valentz007.files.wordpress.com€¦ · web viewmelakukan check sound dan mixing audio pada saat...
TRANSCRIPT
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA INDONESIAASPEK FISIK SUARA
GELOMBANG SUARA
Suara dihasilkan oleh sebuah gelombang suara. Jika suatu benda dipukul, digesek,
ditiup, dan digores berulang, maka partikel-partikel udara yang berada disekitar benda tersebut
akan bergerak. Gerakan benda yang berulang-ulang, dapat menyebabkan udara menjadi
mampat. Pemampatan dan perenggangan udara tersebutlah yang menyebabkan timbulnya
gelombang suara. Gelombang suara merambat melalui udara ke telinga kita dan menggetarkan
gendang telinga kita sehingga kita mendengar suara.
KECEPATAN SUARA
Kecepatan suara dipengaruhi oleh medium yang dilewati oleh gelombang suara. Secara
umum, kecepatan suara proprsional dengan akar kuadrat dari rasio elastic modulus dari
medium ke kepadatannya.
Kecepatan suara juga dipengaruhi oleh temperature udara. Udara panas menyebabkan
kecepatan suara mejadi naik, sedangkan udara dingin menyebabkan kecepatan udara menjadi
menurun. Setiap perubahan suhu sebesar 1 derajat Fahrenheit, maka kecepatan suara akan
berubah 1.1 feet.
FREKWENSI
Frekwensi adalah jumlah getaran yang dihasilkan dari suatu peristiwa yang berulang
dalam suatu waktu. Untuk suara, frekwensi adalah jumlah getaran suara yang dihasilkan setiap
detiknya. Untuk proses siklus seperti rotasi dan gelombang, frekwensi didefinisikan sebagai
jumlah siklus atau jumlah periode per satuan waktu.
Dalam Satuan Internasional, unit frekwensi disebut hertz, yang diambil dari nama
seorang fisikawan Jerman yaitu Heinrich Hertz.
Sebagai contoh, bila dalam satu detik sebuah benda bergerak sebanyak 10 kali, maka
getaran benda tersebut akan menimbulkan suara yang memiliki frekwensi 10 hertz.
Pada umumnya, batas pendengaran manusia ada diantara frekwensi 16 hertz sampai
16.000 hertz. Suara yang memiliki frekwensi dibawah 16 hertz disebut infrasonik, sedangkan
suara yang memiliki frekwensi diatas 16.000 hertz disebut ultrasonik.
PITCH
Pitch merupakan nama lain dari frekwensi. Bisa juga dikatakan sebagai kerendahan dan
ketinggian relative dari suara. Semakin banyak getaran dalam tiap detiknya, maka semakin
tinggi pitchnya.
Ada beberapa karakter nada suara berdasarkan pitch, yaitu:
Cerah (bright)
Lembut (mellow)
Serak (respy)
Berdesis (hissy)
SOUND FREKWENSI SPEKTRUM
Sound frekwensi spektrum adalah jangkauan suara yang dapat didengar oleh manusia,
yaitu antara 16Hz sampai 16.000Hz. Dibagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing
memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Menurut dunia barat, pembagian ini disebut oktaf. Jangkauan pendengaran manusia
mencakup 10 oktaf.
OKTAF
Pembagian oktaf:
1. Oktaf pertama (16Hz – 32Hz)
2. Oktaf kedua (32Hz – 64Hz)
3. Oktaf ketiga (64Hz – 128Hz)
4. Dan seterusnya
Oktaf biasanya digolongkan menjadi:
Bass (Low bass, Upper bass)
Merupakan oktaf pertama dan kedua (16Hz – 63Hz); merupakan suara yang
diasosiasikan dengan power, ledakan, atau sesuatu yang penuh tenaga; Not paling
bawah dari piano, organ, tuba, gitar, dan bass; suara pada oktaf ini kalai sering
diperdengarkan akan menimbulkan kesan tebal dan berlumpur.
Upper Bass
Merupakan oktaf ketiga dan keempat (64Hz – 256Hz); sebagian besar dari nada-nada
rendah yang dibangkitkan oleh rythym dan instrument pengiring seperti drum, piano,
bass, trombone, dan French horn; jenis suara ini memberikan “keseimbangan”
struktur suara misalnya pada music; terlalu banyak frekwensi dari golongan ini
membuat suara terkesan tebal, jika terlalu sedikit akan membuat suara terkesan tipis.
Midrange
Merupakan oktaf keenam dan ketujuh (256Hz – 2.408Hz); Midrange mengandung
frekwensi fundamental, biasanya tidak menimbulkan suara yang tidak
menyenangkan; terlalu banyak penekanan pada oktaf keenam menyebabkan suara
menjadi terasa seperti terompet; terlalu banyak penekanan pada oktaf ke tujuh
menyebabkan suara menjadi kecil.
Upper Midrange
Merupakan oktaf ke delapan (2048Hz – 4096Hz), dimana telinga kita lebih sensitif
mendengarnya; mengandung frekwensi yang kalau diberikan penekanan akan
meningkatkan kejelasan pada vokal atau dialog, tetapi bila frekwensi ini terlalu
diberikan penekanan, maka suara akan menjadi kasar dan vokal menjadi keras.
Treble
Merupakan oktaf ke Sembilan dan kesepuluh (4096Hz – 16384Hz); meskipun hanya
2% dari total tenaga output spectrum suara, namun frekwensi ini memberikan suara
yang cemerlang dan ceria; terlalu banyak peningkatan pada frekwensi ini membuat
suara menjadi mendesis dan menimbulkan noise pada elektronik.
GANGGUAN PADA SUARA
Gangguan pada suara umumnya terbagi dua, yaitu:
1. Gangguan External
Gangguan External adalah gangguan yang disebabkan oleh sesuatu diluar media
pemancaran.
2. Gangguan Internal
Gangguan Internal adalah gangguan yang disebabkan oleh penyimpangan teknis dari
pemancaran media. Gangguan internal terdiri dari:
Distorsi
DIstorsi adalah perubahan bentuk asli dari sebuah objek, gambar, suara, bentuk
gelombang, atau informasi dan representasi. Distorsi umumnya tidak
dikehendaki, tetapi ada kalanya distorsi tidak dapat dihindari.
Distorsi dibagi menjadi:
DIstorsi Harmonik
Pembetukan suara baru berbeda dengan suara perangkat asli.
