library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1doc/2011-2... · web viewdalam...
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan informasi- informasi yang
serba cepat dan jelas, dan hiburan yang segar yang mampu mengatasi segala
kejenuhan. Oleh karena itu banyak bermunculan stasiun televisi dan berusaha
memenuhi segala kebutuhan informasi maupun hiburan. Dunia komunikasi massa
melalui media massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada arus perubahan
peradaban yang cepat. Televisi saat ini seakan- akan menjadi guru elektronik yang
mengatur dan mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru.
Televisi merupakan satu di antara berbagai tanda teknologi bahwa
pengetahuan manusia telah berkembang luas. Secara teknis televisi memiliki
kemampuan yang lebih menarik dalam penyampaian informasi maupun hiburan
Tayangan program televisi seperti infotainment, sinetron, reality show,
talkshow sudah banyak berkembang di program- program televisi yang dikemas
secara menarik untuk penontonnya agar semua yang ditayangkan bisa diterima
walaupun tidak mendapatkan feedback yang diharapkan oleh para penontonnya.
Televisi cenderung persuasif dengan segala program tayangan yang makin
bervariatif. Ini tidak mengherankan karena televisi menjalankan perannya sebagai
komunikator.
Televisi merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh
terhadap masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah sebuah
1
2
alat penangkap siaran bergambar. Munculnya televisi sebagai media elektronik
menjadi salah satu media komunikasi massa yang menyajikan berbagai tayangan,
baik yang bertema informasi, edukasi maupun hiburan.
Televisi adalah bagian yang menyatu dengan kehidupan sehari- hari dan
menjadi sumber umum dari sosialisasi dan informasi bagi masyarakat. Setiap
harinya, masyarakat dapat melihat berbagai macam program acara yang ditawarkan
oleh stasiun- stasiun televisi swasta di Indonesia seperti RCTI, TRANS TV, MNC
TV, INDOSIAR , ANTEVE , TVOne , GLOBAL TV, Trans 7 , dan Metro TV.
Stasiun- stasiun televisi di Indonesia saling berlomba- lomba menyajikan
beragam tayangan untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya yang juga beraneka
ragam. Tidak mengherankan televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila
sajian program dapat menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh para
penontonnya. Banyaknya ketertarikan masyarakat Indonesia untuk menonton
program- program acara televisi tentu saja akan membawa keuntungan yang besar
pada stasiun televisi tersebut.
PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari media Group,
suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan
pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Indonesia memperoleh izin
penyiaran atas nama “Metro TV” pada tanggal 25 oktober 1999.
(http://www.metrotvnews.com/read/about). Visi dari Metro TV adalah untuk menjadi
sebuah stasiun televisi yang berbeda bahasa indonesia dengan peringkat noor satu
untuk beritanya, menawarkan kualitas entertainment dan program gaya hidup.
3
Memberikan kesempatan periklanan yang unik dan mencapai kesetiaan/ loyalitas
dengan pemirsa dan pengiklan. (http://www.metrotvnews.com/read/about).
Misi dari Metro TV adalah unutk menstimulasi dan mempromosikan
kemajuan bangsa dan negaramenuju suasana demokratis, untuk unggul dalam
persaingan global dengan apresiasi yang tinggi dari moral dan etika. Dalam
menambahkan kehadiran berharga untuk industri televisi dengan menyediakan
prespektif baru, dengan meningkatkan cara informasi yang disajikan , dan dengan
menawarkan alternatif entertainment yang berkualitas, dan mencapai tingkat
pertumbuhan yang signifikan dengan mengembangkan dan meningkatkan aset, untuk
meningkatkan kualitas dan kesejahteraan karyawan, dan menghasilkan keuntungan
yang signifikan bagi pemegang saham. (http://www.metrotvnews.com/read/about)
Metro TV sebagai televisi yang memiliki konsep agak berbeda dengan yang
lain. Metro TV adalah stasiun pertama di Indonesia yang tidak menayangkan
program sinetron. Metro TV mengutamakan edukasi dan sosial kepada
penayangannya sebab, selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun tv ini
hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam
perkembanganya, Metro TV memiliki beberapa program unggulan, seperti Kick
Andy, Metro Hari Ini, Indonesian Now, Economic Challanges, dan lain lain.
