07 jilid 2 buku 7

Upload: firmansyah-kusasi

Post on 07-Jul-2018

260 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    1/100

     

    100

    BUKU-7

    MAKALAH

    PANDUAN TATA CARA

    PEMERIKSAAN dan PENGUJIAN

    LIF dan ESKALATOR

    Ditulis oleh:

    Ir. SARWONO KUSASI

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    2/100

     

    97

    PRAKATA

    Kita tidak mau terkecoh pada asumsi bahwa operasi semua pesawat lif itu aman, dengan

    alasan komponen-komponennya telah dijamin dengan sertifikat uji keteknikan dari pabrik

    pembuat. Pemeriksaan atas instalasi pesawat yang baru selesai dipasang mutlak harus

    dilaksanakan oleh seorang yang ahli dan kompeten, apakah sesuai dengan persyaratan

    teknis yang dituntut dalam SNI dan apakah lengkap sesuai dengan spesifikasi dokumen

    tender.

    Demikian pula pengujian kinerja atas alat-alat pengamannya, mutlak harus dilaksanakan

    dan hasil-uji harus diukur, dan diverifikasi dengan ketentuan-ketentuan parameter yang

    tercantum dalam SNI. Pengujian tersebut harus diulang tiap-tiap tahun, untuk

    memastikan apakah alat-alat pengamannya masih berfungsi sebagaimana mestinya.

    Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian peralatan-peralatan pesawat lif harus

    dilaksanakan oleh seorang petugas yang ahli dan kompeten dari perusahaan jasa K3

    (instalasi lif) yang bertanggung jawab atas nama pengelola/pemilik bangunan gedung.

    Tujuan pemeriksaan dan pengujian lif adalah untuk mencegah kemungkinan kecelakaan

    maupun insiden, serta mengeliminasi sumber-sumber bahaya yang mungkin ada pada

    peralatan/komponen lif dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang terdapat pada SNI.

    SNI pemeriksaan dan pengujian lif traksi adalah sumber segala persyaratan dan rujukan

    teknis yang seharusnya sama-sama kita patuhi untuk diterapkan pada tiap-tiap satuan

    inslatasi lif baik yang baru maupun yang lama. Memang sudah waktunya kita sama-sama

    menyadari pentingnya memanfaatkan SNI dalam kehidupan kita sehari-hari.

    i

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    3/100

     

    99

    DAFTAR ISI

    Prakata ………………………………………… i

    Daftar isi ……………………………………… ii

    Pendahuluan ……………………………………. iii

    1. 

    Ruang lingkup ……………………………………… 12.  Acuan …………………………………………. 1

    3.  Istilah dan definisi ……………………………………….. 2

    4.  Persiapan dan tindakan hati-hati ……………………… 5

    5.  Kualifikasi dan kategori Pemeriksa dan Penguji …… 7

    6.  Tatacara pelaksanaan dan kewajiban pelaksana …….… 8

    7.  Jenis pemeriksaan dan pengujian …. ……………….. 10

    8.  Objek pemeriksaan dan pengujian ……………………. 12

    9. 

    Ketentuan instalasi tua ……………………………. 12

    10. Operasi kebakaran ……………………………. 13

    11. 

    Persyaratan lif untuk penyandang cacat ………..…… 14

    Lampiran :

    L-1 Contoh surat pemberitahuan dan permohonan pemasangan, …………. 15

    pengujian dan perubahan teknis

    L-2 Contoh label tanda uji keselamatan kerja dan plakat peringatan … 17

    L-3 Contoh formulir hasil pemeriksaan awal (serah terima) ……. 20

    L-4 Contoh formulir pemeriksaan rutin berkala tahunan. …….. 24

    L-5 Contoh formulir hasil pengujian awal (serah terima). ………. 32

    L-6 Contoh formulir pengujian ulangan. ………. 38

    L-7 Contoh formulir pemeriksaan dan pengujian perubahan teknis. … 43

    L-8 Contoh formulir pemeriksaan penyidikan kecelakaan ……. 45

    L-9 Panduan persyaratan minimal kualifikasi kompetensi …… 51

    keterampilan dan keahlian.

    Daftar Singkatan

    AK3 : Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    SIP : Surat Izin Operasi

    SIPTB : Surat Izin Pelaku Teknik Bangunan

    SNI : Standar Nasional Indonesia

    PUIL : Persyaratan Umum Instalasi Listrik

    APPLE : Assosiasi Produsen dan Pemborong Lif dan Eskalator

    PJIL : Perusahaan Jasa Instalasi Lift

    PJPL : Perusahaan Jasa Perawatan Lift

    PJPP : Perusahaan Jasa Pemeriksa Pesawat

    LPJK : Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi

    PerMen : Peraturan Menteri

    HAPBI : Himpunan Ahli Perawatan Bangunan 

    ii

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    4/100

     

    98

    PENDAHULUAN

    Instalasi pesawat lift dan eskalator yang dimaksud dalam tulisan ini ialah lif-penumpang,

    lif-barang, lif hidrolik, lif-perumahan dan lift rumah sakit (bed elevators), serta segala

     jenis eskalator termasuk lantai jalan (moving walks atau passenger conveyors).

    Petugas Pemeriksa dan Penguji instalasi pesawat harus memenuhi persyaratan minimum

    yang ditetapkan oleh instansi pemerintah yang berwenang sesuai dengan peraturan yang

    berlaku, serta menyandang tanggung jawab atas semua fungsi dan kinerja peralatan

    keselamatan. Dengan demikian maka resiko kecelakaan atau sumber bahaya yang

    mungkin ada dapat ditekan seminimal mungkin, atau dieliminer, sebagai bentuk

    aktualisasi Undang-undang No.28 tahun 2002 tentang “Bangunan gedung”, dan Peraturan

    Menteri Nakertrans no.03/MEN/1999 dan Perda DKI no.132 tahun 2007.

    Pemeriksaan dan pengujian adalah suatu proses yang sangat penting dalam rangkaian

    kepastian keamanan dan keandalan pesawat. Pada dasarnya pengelola bangunan gedung

    adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas semua peralatan yang dipasang di

    dalam gedungnya. Oleh karena itu petunjuk-petunjuk dalam standar ini harus

    diperhatikan dengan seksama, baik dalam hal rincian pemeriksaan dan pengujian alat-alat

    utama dan alat-alat pengaman terhadap sumber bahaya, maupun dalam hal kejelasan

    program penjadwalan perawatan oleh perusahaan perawatan instalasi lift (PJPL) serta

    kualifikasi keterampilan petugas teknisinya. 

    iii

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    5/100

     

    1

    PANDUAN TATA CARA PEMERIKSAAN dan

    PENGUJIAN LIFT dan ESKALATOR

    BAB I RUANG LINGKUP

    1.1.  Tulisan ini merupakan petunjuk dan panduan bagi Pemeriksa dan Penguji yang

    diterapkan pada pesawat lif traksi listrik, lif hidrolik dan tangga jalan (eskalator),

    ataupun lantai jalan (moving walks, passenger conveyors).

    Tulisan ini berlaku atas semua instalasi pesawat yang dipasang dimanapun

    sepanjang menyangkut pemeriksaan dan pengujian peralatan pengaman demi

    keselamatan umum, tetapi tidak mencakup pemeriksaan dan pengujian atas pesawat

    yang digunakan mengangkut barang-barang berbahaya termasuk yang dipasang

    dalam pabrik bahan peledak atau sejenisnya.

    1.2.  Tulisan ini tidak dimaksud untuk memeriksa dan menguji daya guna sistem, serta

    ketentuan-ketentuan yang terkait, diantaranya efisiensi motor, jenis transmisi, daya

    angkut gabungan (group handling capacity) waktu tunggu dilantai utama (lobby),

    percepatan dan/atau perlambatan, perataan pada muka lantai ( floor leveling),

    getaran, ambang suara, dan kemampuan frekuensi jalan henti per-jam (start stop

     per-hour ).

    1.3.  Tulisan ini juga mengatur petunjuk umum atas pemeriksaan operasi kebakaran dan

    pemeriksaan terhadap lif yang digunakan oleh penyandang cacat, sepanjang sesuai

    dengan peraturan yang berlaku.

    BAB II ACUAN

    Penerapan tulisan ini dapat lebih dipertegas dengan menelusuri secara langsung dokumenacuan berikut ini :

    SNI.03-2190-1999 Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang dijalankan

    dengan motor traksi.

    SNI.03-2190.1-2000 Syarat-syarat umum konstruksi lif yang dijalankan dengan

    transmisi hidrolik.

    SNI.03-2190.2-2000 Syarat-syarat umum konstruksi lif pelayan (dumbwaiter) yang

    dijalankan dengan tenaga listrik.

    SNI.03-6247.1-2000 Syarat-syarat umum konstruksi lif pasien.

    SNI.03-6247.2-2000 Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang khusus untuk

    perumahan.

    SNI.03-6248-2000 Syarat-syarat umum konstruksi eskalator yang dijalankan dengan

    tenaga listrik.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    6/100

     

    2

    SNI.05-7052-2004 * Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang dijalankan

    dengan motor traksi tanpa kamar mesin.

    SNI-03-6573-2001 Tatacara rancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung.

    SNI-03-7017-2004 Pemeriksaan dan Pengujian Lift traksi listrik pada bangunan

    gedung.

    BAB III ISTILAH dan DEFINISI

    3.1. Perawatan (pemerliharaan)

    Upaya yang dilaksanakan dengan cara teratur dan berkala, merawat, memeriksa,

    dan menguji kinerja peralatan pesawat, agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya.Catatan : termasuk dalam pekerjaan pemeliharaan adalah membersihkan, melumasi, reparasi dan

    menyetel peralatan.

    3.2.  Pemeriksaan (inspeksi)Tindakan secara sistimatis mencari fakta daya kerja peralatan pesawat dibandingkan

    dengan kinerja yang dipersyaratkan dan diikuti dengan laporan dan rekomendasi.Catatan : petugas pemeriksa disebut juga inspektur, adalah seorang atau badan independen yang

    telah memenuhi persyaratan tertentu.

    3.3.  ReparasiTindakan mengembalikan fungsi peralatan pesawat yang rusak, termasuk

    penggantian suku cadang.

    3.4.  Penyetelan ( adjustment)Usaha melaksanakan pekerjaan teknis memverifikasi peralatan pesawat agar dapat

    berfungsi secara maksimal sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.Catatan : teknisi penyetel disebut juga adjuster, dan bertindak sebagai penguji.

    3.5.  Pesawat ( mechanical device)Suatu sistem rangkaian konstruksi mekanis yang dapat menghasilkan suatu kerja

    tertentu sesuai rancangan, jika diumpan dengan sumber tenaga.Catatan : yang dimaksud pesawat dalam lingkup tulisan ini, adalah satuan lif dan eskalator,

    disamping satuan peralatan mekanis.

    3.6.  Perubahan teknis ( technical alterations)Segala tindakan teknis menambah atau merubah bagian-bagian peralatan pesawat

    dengan maksud meningkatkan daya kerja dan daya guna yang lebih baik.

    3.7.  ModernisasiBentuk dari perubahan teknis instalasi pesawat yang menyangkut seluruh sistem

    peralatan pesawat untuk meningkatkan kinerja dan daya guna (efisiensi).Catatan : modernisasi disebut juga peremajaan.

    3.8.  Pengujian

    3.8.1.  Pengujian awal (serah terima)Usaha uji coba teknis menjalankan suatu instalasi pesawat yang baru selesai

    terpasang dan melaksanakan penyetelan agar peralatan pesawat berfungsi

    sebagaimana mestinya sesuai standar dan peraturan yang berlaku.Catatan : pengujian serah terima disebut juga pengujian awal.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    7/100

     

    3

    3.8.2.  Pengujian ulangPengujian yang harus dilakukan berulang-ulang tiap-tiap tahun atas suatu instalasi

    pesawat, untuk memastikan alat-alat pengamannya bekerja sebagaimana

    mestinya.

