10568575_864893840222579_333028414_n
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Percobaan Ethernet bertujuan untuk mendesain dan mendemontrasikan
operasi dari jaringan Ethernet. Pada percobaan ini akan membantu user dalam
menganalisis performansi jaringanEthernetpada skenario yang berbeda.
1.2 Peralatan
1. PC Desktop
2. SoftwareRiverbed Modeler Academic Edition
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
2/26
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Ethernet
Ethernetmerupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode
transmisiBasebandyang mengirim sinyalnya secaraserial 1 bit pada satu waktu.
Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat
menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara
sekaligus.Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-
duplexatauhalf-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense
Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang
dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan.
Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan
"mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat
kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan
data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap
komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih
jaringan untuk mentransmisikan sinyal.Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan
yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan
basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada
MasterStationseperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika duastationhendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu
yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision(kolisi/tabrakan), yang akan
mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum
akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak
(yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah
jaringanEthernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan
kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10
Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya
menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidthyang
http://id.wikipedia.org/wiki/Basebandhttp://id.wikipedia.org/wiki/Basebandhttp://id.wikipedia.org/wiki/Basebandhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transmisi_serial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Half-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Half-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Half-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Full-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Full-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Full-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Half-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Half-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Half-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/CSMA/CDhttp://id.wikipedia.org/wiki/CSMA/CDhttp://id.wikipedia.org/wiki/CSMA/CDhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=FCFS&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=FCFS&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=FCFS&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/CSMA/CDhttp://id.wikipedia.org/wiki/CSMA/CDhttp://id.wikipedia.org/wiki/Half-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Full-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Full-duplexhttp://id.wikipedia.org/wiki/Half-duplexhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transmisi_serial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Baseband -
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
3/26
diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah
dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap
jaringanEthernetke dalam beberapa collision domain.
Ethernetdapat menggunakantopologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa
topologi bus, topologi ring, topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel
yang digunakan (bisa berupakabel koaksial (bisa berupa Thicknetatau Thinnet),
kabeltembaga (kabel UTP ataukabel STP), atau kabelserat optik)
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni
sebagai berikut:
1.
10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang
digunakan:10Base2,10Base5,10BaseT,10BaseF)
2. 100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang
digunakan:100BaseFX,100BaseT,100BaseT4,100BaseTX)
3. 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit
Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX,
1000BaseSX,1000BaseT).
4.
10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak
diimplementasikan.
2.2 Jenis Jenis Ethernet
Arsitektur Ethernet diperkenalkan pada tahun 1970 oleh Xerox, dimana
terdapat tiga jenis Ethernet yang dibedakan berdasarkan kecepatan daya akses
datanya, yaitu:
A. 10BaseT
Pada Ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan
topologi star ini paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta
melakukan pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel
yang dipakai bukan coaxial tapi kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseT adalah
sebagai berikut:
Panjang kabel per-segmen maksimum 100 m
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Switch_Ethernet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Switch_Ethernet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bushttp://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bushttp://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Topologi_ring&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Topologi_ring&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Topologi_ring&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Topologi_star&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Topologi_star&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Topologi_star&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_meshhttp://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_meshhttp://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_meshhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabel_koaksialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tembagahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabel_UTPhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabel_STPhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optikhttp://id.wikipedia.org/wiki/10Base2http://id.wikipedia.org/wiki/10Base5http://id.wikipedia.org/wiki/10BaseThttp://id.wikipedia.org/wiki/10BaseFhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=100BaseFX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=100BaseT&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=100BaseT4&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=100BaseTX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gigabit_Ethernethttp://id.wikipedia.org/wiki/Gigabit_Ethernethttp://id.wikipedia.org/wiki/Gigabit_Ethernethttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1000BaseCX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1000BaseLX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1000BaseSX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1000BaseThttp://id.wikipedia.org/wiki/1000BaseThttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1000BaseSX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1000BaseLX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1000BaseCX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gigabit_Ethernethttp://id.wikipedia.org/wiki/Gigabit_Ethernethttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=100BaseTX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=100BaseT4&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=100BaseT&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=100BaseFX&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/10BaseFhttp://id.wikipedia.org/wiki/10BaseThttp://id.wikipedia.org/wiki/10Base5http://id.wikipedia.org/wiki/10Base2http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabel_STPhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabel_UTPhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tembagahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabel_koaksialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_meshhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Topologi_star&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Topologi_ring&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bushttp://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Switch_Ethernet&action=edit&redlink=1 -
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
4/26
Jumlah segmen maksimum adalah 1024
Jumlah node perjaringan 1024 Menggunakan Hub dengan jumlah maksimum 4 buah
Kabel yang digunkan UTP kategori 3 atau lebiH
B. 10BaseF
10BaseF mengunakan kabel serat optik, ini jarang digunakan karena
biasanya mahal dan pemasangannya tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya
jenis ini dipakai untuk penghubung (link) antar segmen karena jaraknya bisa
mencapai 2000 m serta kabel yang digunakan adalah serat optik. Pada 10BaseF,
untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan kabel/media yang
berbeda.
