07 tips n tricks 1
DESCRIPTION
Semoga BermanfaatTRANSCRIPT
MODUL PELATIHAN
Cek List Persiapan Fasilitasi
Dinamika Kelompok
Pengaturan Ruangan
Games, Games, Games
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 163
TIPs N
TRICKS
MODUL PELATIHAN
21 PERTANYAN UNTUK CEK LIST PERSIAPAN FASILITASI PELATIHAN*
1. Mengapa?
Apa tujuan fasilitasi?
pengalaman, sharing, dan analisis, dan pembelajaran apa yang ingin dihasilkan
di akhir pertemuan?
2. Berapa lama?
Bagaimana agar waktu pelatihan sesuai untuk kebutuhan belajar dan perubahan dalam waktu panjang? Apabila tidak cukup waktu, apa yang harus dilakukan? Apakah Nada perlu bernegosiasi dengan penyelenggaran untuk masalah penyesuaian waktu?
3. Siapa dan Berapa Jumlahnya?
Siapa saja yang akan datang? Bagaimana cara menyeleksi mereka? Apa kriterianya? Berapa orang yang seharusnya datang?
4. Apa yang diharapkan?
Apa yang mereka harapkan? Bagaimana cara mengetahui harapan itu?
5. Seberapa jauh proses partisipasi akan dijalankan?
Bagaimana prosesnya? Bagaimana proses partisipatif dapat dan harus dijalankan? Seberapa jauh peserta dapat berpartisipasi?
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 164
MODUL PELATIHAN
6. Apa peran saya?
Apa peran dan kontribusi saya? Trainer, fasilitator, co-learner, co-fasilitator…?
7. Siapa lagi?
Siapa yang dapat, akan, harus membantu, menjadi co-fasilitator, mempersiapkan semua kebutuhan?
8. Dimana?
Dimana pertemuan akan dilaksanakan? Apa kriteria yang digunakan untuk penentuan tempat? Bagaimana cara menuju ke sana?
9. Kapan?
Kapan harus dilaksanakan? Berapa lama? Apa harus ada jadwal untuk persiapan?
10. Keuangan
Apa yang harus dibayar? Apakah peserta akan dapat uang saku? Berapa banyak? Siapa yang akan membayarnya?
11. Program
Dengan siapa, dimana, kapan, dan bagaimana program akan direncanakan? Siapa yang bisa diajak konsultasi?
12. Bahasa
Bahasa apa yang akan digunakan, apakah bahasa Indonesia, bahasa derah, Bahasa Inggris atau bahasa lainnya? Siapa yang akan mendapat masalah dengan bahasa? Apa yang bisa dilakukan dengan hal tersebut? Apakah perlu interpreter?
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 165
MODUL PELATIHAN
13. Logistik
Siapa yang akan menangani kebutuhan travel dan akomodasi? Apa perlu staf khusus urusan logistik?
14. Alat-alat dan bahan yang dibutuhkanApa yang dibutuhkan: alat tulis, transport, kertas, dll.
15. Persiapan untuk peserta
Apa yang harus dilakukan peserta? Apakah ada surat yang harus dikirimkan peserta sebelum pelatihan? Apa yang harus mereka siapkan sebelum pelatihan?
16. Petugas lokal
Apa butuh bantuan tenaga local? Siapa saja mereka, apakah dari komuitas, organizer, atau dari pihak lain? Apa perlu perjanjian tertulis? Siapa yang bertanggung jawab untuk hal ini?
17. Hasil-hasil yang diharapkan
Hasil apa yang diharapkan? Apakah perlu dokumen tertulis? Laporan? Video? Catatan? Jika dibutuhkan, siapa yang akan bertanggung jawab? Siapa yang akan menggunakan
18. Tindak lanjut
Tindak lanjut apa yang harus dilakukan? Dengan peserta? Dengan organisasi? Kerjasama lokal dengan pemerintah, komunitas, organisasi masyarakat?
19. Persiapan saya
Apa yang harus saya persiapkan? Kapan dan bagaimana saya akan melakukan persiapan itu? Perlu pertolongan apa?
20. Fleksibilitas
Rencana apa yang tertinggal?
21. Apa yang kurang dari daftar ini?
Apa yang harus diingat untuk persiapan? Apa yang terlewatkan?
* Diterjemahkan dari Robert Chambers. 2002. Participatory Workshop A Sourcebook of 21 sets of ideas & Activities. London: Earthschan Publications Ltd.
Dinamika Kelompok
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 166
MODUL PELATIHAN
Interaksi manusia dalam masyarakatnya memiliki beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum adalah interaksi di antara dua orang—Anda dan saya. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat meilihat bahwa banyak aktivitas yang kita lalui mellibatkan interaksi interpersonal, yaitu interaksi dengan orang lain. Pada saat yang sama juga kita kerap beraktivitas bersama dalam kelompok kecil, baik di rumah, di tempat kerja, ataupun di tempat lain.
Sekumpulan orang disebut kelompok bila:
Memiliki tujuan bersama,
Ada keanggotaan yang relative stabil dalam waktu tertentu
Memiliki ikatan tertentu,
Fungsi Kelompok
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi masalah.
2. Memudahkan penyelesaian pekerjaan.
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesien.
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
Dalam fasilitasi, bekerja dengan kelompok kecil akan lebih efektif, karena kelompok kecil adalah:
1. Kendaraan yang powerful untuk proses pembelajaran. Di dalam kelompok kecil kita bisa saling berbgai pengetahuan, pengalaman dan umpan balik. Kelompok kecil merupakan arena untuk menghimpun gagasan-gagasan dan menganalisis pengalaman
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 167
Dinamika Kelompok
MODUL PELATIHAN
2. Basis untuk aksi dan perubahan. Belajar dimaknai sebagai langkah untuk melakukan perubahan dalam kegiatan-kegiatan yang ada dan kegiatan baru. Kelompok kecil menjadi konteks untuk perencanaan dan pelaksanaan aktivitas perubahan.
