10 teknikanalisisgender 121102084715 phpapp01
DESCRIPTION
teknik analisis genderTRANSCRIPT
Analisis Gender: Cara memandang secara sistematis berbagai macam akibat yg ditimbulkan oleh pembangunan pada perempuan & laki-laki. Perlu pemilahan data terpilah.
Tujuan: Perencanaan pembangunan yang berwawasan gender atau yg peka gender
Kerangka analisis: merupakan alat untuk evaluasi awal atas suatu situasi atau proyek & alat untuk mengkaji kebutuhan gender pada setiap tahap suatu siklus proyek
Mencoba memilahkan proyek pembangunan berdasarkan kriteria:
1. Pada peran apa perempuan dilibatkan (Peran produktif, reproduktif, atau peran kemasyarakatan)
2. Kebutuhan gender mana yang ingin dipenuhi oleh proyek itu (bersifat praktis atau strategis)
3. Pendekatan kebijakan mana yang dipakai sebagai dasar munculnya proyek (kesejahteraan, anti kemiskinan, efisiensi, kesamaan, atau pemberdayaan)
Metode ini mencoba mengkaitkan konsep tentang peran gender, kebutuhan gender, pendekatan atas kegiatan sehari-hari
para pelaksana pembangunan
Pekerjaan Produksi: Barang & jasa untuk konsumsi & perdagangan (petani, pedagang, dll) yang mendatangkan upah/ pendapatan perempuan & laki-laki dapat dilibatkan, tetapi fungsi & tanggung jawab berbeda sesuai pembagian kerja.
→ biasanya untuk perempuan kurang terlihat & dihargai
Pekerjaan Reproduktif: Pekerjaan kerumahtanggaan (pemeliharaan RT, merawat anak, mencari kayu bakar, belanja, dll). Pekerjaan ini penting untuk kelangsungan hidup manusia tetapi jarang dianggap pekerjaan sesungguhnya. Pada masyarakat miskin pekerjaan tersebut hampir selalu menjadi tanggungjawab perempuan & anak.
Pekerjaan Kemasyarakatan: Bersifat sosial (PKK, Posyandu, Peringatan Hari Besar, dll). Pekerjaan ini jarang diperhitungkan dalam analisis ekonomi, namun menyita banyak waktu.
Kebutuhan Praktis: Penyediaan air bersih, perawatan kesehatan, penyediaan makanan, dll. (kebutuhan jangka pendek)
Kebutuhan Strategis: Mengurangi beban rumah tangga, menghilangkan UU yang diskriminatif, akses kredit, mengatasi subordinasi perempuan, dst. (kebutuhan jangka panjang)
Pro yekPeranan yg ditonjolkan
Kebutuhan Gender Pendekatan
kebijakanKetr
Reproduktif
Produktif Sosial PraktisStrate
gis
Mencangkul
Menanam padi
Menyiangi rumput
Memupuk padi
Memanem padi
Menyimpan
2,dst
Merupakan suatu teknik analisis manajemen dengan cara mengidentifikasi secara internal mengenai kekuatan dan kelemahan dan secara eksternal mengenai peluang dan ancaman.
Aspek internal dan eksternal dipertimbangkan dalam kaitan dengan konsep strategis dalam rangka menyusun program aksi.
Langkah-langkah/tindakan untuk mencapai tujuan kegiatan dengan cara memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman
Dapat mengurangi resiko dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan.
LANGKAH-LANGKAH SWOT: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Mengidentifikasi peluang dan ancaman Analisis keterhubungan kunci internal dan eksternal Setelah dianalisis berdasarkan langkah di atas
susunlah Rencana Aksi yang berisi kegiatan gender dengan cara:
Susun langkah/tindakan berdasarkan konsep yang bernilai strategis
Langkah/tindakan diurut dari awal sampai akhirSediakan tujuan dan sasaran dalam setiap langkah dan tindakanTetapkan penanggung jawab setiap langkah/tindakanTetapkan waktu setiap langkahTetapkan kegiatan tersebut dilaksanakanTetapkan indikator penilaianPenjadwalan
Kerangka Harvard disebut GFA (Gender Framework Analysis), sbg landasan untkprofil gender.
Kerangka tersusun atas elemen: profil aktivitas: produktif, reproduktif, dan aktifitas sosial.
Profil akses & kontrol memuat daftar sumberdaya yang diperlukan, dan manfaat yang diperoleh dr melakukan aktivitas tsb.
Profil kegiatan: umur, alokasi waktu, reward Profil akses dan kontrol: siapa yang memiliki
akses dan kontrol terhadap sumberdaya dan manfaatnya
Analisis faktor: faktor yang menyebabkan perbedaan laki-laki dan perempuan
Siklus proyek: apakah ada manfaat proyek yang direncanakan
A. Aktivitas Produktif Wanita/ Anak wanita Pria/ Anak Laki
Pertanian:
Aktivitas 1
Aktivitas 2, dst
Pekerjaan sampingan:
Aktivitas 1
Aktivitas 2, dst
Bekerja di luar:
Aktivitas 1
Aktivitas 2, dst
B. Aktivitas ReproduktifTerkait dengan air:
Aktivitas 1
Aktivitas 2, dst
Terkait dengan bahan bakar:
Penyiapan makanan:
Merawat anak:
Terkait dengan kesehatan:
Membersihkan dan perbaikan:
Terkait dengan pasar:
Lainnya:
Akses Kontrol
Sumberdaya Tanah Peralatan Tenaga Kerja Uang kas Pendidikan/ pelatihan, dsb Lainnya
WANITA PRIA WANITA PRIA
Manfaat Pendapatan dari Luar Pemilikan kekayaan Kebutuhan Dasar (Sandang, Pangan, Papan) Pendidikan Kekuasaan politik/ prestise, dsb Lainnya
3. Faktor yang Mempengaruhi
Hambatan-hambatan
Politis
Ekonomis
Budaya
Pendidikan
Lingkungan
Hukum, dsb
Perencanaan yang responsif gender adalah perencanaan yang dilakukan dengan memasukkan perbedaan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan & laki-laki
Kebijakan/program/proyek/kegiatan Makro dan Mikro Tingkat Nasional, Propinsi dan Kabupaten Kota.