(http://www.metrotvnews.com/read/about)
Salah satu acara di Metro TV yang merebut perhatian khalayak adalah acara
talkshow “Kick Andy”. Acara talkshow Kick Andy adalah sebuah acara talkshow
yang memadukan pola news konvesional dengan kreatifitas pada On Air
Presentation, yang mengangkat isu-isu aktual dan menghadirkan kisah kehidupan
4
nyata yang informatif, edukatif dan menginspirasi. Acara yang ditayangkan setiap
hari Jumat pukul 21.30 sampai pukul 23.00 dan ditayangkan ulang pada hari Minggu
Pukul 15.30 sampai dengan Pukul 17.00. Dengan menghadirkan tamu- tamu yang
tidak dibatasi oleh profesi sehingga banyak cerita seru seputar kehidupan masyarakat
seluruh Indonesia. Dalam pembawaannya host Kick Andy mempunyai karakter dan
gaya bahasa yang unik.
Kick Andy juga menjunjung tinggi semangat ideliasme untuk menjadikan
Indonesia sebagai bangsa yang beradab, membangun tali kasih persaudaraan, dan
siap menghadapi perubahan. Dengan adanya narasumber yang menarik dan
menginspirasi juga terdapat produksi yang baik di Kick Andy. Kick Andy
mengutamakan penontonya untuk menonton dengan hati. Tidak sekedar informasi
yang didapatkan tapi rasa sosial kepada sesama juga di bangkitkan di tayangan
talkshow Kick Andy.
Program acara talkshow Kick Andy ini mampu bertahan di hati pemirsanya
hingga kurang lebih 6 tahun ini. Kick Andy pernah mendapatkan piagam KPI award
2008 yang merupakan program talkshow terbaik. Selain itu atas kesetiaan program
acara Kick Andy dalam menyajikan tema- tema tentang kemanusiaan, serta program
acara ini dinilai sebagai satu- satunya program televisi yang mengangkat sisi
humanisme inspiratif di setiap episodenya, maka Kick Andy mendapatkan
penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). (mediaindonesia.com,2010)
Yang terakhir dan masih hangat, program acara Kick Andy beserta pembawa
acaranya, yaitu Andy F. Noya, mendapatkan penghargaan dalam acara Panasonic
Award. Program acara Kick Andy mendapatkan penghargaan untuk kategori
5
program talkshow terbaik. Pembawa acaranya, yaitu Andy F. Noya mendapatkan
penghargaan pembawa acara talkshow terbaik. (mediaindonesia.com,2011) Program
Kick Andy merupakan suatu acara yang bermutu yang diharapkan dapat berpengaruh
terhadap wawasan pemirsanya.
Program Kick Andy jika dilihat dari jenis programnya termasuk dalam
program talkshow. Program talkshow menurut wahyudi (1994:34) adalah wawancara
perbincangan tukar menukar pendapat, dimana pemimpin acara dapat mengatur dan
bertindak mengambil peranan aktif tanpa menarik kesimpulan, terkadang acaranya
diselingi hiburan oleh peserta atau pemimpin acara itu sendiri.
Program Kick Andy memiliki kekuatan dalam pesan yang disampaikan,
karena pesan dari acara ini bersifat memotivasi dan memberikan inspirasi kepada
orang yang sedang putus asa, atau sedang berada dalam posisi yang sama dengan
narasumber. Yang membedakan Kick Andy dengan program lain adalah tema- tema
yang diangkat mengenai kisah kehidupan orang biasa, namun mampu berbuat
sesuatu yang luar biasa di dalam hidupnya. Keberhasilan program Kick Andy seperti
diatas, tentu tidak terlepas dari proses produksi yang dijalankan dengan baik dan
benar. Semua tahapan produksi, mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca
produksi dilakukan dengan memperhatikan semua detail produksi dengan keinginan
untuk meningkatkan kualitas produksi program tersebut. Melihat latar belakang
diatas, maka peneliti akan mengangkat “ Bagaimana strategi produksi program Kick
Andy untuk meningkatkan kualitas program”.
6
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan skripsi ini secara garis besar meliputi, pokok –
pokok bahasan mengenai kegiatan :
1. Tahapan produksi dalam pra - produksi, pada saat produksi, dan pasca produksi.
2. Batasan waktu penayangan episode talkshow Kick Andy dalam bulan Maret dan
April.
