1. materi pelatihan pengembangan rpp kurikulum 2013 berpendekatan saintifik
DESCRIPTION
(y)TRANSCRIPT
MATERI PELATIHAN
PENGEMBANGAN RPP BIOLOGI
KURIKULUM 2013
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
TIM INSTRUKTUR :
Dr. Rahmi Susanti, M.Si
Dra. Siti Huzaifah, M.Sc. Ed.
Dra. Tasmania Puspita, M.Si
Dra. Lucia Maria Santoso, M.Si
Dwi Yuniarti
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
AGUSTUS 2014
Daftar Isi | i
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
I. Konsep Kurikulum 2013 1
1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 2
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 12
1.3 Pendekatan, Model-model dan Penilaian Pembelajaran pada Kurikulum 2013 30
II. Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 55
2.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model pada Pembelajaran IPA 56
2.2 Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran IPA 82
III. Praktik Pembelajaran Terbimbing 102
A. Penyusunan RPP 103
B. Peer Teaching 105
Konsep Kurikulum 2013 | 1
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
I. KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum
2013 1.3 Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian Pada
Kurikulum 2013
Konsep Kurikulum 2013 | 2
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
I. KONSEP KURIKULUM 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum
2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk
mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda dapat mempelajari konsep kurikulum 2013 yang
meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD serta strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan pembelajaran dan penilaian pada
Kurikulum 2013.
1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang
dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
- Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar
kompetensi lulusan.
- Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan
keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan
menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan
tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena
negatif yang mengemuka.
- Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
- Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang
Konsep Kurikulum 2013 | 3
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.
- Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban
peserta didik terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
- Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi,
Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.
- Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme,
dan kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud
apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran
sebagai berikut ini.
- Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada peserta didik.
- Dari satu arah menuju interaktif.
- Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
- Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
- Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
- Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
- Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
- Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
- Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
- Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
- Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
- Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
- Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
- Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
- Dari pemikiran faktual menuju kritis.
- Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi
lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan
kebutuhan.Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang
terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan
guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat
nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran
tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu
yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat
memberatkan guru.
Konsep Kurikulum 2013 | 4
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level
kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik
Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara
negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5
(lima), dan 6 (enam).
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk
peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk
bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai
level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu
mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda
dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada
tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia
hanya mampu mencapai level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan
mampu mencapai level tinggi dan lanjut (advanced).
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk
kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk
tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95%
peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya mampu mencapai level menengah,
sementara lebih dari 50% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan
advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-
soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat
kategori, yaitu:
- low mengukur kemampuan sampai level knowing
- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
- high mengukur kemampuan sampai level reasoning
- advancemengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete
information.
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi
ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan
materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan
materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang
dianggap penting dalam perbandingan internasional.
Konsep Kurikulum 2013 | 5
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
B. Karakteristik Kurikulum 2013
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi
Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk
setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses
pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan
pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan
intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi
Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu
kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus
tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata
pelajaran dan kelas tersebut.
C. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan
pembelajaran ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan
dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah,
dan masyarakat.
Konsep Kurikulum 2013 | 6
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk
menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan
(excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi
yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan
secara langsung (direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah
konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan
secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap adalah konten developmental
dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect
teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling
memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar
yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak
langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam
silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui
kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan,
tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun
cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan
lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai
kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil
tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang
untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta
didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.
Konsep Kurikulum 2013 | 7
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang
dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap
minggu.Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan.Pramuka
adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang
hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata
pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai
kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan
kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi
Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa
sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang
dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat
dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah
kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Konsep Kurikulum 2013 | 8
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan
dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.
E. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1. Jenis Perubahan
Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c) proses,
dan d) penilaian.
a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh
semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.
b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga
memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal,
nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.
c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom
& Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai
jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS,
serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning
dan Project Based Learning.
d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai
proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian
kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan
keterampilan kecukupan.
2. Perubahan pada Kompetensi
Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).
• Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
• Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri,
demokratis, bertanggung jawab.
b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.
Konsep Kurikulum 2013 | 9
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran
mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk
keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan
discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes,
portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1: Elemen Perubahan
Berdasarkan gambar 1 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam
kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen
perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan
dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik
terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik
terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya
elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun
Soft Skills dan Hard Skills
Konsep Kurikulum 2013 | 10
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Berdasarkan gambar 2 di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik
Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan
untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP,
SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960).
Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan,
diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak.Hal ini berbanding terbalik dengan
membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih
dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attutude.
Gambar 3: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar 3 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam
proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA,
dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan
(skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh
Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding,
valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi
keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting,
associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom
degan revisi oleh Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding,
appllying, analyzing, evaluating, dancreating.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan
pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan
pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik
peserta didik, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran, c) menuntun peserta didik untuk mencari tahu, bukan
diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai
alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif.
Konsep Kurikulum 2013 | 11
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a)
mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada
pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c)
mengukur proses kerja peserta didik, bukan hanya hasil kerja peserta didik, dan d)
menggunakan portofolio pembelajaran peserta didik.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b)
pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya
mutu sekolah.
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas
belajar, sumber dan media, output/produk peserta didik, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan
undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan,
eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.
Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah,
ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).
Konsep Kurikulum 2013 | 12
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional
pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang
akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
A. Cakupan Kompetensi Lulusan
Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang
hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan
yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan
tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus
dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang
seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan
kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-
elemen yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai
DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
Individu
beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri,
motivasi internal
Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah
Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta
perdamaian
KETERAMPI
LAN
Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang
Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
membuat, mencipta
PENGETAH
UAN
Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia
Konsep Kurikulum 2013 | 13
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam
sekitar, serta dunia dan peradabannya.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui
proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui
proses: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan
mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi.
Konsep Kurikulum 2013 | 14
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap
tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.
B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SMA)
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C diuraikan
masing-masing berikut ini
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Konsep Kurikulum 2013 | 15
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
C. Standar Isi Mata Pelajaran Biologi
1. Lingkup Materi Biologi
Muatan Biologi untuk kelompok peminatan matematika dan ilmu-ilmu
alam pada SMA/MA/SMALB/PAKET C
Tingkat
Kompe-
tensi
Tingk
at
Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
5 X-XI - Memahami ruang lingkup biologi dan
aplikasinya di era konseptual abad XXI dan menerapkannya dalam
perencanaan karir di masa depan
- Menerapkan proses kerja
ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium
biologi dalam pengamatan dan percobaan untuk
memahami permasalahan biologi pada berbagai objek dan
bioproses, serta mengaitkan biologi
dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat di abad XXI
- Mengkomunikasikan hasil pengamatan dan
percobaan secara lisan melalui berbagai media dan secara tulisan
dengan bentuk laporan dengan menggunakan kaidah penulisan yang
benar - Menyajikan data
berbagai objek dan bioproses berdasarkan pengamatan dan
percobaan dengan menerapkan prosedur
ilmiah dan memperhatikan aspek
- Keanekaragaman hayati Indonesia
- Ciri dan karakteristik virus, archaebateria dan eubactaeria,
protista, jamur, tumbuhan, hewan invertebrata dan
peranannya dalam kehidupan
- Ekologi: ekosistem, aliran energi, siklus/daur
biogeokimia, dan interaksi dalam ekosistem
- Perubahan lingkungan/iklim dan
daur ulang limbah - Sel, struktur dan
fungsi sel penyusun
jaringan pada tumbuhan dan hewan
pada sistem gerak, sirkulasi, pencernaan, pernapasan/ respirasi,
ekskresi, koordinasi, reproduksi, dan sistem pertahanan tubuh
Konsep Kurikulum 2013 | 16
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Tingkat
Kompe-
tensi
Tingk
at
Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
keselamatan kerja - Menerapkan prinsip,
konsep, dan hukum dalam bidang biologi
untuk memecahkan permasalahan nyata dan lingkungan hidup
- Menganalisis berbagai keanekaragaman hayati di Indonesia, bioproses
yang berlangsung pada berbagai tingkat
organisasi seluler pada sistem hidup, menganalisis perilaku
negatif dan dampak dari perubahan lingkungan
terhadap kehidupan - Menunjukkan
kemampuan metakognitif
terhadap permasalahan pada berbagai objek dan tingkat organisasi
kehidupan dan menerapkannya dalam
kehidupan sebagai warga negara yang baik dan wujud cinta tanah air
dan bangsa - Mengamalkan ajaran
yang dianutnya sebagai manifestasi pemahamannya yang
tinggi terhadap objek biologi dan bioproses
6 XII - Menerapkan proses kerja ilmiah dan
keselamatan kerja di laboratorium biologi dalam pengamatan dan
percobaan, untuk memahami
permasalahan biologi
- Struktur dan fungsi DNA, gen dan
kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta
regulasi proses pada mahluk hidup
- Proses kelangsungan
Konsep Kurikulum 2013 | 17
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Tingkat
Kompe-
tensi
Tingk
at
Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
pada berbagai objek dan bioproses, serta
mengaitkan biologi dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat di abad XII
- Mengkomunikasikan
hasil pengamatan dan percobaan secara lisan melalui berbagai media
dan secara tulisan dengan bentuk laporan
menggunakan kaidah penulisan yang benar
- Menyajikan data
berbagai objek dan bioproses berdasarkan
pengamatan dan percobaan dengan menerapkan prosedur
ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja
- Menerapkan prinsip, konsep, dan hukum
dalam bidang biologi untuk memecahkan permasalahan nyata
yang relevan, serta permasalahan
lingkungan hidup - Memahami struktur
dan fungsi enzim dan
materi genetik dalam bioproses dan pewarisan sifat pada
makhluk hidup, serta kelangsungan hidup
organisme di bumi melalui proses mutasi dan evolusi dengan
melakukan investigasi literatur dan
mengkomunikasikanny
hidup di bumi melalui mutasi dan evolusi
- Penerapan bioproses pada bioteknologi
Konsep Kurikulum 2013 | 18
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Tingkat
Kompe-
tensi
Tingk
at
Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
a secara lisan dan tulisan
- Menganalisis dan menyajikan data
tentang aplikasi bioproses pada bioteknologi di berbagai
bidang kehidupan dan menyajikannya secara lisan dan tulisan
- Menunjukkan kemampuan
metakognitif terhadap proses metabolisme, pewarisan sifat, dan
kelangsungan hidup di bumi dan
menerapkannya dalam kehidupan sebagai warga negara yang baik
dan wujud cinta tanah air dan bangsa
- Mengamalkan ajaran
yang dianutnya sebagai manifestasi
pemahamannya yang tinggi terhadap permasalahan pada
berbagai objek biologi dan tingkat organisasi
kehidupan, serta bioproses.
