2013 tempat wisata cirebon
TRANSCRIPT
Daftar Tempat Wisata di Cirebon Jawa Barat
Written By Ahmad Wafa Aminudin on Tuesday, August 6, 2013 | 4:37 PM
http://yoshiewafa.blogspot.com/2013/08/daftar-tempat-wisata-di-cirebon-jawa-
barat.html
Daftar Tempat Wisata di Cirebon Jawa Barat - yoshiewafa - Daerah kota Cirebon dan
Kuningan serta Sekitarnya memiliki potensi wisata alam, kuliner, bersejarah dan lain sebagainya.
Wilayah Kabupaten Cirebon dibatasi oleh Kabupaten Indramayu di utara dan di Barat laut
Kabupaten Majalengka, arah Selatan Kabupaten Kuningan, serta di bagian Timur Kota Cirebon
dan Kabupaten Brebes (Jawa Tengah).
Cirebon terletak di jalur pantura, sebagai salah satu pintu gerbang utama dari propinsi Jawa
Barat di bagian timur, yaitu di Kecamatan Losari. Ketika waktu musim mudik telah tiba, jalur ini
adalah salah satu yang menjadi jalur pilihan di Indonesia. Di Cirebon juga ada jalan tol
Palimanan - Kanci.
Berikut ini merupakan tempat wisata di Cirebon Jawa Barat, Pulau Jawa, Indonesia yang dapat
Anda jadikan pilihan jika ingin liburan ke wisata Cirebon yang cukup menarik dan dapat Anda
jadikan destinasi wisata :
Wana Wisata di Kota Cirebon Jawa Barat
Lapangan GOLF Ciperna
Kawasan lapangan golf ini terletak di tepi jalan raya Cirebon-Kuningan dengan kontur tanah
berbukit dan berjarak sekitar 5 km ke arah selatan dari kota Cirebon, berada di ketinggian 200 m
di atas permukaan laut.
Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan dari pemandangan kota Cirebon dengan latar
belakang laut lepas ke arah utara, sedangkan ke arah selatan ada Gunung Ciremai, suasana yang
menarik.
Berdasarkan Perda nomor 25 tahun 1996, kawasan wisata Ciperna ini ditetapkan seluas 300 Ha
yang diperuntukkan bagi 5 (lima) ruang kawasan pengembangan antara lain sebagai berikut :
1. Kawasan wisata Agro Griya. Pembangunan Agro Griya dalam bentuk rumah kebun
yang dapat disewakan dengan fasilitas Hotel Bintang.
2. Kawasan wisata Agro Tirta. Pembangunan Agro Tirta dalam bentuk pembuatan danau
buatan yang dilengkapi rekreasi air.
3. Kawasan Agro Wisata I 4. Kawasan Agro Wisata II. Agro wisata I dan II diarahkan dalam bentuk pembangunan
kawasan perkebunan mangga gedong gincu, srikaya, atau tanaman jenis lainya. Di
samping itu membangun track olahraga yang dapat menyesuaikan dengan kontur tanah
sekitarnya.
5. Kawasan Land Mark.
Tempat Wisata Belawa Cirebon
Lokasi tempat wisata ini berjarak sekitar 25 km dari Kota Sumber menuju arah timur. Objek
wisata ini mempunyai daya tarik dari kura-kura yang memiliki ciri khusus pada punggung
dengan nama latin "Aquatic Tortose Ortilia norneensis".
Menyimpan legenda yang menarik tentang keberadaannya di Desa Belawa Kecamatan Sedong.
Menurut beberapa penelitian merupakan spesies kura-kura langka dan patut untuk dilindungi
keberadaannya. Rencanannya objek wisata ini akan dikembangkan menjadi sebuah kawasan
yang lebih lengkap lagi, yaitu taman kura-kura (turle park) atau taman reptilia.
Wisata Situ Sedong Cirebon
Terletak di Kecamatan Sedong yang berjarak sekitar 26 km dari pusat Kota Sumber, dengan
lahan seluas 62,5 Ha. Selain memiliki panorama alam yang indah, situ ini juga sering disebut
dengan nama situ pengasingan yang juga merupakan tempat rekreasi air dan pemancingan.
Wisata Banyu Panas Palimanan
Objek wisata Cirebon ini lokasinya di Kecamatan Palimanan yang jaraknya sekitar 16 km dari
Cirebon menuju arah Bandung, merupakan sebuah pemandian air panas yang memiliki kadar
belerang dan dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit. Pemandian air panas ini berada di
sekitar bukit Gunung Kapur, Gunung Kromong, yang memiliki keistimewaan mata air selalu
berpindah pindah.
Objek Wisata Plangon
Objek wisata plangon lokasinya di Desa Babkan Kecamatan Sumber berjarak kurang lebih
sekitar 10 km dari kota Cirebon. Tempat rekreasi yang memiliki panorama alam yang indah ini
dihuni oleh sekelompok kera liar. Selain sebagai tempat rekreasi, disini juga terdapat makam
Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.
Puncak acaranya biasa di waktu ziarah Plangon tanggal 2 syawal, 11 Dzulhijjah, dan 27 Rajab.
Untuk pengembangan dari objek wisata ini meliputi lahan sekitar 10 Ha, dan status tanah ini
adalah milik Kesultanan. Pengunjung yang datang rata-rata sekitar 58.000 pengunjung/tahun.
Objek Wisata Situ Patok
Luas Situ Patok sekitar 175 Ha dan terletak di Desa Setu Patok yang berjarak sekitar 6 km dari
Kota Cirebon menuju arah Tegal, objek wisata ini selain memiliki panorama alam yang indah
juga terdapat sarana rekreasi air serta pemancingan.
Lokasi ini memiliki rpotensi untuk dikembangkan sekitar lahan 7 Ha, dengan status tanah milik
negara. Prasarana yang diperlukan adalah pembuatan sebuah dermaga, pengadaan perahu motor,
sarana pemancingan, serta pembangunan rumah makan yang artistik. Jalan menuju arah lokasi
ini cukup baik dan lebar, aliran listrik sudah tersedia dan saat ini minat pengunjung untuk
berkunjung ke wisata ini cukup banyak.
Tempat Rekreasi Cikalahang
Kawasan Cikalahang adalah daerah yang masih baru berkembang dengan daya dukung alam.
Sasaran para wisatawan pada mulanya adalah objek wisata Telaga Remis yang dikelola oleh
Perum Perhutani KPH Kuningan dan terletak di wilayah Kuningan.
Sampai saat ini kawasan Telaga Remis masih dapat menarik para wisatawan yang bisa
diandalkan dari segi pendapatan. Jalan untuk menuju objek wisata ini adalah melewati Desa
Cikalahang yang lokasinya di wilayah Kabupaten Cirebon, sehingga keberadaannya dapat
memberikan keuntungan untuk masyarakat di sekitar usaha lain sebagai sarana pendukung
wisata. Di samping itu kawasan Cikalahang sudah berkembang jadi sebuah kawasan yang
memiliki daya tarik sendiri yaitu dari usaha restoran/rumah makan ikan bakar.
Dengan banyaknya peminat yang berkunjung, wilayah itu kemudian berkembang pesat menjadi
daya tarik wisata makan, sehingga waktu hari-hari libur penuh dikunjungi oleh wisatawan.
Keadaan alam yang menarik dengan sumber air yang berasal dari kaki Gunung Ciremai yang
tidak pernah kering, sangat memungkinkan sekali untuk membuka peluang usaha kolam renang
yang bersifat alami dengan fasilitas modern serta bumi perkemahan.
Kawasan wisata Cikalahang lokasnya berada sekitar 6 km dari Kota Sumber dan 1 km dari jalan
alternatif Cirebon-Majalengka dengan lingkungan alam yang masih asri.
