17. sterilisasi dan desinfeksi
DESCRIPTION
,TRANSCRIPT
STERILISASI & DESINFEKSI
Pratami Adityaningsari
Bag. Mikrobiologi
DEFINISI • ANTISEPTIS,
mencegah pertumbuhan atau aktivitas
mikroorganisme baik dengan cara menghambat
atau membunuh.
dipakai untuk zat-zat kimia terhadap jaringan
tubuh.
• ANTISEPTIK
DEFINISI • DESINFEKSI,
membunuh organisme-organisme patogen
(kecuali spora kuman) dengan cara fisik atau
kimia
dilakukan terhadap benda mati.
• DESINFEKTAN
• STERILISASI
setiap proses (kimia/fisika) yang membunuh
semua bentuk hidup terutama mikroorganisme.
DEFINISI
• -sid
akhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia yang dipakai mempu membunuh.
-statik
akhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia yang dipakai mampu mencegah pertumbuhan organisme tapi tidak membunuhnya.
ANTISEPTIK KIMIA
• Golongan Alkohol & Fenol
• Golongan Halogen
• Golongan Peroksida
• Golongan Penurun tegangan permukaan
• Golongan zat warna
• Logam-logam berat
• Gas-gas lainnya
Golongan Alkohol & Fenol
• Alkohol adalah zat yang paling efektif dan dapat diandalkan untuk sterilisasi dan desinfeksi.
• Alkohol dapat mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi.
• Konsentrasi 70% sangat baik, dibawah 50% atau diatas 90% tidak ada efeknya.
Golongan Alkohol & Fenol
• Mekanisme kerjanya fenol adalah dengan cara mempresipitasikan protein secara aktif dan merusak membran sel dengan menurunkan tegangan permukaan.
• Konsentrasi 2% saja sudah dapat membunuh kuman.
Golongan Halogen
• Larutan klorin (atau biasanya hipoklorit, ClO-) dipakai untuk desinfeksi dan menghilangkan bau.
• Iodium bersifat sangat antiseptik, efektif juga untuk protozoa (amuba penyebab disentri)
• Aman untuk kulit, tetapi pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan alergi pada kulit.
Golongan peroksida
• Antiseptik efektif dan nontoksik
2 H2O2 2 H2O + O2
• Konsentrasi: – 0,3-6,0% : desinfeksi
– 6,0-25,0% : sterilisasi
– 0,1% dalam susu pada suhu 54oC dapat mengurangi kuman sampai 99,99%
– 10% : dapat membunuh virus dan spora
– 3%: untuk mencuci luka pada kuman aerob.
Detergen
• Merupakan senyawa penurun tegangan permukaan memiliki struktur bipolar.
Zat Warna
• Beberapa macam zat warna terbukti dapat menghambat pertumbuhan kuman (bakteriostatik)
• Derivat akridin & rosanilin
• Mekanisme kerjanya diduga menghambat DNA sehingga ada kemungkinan juga bahaya terhadap manusia.
Logam Berat
• Dapat mempresipitasikan (menggumpalkan) enzim-enzim atau protein esensial lainnya.
• Biasanya: Hg, Ag, As, Zn, dan Cu.
• HgCl2 untuk luka-luka kecil • AgNO3 infeksi gonokokus
• As2O4 sifilis, infeksi protozoa
• ZnO infeksi kuman atau jamur
STERILISASI GAS (cont.)
• Etilen Oksida (ETO)
zat pengalkil yang dapat membunuh sel.
• Diperlukan pemaparan selama semalam pada ETO 12%.
STERILISASI GAS
• Uap Formaldehid
larutan formalin (formaldehid 37%) dipanaskan maka akan tumbul uap formaldehid yang dapat membunuh spora
• Beta Propiolakton (BPL)
stabil pada suhu dibawah titik beku.
Digunakan untuk mensterilisasikan vaksin, jaringan dan sera.
BPL uap non toksik, BPL cair bersifat karsinogenik.
STERILISASI SECARA FISIKA
• Sterilisasi panas
• Sterilisasi radiasi
• Sterilisasi penyaringan
Sterilisasi Panas
• Ada dua macam cara pemanasan yaitu panas basah dan panas kering.
• Panas basah membunuh kuma dengan cara mendenaturasi protein.
