30079820 analisa wilayah laporan akhir kab solok

68
LAPORAN ANALISA WIALAYAH “KABUPATEN SOLOK” Dibuat Oleh : 1. Alex Iskandar 2006 / 73520 2. Desi Jaswita 2006 / 73528 3. Netty C. Batubara 2006 / 73488 4. Trimayuri Ningsih 2006 / 73540 5. Desi Asmalia 2006 / 73560 6. Nanda Eka Saputra 2006 / 73556 7. Diana Wulan Sari 2006 / 73516 8. Rahma Fitria 2006 / 9. Arki Putra 2006 / 73518 10. Nelli Hidayati 2006 / 73502 11. Fakrur Razi Fadli 2006 / 73508 12. Ayong Fasiska 2006 / 73468 13. Ariski Yulian Putra 2006 / 73504 14. Aprizon Putra 2007 / 89059 15. Rita Septika 2006 / 73494 16. Huriyani Zurdi 2006 17. Yondri Saputra 2006 / 73514 18. Syafrizal 2005 / 19. Fitria Rosa 2006 / 73490 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2009

Upload: greenakses

Post on 16-Feb-2015

112 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisa wilayah laporan akhir kab solok

TRANSCRIPT

Page 1: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

LAPORAN

ANALISA WIALAYAH

“KABUPATEN SOLOK”

Dibuat Oleh :

1. Alex Iskandar 2006 / 73520

2. Desi Jaswita 2006 / 73528

3. Netty C. Batubara 2006 / 73488

4. Trimayuri Ningsih 2006 / 73540

5. Desi Asmalia 2006 / 73560

6. Nanda Eka Saputra 2006 / 73556

7. Diana Wulan Sari 2006 / 73516

8. Rahma Fitria 2006 /

9. Arki Putra 2006 / 73518

10. Nelli Hidayati 2006 / 73502

11. Fakrur Razi Fadli 2006 / 73508

12. Ayong Fasiska 2006 / 73468

13. Ariski Yulian Putra 2006 / 73504

14. Aprizon Putra 2007 / 89059

15. Rita Septika 2006 / 73494

16. Huriyani Zurdi 2006

17. Yondri Saputra 2006 / 73514

18. Syafrizal 2005 /

19. Fitria Rosa 2006 / 73490

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2009

Page 2: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNYA lah

penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Selanjutnya shalawat beserta salam penulis kirimkan untuk Nabi Besar

MUHAMMAD SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam yang tidak berilmu pengetahuan ke alam

yang berilmu pengetahuan yang kita rasakan sekarang ini.

Tujuan utama penulis dalam membuat laporan ini adalah untuk melengkapi tugas akhir

semester Analisa Wilayah.

Laporan ini dapat diselaikan penulis karena adanya bimbingan dorongan dan juga semangat dari

berbagai pihak, oleh karena itu selaku penulis kami mengucapakan terima kasih terutama kepada Ibuk Dra. Hj.

Kamila Latif, MS dan Ibuk Ahyuni, ST, M.Si selaku pembimbing mata kuliah Analisa Wilayah. Dan juga kami

juga ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk

menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari di dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Kepada semua

pihak penulis mohon saran maupun tanggapan terhadap tugas ini agar dapat di jadikan sebagai alat yang

berguna dalam pembelajaran.

Padang, Juni 2009

Penulis

Page 3: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

BAB I PENDAHULUAN 1

a. Latar Belakang 1b. Batasan Masalah 4c. Tujuan Masalah 4d. Manfaat Penulisan 4

BAB II ANALISIS FISIK 5

a. Peta Dasar 5b. Pembuatan Peta Hasil Overlay 5

BAB III ANALISIS EKONOMI DAN SARANA PRASARANA 15

a. Analisis Ekonomi 15b. Analisis Sarana Prasarana 28

BAB IV ANALISIS SOSIAL KEPENDUDUKAN 45

a. Jumlah Penduduk 45b. IPM 49c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin 52d. Angka Kelahiran 56e. Kematian Bayi 61f. Tingkat Harapan Hidup 64g. Angka Melek Hidup 66h. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 67i. Sisa Pendaftaran Tenaga Kerja 70j. Jenis Pekerjaan 72

BAB V ANALISIS POLA RUANG 76

a. Dasar Teori 76b. Sistematika Laporan Peta 76c. Gabungan Analisis Wilayah 81

BAB VI KATEGORI DAN GENERALISASI 84

a. Kategori Wilayah 84b. Generalisasi 85

Page 4: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

4

DAFTAR TABEL

1. Pertumbuhan PDRB berdasarkan harga konstan 2000 152. Pertumbuhan PDRB persektor berdasarkan harga konstan 2000 173. Persentase persektor 204. Hasil produksi pertanian menurut kecamatan 225. Persentase hasil priduksi 236. Kegiatan perekonomian yang terkait dengan lahan 247. Produksi sayuran 258. Produksi buah-buahan 269. Keterkaitan industri 2710. Persentase kondisi jalan 2911. Persentase panjang jalan perkecamatan 3112. Kondisi pelayanan listrik 3313. Kondisi pelayanan perbankan 3414. Kondisi telekomunikasi 3515. Pelayanan air bersih perpiaan dan non perpiaan 3616. Kondisi sanitasi lingkungan 3817. Pelayanan fasilitas pendidikan 3918. Pelayanan fasilitas kesehatan 4219. Jumlah penduduk Kab. Solok 4520. Jumlah penduduk Kota Padang 4621. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut kecamatan 4622. Data IPM 4923. Angka IPM 5024. Jumlah penduduk berdasarakan umum dan jenis kelamin 5225. Perbandingan dengan jumlah penduduk Kota Padang 5426. Jumlah kelahiran bayi 5627. Angka lahir hidup menurut puskesmas 5828. Jumlah kematian bayi kabupaten Solok 6129. Jumlah kematian bayi Kota Padang 6230. Angka kematian bayi menurut puskesmas 6231. Angka harapan hidup 6532. Angka melek huruf 6633. Banyaknya penduduk 10 tahun ke atas menurut jenis kegiatan 67

dan jenis kelamin Kab. Solok34. Banyaknya penduduk 10 tahun ke atas menurut jenis kegiatan 68

dan jenis kelamin Kota Padang35. Sisa pendaftaran tenaga kerja 7036. Banyaknya penduduk 10 tahun ke atas yang mempunyai pekerjaan 72

menurut lapangan pekerjaan utama

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Page 5: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

5

Kabupaten Solok adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini

memiliki luas wilayah 7.146 km² dan populasi 500.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Arosuka.

Kabupaten Solok dibentuk berdasarkan UU No. 12 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom dalam

lingkungan propinsi Sumatera Tengah. Dalam UU ini dinyatakan bahwa pusart pemerintahan kabupaten Solok

berada di Solok, salah satu nagari dalam kabupaten Solok.

Tahun 1970, ibukota kabupaten Solok ini berubah status menjadi Kotamadya, sehingga pusat

pemerintahan kabupaten Solok berada dalam wilayah pemerintahan Kotamadya Solok. Secara berangsur angsur

kemudian pusat pemerintahan kabupaten Solok "digeser" ke Koto Baru, Kecamatan Kubung. Namun seiring

dengan perkembangan pemerintahan kemudian, Kotobaru tidak memadai lagi untuk berfungsi sebagai pusat

pemerintahan karena beberapa faktor, antara lain:

Lahan milik pemerintah yang tersedia sangat terbatas, sehingga tidak mungkin untuk mengembangkan

gedung / sarana perkantoran.

Lahan masyarakat disekitar Koto Baru adalah sawah yang subur yang didukung oleh irigasi yang baik

dan produktivitasnya cukup tinggi, sehingga "sayang" kalau mesti dialih fungsikan untuk menjadi

perkantoran pemerintah.

Letak Koto Baru tidak berada ditengah tengah wilayah administrasi pemerintahan kabupaten sehingga

cukup menyulitkan bgi masyarakat yang berjarak jauh.

Karena ketebatasan lahan di Koto Baru, sebagian bangunan perkantoran pemerintah kabupaten Solok

masih terdapat dalam wilayah administrasi Kota Solok, sehingga mempersulit koordinasi/konsultasi

antar Unit Kerja. Juga terpisahnya perkantoran ini membuat prosedur pelayanan masyarakat menjadi

tidak efektif dan efisien.

1. Letak Geografis

Kabupaten Solok yang memiliki luas wilayah 3.738 km2 ini terletak antara 01o 20' 27" Lintang Selatan -

01o 21' 39" Lintang Selatan dan 100o 25' 00" sampai 10o 33' 43" Bujur Timur. Batas-batas wilayah Kabupaten

Solok adalah :

a) Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Tanah Datar.

b) Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Dharmasraya, Kota Sawahlunto dan Kabupaten

Sawahlunto Sijunjung.

c) Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Solok Selatan.

d) Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota

Padang.

Kabupaten Solok dikenal dengan sebutan Solok nan Indah. Pemerintah Propinsi Sumatera Barat

menunjuk daerah ini sebagai salah satu dari 16 daerah tujuan wisata di Sumatera Barat yang layak

dikembangkan karena memang potensi kepariwisataan kabupaten ini sangat besar. Didukung lagi oleh letak

kabupaten Solok yang strategis sehingga sangat memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan.

