1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016
TRANSCRIPT
TEKNIK JARINGAN TELEKOMUNIKASI
TUGAS II
KONSEP CIRCUIT, MESSAGE, & PACKET SWITCHING
Oleh :
NAUFAL MUHAJIR ABIDIN (1304405029)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT-JIMBARAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Packet Switching, Circuit Switching, & Message Switching?
2. Bagaimana konsep kerja Packet Switching, Circuit Switching, & Message Switching ?
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Packet Switching, Circuit Switching, & Message
Switching
2. Untuk mengetahui konsep kerja Packet Switching, Circuit Switching, & Message
Switching.
3. Menyelesaikan tugas 2 Mata kuliah Teknik Jaringan Telekomunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Circuit Switching
2.1.1 Pengertian Circuit Switching.
Circuit Switching adalah Jenis Koneksi temporer yang dibentuk antara dua titik (two
points). Ketika proses berlangsung, jalur temporer tadi akan tetap dipertahankan hingga koneksi
selesai. Data dipecah-pecah menjadi paket-paket kecil dan kemudian dikirim melalui jalur tetap.
Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang
tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang
dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak
bisa dilalui oleh pengguna (user) lain. Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu
saja dan user tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit
switching Sebelum koneksi berjalan, akan di bentuk jalur virtual (virtual circuit). Virtual Circuit
switching adalah teknologi packet Switching yang dapat “mengimplementasi” teknologi circuit
switching “tradisional”. Dalam penerapan jalur virtual terdapat 2 node yang dibuat yaitu node
penerima dan node pengirim.
Terdapat 3 Komunikasi antara penerima dan pengirim melibatkan 3 Fase yaitu:
1. Circuit Establishment
Membuat sebuah jalur virtual yang digunakan untuk dilalui paket data. Kemudian terjadi
komunikasi antara node pengirim dan node penerima, lalu node penerima mengirim sinyal
pemberitahuan bahwa data yang dikirim siap diterima.
2. Data Transfer
Pada Fase ini data akan dipecah-pecah dan dikirim melalui jalur yang telah ditentukan
dalam fase pertama.
3. Circuit Termination
Apabila data sudah dikirim, node pengirim mengirimkan sinyal kepada node penerima
untuk mengkahiri koneksi yang berarti data yang dikirim tadi sudah diterima node penerima.
2.1.2 Konsep kerja Circuit Switching
Sebelum dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan pembentukan (set up) koneksi
dari ujung ke ujung (end-to-end) oleh proses signaling. Setelah terbangun hubungan, dilakukan
transfer informasi (proses pembicaraan). Selama transfer informasi (bicara), kanal bicara (time
slot) digenggam/diduduki secara exclusive, tidak “di-share” dengan nomor time slot tetap tdk
berubah. Selesai fase transfer informasi dilakukan pembubaran (oleh proses signaling)
Informasi real time (voice/video) kritis terhadap waktu (delay). Diperlukan platform
jaringan yang menjamin kontinuitas transfer informasi selama komunikasi berlangsung. Maka
dirancang jaringan berbasis circuit switched (jaringan telekomunikasi : PSTN, PLMN)
Memiliki prisip dasar sebelum dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan
pembentukan (set up) koneksi dari ujung ke ujung (end-to-end) oleh proses signaling. Setelah
terbangun hubungan, dilakukan transfer informasi (proses pembicaraan). Selama transfer
informasi (bicara), kanal bicara (time slot) digenggam/diduduki secara exclusive, tidak “di-
share” dengan nomor time slot tetap tdk berubah. Selesai fase transfer informasi dilakukan
pembubaran (oleh proses signaling).
Menerapkan sebuah path komunikasi yang dedicated (permanen) antara 2 buah station :
- melibatkan tiga fase :
Circuit Establishment
Signal Transfer (mungkin analog voice, digitized voice, binary data)
Circuit disconnect
- kurang efisien karena koneksi tetap established walaupun tidak ada data yang
ditransfer
- contoh konkret adalah public telephone network, PBX (Public Branches eXchange
utk gedung)
- tidak complex dalam routing, flow control, dan syarat-syarat error control
Routing dalam Circuit Switching Efisiensi jaringan diperoleh dengan cara
meminimisasi switching and kapasitas transmisi. Komponen dalam arsitektur jaringan
telekomunikasi umum adalah :
- Pelanggan
- Local loop : link antara pelanggan dan jaringan. Hampir semuanya menggunakan
twisted pair. Panjangnya antara beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer.