DIstorsi Intermodulasi
Dua suara atau lebih dengan frekwnsi yang berbeda melewati perangkat
audio dan saling berinteraksi
Distorsi Kekerasan
Suara yang masuk lebih besar dari kemampuan perangkat audio.
Distorsi Spatial
Penyimpangan yang timbul akibat sistem stereo yang kurang tepat.
Distorsi Amplitudo
Distorsi Amplitudo disebabkan oleh sistem, subsistem, atau peralatan ketika
amplitudo output tidak satu linear fungsi dengan amplitudo input didalam
situasi tertentu.
Distorsi Frekwensi
Distorsi jenis ini timbul ketika frekwensi yang berbeda dikeluarkan dengan
jumlah yang berbeda yang ditimbulkan oleh kombinasi dari alat dan
komponen yang sedang aktif.
Distorsi bentuk
Distorsi jenis ini timbul dikarenakan komponen yang reaktif. Dalam situasi ini,
semua komponen input tidak mengeluarkan bentuk shift yang sama sehingga
mengakibatkan beberapa input signal menjadi out of shape dengan output
yang lain.
Noise
Noise adalah suara yang tidak diinginkan atau polusi suara. Noise terbagi
menjadi:
Equipment noise
Ditimbulkan oleh komponen dalam perangkat audio atau lampu, kabel listrik,
dan sebagainya.
Tape noise
Ditimbulkan oleh tape akibat sistem perekaman dari perangkat perekam
suara.
Sistem noise
Merupakan gabungan antara equipment noise dan tape noise.
Acoustic noise
Suara yang tidak dikehendaki volumenya lebih besar dan menggangu
pendengaran.
Audio noise
Terdengarnya suara-suara level rendah seperti desis dalam periode tertentu
dari sebuah program audio.
PENDENGARAN BINAURAL
Pendengaran kedua telinga biasanya disebut sebagai pendengaran binaural. Kedua
telinga manusia masing-masing memberikan informasi persepsi pitch, loudness dan timbre
yang sama. Binaural listening dipengaruhi oleh:
1. Lokasi suara
Perbedaan waktu datangnya suara antara telinga kiri dan telinga kanan; perbedaan
intensitas suara yang diterima telinga kiri dan telinga kanan; telinga yang lebih dekat ke
sumber suara akan mendengar suara lebih dahulu dan dengan intensitas lebih tinggi;
disebut juga dengan “cocktail party effect”
2. Dimensi suara
Keterkaitan antara waktu kedatangan dan intensitas suara yang mencapai telinga kita
dipengaruhi oleh dimensi suara.
SIGNAL TO NOISE SUARA
Pada perangkat audio professional, perbandingan antara suara paling keras yang bisa
direkam dengan sistem noise yang timbul harus sebesar mungkin. Perbandingan ini dikenal
sebagai signal to noise ratio yang diukur dalam decibel. Sebagian besar perangkat audio
professional memiliki S/N ratio paling sedikit 55 banding satu. Artinya adalah, memungkinkan
untuk menghasilkan suara 55dB apabila noise yang timbul adalah 1dB.
LINGKUNGAN SUARA
Lingkungan dimana suara terdengar akan mempengaruhi suara. Perilaku lingkungan
suara disebut juga dengan akustik. Lingkungan suara meliputi :
1. Penyerapan suara oleh udara
2. Pemantulan suara
Energi suara akan dipantulkan apabila mengenai objek yang keras. Apabila suara
mengenai objek yang cembung, maka suara akan dipantulkan menyebar. Apabila
mengenai bidang lengkung, maka suara akan terfokus pada satu titik. Satu sisi
menguntungkan karena menambah energi suara, satu sisi tidak menguntungkan karena
apabila terlalu keras maka suara menjadi tidak jelas.
3. Pembiasan suara
Sebagian dari energi suara tidak dipantulkan, tetapi diteruskan kedalam materi
dibawah permukaan.
4. Penyerapan suara
Secara sederhana, kita bisa merasakan suara akan semakin melemah apabila
jarak antara sumber suara dengan telinga semakin jauh. Energi suara akan berkurang
karena adanya tekanan udara. Kelembaban udara akan sangat mempengaruhi hilangnya
energy suara.
Setiap benda mempunyai sifat yang berbeda terhadap suara. Benda-benda yang
permukaanya berserat atau berbulir biasanya memiliki sifat menyerap suara. Seperti
soft board dan glass wall, benda-benda ini merubah energi suara menjadi energi panas
sehingga suara seolah-olah diserap dan tidak dipantulkan lagi. Penyerapan suara ini
merupakan faktor yang banyak diperhitungkan dalam desain akustik untuk studio,
gedung teater, dan sebagainya.
EVOLUSI TEKNOLOGI SUARAVIDEO DAN FILM
Teknologi penyiaran televise merupakan perkembangan dari taknologi perkembangan
radio. Namun, secara teknis operasional, produksi program televise banyak menggunakan
kaidah-kaidah produksi film. Hal ini dikarenakan baik media film maupun televise memiliki
karakteristik yang sama. Yakni media pandang dengar atau yang lebih dikenal dengan audio
visual. Prinsip dasar teknologi tata suara dan sistem perekaman suara film, pada hakikatnya
sama dengan prinsip dasar tata suara pada produksi program televisi.
PERIODISASI
1. Film bisu
Pada awalnya, pemutaran film diiringi musik hidup. Pada tahun 1940, Eugene
Lauste, warga Perancis, berhasil merekam suara pada bahan fotografi. Proses
sinkronisasi gambar dan suara berlangsung cukup lama hingga ditemukannya vitaphone
pada tahun 1926.
2. Periode Sound on disk (vitaphone) 1926 – 1929
Vitaphone adalah alat yang digunakan untuk mengisi suara pada features dan
kurang lebih 2.000 subjek pendek yang diproduksi oleh Warner bersaudara dan studio
saudara perempuan mereka dari tahun 1926 - 1930.
Percobaan awal “talking film”, pada umumnya menggunakan gramophone. Pada
mulanya film diproduksi dengan kecepatan 16 frame per second, dengan
berkembangnya teknologi vitaphone atau “sound on disc”, terjadi perubahan speed
kamera dan proyektor menjadi 24 frame per second dengan memasang tachnometer
(alat pengukur perputaran) pada proyektor untuk menjaga kecepatan perputaran. Sejak
saat itu, semua film menggunakan kecepatan 24 frame per second.
3. Periode Sound on film single system (movietone) 1927 – 1929
Movietone sound system adalah metode pengisian suara pada film yang
menjanjikan sinkronisasi antara suara dengan gambar. Hal itu dapat terjadi dengan cara
merekam suara pada film strip yang sama yang digunakan untuk merekam gambar.