C. 10Base2
10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. Hanya saja kabel
yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. 10Base2
disebut juga Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau
disebut sebagai Cheaper Net.Panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih
pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925
m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer
saja. Pada jaringan ini pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung
media transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor
dipakai adalah jenis BNC.
Spesifikasinya adalah:
Panjang kabel per-segmen adalah 185 m
Total segmen kabel adalah 5 buah
Maksimum Repeater adalah 4 buah
Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah
Jarak terdekat antar station minimum 0,5 m
Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30
Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
5/26
Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
Jenis kabel yang digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U
D. 10Base5
10Base5 disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial
jenis Thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus.
Spesifikasi dari 10Base5 adalah sebagai berikut:
Panjang kabel per-segmen adalah 500 m
Total segmen kabel adalah 4 buah
Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3
Jarak terdekat antar station minimum adalah 2,5 m
Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100
Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 m
Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater 2500 m
Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm
Jenis kabel Coaxial RG-8 atau RG-11
2.2 Fast Ethernet
Memiliki kecepatan akses data 100 Mbit/detik. Standar yang digunakan
adalah: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4 dan 100BaseTX. Protokol ini cepat
menjadi populer, karena memberikan kecepatan 10 kali lebih tinggi dibandingkan
10BaseT dengan harga yang relatif murah. Fast Ethernet bergantung pada jenis
media/kabel yang digunakan, tergolong atas beberapa tipe sebagai berikut:
A. 100Base TX
Protokol 100BaseTX ini mendukung penggunakan kabel UTP kategori-5
seperti yang digunakan oleh protokol IOBaseT sehingga dapat digunakan tanpa
banyak mengubah distribusi perkabelan yang sudah ada.
Yang perlu diganti hanya hub dan network adapter yang mampu mendukung
protokol 100BaseTX. Banyak network adapter dan hub yang diproduksi
belakangan ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara otomatis
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
6/26
kecepatan 10 atau 100 Mbps. Kabel-kabel jaringan tidak perlu diganti karena
100BaseTX dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan kabel UTP
kategori5, seperti yang digunakan oleh jaringan 1OBaseT dengan panjang kabel
antara hub dengan hub atau hub ke komputer adalah sama juga, yaitu 100 meter.
Namun untuk protokol 100BaseTX, diameter jaringan maksimum (jarak terjauh
antara dua komputer) adalah 205 meter.
B. 100BaseFX
Tipe protokol ini mendukung penggunaan kabel serat optik dengan jarak
maksimum 412 meter.
C. 100BaseT
100BaseT disebut juga Fast Ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang
mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel
yang dipakai, yaitu:
100BaseT4, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai
adalah 4 pasang
100BaseTX, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai
hanya 2 pasang
100BaseTX, memakai kabel serat optic
Pada 100BaseT yang menggunakan kabel Coaxial maksimum total
kabelnya dengan menggunakan Hub Class II adalah 205 m, dengan perincian 100
m untuk panjang segmen dan 5 m untuk hubungan Hub ke Hub. Sedangkan untuk
100BaseFX dengan menggunakan dua Repeater bisa mencapai 412 m, dan
panjang segmen dengan serat optik bisa mencapai 2000 m.
2.3 Riverbed Modeler Academic Edition
Riverbed Modeler Academic Edition yang sebelumnya disebut Opnet
(Optimize Network Engineering Tools) IT Guru Academic Edition 9.1 merupakan
software simulasi yang berfungsi untuk menganalisa dan mendesain jaringan
komunikasi, perangkat, protokol, dan aplikasi komunikasi lainnya .
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
7/26
Pengguna dapat menganalisa jaringan yang disimulasikan untuk
membandingkan perbedaan desain teknologi pada perilaku end-to-end. Opnet
memiliki tujuan untuk mengoptimalkan alat bantu jaringan teknik.
