04 sesi to p

51
MODUL PELATIHAN Pada Bagian Ini Anda Akan Mempelajari Persiapan Failitasi Pengantar Teknik Fasilitasi Melalui ToP Seni Bertanya (ORID) Mengelola Workshop Membuat Action Plan MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 49 Bagian 3: Teknik Fasilitasi

Upload: talib-saribattang

Post on 20-Jun-2015

88 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Semoga Bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Pada Bagian Ini Anda Akan Mempelajari

Persiapan Failitasi

Pengantar Teknik Fasilitasi Melalui ToP

Seni Bertanya (ORID)

Mengelola Workshop

Membuat Action Plan

Pengantar

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 49

Bagian 3: Teknik Fasilitasi

Page 2: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Seorang fasilitator harus memiliki keterampilan dasar dalam mengelola sebuah pertemuan. Ada banyak teknik yang dapat digunakan dalam proses fasilitasi sebuah pertemuan. Salah satu teknik yang paling banyak digunakan adalah Technology of Participation (ToP). Teknik memberikan dasar-dasar pengelolaan kelompok melalui metode diskusi, workshop, dan perencanaan. Pada sesi ini peserta akan diajak untuk mempelajari dan mendalami ToP.

Materi yang dibahas:

1. Perencanaan Fasilitasi2. Pengantar Teknik Fasilitasi Melalui Metode ToP3. Seni Bertanya (ORID)4. Mengelola Workshop5. Membuat Action Plan

Tujuan: Peserta dapat mengidentifikasi tahap-tahap

persiapan dalam fasilitasi Peserta memahami konsep dasar ToP Peserta menguasai teknik diskusi Peserta menguasai teknik mengelola workshop Peserta menguasai teknik membuat perencanaan

Metode Yang digunakan:

Pemaparan

Curah pendapat

Diskusi Kelompok

Penugasan

Simulasi

Alat dan Bahan yang dibutuhkan:

Flipchart/kertas plano

Metaplan

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 50

Page 3: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Spidol

Selotip kertas (masking tape)

Infokus

Media Belajar:

Handout materi

Instruksi tugas kelompok

Perlengkapan simulasi ORID, Workshop, dan Action Plan

Persiapan:

Buat handout materi untuk bahan pendalaman peserta

Siapkan instruksi yang jelas untuk tugas kelompok di setiap sesi

Buat perlengkapan untuk pendalaman ORID

Buat perlengkapan untuk pendalaman teknik workshop

Buat perlengkapan untuk pendalaman teknik Action Plan

Pembahasan Materi 1: Perencanaan FasilitasiSeorang fasilitator yang efektif akan melakukan persiapan sebelum melaksanakan fasilitasi. Persiapan kesiapan diri dan perencanaan serta penyusunan agenda kegiatan fasilitasi.

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 51

Page 4: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Persiapan yang baik akan mempengaruhi performance seorang fasilitator. Modul ini akan membahas perencanaan yang dapat dilakukan oleh seorang fasilitator sebelum melakukan proses faslitasi.

Tujuan:

Peserta paham tahap-tahap perencanaan fasilitasi

Peserta memiliki keterampilan membuat perencanaan dan agenda kegiatan fasilitasi

Metode yang digunakan:

Pemaparan

Diskusi

Penugasan

Alat dan Bahan yang dibutuhkan:

Flipchart/kertas plano

Metaplan

Spidol

Selotip kertas (masking tape)

Media Pembelajaran:

Handout materi

Lembar tugas kelompok

Persiapan:

Buat handout materi

Buat instruksi tugas kelompok

Buat template untuk perencanaan

Buat template untuk agenda fasilitasi

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 52

Page 5: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Proses Fasilitasi

1. Sampaikan tujuan dan pokok bahasan, yaitu untuk mengidentifikasi kegiatan persiapan dan perencanaan fasilitasi. Sampaikan pula metode yang digunakan agar peserta bisa mempersiapkan diri.

2. Paparkan poin-poin penting dalam persiapan dan perencanaan fasilitasi.

3. Beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan melakukan pengayaan secara bersama.

4. Setelah proses diskusi selesai, bagi peserta dalam tiga kelompok. Mintalah mereka untuk membuat perencanaan fasilitasi dengan panduan pertanyaan yang telah dijelaskan dalam paparan. Untuk memudahkan pengerjaan tugas, berikan tema fasiltasi berbeda untuk ketiga kelompok. Contoh tema faslitasi:

Kelompok 1: Panwas Propinsi Kita

Kelompok 2: Panwas Kecamatan Suka-Suka

Kelompok 3: Bimbingan Teknis Pengawas Pemilu Lapangan

5. Diskusikan hasil kerja kelompok di dalam kelompok masing-masing.

6. Minta setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Setiap satu kelompok selesai presentasi, mintalah kelompok lain memberikan komentar untuk melengkapi table rencana.

7. Sebelum sesi ini ditutup, sampaikan kembali gagasan-gagasan pokok dari pembahasan. Akhiri sesi ini dengan mengantarkan pokok bahasan sesi berikutnya

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 53

Page 6: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Media PembelajaranPerencanaan FasilitasiSebelum memulai sebuah proses fasilitasi, seorang fasilitator yang efektif akan melakukan beberapa persiapan mendasar. Persiapan yang dilakukan fasilitator akan menentukan efektifitas proses fasilitasi. Pesiapan dapat mengunakan panduan pertanyaan yang sederhana dengan standar 5 W 1 H. Berikut contoh panduan pertanyaan:

Why/ Mengapa pertemuan harus dilaksanakan?MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 54

Perencanaan Fasilitasi

Page 7: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Mengapa? Apa tugas yang direncanakan? Apakah pertemuan ini merupakan bagian dari

tujuan yang lebih besar? Apakah hal ini pernah didokumentasikan?

Who/Siapa Siapa saja yang diundang? Bila keputusan harus diambil, apakah orang-

orang yang tepat telah diundang? Siapa saja yang seharusnya hadir tetapi tidak

bisa datang ke pertemuan? Siapa yang tidak diundang? Mengapa? Bagaimana cara peserta memenuhi tugas?

When/ Kapan?

Kapan pertemuan dijadwalkan? Berapa lama pertemuan akan dilaksanakan? Berapa banyak alokasi waktu untuk setiap tahap

pertemuan? Apakah waktu yang dialokasikan cukup untuk

menuntaskan fasilitasi? Bagaimana mengatur alur pertemuan saat

mendekati waktu makan siang atau makan malam?

Where/ Dimana?

Dimana pertemuan akan diselenggarakan? Apakah peserta dan pihak tekait lainnya perlu

petunjuk untuk mencapai tempat pertemuan? Apakah ada dukungan logistik yang memadai di

lokasi pertemuan? Bagaimana pengaturan ruangan pertemuan? Apakah ruangan cocok untuk pertemuan? Apakah diperlukan pertemuan awal untuk

membahas masalah ini?What/Apa? Berkaitan dengan peserta, apakah mereka sudah

saling mengenai satu sama lain? Seberapa dalam peserta saling kenal? Sejak kapan mereka terlibat dalam pertemuan? Apakah mereka memiliki masalah berkaitan

dengan kerja sama tim? Apa potensi masalah yang mungkin muncul dari

pertemuan ini? Apakah potensi masalah tersebut dapat

dimitigasi sebelum pertemuan dimulai? Apa potensi terbesar peserta?

