2 print deal
DESCRIPTION
DEALTRANSCRIPT
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Tugas Perencanaan Struktur GedungUNIVERSITAS BENGKUU
Dasar Perencanaan
Data umum rencana atap
Bentuk rangka kuda-kuda : Seperti gambarJarak antar kuda-kuda : 2 m
: 30 ⁰
Bahan Gording :
Bahan Rangka Kuda-kuda :
Bahan penutup atap : genteng Metal
Alat sambung : Baut-Murjarak antar gording : 0.7 mbentuk atap : limasanMutu baja profil : BJ-37 1600 kg/cm2
2400 kg/cm2
Perencanaan Gording
Perencanaan pembebenan
Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels / kanal kait ( ) 100x50x20x3,2 pada perencanaan kuda-kuda dengan datasebagai berikut :
a. Berat gording = 5.5 kg/m f. Ts = 3.2 mmb. Ix = 107 cm4 g. tb = 3.2 mm
24.5 cm4 h. Zx = 21.3 cm3d. h = 100 mm i. Zy = 7.81 cm3e. b = 50 mm
= 30 ⁰Jarak antar gording (s) = 1 mJarak antar kuda-kuda utama = 2 m 200 cm
Pembebanan berdasaran SNI 03-1729-2002, sebagai berikuta. Berat Penutup atap = 50 kg/m2b. Beban angin = 25 kg/m2 c. Berat hidup (Pekerja) = 100 kg/m2 d. Berat penggantung dan plafon = 18 kg/m2
Kemiringan atap (α)
baja profil lip channel ([)
baja profil IWF
σ ijin =σ leleh =
c. Iy =
Kemiringan atap (α)
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Tugas Perencanaan Struktur GedungUNIVERSITAS BENGKUU
Perhitungan Pembebanan
a. Beban Mati (titik)berat trackstang = 0.55Berat gording = 5.5 kg/mBerat penutup atap = 50 kg/mberat plafon (1,5) = 27 kg/m
qD = 83.05 kg/m
= 41.525 kg/m= 71.92341 kg/m
= 16.61 kgm
= 28.76936 kgm
b. Beban HidupP = 100 kg
B.Air hujan = 16 kgqL = 116 kg
Berat pekerja di setiap 100 kg Berat air hujan = 58 kg 16 kg= 100.459 kg
Mx2 = 1/4. Px . L = 23.200 kgmMy2 = 1/4. Py . L = 40.18358 kgm
c. Beban angin
qx = q sin αqy = q cos α
Mx1 = 1/8. qx .L2
My1 = 1/8. qy .L2
Px = P sin α 40-0,8 x α =Py = P cos α α=30⁰
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Tugas Perencanaan Struktur GedungUNIVERSITAS BENGKUU
Beban angin kondisi normal, minimum = 2530
1) Koefisien angin tekan = 0.22) Koefisien angin hisap = -0.4
Beban angin1) Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x Beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= 3.5 kg/m2) Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x Beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= -7 kg/m
Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx :
= 1.40 kgm
= -2.80 kgm
Tabel Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording
Momen Beban Beban Beban Angin Kombinasi bebanMati Hidup Tekan Hisap tetap sementara
Mx 16.610 23.200 1.400 -2.800 39.810 41.210My 28.769 40.184 68.953 68.953
KONTROL TERHADAP TEGANGAN
→ Kontrol terhadap momen MaximumMx = 39.81 kgm = 3981 kgcm ø= 0.9My = 68.95 kgm = 6895.294 kgcm
Asumsikan Penampang Kompak :Mnx = Zx . fy = 51120 kgcmMny = Zy . fx = 18744 kgcm
Check tahanan momen lentur yang terjadiMx
+My
≤ 1øb. Mnx ø. Mny
= 0.895 ≤ 1 ok...!!