    3.8.3.  Pengujian berkalaPengujian ulang yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, atau tiap-tiap

    lima (5) tahun sekali, menyangkut semua fungsi dan kondisi peralatan dengan

    maksud mencegah kerusakan dan mengeliminer sumber-sumber bahaya. Catatan : 1. Penguji adalah seorang teknisi yang memenuhi persyaratan kompetensi kecakapan

    sesuai dengan peraturan yang berlaku dan merupakan pegawai dari perusahaan

     jasa pemasangan.

    2. Pelaksanaan pengujian harus diikuti dengan laporan hasil penemuan gejala-gejala

    dan rekomendasi.

    3.9.  Kajian teknisPemeriksaan menyeluruh suatu instalasi pesawat oleh pihak ketiga (independen)

    untuk menilai (assessment ) kinerja sistem dan menilai fungsi tiap-tiap peralatan

    dibandingkan dengan kinerja yang dipersyaratkan.Catatan : laporan kajian teknis disertai rekomendasi atas kemungkinan reparasi, perubahan

    dan/atau modernisasi (peremajaan).

    3.10. (a). Kajian perawatan ( maintenance audit)

    Penilaian (assessment ) oleh pihak ketiga atas suatu hasil kerja perawatan yang

    dilakukan oleh perusahaan jasa perawatan, untuk menetapkan suatu nilai

    tingkat (derajat) efektivitas kinerjanya dibandingkan dengan persyaratan atau

    standard yang berlaku.

    (b). Kajian teknis ( technical assessment) 

    3.11. Teknisi lif

    Seorang yang memiliki sertifikat kualifikasi ketrampilan bidang tertentu dan

    memperoleh izin bekerja profesi (SIBP) atau surat izin operasi (SIO) dari instansi

    resmi yang terkait.

    3.12. Pejabat pengawasPegawai dari instansi pemerintah terkait yang ditunjuk oleh Menteri, untuk

    menjalankan tugas-tugas pengawasan atas dilaksanakannya peraturan Menteri.

    3.13. Bimbingan teknis

    Pelatihan keterampilan teknis untuk menguasai ilmu teori dan praktek lapangan

    oleh asosiasi atau organisasi terakreditasi yang minimal dibutuhkan oleh teknisi lif

    agar memperoleh sertifikat kualifikasi (kecakapan).

    3.14. Surat izin operasi (SIO)Surat keterangan yang dikeluarkan oleh instansi resmi yang berwenang sebagai

    tanda bahwa teknisi memiliki kecapakan melaksanakan pekerjaan tertentu dengan

    syarat-syarat yang ditetapkan.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    8/100

     

    4

    3.15. Sumber bahaya ( hazard )Suatu kondisi rawan dari suatu peralatan yang berpotensi penyebab terjadinya

    kecelakaan.

    3.16. KecakapanPersyaratan peringkat yang ditetapkan oleh organisasi terakreditasi atau badan

    resmi dengan sertifikat peringkat keterampilan tertentu, mampu melaksanakan tugasyang dibebankan.

    3.17. Kompetensi (kemampuan)Status keahlian atau ketrampilan atas dasar pengetahuan pengalaman kerja dan

    sikap tugas dalam pelaksanaan tugas di bidangnya ditetapkan oleh instansi atau

    lembaga resmi, dengan merujuk standar kriteria unjuk kerja (kuk).

    3.18. Persyaratan teknis (engineering requirements)Suatu batas-batas kriteria fungsi dan kinerja yang ditetapkan oleh organisasi atau

    badan resmi terhadap alat tertentu sesuai dengan fungsinya melalui uji teknis

    dilaboratorium (engineering test ).

    3.19. Kemampuan teknis (engineering type test)Kinerja komponen (atau alat) yang diterima dan diakui oleh para ahli dan ilmuwan

    melalui test laboratorium, dan diresmikan dalam lembaran-lembaran ilmiah

    dan/atau standar nasional.

    3.20. Akreditasi ( accreditation)Pengakuan secara resmi dari suatu badan yang berwenang kepada organisasi yang

    terbukti mampu untuk melaksanakan tugas pendidikan atau pelatihan atau tugas

    tertentu lainnya, untuk maksud pemberian sertifikat kompetensi.

    3.21. Sertifikasi ( certification)

    Tanda lulus uji seseorang dengan persyaratan tertentu untuk dapat melaksanakantugas dan mengemban tanggung jawab atas tugasnya.

    3.22. Kualifikasi (qualification)Istilah lain “kecakapan”, adalah peringkat status seseorang yang ditetapkan oleh

    organisasi terakreditasi mampu melaksanakan tugas-tugas tertentu yang dibebankan

    padanya.

    3.23. Ahli, keahlian (expertness)Istilah lain “pakar” atau “mahir” adalah karakteristik seseorang yang menguasai

    ilmu pengetahuan, dan penerapannya atas bidang pekerjaan tertentu yang harus

    dilaksanakan sesuai dengan standar kinerja yang dipersyaratkan.

    3.24. Organisasi ( organisation)Suatu proses atau tindakan pengaturan secara sistematis, atau suatu badan yang

    melaksanakan organisasi.

    3.25. Asosiasi ( association)Perkumpulan orang-orang yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama, dan

    berkarya dengan kepengurusan, untuk kemaslahatan.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    9/100

     

    5

    3.26. Terampil, keterampilan ( skillfulness)Kemampuan khusus melaksanakan pekerjaan bidang tertentu untuk mewujudkan

    karya terapan praktis yang diperoleh dari pembelajaran dan latihan terus menerus.

    3.27. Tatalaku ( aptitude)

    Sikap seseorang yang secara wajar dapat tanggap atas penyesesuainnya dengankondisi lingkungan dan merasa bertanggung jawab.

    3.28. Penilaian mutu (quality assessment)Upaya yang dilakukan untuk memastikan taraf atau kadar atau derajat fungsi dan

    keandalan suatu sistem pesawat dibandingkan dengan kriteria unjuk kerja yang

    telah dipersyaratkan.

    BAB IV PERSIAPAN dan TINDAKAN HATI-HATI

    Pelaksana pemeriksa (inspektur) dan seorang teknisi penguji instalasi pesawat lift harus

    menyadari adanya potensi bahaya selama melakukan pekerjaan. Oleh karena itupelaksana harus secara profesional membekali diri dengan pengetahuan sumber-sumber

    bahaya dan menunjukan tatalaku bertanggung jawab. Pelaksana dianjurkan memakai alat-

    alat pelindung diri dimana diperlukan, selama melaksanakan tugasnya.

    4.1.  Pelaksana harus memakai pakaian kerja berlengan pendek tidak berdasi, celana

    tidak longgar (gombrong), memakai sepatu yang bersol tidak licin, dan siap

    melengkapi diri dengan lampu senter, buku catatan dan pensil, serta alat dan

    instrumen yang diperlukan.

    4.2.  Pelaksana tidak boleh memakai jam tangan, cincin ataupun gelang.

    4.3.  Pelaksana dianjurkan memakai sarung tangan.

    4.4.  Waktu bertugas diatas atap kereta, diusahakan berpegangan pada bagian rangka

    kereta yang aman atau pada pagar (railing) yang terdapat diatap kereta.

    4.5.  Sebelum bagian-bagian alat listrik diperiksa, aliran listrik ke bagian yang diperiksa

    harus dimatikan dan pada sakelarnya harus diberi tanda peringatan bahwa lif atau

    eskalator sedang diperiksa. Terutama pemeriksaan terhadap eskalator, sumber

    tenaga listrik utama terlebih dulu harus diputus dan gagang sakelarnya dikunci atau

    diikat dengan gembok.

    4.6.  Harus tersedia sarana kendali operasi diatas atap kereta antara lain :

    a)  tombol untuk menggerakkan kereta (ke atas dan ke bawah) dengan kecepatanmanual inspeksi (inspection speed ) kurang lebih 0,63 m/s.

    b)  Sakelar henti darurat (emergency stop switch) yang dapat memberhentikan

    kereta sewaktu-waktu dalam keadaan darurat, dan

    c)  lampu pencahayaan yang terlindung. Pelaksana harus senantiasa waspada atas

    bagian-bagian lif yang bergerak, atau benda-benda yang menonjol atau mencuat

    dari dinding ruang luncur.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    10/100

     

    6

    4.7.  Pemasangan barikade sangat dianjurkan untuk menghindari orang-orang awam

    mendekat, terutama selama pemeriksaan eskalator dan pintu-pintu lantai.

    4.8.  Peralatan berikut ini perlu dipersiapkan untuk pemeriksaan :

    1.  Lampu senter (sorot), jenis non konduktif

    2.  Mistar gulung 2 m dari bahan non konduktif

    3.  Satu set alat tera ( feeler gauge, dsb)4.  Palu kecil (0.2 kg) yang berkepala

    5.  Kapur tulis, untuk menggores tanda

    6.  Kaca cermin kecil dan kaca pembesar

    7.  Kunci gembok, sesuai untuk mengunci gagang saklar

    8.  Kaliper / sikmat, dan alat-alat ukur lain

    9.  Satu salinan persyaratan teknis pemeriksaan

    10.  Satu salinan peraturan yang berlaku dan yang terkait

    11.  Satu set salinan daftar simak

    12.  Buku catatan dan pinsil

    4.8.2. Peralatan berikut ini perlu disiapkan untuk pengujian :

    1.  Stop watch (pengukur selang waktu)2.  Tachometer (pengukur kecepatan)

    3.  Megger (ohm meter), multitester dan ammeter

    4.  Waterpas (leveling gauge)

    5.  Dynamometer (instrumen untuk mengukur gaya pintu menutup)

    6.  Alat tera beban (test weight ) bermacam-macam satuan (5 kg s/d 50 kg).

    7.  Lain-lain alat bantu yang dianggap perlu dalam pelaksanaan pengujian yang

    harus dipersiapkan oleh perusahaan jasa pemasangan instalasi lif (PJIL) atau

    oleh perusahaan jasa perawatan lif (PJPL).

    4.9.  Pelaksana berhak menolak pemeriksaan peralatan dalam pit, jika pit tergenang air,

    atau kotor berlumpur dengan maksud menghindari kecelakaan atau sengatan listrik.

    4.10. Pelaksana dianjurkan mengikuti prosedur masuk-turun ke pit sebagai berikut :

    a.  Seorang teknisi pembantu didalam kereta atau diatas atap kereta menjalankan

    kereta keatas dari lantai 1 (lobi) ke lantai 2 dan lif dimatikan, atau dirubah ke

    operasi manual inspeksi (inspection mode).

    b.  Seorang teknisi atau inspektur membuka pintu lantai-1 (terminal terbawah)

    dengan menggunakan kunci darurat pembuka pintu.

    c.  Setelah pintu terbuka, perlu diganjal agar pintu tetap terbuka jika perlu matikan

    saklar henti darurat yang ada di pit.

    d. 

    Aktifkan saklar untuk menyalakan lampu pencahayaan dalam pit.e.  Turun melalui tangga monyet (cat ladder ) yang tersedia didekat/samping pintu.

