07.1178

1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penirisan Tambang (Mine Dewatering) merupakan suatu aktivitas yang tak dapat dipisahkan dalam kegiatan operasional penambangan baik itu tambang terbuka maupun tambang bawah tanah. Beberapa parameter yang mempengaruhi dalam sistem penirisan yaitu ; tingginya curah hujan/intensitas hujan (rainfall intensity), terpotongnya akifer di lahan tambang sebagai akibat aktivitas penggalian yang selalu menimbulkan masalah untuk kelancaran kegiatan operasional penambangan dan rancangan dari saluran. Penerapan metode tambang terbuka tidak terlepas dari masalah air yang masuk ke dalam area penambangan. Beberapa parameter hidrologi seperti curah hujan, penguapan, infiltrasi dan air limpasan (run off) serta parameter hidrogeologi yang berkaitan dengan airtanah merupakan parameter-parameter yang sangat mendasar dalam membuat suatu rancangan sistem penirisan tambang, pada lokasi penelitian parameter yang sangat mempengaruhi adalah curah hujan dengan besaran di atas rata-rata normal. Berdasarkan parameter tersebut diharapkan dapat diketahui air yang masuk ke dalam front kerja tambang, sehingga penangannya dapat dilakukan dengan sebaik mungkin. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap parameter tersebut, sehingga antisipasi terhadap debit air yang masuk ke front kerja tambang dapat dirancang sebuah sistem penirisan tambang yang baik, guna mengoptimalisasi sasaran produksi dan dikemudian hari dapat pula dimanfaatkan pada pasca penambangan. 1

Upload: welsinsin-kevin-sin

Post on 27-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nice

TRANSCRIPT

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penirisan Tambang (Mine Dewatering) merupakan suatu aktivitas yang tak

    dapat dipisahkan dalam kegiatan operasional penambangan baik itu tambang terbuka

    maupun tambang bawah tanah. Beberapa parameter yang mempengaruhi dalam

    sistem penirisan yaitu ; tingginya curah hujan/intensitas hujan (rainfall intensity),

    terpotongnya akifer di lahan tambang sebagai akibat aktivitas penggalian yang selalu

    menimbulkan masalah untuk kelancaran kegiatan operasional penambangan dan

    rancangan dari saluran.

    Penerapan metode tambang terbuka tidak terlepas dari masalah air yang

    masuk ke dalam area penambangan. Beberapa parameter hidrologi seperti curah

    hujan, penguapan, infiltrasi dan air limpasan (run off) serta parameter hidrogeologi

    yang berkaitan dengan airtanah merupakan parameter-parameter yang sangat

    mendasar dalam membuat suatu rancangan sistem penirisan tambang, pada lokasi

    penelitian parameter yang sangat mempengaruhi adalah curah hujan dengan besaran

    di atas rata-rata normal.

    Berdasarkan parameter tersebut diharapkan dapat diketahui air yang masuk

    ke dalam front kerja tambang, sehingga penangannya dapat dilakukan dengan sebaik

    mungkin. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap parameter tersebut, sehingga

    antisipasi terhadap debit air yang masuk ke front kerja tambang dapat dirancang

    sebuah sistem penirisan tambang yang baik, guna mengoptimalisasi sasaran produksi

    dan dikemudian hari dapat pula dimanfaatkan pada pasca penambangan.

    1