How/ Bagaimana?

Bagaimaan caranya agar pertemuan bisa berjalan lancar?

Apa metode atau teknik yang akan digunakan

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 55

Page 8: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

dalam pertemuan Bagaimana mengatur agar semua peserta dapat

terlibat aktif dalam pertemuan?

Dengan panduan pertanyaan tersebut, fasilitator dapat membuat perencanaan fasilitasi. Dalam perencanaan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah kesepakatan kerja sama, agenda pertemuan, dan aturan utama yang ingin dibangun. Hal ini harus disepakati bersama oleh klien dan fasilitator. Berikut contoh rencana fasilitasi:

Rencana Fasilitasi

Judul Kegiatan Fasilitasi

Pelatihan Bimbingan Teknis Panwaslu Kota dan Kabupaten se- Propinsi Kita

Peserta Seluruh angota Panwaslu Propinsi dan Kota serta Kabupaten (daftar terlampir)

Sponsor Bawaslu, Jakarta

Hasil yang diharapkan

Proses pemilu dapat diawasi dengan tepat oleh tenaga terlatih

Tersedia tenaga teknis pengawas pemilu di setiap kota dan kabupaten

Pelaksanaan Minggu Kedua, Februari 2010

Tugas dan Aktivitas Membuat perencanaan pelatihan

Memberikan training dan bimbingan teknis kepada Panwaslu Propinsi

Mendokumentasikan seluruh proses pelatihan dalam bentuk tulisan, dan audio visual

Ketentuan Dasar Peserta wajib hadir dalam setiap tahapan pelatihan

Setiap peserta mendapat kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapatnya

Setiap peserta wajib menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan selama

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 56

Page 9: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

pelatihan

Rencana di atas menjadi dasar untuk membuat agenda pertemuan. Berikut contoh Agenda pertemuan.

Agenda Pertemuan Pembentukan Tim Fasilitator Bimbingan Teknis Panwaslu

Jenis Pertemuan Rapat Kedua Tim TeknisTujuan Membentuk Tim Fasilitasi Bimbingan

Teknis PanwasluTempat Pertemuan Wisma Sukahati Cerah CeriaTanggal 17 Januari 2010Pukul 09.00 – 12.10Peserta Ibu Sukacita, Bapak Bijaksana, Bapak

Baik Budi, Bapak Sukahormat, Ibu Senandung, Ibu Waspada, dan Bapak Semaunya

Tugas dan aktivitas Waktu Hasil yang diharapkan Pembukaan dan

review agenda10 menit Kesiapan tim

Curah pendapat tentang rencana pealtihan dan pilihan teknik yang akan digunakan

45 menit Membagi pemahaman tentang keragaman pandangan stake-holders tentang pelatihan yang akan dilaksanakan

Pengembangan Pedoman Pelatihan

60 menit Skenario pelatihan

Action Plan 45 menit Menetapkan tahapan dan jadwal kegiatan pelatihan serta pembagian peran dan tanggung jawab tim fasilitator

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 57

RENCANA KERJA AKAN

MENENTUKAN ARAH FASILITASI MENJADI LEBIH

EFEKTIF

Page 10: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Pengecekan ulang 20menit Validasi rencana pelatihan Rencana

pertemuan selanjutnya

10 menit

Persiapan Pertemuan Fasilitator: Ibu SukamenyanyiNotulis: Ganteng

Informasi yang harus dibawa pada saat pertemuan

Catatan pertemuan sebelumnya Kesepakatan kerjasama dengan

Bawaslu Dokumen tentang tugas dna

kewenangan Panwaslu

Materi 2:

Teknik Fasilitasi : Pengantar dan Metode ORID

Dalam proses fasilitasi, terdapat benyak teknik yang dapat digunakan oleh fasilitator dalam proses kelompok. Salah satu teknik yang paling popular adalah Technology of Participation atau ToP. Teknik ini mencakup seni bertanya untuk mengembangkan diskusi dan pengalian informasi, teknik workshop untuk mengambil keputusan, dan action plan untuk membuat perencanaan. Sesi ini akan memperdalam konsep dan pengertian teknik Top.

Tujuan:

Peserta memahami konsep dasar teknologi partisipatif

Peserta memahami komponen yang ada di dalam teknik ToP

Meningkatkan keterampilan peserta menggunakan teknik ToP

Metode: Ceramah dan tugas kelompok

Media Pembelajaran:

Handout materi untuk bahan diskusi

Lembar tugas kelompok

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 58

Page 11: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:

Flipchart/kertas plano

Metaplan

Spidol

Selotip kertas (masking tape)

Persiapan:

Buat handout materi

Buat beberapa set kartu pertanyaan ORID dengan tema berbeda

Buat Template untuk latihan ORID

Proses fasilitasi:

1. Jelaskan tujuan pembahasan materi pada sesi ini, yaitu memperkenalkan teknik ToP dan meningkatkan keterampilan peserta mengembnagkan seni bertanya melalui metode ORID.

2. Berikan pengantar mengenai teknik ToP secara umum. Lanjutkan dengan penjelasan mengenai seni bertanya (ORID).

3. Untuk memperdalam seni bertanya, berikan tugas untuk mengembangkan seni bertanya kepada peserta.

4. Bagi peserta dalam beberapa kelompok (disesuaikan dengan jumah peserta)

5. Tugas pertama, bagikan set kartu pertanyaan ORID kepada setiap kelompok. Mintalah mereka menyusun kartu-kartu pertanyaan tersebut pada template yang sudah disediakan. Diskusikan hasilnya dengan kelompok untuk memastikan kartu-kartu telah diletakkan pada tempatnya Tempel hasil kerja kelompok di dinding..

6. Lakukan “kunjungan kerja kelompok” dengan cara undang peserta untuk berkeliling melihat template hasil kerja kelompok lain, Mintalah mereka untuk mengecek apakah pertanyaan yang dibuat sudah sesuai dengan kaidah ORID

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 59

Page 12: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

atau belum. Diskusikan bersama. Demikian seterusnya hingga seluruh kelompok dikunjungi.

7. Tugas kedua, masih dalam kelompok yang sama, mintalah mereka sekarang membuat pertanyaan ORID. Langkah pertama, kelompok harus menentukan tema atau masalah yang akan didiskusikan. Sebaiknya berkaitan dengan tugas mereka saat ini. Apabila kelompok sulit menentukan tema, fasilitator boleh menawarkan tema yang akan dibahas oleh kelompok. Alternatif tema: 1) Perencanaan Pengawasan Pemilu Kada di Kota Senang Hati; 2) Penanganan Kasus Pelanggaran Pemilu Legislatif Di Kabupaten Berangin; 3) Pembentukan tim PPL se-Kecamatan Mendung

8. Tayangkan atau tempel catatan penting teknik ORID untuk membantu kelompok menyusun pertanyaan

9. Tempelkan hasil kerja kelompok di dinding. Setelah selesai, lakukan kunjungan kerja kelompok seperti pada tugas pertama.

10. Minta perwakilan kelompok untuk memberikan refleksi akhir sesi ORID. Tutup sesi ORID dengan big applause.

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 60

Page 13: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Media PembelajaranPengantar Teknik ToPTechnology of Participation adalah salah satu teknik fasilitasi dalam proses pangambilan keputusan. ToP membantu kelompok dalam pembuatan keputusan secara partisipatif.