    Pastikan tangga tidak licin berminyak (jika dalamnya pit hanya 0.90 m, atau

    lebih dangkal, kemungkinan tidak terdapat tangga).

    f.  Perhatikan batas-batas daerah aman dan daerah bebas bergerak didalam pit.

    g.  Teknisi pembantu boleh menjalankan kereta hanya atas perintah teknisi atau inspektur

    yang berada dalam pit.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    11/100

     

    7

    4.11. Pelaksana dianjurkan mengikuti prosedur naik keatap kereta, sebagai berikut :

    a.  Seorang operator didalam kereta menjalankan lif turun dari lantai-2 ke lantai-1

    dan hentikan lift diantara kedua lantai tersebut (kira-kira bergerak selama 4

    detik), dengan cara mengaktifkan saklar henti daurat.

    b.  Seorang teknisi atau inspektur membuka pintu lantai-2 (dari mana lif tersebut

    mulai bergerak). Setelah pintu terbuka, terdapat atap kereta telah hampir sama

    rata dengan lantai-2. Yakinkan pintu lantai diganjal jika ingin lebih lama pintu

    dibuka.

    c.  Perhatikan lebih dulu dimana posisi saklar henti darurat, saklar-saklar operasi

    inspeksi, saklar lampu pencahayaan dan bagian-bagian aman tempat berpegang,

    termasuk pagar (railing) sekeliling atap kereta.

    d.  Melangkah naik keatap kereta dan segera operasi lif dirubah dari normal ke

    manual inspeksi (inspection mode). Perintahkan operator dalam kereta, untuk

    aktifkan kembali lif, agar dapat dioperasikan (secara manual inpeksi) dengankecepatan kira-kira 0.60 m/s dan maksimal 0.75 m/s.

    e.  Selama pelaksanaan pemeriksaan diatas kereta, operasi lift tetap harus manual

    inspeksi.

    f.  Saklar pemindah normal ke inspeksi harus terlindung agar tidak kembali ke

    operasi normal secara tidak sengaja.

    g.  Selama beridiri diatap kereta yang bergerak, selalu perhatikan tonjolan-tonjolan

    pada dinding ruang luncur yang dapat membahayakan, dan perhatikan

    pertemuan kereta dengan bobot imbang pada lokasi kira-kira ditengah-tengah

    ruang luncur.

    BAB V KUALIFIKASI dan KATEGORI PEMERIKSA dan PENGUJI

    5.1.  Pemeriksa dan Penguji masing-masing harus memenuhi persyaratan kualifikasi

    kompetensi untuk bidang keahlian tertentu yang ditetapkan (sertifikasi) oleh badan

    atau organisasi resmi yang telah diakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa

    Konstruksi (LPJK) atau oleh instansi pemerintah terkait. Sertifikat tersebut

    kemudian diakui oleh instansi terkait untuk jangka waktu tertentu.

    Panduan persyaratan kualifikasi Pemeriksa dan Penguji tidak harus mengambil

    basis peraturan pemerintah yang mungkin ada, tetapi merupakan suatu petunjuk

    persyaratan minimal yang harus dipenuhi. Lihat lampiran No. L-9 mengenaipanduan persyaratan minimal kualifikasi kompetensi keterampilan dan keahlian.

    5.2.  Pemeriksa instalasi pesawat lif dan eskalator dibagi menjadi tiga kategori/tingkat

    kualifikasi, yaitu :

    a.  Pemeriksa Utama, berwenang memeriksa pesawat lif dan eskalator dalam

    bangunan gedung atau bangunan lain apapun jenisnya, terutama bangunan

    bertingkat 20 atau lebih dan kecepatan lif mulai dari 180 m/m.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    12/100

     

    8

    b.  Pemeriksa Madya, berwenang memeriksa pesawat lif dan eskalator dalam

    bangunan gedung bertingkat sampai dengan maksimal 20 lantai (21 lapis), dan

    kecepatan lif maksimal 150 m/m.

    c.  Pemeriksa Muda atau teknisi pemeriksa berwenang memeriksa pesawat lif dan

    eskalator dalam bangunan gedung bertingkat sampai dengan 10 lantai (11 lapis)

    dan kecepatan lif maksimal 90 m/m.

    5.3.  Penguji instalasi pesawat lif dan eskalator dibagi menjadi tiga kategori/tingkatan

    kualifikasi, yaitu :

    a.  Penguji Utama berwenang menguji pesawat lif dan eskalator seperti tersebut

    pada butir 5.2a, minimal telah berpengalaman selama 10 tahun, termasuk 5

    tahun terakhir melaksanakan pengujian pesawat lif dan eskalator secara terus-

    menerus.

    b.  Penguji Madya berwenang menguji pesawat lif dan eskalator seperti tersebut

    pada butir 5.2b, minimal telah berpengalaman selama 10 tahun, termasuk 3

    tahun terakhir melaksanakan pengujian pesawat secara terus-menerus.

    c.  Penguji Muda berwenang menguji pesawat lif dan eskalator seperti tersebut

    pada butir 5.2.c minimal telah berpengalaman 5 tahun, termasuk 3 tahun

    terakhir melaksanakan atau membantu melaksanakan pengujian pesawat lif dan

    eskalator secara terus-menerus.

    BAB VI TATA CARA PELAKSANAAN dan KEWAJIBAN PELAKSANA

    6.1. Tata cara pelaksanaan pemeriksaan serta kewajiban Pemeriksa merujuk pada

    Apendiks A1 sampai dengan A5, dan diatur sebagai berikut :

    6.1.1.  Pemeriksa sebagai seorang atau badan independen harus membuat rancana dan

    prosedur urutan kerja pemeriksaan untuk tiap-tiap satuan (unit) instalasi tertentu

    dan mengawasi pelaksanaan pemeriksaan jika pelaksanaan dilimpahkan kepada

    Pemeriksa Muda atau seorang teknisi pemeriksa.

    6.1.2.  Pemeriksa dapat dibantu oleh seorang Pemeriksa Muda atau seorang teknisi

    pelaksana, dengan tanggung jawab tetap pada Pemeriksa.Catatan : Teknisi pelaksana dan Pemeriksa Muda ke dua-duanya harus memperoleh sertifikat

    dari badan atau organisasi resmi yang diakui (diakreditasi). Lihat butir 5.1 dan 5.2.

    6.1.3.  Pemeriksa harus mampu membuat kesimpulan atas dasar seluruh pengetahuan

    dan pengalamannya bahwa tiap-tiap komponen atau peralatan yang baru

    terpasang atau mengalami perubahan teknis memenuhi semua persyaratan dan

    ketentuan standar dan peraturan yang berlaku, dan apakah komponen atau

    peralatan berfungsi sebagaimana mestinya dalam satu sistem operasi kerja

    pesawat.

    6.1.4.  Pemeriksa harus membuat laporan disertai rekomendasi atas dasar kemampuan

    pengetahuan dan pengalamannya terhadap kelainan peralatan dan penyimpangan

    fungsi terhadap persyaratan dan ketentuan yang berlaku, dan dapat membedakan

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    13/100

     

    9

    dengan pasti bahwa penyimpangan tersebut adalah atas tanggung jawab

    kontraktor perawatan ataukah  atas tanggung jawab pengelola bangunan.

    Rekomendasi dapat berupa anjuran reparasi atau penggantian suku cadang atau

    komponen, atau perubahan sistem tertentu atau rekomendasi pengujian ulang.

    Lihat contoh formulir isian pada lampiran L-3 dan L-4.

    6.1.5.  Pemeriksa wajib mengevaluasi dan memverifikasi sertifikat kemampuan tekniskomponen, terutama menyangkut keselamatan umum, diantaranya :

    a.  Sertifikat tali baja traksi, atau rantai traksi, atau ban traksi, atau tali serat

    sintetis traksi, hubungannya dengan batas patah dan faktor keamanan yang

    sesuai dengan penerapannya.

    b.  Sertifikat kinerja peredam hidrolik (buffer ) sesuai dengan kecepatan lif.

    c.  Sertifikat governor pengindra kecepatan

    d.  Sertifikat katup-katup pengaman lif hidrolik.

    e.  Setifikat pintu lantai tahan api, sesuai dengan peraturan bangunan yang

    berlaku.

    f.  Sertifikasi anak tangga (step) eskalator.

    6.1.6.  Hal-hal berikut bukan tanggung jawab dan kewajiban Pemeriksa :a.  melaksanakan reparasi, penggantian suku cadang dan melaksanakan

    perubahan-perubahan apapun.

    b.  membuat rekomendasi cara-cara pelaksanaan atau metoda reparasi,

    penggantian suku cadang dan/atau perubahan.

    c.  memberikan rekomendasi sumber-sumber material/bahan untuk maksud-

    maksud tersebut diatas.

    6.2. Tata cara pelaksanaan pengujian serta kewajiban Penguji diatur sebagai berikut :

    6.2.1.  Siapapun yang melaksanakan pemasangan instalasi pesawat atau perubahan

    sistem pesawat harus melakukan pengujian awal (serah terima) secara menyeluruh

    atas fungsi dan kinerja peralatan atau komponen dan/atau sistem pesawat.Pengujian ulang dapat dilakukan oleh siapapun yang memenuhi persyaratan

    tersebut pada butir 6.2.3.

    6.2.2.  Penguji atas nama perusahaan jasa pemasangan pesawat harus menyampaikan

    permohonan atau pemberitahuan kepada instansi pemerintah yang terkait, bahwa

    Penguji akan melakukan pengujian. (Lihat lampiran L-1). Dianjurkan surat

    permohonan atau pemberitahuan tersebut disampaikan paling lambat 10

    hari sebelum pelaksanaan dimulai.

    Dalam hal khusus termasuk pengujian ulang tiap-tiap tahun atau pengujian

    berkala (5 tahun), Penguji harus menerima surat perintah kerja lebih dulu dari

    pihak pemilik atau pengelola bangunan.

    6.2.3.  Penguji harus seorang yang dipekerjakan oleh/dan atas tanggung jawab

    perusahaan jasa instalasi pemasangan lif (PJIL). Penguji harus memiliki sertifikat

    dari badan atau organisasi resmi yang diakui (diakreditasi) dan memperoleh SIO

    atau SIBP dari instansi pemerintah terkait.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    14/100

     

    10

    6.2.4.  Setiap pelaksanaan pengujian instalasi pesawat, baik yang baru terpasang maupun

    ulangan, harus disaksikan oleh Pemeriksa independen atau wakilnya, seorang

    teknisi pemeriksa atau oleh Pejabat pengawas dari instansi pemerintah terkait.Catatan : adalah kewajiban Penguji menyertakan Pemeriksa untuk menyaksikan pengujian dan

    hasil-hasil data dari pengujian.

    6.2.5.  Penguji harus mencatat hasil fakta dan data pengujian, dan melaporkannya kepada

    instansi resmi terkait untuk memperoleh surat izin penggunaan awal (serah

    terima) dan perpanjangan izin tiap-tiap tahun. Contoh formulir hasil pengujian

    pada lampiran L-5, bentuk A untuk lif traksi, bentuk B untuk lif hidolik, dan

    bentuk C untuk eskalator, dan lampiran L-6 (juga dengan bentuk-bentuk A, B dan

    C) untuk pengujian ulang.

    6.2.6.  Penguji bertanggung jawab atas penerapan batas-batas kriteria yang ditetapkan

    oleh standar yang berlaku, terhadap alat-alat pengaman pesawat. Jika fungsi dan

    kinerja alat-alat pengaman tersebut menyimpang diluar batas-batas wajar atau

    batas kriteria yang ditentukan, maka pengujian harus ditunda sampai selesai

    dilakukan perbaikan dan/atau penyetelan. Jika ternyata dilakukan subsitusi

    komponen atau peralatan dengan tujuan mencapai batas-batas kriteria, makapengujian harus diulang dari awal.

    6.2.7.  Penguji berhak menolak melakukan atau melanjutkan pengujian pesawat, jika

    ternyata menurut pendapatnya, pelaksanaan pemasangan instalasi masih belum

    sempurna, demi menghindari kemungkinan kecelakaan.

    BAB VII JENIS PEMERIKSAAN dan PENGUJIAN

    Pemeriksaan dan pengujian pesawat lif atau eskalator diklasifikasikan menjadi 4 jenis

    seperti tercantum pada tabel halaman berikut ini, sesuai dengan tahapan operasi

    penggunaan dan kondisi peralatan, yaitu sebagai berikut:

    7.1. Pemeriksaan dan pengujian awal, atau serah terima terhadap instalasi pesawat

    lif atau eskalator yang baru selesai terpasang dan akan diserah terimakan kepada

    pemilik.

    (a)  Pengujian awal tersebut diatas harus dilaksanakan oleh seorang Penguji dari/dan

    atas tanggung jawab perusahaan jasa instalasi lif (PJIL), untuk memperoleh

    surat izin penggunaan. Pengujian harus disaksikan oleh seorang Pejabat

    pengawas atau seorang Pemeriksa yang kompeten (butir 5.1).