Teknologi ini ditemukan pada masa vitaphone. Berdasarkan pada prinsip dasar
mengubah gelombang suara menjadi getaran listrik. Getaran listrik dialirkan pada dua
rangkaian sempit kawat logam yang berada dalam medan magnet. Inilah yang kemudian
melahirkan microphone.
4. Periode Sound on film double system 1929 – 1951
Sound on film mengacu kepada kelas produksi suara film dimana suara yang ditemani
oleh gambar direkam pada film fotografis, dalam strip film yang sama dengan gambar.
5. Periode Magnetic film double system 1951 – 1960
Sistem perekaman ini mulai diperkenalkan tahun 1945, tetapi untuk non
syncronaous (misalnya untuk perekaman musik dan siaran radio). Kualitas jauh lebih
baik dan bisa langsung di playback. Pada awalnya berukuran besar, namun kemudian
disederhanakan. Sampai pada saat ini, media magnetik film ini masih digunakan,
terutama untuk kebutuhan sinkronisasi gambar dan suara atau untuk proses mastering
pada rekaman musik.
6. Periode ¼ inch double system 1960 – kini
Magnetik tape secara luas dipergunakan di dunia radio dan industry rekaman.
Kemudian, dikembangkan pula untuk produksi program audio visual televisi. Produk
yang terkenal adalah Nagra.
7. Periode digital double system 1990 – kini
Dengan semakin berkembangnya technology computer, maka terjadi
perkembangan pesat pada system perekaman audio. Diperkenalkan DAT (Digital Audio
Tape). Ada dua kemungkinan editing, yaitu transfer ke magnetik atau memanfaatkan
time code.
DAT (DIGITAL AUDIO TAPE)
Digital Audio Tape adalah perekam signal dan media pemutar kembali yang
dikembangkan oleh sony pada pertengahan tahun 1980-an. Bentuknya serupa dengan kaset,
menggunakan 4 mm magnetic tape yang dilindungi oleh pelindung, dan ukurannya 75mm x
54mm x 10.5mm. Sesuai namanya, alat ini merekam secara digital, bukan analog. DAT
mengkonvert dan merekam dengan sampling rate yang lebih tinggi, sama dengan, atau lebih
rendah dari CD. Jika sumber digital dikopi, maka DAT akan menghasilkan kopian yang sama
persis dengan aslinya, tidak seperti media lain seperti digital compact cassette atau non-Hi-MD
Mini Disc.
VARIABLE DENSITY
Adalah sistem informasi suara yang terlihat pada bahan fotografis.
VARIABLE AREA
Galvanometer yang menggerakkan cermin dan menghasilkan garis pada bahan
fotografis. Besar kecilnya energi listrik tergantung dari besar kecilnya suara yang masuk melalui
microphone. Garis yang tebal mengindikasikan amplitude atau volume yang tinggi. Rapat
renggangnya mengindikasikan tinggi rendahnya frekwensi.
MICROPHONE
Microphone adalah alat yang dapat mengubah suara akustik menjadi sinyal elektronik.
Microphone digunakan di berbagai peralatan seperti telephone, tape recorder, alat bantu
dengar, produksi motion picture, peralatan audio untuk pertunjukan langsung maupun
rekaman, di radio, televise, di computer untuk merekam suara, dan untuk pemakaian non-
akustik seperti pemeriksaan ultrasonik.
JENIS-JENIS MICROPHONE
1. Dynamic Microphone
Microphone dinamik bekerja dengan mengunakan induksi elektromagnetik.
Mengunakan kumparan dan membran sebagai media pengubah energi suara menjadi
energy listrik, cocok digunakan di lapangan (outdoor) dan mempunyai frekwensi respon
antara 40Hz – 16Khz. Mic ini harganya tidak terlalu mahal dan tahan terhadap uap air,
karena alasan itulah mic jenis ini banyak dipakai oleh para penyanyi ketika berada
dipanggung.
Sebuah membran akan bergetar apabila terkena energi suara, kemudian getaran
itu akan dilanjutkan pada sebuah kumparan kawat yang disatukan pada membrant
tersebut. Listrik ini secara keseluruhan akan diteruskan ke mixer audio atau alat
perekam suara.
Dynamic Microphone
2. Condenser Microphone
Mic jenis ini menggunakan sebuah elektroda metal yang sangat tipis (biasanya
berupa lembar plastik yang dilapisi metal) ditempatkan didepan elektroda lain (counter
electrode) yang dibuat dari logam atau keramik yang dilapisi oleh logam. Kedua keeping
ini berlaku sebagai kapasitor. diberikan tegangan 48 Vdc, dengan sensitivitas yang tinggi,
cocok digunakan didalam ruangan. Lebih sensitif dengan frekwensi respon antara 50hz –
12Khz.
Keping yang pertama berlaku sebagai membrant yang akan bergetar mengikuti
energi suara yang mengenainya. Getaran tersebut akan mengakibatkan perubahan
kapasitas jika kedua elektroda dialiri dengan tegangan listrik secara konstan. Perubahan
kapasitas muatan listrik akibat perubahan energi suara ini kemudian diteruskan ke
perangkat perekam suara.
Clip on, salah satu jenis condenser microphone
3. Ribbon Microphone
Didalam ribbon microphone, biasanya pita logam yang bergelombang tergantung
di plat magnetic. Pita logam tersebut terhubung secara elektronik ke output
microphone, dan getaran yang yang terjadi di plat magnetic menghasilkan sinyal
elektrik.
4. Carbon Microphone
Carbon microphone dulunya banyak digunakan pada telephone handset.
Bentuknya seperti kapsul yang berisi karbon granules yang ditekan diantara dua plat
logam. Voltase yang terjadi di seberang plat logam mengakibatkan sebagian kecil
mengalir melalui karbon. Salah satu plat, diafragma, yang bergetar akibat gelombang
suara mengakibatkan tekanan yang berbeda pada karbon. Perubahan akibat tekanan
tersebut mengakibatkan perubahan bentuk granule, dan hal ini mengakibatkan resistan
elektronik pada granue berubah. Perubahan tersebut mengakibatkan perubahan
korespondensi pada voltase diseberang dua plat dan mengalir melalui microphone yang
menghasilkan sinyal elektrik.
5. Piezoelectric Microphones (crystal microphone)
Crystal microphone umumya digunakan untuk mensupply peralatan vacuum
tube seperti tape recorder.
