084101064
TRANSCRIPT
![Page 1: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/1.jpg)
BEBERAPA FAKTOR KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PETUGAS RENTAL KOMPUTER DI
KELURAHAN KAHURIPAN KOTA TASIKMALAYA
Bambang Suherman 1)
Sri Maywati dan Yuldan Faturrahman 2)
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Kesehatan Lingkungan dan KesehatanKerja Universitas Siliwangi ([email protected]) 1)
Dosen Pembimbing Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas IlmuKesehatan Universitas Siliwangi 2)
ABSTRAK
Berbagai aktivitas yang banyak menggunakan tangan dalam waktu yang lama sering dihubungkan dengan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Berdasarkan kriteriayang ditetapkan (NIOSH,1997) bilamana ditemukannya tenaga kerja dengan memilikiriwayat pekerjaan tersebut dan adanya keluhan subyektif serta secara objektif dijumpaihasil pemeriksaan fisik , tes phalen positif adalah suatu indikasi menderita CTS.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor kerja yang berhubungandengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada petugas rental komputer.Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampelyang diambil sebanyak 50 orang dan uji statistik yang digunakan yaitu chi squaredengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil pemeriksaan fisik terhadap 4 variabel bebas yangditeliti diantaranya variabel masa kerja,lama kerja,umur dan posisi tangan saatmengetik, CTS di dapatkan sebanyak 23 orang (92.0%) responden pada variabel masakerja positif CTS, lama kerja sebanyak 37 orang (94.9%) responden, umur sebanyak 33orang (89.2%) dan pada variabel posisi tangan saat mengetik sebanyak 36 orang(97.3%). Berdasarkan hasil uji chi square di dapatkan ada hubungan antara masa kerja(p= 0.000),lama kerja(p= 0.000),umur(p= 0.001),posisi tangan saat mengetik(p= 0.000)dengan kejadian CTS. Disarankan kepada pekerja untuk melakukan peregangan padatangan (streching) guna mengurangi kekakuan otot tangan saat kerja.
Kata Kunci : Masa kerja, Lama kerja, Umur, Posisi tangan,CTS
Kepustakaan : 10 (1988-2012)
![Page 2: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/2.jpg)
ABSTRACT
Various activities that use a with lot of hand for a long time is connected CarpalTunnel Syndrome (CTS). Based on the criteria that stated (NIOSH) when found theworker with history of its and there are subjective and objective complains encounteredphysical examination, test positive Phalen is an indication sustaining CTS. Thisresearch aim was to know some factor that connected with Carpal Tunnel Syndrome(CTS) on the computer rental clerk. This research used survey method with crosssectional approach. Sample was taken 50 people and statistic test that used chi squarewith level meaning 95%. The result of physical examination towards 4 independentvariables that examined including the period of work, long life of work, age and handposition, CTS is 23 people (92.0%) of respondent on the period of work variable arepositive CTS, long life work as many as 37 people (94.9%) respondent, the age 33people (89.2%) and on position of the hands variables amount 36 people (97.3%).Based on the result of chi square test is gotten there relationship between the period ofwork (p=0.000), long life of work (p=0.000) the age (p=0.001), the position of handswhen typing (p=0.000) with CTS accidence. Suggested to workers perform a handsstretching to reduce muscle stiffness at work.
Keywords : the period of work, long life of work, age, hand position,CTSLiterature :10 (1988-2012)
![Page 3: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/3.jpg)
I. Pendahuluan
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental maupun
sosial. (Suma’mur, 1996)
Gangguan kesehatan pada pekerja dapat disebabkan oleh faktor yang
berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status kesehatan masyarakat pekerja
dipengaruhi tidak hanya oleh bahaya kesehatan ditempat kerja dan lingkungan kerja
tetapi juga oleh faktor-faktor pelayanan kesehatan kerja, perilaku kerja serta faktor
lainnya (Depkes, 2009).
Berbagai aktivitas yang banyak menggunakan tangan dalam waktu yang
lama sering di hubungkan dengan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS
berhubungan dengan pekerjaan yang menggunakan pekerjaan kombinasi antara
kekuatan dan pengulangan gerakan yang lama pada jari-jari selama periode yang
lama. CTS dapat tercetus akibat paparan terhadap gerakan atau fibrasi atau akibat
kesalahan posisi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama misalnya para pekerja
komputer (Purwanti, 2011 :2).
