimana penulisan langsung ini dilakukan dengan
cara membaca buku-buku yang terkait dengan permasalahan penelitian.
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan Peneliti dalam mengumpulkan data
adalah menggunakan Kuesioner. Kuesioner yaitu pengumpulan data atau
keterangan yang diungkap melalui penyebaran daftar pernyataan-pernyataan
kepada para responden yang telah ditetapkan. Dibuat dalam bentuk pilihan ganda
(tertutup), kecuali untuk beberapa pertanyaan tentang data pribadi.
Menurut (Sugiyono : 2012) pertanyaan tertutup (close-end) adalah
pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden
untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah
tersedia. Responden hanya memilih satu jawaban dari beberapa jawaban yang
telah disediakan. Hal ini dilakukan terhadap responden yang mewakili dari
populasi yang telah dianggap mewakili untuk penelitian.
Jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada responden dihitung dengan
menggunakan Skala likert yang mempunyai nilai dari sangat positif hingga
negatif, dengan nilai sebagai berikut :
15
Tabel 3.2Pengelompokan Berdasarkan Metode Skala Likert
Alternatif Jawaban BobotSangat Setuju (SS) Bobot nilai 5Setuju (S) Bobot nilai 4Netral (N) Bobot nilai 3Tidak Setuju (TS) Bobot nilai 2Sangat Tidak Setuju (STS) Bobot nilai 1Sumber : (Sugiyono : 2012)
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut (Sugiyono : 2012) pengertian populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda
motor Honda Scoopy Komunitas Scoodenttial di Jakarta Pusat.
3.3.2. Sampel
Menurut (Sugiyono : 2012) pengertian sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian dari pengguna sepeda motor Honda Scoopy Komunitas
Scoodenttial Jakarta Chapter Jakarta Pusat. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah sampling non probabilitas (non probablity
sampling). Sampling non probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk di pilih menjadi sampel (Sugiyono : 2012).
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian
Komunitas Honda Scoopy Scoodenttial Chapter Jakarta Pusat merupakan
salah satu dari 9 chapter yang ada di Komunitas Scoopy Scoodenttial Jakarta,
Chapter ini didirikan 1 tahun setelah berdirinya Komunitas Scoopy Scoodenttial
Jakarta dengan tujuan agar kordinasi antar wilayah dapat terjalin dengan baik.
Kegiatan dan aktifitas apapun yang dilakukan oleh Komunitas Honda Scoopy
Scoodenttial Chapter Jakarta Pusat dikordinasikan ke masing-masing chapter agar
bisa terjalin kerjasama yang baik dalam melakukan setiap kegiatan.
4.2. Deskripsi Data dan Pembahasan
4.2.1. Identitas Responden
Responden pada penelitian ini adalah pengguna sepeda motor Honda
Scoopy Komunitas Scoodenttial di Jakarta Pusat sebanyak 62 responden. Adapun
identitas pengguna sepeda motor Honda Scoopy Komunitas Scoodenttial di
Jakarta Pusat terbagi ke dalam empat bagian yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia,
pekerjaan, Lama menggunakan Sepeda Motor Honda Scoopy, serta Pernah
menggunakan Sepeda Motor merek lain.