Koefisien Kemiringan atap (α) =
1) Mx (tekan) = 1/8 . W1 . L2
2) Mx (hisap) = 1/8 . W2 . L2
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Tugas Perencanaan Struktur GedungUNIVERSITAS BENGKUU
→ Kontrol terhadap momen MinimiumMx = 41.21 kgm = 4121 kgcmMy = 68.95 kgm = 6895.294 kgcm
Asumsikan Penampang Kompak :Mnx = Zx . fy = 51120 kgcmMny = Zy . fx = 18744 kgcm
Check tahanan momen lentur yang terjadiMx
+My
≤ 1øb. Mnx ø. Mny
= 0.498 ≤ 1 ok..!!!!
KONTROL TERHADAP LENDUTAN
→ Dicoba profil : 100x 50 x 20 x3.2E = 2100000 kg/cm qx = 0.415 kg/cmIx = 716 cm4 qy = 0.719 kg/cmIy = 84 cm4 px = 58.000 kg
py = 100.459 kg
Z ijin = (1/180)*L 1.111 cm
Δx = +384 . E . Iy 48 . E . Iy
Δx = 0.104 cm
Δy = +384 . E . Ix 48 . E . Ix
Δy = 0.021
Z = = 0.849
→ 0.849 ≤ 1.111 ok...!!!
5. qx. L 4 Px . L 3
5. qy. L 4 Py . L 3
(Δx2 + Δy2)^(1/2)
Z ≤ Z ijin
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Tugas Perencanaan Struktur GedungUNIVERSITAS BENGKUU
menerima beban apabila digunakan untuk gordingJadi,baja profil Lip Channel dengan dimensi 100x 50 x 20 x3.2 AMAN dan MAMPU
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Tugas Perencanaan Struktur GedungUNIVERSITAS BENGKUU
PERHITUNGAN DIMENSI BALOK KUDA-KUDA (GABLE)
→ Pembebanan pada balok gable
Balok yang direncanakan menggunakan IWF 300x150x5.5x8 dengan data sebagai berikut :H = 298 mm Ts = 8 mmb = 149 mm Tb = 5.5 mm
Wx 424 q = 32 kg/m
Wy 5.5 A = 40.8
Ix 6320 L = 7.5
Iy 442
Pembebanan pada balok gable akibat beban-beban yang dipikul oleh 1 gording dengan betang 3 m
→ Beban GordingGording 1 = G7 (karena terletak di ujung balok maka menerima beban setengah jarak gording)1/2L = 0.35 m
berat sendiri penutup atap 35 kg/mberat sendiri gording 11 kg/mberat sendiri balok 11.2 kg/mberat hidup 100 kg/m
Gording 2 = G3 = G4 = G5 = G6 (menerima beban setengah 2x setengah jarak gording)1/2L = 0.7 m
berat sendiri penutup atap 70 kg/m berat sendiri gording 11 kg/m
berat sendiri balok 22.4 kg/mberat hidup 100 kg/m
cm3
cm3 cm2
cm4
cm4
PERANCANGAN GEDUNG(0-2)
Tugas Perencanaan Struktur GedungUNIVERSITAS BENGKUU
Tabel pembebenan pada gordingNo Pembebanan G1=G7 G2 = G3 = G4 = G5 = G6
1 berat sendiri penutup atap 35 702 berat sendiri gording 11 113 berat sendiri balok 11.2 22.44 berat hidup 100 100
∑ P 157.2 203.4
Beban Merata
q =∑P q = 355.04 kg/m
1/2 L
→ Tekanan angin pada bidang atapKoefisien angin tekan 0.2 Wt = 10 kg/m
Koefisien angin Hisap -0.4 Wh = -20 kg/m
Kombinasi pembebanan pada bidang atap• Pembebenan tetap = beban mati + beban hidup• Pembebenan Sementara = beban mati + beban hidup + beban angin
Beban angin dirubah Menjadi vertikalqt = Wt . Cos 15 9.659258 kg/mqh = Wh . Cos 15 -19.31852 kg/m
Pembebanan Sementaraqtot = q + qt 364.6993 kg/mqtot = q + qh 335.7215 kg/m
Untuk perhitungan momen maka dari beban di atas diambil pembeban yang terbesar = 364.699258 kg/m