Wanawisata Ciwaringin
Hutan wisata di Cirebon dengan menampilkan keindahan alam dan banyak ditumbuhi oleh
pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para penggemar jalan kaki dan arena motor cross. Di
lokasi ini juga terdapat Danau Ciranca bagi penggemar memancing. Berlokasi di Desa
Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin, 17 km dari Kota Sumber.
Tempat Wisata Religi / Ziarah di Cirebon
1. Makam Sunan Gunung Jati
2. Situs Batu Tulis huludayeuh
3. Petilasan Cimandung
4. Situs Pasanggrahan Balong Biru
5. Balong Keramat Tuk
6. Makam keramat Megu
7. Situs Lawang Gede
8. Makam Nyi Mas Gandasari
9. Makam Syekh Magelung Sakti
10. Makam Talun
11. Makam Buyut Trusmi
12. Makam P. Jakatawa dan Syeh Bentong
Tempat Wisata Religi, Keraton dan Lain-Lain di Cirebon
1. Kaprabonan
2. Keraton Kasepuhan
3. Mesjid Agung Sang Cipta Rasa
4. Keraton Kanoman
5. Keraton Kacirebonan
6. Goa Sunyaragi
7. Kelenteng Talang
8. Kelenteng Welas Asih
9. Masjid Merah Panjunan
10. Patilasan Pangeran Drajat
11. Pendopo Kabupaten Cirebon
12. Balai Kota Cirebon
13. Dalem Agung Pakungwati
14. Gedung PT. British American Tobaccos (P.T B.A.T)
15. Gedung Karesidenan Cirebon
16. Patilasan Sunan Kalijaga
17. Bank Indonesia Cabang Cirebon
18. Situs Pasanggrahan Balong Biru
19. Pasir Paniis
20. Situs Pejambon
21. Prasasti Huludayeuh
22. Makam Gunung Sembung
23. Kompleks Buyut Trusmi
24. Vihara Budidharma
25. Makam Nyi Mas Ratu Gandasari
26. Keraton Gebang
27. Talun (Cirebon Girang)
28. Makam Keramat Syekh Magelung
29. Klenteng Dharma Rakita
30. Klenteng Dharma Sukma
31. Taman Wisata Siwalk
Demikian info tempat rekreasi di Cirebon yang yoshiewafa sadur dari berbagai sumber dari
google.com dengan sumber utama id.wikipedia.org. Semoga bermanfaat untuk Anda yang
membutuhkan informasi tempat wisata Cirebon dan Selamat Liburan!! ^_^.
http://wisatacrb.files.wordpress.com/2011/01/petawisatacirebon1.jpg
48 Jam Keliling Cirebon: Puas Wisata Sejarah dan Kuliner
0 SYARAHSMANDA SUGIARTOPUTRI Posted on 26 February 2013
http://www.fimela.com/read/2013/02/26/48-jam-keliling-cirebon-puas-wisata-sejarah-dan-
kuliner
Hanya 3 jam dari Jakarta, Cirebon merupakan salah satu kota kecil di Jawa Barat yang patut
kamu coba. Selama 2 hari, saya pun coba untuk sedikit menjelajah kota yang terkenal dengan
komoditas udangnya.
Day 1
Kali ini, saya beruntung bisa mendapat kesempatan untuk menjejakkan kaki di Cirebon. Dari
Jakarta, perjalanan menuju Kota Udang ini bisa ditempuh dengan menggunakan mobil ataupun
kereta. Kali ini, untuk menuju Cirebon saya menggunakan kereta Cirebon Express dari Stasiun
Gambir. Tiket kereta api Cirebon Express kelas Eksekutif bisa diperoleh dengan harga
Rp110.000,- sedangkan untuk kelas Bisnis seharga Rp60.000,-. Berangkat dari Stasiun Gambir
pukul 06.15 pagi dengan menggunakan Cirebon Express kelas Eksekutif, saya tiba di Cirebon
pukul 09.00. Sekarang, perjalanan ke Cirebon dari Jakarta, baik dengan menggunakan kereta
ataupun mobil, sama-sama ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam.
Untuk mobilisasi selama di Cirebon, saya sarankan untuk menyewa mobil supaya jalan-jalanmu
efektif dan bisa menjangkau tempat-tempat yang memang kamu inginkan. Tapi, jika ingin
merasakan atmosfer Cirebon yang sebenarnya, kamu bisa menggunakan angkot atau becak.
Jangan takut, karena angkot di Cirebon cukup banyak dan disertai trayek dengan jelas di mobil.
Kisaran harga sewa mobil di Cirebon Rp250.000,- itu di luar bensin dan supir ya. Harga standar
sewa mobil seperti di tempat wisata lalinnya.
Begitu sampai di Cirebon, saya mencari makanan “kecil” untuk sarapan. Dan saya pun memilih
Nasi Jamblang Ibu Nur sebagai tempat pemberhentian pertama. Kenapa saya bisa “makanan
kecil”? Karena memang satu porsi Nasi Jamblang cukup kecil, bisa dibilang hampir sama dengan
Nasi Kucing. Nasi Jamblang sebenarnya nasi putih biasa yang dihidangkan dengan berbagai
pilihan lauk pauk dan sayur rumahan. Yang berbeda adalah Nasi Jamblang ini disajikan dengan
piring yang beralaskan daun jati. Pilihan lauk pauk dan sayurnya pun sebenarnya cukup standar,
misalnya saja Sotong Tumis, Tumis Tauco, Terong Balado, Otak Sapi Goreng, dan berbagai
olahan udang pastinya yang nggak ketinggalan. Seporsi Nasi Jamblang pun cukup murah,
sebenarnya tergantung pada pilihan lauk yang kamu ambil. Belum sah main di Cirebon kalau
kamu belum mampir buat mencicipi Nasi Jamblang.
Usai mengganjal perut, saya pun pergi menuju gudang sejarah Kota Cirebon, Keraton Kasepuhan
dan Keraton Kanoman. Berbeda dengan sistem Keraton di Yogyakarta yang memiliki kekuasaan
dalam bidang pemerintahan daerah (secara sistem kenegaraan), Kesultanan di Cirebon hanyalah
simbol dalam sejarah Cirebon, layaknya Keraton di Solo. Pertama, saya mengunjungi Keraton
Kasepuhan. Kesan pertama begitu menginjakkan kaki di Keraton ini adalah ‘tidak terawat’.
Kondisi Keraton Kasepuhan cukup kotor walaupun kondisi bangunan masih cukup bagus. Untuk
masuk ke dalam Keraton, pengujung tidak dikenai biaya. Hanya saja, ketika kita memasuki
setiap ruangan demi ruangan di Keraton, kita akan dimintai “sumbangan kebersihan” oleh
penjaga ruangan di sana. Jujur, cara meminta “sumbangan” di sini agak memaksa pengunjung.
Mungkin sebaiknya pihak Keraton menerapkan retribusi resmi masuk Keraton daripada
pengunjung merasa “tertodong” setiap kali memasuki ruangan Keraton. Aura mistis pun cukup
kencang saat memasuki ruangan yang menyimpan kereta kencana dan sebuah “lukisan hidup”.
Diakui penjaga Keraton bahwa di atas kereta kencana tersebut memang biasa terlihat sosok
perempuan cantik setiap pukul 12 siang. Beruntung saya tiba di ruangan tersebut setelah lewat
pukul 12.
Puas melihat sekeliling Keraton Kasepuhan, saya beranjak menuju Keraton Kanoman.
