1. askep ca serviks ny e. kemuning 3 obgyn
DESCRIPTION
hhTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN CA. CERVIKS POST INADEKUAT SURGIKAL TREATMENT
DI GEDUNG KEMUNING LANTAI III RUANG OBGYN
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HASAN SADIKIN BANDUNG
Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah maternitas
Disusun Oleh :
Muhammad Shodiqin Surianata
NIM. 012012032
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAHBANDUNG 2015 / 2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E DENGAN CA. CERVIKS POST INADEKUAT SURGIKAL TREATMENT
DI GEDUNG KEMUNING LANTAI III RUANG OBGYN
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HASAN SADIKIN BANDUNG
I. PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA :
1. IDENTITAS KLIEN
Nama (Inisial) : Ny. E
Tempat tanggal lahir/Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : P
Status perkawina : Janda
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Lingk. Manis RT.05/ RW02 Kec. Kuningan Desa
Purwa Winangun Kab. Kuningan
Tanggal masuk RS : 30 Januari 2015Pukul : 23.56 WIB
Tanggal pengkajian : 11 Februari 2015Pukul : 10.35 WIB
Diagnosa medic : Ca. Cerviks Post Inadekuat Surgikal Treatment
Golongan darah : Tidak terkaji
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama (Inisial): Tn. R
Tempat tanggal lahir/Umur: 23
Jenis kelamin: Pria
Hubungan dgn klien: Keponakan
Agama: Islam
Pendidikan: SLTA
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Alamat: Lingk. Manis kuningan jawa barat
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada area post op Ca.Cerviks
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan 1 minggu sebelum masuk RS klien sedang melakukan aktivitas sehari - hari, saat klien telah mandi klien mulai merasakan sakit yang sangat melilit disertai keluaran cairan beraoma menyengat dari area luka yang tertutup oleh balutan, nyeri dirasakan semakin parah saat klien melakukan aktivitas dan nyeri berkurang bila klien beristirahat dan melakukan nafas dalam.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan bahwa dirinya pertamakali di diagnosa Diabetes mellitus pada tahun 2012 dan pada tahun selanjutnya klien di diagnosa kanker cerviks. Pada januari 2015 klien dibawa ke RS. Cigugur lalu klient di rujuk ke RSUD. 45 dan melakukan tindakan operasi namun karena luka yang tak kunjung sembuh dan mengalami infeksi klien di rujuk ke RSHS.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa di keluarga klien ada yang memiliki riwayat penyakit menurun Diabetes Melitus yakni orang tua klien.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Kesadaran: Compos Mentis
Nilai GCS: 15 E4 M6 V5
b. Tanda - tanda Vital
Tekanan Darah: 130/80 MmHg
Nadi: 80 X/Menit
Respirasi: 25 X/Menit
Suhu : 37,6 0C
c. System Integumen
Saat di inspeksi rambut klien bersih, kuku klien agak panjang,warna rambut hitam lurus, terdapat luka post op terbuka sepanjang15 Cm, saat di palpasi tidak tedapat nyeri tekan, terpasang infus Rl pada tangan kiri, warna kulit sawo matang.
d. System Kardio Vaskuler
Saat dipalpasi nadi klien kuat N : 80 X/Menit Frekuensi regular Tekanan darah : 130/80 MmHg CRT : Kembali dalam 3 detik.
e. System Respirasi
Saat di inspeksi tidak terdapat pergerakan otot tambahan saat menarik nafas, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, hidung simetris, tidak terdapat sumbatan pada lubang hidun, tidak terdapat polip pada lubang hidung, tidak terdapat nyeri tekan pada area sinus RR : 25 X/Menit.
f. System Gastro Intestinal
Saat di inspeksi warna bibir pucat, tidak terdapat lesi, mukosa bibir kering, gigi terdapat karies pada beberapa bagian, tidak terdapat perdarahan pada area gusi, klien dapat makan dan menelan dengan baik, tidak terdapat pembengkakan pada area tonsil, ufula berada di tengah, nafsu makan klien baik
g. System Resproduksi.