    (b)  Penguji harus memberitahukan kepada instansi pemerintah terkait paling lambat

    10 hari dimuka atas rencana pelaksanaan pengujian dengan surat.Lihat contoh pada lampiran L-1, juga lihat contoh formulir isian pada lampiran

    L-3 untuk pemeriksaan, dan lampiran L-5 untuk pengujian.

    7.2. Pemeriksaan rutin dan pengujian ulang, sewaktu-waktu dapat dilakukan, dan paling

    lambat dalam waktu satu tahun. Pengujian ulang harus dilaksanakan untuk

    memperoleh perpanjangan surat izin penggunaan. Lihat contoh formulir isian pada

    lampiran L-4 untuk pemeriksaan rutin, dan L-6 untuk pengujian ulang.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    15/100

     

    11

    7.3. Pengujian berkala lima (5) tahun sekali dengan menggunakan formulir isian,

    lampiran L-5, yang sama digunakan untuk pengujian awal. Tujuannya adalah untuk

    memastikan tidak terjadi kelainan terhadap alat pengaman dan operasi sistem,

    setelah pesawat beroperasi selama 5 (lima) tahun.

    7.4. (a). Pemeriksaan dan pengujian khusus terhadap instalasi tua yang mengalami

    perubahan teknis atau modernisasi (peremajaan), untuk memperoleh surat izinbaru penggunaan pesawat. Contoh formulir isian pada lampiran L-7.

    (b). Pemeriksaan khusus yang bersifat penyidikan terhadap pesawat yang

    mengalami kecelakaan, untuk menetapkan akar sebab kecelakaan. Pemeriksaan

    mengikut sertakan saksi seorang Pejabat pengawas dari instansi pemerintah

    terkait, atau seorang ahli K3 bidang lif dan eskalator. Lihat contoh formulir

    isian pada lampiran L-8.

    Ringkasan penerapan contoh-contoh formulir atas tahapan dan

    pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian.

    Tahapan dan jenis Pelaksanaan Contoh bentuk formulirdalam lampiran

    1. Serah terima atas instalasi pesawat

    yang baru terpasang (izinpenggunaan)

    a. Pemeriksaan awal

    b. Pengujian awal

    L-3, Bentuk A : Lif traksi,

    Bentuk B : Lif hidrolik,Bentuk C : Eskalator

    L-5, Bentuk A : Lif traksi,

    Bentuk B : Lif hidrolik,Bentuk C : Eskalator

    2. Berkala rutin, ulangan tahunanmulai tahun ke-2 dan seterusnya

    tiap-tiap tahun (perpanjangan izinpenggunaan)

    a. Pemeriksaan ulang

    b. Pengujian ulang

    L-4, Bentuk A : Lif traksi,

    Bentuk B : Lif hidrolik,Bentuk C : Eskalator

    L-6, Bentuk A : Lif traksi,Bentuk B : Lif hidrolik,

    Bentuk C : Eskalator

    3. Berkala, lima (5) tahun(perpanjangan izin penggunaan)

    a. Pemeriksaan berkala 5 tahun

    b. Pengujian berkala 5 tahun

    L-4, Bentuk A : Lif traksi,Bentuk B : Lif hidrolik,

    Bentuk C : Eskalator

    L-5, Bentuk A : Lif traksi,

    Bentuk B : Lif hidrolik,

    Bentuk C : Eskalator

    4. a. Khusus serah terima atasperubahan teknis atau

    modernisasi pesawat (izin barupenggunaan).

    a. Pemeriksaan perubahan teknis

    b. Pengujian perubahan teknis

    L-7

    L-5, Bentuk A : Lif traksi,Bentuk B : Lif hidrolik,

    Bentuk C : Eskalator

    b. Khusus Penyidikan oleh sebab

    terjadi kecelakaan, mencari akar

    sebab

    Pemeriksaan disertai beberapa

    saksi.L-8

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    16/100

     

    12

    BAB VIII OBJEK PEMERIKSAAN dan PENGUJIAN

    8.1.  Lif traksi listrik 

    Pemeriksaan dan pengujian lif traksi listrik merujuk pada SNI.03-7017-2004

    mengenai “Pemeriksaan dan Pengujian lif traksi listrik”. Rincian ruang lingkup

    pemeriksaan peralatan dan komponen terdapat pada lampiran L-4, bentuk A.

    Objek pemeriksaan diklasifikasikan berdasar lokasinya, yaitu : 1. didalam kereta,

    2. dikamar mesin, 3. diatas atap kereta, 4. diluar ruang luncur, dan 5. dilekuk

    dasar (pit). Sedangkan rincian ruang lingkup pengujian alat-alat pengaman

    terdapat pada lampiran L-5, bentuk A.

    8.2.  Lif hidrolik 

    Pemeriksaan dan pengujian lif hidrolik merujuk pada SNI.03-2190-1-2000

    mengenai “Syarat-syarat umum konstruksi lif yang dijalankan dengan transmisi

    hidrolik”, dan SNI.03-7017-2004 untuk peralatan dan komponen mekanik diluar

    sistem hidrolik. Rincian ruang lingkup pemeriksaan peralatan dan komponen,

    terdapat pada lampiran L-4, bentuk B. Objek pemeriksaan diklasifikasikan

    berdasar lokasinya, yaitu 1. didalam kereta, 2. dikamar mesin, 3. diatas atapkereta, 4. diluar ruang luncur, dan 5. dilekuk dasar (pit). Sedangkan rincian ruang

    lingkup pengujian alat-alat pengaman terdapat pada lampiran L-5, bentuk B.

    8.3.  Eskalator 

    Pemeriksaan dan pengujian eskalator dan lantai jalan (moving walks /  passenger

    conveyors) merujuk pada SNI.03-6248-2000 mengenai “Syarat-syarat umum

    konstruksi eskalator yang dijalankan dengan tenaga listrik”. Rincian ruang

    lingkup pemeriksaan peralatan dan komponen terdapat pada lampiran L-4, bentuk

    C. Objek pemeriksaan diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, yaitu : 1. peralatan

    penggerak, 2. komponen bergerak, 3. komponen diam (idle), dan 4. alat-alat

    pengaman. Sedangkan rincian ruang lingkup pengujian terdapat pada lampiran L-5 bentuk C.

    BAB IX KETENTUAN INSTALASI TUA

    9.1.  Apabila instalasi lif yang digunakan oleh umum dalam bangunan gedung

    mengalami salah satu ataupun kombinasi dari 3 jenis gejala kemunduran kinerja

    operasi tersebut dibawah ini maka dapat digolongkan sebagai instalasi “pesawat

    yang telah tua”, yaitu :

    a.  Mengalami jumlah kemacetan lebih dari 10 kali rata-rata pertahun, dan terjadi

    dalam jangka waktu 3 tahun terakhir.

    b. 

    Mengalami waktu tempo jeda lebih dari 10% dari jam operasinya rata-ratadalam satu tahun, dan terjadi dalam jangka waktu 3 tahun terakhir.

    c.  Mengalami penggantian suku-suku cadang dan reparasi dengan biaya 10% dari

    nilai atau harganya, dalam setahun terakhir.Catatan : tempo jeda dalam satu tahun adalah jumlah jangka waktu yang digunakan untuk

    pelayanan perawatan rutin, dan tempo akibat lif macet dan tempo karena lif harus

    mengalami pemeriksaan, reparasi dan pengujian.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    17/100

     

    13

    9.2.  a) Instalasi tua harus dikaji secara teknis oleh Pemeriksa Utama untuk memastikan

    apakah lif perlu diganti baru secara lengkap, atau cukup diper-modern

    (diremajakan), demi menjaga keselamatan umum pengguna dan penghuni

    bangunan.

    b) Pemeriksa harus menyiapkan laporan hasil kajian teknis (technical assessment )

    atas permintaan pihak pengelola bangunan, disertai rekomendasi, dantembusan/salinan laporan disampaikan kepada instansi pemerintah yang terkait.

    BAB X OPERASI KEBAKARAN

    10.1. Pelayanan operasi lif saat terjadi kebakaran dalam bangunan gedung adalah

    tanggung jawab pengelola bangunan dan harus mengikuti ketentuan sebagai

    berikut:

    a. Semua instalasi pesawat dalam bangunan gedung bertingkat 4 (tinggi 14.0 m)

    atau lebih harus dilengkapi dengan operasi kebakaran. Semua unit lif akan turun

    langsung ke lantai lobi utama, dimana terdapat sarana penyelamatan (pelarian).

    Operasi tersebut dapat berlangsung secara otomatis maupun dengan caramengaktifkan saklar kebakaran yang terdapat pada lantai lobi utama, pada sisi

    dekat pintu lif.

    b.  Semua instalasi pesawat dalam bangunan gedung bertingkat 8 (tinggi 21.6 m)

    atau lebih harus dilengkapi dengan operasi kebakaran tersebut pada butir a

    diatas dan salah satu lif dari tiap-tiap kelompok operasi (group operation) dapat

    digunakan oleh pasukan pemadam kebakaran (disebut lif kebakaran). Lif

    kebakaran harus memenuhi persyaratan dalam SNI.03-6573-2001 tentang “Tata

    cara perancangan sistem Transportasi Vertikal dalam gedung” butir 6.2.1 dan

    6.2.2

    10.2.  Pemeriksaan dan pengujian terhadap operasi kebakaran dan lif kebakaran harus

    dilakukan paling lambat enam (6) bulan sekali atas inisiatif pengelola atau

    pemilik bangunan gedung, setelah pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian awal.

    Pengelola atau pemilik bangunan gedung harus menerima surat pernyataan dari

    pihak Pemeriksa atau Penguji bahwa pemeriksaan dan/atau pengujian operasi

    kebakaran dan lif kebakaran telah dilaksanakan dengan hasil memuaskan.

    10.2.1. Persyaratan teknis terhadap saklar kebakaran dan lokasinya merujuk pada PUIL

    2000 butir 4.11. Pemeriksa harus memverifikasi apakah saklar kebakaran

    memenuhi persyaratan PUIL 2000 atau ketentuan peraturan bangunan yang

    berlaku.

    10.2.2. Lif dan eskalator dapat digunakan sebagai sarana penyelamatan atau pelarian

    selama phase ke-1 (mula-mula terjadi kebakaran dan api belum menjalar). Segera

    setelah diberlakukan phase ke-2 kebakaran, semua lif turun ke lobi dan dilarang

    digunakan. Ketentuan saat dimulainya phase ke-2 kebakaran sesuai dengan

    peraturan bangunan yang berlaku dan atas keputusan seorang petugas ahli

    kebakaran pengelola bangunan.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    18/100

     

    14

    BAB XI PERSYARATAN LIF UNTUK PENYANDANG CACAT

    11.1.  Ukuran kereta dan pintu

    Kereta lif bagi penyandang cacat fisik yang memakai kursi dorong harus sesuai

    dengan ketentuan peraturan Menteri P.U No.30/PRT/2006 tanggal 01 Desember

    2006, luas minimal 1.96 m2, dan lebar minimal 1.40. Ukuran pintu kereta lebar

    minimal 1.10 m x tinggi 2.0 m.

    11.2.  a. Posisi kursi dorong didalam kereta minimal menghadap ke dinding belakang

    kereta, yang dilengkapi dengan cermin dan membelakangi pintu kereta. Panel

    operasi harus dipasang pada dinding kereta samping kiri, setinggi maksimal 1.0

    m dari lantai, diukur pada garis tengah panel operasi, dan letaknya sesuai agar

    mudah terjangkau.

    b. Indikator posisi kereta harus terlihat dari bayangan cermin, dan dilengkapi

    dengan suara sintesa elektronik yang memberi tahu nomor lantai ketibaan

    kereta, tiap-tiap kali kereta berhenti.

    c. Tombol panggil pada lantai hentian dan tombol dikereta harus dari jenis tekan,

    dilengkapi suara “bip-bip” saat ditekan, dan iluminasi secukupnya, sebagai

    tanda pesanan atau panggilan diterima dan diproses oleh pusat kendali operasi

    lif.

    d. Panel operasi harus dilengkapi dengan tombol “buka pintu” atau DO untuk

    memperpanjang tenggang waktu pintu membuka sebelum waktunya menutup

    kembali secara otomatis.

    e. Pada sisi-sisi dekat dengan tiap-tiap tombol harus dilengkapi dengan huruf

    Braille yang timbul pada permukaan face-plate dari panel operasi.

    f.  Ruang lobi dimuka pintu pada tiap-tiap lantai hentian harus cukup luas untuk

    memudahkan kursi dorong berputar atau leluasa bergerak, jika dikehendaki

    penyandang cacat masuk ke kereta dengan cara mundur.