Page 6: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

6

Dari Padang, ibukota propinsi Sumatera Barat, kabupaten Solok berjarak sekitar 64 km dan bisa dicapai

dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit dengan menggunakan jalur transportasi darat. Dari Kota Bukittinggi

jaraknya sekitar 76 km dan bisa dicapai lewat jalur jalan Lintas Sumatera dengan melewati kota Sawahlunto dan

Kota Solok. jalan didaerah ini umumnya telah diaspal dan berada dalam kondisi yang baik. Angkutan umum

dari dan menuju kabupaten Solok seperti bus umum dan taksi dengan mudah bisa didapat. Lagipula daerah ini

dilalui oleh jalur Lintas Sumatera ( Trans Sumatera Highway ) sehingga transportasi dari dan menuju daerah ini

tidaklah sukar. Untuk angkutan dalam daerah tersedia banyak oplet / mikrolet dengan trayek ke hampir semua

pelosok dalam kawasan kabupaten Solok.

2. Letak Topografi

Secara umum daerah ini beriklim tropis dengan temperatur bervariasi antara 12o C hingga 30o C.

Ketinggian daerah berkisar antara 329 sampai 1.700 meter di atas permukaan laut. Daerah dengan ketinggian

antara 300 sampai 500 meter diatas permukaan laut meliputi sekitar 37 %, kawasan yang berada pada ketinggian

500 sampai 1.000 meter meliputi 34 % dan kawasan yang berada pada ketinggian 1.000 sampai 1.700 meter

meliputi sekitar 29 % dari luas keseluruhan kabupaten Solok.

Elemen Topografi yang paling meninjol dari Kabupaten Solok adalah danau. Daerah ini mempunyai lima

buah danau yaitu Danau Singkarak ( 1.129,29 Ha), Danau Diatas (17,19 Ha), Danau Dibawah (16,83 Ha),

Danau Talang (1,9 Ha) dan Danau Tuo (1,5 Ha). Perbedaan cukup tajam antara satu kawasan dengan kawasan

lainnya membuat kondisi sumber daya alam saling berbeda.

3. Letak Demografi

Penduduk Kabupaten Solok hingga pertengahan tahun 2005 berjumlah 350.433 jiwa. Penyebaran

penduduk tidak merata karena pengaruh topografi kabupaten Solok yang sebagian besar adalah dataran tinggi /

perbukitan serta aspek aspek lain seperti potensi ekonomi dan kemudahan aksesibilitas. Konsentrasi penduduk

terbesar berada di Kecamatan Kubung yaitu sebesar 15,60 %, disulusul oleh Kecamatan Lembah Gumanti (

13,88 % ) dan Kecamatn Gunung Talang (12,82 % ).

Pertumbuhan penduduk di Kabupatan Solok rata rata sebesar 1,2 % pertahun. Sampai pada pertengahan

tahun 2005, komposisi penduduk kabupaten Solok terdiri dari laki-laki sebanyak 172.448 jiwa ( 49,21 % ) dan

perempuan sebanyak 177.985 jiwa ( 50.79 % ), dengan kepadatan penduduk sebesar 92 jiwa / km2. Dari jumlah

keseluruhan penduduk, 52,14 % diantaranya adalah penduduk pada kelompok umur angkatan kerja.

Mata pencaharian utama dari 69,7 % penduduk daerah ini adalah bertani. Sektor perdagangan, hotel dan

restoran hanya menyerap sekitar 11,5 % dari tenaga kerja, sektor jasa dan industri sebesar 7,4 % dan sektor lain

lain sebesar 3%.

4. Administrasi

Page 7: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

7

Wilayah Adminstrasi Pemerintah Kabupaten Solok secara Yuridis Formil dibentuk dengan Undang

Undang No.12 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam OLingkunagn Propinsi

Sumatera Tengah. Pada awal pembentukannya, kabupaten Solok semula terdiri 12 Kecamatan dan 83 Nagari.

Perkembangan keadaan kemudian yang berupa beberapa perubahan status Administrasi Pemerintahan

dilakukan pada tahun 1970 ,1983, 2000 dan 2001 sehingga Kabupaten Solok akhirnya terdiri dari 19

Kecamatan, 86 nagari dan 426 jorong. Wilayah administrasi terakhir ini ditetapkan dengan Perda No. 4 tahun

2001 tentang Pemerintahan Nagari dan Perda No. 5 tahun 2001 tentang Pemetaan dan Pembentukan Kecamatan.

Sebagai konsekwensi dari pemekaran ini, jumlah kecamatan di Kabupaten Solok sekarang menjadi 14

kecamatan serta nagari dari 86 menjadi 74 nagari.

B. Batasan Masalah

1. Aspek Fisik

2. Aspek Ekonomi dan Sarana Prasarana

3. Aspek Sosial Kependudukan

4. Aspek Pola Ruang

C. Tujuan penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Analisis Wilayah Kabupaten Solok.

D. Manfaat penulisan

1. Sebagai sumbangan wacana pemikiran bagi pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan

pengembangan Kabupaten Solok

2. Masyarakat, yaitu sebagai pengetahuan bagi masyarakat Umum

3. Akademisi, yaitu menjadi bahan referensi penulisan atau penelitian lebih lanjut.

BAB II

ANALISIS FISIK

Page 8: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

8

I. Peta dasar

Dalam pembuatan peta fisik daerah Kab, Solok terlebih dahulu disediakan peta-peta dasar yaitu:

a. Peta Topografi daerah Kab. Solok skala 1 : 180.000 cm

b. Peta Jenis tanah daerah Kab. Solok sakala 1 : 180.000 cm

c. Peta Geologi daerah Kab. Solok sakala 1 : 180.000 cm

d. Peta Existing daerah Kab. Solok sakala 1 : 180.000 cm

e. Peta Curah hujan daerah Kab. Solok sakala 1 : 180.000 cm

II. Pembuatan peta hasil overlay

a. Alat dan bahan

A. Peta dasar

B. Kertas minyak atau kertas kalkir

C. Pena OHP

D. Penggaris

E. Pensil warna

F. Penghapus

b. Cara kerja

1) Pembuatan Peta Kemiringan Lereng

Peta lereng dapat dibuat melalui peta topografi dengan melihat ketinggian daerah melalui kontur.

Berdasarkan pengamatan peta topografinya dapat diamati bahwa Kabupaten Solok merupakan daerah

perbukitan. Hal ini terbukti dengan besarnya jumlah kemiringan lereng yang tergolong dalam kategori amat

curam. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan dapat dilihat berikut ini:

Kelas I = 0 – 8 % (Datar) dengan skor 20. banyak terdapat di sekitar daerah sebelah selatan

kota solok.

Kelas II = 8 – 15 % (Landai) dengan skor 40

Kelas III = 15 – 25 % (agak curam) dengan skor 60. lereng ini banyak terdapat di daerah

kecamatan pantai cermin dan ssebagian di kecamatan lembah gumanti.

Kelasa IV = 25 – 45 % (Curam) dengan skor 80.

Kelas V = > 45 % (sangat curam) dengan skor 100

Hasil pembuatan peta lereng, dapat diketahui bahwa daerah kabupaten Solok kebanyakan memiliki

daerah dengan kemiringan lereng 25 – 45 % atau tergolong curam (dapat dilihat pada lembar kerja peta lereng

Kabupaten Solok skala 1 : 180.000 cm).

2) Pembuatan peta penggunaan lahan

Pembuatan peta ini diambil dari peta topografi, dimana penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Solok

antara lain:

Sawah

Kebun campuran

Page 9: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

9

Perkebunan

Semak / Rumput

Tegalan / Ladang

Tandus

Hutan

Pemukiman

Daerah peersawahan dan pemukiman banyak terdapat di kecamatan bukit sundi, setengah dari

kecamatan talang digunakan untuk sawah dan perumahan. Hasil pengamatan dari peta penggunaan lahan dapat

disimpulkan bahwa daerah hutan banyak terdapat di daerah bagian timur Kabupaten Solok serta di sebelah

selatannya telah dipergunakan untuk pemukiman dan perladangan serta persawahan.

3) Pembuatan peta jenis tanah

Pada daerah penelitian yaitu Kabupaten Solok terdapat 6 jenis tanah yaitu:

tanah pedsolik merah kuning dengan skor 60, Podsolik merah kuning adalah jenis tanah masam

yang secara alami mempunyai produktivitas rendah, didominasi oksida Al dan Fe serta daya ikat

P yang tinggi sehingga menyebabkan ketidaktersedianya unsur P dalam tanah. Jenis tanah ini

terdapat pada daerah sebagian besar kecamatan tigo lurah, kecamatan payung sekaki, kecamatan

IX koto selasih dan sebagian kecil kecamatan X koto diatas. Jumlah tanah pedsolik pada

kecamatan-kecamatan tersebut sekitar 32,4% dari luas kabupaten solok skala 1: 180.000cm.

tanah latosol, dengan skor 30. terdapat pada kecamatan X koto diatas, kec junjung sirih

kecamatan talang, kecamatan danau kembar, kecamatan lembang gumanti dan sisanya terdapat

pada kecamatan X koto singkarak. Luasnya sebesar 10,7% dari luas Kabupaten Solok skala

1:180.000cm.

tanah complek pedsolik merah kuning, dengan skor 60. terdapat pada kecamtan X koto

singkarak. Luasnya sekitar 2,9% dari luas kabupaten solok.

tanah andosol dan regosol, dengan skor 60. Terdapat di daerah kecamatan bukit sundi,

kecamatan lembang jaya, kecamatan lembah gumanti, Kecamatan hiliran gumanti dan

kecamatan pantai cermin. Luasnya sekitar 35% dari luas kabupaten solok skala 1:180.000cm.

tanah andosol, dengan skor 60, Terdapat di kecamatan bukit sundi, kecamatan lembang jaya,

sebagian kecil lembah gumanti. Luasnya sebesar 18,3% dari luas kabupaten solok skala

1:180.000cm.

tanah regosol, dengan skor 75. terdapat pada daerah sebagian kecamatan x koto singkarak

dengan luas persen 0,7% dari luas kabupaten solok skala 1:180.000cm.