6. Laser Microphone
Laser microphone sangat langka dan mahal, dan biasanya hanya muncul di film-
film sebagai alat mata-mata.
7. Liquid Microphone
Liquid microphone transmitter terdiri dari logam cekung yang dipenuhi oleh air
dan sedikit sulfuric acid. Gelombang suara menyebabkan diagfragma untuk bergerak,
membuat sebuah jarum bergerak keatas dan kebawah didalam air.
8. MEMS Microphone
MEMS microphone disebut juga dengan microphone chip atau microphone
silikon. Diagfragma yang sensitif terhadap tekanan ditempelkan langsung di chip silikon
oleh teknik MEMS (Micro Electrical Mechanical System) dan biasanya ditemani oleh
integrated preamplifier.
POLAR PATTERN MICROPHONE
1. Omnidirectional
Microphone dapat menangkap suara dari segala arah dengan level yang sama.
Jika sumber bunyi dating dari depan, belakang, kanan, dan kiri, maka hasil suara yang
diproduksi oleh mic akan sama baik kekerasannya maupun warnanya. Microphone jenis
ini baik digunakan jika seluruh suara disekeliling ingin ditangkap
Mic omnidirectional dan pola penerimaannya
2. Subcardioid
3. Cardioid
Microphone ini dinamakan cardioids karena bentuk pola penerimaannya yang
seperti jantung. Microphone ini hanya dapat menangkap suara dari satu arah tertentu
saja dan tidak dapat menangkap suara dari arah yang berlawanan dengan mic. Dengan
kemampuannya ini, dapat memilah-milah suara mana yang diperlukan dan yang tidak
diperlukan. Baik untuk direct sound.
Mic cardioid dengan pola
penerimaannya
4. Supercardioid
5. Hypercardioid
6. Bi-directional
Microphone bi-directional mencegah suara dari samping. Microphone ini dapat
menangkap suara hanya dari dua arah yang berlawanan ( depan – belakang atau
kiri – kanan) saja. Disebut juga dengan microphone figure eight. Bekerja dengan
baik pada jarak 5 – 15 kaki dan tidak dapat menangkap suara secara stereo.
Microphone Bi – directional dan pola penerimaannya
7. Shotgun
Microphone jenis ini mempunyai sudut penerimaan yang lebih sempit, bentuknya yang
lebih panjang dan lebih berat dari jenis microphone yang lain. Berguna untuk mempersempit
daya tangkap. Paling banyak digunakan untuk rekaman outdoor dimana jarak mic dengan
sumber suara dibatasi oleh frame kamera.
ISTILAH – ISTILAH
1. Frequency response
Adalah kemampuan microphone dalam menerima jangkauan frekwensi.
Microphone yang bagus harus dapat menerima semua frekwensi dengan sama baiknya,
penerimaan frekwensi yang sama baiknya ini disebut flat response.
2. Sensitivity
Adalah besar kecilnya energi listrik yang dihasilkan oleh microphone.
Microphone kondensor mempunyai kepekaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
microphone dinamik. Dalam hal menentukan pilihan jenis mic untuk suatu kegunaan
tertentu, masalah kepekaan ini perlu untuk diperhatikan. Untuk menerima suara dengan
tingkat kekerasan yang tinggi seperti ledakan, mic dinamik lebih tepat untuk digunakan.
Sedangkan rekaman dialog yang keras lemahnya sangat berfariasi (dari teriakan sampi
bisikan), sebaiknya menggunakan mic jenis kondensor.
3. Off axis
Jarak mic dengan sumber suara harus dijaga. Jika sudut penerimaan tidak tepat,
maka akan terjadi off axis. Off axis merupakan sudut penerimaan lain yang tidak
tertangkap oleh sudut penerimaan microphone. Jika terjadi off axis, maka akan
mengakibatkan:
Terjadi penurunan pada level suara dialog, tetapi noise dan atmosfir tetap.
Penurunan frekwensi tinggi.
Lebih banyak suara-suara pantulan yang tidak dikehendaki.
Kaitannya dengan jenis microphone:
Omni directional
Tidak menimbulkan off axis karena dapat menangkap suara dari berbagai
arah, tetapi biasanya level atmosfir lebih tinggi.
Bi – directional
Peka terhadap noise atmofir bernada rendah, tetapi bagus untuk
pengambilan gambar two shot. Dalam hal ini, off axis bisa terjadi.
Cardioid
Mempunyai pola penerimaan yang sempit yang bisa menaikkan
perbandingan dialog dengan atmosfir, tetapi lebih mudah terjadi off axis lebih –
lebih pada jenis hypercardioid.
4. Popping
Pada dasarnya, microphone didesain untuk merubah getaran mekanik menjadi
getaran listrik. Salah satu getaran lain yang cukup menggangu adalah angin. Angin yang
mengenai membran microphone akan menimbulkan bunyi yang sangat tidak
diharapkan. Efek ini dinamakan popping. Untuk menghindari efek popping, perekaman
di lokasi terbuka biasanya menggunakan wind screen yang berfungsi sebagai peredam
angin.
5. Impedance
Secara teknis, impedance merupakan kombinasi antara tahanan arus searah (DC
resistance), tahanan arus bolak – balik (induktansi) dan rangkaian arus bolak-balik (AC
circuit) yang menghasilkan penguatan pada sinyal lemah. Untuk mencapai hasil yang
maksimal, impedansi input dari alat perekam atau mixer harus sesuai dengan impedansi
dari microphone.
AUDIO CONSOLE
AUDIO MIXING
Alat elektronik ini mempunyai sebutan lain seperti Audio Mixing Board, Audio Mixing
Desk, Audio Mixer, atau terkadang oleh para professional hanya disebut sebagai desk atau
board saja. Untuk proses perekaman audio di lokasi pembuatan program jurnalistik atau film,
biasanya alat ini memiliki dimensi yang relatif kecil dan mempunyai jumlah input yang sedikit.
Alat mixing ini digunakan di banyak tempat seperti di studio rekaman, public address
system, sound reinforcement system, penyiaran, televisi, dan post produksi film.
FUNGSI
Secara umum, untuk menerima sumber suara yang relatif banyak, kemudian dilakukan
pencampuran (mixing) supaya hasilnya mempunyai keluaran yang lebih sedikit. Alat ini juga
dapat merubah level, timbre atau dinamik dari suara.