Bagaimana kondisi Keraton Kanoman? Jika Keraton Kasepuhan tidak terawat maka kondisi
Keraton Kanoman lebih tidak terawatt lagi. Agak miris memang melihat warisan budaya dan
gudang sejarah yang tidak terawat. Sama seperti saat masuk Keraton Kasepuhan, masuk Keraton
Kanoman pun tidak dipungut biaya, hanya saja “todongan” biaya kebersihan “seikhlasnya”
masih merongrong saya. Kondisi Keraton yang cukup kotor serta bangunan yang agak tidak
terawat membuat aura mistis di tempat ini semakin kencang. Bulu kuduk saya semakin berdiri
ketika saya memasuki sebuah ruangan bekas singgasana Sultan. Ruangan bekas singgasana
Sultan memiliki penerangan minim dan beraroma lembab. Setelah tidak lagi digunakan sebagai
singgasana Sultan, ruangan ini pun digunakan sebagai tempat persemayaman ketika Sultan
meninggal dunia. Keranda tempat jenazah Sultan yang ada di ruangan ini rasanya memaksa saya
untuk segera meninggalkan ruangan. Yogyakarta, Solo, dan Cirebon, jika boleh saya
membandingkan ketiga Keraton yang ada di masing-masing daerah maka saya akan menobatkan
Keraton Cirebon sebagai Keraton yang paling tidak terawat.
Nah, usai belajar sejarah dan mengenal Cirebon lebih dekat maka saya pun mampir sebentar di
Pasar Kanoman yang terletak tidak jauh dari Keraton. Seru rasanya jalan-jalan di sini, berbagai
makanan tradisional khas Cirebon pun dijual di sini. Terlalu banyaknya tukang makanan, saya
pun cukup bingung untuk menjajal yang mana. Akhirnya, saya menghampiri tukang es yang
cukup menarik perhatian karena namanya unik, Es Cuing. Ternyata, Es Cuing adalah cincau
yang disajikan dengan bubur sumsum hijau dengan es serut, santan, dan gula merah. Ya, Cuing
adalah sebutan untuk cincau di daerah Cirebon. Hanya dengan Rp3.000,- saya pun melepas
dahaga dengan semangkuk Es Cuing di Pasar Kanoman. Serabi khas Cirebon pun nggak lepas
dari incaran saya. Berbeda dengan serabi umumnya yang dinikmati dengan gula cair atau kinca,
Serabi Cirebon dinikmati dengan semacam bumbu yang ternyata adalah santan. Dan Serabi
Cirebon ini memiliki rasa yang relative manis, itu sebabnya mengapa Serabi ini harus dimakan
dengan santan, untuk mengimbangi rasa manis Serabi pastinya. Hari beranjak sore dan saya
memutuskan untuk beranjak makan siang sebelum pergi ke hotel untuk beristirahat. Dan sebagai
bekal perjalanan menuju makan siang, saya membeli sebungkus udang goreng tepun yang dijual
seharga Rp10.000,- di Pasar Kanoman.
Untuk makan siang, sudah pasti saya harus mencicipi makanan khas Cirebon lainnya, Empal
Gentong. Kali ini, saya menyambangai daerah Plered. Di sepanjang jalan ini banyak berjejer
rumah makan yang menawarkan Empal Gentong. Empal Gentong yang terkenal adalah Empal
Gentong Amartha dan Haji Apud. Namun, karena saat itu Empal Gentong Amartha sangat penuh
maka saya pun bergeser ke Empal Gentong Haji Apud. Di sini terdapat dua varian, yakni Empal
Gentong dan juga Empal Asam. Nah, buat kamu yang ingin mencicipi makanan segar di siang
hari, Empal Asam bisa menjadi jawabannya. Irisan daging sapi atau jeroan dihidangkan dengan
kuah asam dan segar, irisan belimbing wuluh di dalamnya pun membuat mata melek. Selain
Empal Gentong, warung Haji Apud juga terkenal dengan Sate Kambing Muda. Tapi, buat kamu
yang punya keluhan kolesterol, sebaiknya pikir 2 kali sebelum menyantap Empal Gentong
dengan Sate Kambing Muda sekaligus.
Usai makan siang, saya menuju hotel untuk beristirahat mempersiapkan perjalan esok harinya.
Saya pun menginap di Hotel Grage Sangkan yang terdapat di perbatasan Cirebon dan Kuningan.
Hotel ini cocok banget untuk tempat menginap bersama keluarga, area outbond di Grage
Sangkan cukup luas, anak-anak pun akan sangat senang bermain di sini. Namun sayang, buat
kamu yang gila online, agaknya harus kecewa karena fasilitas wi-fi Hotel Grage Sangkan hanya
sebatas di lobi hotel.
Day 2
Hari kedua, saya bersiap pulang ke Jakarta. Namun, sebelum pulang saya menyempatkan diri
untuk beli oleh-oleh khas Cirebon. Toko Pangestu yang terdapat di Jalan Sukalila Selatan bisa
menjawab semua kebutuhan oleh-oleh khas Cirebon yang kamu butuhkan. Mulai dari beragam
olahan ikan asin, manisan buah, tape dalam berbagai ukuran dan kemasan, serta baju batik pun
ada di sini. Kamu nggak perlu hinggap ke tempat lain lagi jika sudah mampir ke tempat ini.
Selesai belanja oleh-oleh, saya mampir makan siang di SALT Resto. Konon, SALT Resto
merupakan restoran dengan pemandangan terbaik di Kota Cirebon.
Yup! Nggak salah kalau SALT dikatakan restoran dengan pemandangan keren, hamparan sawah
menjadi latar pemandangan saya saat makan siang saat itu. SALT merupakan restoran khusus
seafood dan juga masakan Sunda. Selain pemandangannya yang memukau, pilihan makanan di
sini standar seperti restoran seafood lainnya, Gurame Asam Manis, Capcay, dan berbagai olahan
seafood lainnya.
Usai mengisi perut sebelum pulang ke Jakarta, saya menuju ke pemberhentian terakhir di
Cirebon, yakni ke Kampung batik Trusmi. Nah, di sini, kamu bisa memeroleh berbagai macam
batik khas Cirebon. Kali ini, sepertinya saya hanya bisa melihat beberapa rumah tempat produksi
batik mengingat harus segera meluncur ke stasiun agar tidak tertinggal kereta.
Ternyata saya tiba di stasiun 30 menit sebelum waktu pemberangkatan. Tapi, menunggu selama
30 menit tidak membosankan. Sebuah kelompok Keroncong klasik siap menghibur para
penumpang Stasiun Cirebon yang menunggu kereta. Akhirnya, Cirebon Express menuju Jakarta
yang saya tunggu pun tiba. Beruntung walau hanya 2 hari di Cirebon, saya mendapatkan cukup
banyak pengalaman baik dari kuliner maupun kekayaan budayanya. Nah, buat kamu yang
berencana untuk main ke Cirebon, bulan April nanti, Keraton Kanoman akan mengadakan
Festival Budaya Rakyat yang akan terbuka untuk masyarakat umum lho. Dan pastinya saya akan
kembali lagi ke sini karena masih banyak lagi tempat dan makanan yang belum saya cicipi.
Walaupun kecil, namun Cirebon siap memberikan pengalaman kuliner dan budaya yang tak
terlupakan.
http://soelis08.blogspot.com/p/objek-wisata-kota-cirebon.html
Objek Wisata Kota Cirebon
Berikut adalah objek-objek wisata di kota Cirebon yang dapat dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan.
1. Keraton Kasepuhan. Kraton ini berada di wilayah kelurahan Kasepuhan, kecamatan
Lemahwungkuk. Dari terminal Harjamukti ke timur laut, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan menumpang becak atau sekitar 30 menit dari Stasiun Kejaksan ke arah selatan.
2. Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Masjid Agung Sang Ciptarasa (sebutan sehari-harinya masjid agung) ini merupakan salah satu bagian dari kraton Kasepuhan. Masjid ini terletak di sebelah barat Alun-Alun Sangkalabuwana (Alun-Alun depan Keraton Kasepuhan). Luas arealnya sekitar 4.750 meter persegi. Di dalamnya terdapat beberapa sakaguru yang berfungsi sebagai penopang struktur bagian atas. Yang lebih menarik lagi adalah saka tatal-nya, yaitu sebuah tihang penopang yang cukup kuat, walaupun hanya terbuat dari serpihan-serpihan kayu.
3. Keraton Kanoman. Dari Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman ini hanya berjarak 600 meter ke arah utara. Akses jalannya harus melalui pasar tradisional yang mengasyikan untuk berbelanja oleh-oleh Cirebonan, sehingga wisatawan yang senang membeli oleh-oleh tidak perlu jauh-jauh mencari toko oleh-oleh, karena segalanya telah tersedia di dalam pasar tersebut.
4. Keraton Kacerboona. Keraton ini berada di wilayah Kelurahan Palasaren, Kecamatan Pekalipan. Dari Stasiun Parujakan jaraknya hanya 1 km, atau 10-15 menit dengan menumpang becak ke
arah tenggara. Keraton Kacerbonan sebenarnya merupakan sempalan atau pemekaran dari kraton Kanoman. Pemekaran tersebut terjadi setelah Sultan Anom IV, PR Muhammad Khaerudin wafat.
5. Tamansari Gua Sunyaragi. Tamansari Gua Sunyaragi atau biasa dikenal dengan sebutan Gua
Sunyaragi, adalah bekas tamansari pesanggrahan dari kraton Kasepuhan yang fungsi utamanya untuk menyepi atau berkhalwat, sesuai dengan namanya. Sunyaragi berarti tempat untuk menyepi atau mengasingkan raga (sunya berarti sepi dan ragi berarti raga). Sebutan gua disini bukanlah gua alam , melainkan gua buatan atau artifisial.
6. Situs Kalijaga. Situs ini terletak di wilayah Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Dari terminal bus Harjamukti jaraknya hanya berkisar 500 meter kearah selatan. Situs ini disebut juga atau dikenal sebagai taman kera Kalijaga, karena di situs ini terdapat banyak sekali kera yang telah beradaptasi dengan para pengunjung.
7. Vihara dan Klenteng. Ada 3 (tiga) tempat peribadatan bagi umat Budha dan Konghucu di Kota Cirebon, yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Ketiga tempat tersebut semuanya merupakan bangunan kuno yang bergaya arsitektur klasik Tiongkok yakni: Vihara Dewi Welas Asih (disebut juga klenteng Tay Kak Sie) serta Klenteng Talang (disebut juga klenteng Kongcu Bio), untuk umat Konghucu dan Kuil Pemancar Kesehatan (disebut juga kKenteng Bun San Tong).
8. Bangunan Kolonial. Kota Cirebon juga kaya akan Benda-benda Cagar Budaya (BCB) bangunan-bangunan Kolonial (BAKOL) dari abad XIX hingga abad XX . Beberapa BCB BAKOL yang cukup terkenal adalah: Gedung Balai Kota serta Stasiun Kejaksan dan Bank Indonesia. Bangunan lain berupa Gedung BAT serta Gedung Mapolresta 851 dan Gereja Santo Josep.
9. Taman Ade Irma Suryani. Dahulu taman ini bernama taman Traffic Garden Cirebon. Sejak tahun 1966 berubah menjadi taman Ade Irma Suryani Nasution. Taman ini merupakan satu-satunya taman rekreasi dan taman bermain di kota Cirebon.
10. Pelabuhan. Ada 2 (dua) pelabuhan di Kota Cirebon yaitu: Pelabuhan Muara Jati (pelabuhan bongkar muat barang terbesar di Jawa Barat) dan Pelabuhan Nelayan Kejawanan (merupakan pelabuhan nelayan terbesar di Jawa Barat).
Selain dari objek-objek wisata tersebut diatas, berikut ini ada beberapa jenis kesenian yang masih dapat dijumpai, ditonton ataupun dimiliki sebagai barang sufenir dan dekorasi:
1. Seni Pertunjukan. Tarling, sintren, lais, genjring, akrobat, masres, terbang, gembyung, tari
topeng, tari tayub, rudat, debus, dan lain-lain.
2. Seni Rupa. Lukisan kaca, tempa tembaga, ukir kulit, ukir kayu topeng, ukir kayu kontemporer, lukis batik.
3. Seni Kriya dan Kerajinan. Kerajinan rotan, kerajinan bunga rotan, kerajinan batik dan lain-lain.
Dalam menunjang kegiatan kepariwisataan, maka Kota Cirebon memiliki beberapa hotel berbintang maupun yang tidak (jenis Melati) yaitu 8 hotel berbintang (bintang 2-4); 13 hotel Melati. Selain hotel, di Cirebon terdapat 70 restoran/rumah makan, mulai dari yang bertaraf Internasional maupun yang tradisional.
Cirebon Ber-Intan
http://rizal-tukangcopas.blogspot.com/2011/06/cirebon-ber-intan.html
DiCopas oleh RIZAL HIDAYAT on Sabtu, 18 Juni 2011
Ini bukan Bohongan, tapi ini adalah Fakta. Slogan Cirebon adalah Cirebon Kota Ber-Intan artinya Bersih,
Indah, Tertib, Aman. Selain itu Cirebon juga terkenal dengan sebutan Cirebon Kota Udang. Nama
Cirebon sendiri berasal dari dua kata yakni “Ci” yang berarti Air dan “Rebon” yang berarti udang. Ulang
Tahun kota Cirebon adalah setiap 1 Muharram yang artinya tahun ini Cirebon sudah berumur 641
tahun. Cirebon berada di Wilayah Ciayumajakuning atau singkatannya Cirebon, Indramayu, Kuningan
dan Majalengka. Sebagai tujuan wisata di Jawa Barat wisata Cirebon tidak kalah dengan wisata
Bandung, Tasikmalaya, Bogor, ataupun kota – kota lainnya di Jawa Barat. Kota Cirebon menawarkan
banyak pesona mulai dari wisata sejarah kejayaan kerajaan Islam, wisata kuliner, wisata batik, wisata
sejarah wali, wisata kota lama Cirebon,wisata bangunan gereja peningalan belanda, wisata mesjid,
wisata belanja, tour keliling Kota Cirebon dan sentra kerajinan rotan.
Kraton di Cirebon
ada 3 Keraton yang berada di Cirebon yakni Keraton Kesepuhan, Kraton Kanoman dan Kraton
Kecirebonan. Cirebon sejak dulu adalah pusat penyebaran agama Islam yang disiarkan oleh Sunan
Gunung Jati. Sehingga di Cirebon banyak bangunan bersejarah seperti Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Kesepuhan, Masjid Merah, Kelenteng Kuno dan kompleks Makam Sunan Gunung Jati. Setiap Peringatan
Maulid Nabi, di sekitar wilayah Keraton terdapat pasar malam yang dikenal dengan muludan, banyak
dijual Makanan Khas Cirebon seperti Tahu Petis dan Martabak manis atau Telor. Tahu Petis yang paling
Enak Tentunya adalah Tahu Petis Lestari. Rasa Petis yang sudah dibumbuinya sangat terasa apalagi
apabila dimakan dengan tahu yang masih angetan (sudah mulai sedikit dingin). Wajib Coba kalau
berkunjung ke Cirebon. Seni Tari
Topeng
Tari Topeng adalah tari khas yang berasal dari Cirebon. Sudah lama tari Topeng Cirebon mengundang
tanda tanya akibat daya pesonanya yang tinggi, tidak saja di Indonesia tetapi juga di luar negeri Tari
Topeng memiliki beberapa jenis yakni :
1. Panji, wajahnya yang putih bersih melambangkan kesucian bayi yang baru lahir 2. Samba (Pamindo), topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincah 3. Rumyang, wajahnya menggambarkan seorang remaja 4. Patih (Tumenggung), topeng ini menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas,
berkepribadian, serta bertanggung jawab 5. Kelana (Rahwana), topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marah
Gerakan dari Topeng-Topeng tersebut tentulah berbeda yang menggambarkan berbagai macam emosi
manusia. Seniman Topeng Cirebon adalah Mimi Rasinah (80) Beliau sudah membawa tarian topeng ke
berbagai belahan bumi. Selain Tari Topeng, di Cirebon juga terkenal dengan seni musik Tarling.
