2. landasan teori 2.1 fungsi dan peranan desain · 2.1 fungsi dan peranan desain ... objektif dan...
TRANSCRIPT
8
Universitas Kristen Petra
2. LANDASAN TEORI
2.1 Fungsi dan Peranan Desain
Secara umum fungsi dan tugas desain grafis adalah memberi wujud visual
pada pesan-pesan komunikasi yang pada dasarnya memang tidak berwujud (non
visual). Sedangkan ditinjau dari fokus pekerjaannya fungsi desain grafis
mencakup empat hal sebagai berikut (Garret 29):
a. Fungsi Informasi
Tujuan utama membuat audience mendapatkan kemudahan dalam
memahami suatu pesan komunikasi. Penyampaian ditekankan pada
bagaimana pesan komunikasi mendapatkan suatu penjelasan secara
objektif dan benar. Penggunaan gambar, foto, ataupun simbol- simbol
visual harus dapat merangsang minat dan rasa ingin tahu audience untuk
memahami esensi pesan yang disampaikan.
Contoh: ilustrasi, peta, grafik dan sign system.
b. Fungsi Identifikasi
Bertujuan untuk memberikan identitas visual yang dapat menciptakan
image atau citra suatu produk, perusahaan, lembaga, organisasi maupun
perorangan dengan cara yang unik, efektif sehingga mudah dikenali.
Contoh: Logo, Corporate Identity, merk dagang, kemasan produk, merk
usaha, dan tanda- tanda pengenal suatu tempat usaha atau jasa.
c. Fungsi Persuasi
Ditujukan untuk kepentingan propaganda dan promosi. Penggunaan
gambar atau foto dapat dibuat secara lebih spekulatif dan persuasive untuk
menciptakan daya bujuk yang kuat, karena memang bertujuan untuk
mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku audience menjadi action
(membeli produk atau layanan jasa yang ditawarkan).
Contoh: iklan majalah, iklan TV, iklan koran, iklan outdoor.
9
Universitas Kristen Petra
d. Fungsi Rekreasi
Fungsi ini sering disebut dengan istilah Program Grafis Lingkungan yang
bertujuan menciptkan image atau kesan tertentu untuk mendukung suasana
lingkungan tertentu.
Contoh: rancangan grafis untuk taman rekreasi, arena EXPO, stage,
pameran, museum.
Dalam lingkup yang lebih luas, fungsi desain komunikasi visual dalam
komunikasi secara rinci dapat disebutkan sebagai berikut(Garret 31):
a) Menarik perhatian.
b) Menanamkan image atau citra tertentu sehingga mudah diingat.
c) Memperkuat konsep kreatif.
d) Memiliki daya tarik.
e) Mengalirkan suatu suasana.
f) Menciptakan kepercayaan dengan menampilkan realisme pada ilustrasi
produk.
g) Menampilkan suatu kelebihan dari produk.
h) Mengkaitkan suatu produk dengan simbolisme atau gaya hidup
tertentu.
2.2 Sejarah Perkembangan Corporate Idendity
Sejarah corporate identity yang merupakan salah satu aplikasi desain
komunikasi visual, tidak terlepas dari sejarah desain komunikasi visual itu sendiri.
Bentuk paling sederhana dari corporate identity itu sendiri adalah simbol.
Manusia telah menggunakan simbol untuk berkomunikasi sejak jaman purba
(jaman gua) untuk menceritakan dan mencatat apa yang mereka alami dan
kerjakan sehari- hari. Tetapi bentuk identitas grafis yang paling awal bermula
pada jaman dimana para pembuat barang-barang tembikar membuat tanda pada
bagian bawah barang tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh para peternak
dengan menandai ternak-ternak mereka. Bentuk identitas grafis lain adalah
lambang-lambang pada perisai-perisai para kesatria dan bendera-bendera kerajaan
pada jaman Medieval.
10
Universitas Kristen Petra
Pada jaman modern, identitas grafis mulai berkembang pada masa
industrialisasi dimana barang-barang yang dihasilkan dari pabrik dan dikemas.
Karena banyaknya perusahaan yang memproduksi jenis barang yang sama, maka
diperlukan suatu identitas untuk membedakan produk perusahaan A dengan
perusahaan B. Dari sinilah dikenal kata logo dan cap atau merek dagang
(trademark) yang digunakan untuk memasarkan barang-barang tersebut. Merek
dagang yang berkembang saat ini adalah kodak dan coca cola. Walaupun
demikian logo-logo tersebut hanya bersifat dekoratif, bukan bersifat menjual.
Perkembangan nyata dalam desain logo adalah pada masa setelah Perang
Dunia II, dimana Amerika memasuki era kemakmuran dan banyak orang yang
memasuki sekolah-sekolah ternama dan mulai menekuni bidang ini. Periode ini
menandai “trend” dalam desain trademark. Sampai saat sebelum itu, grafis hanya
digunakan sebagai dekorasi. Belum ada pemahaman tentang hubungan antara
desain dengan keberhasilan dalam pasar. Para desainer mulai menjual desain
mereka kepada para pengusaha sebagai alat penjualan dan pemasaran. Perusahaan
desain pertama yang berspesialisasi di bidang trademark design adalah Lippincott
dan Margulies. Perusahaan inilah yang menjadi trend setter. Ide akan adanya
corporate identity pertama kali ditemukan pada saat akhir abad ke-19. Hal
tersebut bermula pada saat perusahaan-perusahaan di Amerika, seperti “Campbell
Soup”, “Quaker Oats”, dan “H.J. Hieinz” menggunakan kemasan dan memasang
nama merek untuk menjual produk mereka. Pada tahun 1907, seorang arsitek
Peter Behrens, diberi wewenang untuk memeriksa dengan lengkap dan
memperbaiki identitas visual dan komunikasi dari perusahaan listrik AEG,
Jerman, dimana hal tersebut kemudian dikenal sebagai proyek corporate identity
terbesar pertama. Pada abad ke-20, banyak perusahaan-perusahaan dari industri-
industri yang berbeda mulai mengadopsi program desain identitas profesional ini.
Paul Rand dan arsitek Eliot Noyes berkolaborasi dalam identitas IBM pada tahun
1950.
Pada jaman Gua, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, manusia menggunakan
simbol-simbol untuk berkomunikasi. Simbol-simbol ini berupa gambar-gambar
11
Universitas Kristen Petra
sederhana dari benda-benda yang ada di sekeliling mereka, seperti binatang,
pohon, senjata dan lain-lain. Gambar-gambar ini disebut Pictograph.