    11.3. 

    Pemeriksa harus memverifikasi persyaratan lif penyandang cacat terutama padatempat-tempat umum, diantaranya bandar udara, stasiun kereta api, pertokoan,

    rumah sakit, apartemen, gedung pertunjukan, dan stadion. Pemeriksa harus

    membuat rekomendasi, jika diminta oleh pengelola bangunan atau oleh pihak

    yang berwenang, atas kemungkinan peningkatan kemudahan penggunaan lif bagi

    penyandang cacat fisik.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    19/100

     

    15

    Halaman 1 dari 2

    Lampiran L-1

    SURAT PEMBERITAHUAN

    dan

    SURAT PERMOHONAN

    IZIN PEMASANGAN IZIN PEMAKAIAN IZIN PERUBAHAN

    No. : …………… berlaku hanya untuk satu unit pesawat, atau :

    satuan lif sejenis dalam satu kelompok

    Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER/MEN/1999 yang

    bertanda tangan dibawah ini :

    Nama Lengkap dan Jabatan : …………………………………………………..

    Nama perusahaan : …………………………………………………..Alamat/telepon/fax : …………………………………………………..

    Dengan ini memberitahukan akan dimulainya pemasangan pengujian, dan mohon dengan

    ini diberikan:

    Izin pemasangan pesawat lif / eskalator dengan gambar rencana pemasnagan terlampir dan

    pelaksanaan pemasangannya akan dimulai tgl.………..… dan dilakukan oleh:Instalatir lif (PJIL) :Alamat/telepon/fax :

    Izin Instalatir lif No.……………. berlaku hingga tanggal …………………….

    Izin Pemakaian/pengujian pesawat lif/eskalator awal (baru) / ulangan sesuai dengan izinpemasangan No. : ……. tanggal ….…… dan gambar pengesahan No. …… tanggal ………..Rencana pengujian pesawat akan/sudah dilaksanakan pada tanggal ……………..

    Izin Perubahan teknis pesawat lif/eskalator dengan izin pemasangan No.…….... tanggal…..

    Izin Pemakaian yang telah dikeluarkan No. ……… tanggal ………. sementara, resmi

    Gambar rencana pemasangan terlampir dengan penjelasan sebagai berikut :

    •  Gambar tata letak (plan layout), gambar potongan vertikal, gambar kamar mesin.

    •  Izin Instalatir lif

    •  Sertifikat tali baja peredam/penyangga pintu tahan api step anak tangga

    •  Diagram instalasi sumber tenaga listrik, merujuk pada PUIL 2000.

    •  Diagram pengawatan kendali diagram pengawatan ruang luncur

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    20/100

     

    16

    Halaman 2 dari 2

    Penjelasan selanjutnya data mengenai lift/eskalator tersebut sesuai dengan aplikasinya:

    1. Dibuat oleh pabrikan/produsen/merk : …..…….…… negeri asal ………….…… tahunpembuatan …………..…… No. seri atau nomor kontrak : ……………..…

    2. a. Lift jenis penumpang service barang kapsul kaca hidrolis pelayan

    b. Eskalator 1000 mm 800 mm 600 mm lebar step, tinggi kerja vertikal ………. m

    3. Kapasitas nominal : …. orang; …… kg; kapasitas eskalator ………... orang/jamtinggi kerja vertikal (rise) : ……. m, dari lantai … ke … Jumlah lantai/pintu ..….

    4. Kecepatan nominal lift/eskalator : ……… meter/menit, atau ……….. meter/detik.

    5. Pengendalian : otomatis DC, AC Resistance, AC VVVF, Star delta (esk).

    6. Kereta : berat ……… kg; luas lantai ………. m2 ; tinggi sampai atap ….…..… m.

    7. Bobot imbang; berat ………...kg; terdiri dari besi tuang beton,jumlah ……….... batang.

    8. Mesin jenis: tarikan langsung  tidak langsung : hidrolik ; lokasi mesin

    9. Diameter puli traksi ………...… mm, diameter puli penyimpang;  …………. mm,

    Jenis alur …………...., atau-U alur-V undercut derajat ……..…….…..

    10. Jarak antara sepasang rel kereta …….….. mm; berat rel ….…. kg/m; jarak braket …..… mm

    11. Jarak sepasang rel bobot imbang ……….. mm; berat rel …….…. kg/m; jarak braket …….

    mm12. Jenis peredam/penyangga yang digunakan : minyak/hidrolis pegas masif kenyal

    13. Jenis alat pengaman kereta, jumlah dan tipe : ……………. lokasi ……………….

    14. Tali baja traksi : jumlah …… lembar ; diameter : …….. mm, konstruksi .…….…

    batas patah …..…N; buatan (merk dagang) : ……..… Sertifikat …..…… tanggal ………… 

    15. Governor : diameter tali baja : …… mm ; konstruksi :……. batas patah : ……. N; kecepatan

    nominal : ………m/menit; kecepatan kerja (lebih) : …..… % (persen)

    16. Motor AC/DC …… kW……. Volt …… A: arus mula gerak (beban penuh keatas) : ….. ASumber tenaga: PLN/listrik sendiri. Diagram instalasi listrik terlampir, merujuk PUIL 2000.

    17. Tekanan kerja hidrolis …. atm (bar). Tekanan hidrolis batas maksimal .. atm (bar)

    Alamat proyek pemasangan : ……………………………………………………....

    Penanggung jawab dan no. telepon : .…………………………………………..….Pelaksanaan akan dimulai pada tanggal ……..…... dan diperkirakan selesai pada tanggal

    ……….……

    ………………… Tgl …..…………… 

    Pemohon

    Disampaikan kepada Yth : ………………………..

    .……………………….

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    21/100

     

    17

    Lampiran L-2A.

    Contoh label tanda uji keselamatan kerja

    Catatan : Label terbuat dari plat metal harus dipasang didalam kereta dan mudah dibaca

    oleh umum, minimal 13 cm x 18 cm. Alternatif pemasangan (jika didalam kereta

    tidak memungkinkan), dipasang pada rangka kereta bagian atas depan dan mudahdibaca oleh Pemeriksa, dengan ukuran minimal 10 cm x 15 cm.

    ⊕  ⊕ 

    TANDA UJI KESELAMATAN KERJAUU No. 1/1970.Jo.Permenakertrans : 03/MEN/1999

    No. Registrasi : ………………………….………Jenis Pesawat Lift : …………………………….…....

    Merk/Buatan : ………………………….…..…..No. serie : ………..………………………...

    Mulai awal diuji tanggal : ………………………………….

    Kapasitas nominal (kg) : ……………………..…….…….

    Kelajuan nominal (m/m) : ………………………………….

    Peredam, jarak langkah (m/m) : Jenis : …………………….. mm

    Tali baja traksi, konstruksi : ……… jumlah, diamter………..Diuji oleh (nama teknisi) : ………………………………….

    Perusahaan Jasa Instalasi : ………………………………….No. telpon / fax : ………………………………….

    Alamat : ………………………………….

    ⊕  ⊕ 

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    22/100

     

    18

    Lampiran L-2B.

    Contoh label/plakat peringatan dipasang dilobi utama perhentian lif.

    Lokasi dekat dengan pintu atau diantara 2 pintu

    Ukuran plakat minimal lebar 16 cm x tinggi 20 cm.

    Tinggi huruf minimal 6 mm

    ⊕  ⊕ 

    PERHATIAN

    BAGI

    PENUMPANG LIF

    1.  JANGAN MENGGUNAKAN LIF, JIKA GEDUNG DALAM KEADAANDARURAT.

    2.  JANGAN BERLONCAT-LONCATAN DALAM KERETA. JAGA TATA

    TERTIB

    3.  JANGAN MENEKAN TOMBOL YANG TIDAK DIKEHENDAKI.

    CUKUP TEKAN SATU TOMBOL LANTAI YANG DITUJU.

    4.  JIKA LIF MACET, TEKAN TOMBOL BEL DARURAT (ALARM), ATAU

    GUNAKAN INTERPHONE DAN MINTA PERTOLONGAN.

    5.  JIKA KERETA TIBA, BERI KESEMPATAN PENUMPANG KELUAR

    DULU, BARU ANDA BOLEH MASUK KERETA.

    6.  JANGAN BIARKAN ANAK KECIL SENDIRIAN MENGGUNAKAN LIF.

    7.  JANGAN MEROKOK DIDALAM KERETA, DEMI KESEHATANBERSAMA.

    ⊕  ⊕ 

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    23/100

     

    19

    Lampiran L-2C.

    1. 

    Contoh label/plakat peringatan dipasang didalam kereta

    Ukuran plakat minimal lebar 15 cm x tinggi 15 cm

    Tinggi huruf minimal 6 mm

    2. 

    Contoh plakat peringatan dipasang pada pintu ruang mesin

    Ukuran plakat minimal lebar 20 cm x panjang horizontal minimal 35 cm

    Tinggi huruf 30 mm

    ⊕  ⊕ 

    PETUNJUK JIKA

    TERJADI KEMACETAN LIF

    1.  ANDA JANGAN PANIK. PADA DASARNYA LIF INI

    AMAN.

    2.  TEKAN TOMBOL INTERPHONE DAN LANGSUNG

    BICARA PADA OPERATOR UNTUK MINTA TOLONG.

    3.  TEKAN TOMBOL BEL DARURAT (ALARM) BERKALI-

    KALI SAMPAI PERTOLONGAN DATANG.

    4.  TINDAKAN AKHIR: MATIKAN SAKLAR DARURAT (JIKAADA), BUKA PINTU KERETA DENGAN PAKSA DANBERTERIAK MINTA TOLONG.

    ⊕  ⊕ 

    ⊕  ⊕ 

    BERBAHAYA ! RUANG MESIN LIF

    DILARANG MASUK BAGI SIAPAPUN

    YANG TIDAK BERKEPENTINGAN.

    ⊕  ⊕ 

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    24/100

     

    20

    Halaman 1 dari 2

    Lampiran L-3, bentuk A

    HASIL PEMERIKSAAN AWAL (serah terima)

    LIFT TRAKSI LISTRIK

    Daftar ini hanya mencakup satu unit lift saja

    Nama Gedung : …….………………………………………………..….

    A l a m a t : …….………………………………………………..….

    Jenis Lift : penumpang; barang; pelayan; No.Seri …...Kapasitas angkut :…………… kg; ……. orang ; kecepatan ……….…..m/m

    Jarak tempuh (lintas) ……. m; jumlah perhentian ……; jumlah pintu ….… bukaan

    sisi muka sisi belakang sisi samping

    1. Tenaga listrik yang dipakai DC ..….V; AC …... V ; Phase…….... ; …..…... Hz

    2. Sekering Utama : …………… A. batas maksimal sekering ……….…. A3. Mesin (jenis) ……. ; puli penggerak, dia ….…………mm; RPM…………;

    letak lokasi mesin : atas, bawah, samping

    4. Tali baja tarik,jumlah,lembar : .….dia……mm,roping 1:1; 2:1; lain-lain….…...

    konstruksi tali : ….. x …….. keterangan konstruksi tali : ……….…….

    pabrik pembuat :………… Sertifikat No. ……… pengikatan .……….....