Terdapat keluhan pada area vagina yaitu tonjolan sebesar telur yang menonjol keluar.
h. System Urogenital
Intake 3000 cc +1000cc minum, out put 4000 cc/ 24 jam ( Balance )
i. System persyarafan
I. Nervus Olvaktorius
Fungsi penciuman klien baik di buktikan dengan klien dapat membedakan wangi - wangian yaitun aroma kayu putih.
II. Nervus Optikus
Fungsi penglihatan klien baik dibuktikan dengan klien dapat membaca name tag perawat dari jarak 20 cm, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, pupil berkonstriksi saat diberi rangsangan cahaya.
III. Nerfus Okulo Motorius
Klien dapat mengerutkan alis, bola mata klien dapat bergerak kesegala arah yaitu kedalam dan keluar.
IV. Nervus Trochlearis
Pupil berkonstriksi terhadap cahaya bola mata dapat bergerak kesegala arah yaitu ke atas dan ke bawah.
V. Nervus Trigeminus
Gerakan mengunyah klien baik, tidak terasa sakit saat menelan
VI. Nervus Abdusen
Klien dapat menggerakan bola mata secara lateral.
VII. Nervus Vacialis
Klien dapat mengerutkan dahi dan dapat tersenyum, senyum klien simetris.
VIII. Nervus Vestibulocochlearis
Bicara klien jelas dengan intonasi yang teratur dan dapat di mengerti.
IX. Nervus Glosovaringeus.
Uvula terdapat ditengah, tidak terdapat pembengkakan pada tonsil, fungsi pengecapan klien baik, tidak terasa sakit saat menelan.
X. Nervus Vagus
Fungsi menelan klien baik, tidak terasa sakit saat menelan.
XI. Nervus Aksesorius
Klien dapat menoleh kekana dan kekiri, kekuatan otot leher klien baik, klien dapat menggerakan bahu ke atas dan ke bawah dan dapat melawan tahana pada bahu klien.
XII. Nervus Hipoglosus
Warna lidah klien sedikit putih, klien dapat menggerakan lidah kesegala arah.
j. System Mukuloskeletal
Kekuatan otot ekstermitas atas klien baik dengan nilai 5 : 5
Kekuatan otot ekstermitas bawah klien baik dengan nilai 5 : 4
Tidak terdapat oedema.
k. System Haemopoetik
Klen tidak memilikialergi terhap makanan atau pada obat - obatan.
l. System Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan para thyroid.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Nilai Rujukan
1
HEMATOLOGI
Hematologi 8 Parameter
Hemoglobin
Hematocrit
Lekosit
Erittrosit
Trombosit
KIMIA KLINIK
Albumin
Protein total
Ureum
Kreatinin
Glukosa Darah Puasa
Natrium (Na)
Kalium (K)
Klorida (Cl)
Kalsium (Ca. Bebas)
9.3
29
19.800
14.3
634.000
2.6
5.8
16
0.48
152
131
3.0
98
4.67
P : 12.0 - 16.0 g/dl
P : 35 47 %
4.400 - 11.300 /mm3
P : 3.6 - 5.8 Juta/UL
150.000 450.000 /mm3
3.4 - 4.8 (C) g/dl
6.6 - 8.7 g/dl
15 - 50 mg/dl
P 0.5 - 0.9 mg/dl
70 - 100 mg/dl
135 145 mEq/L
3.6 - 5.5 mEq/L
98 - 108 mEq/L
4.7 - 5.2 mg/dl
5. DATA PSIKO SOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Data Psiko
Status emosi klien stabil, saat di kaji klien bersikap sabar dan menerima keadaannya.