3. Dasar untuk pengembangan organisasi. Semua jenis organisasi, mulai dari kelompok kecil. Kelompok kecil memberikan ruang pembelajaran untuk pengembangan organsiasi menjadi lebih besar dan kompleks.
Perkembangan Dalam Kelompok
Bruce W. Tuckman (1977) mengidentifikasi ada empat tahap perkembangan dalam kelompok dari mula berkumpul hingga siap bekerja untuk mencapai tujuan. Namun sepuluh tahun kemudian, Tuckman menambahkan satu fase dalam perkembangan kelompok.
Tahap 1: Forming
Perilaku indivu didorong oleh hasrat untuk dapat diterima oleh orang lain dan menghindari kontroversi atau konflik, isu yang serius harus dihindarkan juga perasaan yang tidak nyaman dan orang akan fokus pada kegiatan rutinnya sebagai anggota kelompok. Namun, individu-individu pada saat yang sama juga menghimpun informasi dan impresi satu sama lain, lingkup tugas, dan pendekatannya. Fase ini merupakan tahap awal pembentukan kelompok.
Pada proses fasilitasi, tahap ini merupakan fase orang berkumpul dan membentuk
sebuah kelompok. Mungkin ada yang mengikuti pertemuan karena penugasan. Mungkin ada beberapa peserta yang masih diliputi perasaan keraguan dan was-was. Apakah saya akan bisa cocok dengan yang lain? Sebagai fasilitator Anda harus dapat memastikan agar mereka merasa nyaman. Berikan perhatian secara khusus kepada peserta. Beri waktu kepada mereka untuk saling berkenalan dan Anda juga bisa gunakan permainan atau icebreaker. Setelah itu jelaskan tujuan dari tugas yang akan dilakukan. Ada interaksi antar anggota karena mereka sadar
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 168
MODUL PELATIHAN
bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama. Sebagai fasilitator Anda dapat mencari titik pijak yang sama, dan membentuk sendiri visi, misi serta tujuan kelompok. Gunakan kegiatan-kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.
Tahap 2: Storming
Individu dalam kelompok akan mulai kenal lebih jauh ketika isu-isu penting mulai diperbincangkan. Beberapa orang akan mulai kehilangan kesabaran lebih awal saat membahas isu penting dan konfrontasi kecil akan mulai timbul. Hal ini bisa jadi berkaitan dengan cara kerja atau juga peran dan tanggung jawab yang dibangun di dalam kelompok itu sendiri. Fasilitasi di tahap ini membutuhkan sikap tanggap fasilitator untuk segera membangun peran di antara peserta. Tahapan ini adalah sebuah fase yang sangat penting karena sangat mungkin dalam tahapan ini akan terjadi tarik menarik, uji coba dan bahkan terjadinya konflik. Benturan antar pribadi sangat mungkin akan terjadi, bahkan benturan dengan pemimpin kelompok. Sebagai fasilitator Anda harus memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Kembangkan dan gunakan teknik-teknik fasilitasi serta ingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok. Usahakan terjadinya keterbukaan dan keinginan untuk mengatasi konflik..
Tahap 3: Norming
Pada tahap ini, aturan main kelompok dikembangkan. Lingkup tanggung jawab dan kewenangan anggota kelompok
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 169
MODUL PELATIHAN
sudah lebih jelas dan disepakati. Anggota kelompok mulai mengenal dan memahami satu sama lain lebih baik lagi. Mereka dapat menghargai pengalaman orang lain. Individu saling mendengar, menghargai, saling mendukung, dan mulai terbangun satu pandangan bersama bahwa mereka adalah bagian dari satu kelompok yang solid,dan efektif. Individu-individu dalam kelompok harus bekerja keras untuk mempertahankan tahap ini dan mungkin akan resisten terhadap tekanan, terutama dari luar, yang mengancam keutuhan kelompok. Pada tahap ini peran fasilitator adalah menghaluskan proses agar kohesivitas kelompok makin tejaga.
Tahap 4: Performing
Fase puncak dari perkembangan kelompok terjadi pada tahap ini, ditandai dengan adanya kemandirian dan fleksibilitas kelompok. Setiap orang dapat menjalin hubungan dengan baik untuk bekerja sama, kepercayaan mulain muncul, peran dan tanggung mengikuti kebutuhan kelompok. Identitas kelompok dan loyalitas terbangun. Setiap orang memiliki tugas dan posisi yan setara. Energi kelompok dapat diarahkan sepenuhnya untuk mencapai tujuan. Sebagai fasilitator Anda dapat menunjukkan dukungan dan rasa percaya pada kelompok. Hargai perubahan yang terjadi dengan memberikan pujian tetapi jaga agar tidak berlebihan.
Tahap 5: Adjourning
Beberapa ahli menyebunya sebagai fase mourning.Tahap ini berhubungan dengan komplikasi dan perpecahan, baik dari sisi tugas maupun anggota kelompok itu sendiri. Individu-individu telah mencapai banyak hasil dan merasa bangga menjadi bagian kelompok yang sukses. Mereka membutuhkan rekognisi atas apa yang sudah dilakukannya dan ingin terus maju.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 170
MODUL PELATIHAN
Anda telah memasuki tahap akhir. Dalam tahapan ini tugas sudah selesai dikerjakan, dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok secara resmi sudah berakhir. Ada rasa sedih dan anggota mulai memikirkan tugas lain. Sebagai fasilitator Anda perlu untuk mempersiapkan peserta agar bisa menghadapi transisi dari pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok. Pastikan bahwa ada semacam ritual perpisahan, baik secara individu maupun sebagai kelompok. Gunakan beberapa metode umpan balik akhir.