BAGIAN
Secara umum, alat ini terdiri dari:
1. Input Channel
Jenis input channel dapat dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan tiga kategori
yang berbeda:
Berdasarkan besarnya level input dari sumber suaranya (mic in atau line
in).
Microphone input berguna untuk menerima signal audio yang
berasal dari microphone dynamic atau kondensor. Line in berguna untuk
menerima signal audio yang mempunyai level standart (sekitar 1 volt),
biasanya signal audio yang bermuatan line level ini berasal dari digital
keyboard; CD player; DVD player; MP3 player; Ampli gitar; bass; tape; dan
lain sebagainya.
Berdasarkan jenis koneksinya (balance atau unbalance).
Pada alat professional audio, biasanya seluruh koneksi adalah
balance. Jenis koneksi balance ini digunakan agar noise yang dihasilkan
oleh signal analog yang dihantarkan oleh kabel dapat diminimumkan. Jika
koneksinya unbalance, maka kita harus merubahnya menjadi balance
dengan menggunakan alat “Direct Injection Box” (DI – Box).
DI – Box
Berdasarkan jenis sumber suaranya (mono atau stereo).
Khusus untuk sumber-sumber suara stereo seperti CD player;
effect processor; digital keyboard; tape; dan sebagainya, biasanya
tersedia channel stereo input, stereo channel, atau stereo aux return.
Jenis stereo input dapat mengontrol stereo input dari peralatan yang
bersangkutan. Sedangkan untuk sumber suara mono, tinggal
dikoneksikan pada line / channel mixer sesuai kebutuhan.
2. Output Channel
HEADROOM
Pada mixer kelas menengah kebawah, biasanya hanya bagian mic in saja yang
mempunyai fasilitas gain atau trim atau sense yang berasal dari kata sensitivity. Gain ini
berfungsi untuk menyelaraskan impedansi microphone pada mixer. Proses ini dalam bahasa
sehari-hari yang digunakan oleh para soundman disebut pencarian headroom. Jika pencarian
headroom ini salah, maka akan terjadi distorsi karena signal yang masuk menjadi terlalu besar.
Salah satu cara untuk mengetahui bahwa signal kita sudah berada di head room atau
belum, caranya dengan menggunakan fasilitas lampu led yang ada disetiap channel. Biasanya
mempunyai tiga warna yang berbeda, yaitu hijau, kuning, dan merah. Ini tergantung dari
fasilitas kalibrasi indikator mixer yang bersangkutan.
Biasanya, headroom berada pada daerah lampu kuning. Artinya, jika signal terlalu kecil
(berada pada daerah lampu hijau), maka gen harus diputar hingga lampu indicator menjadi
kuning. Lampu indikator yang berwarna merah menunjukkan bahwa headroom terlalu tinggi,
yang mengakibatkan terjadinya distorsi.
Headroom
PERHATIANJika muncul background sound yang tidak diinginkan (noise dan distorsi), anda tidak bisa
memisahkan suara orang dengan noisy background seperti halnya menghapus background
pada foto. Jika hal ini dibiarkan, maka background musik akan terganggu. Solusinya, anda harus
menyingkirkan sumber suara yang berpotensi menjadi noise sound background seperti AC,
handphone, dan lain-lain dari lokasi shooting atau perekaman.
Jika muncul artikulensi talent yang buruk akibat refleksi suara yang terlalu tinggi,
solusinya adalah dengan mendekatkan mic ke sumber suara. Gunakan selalu headphone untuk
mengevaluasi hasil perekaman yang anda lakukan.
Jika muncul suara desis atau getaran pada signal suara, maka solusinya adalah jika
menggunakan monitor, lepaskan kabel kamera dan gunakan baterai. Lepaskan juga kabel S
video dan lakukan pengecekan terhadap kualitas kabel.
OPERASIONAL PADA SISTEM PENYIARAN
Pada sistem operasional penyiaran televisi, biasanya kita mengenal dua bagian mixing
console yang masing-masing melakukan proses sesuai dengan kebutuhan dan berlangsung
secara simultan dalam sebuah produksi program acara. Dalam sistem operasional penyiaran,
terbagi menjadi:
Mixer untuk FoH (Floor of House)
Audio mixer yang digunakan untuk melakukan mixing guna memenuhi
kebutuhan floor (studio dan lapangan) penonton yang berada di tempat dimana
pertunjukan berlangsung.
FoH Audio Mixer
Mixer broadcast
Audio mixer yang digunakan untuk melakukan mixing guna memenuhi
kebutuhan broadcast penyiaran.
AUDIOMAN
PENGERTIAN
Audioman adalah seseorang yang menguasai sistem audio dan bertanggung
jawab terhadap kualitas audio, dan mengoperasikan mixer audio secara professional
sesuai dengan kebutuhan produksi program.
Audioman adalah seseorang dengan keahlian dan pengalaman dalam
memproduksi dan mencampurkan suara melalui proses analog dan digital. Bisa berasal
dari banyak latar belakang jurusan seperti teknik listrik atau seni.
Seorang Audioman umumnya sudah terbiasa dengan rancangan, instalasi, dan
kegiatan dari merekam suara, menambah suara, atau alat-alat penyiaran suara
termasuk konsol dalam format yang besar dan yang kecil.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab terhadap kualitas audio baik secara teknis maupun non
teknis.
Memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat mengatasi
apabila terjadi gangguan.
Mengetahui karakter mic dan peralatan audio yang lainnya dan mempersiapkan
peralatan audio sesuai dengan yang dibutuhkan.
Berkoordinasi dengan program director / producer dan rekan kerja yang lain
selama proses produksi program televise berlangsung.
Mengoperasikan mixer audio dengan baik dan professional.
PRODUK YANG DIHASILKAN
Menghasilkan kualitas audio yang baik dan prima sesuai dengan standar yang
ditetapkan baik secara teknos maupun non teknis.
TOLOK UKUR KEBERHASILAN
Tidak melakukan kesalahan pada saat menjalankan operasional produksi
program.
Program berjalan lancar, tidak ada kendala pada teknis audio.
Berkoordinasi dengan baik dengan program director, producer, dan crew
pendukung yang lain.
HUBUNGAN KERJA
Jabatan Audioman berhubungan langsung dengan program director dan secara
tidak langsung dengan technical director dan producer.
Secara structural berada dibawah koordinasi supervisor audioman.
KUALIFIKASI
Pendidikan : D3 / SMA dengan catatan pengalaman dan menguasai
teknik
Pengalaman : lebih diutamakan mengetahui instalasi audio
Pengetahuan : produksi program audio visual atau audio saja
SOP AUDIOMAN
Persiapan produksi
Melaksanakan set up peralatan sistem audio untuk tugas luar.