D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Biologi
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
Konsep Kurikulum 2013 | 19
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
- Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
- Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
- Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti SMA/ MA
Kompetensi Inti Kelas X-X1 Kompetensi Inti Kelas XII
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
3. Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis
dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai
dengan kaidah keilmuan
Konsep Kurikulum 2013 | 20
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
2. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-
2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.
KD IPA diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1
berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Kompetensi Inti (KI) 2
berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial.Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang
pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang
keterampilan terhadap materi IPA.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran dibagi
menjadi pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi
secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya,
dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana
untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1
dan KI-2. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik
melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan
RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut
peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses
pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang
disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran
tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan
Konsep Kurikulum 2013 | 21
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran
langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam
setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Biologi
Kelas : X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan
mengamalkanajaran
agama yang dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem,
dan lingkungan hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai
manisfestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin,
tanggungjawab,
peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai),
santun, responsif dan
pro-aktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam
observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan
dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3. Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi
(permasalahan pada berbagai obyek biologi dan
tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan
Konsep Kurikulum 2013 | 22
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
konseptual,
prosedural, dan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai
tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia.
3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan
dengan ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek
kesehatan masyarakat.
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan
archaebacteria dan eubacteria berdasarkan ciri-ciri
dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis.
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan
protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan
perannya dalam kehidupan melalui pengamatan
secara teliti dan sistematis.
3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan
jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan
tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan
morfologi dan metagenesis tumbuhan serta
mengaitkan peranannya dalam kelangsungan
kehidupan di bumi.
3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan
hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan
anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya
dalam kehidupan.
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber
tentang ekosistem dan semua interaksi yang
berlangsung didalamnya.
3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak
dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri, bertindak
secara efektif dan
kreatif, serta mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah
keilmuan
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan
biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan
sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan
aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam
bentuk laporan tertulis.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil
analisis data ancaman kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia
yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media
informasi.
4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran
virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk
model/charta.
4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran
Konsep Kurikulum 2013 | 23
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan
berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan
tertulis.
4.5 Merencanakan dan melaksanan pengamatan tentang
ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan
menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk
model/charta/gambar.
4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran
jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk
laporan tertulis.
4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran
tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam
bentuk laporan tertulis.
4.8 Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas
jaringan penyusun tubuh hewan dan perannya pada
berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan
tertulis.
4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen
ekosistem dan jejaring makanan yang berlangsung
dalam ekosistem dan menyajikan hasilnya dalam
berbagai bentuk media.
4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat
desain produk daur ulang limbah dan upaya
pelestarian lingkungan.
Kelas : XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan
mengamalkanajaran
agama yang dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ
penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai
manisfestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin,
tanggungjawab,
peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai),
santun, responsif dan
pro-aktif dan
menunjukkan sikap
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam
observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan
Konsep Kurikulum 2013 | 24
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3. Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural, dan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
3.1 Memahami tentang komponen kimiawi penyusun sel,
ciri hidup pada sel yang ditunjukkan oleh struktur,
fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel
sebagai unit terkecil kehidupan.
3.2 Menganalisis berbagai proses pada sel yang meliputi:
mekanisme transpor pada membran, difusi, osmosis,
transpor aktif, endositosis, dan eksositosis,
reproduksi, dan sintesis protein sebagai dasar
pemahaman bioproses dalam sistem hidup.
3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan
antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan
fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
3.4 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan
antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi
organ pada hewan berdsarkan hasil pengamatan.
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan
dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan
mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui
studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem sirkulasi dan
mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme peredaran darah serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem
sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem pencernaan dan
mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem
pencernaan manusia melalui studi literatur,
Konsep Kurikulum 2013 | 25
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem respirasi dan
mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem ekskresi dan
mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga
dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem koordinasi dan
mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga
dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam
mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi
manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
3.11 Mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya
penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya
terhadap kesehatan diri, lingkungan dan masyarakat.
3.12 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam
proses reproduksi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.13 Menerapkan pemahaman tentang prinsip reproduksi
manusia untuk menanggulangi pertambahan
penduduk
3.14 Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip
sistem immun untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui
program immunisasi sehingga dapat terjaga proses
fisiologi di dalam tubuh.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah secara
4.1 Menyajikan model/charta/gambar/ yang
merepresentasikan pemahamannya tentang struktur
dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.2 Membuat model proses dengan menggunakan
berbagai macam media melalui analisis hasil studi
literatur, pengamatan mikroskopis, percobaan, dan
simulasi tentang bioproses yang berlangsung di dalam
sel.
Konsep Kurikulum 2013 | 26
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
mandiri, bertindak
secara efektif dan
kreatif, serta mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah
keilmuan
4.3 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan
pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap
bioproses yang berlangsung pada tumbuhan.
4.4 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan
pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses
yang berlangsung pada hewan.
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan
gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
struktur dan fungsi darah, jantung dan pembuluh
darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran
darah manusia melalui berbagi bentuk media
presentasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
struktur dan fungsi jaringan pada organ-organ
pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem
pencernaan manusia melalui berbagi bentuk media
presentasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
struktur dan fungsi jaringan organ
pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan
sistem respirasi manusia melalui berbagi bentuk
media presentasi.
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan
pengaruh pencemaran udara dan mengolah informasi
beberapa resiko negatif merokok pada remaja untuk
menentukan keputusan.
4.10 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
4.11 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
struktur dan fungsi saraf dan hormon pada sistem
koordinasi yang disebabkan oleh senyawa
psikotropika yang menyebabkan gangguan sistem
koordinasi manusia dan melakukan kampanye anti
narkoba pada berbagai media.
4.12 Melakukan kampanye antinarkoba melalui berbagai
bentuk media komunikasi baik di lingkungan sekolah
maupun masyarakat.
4.13 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
Konsep Kurikulum 2013 | 27
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
gangguan sistem reproduksi manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
4.14 Memecahkan masalah kepadatan penduduk dengan
menerapkan prinsip reproduksi manusia.
4.15 Merencanakan dan melakukan kampanye tentang
upaya penanggulangan pertambahan penduduk dan
peningkatan kualitas SDM melalui program keluarga
berencana (KB) dan pemberian ASI ekslusif dalam
bentuk poster dan spanduk.
4.16 Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan
pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya.
Kelas : XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan
mengamalkanajaran
agama yang dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan
kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat
serta pengaturan proses pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai
manisfestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin,
tanggungjawab,
peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai),
santun, responsif dan
pro-aktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam
observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan
dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
Konsep Kurikulum 2013 | 28
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pergaulan dunia
3. Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural, dan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan
eksternal dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan pada Mahluk Hidup berdasarkan hasil
percobaan.
3.2 Memahami peran enzim dalam proses metabolisme
dan menyajikan data tentang proses metabolisme
berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk
memahami proses pembentukan energi pada makhluk
hidup.
3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi
gen, DNA, kromosom dalam proses penurunan sifat
pada mahluk hidup serta menerapkan prinsi-prinsip
pewarisan sifat dalam kehidupan.
3.4 Menganalisis proses pembelahan sel.
3.5 Memahami pola-pola Hukum Mendel
3.6 Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah
silang.
3.7 Menganalisis hereditas pada manusia.
3.8 Menganalisis peristiwa mutasi.
3.9 Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam
dengan pandangan baru mengenai pembentukan
spesies baru di bumi berdasarkan studi literatur.
3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang
menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk
baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia
dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri, bertindak
secara efektif dan
kreatif, serta mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah
keilmuan
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang
faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara
tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan
ilmiah yang benar.
4.2 Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil
percobaan tentang cara kerja enzim, fotosintesis,
respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai
media.
4.3 Membuat model untuk mensimulasi proses sintesis
protein serta peran DNA dan kromosom dalam proses
pewarisan sifat.
4.4 Menyajikan data hasil analisis pembelahan sel.
4.5 Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan
peristiwa yang ditemukan sehari-hari.
Konsep Kurikulum 2013 | 29
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.6 Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah
silang.
4.7 Menyajikan data hereditas pada manusia.
4.8 Menyajikan data proses mutasi.
4.9 Mengevaluasi pemahaman diri tentang berbagai
pandangan mengenai evolusi makhluk hidup dan
menciptakan gagasan baru tentang kemungkinan-
kemungkinan teori evolusi berdasarkan pemahaman
yang dimilikinya.
4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam
penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional
untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk
yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.
Konsep Kurikulum 2013 | 30
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
1.3 PENDEKATAN, MODEL- MODEL DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA
KURIKULUM 2013
A. PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013
1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum
2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan
saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive
reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif
menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah
umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian
merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas
suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi
dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian
(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi,
empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode
ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau
ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan
menguji hipotesis.
2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas
lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Konsep Kurikulum 2013 | 31
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah
Pembelajaran Kegiatan Belajar
Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat)
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis
yang perlu
untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan
informasi/
eksperimen
- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku teks
- mengamati objek/ kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan narasumber
Mengembangkan sikap
teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat
orang lain, kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/
mengolah
informasi
- mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/eksperimen
mau pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan.
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta
deduktif dalam
menyimpulkan .
Mengkomunikasik
an
Menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
Konsep Kurikulum 2013 | 32
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Langkah
Pembelajaran Kegiatan Belajar
Kompetensi Yang
Dikembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
a. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode
observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.Kegiatan mengamati
dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.
- Menentukan objek apa yang akan diobservasi
- Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun
sekunder
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan
data agar berjalan mudah dan lancar
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis
lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat
berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal
record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa
suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan
diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya.
b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.Kegiatan belajar
menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik).Menanya dapat juga tidak diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam
pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta didik mengungkapkannya guru harus
member kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan. Kegiatan bertanya oleh
guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus dilakukan.
Konsep Kurikulum 2013 | 33
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema
atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran
yang diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan,
dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan
benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau
gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon
persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu
sama lain.
Kriteria pertanyaan yang baik
Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi jawaban,
memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi
kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan
kemampuan kognitif, merangsang proses interaksi
Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan
jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga
menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih
rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan
kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif
yang
lebih
rendah
Pengetahuan
(knowledge)
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan...
pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Konsep Kurikulum 2013 | 34
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Pemahaman
(comprehension)
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Penerapan
(application
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Kognitif
yang
lebih
tinggi
Analisis
(analysis)
Analisislah...
Kemukakan bukti-
bukti…
Mengapa…
Identifikasikan…
Tunjukkanlah sebabnya…
Berilah alasan-alasan…
Sintesis
(synthesis)
Ramalkanlah…
Bentuk…
Ciptakanlah…
Susunlah…
Rancanglah...