Perkembangan Opnet Modeler dimulai tahun 1986 oleh MIL3 Inc., dimana
perusahaan tersebut saat ini dikenal sebagai OPNET Technologies, Inc. yang
menjadi perusahaan publik pada bulan Agustus 2000
(http://en.wikipedia.org/wiki/OPNET). Pada awalnya software Opnet
dikembangkan untuk kepentingan militer, namun saat ini telah berkembang
menjadi alat bantu simulasi jaringan komersil dunia yang terdepan.
Riverbed Modeler Academic Edition dapat digunakan sebagai software
pembelajaran perencanaan jaringan berupa free license. Pengguna dapat
mendownload software secara gratis di
http://www.opnet.com/university_program/itguru_academic_edition/
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
8/26
BAB III
CARA KERJA
3.1 Langkah Percobaan
3.1.1 Membuat Project
1. Untuk memulai membuat project dalam Riverbed Modeler Academic
Edition, user memilihFile>New>Project> OK.
Gambar 3.1TampilanNew Project
2.
Langkah berikutnya memasukkan Project name dan dalam praktikum inidimasukkan nama Kelompok_3_Ethernet, serta memasukkan Scenario name
dan dalam praktikum ini dimasukkan nama Coax. Kemudian klik OK.
Gambar 3.2TampilanEnter Name
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
9/26
3.
Langkah berikutnya yaitu memilih Initial Topologydan dalam hal ini dipilih
Create Empty Scenario> OK.
Gambar 3.3 TampilanInitial Topology
4.
PemilihanNetwork Scaleyaitu Office>Next.
Gambar 3.4 Tampilan Choose Network Scale
5. User memasukkan nilai Size topology dalam satuan meter dengan nilai X
span 200 dan Y span 100 > Next.
Gambar 3.5Tampilan Specify Size
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
10/26
6.
Dalam percobaan Ethernet, user tidak perlu memilih teknologi yang
digunakan.
Gambar 3.6Tampilan Select Technologies
7.
Langkah terakhir adalah me-reviewpemilihan dalam membuat projectbaru.
Jika telah sesuai, klikNext.
Gambar 3.7TampilanReview
8. Berikut merupakan tampilan workspaceprojectKelompok_3_Ethernet.
Gambar 3.8Tampilan Workspace
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
11/26
3.1.2 Membuat Network
1. Untuk membuat konfigurasi network, pilih Topology>Rapid
Configuration.
Gambar 3.9Tampilan PemilihanRapid Configuration
2.
Pada kotak dialogRapid Configuration, pilihBus> OK.
Gambar 3.10Tampilan Kotak DialogRapid Configuration
3. Pada kotak dialog Rapid Configuration: Bus, klik tombol Select
Models>ethcoax> OK. Kemudian masukkan nilai parameter sesuai gambar
berikut:
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
12/26
Gambar 3.11Tampilan KonfigurasiRapid Configuration: Bus
4.
Berikut merupakan tampilan networkpada workspace.
Gambar 3.12TampilanBus Networkpada Workspace
5.
Konfigurasi Bus dilakukan dengan klik kanan pada bus_0 >Advanced
EditAttributes.
Gambar 3.13Tampilan PemilihanAdvanced Edit Attributes bus_0
6.
Pada kotak dialog(bus_0)Attributes, pilih model> eth_coax_adv. Ubah nilai
delaymenjadi 0.05 dan ubah nilai thicknessmenjadi 5. Klik OK.
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
13/26
Gambar 3.14Tampilan Konfigurasi (bus_0)Attributes
7. Untuk mengkonfigurasi seluruh node dengan konfigurasi yang sama, klik
kanan pada salah satu node>Select Similar Node. Kemudian klik kanan
kembali pada salah satu node>Edit Attributes.
Gambar 3.15Tampilan PemilihanEdit Attributes Node
8. Pada Attributes node, ubah nilai parameter seperti tampilan berikut. ON
StateTime (seconds) >exponential (100.0), OFF State Time (seconds)
>exponential (0.0), Interarrival Time (seconds) >promoted, Packed size
(bytes) >constant(1024). KlikApply Changes to Selected Objects> OK.
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
14/26
Gambar 3.16Tampilan KonfigurasiAttributes node
3.1.3 Konfigurasi Simulasi
1. Untuk mengkonfigurasi simulasi, user dapat mengklik tombol Run ,
maka akan muncul tampilan seperti dibawah. Masukkan durasi simulasi 15secondspada Common Tab.
Gambar 3.17Tampilan Konfigurasi Common Tab
2. Pada Object Attributes TabpilihAdd.
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
15/26
Gambar 3.18Tampilan Object Attributes Tab
3.
