180600695 laporan praktikum prosman mesin cnc docx
DESCRIPTION
freeTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
MODUL IV PROSES FRAIS (CNC)
Disusun oleh :
Nama : 1. Adim Ardiansyah (3333120001)
2. Nuhman (3333120629)
3. Nurmalita Nastiti (3333121223)
4. YesicaYanuarti (3333121355)
Kelompok : I
Asisten : Muhammad Kholis Majid HN (L0110000)
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan dengan judul ”Mesin Frais (CNC)” ini tepat pada
waktunya.
Terimakasih pula penulis sampaikan pada seluruh pihak yang membantu
penyelesaian laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung dan
bagaimanapun bentuk bantuannya.
Laporan ini merupakan laporan mingguan praktikum Proses Manufaktur di
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Sadar akan segala kekurangan yang ada, maka berbagai bentuk kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Besar harapan kami semoga laporan ini
bermanfaat bagi banyak orang.
Cilegon, September 2013
Penyusun
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah diperiksa secara seksama dan telah menyelesaikan dengan baik maka
laporan ini (sudah/belum) memenuhi syarat sebagai laporan akhir praktikum Proses
Manufaktur dan dapat disajikan untuk dikumpulkan dan dinilai.
Nama : 1. Adim Ardiansyah (3333120001)
2. Nuhman (3333120629)
3. Nurmalita Nastiti (3333121223)
4. YesicaYanuarti (3333121355)
Kelompok : I
Cilegon, 17 September 2013
Menyetujui,
Muha m mad Kholis Majid HN (L0110000)
iii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... v
BAB I LANDASAN TEORI
1.1. Mesin Frais .................................................................................................. 1
1.1.1. Definisi Mesin Frais ............................................................................... 1
1.1.2. Gambar Mesin frais ................................................................................ 3
BAB II PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
2.1. SOP (Standard Operational Procedure) ..................................................... 5
2.1.1. SOP (Standard Operational Procedure) Mesin Frais ............................ 5
2.1.1.1. Langkah Persiapan .......................................................................... 5
2.1.1.2. Langkah Pelaksanaan Pengerjaan ................................................... 5
2.1.1.3. Langkah Perawatan ......................................................................... 6
2.2. Gambar 3D Produk ..................................................................................... 8
2.2.1. Gambar Komponen Sayap Bawah ....................................................... 8
2.3. FPC (Flow Process Chart) .......................................................................... 8
2.3.1. FPC Komponen Sayap Bawah ............................................................. 9
BAB III KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan .................................................................................................10
3.2. Saran ............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Tugas Pendahuluan
2. Blanko Percobaan
3. Progress Bimbingan
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Gambar Mesin CNC ................................................................................ I-3
Gambar 2.1 Gambar 3D Komponen Sayap Bawah .....................................................II-8
Gambar 2.2 Gambar FPC Komponen Sayap Bawah....................................................II-9
v
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1 Mesin Frais
1.1.1 Definisi Mesin Frais
Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam,
mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara
mekanis. Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan
lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis
dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan
permukaan dengan menggunakan mesin frais atau biasa juga disebut mesin
milling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas
bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena
selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian
dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan
benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin milling dapat
menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini
membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin
mata milling agar tidak cepat aus.
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja
menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter).
Mesin frais (Milling machine) merupakan salah satu mesin konvensional yang
mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar, sisi, tegak,
miring, bahkan alur roda gigi.
Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja
dengan menggunakan pisau milling (cutter). Dengan ini suatu mesin perkakas
yang mengerjakan benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar
pada poros utama mesin dan benda kerja di hantarkan ke pisau tersebut, baik
dalam arah horizontal, melintang, maupun vertikal. Pisau frais dipasang pada
vi
sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau
tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar
sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur
oleh operator mesin frais.
Mesin frais memiliki prinsp kerja yang spesifik yaitu pemotongan benda
kerja yang diam dengan meja yang bergerak menuju alat potong yang berputar.
Hal itu bertujuan menghasilan benda kerja dengan permukaan yang rata atau
bentuk – bentuk lain yang spesifik (profil, radius, silindris, dan lain – lain)
dengan ukuran dan kualitas tertentu.