Senimannya adalah H. Abdul Adjib. Lagu cirebonan yang terkenal adalah warung Pojok (tentu pernah
mendengar kan? )
Makanan Khas Cirebon adalah surganya makanan Enak, ada :
1. Sega Jamblang (Nasi yang dibungkus dengan daun Jati dan lauknya bisa memilih ada Hati, Paru, Sambal Ati (Wajib), Tahu dan etc yang enak-enak), Yang Terkenal adalah Nasi Jamblang Mang Dul di Di Gunung Sari atau Nasi Jamblang di Lido Cipto. Harga Satu porsi lengkap antara 10 ribuan- 20 ribuan.
2. Empal Gentong (bukan daging empal yang seperti di Jakarta tapi Empal Gentong adalah satu piring kuah empal yang dimasak di gentong dan dimasak diatas kayu bakar. Yang Terkenal adalah Empal Gentong Mang Dharma di Stasiun Kereta APi Parujakan. Harga satu porsinya kisaran 10 ribuan.
3. Selain itu juga wajib coba empal asem yang di jalan Panembahan- dekat Plered Cirebon. 4. Sega Lengko dan Sate Kambing Muda di Jln. Pagongan 5. Docang- di Plered 6. Tahu gejrot - Di Stasiun Kejaksan
7. Mie Koclok – Di Jln. Ampera 8. Bubur Sop Cirebon – Di Jln. Ampera 9. Krupuk Mlarat (non Kolesterol karena gorengnya pakai pasir), Kerupuk Kebo, Rengginang dan
emping Mlinjo) Bisa beli di Sinta Manisan atau di Pusat Oleh-Oleh di Pasar Pagi. 10. Sirop Tjampolay – Bisa beli di Sinta Manisan atau di Pusat Oleh-Oleh di Pasar Pagi. 11. Terasi Udang – Bisa beli di Sinta Manisan atau di Pusat Oleh-Oleh di Pasar Pagi. 12. Seafood Pak Moel – Berbagai macam seafood di Jln. Sukalila atau Cipto. 13. Tape Ember Kuningan – Bisa beli di Sinta Manisan atau di Pusat Oleh-Oleh di Pasar Pagi. 14. Cafe Kalapa Manis di Gronggong Ciperna – daerah lembangnya Cirebon.
Tempat Wisata di Cirebon Banyak tempat wisata di Cirebon, dari wisata laut, wisata ke gunung sampai
ke Wisata Rohani yang berada di wilayah Cirebon dan Kuningan seperti :
1. Kraton Kesepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa (setiap sholat jum’at yang adzan 7 orang loh), dekat Kraton Kasepuhan
2. Kraton Kanoman, Jl.Lemah Wungkuk 3. Puri/Kraton Kacirebonan, Jl.Pulasaren 4. Komplek Pemakaman Gunung Jati di Gunung Sembung, 15 km barat kota 5. Masjid Agung Cirebon, di Jalan Siliwangi 6. Sangkan Hurip – Tempat Pemandian Air Panas ke arah kuningan. 7. Tempat Perjanjian Linggarjati & Tempat wisata linggarjati 10 km ke arah kuningan. 8. Gua Sunyaragi, Jl.By Pass, Sunyaragi 9. Shop Houses/Ruko dengan Konsep Tematik di Area CSB 10. Gedung BI Cirebon – di deket pelabuhan. 11. Stasiun KA Kejaksan – di Jalan Siliwangi 12. Taman Ade Irma Suryani. – di deket Pelabuhan 13. Pelabuhan Cirebon 14. Telaga Remis – Waduk Alami 10 km ke arah rajagaluh. 15. Pusat Perbalanjaan Grage 16. Pusat Kerajinan Batik Trusmi – dari Grage bisa naik GP ke arah Plered kemudian naik beca ke
sentra batik trusmi. 17. Pusat Kerajinan Rotan Tegalwangi – 5 km dekat trusmi.
Batik Cirebon
Sentra Batik Cirebon berada di Desa Trusmi Plered Cirebon yang jaraknya 10 km dari pusat kota Cirebon.
Kebanyakan orang lebih banyak mengetahui Motif Mega Mendung adalah Motif Khas Cirebon. Namun
sebenarnya banyak motif khas Cirebon yakni motif Keratonan, Motif GangGengan dan motif
Singapayung, yang tentunya tidak kalah etnik dengan berbagai macam motif batik yang ada. Harga yang
ditawarkan bervariatif dari yang murah sampai jutaan rupiah tergantung dari motif dan kualitas bahan
kain yang dijual apakah cap atau tulis.
Toko yang banyak menjual batik adalah Toko batik Nova, Batik IBR, Batik EB, Batik An-Nur, Batik Asofa,
Batik Hafiyan, Batik Lia. untuk kesana dapat menggunakan angkot GP (Gunung Sari -Plered) tarif Rp.
2.000.-Rp. 3.000.-, turun di perempatan plered. kemudian naik becak ke lokasi toko batik.
Akomodasi Sarana transportasi Umum
Cirebon berjarak +- 260 km dari Jakarta berada di perbatasan antara jawa Tengah dan Jawa Barat. Dapat
ditempuh dengan kereta argo Jati (Rp. 110.000 kelas eksekutif) dan Cirebon Ekspress (Rp. 90.000 kelas
eksekutif dan Rp.70,000 kelas bisnis). Apabila ke Cirebon dengan menggunakan kereta sebaiknya
memesan beberapa hari sebelumnya, karena Tiket kereta Cirebon sering sold-out karena banyaknya
Pekerja yang PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad). Apabila ditempuh dengan mobil dapat ditempuh kira-
kira dalam jangka waktu 4-5 jam, dan 3 jam perjalanan dari bandung. Untuk sarana transportasi lokal
dicirebon tidak banyak taxi yang bersliweran seperti di Jakarta, dapat digunakan angkot dengan tarif Rp
2.000- 3.000 tergantung Jarak Tempuh. di Cirebon bisa juga menyewa mobil. tarif sewa mobil avanza
atau innova tarifnya antara 150 rb (1/2 hari) s.d 300 rb (full day). kemaren saya pernah menyewa ke
Endry (0231 9118090).
Hotel-dan Penginapan Murah
Di Cirebon terdapat beberapa hotel berbintang yakni hotel Santika, Hotel Grage Cirebon, Hotel Apita
dengan tarif Rp.600.000- Rp 850.000 per malamnya. Selain itu juga ada hostel-hostel murah seperti
Hotel Sidodadi dan Hotel Pinus yang rate-nya antara Rp. 100.000- Rp. 200.000 Walaupun udara di
Cirebon panas, tapi kamu akan mendapatkan experience ketika datang ke Cirebon.
So… Ayo… Visit Cirebon ^.^ Kota Ber-INTAN… berikut ya peta wisata cirebon, Semoga membantu…
Jujur mengCoPas artikel ini ternyata susahnya minta ampun.. TwoThumb buat yang udah nulis..
