27-51-1-sm.pdf
TRANSCRIPT
![Page 1: 27-51-1-SM.pdf](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082511/577c84211a28abe054b79bab/html5/thumbnails/1.jpg)
8/19/2019 27-51-1-SM.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/27-51-1-smpdf 1/5
31
PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER
( LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TERHADAP PENURUNAN
HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA CEMAGI,KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG
Ni Wayan Suviani1, I Wayan Artana
2,
Putu Wira Kusuma Putra3
Prodi S1 Keperawatan, STIKES Bina Usada Bali
Email : [email protected]
Abstract. The development success of a nation can increase standard of living and Life Expectancy.
The longer the life expectancy, the greater is the elderly population, which impacts on elderly health
problems, like hypertension. Hypertension is a systolic ≥140mmHg and diastolic ≥90mmHg. Giving
lavender aroma therapy can be a solution to lower hypertension as a non-pharmacological treatment.This study aims at find out the effect of giving lavender aroma therapy to lower hypertension in the
elderly.
This study used a Quasi Experiment with Non-equivalent Control Group Design. Sampel are 30
elderly were divided into two groups: a control group (15 men) and a treatment group (15 men). Data
were analyzed using t-paired test in systole and Wilcoxon test in diastol.
There is a difference in systolic pressure reduction before and after lavender aroma therapy was
given: t = 10.519 and p = 0,001, meanwhile the result of Wilcoxon test in diastole: z = -3,201 and p =
0,001. So, there is a significant effect on the provision of lavender aroma therapy on the reduction in
hypertension in the elderly in Cemagi Village. Hypertension in elderly can be lowered by giving
lavender aroma therapy.
Keywords: Hypertension, elderly, lavender aroma therapy
1 = Penulis
2,3 = Dosen Pembimbing dan Penanggung Jawab
PENDAHULUAN
Salah satu indikator keberhasilan
pembangunan suatu bangsa dapat dilihat dari
peningkatan taraf hidup masyarakat dan Umur
Harapan Hidup (UHH). Pada tahun 2013
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
(BPS RI) melaporkan tahun 2000-2005 UHH
penduduk Indonesia baik laki-laki maupun
wanita 67,8 tahun dan diperkirakan meningkat
menjadi 73,6 tahun pada tahun 2020-2025.
Semakin panjang UHH manusia,
mengakibatkan jumlah penduduk lansia akanmeningkat, karena usia 60 tahun semakin
banyak. Menurut Undang-Undang No 13
Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia
menyatakan, bahwa batasan umur lansia di
Indonesia adalah 60 tahun ke atas baik laki-
laki maupun wanita. Laporan BPS RI tahun
2013, populasi lansia pada tahun 2000 adalah
7,18%, tahun 2010 menjadi 7,56%, dan pada
tahun 2011 menjadi 7,58%, terlihat terjadi
peningkatan lansia dari tahun ke tahun. Lansia
akan mengalami penurunan fungsi fisiologis
tubuh akibat proses degeneratif (penuaan),
sehingga lansia rentan terkena penyakit
degeneratif dan nondegeneratif. Salah satu
penyakit degeneratif yaitu penyakit
kardiovaskuler seperti tekanan darah tinggi
(hipertensi).
Hipertensi adalah tekanan sistolik ≥140
mmHg dan diastolik ≥90 mmHg (Potter danPerry, 2005). Hipertensi jarang disadari oleh
seseorang karena hipertensi sering tidak
memiliki gejala khusus. Gejala-gejala
hipertensi antara lain yaitu pusing atau sakit
kepala, wajah merah, tengkuk terasa pegal,
mudah marah, tinnitus (telinga berdengung),
sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di tengkuk,
![Page 2: 27-51-1-SM.pdf](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082511/577c84211a28abe054b79bab/html5/thumbnails/2.jpg)
8/19/2019 27-51-1-SM.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/27-51-1-smpdf 2/5
32
Jurnal Dunia Kesehatan, volume3, nomor 1
mudah lelah, mata berkunang-kunang,
epikatsis (Damayanti, 2013).
WHO tahun 2000 di Asia terdapat 38,4
juta penderita hipertensi dan diperkirakanmeningkat tahun 2025 sebesar 57%. Jumlah
penderita hipertensi pada lansia di Indonesia
sebesar 38,8% (Komnas lansia, 2006).