Mesin frais ini memiliki beberapa jenis yang terdiri dari mesin frais tiang
dan lutut (column-and-knee), mesin frais hobbing (hobbing machines), mesin
frais pengulir (thread machines), mesin pengalur (spline machines) dan mesin
pembuat pasak (key milling machines). Adapun untuk produksi masal biasanya
dipergunakan jenis mesin frais banyak sumbu (multi spindles planer type) dan
meja yang bekerja secara berputar terus-menerus (continuous action-rotary
table) serta jenis mesin frais drum (drum type milling machines).
Selain jenis-jenis yang telah disebutkan ada juga beberapa macam mesin
frais yang biasa digunakan yang terdiri dari mesin frais horizontal atau bisa
disebut dengan mesin frais mendatar yang dapat digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan seperti mengfrais rata, mengfrais ulur, mengfrais roda gigi lurus,
mengfrais bentuk, dan membelah atau memotong. Ada juga mesin frais vertical
atau bisa disebut dengan mesin frais tegak yang dapat digunakan untuk
mengerjakan pekerjaan seperti mengfrais rata, mengfrais ulur, mengfrais bentuk,
membelah atau memotong, mengebor. Lalu ada mesin frais universal yang
merupakan salah satu mesin frais dengan kedudukan arbornya mendatar,
perubahan kearah vertikal dapat dilakukan dengan mengubah posisi arbor.
Gerakan meja dari mesin ini dapat ke arah memanjang, melintang, naik turun,
dan dapat diputar membuat sudut tertentu terhadap badan mesin. Yang lain lagi
ada juga mesin frais bed dan mesin frais duplex.
vii
1.1.2 Gambar Mesin Frais
Adapun gambar mesin frais sebagai berikut:
Gambar 1.1 Gambar Mesin CNC
Keterangan :
1. Monitor
2. Emergency Stop
3. Spindle
4. Mata Bor
5. Selang Oli
6. Ragum
7. Table
1.1.3 Deskripsi Komponen
Adapun komponen-komponen yang terdapat pada mesin frais berfungsi
sebagai berikut :
1. Monitor
Merupakan bagian pengendali yang dioperasikan oleh operator
viii
2
3
4
5
6
7
1
2. Emergency Stop
Berfungsi untuk menghentikan kerja CNC dalam hal darurat
3. Spindle
Spindle merupakan bagian paling penting dari mesin frais. Bagian ini
merupakan tempat mencekam alat potong. Spindle utama ini dibagi
lagi ke dalam tiga jenis yakni : Universal Spindle, vertical Spindle,
dan horizontal Spindle.
4. Mata Bor
Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang
rapih dan presisi
5. Selang Oli
Saluran yang menyemprotkan cairan pendingin agar scrub tidak
berantakan, disini cairan pendingin yang dimaksud adalah oli.
6. Ragum
Berfungsi untuk menjepit benda kerja selama proses berlangsung.
7. Table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau
benda kerja.
ix
BAB II
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
2.1 SOP (Standard Operational Procedure
SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. Tujuan dari SOP adalah:
a. Agar petugas / pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas /
pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
b. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
c. Untuk menghindari kegagalan / kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.
2.1.1 SOP (Standard Operational Procedure) mesin frais
Dalam menjalankan operasional mesin frais, diperlukan standar-standar
operasi prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk menghindari
kegagalan kesalahan, keraguan, sehingga dapat menghasilkan produk yang
memuaskan.
2.1.1.1 Langkah Persiapan
Adapun langkah persiapan dalam menggunakan mesin frais adalah:
1. Memeriksa kondisi mesin.
2. Memilih mata pahat sesuai yang dibutuhkan.
3. Membersihkan alur meja mesin frais.
4. Membersihkan dan periksa deviding head, apakah pada keping deviding
head telah tersedia lubang yang akan digunakan.
5. Memasang kepala pembagi pada meja.
2.1.1.2. Langkah Pelaksanaan Pengerjaan
Adapun langkah pelaksanaan pengerjaan pada mesin frais adalah:
1. Yakinkan bahwa kondisi sumber tenaga berfungsi dengan baik, semua
indikator berfungsi baik.
2. Yakinkan bahwa kondisi elemen-elemen mesin terpasang pada
tempatnya dan berfungsi sebagai unsur gerak mekanis untuk masing-
masing keperluan, misal perangkat / perlengkapan (attachment)
pengeboran, perangkat pengaluran, perangkat pembuat roda gigi,
perangkat pembuat bidang datar dan komplek.
x
3. Lakukan pemanasan (running maintenance) selama ± 5 s/d 10 menit,
agar semua komponen menyesuaikan gerakan dan semua pelumas
yang ada di bak pelumas sudah beredar melumasi elemen-elemen
mesin.