Perilaku Dalam Kelompok
Setiap individu memiliki perilaku sendiri dan khas. Pada umumnya, perilaku dalam kelompok terbagi dalam dua kategori, yaitu perilaku yang positif dan perilaku yang negatif. Perilaku positif tentunya akan membantu fasilitasi mencaai tuuan secara efketif. Sedangkan perilaku negative akan menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan apabila tidak ditangani dengan baik.
Dalam proses fasilitasi, fasilitator sebaiknya dapat berperan sebagai penyeimbang (balancing) agar dinamika kelompok dapat mencapai hasil yang diinginkan (performing). Untuk itu dibutuhkan kombinasi berbagai teknik fasilitasi seperti menyimak, mengamati, bertanya, probing, menyimpulkan, mengelola perbedaan pendapat, memberikan semangat (encouraging) dan lain-lain. Beberapa kiat yang dapat membantu fasilitator membangun kelompok antara lain adalah belajar memahami sebanyak mungkin karakter dan sifat-sifat individu ketika ia menjadi anggota kelompok,membentuk kelompok diskusi yang benar-benar kecil dan memungkinkan semua menyumbangkan pikiran dengan aman dan jangan malu meminta bantuan orang di luar kelompok jika memang diperlukan. Paling penting adalah manfaatkan pendukung Anda!
Setiap orang berpotensi berperilaku positif maupun negative. Perilaku positif pada kelompok dapat dimanfaatkan untuk optimalisasi dan efektivitas pencapaian tujuan kelompok. Sedangkan perilaku negative harus dikelola sedemikian rupa agar tidak menghambat efektivitas kelompok.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 171
MODUL PELATIHAN
Berikut adalah beberapa perilaku posirtif dan cirri-ricinya yang dapat dimanfaatkan untuk efektifitas kelompok:
PERILAKU POSITIF CIRI_CIRI
Penemu Ide (Inisiator)
Menyarankan ide baru dan berbeda untuk diskusi dan pendekatan-pendekatan untuk memahami masalah dan mencari solusinya.
Pemberi opini Menyatakan pandangan yang relevan tentang diskusi dan memberikan saran-saran lain.
Pembangun Membangun saran-saran dari orang lain.
Penjelas Memberikan contoh-contoh yang sesuai, memberikan alasan, mencari arti dan
pengertian, menyatakan kembali masalah-masalah.
Penguji
.
Mengangkat masalah untuk ‘menguji’ apakah kelompok siap untuk mengambil
Keputusan bersama.
Penarik kesimpulan (summariser)
Mengkaji kembali diskusi dan menarik kesimpulan.
Penantang ide (devil’s advocate)
Menantang kelompok untuk berpikir secara kritis tentang gagasan-gagasan
mereka.
Penghilang ketegangan (tension reliever)
Menggunakan humor atau meminta istirahat pada saat yang tepat
Pengkompromi (compromiser) Menyerah jika diperlukan demi kemajuan
Penjaga keseimbangan (harmoniser)
Membantu menjaga perdamaian dan keselarasan dalam kelompok.
Pendorong Memuji dan membantu yang lain,
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 172
MODUL PELATIHAN
ramah dan memberi dorongan
Penjaga gawang Menjaga komunikasi terbuka, mendorong partisipasi.
Perilaku negatif harus ditangani secara khusus dan seksama. Ketika perilaku negatif muncul maka fasilitator harus melakukan intervensi agar perilaku tersebut tidak memperburuk dinamika kelompok. Gunakan segenap kemampuan Anda untuk menangani perilaku negatif. Berikut beberapa perilaku negative dan kemungkinan intervensinya:
Perilaku Negatif dan Intervensinya
PERILAKU NEGATIF
INTERVENSI
Pendiam
Berilah penghargaan atas semua kontribusinya.
Berilah mereka dorongan di luar kelompok.
Berilah umpan balik secara tersendiri, satu demi satu.
Beritahukan topik pembicaraan sehingga mereka punya waktu untuk persiapan.
Berilah waktu. Sabarlah. Mintalah mereka untuk berbicara atau periksa pemahaman mereka sekali waktu.
Letakkan mereka dalam kelompok yang suportif, kelompok-kelompok yang lebih
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 173
MODUL PELATIHAN
kecil.
Penyerang (agresor)
Temukan alasannya, pindahkan mereka bila memungkinkan.
Berilah umpan balik. Ubahlah kelompok. Ingatkan norma kelompok.
Hadapilah tingkah laku buruk kalau itu terjadi.
Dukunglah/kuatkan tingkah laku yang lain. Berikan contoh alternatif non-agresif.
Bicarakan akibat tingkah laku dalam kelompok.
Penghambat (the blocker)
Periksalah alasan-alasan. Berilah umpan balik.
Tentukan dan ingatkan norma kelompok.
Berilah tanggungjawab dalam kelompok.
Hadapilah tingkah laku buruk kalau itu terjadi.
Dukunglah/kuatkan tingkah laku yang lain.
Berilah waktu di luar kelompok
Dominator Berikan waktu dan umpan balik. Catatlah tingkat kontribusinya.
Tempatkan dengan model-model lain yang serupa.
Tempatkan di kelompok yang sama sebagai fasilitator.
Hentikan bila sudah sangat mengganggu
Ajaklah agar bertanggung jawab terhadap sumbangan lain.
Kembangkan sikap tegas dengan orang lain.