Silahkan berkunjung ke blog asli yang memiliki postingan ini
http://intanhertikasari.wordpress.com/2011/03/29/cirebon-ber-intan/
Tips Wisata Murah Ke Cirebon May 7, 2013 · by TipsjalanCom · in Cirebon, Jawa Barat
http://tipsjalan.com/260/tips-wisata-murah-ke-cirebon.php
Musim liburan akan tiba, Anda ingin liburan ke Cirebon ? ok simak tips liburan murah ke
Cirebon berikut ini untuk mendapatkan informasi wisata apa saja yang ada di Cirebon. Cirebon
merupakan kota yang terletak di ujung utara dari Jawa Barat menjadi salah satu kota sebagai
daya tarik wisatawan. Beragam daya tarik mulai wisata kuliner, wisata sejarah juga wisata
belanja dengan adanya batik khas Cirebon.
Jika Anda bingung menghabiskan waktu liburan yang terbatas, cobalah untuk datang ke Cirebon.
Kota yang tak begitu jauh dari Ibu Kota ini, cukup menghabiskan waktu beberapa jam dengan
modal transportasi kereta api, Anda sudah bisa sampai ke kota yang berjulukan Kota Udang
tersebut.
Untuk urusan perut tak perlu khawatir, wisata kuliner di Cirebon yang sebagai Kota Udang ini
juga bisa menjadi destinasi yang seru untuk memanjakan lidah. Ada beragam wisata kuliner di
Cirebon, ada empal genthong sebagai makanan khas Cirebon dan bisa ditemukan dengan mudah
mulai dari rumah makan hingga pedagang kaki lima.
Selain itu, liburan ke Cirebon juga bisa menikmati kuliner Nasi Jamblang, sebagai salah satu
makanan khas Cirebon yang menjadi daya tarik para pendatang. Untuk berkeliling kota Cirebon
tidak terlalu sulit. Terlebih semua tempat wisata yang ada di kota Cirebon ini bisa dijangkau
dengan menggunakan angkutan umum.
Tempat Wisata Murah di Cirebon yang Wajib Dikunjungi
Berikut ini beberapa pilihan tempat wisata di Cirebon yang wajib dikunjungi jika sedang berlibur
di Cirebon. Untuk aktivitas jalan-jalan murah di Cirebon, yang dicari tentu saja adalah tempat
wisatanya bukan. Nah, jika Anda datang ke Cirebon, sempatkan untuk mendatangi beberapa
tempat wisata yang ada di Cirebon. Di antaranya adalah:
Tempat Wisata di Cirebon Gua Sunyarugi
Entah tempat ini lebih tepat disebut gua atau candi. Karena kalau menurut saya sih bangunannya
lebih mirip sebuah candi. Tempat ini sih sebenarnya dibuka kalau nggak salah pukul 9 pagi.
Waktu itu saya datang sekitar pukul 7 pagi, dan masih tutup. Tapi karena saya liat gerbangnya
bisa dilewati, so nggak ada salahnya kan langsung nyelonong aja… .
Nah, kesan awal memasuki area Gua Sunyarugi ini sangat menarik. Bangunannya terbilang unik,
dikatakan bahwa bangunan gua ini merupakan perpaduan antara budaya Hindu, Cina, Indonesia
klasik, Islam, Timur Tengah serta Eropa. Di sini, saya paling tertarik dengan sebuah patung
gajah yang terbuat batu di bagian tengah gua.
Sayangnya, tempat wisata yang satu ini kurang terjaga dengan baik. Pertama, lokasinya sangat
dekat dengan perkampungan warga. Bahkan kalau mau, warga sekitar tinggal meloncat sebuah
pagar yang nggak terlalu tinggi. Selain itu, aksi vandalisme juga mewarnai bangunan gua ini.
Sangat disayangkan emang.
Keraton Kasepuhan Tempat Wisata di Cirebon
Keraton ini dikatakan sebagai keraton yang paling megah dan terawat di Cirebon. Di sini,
terdapat beberapa peninggalan kerajaanCirebon zaman dahulu. Beberapa peninggalan tersebut
antara lain kereta Singa Barong yang biasanya dimandikan setiap malam 1 suro.
Selain itu, di sini juga terdapat sebuah lukisan Prabu Siliwangi yang konon sangat dikeramatkan.
Kalau dilihat dari sisi mana pun, lukisan Prabu Siliwangi ini seolah akan selalu menghadap ke
arah kita. Terdapat pula beberapa peninggalan perang berupa pakaian perang prajurit portugis,
tombak dan lain-lain.
Untuk masuk ke keraton ini biayanya nggak mahal. Kita diharuskan untuk membayar biaya
masuk sebesar 5 ribu rupiah per orang. Selain itu, ada biaya tambahan yang dikenakan, yakni
guide. Di sini ada dua jenis guide yang ditawarkan. Pertama adalah guide anak SMK magang
yang memiliki tarif lebih murah. Mereka sih biasanya nggak mematok tarif tertentu. Dikasih 10
atau 15 ribu juga sudah mau. Sementara itu guide dari keraton mematok harga sebesar 40 ribu.
Tempat Wisata Pantai Kejawanan di Cirebon
Untuk pantai yang satu ini sih sebenarnya pantai yang sangat tidak familier di telinga. Bahkan
saya pun datang ke pantai ini ya karena pernah denger gitu aja. Dan, ternyata pantai ini emang
nggak begitu menarik. Tapi, katanya sih pemandangan sunset di sini cukup bagus. Sayang saya
datang pada siang hari.
Bagi sebagian orang, pantai ini bukanlah dijadikan sebagai pantai untuk wisata. Melainkan
sebagai tempat untuk melakukan pengobatan alternatif. Banyak orang yang percaya bahwa
dengan berendam di pantai ini bisa mengobati beberapa jenis penyakit.
Tari Topeng
Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di tatar Parahyangan. Kesenian ini merupakan
kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Indramayu dan Jatibarang. Salah satu yang terkenal
adalah Tari Topeng Mimi Rasinah asal Indramayu, yang sudah go international. Bagi wisatawan
yang ingin menyaksikan tarian ini, dapat berkunjung ke kota tersebut pada acara-acara besar
yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat maupun oleh masyarakat pada acara-acara
pernikahan, khitanan, selamatan rumah, dan lain-lain.
Tari Sintren
Tari Sintren adalah salah satu adat dari rakyat pesisir Cirebon. Sintren mulai dikenal pada awal
tahun 1940-an, nama sintren sendiri menurut rumor adalah nama penari yang masih gadis yang
menjadi staring dalam pertunjukan ini. Sintren dalam perkembangannya kini, biasanya hanya
dapat dinikmati setiap tahun sekali pada upacara-upacara kelautan selain nadran, atau pada
hajatan-hajatan orang-orang yang dibilang cukup mapan.
Seni Tarling
Seni Tarling ini Berasal dari sepanjang daerah pesisir timur laut Jawa Barat (Jatibarang,
Indramayu-Cirebon dan sekitarnya). Nama “tarling” diambil dari singkatan dua alat musik
dominan: gitar akuistik dan suling. Untuk melihat Pertunjukan Seni Tarling ini banyak diadakan
pada acara-acara pernikahan, khitanan, selamatan rumah, dan lain-lain.