3. Batasan tema epsiode- episode yang mengangkat isu- isu sosial yang
menginspirasi agar acara talkshow Kick Andy berkualitas. Karena di program
Kick Andy terdapat 2 tema dalam episodenya yaitu episode Profile dan episode
mengangkat isu- isu sosial.
Salah satu acara di Metro TV yang merebut perhatian khalayak adalah acara
talkshow “Kick Andy”. Acara talkshow Kick Andy adalah sebuah acara talkshow
yang memadukan pola news konvesional dengan kreatifitas pada On Air
Presentation, yang mengangkat isu-isu aktual dan menghadirkan kisah kehidupan
nyata yang informatif, edukatif dan menginspirasi.
4. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah :
a. Strategi Pra- Produksi dalam program talkshow Kick Andy.
b. Strategi Produksi dalam program talkshow Kick Andy.
c. Strategi Pasca- Produksi dalam program talkshow Kick Andy.
7
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan :
Peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi produksi program talkshow Kick
andy di Metro TV dalam meningkatkan kualitas program. Karena setiap
episodenya menghasilkan rating share yang berbeda- beda,sehingga peneliti
ingin mengetahui keberhasilan pra produksi termasuk memilah narasumber
yang dapat menginspirasi audiens nya dengan informasi yang beredukasi ,
menimbulkan empati dengan isu- isu sosialnya sampai dengan produksi saat
tapping dan pasca produksi.
Manfaat penelitian terdiri dari manfaat akademis, teoritis dan praktis, yaitu:
a. Manfaat Akademis :
- Diharapkan memberikan pengembangan bagi bidang studi komunikasi.
- Diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti lainnya.
- Diharapkan dapat dijadikan referensi dalam mata kuliah ilmu komunikasi.
b. Manfaat Praktis :
- Memberikan gambaran kepada mahasiswa ilmu komunikasi khususnya
penyiaran (broadcasting) mengenai proses produksi program acara “ Kick
Andy”.
- Memberikan masukan kepada mahasiswa ilmu komunikasi khususnya
penyiaran (broadcasting) mengenai kriteria apa saja yang menjadi acuan
dalam menentukan topik pembahasan sehingga program dapat berkualitas.
8
- Sebagai bahan evaluasi untuk METRO TV untuk memperkuat strategi yang
dimiliki oleh tim Produksi Program Talkshow “Kick Andy” untuk
meningkatkan kualitas program.
c. Manfaat Sosial
- Memberikan bahan evaluasi bagi audiens yang menonton acara Kick Andy
agar bisa menilai program maupun kelayakan program Kick Andy.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep program
dalam pembuatan acara (program) televisi, hal pertama yang harus dilakukan
adalah penggalian ide dalam menentuka tema dan menemukan narasumber yang
bagus untuk penontonya.
1.4 Metodologi Penelitian
1.4.1 Definisi Penelitian
Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan
kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena
(Kerlinger, 1986:17-18)
Penelitian merupakan cara- cara yang sistematis untuk menjawab
masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang
berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti adanya prosedur yang ditandai
dengan keteraturan dan ketuntasan. Secara lebih detil, menurut Davis
(Sarwono, 2006:15) memberikan karakteristik suatu metode ilmiah sebagai
berikut :
9
1. Metode harus bersifat kritis, artinya metode menunjukkan adanya proses
yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan
metode untuk pemecahan masalah tersebut.
2. Metode harus bersifat logis, artinya adanya metode yang digunakan untuk
memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional
didasarkan pada bukti- bukti yang tersedia.
3. Metode bersifat obyektif, artinya obyektifitas itu menghasilkan
penyelidikan yang dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang
sama dengan kondisi yang sama pula.
4. Metode harus bersifat konseptual dan teoritis, oleh karena itu untuk
mengarahkan proses penelitian yang dijalankan, penelitian membutuhkan
pengembangan konsep dan struktur teori agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
5. Metode bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada
kenyataan/ fakta di lapangan
1.4.2 Metodologi Kualitatif
Metode penelitian kualitatif ini sering disebut “metode penelitian
naturalistik” karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting) disebut pula sebagai metode etnografi karena pada awalnya
metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi
budaya;dan disebut juga “metode kualitatif” karena data yang dikumpulkan
dan dianalisis lebih bersifat kualitatif. (Prastowo, 2011: 22)
10
Menurut Lexy J. Moelong (Prastowo,2011: 23) menyatakan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya : perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Menurut Sanafiah faisal dalam Bungin (2005:13-15) juga menjelaskan
bahwa penelitian kualitatif bernaung di bawah kutub paradigma
intrepretivisme, subjektivisme, dan definisi sosial.
