2. communication in nursing

Upload: han-jie-any

Post on 18-Jul-2015

116 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Communication in Nursing: The Foundation for CaringNurses major communication tasks are not only to inform the patient about his/her disease and treatment, but also to create a therapeutically effective relationship by assessing patients concerns, showing understanding, empathy, and providing comfort and support. Kruijver I, Kerkstra A, Francke A, Bensing J. (2000)

Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran, peserta didik akan mampu: 1. Mendefinisikan makna komunikasi 2. Menggambarkan 6 elemen komunikasi 3. Menyusun daftar kendala dalam melakukan komunikasi yang efektif 4. Mendiskusikan cara membina hubungan professional dengan klien, keluarga, teman, kolega dan anggota tim kesehatan lainnya 5. Mendemonstrasikan tehnik-tehnik komunikasi yang menciptakan dan menguatkan hubungan terapeutik 6. Mengenal metoda refleksi diri untuk meningkatkan kesadaran diri 7. Mengenal konsep sistem komunikasi informasi mencakup tehnologi dan proses komunikasi informasi Keperawatan secara verbal dan tulisan Isi a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Proses komunikasi Teori dalam komunikasi Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat komunikasi Kesadaran diri Ketrampilan komunikasi terapeutik Refleksi dalam Keperawatan: pengembangan diri dan pengembangan ilmu Komunikasi dan kaitannya dengan seksualitas dan gender Model teoritis dari komunikasi antar budaya Nilai, keyakinan, sikap, stereotype, prejudice Asertif dan ketrampilan menyelesaikan konflik Tehnologi informasi dalam Keperawatan dan pelayanan kesehatan

Modul ini merupakan modul dasar komunikasi. Isi dari modul ini mencakup apa arti jika individu menyatakan mengerti akan sesuatu, Apakah elemen dari komunikasi yang efektif? Kendala apa yang seringkali ditemukan dalam melakukan komunikasi yang efektif? Bagaimanakan kita dapat menggunakan teori komunikasi untuk meningkatkan kemampuan kita dalam memberikan asuhan Keperawatan? Serta apa yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik dan bagaimana cara melakukannya?

KOMUNIKASI Pendahuluan

What is communication? Berasal dari bahasa Latin, yaitu communicare, yang berarti to share (untuk berbagi), to impart (untuk menyampaikan sesuatu), to partake (untuk melibatkan diri), to make things common, communion, community (untuk menjadi sesuatu menjadi bersifat umum, saling berkaitan dan satu kesatuan).

Kamus Bahasa Inggris mendefinisikan komunikasi (com_mu_ni_ca_tion) sebagai berikut: 1. the act or process of communicating; fact of being communicated. 2. the imparting or interchange of thoughts, opinions, or information by speech, writing, or signs. 3. something imparted, interchanged, or transmitted. 4. a document or message imparting news, views, information, etc. 5. passage, or an opportunity or means of passage, between places. 6. communications, used in technology: a. means of sending messages, orders, etc., including telephone, telegraph, radio, and television. b. routes and transportation for moving troops and supplies from a base to an area of operations.

Berdasarkan definisi komunikasi di atas, dengan bahasa saudara sendiri, apakah yang dimaksud dengan komunikasi? ______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ Ujilah pengetahuan saudara dengan tes berikut ini. Benar atau salahkah tiap pernyataan berikut ini?Pernyataan Mendengarkan orang berbicara merupakan aktivitas aktif Peserta suatu seminar tidak memainkan peran apa-apa dalam komunikasi Individu yang berbicara dalam bahasa yang sama tidak memiliki masalah dalam komunikasi Berbicara langsung pada fokus secara umum diterima di masyarakat Dalam berkomunikasi, semakin banyak kata yang digunakan, semakin baik Kemampuan berkomunikasi adalah bakat. Bahasa isyarat adalah bahasa yang dipahami semua orang Diam, tidak berbicara adalah sebuah umpanbalik Berkomunikasi artinya memberi informasi Keberhasilan berkomunikasi ditentukan oleh tingkat pendidikan Benar/Salah

Berkomunikasi dengan orang lain adalah hal penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebutuhan untuk berkomunikasi diwujudkan dalam banyak hal. Dengan berkomunikasi, maka akan terpenuhi beberapa fungsi dalam melangsungkan kehidupan. komunikasi membantu kita mengokokkan hubungan, membagi informasi dan ide, dan memberikan arti akan apapun yang kita lakukan. Dalam profesi kesehatan, komunikasi menggambarkan peran besar dalam menyatakan perhatian atau caring dan sebagai pendekatan terapeutik. Kegagalan dalam memberikan data atau informasi yang benar akan membuat orang menjadi takut atau cemas. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan kompleks. Kesalahan dalam berkomunikasi dapat menimbulkan konflik, kesalahpengertian, dan berisiko mengganggu keamanan.