Kesehatan lansia bila tidak ditangani
dengan baik, akan menyebabkan penurunan
fungsi fisik dan fisiologis sehingga terjadi
kerusakan tubuh yang lebih parah,
menimbulkan banyak komplikasi dan
mempercepat kematian. Hipertensi pada lansia
bila tidak segera diobati dapat menyebabkan
gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal (Potter
dan Perry, 2005). Faktor yang dapatmempengaruhi hipertensi ada 2 yaitu 1. Faktor
yang dapat dikendalikan seperti obesitas,
medikasi, gaya hidup, stress. 2. Faktor yang
tidak dapat dikendalikan seperti usia, riwayat
keluarga, jenis kelamin ( Junaedi, E dkk,
2013).
Penanganan hipertensi sebaiknya
dilakukan secara komprehensif mencakup
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Dalam pengobatan bisa dilakukan dengan
farmakologi dan nonfarmakologi. Pengobatan
nonfarmakologi salah satunya yaitu
pengobatan menggunakan aroma terapi
Lavender.
Aroma terapi lavender adalah suatu cara
perawatan tubuh atau penyembuhan penyakit
dengan menggunakan minyak esensial
(essential oil ) (Jaelani, 2009). Aroma terapi
lavender bekerja dengan mempengaruhi tidak
hanya fisik tetapi juga tingkat emosi (Setiono
dan Hidayati, 2005). Manfaat pemberian
aroma terapi lavender bagi seseorang adalah
dapat menurunkan kecemasan, nyeri sendi,tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju
metabolik, dan mengatasi gangguan tidur
(insomnia), stress dan meningkatkan produksi
hormon melatonin dan seretonin (Setiono &
Hidayati, 2005).
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
di Desa Cemagi pada tanggal 20 Januari 2014,
dari 19 lansia yang diwawancarai dan
diperiksa tekanan darahnya 63,1% (12 lansia)
mengalami hipertensi dan 36,8% (7 lansia)
tekanan dararahnya normal. Dari 12 lansia
yang mengalami hipertensi, 58,3% (7 lansia)
yang hipertensi stadium 1 (140/90-159/99
mmHg), dan 41,6% (5 lansia) yang hipertensi
stadium 2 (160/100-179/109 mmHg).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian aroma terapi lavender
(Lavandula Angustifolia) terhadap penurunanhipertensi pada lansia di Desa Cemagi,
Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Hasil dari penelitian ini dapat dipakai
sebagai terapi komplementer sehingga dapat
mengurangi penggunaan terapi konvensional
untuk hipertensi dan menekan biaya
pengobatan.
Metode PenelitianPenelitian ini adalah Quasi Experiment
dengan rancangan Nonequivalent Control
Group Design. Populasi adalah lansia yang berumur 60 tahun ke atas di Desa Cemagi,
Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
sebanyak 309 orang. Sampel berjumlah 30
orang dipilih menggunakan purposive
sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi
dibagi menjadi 15 orang kelompok kontrol
yang diberikan uap air dan 15 orang
kelompok perlakuan yang diberikan aroma
terapi lavender.
Penelitian dilakukan mulai bulan april
sampai mei 2014. Metode pengumpulan data
menggunakan observasi nonpartisipan
terstruktur dengan pengukuran tekanan darahsecara langsung, sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan. Pengukuran tekanan
darah yang dilakukan sebanyak 3 kali setiap
pengukuran dan hasil yang digunakan yaitu
hasil rata-rata dari pengukuran tersebut.
![Page 3: 27-51-1-SM.pdf](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082511/577c84211a28abe054b79bab/html5/thumbnails/3.jpg)
8/19/2019 27-51-1-SM.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/27-51-1-smpdf 3/5
33
Jurnal Dunia Kesehatan, volume3, nomor 1
Analisis data pre tes dan post tes antar
kelompok menggunakan t-independent.
Analisis data pre tes – post tes menggunakan
t-paired apabila data yang terkumpul berdistribusi normal. Apabila data yang
terkumpul tidak berdistribusi normal, data pre
tes dan post tes antar kelompok menggunakan
uji Mann-whitney U-test . Analisis data pre tes
– post tes menggunakan uji Wilcoxon.
.
Hasil dan Pembahasan
Tekanan Darah Sistol
Tabel 1. Tekanan darah sebelum diberikan perlakuan
Pada tabel 1 di atas, dengan uji t-
independent didapatkan nilai t = 0,83 dan
nilai p = 0,413. Hal ini berarti bahwa kedua
kelompok sebelum diberikan perlakuan rerata
sistolnya tidak berbeda secara bermakna (p >
0,05).