• Panas kering membunuh kuman dengan cara mengoksidasi.
Pemanasan Basah
• Otoklaf
Tekanan 1,5 atm; suhu 121oC; waktu 10-20 menit.
• Merebus
suhu 100oC; waktu rebus selama 15 menit.
• Pasteurisasi
suhu 65oC; selama 3 hari.
Pemanasan Kering
• Pembakaran
sterilisasi yang 100% efektif.
sangat terbatas pada penggunaannya (hanya pada alat besi atau kaca bagian luar)
• Sterilisasi udara panas
alat-alat ditempatkan dalam oven bersuhu 160-180oC selama 1-2 jam.
Sterilisasi ini baik untuk alat-alat laboratorium: kaca petri, pipet, pinset, tabung, labu, dll
Sterilisasi Radiasi
• Mikroorganisme dapat dibunuh dengan penyinaran ultra ungu (lamda 220-290 nm). Radiasi yang paling efektif adalah 253,7 nm.
• Mekanisme kerjanya adalah membuat fibrasi pada DNA sehingga membentuk dimer timin dan mutasi lainnya.
• Karena daya penetrasi rendah alat harus diletakkan dekat dengan sumber sinar.
• Jauhkan dari mata sangat peka rusak permanen
Sterilisasi Penyaringan
• Dengan cara mengalirkan cairan atau gas melalui suatu bahan penyaring yang memiliki pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme.
• tidak dapat menahan virus
• Dilakukan untuk menyaring substansi yang peka terhadap suhu.
Sterilisasi Penyaringan Cairan
• Menggunakan filter
• Saringan Seitz filter yang dilengkapi asbestos
• Saringan Berkefeld terbuat dari tanah diatome
• Saringan Chamberland terbuat dari porselen
• Fritted glass filter terbuat dari serbuk gelas
Sterilisasi Penyaringan Gas
• Untuk menyaring udari dari cemaran mikroba biasanya digunakan kapas kering.
• Kapas basah dapat ditembus mikroba.
• Laminar flow bench untuk mencegah pemcemaran kuman pada waktu menuang perbenihan.
Sifat-sifat antibiotika
• Menghambat/membunuh patogen tanpa merusak host
• Bersifat bakterisid & bukan bakteriostatik • Tidak menyebabkan resistensi pada kuman • Berspektrum luas • Tidak bersifat alergenik atau efek samping pada
penggunaan lama • Efektif dalam plasma, cairan, atau eksudat • Larut dalam air • Cepat dicapai dan bertahan cukup lama
DEFINISI • ANTIMIKROBA
obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia. Batasannya adalah jasad renik yang tidak termasuk parasit.
• ANTIBIOTIK
zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.
MEKANISME KERJA
• Menghambat metabolisme sel mikroba.
• Menghambat sintesis dinding sel.
• Mengganggu keutuhan dinding sel.
• Menghambat sintesis protein sel mikroba.
• Menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba.
Menghambat metabolisme sel mikroba
• Sulfonamid, trimetoprim, asam p-aminosalisilat, dan sulfon.
• Mikroba membutuhkan asam folat untuk kelangsungan hidupnya.
• Mikroba membuat sendiri asam folatnya dari PABA
• Sulfon bersaing dengan PABA sehingga terbentuk metabolit nonfungsional Mikroba mati.
Menghambat sintesis dinding sel mikroba
• Penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin, sikloserin.
• Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan yaitu suatu kompleks polimer mukopeptida (glikopeptida)
Menghambat keutuhan membran sel mikroba
• Polimiksin, polien.
• Dapat merusak membran sel mikroba.
• Efektif untuk Gram negatif
Menghambat sintesis protein sel mikroba
• Aminoglikosida, makrolida, linkomisin, tetrasiklin, kloramfenikol.
• Untuk kehidupan mikroba perlu mensintesis protein
• Sintesis berlangsung di ribosom, mRNA, tRNA
Menghambat sintesis asam nukleat
• Rifampisin, kuinolon
• Mekanisme kerjanya menghambat sintesisn RNA
RESISTENSI
MEKANISME :
• Obat tidak dapat mencapai tempat kerjanya
• Inaktivasi obat
• Mikroba merubah tempat ikatan