Tulislah…
Bagaimana kita dapat
memecahkan…
Apa yang terjadi
seaindainya…
Bagaimana kita dapat
memperbaiki…
Kembangkan…
Evaluasi
(evaluation)
Berilah pendapat…
Alternatif mana yang
lebih baik…
Setujukah anda…
Kritiklah…
Berilah alasan…
Nilailah…
Bandingkan…
Bedakanlah...
c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)
Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:
- melakukan eksperimen;
- membaca sumber lain selain buku teks;
- mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
- wawancara dengan narasumber.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba
atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta
didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan
tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan
tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid
mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan
waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru
membicarakan masalah yanga akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas
Konsep Kurikulum 2013 | 35
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8)
Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu
didiskusikan secara klasikal.
d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah
“menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut
dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan
pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata
empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu
tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan
merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau
penalaran.Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada
Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi
atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan
mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian
memasukannya menjadi penggalan memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas
pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan
cara berikut ini.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama
guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik
dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang
sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi
kebiasaan atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan
tindakan pembelajaran perbaikan.
e. Mengomunikasikan
Dalam kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran
kolaboratif.Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar
teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat
interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai
Konsep Kurikulum 2013 | 36
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja
rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai
tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan fungsi
guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar.Sebaliknya,
peserta didiklah yang harus lebih aktif.Peserta didik
berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau
kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman sehingga
memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara
bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan
perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan
pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat
menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dengan pembelajaran kolaboratif,
peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan,
pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran sesuai
dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini,
peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi
instruksi dan mengawasi secara rijid.Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru
berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu.
Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi
strategi dan informasi, menghormati antarsesa, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas,
terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka
mengambil peran secara terbuka dan bermakna.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi
informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir
kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh
yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki
kartu dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri
kepada rekannya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan
dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Pemanfaatan Internet Pada Pembelajaran Kolaboratif
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas
kolaboratif.Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan
akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah
Konsep Kurikulum 2013 | 37
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
menyediakan diri sebagai referensi yang murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa
saja yang hendak mengubah wajah dunia.
Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan
pengetahuan terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang
memiliki akses hampir ke seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu
memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin.
Konsep Kurikulum 2013 | 38
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED LEARNING
a. Konsep/Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyekmerupakan model belajar yang menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.Melalui PjBL, proses
inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan
membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan
berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.PjBLmerupakan investigasi mendalam
tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta
didik.
Pembelajaran Berbasis Proyekmemiliki karakteristik sebagai berikut:
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan
atau tantangan yang diajukan,
4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan
mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dijalankan,
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyeksebaiknya sebagai fasilitator,
pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai
dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari peserta didik.
b. Langkah-Langkah Operasional
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan
dengan diagram sebagai berikut.
Konsep Kurikulum 2013 | 39
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Diagram 1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat
memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil
topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah
investigasi mendalamdan topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta
didik.Peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi aturankegiatandalam penyelesaian proyek.
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas
pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian proyek, (2) membuat
deadline penyelesaian proyek, (3) membimbing peserta didik agar merencanakan cara
yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan
(alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress
of the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk memonitoraktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek, menggunakan rubrik yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi
kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, dan membantu pengajar dalam
menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
1
PENENTUAN PERTANYAAN MENDASAR
2
MENYUSUN PERECANAAN PROYEK
3
MENYUSUN JADWAL
4
MONITORING
5
MENGUJI HASIL
6
EVALUASI PENGALAMAN
Konsep Kurikulum 2013 | 40
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini peserta
didik diminta untuk mengungkapkan pengalamanya selama menyelesaikan proyek.
Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk memperbaiki kinerja
selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru
(new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama
pembelajaran.Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis
Proyek sebagai berikut.
c. Peran Guru dan Peserta Didik
Peran guru padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a) Merencanakan dan
mendesain pembelajaran, b) Membuat strategi pembelajaran, c) Membayangkan
interaksi yang akan terjadi antara guru dan peserta didik, d) Mencari keunikan peserta
didik, e) Menilai peserta didik dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian
dan f) Membuat portofolio pekerjaan peserta didik.
Peran peserta didik padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a) Menggunakan
kemampuan bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari ide
dan konsep baru, d) Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan
belajar sendiri/kelompok, f) Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan dan g)
Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi, dll)
d. Sistem Penilaian
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didikselama
pembelajaran.Penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian
data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta
didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
proyek peserta didik.
Konsep Kurikulum 2013 | 41
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil
akhir proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis.Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk
poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/ instrumen penilaian berupa
daftar cek ataupun skala penilaian.
Konsep Kurikulum 2013 | 42
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
2. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
a. Definisi dan Konsep
1. Definisi
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving.
Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning
lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang
direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa,
sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk
mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan
Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah.
Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam
bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin
diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau
membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu
bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif
dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented.
Merubah modus Ekspository peserta didik hanya menerima informasi secara
keseluruhan dari guru ke modus Discovery peserta didik menemukan informasisendiri.
2. Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap peserta didik,
dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses
belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik pada tahap
eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu
lingkungan dimana peserta didik dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan
baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam proses belajar dapat berjalan
dengan baik dan lebih kreatif.
Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, peserta didik
dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta
membuat kesimpulan-kesimpulan.Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh
yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41). Pada akhirnya yang
menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah guru
memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver,
seorang scientist, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut peserta
Konsep Kurikulum 2013 | 43
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
didikakan menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi
dirinya.
b. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan modeldiscovery learning di kelas adalah
sebagai berikut:
1). Perencanaan
Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya
- belajar, dan sebagainya)
- Memilih materi pelajaran.
- Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif (dari
contoh-contoh generalisasi)
- Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
- tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik
- Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret
ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik
2). Pelaksanaan
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas,ada
beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara
umum sebagai berikut.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.Stimulasi
pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.Dengan
demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada
peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah)
Konsep Kurikulum 2013 | 44
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan
kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang
relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh melalui
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji
coba sendiri dan sebagainya.
Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan
informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan.
Verification (pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data
processing.Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,
pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah
terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang
dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
3). Sistem Penilaian
Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan
tes maupun non tes. Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap,
atau penilaian hasil kerja peserta didik.Jika bentuk penialainnya berupa penilaian
pengetahuan, maka dalam model pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis.
Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja
peserta didik, maka pelaksanaan penilaian dapat menggunakan contoh-contoh format
penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses dan hasil belajar pada materi
berikutnya.
Konsep Kurikulum 2013 | 45
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED
LEARNING)
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan
berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau
menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari.
a. Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang menyajikan
masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah
merupakan suatu modelpembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar
bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan
dunia nyata.Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa
ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.Masalah diberikan kepada peserta didik,
sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah
yang harus dipecahkan.
Adalima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu:
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
3) Permasalahan sebagai contoh
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik
Konsep Kurikulum 2013 | 46
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat
digambarkan sebagai berikut.
Guru sebagai pelatih Peserta didik sebagai
problem solver
Masalah sebagai
awal tantangan dan
motivasi
- Asking about thinking (bertanya
tentang pemikiran)
- memonitor pembelajaran
- probbing ( menantang peserta
didik untuk berfikir )
- menjaga agar peserta didik
terlibat
- mengatur dinamika kelompok
- menjaga berlangsungnya proses
- peserta yang aktif
- terlibat langsung dalam
pembelajaran
- membangun
pembelajaran
- menarik untuk
dipecahkan
- menyediakan
kebutuhan yang
ada hubungannya
dengan pelajaran
yang dipelajari
b. Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara
pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang
dijumpai di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah yang dapat
dikembangkan adalah :
- PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
- PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan dan dialog
dengan yang lain sehingga peserta didik secara bertahap dapat memi peran yang
diamati tersebut.
- PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang
memungkinkan mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia
nyata dan membangun femannya tentang fenomena itu.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus dapat
menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus
diperoleh, di bawah bimbingan guru.
c. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1) Kurikulum : PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu
strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat.
Konsep Kurikulum 2013 | 47
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik
ke diri dan panutannya.
3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan
situasi yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan
menghasilkan sikap profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan
peserta didik untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian
telah terjadi proses pembelajaran yang mandiri.
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik
menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran
berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan pokok dan
pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang
mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
7) Driving Questions :PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu peserta didik
berbuat menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan
yang sesuai.
8) Constructive Investigations :sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan
pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy :proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.
d. Prinsip Proses Pembelajaran PBL
Prinsip-prinsip PBL yang harus diperhatikan meliputi konsep dasar, pendefinisian
masalah, pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan penialainnya
Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi,
atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan
agar peserta didik lebih cepat mendapatkan „peta‟ yang akurat tentang arah dan tujuan
pembelajaran. Konsep yang diberikan tidak perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis
besar saja, sehingga peserta didik dapat mengembangkannya secara mandiri secara
mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan dalam
kelompoknya peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstormingdengan
cara semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap
skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif
pendapat. Kedua, melakukan seleksi untuk memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga,
Konsep Kurikulum 2013 | 48
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
menentukan permasalahan dan melakukan pembagian tugas dalam kelompok untuk
mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat. Fasilitator
memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil peserta didik yang akhirnya diharapkan
memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang
mereka tidak ketahui, dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai sumber
yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnyadari artikel tertulis di
perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tujuan
utama tahap investigasi, yaitu: (1) agar peserta didik mencari informasi dan
mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan
di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan untuk dipresentasikan di kelas relevan dan dapat
dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara mandiri, pada
pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dapat dibantu guru
untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok.
Langkah selanjutnya presentasi hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari
pleno, menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir. Untuk memastikan setiap
peserta didik mengikuti langkah ini maka dilakukan dengan mengikuti petunjuk.
Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan
(skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup
seluruh Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu
pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian.
Sedangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu
keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan
kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Konsep Kurikulum 2013 | 49
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan,
penilaian pendidikan merupakan salah satu standar yang yang bertujuan untuk
menjamin:perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akandicapai
dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;pelaksanaan penilaian peserta didik secara
profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya;
danpelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
a. Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik yang dilakukan
pada kurikulum 2013 mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan
dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan
keterampilan.
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian
Konsep Kurikulum 2013 | 50
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di
luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
b. Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian
yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,
dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil
belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output)
tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan
mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring
(nurturant effect) dari pembelajaran.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Karena penilaian
semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam
rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring.Penilaian
autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan
peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan
kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas: membaca dan meringkasnya,
eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat
karangan, dan diskusi kelas. Kata lain dari penilaian autentik adalah penilaian kinerja,
termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil
penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Konsep Kurikulum 2013 | 51
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
c. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
3) menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
4) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporannya.
5) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
6) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
7) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan
minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan
oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang
akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
d. Karakteristik Penilaian Pada Kurikulum 2013
1. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4),
peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi
yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya
waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu
lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
2. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu.Penilaian otentik harus
mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara
dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik,
tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan
hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus
menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara
berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau
ulangan kenaikan kelas).
Konsep Kurikulum 2013 | 52
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
4. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
5. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk
kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
e. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
1. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen
yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.
Konsep Kurikulum 2013 | 53
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu
tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif
untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik
dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang
mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
f. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian
nasional.
- Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
- Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
- Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
Konsep Kurikulum 2013 | 54
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
- Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran
dalam bentuk ulangan atau penugasan.
- Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di
bawah koordinasi satuan pendidikan.
- Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II
(tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5),
dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat
kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII
(tingkat 6) dilakukan melalui UN.
- Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh
Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII
(tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
- Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
- Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan
silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
- menyusun kisi-kisi ujian;
- mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
- melaksanakan ujian;
- mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
- melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur
Operasi Standar
6) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan
harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti
pembelajaran remedial.
7) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai
dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
Penjelasan penerapan konsep penilaian proses dan hasil belajar dapat Anda pelajari
selengkapnya pada lampiran IV Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 55
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
II. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
2.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-
model Pada Pembelajaran IPA
2.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran IPA
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 56
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
II. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik,
karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakanDiscovery Learning dan Project Based
Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera
diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio),
cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan.
2.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-Model Pada Pembelajaran IPA
A. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach
padaproses pembelajaran. Pendekatan saintifik termasuk pembelajaran inkuiri yang
bernafaskan konstruktivisme. Sasaran pembelajaran dengan pendekatan ilmiah mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap
satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses)
psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas:
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sementara
itu, keterampilan diperoleh melalui aktivitas: mengamati,menanya, menalar, menyaji, dan
mencipta (Permendikbud no 65 tahun 2013).
Menurut McCollum (2009) dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam
mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan
pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder),
meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), melakukan analisis ( Push
for analysis) dan berkomunikasi (Require communication).Untuk mempelajari bagaimana
pembelajaran IPA berbasis pendekatan saintifik, berikut ini diuraikan dengan singkat konsep
pembelajaran IPA dan pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA dan implementasi
pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA.
Pada Permendikbud no 81A Tahun 2013, proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengomunikasikan. Jika dihubungkan dengan komponen pada pendekatan
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 57
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
saintifik diatas maka ke lima pengalaman belajar ini merupakan penerapan pendekatan
saintifik pada pembelajaran.
1. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Uraian mengenai
aktivitas siswa dalam mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta telah diuraikan dengan lengkap pada handout Pendekatan–
pendekatan Ilmiah.
Menurut McCollum (2009) dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam
mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan
pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder),
meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), melakukan analisis (Push
for analysis) dan berkomunikasi (Require communication).
a. Meningkatkan rasa keingintahuan
Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari peserta didik
tentang ‟siapa, apa, dan dimana„ atau “who, what dan where” dari apa yang ada di
sekitar peserta didik. Pada kurikulum 2013, peserta didik dilatih rasa
keingintahuannya sampai ‟mengapa dan bagaimana‟atau “why”and “how”. Pada
pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam kegiatan tanya jawab
baik mulai dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup. Selain tanya jawab,
dapat juga dengan melalui memberikan suatu masalah, fakta-fakta atau kejadian
alam yang ada di sekitar peserta didik.
b. Mengamati
Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.
Dengan metode observasi peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan
antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang disajikan oleh guru
(Sudarwan, 2013). Menurut Nuryani, 1995 mengamati merupakan kegiatan
mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya secara teliti,
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 58
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan
alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data
atau informasi. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut
pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan
alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan
mengamati, maka didalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan kegiatan yang
memungkinkan siswa mengunakan berbagai panca indranya untuk mencatat hasil
pengamatan.
c. Menganalisis
Wonder grows with understanding and understanding come of analysis. ( Mc.
Collum,2009). Analisis dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif.Peserta didik
perlu dilatih dan dibiasakan melakukan analisas data yang sesuai dengan tingkat
kemampuannya.Misalnya data pengamatan yang diperoleh sendiri. Berikan
kesempatan kepada peserta untuk meninjau kembali hasil pengamatan dan mereka
dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang diperolehnya. Latih peserta
untuk melakukan klasifikasi, menghubungkan dan menghitung.
d. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan untuk
mengkomunikasikan yang peserta didik telah pelajari.
2. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik khusus dalam menggunakan pendekatan
pembelajaran. Pembelajaran IPA lebih menekankan pada penerapan keterampilan proses.
Aspek-aspek pada pendekatan saintifikterintegrasi pada pendekatan keterampilan proses
dan metode ilmiah.
Langkah-langkah metode ilmiah : melakukan pengamatan, menentukan hipotesis,
merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, menguji hipotesis, menerima atau
menolak hipotesis dan merevisi hipotesis atau membuat kesimpulan (Helmenstine, 2013).
Pada pembelajaran IPA pendekatan saintifik dapat diterapkan melalui keterampilan
proses. Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan
para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Menurut Rustaman (2005),
keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung
sebagai pengalaman pembelajaran. Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih
menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan. Keterampilan yang dilatihkan
sering ini dikenal dengan keterampilan proses IPA. American Association for the
Advancement of Science (1970) mengklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar dan
keterampilan proses terpadu. Klasifikasi keterampilan proses tersebut tertera pada tabel 1.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 59
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Tabel 1. Keterampilan Proses Dasar dan Terpadu
Keterampilan Proses Dasar Keterampilan Proses Terpadu
Mengamati Mengontrol variabel
Mengukur Menginterpretasikan data
Menyimpulkan Merumuskan hipotesa
Meramalkan Mendefinisikan variabel
secara operasional Menggolongkan
Mengkomunikasikan Merancang eksperimen
Pada tabel berikut ini disajikan jenis-jenis indikator keterampilan proses beserta sub indikatornya.
Tabel 2. Jenis-jenis Indikator Keterampilan Proses beserta Sub indikatornya.
No Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Sains
1 Mengamati -Menggunakan sebanyak mungkin alat indera
-Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan
2 Mengelompo
kkan/
Klasifikasi
Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
- Mencari perbedaan, persamaan; Mengontraskan ciri-ciri;
Membandingkan
- Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
3 Menafsirkan Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
- Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan; Menyimpulkan
4 Meramalkan - Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
- Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada keadaan sebelum
diamati
5 Mengajukan
pertanyaan
Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.
- Bertanya untuk meminta penjelasan; Mengajukan pertanyaan yang
berlatar belakang hipotesis.
6 Merumuskan
hipotesis
- Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari
suatu kejadian.
- Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan
memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan
masalah.
7 Merencana-
kan
percobaan
- Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
- Mentukan variabel/ faktor penentu;
- Menetukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat; - Menentukan apa
yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
8 Menggunaka
n
alat/bahan
Memakai alat/bahan
- Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan ; Mengetahui
bagaimana menggunakan alat/ bahan.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 60
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
No Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Sains
9 Menerapkan
konsep
Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
- Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa
yang sedang terjadi
10 Berkomunika
si
Mengubah bentuk penyajian
- Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan
dengan grafik atau tabel atau diagram; Menyusun dan menyampaikan
laporan secara sistematis; Menjelaskan hasil percobaan atau
penelitian; Membaca grafik atau tabel atau diagram; Mendiskusikan
hasil kegiatan mengenai suatu masalah atau suatu peristiwa.
Untuk lebih memahami bagaimana menerapkan keterampilan proses pada
pembelajaran IPA, berikut ini uraian beberapa jenis keterampilan proses dasar dan
keterampilan proses terpadu yang dapat dilatihkan pada peserta didik
a. Mengamati
Mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya
secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan,
menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan
data atau informasi (Nuryani, 1995). Mengamati dapat pula diartikan sebagai proses
pengumpulan data tentang fenomena atau peristiwa dengan menggunakan inderanya.
Keterampilan pengamatan dilakukan dengan cara menggunakan lima indera yaitu penglihatan,
pembau, peraba, pengecap dan pendengar. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan
indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif.Pengamatan dapat dilakukan pada obyek
yang sudah tersedia dan pengamatan pada suatu gejala atau perubahan.Contoh : Sekelompok
peserta didik diminta mengamati beberapa tepung yang berbeda jenisnya baik rasa, warna,
ukuran serbuk dan baunya.
Gunakan panca inderamu untuk mengetahui jenis-jenis tepung yang tersedia pada piring ini .
Bagaimana warnanya, rasanya, ukurannya, bentuknya dan baunya?
Tepung Warna Rasa Ukuran Bentuk Bau
1
2
3
4
b. Mengukur
Keterampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, dan
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 61
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
sebagainya.Menurut Carin dalam Poppy, (2010) mengukur adalah membuat observasi kuantitatif
dengan membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non konvensional.
Contoh : Peserta didik melakukan pengukuran suhu menggunakan termometer, menimbang berat
benda dengan berbagai neraca, mengukur volume cairan menggunakan gelas ukur, mengukur
panjang dengan menggunakan penggaris atau mengukur benda dengan jangka sorong.
c. Mengklasifikasikan
Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau
pengelompokan atas objek-objek atau kejadian-kejadian. Keterampilan klasifikasi dapat dikuasai
bila peserta didik telah dapat melakukan dua keterampilan berikut ini.
1) Mengidentifikasi dan memberi nama sifat-sifat yanng dapat diamati dari sekelompok objek
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasi.
2) Menyusun klasifikasi dalam tingkat-tingkat tertentu sesuai dengan sifat-sifat objek
Klasifikasi berguna untuk melatih peserta didik menunjukkan persamaan, perbedaan dan
hubungan timbal baliknya. Sebagai contoh peserta didik mengklasifikasikan jenis-jenis hewan,
tumbuhan, sifat logam berdasarkan kemagnetannya.
Contoh melatihkan klasifikasi menggunakan bagan:
d. Menyimpulkan
Menyimpulkan didalam keterampilan proses dikenal dengan istilah inferensi. Inferensi adalah
sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan.Hasil inferensi dikemukakan
sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran untuk melatih
Fe, Cu, Na, O, Ne, N, K, Ca, C, Cl, F, Ag, He, H,Mg
Utama Transisi Monoatom Dwiatom
Logam Non-logam
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 62
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
keterampilan proses inferensi, sebaiknya menggunakan pembelajaran konstruktivisme, sehingga
siswa belajar merumuskan sendiri inferensinya.
Contoh : Siswa diminta membuat inferensi pada percobaan pengujian beberapa
larutan asam dan larutan basa dengan lakmus biru dan merah
Nama larutan Perubahan warna pada
Lakmus merah Lakmus biru
Asam Klorida
Natrium Hidroksida
Asam Asetat
Magnesium
Hidroksida
Asam Sulfat
Berdasakan data percobaan apa yang dimaksud dengan asam dan basa?