Ketika kita mempertimbangkan aspek sosial, kita mungkin menyadari ada aspek yang terlihat dan tidak terlihat dari komunikasi. Kata-kata yang diutarakan, pesan-pesan yang ditulis dan bahasa tubuh non verbal atau ekspresi wajah, memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan. Hal yang sama pun terjadi pada penerima pesan ketika menerima pesan. Dalam komunikasi yang efektif, pertukaran isi pesan adalah penting untuk mendapatkan hasil. Pemahaman akan isi dari apa yang disampaikan dapat dicapai melalui interpretasi yang sama akan isi pesan dan berkaitan dengan bahasa tubuh dan isyarat. Menurut sejarah, manusia purba menyampaikan pesan dengan membuat lukisan/gambar-gambar di dinding, membuat kepulan-kepulan asap dan tabuhantabuhan genderang. Penelitian tentang komunikasi berawal dari jaman Yunani purba dan dilanjutkan dengan temuan telegraf pada tahun 1800an. I. Aristotles Triad of Communication (350 BC) Aristoteles menyatakan bahwa komunikasi yang efektif terdiri atas tiga elemen, yaitu: Speaker, Subject, and Audience. Lebih jelas dikatakan bahwa komunikasi yang efektif ditentukan oleh kredibilitas, pengetahuan dan ketrampilan dari pembicara; topic atau subyek yang dibicarakan dan ketertarikan audien atau pendengar akan topic tersebut. Ketertarikan digambarkan dengan kesiapan dan emosi pendengar. Selain itu ketertarikan juga dipengaruhi oleh ada tidaknya keuntungan yang akan diperoleh pendengar atau audien. Akan tetapi Aristoteles menekankan bahwa pendengar atau audien merupakan penentu utama apakan komunikasi itu berjalan atau tidak. II. The Telegraph Model (1948) Model ini dikenal dengan Linear Model, komunikasi satu arah. Model ini mentransferkan informasi dari satu poin ke poin berikutnya. Pembicara menyampai pesan dikenal sebagai encoding dan pendengar menginterpretasikan isi pesan, dikenal dengan decoding.

Tujuan model ini adalah meningkatkan kapasitas transfer dengan meminimalkan distorsi/gangguan. Noise adalah segala sesuatu yang berinterferensi dengan transfer pesan. Noise adalah segala barrier yang muncul saat mengirim, menerima dan menginterpretasi pesan. Komunikasi ditingkatkan dengan menurunkan interferensi atau noise. Tehnologi komunikasi didasari oleh model telegraf. Manusia sendiri memiliki kecepatan tertentu untuk mentransfer informasi.

Message sent

Channel

Message received

SENDER

Transmitter NOISE

RECEIVER

Destination

Pada model ini, ketika informasi dikirim sama persis dengan informasi yang diterima, maka komunikasi ini dinyatakan berhasil. Contohnya: perawat menerima informasi untuk memberikan obat penurun panas, parasetamol 500mg per oral dan memberikan parasetamol sebanyak 500mg per oral. III. Interactional model: 1950s Model ini bersifat sirkular, dimana pesan yang dikirimkan dan diterima, di encoding dan di decoding dan diinterpretasi baik oleh pengirim maupun penerima pesan.

Message

Encoder Sender Interpreter

Decoder Receiver Interpreter

Message

Pada model ini, komunikasi memiliki awal dan akhir. Tiap orang dapat menjadi sender dan kemudian menjadi receiver dan siklus ini berputar terus sampai ditentukan akhir dari komunikasi. Contoh: Perawat bertanya, Dari rentang nyeri 1 10, berada dimana nyeri yang saudara alami? Pasien menjawab, Ku kira nyeri saya berada di rentang 5-6. Komunikasi di atas baru akan selesai bila perawat memberi respon atas jawaban pasien. Pada saat menerima jawaban pasien, perawat berada pada posisi sebagai penerima pesan dan pasien sebagai sender. IV. SMCR Model (Berlo, 1960s) Dalam Source-Message-Channel-Receiver (SMCR) Model by Berlo, model linear telegraf menjadi lebih kompleksEncoding Decoding