    5. Tali kompensasi (ukuran & jumlah) ………..…; Pengikatan ………………....

    6. Pesawat pengaman kecepatan lebih, jenis ………………………

    7. Pintu; lebar buka x tinggi ………x….… mm; Pengaman pintu …………(jenis)

    11.4. Jarak antara atap kereta dengan langit-langit ruang luncur ….. ……..…..mm

     jarak antara penyangga dengan dasar bobot imbang (runby)….…….mm, saat kereta

    rata dengan lantai terminal atas.9. Jarak antara bagian atas bobot imbang dengan langit-langit ruang luncur …… mm

    10. Sakelar pengaman batas (final limit switch) arah keatas membuka pada ……... mm

    11. Jarak antara rangka bawah kereta dengan penyangga (runby)…..………… mm.

    12. Sakelar pengaman batas arah turun membuka pada …….… mm. Saat kereta rata

    dengan lantai terminal bawah …..…. mm

    13. Kedalaman lekuk dasar (pit) ………mm. Ruang aman, jarak terdekat antara bagian

    bawah kereta dengan dasar lantai lekuk dasar, saat penyangga ditekan

    penuh………… mm, luas ruang aman bebas pada dasar pit ……………….. m2 

    14. Keseimbangan kereta terhadap bobot imbang, beban dalam kereta ...kg

    15. Waktu yang diperlukan agar pintu menutup rapat …………………. detik. Lama

    pintu membuka ……. detik

    16.  Suara-suara tidak wajar……………… (terangkan) kenaikan suhu tidak wajar (padamotor/mesin …………………. (terangkan).

    17.  Motor lift, seri No. ………(jenis) ; …… Tegangan saat balance …... Volt;

    Frequency …………Hz; …….….… A; ………….… kW; ……………. Rpm

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    25/100

     

    21

    Lampiran L-3, bentuk A  Halaman 2 dari 2

    18.  Motor generator (jika ada) ……. (jenis); ……. kW; ..… rpm; ……Volt; ……(A per

    phase); motor penggerak …… (jenis) ;………. (kW); ……… (Volt); ………….

    (A); …….(kW);…… Exciter …… (jenis); …… (rpm); ……… (kW); …….(Volt).

    19.  Pencahayaan darurat : Sumber DC……….; tahan menyala ……… Ampere jam20.  Interkom, sumberDC/AC…………………………………………………....

    21.  Peralatan tanda bahaya (alarm bell): Sumber DC ………, lokasi pada lantai …….

    ……………..……………

    Yang melaksanakan pemeriksaan

    Pelaksana : ………………….

    Nama Petugas : ………………….

    Tanggal : ………………….

    Alamat/telpon/fex : ………………….

    Tanda tangan : ………………….

    SAKSI PELAKSANAAN PEMERIKSAAN 

    1. Pejabat Pengawas Keselamatan Kerja

    Nama Pengawas : …………………………………………

    NIP : ………………………………………… 

    Tanggal : …….…………………………………... Tanda tangan : …..…………………………………….. 

    2. Perusahaan Jasa Pemeriksaan Pesawat 

    (PJPP) Teknisi Pemeriksa : …………………………………..…….… 

    Nama Tenaga Ahli K3 Lift : …………………………………………..

    Perusahaan/No.izin Inspeksi : ……………………………………….…. 

    Tanggal : ……………………………………….…. 

    Tanda tangan : …………………………………………..

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    26/100

     

    22

    Lampiran L-3, bentuk B

    HASIL PEMERIKSAAN AWAL (serah terima)

    LIF HIDROLIK 

    Daftar ini hanya mencakup satu unit pesawat lift saja

    Nama gedung/bangunan : …………………………………………………………

    Jenis bangunan : …………………………………………………………

    Alamat dan nomor telpon : …………………………………………………………

    Pengelola bangunan : …………………………………………………………

    Alamat dan nomor telpon : …………………………………………………………

    Sumber tenaga listrik : PLN /tegangan : …… V,phase : …….freq : ………Hz

    1. Jenis lift hidrolis : a) direct,  torak ditengah  disamping   dibelakang

    b) indirect dengan tali & puli, atau rantai dan sproket

    2. Kapasitas nominal : …………… orang/kg …………….. maksimal kgKecepatan naik : …….…… m/m, kecepatan turun …………… m/m

    Tinggi kerja (lintas) : …………. m/m,l antai perhentian ………………

    3. Mesin penggerak, lokasi/letak :  dibawah  disamping  diatas  jarak

    terhadap silinder (remote) ……….. m

    Jenis pompa hidrolis diluar tangki   direndam   katup control (check valve)

    solenoid motorised  electro  

    4. Motor (jenis) : AC induksi , sinkron , asinkron  

    Koneksi gulungan motor : star , delta , star delta  

    Daya motor : ……….… kW, ………… Hz, putaran .…….. rpm

    Temperatur naik : ………… °C, operasi rating : ………………. jam

    5. Sekering utama (NFB) : …………… ….. A, trafo ………. ………. kVA: ukuran kabel tenaga 4 x ….……… ………. mm2

    6. Kereta ukuran dalam : lebar .. m x dalam ….m, tinggi sampai atap ... m

    Pintu kereta jenis : manual  otomatis  berat kereta ………..…. kg7. Pesawat pengaman (jenis indirect) : Jenis….governor over speed… %,lokasi …

    8. Pintu lantai, jenis : ……… ukuran lebar x tinggi ……… x ……. mm

    Bahan pintu : ………..……….…. tahan api ………………. jam

    Pengaman pintu, mekanis : ……………….. elektris …………………

    9. Silinder hidrolis : pemasangan ditanam  diatas pit  

    lokasi ditengah  disamping  dibelakang kereta  

    10. Torak (piston rod) : toleransi permukaan + ………. mili micron

    terdiri dari satu tahap  dua tahap  tiga tahap  

    11. Roda puli / sproket : diameter … mm,jumlah/jenis alur tali …./…

    Tali baja / rantai : diameter … mm, jumlah .. konstruksi ……

    Cara pengikatan : ……………………………………………..

    Diperiksa oleh,

    Jakarta,……….. tgl …………..

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    27/100

     

    23

    Lampiran L-3, bentuk C

    HASIL PEMERIKSAAN AWAL (serah terima) ESKALATOR

    Daftar ini hanya mencakup satu unit eskalator/lantai jalan

    Nama gedung/bangunan : ………………………………………………………

    Jenis bangunan : ………………………………………………………

    Alamat dan nomor telpon : ………………………………………………………

    Pengelola bangunan : ………………………………………………………

    Alamat dan nomor telpon : ………………………………………………………

    Sumber tenaga listrik : PLN /tegangan : … V,phase : …….freq : ………Hz

    1. Jenis eskalator/lebar step : Standar  , khusus  / 600  800  1000  

    Sudut miring/ban pegangan : ……….. derajat / bahan……….. warna

    Kecepatan/kelengkapan lain : ……… m/detik

    Tinggi kerja vertikal : ……. mm/tiang pendukung tambahan  tidak  2. Mesin penarik : Letak : …………….... Jenis : ………………..

    Transmisi : Rantai  Ban (V-belt)  

    : Gigi reduksi ulir  Gigi reduksi helikal  

    3. Motor (jenis) : AC induksi ,Variable Frequency ,Lain jenis  

    : Penyambungan Star , Delta , Star delta  Tenaga motor/sekering utama : ………….…kW/ …………. A ………..…

    Temperatur naik : ……… °C, Operasi rating : ………. jam

    4. Tombol darurat dipasang diatas  , dan dibawah  

    5. Saklar kunci (pengubah arah) dipasang diatas  , dan dibawah  

    6. Jumlah anak tangga keseluruhan : ………………………………..…………..

    7. Jml anak tangga datar (flat step) : ………… diatas , ……….dibawah  8. Lebar anak tangga > 41mm  ……….……. mm, lebar < 41 mm  …………… mm

    9. Ruang bebas aman dimuka landas pendaratan : lebar ………. m x panjang …….… m

    10. Tanda peringatan operasi naik/turun , saklar tombol , saklar kunci  

    11. Eskalator bekas dipasang ulang : Bulan : ……..Tahun : ..…….

    Penyimpangan : a. tinggi kerja : ……… mm, b. sudut miring : ………

    12. Jenis rem bantu : pasak (Wedge)  , cakram  tromol  

    13. Governor pengindra kecepatan lebih : terpasang  , tidak terpasang  

    Yang melaksanakan pemeriksaan

    Pelaksana : ………………….

    Nama Petugas : ………………….

    Tanggal : ………………….

    Alamat/telpon/fex : ………………….

    Tanda tangan : ………………….

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    28/100

    Lampiran L-4, bentuk A   Halaman 1 dari 3

    SPK dari : ------------------------- No. ----------- Tgl. ----------------

    Rujukan : ------------------------- Pesawat yang diperiksa : -----------------

    1. Jumlah pesawat dalam bangunan Lift traksi/hidrolis : -----/ (unit) Eskalator : -------- (unit)  Lift traksi yang diperiksa No. : ------------ Kapasitas :------- orang/kg. Kecepatan : ----m/m

    2. Nama bangunan : ---------------------------------------------------------------------------

      Lokasi : --------------------------------------------------------------------------

      Yang bertanggung jawab : ---------------------------------------------------------------------------

      Alamat & no. telepon/fax : --------------------------------------------------------------------------

    3. Pemeriksaan dimulai : ----------------------------- Pemeriksaan selesai : -------------

      Penanggung jawab pemeriksa, nama -------

    Alamat & no. telepon/fax : ---------------------------------------------------------------------------

    Harap gunakan huruf-huruf kode sesuai dengan hasil penemuan kondisi peralatan :

    S/U = Peralatan perlu disetel ulang (readjustment )

    L/U = Peralatan perlu dilumasi ulang kembali (relubrication )

    P/R = Peralatan perlu perbaikan dan reparasi (malfunction )

    G/B = Peralatan perlu diganti baru (replacement )

    P/U = Fungsi tidak wajar (ada kelainan) perlu periksa ulang ( further inspection )

    P/N = Peralatan diperiksa kedapatan normal/baik (normal function)

    U/U  = Peralatan harus diuji ulang (need testing )

    OKN = Fungsi operasi kinerja normal/baik ( performance is normal )

    TAK = Peralatan ini tak ada kaitan (non applicable)

