01. dental sterilization (11062012)
DESCRIPTION
sterilisasiTRANSCRIPT
ISTILAH2 DLM STERILISASI Antiseptik : zat yang dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisma …. pada jaringan hidup. Asepsis : keadaan bebas dari infeksi. Bakteriostatik : keadaan dimana pertumbuhan dan
perkembangbiakan dari bakteri dihambat. Dekontaminasi : metode pencucian, desinfeksi dan
sterilisasi untuk menghilangkan kuman-kuman yang melekat pada peralatan medis.
Desinfeksi : suatu cara/tindakan dengan mempergunakan bahan kimia untuk mematikan bakteri vegetatif, virus dan jamur tetapi tidak mematikan spora.
Desinfektan : zat (biasanya zat kimia) yang digunakan dalam desinfeksi
Sterilisasi : suatu cara/tindakan yang dilakukan secara fisik & kimia untuk membunuh atau menghancurkan semua mikroorganisma termasuk bakteri, kuman patogen & spora yg melekat pada peralatan medis.
DEKONTAMINASI
Pengertian Pengertian suatu proses untuk menghilangkan mikroorganisme dan kotoran yang suatu proses untuk menghilangkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada alat kesehatan sehingga aman untuk pengolahan selanjutnya.melekat pada alat kesehatan sehingga aman untuk pengolahan selanjutnya.
Tujuan : Tujuan : 1. Mencegah penyebaran infeksi.1. Mencegah penyebaran infeksi. 2. Mematikan mikroorganisme dan kotoran lain yang tidak tampak.2. Mematikan mikroorganisme dan kotoran lain yang tidak tampak. 3. Mempersiapkan alat untuk kontak langsung dengan desinfektan.3. Mempersiapkan alat untuk kontak langsung dengan desinfektan. 4. Melindungi petugas dan pasien.4. Melindungi petugas dan pasien.
Indikasi :Indikasi :1. Alat kesehatan bekas pakai, tumpahan darah/ cairan tubuh.1. Alat kesehatan bekas pakai, tumpahan darah/ cairan tubuh.2. Permukaan meja/ permukaan lain yang mungkin tercemar darah/ 2. Permukaan meja/ permukaan lain yang mungkin tercemar darah/
cairan tubuh lainnya.cairan tubuh lainnya.
3. Linen bekas pakai yang tercemar cairan tubuh pasien.3. Linen bekas pakai yang tercemar cairan tubuh pasien.
Persiapan : Larutan natrium hipoklorit 0,5% untuk dekontaminasi alat kesehatan
dan tumpahan darah/ cairan tubuh, linen tercemar. Larutan natriumhipoklorit 0,05% untuk dekontaminasi permukaan meja
periksa/ permukaan meja bedah/ bahan lain yang tidak berpori-pori. Air mengalir. Gelas ukur. Wadah plastik untuk menampung larutan natrium hipoklorit. Sarung tangan rumah tangga. Jubah/ apron kedap air. Kaca mata/ pelindung wajah.Prosedur Standar Dekontaminasi : Alat tenun terkontaminasi hipoklorit 0,5% (12 -20 menit). Alkes terkontaminasi hipoklorit 0,5% (10 menit). Tumpahan darah atau cairan tubuh hipoklorit 0,5% (10 menit). Meja kerja/ meja operasi hipoklorit 0,05% (dilap).
DESINFEKSI
suatu proses untuk menghilangkan sebagian atau semua mikroorganisme dari alkes kecuali endospora bakteri. Sebelum desinfeksi dilakukan dekontaminasi dan pencucian.
Selama masih dapat melakukan sterilisasi jangan lakukan desinfeksi tingkat tinggi, kecuali daerah terpencil dimana sterilisasi tidak dapat dijalankan.
Tiga cara desinfeksi :
* Rebus : Diamkan dalam air mendidih selama 20 menit.
* Uap : tutup dalam uap air mendidih selama 20 menit.
* Kimiawi : rendam dalam desinfektan seperti formal dehyd 8%.
STERILISASI
adalah suatu proses untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme dari alkes termasuk endospora bakteri.
Sebelum dilakukan sterilisasi harus dilakukan dekontaminasi dan pencucian.