Dalam menyusun metodologi kualitatif ini, terdapat langkah- langkah
menyusun penelitian kualitatif, yaitu : (Bungin, 2007 : 76-79)
1. Merancang judul penelitian kualitatif
2. Merancang konsep kualitatif
3. Rumusan masalah dan tujuan penelitian
4. Indikasi fenomena dan penjelasannya
5. Objek dan informan penelitian
6. Cara memperoleh informan penelitian
7. Metode pengumpulan data dan strategi analisis data
8. Teknik analisis data kualitatif
9. Fleksibilitas desain penelitian sosial
Peneliti menggunakan metodologi kualitatif karena semua teknis
analisis data kualitatif berkaitan erat dengan metode pengumpulan data yaitu
observasi dan wawancara mendalam (In depth interview). Penelitian kualitatif
11
bersifat natural yang berupaya untuk memahami, memberi tafsiran pada
fenomena yang dilihat dari arti yang diberikan orang- orang kepadanya.
1.4.3 Metodologi pengumpulan data
Dalam literatur metodologi penelitian, istilah kualitatif tidak hanya lazim
dimaknai sebagai jenis data, tetapi juga berhubungan dengan analisis data dan
interpretasi atas objek kajian. Secara historis, implementasi penelitian kualitatif
bermula dari pengamatan. Sebagai perbandingan, pada penelitian kuantitatif
pengamatan berkenaan dengan pengukuran tingkatan dengan suatu ciri tertentu.
Namun, penelitian kualitatif menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan
dengan kuantum (jumlah).
Menurut Upe dan Damsid, penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk
mengadakan perhitungan secara kuantitas. Hal ini berbeda dengan pengamatan
pada penelitian kuantitatif yang pengamatanya berdasarkan perhitungan
presentase, rata-rata, chisquare, dan berbagai perhitungan statistik lainnya
(Prastowo,2011:21)
Data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif bukan angka. Data
dapat berupa gejala- gejala, kejadian dan peristiwa yang kemudian dianalisis
dalam bentuk kategori- kategori. Dalam penelitian kualitatif data yang
dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi, catatan
lapangan, tindakan responden, dokumen, dan lain-lain. Menurut Nazir
(Praswoto,2011 : 186), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
12
untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
set pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Interview khusus (In
depth Interview). Interview khusus atau wawancara mendalam secara umum
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang
yang diwawancarai,dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawabcara,
dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif
lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatanya
dalam kehidupan informan. (Bungin,2007 : 108)
Dalam penelitian ini data yang didapatkan dari observasi di lapangan
yaitu data sekunder. Data sekunder adalah menggunakan bahan yang bukan dari
sumber pertama sebagai saran untuk memperoleh data atau informasi untuk
menjawab yang diteliti (Sarwono, 2006 : 17) . Data sekunder melalui dokumen
“Kick Andy” yaitu jadwal kerja, struktur organisasi dan standar operasional
eksekutif produser, produser, periset, reporter dan staff kick andy serta standar
operasional panduan kebijakan berita yang ada di metro tv, foto pada saat
melakukan kegiatan shooting.
Data primer adalah data atau informasi dari sumber pertama,biasanya
kita sebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan
tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode
wawancara (Sarwono,2006 : 16). Data primer yang di dapatkan peneliti pada
saat observasi adalah wawancara mendalam dengan pihak internal “Kick Andy,
13
yaitu tiga narasumber dengan jabatan produser senior, produser junior dan tim
riset.
Setelah melakukan wawancara, maka langkah terbaik yang dilakukan
periset adalah secepatnya mengkoding hasil wawancaranya itu. Bila dalam
wawancara tersebut periset memungkinkan menggunakan tape recorder, ia
tinggal memutarnya dan mencatatnya. Dalam kegiatan pengkodingan
(pencatatan) ini, periset membaca ulang seluruh material wawancara dan
mencoba mendapatkan garis besar atau gambaran umum hasil wawancara.
Setelah itu periset membuat transkrip wawancara, setelah itu periset membagi
transkrip wawancara ke dalam topik- topik, lalu topik- topik ini dipisahkan
berdasarkan kategorinya sesuai tujuan riset. Kategori ini harus dapat meng-cover
semua transkrip wawancara dan diusahakan tidak tumpang tindih antar kategori.