Pada tahun 1950 dan 1960-an, dengan berkembangnya banyak perusahaan
multinasional, menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya kebutuhan
desain trademark untuk satu jenis produk atau jasa. Pada masa inilah puncak
kejayaan desain trademark. Identitas visual pada jaman ini benar-benar
mengatakan, “saya ingin benar-benar berbeda dan menarik dari yang lain”.
Dengan kata lain identitas visual mulai benar-benar memiliki konsep yang kuat
dan ingin menyampaikan dan mengkomunikasikan sesuatu.
Pada tahun 1959 dalam majalah Print, William Golden seorang desainer
komunikasi visual mengatakan “Image adalah bagaimana anda dilihat dan
diekspresikan sedangkan identitas adalah siapa diri anda”.William Golden
mendesain “CBS eye” dan pada tahun 1970, perusahaan telekomunikasi Amerika,
“AT&T” menyetujui ide Saul Bass, tentang simbol telepon untuk komunikasi,
sebagai penambahan identitas manual, menjadi bagian dari keseluruhan program
desain identitas mereka.
Di tahun 1970-an popularitas identitas visual mulai menurun. Hal ini
dikarenakan pada masa itu banyak negara yang terkena krisis ekonomi (Great
Depression). Sehingga banyak perusahaan yang mengecangkan ikat pinggangnya.
Mereka lebih memilih bersifat low profile dan menggunakan uang untuk program-
program sosial daripada untuk memperbaiki image mereka.
Setelah era Great Depression berakhir, banyak perusahaan kecil dan besar
yang melebarkan sayapnya, sehingga pada tahun 1980-an identitas visual mulai
banyak digemari kembali. Banyak perusahaan yang mendesain ulang logonya
untuk menciptakan image yang baru. Selain itu banyak pula produk baru yang
muncul, sebagai konsekuensinya dibutuhkan pula trademarks baru untuk produk-
produk tersebut.
Bagaimanapun, tidak hanya perusahaan atau industry-industri besar saja
yang memerlukan corporate identity. Pada level rendah, baik logo, stationery dan
mungkin juga website, diperlukan oleh semua organisasi sebagai identitas mereka.
Hal tersebut berlaku sebagai semua bisnis, dari perusahaan kecil sampai pada
organisasi amal dan institusi pendidikan. Setiap perusahaan, oraganisasi, institusi,
12
Universitas Kristen Petra
korporat, lembaga dan lain-lain, baik lembaga local, rumah makan, studio foto,
universitas, mempunyai pesan dan filosofi-filosofi yang hendak disampaikan pada
masyarakat atau klien mereka, melalui corporate identity sebagai titik
fundamental dari perusahaan (Rivers 58-64).
2.2.1 Definisi Corporate Identity
Identitas perusahaan atau corporate identity adalah suatu cara atau suatu
hal yang memungkinkan sebuah perusahaan dikenal dan dibedakan dari
perusahaan-perusahaan lainnya (Jeffkins 296).
Corporate Identity adalah suatu bentuk visual dan ekspresi graphis dari
image dan identitas suatu perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity
menampilkan simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan.
Sebagai suatu ekspresi grafis, sebuah identitas perusahaan dapat diciptakan dan
mempengaruhi nasib dari perusahaan tersebut.
Sebuah corporate identity yang efektif harus memiliki karakter-karakter sebagai
berikut (Napoles 23-25):
a. Simbolisme yang sederhana tetapi mengena.
Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi identitas brand-package-
symbol yang baik. Semakin sederhana suatu simbol, semakin jelas pula
pesan yang hendak disampaikan.
b. Mempunyai pemicu visual yang kuat.
Sebuah simbol yang efektif harus mampu memicu respon terhadap suatu
produk atau perusahaan. Di saat dimana konsumen berurusan dengan
perusahaan itu, maka ia hanya perlu memikirkan produk atau jasa dari
perusahaan tersebut dan nama perusahaan itu akan diingat dengan
sendirinya. Contohnya, bila kita ingin membeli minyak goreng, maka
kebanyakan dari kita akan mengingat bahkan langsung membeli merk
bimoli.
c. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran.
Corporate Identity adalah alat promosi yang sangat efektif dan aktif.
Walaupun kampanye untuk suatu iklan produk berakhir, tetapi identitas
tetap dipakai sampai bertahun-tahun.
13
Universitas Kristen Petra
d. Corporate identity harus dapat diingat dan mengesankan.
Suatu corporate identity yang baik memiliki dua sifat, mengusulkan
(suggestion) dan mengingat (recall). Bila konsumen ingin membeli suatu
produk, maka ia akan teringat nama suatu perusahaan, ini disebut
mengusulkan (suggestion). Bila konsumen ini datang lagi dan membeli
produk yang sama dan dia menghubungkan kembali dengan produsennya,
maka ini yang disebut mengingat (recall).
Tahapan ideal proses identifikasi Corporate Identity adalah sebagai berikut
(Balmer 32):
a. Riset dan analisa dengan mengumpulkan informasi, memperjelas
permasalahan dan menentukan tujuan. Kegiatannya dengan briefing,
wawancara, kuesioner, audit kegiatan perusahaan, audit komunikasi grafis,
analisa temuan data dan presentasi (saat seorang desainer mempelajari
kliennya).
b. Pengembangan desain berisi background perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, aktifitas kompetisi, rencana marketing dan advertising,
keperluan teknis, hasil riset terhadap pemakai, kemungkinan arah gambar
dan presentasi (desainer mengembangkan graphic identity berdasarkan
temuan dalam riset dan analisa).
c. Perbaikan desain berisi arah desain sudah disetujui, rekomendasi desain,
proto type atau mock up dan presentasi (desainer melakukan pekerjaan
sesungguhnya dengan membawa seluruh komunikasi visual klien kedalam
identity program).
d. Imprementasi ke dalam Corporate Identity manual (saat solusi standard
dan patokan dari aplikasi desain menjadi kenyataan).