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi
frekuensi yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan
jenis kelaminnya sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
17
Table 4.1Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)Pria 49 79.03Wanita 13 20.97
Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016
2. Usia
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi
frekuensi yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan
jenis usianya sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Table 4.2Usia Responden
Usia Jumlah Responden Presentase (%)17-25 tahun 48 77.42> 25 tahun 14 22.58
Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016
3. Pekerjaan
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi
frekuensi yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan
jenis pekerjaannya sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Table 4.3Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Responden Presentase (%)Pelajar / Mahasiswa 11 17.74Pegawai / karyawan 36 58.06Lainnya 15 24.19
Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016
18
4. Lama menggunakan Sepeda Motor Honda Scoopy
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi
frekuensi yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan
Lama menggunakan Sepeda Motor Honda Scoopy sebagaimana terlihat pada tabel
berikut :
Table 4.4Lama menggunakan Sepeda Motor Honda Scoopy Responden
Pekerjaan Jumlah Responden Presentase (%)< 1 tahun 18 29.031 – 3 tahun 27 43.55> 3 tahun 17 27.42
Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016
5. Pernah menggunakan Sepeda Motor merek lain
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disusun distribusi frekuensi
yang memperlihatkan karakteristik responden penelitian berdasarkan pernah
menggunakan Sepeda Motor merek lain sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Table 4.5
Pernah Menggunakan Sepeda Motor merek lain RespondenPekerjaan Jumlah Responden Presentase (%)
Ya 53 85.48Tidak 9 14.52
Jumlah 62 100Sumber: Data Penelitian yang diolah, 2016
4.2.2. Deskripsi Variabel Citra Merek (X1)
Analisis data variabel Citra Merek (X1) Sepeda Motor Honda Scoopy,
yang disajikan dalam tabel dibawah ini didasarkan atas 6 pernyataan. Masing-
masing indikator didasarkan pada pernyataan-pernyataan yang dijelaskan pada
tabel dibawah sebagai berikut :
19
Tabel 4.6Sepeda Motor Honda Scoopy Mudah Di ingat
Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)Sangat Tidak Setuju - -Tidak Setuju 11 17.7Netral 19 30.6Setuju 32 51.6Sangat Setuju - -
Total 62 100.0Sumber : Data primer yang diolah, 2016
4.2.2. Deskripsi Loyalitas (X2)
Analisis data variabel loyalitas (X2) pada Sepeda Motor Honda Scoopy,
yang disajikan dalam tabel dibawah ini didasarkan atas 7 pernyataan. Masing-
masing indikator didasarkan pada pernyataan-pernyataan yang dijelaskan pada
tabel dibawah sebagai berikut :
Tabel 4.7Harga Sepeda Motor Honda Scoopy sebanding dengan kinerjanya
Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)Sangat Tidak Setuju - -Tidak Setuju 5 8.1Netral 10 16.1Setuju 29 46.8Sangat Setuju 18 29.0
Total 62 100.0Sumber : Data primer yang diolah, 2016
4.2.3. Deskripsi Minat beli (Y)
Analisis data variabel minat beli (Y) pada Sepeda Motor Honda
Scoopy, yang disajikan dalam tabel dibawah ini didasarkan atas 5 pernyataan.
Masing-masing indikator didasarkan pada pernyataan-pernyataan yang
dijelaskan pada tabel dibawah sebagai berikut :
20
Tabel 4.8Iklan Honda Scoopy menarik dan menimbulkan minat pelanggan untuk
membeliJawaban Responden Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju - -Tidak Setuju - -Netral 4 6.5Setuju 38 61.3Sangat Setuju 20 32.3
Total 62 100.0Sumber : Data primer yang diolah, 2016
4.2.4. Uji Asumsi Klasik
Dalam melakukan estimasi model regresi, terdapat asumsi-asumsi dasar
yang tidak boleh dilanggar agar hasil estimasinya dapat digunakan sebagai dasar
analisis. Ada empat masalah yang sering kali muncul yang dapat mengakibatkan
tidak terpenuhinya asumsi dasar (klasik), yaitu normalitas, heteroskedastisitas,
multikolinieritas dan autokorelasi. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji
terhadap ada tidaknya gangguan normalitas, heteroskedastisitas, multikolinieritas
dan korelasi serial.
1. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data, dilakukan dengan dua cara yaitu dibuat
histogram untuk distribusi standardized residual dan dibuat grafik Normal
Probability Plot pada setiap model. Untuk memperoleh hasil yang akurat,
penghitungan dilakukan dengan bantuan komputer, hasilnya penelitiannya
sebagai berikut :
21
Gambar 4.1Normalitas Data
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016Pada normalitas data dengan Normal P-P Plot seperti pada gambar di
atas, terlihat bahwa titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan
penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, hal ini berarti data
dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini digunakan untuk mengecek apakah sebaran data Minat
beli (Y) bersifat random untuk nilai variabel Citra Merek (X1) dan Loyalitas
(X2). Untuk keperluan pengujian tersebut dibuat scatterplot Diagram antara
22
predicted value dengan residual. Hasil dari uji heteroskedatisitas dapat dilihat
pada gambar berikut :
Gambar 4.2Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
Berdasarkan gambar di atas memperlihatkan bahwa data terpencar di
sekitar angka 0 (0 pada sumbu Y), dan tidak membentuk suatu pola atau trend
garis tertentu. Dengan demikian, data tersebut dapat dikatakan bersifat
heteroskedastisitas dan memenuhi persyaratan untuk analisa regresi.
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasrkan uraian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh
hasil bahwa :
1. Secara parsial terdapat pengaruh antara Citra Merek terhadap minat beli
Sepeda Motor Honda Scoopy, hal tersebut diketahui dari hasil uji t yang
diperoleh hasil thitung> ttabel (3.036 > 2.000) maka Ho ditolak dan H1 diterima.
2. Secara parsial terdapat pengaruh antara loyalitas terhadap minat beli Sepeda
Motor Honda Scoopy, hal tersebut diketahui dari hasil uji t yang diperoleh
hasil thitung> ttabel (4.465 > 2.000) maka Ho ditolak dan H1 diterima.
3. Secara simultan terdapat pengaruh antara Citra Merek dan loyalitas terhadap
minat beli Sepeda Motor Honda Scoopy, hal tersebut diketahui berdasarkan
hasil uji F yang diperoleh nilai Fhitung 20.676 sedangkan kritis nilai Ftabel sebesar
3.150. Dengan demikian Fhitung> Ftabel, sehingga jelas Ho ditolak dan H1
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama Citra Merek dan
Loyalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat beli Sepeda
Motor Honda Scoopy. Sedangkan berdasarkan hasil analisis koefisien
determinasi diperoleh hasil bahwa pengaruh Citra Merek dan Loyalitas
secara simultan terhadap Minat beli Sepeda Motor Honda Scoopy adalah
sebesar 39.2%.
24
4. Pengaruh citra merek dan loyalitas terhadap minat beli konsumen sepeda
motor Honda Scoopy di Jakarta Pusat menurut sudut pandang Islam yaitu
Islam melarang praktik penawaran untuk mengecoh minat konsumen (najsy)
dan lain sebagainya yang berpotensi merugikan pembeli. Minat konsumen
adalah seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau
seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke
merek lainnya.Dalam melaksanakan jual beli sepeda motor Honda Scoopy
dilakukan dengan cara tidak menjual sesuatu yang haram, tidak melakukan
sistem perdagangan terlarang, tidak terlalu banyak mengambil untung, dan
tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang, serta tidak berbohong ketika
berdagang. Hal tersebut telah sesuai dengan syariat Islam.
5.2. Saran
Mengacu kepada kesimpulan di atas, maka saran yang dapat disampaikan
oleh penulis yaitu :
1. Diharapkan perusahaan terus meningkatkan Citra Merek pelanggan karena hal
tersebut dapat berpengaruh terhadap minat beli, adapun upaya yang dapat
dilakukan perusahaan guna meningkatkan Citra Merek pelanggan pada
perusahaan yaitu dengan cara meningkatakan daya ingat pelanggan terhadap
produk yang ditawarkan serta menciptakan inovasi baru khusunya dalam sisi
kenyamanan menggunkan produk.
2. Diharapkan perusahaan tersebut meningkatkan loyalitas pelanggannya, karena
berdasarkan hasil penelitian loyalitas dapat berpengaruh terhadap minat beli,
25
adapun upaya yang dapat dilakukan perusahaan guna meningkatkan loyalitas
yaitu dengan cara meningkatkan kualitas produk yang sesuai dengan
keinginan pelanggan.
26