Hasil yang dapat dilihat ternyata didaerah Kabupaten Solok jenis tanahnya kebanyakan tanah pedsolik

merah kuning dan tanah andosol regosol.

4) Pembuatan peta curah hujan

Page 10: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

10

Dari peta curah hujan dan data yang didapat, dapat diketahui bahwa curah hujan di Kabupaten solok terbagi

dalam empat golongan dimana skor yang didapat ádalah 10 yang berarti curah hujannya sangat rendah, dengan

rata – rata hujan yang didapat antara lain yaitu:

- 5,5 mm/ hari, dikecamatan X koto diatas dan sebagian kecil kecamatan bukit sundi dan kecamatan

junjung sirih dengan luasan persen 12,5%.

- 5,5 – 6,85 mm/hari, terdapat pada daerah kecamatan tiga lurah, kecamatan payung sekaki, kecamatan

hiliran gumanti, sebagian kecil kecamatan junjung sirih, kecamatan X koto singkarak dan kecamatan

pantai cermin.

- 6,85 – 8,22 mm/hari, terdapat pada kecamatan junjung sirih, kecamatan X koto singkarak, payung

sekaki, lembah gumanti dan sebagian kecil kecmatan danau kembar, kecamatan kubung dan

kecamatan pantai cermin. Besar persentasenya 32%.

- 8,22 – 11 mm/hari, terdapat pada daerah kecamatn tigo lurah, kecamatan hiliran gumanti dan sebagian

kecil kecamatan payung sekaki, lembah gumanti, kecamatan danau kembar dan kecamatan talang.

Dengan besar persentase 26,5%.

5) Pembuatan peta geologi

Dari peta geologi dapat diketahui jenis batuan di daerah Kabupaten Solok adalah:

- Qou = Andiferentiated acid vulkanic rocks- Kgr = granite rocks- Ps = Silungkang pormation- Qal = batuan aluvium sungai- Qf = Alluvial fans- Jgr = introsive Rocks- Kd = Diorite- Pb = Barisan formation- Pbl =Limestone- Pckl = batuan metamorf- Pcks = Batuan metamorf- Tgdr = granodiorite- Tmo = upper member of ombilin formation- Tmol = lower member of ombilin formation- Qol = volcanic Rocks- Tob = brani formation- Qtou = undifferentiated volcanic products- Qyu = undiferented volcanic Rokcs- Ta = andesit to basalt- Tatl = Limestone member of tutur formation- Gr = granodiorite- G = granite- Trtl = state and shale

6) Peta Arahan I

Peta arahan I adalah peta hasil overlay peta lereng dengan peta jenis tanah dan peta curah hujan, hasil

overlay ini merupakan peta arahan penggunaan lahan.

Page 11: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

11

Ada tiga factor utama yang digunakan dalam peruntukan kesesuaian lahan yaitu kemiringan lereng, factor

jenis tanah berdasarkan kepekaan terhadap erosi, dan factor curah hujan harian rata-rata. Penetapan klasifikasi

penggunaan lahan dilakukan dengan jalan menjumlahkan skor ketiga faktor tersebut. Peta kesesuaian lahan

Kabupaten Solok skala 1;180.0000 dibuat berdasarkan kepada peta kemiringan lereng, peta jenis tanah dan peta

curah hujan kota Bukittinggi skala 1:180.000.

Adapun scoring yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Faktor Kemiringan Lereng

Kelas 1 = 0-8 % (datar) Skor 20

Kelas II = 8-15 % (landai) Skor 40

Kelas III = 15-25 % (agak curam) Skor 60

Kelas IV = 25-45 % (curam) Skor 80

Kelas V = >45 % (sangat curam) Skor 100

2. Faktor Kepekaan Tanah Terhadap Erosi

Kelas 1 = Skor 15

Aluvial, Gleisol, Planosol, Hidromorf, Cambisol, Kelabu, Laterik Air Tanah (tidak peka).

Kelas 2 = Skor 30

Latosol (agak peka)

Kelas 3 = Skor 45

Brown Forest Soil, Non calcic brown, Meditranian (agak peka).

Kelas 4 = Skor 60

Andosol, Laterik, Grumusol, Podsol, Podsolic (peka).

Kelas 5 = Skor 75

Regosol, Litosol, Renzina, (sangat peka).

3. Faktor Intensitas Curah Hujan

Kelas 1 = s/d 13,6 mm/hr Skor 10 (sangat rendah)

Kelas 2 = 13,6-20,7 mm/hr Skor 20 (sedang)

Kelas 3 = 20,7-27,7 mm/hr Skor 30 (tinggi)

Kelas 4 = 27,7-34,8 mm/hr Skor 40 (sangat tinggi)

Kelas 5 = >34,8 mm/hr Skor 50 (sangat tinggi)

Kriteria yang digunakan untuk menentukan masing-maisng penggunaan lahan mulai dari kawasan lindung,

kawasan penyangga, kawasan budidaya dan kawasan pemukiman adalah:

Page 12: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

12

Kawasan Lindung

Areal yang mempunyai jumlah skor untuk kemampuan lahan sama dengan atau lebih dari 175, atau

memenuhi salah satu atau beberapa syarat sebagai berikut:

Mempunyai lereng lapangan > 45%

Tanah sangat peka terhadap erosi yaitu jenis tana Regosol, litosol, Organosol, dan Renzina dengan

lereng > 15%.

Merupakan jalur pengaman aliran sungai/air sekurang-kurangnya 100 m di kiri kanan sungai /aliran

air tersebut.

Merupakan pelindung mata air, sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 m di sekeliling mata air

tersebut.

Mempunyai ketinggian antara 500 m di pulau-pulau di mana pegunungan hanya sekitar 1000 m dpl

dan 1000 m di atas permukaan atau lebih untuk pulau-pulau yang mempunyai gunung-gunung

tinggi.

Guna keperluan/kepentingan khusus dan diterapkan oleh pemerintah sebagai kawasan lindung.

Kawasan Penyangga

Areal dengan skor untuk kemampuan lahan antara 124-174 dan atau memenuhi beberapa criteria umum

berikut:

Keadaan fisik areal memungkinkan untuk dilakukn budidaya secara ekonomis.

Lokasi secara ekonomis mudah dikembangkan sebagai kawasan penyangga.

Tidak merugikan sendi-sendi ekoligi/lingkungan hidup.

Kawasan Budi daya Tanaman Tahunan

Yang termasuk dalam kawasan ini adalah areal dengan jumlah skor untuk kemampuan lahan 124 ke bawah

serta cocok atau seharusnya dikembangkan usaha tani tanaman tahunan (papohonan, tanaman perkebunan, dan

tanaman industri). Di samping itu areal tersebut harus memenuhi criteria umum untuk kawasan penyangga.

Kawasan Budi daya Tanaman Semusim/Setahun

Yang termasuk dalam kategori kawasan ini adalah areal dengan criteria seperti dalam penetapan kawasan

budi daya tanaman tahunan, tetapi area tersebut cocok atau seharusnya dikembangkan untuk usaha tani tanaman

semusim/setahun.

Kawasan Permukiman

Yang dapat terjadikan kawasan permukiman pada prinsipnya adalah areal yang sama dengan kawasan budi

daya., hanya saja lahan tersebut mempunyai kemiringan lereng sebaiknya antara 0 sampai 8 %. Kawasan

Lindung

Page 13: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

13

Areal yang mempunyai jumlah skor untuk kemampuan lahan sama dengan atau lebih dari 175, atau

memenuhi salah satu atau beberapa syarat sebagai berikut:

- Mempunyai lereng lapangan > 45%

- Tanah sangat peka terhadap erosi yaitu jenis tana Regosol, litosol, Organosol, dan Renzina dengan

lereng > 15%.

- Merupakan jalur pengaman aliran sungai/air sekurang-kurangnya 100 m di kiri kanan sungai

/aliran air tersebut.

- Merupakan pelindung mata air, sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 m di sekeliling mata air

tersebut.

- Mempunyai ketinggian antara 500 m di pulau-pulau di mana pegunungan hanya sekitar 1000 m

dpl dan 1000 m di atas permukaan atau lebih untuk pulau-pulau yang mempunyai gunung-

gunung tinggi.

- Guna keperluan/kepentingan khusus dan diterapkan oleh pemerintah sebagai kawasan lindung.

Kawasan Penyangga

Areal dengan skor untuk kemampuan lahan antara 124-174 dan atau memenuhi beberapa criteria umum

berikut:

- Keadaan fisik areal memungkinkan untuk dilakukn budidaya secara ekonomis.

- Lokasi secara ekonomis mudah dikembangkan sebagai kawasan penyangga.

- Tidak merugikan sendi-sendi ekoligi/lingkungan hidup.