Di dalam marketing, corporate identity (CI) adalah “persona” dari suatu
korporasi yang disesuaikan dengan pencapaian terhadap sasaran bisnis secara
obyektif, pada umumnya seringkali dimanifestasikan melalui branding atau
digunakan sebagai merk dagang. Corporate Identity dihadirkan ketika suatu
perusahaan atau organisasi atau kelompok berusaha secara bersama membangun
14
Universitas Kristen Petra
filosofi perusahaan atau organisasi tersebut. Secara riil corporate identity dapat
diwujudkan berupa kultur organisasi atau perusahaan atau kepribadian dari
organisasi atau perusahaan tersebut. Pada intinya, bertujuan agar masyarakat
mengetahui, mengenal, merasakan dan memahami filosofi-filosofi perusahaan
tersebut (Balmer 135).
Corporate Identity terdiri dari tiga bagian yang digunakan dalam bermacam
cakupan(Balmer 138):
a. Corporate Visual
(Logo, uniform dan sebagainya)
b. Corporate Communication
(Iklan, public relationship dan informasi)
c. Corporate Behavior
(Nilai- nilai internal dan norma)
Pada monograph didalam Chinese Corporate Identity (Routledge 98),
Peter Peverlli, mengusulkan suatu definisi baru tentang corporate identity, yang
didasarkan dengan teori organisasi secara umum yang pernah ditampilkan pada
awal-awal pekerjaan Peverlli. Berikut definisi corporate identity sebagai hasil
interaksi social (Peverlli 94):
a. Corporate identity adalah cara atau usaha para “aktor korporasi” (aktor
korporasi adalah istilah yang digunakan bagi yang merasa diri mereka
bertindak atas nama perusahaan atau golongan) untuk menampilkan
perusahaan atau golongan agar mereka dapat dipertimbangkan di dalam
interaksi sosial yang berkelanjutan dengan para aktor yang lain dalam
konteks yang spesifik. Hal itu meliputi persamaan persepsi tentang
realitas, ways-to-do-things, perilaku yang terkait dan lain-lain. Di dalam
prosesnya para aktor korporasi menjadikan corporate identity memiliki
arti penting, sama pentingnya dengan yang lain, contohnya kapital
perusahaan. Corporate identity juga meliputi perusahaan atau golongan itu
sendiri sebagai sebuah kumpulan atau serikat para aktor korporasi yang
saling berkatain satu sama lain.
15
Universitas Kristen Petra
Dalam bukunya The Company Image, Elinor Selame mengatakan
corporate identity adalah apa yang senyatanya ada pada atau ditampilkan oleh
perusahaan (dikutip dalam Sutojo, 18).
Corporate Identity adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan
perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan-perusahaan lainnya. Ia juga
menyebutkan bahwa identitas perusahaan harus diciptakan melalui suatu
rancangan desain khusus yang meliputi hal-hal unik atau khas tentang perusahaan
yang bersangkutan secara fisik (Anggoro 28).
Dalam buku Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia mengatakan bahwa corporate identity disebut juga sebagai simbol
perusahaan, apakah berbentuk logo atau lambang lainnya. Simbol selain dimaksud
agar lebih mudah diingat oleh konsumen juga agar dijiwai oleh segenap
karyawannya. Simbol sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa
yang menjaga kredibilitas, pelayanan dan keramahan manusia di dalamnya
(Rhenad Kasali 34).
2.2.2 Pengertian Corporate Identity
Seringkali terjadi perbedaan persepsi dan definisi akan pengertian
corporate identity, brand identity dan brand image. Menurut Scott White,
presiden direktur brand identity, sebuah perusahaan brand consulting dan market
research di Boston, corporate identity dan brand identity adalah dua hal yang
berbeda.
Corporate identity adalah bahasa perusahaan yang disampaikan secara
visual, termasuk di dalamnya adalah logo dan strategi desain untuk pemasaran
perusahaan. Sebuah corporate identity mungkin dan seringkali terjadi
merefleksikan brand identity. Beberapa agen periklanan perusahaan pemasaran
dan grafis desain menganggap bahwa corporate identity sama dengan brand
identity. Namun, hal ini tidak sesungguhnya benar, karena terdapat begitu banyak
faktor intangible di dalam brand identity dan keduanya memang berhubungan.
Sebuah perusahaan yang memiliki corporate identity yang kurang baik, akan
menyebabkan adanya perasaan negative pelanggan terhadap brand identity
perusahaan tersebut. Corporate identity, bersamaan dengan budaya perusahaan,
16
Universitas Kristen Petra
kualitas produk, reputasi pelayanannya, features, benefits, penampilan dan nilai
adalah beberapa faktor dari brand identity (White 1).
Brand identity sendiri adalah esensi dari sebuah perusahaan. Brand
identity adalah kemasan komplit dari perusahaan kepada pelanggannya. Termasuk
di dalamnya adalah reputasi pelayanan perusahaan, kualitas produk, features,
benefits, penampilan dan nilai. Segala sesuatunya ini menciptakan brand identity.
Sedangkan brand image persepsi target market terhadap brand identity suatu
perusahaan (White 2-3).
Perusahaan seperti halnya manusia mempunyai karakter, kesan dan filosofi
sendiri-sendiri. Meskipun demikian, masyarakat sering menganggap bahwa
perusahaan adalah perusahaan, mereka “dingin” dan tidak mempunyai karakter,
dengan kata lain mereka hanyalah benda. Sebuah trademark, suatu bagian dari
perusahaan yang sering tampak, membantu “memanusiawikan” suatu perusahaan
dengan menampilkan sifat-sifat perusahaan tersebut dalam bentuk simbol. Simbol
yang ditampilkan mencerminkan identitas perusahaan dan membentuk image
perusahaan tersebut secara positif. Inilah perbedaan antara image dan identity.
Corporate Image adalah bagaimana suatu perusahaan dipersepsikan dan
dilihat oleh masyarakat atau publik, dalam hal ini konsumen, supplier, pesaing,
pemerintah dan masyarakat umum. Corporate image terbentuk dari kontak
dengan perusahaan tersebut dan dengan menginterprestasikan infomasi mengenai
perusahaan tersebut. Informasi-informasi ini di dapatkan dari produk-produk dan
iklan-iklan perusahaan tersebut. Image dapat terus berubah secara konsisten.