Penarik diri (withdrawer)
Temukan alasannya.
Berilah peran dalam memilih tugas.Berilah pekerjaan lain.
Kuatkan, dukunglah sumbangannya.
Berilah tanggungjawab. Tantanglah bila perlu.
Tempatkan dengan teman sejawat yang
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 174
MODUL PELATIHAN
termotivasi.
Terimalah dan sabarlah.
Usahakan keterlibatan terus menerus.
Joker (suka bercanda)
.
Diskusi kelompok mengenai penggunaan dan penyalahgunaan humor.
Hadapi perilaku itu.
Berilah umpan balik –berikan waktu untuk berubah.
Doronglah tingkah laku yang lain
Penyendiri (Misfit-loner)
Berilah contoh penerimaan.
Berilah umpan balik kalau perlu.
Berilah dorongan khusus.
Berilah peran atau tanggungjawab khusus.
Dukunglah- ciptakan kesempatan untuk berprestasi.
Tips untuk Fasilitasi Pembangunan Tim
Coba mencoba memahami anggota kelompok sebanyak mungkin.
Bersikaplah menyetujui dan mengacu kepada norma kelompok.
Mendorong kelompok untuk mengingatkan atau berargumentasi satu sama lain pada saat norma yang telah disetujui secara kolektif tidak ditaati.
Monitor tahap-tahap kelompok tim dan peran tim, pastikan tim bergerak maju dan peran-peran dikembangkan seperti yang diinginkan.
Jika jalan kelompok terhenti, lakkukan diagnosa masalah dengan kelompok dan cari solusi kolektifnya.
Berilah umpan balik yang konstruktif kepada anggota kelompok dan bagikan tanggungjawab dengan kelompok.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 175
MODUL PELATIHAN
Tunjukkan diri anda sebagai contoh dalam norma tingkah laku yang baik dan diharapkan
Bentuklah kelompok-kelompok kecil dengan seksama
Beri pengarahan kepada individu diluar kelompok jika diperlukan
Teknik Membentuk Kelompok Kecil
Kelompok kecil sangat efektif untuk pergerakan level partisipasi anggota kelompok. Apabila memfasilitasi kelompok dengan anggota cukup banyak, maka pecahlah kelompok tersebut menjadi kelompok-kelompok kecil. Pemecahan kelompok dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Berdasarkan nomor
Cara yang paling mudah membentuk kelompok kecil adalah dengan cara berhitung sesuai jumlah kelompok yang akan dibentuk. Misal bila akan membentuk 5 kelompok, maka mintalah peserta menghitung: 1.2.3.4.5 kemudian kembali ke 1,2,3,4,5, Terus sampai semua peserta mendapatkan nomornya masing-masing. Setelah itu mintalah peserta berkumpul sesuai urutan nomornya. Misal peserta dengan nomor urut 1 berkumpul dengan peserta lain yang bernomor urut sama. Begitu seterusnya hingga lima kelompok terbentuk.
2. Buzzz group
Istilah ini diambil dari suara dengungan lebah (buzz). Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Tiap kelompok biasanya beranggotakan hanya dua orang atau maksimal tiga orang. Cara pengelompokan cukup dengan teman di sebelah kiri dan kanan peserta. Mintalah kelompok membahas 1-2 pertanyaan bersama anggotanya. Setiap perwakilan kelompok diminta untuk mepresentasikan hasil diskusinya dalam diskusi pleno. Kelompok buzz ini memungkinkan semua
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 176
MODUL PELATIHAN
anggotanya mengemukakan opini dan ekspresinya. Bagi fasilitator sendiri teknik ini memberikan keuntungan, di antaranya memberikan kesempatan kepada fasilitator untuk istirahat sebentar, mengukur suasana hati dengan mendengrkan diskusi orang lain, teknik antara menuju topic berikunya, mendorong peserta merefleksikan topik yang sudah diterima dan dipahaminya.
3. Temukan dan Cocokan
Teknik ini sangat partisipatif, fun, dan dapat menguatkan ikatan di antaran anggota kelompok. Caranya, siapkan beberapa buah kartupos bergambar, potong-potong postcard sesuai kebutuhan. Misal kalau akan membentuk 4 kelompok maka
siapkan 4 pstcard dan masing-masing postcard dipotong 4 bagian. Beri nomor di setiap potongan postcard. Acak potongan kartupos dalam wadah. Minta peserta mengambil satu potongan kartupos, lalu temukan pasangannya dan cocokkan. Prosesnya akan mendorong peserta untuk berinterkasi lebih dekat satu sama lain. Bisa diberikan variasi, kelompok yang tercepat menemukan pasangan gambarnya mejadi pemenang dan diberi hadiah kecil. Teknik ini juga bisa menjadi icebreaker di antara sesi pembahasan materi.
4. Berkelompok menurut minat masing-masing
Teknik ini baik untuk membengun komitmen, kepemilikan, menetapkan agenda, memberikan ruang untuk munculnya kepemimpinan, antusiasme, dan pilihan-pilihan. Peserta dikelompokkan berdasarkan minat atau keahliannya masing-masing. Fasilitator membuat list tentang topik yang akan didiskusikan dan peserta dipersilahkan memilih bergabung di topik yang dipilihnya sendiri. Perlu diperhatikan bila terjadi ketidakseimbangan jumlah anggota kelompok maka fasiitator
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 177
MODUL PELATIHAN
harus berusaha menngingatkan peserta untuk menjaga keseimbangan kelompok agar semua topik terbahas.
Pengaturan Ruang PertemuanAda berbagai setting ruangan untuk peyelenggaraan suatu kegiatan. Masing-masing memiliki fungsi tertentu. Sesuaikan setting ruangan dengan kebutuhan pelatihan.