Teknologi partisipatif memunculkan inisiatif, sikap kepemimpinan, keputusan, dan tangung jawab dari seluruh kelompok terhadap keputusan yang diambil. ToP berusaha mengatasi berbagai hambatan yang terjadi dalam pertemuan kelompok. ToP pada dasarnya adalah upaya untuk membuat ide-ide yang muncul menjadi lebih sistematis, terstruktur, lebih visual, serta memberikan keseimbangan kesempatan kepada seluruh anggota kelompok untuk terlibat aktif dan memberikan kontribusi terbaiknya bagi kelompok.

ToP merupakan teknik yang berusaha untuk: 1) melakukan resolusi atas perbedaan, tanpa meniadakannya; 2) mengeksplorasi perbedaan, bukan mengekploitasi; 3) Mempermudah pemahaman atas suatu masalah; 4) menjadikan semua pemikiran peserta berharga dan harus diperhitungkan ; 5) menjadikan smeua anggota kelompok sebagai pengambil keputusan.

ToP terdiri dari tiga tahap, yaitu mengembangkan seni bertanya dalam proses diskusi melalui metode ORID, mengembangkan seni pengambilan keputusan melalui teknik workshop, dan membuat rencana melalui action plan.

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 61

Page 14: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Seni Bertanya dalam Diskusi Melalui ORID

Tahap diskusi membekali kita dengan struktur komunikasi yang efektif dalam kelompok. Proses diskusi memungkinkan semua anggota kelompok berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya, menciptakan situasi kondusif bagi partisipasi dan dialog, mengeksplorasi pemikiran beragam tanpa menimbulkan pertengkaran, memperdalam wawasan bersama, menghasilkan agagsan dan kesimpulan yang gamblang, dan membawa kleompok pada proses pengambilan keputusan tentang langkah-langkah pemecahan masalah.

Diskusi akan berkembang dengan efektif bila fasilitator dapat mengembangkan pertanyaan yang relevan dan tepat. Dalam proses diskusi, pertanyaan dibangun melewati empat kesadaran, yaitu kesadaran objektif (Objective), reflektif (Reflektive), intepretatif (Interpretative), dan memutuskan (Decision). Cara mengembangkan seni bertanya tersebut kerap disebut dengan ORID. Tataran objektif berkaitan dengan fakta-fakta dan kenyataan. Tataran reflektif berkaitan dengan emosi dan perasaan. Tataran interpretatif berkaitan dengan pemikiran, analisis, dan tataran decission berkaitan dengan tindak lanjut.

Kekuatan dan Kelemahan Metode ORID:

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 62

Page 15: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

KEKUATAN KELEMAHAN Memberikan kemudahan pada

partisipan untuk bergerak secara cepat dari hal-hal pada level permukaan sampai pada level mendalam.

Memfasilitasi partisipan untuk mendiskusikan topik-topik krusial dalam suasana yang tidak konfrontatif

Ada kemungkinan tidak mencapai konsensus.

Hanya efektif untuk topik-topik yang spesifik

Hanya efektif dalam waktu pendek. Apabila terlalu lama konsentrasi partisipan akan buyar

Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam mengembangkan pertanyaan adalah:

1. Mengunakan pertanyaan terbuka untuk mengundang respons peserta. Pertanyaan terbuka akan mendorong munculnya refleksi dan mengungkapan dari peserta berdasarkan pengalaman dan imajinasi kreatifnya. Inilah esensi dari pembelajaran bagi orang dewasa.

2. Kembangkan pertanyaan untuk menggali informasi lebih dalam (probing) dan menjaga agar orang tetap bicara. Probing juga berguna untuk mengatasi diskusi yang kehilangan arah.

3. Mengaitkan pernyataan peserta dengan pernyataan lain sebelumnya (refencing back). Teknik ini juga efektif untuk menyeimbangkan partisipasi serta memberi penghargaan atas kontribusi gagasan dari peserta.

4. Kembangkan pertanyaan dari pengamatan Anda. Pengamatan yang baik dapat memberikan informasi tentang gambaran perasaan, sikap, dinamika, dan proses-proses yang terjadi dalam kelompok.

Alur dan Tahap Diskusi Menggunakan Metode ORID:

1. Menentukan tujuan. Sebelum melakukan tindakan, tentukan terlebih dahulu tujuan dari diskusi yang akan dilaksanakan. Ada dua jenis tujuan yang dapat dibangun dari sebuah diskusi. Pertama tujuan rasional yang menyangkut: a) hal-hal yang ingin diketahui, dipahami, atau diputuskan kelompok; b) pengalaman atau persoalan bersama yang perlu dipertimbangkan secara mendalam oleh kelompok. Kedua, tujuan pengalaman yang mencakup: a) pengalaman yang ingin dirasakan anggota kelompok (mis. Penghargaan,

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 63

Page 16: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

kegembiraan, perbedaan pendapat, dll.); b) penjelasan tentang tujuan diskusi.

2. Konteks/permulaaan, mencakup: a) setting ruangan. Usahakan formasi diskusi melingkar agar semua peserta bisa saling berinteraksi secara langsung; b) membangun suasana keterbukaan dalam kelompok; c) sambut peserta dan ajak mereka untuk menyatakan ide dan pikirannya. Bangun kesan dan suasana bahwa pertemuan itu penting dan setiap suara berharga.

3. Pengembangan pertanyaan di Tataran Objektif. Buat pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang mereka lihat, dengar, atau menurut ingatan mereka pernah terjadi. Pertanyaan objektif merupakan rangsangan terhadap pancaindera, sehingga diharapkan jawabannya cukup jujur meskipun tetap dengan keragamannya. Pertanyaan biasanya diawali dengan kata tanya, Apa.... Siapa….. Berapa…. Kapan…. Dimana…..?

4. Tataran Reflektif. Pada tahap ini pertanyaan diajukan setelah mempertimbangkan reaksi emosional dari peserta diskusi. Mulailah dengan pertanyaan yang paling mudah hingga paling sulit. Ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan reaksi emosi positif, kemudian susul dengan pertanyaan yang berkaitan dengan emosi negatif. Biarkan reaksi emosional muncul dalam diskusi, tetapi harus dikelola dengan baik untuk menunjang proses pengambilan keputusan. Pertanyaan biasanya diawali dengan kata tanya Bagian mana….. Bagaimana pandangan…. Apa yang dirasakan ketika mengetahui…?

5. Tataran Interpretatif. Pada tataran ini pertanyaan dikembangkan untuk mempertimbangkan arti dan dampak dari persoalan yang dihadapi serta bobot kegunaannya bagi kelompok. Pada tataran ini fasilitator perlu menjaga agar diskusi tidak larut dalam hal-hal yang abstrak. Pada tataran interpretatif, diperlukan penegasan terhadap hal-hal yang dianggap paling penting oleh kelompok untuk menghasilkan tindakan tertentu. Pertanyaan biasanya diawali dengan kata tanya mengapa hal itu terjadi? Apa mungkin….. Seandainya….. Kira-kira…..?

6. Tataran Memutuskan (Decission). Pada tahap ini, tinjau kemballi poin-poin diskusi pada tahap sebelumnya. Ingatkan peserta pada tujuan yang ingin dicapai. Pertanyaan yang

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 64

Page 17: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

dilontarkan pada tahap ini harus membantu kelompok mengidentifikasi berbagai tindakan atau keputusan yang mungkin dibutuhkan. Pertanyaan biasanya diawali dengan kata tanya apa yang akan kita lakukan? Jadi, setelah ini….Kalau begitu apa…..?