Tiga cara sterilisasi ;
* Pemanasan kering 170 oC : selama 60 menit.
* Uap bertekanan tinggi - autoclaf 121 oC : selama 20 -30 menit.
* Kimiawi : rendam dalam larutan desinfektan 10 - 24 jam
TUJUAN STERILISASI
Menghindarkan infeksi silang melalui mulut, sistem pernafasan dan secara sistemik antar pasien atau pasien dengan petugas klinik.
Menghindari infeksi lokal dan sistemis pasca perawatan yang diakibatkan masuknya mikroflora pasien tersebut melalui jaringan luka.
Menghindarkan infeksi nosokomial. Alat-Alat dapat terpelihara, tahan lama dan
dipergunakan sewaktu-waktu.
Pembagian Sterilisasi Alat-Alat Kesehatan Gigi.Alat kesehatan gigi yang dapat disterilkan adalah: Yang terbuat dari logam, misalnya pinset, tang. Yang terbuat dari kaca, misalnya tabung injeksi, piring petri,
kaca mulut. Yang terbuat dari karet, misalnya sarung tangan karet. Yang terbuat dari ebonit, misalnya suction cannula. Yang terbuat dari email, misalnya mangkuk ginjal. Yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, kapas dan
tampon.
STERILISASI KIMIAWI
Bukan cara yang dianjurkan, lebih dianjurkan menggunakan autoclave atau desinfektor air panas. Desinfektan kimia tidak tepat untuk sebagian besar peralatan golongan resiko tinggi, kecuali alat yang rusak bila dipanaskan. Desinfektan kimia ini sering digunakan untuk alat-alat beresiko sedang seperti termometer, atau untuk dekontaminasi permukaan.
Penggunaan bahan-bahan kimia untuk proses desinfeksi kurang dapat diandalkan, dan hanya dipakai bila tidak ada pilihan lain. Cara ini memerlukan tindakan pengawasan yang ketat karena bahayanya bagi kesehatan dan keamanan petugas, para petugas kesehatan yang sering menggunakan zat-zat beracun yang mudah menguap sebaiknya memasang kipas anginpenghisap atau menggunakan tutup kepala selama bekerja.
Keuntungan: Waktu yang dibutuhkan relatif singkat. Sedikit karat pada logam baja. Bersifat bakterisid, sporosid dan juga membunuh virus.
Kerugian: Bersifat korosif, larutan Natrium Hiphoklorit, Iodida
dan Fenol bersifat korosif terhadap peralatan dan permukaan.
Variasi efek terhadap mikroorganisme yang berbeda.
Ketidakstabilan dan perbedaan tingkat daya membunuh bakterinya.
Desinfektan tidak akan berkerja bila bertemu dengan senyawa organik, deterjen tertentu, air sadah dan beberapa material seperti karet dan plastik.
Ada beberapa larutan kimia yang pedih (iritatif), beracun dan berbahaya, seperti uap Formaldehid dan Glutaraldehid.
STERILISASI PANAS
Flamingadalah proses sterilisasi instrumen atau bahan dengan cara melewatkannya di atas
api spiritus 3 kali.
Keuntungan: Mudah, Murah,
Kerugian: Alat menjadi tumpul, Alat berubah warna menjadi hitam, Alat mudah rusak
dan rapuh.
Prosedur Kerja: Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih bilas di bawah air
mengalir. Keringkan dengan handuk bersih. Lewatkan di atas api spiritus sebanyak 3 kali.
STERILSASI PANAS
Boiling
adalah proses mensterilkan instrumen yang dilakukan dengan cara menggodok dalam air mendidih (1000C) selama 15-30 menit dihitung setelah air mendidih, dengan menggunakan alat boiling desinfector atau panci dengan kompor.
Keuntungan: Alat yang digunakan/sterilisator sederhana, Mudah digunakan,
Harganya murah.
Kerugian: Membutuhkan waktu relatif lama. Tidak dapat digunakan untuk bahan cair, kain, kapas dan bahan lain
yang tidak tahan panas. Dapat menimbulkan karat pada alat-alat yang terbuat dari logam
Prosedur Kerja:BOILING Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai
bersih bilas di bawah air mengalir. Keringkan dengan handuk bersih. Rebus dalam air mendidih (1000C) selama 15-30
menit (dihitung setelah air mendidih. Setelah selesai sterilisator dimatikan. Alat diambil dengan korentang steril dan letakan di
atas handuk steril kemudian disimpan.