Tips untuk setting ruangan:
Siapkan kursi dan meja terlebih dahulu. Mintalah bantuan kepada petugas yang bertangung jawab untuk ruangan. Cermati setelah ruangan disetting. Coba rasakan, apakah posisinya nyaman atau tidak.
Berani mencoba. Ciptakan suasana baru.
Berpikirlah untuk melakukan variasi setting ketika kegiatan berlangsung
Antisipasi bila ada perubahan dan minta bantuan peserta untuk mengubah setting.
Bergerak terus di sepanjang ruangan. Jangan berdiri terus di depan papan tulis. Duduklah bercampur bersama peserta. Buatlah percakapan dengan peserta secara akrab.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 178
MODUL PELATIHAN
Setting Dengan Meja dan Kursi lengkap
Pengaturan ruangan dengan tempat duduk dilengkapi meja bisa jadi ideal untuk sebuh pertemuan. Peserta dapat duduk dan membuat catatan dengan leluasa. Namun perlu diingat bahwa meja dan kkursi membutuhkan ruangan yang memadai agar tidka terasa sesak dan menghambat aktivitas. Beberapa model setting ruangan dengan kursi dan meja dapat dilihat berikut.
Amphitheatre dan Lecture Theatre
Setting ini besifat formal, agak kaku serta terbatas untuk mengajar dan proses tanya jawab saja. Biasanya posisi tempat duudk bersifat permanen, tidak bisa dipindahkan. Namun, untuk buzz grup masih memungkinkan. Setting ini cocok untuk presentasi dengan peserta yang banyak.
Apabila terpaksa harus mengambil setting ini, kegiatan lain bisa dilakukan di luar kelas.
Angled Classroom
Setting formal, tetapi masih memungkinkan adanya keleluasaan gerak dan bisa diubah. Posisi ini memberikan keleluasaan kontak antara peserta, ada ruang yang cukup luas untuk buzz grup, Kelemahannya, untuk peserta yang duduk paling unjung
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 179
MODUL PELATIHAN
akan sulit melakukan buzz grup karena cukup terpisah dengan peserta lain. Jalan keluarnya, bagian ujung tidak usah diisi.
Hollow U
Setting model U mirip dengan classroom. Posisinya memungkinkan presenter atau fasilittaor lebih dominan. Akses peserta lebih mudah dan ruang kosong di tengah bisa digunakan untuk kegiatan bersama.
Fishbone
Setting mirip dengan Angled Classroom, dengan sudut kemiringan jajaran meja mencapai 90 derajat. Setiap kursi menghadap fokus ruangan. Mudah untuk melakukan diskusi, tinggal memutar kursi. Setting ini memungkinkan peserta lebih partisipatif. Interaksi di antara peserta akan lebih mudah.
Bangquet
Setting bangquet sangat cocok untuk workshop partisipatif dengan peserta relatif sedikit. Setting ini memungkinkan terjadinya percakapan di anatara peserta dari meja yang berbeda. Akses peregerakan peserta juga akan mudah. Tidak ada hirarki tertentu dalam setting seperti ini semua meja posisinya sejajar. Sitiuasi ini akan menimbulkan atmosfir yang lebih baik untuk proses diskusi. Meja fasiitator bisa juga ditempatkan di tengah.
Pengaturan Ruangan Tanpa Meja
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 180
MODUL PELATIHAN
Setting tempat duduk bisa diatur juga tanpa meja. Keuntungannya, mudah mengubah posisi duduk peserta secara cepat, tersedia ruangan yang lebih luas, Apabila ruangan pertemuan tidak terlalu besar setting ini menjadi pilihan yang tepat. Ada beberapa variasi setting ruangan tanpa meja, berikut beberapa di antaranya.
U Shape Setengah Lingkaran Tanpa Meja
Setting ini paling populer dalam berbagai acara pelatihan. Flipchart atau layar dapat terlihat jelas oleh semua orang. Fasilitator lebih mudah mengontrol peserta sehingga fasilitasi menjadi lebih mudah. Setting ruangan tanpa meja ini sangat fleksibel untuk perubahan pengaturan ruangan sesuai kebutuhan pelatihan dan akan menyediakan ruang bebas yang lebih luas. Aktivitas lebih banyak dilakukan dalam format diskusi.
Circle Open Clams
Setting lingkaran kerap dianggap sebagai symbol demokrasi dan partisipatoris. Ciri utama setting lingkaran adalah simetrisnya pengaturan tempat duduk. Hal ini bermakna bahwa semua sama, Setiap orang saling berhadapan. Celah yang tersedia di dua sisi memungkinkan peserta untuk keluar masuk dengan leluasa.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 181
MODUL PELATIHAN
Buzzing Clusters
Posisi kursi berhadapan maksimal untuk tiga orang. Posisi ini memungkinkan kontak intensif di antara peserta. Fasilitator dapat duduk di antara mereka. Diskusi pleno dapat dilakukan mengikuti posisi ini. Kontak mata yang dekat akan menghadirkan suasana lebih akrab bagi peserta yang pemalu. Tipa untuk buzzing clusters, ubahlah komposisi anggota buzz dengan mengubah posisi kursi. Lakukan secara periodik selama pertemuan agar setiap ornag melakukan interaksi dengan peserta lain secara merata.
Setting Ruangan Tanpa Kursi dan Meja
Tidak ada kursi atau meja? Bukan satu halangan untuk melakukan pertemuan, baik rapat, pelatihan, ataupun diskusi. Dalam proses fasilitasi harus ada kreativitas dalam membuat setting ruangan.