7. Kesan/Penutup. Setelah seluruh tahapan selesai, lihat kembali seluruh hasil diskusi. Ajak mereka mencermati pokok-pokok diskusi yang mendasari pengambilan keputusan kelompok untuk melakukan tindakan, atau capaian tertentu. Tanyakan apakah diskusi yang dijalankan sudah mengakomodir pikiran semua anggota?

Contoh ORID

Kasus: Narkoba Masuk Kampung Kami!

Penduduk Kampung Kami dikumpulkan oleh Pak RW, karena 3 hari yang lalu polisi menangkap beberapa orang remaja penduduk Kampung Kami yang ternyata sudah lama menjadi target buruan polisi karena disinyalir menjadi Bandar narkoba.

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 65

Page 18: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Pak RW mengajak penduduk agar bisa melakukan tindakan bersama supaya kasusnya tidak meluas.

TATARAN PERTANYAAN KUNCI O BJEKTIF

Menetapkan fakta dan data Mempertimbangkan

pertanyaan berdasarkan pancaindera: Melihat, mendengar, merasakan, menyentuh

Kapan anak-anak remaja yang tengah mabuk itu ditangkap polisi?

Ada berapa orang remaja kampung kita yang tertangkap polisi kemarin?

REFLEKTIF Menyelidiki reaksi awal

terhadap data Mempertimbangkan

pertanyaan berdasarkan perasaan: emosi, kenangan, dan persahabatan

Bagaimana perasaan orang tua mereka atas kejadian ini?

Bagaimana pendapat ibu dan bapak tentang kejadian penangkapan ini?

INTERPRETATIF Mengundang pemikiran

kritis tentang pengalaman/persoalan yang dibahas.

Mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pikiran: arti, nilai, dan bobot

Darimana anak-anak itu mendapat narkoba?

Bagaimana kontrol orang tua terhadap pergaulan anak-anak?

DECISSION Menantang peserta untuk

melakukan tindakan bersama

Mempertimbangkan pertanyaan berdasarkan: 1) cara pemecahan masalah di masa depan; 2) pendapat bersama; 3) tindak lanjuit yang diusulkan; 4) aksi bersama

Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah remaja terlibat narkoba di Kampung Kami?

Apa saja langkah-langkah yang akan kita ambil?

Siapa yang akan terlibat?

TUGAS 1: KARTU ORID

Kasus 1: Pelanggaran Pemilu Kada di Kabupaten Atas Gunung

O BJEKTIF Menetapkan fakta dan data Mempertimbangkan

pertanyaan berdasarkan

Apakah ada kasus pelanggaran Pemilu Kada di Kabupaten Atas Gunung?

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 66

Page 19: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

pancaindera: melihat, mendengar, merasakan, menyentuh

Berapa kasus yang terjadi? Di kecamatan mana aja

pelanggaran terjadi? Apakah terjadi tindak

kekerasan?REFLEKTIF

Menyelidiki reaksi awal terhadap data

Mempertimbangkan pertanyaan berdasarkan perasaan: emosi, kenangan, dan persahabatan

Bagaimana reaksi partai-partai mengenai kasus pelanggaran tersebut?

Bagaimana reaksi masyarakat di lokasi pemilihan terhadap pelanggaran itu?

INTERPRETATIF Mengundang pemikiran

kritis tentang pengalaman/persoalan yang dibahas

Mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pikiran: arti, nilai, dan bobot

Apakah Panwaslu memiliki

data yang akurat tentang kejadian pelanggaran di setiap TPS? Bagaimana data tersebut dikumpulkan?

Apakah ada aturan perundang-undangan yang dapat memberikan solusi untuk masalah ini?

DECISSION Menantang peserta untuk

melakukan tindakan bersama

Mempertimbangkan pertanyaan berdasarkan: 1) cara pemecahan masalah di masa depan; 2) pendapat bersama; 3) tindak lanjuit yang diusulkan; 4) aksi bersama

Apa yang akan kita lakukan untuk mengatasi masalah pelanggaran ini?

Bagaimana langkah-langkahnya?

Kapan penanganan akan dimulai?

Siapa saja yang akan terlibat?

Kasus 2: Pemilih Tidak Terdaftar di TPS 10 O BJEKTIF

Menetapkan fakta dan data Mempertimbangkan

pertanyaan berdasarkan pancaindera: Melihat, mendengar, merasakan, menyentuh

Berapa banyak pemilih yang tidak terdaftar di TPS 10?

Kapan hal ini diketahui PPL? Apakah penanggungjawab

TPS sudah mengetahui kejadian ini?

REFLEKTIFMENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 67

Page 20: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Menyelidiki reaksi awal terhadap data

Mempertimbangkan pertanyaan berdasarkan perasaan: emosi, kenangan, dan persahabatan

Bagaimana reaksi pemilih yang tidak terdaftar itu?

Bagaimana respons TPS dan kelurahan mengani hal ini?

INTERPRETATIF Mengundang pemikiran

kritis tentang pengalaman/persoalan yang dibahas

Mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pikiran: arti, nilai, dan bobot

Apakah PPL mempunyai

data yang cukup akurat tentang pemilih yang tidak terdaftar di TPS 10 tersebut?

Mengapa mereka tidak terdaftar?

DECISSION Menantang peserta untuk

melakukan tindakan bersama

Mempertimbangkan pertanyaan berdasarkan: 1) cara pemecahan masalah di masa depan; 2) pendapat bersama; 3) tindak lanjuit yang diusulkan; 4) aksi bersama

Apa tindakan yang dapat dilakukan PPL menganai kasus ini?

Kapan kita kan mulai menyusun strategi penanganan masalah ini?

Kasus 3: Rapat Evaluasi Tim Fasilitasi Pelatihan Bimbingan Teknis

O BJEKTIF Menetapkan fakta dan data Mempertimbangkan

pertanyaan berdasarkan pancaindera: Melihat, mendengar, merasakan, menyentuh

Berapa jumlah peserta pelatihan yang teakhir?

Apa semua peserta konsisten hadir di seluruh tahap pelatihan?

Apakah fasilitaor mendapatkan semua dukungan yang dibutuhkannya?

REFLEKTIF

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 68

Page 21: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Menyelidiki reaksi awal terhadap data

Mempertimbangkan pertanyaan berdasarkan perasaan: emosi, kenangan, dan persahabatan

Bagaimana perasaan tim fasilitator dengan proses pelatihan yang dirancang?

Bagaimana reaksi peserta sebelum, selama, dan setelah pelatihan?

INTERPRETATIF Mengundang pemikiran

kritis tentang pengalaman/persoalan yang dibahas

Mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pikiran: arti, nilai, dan bobot

Apakah semua materi dapat

dikuasai peserta? Apa indikatornya?

Apa saja umpan balik yang diperoleh dari peserta?

Mengapa peserta tidak terlalu antusias pada sesi ketiga?

DECISSION Menantang peserta untuk

melakukan tindakan bersama

Mempertimbangkan pertanyaan berdasarkan: 1) cara pemecahan masalah di masa depan; 2) pendapat bersama; 3) tindak lanjuit yang diusulkan; 4) aksi bersama

Apa rencana perbaikan kurikulum pelatihan?