SOURCEAttitude Knowledge Culture Social Skills

MESSAGEContent Structure Code Symbols

CHANNELHearing Seeing Touching Tasting Smelling

RECEIVERAttitude Knowledge Culture Social Skills

Menurut Berlo: Pengirim pesan mengirim pesan (encode) melalui kemampuan bicara dan tulisannya. Penerima pesan menerima pesan (decode) melalui ketrampilan mendengarkan dan membaca. Baik pengirim dan penerima pesan dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, pengalaman dan ketrampilan dan dipengaruhi oleh channel atau media yang digunakan dalam mengirim pesan. Pada budaya tertentu menganur komunikasi langsung untuk menghindari tidak jelasan dan kesalahpahaman, sementara di budaya yang lain komunikasi langsung dihindari untuk menciptakan suasana harmoni. Pengirim pesan, mengirimkan pesan menggunakan simbol-simbol, yang dituangkan dalam ucapan dan tulisan dan lainnya.

Penerima pesan menerima pesan (yang disampaikan dalam symbol-simbol) lewat channel, mendengar, membaca dan lainnya. Interpretasi merupakan pemahaman penerima pesan atas pesan yang diterima. Penerima pesan secara aktif mendengar dan mendecoding atau memecah symbolsimbol yang dikirim sender. Perawat (Sender): Dari skala nyeri 1-10, berapa skala nyeri yang saudara alami? Pasien (Receiver): 4 (pasien menunjukkan wajah meringis dan hati-hati dalam bergerak) Perawat mengkirim pesan (encoding) dengan pertanyaan menggunakan skala nyeri tanpa mengkaji terlebih dahulu pemahaman pasien akan makna skala nyeri tersebut bagi tim pemberi asuhan kesehatan. Pasien mendecode skala nyeri tersebut menurut interpretasinya sendiri. V. The addition of feedback: Transactional Model (1960s)

MESSAGE

ACKED E ACKED E

Speaking, writing, listening, reading

Speaking, writing, listening, reading

Feedback loop

Feedback atau umpan balik merupakan reaksi penerima pesan terhadap pesan yang ia kirimkan kembali kepada sender. Umpan balik adalah semua pesan yang kirim kembali pada sender. Umpan balik ini dapat berupa verbal, non verbal atau diam. Feedback non verbal dapat menimbulkan kesalahpengertian karena tiap budaya mengartikan bahasa non verbal secara berbeda. Anggukan kepala dapat diartikan setuju sementara di budaya yang lain dapat diartikan tidak setuju. Feedback adalah pesan yang dikembalikan pada sender yang beralih posisi menjadi penerima pesan (receiver). Mengacu pada model ini, dinyatakan bahwa proses komunikasi bukankan proses linear, sirkular ataupun interaktif, melainkan proses transaksional. Proses komunikasi diartikan

bahwa encoding, decoding, receiving and sending feedback dan komponen lain yang semuanya saling berkaitan dan semua terjadi secara simultan pada sedikitnya di dua tempat pada satu waktu. Perawat sebagai Sender: Dari skala nyeri 1-10, berapa skala nyeri yang saudara alami? Pasien sebagai Receiver: (Perawat menginginkan ku untuk memberikan angka skala tetapi aku tidak mengerti apa yang dia maksud dengan skala nyeri) Pasien as Sender: sekitar 4. (pasien meringis dan hati-hati dalam bergerak) Perawat as Receiver/Sender: 4? Dilihat dari gerakan, Ibu terlihat sangat nyeri (Feedback) Pasien as Receiver/Sender: Ya, suster benar. Saat ini saya merasa sangat nyeri. (Feedback) Pesan yang dikirim = Pesan yang diterima

MessageIntended meaning Feedback ACKED E Physical Noise Semantic Noise Internal Noise SENDER Feedback ACKED E Received meaning

RECEIVER writing, Speaking, listening, reading

Message

Transaksi adalah memberi dan menerima dari pesan yang dikirim dan diterima Physical, semantic and internal noises dapat mendistorsi pesan baik dari pengirim ke penerima maupun sebaliknya. Is feedback always beneficial? Feedback dari pesan dapat bersifat positif maupun negative. Umpan balik negative dapat mengakibatkan respon yang tidak inginkan.