Duduk di Lantai Melingkar
Hampir seluruh penduduk Indonesia memiliki tradisi duduk di lantai. Secara budaya, duudk di lantai tidak akan menimbulkan hambatan besar. Banyak pertemuan nda sarasehan warga dilakukan sambil duudk di lantai. Duduk di lantai menciptakan suasana demokratis dan lebih akrab. Peserta duduk membentuk lingkaran.
Semua sama rendah dan ada dalam kesetaraan. Dalam diskusi, akan sulit bagi orang untuk mendominasi kecuali dia berdiri. Perlu diperhatikan bahwa pada beberpa orang tidka mudah untuk duduk dan berdiri dalam posisi ini. Para difabel juga harus
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 182
MODUL PELATIHAN
mendapat perhatian khusus bila pertemuan diatur dengan popsisi seperti ini
Duduk Sepanjang Dinding Ruangan
Cara ini biasa dilakukan dikebanyakan daerah di Indonesia. Peserta duduk di sepanjang dinding ruangan agar
bisa bersandar sehingga posisi duduk menjadi lebih nyaman. Seperti pada posisi lingkaran, pada posisi ini perlu diperhatikan peserta yang memiliki kebutuhan khusus agar tetap bisa berinteraksi.
Berdiri dan Berkeliling Ruangan
Variasi pengaturan ruangan lainnya adalah berdiri dan berkeliling ruangan untuk melihat poster atau plano-plano yang berisi hasil diskusi, baik diskusi kelompo ataupun pleno. Cara ini baik untuk mendorong interkasi yang lebih informal antara peserta. Catatan, perhatikan posisi peletakan poster atau plano di tempat yang mudah dilihat dan tidak terlalu tinggi, sehingga bila ada gagasan masukan mudah untuk ditambahkan pada catatan di kertas tersebut.
Pengaturan ruangan dalam suatu pertemuan bisa bervariasi. Gunakan kreativitas dna imajinasi Anda sebagai fasilitator untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam pelatihan melalui pengaturan ruangan yang tidka membosankan, leluasa, dan memudahkan interaksi peserta.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 183
MODUL PELATIHAN
Games, Games, Games
Ada saat ketika level dan perhatian peserta menurun. Saat-saat menjelang makan siang sata perut mulai lapar, sore setelah makan siang ketika perut merasa kekenyangan, atau saat malam ketika kantuk mulai menyerang adalah waktu-waktu kritis yang potensial menurunkan daya konsentrasi peserta
pelatihan/pertemuan. Waktu kritis lainnya adalah ketika menghadapi pembahasan materi yang sulit, topik yang tidak menarik, dan terjadinya ketegangan. Hindari situasi ini dengan energizer. Permainan energizer bukan hanya membuat peserta terjaga melainkan juga lucu, mencairkan ketegangan, dan mengembalikan konsentrasi. Bahkan energizer menjadi kultur dalam sebuah pelatihan.
Selain untuk energizer, game juga memberikan manfaat lain dalam sebuah pelatihan. Game dapat menjadi alat untuk pendalaman materi, terutama materi-materi yang sulit dipahami
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 184
MODUL PELATIHAN
secara verbal, meningkatkan kerjasama tim, pengembangan strategi, mengasah kepekaan dan konsentrasi, dan tentu saja mengembnagkan kreatifitas dan imajinasi. Kembali, gunakan kreatifitas dan imajinasi Anda untuk menciptakan energizer games yang bisa mempertahankan semangat peserta. Berikut beberapa game yang mungkin akan menginspirasi Anda.
Fingger Tap
Permainan simpel, meningkatkan keakraban, dan menghilangkan penat. Minta peserta membalik posisi duduk ke arah kiri hingga menghadap punggung teman sebelahnya. Ketuklah pungung teman Anda dengan 1 jari, kemudian 2 jari, 3 jari, 4 jari, lima jari. Tepukkan telapak tangan dengan posisi miring ke punggung teman, setelah itu pijit-pijitlah bahu teman di depan kita. Lakukan hal tersebut beberapa kali. Kembali pada posisi duduk semula sekarang putar ke sebelah kanan, hingga menghadap punggung teman, lakukan hal yang sama. Kembali ke posisi awal. Terakhir, ucapkan terima kasih kepada teman di samping kiri dan kanan sambil tersenyum.
Body Writing
Permainan ini menghilangkan kantuk dan penat. Ajak peserta berdiri membentuk lilngkaran. Minta semua orang menuliskan namanya di udara dengan jari tangan kanan, jari ,tangan kiri, kaki kiri, kaki kanan, terakhir dengan Pinggul. Setelah selesai, kembali ke posisi duduk semula.
C e r m i n
Permainan yang lucu dan menambah keakraban. Mintalah peserta berdiri berpasangan. Seorang menjadi aktor dan yang lain menjadi cermin. Aktor bertugas
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 185
MODUL PELATIHAN
membuat gerakan-gerakan tertentu, sesuai keinginannya. Cermin harus menirukan gerkan aktor di hadapannya. Setiap orang harus merasakan menjadi actor dan menjadi cermin. Berikan waktu beberapa menit untuk permainan ini.
Tepuk Nyamuk
Permainan yang gampang dan cepat. Jelaskan bahwa ruangan penuh nyamuk. Mereka ada disekitar kita, hinggap, dan menggigit kita semua. Tangkap mereka dengan tangan kita. Tepuk! Tepuk ke depan, tepuk ke kiri, tepuk ke kanan, tepuk di depan lutut, tepuk dekat kepala, dan tepuk di punggung teman sebelah kiri, eh ternyata lari ke punggung teman sebelah kanan. Setiap menepuk teriakan kata: kena!