Hawa Panas (Dry Heat)
proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme dgn mengalirkan udara kering panas yang tinggi mempergunakan oven.
Keuntungan: Dapat digunakan untuk sterilisasi bahan minyak dan bubuk,
Tidak menimbulkan karat.Kerugian: Temperatur tinggi dapat merusak beberapa sambungan pada
alat-alat yang disterilkan. Tidak dapat digunakan untuk plastik, karet dan kain. Memerlukan waktu lama.
Prosedur Kerja
Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih bilas di bawah air mengalir.
Keringkan dengan handuk bersih. Alat dibungkus kain linen/tinfoil/aluminium foil atau kertas khusus. Letakan dan atur alat dalam oven, kemudian panaskan dengan
ketentuan suhu 1600C waktu sterilisasi selama 2 jam atau suhu 1800C waktu sterilisasi 1 jam.
Setelah selesai matikan oven, tunggu sampai dingin, kemudian alat-alat diambil dengan korentang steril dan simpan dengan pembungkusnya.
Catatan: Untuk tampon, cotton roll dll, dibungkus terlebih dahulu atau dimasukan
ke dalam dressing drum sebelum dimasukan ke dalam sterilisator.
Uap (Autoclave/Steam Under Pressure)adalah proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme dengan
menggunakan uap air disertai tekanan Instrumen yang sudah dibersihkan dapat disterilisasi dengan autoklaf, walaupun
cara ini memberikan hasil yang memuaskan namun tidak dapat dipergunakan untuk alat-alat yang rusak bila terkena panas atau uap. Autoklaf mensterilisasi dangan cara memindahkan panas hasil kondensasi ke mikroorganisme yang ada di permukaan instrumen. Oleh karena itu isilah autoklaf secukupnya sehingga memungkinkan semua permukaan instrumen dapat menerima paparan uap panas yang sama dari autoklaf.
Keuntungan: Dapat digunakan untuk alat dari logam, kain, gelas dan karet, Alat-alat yang
tergolong kritis dapat dibungkus, Mikroorganisme dapat dibasmi 100% steril, Kerusakan alat sedikit.
Kerugian: Kadang pada pembungkus tersisa uap air. Tidak dapat digunakan untuk mensterilkan bahan minyak atau bubuk. Harga mahal.
Sinar Infra Red
termasuk dalam radiasi electro magnetic dan mempunyai daya membunuh bakteri yang disebabkan oleh proses yang dihasilkannya.
PENYIMPANAN
Alat yang terbungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan sampai 1 minggu bila tetap kering.
Alat yang tidak terbungkus harus disimpan dalam tempat (tromol) steril. Alat yang diolah dengan desinfeksi tingkat tinggi disimpan dalam wadah
tertutup yang tidak mudah terbuka atau segera dipakai. Secara umum disimpan di lemari alat/dental kabinet/lemari UV. Untuk penyimpanan bur dan jarum-jarum untuk perawatan syaraf
(eksterpasi, reamer,file dan lentulo), setelah disterilkan di dalam piring petri, alat-alat ini bersama piringnya disimpan di dalam dressing drum steril.
Lemari alat diberi tablet formalin. Dapat juga alat-alat tersebut dengan cara membungkus dengan kain kasa
steril
INFECTION CONTROL
Background:petugas kesehatan potensial meningkatkan
penularan kepada diri sendiri dan kepada pasien dikarenakan :1. Cuci tangan yang kurang benar.2. Penggunaan alat pelindung terutama sarung tangan
yang kurang tepat.3. Menutup kembali jarum suntik secara tidak aman.4. Membuang peralatan tajam secara tidak aman.
5. Tehnik Dekontaminasi dan Sterilisasi peralatan kurang tepat.
6. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai .
Pencegahan Infeksi Silang
1. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang.2. Pemakaian alat pelindung diantaranya
pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksius yg lain.