Cek kondisi peralatan audio (audio mixer, microphone, accessories, dan lain-
lain).
Melakukan alignment sistem audio bersama TD (dengan test pattern).
Melakukan check sound dan mixing audio pada saat latihan.
Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sistem tata
suara.
Mengikuti general rehearsel / run true program.
Terima dan baca run down acara.
Mengikuti breafing
Untuk acara rekaman, semua crew tiba di tempat tugas satu jam sebelum jam
booking.
Untuk acara live, semua crew tiba di tempat tugas tiga jam sebelum jam booking.
Terima dan baca schedule audioman per minggu.
Pelaksanaan produksi
Memastikan seluruh crew berada dan siap di post masing-masing selambat-
lambatnya satu jam sebelum acara dimulai.
Melakukan tes jeringan intercom / komunikasi.
Melakukan final check seluruh sistem peralatan audio yang dipakai.
Membaca run down acara.
Melakukan mixing / mengoperasikan mixer audio dengan professional sesuai
dengan kebutuhan produksi program acara.
Bila diperlukan, memberi masukan, dan berdiskusi dengan produser mengenai
tata suara program acara.
Berkoordinasi dengan TD mengenai segala hal yang berhubungan dengan teknis
peralatan.
Bekerjasama dengan segenap tim produksi lainnya.
Dapat mengambil keputusan apabila ada masalah teknis dan segera melaporkan
kerusakan pada maintenance apabila tidak dapat ditangani sendiri.
Selalu siap ditempat pada saat acara sedang berlangsung.
Selesai produksi
Melaksanakan dismantle peralatan audio (kabel dan aksesoris untuk tugas luar).
Mematikan semua peralatan yang perlu dimatikan sesuai dengan prosedur dan
melakukan perawatan terhadap peralatan.
Mengembalikan semua peralatan pada tempat penyimpanan semula dan
melakukan pemerikasaan ulang.
Memberi laporan kepada petugas pengisian operation sheet.
Menyerahkan kembali kunci gudang peralatan kepada petugas jaga setelah acara
selesai.
Jangan lupa absen sebelum pulang.
AUDIO UNTUK PRODUKSI
MENYUSUN KEBUTUHAN
Kebutuhan audio untuk setiap produksi berbeda-beda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh:
1. Jenis program
2. Lokasi produksi
3. Jumlah dan jenis performance
CHANNEL LIST
Disamping menyusun kebutuhan peralatan audio, pertimbangan penting lainnya adalah
membuat kalkulasi audio input/ audio source. Karena proses produksi sangat
mempertimbangkan banyak hal, maka pada saat persiapan produksi sebuah program perlu
dibuat channel list.
Channel list merupakan daftar kebutuhan audio input. Channel list mencantumkan
semua kebutuhan source audio dari mic, CD player, Tape, dan sebagainya. Jumlah dari
keseluruhan input ini yang menjadi dasar pertimbangan untuk menentukan jenis mixer audio
yang akan dipakai, jenis microphone, dan aksesoris lainnya.
Misalnya, untuk performance sebuah musik band yang terdiri dari bass, gitar, keyboard,
dan vokal, maka setidaknya membutuhkan 12 channel audio yang terdiri dari:
1. 7 drum set mic
2. 1 gitar
3. 1 bass
4. 1 keyboard
5. 1 mic untuk vokalis
6. 1 untuk cadangan
Beberapa hal yang perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan lainnya adalah:
Proses perekaman, langsung atau tidak langsung.
Karena konfigurasi dan karakteristiknya, microphone cardioids paling
banyak digunakan dalam sistem rekaman langsung baik dalam film maupun
video meskipun sering terjadi off axis. Untuk jarak dekat, penggunaan cardioids
menghasilkan suara yang bagus, namun untuk jarak yang lebih jauh atau diluar
ruangan, maka yang dibutuhkan adalah super / hypercardioid.
Menentukan jenis microphone dengan memperhatikan polar patternnya.
Kalau semua jenis microphone diatas tidak memungkinkan, maka
dipergunakan wireless mic.
PENEMPATAN MICROPHONE
Usahakan sedekat mungkin, tetapi tetap diluar frame kamera. Jarak yang dianjurkan dua
kaki. Jarak mic yang terlalu dekat akan menimbulkan bass tip up (menonjolnya suara rendah).
Posisi normal adalah diatas dengan sudut 45 derajat dan didepan sumber suara. Posisi mic
diatas dan mengarah 45 derajat kebawah akan sangat menguntungkan dalam kontinuitas
atmosfir. Perubahan angle kamera tidak terlalu banyak merubah atmosfir yang ditangkap.
SUBJEK BERGERAK
Shoot dimana aktor atau talent bergerak dan microphone harus bergerak agar jarak dan
sudut pengambilan suara tidak berubah.
MICROPHONE, BOOM, DAN LIGHTING
Boom sebaiknya berada pada sisi yang berlawanan dengan angle key light. Pada long
shoot, boom ditempatkan sejauh mungkin dari angle key light.
Tata cahaya hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga cahaya yang diarahkan ke
sebuah adegan berbeda dengan yang diarahkan ke background. Cahaya lampu yang
menimbulkan bayangan tajam dibatasi, usahakan hanya key light saja yang menimbulkan
bayangan tajam sementara back light dan fill light diusahakan lebih lunak.
BLOCKING LIGHTING
Back Light
Edge light areaEdge light area
Side light Side light
Fill light areaFill light area
Key light
Key light area
WIRELESS
Terdiri dari tiga bagian:
1. Microphone berbentuk mini dan bersifat omni directional.
2. Pemancar (transmitter)
3. Penerima (receiver)
Wireless disatu sisi memiliki banyak keuntungan karena suara yang dihasilkan
berkualitas bagus, tapi disisi lain penggunaan wireless tidak akan membentuk dimensi atau flat.
Disamping itu, dengan penggunaan gelombang frekwensi, sangat rentan terjadinya gangguan.
AUDIO SYSTEM
CONNECTOR
Ada berbagai jenis connector yang digunakan dalam instalasi audio. Umumnya, jenis-
jenis connector yang dipakai dalam proses perekaman suara atau instalasi sistem audio seperti:
1. Jack Phono / TRS
Ada beberapa ukuran Jack Phono, besar dan kecil. Masing-masing memiliki
adapter untuk menyesuaikan dengan perangkat audio yang lain. Jack phono satu ring
untuk suara mono, sedangkan dua ring untuk suara stereo.