Kapan kita melakukan perubahannya?

Siapa tim pelaksananya?

Template tugas 2: Membuat Pertanyaan ORID

Kelompok :

Kasus :

Pertanyaan ORID :

O BJEKTIF Menetapkan fakta dan data Mempertimbangkan

pertanyaan berdasarkan pancaindera: Melihat, mendengar, merasakan, menyentuh

REFLEKTIF Menyelidiki reaksi awal

terhadap data Mempertimbangkan

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 69

Page 22: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

pertanyaan berdasarkan perasaan: emosi, kenangan, dan persahabatan

INTERPRETATIF Mengundang pemikiran

kritis tentang pengalaman/persoalan yang dibahas

Mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pikiran: arti, nilai, dan bobot

DECISSION Menantang peserta untuk

melakukan tindakan bersama

Mempertimbangkan pertanyaan berdasarkan: 1) cara pemecahan masalah di masa depan; 2) pendapat bersama; 3) tindak lanjuit yang diusulkan; 4) aksi bersama

Materi 3: Teknik Workshop

Teknik workshop merupakan langkah untuk membawa peserta pada proses diskusi yang lebih mendalam dan membangun kesepakatan untuk melakukan tindakan bersama. Teknik ini sangat baik digunakan pada situasi yang membutuhkan identifikasi dan pemecahan masalah dan pengembangan hasil yang konkrit dalam waktu singkat.

Tujuan:

Peserta memahami tahapan-tahapan workshop

Peserta memiliki keterampilan mengelola workshop

Metode:

Pemaparan

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 70

Page 23: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Diskusi

Tugas kelompok

Media Pembelajaran

Handout materi teknik workshop

Instruksi tugas kelompok

Alat dan Bahan yang dibutuhkan:

Flipchart/Kertas plano

Metaplan

Spidol

Selotip kertas

Infokus

Persiapan:

Buat handout materi teknik workshop

Buat Rancangan tugas kelompok

Proses Fasilitasi:

1. Sampaikan tujuan pembahasan yaitu untuk melakukan pendalaman teknik workshop dengan metode penugasan kelompok melakukan simulasi agar memperoleh pengalaman langsung melakukan teknik workshop

2. Berikan penjelasan mengenai pengertian teknik workshop, tahapan dan alur pelaksanaan workshop.

3. Beri waktu kepada peserta untuk bertanya dan mendiskusikan poin-poin penting dari materi yang dibahas.

4. Minta peserta untuk membentuk kelompok berdasarkan kriteria yang mereka usulkan. Mintalah setiap kelompok melakukan workshop sesuai dengan langkah-langkah yang telah disampaikan. Berikan kesempatan kepada peserta untuk menentukan masalah yang akan diidentifikasi. Apabila ternyata cara ini sulit dilakukan peserta, fasilitator dapat menentukan masalah.

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 71

Page 24: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

5. Tiap kelompok harus menempelkan hasil kerjanya di dinding agar bisa dilihat oleh peserta lain.

6. Setelah semua selesai, mintalah setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya secara bergiliran.

7. Buka forum diskusi setelah semua kelompok selesai presentasi. Minta peserta untuk menyampaikan poin-poin pembelajaran penting dalam proses ini

8. Beri catatan penghargaan atas hasil yang dicapai oleh setiap kelompok, sebelum sesi ini ditutup.

Media Pembelajaran

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 72

Page 25: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Teknik Workhsop

Tahap kedua dari ToP adalah workhsop. Metode ini digunakan untuk mengorganisasi kelompok kearah pendalaman diskusi untuk mencapai konsensus bersama. Metode workshop membekali kita dengan proses kerja kelompok yang memungkinkan semua anggota kelompok berpartisipasi dan menyumbangkan pikirannya, menghasilkan kreativitas dan energi dalam waktu singkat, mempercepat terbentuknya pemikiran bersama yang terpadu, menciptakan konsensus kelompok yang mudah dilaksanakan, memfasilitasi perumusan cara pemecahan masalah yang kreatif dan inovatif terhadap persoalan, serta menanamkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab yang kuat di antara anggota.

Tujuan Metode Workshop adalah:

1. Mendorong semua anggota dalam kelompok untuk memberikan kontribusi saran dan ide, selain itu juga untuk dapat berpartisipasi dalam curah pendapat dan proses membangun konsensus bersama.

2. Membangun konsensus kelompok yang bersifat praktis.

3. Memfasilitasi penyusunan formulasi dalam mencari inovasi dan solusi kreatif dalam berbagai masalah dan isu.

4. Memunculkan kepekaan dalam kelompok terhadap para stakeholder dan juga memunculkan rasa bertanggung jawab

Keunggulan Metode Workshop :

1. Mendorong kelompok untuk dapat dengan mudah dan cepat menjaring berbagai pendapat individu kepada kesepakatan pengetahuan bersama dari pertanyaan pengarah.

2. Menggunakan partisipasi dari anggota kelompok menjadi fokus bersama

3. Mendorong pendapat kolektif menjadi solusi kreatif yang tepat, keputusan yang berwawasan dan perencanaan yang inovatif

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 73

Page 26: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

4. Dinamis, menghidupkan interaksi antara tiap anggota dalam kelompok

Kelemahan Metode Workshop:

1. Dengan proses lima tahap tersebut memungkinkan kebingungan dari partisipan yang belum memiliki pengalaman dalam metode ini

2. Memerlukan kehati-hatian untuk menjaga kualitas output yang diharapkan

3. Untuk memperoleh kesepakatan tentang definisi sesuatu hal yang spesifik hanya bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pengarah.

Tahapan Workshop:

1. Konteks. Menetapkan parameter-parameter diskusi kelompok. Langkahnya dapat berupa penyampaian persoalan pokok yang akan dicari solusinya.

2. Sumbang saran (brainstorming). Saran atau gagasan dihasilkan melalui tahapan, pengumpulan ide perorangan, kemudian disintesakan menjadi ide kelompok-kelompok kecil, selanjutnya dibahas di dalam forum yang lebih besar.

3. Pengelompokan gagasan (clustering). Gagasan yang dikumpulkan kemudian dikelompokkan berdasarkan kesamaan ide atau tema. Kelompok akan berdisuksi menentukan apakah satu ide serupa atau berbeda.

4. Memberi judul pada kelompko ide (title). Setelah gagasa n dikelompokkan, kemudian diberi judul yang sesuai dengan topik gagasan dan masalah yang akan dicari solusinya. Hasil akhir dari

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 74

Page 27: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

tahap ini adalah gambaran jawaban dari maslaah yang dihadapi.

5. Refleksi. Setelah proses membangun konsensus selesai, peserta diminta mencermati kembali kesepatan yang telah dibuat. Segala implikasi yang mungkin timbul dari butir-butir kesepakatan ditinjau ulang dan disahkan.