4. Jika pemanasan sudah cukup, pasang / jepit benda kerja pada ragum
penjepit yang sudah terpasang pada mesin, dengan posisi sesuai
dengan bentuk pengerjaan, dan yakinkan bahwa benda kerja sudah
terpasang dengan baik dan kuat.
5. Memilih elemen perangkat pengerjaan (attachment) yang akan
dipakai.
6. Kemudian pasang alat potong pada pemegangnya, kemudian lakukan
setting dengan benda kerjanya.
7. Melakukan proses pemotongan, dengan mengatur putaran spindel
(rpm), pemakanan (feed), serta kedalaman pemakanan (depth of cut).
8. Untuk menjaga keawetan mesin, pada waktu bekerja diwajibkan
selalu memeriksa / memberi pelumas pada elemen mesin yang
bergerak.
9. Jika sudah selesai digunakan mesin dibersihkan dari segala kotoran,
kemudian lumasi bagian-bagian yang perlu agar terbebas dari korosi
yang diakibatkan oleh oksidasi.
2.1.1.3 Langkah Perawatan
Adapun langkah perawatan untuk mesin frais terbagi menjadi 2. Yaitu
perawatan untuk setiap enam bulan dan perawatan setiap dua tahun. Untuk
perawatan setiap enam bulan diantaranya adalah:
1. Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek baut
pengikat bagian bawah.
2. Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan
pengikat silika gel
3. Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan
catat hasil pembacaan sebelum tutup kotak teminal dipasang
4. Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.
5. Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.
xi
6. Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari
bantalan. Periksa gerakan dan catat hasil yang terbaca sebelum
dipasang.
7. Bersihkan bantalan dengan dibilas oli.
8. Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udara
yang terlihat pada semua bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan
kopling motor.
Untuk perawatan setiap dua tahun diantaranya adalah:
1. Bersihkan bagian bawah motor dan tiup salurannya.
2. Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarm dan
rangkaiannya serata tandai kabel-kabel agar tidak rusak.
3. Lepaskan motor dari unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel
untuk pemeriksaan.
4. Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros
dari goresan. Cek kopling dan keausannya.
5. Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang
pelumasan dan saluran oli, apakah tersumbat.
6. Keluarkan motor dari tutupnya.
7. Cek bantalan gelindingnya dan ganti jika diperlukan.
8. Keluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnya
mengalami retak-retak.
9. Cek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara stator
dan rotor.
10. Bersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering dari
kompresor.
11. Hindarkan lilitan stator dari pengaruh pengaruh yang
menghanguskan isolasi dan balutan-balutan yang merusak.
12. Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan stator
sudah bersih.
13. Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.
14. Tempatakan motor pada dudukannnya dan luruskan kopling terhadap
unit yang di gerakkan dan catat hasilnya.
xii
15. Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.
16. Lepas semua hubungan kabel, tes motor dan kabel untuk tahanan
isolasi serta kontinuitasnya.
17. Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan
jika perlu perbaiki dengan pengering silika gel.
18. Cek bantalan motor yang diisi dengan oli yang ditentukan. Cek
motor dalam keadaan bebas, putarkan dengan tangan.
19. Jalankan motor tanpa kopling untuk mengecek putarannya dan
dengarkan suara bantalannya. Jika kondisinya sudah baik,
hubungkan kopling motor dengan unit yang digerakkan.
2.2 Gambar 3D Produk
2.2.1 Gambar Komponen Sayap Bawah
Pada praktikum ini telah dilakukan pembuatan komponen sayap bawah yang
gambar 3D nya seperti dibawah ini:
Gambar 2.1 Gambar 3D Komponen Sayap Bawah
xiii
2.3 FPC (Flow Process Chart)
2.3.1 FPC Komponen Sayap Bawah
Praktikum proses frais melalui tahapan prosedur seperti berikut:
Gambar 2.2 Gambar FPC Komponen Sayap Bawah
xiv
Dari hasil data yang diperoleh, terlihat jelas bahwa proses paling cepat yaitu
pada proses penggrindaan yang memakan waktu selama 150 detik, dan untuk
proses paling lambat yaitu pada proses penggurdian yang memakan waktu selama
1200 detik.