Asam adalah …………………………………………………………………
Basa adalah ………………………………………………………………….
e. Mengkomunikasikan
Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan pendapat hasil keterampilan
proses lainnya baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tulisan bisa berbentuk rangkuman,
grafik, tabel, gambar, poster dan sebagainya.Keterampilan mengkomunikasikan ini diantaranya
adalah sebagai berikut.
a) Mengutarakan suatu gagasan.
b) Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan/memeriksa secara akurat suatu objek atau
kejadian.
c) Mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk lainnya misalnya grafik, peta secara akurat.
f. Memprediksi
Prediksi dalam sains adalah perkiraan yang didasarkan pada hasil pengamatan yang nyata.
Memprediksi berarti pula mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum
diamati berdasarkan penggunaan pola yang ditemukan sebagai hasil penemuan. Keterampilan
meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang
belum terjadi berdasarkan suatu kecenderunganatau pola yang sudah ada.
Contoh :Peserta didik diminta membuat suatu prediksi
1. Apa yang akan terjadi jika air dibiarkan didalam piring lebar dibiarkan berhari-hari?
2. Apa yang akan terjadi pada lampu senter jika ada pemasangan batu baterai nya terbalik ?
g. Mengidentifikasikan Variabel
Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah pada
suatu situasi tertentu.Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan
pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 63
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
pengukuran baku tertentu misalnya volume diukur dalam liter dan suhu diukur dalam 0C.
Keterampilan identifikasi variabel dapat diukur berdasarkan tiga tujuan pembelajaran berikut.
a) Mengidentifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi suatu
eksperimen.
b) Mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dari deskripsi suatu eksperimen.
c) Mengidentifikasi variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau deskripsi suatu
eksperimen.
Dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya, yaitu variabel
manipulasi, variabel respon dan variabel kontrol.
Variabel manipulasi adalah suatu variabel yang secara sengaja diubah atau dimanipulasi
dalam suatu situasi.
Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai hasil akibat dari kegiatan
manipulasi.
Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan konstan agar tidak
berpengaruh terhadap variabel respon.
h. Menginterpretasikan Data
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil observasi sering kali memberikan suatu pola. Pola dari
fakta/data ini dapat ditafsirkan lebih lanjut menjadi suatu penjelasan yang logis. Karakteristik
keterampilan interpretasi diantaranya: mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan-
hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan dan
menarik kesimpulan.
Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data, analisis data, dan
mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah
difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data
yang sudah dianalisis baru diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau dalam bentuk
pernyataan. Data yang diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa
kecenderungan.
i. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan pekerjaan tentang
pengaruh yang akan terjadi dari variabel manipulasi terhadapvariabel respon. Hipotesis
dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam
merumuskan masalah yang akan diteliti (Nur, 1996). Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif
dan secara deduktif.Perumusan secara induktif berdasarkan data pengamatan, secara deduktif
berdasarkan teori.Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan
masalah.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 64
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Misalkan seorang siswa memiliki data jumlah gelembung yang dihasilkan oleh tumbuhan
Hydrilla sp pada percobaan fotosintesis sebagai berikut:
Waktu Jumlah Gelembung
Tempat terangTempat
Gelap
5 menit
10 menit
15 menit
20 2
45 8
65 12
Rumuskanlah hipotesis tentang pengaruh cahaya terhadap laju fotosintesis !
Perumusan hipotesis secara induktif.
j. Definisi Variabel Secara Operasional
Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel
itu diukur.Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur
suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan
apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen. Keterampilan ini merupakan komponen
keterampilan proses yang paling sulit dilatihkan karena itu harus sering di ulang-ulang (Nuh
dalam Poppy, 2010).
Contoh : Peserta didik melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap kelarutan gula dalam air.
Rumusan hipotesis : Makin tinggi suhu air, makin cepat kelarutan gula
Data hasil observasi
Volume air (Cm3) Suhu air (
OC) Waktu (detik)
100
100
100
25
50
80
30
20
10
Identifikasi variabel:
Variabel Manipulasi : Suhu
Variabel Respon : Waktu
Variable Kontrol : Volume air, termometer, jenis air, gelas ukur, stopwatch, tempat air
Definisi operasional variabel
Definisi operasional variabel manipulasi : Suhu air diukur menggunakan thermometer
Definisi operasional variabel respon :Waktu diukur dengan menggunakan stopwatch
Definisi operasional variabel kontrol : Alat-alat ukur seperti stopwach, tempat air,
termometer, gelas ukur harus sama untuk semua percobaan. Air yang dicoba berasal dari satu
tempat.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 65
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
k. Eksperimen
Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan
data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan
berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara
jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat.
Melatihkan merencanakan eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang rumit,
tetapi cukup dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan konsep-
konsep didalam kurikulum.
Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPA yang disajikan dengan strategi
dan metode yang tepat, mudah-mudahan peserta didik dapat terlatih dalam keterampilan
saintifik. Hasil akhir yang diharapkan Kurikulum 2013 adalah adanya peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia
yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta
didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 66
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
CONTOH KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Topik /Tema Energi dalam Kehidupan
Sub Topik/Tema Fotosintesis
Kompetensi Dasar 3.6. Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi,
energi dari makanan, transformasienergi, respirasi,
sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis
4.6 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk
menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau
Tujuan Pembelajaran - Melakukan percobaan agar peserta didik mampu menemukan
zat yang dihasilkan pada proses fotosintesis
- Mengidentifikasi komponen-komponen yang terlibat dalam
fotosintesis berdasarkan data hasil percobaan
- Mengidentifikasi perubahan energi yang terjadi pada
fotosintesis
- Menjelaskan proses yang terjadi pada fotosintesis
Alokasi Waktu 1x pertemuan (3 JP)
Tahapan
Pembelajaran Kegiatan
Mengamati
- Pada kegiatan ini guru meminta peserta didik mengamati
gambar yang berkaitan dengan aktivitas manusia, makanan,
tumbuhan hijau, dan matahari. Seperti gambar yang terdapat
pada buku siswa dibawah ini.
- Peserta didik mengamati gambar tersebut
Menanya
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
setelah mereka mengamati gambar. Contoh pertanyaan yang
berkaitan dengan pengamatan peserta didik
- Mengapa manusia atau hewan bisa beraktivitas?
- Berasal darimanakah energi yang diperoleh oleh makhluk
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 67
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Tahapan
Pembelajaran Kegiatan
hidup?
- Bagaimana kaitan antara sumber energi, makanan, dan
tumbuhan hijau?
Mengumpulkan
Informasi
Setelah kegiatan tanya jawab guru memfasilitasi peserta didik
untuk menemukan jawaban dengan cara :
- Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki apakah
cahaya mempengaruhi proses fotosintesis
- Mencatat data hasil pengamatan pada kolom yang tersedia
pada lembar kegiatan “ Fotosintesis”
- Dari percobaan ini peserta didik akan mengumpulkan
informasi tentang peran cahaya dalam fotosintesis
Mengasosiasikan
Setelah mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan
mencatat hasil pengamatan, peserta didik mengasosiasikan
pengetahuan yang didapat dari percobaan dan buku sumber
dengan cara:
- Mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan
- Menyimpulkan pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis
Mengkomunikasikan
Setelah menemukan kesimpulan, peserta didik membuat laporan
dan peserta didik dapat menyampaikan laporan hasil
pengamatan dan kesimpulannya tentang pengaruh cahaya
terhadap proses fotosintesis
Pada kegiatan ini peserta didik dapat melakukan tanya jawab.
Pada pembelajaran IPA, penerapan pendekatan saintifik berkaitan dengan pengembangan
keterampilan proses sain peserta didik . Seperti pada hand- out keterampilan proses sain terdiri dari
keterampilan proses dasar dan terpadu . Guru dapat mengidentifikasi keterampilan proses apa saja
yang dilatihkan pada suatu kegiatan pembelajaran baik eksperimen maupun non eksperimen.
Keterampilan proses sain yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran fotosintesis.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 68
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Contohnya adalah :
Keterampilan Proses Uraian Keterampilan
Mengamati Mengamati gambar yang berkaitan dengan aktivitas manusia,
makanan, tumbuhan hijau, dan matahari.
Mengukur Memperkirakan jumlah gelembung yang muncul pada saat
percobaan
Menyimpulkan Menyimpulkan pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis
Mengontrol variabel Variabel manipulasi: keberadaan cahaya (tempat gelap dan
tempat terang)
Variabel respon: jumlah gelembung
Variabel control: jenis tumbuhan, wadah, volume air.
Melakukan pengujian dan pengamatan dengan cara yang sama
Menginterpretasikan data Mengolah data dengan melihat pola dan kecenderungan data
pengujian terhadap jumlah gelembung di dua tempat berbeda
berdasarkan data kelas
Mengkomunikasikan Membuat laporan praktikum dan presentasi hasil percobaan
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 69
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Lembar Kerja
Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
Tujuan Kegiatan : Melalui diskusi kelompok peserta mampu merancang penerapan
pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA
Langkah Kegiatan :
1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pebelajaran IPA
2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain
Kompetensi Dasar :
Topik /Tema :
Sub Topik/Tema :
Tujuan
Pembelajaran
:
Alokasi Waktu :
Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 70
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
B. MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN IPA
Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery
LearningdanProblem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model pada
pembelajaran IPA.
1. Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran berbasis proyek pada penerapannya melalui tahap-tahap: 1) Penentuan
Pertanyaan Mendasar, 2) Mendesain Perencanaan Proyek, 3)Menyusun Jadwal,4)Memonitor
peserta didik dan kemajuan proyek, 5) Menguji Hasil, dan 6) Mengevaluasi Pengalaman
Pada penerapannya dalam pembelajaran guru dan peserta didik dapat bekerja sama mendisain
proyek, merancang perncanaan proyek dan menyusun jadwal. Untuk memandu pembelajaran
ini guru dapat mendisain intrumen-intrumen lembar kerja peserta didik karena pelaksanaan
pembelajarannya umumnya dilakukan sebagai tugas diluar tatap muka kecuali pelaporan hasil
proyek.Untuk penilaiannya guru harus menyiapkan instrumen penilaian proyek. Berikut ini
contoh lembar kerja pelaksanaan tugas proyek yang akan dilakukan peserta didik.
a. Lembar Kerja Tugas Proyek
Lembar kerja tugas proyek pada pembelajaran IPA sebelum kegiatan tatap muka misalnya
membuat alat penjernih air. Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi panduan kerja agar
tugas dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.
Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran Berbasis Proyek
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS/SEMESTER : VII
TOPIK : Perubahan Benda di Sekitar Kita
SUB TOPIK : Bagaimana Cara Memisahkan Campuran?