    A Pemeriksaan didalam kereta Hasil Hasil

    sekarang yang lalu

    1 Fungsi pintu kereta

    2 Gaya buka tutup

    3 Kontak listrik pengaman pintu

    4 Panel operasi (C.O.P)

    5 Kelengkapan interior

    6 Sinyal dan indikator

    7 Saklar darurat/saklar henti

    8 Pintu akses darurat

    9 Luas lantai vs kapasitas nominal

    10 Sinyal darurat11 Kerataan lantai

    12 Operasi daya listrik darurat

    13 Bukaan pintu terbatas (re-opening)

    14 Plakat/label/penandaan

    15

    16

    24

    Penjelasan

    Keterangan atas penemuan

    PEMERIKSAAN ULANG dan BERKALA 5 TAHUN

    LIFT TRAKSI LISTRIK

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    29/100

    Lampiran L-4, bentuk A Halaman 2 dari 3

    B Pemeriksaan dikamar Mesin Hasil Hasil

    sekarang yang lalu

    1 Pintu akses masuk 

    2 Keadaan fisik ruang/pencahayaan3 Alat pemadam kebakaran

    4 Kabel dan kendali operasi

    5 Sekering utama, pemutus arus

    6 Pentanahan (arde)

    7 Mesin traksi dan rem

    8 Motor dan MG set

    9 Roda gigi, kopling dan bantalan

    10 Inverter dan rectifier

    11 Pengikatan tali baja

    12 Alat pengaman/governor

    13 Kecepatan nominal

    14 Penyerapan daya sisa

    15 Balok angkat (hoisting beam)

    16

    17

    C Pemeriksaan diatap kereta Hasil Hasil

    sekarang yang lalu

    1 Roda penyimpang

    2 Saklar batas lintas

    3 Saklar inspeksi (manual)

    4 Saklar SOS kecepatan lebih

    5 Saklar pemutus arus lain

    6 Pencahayaan dan saklar

    7 Pintu akses darurat

    8 Rel Pemandu

    9 Ruang bebas aman 60 cm

    10 Tali baja dan soket tirus

    11 Junction box kabel lari

    12 Label uji keselamatan

    13 Motor penggerak pintu

    14 Saklar batas lintas normal,gamb 515 Saklar batas lintas akhir, gamb 5

    16 Saklar henti darurat

    17 Pagar railing pengaman

    18

    19

    20

    21

    22

    25

    Penjelasan

    Keterangan atas penemuan

    Penjelasan

    Keterangan atas penemuan

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    30/100

    Lampiran L-4, bentuk A Halaman 3 dari 3

    D Pemeriksaan diluar Hasil Hasil

    ruang luncur sekarang yang lalu

    1 Pelat pelindung kaki (toeguard)

    2 Sepatu pintu lantai dan sill3 Panel pintu lantai

    4 Kunci kai dan kontak listrik 

    5 Tekanan pintu menutup

    6 Penggantung pintu

    7 Kunci kontak parking

    8 Saklar operasi kebakaran

    9 Sinyal dan indikator

    10 Bel darurat dan aki (cel)

    11 Telecom/interphone

    12 Tombol panggil

    13 Gong ketibaan

    15 Lampu panah ketibaan

    16 Pencahayaan lobi

    17 Pintu akses darurat

    18 Saklar daya darurat

    19

    20

    E Pemeriksaan di lekuk dasar

    1 Kebersihan/rendaman air

    2 Pencahayaan dan saklar

    3 Luang lari (runby), gambar 3

    4 Peredam/penyangga

    5 Saklar batas lintas normal

    6 Saklar batas lintas akhir

    7 Rangka & landas kereta

    8 Roller guide

    9 Safety block/rem baji pengaman

    10 Pengaman dan pagar pemisah

    11 Ukuran dalam pit

    12 Saklar henti darurat

    13 Panel pelindung bobot imbang

    14 Tinggi bebas 60 cm, gambar 3

    15 Ruang bebas aman gerak 

    16 Kabel lari17 Tali kompensasi

    18 Roda (tromol) penegang & saklar

    19

    20

    26

    Penjelasan atau

    Keterangan atas penemuan

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    31/100

    Lampiran L-4, bentuk B  Halaman 1 dari 3

    SPK dari : ------------------------- No. ----------- Tgl. ----------------

    Rujukan : ------------------------- Pesawat yang diperiksa : -----------------

    1. Jumlah pesawat dalam bangunan Lift traksi/hidrolis : -----/ (unit) Eskalator : -------- (unit)

      Lift hidrolik yang diperiksa No. : ------------ Kapasitas :------- orang/kg. Kecepatan : ----- m/m

    2. Nama bangunan : ---------------------------------------------------------------------------------

      Lokasi : --------------------------------------------------------------------------------

      Yang bertanggung jawab : ---------------------------------------------------------------------------------

      Alamat & no. telepon/fax : --------------------------------------------------------------------------------

    3. Pemeriksaan dimulai : ------------------------------ Pemeriksaan selesai : ----------------

      Penanggung jawab pemeriksa, nama -------

    Alamat & no. telepon/fax : --------------------------------------------------------------------------------

    Harap gunakan huruf-huruf kode sesuai dengan hasil penemuan kondisi peralatan :

    S/U = Peralatan perlu disetel ulang (readjustment )L/U = Peralatan perlu dilumasi ulang kembali (relubrication )

    P/R = Peralatan perlu perbaikan dan reparasi (malfunction )

    G/B = Peralatan perlu diganti baru (replacement )

    P/U = Fungsi tidak wajar (ada kelainan) perlu periksa ulang ( further inspection )

    P/N = Peralatan diperiksa kedapatan normal/baik (normal function )

    U/U  = Peralatan harus diuji ulang (need testing )

    OKN = Fungsi operasi kinerja normal/baik ( performance is normal )

    TAK = Peralatan ini tak ada kaitan (non applicable)

    A Pemeriksaan didalam kereta Hasil Hasil

    sekarang yang lalu

    1 Fungsi pintu kereta

    2 Gaya buka tutup

    3 Kontak listrik pengaman pintu

    4 Panel operasi (C.O.P)

    5 Kelengkapan interior

    6 Sinyal dan indikator

    7 Saklar darurat/saklar henti

    8 Pintu akses darurat

    9 Luas lantai vs kapasitas nominal

    10 Sinyal darurat

    11 Kerataan lantai

    13 Bukaan pintu terbatas (re-opening)

    14 Plakat/label/penandaan

    15

    16

    27

    PEMERIKSAAN ULANG dan BERKALA 5 TAHUN

    LIFT HIDROLIK

    Keterangan atas penemuan

    Penjelasan

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    32/100

    Lampiran L-4, bentuk B  Halaman 2 dari 3

    B Pemeriksaan dikamar mesin Hasil Hasil

    sekarang yang lalu

    1 Keadaan fisik ruang/kebersihan

    2 Alat pemadam kebakaran3 Kabel dan kendali operasi

    4 Sekering utama dan sakelar

    5 Pentanahan (arde)

    6 Silinder/torak  

    7 Motor dan pompa hidrolis

    8 Katup kontrol/check valve

    9 Katup pembuangan angin

    10 Katup pengaman (rapture valve )

    11 Tangki (bejana) hidrolis

    12 Saringan cairan hidrolis

    13 Permukaan cairan hidrolis

    14 Label tekanan kerja (bar)

    15 Bejana tekan (jika ada)

    16 Pipa dan slang (hose )

    17 Operasi anti creep

    18 Pintu akses darurat/akses masuk 

    19 Peredam suara pompa

    20 Saklar tekanan lebih

    21

    C Pemeriksaan diatas atap kereta Hasil Hasil

    sekarang yang lalu

    1 Saklar batas lintas atas

    2 Saklar inspeksi operasi manual

    3 Saluran kabel dan penghubung

    4 Rel pemandu dan braket

    5 Pencahayaan dan pintu darurat

    6 Saklar henti darurat

    7 Pagar railing

    8 Governor (jika ada)

    9 Roda Puli pendorong

    10 Tali baja traksi/rantai11 Ruang bebas aman

    12 Penggerak pintu dan saklar

    13 Saklar anti creep

    14

    15

    28

    Penjelasan

    Keterangan atas penemuan

    minimum 60 cm, lihat gambar - 2

    Penjelasan

    Keterangan atas penemuan

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    33/100

    Lampiran L-4, bentuk B  Halaman 3 dari 3

    D Pemeriksaan diluar Hasil Hasil

    ruang luncur sekarang yang lalu

    1 Pelat pelindung kaki (toeguard )

    2 Sepatu pintu lantai dan sill3 Panel pintu lantai

    4 Kunci kait dan kontak listrik 

    5 Tekanan pintu menutup

    6 Penggantung pintu

    7 Kunci kontak parking

    8 Saklar operasi kebakaran

    9 Sinyal dan indikator

    10 Bel darurat dan aki (cel)

    11 Telecom/interphone

    12 Tombol panggil

    13 Gong ketibaan

    15 Lampu panah ketibaan

    16 Pencahayaan lobi

    17 Pintu akses darurat

    18 Saklar daya darurat/cadangan

    19

    20

    E Pemeriksaan di lekuk dasar

    1 Kebersihan/rendaman air

    2 Pencahayaan dan saklar

    3 Luang lari (runby)

    4 Peredam/penyangga

    5 Rangka & landas kereta

    6 Roller guide

    7 Pengaman dan pagar pemisah

    8 Ukuran dalam pit

    9 Saklar henti darurat

    10 Tinggi bebas dan aman (min 60 cm

    11 Ruang bebas aman gerak (min 42 m2)

    12 Kabel lari

    13 Pintu akses pelarian

    14

    15

    29

    Penjelasan

    Keterangan atas penemuan

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    34/100

    Lampiran L-4, bentuk C Halaman 1 dari 2

    SPK dari : ------------------------- No. ----------- Tgl. ----------------

    Rujukan : ------------------------- Pesawat yang diperiksa : -----------------

    1. Jumlah pesawat dalam bangunan : --------- Lift traksi/hidrolis : ------/ (unit) Eskalator : -------- (unit)

      Eskalator yang diperiksa No. : ------------ Kapasitas : ------- orang/kg. Kecepatan : ----- m/m

    2. Nama bangunan : ------------------------------------------------------------------------------------------

      Lokasi : -----------------------------------------------------------------------------------------

      Yang bertanggung jawab : -------------------------------------------------------------------------------------------

      Alamat & no. telepon/fax : ------------------------------------------------------------------------------------------

    3. Pemeriksaan dimulai : ------------------------------ Pemeriksaan selesai : ----------------------

      Penanggung jawab pemeriksa, nama -------

    Alamat & no. telepon/fax : ------------------------------------------------------------------------------------------

    Harap gunakan huruf-huruf kode sesuai dengan hasil penemuan kondisi peralatan :

    S/U= Peralatan perlu disetel ulang (readjustment )

    L/U = Peralatan perlu dilumasi ulang kembali (relubrication )

    P/R = Peralatan perlu perbaikan dan reparasi (malfunction )

    G/B = Peralatan perlu diganti baru (replacement )

    P/U = Fungsi tidak wajar (ada kelainan) perlu periksa ulang ( further inspection )

    P/N = Peralatan diperiksa kedapatan normal/baik (normal function )

    U/U  = Peralatan harus diuji ulang (need testing )

    OKN = Fungsi operasi kinerja normal/baik ( performance is normal)

    TAK = Peralatan ini tak ada kaitan (non applicable)

    A Pemeriksaan penggerak Hasil Hasil

      mesin dan motor sekarang yang lalu

    1 Pelumasan Mesin

    2 Transmisi gigi/rantai/ban (belt )

    3 Roda Sproket & rantai penggerak 

    4 Rem motor

    5 Rem bantu (jika ada)

    6 Sekering utama

    7 Kendali operasi

    8 Relay fase terbalik 

    9 Governor kecepatan (jika ada)

    10 Pentanahan (arde)

    11 Saklar henti darurat

    12 Pencahayaan

    13 Ventilasi

    14

    15

    30

    Keterangan atas penemuan

    PEMERIKSAAN ULANG dan BERKALA 5 TAHUN

    ESKALATOR

    Penjelasan

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    35/100

    Lampiran L-4, bentuk C Halaman 2 dari 2

    B Bagian-bagian bergerak Hasil Hasil

    sekarang yang lalu

    1 Anak tangga (step)

    2 Roda (step roller & chain roller)

    3 Rantai penarik anak tangga (step)

    4 Sproket penarik rantai5 Sproket penegang rantai

    6 Ban pegangan

    7 Penegang sproket (rakitan pegas)8 Puli penarik ban pegangan

    9 Toleransi anak tangga dan skirt

    10 Toleransi antara 2 step

    11

    C Bagian-bagian tidak bergerak

    1 Balustrade & pengaman langit-langit

    2 Plat dan gigi sisir (comb)

    3 Plat landas atas4 Plat landas bawah

    5 Pagar pengaman

    6 Bendera pengaman

    7 Sistem pelumasan

    8 Deck dan panel penutup (skirt)

    9 Kunci kontak start, tombol stop

    10 Tanda peringatan bagi penumpang

    11

    D Alat-alat pengaman Hasil Hasil

    saklar-saklar pemutus arus sekarang yang lalu

    1 Ban pegangan kendor/putus

    2 Lubang masuk ban terganggu

    3 Plat sisir terganggu oleh anasir

    4 Rantai penarik step patah

    5 Phase sumber tenaga terbalik 

    6 Roda anak tangga pecah

    7 Benda terjepit oleh anak tangga

    8 Kecepatan lebih/rem bantu

    9 Bahaya kebakaran/ditektor/alarm

    10 Akses masuk/keluar : leluasa11 Governor (jika ada)

    12

    31

    Keterangan atas penemuan

    Penjelasan

    Keterangan atas penemuan

    Penjelasan

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    36/100

     

    32

    Lampiran L-5, bentuk A  Halaman 1 dari 2

    LAPORAN HASIL PENGUJIAN PESAWAT LIFT TRAKSI

    Awal (serah terima) berkala 5 tahun perubahan teknis (peremajaan)

    Daftar ini hanya berlaku untuk satu unit pesawat lift saja

    Nama gedung : …………………………………………………….

