177154319-ringkasan-radiologi
TRANSCRIPT
Ringkasan Radiologi
No. Kelainan Paru Keterangan Radiologis
1. Bronkitis kronis Peradangan pada bronkus.
Tanda klinis: Akut: demam (+), batuk produktif (+).
Kronis: iritasi bronkial penambahan sekresi dan batuk produktif (+), sputum (+), setiap hari selama se<< 3 bln berturut-turut dalam 1 thn, dan paling sedikit selama 2 tahun berturut-turut.
Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: Corakan bronkovaskuler bertambah (+) atau
meningkat (+) terutama di daerah basal, Trans line (seperti jalan kereta gambaran
bronkus yang terpotong secara longitudinal) (+),
Air bronkogram (bronkus yang terpotong secara transversal) (+),
Infiltrat peribronkial (+), Diafragma mendatar (+), Jika emfisema (+): hiperlusensi paru bilateral
(+), diafragma letak rendah (dibawah VThX) dan mendatar (+),
Jantung tear drop (+): sudut kardiofrenikus sinister lancip (+), SIC melebar (daerah basis SIC X-XI) (+).
Secara radiologis ada 3 kategori: Ringan:
Corakan paru ramai di bagian basal
Sedang:Corakan paru ramai di bagian basal + emfisema, kadang + bronkiektasis di parakardial kanan dan kiri hiperaerasi (+), diafragma mendatar (+),
Berat: Emfisema + bronkiektasis + komplikasi cor pulmonal (CPC)
2. Bronkiektasis Suatu keadaan bronkus atau bronkiolus yang melebar kehilangan sifat elastisitas dinding otot bronkus obstruksi dan peradangan kronis.
Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: Corakan bronkovaskuler kasar (+), biasanya
di lap. bawah paru, Garis-garis translusen yang panjang menuju
hilus dengan bayangan konsolidasi disekitarnya (+) peradangan sekunder,
Bulatan-bulatan translusen sarang tawon (honey comb appearance) (+),
Kista-kista translusen berisi cairan (air-fluid level) bentuk seperti bulan sabit (konkaf konveks) (+) peradangan sekunder,
Hiperinflasi paru (+) (kadang-kadang).
3. Pneumonia Radang paru bakteri, virus, protozoa, bahan kimia, lesi kanker dan radiasi ion.
Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: Air space pneumonia:
Hilus tidak melebar Sefalisasi PD (-) Infiltrat diparenkim paru perifer yang
semiopak (+), homogen tipis seperti awan (+), berbatas tegas (+), bagian perifer lebih opak dibanding bagian sentral (+),
1
Air bronkogram (+), Pelebaran dinding bronkiolus (+).
Bronkopneummonia: Hilus tidak melebar Sefalisasi PD (-) Infiltrat peribronkial yang semiopak (+),
inhomogen di daerah hilus (+) batas jantung menghilang (silhoutte sign) (+),
Air bronkogram (+) Nekrosis (+) (kadang-kadang), Kavitasi (+) (kadang-kadang),
Pneumonia interstitiel: Pola linier atau retikuler di parenkim paru
(+) Densitas noduler yang kecil (+)
penebalan jar. Interstitiel.
4. Pneumonia Suatu reaksi inflamasi paru, dapat terjadi baik sebagai infeksi primer pd paru atau infeksi sekunder akibat obstruksi bronkus.