Kawasan Budi daya Tanaman Tahunan

Yang termasuk dalam kawasan ini adalah areal dengan jumlah skor untuk kemampuan lahan 124 ke bawah

serta cocok atau seharusnya dikembangkan usaha tani tanaman tahunan (papohonan, tanaman perkebunan, dan

tanaman industri). Di samping itu areal tersebut harus memenuhi criteria umum untuk kawasan penyangga.

Kawasan Budi daya Tanaman Semusim/Setahun

Yang termasuk dalam kategori kawasan ini adalah areal dengan criteria seperti dalam penetapan kawasan

budi daya tanaman tahunan, tetapi area tersebut cocok atau seharusnya dikembangkan untuk usaha tani tanaman

semusim/setahun.

Kawasan Permukiman

Yang dapat terjadikan kawasan permukiman pada prinsipnya adalah areal yang sama dengan kawasan budi

daya., hanya saja lahan tersebut mempunyai kemiringan lereng sebaiknya antara 0 sampai 8 %.

I. Cara Kerja

1. Membuat peta dasar Kota Bukittinggi lengkap dengan batas-batas administratifnya.

2. Membuat sungai yang ada.

Page 14: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

14

3. Mengoverlay peta lereng, peta jenis tanah serta peta curah hujan skala 1:10.000 pada peta dasar yang

tela dibuat.

4. Menetapkan penggunaan lahan yang sesuai untuk masing-masing daerah dengan jalan menjumlahkan

ketiga skor yang telah ditetapkan pada peta lereng, peta jenis tanah dan peta curah hujan.

II. Hasil

Dari hasil overlay peta kemiringan lereng, curah hujan dan jenis tanah Kabupaten Solok skala 1:180.000 maka

didapatkanlah peta kesesuaian lahan Kabupaten Solok yang terdiri dari kawasan:

1. Kawasan Lindung, terdapat pada daerah kecamatan X koto diatas bagian timurny dan

kecamatan X koto singkarak bagian utara.

2. Kawasan Penyangga, rata-rata tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Solok

3. Kawasan Budidaya tanaman semusim/tahun, sebagian kecil terdapat di bagian timur

kecamatan tigo lurah dan sebagian besar terdapat di bagian barat Kabupaten Solok

4. kawasan budidaya tanaman tahunan, terdapat di bagian utara kabupaten Solok dan sebagian

kecil terdapat di kecamatan payung sekaki dan kecamatan tigo lurah

5. Kawasan Pemukiman, tersebar di bagian timur dan tengah kabupaten solok.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran I pada makalah ini.

G. Peta arahan II

a. Deskripsi

Peta rawan bencana merupakan peta yang dibuat untuk mengetahui daerah-daerah yang rawan terhadap

bahaya bencana seperti: longsor, banjir dan erosi. Peta rawan bencana Kabupaten Solok skala 1:180.000 dibuat

berdasarkan overlay peta geologi dan peta bentuk lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000.

b. Cara kerja

1) Buat peta dasar Kabupaten Solok skala 1:180.000 lengkap dengan batas administratif dan sungainya.

2) Overlaykan peta geologi dan peta bentuk lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000.

3) Batasi daerah yang menjadi lokasi rawan bencana.

c. Hasil

Dari hasil overlay peta geologi dan peta bentuk lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000, maka

didapatkanlah daerah yang rawan terhadap bencana :

- Daerah rawan longsor terdapat pada daerah kecamatan tigo lurah dan kecamatan talang.

- Daerah lelehan gunung api, rawan gempa dan awan panas berada di sekitar gunung talang.

- Daerah rawan banjir di daerah kecamatan Kubung , disekitar batang lembang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran II pada makalah ini.

H. Peta Penyimpangan Lahan

a. Deskripsi

Page 15: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

15

Peta penyimpangan lahan yaitu peta yang dibuat untuk menggambarkan penggunaan lahan yang tidak

sesuai dengan penggunaan lahan yang seharusnya. Peta penyimpangan lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000

dibuat berdasarkan overlay peta kesesuaian lahan dan peta penggunaan lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000.

b. Cara Kerja

1. Buat peta dasar Kabupaten Solok skala 1:180.000 lengkap dengan batas administratif dan sungainya.

2. Overlay peta penggunaan lahan dan peta kesesuaian lahan Kabupaten Solok skala 1 : 180.000

3. Batasi kawasan yang penggunaan lahannya tidak sesuai dengan arahan penggunaan lahan seharusnya.

c. Hasil

Dari hasil overlay peta kesesuaian lahan dan peta penggunaan lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000

maka diketahuilah adanya penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan arahan pengunaan lahan seharusnya,

diantaranya:

1. Adanya daerah yang seharusnya berfungsi sebagai kawasan tanaman tahunan tapi dilapangan terjadi

penyimpangan lahan digunakan untuk pemukiman dan sawah. Penyimpangan ini terdapat di sekitar

kecamatan X koto diatas. Penyimpangan ini sebesar o,7% dari luas kabupaten solok pada skala

1;180.000cm.

2. Lahan yang seharusnya digunakan untuk hutan tetapi dilapangan digunakan sebagai pemukiman dan

sawah. Penyimpangan ini sebesar 2,6% dari luas Kabupaten solok. Penyimpangan ini terdapat di

sekitar daerah kecamatan bukit sundi dan kecamatan kubu.

lahan seharusnya digunakann untuk hutan tetapi kenyataan di lapangan digunakan untuk hutan.

Penyimpangan ini terdapat di daerah kecamatan tigo lurah sekitar 0,4% dari luas Kabupaten Solok pada

skala 1: 180.000cm.

9) Peta Arahan Sesungguhnya

Peta arahan sesungguhnya merupakan overlay dari peta penggunaan lahan, peta arahan I dan arahan II

(rawan Bencana). Pada peta ini kelompok kami tidak memasukkan lagi penggunaan lahan yang menyimpang.

Jadi dalam peta arahan sesungguhnya ini adalah peta yang seharusnya dan sudah tidak ada lagi daerah yang

termasuk dalam penyimpangan lahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran III pada makalah kami.

BAB III

Page 16: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

16

ANALISIS EKONOMI DAN SARANA PRASARANA

A. ANALISIS EKONOMI KABUPATEN SOLOK

1. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok berdasarkan harga konstan 2000

Berdasarkan data yang telah di peroleh maka diperoleh kesimpulan bahwa PDRB Kabupaten Solok

semakin meningkat setiap tahunnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok yang

juga ikut meningkat setiap tahunnya, seperti dapat kita lihat pada table dan diagram dibawah ini :

Tabel : Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Berdasarkan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah).

No TahunJumlah PDRB

(Jutaan Rupiah)Pertumbuhan

Ekonomi

1 2003 1435192.76

2 2004 1519416.99 5.54

3 2005 1608661.4 5.55

4 2006 1705496.5 5.68

5 2007 1811861 5.87

Jumlah 6645435.89

Sumber Data : BPS Kabupaten Solok 2008

Pertumbuhan Ekonomi :

1. Tahun 2004 = PDRB tahun 2004- PDRB tahun 2003 X 100%PDRB tahun 2004

PE 2004 = 1519416.99-1435192.76 X 100%1519416.99

PE 2004 = 5.54%2. Tahun 2005 = PDRB tahun 2005- PDRB tahun 2004 X 100%

PDRB tahun 2005PE 2004 = 1608661.4-1519416.99 X 100%

1608661.4PE 2005 = 5.55%

3. Tahun 2006 = PDRB tahun 2006- PDRB tahun 2005 X 100%PDRB tahun 2006

PE 2006 = 1705496.5-1608661.4 X 100%1705496.5

PE 2006 = 5.68%4. Tahun 2007 = PDRB tahun 2007- PDRB tahun 2006 X 100%

PDRB tahun 2006PE 2007 = 1811861-1705496.4X 100%

1811861PE 2007 = 5.87%

Grafik Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Tahun 2003-2007 :

Page 17: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

17

Berdasarkan tabel dan bgrafik di atas dapat kita lihat bahwa jumlah PDRB Kabupaten Solok (jutaan

rupiah) terus meningkat dari tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 adalah 1235192.76, tahun 2004 adalah

1519416.99, tahun 2005 adalah 1608661.4, tahun 2006 adalah 1705496.5, dan tahun 2007 adalah 1811861. Jadi

jumlah PDRB Kabupaten Solok berdasarkan harga konstan 2000 selama tahun 2003-2007 adalah 6645435.89.

Jadi pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Solok dari tahun 2003-2007 selalu mengalami

peningkatan yaitu dari tahun 2003-2004 meningkat sebanyak 5.54 %, dari tahun 2004-2005 meningkat sebanyak

5.55%, tahun 2005-2006 meningkat sebanyak 5.68%, dan tahun 2006-2007 meningkat sebanyak 5.87%.