Pada window Add Attribute: scenario, pilih Office Network node_0
>Wildcard. Pada kolom node_0 ganti menjadi * (simbol asterik) > OK.
Gambar 3.19Tampilan KonfigurasiFind Wildcard
4. Kembali pada window Add Attribute:scenario, klik addpada kolomAdd?Di
baris Office Network* > OK.
Gambar 3.20Tampilan KonfigurasiAdd Attributes: scenario
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
16/26
5.
Kembali pada Object Attributes Tab, pilih Values dan kemudian masukkan
nilai exponentialseperti tampilan berikut:
Gambar 3.21Tampilan Konfigurasi Values
6.
Pastikan number of runsinsetsebanyak 9 pada Object Attributes Tab.
Gambar 3.22Tampilan Konfigurasi Object Attributes Tab
7. Pada Advanced Tab, masukkan nama untuk Scalar file seperti tampilan
berikut:
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
17/26
Gambar 3.23Tampilan KonfigurasiAdvanced Tab
3.1.4 Memilih Statistik
1. Klik kanan pada workspace>Choose Individual Statistics>Global
Statistics>Trafic Sink>Trafic Received (packets/sec) dan Trafik Source>
Trafic Sent(packets/sec) > OK.
Gambar 3.24Tampilan Choose Individual Statistics
2.
Untuk memilih hasil statistik berupa scalar maka pilih
Simulation>ChooseStatistic(Advanced), maka akan muncul tampilan berikut:
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
18/26
Gambar 3.25Tampilan Choose Statistic (Advanced)
3.
Klik kanan dan pilih EditAttributes pada Trafik Sink. Trafic Received
(packets/sec), ubah scalar data menjadi enable dan scalar type menjadi
timeaverage. Lakukan langkah yang sama untuk Trafic Source (packets/sec).
Gambar 3.26Tampilan Konfigurasi Trafik Sink. Trafic Received (packets/sec) Attributes
3.1.5 Running Simulasi
1. Untuk running simulasi, klik tombol dan pilih Run. Setelah running
selesai dilakukan, pilih close. Jika user akan melakukan running ulang,
terlebih dahulu menghapusscalarfileagar tidak ada penumpukan data dengan
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
19/26
cara pilih File>Models File>Delete Models File> .os > Pilih nama file yang
akan didelete> Konfirmasi delete> OK.
Gambar 3.27TampilanRunningSimulasi
3.1.6 Melihat Hasil Statistik Simulasi
1. Untuk melihat hasil simulasi berupa data scalar, pilih Results>View Result
(Advanced) >File>Load Output Scalar File.. > Pilih nama file yang akan
dilihat hasilnya >Close.
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
20/26
Gambar 3.28Tampilan View Result (Advanced)
2. Pada Panels>Select Scalar Panel Data, pilih Trafic Source pada baris
Horizontaldan Trafic Sink pada baris Vertical. Klik OK dan akan keluar
tampilan hasil simulasi.
Gambar 3.29Tampilan Select Scalar Panel Data
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
21/26
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN
4.1 Trafic Sent (Packets/Sec)
Gambar 4.1Grafik Trafic Sent
4.2 Trafic Received (Packets/Sec)
Gambar 4.2Trafic Received (Packets/Sec)
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
22/26
BAB V
ANALISA DATA HASIL PERCOBAAN
5.1 Analisis Throughput Paket Received
Berikut ini merupakan hasil running simulasi untuk menganalisa Trafic
Sent dan Trafic Received (packets/sec) pada Ethernet dengan topologi bus
menggunakan program Opnet IT Guru. Untuk tampilan grafik Trafic Sent dan
Trafic Received (packets/sec) dapat dilihat pada gambar 5.1
Gambar 5.1 Grafik Trafic Sent dan Trafic Received (packets/sec)
Gambar diatas merupakan grafik traffic sent dan traffic received
berdasarkan waktu pengiriman dan penerimaannya. Pada gambar, garis vertical
menunjukkan banyaknya data paket yang dikirim atau yang diterima, sedangkan
garis horizontal merupakan waktu pengiriman maupun penerimaannya. Dimana
pada saat 0s5s masih belum ada data paket yang dikirim maupun diterima. Pada
waktu menuju 6s mulai ada data yang diterima, dimana data yang dikirim
berbanding lurus dengan jumlah data yang diterima. Semakin bertambah waktu,
jumlah data yang diterima semakin meningkat begitu juga dengan data yang
dikirimkan. Perbedaan grafik Trafic Sent dan Trafic Received (packets/sec)
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
23/26
dikarenakan oleh collision (tabrakan) yang berbeda sehingga terlihat jelas pada
grafik diatas untuk pergerakan pada kurva yang tidak tidak simetri. Pergerakan
kurva yang bergerak naik ini membuktikan bahwa jumlah packet yang diterima
lebih banyak dari pada packet yang telah terkena collision. Pada saat waktu
maksimum yaitu 15s, data paket yang dikirim sebanyak 1000 paket dan data paket
yang diterima sebanyak 270 paket. Jadi rata-rata data paket yang dikirim adalah
66,67 packet/sec dan rata-rata data paket yang diterima adalah 6,67 packet/sec
atau sekitar 10% dari data yang dikirimkan.