Alur Pelaksanaan Workshop:

1. Sebelum memulai workshop, biasakan untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat rasional maupun pengalaman serta membangun konteks agar peserta merasa nyaman untuk berpartisipasi (Lihat alur ORID)

2. Curah Pendapat. Mulailah dengan membacakan persoalan pokok yang akan dibahas. Lengkapi penjelasan dengan contoh atau visual bila ada. Minta peserta untuk menuliskan daftar ide mereka. Pecahlah peserta dalam kelompok-kelompok kecil, maksimal 10 orang. Mintalah setiap anggota kelompok membuat daftar ide dan sampaikan secara bergiliran. Mintalah peserta memilih 2-4 ide terbaik yang mereka miliki. Tuliskan ide yang terpilih di ideacard. Ide sebaiknya ditulis secara singkat dalam huruf kapital. Biasanya satu ide tidak lebih dari 7 kata. Bacakan semua ide secara bergiliran, tempelkan ide tersebut di kertas plano atau dinding. Hargai semua ide yang ada dan nyatakan bahwa tidak ada ide yang salah. Sekarang kelompok sudah memiliki banyak ide.

3. Pengelompokan ide. Bantulah kelompok menyusun ide-ide yang telah tertempel di dinding dengan mengingatkan mereka pada persoalan yang ingin dijawab. Mintalah peserta meninjau ulang gagasan, tanyakan kepada kelompok ide-ide mana saja yang menjawab persoalan pokok. Kelompokan ide-ide tersebut kedalam gugus yang sama.

4. Pemberian Judul. Judul dapat diambil dari gugus yang palling banyak lembar idenya. Biasanya gugus semacam ini menunjukkan gagasan paling umum untuk kelompk kecil. Baca kembali ide-ide yang ada di gugus tersebut untuk mengingatkan peserta pada topik awal. Cara lain adalah dengan mengajukan pertanyaan lembar ide yang

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 75

Page 28: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

mana yang paling mewakili gugus tersebut. Tahap ini sebenarnya merupakan saat ketika anggota kelompok membnagun kesepakatan bersama.

5. Refleksi. Akhiri workshop dengan tinjauan ulang dari seluruh proses yang dialami kelompok. Fasiitator dapat membantu proses refleksi dengan cara: a) meminta anggota kelompok menyusun peringkat label/judul gugus menurut bobotnya dari tinggi ke rendah atau sebaliknya; dan b) meminta anggota kelompok menghubungkan label/judul gugus yang satu dengan gugus lainnya sehingga dapat dilihat dengan jelas butir-butir consensus untuk mengatasi masalah yang tengah dibahas.

Alur Workshop dapat digambarkan sebagai berikut:

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 76

Page 29: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

MATERI 4: Perencanaan Partisipatif (Action Plan)Action planning adalah teknik mengorganisir kelompok dalam perjalanan mereka mengembangkan rencana kegiatan yang realistis dan mudah diimplementasikan untuk mengatasi masalah tertentu. Dengan metode ini, perencanaan bukan hanya sekedar pengaturan waktu kegiatan tetapi yang terpenting adalah hadirnya komitmen dari peserta untuk ambil bagian dalam proses implementasi.

Tujuan:

Peserta memahami pengertian teknik Action Plan

Peserta memahami langkah-langkah pelaksanaan Action Plan

Peserta memiliki pengalaman belajar menggunakan teknik Action Plan

Metode:

Pemaparan

Diskusi

Tugas Kelompok

Media Pembelajaran:

Handout materi teknik Action Plan

Rancangan Tugas kelompok

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 77

Page 30: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Persiapan:

Buat handout teknik Action Plan

Buat template setiap tahapan alur action plan

Proses Fasilitasi

1. Sampaikan tujuan pembahasan yaitu untuk melakukan pendalaman teknik Action Plan melalui metode diskusi dan penugasan kelompok untuk melakukan simulasi agar memperoleh pengalaman langsung melakukan teknik action plan.

2. Berikan penjelasan mengenai pengertian teknik Action Plan, tahapan dan alur pelaksanaan teknik Action Plan.

3. Beri waktu kepada peserta untuk bertanya dan mendiskusikan poin-poin penting dari materi yang dibahas.

4. Minta peserta untuk kembali ke kelompok saat pendalaman teknik workshop. Cara ini ditempuh kaena kelompok akan memecahkan masalah yang sudah teridentifikasi. Mintalah setiap kelompok untuk melakukan Action Plan sesuai dengan langkah-langkah yang telah disampaikan.

5. Tiap kelompok harus menempelkan hasil kerjanya di dinding agar bisa dilihat oleh peserta lain.

6. Setelah semua selesai, minta setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya secara bergiliran.

7. Buka forum diskusi setelah semua kelompok selesai presentasi. Minta peserta untuk menyampaikan poin-poin pembelajaran penting dalam proses ini

8. Beri catatan penghargaan atas hasil yang dicapai oleh setiap kelompok, sebelum sesi ini ditutup.

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 78

Page 31: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Di akhir sesi, kalau dimungkinkan berikan cinderamata sederhana untuk semua peserta sebagai tanda penghargaan atas hasil yang telah dicapai peserta.

Media PembelajaranTeknik Action PlanTahap perencanaan merupakan gabungan tahap diskusi dan workshop. Tahap ini merupakan langkah pengembangan ide ke dalam kegiatan nyata yang akan dilaksanakan pada kurun waktu tertentu, disertai pembagian tugas dan tanggung jawab yang terurai secara rinci.

Metode Action Plan bertujuan untuk

1. Mendorong peserta diskusi untuk memberikan sumbangan pemikiran dan gagasan serta berpartisipasi dalam keseluruhan proses perencanaan sebuah kegiatan untuk aktivitas/even spesifik (tertentu)

2. Memungkinkan peserta diskusi untuk mendefinisikan berbagai macam tugas/pekerjaan masing-masing untuk semua kegiatan yang telah direncanakan

3. Terjadinya proses fasilitasi yang apresiatif terhadap semua tugas/pekerjaan oleh semua peserta diskusi

4. Terdefinisinya target-target dan alokasi sumberdaya yang diperlukan dengan sangat jelas

5. Terjadinya proses penterjemahan output ke dalam panduan praktis proses monitoring untuk implementasi perkembangan rencana

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 79

Page 32: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

6. Mendorong terjadinya komitmen secara individu atau bersama-sama untuk melaksanakan dan menginisiasi aksi-aksi bersama

Kekuatan Metode Action Plan

1. Terciptanya perencanaan tindak yang realistik dan dapat dikerjakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas dan even-even secara rinci

2. Adanya kesediaan peserta diskusi untuk secara sukarela terlibat dalam pelaksanaan rencana dengan dasar kemampuan dan pengalaman masing-masing individu

3. Ke tujuh langkah yang ada dalam metode ini memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan dalam penggunaannya disesuaikan keberagaman situasi yang sedang dihadapi saat itu

Keterbatasan Metode Action Plan

1. Ketersediaan waktu untuk menyelesaikan semua tahapan

2. Sangat efektif apabila digunakan untuk perencanaan even dan aktivitas yang spesifik, tidak mungkin dapat digunakan untuk perencanaan program yang kompleks atau untuk membuat strategic planning

3. Harus dilakukan persiapan yang sangat matang dan hati-hati untuk menjamin terwujudnya hasil yang berkualitas

Tahapan Action Plan

1. Konteks : penyiapkan tahapan diskusi, kontrak kerja dengan semua peserta, dan gambaran umum kegiatan.

2. Lingkar Keberhasilan: mendefinisikan kemenangan/sukses dari kegiatan yang akan dilaksanakan

3. Kondisi saat ini: Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 80

Page 33: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

4. Komitmen: mendorong tertuangnya pernyataan “misi bersama” terutama untuk kegiatan yang akan direncanakan

5. Workshop Aktivitas Kunci: mengidentifikasi kebutuhan aksi/tindak dan pembentukan tim kerja

6. Penjadwalan dan Penugasan: jadwal kebutuhan aksi/tindak berdasarkan kerja tim dan menetapkan mekanisme koordinasi yang memungkinkan untuk pelaksanaan kegiatan yang efektif