Tabel : Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Persektor Berdasarkan Harga Konstan 2000

(Jutaan Rupiah)

TahunNo Sektor-Sektor

2003 2004 2005 2006 20071 Pertanian 508981.07 649629.21 686991.28 726116.64 768356.72 Pertambangan dan

Penggalian48951.74 50773.62 54693.24 58871.8 65029.79

3 Industri Pengolahaan 110218.63 109394.48 117664.7 125642.37 133846.814 Listrik, Gas, dan Air

Bersih5278.19 5716.63 6148.66 6665.39 7210.3

5 Bangunan 70080.73 82363.25 88350.62 95082.94 101767.276 Perdagangan, Hotel,

dan Restoran144966.82 211572.54 224780.62 240071.32 256868.34

7 Pengangkutan danKomunikasi

143211.92 147293.07 157229.46 167917.31 179883.22

8 Keuangan, Persewaan,dan Jasa Perusahaan

30673.64 30889.74 32138.98 34049.08 36795.21

9 Jasa-Jasa 172830.02 231784.45 240663.85 251079.65 262103.36

Jumlah 1235192.76 1519416.99 1608661.4 1705496.5 1811861

Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Grafik Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Persektor Berdasarkan Harga Konstan 2000 Tahun

2003-2005 :

Page 18: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

18

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor pertanian Kabupaten Solok terjadi naik turun

selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 508981.07 pada tahun 2004 jumlahnya adalah

89244.41, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 686991.28, pada tahun 2006 jumlahnya adalah 726116.64, pada

tahun 2007 jumlahnya adalah 768356.7. Jadi jumlah Sektor pertanian Kabupaten Solok Selama tahun 2003-

2007 adalah 3340074.9.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Solok

semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 48951.74 pada tahun

2004 jumlahnya adalah 50773.62, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 54693.24 , pada tahun 2006 jumlahnya

adalah 58871.8, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 65029.79. Jadi jumlah Sektor pertambangan dan penggalian

Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 278320.19.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor industry pengolahan Kabupaten Solok semakin

meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 110218.63, pada tahun 2004

jumlahnya adalah 109394.48, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 117664.7, pada tahun 2006 jumlahnya adalah

125642.37, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 133846.81. Jadi jumlah Sektor industry pengolahan Kabupaten

Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 596766.99.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten Solok

semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 5278.19, pada tahun 2004

jumlahnya adalah 5716.63, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 6148.66, pada tahun 2006 jumlahnya adalah

6665.39, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 7210.3. Jadi jumlah Sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten

Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 31019.17.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor bangunan Kabupaten Solok semakin meningkat

selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 70080.73, pada tahun 2004 jumlahnya adalah

82363.25, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 88350.62, pada tahun 2006 jumlahnya adalah 95082.94, pada

tahun 2007 jumlahnya adalah 101767.27. Jadi jumlah Sektor bangunan Kabupaten Solok Selama tahun 2003-

2007 adalah 437644.81.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor perdagangan , hotel dan restoran Kabupaten

Solok semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 144966.82, pada

tahun 2004 jumlahnya adalah 211572.54, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 224780.62 pada tahun 2006

jumlahnya adalah 240071.32, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 256868.34. Jadi jumlah Sektor perdagangan ,

hotel dan restoran Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 1078259.64.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor pengakutan dan komunikasi Kabupaten Solok

semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 143211.92 pada tahun

Page 19: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

19

2004 jumlahnya adalah 147293.07, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 157229.46, pada tahun 2006 jumlahnya

adalah 167917.31, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 179883.22. Jadi jumlah Sektor pengakutan dan

komunikasi Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 795534.98.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

Kabupaten Solok semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah

30673.64, pada tahun 2004 jumlahnya adalah 30889.74, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 32138.98, pada

tahun 2006 jumlahnya adalah 34049.08, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 36795.21. Jadi jumlah Sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 164546.65.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor jasa-jasa Kabupaten Solok semakin meningkat

selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 172830.02, pada tahun 2004 jumlahnya

adalah 231784.45, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 240663.85, pada tahun 2006 jumlahnya adalah

251079.65, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 262103.36. Jadi jumlah Sektor pertanian Kabupaten Solok

Selama tahun 2003-2007 adalah 1158461.33.

Jadi PDRB Kabupaten Solok selama tahun 2003-2007 didukung oleh sector pertaniannya yang sangat

maju.

2. Sektor-sektor Penunjang PDRB Kabupaten Solok

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Persektor Berdasarkan Harga konstan 2000 banyak terdapat

pada sector pertaniannya, karena Kabupaten Solok merupakan salah satu Kabupaten yang banyak menghasilkan

beras, buah-buahan, sayuran dan lainnya. Seperti dapat kita lihat dalam penjelasan dibawah ini :

Tabel : Persentase Persektor Tahun 2007

No Sektor-Sektor Tahun 2007 Persentase (%)

1 Pertanian 768356.7 42.41

2 Pertambangan dan Penggalian 65029.79 3.59

3 Industri Pengolahaan 133846.81 7.37

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 7210.3 0.4

5 Bangunan 101767.27 5.62

6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 256868.34 14.18

7 Pengangkutan dan Komunikasi 179883.22 9.93

8 Keuangan, Persewaan, dan JasaPerusahaan

36795.21 2.03

9 Jasa-Jasa 262103.36 14.47

Jumlah 1811861 100

Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Diagram lingkaran Persentase Persektor Kabupaten Solok Tahun 2007 :

Page 20: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

20

Berdasarkan table di atas dapat kita ketahui bahwa persentase penunjang PDRB Kabupaten Solok

Tahun 2007 yang terbesar adalah Sektor Pertanian yaitu 42.41%, kemudian Sektor Jasa-Jasa sebesar 14.47%,

Sector Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 14.18%, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 9.93%,

Sektor Industri Pengolahan sebesar 7.39%, Sektor Bangunan sebesar 5.62%, Sektor Pertambangan dan

Penggalian sebesar 3.59%, Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan sebesar 2.03% dan Sektor Listrik,

Gas, dan Air Bersih sebesar 0.4%.

3. Hasil Produksi yang Paling Menunjang PDRB Kabupaten Solok

Hasil produksi sector pertanian Kabupaten Solok yang menunjang PDRB Kabupaten Solok adalah

Produksi padi sawah, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Namun yang paling

menunjang PDRB adalah padi sawah sebagai mana kita ketahui bahwa Kabupaten Solok merupakan salah satu

kabupaten penghasil beras di Provinsi Sumatera Barat.

Tabel : Hasil Produksi Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Solok Tahun 2007 (Ton)

Hasil ProduksiNo Kecamatan

Padi SawahJagung Kedelai

KacangTanah

KacangHijau

UbiKayu Ubi Jalar

1 Pantai Cermin 14039.44 305 98.4 577.6 6612 Lembah Gumanti 2976.56 7 531.8 72273 Hiliran Gumanti 12115.07 129 17.4 1146.5 1041.94 Payung Sekaki 12166.79 19 12.7 34.7 3.5 795.1 12505 Tigo Lurah 9468.69 112 18.4 12.6 581.1 617.96 Lembang Jaya 29147.97 230 28.1 14 995 125607 Danau Kembar 90.5 63 1229.6 2397.38 Gunung Talang 50340.9 68 10.8 1609.2 31989 Bukit Sundi 46534.92 128 6.3 43 1168.4 502.8

10 IX Koto SungaiLasi

9146.47 29 8.8 15.5 823.4 579.3

11 Kubung 42657.34 137 3.3 48.8 4 876.1 76812 X Koto Diatas 10618.34 415 25.9 29.5 15.1 1921.8 75713 X Koto Singkarak 27295.21 223 8.8 4 1095.814 Junjung Sirih 9086.8 689 12.2 6.4 341.2 181.7

Jumlah 19691.7857 2554 74.4 348.2 59.6 13692.6 31741.9Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Grafik Hasil Produksi Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Solok Tahun 2007 (Ton) :

Page 21: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

21

Tabel : Persentase Hasil Produksi Kabupaten Solok Tahun 2007:

No Hasil Produksi Jumlah Persentase

1 Padi Sawah 275685 85.05

2 Jagung 2554 0.79

3 Kedelai 74.4 0.023

4 Kacang Tanah 348.2 0.11

5 Kacang Hijau 59.6 0.02

6 Ubi Kayu 13692.6 4.22

7 Ubi Jalar 31741.9 9.79

Jumlah 324155.7 100Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Grafik Persentase Hasil

Produksi Kabupaten Solok Tahun 2007

:

Berdasarkan data di atas maka

dapat kita lihat bahwa sektor pertanian

yang sangat menunjang perekonomian masyarakat Kabupaten Solok adalah Sektor Pertanian padi sawah

sejumlah 85.05%, kemudian ubi jalar 9.8%, ubi kayu 4.22%, jagung 0.79%, kacang tanah 0.11%,

kedelai 0.023%, dan kacang hijau 0.018%.

4. Kegiatan Perekonomian Yang Menyangkut Lahan Tahun 2007

Kegiatan perekonomian yang menyangkut lahan di Kabupaten Solok tahun 2007 terdiri dari Pertanian

tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Dimana pertanian tanaman pangan yang

merupakan subsektor yang apling menunjang kegiatan ekonomi yang paling menyangkut lahan.

Tabel : Kegiatan Perekonomian Yang Terkait Dengan Lahan

NOKOMODITI

PERTANIAN2007

1 Tanaman Holtikultura 599707.72 Perkebunan 107968.13 Peternakan 37898.44 Kehutanan 11293.275 Perikanan 11489.25

Jumlah 768356.7Sumber data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Diagram Batang Kegiatan Perekonomian yang Terkait dengan Lahan Tahun 2007 :

Page 22: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

22

Berdasakan tabel dan diagram diatas maka dapat kita ketahui bahwa subsektor yang paling banyak di

Kabupaten Solok adalah subsektor tanaman pangan sebanyak 599.707.7, kemudian subsektor perkebunan

sebanyak 107.968,1, sub sektor peternakan sebanyak 37.898,4, sub sektor perikanan sebanyak 11.489,25, dan

sub sektor kehutanan sebayak 11.293,27.