- Exchanges : switching lokal dalam sebuah jaringan. Switching Lokal mendukung
pelanggan-pelanggan yang dikenal dengan nama end office yang biasanya dapat
mendukung beribu-ribu pelanggan dalam local area.
- Trunks : cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa multiple voice-
frequency dengan menggunakan FDM (Frequency Division Multiplex) atau
synchronous TDM (Time Division Multiplex).
Routing a dan b koneksi dalam satu buah end office, sedangkan c dan d koneksi yang
lebih kompleks. Lebih disukai menggunakan dynamic routing daripada static routing
dikarenakan kondisi traffic yang makin kompleks dan lebih fleksibel. Adapun dalam kelas-kelas
dalam dynamic routing adalah sebagai berikut :
1. Alternate Routing Adalah routing-routing pilihan yang dapat digunakan antara dua
end office. Tiap switch diberikan sejumlah route untuk mencapai tiap tujuan. Jika
hanya ada satu route dalam tiap pasang source-destination, ini disebut dengan fixed
alternate routing. Yang lebih umum digunakan adalah dynamic alternate routing.
Routing decision didasari atas status current traffic (akan ditolak jika sibuk) dan
historical traffic patterns (urutan-urutan route yang diinginkan).
2. Adaptive Routing Didesain untuk memfungsikan switch dalam mengubah bentuk
traffic pada sebuah jaringan. Situasi seperti ini, switch yang ada saling bertukar
informasi untuk mempelajari kondisi jaringan switch switch switch Trunk Trunk a b c
d sehingga tipe routing ini lebih efisien daripada alternate routing dalam hal
resourcing jaringan.
DTM (Dynamic Traffic Management) yang dikembangkan oleh Northern Telecom
menggunakan central network untuk mencari the best alternate route bergantung dari congestion
(kepadatan) dalam jaringan tersebut. Central controller mengumpulkan status data dari tiap
switch untuk mencari alternate route yang diinginkan.
Jaringan dengan menggunakan circuit-switched adalah didesain untuk voice traffic.
Walaupun demikian, circuit-switched network juga digunakan dalam komunikasi data dimana
akan terjadi :
- untuk terminal-to-host data connection, waktu pada line terbuang percuma. Jadi
komunikasi data akan tidak efisien jika menggunakan circuit-switched network.
- koneksi menyediakan rate yang konstan. Jadi device yang saling terhubung
mempunyai rate yang sama saat transmit atau receiving data. Ini membatasi utilitas
dalam jaringan yang banyak terdapat variasi komputer dan terminal.
2.2 Message switching
2.2.1 Pengertian Message switching.
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara
devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu
connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete,
connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan
button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan
mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat
alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim
message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
Dengan menggunakan mesaage switching pengguna dapat saling berhubungan melalui
sirkuit switching. Data yang dikrim mempunyai alamat tujuan, sebagai contoh :
- E-mail (Electronic mail), SMS, MMS dan memo-memo yang menggunakan jaringan
komputer
Komunikasi yang terjadi pada message switching ini adalah terminal-terminal dapat
menghubungi central komputer dan message data di simpan pad storage device (penyimpanan
data). Biaya message switching ini akan mahal jika jaringan yang terhubung sedikit. Biaya akan
menjadi murah apabila jaringannya menjadi lebih besar dan banyak menggunakan terminal-
terminal komputer (pengguna).
2.2.2 Konsep kerja Message Switching
Gambar dibawah menunjukkan jaringan message switching, dimana seluruh data
melewati jalur yang sama, sehingga hanya satu jalur saja yang dipakai dalam mengirim data
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara
devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu
connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete,
connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita
menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail
server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail
server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan
mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
Keuntungan untuk Message Switching adalah:
- saluran Data dibagi di antara perangkat komunikasi meningkatkan penggunaan
bandwidth.
- Pesan dapat disimpan sementara pada switch pesan, ketika kemacetan jaringan
menjadi masalah.
- Prioritas dapat digunakan untuk mengatur lalu lintas jaringan.
- Broadcast pengalamatan menggunakan bandwidth lebih efisien karena pesan
yang dikirimkan ke beberapa tujuan.
2.3 Packet Switching
2.3.1 Pengertian Packet Switching
Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam
packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi
beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data
tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber
dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan
diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.
Packet Switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data
dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang
disebutpaket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke
tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik
berikutnya.
Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim
untuk diteruskan ke stasiun penerima. Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-
bagi ke dalam paket-paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk
dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari
user dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui
jaringan dan mencapai alamat tujuan. Umumnya header berisi :
- Source (sender’s) address
- Destination (recipient’s) address
- Packet size
- Sequence number
- Error checking information
Prinsip Dasar Packet Switching Sebelum dikirim, Informasi disegmentasi (paketisasi)
terlebih dahulu.
Tiap paket dikirim tanpa dibangun koneksi ke tempat tujuan terlebih dahulu, sehigga tiap paket
sangat mungkin menempuh rute yang berbeda.
Karena perbedaan rute, kemungkin paket sampai di tempat tujuan tidak berurut. Di tempat tujuan
paket diurut kembali (reassemble) seperti urutan aslinya, baru kemudian disajikan
(dipresentasikan). Beberapa keuntungan yang diperoleh dari packet switching :
1. Efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare secara dinamis
oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara
kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan
terlebih dahulu menggunakan time-division multiplexing.
2. Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang
berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket.
3. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak
permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet
switchied network, paket masih dapat diterima akan tetapi delay delivery bertambah.
4. Prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempunyai sejumlah queued packet
untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas yang
lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-priority
packets.
Packet Switching Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss
packet, dan throughput. Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:
- Public data network
- Frame relay
- Internet (connectionless)
- LAN (connectionless)
Contoh packet swithing :
2.3.2 Konsep kerja Packet switching
Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket-paket
kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan
dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user dan info control. Info
control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai
alamat tujuan. Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet Switching, yaitu:
1. Datagram
Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen. Jika host A megirim
dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat
menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua
paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda Paket-paket tersebut disebut
datagram,Implikasi dari switching paket datagram :
– Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda ketika dikirimkan
– Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap
Kelebihan Datagram Packet Switching:
– Tidak ada waktu call setup
– Adaptasi yang cepat jika terjadi congestion/network overload.
– Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure
Kelemahan Datagram Packet Switching:
– Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya.
– Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di setiap node
– Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang dating
2. Virtual Switching
Virtual circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket
switching. Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket. Seluruh paket dari satu
deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit). Urutan
paket yang dikirimkan dijamin diterima oleh penerima. Paket-paket dari virtual circuit
yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving. Pengirim data dengan virtual
circuit melalui 3 fase :
- Penetapan VC
- Pentransferan data
- Pemutusan VC
Kelebihan Virtual Circuit Packet Switching:
– Kedatangan paket sesuai urutannya.
– Terdapat mekanisme error control.
– Penetapan satu rute untuk satu koneksi.
– Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang dating
Kelemahan Virtual Circuit Packet Switching:
– Adanya delay saat connection setup.
– Adaptasi terhadap node failure kurang baik.
– Adaptasi terhadap network overload kurang baik
3. Perbedaan Datagram dan Virtual Circuit:
Datagram (Connectionless)
– Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap
– Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node
– Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat
menggunakan rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur.
– Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node
yang gagal
Virtual Circuit (Connection Oriented)
– Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data
– Setiap paket memiliki VC identifier.
– Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
– Semua paket akan melalui rute yang sama
– Apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat
node tersebut akan lenyap
BAB IIIKESIMPULAN
1. Circuit Switching adalah Jenis Koneksi temporer yang dibentuk antara dua titik (two
points). Ketika proses berlangsung, jalur temporer tadi akan tetap dipertahankan hingga
koneksi selesai. Data dipecah-pecah menjadi paket-paket kecil dan kemudian dikirim
melalui jalur tetap.
2. Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara
devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat
suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini
complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi
proses tersebut.
3. Packet Switching adalah sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam
jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah
node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan
mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar
potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui
saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda
melalui router.
DAFTAR PUSTAKA
https://noflinkasipa.files.wordpress.com/2012/06/switching-dan-signalling-noflin.pdfhttp://achmadrifqi05.blogspot.co.id/2013/11/circuit-switching-packet-switching-dan.htmlhttp://irham93.blogspot.co.id/2013/06/perbedaan-prinsip-kerja-packet.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Circuit_switchinghttps://id.wikipedia.org/wiki/Sambungan_pakethttps://sekaranindya.wordpress.com/2013/02/25/teknik-switching/http://joe-q-kernel08.blogspot.co.id/2010/01/message-switching.html