Dengan berkembangnya informasi, jaman dan bisnis, informasi-informasi baru
ditambahkan atau memodifikasi kesan yang telah ditampilkan. Contohnya, sebuah
perusahaan yang berkembang dan memiliki staf dari 10 orang menjadi 75 orang
dalam waktu dua tahun dapat memberikan kesan bahwa perusahaan itu
menguntungkan. Tetapi, kepada orang lain dapat memberikan arti bahwa
perusahaan itu terlalu cepat maju. Pesan dan kesan yang hendak disampaikan oleh
suatu perusahaan dapat salah arti dan dapat pula diacuhkan oleh masyarakat. Dan
karena pesan dan kesan yang ingin disampaikan itu umumnya lebih dari satu,
maka suatu corporate image yang baik harus mempunyai dan menunjukkan
karakter di bawah ini (Balmer 30-31):
17
Universitas Kristen Petra
a. Memiliki respon emosional yang kuat.
Kekuatan respon berkembang seiring dengan lamanya suatu image
digunakan. Suatau image yang baik dapat bertahan menghadapi tekanan-
tekanan dan para pesaing dan mendarah daging dalam benak konsumen.
b. Memperlihatkan kekuatan.
Konsumen ingin merasakan kekuasaan dan kekuatan dari suatu perusahaan
melalui produk bahwa mereka berurusan dengan perusahaan yang stabil
dan dapat diandalkan pada saat mereka membeli produk dan jasa
ataubervariasi pada perusahaan itu.
c. Menunjukkan pengalaman, kepercayaan dan tradisi.
Jika sebuah perusahaan telah memiliki dan mengembangkan karakter-
karakter ini, maka ia dapat memperkenalkan produk atau jasa baru
berdasarkan “penampilan” terdahulu.
Corporate identity tidak hanya diperlukan oleh perusahaan besar, sebuah
identitas itu diperlukan oleh seluruh organisasi, mulai dari bisnis kecil, yayasan,
hingga institusi pendidikan. Untuk perusahaan atau organisasi besar, corporate
identity merupakan elemen dasar dari budaya perusahaan yang kemudian dengan
berjalannya waktu dan pemasaran, berkembang menjadi suatu brand. Walaupun
demikian untuk perusahaan atau organisasi kecil yang diperlukan adalah bahasa
visual untuk memvisualisasikan kegiatan mereka. Hal ini akan memberikan
perusahaan atau organisasi tersebut suatu identitas visual yang kuat, jelas dan
mudah untuk dimengerti yang mengekspresikan karakter mereka dan juga akan
menghasilkan suatu keseragaman di dalam perusahaan dengan keseluruhan
komunikasi mereka. Jadi perusahaan besar internasional maupun perusahaan kecil
memerlukan identitas. Namun level keduanya berbeda, keperluan klien dan
identitas yang diperlukan akan berbeda (Rivers 8).
18
Universitas Kristen Petra
2.2.3 Fungsi Corporate Identity
Selain berfungsi sebagai identitas perusahaan, corporate identity juga
mempunyai fungsi-fungsi lain, antara lain (Napoles 53):
a. Sebagai alat menyatukan strategi perusahaan.
Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana
perusahaan tersebut, bagaimana perusahaan itu sekarang dan bagaimana di
masa yang akan datang. Selain itu corporate identity harus dapat dengan
tepat mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan jasanya.
b. Sebagai pemicu sistem operasional suatu perusahaan
Pertanyaan pertama yang muncul dalam pembuatan corporate identity
adalah bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan ini
secara tidak langsung membuat personil-personil perusahaan tersebut
berpikir dan mengevaluasi sistem operasional mereka selama ini. Dari sini
dapat ditemukan kelemahan dan kesalahan yang selama ini dilakukan,
sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih baik dan mantap.
c. Sebagai pendiri jaringan network yang baik
Sebuah perusahaan yang ber-image positif, stabil, dapat dipercaya dan
diandalkan akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan
modal dalam perusahaan tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga
yang mendapatkan banyak keringanan saat perusahaan tersebut
membutuhkan tambahan modal dari bank. Produk-produk dari perusahaan
ini juga mungkin menjadi produk yang paling laku dan digemari di pasar.
d. Sebagai alat jual dan promosi
Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk
mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru.
2.2.4 Aplikasi Corporate Identity
Tahap terakhir dari proses desain corporate identity adalah aplikasi.
Dalam tahap ini seorang desainer komunikasi visual harus tahu apa yang penting
dan efektif untuk bentuk desain komunikasi visual ini, apakah itu aplikasi pada
bussiness stationery, catalog, daftar harga, gedung perusahaan bahkan kendaraan
perusahaan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menciptakan suatu sistem
19
Universitas Kristen Petra
komunikasi visual yang efektif dan menyatu. Logo juga memiliki peran penting
dalam aplikasi yang akan dijalankan. Berkonsultasi dengan klien juga penting
pada tahap ini, karena bagaimanapun juga merekalah yang selama ini berurusan
dengan perusahaan tersebut dan merekalah yang paling banyak tahu tentang
perusahaan tersebut dan apa yang dibutuhkan. Aplikasi yang sering digunakan
dalam corporate identity, antara lain (Balmer 33-34):
a. Business Stationery (kop surat, amplop, memo, kartu nama, bon,
dan lain- lain).
b. Advertising.
c. Poster.
d. Brosur dan katalog.
e. Gedung perusahaan.
f. Kendaraan perusahaan.
2.3 Pengertian Logo
Logo adalah sebuah desain yang spesifik, baik berupa simbol, pola
gambar, huruf tertulis yang menampilkan identitas perusahaan. Logo terdiri dari
tiga macam, yaitu logotype adalah symbol atau karakter yang berasal dari bentuk
tipografi yang digunakan, logogram adalah symbol atau karakter yang digunakan
untuk menyampaikan suatu kata yang menggambarkan bidang usaha dari suatu
bisnis, perusahaan, atau organisasi dan gabungan dari keduanya itu yang berguna
untuk memperkenalkan sebuah perusahaan kepada masyarakat luas (Rowden
143).
Logo adalah sebuah huruf atau sebuah plat yang dicetakkan yang memiliki
makna yang biasa dipergunakan sebagai nama surat kabar atau lambang. Dari
kedua data di atas, dapat disimpulkan bahwa logo adalah suatu tampilan grafis
yang berguna sebagai perwakilan identifikasi dan citra yang ingin dibentuk
sebuah perusahaan (Balmer 33).