5. Agribisnis yang Ada di Kabupaten Solok Tahun 2007

Agribisnis Kabupaten Solok adalah kegiatan bisnis yang menyangkut bidang pertanian yang ada di

Kabupaten Solok. Dilihat dari padi sawah, luas tanamnya adalah 51.828 Ha yang menghasilkan gabah sebanyak

14.039,44 Ton. Sedangkan untuk sayur-sayuran dan buah-buahan dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel : Produksi Sayuran Kabupaten Solok Tahun 2007

No Jenis tanaman Luas tanam Produksi

1 Bawang merah 1916 1866

2 Bawang putih 122 116

3 Bawang daun 220 201

4 Kentang 1482 1465

5 Kubis 2134 2023

6 Petsai dan sawi 12 10

7 Kacang panjang 98 85

8 Cabe 860 936

9 Tomat 716 685

10 Terung 91 77

11 Buncis 267 245

12 Ketimun 61 54

13 Kangkung 42 44

14 Bayam 51 47

15 Wortel 120 126

16 Cabe rawit 86 81

Sumber data : Dinas Pertanian

Berdasarkan table di atas dapat kita lihat bahwa Kabupaten Solok merupakan salah satu Kabupaten

penghasil sayuran di Provinsi Sumatera Barat. Kubis merupakan tanaman agribisnis yang banyak di produksi di

Kabupaten Solok berdasarkan data di atas yaitu dengan luas tanam 2.134 Ha dapat memproduksi 66.581,4 Ton,

kemudian kentag dengan luas tanam 1482 Ha dapat memproduksi sebanayk 26.099,8 Ton, Bawang Merah

dengan luas tanam 1.916 Ha dapat memproduksi 16.618.1 Ton, tomat dengan luas tanam 716 Ha dapat

memproduksi sebanyak 13.622,6 Ton, cabe dengan luas tanam 860 Ha dapat memproduksi sebanyak 5.855 Ton,

Page 23: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

23

wortel dengan luas tanam 120 dapat memproduksi sebanyak 2.547 Ton, buncis dengan luas tanam 267 Ha dapat

memproduksi sebanyak 2.077,7 Ton, bawang daun dengan luas tanam 220 Ha dapat memproduksi sebanyak

1.626,5 Ton, terung dengan luas tanam 91 Ha dapat memproduksi sebanyak 906,7 Ton, bawang putih dengan

luas tanam 122 ha dapat memproduksi sebanyak 724,9 Ton, kacang panjang dengan luas tanam 98 Ha dapt

memproduksi sebanyak 409,3 Ton, cabe rawit denan luas tanam 86 ha dapat memproduksi sebanyak 394,1 To,

kangkung dengan luas tanam 42 Ha dapat memproduksi 264,1 Ton, bayam dengan luas tanam 51 Ha dapat

memproduksi sebanyak 228,4 Ton, petsai dan sawi dengan luas tanam 12 Ton dapat memproduksi sebanyak 168

Ton, dan ketimun dengan luas tanam 61 Ha dapat memproduksi sebanyak 152,6 Ton

Tabel : Produksi buah-buahan Kabupaten Solok Tahun 2007

No Jenis komoditi Jumlah tanam Produksi (ton)

1 Alpokat 225952 11413.9

2 Duku 0 0

3 Durian 135371 4728.7

4 Jambu biji 8255 71.2

5 Jeruk 309077 1828.2

6 Mangga 11121 69.2

7 Manggis 29333 297.7

8 Nangka 11747 237.7

9 Nenas 3681 1.4

10 Pepaya 16819 124.4

11 Pisang 242474 3641.9

12 Rambutan 103580 849.9

13 Sawo 10625 399.6

14 Markisa 1525562 91035.1

15 Sirsak 823 9.8

16 Sukun 3211 35.4Sumber data : Dinas Pertanian Kabuaten Solok

Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui bahwa Kabupaten Solok merupakan Kabupaten penghasil

buah markisah yaitu dengan jumlah tanam 1.525.562 dapat memproduksi 91.035,1 Ton, alpokat dengan jumlah

tanam 225.952 dapat memproduksi sebanayk 11.413,9 Ton, Durian dengan jumlah tanam 135.371 dapat

memproduksi sebanyak 4.728,7 Ton, Pisang dengan jumlah tanam 242.474 dapat memproduksi sebanyak

3.641,9, jeruk dengan jumlah tanam 309.077 dapat memproduksi sebanyak 1.818,2 Ton, rambutan dengan

jumlah tanam 103.580 dapat memproduksi sebanyak 849,9 Ton, sawo dengan jumlah tanam 10.625 dapat

memproduksi sebnyak 399,6 Ton, manggis dengan jumlah tanam 29.333 dapat memproduksi sebanyak 297,7

Ton, nangka dengan jumlah tanam 11.747 dapat memproduksi sebanyak 237,7 Ton, papaya dengan jumlah

tanam 16.819 dapat memproduksi sebanyak124,4 Ton, jambu biji dengan jumlah tanam 8.255 dapat

memproduksi sebanyak 71,2 Ton, mangga dengan jumlah tanam 11.121 dapat memproduksi sebanyak 69,2 Ton,

sukun dengan jumlah tanam sebanyak 3.211 dapat memproduksi sebanyak 35,4 Ton, sirsak dengan jumlah

tanam 832 pata memproduksi sebanyak 9,8 Ton, nenas dengan jumlah tanam 3.681 dapat memproduksi

sebanayk 1,4 Ton dan duku tidak ada datanya.

Page 24: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

24

6. Keterkaitan Industri Kabupaten Solok Tahun2007

Jenis industry yang ada di Kabupaten Solok adalah Industri sandang, pangan, kerajinan, industry kimia,

bahan bangunan, industry logam, mesin, perbengkelan

Tabel : Keterkaitan Industri Kabupaten Solok Tahun 2007

No Jenis Industri Tahun 2007 Persentase1 Industri Sandang 1444 18.37

2 Industri Pangan 1693 21.53

3 Industri Kerajinan 2468 31.39

4 Industri Kimia.Bahan Bangunan 1714 21.80

5 Industri Logam, Mesin, danPerbengkelan

543 6.91

Jumlah 7862 100

Sumber data : Dinas Koperindag Kabupaten Solok Tahun 2007

Berdasarkan table di atas maka terdapat keterkaitan industry yang ada di Kabupaten Solok dimana

industry yang satu dengan yang lain saling mendukung. Keterkaitan Industri tersebut juga harus di dukung oleh

ketersediaan bahan baku yang tersedia di Kabupaten Solok. Dimana industry kerajinan merupakan industry

yang paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu 2.468, Industry kimia dan bahan bangunan Industri PanAan

sebanyak 1.693, Industri Sandang sebanyak 1.444, dan Industri Logam, Mesin dan Perbengkelan sebanyak 543.

B. ANALISIS SARANA PRASARANA KABUPATEN SOLOK

Sarana prasarana Kabupaten Solok adalah terdiri dari jalan, listrik, perbankan, sarana kesehatan, dan

pendidikan.

1. Kondisi Jalan Kabupaten Solok Tahun 2007

Kondisi jalan di Kabupaten Solok adalah Aspal, kerikil dan tanah. Berdasarkan data yang diperoleh

dapat kita ketahui bahwa kondisi jalan di Kabupaten Solok sudah banyak yang beraspal.

Berdasarkan Tabel dan Diagram Lingkaran di atas maka jika dilihat dari kondisi jalan Aspal adalah

Kecamatan yang paling baik kondisi jalan aspal nya adalah Kecamatan X Koto di Atas yaitu 13,2 %, kemudian

Kecamatan X Koto Singkarak 12,89%, Kecamatan Gunung Talang yaitu 11,67%, Kecamatan Kubung yaitu

10,65%, Kecamatan Payung Sekaki yaitu 9%, Kecamatan Lembang Jaya yaitu 6,9%, Kecamatan Bukit Sundi

yaitu 6,8%, Kecamatan Lembah Gumanti yaitu 5,9%, Kecamatan Hiliran Gumanti yaitu 5,5%, Kecamatan IX

Koto Sei Lasi yaitu 4,7%, Kecamatan Pantai Cermin yaitu 4,3%, Kecamatan Danau Kembar yaitu 3,7%,

Kecamatan Tigo Lurah yaitu 3,03% dan Kecamatan Jujung Sirih yaitu 1,8%.

Page 25: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

25

Diagram Lingkaran Kondisi Jalan Kerikil Kabupaten Solok Tahun 2007 :

Berdasarkan Tabel dan Diagram lingkaran di atas maka Kecamatan yang paling banyak jalannya

kerikil adalah Kecamatan Tigo Lurah yaitu 22,17%, Kecamatan Gunung Talang yaitu 13,24%, Kecamatan

Kubung yaitu 11,27%, Kecamatan Danau Kembar yaitu 10,2%, Kecamatan Payung Sekaki yaitu 8,3%,

Kecamatan X Koto di Atas yaitu 6,6%, Kecamatan Hiliran Gumanti yaitu 6,4%, Kecamatan Pantai Cermin yaitu

6,1%, Kecamatan Lembang Jaya Yaitu 5,05%, Kecamatan X Koto Singkarak yaitu 3,8%, Kecamatan Bukit

Sundi yaitu 2,4%, Kecamatan Lembah Gumanti yaitu 2,3%, Kecamatan IX Koto Sei Lasi yaitu 1,17% dan

Kecamatan Jujung Sirih yaitu 1,02%.