Contoh: Komunikasi antara Ns. Nancy dan dr. David Nancy RNs Perspective Konsep diri: Saya, seorang perawat. Perceived message: Dia pikir aku tidak kompeten (ia tidak perlu mengajariku bagaimana mengganti balutan. Huu, dia sombong, belagu) Feedback yang diberikan: Saya perawat, aku tahu bagaimana mengganti balutan! (Aku tidak akan bertanya apa-apa lagi pada dia) Dave MDs Perspective Self-concept: Saya seorang dokter. Perceived message: Kok sepertinya dia mengganti balutan tidak benar, dia sok tau. Sebaiknya aku memastikan apakah dia benar-benar tahu apa yang dia lakukan. Aku akan memperhatikan bagaimana dia bekerja. Feedback given: Aku harus memberikan instruksi yang jelas bagaimana harusnya mengganti balutan (dia benar-benar sok tahu. Aku tidak yakin dia tahu apa yang dia lakukan.) VI. CONVERGENCE MODEL of Communication (Kinkaid 1980s) Komunikasi merupakan makna yang konvergen (makna yang seragam), tidak melulu pertukaran informasi.Environment or Context

SENDER

Pool of shared meaning and experience My realityMy reality

Receiver

My reality

CONVERGENCE: dimana realitaku beririsan dengan realitamu, a pool of shared meaning between Sender and Receiver. Tujuannya adalah mendapatkan kesamaan pengertian dan kumpulan tindakan. Setiap orang berinteraksi untuk mencapai:

koherensi maksimal (memberi makna pada kejadian/keadaan/kondisi) mengurangi ketidakpastian, menguatkan prediksi mengkoordinasikan data, symbol untuk mencapai tujuan. Contoh: Seorang pasien diminta untuk meminum obat hipertensi. Setelah sebulan ia kembali dan mengatakan ia telah berhenti meminum obat. Pasien mengutarakan ia tidak lagi merasa hyper lagi, juga tidak lagi mengalami kejadian tension (marah-marah) dalam kehidupannya belakangan ini. Sesuai dengan model telegraf, informasi ditransmikan secara benar. Pasien memahami pesan bahwa ia mengalami hipertensi. Akan tetapi tidak ada pengkajian awal apakah ia mengerti terminology hipertensi tersebut. Tidak terlihat juga ada sharing/pertukaran pemahaman akan makna hipertensi tersebut. Agar diperoleh makna yang konvergen, harus ada koordinasi symbol yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut, dalam hal ini makna hipertensi. Baik perawat maupun pasien perlu memaksimalkan pemahaman yang sama agar tujuan mengontrol tekanan darah pasien dan mencegah komplikasi tercapai. Jadi definisi dari komunikasi model ini adalah menyampaian, pertukaran dan pengkoordinasian informasi untuk menghasilkan makna/arti/pemahaman yang sama dalam mencapai tujuan. How is the convergence of meaning accomplished? Makna dinyatakan konvergen bila: 1. Para partisipan yang memiliki perbedaan sudut pandangan saling mendengarkan satu dengan lainnya dan mengemukan pandangan yang lain itu dengan bahasa yang berbeda. (Participants with differing points of view listen to one another by paraphrasing each others point of view to the others). 2. Setiap orang memahami bahwa kondisi/pendapat/ide dari sudut pandang yang lain dapat diterima sebagai hal yang valid 3. Setiap orang memahami bahwa ada tumpang tindih atau kesamaan dari pendapat/ide 4. Tiap orang menetapkan keterlibatannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi konvergen dapat menjadi divergen atau konflik bila perhatian dan nilai partisipan saling bertolakbelakang dan mereka tidak mau atau tidak bisa mempertahankan dialog untuk masuk pada level pemahaman yang minimal untuk mencapai tujuan. Komunikasi lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi elemenelemen yang bertentangan, atau hal-hal yang tidak mendukung dalam pencapai tujuan yang diinginkan. Prinsip-prinsip dalam komunikasi yang efektif pada model konvergen adalah sebagai berikut: Komunikasi adalah proses yang dinamis Adanya sistem dari elemen-elemen lah yang membuat sesuatu menjadi utuh. Tiap bagian saling berinteraksi dan saling mempengaruhi Tiap bagian adalah subyek bagi lingkungan dimana ia berada

