1426328377

1
NU Online Riset: Manusia bukan Hasil Evolusi Kera Selasa, 06/10/2009 10:03 California, NU Online Satu tim ilmuwan internasional pekan ini melaporkan bahwa kerangka manusia purba yang hidup 4,4 juta tahun lalu memperlihatkan manusia tak berevolusi dari nenek moyang mirip kera. Penyelidikan selama 17 tahun tersebut menelusuri kerangka yang sangat rapuh 'kera darat' kecil yang ditemukan di wilayah Afar, Ethiopia. Hasil temuan itu dibeberkan dalam jurnal Science terbitan Jumat (2/10). Sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua, jurnal itu juga berisi 11 berkas mengenai temuan tersebut. Fosil yang diberi nama panggilan Ardi itu adalah kerangka paling tua yang dikenal dari cabang manusia dari pohon keluarga primata. Cabang tersebut meliputi Homosapiens serta spesies yang lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan kera dan bonobo. Temuan itu memberi pengertian baru mengenai bagaimana hominid --keluarga kera besar yang terdiri atas manusia, simpanse, gorila dan orang-utan-- mungkin telah muncul dari satu nenek moyang monyet. Sampai ditemukannya Ardi, tahap paling awal yang diketahui mengenai evolusi manusia adalah Australopithecus atau 'manusia kera' yang berotak kecil dan sepenuhnya berkaki dua yang hidup antara empat juta dan satu juta tahun lalu. Fosil Australopithecus yang paling terkenal adalah Lucy, yang berumur dari 3,2 juta tahun, yang namaya diambil dari lagu Beatles berjudul Lucy in the Sky with Diamonds. Lucy ditemukan pada 1974 di tempat sekitar 45 mil dari tempat Ardi belakangan. Kerangka Ardi dan kerangka Ardipithecus ramidus, yang berkaitan, lebih tua dan lebih primitif dibandingkan dengan Australopithecus. Setelah temuan Lucy, ada perkiraan bahwa ketika kerangka hominid terdahulu ditemukan dan semua itu akan berkumpul jadi anatomi mirip simpanse, berdasarkan kesamaan genetika manusia dan kera. Namun fosil Ardipithecus ramidus tidak mendukung dugaan itu. Kerangka Ardi cukup lengkap --tengkorak, gigi, tulang panggul, kaki, paha, lengan dan tangan-- untuk memperkirakan tinggi dan berat tubuhnya. Ardi berjalan dengan dua kaki di tanah, tapi memanjat dan banyak menghabiskan waktu di pohon serta tergolong pemangsa segala. Sesuatu yang mengejutkan ialah Ardi dan temannya tidak memiliki bagian tubuh seperti kera atau gorila, tapi lebih mirip dengan kera yang punah atau bahkan monyet. Kedua tangannya juga tidak mirip dengan simpanse atau gorila, tapi lebih berkaitan dengan kera yang punah sebelumnya. Banyak ilmuwan mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa hominid dan kera Afrika, masing-masing, memiliki jalur evolusi yang berbeda. "Temuan (Charles) Darwin sangat bijaksana mengenai masalah ini," kata Tim White, dari University of California Berkeley, yang membantu memimpin tim penelitian tersebut. Menurut dia, Darwin mengatakan bahwa penarikan kesimpulan soal itu memang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. "Yah, pada 4,4 juta tahun lalu, kita menemukan sesuatu yang sangat dekat dengan itu," kata White. (ant/mad)

Upload: dian-fairuza

Post on 14-Sep-2015

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bbbb

TRANSCRIPT

  • NU OnlineRiset: Manusia bukan Hasil Evolusi KeraSelasa, 06/10/2009 10:03California, NU Online

    Satu tim ilmuwan internasional pekan ini melaporkan bahwa kerangka manusia purba yang hidup 4,4 juta tahun lalu

    memperlihatkan manusia tak berevolusi dari nenek moyang mirip kera. Penyelidikan selama 17 tahun tersebut menelusuri

    kerangka yang sangat rapuh 'kera darat' kecil yang ditemukan di wilayah Afar, Ethiopia. Hasil temuan itu dibeberkan dalam

    jurnal Science terbitan Jumat (2/10).

    Sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua, jurnal itu juga berisi 11 berkas mengenai temuan tersebut. Fosil yang

    diberi nama panggilan Ardi itu adalah kerangka paling tua yang dikenal dari cabang manusia dari pohon keluarga primata.

    Cabang tersebut meliputi Homosapiens serta spesies yang lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan kera dan bonobo.

    Temuan itu memberi pengertian baru mengenai bagaimana hominid --keluarga kera besar yang terdiri atas manusia, simpanse,

    gorila dan orang-utan-- mungkin telah muncul dari satu nenek moyang monyet. Sampai ditemukannya Ardi, tahap paling awal

    yang diketahui mengenai evolusi manusia adalah Australopithecus atau 'manusia kera' yang berotak kecil dan sepenuhnya

    berkaki dua yang hidup antara empat juta dan satu juta tahun lalu.

    Fosil Australopithecus yang paling terkenal adalah Lucy, yang berumur dari 3,2 juta tahun, yang namaya diambil dari lagu

    Beatles berjudul Lucy in the Sky with Diamonds. Lucy ditemukan pada 1974 di tempat sekitar 45 mil dari tempat Ardi

    belakangan. Kerangka Ardi dan kerangka Ardipithecus ramidus, yang berkaitan, lebih tua dan lebih primitif dibandingkan

    dengan Australopithecus.

    Setelah temuan Lucy, ada perkiraan bahwa ketika kerangka hominid terdahulu ditemukan dan semua itu akan berkumpul jadi

    anatomi mirip simpanse, berdasarkan kesamaan genetika manusia dan kera. Namun fosil Ardipithecus ramidus tidak

    mendukung dugaan itu.

    Kerangka Ardi cukup lengkap --tengkorak, gigi, tulang panggul, kaki, paha, lengan dan tangan-- untuk memperkirakan tinggi

    dan berat tubuhnya. Ardi berjalan dengan dua kaki di tanah, tapi memanjat dan banyak menghabiskan waktu di pohon serta

    tergolong pemangsa segala.

    Sesuatu yang mengejutkan ialah Ardi dan temannya tidak memiliki bagian tubuh seperti kera atau gorila, tapi lebih mirip

    dengan kera yang punah atau bahkan monyet. Kedua tangannya juga tidak mirip dengan simpanse atau gorila, tapi lebih

    berkaitan dengan kera yang punah sebelumnya.

    Banyak ilmuwan mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa hominid dan kera Afrika, masing-masing, memiliki jalur evolusi

    yang berbeda. "Temuan (Charles) Darwin sangat bijaksana mengenai masalah ini," kata Tim White, dari University of

    California Berkeley, yang membantu memimpin tim penelitian tersebut.

    Menurut dia, Darwin mengatakan bahwa penarikan kesimpulan soal itu memang harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

    "Yah, pada 4,4 juta tahun lalu, kita menemukan sesuatu yang sangat dekat dengan itu," kata White. (ant/mad)