xv
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaaan pada praktikum Proses Manufaktur tentang proses
frais (CNC), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah
sebagai berikut:
a. Dalam proses frais ada tiga prinsip kerja yaitu pemotongan searah, berlawanan,
dan netral
b. Ada dua jenis mesin yang bisa digunakan pada proses frais yaitu mesin milling
konvensional dan mesin milling CNC
c. Adapun jenis-jenis alat potong pada mesin milling CNC yaitu, pisau mentel,
pisau alur, pisau frais gigi, pisau frais radius cekung, pisau frais radius
cembung, pisau frais alur T, pisau frais sudut, pisau jari, pisau frais muka dan
sisi, pisau frais pengasaran dan pisau frais gergaji.
d. Parameter pemotongan pada proses pegefraisan yaitu utaran spindle, gerak
makan dan kedalaman potong
e. Adapun cara untuk mengoperasikan kode CNC ada dua yaitu sistem absolut
dan sistem incremental, sedangkan fungsi-fungsi kode CNC adalah fungsi kode
G, fungsi kode M dan fungsi kode Alarm
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan untuk laboratorium sistem produksi pada
praktikum proses manufaktur adalah sebagai berikut:
a. Sebaiknya praktikan mempelajari software simulasi mesin milling CNC
b. Sebaiknya praktikan juga menambah wawasannya dengan mempelajari tutorial
terkait mesin milling CNC
c. Sebaiknya praktikan juga mempelajari kode-kode program sederhana pada
proses frais dengan mesin milling CNC
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Harun.1990.Alat-alatperkakas3(Pengerjaan Penyayatan).Jakarta.BinaCipta.
Priambodo, Bambang.1992. Teknologi Mekanik. Jakarta : Erlangga.
http://www.anneahira.com/mesin-frais-universal.htm
xvii
1. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang anda ketahui tentang mesin frais?
Jawab : Mesin frais adalah mesin yang mampu melakukan banyak tugas
dibanding mesin lain, mesin inimerupakan salah satu alat pemesinan yang
digunakan untuk menyayat benda kerja melalui alat potong dengan mata
potong jamak berputar
2. Jelaskan prinsip-prinsip pemotongan pada mesin frais!
Jawab : Prinsip-prinsip pemotongan pada proses mesinfrais ada 3, diantaranya
yaitu :
1) Pemotongan searah benda kerja, dimana pada proses pemotongan
datangnya benda kerja searah dengan putaran sisipotong cutter
2) Pemotngan berlawanan arah benda kerja, dimana pada proses pemotongan
datangnya benda kerja berlawanan arah dengan putaran sisi potong cutter
3) Pemotongan netral, terjadi apabila lebar benda yang di sayat lebih kecil
dari ukuran diameter pisau
3. Metode mana yang lebih efektif dalam proses frais? Jelaskan!
Jawab : Metode yang lebih efektif yaitu frais naik (up milling), biasanya
disebut frais konvensional. Gerak dari putaran pisau berlawanan arah
terhadap gerak makan meja mesin frais sehingga benda kerja tetap pada
posisinya tanpa tertarik oleh gerakan cutter.
4. Jelaskan perbedaaan antara mesin milling konvensional dengan milling
CNC!
Jawab : Mesin milling konvensional cara pengerjaannya dilakukan secara
manual oleh operator. Sedangkan mesin CNC merupakan mesin frais
vertikal yang dikendalikan oleh komputer sehingga semua gerakan sesuai
dengan program yang diberikan dan dapat melakukan pekerjaan secara
mengulang dengan kualitas dan ketelitian sama.
5. Jelaskan fungsi ragum pada mesin milling CNC!
Jawab : Fungsi ragum pada mesin frais adalah untuk menjepit benda kerja
pada saat proses penyayatan.
6. Jelaskan perbedaan antara system absolute dengan incremental!
Jawab : System absolute, pada sistem ini titik awal penempatan alat potong
yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang
xix
berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. System incremental,
pada sistem ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah
selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir.
7. Apa perbedaan mesin gerinda penghalus dengan mesin milling CNC?
Jawab : Mesin Gerinda berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda
kerja dan mencapai kepresisian dengan cara kerja yang masih manual. Mesin
CNC berfungsi sama dengan mesin gerinda, akan tetapi mesin CNC sudah
bekerja secara otomatis melalui program.