Komunikasi adalah ketrampilan yang dapat dipelajari

Enam elemen dalam komunikasi, yaitu: 1. Sender 2. Message 3. Channel 4. Receiver 5. Noise 6. Feedback Praktik Komunikasi Gunakan panduan berkomunikasi untuk mengevaluasi komunikasi sebagai perawat pasien Saudara akan mengajarkan cara menimbang berat badan yang benar pada seorang mahasiswa yang berusia 19 tahun. Communication Checklist Sender: Knowledge: Seberapa saya mengerti akan topic/materi ini? Perlukan saya melakukan penelitian atau mengkaji literature mengenai topic ini sebelum melakukannya? Skills: Apakah saya menguasai skil ini? Attitude: Apakah motivasiku? Bagaimana sikapku terhadap informasi ini? Culture: Apakah budaya yang ku miliki, atau pengalaman ku yang akan mempengaruhi penyampaian materi ini? Purpose: apa yang akan aku lakukan? Menginformasikan, mempengaruhi, memberikan inspirasi, bertanya atau memotivasi, atau menganalisa? Apakah aku cukup memiliki tujuan yang jelas? Message: Pesan/materi apa yang mau ku berikan? Fakta atau data-data yang diperlukan? Motivasi? Interpretasi informasi? Tanya jawab? Menjelaskan proses penyakit? Mengajarkan suatu ketrampilan? Bagaimana penyampaiannya: umum, personal, professional, atau bersahabat? Symbol apa yang diperlukan untuk memperjelas tujuan? Channel: Bagaimana caranya aku menyampaikan informasi agar dapat dipahami dengan mudah oleh receiver? Metoda penyampaian bagaimana yang terbaik untuk memotivasi receiver intuk mendengarkan? Instruksi verbal atau tertulis?

Menggunakan video atau demonstrasi langsung? Telepon, fax atau email atau sms? Verbal atau nonverbal? Environment/noise: communication barriers Noise adalah segala sesuatu kendala yang mempengaruhi pengiriman pesan Pertimbangkan hal-hal berikut: Environmental noise: lingkungan berisik, penerangan yang buruk, tulisan yang tidak jelas, hasil print yang buram, font huruf kecil-kecil, dan lain-lain yang mengganggu. Physical noise: lapar, nyeri, kelelahan, mengantuk, dan lain-lain Psychological noise: pemahaman yang salah, pengalaman masa lalu, pengetahuan, sikap, status emosi. Cultural noise: nilai, keyakinan, praktik sehari-hari di rumah, gaya bicara langsung dan tidak langsung Semantic: pemilihan kata, idiom, gaya belajar Language: kata-kata mungkin memiliki beda arti sekalipun digunakan dalam bahasa yang sama. Contoh kata stress, mungkin memiliki berbeda arti untuk tiap-tiap individu. Berbicara dalam bahasa yang sama tidak memberikan garansi akan menciptakan komunikasi yang berhasil The Receiver: Pertimbangkan selalu penerima pesan Apakah receiver telah siap untuk mendengarkan? Bagaimana sikap receiver berkaitan dengan informasi ini? Apakah receiver telah memiliki pengetahuan tentang subyek, ataukah ini baru pertama kalinya ia mendengar? Apa receiver telah mendapatkan informasi ini sebelumnya, baik dari teman, keluarga atau kerabat lainnya? Apakah kamu menggunakan bahasa yang umum? Perawat dan Farmasi kadang menggunakan bahasa tertentu yang orang umum kadang tidak memahaminya. Apakah receiver adalah seorang yang berpangkat, umum atau lebih muda? Berapa usianya? Apakah keadaan-keadaan ini akan mempengaruhi bagaimana pesan akan diterima? Bagaimana kemampuan membaca, bahasa yang digunakan, tingkat pendidikan? Interpretation: Bagaimana aku mengkomunikasikan topik ini sehingga dapat maksud yang ku sampaikan dapat dipahami/diinterpretasikan dengan mudah dan benar oleh receiver? Apakah kata-kata yang digunakan memiliki arti ganda atau makna yang lain? Bagaimana dengan bahasa nonverbal dan bagaimana receiver mungkin menginterpretasikan bahasa ini? Apakah receiver memiliki pengetahuan yang cukup atau pengalaman sebelumnya untuk menginterpretasikan pesan ini? Apakah receiver memiliki kapasitas kemampuan menerima pesan dengan baik, misalnya penglihatan, pendengaran, kemampuan membaca, dll? Latar belakang budaya atau pengalaman hidup apa yang dimiliki receiver yang mungkin

akan mempengaruhinya dalam memahami pesan ini? Feedback: Apa tujuan akhir dari komunikasi ini? Feedback apa yang ingin anda dapatkan dari komunikasi yang akan dilakukan? Feedback verbal dan nonverbal apa yang anda terima? Apa yang anda ingin receiver lakukan sebagai hasil dari komunikasi ini? Verbal? Demonstrasi? Apakah pesan diterima receiver adalah pesan yang benar-benar ingin disampaikan? Apakah hasil yang ingin dicapai? Jangka pendek dan jangka panjang Bagaimana anda mengetahui bahwa receiver memahami pesan yang diberikan?

Checklist komunikasi: isilah untuk mengevaluasi komunikasi dengan pasienCommunication Worksheet for teaching Sender Message (menimbang berat badan yang benar) Channel Noise Interpretation Feedback