TUGAS : Pembuatan Alat Penjernihan Air
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,
percobaan, dan berdiskusi
3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari (misalnya pemisahan campuran)
4.5 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 71
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
INDIKATOR
1. Membuat rancangan alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode
pemisahan campuran
2. Membuat alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode pemisahan
campuran
PENTUNJUK UMUM
1. Pelajari metode pemisahan campuran yang tepat digunakan untuk proses penjerhian air!
2. Buat rancangan alat penjernihan air meliputi alat dan bahannya, disain atau gambanya dan
cara menggunakannya!
3. Setelah dirancang, buat alat penjernihan air sesuai rancangan!
4. Uji alat dengan melakukan percobaan penjernihan air!
5. Catat hasil percobaan dan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mendapatkan air yang jernih!
6. Lakukan perbaikan alat kalau diperlukan!
7. Selamat mencoba, mudah-mudahan alat hasil kreativitasmu dapat dimanfaatkan di
lingkungan yang membutuhkan air jernih Semangat!
Pada tugas proyek ini peserta diminta untuk mendisain alat uji elektrolit dalam berbagai
model, misalnya sebagai lampu taman, lampu mobil, lampu kamar sehingga kreasinya dapat
dinilai dalam pelajaran prakarya atau seni. Hal ini termasuk dalam pembelajaran lintas
kurikulum.
b. Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan kegiatan merancang
alat, menguji alat dan laporan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model
rancangan yang dibuat.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 72
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
- Merancang Alat
LAPORAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
MATA
PELAJARAN
: IPA
TOPIK : Perubahan Benda di Sekitar Kita
SUB TOPIK : Bagaimana memisahkan Campuran
TUGAS : Pembuatan Alat Penjernihan Air
NAMA : ………………………………………………
KELAS VII
PETUNJUK KHUSUS
1. Setelah mempelajari metode pemisahan campuran yang tepat digunakan untuk membuat
alat penjernihan air, buatlah rancangan alat penjenihan air dari alat dan bahan yang ada
disekitar rumah!
2. Tulislah rancangan berikut gambar dan keterangannya dibagian bawah gambar!
3. Uraikan cara penggunaan alatnya!
Tanggal Merancang :
Alat dan Bahan :
Gambar Rancangan dan Keterangan Gambar:
Cara Menggunakan Alat
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 73
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
- Laporan Pengujian Alat
LAPORAN PENGUJIAN ALAT PENJERNIHAN AIR
PETUNJUK KHUSUS
Setelah Anda membuat alat penjernihan air berdasarkan rancangan, ujilah alat tersebut
dengan cara melakukan percobaan penjernihan air, laporkan hasil pengujian mengunakan
format berikut.
Tanggal Pengujian :
…………………….
Kegitatan:
1. Menjernihkan
air yang
dicampur tanah
2. Menjernihkan
air sungai atau
selokan
Hasil Pengamatan dan catatan perbaikan :
…………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………
…
Tanggal Perbaikan dan
Pengujian :
Hasil Pengamatan
- Laporan Penelitian
LAPORAN PENELITIAN
PETUNJUK KHUSUS
Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah laporan penelitian sederhana tentang
penjernihan air di lingkungan rumah atau sekolah dengan menerapkan prinsip pemisahan
campuran.
Buat Judul yang menarik , tulis laporan secara sistematis.
JUDUL
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 74
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
2. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Pada materi pelatihan satu telah diuraikan bahwa pada penerapan model pembelajaran penemuan
terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian
rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection
(pengumpulan data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Contoh penerapanmodel Discovery Learning pada pembelajaran IPA
Kompetensi
Dasar
: 3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari
makanan, transformasienergi, respirasi, sistem pencernaan makanan,
dan fotosintesis
4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk
menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau Topik : Energi dalam Kehidupan
Sub Topik : Fotosintesis
Tujuan : - Melakukan percobaanuntuk mengidentifikasi komponen-komponen
yang terlibat dalam fotosintesis berdasarkan data hasil percobaan
- Mengidentifikasi perubahan energi yang terjadi pada fotosintesis
melalui diskusi
- Menjelaskan proses yang terjadi pada fotosintesis melalui diskusi
- Menjelaskan pemanfaatan fotosintesis bagi kehidupan manusia melalui
diskusi
- Menjelaskan cara menjaga dan merawat tanaman di sekolah dan
lingkungan sekitarnya sesuai dengan konsep fotosintesis melalui
diskusi
- Menerapkan konsep fotosintesis dalam kehidupan sehari-hari
Alokasi
Waktu : 1x pertemuan (3 JP)
SINTAK
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Stimulation
(simullasi/Pemberia
n rangsangan)
Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topikfotosintesis dengan cara
menyajikan gambar yang berkaitan dengan tumbuhan, hewan, dan
cahaya matahari.
2. Problem statemen
(pertanyaan/identifi
kasi masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang
berkaitandenganasal energi yang dihasilkan makhluk hidup
sampai peserta didik dapat berpikir dan bertanya, contohnya
Mengapa makhluk hidup bisa bergerak?
Apakah semua makhluk hidup bisa membuat makanan
sendiri?
Siapa saja yang dapat menghasilkan makanan?
Bagaimana tumbuhan bisa menghasilkan makanan?
3. Data collection
(pengumpulan data)
Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 75
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
SINTAK
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
melalui:
Melakukan percobaan fotosintesis sederhana untuk
mendapatkan data-data tentang komponen yang terlibat dan
zat yang dihasilkan pada proses fotosintesis serta perubahan
energi yang terjadi.
Mencatat data pada kolom pengamatan yang telah disiapkan
oleh peserta didik
4. Data processing
(pengolahan Data)
Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk
mengolah data hasil pengamatan dengan cara:
Mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan
pertanyaan - pertanyaan pada lembar kegiatan, misalnya
mengolah data tentang jumlah gelembung yang dihasilkan, zat-zat
apa yang dihasilkan dan perubahan energi pada proses
fotosintesis.
5. Verification
(pembuktian)
Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil
pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan data-
data pada buku sumber. Misalnya dengan cara melakukan
verifikasi hasil pengolahan data dengan data-data pada buku
siswa.
6. Generalization
(menarik
kesimpulan)
Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil percobaan dan
diskusi misalnya dengan cara:
menyimpulkan komponen yang terlibat dan zat-zat yang
dihasilkan pada proses fotosintesis
latihan memberikan contoh pemanfaatan konsep fotosintesis
dalam kehidupan sehari-hari
3. Penerapan Problem Based Learningpada pembelajaran IPA
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik
mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau
menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan
peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan
menyajikan hasil karya dan menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 76
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi Dasar :
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup
Topik : Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
Sub Topik : Perubahan Lingkungan dan Pencemaran
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x pertemuan (2 JP)
Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan Pokok Kegiatan Pembelajaran
FASE 1
Orientasi
peserta didik
pada
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan
konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.
Melakukan brainstoming dimana peserta didik dihadapkan pada masalah
lingkungan, yaitudata aktivitas manusia dan pencemaran lingkungan.
Contoh yang ada pada buku siswa :
Peserta didik menyimak masalah yang disampaikan guru tentang kondisi
di beberapa daerah yang mengalami kesulitan air bersih, padahal
keberadaan air bersih sangat dibutuhkan oleh semua orang. Terdapat
banyak kegiatan manusia yang memberikan sumbangan terhadap
berkurangnya air bersih.
Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap
masalah tersebut.
FASE 2
Mengorganisasi
peserta didik dalam
belajar
Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen, masing-masing
mengkaji lembar kegiatan non eksperimen tentang aktivitas manusia dan
pencemaran lingkungan.
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan konsep-
konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab.
FASE 3
Membimbing
penyelidikan
peserta didik secara
Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan
membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah. Pada
kegiatan ini peserta didik mendiskusikan masalahyang adalembar kegiatan.
Selanjutnya diskusi mengenai pengaruh aktivitas manusia terhadap
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 77
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Tahapan Pokok Kegiatan Pembelajaran
mandiri maupun
kelompok
lingkungan. Contoh aktivitas adalah :
Guru membimbingpeserta didik dalam memecahkan masalah.
Peserta didik melakukan penyelidikan sesuai LKS dan berdiskusi dalam
kelompok mencari solusi terkait dengan masalah yang telah
diidentifikasi.
Guru memfasilitasi dan membimbing kelompok belajar berdiskusi untuk
menjawab permasalahan aktual yang ada di lingkungan.
FASE 4
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan menyiapkan laporan
dengan cara berbagi tugas dengan teman. Misalnya :
Peserta didik menjawab pertanyaan pada LKS dan menyajikan dalam
laporan tertulis.
Peserta didik menyajikan laporan pembahasan hasil temuan, penarikan
kesimpulan di depan kelas (diskusi kelas).
FASE 5
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari melalui diskusi kelas untuk menganalisis hasil pemecahan
masalah tentang pencemaran lingkungan. Peserta diharapkan menggunakan
buku sumber untuk bantuan mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya
presentasi hasil diskusi dan penyamaan persepsi. Misalnya :
Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis terhadap pemecahan-
pemecahan masalah yang telah ditemukan peserta didik.
Kelompok peserta didik yang berhasil memecahkan permasalahan diberi
pengahargaan.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah
dipelajari peserta didik (dapat menggunakan paper and pencil test atau
authentic assessment).
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 78
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Contoh Lembar Kegiatan
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Perhatikan bacaan dan gambar di bawah ini yang diambil dari Koran Jakarta Jum'at, 21 Juni
2013.
“80% Pencemaran Sungai Berasal dari Sampah Rumah Tangga”
Sekitar 80 persen pencemaran di Sungai Ciliwung disebabkan oleh
sampah rumah tangga atau limbah domestik. Berdasarkan hasil
investigasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), terdapat 108
titik tumpukan sampah yang merupakan lokasi pembuangan
sampah di bantaran Sungai Ciliwung. Pencemaran itu merupakan
akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan.
Sungai Ciliwung, yang seharusnya optimal menampung air hujan,
kini telah kotor. "Kondisi kualitas air Sungai Ciliwung saat ini
sudah tercemar. Hal itu juga disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga
dan melestarikan Sungai Ciliwung," kata Gubernur DKI Jakarta akhir pekan lalu.
Menteri Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya menambahkan selain pencemaran dari
sampah keluarga, terdapat sekitar 400 kegiatan usaha yang secara langsung maupun tidak
membuang air limbahnya ke Ciliwung. Bahkan, kata dia, berdasarkan hasil investigasi, terdapat
108 titik tumpukan sampah yang merupakan lokasi pembuangan sampah di bantaran Sungai
Ciliwung. Dari jumlah itu, 10 titik tumpukan sampah telah ditutup. Namun, dari pengamatan di
lapangan, masih banyak ditemukan masyarakat yang menghuni bantaran sungai. tercatat 26.818
keluarga yang menghuni bantaran Sungai Ciliwung. Hal itu menyebabkan terjadinya sedimentasi,
penyempitan sungai, dan tingginya angka pencemaran.