7. Refleksi: melakukan konfirmasi terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan tim kerjaKonteks. Penetapan tujuan bersama

Lingkar Keber-hasilan

Kenya-taan Saat Ini

Gam-baran Umum

Program

Komit-men

Pembahasan

Rencana Kerja

Kalender Kerja

Refleksi

Alur Action Plan

1. Konteks

Lakukan persiapan dan bangun kesepakatan bersama. Berikan gambaran umum kegiatan untuk menangani masalah yang telah disepakati.Pembuatan gambarna umum rencana bisa dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan: apa kegiatannya? Kapan akan

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 81

Skema Alur Action Plan

Page 34: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

dilakukan? Bagaimana caranya? Oleh siapa kegiatan tersebut akan dilakukan? Siapa saja yang akan menjadi tim pelaksana? Darimana sumber dananya? Apa tujuan yang ingin dicapai dari rencana ini? Berikut contoh gambaran umum rencana kegiatan.

ACTION PLAN PEMBERDAYAAN WARGA GOMBONG, KELURAHAN CIMAHI

Tahap 1: Gambaran Umum Rencana Pemberdayaan

APA JUDUL PROGRAMNYA?

Pemberdayaan warga Gombong berbasis organisasi lokal untuk mengurangi kemiskinan

APA KEGIATANNYA? Mendirikan Forum Warga sebagai organisasi warga

Mendirikan koperasi warga

Meningkatkan keterampilan melalui: Kursus memasak, Kursus menjahit, Kursus membuat kue

Mengembangkan Home industri dikaitkan dengan keterampilan menjahit, cocok tanam jamur, apotek hidup dan warung hidup

KAPAN AKAN DILAKUKAN?

Bulan Oktober 2008- Maret 2009

BAGAIMANA CARANYA? Melalui kerja sama; gotong royong

Musyawarah dengan warga dan pihak-pihak lainnya

Semua pihak bertanggung jawab

OLEH dan UNTUK SIAPA Warga gombong

SIAPA TIM UTAMANYA? Forum warga

Individu: Yanti, Purwanti, Hesti, Inke, Nuraeni.

DARIMANA SUMBER DANANYA

Iuran warga

Donatur: Parpol,Kelurahan dan Pemkot

TUJUAN-TUJUAN YANG INGIN DICAPAI ADALAH

Kesejahteraan warga Gombong

Meningkatkan pendidikan

Mengefektifkan waktu luang

Meningkatkan taraf hidup

Memperbaiki ekonomi keluarga

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 82

Page 35: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

2. Lingkar Keberhasilan

Definisikan bersama arti keberhasilan yang ingin dicapai dari kegiatan yang akan dilakukan. Minta peserta untuk merumuskanindikator-indikator yang menunjukkan kegiatan mencapai tujuan atau tidak. Buatlah indicator yang terukur dan realistis. Berikut contoh LIngkar keberhasilan:

ACTION PLAN PEMBERDAYAAN WARGA GOMBONG, KELURAHAN CIMAHI

Tahap 2: Lingkar Keberhasilan

APA CIRI-CIRI KEBERHASILAN KEGIATAN/PROGRAM?

Forum Warga:o Kegiatan berjalano Ada peningkatan

penghasilan keluargao Ibu-ibu menggunakan

waktunya untuk kegiatan keterampilan dan usaha

Pendirian koperasi:o Berdirinya koperasi (ada

anggota, pengurus, dan kegiatan)

o Koperasi dapat memenuhi kebutuhan anggota dalam simpan pinjam

o Anggota tidak berhubungan lagi (meminjam) dengan bank keliling

Kursus:o Peserta memiliki

keterampilan memasak, membuat kue, dan membuat/menjahit baju.

o Bisa memasarkan hasil karya

Home industri:o Peningkatan produksio Tenaga kerja terserap

SIAPA YANG AKAN MENDUKUNG KEBERHASILAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PROGRAM

Forum warga Tokoh-tokoh masyarakat Pemerintahan: Ekbang, Disperekop,

BPMKB, Dinas Pendidikan (PLS) Pasar yang ada pemasaran

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 83

Page 36: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Parpol3. Kenyataan Saat Ini

Lakukan identifikasi terhadap kekuatan, kelemahan, kerugian dan keuntungan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merencanakan kegiatan. Berikut contoh identifikasi potensi dan hambatan yang menjadi realitas kelompok saat ini.

ACTION PLAN PEMBERDAYAAN WARGA GOMBONG, KELURAHAN CIMAHI

Tahap 3: Kenyataan Saat Ini

KEKUATAN APA YANG KITA MILIKI kemauan untuk berusaha kemampuan untuk bekerja mempunyai cita-cita yang

tinggi sudah melakukan upaya

perubahan memiliki ilmu untuk

kreativitas berusaha keras untuk

berubah transportasi mudah lapangan volley mesjid jalan gang di paving ada kebersamaan walaupun

harus terus ditingkatkan Majelis Taklim. ada organisasi lokal, seperti

Karang taruna,Posyandu RT, RW yang dapat dimanfaatkan

KEUNTUNGAN/PELUANG(sesuatu yang akan membantu pelaksanaan program) Forum warga Tokoh-tokoh masyarakat Pemerintahan: Ekbang,

Disperekop, BPMKB, Dinas Pendidikan (PLS)

Pasar yang ada pemasaran Parpol Program-program pemerintah:

BLT, PNMP,

KELEMAHAN Egois, tidak kompak Kurang berkomitmen Dana terbatas Malas; melempem;

semangat “krupuk” Kurang kejujuran Kurang bertanggung jawab

terhadap program SDM kurang memadai Lingkungan kurang

mendukung

ANCAMAN “Rayuan” dari Bank Keliling Kurang dukungan dari lembaga

lain (Pemerintahan) Organisasi sejenis yang menjadi

saingan Sulit memasarkan produk Kualitas produk yang dihasilkan

rendah Razia waktu memasarkan produk

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 84

Page 37: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

4. Janji Hati

Ungkapkan janji hati merupakan komitmen peserta mendukung pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Minta setiap peserta menuliskan janji hatinya untuk membantu perwujudan rencana kegiatan sepenuh hati. Pandu peserta dengan pertanyaan-pertanyaan bantuan, seperti: bagaimana kesanggupan peserta melaksanakan kegiatan/ program, apa yang akan diberikan peserta agar kegiatan dapat terlaksana dan berajalan dalam jangka panjang, sikap apa yang dibutuhkan untuk menjaga agar program dapat tetap bertahan. Setelah pertanyaan terjawab, rumuskan komitmen dalam pernyataan singkat, jelas, dan mudah dibaca. Tuliskan di kertas plano agar terlihat semua orang,. Tegaskan kembali janji hati tersebut. Janji hati menjadi “alat tagih” ketika terjadi penyimpangan pelaksanaan kegiatan.