Jack Phono biasanya digunakan untuk:
Headphone dan earphone
Biasanya digunakan jack phono dengan ukuran 3.5 milimeter.
Microphone
Digunakan untuk menghubungkan microphone dengan tape atau alat
perekam.
Personal computer sound cards
DIgunakan 3.5 milimeter jack plug untuk line in (stereo), line out (stereo),
headphone / loudspeaker out (stereo), dan microphone input.
Electric guitar
Pada umumnya, gitar listrik menggunakan ¼ inch mono jack sebagai
output connectornya.
Instrument amplifiers
Menggunakan ¼ inch jack connectors untuk input, loudspeaker output,
line output, foot switches and effect pedals, dan effect loops.
Electronic keyboards
Menggunakan jack yang sama seperti gitar listrik dan amplifiers pada
umumnya.
Electronic Drums
Menggunakan Jack connectors untuk menghubungkan sensor pads ke
synthesizer atau MIDI encoder.
Modular Synthesizers
Umumnya menggunakan mono jack connectors untuk menimbulkan
patch.
Mixing desk
Menggunakan stereo jack connectors untuk balance microphone inputs.
Camera
Beberapa kamera menggunakan 2.5 milimeter jack connector untuk flash
synchronization input.
DC power connectors
Beberapa peralatan kecil seperti audio cassette player menggunakan dua
konduktor 3.5 Milimeter atau 2.5 milimeter jack connector sebagai DC power
connectors.
CCTV
Di kamera CCTV dan video encoders, mono audio in (yang berasal dari
microphone yang berada di dalam atau didekat kamera CCTV), dan mono audio
out ( yang ditujukan ke speaker yang berada di dalam atau didekat kamera CCTV)
disediakan didalam satu connector yang terdiri dari tiga jack connector.
2. Cannon / XLR
Connector XLR merupakan connector yang banyak digunakan pada sistem
instalasi audio professional. Cannon merupakan brand pertama yang menciptakan
connector jenis ini. Kemudian, connector ini lazim disebut dengan connector / jack
cannon. Terdiri dari dua jenis, yaitu:
MALE
Pada bagian atas, biasanya terdapat tambahan untuk grounding untuk
mengurangi efek arus listrik karena plat ini berhubungan dengan body jack
cannon.
FEMALE
Tambahan grounding juga berfungsi untuk mereduksi efek sengatan
listrik ketika tangan kita memegang kepala connector ini.
3. RCA
Connector ini diperkenalkan oleh industry broadcast Amerika pada tahun 1940 -
an yang kemudian dipergunakan luas pada produk elektronik sebagai standard
connector AV untuk alat elektronik. RCA merupakan singkatan dari Radio Corporation
of America.
Biasanya, connector ini digunakan untuk power connector, RF connector, dan
sebagai connector untuk loudspeaker. Connector ini juga dibagi dalam tiga warna,
merah untuk channel sebelah kiri, putih untuk channel untuk audio stereo, dan kuning
untuk channel video. Ketiga jack warna ini biasa ditemukan pada hamper semua
peralatan audio dan video. Dan biasa ditemukan di bagian depan TV set modern.
Masalah pada jack ini adalah bahwa setiap channel membutuhkan kabel sendiri.
Misalnya pada audio cassette player membutuhkan 4 connector. Dua untuk input dan
dua untuk output.
BALANCE
UNBALANCE
Beberapa perangkat audio khususnya yang berkualitas rendah (tidak digunakan untuk
audio broadcast atau pertunjukan yang membutuhkan kualitas audio yang prima) biasanya
mengunakan sistem unbalance. Perangkat audio jenis ini hanya memunculkan suara mid to
high misalnya pada speaker di masjid atau pada speaker toa.
KURVA
LOCATION SOUND
Perhatian crew pada saat shooting umumnya tertuju pada pengambilan gambar
sementara usaha untuk mendapatkan suara yang berkualitas sering kali dikesampingkan.
Padahal kualitas rekaman gambar yang memiliki kekurangan dapat ditutupi dengan
memasukkan rekaman audio yang berkualitas. Rangkaian gambar yang kualitasnya tidak
seragam (tinggi rendah) bisa disatukan menjadi sebuah masterpiece setelah digabungkan
dengan rekaman audio yang prima. Inilah rahasia kesuksesan Hollywood.
Sebaliknya, kualitas rekaman audio yang tinggi rendahnya tidak dapat digabungkan
dengan bantuan gambar. Satu sesi atau cuplikan kecil audio berkualitas rendah dapat
menjadikan konsentrasi penonton menjadi buyar yang mengakibatkan hilangnya kontinuitas
ilusi yang terbentuk dari sebuah film. Location sound yang berkualitas sangat berpengaruh
terhadap ilusi pemirsa.
Location sound yang berkualitas merupakan kunci dari suatu adegan yang hebat. Dan
dengan meng-capture suara yang berkualitas jauh lebih sulit daripada meng-capture gambar,
maka kualitas rekaman suara yang tinggi harus tetap dijaga. Location sound adalah kualitas
suara yag berasal dari tempat dimana proses perekaman berlangsung.
DIRECT VS REFLECTION
Suara yang sampai ke telinga kita bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Suara yang langsung berasal dari sumbernya (direct sound)
2. Suara yang berasal dari pantulan (reflection sound)
Bayangkan diri anda dan seorang teman anda berada di sebuah aula. Teman anda
berbicara kepada anda dengan jarak 1 meter didepan anda. Suara yang keluar dari mulutnya
akan tersebar ke seluruh ruangan. Namun, karena jarak anda dekat, telinga anda lebih dominan
mendengar suara yang keluar dari mulut teman anda dibanding suara gema yang terdengar dari
seluruh penjuru ruangan.
Lalu, teman anda berlari mengitari ruangan sambil tetap berbicara. Kali ini, suara yang
tertangkap telinga anda tidak sepenuhnya dating dari mulutnya. Pantulan suara teman anda
dari lantai, dinding, dan langit – langit ruangan juga masuk ke telinga anda. Saking banyaknya
suara pantulan dengan frekwensi dan kecepatan yang beragam, maka sulit bagi anda untuk
mencerna isi pembicaraan.
Maka, dalam proses perekaman suara, crew harus meletakkan microphone sedekat
mungkin dengan sumber suara. Apalagi bila perekaman dilakukan diruangan yang lantai,
dinding, dan langit – langitnya terbuat dari bahan yang permukaannya keras.