Purwanti (2011) menyatakan seseorang yang selalu bekerja di depan
komputer bahkan menghabiskan waktu berjam-jam dan melakukan kesalahan
dalam menggunakan mouse sehari-hari dapat berakibat terjadinya Carpal Tunnel
Syndrome. Resiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome 10% lebih banyak pada
orang dewasa dimana wanita beresiko 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan
dengan pria dan terbanyak pada usia 40-50 tahun dan angka kejadian kurang lebih
515/1000 populasi di USA pada 102 tangan (92 orang) 4 tangan didapatkan CTS
dengan 21 tangan terkontrol. Tekanan kanal tangan pada pasien dengan CTS
kurang lebih -43,8 mmHg sampai dengan 24 mmHg.
![Page 4: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/4.jpg)
II. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan cross
sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah masa kerja,lama kerja,umur,
dan posisi tangan saat mengetik. Variabel terikatnya yaitu kejadian Carpal Tunnel
Syndrom. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan lembar kuesioner, sampel yang
diambil 50 orang, diambil sebagai total populasi
Masa kerja adalah lama responden bekerja sejak pertama kali bekerja
sebagai petugas rental komputer sampai saat penelitian dalam satuan waktu tahun.
Lama kerja adalah rata-rata jumlah waktu dalam jam yang dihabiskan oleh
responden untuk aktivitas mengetik. Umur adalah lama hidup responden dalam
tahun sampai saat penelitian. Posisi tangan saat mengetik adalah keadaan responden
pada saat melakukan aktivitas mengetik, dikategorikan posisi tangan ergonomis dan
tidak ergonomis dimana teks atau angka dimasukan pada alat dan mesin ketik,
komputer dan kalkulator dengan menekan tombol pada papan ketik.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah entrapment neuropaty yang paling
sering terjadi. Sindroma ini terjadi akibat tekanan nervus medianus pada saat
melalui terowongan karpal di pergelangan tangan tepatnya di bawah fleksor
retinakulum (Rambe, 2004), penentuan diagnosa CTS menggunakan test phalen.
Instrumen dalam penelitian ini berupa kuisioner, dimana pengisian
kuesioner menggunakan lembar checklist. Data yang telah terkumpul di uji dengan
chi square pada taraf signifikan = 0.05.
![Page 5: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/5.jpg)
III. Hasil dan Pembahasan
Proporsi CTS yang terdeteksi positif berdasarkan uji test phalen ditemukan
sebanyak 80 %. Carpal Tunnel Syndrome adalah suatu sindroma yang di akibatkan
oleh karena penekanan arteri dan vena sehingga suplai darah ke nervus medianus
berkurang. Dulu, sindroma ini juga di kenal dengan sebutan acroparestesismedian
tenar neuritis atau partial thenar atropy, istilah Carpal Tunnel Syndrome
diperkenalkan oleh Moersch pada tahun 1983 (Rambe, 2004:1).
Sindroma terowongan karpal dapat menimbulkan gejala dan tanda
bervariasi seperti, nyeri pada tangan dan pergelangan tangan yang disertai
parastesia. Parastesia sering timbul pada daerah distribusi nervus medianus (bagian
medial ibu jari,jari telunjuk,jari tengah dan bagian lateral jari manis). Untuk dapat
menentukan responden mengalami gejala CTS dilakukan diagnose pemeriksaan
fisik yaitu dengan tes phalen dimana responden diminta untuk fleksi secara
maksimal serentak pada ke dua tangan, apabila dalam 60 detik terjadi gejala
kesemutan, rasa kaku, kebal maka responden dinyatakan positif mengalami gejala
CTS.