20
Universitas Kristen Petra
Logotype yang baik memiliki ciri-ciri (Deneve 46-47):
a. Distinctive (unik, tidak ada yang menyamai)
b. Artistik
c. Menimbulkan respon positif
d. Menghindari pengertian negative
e. Abadi (mampu eksis dalam waktu 10-15 tahun kedepan)
f. Simpel (dapat dibuat dalam berbagai ukuran mulai dari beberapa
millimeter sampai ukuran billboard besar oleh semua desainer, dapat
diterapkan pada berbagai bahan pada permukaan yang berbeda, murah dan
tidak mahal digunakan)
g. Menjawab pertanyaan tentang strategi atau rencana bisnis
h. Legible (kemampuan untuk mudah dibaca atau dikenali)
i. Mudah diingat
j. Indah dilihat
k. Cocok dengan produk atau jasa
l. Menunjukan kenyataan
m. Membangun identitas luas
n. Fleksibel untuk penerapan sekarang atau masa depan
o. Efektif dalam tampilan hitam putih atau warna
p. Mudah diterapkan dimanapun (di laser, layar bergerak, cetak dot matrix)
q. Fleksibel untuk elemen estetis
r. Dapat dibuat animasi pada iklan televisi
s. Dapat diterjemahkan dalam budaya lain
t. Original
Penggolongan logo antara lain sebagai berikut (Deneve 49-51):
a. Name Only Logo
Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya
grafis khusus. Logo jenis ini memberikan ketegasan dan pesan langsung
kepada konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang
karya perancang ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony,
21
Universitas Kristen Petra
Toshiba, Panasonic, produk kamera Nikon, Leica, Yashica, peralatan
fotokopi Xerox dan lain-lain.
b. Name/Symbol Logo
Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya
tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti
oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont,
Hertz dan banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya
yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri
sendiri.
c. Initial Letter Logo
Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau
perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut.
Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan
seperti logo produsen hardware computer Hewlett-Packard
d. Pictorial Names Logo
Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai
komponen penting dari gaya logo yang secara keseluruhan logo ini
memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo
jenis ini, biasanya adalah perusahaan yang sudah terkenal, seperti Coca
Cola, Kodak, McDonald, Rolls Royce dan lain sebagainya. Karena
kuatnya image perusahaan/produk yang memakai logo ini, maka bila
terjadi peniruan logo tersebut oleh produk atau perusahaan lain maka citra
yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau pictorial name logo
perusahaan yang ditiru.
e. Associative Logo
Yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk
atau perusahaan tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk
atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat
pesawat terbang Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale
yang membentuk bola planet yang dengan jelas memperlihatkan
jangkauan aktifitasnya yakni penerbangan, logo perusahaan minyak Shell
yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil
22
Universitas Kristen Petra
minyak. Kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan
gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis
logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.
f. Allusive Logo
Yang dimaksud dengan alluasive logo adalah logo yang bersifat kiasan,
seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang
merupakan representasi dari system kemudi mobil, bentuik A pada
perusahaan penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor
pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang. Logo jenis ini memiliki
hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo
jenis ini sulit untuk dipahami dan memerlukan waktu lebih agar seseorang
bisa memahami apa maksud dari logo yang bersangkutan.
g. Abstract Logo
Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat
menimbulkan beraneka kesan yang dipengaruhi oleh daya pemahaman
konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak.
Diantaranya mengambil suatu bentuk structural yang dikreasikan dengan
efek optis yang bervariasi. Sebagai contoh adalah logo Citroen. Logo jenis
ini sangat disukati di Amerika, karena logo jenis ini mampu dibuat dengan
bermacam variasi dan sangat orisinil sehingga terjadinya kemiripan sebuah
logo dengan logo yang lainnya akibat dari banyaknya produk dan
perusahaan yang tumbuh di Amerika bisa dihindari. Bentuk logo abstrak
yang ada di Indonesia adalah seperti logo Bakrie Brothers. Abstract logo
pertama kali digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar Jepang, yang
kemudian perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kesuksesan di
Negara barat, sehingga menjadi ide baru bagi perkembangan logo di dunia
barat. Logo jenis ini sekarang menjadi standar desain logo kontemporer.
Kelemahan dari jenis logo ini adalah bentuknya yang abstrak, sehingga
sukar dipahami oleh konsumen serta tidak memiliki pengertian yang
benar-benar tepat seperti apa yang diinginkan.
23
Universitas Kristen Petra
Logo juga memiliki beberapa fungsi, antara lain (Murphy & Rowe 25-37):
a. Fungsi identifikasi, masyarakat dapat mengidentifikasikan perusahaan
tersebut bergerak di bidang apa dan produk apa yang dihasilkan.
b. Fungsi pembeda, logo membedakan perusahaan atau produk yang satu
dengan yang lain.
c. Fungsi komunikasi, logo berperan sebagai sumber pemberi informasi dan
dapat juga menjadi pemberi tahu keaslian sebuah produk.
d. Memberi nilai tambah, produk yang memiliki merek atau logo akan lebih
dikenal oleh masyarakat dan lebih dihargai keberadaannya.
e. Merupakan asset yang berharga, jika produk tersebut lebih dikenal di
Negara-negara lain, maka suatu perusahaan atau merek akan dihargai
secara waralaba.
f. Mempunyai kekuatan hukum, logo yang telah diregistrasi dapat dijadikan
kualitas produk yang dilindungi Undang-Undang.
Dalam pembuatan logo yang baik, logo memiliki syarat-syarat dan ada
beberapa syarat dalam pembuatan logo (Carter 134):
a. Original and distinctive
Memiliki kekhasan dan keunikan sendiri.
b. Legible
Memiliki keterbacaan yang baik ketika diaplikasikan ke berbagai ukuran
sesuai kebutuhan.
c. Memorable
Logo dapat membuat orang yang melihatnya menjadi terkesan dan mudah
mengingatnya.
d. Simple
Logo harus sederhana dan tidak rumit, sehingga mudah dikenali dan
diingat oleh yang melihatnya.
e. Attractive
Menarik perhatian, tidak membosankan / terkesan lama dan kuno.
24
Universitas Kristen Petra
f. Easily associated with the company
Mudah dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra
perusahaan.
g. Easily applied to all media
Mudah diaplikasikan pada berbagai media.
h. Selection colour, symbol and shape
Pemilihan warna, simbol dan bentuk yang mendukung agar kesan dapat
tersampaikan pada masyarakat.