Diagram Lingkaran Kondisi Jalan Tanah Kabupaten Solok Tahun 2007:

Berdasarkan Tabel dan Diagram lingkaran di atas maka kecamatan yang paling banyak jalan tanahnya

adalah Kecamatan Tigo Lurah yaitu 27,05%, Kecamatan Hiliran Gumanti 22,53%, Kecamatan Lembah

Gumanti 12,2%, Kecamatan X Koto Diatas 10%, Kecamatan X Koto Singkarak 7,11%, Kecamatan Gunung

Talang yaitu 5,9%, Kecamatan Payung Sekaki yaitu 3,75%, Kecamatan Lembang Jaya yaitu 3,34%, Kecamatan

IX Koto Sei Lasi yaitu 2,5%, Kecamatan Pantai Cermin yaitu 2,3%, Kecamatan Danau Kembar yaitu 1,7%,

Kecamatan Kubung yaitu 1,3%, sedangkan Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Junjung Sirih yaitu 0%.

Page 26: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

26

Tabel : Persentase Panjang Jalan Perkecamatan Di Kabupaten Solok Tahun 2007

No Kecamatan Panjang Jalan (KM) Persentase

1 Pantai Cermin 46.35 3.75

2 Lembah Gumanti 75 6.06

3 Hiliran Gumanti 179.3 14.49

4 Payung Sekaki 62.8 5.08

5 Tigo Lurah 187.1 15.12

6 Lembang Jaya 71.93 5.81

7 Danau Kembar 46.47 3.76

8 Gunung Talang 117.73 9.52

9 Bukit Sundi 45.95 3.71

10 IX Koto Seilasi 43.1 3.48

11 Kubung 88.5 7.15

12 X Koto Tangah 109.4 8.84

13 Junjung Sirih 23.9 1.93

14 X Koto Diatas 139.8 11.3

Jumlah 1237.33 100Sumber data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Diagram Lingkaran Persentase Panjang Jalan Kabupaten Solok Per Kecamatan Tahun 2007 :

Berdasarkan table dan diagram lingkaran di atas maka panjang jalan di Kabupaten Solok Per

Kecamatan Tahun 2007 adalah Kecamatan Tigo Lurah dengan panjang jalan 187,1 KM dan luas wilayahnya

602,5 KM2, Kecamatan Hiliran Gumanti dengan panjang jalan 179,3 KM dan luas wilayahnya 263,28 KM2,

Kecamatan X Koto Diatas dengan panjang jalan 139,8 KM dan luas wilayahnya 295,5 KM, Kecamatan Gunung

Talang dengan panjang jalan 117,73 KM dan luas wilayahnya 385 KM2, Kecamatan X Koto Singkarak panjang

jalannya 109,4 KM dan luas wilayahnya 102,5 KM2, Kecamatan Kubung panjang jalannnya 88,5 KM dan luas

wilayahnya 192 KM2, Kecamatan Lembah Gumanti panjang jalannya 75 KM dan Luas wilayahnya 459,72

KM2, Kecamatan Lembang Jaya panjang jalannya 71,93 KM dan luas wilayahnya 99,9 KM2, Kecamatan

Payung Sekaki panjang jalannya 62,8 KM dan luas wilayahnya 364,5 KM2, Kecamatan Pantai Cermin panjang

jalannya 46,35 KM dan luas wilayahnya 366 KM2, Kecamatan Danau Kembar panjang jalannya 46,47 KM dan

luas wilayahnya 70,1 KM2, Kecamatan Bukit Sundi panjang jalannya 45,95 KM dan luas wilayahnya 109 KM2,

Kecamatan IX Koto Sei Lasi panjang jalannya 43,1 KM dan luas wilayahnya 171 KM2, dan Kecamatan Junjung

Sirih panjang jalannya 23,9 KM dan luas wilayahnya 257 KM2.

Page 27: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

27

2. Kondisi Pelayanan Listrik Kabupaten Solok Tahun 2007

Tabel : Kondisi Pelayanan Listrik Kabupaten Solok Tahun 2007

NO Kecamatan Daya Tersambung Nilai Rekening

1 Pantai Cermin 1839200 95453830

2 Lembah Gumanti 3772950 233242755

3 Hiliran Gumanti 659350 34625625

4 Payung Sekaki 659350 36382865

5 Tigo Lurah 0 0

6 Lembang Jaya 1885320 126882735

7 Danau Kembar 918950 51102580

8 Gunung Talang 5941460 459377175

9 Bukit Sundi 2772700 173487045

10IX Koto SungaiLasi

16845011105150

11 Kubung 6830740 534182945

12 X Koto Singkarak 2773 303617840

13 Junjung Sirih 830 69535185

14 X Koto Diatas 1416 129231630

Jumlah 25453489 2258227360Sumber data : PT.PLN (Persero) Wilayah III Cabang Solok Tahun 2008

Diagram Batang Daya Tersambung Perlistrikan Kabupaten Solok Tahun 2007 :

Berdasarkan table dan diagram batang diatas maka dapat kita ketahui bahwa kecamatan

yang paling banyak daya tersambung adalah Kecamatan Kubung yaitu 6.830.740 VA, Kecamatan

Gunung Talang yaitu 5.941.460 VA, Kecamatan Lembah Gumanti yaitu 3.772.950 VA,

Kecamatan Bukit Sundi yaitu 2.772.700 VA, Kecamatan Lembang Jaya yaitu 1.885.320 VA,

Kecamatan Pantai Cermin yaitu 1.839.200 VA, Kecamatan Danau Kembar yaitu 918.950 VA,

Kecamatan Hiliran Gumanti dan Kecamatan Payung Sekaki yaitu 695.350 VA, Kecamatan IX

Koto Sei Lasi yaitu 168.450 VA, Kecamatan X Koto Singkarak yaitu 2.773 VA, Kecamatan X

Koto Diatas yaitu 1.416 VA, Kecamatan Junjung Sirih yaitu 830 dan Kecamatan Tigo Lurah 0

VA.

3. Kondisi Pelayanan Perbankan Kabupaten Solok Tahun 2007

Page 28: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

28

Tabel : Kondisi Pelayanan Perbankan Kabupaten Solok Tahun 2007

No Bulan Penabung Jumlah

1 Januari 247 76896000

2 Februari 217 28182880

3 Maret 277 93460000

4 April 336 112640000

5 Mei 337 55855000

6 Juni 312 62250000

7 Juli 334 63400000

8 Agustus 316 56200000

9 September 313 6230000

10 Oktober 262 53200500

11 November 312 56300600

12 Desember 372 56236000

Jumlah 3635 720850980Sumber data : Kantor Pos dan Giro Kabupaten Solok Tahun 2008:

Berdasarkan table di atas maka dapat kita lihat pada Bulan Desember jumlah penabungnya adalah 372

dengan jumlah Rp.56.236.000,-, Bulan Mei sebanyak 337 dengan jumlah Rp.55.855.000,-, Bulan April

sebanyak 336 dengan jumlah Rp.112.640.000,-, Bulan Juli sebanyak 334 dengan jumlah Rp.63.400.000,-, Bulan

Agustus sebanyak 316 dengan jumlah Rp. 56.200.000,-, Bulan September sebanyak 313 dengan jumlah Rp.

6.230.000,-, Bulan Juni sebanyak 312 dengan jumlah Rp. 62.250.000,-, Bulan November sebanyak 312 dengan

jumlah Rp. 56.300.600,-, Bulan Maret sebanyak 277 dengan jumlah Rp. 93.460.000,-, Bulan Oktober sebanyak

262 dengan jumlah Rp. 53.200.500,-, Bulan Januari sebanyak 247 dengan jumlah 76.896.000,-, dan Bulan

Februari sebanyak 217 dengan jumlah Rp.28.182.880,-.

4. Kondisi Telekomunikasi Kabupaten Solok Tahun 2007

Tabel : Kondisi Telekomunikasi Kabupaten Solok Tahun 2007

No Kantor Satuan Sambungan Telepon Banyak Pelanggan

1 STO Solok 4844 5108

2 STO Sulit Air 277 323

3 STO Talang 708 325

4 CTR Bukit Sileh 123 189

5 STO Sumani 562 533

6 DLC Paninggahan 0 225

7 STO Sangir 349 357

8 STO Alahan Panjang 364 406

9 STO Muara Labuh 812 863

10 WWL Solok 196 364

11 Flexi Solok 921 1258

12 DLC Cupak 0 362

Jumlah 9156 10313Sumber data : PT.Telkom Solok

Diagram Batang Kondisi Telekomunikasi Kabupaten Solok Tahun 2007 :

Page 29: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

29

Berdasarkan table dan diagram batang di atas maka dapat kita ketahui bahwa kondisi sambungan

telepon yang paling banyak adalah terdapat di STO Solok sebanyak 4.844 dengan banyak pelanggan 5.108

rumah, Flexi Solok sebanyak 921 dengan jumlah pelanggan 1.258 rumah, STO Muara Labuh sebanyak 812

dengan jumlah pelanggan 863 rumah, STO Talang sebanyak 708 dengan jumlah pelanggan 325 rumah, STO

Sumani sebanyak 562 dengan jumlah pelanggan 533 rumah, STO Alahan Panjang sebanyak 364 dengan jumlah

pelanggan 406 rumah, STO Sangir sebanyak 349 dengan jumlah pelanggan 357 rumah, STO Sulit Air sebanyak

277 dengan jumlah pelanggan 323 rumah, WWL Solok sebanyak 196 dengan jumlah pelanggan 364 rumah,

CTR Bukit Sileh sebanyak 123 dengan jumlah pelanggan 189 rumah sedangkan data untuk DLC Paninggahan

dan DLC Cupak tidak ada.