1. Analisis Hubungan antara Masa Kerja dengan Kejadian CTS
Proporsi carpal tunnel syndrome (CTS) lebih banyak ditemukan pada
responden yang mempunyai masa kerja > 4 tahun (92.0%), dibandingkan dengan
responden dengan masa kerja 1-4 tahun (88.2%) yang mengalami kejadian positif
CTS. Hasil analisis dengan uji chi square didapat nilai p = 0,000, ini berarti nilai p
< α (0,05), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara masa
kerja dengan kejadian CTS pada petugas rental komputer. Dengan nilai OR =
18.096. Hal ini berarti responden yang masa kerjanya > 4 tahun mempunyai resiko
mengalami kejadian CTS 18.096 kali lebih besar dibandingkan dengan pekerja
yang masa kerjanya 1-4 tahun. Lusianawaty dkk (2004:102) mengemukakan masa
kerja sebelum terjadinya CTS minimal berkisar antara 1-4 dengan rata-rata 2
tahun, Harsono melaporkan terjadinya peningktan masa kerja dengan kejadian
Carpal Tunnel Snydrome (CTS) pada pekerja dikarenakan gerakan berulang pada
finger ( Jari-jari tangan) secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama
sehingga menyebabkan stress pada jaringan di sekitar terowongan karpal.
![Page 6: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/6.jpg)
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh,
Wahyudi tahun 2006 yang melakukan penelitian pada 31 responden di bagian
penjahitan pada pekerja tikar mendong, secara signifikan terbukti bahwa terdapat
hubungan antara masa kerja dengan kejadian CTS (p = 0,046).
2. Analisis Hubungan antara Lama Kerja dengan Kejadian CTS
Proporsi CTS lebih banyak ditemukan pada responden yang mempunyai
lama kerja 4-8 jam, (94.9%), dibandingkan dengan responden dengan lama kerja ≤
4 jam perhari (27.3%) yang mengalami kejadian CTS. Dengan nilai p = 0,000,
maka p < α (0,05), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa lama kerja
berhubungan dengan kejadian CTS. Dengan nilai OR = 24.505. Hal ini berarti
responden yang lama kerjanya 4-8 jam mempunyai resiko terkena CTS 24.505 kali
lebih besar dibandingkan dengan perokok yang lama kerjanya < 4 jam.Efek
gerakan berulang sangat tergantung pada lama kerjanya begitu pula pada pekerja
rental komputer bagian pengetikan mengalami adanya paparan dari media kerja.
Lama paparan bagi tenaga kerja di tentukan oleh lama kerja dari pekerja itu sendiri.
Karena dengan lama kerja maka selama itu pula pekerja terpapar oleh indikator
penyebab CTS (Grandjean,1988 : 297).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniawan dkk
(2008) pada variable lama kerja menunjukkan hasil yang tidak signifikan karena
dari 31 responden yang di teliti di dapatkan p=0.0913 artinya tidak ada hubungan
lama kerja dengan kejadian CTS pada pekerja pemetik melati.
![Page 7: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/7.jpg)
3. Analisis Hubungan antara Umur dengan Kejadian CTS
Proporsi CTS lebih banyak ditemukan pada responden yang mempunyai
kisaran umur 25-34 tahun (89.2%), dibandingkan dengan responden dengan umur ≤
24 tahun (28.6%) yang mengalami kejadian CTS. Hasil analisis bivariat dengan uji
chi square didapat nilai p = 0,001, ini berarti nilai p < α (0,05), sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa kategori umur berhubungan dengan kejadian CTS,
Dengan nilai OR = 13.566. Hal ini berarti responden yang kisaran umurnya 24-34
tahun lebih mempunyai resiko terkena CTS 13.566 kali lebih besar dibandingkan
dengan kelompok umur yang < 24 tahun. Umur salah satu resiko yang berkitan erat
dengan kejadian CTS, hal tersebut disebabkan karena semakin tuanya seseorang
cairan synovial akan berkurangsehingga bisa menyebabkan pembengkakan pada
bagian persendian. Salah satu penelitian di Amerika Serikat menyebutkan CTS
banyak penderita usia 25-34 tahun dan umumnya kejadian Carpal Tunnel
Syndrome, biasanya terjadi pada usia 30-60 tahun (Darwono,2001). Pertambahan
usia dapat memperbesar resiko terjadinya sindroma terowongan karpal
(Pakasi,2005). Berdasarkan hasil penelitian pada kategori umur menunjukan
perberdaan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kurniawan dkk (2008)
yang mendapatkan p value = 1.000 artinya tidak ada hubungan antara umur dengan
kejadian CTS.