Dari masing- masing kategori ini, periset selanjutnya menganalisis.
(Bungin,2007 :109)
Banyak pertanyaan ditujukan kepada peneliti sehubungan dengan
kemungkinan melakukan terobosan metodologis terhadap masalah- masalah
tertentu yang kemungkinan dapat dilakukan dengan apa yang dikemukakan oleh
Burgess dengan “startegi penelitian ganda” atau seperti yang dikatakan oleh
Denzin dengan “Trianggulasi”. Istilah penggabungan metode ini dikenal lebih
akrab dikalangan pemula dengan istilah “meta- metode” atau “mix- method”,
yaitu metode campuran, dimana metode kuantitatif dan kualitatif digunakan
bersama- sama dalam sebuah penelitian. (Bungin,2009 : 198)
14
Trianggulasi lebih banyak menggunakan metode alam level mikro,
seperti bagaimana menggunakan beberapa metode pengumpulan data dan
analisis data sekaligus dalam sebuah penelitian, termasuk menggunakan
informan sebagai alat uji keabshan dan analisis hasil penelitian. (Bungin,2009 :
203). Proses trianggulasi tersebut diatas dilakukan terus menerus sepanjang
proses mengumpulkan data dan analisis data, sampai suatu saat peneliti yakin
bahwa sudah tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan.
Uji keabsahan melalui trianggulasi ini dilakukan karena dalam penelitian
kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-
alat uji statistik. (Bungin,2009 : 205)
Langkah- langkah dalam menggunakan teknik trianggulasi
(Bungin,2009: 203-204) :
1. Umpamanya peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi
partisipasi untuk pengumpulan data. Pastikan apa setiap hari telah terhimpun
catatan harian wawancara dengan informan serta catatan harian observasi.
2. Setelah itu dilakukan uji silang terhadap materi catatan- catatan harian itu
untuk memastikan tidak ada informasi yang bertentangan antara catatan
harian wawancara dan catatan harian observasi. Apabila ternyata antara
catatan harian kedua metode ada yang tidak relevan, peneliti harus
mengonfirmasi perbedaan itu kepada informan.
3. Hasil konfirmasi itu perlu diuji lagi dengan informasi- informasi sebelumnya
karena bisa jadi hasil dengan informasi- informasi sebelumnya karena bisa
jadi hasil konfirmasi itu bertentangan dengan informasi- informasi yang
15
telah dihimpun sebelumnya dari informan atau dari sumber- seumber lain.
Apabila ada yang berbeda, peneliti terus menelusuri perbedaan- perbedaan
itu sampai peneliti menemukan sumber perbedaan dan materi perbedaanya,
kemudian dilakukan konfirmasi dengan informan dan sumber- sumber lain.
Ada 3 tahap dalam menganalisis data yakni :
1. Open coding, yaitu peneliti membentuk beberapa kategori awal informasi
tentang fenomena yang diteliti dengan memilah- milah data ke dalam
jenis yang relevan.
2. Axial coding, yaitu peneliti memilih salah satu kategori dan
memposisikanya sebagai inti fenomena yang sedang diteliti.
3. Selective coding, yaitu peneliti menulis teori dari berbagai hubungan dari
seluruh kategori dalam tahap axial coding sebelumnya.
Teknik analisa data yang digunakan oleh peneliti adalah axial coding.
Dengan adanya axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa,
menyelidiki kondisi- kondisi yang menyebabkanya, mengidentifikasi setiap
kondisi- kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut.
(http://idtesis.com/grounded-research/).
1.5 Sistematika Penelitian
Secara garis besar, penelitian skripsi ini terbagi dalam lima bab,ada pun pokok
bahasan dari masing – masing bab adalah sebagai berikut :
16
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, peneliti membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat yang diperoleh dari penelitian skripsi, dan metodologi serta sistematika
penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini, peneliti membahas teori – teori yang menjadi dasar penelitian skripsi,
seperti pengertian pra-produksi, produksi, dan pasca produksi.
BAB III INTI PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti membahas tentang sejarah, struktur prganisasi serta tanggung
jawab yang dimiliki oleh masing- masing team dan profil narasumber.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti membahas mengenai penyajian data penelitian, pengolahan
terhadap data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, berisi simpulan hasil dari penelitian penelitian skripsi dan saran- saran.