2.3.1 Elemen Desain
2.3.1.1 Tipografi
Tipografi adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan
pengaturan penyebaran pada ruang- ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan
tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan
membaca semaksimal mungkin. Logo tipografi ialah logo yang sederhana dan
unik. Unik karena pengolahan bentuk simbolisme menggunakan teks yang
memungkinkannya tidak sama dengan logo yang lain. Kesan lucu, indah, seni
tinggi, penuh warna, profesional dan tegas menjadi target utama dalam pembuatan
logo. Dengan penggunaan logo tipografi kustom semua dapat ditangani dengan
baik (Garret 78).
2.3.1.2 Simbolisme
Simbol merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
manusia. Sejak zaman pra sejarah hingga zaman kontemporer sekarang ini,
manusia masih akrab dengan penggunaan simbol. Di dalam seni visual baik
tradisional maupun kontemporer juga sarat dengan simbol- simbol. Dalam desain
komunikasi visual simbol sering digunakan untuk memperjelas komunikasi.
Simbol dalam seni visual memiliki makna denotatif maupun konotatif. Sebagai
unsure dari tanda, simbol berperan sebagai signified (Garret 78-79).
25
Universitas Kristen Petra
Lima tips simbol dalam logo dan brand:
a. Dongeng
Tidak semua simbol- simbol yang menceritakan sebuah kisah atau cerita,
tetapi menyampaikan pernyataan yang jelas dan ringkas.
b. Perspektif internasional
Periksa simbol dari beberapa perspektif dari klien, bahwa target yang akan
melihat mereka, dan bahkan di luar konteks normal mereka dari sudut
sosial dan budaya. Apa simbol tersebut mewakili dalam satu budaya, dan
yang diwakilinya di tempat lain. Ini sangat penting bagi perusahaan yang
berusaha untuk menciptakan identitas internasional dan merek (brand).
c. Konflik Kepentingan
Jangan menggunakan beberapa simbol dalam satu logo atau merek yang
mungkin bisa mewakili ide-ide yang bertentangan untuk menggabungkan
kekuatan, tapi hati-hati untuk tidak berlebihan pada simbol, atau simbol
pasangan yang menyebabkan malah bergesekan. Logo untuk
mengekspresikan pesan bersatu.
d. Memperjelas Komunikasi
Setiap logo harus mengkomunikasikan yang diserahkan kepada klien
untuk menentukan dan desainer untuk mengeksekusi. Simbol adalah alat
komunikasi yang kuat bila digunakan dengan bijaksana. Salah satu elemen
simbolis cerdas dalam desain logo dapat mengekspresikan semuanya, tapi
perancang harus berhati-hati untuk mengungkapkan satu hal dengan baik,
bukan banyak ide buruk. Seperti dengan perangkat apapun, ada batas
untuk apa alat-alat grafis dapat dilakukan, karena itu, tetap ringkas. Klien
mungkin menolak menjadi terlalu spesifik dalam pesan mereka, tetapi
sebagai desainer itu adalah tugas desainer untuk menekankan perlunya
untuk dampak simbolis.
e. Simbol yang berinteraksi
Segala sesuatu yang secara visual mewakili perusahaan datang untuk
mendefinisikannya. Ini adalah ide umum di belakang merek dan logonya.
Harapannya adalah bahwa orang-orang mengerti siapa perusahaan itu dan
ingin memasukkan merek ke dalam kehidupan mereka. Perancang harus
26
Universitas Kristen Petra
simbol hati nurani yang tidak ada pada mereka sendiri, karena konsepsi
mereka telah dalam keadaan konstan interaksi. Oleh karena itu, simbol
memiliki teman dan mereka memiliki musuh. Desainer harus belajar untuk
mengenali bagaimana hal ini akan mempengaruhi dampak keseluruhan
dari merek dan logo.
2.3.1.3 Ilustrasi
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing,
lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan
subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah
untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi
tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah
dicerna (Garret 80).
Fungsi ilustrasi:
a. Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita.
b. Memberikan bayangan bentuk alat- alat yang digunakan di dalam tulisan
ilmiah.
c. Mengkomunikasikan cerita.
d. Memberikan rasa humor.
e. Menghubungkan tulisan dengan kreatifitas dan individualitas manusia.
2.3.1.4 Fotografi
Fotografi adalah dua kata yang mengandung arti, yaitu photo (cahaya) dan
graph atau graphos (melukis atau menggambar). Kata tersebut berasal dari bahasa
Inggris. Prinsip dari fotografi adalah memfokuskan sebuah cahaya, tentunya
dengan bantuan pembiasan untuk membakar medium penangkap cahaya. Namun
perlu dimengerti lebih dalam, bahwa pengertian terhadap fotografi sangatlah luas
karena fotografi merupakan dunia yang dinamis dan memiliki dimensi luas.
Fotografi dalam pengertian yang lain adalah mengurung sejarah manusia dalam
selembar foto yang menceritakan sebuah fragmen atau pecahan dalam kehidupan
manusia di suatu waktu dan dalam suatu masa (Garret 80).
27
Universitas Kristen Petra
2.4 Elemen Logo
2.4.1 Garis
Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis
memanjang. Elemen garis adalah benda sekumpulan titik yang bila dideretkan
makna dimensi panjangnya adakan tampak menonjol dan sosoknya disebut
dengan garis. Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang
membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan (Garret 75).
Garis juga memiliki kemampuan untuk mengungkapkan suasana. Suasana
tersebut tercipta karena proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang ada di
sekitar yang terwakili dari bentuk garis tersebut (Ambrose 52).
Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkan seperti garis lurus
yang memberikan kesan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung
mengesankan keanggunan, gerakan pertumbuhan. Berikut adalah beberapa jenis
garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya (Ambrose 59):
a. Horizontal (memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak)
b. Vertikal (memberi kesan stabilitas, kekuatan atau kemegahan)
c. Diagonal (memberi kesan tidak stabil, sesuatu yang bergerak, dinamis)
d. Lengkung S (memberi kesan keanggunan)
e. Zing-zag (memberi kesan bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat)
f. Bending Up Right (memberi kesan sedih, lesu, kedukaan)
g. Diminishing Prespective (memberi kesan adanya jarak, kejauhan,
kerinduan dan sebagainya)
h. Concentric Archs (memberi arti perluasan, gerakan mengembang,
kegembiraan)
i. Pyramide (memberi kesan stabil, megah, kuat atau kekuatan yang massif)
j. Conflecting Diagonal (memberi kesan peperangan, konflik, kebencian dan
kebingungan)
k. Spiral (memberi kesan kelahiran atau generative force)
l. Rhythemic Horizontals (memberi kesan malas ketenangan yang
menyenangkan)
m. Upwards Swirls (memberi kesan semangat menyala, berkobar-kobar,
hasrat yang tumbuh)
28
Universitas Kristen Petra
n. Upward Spray (memberi kesan pertumbuhan, spontanitas, idealisme)
o. Inverted Prespective (memberi kesan keluasan tak terbatas, kebebasan
mutlak, pelebaran tak terhalang)
p. Water Fall (memberi kesan air terjun, penurunan yang berirama, gaya
berat)
q. Rounded Archs (memberi kesan lengkung bulat, kekokohan)
r. Rhythemic Curves (memberi kesan lemah gemulai, keriangan)
s. Gothic Archs (memberi kesan kepercayaa dan religius)
t. Radiation Lines (memberi kesan pemusatan, peletupan atau letusan)
Penggunaan garis sebagai elemen simbol, pertama kali diperkenalkan oleh Olto
Neurath pada tahun 1882-1945, seorang pengajar dan ilmuwan social yang
menamakan symbol tersebut sebagai Isotype. Kemudian bahasa Isotype ini
berkembang dan menjadi bahasa satu bahasa gambar yang mampu mewakili
berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk
simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upaya agar
mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik (Ambrose 62).
2.4.2 Bentuk
Menurut Leksion Grafika, bentuk adalah macam rupa atau wujud sesuatu,
seperti bulat elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Plato mengungkapkan
bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dapat dibatasi oleh
perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun ada aspek
lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Dari hal tersebut
muncul teori mengenati frame of reference (kerangka referensi) dan fields of
reference (lapangan pengalaman) yang menjelaskan bahwa suatu bentuk pesan
dipengaruhi beberapa aspek yakni panca indera, pikiran serta ingatan (Ambrose
63).
Menurut Clarence P. Hormung ada beberapa bentuk yang dapat
menimbulkan asosiasi tertentu antara lain:
a. Segitiga
Merupakan Lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religious yang
mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan
29
Universitas Kristen Petra
alam. Selain itu segitiga merupakan perwujudan dari konsep keluarga
yakni ayah, ibu dan anak. Dalam dunia metafisika, segitiga merupakan
lambang dari raga, pikiran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir,
segitiga digunakan sebagai simbol femenitas dan dalam huruf Hieroglyps
segitiga menggambarkan bulan.
b. Lingkaran
Pada bentuk ini menimbulkan respon psikologis: koneksi, komunitas,
kelseluruhan, ketahanan, pergerakan, keamanan. Referensi untuk perasaan
kewanitaan (feminim): kehangatan, kenyamanan, sensualitas dan cinta.
c. Kotak
Memberikan respon psikologis: keteraturan, logis, keamanan. Kotak juga
adalah dasar dari obyek tiga dimensi yang berarti berat, massa dan
kepadatan.
d. Yin Yang
Termasuk dalam jenis Monad, yaitu bentuk yang terdiri dari atas figure
geometris bulat yang terbagi atas 2 bentuk bersinggungan dengan masing-
masing titik pusat yang berhadapan. Di Cina, bentuk ini disebut Yin Yang,
di Jepang disebut Futatsu Tomoe dan di Korea disebut Tah Gook. Yin
Yang memiliki arti sebagai gambaran dua prinsip alam. “Yang”
melambangkan kecerahan, “Yin” melambangkan kegelapan. “Yang”
melambangkan nirwana, “Yin” melambangkan dunia. “Yang” sebagai
matahari, “Yin” sebagai bulan. “Yang” memiliki posisi aktif maskulin,
“Yin” melambangkan feminism. Yin Yang merupakan penggambaran dari
dua kekuatan besar yang saling bertolak belakang namun jika keduanya
digabungkan dapat mencapai keharmonisan yang sempurna.
2.4.3 Warna
Warna merupakan elemen penting dalam desain, warna menambahkan
suatu dimensi baru untuk mengkomunikasikan sesuatu. Warna dapat memberikan
kehidupan, menonjolkan kualitas tertentu dan memfasilitasi persepsi, awareness
dan recall pada sebuah simbol (Napoles 67).
30
Universitas Kristen Petra
Warna dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan sifatnya, antara lain sebagai berikut
(Ambrose 65):
a. Warna menurut ilmu fisika
Sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang
dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang
gelombang terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memantulkan
terlihat hitam. Dipersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca
yang berbentuk spectrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada
panjang gelombangnya. Warna utama dari cahaya atau spectrum adalah
biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat
membentuk segala warna.
Teori yang berhubungan dengan hal ini yaitu teori yang
dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dimana dalam percobaannya
menyimpulkan bahwa apabila dilakukan pemecahan warna spectrum dari
sinar matahari, akan ditemukan warna-warna yang beraneka ragam
meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Warna-warna
tersebut sering disebut dengan mejikuhibiniu dan bisa dilihat ketika
muncul pelangi setelah hujan reda.
b. Warna menurut ilmu badan
Sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen
memberikan warna pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik
dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah
zat celup untuk pewarnaannya. Suatu pigmen berwarna khas karena
menghisap beberapa panjang gelombang sinar dan memantul yang lain.
Pigmen banyak digunakan dalam industru, misalnya plastik, tinta karet
dan lenolum.
Jenis warna dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis (Sawahata 7):
a. Primary, merupakan warna-warna dasar yang terdiri dari merah (magenta
red), kuning (lemon yellow), dan biru (turquoise blue).
b. Secondary, merupakan hasil dari pencampuran antara dua warna primer,
menghasilkan warna hijau, jingga dan ungu.
31
Universitas Kristen Petra
c. Tertiary, merupakan percampuran warna primer dengan warna sekunder.
warna kuning dengan hijau, biru dengan hijau, biru dengan ungu, merah
dengan ungu, merah dengan jingga dan kuning dengan jingga.
Berdasarkan karakteristiknya, warna dapat digolongkan menjadi (Sawahata 7):
a. Warna hangat
Merah, kuning, cokelat dan jingga. Warna yang terletak antara merah dan
kuning.
b. Warna sejuk
Warna-warna yang terletak antara hijau dan ungu melalui biru.
c. Warna tegas
Warna biru, merah, kuning, putih dan hitam.
d. Warna tua atau berat
Warna-warna yang mendekati warna hitam.
e. Warna muda atau ringan
Warna-warna yang mendekati warna putih
f. Warna tenggelam
Semua warna yang diberi campuran kelabu.