3. Pengelolaan alkes bekas pakai .4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk
mencegah perlukaan.5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
HAND WASHING
I. Cara “Biasa”.Pengertian: membersihkan tangan dengan sabun dan air bersihPersiapan:
air bersih (air mengalir). sabun biasa/sabun yang mengandung zat anti septik. sikat kecil yang lunak/lembut. handuk/lap bersih.
Pelaksanaan: lepaslah lebih dahulu jam tangan, perhiasan di tangan seperti cincin,
gelang,dsb, dan gulung lengan baju sampai siku. basuhlah tangan dengan air mengalir dari ujung jari sampai batas siku. gunakan sabun biasa/antiseptik selama kurang lebih 1 menit. kuku disikat dengan sikat kecil yang lembut. setelah itu tangan dibilas dengan air bersih. keringkan tangan dengan lap/handuk bersih.
HAND WASHINGII. Cara “Desinfeksi”.
Pengertian: mencuci tangan dengan larutan desinfektan, disabuni dibilas dengan air bersih dan dikeringkan dengan lap bersih.
Persiapan: alat/bahan yang dibutuhkan sama dengan alat/bahan cuci tangan
dengan cara biasa. larutan desinfektan, misalnya Lysol dengan konsentrasi 5 %.
Pelaksanaan: lepaslah lebih dahulu jam tangan, perhiasan di tangan seperti
cincin, gelang,dsb, dan gulung lengan baju sampai siku. basuhlah tangan dengan air mengalir dari ujung jari sampai batas
siku. rendam tangan dalam larutan desinfektan selama 2 menit. gunakan cairan antiseptik selama kurang lebih 1 menit. kuku disikat dengan sikat kecil yang lembut. setelah itu tangan dibilas dengan air bersih. keringkan tangan dengan lap/handuk bersih.
HAND WASHINGIII. Cara “Steril”.
Pengertian: mencuci tangan secara suci hama, bila akan melakukan/membantu melakukan pembedahan.
Persiapan: air bersih (air mengalir) yang keluar dari kran bertangkai panjang. sabun biasa/sabun yang mengandung zat anti septik misalnya Phisohex. sikat steril kecil yang lunak/lembut. handuk/lap steril.
Pelaksanaan: lepaslah lebih dahulu jam tangan, perhiasan di tangan seperti cincin,
gelang,dsb, dan gulung lengan baju sampai siku. basuhlah tangan dengan air mengalir dari ujung jari sampai batas siku. gunakan cairan antiseptik selama kurang lebih 2 menit. kuku disikat (10x) dengan sikat kecil yang lembut. tangan dibilas dan diarahkan ke atas sehingga air dapat mengalir ke siku. kran air ditutup dengan menggunakan siku dan keringkan tangan yang basah
dengan lap/handuk steril. Pasang sarung tangan yang sudah disterilkan.
INDIKASI CUCI TANGAN Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan melakukan
tindakan lain (ganti balutan luka, mengerjakan pekerjaan rutin. Sebelum dan sesudah membuang wadah sputum, sekret,
eksreta, cairan drain, atau darah. sebelum dan sesudah menanganani peralatan pada pasien
seperti infus set, cateter, kantong drain urine, pemasangan CVP, tindakan operatif kecil dan peralatan pernapasan.
Sebelum dan sesudah ke kamar mandi. Sebelum dan sesudah membuang ingus/ membersihkan hidung. Sebelum dan sesudah makan. sebelum dan sesudah mengambil specimen. pada saat tangan tampak kotor. sebelum dan sesudah bertugas disarana kesehatan.
ALAT PELINDUNGDIRITujuan :
Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh , sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien.jenis tindakan berisiko mencakup tindakan perawatan pasien termasuk tindakan rutin, tindakan bedah ortopedi, atopsi atau perawatan gigi dimana menggunakan bor dengan kecepatan putar yang tinggi.
Jenis alat pelindung : Sarung tangan Masker Kaca mata/ Pelindung wajah Baju kerja Sepatu karet/ bot Topi
SARUNG TANGAN
Tujuan Penggunaan : Melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lendir pasien dan benda yang terkontaminasi.