Program Nasional merujuk PROPENAS, PROPINSI, Kab./Kota Merujuk PROPEDA
Tersusunnya rencana kebijakan, program, proyek dan kegiatan pembangunan bidang pendidikan yang responsif gender di berbagai tingkat nasional, propinsi, kab./kota
Gender analisis pathway : Alat analisis yang membantu perencanaan kebijakan atau perencanaan program pembangunan.
Dapat mengidentifikasi kesenjangan gender
Dalam perencanaan dapat digunakan :Gender analysis pathway dan policyOut look and plan of action (GAP & POP)
PELAKSANAAN
FormulasiKebijakan
Responsif Gender
6. Indikator Gender
5. Perumusan Kembali
Kebijakan/Program/ Proyek/Kegiatan
Pembangunan yang Ressponsif
Gender
Rencana AksiResponsif
Gender
8.Sasaran
7. Rencana
Aksi PAMANTAUAN DAN
EVALUASI
1. Tujuan dan atau Sasaran Program/Proyek/Kegiatan
Pembangunan Saat ini
4. Masalah GenderApa
Dimana Mengapa
Bagaimana
3. Fktor Penyebab Kesenjangan Gender
Akses Kontriol
Partisipasi Manfaat
2. Data Pembuka Wawasan (Terpilih
menurut Jenis Kelamin)KuantitatifKualitatif
Menganalisis kebijakan pembangunan yang ada dengan menggunakan data pembuka wawasan secara terpilah mengidentifikasi kesenjangan gender dan permasalahan gender (gender gap & gender issues).
Umumnya kebijakan, program, proyek & kegiatan yang ada masih netral gender
Apa tujuan/sasaran kebijakan/program/ proyek/pembangunan
Apa komitmen diintegrasikan tujuan/sasaran
Contoh : Mengupayakan perluasan & pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan pada setiap jenjang pendidikan, contoh : kebijakan pembangunan yang netral gender
Contoh data kwantitatif : presentasi penduduk melek huruf, angka partisipasi murni (APM) SD, SLTP, dan PT secara terpilih
Digunakan faktor : akses, kontrol, partisipasi & manfaat.
Contoh : Apabila data pembuka wawasan (langkah 2) menunjuk angka tidak sama antara perempuan dan laki-laki kesenjangan nilai budaya, ekonomi keluarga.
Berdasarkan 4 faktor pada langkah 3 Masalah gender apa Dimana terjadi kesenjangan Apa akar permasalahan
Contoh : Masalah pokok kesenjanganKesenjangan gender pada SLTA lebih disebabkan oleh faktor kebijakan pendidikan, terutama persebaran fasilitas pendidikan (jumlah sekolah) belum merata dll.
Dari input keseluruhan proses analisis gender (langkah 4)
Langkah apa yang diperlukan untuk mengatasi kesenjangan yang ada
Alternatif kebijakan/program/proyek apa yang dikembangkan untuk memperkecil/menghilangkan kesenjangan gender
Contoh : Mengupayakan perluasan & pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan pada setiap jenjang pendidikan dengna memperhatikan kesetaraan gender.
Indikator apa saja yang dapat diidentifikasi :Untuk mengukur pelaksanaan
kebijakan/program/proyek/kegiatan pembangunan yang responsif gender yang responsif gender
Menjelaskan faktor-faktor kesenjangan Ukuran kebersihan
Contoh : APM, APK, TK, SLTP dan SLTA
Berdasarkan kebijakan/program/proyek/ kegiatan pembangunan yang responsif gender perlu disusun rencana aksi untuk mengurangi/menghilangkan kesenjangan.
Contoh : Memberikan beasiswa dengan memperhatikan keselarasan gender.
sasaran apa yang perlu dirumuskan Pastikan bahwa dengan rencana aksi
tersebut, maka kesenjangan gender berkurang/hilang.
Contoh : Penerimaan beasiswa perempuan lebih besar daripada penerima laki-laki.
Diperlukan dana : di tingkat programdi tingkat proyek di tingkat kegiatan
Untuk itu diperlukan suatu analisis penganggaran yang responsif gender dengan ciri :Perlu keterlibatan (partisipasi) perempuan dan
laki-laki secara bersama. Diarahkan untuk membiayai program/proyek dan
kegiatan yang memberi manfaat secara adil bagi laki-laki dan perempuan.
Untuk membiayai kebutuhan praktis dan strategis Terkoordinasi antara DPR/DPRD dengan lembaga
eksekutif dan masukan dari Lemlit, PT dan organisasi non pemerintah