Konsep Diri :
Peran : di keluarga klien merupakan seorang janda dan merupakan
Seorang bibi yang baik bagi para keponakannya
Identitas diri: klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita
Gambaran diri: klien menyukai seluruh anggota tubuhnya
Hargadiri : klien merupakan seseorang yang sangat mudah bergaul.
b. Data Sosial
Pendidikan terakhir: SLTA
Hubungan sosial: hubungan social klien baik di buktikan dengan banyak
Anggota keluarga yang dating menjenguk serta teman teman yang memeberi semangat.
c. Data Spiritual
Klien seorang yang beragama islam, klien taat beribadah, namun saat di rumah sakit frekuensi ibadah klien terganggu. Klien juga menganggap penyakit yang dideritanya merupakan cobaan dan klien menerimanya dengan ikhlas.
6. POLA AKTIVITAS SEHARI - HARI
No
Jenis
Sebelum sakit
Sesudah sakit
1
Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
Jenis
Keluhan
Pantangan/ alergi
b. Minum
Frekuensi
Jenis
Pantangan
3 x/hari
Nasi dan lauk pauk
Tidak ada
Tidak ada
8 10 gelas / hari
Air putih
Tidak ada
habis satu porsi
Diet TKTP
8 10 gelas / hari
Air putih
Tidak ada
2
Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
b. BAK
Frekuensi
Warna
Kesulitan
1 x/hari
Lembek
Coklat khas feses
6 x/hari
Kuning jernih
Tidak ada
1 x/hari
Lembek
Coklat khas feses
6 x/hari
Kuning jernih
Tidak ada
3
Istirahat tidur
a. Tidur malam
b. Tidur siang
4 jam
3 jam
Tidak bisa tidur saat rasa nyeri timbul
4
Personal hygiene
Mandi
Sikat gigi
Cuci rambut
1 x/hari
2 x/hari
3 hari 1x
1 x/hari di seka
1 x/hari
1 minggu 1x
5
Aktivitas
Memasak
Tidak ada
7. TERAPI SAAT INI (TULIS DENGAN RINCI)
a. Ceftriakxone IV2 x 1 g
b. MetronidazoleIV3 x 500 mg
c. GentamycinIV2 x 50 mg
d. KattropenSUPP2 x 1
e. RLIV20 gtt/menit
B. ANALISA DATA
Data
Etiologi
Masalah
DS :
klien mengeluh nyeri yang hilang timbul pada area dada seperti disayat-sayat
klien mengeluh kesakitan pada area post op
menurut klien apabila sedang timbul rasa nyeri tersebut biasanya klien tidak bisa tidur
DO :
terdapat luka pada area post op daerah umbilical sepanjang 15 cm
klien tampak hati-hati bila bergerak
skala nyeri 7 dari rentang 10
Luka akibat pembedahan
Kulit menjadi rusak
Kerusakan pada ujung saraf
Merangsang pengeluaran histamin,bradikinin, asetikolin di saraf perifer
Implus di hantarkan ke Thalamus
Cortex serebri
Nyeri di persepsikan
Nyeri kronik
Nyeri kronik
DS :
Klien mengeluh lukanya agak ber bau
DO:
terdapat luka pada area post op daerah umbilical sepanjang 15 cm luka terbuka
terdapat pengeluaran cairan pada area luka
luka berwarna kemerahan
Luka bakar
Kulit rusak
Luka terbuka
Berkurangnya fungsi imun disertai hilangnya fungsi protektif kulit
Masuknya mikroorganisme
Resiko infeksi
Resiko infeksi
II. DIAGNOSA BERDASARKAN PRIORITAS
1. Nyeri kronis berhubungan dengan ketunadayaan fisik kronis karena metastase kanker
2. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka post op ca. cerviks terbuka
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama klien : Ny. E
Usia : 47 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa medis : Ca. Cerviks
No medrec :
Nama perawat : M. Shodiqin S
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Nyeri kronis berhubungan dengan ketunadayaan fisik kronis karena metastase kanker
DS :
Klien mengeluh sering muncul nyeri dalam yang hilang timbul di daerah umbilikal.
Menurut klien, apabila sedang timbul rasa nyeri klien tidak bisa tidur.