Tipe: Pneumonia:
Pneumonia primerPneumonia sekunder
Pneumonia lobaris inflamasi pd satu lobus
Bronkopneumonia daerah konsolidasi multifokal bilateral
Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: Tampak peningkatan densitas dgn eksudat
dan cairan inflamasi yang menempati ruang alveolus (+)
Konsolidasi (+) Bronkogram udara (+)
2
5. TB Paru Infeksi nekrotik dengan gambaran patologi khas tuberkel akibat infeksi bakteri m. tuberculosis.
Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: TB primer:
Bercak semiopak di suprahiler, perihiler, parakardial dengan batas tegas (+),
Pembesaran limfonodus di Inn, hilus, Inn. Parabronkial, Inn. Paratektal (+),
Fase lanjut: garis-garis fibrosis berupa garis-garis berjalan radier dari hilus ke arah luar (+), kalsifikasi di Inn. Hilus (+), sinus costophrenicus tumpul (+), pericardial efusion (+), atelektasis perihiler (+),
TB postprimer: Hilus melebar Sefalisasi PD (+) Diafragma kadang mendatar Bercak semiopak amorf seperti kapas
batas tegas di infraklavikula (infiltrat) (+),
Densitas inhomogen amorf di apeks dan basis paru (fibroeksudatif) (+),
Garis-garis fibrosis (+), Tenting diaphragm (+), Kaverna bentuk bulat atau oval (+), Bulatan opak, batas tegas, tepi ireguler,
inhomogen didalamnya terdapat kalsifikasi amorf (tuberkel/tuberkuloma) (+).
6. Emfisema Suatu keadaan dimana paru lebih banyak berisi udara sehingga ukuran paru bertamba baik anteroposterior maupun ukuran paru secara vertikal ke arah diafragma.
Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: Jantung: bayangan yang tipis, panjang dan
sempit (+) Hiperlusensi di kedua paru (+) Volume paru meningkat (+) Diafragma letak rendah dan mendatar (+) Corakan jaringan paru tampak lebih jelas (+) Bentuk dada barrel chest (+)
7. Pneumotoraks Adanya udara dalam rongga pleura dimana masuknua udara ke dalam rongga pleura.
Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: Tepi paru tampak garis putih tipis pada tepi
paru pleura visceral (+) Tidak tampak corakan paru antara tepi paru
dan dinding dada Tampak pergeseran mediastinum superior
kontralateral tension pneumotoraks (+) Paru tampak bayangan radiolusen tanpa
struktur jaringan paru (+) Paru kolaps dan tampak menekan ke arah
hilus (+) Jantung terdorong ke arah lain yang
berlawanan (+) Spatium intercostal melebar (+)
3
Diafragma mendatar dan tertekan ke bawah (+)
8. Efusi pleura Suatu kumpulan cairan pada ruang antara lapisan parietal dan viseral dari pleura, berisi cairan serosa, namun juga dapat mengendap bahan lainnya.
Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: Lesi opak/perselubungan homogen menutupi
struktur paru bawah yang relatif radioopak dengan permukaan atas cekung, berjalan dari lateral atas ke arah medial bawah (meniscus sign), umumnya dengan densitas yang sama dengan bayangan jantung (+)
Garis diafragma menghilang (+) Gambaran paru atau bronkus tidak tampak
(+) Batas atas cekung dengan level tertinggi pada
aksila (+) Volume paru menurun (+) Retraksi mediastinum ke arah sentral/hilus
atau mendorong ke arah kontralateral (efusi pleura > 300 ml) (+)
Sinus kostofrenikus tumpul (cairan 100-200 ml atau < 300 ml) (+)
9. Penebalan pleura
Penimbunan jaringan ikat kalsifikasi (schwarte)
Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: Garis-garis densitas tinggi yang tidak teratur
atau kalsifikasi (+) Sinus kostofrenikus tumpul (+) Biasanya terjadi di lapangan paru bagian
bawah (+)