Berbagai hal diatas hendaknya dijadikan bahan pertimbangan saat mengambil
keputusan untuk melakukan proses perekaman suara. Misalnya menentukan jenis microphone
dan jenis aksesorisnya. Maka, perekaman merupakan hasil analisa anda terhadap location
sound.
HEADPHONE
Untuk memonitor dan mengevaluasi lokasi audio, sangat disarankan menggunakan
headphone. Background noise sering muncul direkaman tanpa disadari, dengan headphone
semua suara yang tertangkap oleh microphone dapat terdengar dengan jelas. Audioman harus
memperhatikan suara angin, desis, dan distorsi karena suara-suara ini tidak dapat dihapus pada
sesi editing.
Peran headphone dalam merekam location sound sama esensialnya dengan peran
viewfinder pada kamera dalam rekaman gambar. Headphone yang cocok digunakan untul
location sound memiliki karakteristik sebagai berikut:
Menutup seluruh telinga sehingga suara embiance tidak masuk.
Sensibilitasnya harus sesuai dengan kamera sehingga memungkinkan memonitor
dan mengurangi ambient tanpa melalukan distorsi.
Dapat dilipat sehingga lebih portable.
Memiliki jack yang sesuai dengan kamera atau perangkat teknis audio yang lain
(misal VTR) tanpa menggunakan adapter.
Bukan dari jenis headphone yang dipakai untuk walkman atau sejenisnya.
PENYUTRADARAAN TVSIAPA ITU….
1. Program Director / Pengarah Acara
Adalah seseorang yang bertugas untuk mengintegrasikan unsur-unsur
pendukung produksi dalam sebuah produksi program acara televisi dan bertanggung
jawab terhadap aspek teknis maupun estetis serta mampu menterjemahkan sebuah
gagasan / naskah / rundown sebuah program acara kedalam pelaksanaan produksi
program siaran.
Seorang Program Director TV hendaknya:
Memahami type of program
Menguasai manajemen produksi
Mendalami sinematografi
Mendalami dramaturgi
Mampu menggunakan peralatan produksi
Dapat menterjemahkan gagasan kedalam eksekusi sebuah program acara TV
(menggabungkan hal teknis dan seni).
2. Sutradara Televisi
Adalah seorang yang mempunyai profesi manyutradarai program acara televisi
baik untuk drama maupun non drama dalam produksi single maupun multi kamera.
3. Producer Director
Adalah seorang yang mendesain sebuah produksi program acara sekaligus
bertanggung jawab terhadap teknis eksekusi produksi program tersebut.
TYPE OF PROGRAM
1. News
Terdiri dari berita, talk show, documenter, magazine atau feature, dan lain-lain.
2. Entertainment
Terdiri dari Musik, film atau sinetron, variety show, kuis, dan lain-lain.
TYPE OF PROGRAM AGB NELSON
Disusun Nelson bersama dengan stasiun TV untuk bahan dasar penentuan klasifikasi.
Disusun sebagai langkah atas perkembangan program yang semakin variatif dan kompleks dan
untuk membagi kategori sesuai dengan target audience serta kepentingan program agar sesuai
dengan opposition program. Terdiri dari series, movies, entertainment, children, information,
education, news, religious, sport, special, dan filler.
MANAJEMEN PRODUKSI
Tahapan produksi program televisi secara umum dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Pra Produksi
Menentukan tema atau topik.
Melakukan riset dan observasi.
Menyusun naskah dan rundown.
Menyiapkan breakdown equipment dan kebutuhan lainnya.
Melakukan technical meeting.
2. Produksi
Melakukan pengambilan gambar baik live maupun taping.
3. Pasca Produksi
Blocking untuk wawancara dengan tiga kamera:
Sepakati bahasa komando
Standby
Aba-aba untuk meminta kepada seluruh pendukung acara baik crew maupun
pembawa acara untuk bersiap-siap memulai acara atau program. Dapat juga berarti
aba-aba untuk kameraman agar jangan merubah komposisi gambar karena akan
diambil.
Countdown
Hitungan mundur untuk member aba-aba agar program dimulai sesuai waktu
yang ditentukan. Dapat juga berarti memberikan jeda waktu pada proses recording
antara satu adegan dengan adegan yang lainnya untuk mempermudah proses
editing.
Action
Aba-aba untuk pembawa acara atau aktor dan aktris untuk memulai adegan atau
aksinya sesuai dengan naskah atau skrip. Dalam produksi program besar yang
melibatkan banyak orang, komando dari director diteruskan kepada floor director.
Take / On
Aba-aba untuk kameraman sebagai tanda gambarnya diambil, biasanya
dilakukan untuk produksi program dengan multi kamera.
Take two, Take three, dan seterusnya
Isyarat untuk meminta untuk dilakukan pengambilan gambar ulang karena
pengambilan gambar pertama terjadi kesalahan atau hasilnya tidak memuaskan.
Rolling / Play
Aba-aba kepada VTR operator untuk memulai pemutaran video tape. Bisa juga
berlaku sebagai aba-aba untuk memulai perekaman.
Wide shoot atau Tide Shoot
Perintah kepada kameraman untuk pengambilan sudut gambar lebar atau
sempit.
Cut
Perintah untuk memotong adegan.
Clear
Komando sebagai isyarat bahwa seluruh kegiatan produksi telah usai. Dapat juga
berarti proses pengambilan gambar pada satu scene telah usai atau pengambilan
gambar pada satu tempat telah usai dan diteruskan ke tempat berikutnya.
Floor direction
Siaran langsung
Selambat-lambatnya satu jam sebelum dimulai, PD harus berada ditempat duduknya.
Memeriksa sekali lagi script dan rundown acara.
Membuka semua channel interkom dan mengucapkan salam kepada seluruh crew.
Beritahu bahwa anda adalah PD yang bertugas hari ini dan anda sudah berada
ditempat.
Meninggalkan tempat duduk untuk menemui FD, stage crew, coordinator
kameraman, dan crew lain. Memastikan semua berjalan sesuai dengan rehearsal.
Menemui pembawa acara atau talent dan pendukung acara lainnya untuk
memberikan semangat.
15 menit sebelum acara dimulai sudah kembali ke tempat duduk untuk memeriksa
grafik, VT bumper program, dan audio.
Memberi komando untuk persiapan pengambilan gambar atau adegan yang pertama
kepada seluruh crew.
Pada menit yang ditentukan, lakukan countdown dan acara atau program siap
dimulai.