5.2 Analisis Ethcoax Collision Count dan Traffic Receive
Berikut ini merupakan hasil running simulasi untuk menganalisa Ethcoax
Collision Count dan Traffic Receive di node 0 pada Ethernet dengan topologi bus
menggunakan program Opnet IT Guru. Untuk tampilan grafik Ethcoax Collision
Count dan Traffic Receive dapat dilihat pada gambar 5.2
Gambar 5.2Grafik Ethcoax Collision Count dan Traffic Received
Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa traffic received yang terkena
collision penerimaan paket datanya terlihat tidak beraturan. Hal ini dikarenakan
oleh semakin banyaknya collision yang terjadi. Dimana collision ini terjadi karena
ethernet coax memiliki interarrival time yang kecil yaitu 0.025s, sehingga paket
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
24/26
data lebih cepat sampai dan kemungkinan terjadinya collision lebih besar. Karena
collision inilah, maka paket yang diterima oleh ethernet coax terus berkurang.
Pada saat sampling awal (awal mulai hingga detik ke-5), tidak terdapat data paket
yang diterima. Hal ini dikarenakan pengiriman yang masih dalam proses sehingga
data paket tidak ada yang diterima.
5.3 Efek Packet size Pada Throughput
Berikut ini merupakan statistik traffic received (packet/sec) dari OPNET
dengan menggunakan dua skenario yang menggunakan packet size yang berbeda.
Gambar 5.3Statistik Traffic received (packet/sec) dengan packet size yang berbeda
Dari grafik diatas terlihat dua skenario yang berbeda yang digunakan
dimana skenario dengan nama Coax menggunakan packet size sebesar 1024 bytes
dan Coax2 512 bytes menggunakan packet size sebesar 512 bytes. Dari grafik
diatas diketahui bahwa throughput jaringan (data transmisi) pada skenario dengan
packet size 512 bytes lebih baik jika dibandingkan dengan skenario dengan packet
size 1024 bytes. Hal ini dikarenakan dengan packet size yang kecil maka
fragmentasi paket data menjadi paket-paket data yang lebih kecil jadi semakin
berkurang jika dibandingkan dengan menggunaka packet size yang lebih besar.
Semakin sedikit jumlah paket yang difragmentasi, maka semakin sedikit jumlah
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
25/26
frame yang dikirimkan sehingga memperkecil jumlah collision yang terjadi pada
jaringan.
-
7/21/2019 10568575_864893840222579_333028414_n
26/26
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Dari percobaan dan simulasi yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1.
Pada perbandingan grafik Traffic Sent dan Traffic Received (packets/sec)
pada Ethernet diawal pengiriman yaitu interval waktu 0s15s jumlah data
yang diterima berbanding lurus dengan jumlah data yang diterima.
2.
Jumlah data paket yang dikirim pada waktu maksimum 15s adalah
sebanyak 1000 paket dan data paket yang diterima adalah sebanyak 100
paket.
3.
Grafik Traffic Received dengan collision count data paket yang diterima
mulai tidak beraturan ini dikarenakan semakin benyaknya data yang
diterima maka semakin banyak collision yang terjadi.
4.
Banyaknya data paket yang diterima pada grafik Traffic Received dengan
collision count terlihat lebih sedikit jika dibandingkan dengan Traffic Sink
Traffic Received. Ini dikarenakan semakin banyak data yang dikirimkan
maka semakin banyak pula collision (tabrakan) yang terjadi sehingga data
paket yang diterima akan semakin menurun.
5. Throughput pada jaringan (data transmisi) akan lebih baik jika
menggunakan packet size yang kecil, sehingga jumlah data yang diterimaakan lebih besar karena kemungkinan collision yang terjadi sangat kecil.