DO:
terdapat luka pada area post op daerah umbilical sepanjang 15 cm
klien tampak hati-hati bila bergerak
skala nyeri 7 dari rentang 10
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x 24 jam nyeri kronis pasien berkurang dengan kriteria hasil:
1. Tingkat kenyamanan
Skala nyeri berkurang dari 7 5 (0 10) sehingga klien nyaman untuk tidur
2. Kontrol nyeri
Klien dapat mengontrol rasa nyerinya
3. Level nyeri
Setelah dilakukan intervensi 3 x 24 jam nyeri dari skala 7 menjadi 6 5 (0 10)
Klien mengatakan nyeri berkurang
1. Pantau lokasi nyeri, karakteristik, lamanya dari nyeri, frekuensi, kualitas, tingkat keparahan dan faktor yang dapat memperparah nyeri
2. observasi secara komprehensif mengenai,lokasi,frekwensi, karakteristik nyeri, kwalitas nyeri dan durasi timbulnya nyeri
3. rawat luka bakar dengan kompres NaCl 0,9 %,tutup perban dan selimuti pasien
4. kolaborasi dengan dokter pemberian terapi pethidin 1 ampul IV
5. kolaborasi pemberian terapi tramadol drip perifus 2 ampul dalm 500cc RL.
6. ajarkan tehnik distraksi dengan nafas dalam dan bimbingan imajinasi
1. untuk mengetahui tingkat nyeri
2. nyeri hampir selalu ada pada beberapa derajat,perubahan lokasi/karakter/intensitas nyeri dapat mengindikasikan terjadinya komplikasi
3. suhu berubah dan gerakan udara dapat menyebabkan nyeri hebat pada pemajanan ujung saraf
4. dan 5. metode IV sering di gunakan pada awal untuk memaksimalkan efek obat
6. untuk membantu mengurangi konsentrasi nyeri
DS :
Klien mengeluh lukanya agak ber bau
DO:
terdapat luka pada area post op daerah umbilical sepanjang 15 cm luka terbuka
terdapat pengeluaran cairan pada area luka
luka berwarna kemerahan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x 24 jam
pasien tidak mengalami
infeksi dengan kriteria
hasil:
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Menunjukkan
kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal
Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal
1. monitoring pemberian nutrisi
2. berikan diet TKTP cair 1500 Kcal personde
3. jelaskan kepada klien dan keluarga mengenai diet
4. kolaborasi dengan ahli gizi mengenai pemberian diet selanjutnya
1. untuk memberikan intake nutrisi yang adekuat
2. kalori dan protein di perlukan untuk mempertahankan berat badan dan kebutuhan metabolik dan penyembuhan
3. untuk meningkatkan partisipasi klien dan keluarga dalam perawatan dan dapat memperbaiki pemasukan
4. berguna dalam membuat kebutuhan nutrisi individu berdasarkan BB dan cedera area permukaan tubuh
IV. DAN V. IMPLEMENTASI EVALUASI
Nama klien : Ny. E
Usia : 47 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa medis : Ca. Cerviks
No Medrec :
Nama perawat : M. Shodiqin S
No
Waktu
Dx. Keperawatan
Pukul
Implementasi
Evaluasi
Paraf
1
Kamis, 12 Februari 2015
Pukul :
14.00 s/d 21.00
Nyeri kronis b.d ketunadayaan fisik kronis karena metastase kanker
14.58
16.00
16.38
18.05
1. Observasi skalanyeri klien
R : skala nyeri klien 5 dari rentang 0-10
2. Observasi Ttv klien
R :
TD : 130/90
mmHg
N : 85 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 36,8 0C
3. Atur posisis klien
R : klien kooperatif terhadap saran perawat
4. Ajarkan klien tehnik relaksasi
R : klien tarik nafas dalam dan klien tenang
DX 1 Pukul : 21.00
S : klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
O : Klien terlihat tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan Intervensi :
Observasi skalanyeri
Observasi Ttv
Atur posisis
Ajarkan klien tehnik relaksasi
2
Kamis, 12 Februari 2015
Pukul :
14.00 s/d 21.00
Resiko infeksi b.d adanya luka post op ca. cerviks terbuka
14.45
16.00
16.03
18.25
19.00
1. Melakukan perawatan luka ekstra
R : luka terbuka 15 cm berbau terdapat pengeluaran eksudat, warna luka kemerahan.