ACTION PLAN PEMBERDAYAAN WARGA GOMBONG, KELURAHAN CIMAHI

Tahap 4: Janji Hati

BAGAIMANA KESANGGUPAN PESERTA UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN?

Memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan program/kegiatan

Mengikuti aturan main yang ditetapkan

Bertanggung jawab APA YANG AKAN DIBERIKAN ANGGOTA/PESERTA AGAR KEGIATAN/PROGRAM TERLAKSANA DAN BERJALAN DALAM JANGKA PANJANG?

Memberikan sumbangan ide-ide baru yang kreatif, dan aspiratif

Tenaga pelaksana Dukungan dana sesuai kemampuan

BAGAIMANA SIKAP YANG DIBUTUHKAN AGAR KEGIATAN TERLAKSANA?

Kedisiplinan dalam pelaksanaan kegiatan

Pengabdian dan keikhlasan

PERNYATAAN KOMITMEN/ JANJI HATI: Mengikuti aturan main yang ditetapkan Bertanggung jawab untuk memelihara agar kegiatan berkelanjutan Memberikan sumbangan ide baru, kreatif, dan aspiratif bagi

pengembangan program Tenaga pelaksana Dukungan dana sesuai kemampuan Disiplinan dalam pelaksanaan kegiatan

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 85

Page 38: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Pengabdian dan keikhlasan

5. Pembahasan Langkah Kerja (Kegiatan Kunci)

Identifikasi kegiatan kunci yang akan dilakukan. Peserta diminta untuk membuat rincian langkah-langkah kerja dari program yang akan dilaksanakan serta pembagian tugas dari tim kerja masyarakat. Pada tahap ini, mintalah tim utama untuk memilih kontribusinya. Berikan juga kesempatan kepada yang lain bila yang berminat. Hasilnya disajikan di kertas plano. Setelah selesai, mintalah peserta untuk melakukan tinjuan ulang terhadap langkah hasil yang dicapai, tegaskan kembali apakah langkah-langkah yang diidentifikasi cukup memadai atau harus diubah. Berikan waktu yang cukup untuk kelompok agar dapat membuat keputusan dengan tepat. Gambaran hasil pembahasan langkah kerja adalah sebagai berikut:

ACTION PLAN PEMBERDAYAAN WARGA GOMBONG, KELURAHAN CIMAHI

Tahap 5: Pembahasan Langkah Kerja

APA KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN DILAKSANAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH-MASALAH YANG MENJADI PRIORITAS BERSAMA?1. Forum Warga2. Koperasi3. Kursus4. Home industri LANGKAH-LANGKAH APA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR PROGRAM DAPAT DILAKSANAKANForum warga: Membahasa ulang visi misi Menetapkan Kepengurusan Merencakan program

KOPERASI Pembentukan koperasi (aturan

main dan pengurus) Merencanakan program

koperasi Mencari anggota Mnecari sumber dana cadangan

KURSUS:1. Menentukan kebutuhan2. Mencari pembimbing3. Menentukan tempat4. Mencari bahan dan alat-alat5. Mencari dukungan

pelaksanaa

6. Kalender Kerja

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 86

Page 39: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

Setelah langkah kerja diidentifikasi, mintalah agar langkah-langkah tersebut dituangkan dalam dalam tabel waktu dan pembagian peran agar mendapatkan kepastian mengenai pelaksanaan program dan pelaksananya. Pembagian peran dapat dilakukan dengan cara meminta peserta menuliskan namanya sendiri pada kolom susunan kegiatan dan waktu yang ada. Biarkan mereka bebas menentukan perannya. Setelah semua nama masuk dalam peran yang dipilihnya, mintalah mereka memilih koordinator untuk setiap sub-kegiatan.

ACTION PLAN PEMBERDAYAAN WARGA GOMBONG, KELURAHAN CIMAHI

Tahap 6: Kalender Kerja

KEGIATAN TUJUAN TANDA BELHASIL

SASA-RAN

TEM-PAT

WAKTU PENANG-GUNG JAWAB

SUMBER DU-KUNGAN

Forum Warga

Pak Sigit Swadaya

Membahas ulang visi misi

Ada kejelasan tujuan dan arah forum

Ada draft visi dan misi forum yang telah disetujui anggota

Seluruh warga Gombong

Di Rumah Pak RT

14 Sept 2008

Merenca-nakan program

Forum dapat melaksanakan visi dan misinya

Ada rancangan kegiatan yang disetujui anggota

Setelah Pengurus terbentuk

Dicari dari pihak lain

Menetap-kan Kepengurusan

Ada yang bertang-gung jawab terhadap forum

Asy-Syuro

21 September 2008

KOPERASI

Pembentukan koperasi (aturan main dan pengurus)

Koperasi dapat berjalan

Pengurus terpilih dan aturan main dasar disepakati

Ibu-ibu warga Gombong

Rumah Pak RT

17 Sept 2008

Tim relawan (TKM) dan Dekopinda CImahi

Tanpa dana

Merencanakan program koperasi

Menetapkan jenis koperasi yang akan

Kesepakatan anggota ttg. Jenis

Rumah Pak RT

17 Sept 2008

Rapat Anggota

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 87

Page 40: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

dipilih koperasi

Pelaksanaan penerimaan Anggota

Koperasi bisa berjalan

Daftar Anggota,

Rumah Pengurus Koperasi

Oktober –selama koperasi berdiri

Pengurus Anggota

Mencari sumber dana cadangan

Pengembangan koperasi

Penambahan modal koperasi

Pemkot

Donatur

Organisasi masy. Lainnnya

Di Cimahi

Setelah koperasi berjalan dua bulan

Pengurus dan pendamping

KURSUS:

Menentukan kebutuhan

Perencanaan kursus baru akan dilakukan setelah koperasi bisa berjalan dan perputaran modalnya berkembang.

Mencari pembimbing

Mencari bahan dan alat-alat

Mencari dukungan pelaksanaan

7. Refleksi

Setelah semua tahapan terlaksana, mintalah peserta untuk mengecek kembali hasil dari setiap tahapan yang sudah dilakukan. Pengecekan dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan: bagaimaan pendapat Anda tentang proses perencanaan yang sudah kita lakukan, bagaimana pendapat Anda tentang tahapan kerja yang sudah ditetapkan, apa langkah kita selanjutnya, bagaimana kita akan menjalankannya, bagaimana caranya agar program tetap berjalan. Setelah semua puas, pertemuan ditutup. Hasilnya dapat dilihat berikut ini:

ACTION PLAN PEMBERDAYAAN WARGA GOMBONG, KELURAHAN CIMAHI

Tahap 7: Refleksi

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 88

Page 41: 04 sesi to p

MODUL PELATIHAN

BAGAIMANA PENDAPAT ANDA TENTANG RENCANA YANG SUDAH KITA BUAT BERSAMA?

Sesuai dengan kebutuhan Cukup lengkap

BAGAIMANA PENDAPAT ANDA TENTANG TAHAPAN YANG SUDAH KITA LAKUKAN?

Lengkap Rinci

APA LANGKAH KITA SELANJUTNYA?

Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan

BAGAIMANA KITA AKAN MENJALANNKANNYA?

Bersama-sama Menjadi tanggung jawab

kita semua Disiplin

BAGAIMANA CARA KITA MENJAGA AGAR PROGRAM TETAP BERJALAN?

Butuh komitmen Jalankan dulu kegiatannya

MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – BAGIAN TIGA 89