Tabel 2. Tekanan darah sesudah diberikan perlakuan
Pada tabel 2 di atas, dengan uji t-
independent didapatkan nilai t = 2,40 dan nilai
p = 0,023. Hal ini berarti bahwa keduakelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata
sistolnya berbeda secara bermakna (p < 0,05).
Tabel 3 di bawah, menunjukkan dengan
uji t-paired didapatkan nilai p < 0,05 pada
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Hal ini berarti baik kelompok kontrol maupun
kelompok perlakuan berpengaruh terhadap
penurunan hipertensi sistolik pada lansia di
Desa Cemagi, namun pengaruh yang lebihsignifikan terjadi terhadap kelompok
perlakuan.Tabel 3. Pengaruh pemberian aroma terapi lavender
terhadap penurunan hipertensi pada sistolik
Tekanan Darah Diastol
Tabel 4. Tekanan darah sebelum diberikan perlakuan
Pada tabel 4 di atas, dengan uji Mann-
Whitney didapatkan bahwa nilai U = 92,00dan nilai p = 0,377. Hal ini berarti bahwa
kedua kelompok sebelum diberikan perlakuan
rerata diastolnya tidak berbeda secara
bermakna (p > 0,05).
Tabel 5. Tekanan darah sesudah diberikan perlakuan
Pada tabel 5 di atas, dengan uji Mann-
Whitney didapatkan bahwa nilai U = 74,50 dan
nilai p = 0,096. Hal ini berarti bahwa kedua
kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata
Kelompok
Subjek
Sebelum
perlakuanT p
Kontrol
Perlakuan
158,21
161,760,83
0,413
Kelompok
Subjek
Sebelum
perlakuanU p
Kontrol
Perlakuan
91,98
94,4492.00
0,377
Kelompo
k Subjek
Sesudah
perlakuanT p
Kontrol
Perlaku
an
160,66
149,992,40
0,023
Variabel
Kondisi
PSebelum
Perlakuan
Sesudah
Perlakuan
Kontrol 158,21±11,18 160,66±12,61 0,021
Perlakuan 161,76±12,20 149,99±11,75 0,001
Kelompok
Subjek
Sesudah
perlakuanU p
Kontrol
Perlakuan
90,22
85,9874,50
0,096
![Page 4: 27-51-1-SM.pdf](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082511/577c84211a28abe054b79bab/html5/thumbnails/4.jpg)
8/19/2019 27-51-1-SM.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/27-51-1-smpdf 4/5
34
Jurnal Dunia Kesehatan, volume3, nomor 1
diastolnya tidak berbeda secara bermakna (p <
0,05).
Tabel 6. Pengaruh pemberian aroma terapi lavender
terhadap penurunan hipertensi pada diastol
Tabel 6 di atas, menunjukkan dengan uji
Wilcoxon didapatkan nilai p > 0,05 pada
kelompok kontrol sedangkan nilai p < 0,05
pada kelompok perlakuan. Hal ini berarti
bahwa tidak ada pengaruh rerata diastol pada
kelompok kontrol sebelum dan sesudah
perlakuan sedangkan pada kelompok
perlakuan ada pengaruh yang signifikan
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
aroma terapi lavender terhadap penurunan
hipertensi diastol pada lansia di Desa Cemagi.
Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah disesuaikan dengan
tujuan penelitian mengenai “Pengaruh
pemberian aroma terapi lavender (Lavandula
Angustifolia) terhadap penurunan hipertensi
pada lansia di Desa Cemagi, Kecamatan
Mengwi, Kabupaten Badung”, maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan pemberian aroma terapi lavender
terhadap penurunan hipertensi pada lansia p
(0,001) < α (0,05).
Penelitian ini dapat menjadi tambahan
perpustakaan khususnya menjadi tambahan
referensi untuk penelitian selanjutnya dengan
mengembangkan variabel yang ada di
dalamnya serta mengukur jumlah milliliter
minyak lavender yang diberikan untuk
menurunkan hipertensi. Serta mendapatkan
terapi yang optimal pada pengobatan
hipertensi yang dapat dipadukan terapi
konvensional dengan aroma terapi lavender
sehingga dapat mengurangi penggunaan obathipertensi dan menekan biaya pengobatan
.