Gambar 2.1 Warna Spectrum
Sumber : Gill (2003)
Warna berdasarkan dari maknanya menurut Edith Anderson Feisner dalam
buku Colour: How to Use Colour in Art and Design (2000), menuliskan bahwa
warna memiliki positif dan negatif:
32
Universitas Kristen Petra
a. Hitam
- Konotasi positif: kemewahan, kekuatan, seksualitas dan dihormati,
elegan.
- Konotasi negatif: kematian, kekosongan, depresi, kesialan dan tidak
diakui.
b. Putih
- Konotasi positif: kemurnian, kelahiran, kebersihan, tidak bersalah,
kedamaian.
- Konotasi negatif: menyerah (bendera putih) dan pengecut.
c. Abu-abu
- Konotasi positif: kepandaian, teknologi dan pekerjaan.
- Konotasi negatif: kebingungan, tidak tegas, tua, warna netral.
d. Merah
- Konotasi positif: cinta, keberuntungan, semangat, sensualitas, festival,
menandai hal penting, baru dan hangat.
- Konotasi negatif: perang, revolusi dan anarki, prostitusi, iblis, bahaya,
dan api.
e. Jingga
- Konotasi positif: hangat, kesuburan, cerah, ceria.
- Konotasi negatif: adalah kurang ajar dan bahaya.
f. Cokelat
- Konotasi positif: kenyamanan dan keamanan.
- Konotasi negatif: sendu, melankolis, dan membosankan.
g. Kuning
- Konotasi positif: ceria, kebahagiaan, emas, matahari, vitalitas, harapan,
dan optimisme.
- Konotasi negatif: hati-hati, penyakit, pengkhianatan, dan pengecut.
h. Hijau
- Konotasi positif: alami, pertumbuhan, pembaharuan, fertilitas,
kesegaran, muda, kesehatan, kedamaian, dan ketenangan.
- Konotasi negatif: racun, penipuan, tidak berpengalaman, tidak dewasa,
dan mentah.
33
Universitas Kristen Petra
i. Biru
- Konotasi positif: royalty, aristokrat, terbaik, surga, dingin, kebenaran,
ketenangan, konservatif, dapat diandalkan, keamanan, teknologi tinggi,
dan berhubungan dengan laut.
- Konotasi negatif: introvert, kesedihan, depresi, tak disangka, dan
dingin.
j. Ungu
- Konotasi positif: keberanian, spiritualitas, misteri, dan kekuasaan.
- Konotasi negatif: duka, kematian, murka, sombong, dan muluk-muluk.
2.5 Company Profile PT. Philfran Cakra Steel
Company Profile atau profil perusahaan adalah gambaran tentang sejarah,
status saat ini, dan tujuan masa depan perusahaan. Sebuah profil perusahaan dapat
sesingkat satu halaman, atau mengandung data yang cukup untuk mengisi
beberapa halaman. (Carter 58)
PT. Phifran Cakra Steel adalah sebuah perusahaan bergerak dalam bidang
jasa yaitu distribusi besi kontruksi yang akan berdiri dan diresmikan pada awal
tahun 2013, berpusat di kota Jakarta tepatnya di daerah Tanjung Duren, Jakarta
Barat. Perusahaan bertaraf nasional dengan pendistribusian ke semua daerah di
Indonesia khususnya Pulau Jawa.
Tentang PT. Philfran Cakra Steel:
a. Owner : Bapak Filipus Heri Sukamto, SE
b. Lokasi : Jakarta Barat
c. Target Market : Perusahaan tender dan kontraktor
d. Karateristik Target Market : Ready stock, on time
e. Visi
Menjadi perusahaan berskala internasional dan terbaik dengan didukung
oleh sumber daya manusia yang terus termotivasi untuk menghasilkan
keunggulan.
34
Universitas Kristen Petra
f. Misi
Menjadi perusahaan berskala internasional yang terpercaya dengan
menyediakan produk dan jasa yang berkualitas demi mencapai kepuasan
pelanggan.
2.6 Kompetitor PT. Philfran Cakra Steel
Kompetitor adalah orang yang bersaing, saling berlomba untuk
memojokkan perusahaan lawan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam ajang
bisnis, kompetitor biasa disebut sebagai orang/perusahaan yang memiliki usaha
yang sejenis dengan usaha yang dimiliki.
PT. Philfran Cakra Steel memiliki banyak pesaing dalam bisnis jasa
distribusi besi kontruksi, berikut beberapa pesaing dari PT. Philfran Cakra Steel:
a. Hanil Jaya Steel
Jalan Brigjend. Katamso, Ds. Jant, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
– 61256.
Telepon +6231- 8533500, +6231- 8533600
Fax +6231- 8533501, +6231- 8533601
PT. Hanil Jaya Metal Work didirikan pada tanggal 29 November 1973,
disetujui dengan keputusan Menteri Kehakiman RI tanggal 03 September
1975. Perubahan nama menjadi PT. Hanil Jaya Steel pada tanggal 19
Oktober 2005.
Visi dan Misi:
Visi: Menjadi produsen baja yang berstandar internasional dan inovatif.
Misi: Secara konsisten melaksanakan peningkatan dan perbaikan.
Secara Proaktif melakukan program pemasaran
Melaksanakan pengendalian dan efisiensi di segala aspek internal.
35
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.2 Logo Hanil Jaya Steel
Sumber:http://www.steelindonesia.com/main.asp?idcat=000&cp=company_detail
&id=CMP0000092#.UKn7bORs6a4
b. PT. Sam Mutiara Muda Steelwork
Jalan Rungkut Industri II/6, Surabaya – 60292
Telepon 031- 8411804, 8411806
Fax 031- 8411806
PT. Sam Mutiara Muda Steelwork berdiri pada bulan Desember 1999
c. PT. Bondi Syad Mulia
Jalan Rungkut Industri II/35, Surabaya – 60292
PT. Bondi Syad Mulia berdiri pada bulan November 2006
Gambar 2.3 Logo Mulcindo
(Group dari PT. Sam Mutiara dan PT. Bondi Syad Mulia)
Sumber : http://cavlentbrands.blogspot.com/2009/12/cavlents-restructuring-
mulcindos.html