Lomba BerbarisPemainan yang mudah dan cepat. Bagi peserta dalam dua kelompok. Ajak mereka lomba berbaris dengan aturan pertama, berbaris berdasarkan tinggi badan dari yang terpendek ke tertinggi. Selama bermain tidak boleh bicara. Lanjutkan dengan formasi barisan berdasarkan huruf pertama namanya membentuk urutan abjad. Kelompok yang telah selesai boleh bertepuk tangan.
Bola Panas
Jumlah Peserta: Bebas
Alat dan Bahan: 1 buah bola plastik berukuran sedang
Waktu : 10-15 menit bergantung jumlah peserta
Proses:
1. Ajak peserta berkumpul berdiri berdiri melingkar di tengah ruangan. Fasilitator berdiri di tengah lingkaran. Jelaskan bahwa saat ini fasilitator tengah memegang bola panas yang akan dilemparkan kepada peserta.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 186
Nama saya….., bola ini uununtuk….
MODUL PELATIHAN
2. Pada ronde pertama, peserta yang menerima bola spontan menyebutkan namanya dan melemparkan kembali bola tersebut kepada peserta lain secara acak. Begitu seterusnya hinga semua peserta menyebukan namanya.
3. Pada putaran kedua, peserta yang menerima bola harus menyebutkan namanya sendiri dan menyebutkan nama yang akan menerima lemparan bola. Begitu seterusnya hingga semua peserta melakukan hal yang sama.
4. Tanyakan bagaimana perasaan peserta setelah permainan selesai. Apa yang menjadi kesulitan peserta?
BERMAIN PUZZLE
Waktu : 10-15 menit Alat dan Bahan: Beberapa gambar atau poster, potong-potong sejumlah peserta. Campurkan semua potongan dalam sebuah wadah.
Aturan Main:1. Mintalah seetiap
peserta mengambil 1 potongan gambar secara acak.
2. Tugaskan setiap orang untuk mencari potongan lainnya kemudian menyusunnya tanpa boleh bicara.
3. Kelompok yang selesai menyusun puzzle boleh bertepuk tangan.
4. Kelompok yang selesai paling cepat menjadi pemenangnya. Berikan hadiah kecil untuk kelompok pemenang.
Catatan Fasilitator:Tanyakan bagaimana perasaan peserta ketika menyusun puzzles tanpa bicara. Kesulitan apa yang dihadapi peserta? Bagaimana cara mengatasinya? Apa yang menjadi catatan pembelajaran bagi peserta dari permainan ini?
SUNGAI BUAYA
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 187
MODUL PELATIHAN
Jumlah Peserta: Tiap kelompok maksimal 7 orang
Waktu: 15-30 menit
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk tiap kelompok:
1 buah kardus ukuran besar
Selembar kertas karton/plano
Hadiah untuk kelompok pemenang
Aturan Main:
1. Peserta dibagi dalam kelompok. Jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta. Jumlahnya usahakan ganjil.
2. Jelaskan bahwa peserta akan melakukan perlombaan melintasi sungai yang penuh dengan buaya. Tiap tim mendapat 1 kardus dan 1 lembar karton/plano/papan sebagai alat untuk menyebrang sungai. Siapa yang paling cepat membawa timnya ke sebrang sungai (finish) dialah yang menjadi pemenang dan akan mendapat hadiah menarik.
3. Buka penutup kardus, lalu diletakkan di lantai di atas kardus letakkan kertas karton/plano/papan sebagai penghubung. Ini merupakan posisi awal (start)
4. Seluruh anggota Tim berdiri di belakang kardus.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 188
MODUL PELATIHAN
5. Fasilitator memberi aba-aba MULAI, maka masuk ke dalam kardus, kemudian menghamparkan kertas karton/plano di depannya dan segera memulai proses penyebrangan.
6. Ingatkan, kepada semua tim bahwa kardus dankertas karton/plano tidak boleh robek, karena kalau robek berarti mereka tenggelam dan dimakan buaya.
7. Tim yang paling cepat sampai ke seberang (garis finish) dan perlengkapannya tidak robek, dialah yang menjadi pemenang dan berhak mendapat hadiah.
8. Diakhir permainan, tanyakan pengalaman dan perasaan peserta menjalani proses permainan tersebut. Apa kesulitannya? Bagaimana pemahaman perserta mengenia permainan ini.
9. Beri kesimpulan dari makna permainan ini, yaitu membangun strategi, kerja sama, dan komunikasi.
Catatan
Permainan akan lebih menarik bila instruksinya diberi variasi, missal selama permainan tidak boleh ada yang bicara. Susun startegi sebelum permainan dimulai.
Permainan ini memungkinkan terjadi “Full body contct” di antara anggota kelompok karena mereka akan berhimpitan saat masuk ke kotak kardus. Apabila situasi ini membuat risih para peserta atau ada situasi yang tidak mengijiinkan laki-laki dan perempuan berhimpitan, maka buatlah grup yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Apabila ada grup khusus untuk laki-laki dan perempuan, maka sediakan hadiah untuk pemenang dari masing-masing grup.
Menggotong Harta Karun
Waktu: 15-30 menit
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 189
MODUL PELATIHAN
Jumlah peserta: Tiap tim anggotanya minimal empat, kalau lebih jumlahnya harus genap.
Alat dan bahan yang dibutuhkan: bola plastik ukuran besar dan tali raffia
Aturan Main:
1. Bagi peserta dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok jumlah anggotanya harus genap. Kelompok akan mendapatkan sebuah bola, sedangkan anggota kelompok mendapat seutas tali raffia sepanjang 1 meter.