Daftar Pustaka
Azizah, L. M. 2011. Keperawatan Lanjut
Usia. Yogjakarta : Graha Ilmu
Adhistya, M, dkk. 2013. Pengaruh Pemberian
Aromaterapi Lavender (Lavandula
Angustifolia) Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pasien Hipertensi di
RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandau Manado
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2013.
Harapan Hidup from :
http://www.datastatistik-
indonesia.com/portal/index.php?optio
n=com_content&task=view&id=922
(accesed 26 Desember 2013, 18.00
wita)
Bandiyah, S. 2009. Lanjut Usia Dan
Keperawatan Gerontik . Yogjakarta :
Nuha Medika
Damayanti, D. 2013. Sembuh Total Diabetes,
Asam Urat, Hipertensi Tanpa Obat.
Yogyakarta : Pinang Merah Publisher
Fatimah. 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia
Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan Gerontik. Jakarta : TIM
Hartanto, D.A. 2010. herbal-lavender from :
http://health.detik.com/html (accesed
3 Januari 2014)
Jaelani. 2009. Aroma Terapi. Jakarta : PustakaPopuler Obor
Jain, R. 2011. Pengobatan Alternatif untuk
Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta:
Gramedia
Variabel
Kondisi
PSebelum
Perlakuan
Sesudah
Perlakuan
Kontrol 91,98±8,81 90,22±6,60 0,502
Perlakuan 94,44±4,82 85,98±5,22 0,001
![Page 5: 27-51-1-SM.pdf](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082511/577c84211a28abe054b79bab/html5/thumbnails/5.jpg)
8/19/2019 27-51-1-SM.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/27-51-1-smpdf 5/5
35
Jurnal Dunia Kesehatan, volume3, nomor 1
Junaedi, E. dan Yulianti, S. dkk. 2013 .
Hipertensi Kandas Berkat Herbal, ed
1. Jakarta :FMedia
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Buletin
Penyakit Tidak Menular . Jakarta from
:
www.depkes.go.id/downloads/Buleti
nPTMpdf (accesed 26 Desember
2013, 19.00 wita)
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Buletin
Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di
Indonesia. Jakarta from:
www.depkes.go.id/downloads/Buleti
nlansiapdf ( accesed 26 Desember2013, 20.00 wita)
Kurnia, AD, dkk. 2009. Aromaterapi Bunga
lavender Memperbaiki Kualitas Tidur
pada Lansia. Universitas Brawijaya.
Kusuma, H dan Nurarif, A.H. 2012. Handbook
for Health Student . Yogyakarta :
Mediaction Publishimg
Kristanti, E.E. 2010. Pengaruh Aromaterapi
Lavender Terhadap Penurunan
Derajat Kecemasan pada Lansia di
Panti Wredha St. Yoseph Kediri
Maryam, R. S dkk . 2011. Mengenal Usia
Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika
Nugroho, W. 2012. Keperawatan Gerontik &
Geriatrik, ed 3. Jakarta : EGC
Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik . Jakarta : EGC
Ridwan, M. 2009. Mengenal, Mencegah,
Mengatasi Silent Killer Hipertensi.
Semarang : Pustaka Widyamara
Setiono, M dan Hidayati, N.S. 2005. Terapi
Alternatif dan Gaya Hidup
Sehat . Yogyakarta : Pradipta Publishing
Soemardini, dkk. 2013. Pengaruh
Aromaterapi Bunga LavenderTerhadap Kualitas Tidur Lansia di
Panti Werdha Pangesti Lawang
Sarah, D. 2007. Pedoman Menjadi Sehat bagi
Orang Sibuk : Aromaterapi. Batam
:Karisma
Suparni. 2012. Herbal Nusantara: 1001
Ramuan Tradisional Asli Indonesia.
Yogyakarta : Rapha Publishing
Sugiyono. 2013 a. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alvabeta
Sugiyono. 2013 b. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung : Alvabeta
Sudiarto, dkk. 2007. Pengaruh Terapi
Relaksasi Meditasi Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada
Lansia Dengan Hipertensi Di
Wilayah Binaan Rumah Sakit
Emanuel Klampok Banjarnegara
Wulan sari, NG. 2010. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender (Lavandula
Angustifolia) Terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada Lanjut Usia
dengan Hipertensi di UPT PSLU
Pasuruan
Wijayanti, D. 2009. Sehat dengan Pengobatan
Alami. Yogyakarta : Penerbit Venus