10. Pleuritis Foto thorax PA posisi erek: Gambaran: Akut:
Penebalan pleura (+) Cairan dalam rongga pleura sedikit (+) Diafragma letak tinggi (+)
Kronik: Penebalan pleura yang tidak teratur antara
dinding iga samping dengan jaringan paru (+)
Penarikan diafragma ke atas (+) Kalsifikasi pleura (schwarte) (+)
11. Sinusitis Foto polos SPN, posisi water’s: Gambaran: Tampak perselubungan semiopak
homogen/inhomogen pada satu atau lebih SPN akibat penebalan mukosa dan submukosa (+)
Penebalan mukosa (> 5mm) Air fluid level (kadang-kadang) Penebalan dinding sinus dengan gambaran
sklerotik (kasus kronik)
4
12. Ileus obstruktif BNO / Bariun enema / Colon in loop3 posisi: supine/erek, setengah duduk, LLD.Gambaran: Dilatasi usus di proksimal sumbatan (+) Kolaps usus di distal sumbatan (+) Penebalan dinding usus halus yang dilatasi
herring bone appearance (+) Air fluid level yang pendek-pendek berbentuk
seperti tangga (step ladder appearance) di usus halus (+)
Pelebaran usus halus lebih dominan (+) Distribusi udara tidak sampai ke distal (+) Kaliber dilatasi usus berbeda (+) Distensi usus besar (+)
13. Ileus paralitik BNO / Bariun enema / Colon in loop3 posisi: supine/erek, setengah duduk, LLD.Gambaran: Dilatasi usus menyeluruh dari gaster sampai
dengan rektum (+) Kaliber dilatasi usus sama (+) Penebalan dinding usus halus herring bone
appearance (+) Air fluid level tampak seperti tangga (step
ladder appearance) di usus halus (+) Air fluid level panjang-panjang di usus besar
(+) Distribusi udara sampai ke distal (+)
14. Peritonitis BNO 3 posisi: supine/erek, setengah duduk, LLD.Gambaran: Asites (+) Gambaran abdomen mengabur ground
glass appearance (+) Pre peritoneal fat line menghilang (+) Dilatasi usus menyeluruh dari gaster sampai
dengan sigmoid herring bone appearance pada usus halus (+)
Air fluid level pendek-pendek step ladder appearance di usus halus (+)
Air fluid level panjang-panjang diusus besar (+)
Posisi: Erek / duduk (AP):
Tampak gambaran semilunar shadow akibat udara bebas pada cavum abdomen yang terkumpul dibawah diafragma.
Supine (AP): Tampak udara bebas terdistribusi merata di rongga abdomen dengan football sign dan bila asites terkumpulnya usus ditengah abdomen
LLD (AP):
5
Tampak udara bebas terdistribusi di bagian tertinggi dari cavum abdomen
15. BPH Pembesaran kelenjar prostat non-neoplastik
Foto polos Pelvis / Cystografi (AP) Gambaran: Kalsifikasi prostat (+) Bayangan jaringan lunak (+) Filling defect di dasar VU bentuk bulat,
jumlah single, batas tegas, tepi reguler, ukuran 5 cm (+)
Penyempitan lumen uretra pars prostatika Gambaran fish hookis (J shape) pada ujung
bawah ureter (+)
16. Spondilolistesis Foto polos V. Thoracolumbosacral (AP/Lat.)Gambaran: Terpelesetnya vertebra proyeksi lat. (+) Rongga diskus menghilang (+) Paling sering pada L4-L5 dan L5-S1(+)
17. Spondilosis Lumbalis
Foto polos V. Thoracolumbosacral (AP/Lat.)Gambaran: Skelrotik (+) Osteofit (+) / bone spur (+) Diskus tidak tampak kelainan Porotik (+)
18. Spondilodiskitis Foto polos V. Thoracolumbosacral (AP/Lat.)Gambaran: Diskus menyempit / melebar (+) Lesi skelrotik (+) Paravertebral mass / gibbus (+) Hiperkifosis (+) Irreguler mass (+) Destruksi tulang (+)
19. Spondilitis Foto polos V. Thoracolumbosacral (AP/Lat.)Gambaran: Paravertebral mass / gibbus (+) Diskus tidak tampak kelainan
20. Diskitis Foto polos V. Thoracolumbosacral (AP/Lat.)Gambaran: Spondilo tidak tampak kelainan Diskus melebar / menyempit (+)
6