2. Jelaskan bahwa peserta akan menggotong harta karun yang sangat berharga tetapi sangat rapuh. Harta karun itu akan dipindahkan ke tempat rahasia dengan sangat hati-hati dan tidak boleh disentuh tangan.
3. Tiap anggota berhadapan dan memegang tali bersilangan satu sama lain, lalu bola diletakkan di tengah dan posisi berawal di lantai.
4. Semua tim berdiri di garis awal.
5. Fasilitator memberikan aba-aba “MULAI” maka semua anggota tim bergerak menggotong bola ke garis finish. Bola tidak boleh jatuh dan bila jatuh, permainan diulang dari awal.
6. Selama proses pemindahan, bola tidak boleh dipegang tangan.
7. Gerak tim tidak boleh mengganggu tim lain.
8. Tim yang lebih dahulu sampai di garis finish menjadi pemenangnya. Kalau ada beri mereka hadiah kecil.
9. Tanyakan kepada peserta bagaimaan pengalaman dan perasaan mereka ketika bermain. Apa yang menyulitkan
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 190
MODUL PELATIHAN
mereka? Bagaimana pemahaman mereka tentang arti permainan ini?
10. Beri kesimpulan tentang makna permainan ini, yaitu strategi, kerja sama, dan komunikasi.
Catatan:
Permainan akan lebih menarik dan tingkat kesulitan lebih tinggi bila instruksi diberikan sangat pendek, yaitu hanya dengan perintah “ pindahkan bola ini dengan tali raffia, tanpa boleh disentuh tangan”. Hal ini akan mendorong imajinasi dan kreativitas peserta untuk memikirkan strategi pemindahan bola. Beri waktu sekitar 5-7 menit untuk membuat strategi kelompok.
Variasi bisa juga diberikan dengan intsruksi tambahan, selama memindahkan bole tidak boleh ada yang bicara, atau berikan beberapa hambatan di sepanjang garis lintasan, missal tumpukan buku, dll.
Tongkat Ajaib
Waktu: 15-30 menitPeserta: setiap kelompok minimal 12 orangAlat dan bahan yang dibutuhkan:
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 191
MODUL PELATIHAN
Tongkat sepanjang 2 meter, dari bahan bambu kecil atau paralon kecil.
Aturan Main:1. Jelaskan bahwa peserta akan beramai-ramai mengangkat
tongkat ajaib milik pertapa sakti.2. Bagi peserta dalam 2 kelompok besar dengan anggota 12
orang atau lebih. Jumlah anggota harus genap.3. Minta peserta berbaris berhadapan, berjongkok dan
meletakkan telunjuknya di lantai. Usahakan telunjuk peserta beradu dengan teman di hadapannya sehingga membentuk posisi seperti pada foto di samping.
4. Simpan tongkat di antara ujung telunjuk yang bersentuhan tersebut.
5. Minta seluruh peserta secara serempak mengangkat tongkat dengan catatan, tongkat harus menempel dengan rata pada seluruh jari peserta . Angkat terus tongkat sampai di atas kepala. Setelah di atas, minta agar tongkat diturunkan dengan jari-jari tetap salling menempel. Lakukan hal tersebut beberapa kali.
6. Perintah kedua, masih di lantai, peserta saling merapatkan telunjukkan dengan teman di hadapannya dengan posisi berhimpitan menyamping, seperti pada foto di samping.
7. Letakkan tongkat di atas jari yang berhimpitan tersebut. Minta peserta untuk menjaga agar tongkat tetap menempel pada jari semua peserta. Minta mereka mengangkat dan menurunkan tongkat.
8. Tanyakan bagaimana pengalaman dan perasaan peserta dengan permainan tersebut. Apakah semua jari bisa menempel pada tongkat? Mengapa? Bagian mana yang paling sulit dilakukan? Mengapa? Pada beberapa kasus, tongkat tidak bisa terangkat dengan baik sesuai perintah. Bagaimana pemahaman peserta tentang permainan tersebut?
9. Jelaskan kepada peserta bahwa inti permianan ini adalah pengendalian diri dan kesediaan untuk berbagi bersama tim.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 192
MODUL PELATIHAN
Merobek KertasWaktu: 10-15 menitAlat dan Bahan: kertas berbentuk bujur sangkar
Aturan Main:1. Minta peserta berdiri di berhadapan dengan peserta
lainnya di tengah ruangan.2. Berikan kepada
setiap peserta selembar kertas dan jelaskan aturan permainannya, yaitu: menutup mata selama proses dan dilarang bertanya.
3. Minta peserta melipat kertas menjadi dua bagian, kemudian minta mereka merobek bagian pojok kanan bawah kertas tersebut. Lipat kembali kertas yang sudah dirobek menjadi dua dan robek bagian kanan atas. Lipat lagi dan robek bagian pojok kiri bawah.
4. Minta peserta membuka matanya dan menunjukkan hasil robekan kertasnya kepada semua peserta.
Pertanyaan Refleksi: Apa yang dirasakan oleh peserta selama proses
permainan? Apakah hasil robekan setiap peserta sama atau berbeda?
Mengapa? Bagaimana peserta merespons perintah fasilitator?
Mengapa? Apa hikmahnya?
Catatan untuk fasilitator:Pada umumnya hasil robekan peserta dalam permainan ini tidak sama. Bahkan kerap perbedaannya sangat jauh. Permainan ini dapat digunakan untuk membongkar pikiran peserta bahwa apa yang kita pahami tentang sesuatu hal, peristiwa, atau perintah bisa berbeda dengan orang lain. Oleh
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 193
MODUL PELATIHAN
karena itu, kita perlu mengetahui sudut pandang orang lain agar bisa tercapai kesepahaman.
MENJADI FASILITATOR EFEKTIF – TIP & TRICKS 194