Setelah memperhatikan bacaan dan gambar di atas lakukan kegiatan berikut.
1. Mengapa dapat terjadi peristiwa seperti pada gambar tersebut? Jelaskan dengan kalimat
kalian sendiri!
2. Tahukan kalian, apakah dampak dari peristiwa dalam gambar tersebut, jika tidak ditangani
dengan baik?
3. Apakah peristiwa dalam gambar tersebut dapat berpengaruh terhadap ekosistem? Jelaskan!
4. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran air seperti dalam gambar
tersebut?
5. Coba buatlah 3 pertanyaan lain terkait dengan pencemaran air berdasarkan bacaan dan
gambar di atas!
6. Jawablah pertanyaan yang kalian buat pada soal nomor 5!
7. Coba buatlah kesimpulan dari permasalahan yang telah kalian pelajari!
8. Bacakan jawaban pertanyaan-pertanyaan nomor 1 – 7 di depan kelas secara berkelompok!
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 79
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Lembar Kerja
Perancangan Penerapan Model-Model Pada Pembelajaran IPA
Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang pembelajaran IPA
dengan menerapkan model Project Based Learning, Discovery Learning dan
Problem Based Learning
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan secara berpasangan, pelajari konsep model-model pembelajaran pada hand-out dan
contoh-contoh penerapannya pada pembelajaran IPA
2. Cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran
3. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model. Sub topik/materi yang dipilih sebaiknya sesuai dengan topik/materi yang telah dianalisis
kelompok Anda pada saat Analisis Buku
4. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih
5. Presentasikan hasil rancangan Anda
6. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perbaikan
FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
Model Project Based Learning
Kompetensi Dasar : 3. ..…………………...............................................................
4. ..….......................................................... …………………..
Topik : ………...................................................…………………………..
Sub Topik : ..............................................................................................
Tujuan : ..........................................................................................
Alokasi Waktu : 1x TM
TAHAP
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Penentuan Pertanyaan
Mendasar
2. Mendesain Perencanaan
Proyek
3. Menyusun Jadwal
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 80
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
TAHAP
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
4. Memonitor peserta didik
dan kemajuan proyek
5. Menguji Hasil
6. Mengevaluasi
Pengalaman
FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
Model Discovery Learning
Kompetensi Dasar : 3. ..…………………..
4… …………………..
Topik : …………………………………..
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM
TAHAPPEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Stimulation (simullasi/Pemberian
rangsangan)
2. Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi masalah)
3. Data collection (pengumpulandata)
4. Data processing (pengolahan Data)
5. Verification (pembuktian)
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 81
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi Dasar : 3..
4..
Topik :
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM
FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada masalah
.............................................
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 82
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
2.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA
A. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA
Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Untuk
melengkapi perangkat pembelajaran IPA dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian
yang sesuai.Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan pada pembelajaran IPA. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan
kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
1. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self
assessment), penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal
(Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar, 2013). Sikap bermula dari perasaan
(suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon
sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh seseorang.Penilaian sikap yang dapat dilakukan oleh para guru dengan menilai perilaku
sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi perilaku. Perilaku seseorang pada
umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal.K ompetensi sikap pada
pembelajaran IPA yang harus dicapai peserta didik sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2.
Guru IPA dapat merancang lembar pengamatan penilaian sikap untuk masing-masing KD
sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang disajikan. Hasil observasi dapat dijadikan
sebagai umpan balik dalam pembinaan.Contoh penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran
IPA.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 83
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
a. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan
praktikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut.
- Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : 1
Topik/Subtopik : .Energi dalam Kehidupan / Fotosintesis
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam
merancang dan melakukan percobaan IPA
No Nama
Peserta didik
Disiplin
Tanggung
jawab Jujur Teliti Kreatif Peduli
Jumlah
Skor
1. .....................
2.
- Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi
Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/ 2
Topik/Subtopik : Energi dalam Kehidupan / Fotosintesis
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta
bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
No Nama Siswa Kerja
sama Santun Toleran Responsif Proaktif Bijaksana
Jumlah
Skor
1. ................
2. ………………
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 84
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai
hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3,jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫
𝟐𝟒𝐱𝟏𝟎𝟎
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60
b. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik pada setiap selesai mempelajari satu KD atau pada
ssaat telahmenyelesaikan tugas tertentu,
- Penilaian diri setelah peserta didik selesai belajar satu KD
PENILAIAN DIRI
Topik:......................
Nama: ................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Fotosintesis, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda Vpada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami Belum
memahami
1. Memahami komponen-
komponen yang terlibat dalam
fotosintesis.
2. Memahami proses terjadinya
fotosintesis.
3. Memahami zat-zat yang
dihasilkan pada proses
fotosintesis.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 85
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
- Penilaian diri setelah melaksanakan suatu tugas.
Contoh format penilaian diri setelah peserta didik mengerjakan Tugas Proyek IPA
PENILAIAN DIRI
Tugas:............................ Nama:..........................
Kelas:..............................
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan YA TIDAK
1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama
dengan teman satu kelompok
2 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan
fakta
3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah
dirancang
4 Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca
literatur yang mendukung tugas
5 ……………………………………….
Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi
semua peserta didik. Penilaian diri juga dapat diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi
pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan
mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta
didik akan belajar kembali pada topik-topik yang belum mereka kuasai. Untuk melihat hasil penilaian diri
peserta didik, guru dapat membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta didik dalam satu
kelas.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 86
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Contoh.
REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran:...........................................
Topik/Materi:..............................................
Kelas:..........................................................
No Nama Skor Pernyataan Penilaian Diri
Jumlah Nilai 1 2 3 ..... .....
1 Afgan 2 1 2 ..... .....
2 Aliva 2 2 1 ..... ....
3 .............
.......
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah skor
2 x jumlah pernyataan x100
c. Penilaian Sikap melalui penilaian antar peserta didik
Penilaian sikap pada kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik. Penilaian ini
merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. Dalam bentuk daftar cek
dan skala penilaian (rating scale). Kalimat pernyataan dibuat dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan
tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda dan penilaian dapat dilakukan oleh peserta didik.
Contoh :
Penilaian antar Peserta Didik
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII / 2
Topik/Subtopik : ...................................
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif
dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah
dan membuat keputusan.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 87
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Format Penilaian
Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: ........................................
Tanggal Penilaian: .....................................
Nama Teman yang dinilai: ........................
Nama Penilai:............................................
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran IPA
- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No Perilaku Dilakukan/muncul
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ......................................
Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4) dan ada yang negatif (no
2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak =
2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.
No Nama Skor Perilaku
Jumlah Nilai 1 2 3 4 5
1 …….
2 Ami 2 2 1 2 2 9
3
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah skor
2 x jumlah perilaku x100
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 88
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
d. Penilaian Sikap melalui Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
perilaku.Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara
kronologis.Kriteria jurnal:
- Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
- Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
- Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
- Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
- Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
- Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
- Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera.Dengan
demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik
dengan lebih tepat.Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang
dimiliki rendah dan menuntut waktu yang banyak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa
yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda ( Kartu Jurnal yang berbeda)
Pedoman umum penskoran jurnal:
1) Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh
skala 1 sampai dengan 4.
2) Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor
1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
3) Jumlahkan skor pada masing-masing aspek,skor yang diperoleh pada masing-masing aspek
kemudian direratakan
4) Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara
menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 89
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Model Pertama
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati:
………………………….
Kejadian : ………………………….
Tanggal: ………………………….
Nama Peserta Didik:
………………………….
Nomor peserta Didik:
………………………….
Catatan Pengamatan Guru:
............................................................................................................................
..................................................................................................................
....................................................................................................
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati,tanggal pengamatan dan aspek yang diamati oleh
guru.
2) Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan
maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi
Inti.
3) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 90
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik: …………...........................................……..
Kelas: .....................................................................................
Aspek yang diamati: ………...........................................………..
NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/
TINDAK LANJUT
1.
...
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan.Instrumen tes tulis umumnya
menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian.Pada pembelajaran IPA yang menggunakan
pendekatan scientific, instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat
tinggi(HOTS,“Higher Order thinking Skill”) menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan
sampai kreatif. Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasil
belajar IPA dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal melalui proses
berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya
untukmenguji ranah analisis peserta didik pada pembelajaranIPA, guru dapat membuat soal
dengan menggunakan katakerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis,
mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi contohnya membandingkan,
menilai, memprediksi, dan menafsirkan.Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh
pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai
dengan karakteristik tugasnya.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian.
Tes lisan Daftar pertanyaan.
Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 91
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
a. Tes Tulis
- Soal Pilihan Ganda
Topik : Fotosintesis
Indikator : Disajikan gambar hasil percobaan uji Sach, peserta didik dapat
menentukan daerah pada daun yang mengalami proses fotosintesis dengan tepat.
Soal: Sekelompok peserta didik melakukan percobaan fotosintesis sederhana yaitu uji
Sach. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Pernyataan yang benar berdasarkan gambar hasil percobaan Uji Sach adalah ….
A. fotosintesis tidak terjadi pada bagian B karena warnanya berubah setelah ditetesi oleh
larutan lugol
B. fotosintesis tidak terjadi pada bagian A karena warna daun tidak berubah setelah ditetesi
larutan lugol
C. fotosintesis tidak terjadi pada bagian B karena warna daun tidak berubah setelah ditetesi
larutan lugol
D. fotosintesis tidak terjadi pada bagian A karena warna daun berubah setelah ditetesi
larutan lugol
Topik : Gerak
Indikator : Disajikan data hasil percobaan gerak, peserta didik dapat menentukan jenis
gerak sebuah benda berdasarkan data hasil percobaan.
Soal : Perhatikan gambar hasil percobaan gerak. Pola titik-titik hitam pada pita
kertas yang terbentuk dari ticker timer hasil percobaan gerak dilukiskan seperti gambar
berikut:
A
B
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 92
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa . . ..
A. benda bergerak lurus beraturan
B. benda bergerak lurus berubah beraturan
C. benda bergerak lurus
D. benda bergerak lurus tak beraturan
- Soal Uraian
Topik : Fotosintesis
Indikator : Merancang percobaan untuk menyelidiki pengaruh cahaya matahari
terhadap fotosintesis.