Makam Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati adalah salah satu tokoh wali yang sangat berjasa di tanah Cirebon, karena
sangat berhubungan dengan Kota Cirebon, Kenal dengan Cirebon maka pasti kenal dengan
Sunan Gunung Jati (Syech Syarif Hidayatullah). Bangunan makam Sunan Gunung Jati memiliki
gaya arsitektur yang unik, yaitu kombinasi gaya arsitektur Jawa, Arab, dan Cina. Arsitektur Jawa
terdapat pada atap bangunan yang berbentuk limasan. Arsitektur Cina tampak pada desain
interior dinding makam yang penuh dengan hiasan keramik dan porselin. Selain menempel pada
dinding makam, benda-benda antik tersebut juga terpajang di sepanjang jalan makam. Semua
benda itu sudah berusia ratusan tahun, namun kondisinya masih terawat. Benda-benda tersebut
dibawa oleh istri Sunan Gunung Jati, Nyi Mas Ratu Rara Sumandeng dari Cina sekitar abad ke-
13 M. Sedangkan arsitektur Timur Tengah terletak pada hiasan kaligrafi yang terukir indah pada
dinding dan bangunan makam itu.
Keunikan lainnya tampak pada adanya sembilan pintu makam yang tersusun bertingkat. Masing-
masing pintu tersebut mempunyai nama yang berbeda-beda, secara berurutan dapat disebut
sebagai berikut: pintu gapura, pintu krapyak, pintu pasujudan, pintu ratnakomala, pintu jinem,
pintu rararoga, pintu kaca, pintu bacem, dan pintu kesembilan bernama pintu teratai. Semua
pengunjung hanya boleh memasuki sampai pintu ke lima saja. Sebab pintu ke enam sampai ke
sembilan hanya diperuntukkan bagi keturunan Sunan Gunung Jati sendiri. Untuk menuju Wisata
Cirebon yang satu ini sangatlah mudah karena melalui Jalur Pantura Cirebon – Indramayu.
Gua Sunyaragi
Melanjutkan dari Makam Sunan Gunung Jati, ke Arah Kota Cirebon terdapat Wisata Cirebon
lainnya yaitu Gua Sunyaragi. Menurut buku Purwaka Carabuna Nagari karya Pangeran Arya
Carbon, Gua Sunyaragi dibangun pada tahun 1703 M oleh Pangeran Kararangen. Pangeran
Kararangen adalah nama lain dari Pangeran Arya Carbon.
Taman Ria Ade Irma Nasution
Taman Ade Irma Suryani Dahulu taman ini bernama taman Traffic Garden Cirebon. Sejak tahun
1966 berubah menjadi taman Ade Irma Suryani Nasution. Taman ini merupakan satu-satunya
taman rekreasi dan taman bermain di kota Cirebon.
Taman Kera Plangon
Obyek Wisata di Cirebon satu ini adalah obyek wisata alam yang didalamnya banyak terdapat
kera-kera yang saling bergelantungan, kita bisa melihat mereka dialam bebas hidup
berdampingan diarea tersebut. Konon katanya kera-kera ini jumlahnya bersifat tetap tidak kurang
tidak lebih.
Wisata Belanja Batik Trusmi
Salah satu alternatif oleh-oleh khas Cirebon berupa batik adalah Batik Trusmi, terkenal karena
banyak menjadi usaha rumahan di daerah ini. Kita bisa berkunjung ke sini dan sepanjang jalan
Desa Trusmi hamper banyak ditemui Batik ala khas Trusmi. Baca juga Tempat Wisata Di
Sumatera Barat Yang Cocok Untuk Liburan.
Wisata Kuliner Di Cirebon
Tahu Gejrot Tahu gejrot adalah makanan khas Cirebon, Indonesia. Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah
digoreng kemudian dipotong agak kecil lalu dimakan dengan kuah yang bumbunya cabe,
bawang merah, gula. Biasanya disajikan di layah kecil.
Empal Gentong Menu Empal Gentong ini merupakan daging empal yang berkuah, bukan empal kering yang
sering kita temukan. Dimasak dalam gentong tanah liat dengan kayu bakar. Anda bisa memilih
daging saja atau campur, yaitu daging campur dengan berbagai jeroan. Empal Gentong ini bisa
dinikmati dengan nasi atau lontong, sesuai selera.
Nasi Jamblang Nasi Jamblang adalah nasi khas Cirebon yang dibungkus dalam daun pohon jati. Jika
diperhatikan dengan seksama, pada nasi terdapat guratan-guratan warna kemerahan yang berasal
dari daun tersebut. Nasi disajikan dingin (bukan nasi yang panas mengepul), dengan berbagai
macam lauk menggiurkan yang dapat kita pilih sendiri, seperti sate udang, cumi-cumi, paru, hati,
berbagai macam telor, perkedel, tempe, tahu, dan banyak lagi. Disajikan dengan sambal ati
dengan warna merah yang khas, sambal ini bukan seperti sambal ulek biasa, tapi masih
berbentuk potongan-potongan cabai merah yang sepertinya dipotong memanjang.
Hotel Murah di Kota Cirebon
Mencari penginapan murah di Cirebon ? berikut ini daftar informasi penginapan dan hotel murah
di Cirebon yang ingin liburan dengan harga murah di Cirebon.
Amaris Hotel Cirebon (Budget Rp. 320.000 – Rp. 450.000) Hotel Sidodadi (Budget Rp. 300.000 – Rp. 420.000) Hotel Slamet (Budget dibawah Rp. 200.000) Tryas Hotel (Budget Rp. 335,000 – Rp. 360,000) Patra Jasa Cirebon (Budget Rp. 427,100 – Rp. 443,500)
Semoga tips jalan jalan murah ala tipsjalan.com tentang tips wisata murah di Cirebon ini bisa
membantu rencana liburan Anda beserta keluarga dan atau bersama sahabat dan orang-orang
yang sayangi. Selamat berlibur !
Lokasi Wisata di Kota Cirebon
Kota Cirebon adalah Kota Pelabuhan yang memiliki 2 Pelabuhan, pertama Pelabuhan Muara Jati
untuk bongkar muat barang dan Pelabuhan Nelayan Kejawanan yang merupakan pelabuhan
nelayan terbesar di Jawa Barat. Kota Cirebon memiliki luas yang terkecil dibanding dengan kota-
kota yang ada di wilayah propinsi Jawa Barat. Kota Cirebon memiliki 5 Kecamatan dan 22
Kelurahan. Kota Cirebon memiliki posisi Strategis yakni berada di jalur pantura disamping dekat
dengan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa barat, sehingga Kota cirebon adalah termsuk kota
transit antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kota Cirebon juga dikenal sebagai Kota Agamis
sebagaimana diceritakan pada postingan terdahulu. Selanjutnya kita akan ceritakan mengenai
Lokasi Wisata yang ada di kota Cirebon.
Kebanyakan objek wisata yang ada di kota cirebon memiliki hubungan secara Kultural histories
atau berkaitan dengan awal pembentukan berdirinya kota cirebon, sehingga objek wisata yang
ada lebih menampilkan jenis wisata sejarah dan budaya. Yaitu :
1. Kraton Kasepuhan
Keraton kasepuhan berada di wilayah kelurahan Kasepuhan, kecamatan Lemahwungkuk. Dari
terminal harjamukti arahnya ke timur laut, sekitar 20 menit dengan naik becak atau 30 menit dari
stasiun Kejaksaan kea rah selatan.
Kraton Kasepuhan dahulunya bernama Kraton Pakungwati, dengan Caruban Nagari sebagai
kerajaannya. Sekarang Kraton Kesepuhan menjadi objek wisata unggulan Kota Cirebon,
didirikan oleh Syekh Syarif Hidayatullah pada 1529 M atau 1451 tahun saka. Nama Kasepuhan
sendiri muncul setelah pelantikan Sultan Sepuh I yaitu PR Samsudin Martawijaya pada tahun
1679 (tercatat pada Daghregister gehouden in casteel Batavia 1624-1682 : RH Unang Sunardjo,
SH)
2. Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid ini masih merupakan bagian dari Kraton Kasepuhan, letaknya di sebelah barat alun-alun
Sangkalabuwana luas arealnya + 4.750 m2, menurut historisnya masjid Agung Sang Cipta Rasa
didirikan pada tahun 1422 tahun Saka atau 1500 Masehi.yang pelaksanaan pembangunannya di
pimpin oleh Sunan Kalijaga. Nama Masjid Sang Cipta Rasa sendiri mempunyai Makna Filosofi
Sang berarti Agung, Cipta berarti Bangunan sedang rasa berarti manfaat, sehingga arti kata Sang
Cpta Rasa maksudnya berarti Bangunan yang memilki Manfaat yang Agung/besar yang
dikaitkan dengan kegiatan syiar agama islam dan agama di tanah cirebon.