    A l a m a t : …………………………………………………….

    Jenis pesawat lift : …………………… No. Seri ………………..…..

    Kapasitas angkut : …………….. kg; Kecepatan ………..m/menit

    Jenis dan motor mesin : ……………. Pabrik pembuat : ………………

    Jenis pengontrol (kendali gerak) : ….……….... Pabrik pembuat :…………………

    1. Jenis alat pengaman : Roll; Wedge clamp; Flexible guide clamp.

    2. Jenis governor, pengindra kecepatan : …………………………..…………………

    3. Governor bekerja pada kecepatan…m/m, …..% Alat ukur yang digunakan,……..

    Keterangan: ……………………………………………….

    4. Jenis penjepit pada governor : Bahan….dia alur….mm (dgn pegas ya,…tidak,…)

    5. Kinerja governor : % overspeed…………,% saat putus arus ………..…

    6. Muatan diluar bobot kereta : (marmer, granit, lain-lain) …..………. (kg)

    7. Pengujian perimbangan : ……… engkol, …………tachometer, ……. lain-lain

    Amperemeter …….. (keterangan)

    Perimbangan yang ditentukan dalam pengujian ini…% overbalance bobot imbang

    Perimbangan yang ditentukan oleh pabrik pembuat...% overbalance bobot imbang

    8. Berat keseluruhan bobot imbang : ……. kg, berat kereta kosong .….... kg

    9. Pembetulan beban pengimbang ..…(jumlah) batang pengimbang @….kg =….kg

    ditambah / dikurangi (coret yang tidak perlu), jumlah batang beban pengimbanginterior kereta ……………… kg, berat bobot imbang sekarang …………….... kg

    10. Kondisi pada rel : ………… (Rel kiri) ………………… (Rel kanan)

    11. Ukuran rel utama dan rel bobot imbang : …………… kg/m ( …..….. kg/m)

     jarak braket utama : ………m ; jarak braket bobot imbang : ……….…….m)

    12. Kondisi tali governor setelah diuji ………. : pabrik pembuat……negara asal ..…..

    13. Kondisi tromol penegang tali governor : ……………………………………

    14. Pengujian alat pengaman dengan tangan (manual), dengan kecepatan lebih,

    beban didalam kereta …… kg, kereta berhenti dengan (rata/atau tidak), kemiringan :

    …..%, jarak kemerosotan kereta saat pengaman bekerja : …..….mm

    15. Alat pengaman bekerja baik/atau tidak. Kemerosotan kereta rata-rata : ………. m

    16. Penyangga kereta jenis ……………; jarak langkah penyangga ……………... mm

    penyangga bobot imbang jenis ………; jarak langkah penyangga………….…mm17. Pengaman arus lebih ……….. (waktu dalam detik); …………………….(A)

    18. Kecepatan kereta, manual inspection (inspection speed ) ……… m/menit.

    19. Rem mesin disetel dengan 125% beban muatan dalam kereta ……………. kg,

    rangkaian kontrol dimatikan (jarak kemerosotan kereta) ………..mm Sakelar induk

    dimatikan….…mm (jarak kemerosotan keatas saat beban kosong) ……… (jarak

    luncur arah kebawah saat beban penuh).

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    37/100

     

    33

    Lampiran L-5, bentuk A  Halaman 2 dari 2

    dalam

    kereta (kg) 

    Kondisi beban

    dan gerak (kg) 

    Kecepatan

    nominal

    (m/m) 

    Arus (A)  Tegangan (V)

    mula

    gerak

     jalan

    normalberhenti jalan

    Keatas tanpa

    beban

    Kebawah tanpa

    beban

    Keatas dengan

    beban seimbang

    Kebawah dengan

    beban seimbang

    Keatas dengan

    beban penuh

    Kebawah dengan

    beban penuh

    K E S I M P U L A N

    Alat pengaman disegel ……. Governor baik cukup disegel (label)

    Sakelar pengaman pd kec.lebih ………%Tali baja governor ……………………Sakelar governor pd kec. lebih …% Beban tambahan kereta nihil ..…kg

    Pengaman dicoba dengan beban penuh kosong; Bobot kereta kosong ...kg

    Jarak kereta merosot saat pengaman bekerja ,cukup kurang berlebih.

    ………… 19……………..

    Yang melaksanakan pengujian

    Instalatir : …………… Nama pegawai pengawas Keselamatan Kerja :

    Nama petugas : …………… …………………………………………….

    Tanggal : …………… Tanggal : ………..…………………Tanda tangan : …………… Tanda tangan : ………………………….

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    38/100

     

    34

    Lampiran L-5, bentuk B Halaman 1 dari 2

    LAPORAN HASIL PENGUJIAN LIFT HIDROLIK awal (serah terima)

    berkala 5 tahun

    perubahan teknis

    (peremajaan)

    Daftar ini hanya mencakup satu unit lift saja.

    Nama gedung/bangunan : …………………………………………………………

    Jenis bangunan : …………………………………………………………

    Alamat dan nomor telpon : …………………………………………………………

    Pengelola bangunan : …………………………………………………………

    Alamat dan nomor telpon : …………………………………………………………

    Sumber tenaga listrik : PLN /tegangan : … V,phase : …….freq : ………Hz

    1.  Katup pelapasan (reliefe valve) diset pada kecepatan turun …… m/m (…% dari

    kecepatan nominal).

    2.  Katup kontrol (check valve), bekerja dengan  motor atau  solenoid

    3.  Katup darurat manual, penandaan dengan cat berwarna …… label …….

    Kecepatan pada saat katup dioperasikan …………………….. m/menit

    4.  Katup pengaman (main shut off ), gunakan  pressure gauge, untuk memastikan

    bekerjanya katup pada tekanan hidrolis sebesar ……….…. bar atau atm

    5.  Katup pembuangan angin dengan cara manual atau dengan cara lain

    6. 

    Minyak (cairan) hidrolis :  sintetik  lain …………….……

    Buatan : …… jenis, viskositas…… pada temperatur °C

    7.  Tekanan hidrolis saat operasi : ………………………… bar (atm)

    Tekanan hidrolis maksimal diizinkan ……………………….. bar (atm)Saklar pemutus arus tekanan lebih : …………………………………….

    8.  Operasi re-leveling (anti kreep ) dengan saklar  otomatis ……….mm terhadap

    permukaan lantai

    9. Operasi lain (creeping)  dengan cara .………………….  atau otomatis

    10. Katup pembuangan angin  Pompa tangan  cara lain

    11. Katup darurat (lift macet)  silinder pecah (rapture)12. Ruang luncur : tinggi overhead …….. mm, ruang aman …..… mm

    13. Penyangga : pegas  oil buffer  jarak langkah ……....…… mm

    14. Pintu darurat lokasi atas  bawah  ukuran …………… x ……… mm

    15. Data hasil pengujian operasi halaman berikut.

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    39/100

     

    35

    Lampiran L-5, bentuk B  Halaman 2 dari 2

    Arah

    gerak

    Beban kereta

    (kg)

    Kecepatan

    (m/m)

    Tekanan

    hidrolis

    (atm atau bar)

    Arus listrik

    motor

    (A)

    Naik Penuh (nominal)

    ………… kg

    NaikLebih (125%

    nominal)

    …………. Kg

    Naik Kosong

    (O kg)

    Turun Kosong

    (O kg)

    Turun

    Lebih (125%

    nominal)

    ……. kg

    TurunPenuh (nominal)

    ……. Kg

    16. Katup pengaman disegel oleh : Pabrik  oleh PJIL  

    17. Pencahayaan darurat : ………….…… Ah ……….……… Watt

    18. 

    Interkom :  dua arah  tiga arah ……   cell battery

    19. Bel darurat, cell battery DC, Volt ………………. Ah ……………………

    Nama penguji :……………SIO pengujian…………………

    PJIL :……………………………………………….

    Teknisi penguji :……………………………………………….

    Tanggal mulai diuji :………………selesai tanggal …………….

    Alamat/telepon/fax : ……………………………………………….

    Tanda tangan, penganggung jawab …………………….

    SAKSI PELAKSANAAN PENGUJIAN 

    1.  Pejabat Pengawas Keselamatan Kerja

    Nama Pengawas : ………………………………………………..

    NIP : ………………………………………………... 

    Tanggal : …….………………………………………….. 

    Tanda tangan : …..……………………………………………. 

    2. Perusahaan Jasa Pemeriksaan Pesawat (PJPP) Teknisi Pemeriksa :…………….. …..………………………………... 

    Nama Tenaga Ahli K3 Lift :……………………………………………….. 

    Perusahaan/No.izin Inspeksi :……………………………………………….. 

    Tanggal :……………………………………………….…… 

    Tanda tangan :……………………………………………….…… 

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    40/100

     

    36

    Lampiran L-5, bentuk C Halaman 1 dari 2

    HASIL PENGUJIAN ESKALATOR dan LANTAI JALAN

    Awal (serah terima) berkala 5 tahun perubahan teknis (peremajaan)

    Daftar ini hanya mencakup satu unit eskalator/lantai jalan

    Nama gedung/bangunan : ………………………………………………………

    Jenis bangunan : ………………………………………………………

    Alamat dan nomor telpon : ………………………………………………………

    Pengelola bangunan : ………………………………………………………

    Alamat dan nomor telpon : ………………………………………………………

    Sumber tenaga listrik : PLN /tegangan : … V,phase : …….freq : ……Hz

    1. Keadaan ban pegangan : Tegang  , Kendor , Ragu-ragu  

    : Kotor , Bersih , Catat  

    Kecepatan ban : .……… m/detik (gunakan tachometer) …. %

    terhadap kecepatan step, slip, ya , tidak  

    2. Keadaan balustrade : baik  , retak  , pecah  bahan kaca  baja  

    (panel pelindung)

    3. Keadaan anak tangga (step) : baik  , goyang  , miring kiri kanan  , 

    : tidak datar  , penemuan lain : ……… 

    : jarak-jarak longgar  ……. mm 

    Keadaan plat sisir (comb plate) : bagian atas : patah  , hilang  , retah  dan sisir

    : bagian bawah : patah , hilang , retak  

    tidak ada sama sekali  

    4. Landas keluar atas/bawah : baik  , rusak/goyang , licin/kotor  

    Landas masuk atas/bawah : baik  , rusak/goyang  licin/kotor  

    5. Keadaan roda-roda : step roller : baik  , jelek  harap penjelasan

    : chain roller: baik  ,jelek  harap penjelasan

    penjelasan lebih lanjut gunakan lembar tersendiri.

    6. Panel penutup (skirt panel) : baik  , rusak , skrup hilang, bengkok  

    7. Toleransi skirt-step : maksimal 4 mm  , lebih dari 4 mm  

    8. Toleransi sisir-step : maksimal 2 mm , lebih dari 2 mm ,

    gunakan feeler gauge terhadap dasar alur step,

    maksimal 3 mm  lebih dari 3 mm  

    9. Kecepatan anak tangga : beban 50% naik  ………

    beban kosong  ………

    10. Pengujian alat pengaman :a. Saklar pengaman ban kendor : (optional), Ada ………. tidak ada  

    b. Saklar pengaman lubang ban : atas : ………bawah : ……………….

    c. Saklar pengaman plat sisir : atas : ……bawah : ……tidak ada  

  • 8/18/2019 07 Jilid 2 Buku 7

    41/100

     

    37

    Halaman 2 dari 2

    d. Saklar pengaman ban/rantai penarik : …………………………………

    e. Pengaman fase (reverse phase