Soal:Kalian dengan teman-temanmu akan menyelidiki pengaruh cahaya matahari terhadap
fotosintesis, coba jawablah pertanyaan berikut
a. Gambarkan rancangan alat berikut keterangannya
b. Tentukan variabel manipulasi, respon dan kontrol yang harus diperhatikan pada
percobaan tersebut
c. Uraikan langkah kegiatan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Contoh Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1a. - Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan lengkap dan
menarik
- Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan lengkap dan kurang
menarik
- Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan kurang lengkap
dan menarik
30
20
10
1b. - Variabel manipulasi, respon dan kontrol benar
- hanya dua variable yang tepat
- hanya satu variable yang benar
30
20
10
1c. - Uraian sistematis dan benar
- Uraian kurang sistematis dan benar
20
10
Skor maksimal 80
b. Tes Lisan
Instrumen tes lisan berbentuk Daftar Pertanyaan.Pada pembelajaran IPA umumnya jarang
dilakukan dengan tes lisan.Jika guru ingin mengembangkannya, guru dapat melakukannya pada
saat ujian praktikum IPA atau pada saat remedial.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 93
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Contoh Instrumen tes lisan
Topik : Energi dalam Kehidupan
Kompetensi Dasar : 4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk
menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
Indikator : Melakukan percobaan pengaruh cahaya terhadap fotosntesis
Daftar Pertanyaan:
1. Sebutkan komponen-komponen pada fotosintesis!
2. Alat dan bahan apa saja yang digunakan pada percobaan?
3. Bagaimana cara menguji dihasilkannya oksigen dalam proses fotosintesis?
4. Bagaimana kamu dapat menyimpulkan bahwa cahaya mempengaruhi proses fotosintesis?
5. ................
Untuk pemberian nilai lisan ini Silahkan Anda diskusikan dan jawab pada LK yang
tersedia!
c. Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Contoh instrumen tugas untuk suatu topik dalam satu KD
3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-
hari, serta pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia.
4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide
pemanfaatan bahan berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator: Membuat rancangan alat yang berasal dari alat dan bahan bekas.
Soal:
Untuk penilaian tugas guru dapat membuat rubriknya disesuaikan dengan tugas yang diberikan
pada peserta didik.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 94
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
d. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes
praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan
kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat
yang paling sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi
seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat
menggambarkan capaian kompetensi peserta didik.
- Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Contoh Tes Praktek
Topik : Fotosintesis
KI : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama daam sudut pandang/teori.
KD : 4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia
Indikator : Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan menggunakan metode filtrasi
Lembar Pengamatan
No Nama Persiapan
Percobaan
Pelaksanaan
Percobaan
Kegiatan
Akhir
Percobaan
Jumlah
Skor
1. ………………………
2.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 95
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
- Tes Proyek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.Tugas
tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data.Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan
peserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
- Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
- Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan dalam pembelajaran.
- Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir
proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas
atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster.Pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.Contoh format
penilaian proyek diantaranya adalah sebagai berikut.
Contoh Format Penilaian Proyek
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Guru Pembimbing :
Nama :
Kelas :
No. ASPEK SKOR (1 - 5)
1 PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
- Alat dan bahan
- Gambar
b. Uraian cara menggunakan alat
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 96
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
2 PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
b. Kuantitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
b. Performans
c. Presentasi
TOTAL SKOR
Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian
proyek.Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi hasil proyek, memperbaiki
sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap
awal.
Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.
Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan
disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Penilaian dapat menggunakan instrumen
penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Aspek yang dinilai disesuaikan dengan tugas
proyek.
e. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian
produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni,
seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari
kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
- Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali,
dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
- Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
- Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik
sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap
appraisal.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 97
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
Format Penilaian Produk
Materi Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Nama Peserta didik:
Kelas :
No Tahapan Skor ( 1 – 5
)*
1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan
kebersihan)
3 Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
TOTAL SKOR
.
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap
jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian
proyek.Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi hasil proyek,
memperbaiki sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang
diajukanpada tahap awal.
- Penilaian Portofolio
Penilaian portofolioadalah penilaian yangdilakukan dengan caramenilai kumpulan seluruh karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan/ atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya
tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yangmencerminkan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungannya.
Kriteria tugas pada penilaian portofolio
Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur.
Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta
didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang
menunjang kegiatan belajar.
Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas,
kriteria penilaian.
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 98
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkankompetensi dalam
semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).
Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam
isinya.
Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan
mudah dilaksanakan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofoliotersedia di lingkungan
peserta didik dan mudah diperoleh.
Kriteria rubrik untuk portofolio
Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai penacapaiannya dengan
portofolio.
Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan isitugas portofolio.
Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di
sekolah silahkan baca pada Peremndikbud nomor 81 A tahun 2013 dan diskusikan.
Contoh Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII / 2
Tahun Ajaran : 2014/2015
Judul portofolio : Pelaporan perancangan alat dan penyusunan laporan praktikum
Tujuan :Peserta didik dapat merancang alatdan menyusun laporan praktikum
IPA sebagai tulisan ilmiah
Ruang lingkup :
Karyaportofolioyangdikumpulkanadalah laporan seluruh hasil rancangan alat dan laporan
praktikum IPA semester 2
Uraian tugas portofolio
1. Buatlah laporan kegiatan merancang alat, laporan praktikum IPA sebagai tulisan
ilmiah
2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah pesertadidik
melaksanakan tugas
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 99
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Kriteria Penilaian Portofolio
1. Penilaian Perancangan Alat: disesuaikan dengan Teknik Penilaian Produk
2. Penilaian Laporan Praktikum adalah sebagai berikut
Format Penilaian
No Komponen yang dinilai Skor
1 2 3
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Hasil Praktikum
Skor Portofolio ...............................................
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum:
No Komponen Skor
1
Persiapan meliputi
ketepatan pemilihan
alat dan bahan
praktikum
Skor3 jika pemilihan alat dan bahan tepat
Skor2 jika pemilihan alat atau bahan tepat
Skor1 jika pemilihan alat dan bahan tidak tepat
2
Pelaksanaan meliputi
langkah kerja dan
waktu pelaksanaan
Skor3 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tepat
Skor2 jika langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
Skor1 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tidak
tepat
3
Hasil praktik meliputi
keakuratan data dan
ketepatan simpulan
hasil
Skor3 jika data akuratdan simpulan tepat
Skor2 jika data akurat atau simpulan tepat
Skor1 jika data tidak akurat dan simpulan tidak tepat
Keterangan:
1. Skormaksimal = jumlah komponen yang dinilai x3
2. Nilai portofolio = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah skor
skor maksimalx100
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 100
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Lembar Kerja
PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA
Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang instrumen
penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajajaran IPA
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja perancangan instrumen penilaian
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya topic/materi yang
dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh kelompok
Anda
3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan
contoh instrumen untuk masing-masing bentuk penilaian
4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan
Format:
Identitas Materi
Kompetensi
Dasar
: 3. ..………………….................................................................
4…. ………………..............................................................…..
2.........................................................................................
Topik/Materi : ……………………………….....................................................…..
Sub Topik/Sub
Materi
: ...........................................................................................
1. Instrumen Penilaian Sikap
Indikator: ..........................................................................................................................
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Antar Peserta Didik
d. Jurnal
Perancangan Pembelajaran dan Penilaian | 101
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Indikator : ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
a. Tes Tertulis
- Pilihan Ganda
- Uraian
b. Tes Lisan
c. Tes Penugasan
3. Instrumen Penilaian Keterampilan
Indikator: ..........................................................................................................................
….......................................................................................................................
a. Tes Praktik
b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk
c. Portofolio
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 102
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
III. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
3.1 Penyusunan RPP
3.2 Peerteaching
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 103
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
3.1 PENYUSUNAN RPP
A. Rambu-rambu Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaranpeserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.RPP disusun berdasarkan KD atau subtopik yang dilaksanakan dalamsatu kali pertemuan
atau lebih ( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).
B. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian umpan
balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
C. Komponen dan Sistematika RPP
RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode
pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun
2013 komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut
ini.
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 104
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya
dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk
KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 105
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
3.2 PEER TEACHING
A. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Pembelajaran
Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013
tentang standar proses adalah sebagai berikut.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan,
inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi
ajar dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional daninternasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatantematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/ataupembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima, menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan. Seluruh
aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik
untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta.Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajardalam domain keterampilan.Untuk
memperkuat pendekatansaintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk
menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).Untuk
mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 106
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topikdan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning)dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran
yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan prinsip secara umum, berlaku
untuk semua mata pelajaran. Ada beberapa karakteristik pembelajaran IPA yang harus
diperhatikan hal ini berkaitan dengan kompetensi professional guru IPA seperti yang tertera
dalam Permendiknas nomor 16 tahun 2007 dan yaitu:
– Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori IPA yang meliputi struktur,
dinamika, energetika dan kinetika serta penerapannya secara fleksibel.
– Memahami proses berpikir IPA dalam mempelajari proses dan gejala alam.
– Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam/ IPA.
– Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu IPA dan ilmu-
ilmu lain yang terkait.
– Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum IPA.
– Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika dan matematika untuk menjelaskan/
mendeskripsikan fenomena IPA.
– Menjelaskan penerapan hukum-hukum IPA dalam teknologi yang terkait dengan IPA
terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupansehari-hari.
– Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah.
– Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yang terkait
dengan mata pelajaran IPA.
– Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja/
belajar di laboratorium IPA sekolah.
– Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan peranti lunak komputer untuk
meningkatkan pembelajaran IPA dikelas, laboratorium, dan lapangan.
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 107
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
– Merancang eksperimen IPA untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.
– Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar.
– Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khususnya IPA dan pikiran-
pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 108
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Peer-teaching)
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai
Langkah Kegiatan:
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pada saat menjadi guru tampilkan pembelajaran sesuai dengan rancangan RPP
3. Pada saat menjadi pengamat, amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang
dilakukan oleh peserta lain yang menjadi guru
4. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
6. Berikan nilai menggunakan rumus yang tersedia
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 109
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
FORMAT PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Peserta : ...............................................................................
Asal Sekolah : ...............................................................................
Mata Pelajaran : ...............................................................................
Kelas : ................................................................................
Topik/Subtopik : ..............................................................................
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Perbaikan
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
2 Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran
sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran
5 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai peserta
didik
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual,
kerja kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan
kehidupan nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit,
dari konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
yang akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas
4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan
pertanyaan
5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 110
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
pendapat
6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar
7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant
effect)
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
Penerapan Pendekatan Saintifik
1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan peserta didik
untuk mengamati
2 Memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa
dan bagaimana
3 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta
didik untuk mengumpulkan informasi
4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta
didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang
dikumpulkan
5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta
didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar bervariasi
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran
5 Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
1 Melaksanakan Penilaian Sikap
2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
3 Melaksanakan Penilaian Keterampilan
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui
interaksi guru, peserta didik, sumber belajar
2 Merespon positif partisipasi peserta didik
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta
didik
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik
Praktik Pembelajaran Terbimbing | 111
Materi Pelatihan Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik Bagi Guru-Guru Biologi SMA Se-Kecamatan Ilir Barat I
dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
merangkum materi pelajaran
2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
3 Memberikan tes lisan atau tulisan
4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan
portofolio
5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
Jumlah