Jenis sarung tangan : 1. Sarung tangan bersih 2. Sarung tangan steril 3. Sarung tangan rumah tangga
Pemakaian Gloves (Sarung Tangan)1. Cuci tangan sebelum memakai dan
sesudah melepaskan sarung tangan2. Gunakan sarung tangan berbeda untuk
setiap pasien3. Hindari jamahan pada benda-benda lain4. Uji kebocoran sarung tangan pada proses
pencucian5.Teknik memakai dan melepaskan sarung
tangan harus dipahami
Dekontaminasi Gloves
Bilas dengan sabun bagian luar dan dalam. Periksa bocor atau tidak. Keringkan dan gantungkan terbalik. Beri talk tipis. Atur sepasang-sepasang. Taruh di stoples tertutup dan diberi tablet formalin
selama 24 jam.
Pelindung Wajah
Tujuan : melindungi selaput lendir hidung, mulut, dan mata
Jenis alat yang digunakan :
- masker
- kaca mata
- visor
Pelindung Kepala
Tujuan : mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambuut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk mellindungi kepala/rambuut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien
Pelindung Badan
Tujuan : untuk melindungi petugas dari Tujuan : untuk melindungi petugas dari kemungkinan kemungkinan genangan atau genangan atau percikan darah atau cairan percikan darah atau cairan tubuh tubuh lainnya yang dapat mencemari lainnya yang dapat mencemari bajubajuJenis :Jenis :
- Gaun pelindung tidak kedap air- Gaun pelindung tidak kedap air- Gaun pelindung kedap air- Gaun pelindung kedap air- Gaun steril- Gaun steril- Gaun non steril- Gaun non steril
Pelindung Kaki (sepatu)
Tujuan : melindung kaki petugas dari tumpahan/ percikan darah atau cairan
tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan
Jenis :
sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh ujung dan telapak kaki
Hygiene Personal1. Alat pelindung sebaiknya tersedia disetiap ruangan dalam keadaan siap pakai.2. Umumnya sekali pakai atau dipakai terpisah untuk setiap pasien.3. Penyediaan alat pelindung berkesinambungan.4. Setiap alat pelindung terkontaminasi harus disingkirkan dan segera diganti .5. Alat kotor ditempatkan dalam tempat penampungan sementara tanpa mencemari lingkungan.6. Alat tersebut dikelola lebih lanjut dengan cara dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi atau dibuang.
7. Masker harus menutupi hidung dan mulut, sampai ke pipi dan bawah dagu.
8. Celemek/ gaun pelindung kedap air harus dipakai dibawah gaun pelindung pada prosedur yg mungkin kontak dengan darah dan cairan tubuh yang banyak (misalnya, bedah cesar).
9. Sepatu pelindung harus digunakan selama didalam ruang operasi dan tidak boleh dipakai ke luar. Bisa digunakan boot dari bahan kulit atau plastik sepatu harus bersih dan sepenuhnya menutup kaki sehingga dapat melindung petugas kesehatan. Sandal, sepatu terbuka dan telanjang kaki tidak dianjurkan
Higiene Lingkungan Kerja1. Kebersihan Ruangan Klinik Gigi.
meliputi lantai, wastafel, meubelair, kamar mandi/WC, langit-langit, dinding
ruangan, pintu, jendela dan lubang ventilasi.
Syarat-Syarat:
bentuk, letak ruang dan peralatan harus sesuai dengan keperluan.
penerangan, sinar matahari dan ventilasi yang baik. dinding kamar harus licin dan mudah dibersihkan. warna dinding ruangan klinik tidak menyolok. alat-alat yang ada di ruangan itu cukup yang diperlukan saja. lantai, wastafel, meubelair harus mudah dibersihkan.
- ruang tunggu. WC atau kamar mandi harus bersih
Hyhiene Dental Unit
Kebersihan Peralatan Perlengkapan Kesehatan Gigi.
dental unit, dental chair dan dental kabinet. Penting dilakukan di sini perawatan preventif
yaitu : proses yang berkesinambungan meliputi :Sebelum perawatan, dalam perawatan dan sesudah perawatan
Kebersihan dan kerapuhan alat dan perlengkapan klinik, dapat mencerminkan karakteristik dari petugas yang bekerja di sana.