Keunikan Masjid ini yaitu dengan diadakannya adzan Pitu (tujuh Muadzin) pada setiap sholat
jum’at.
3. Kraton Kanoman
Kraton Kanoman hanya berjarak + 600 m sebelah utara dari Kraton Kasepuhan. Akses jalan
masuk melalui pasar tradisional Pasar Kanoman yang didalamnya berisi Berbagi macam Barang
yang syarat produk untuk buah tangan atau oleh-oleh.
Kraton Kanoman adalah hasil dari pemekaran Kraton Pakungwati setelah Panembahan ratu II
alias Pangeran Mas Karim wafat pada tahun 1677 masehi, atas kesepakatan dan kemufakatan
melalui kebijakan Sultan Banten, Pangeran Ageng Tirtayasa, maka Kraton Kasepuhan bagi PR
Samsudin Martawijaya sebagai Sultan Sepuh I, dan Kraton Kanoman dengan PR Muhammad
Badridin Kartawijaya sebagai Sultan Anom!. Pelantikan keduanya terjadi pada tahun 1678.
4. Kraton Kacerbonan
Kraton Kacerbonan berada di wilayah kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan, tepatnya 1 Km
sebelah barat daya dari Kraton kasepuhan dan + 500 m senelah selatan Kraton Kanoman.
Kraton Kacerbonan sebenarnya merupakan sempalan atau pemekaran dari Kraton Kanoman.
Pemekaran tersebut terjadi setelah Sultan anom IV yakni PR Muhammad Khaerudin wafat, Putra
Mahkota yang seharusnya menggantikan tahta diasingkan oleh Belanda ke Ambon karena
dianggap sebagai pembangkang dan membrontak belanda. Ketika kembali dari pengasingan
tahta sudah diduduki oleh PR. Abu sholeh Imamuddin. Atas dasar kesepakatan keluarga,
akhirnya PR Anom MAdenda membangun Istana Kacerbonan, kemudian muncullah sultan
Carbon I sebagai Sultan Kacerbonan pertama.
5. Taman Sari Gua Sunyaragi
Taman Sari Sunyaragi adalah bekas taman sari pesanggrahan Kraton Ksepuhan yang fungsi
utamya untuk menyepi. Arti nama sunyaragi sendiri berasal dari kata sunya artinya tempat
menyepi dan ragi artinya raga, yang secara keseluruhan diartikan tempat untuk menyepi atau
mengasingkan raga. Sebutan Gua dalam hal ini adalah bukan gua sebenarnya namun merupakan
gua artificial, yang artinya dibangun dengan gaya arsitektur banyak menyerupai gua dan
berhiaskan air. Hal inilah yang menjadi daya tarik dari Tamansari Gua Sunyaragi. Menurut cerita
bahwa Taman Sari Gua Sunyaragi didirikan sejak 1448 sebagaimana tertulis (Gajah Derum Tirta
Linuwih) yang artinya gajah berarti 8, Derum berarti 4, tirta berarti 4 dan Linuwih berarti 1) atau
tahun 1526 oleh Panembahan RAtu Pakungwati I atau PM Muhammad arifin II.
Letak Tamansari Gua Sunyaragi adalah + 4 Km sebelah barat daya dari Kraton Kasepuhan dan +
700 m sebelah barat Terminal Harjamukti Cirebon.
6. Situs Kalijaga
Situs ini terletak di Kelurahan Kalijaga, Harjamukti jaraknya hanya berkisar + 600 m ke arah
selatan. Situs ini di sebut juga dengan Taman Kera Kalijaga. KArena disitus ini terdapat banyak
sekali kera yang telah beradaptasi dengan pengunjungnya. Menurut cerita orang yang
terdahulubahwa kera-kera ini berasal dari jelmaan para pengikut Sunan Kalijaga yang tidak
patuh terhadap ajaran Rosulullah. Dan situs ini merupakan petilasan sunan Kalijaga ketika beliau
melaksanakan penyebaran agama islam di Cirebon.
7. Vihara dan Kelenteng-Kelenteng
Di Kota Cirebon ada 3 tempat ibadah bagi umat Budha dan Konghucu.Ketiga tempat tersebut
dapat bila kita kunjungi merupakan bangunan kuno yang bergaya arsitektur klasikTiongkok
. Ketiga Bangunan Vihara tersebut yaitu :
a. Vihara Dewi Welas Asih (16580 disebut juga Klenteng Tay Kak Sie, letaknya 50m dari Pintu
Pelabuhan Muara Jati I
b. Klenteng Talang (1577) disebut juga Klenteng Kongcu Bio (untuk umat Konghucu ) letaknya
200 M dari dari Vihara Dewi Welas Asih ke Arah Barat Daya berada di Jl Talang.
c. Kuil Pemancar Keselamatan (2351 Imlek) disebut jug Klenteng Bun San Tion, letaknya +
150 dari Klenteng Talang kearah Barat daya dan terletak di Jl Kanoman.
8. Bangunan-Bangunan Kolonial Belanda
Kot aCirebon juga kaya akan Bangunan-bangunan Cagar Budaya dari Abad XIX hingga Abad
XX. Bila kita melewati Jalan-jalan Utama Kota Cirebon kita dapat mengenang kilas balik
Cirebon Tempo Doeloe, serta bisa jug untuk penelitian-penelitian ilmiah terkait. Beberapa
Bangunan masa Kolonial tersebut adalah
a. Gedung Balaikota di Jl. Siliwangi atau + 300 m dari stasiun Kejaksaan. Gedung ini didirikan
pada tahun 1927dengan arsitekturnya bernama Ir. Jikoot dan relief udang yang melekat pada
eksterior depan atas di buat oleh Maas.
b. Stasiun Kereta Api Kejaksaan didirikan pada tahun1912-1914 dengan arsiteknya bernama
Ir. Moojen.
c. Bank Indonesia, Dahulu bernama Javasche Bank, didirikan pada tahun 1912 dengan arsitek
Cuyppers dan Hulswit.
d. Pabrik Rokok British American Tobacco (BAT), didirikan pada tahun 1924 dengan asitek
Cuypers.
e. Gedung Mapolresta didirikan pada tahun 1918, dahulu merupakan rumah sakit Khusus untuk
orang-orang pribumi (inlandshe hospital)
f. Gereja St. Yusuf di Jl. Yos Sudarso, didirikan pada tahun 1878 oleh Louis Theodoor
Gonsalves, pemilik pabrik gula di pulau jawa dengan arsiteknya bernama Gaunt Slotez.
9. Taman Ade Irma Suryani
Dahulu taman ini bernama Taman Traffic Garden Cirebon, namun sejak tahun 1966 berubah
menjadi Taman Ade Irma Suryani Nasution. Taman ini merupakan satu-satunya wahana rekreasi
dan taman bermain di Kota cirebon. Letaknya di pantai teluk Cirebon. Sehingga hal tersebut
dapat menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Untuk menghibur pengunjungnya setiap
hari Libur diselenggarakan pementasan Seni hiburan
http://wisatacirebon.com/category/wisata
#GUA SUNYARAGI CIREBON