8. Jelaskan dengan singkat langkah pemrograman mesin milling CNC?
Jawab :
Langkah persiapan
1. memriksa kondisi mesin.
2. memilih mata pahat sesuai yang di butuhkan.
3. membersihkan alur meja mesin frais.
4. membersihkan dan periksa deviding head apakah telah tersedia
telah tersediakeping deviding head lubang yang akan di gunakan.
5. memasang kepala pembagi pada meja.
Langkah pelaksanaanpengerjaan
1. Yakinkan bahwa sumbar tenaga berfungsi dengan baik, semua
indicator berfungsi.
2. yakinkan bahwa elemen elemen mesin terpasang pada tempatnya.
3. lakukan pemanasan selama kurang lebih 5-10 menit agar semua
komponen menyesuaikan gerakannya.
4. jika pemanasan sudah cukup, pasang/ jepit be.nda kerja pada
ragum jepit yang sudah terpasang pada mesin.
5. memilih elemen perangkat pengerjaan ( attachement ) yang akan di
pakai.
6. melakukan proses pemotongan
7. untuk menjaga keawetan mesin, pada waktu bekerja diwajibkan
selalu mengecek/ member pelumas pada elemen mesin yang
xx
bergerak.
8. jika sudah selesai digunakan mesin dibdrsihkan dari segala kotoran
kemudian lumasi bagian bagian yang perlu.
Langkah perawatan
1. Bersihkan bagian bawahnya dan tiup saluran udaranya.
2. bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan
perangkat selika gel
3. cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan.
4. cek sambungan penghubung ke tanah
5. lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.
6. bila motor sudah terpasang, dengan bantalannya, alirkan oli dari
bantalan.
7. bersihkan bantalan dengan oli.
8. pada motor yang sudah di lengkapi bantalannya, cek celah udara
yang terlihat pada semua bagian dan catat hasilnya.
9. Kode standar apa saja yang sering digunakan pada mesin CNC?
Jawab :
fungsi kode G
G 00 : gerak lurus cepat (tidak boleh menyayat)
G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol dan INP
G 25 : Memanggil program sub routin
G 27 : Perintah meloncat ke nomor blok yang ditujubo
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 81 : Siklus pengeboran langsung
xxi
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 85 : Siklus pereameran
G 89 : Siklus pereameran sampai batas ukuran yang ditentukan
G 90 : Program absolut
G 91 : Program incremental
G 92 : penetapan posisi pahat secara absolute
Fungsi kode M
M 00 : Program berhenti
M 03 : Spindel/sumbu utama berputar searah jarum jam (CW)
M 05 : Putaran spindel berhenti
M 06 : Perintah penggantian alat potong (tool)
M 17 : Perintah kembali ke program utama
M 30 : Program berakhir
M 99 : Penetuan parameter I dan K
Fungsi kode alarm
A 00 : Kesalahan perintah pada fungsi G dan M
A 001 : Kesalahan perointah pada fungs G02 dan G03
A 02 : kesalahan pada nilai X
A 03 : kesalahan pada nilai F
A 04 : kesalaghan pada nilai Z
A 05 : kurang perintah M30
A 06 : kurang perintah M03
A 07 : tidak ada arti
A 008 : pita habis pada penyimpanan ke kaset
A 09 : program tidak di temukan pada disket
A 10 : Disket di protek
A 11 : salah memuat disket
A 12 : salah pengecekan
A 13 : salah satuan mm atau inch dalam pemuatan
xxii
A 14 : salah posisi kepala frais
A 15 : nilai Y salah
A 16 : tidak ada nilai radius puisau frais
A 17 : salah sub proses
A 18 : jalannya kompensasi radius pisau lebih dari nol
10. Buat program dan berikan gambar bentuk pada benda kerja yang akan
diproses! (antar kelompok pantang sama)
Jawab :
N 5T 1 G 43 H 1 (END MILD ᴓ 10)
N 10 S 200 M 3
N 15 G 0 X 5 Y -5
N20 Z 0
N25 G 1 Z -2 F 200
N 30 X -55
N 35 Y 55
N 40 X 5
N 45 Y 30
N 50 X -20
N 55 G 03 X 20 Y 20 R 10
N 60 G 1 X 5
N 65 Y -5
N 70 G 0 Z 60
N 75 G 0 Z 60
xxiii