Pemeliharaan dental unit Meja instrumen/table instrument, bersihkan dengan menggunakan kapas yang
dibasahi alkohol 70%. Setiap habis memakai mata bur harus dilepas dari hand piece, kalau tidak
kemungkinan akan berkarat dan susah dilepaskan dari handpiece. Kemudian mata bur disikat dengan sikat halus dengan sabun dibilas di bawah air mengalir dan keringkan dengan handuk bersih. Buat larutan sterilisasi (lar alkohol : lar formalin = 3:1) + 100ml kemudian tuang ke dalam bengkok. Rendam mata bur dalam larutan sterilisasi selama 20 – 30 menit. Pada akhir proses sterilisasi ambil mata bur dengan korentang dan bilas dengan air suling. Keringkan dengan handuk/steril, mata bur disimpan di dalam piring petri yang telah diolesi alkohol 70%, mata bur ini bersama piring petri disimpan di dalam lemari instrumen yang telah diberi tablet formalin.
Three way syringe, bilas dengan air bersih setelah digunakan bersihkan/sterilkan tip/metal dengan alkohol 70 %.
Penghisap ludah/saliva ejector dan penghisap darah/vacuum tip/suction., cuci dan disikat dengan sikat dan sabun kemudian keringkan, setelah itu disterilkan. Perhatian: setiap pergantian pasien saliva ejector/suction harus diganti.
Spittoon bowl/cuspidor bowl, sikat dengan bubuk/cairan pembersih dan dust proof (saringan kotoran) setiap hari harus dibersihkan supaya jangan menimbulkan kebuntuan pada saluran pembuangan.
Pegangan lampu, bersihkan dengan menggunakan kapas yang dibasahi alkohol 70%.
Tempat penampungan air (water container), isi dengan air bersih dan steril sehingga saluran air untuk keperluan air pendingin handpiece dan threeways syringe tidak tersumbat.
Pemeliharaan handpiece
Tiap-tiap pasien, bagian kepala hand piece ini digosok dengan kapas yang dibasahi oleh alkohol 70%. Tiap hari alat ini setelah dipakai diputar dalam alkohol 70%, supaya sisa bekas mengebur terbuang. Memutarnya menurut arah jarum jam, kira-kira 3 menit, setelah itu diputar berlawanan dengan arah jarum jam kira-kira 3 menit lagi. Setelah diputar dalam alkohol, diputar-putar selama 3 menit lagi dengan arah seperti tadi. Kemudian alat ini disimpan dalam tempat dimana alat ini bisa diberdirikan, pemberian minyak pelumas maupun cara peletakkan sesuai aturan pabrik. Khusus air motor sewaktu menyemprotkan minyak pelumas dari pangkal hand piece harus sampai keluar ke kepala hand piece. Bila dianggap perlu dapat disterilkan dalam autoclave dengan temperatur 1350C selama 30 menit setelah sebelumnya diteteskan oli terlebih dahulu
Penanganan Limbah Klinik GigiSampah klinik gigi dipisahkan antara yang bersifat infeksius dan yang bersifat non
infeksius.Sampah infeksius disebut limbah klinik gigi dimana meliputi jaringan tubuh, cairan
tubuh, kotoran tubuh, obat-obatan dan produksi medis, kain kassa, kapas dan alat-alat suntik/pisau bedah.
Adapun penanganannya adalah sbb: Cairan tubuh (mis: saliva) dan darah di buang ke septik tang. Kecuali yang tajam, dimasukkan ke dalam kantong warna kuning (berarti isi
kantong tsb akan dibakar) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Wadah alat-alat tajam: warna kuning, tidak dapat ditembus dan memiliki
pegangan. Jasa pelayanan pengumpulan dan pembuangan limbah klinik dilakukan dengan
kerja sama Pemda, Dinas Kesehatan setempat atau pihak swasta. Pelayanan yang diberikan antara lain pembagian kantong-kantong kuning, kotak pembuangan alat tajam dan pengumpulan serta pembakaran berkala pada incenerator (10000C). Biasanya pengumpulan sampah dilakukan seminggu sekali.
- Sampah non infeksius di buang ke TPS.