2. Melakukan pemberian Antibiotik
R : klien tenang
3. Melakukan pemberian analgetik
R : klien tenang
4. Mengganti cairan IV line dengan RL
R : 20 tetesan per menit.
5. Memberikan PENKes mengenai luka yang di derita klien
R : klien memahami luka yang dideritanya
DX 2 Pukul : 21.00
S : -
O : luka post op terbuka sepanjang 15 cm, terdapat pengeluaran eksudat, berbau, warna luka kemerahan.
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi :
Melakukan perawatan luka
Mengganti cairan IV line
Kolaborasi pemberian analgetik.
Kolaborasi pemberian antibiotic
Hentikan intervensi pemberian PENKes.
Jumat 13 februari 2015
Pukul :
14.00 s/d 21.00
Resiko infeksi b.d adanya luka post op ca. cerviks terbuka
15.00
16.00
16.03
20.00
1. Melakukan perawatan luka ekstra
R : luka terbuka 15 cm bau berkurang, terdapat pengeluaran eksudat, warna luka kemerahan.
2. Melakukan pemberian Antibiotik
R : klien tenang
3. Melakukan pemberian analgetik
R : klien tenang
4. Mengganti cairan IV line dengan RL
R : 20 tetesan per menit.
DX 2 Pukul : 21.00
S : -
O : luka post op terbuka sepanjang 15 cm, terdapat pengeluaran eksudat, bau berkurang, warna luka kemerahan.
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi :
Melakukan perawatan luka
Mengganti cairan IV line
Kolaborasi pemberian analgetik.
Kolaborasi pemberian antibiotic
Jumat 13 februari 2015
Pukul :
14.00 s/d 21.00
Nyeri kronis b.d ketunadayaan fisik kronis karena metastase kanker
16.00
16.15
16.20
17.00
1. Observasi skalanyeri klien
R : skala nyeri klien 4 dari rentang 0-10
2. Observasi Ttv klien
R :
TD : 130/80
mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 23 x/mnt
S : 36,9 0C
3. Atur posisis klien
R : klien kooperatif terhadap saran perawat
4. Ajarkan klien tehnik relaksasi
R : klien tarik nafas dalam dan klien tenang
DX 1 Pukul : 21.00
S : klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
O : Klien terlihat tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan Intervensi :
Observasi skalanyeri
Observasi Ttv
Atur posisis
Ajarkan klien tehnik relaksasi
Sabtu 14 februari 2015
Pukul :
14.00 s/d 21.00
Resiko infeksi b.d adanya luka post op ca. cerviks terbuka
16.34
1. Melakukan perawatan luka ekstra
R : luka terbuka 15 cm bau berkurang, terdapat pengeluaran eksudat, warna luka kemerahan.
DX 2 Pukul : 21.00
S : -
O : luka post op terbuka sepanjang 15 cm, terdapat pengeluaran eksudat, bau berkurang, warna luka kemerahan.
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi :
Melakukan perawatan luka
Sabtu 14 februari 2015
Pukul :
14.00 s/d 21.00
Nyeri kronis b.d ketunadayaan fisik kronis karena metastase kanker
18.00
18.37
19.24
20.00
1. Observasi skalanyeri klien
R : skala nyeri klien 4 dari rentang 0-10
2. Observasi Ttv klien
R :
TD : 130/80
mmHg
N : 82 x/mnt
RR : 24 x/mnt
S : 36,5 0C
3. Atur posisis klien
R : klien kooperatif terhadap saran perawat
4. Ajarkan klien tehnik relaksasi
R : klien tarik nafas dalam dan klien tenang
21.00
S : klien mengatakan nyeri terasa jika sedang di bersihkan saja
O : Klien terlihat tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan Intervensi :
Observasi skala nyeri
Observasi Ttv
Atur posisis
Ajarkan klien tehnik relaksasi