![Page 8: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/8.jpg)
4. Analisis Hubungan antara Posisi Tangan saat Mengetik dengan Kejadian
CTS
Pada variabel posisi tangan saat mengetik kejadian CTS lebih banyak
ditemukan pada responden yang saat bekerja nya tidak ergonomis (97.3%),
dibandingkan dengan responden yang saat bekerjanya ergonomis (30,8%) yang
mengalami kejadian CTS. Dengan nilai p = 0,000, ini berarti nilai p < α (0,05),
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi posisi tangan saat mengetik
berhubungan dengan kejadian CTS. Perwujudan pekerjaan mengetik dalam
pelaksanaannya dimana melakukan aktivitas dengan mengunakan gerakan
berulang-ulang yang berlansung secara terus-menerus dengan postur kerja yang
statis dan posisi kerja yang tidak ergonomis yang dapat menyebabkan Carpal
Tunnel Syndrome. CTS muncul ketika saraf medianus mengalami kompresi pada
saluran dalam pergelangan yang disebut tendo fleksor, ligament karpal yang
melitang dan tulang karpal yang sering dikenal sebagai nerve-entrapment
syndrome.
Penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Kurniawan dkk (2008)
yang menunjukkan p value = 0.013 pada pekerja pemetik melati, yang artinya ada
hubungan signifikan antara posisi tangan dengan kejadian CTS.
![Page 9: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/9.jpg)
IV. Kesimpulan
1. Kejadian CTS adalah 80% dari total sampel.
2. CTS lebih banyak terjadi pada kelompok masa kerja >4 tahun, umur 25-34 dan
dengan lama kerja 4-8 jam, serta dengan posisi tangan yang tidak ergonomis
saat mengetik.
3. Gejala CTS paling banyak dirasakan berupa geli/kesemutan (98.0%), nyeri
ngilu (96.0%), mati rasa (88.0%) dan sulit mengenggam benda kecil (72.0%).
4. Semua variabel bebas berhubungan secara signifikan (p= 0.05) terhadap
kejadian CTS.
V. Saran
1. Bagi Pekerja
Disarankan kepada para pekerja yang menderita gejala CTS sebelum
melakukan pekerjaanya dilakukan dulu peregangan (streching).
2. Bagi Perusahaan
Disarankan lebih memperhatikan tingkat kenyamanan (ergonomis) media
kerja dan memantau langsung pekerja untuk mengenali keluhan pekerja, guna
mengungkap kasus CTS.
3. Bagi peneliti lain
Disarankan untuk menggunakan pemeriksaan yang lain selain test phalen
guna menambah pengetahuan dalam memperkuat diagnosa CTS.
![Page 10: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/10.jpg)
Daftar Pustaka
Darwono, Carpal Tunnel Syndrome,2001, http://www.Tabloid Nova-Carpal Tunnel
Syndrome.com, download tanggal 11 september 2012.
Depkes,2009. Undang Undang Kesehatan Republik Indonesia Tentang Kesehatan.
Download tanggal 4 juli 2012.
Grandjean.Etienne. Fitting the Task to the Man : A Texx book of Ocupational
Ergonomic, Taylor & Prancis, New York, 1988.
Kurniawan, dkk. 2008. Faktor Resiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
pada wanita pemetik melati Karangcengis. Purbalingga
Lusianawaty, dkk.usat penelitian dan pengembangan pemberantasan penyakit,
Badan peneliti dan Pengembangan Kesehatan Departemen
KesehatanRI
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
![Page 11: 084101064](https://reader037.vdocuments.net/reader037/viewer/2022100316/55cf9b1e550346d033a4d135/html5/thumbnails/11.jpg)
Purwanti, Pengaruh Lama Mengetik Terhadap Resiko Terjadinya Carpal Tunnel
Syndrome (CTS) Pada Pekerja Rental,FIK UNMSU Download tanggal 4 juli
2012
Rambe, Aldy S.,Sindrom Terowongan Karpal (CTS) Bagian Neurologi Fakultas
Kedokteran USU/RSUP. H.Adam Malik,2004
http://library.usu.ac.id/download/pk/pen-saraf-aldi2.pdf,download
tanggal 3 agustus 2012.
Suma’mur. 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Gunung
Agung
Wahyudi. 2007. Hubungan Lama Paparan Getaran Dengan Kejadian CTS Pada
Pekerja Tikar Mendong Di Bagian Penjahitan. Tugas Akhir Jurusan , Fakultas
kesehatan Masyarakat, Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.