5. Kondisi Pelayanan Air Bersih Kabupaten Solok Tahun 2007

Tabel : Pelayanan Air Bersih Perpipaan Dan Non Perpipaan Kabupaten Solok

Sambungan rumah Kran umumNo Unit

Perpipaan Non perpipaan Perpipaan Non perpipaan

1 Alahan Panjang 399 321 1 27

2 Cupak 863 151 6 16

3 Muara Panas 2539 465 18 35

4 Pusat 1571 211 9 32

5 Bukit Sileb 85 178 0 0

6 Koto Sani 691 93 4 12

7 Sulit Air 81 209 0 0

8 Surian 161 26 0 0

9 Kayu Aro 608 70 1 0

10 Sirukam 29 0 0 0

11 Talang 360 128 0 0

Jumlah 7387 1852 39 122Sumber data : PDAM Kabupaten Solok Tahun 2008

Berdasarkan pelayanan air bersih Sambungan rumah Kabupaten Solok dengan perpipaan paling banyak

terdapat di Unit Muara Panas sebanyak 2.994, Unit pusat sebanyak 1.782, Unit Cupak sebanyak 1.014, Unit

Kota Sani sebanyak 784, Unit Alahan Panjang sebanyak 720, Unit Kayu Aro sebanyak 678, Unit Talang

sebanyak 488, Unit Sulit Air sebanyak 290, Unit Bukit Sileh sebanyak 263, Unit Surian sebanyak 187, dan Unit

Sirukam sebanyak 29.

Sedangkan pelayanan air bersih sambungan rumah Kabupaten Solok dengan non perpipaan paling

banyak terdapat di Unit Muara panas sebanyak 2.539, Unit Pusat sebanyak 1.571, Unit Cupak sebanyak 863,

Page 30: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

30

Unit Kayu Aro sebanyak 608, Unit Alahan Panjang sebanyak 399, Unit Talang sebanyak 360, Unit Surian

sebanyak 161, Unit Bukit Sileh sebanyak 85, Unit Sulit Air sebanyak 81, dan Unit Sirukam sebanyak 29.

Berdasarkan pelayanan air bersih berdasarkan kran umum perpipaan Kabupaten Solok Tahun 2007

yang paling banyak terdapat di Unit Muara Panas sebanyak 53, Unit Pusat sebanyak 41, Unit Alahan Panjang

sebanyak 28, Unit Cupak sebanyak 22, Unit Koto Sani sebanyak 16, Unit Kayu Aro sebanyak 1 dan unit-unit

yang lain tidak ada.

Sedangkan pelayanan air bersih berdasarkan kran umum non perpipaan Kabupaten Solok Tahun 2007

yang paling banyak terdapat di Unit Muara Panas sebanyak 18, Unit Pusat sebanyak 9, Unit Cupak sebanyak 6,

Unit Koto Sani sebanyak 4, Unit Kayu Aro dan Unit Alahan Panjang sebanyak 1 dan unit-unit yang lain tidak

ada.

6. Kondiasi Sanitasi Kabupaten Solok Tahun 2007

Tabel : Kondisi Sanitasi Lingkungan Kabupaten Solok Tahun 2007

No Sanitasi lingkungan Persentase

1 Sendiri 40.97

2 Bersama 37.84

3 Umum 19.18

4 Tidak Ada 2.01

TOTAL 100Sumber data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Diagram Batang Kondisi Sanitasi Kabupaten Solok Tahun 2007 :

Berdasarkan tabel dan diagram batang maka kondisi sanitasi di Kabupaten Solok Tahun 2007 yang

paling banyak adalah sanitasi milik sendiri berjumlah 40,97%, sanitasi milik bersama berjumlah 37.84%,

sanitasi milik umum berjumlah 19.18% dan yang tidak memiliki sanitasi adalah 2,01%

7. Kondisi Fasilitas Pendidikan Kabupaten Solok Tahun 2007

Fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Solok adalah terdiri dari TK, SD, SLTP dan SLTA yang

terdiri dari sekolah negeri dan swasta.

Tabel : Pelayanan Fasilitas Pendidikan Kabupaten Solok Tahun 2007

Page 31: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

31

Sumber data : Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Solok Tahun 2007

Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Pendidikan TK Kabupaten Solok Tahun 2007 :

Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas maka dapat kita ketahui jumlah TK Negeri hanya

terdapat di Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Kubung masing-masing 1 Buah. Sedangkan TK swasta

banayk terdapat di Kecamatan Gunung Talang sebanyak 17 Buah, Kecamatan X Koto Diatas sebanyak 16 Buah,

Kecamatan Kubung dan Kecamatan Lembah Gumanti masing-masing 15 Buah, Kecamatan X Koto Singkarak

sebanyak 13 Buah, Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Lembang Jaya masing-masing 8 Buah, Kecamatan

Danau Kembar dan Kecamatan Junjung Sirih masing-masing sebanyak 4 Buah, Kecamatan Lembah Gumanti

dan Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 3 Buah, Kecamatan Pantai Cermin dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi

sebanyak 2 Buah, sedangkan Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 1 Buah.

Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Pendidikan SD Kabupaten Solok Tahun 2007 :

TK SD SLTP SLTANo Kecamatan

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Pantai Cermin 0 2 20 0 4 4 1 0

2 Lembah Gumanti 0 15 34 1 5 5 2 3

3 Hiliran Gumanti 0 3 16 1 4 4 2 0

4 Payung Sekaki 0 3 9 0 2 2 1 0

5 Tigo Lurah 0 1 12 0 2 2 0 0

6 Lembang Jaya 0 8 24 0 4 4 1 0

7 Danau Kembar 0 4 13 1 2 2 1 0

8 Gunung Talang 0 17 42 1 6 6 4 1

9 Bukit Sundi 1 8 21 1 3 3 1 1

10 IX Koto Seilasi 0 2 17 0 2 2 1 0

11 Kubung 1 15 41 4 6 6 2 2

12 X Koto Tangah 0 13 35 1 7 7 4 2

13 Junjung Sirih 0 4 14 1 2 2 1 1

14 X Koto Diatas 0 16 32 0 4 3 2 2

JUMLAH 2 111 330 11 53 52 23 12

Page 32: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

32

Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas dapat kita ketahui jumlah SD Negeri yang terbanyak di

Kecamatan Gunung Talang sebanyak 42 Buah, Kecamatan Kubung sebanyak 41 Buah, Kecamatan X Koto

Singkarak sebanyak 35 Buah, Kecamatan Lembah Gumanti sebanyak 34 Buah, Kecamatan X Koto Diatas

sebanyak 32 Buah, Kecamatan Lembang Jaya sebanyak 24 Buah, Kecamatan Bukit Sundi sebanyak 21 Buah,

Kecamatan Pantai Cermin sebanyak 20 Buah, Kecamatan IX Koto Sei Lasi sebanyak17 Buah, Kecamatan

Hiliran Gumanti sebanyak 16 Buah, Kecamatan Junjung Sirih sebanyak 14 Buah, Kecamatan Danau Kembar

sebanyak 13 Buah, Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 12 Buah, dan Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 9 Buah.

Sedangkan SD Swasta yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kubung sedangkan di Kecamatan

Lembah Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Danau kembar, Kecamatan Gunung Talang,

Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan Junjung Jaya masing-masing 1 Buah dan

pada Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Lembang Jaya,

Kecamatan IX Koto Sei Lasi, dan Kecamatan X Koto Diatas adalah tidak ada.

Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Pendidikan SLTP Kabupaten Solok Tahun 2007:

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat kita lihat bahwa jumlah SLTP Negeri yang paling banyak

terdapat di Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 7 Buah, Kecamatan Kubung dan Kecamatan Gunung Talang

masing-masing 6 Buah, Kecamatan Lembah Gumanti sebanyak 5 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan

Hiliran Gumanti, Kecamatan Lembang Jaya dan Kecamatan X Koto Diatas masing-masing 4 Buah, Kecamatan

Bukit Sundi sebanayk 3 Buah, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Danau Kembar,

Kecamatan IX Koto Sei Lasi dan Kecamatan Junjung Jaya masing-masing 2 Buah.

Sedangkan SLTP Swasta yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kubung sebanyak 7 Buah,

Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 5 Buah, Kecamatan Hiliran Gumanti dan Kecamatan X Koto Diatas

masing-masing 3 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Lembang Jaya,

Page 33: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

33

Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Junjung Sirih masing-masing 2 Buah,dan KecamatanPayung Sekaki,

Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan Bukit Sundi masing-masing 1 Buah, sedangkan

Kecamatan Tigo Lurah dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi tidak ada.

Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Pendidikan SLTA Kabupaten Solok Tahun 2007 :

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah SLTA Negeri yang paling

banyak terdapat di Kabupaten Gunung Talang dan X Koto Singkarak masing-masing sebanyak 4 Buah,

Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Kubung dan Kecamatan X Koto Diatas

masing-masing 2 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Lembang Jaya,

Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan IX Koto Singkarak, Kecamatan Junjung Sirih

masing-masing 1 Buah sedangkan Kecamatan Tigo Lurah tidak ada.

Sedangkan SLTA Swasta banyak terdapat di Kecamatan Lembah Gumanti sebanayk 3 buah,

Kecamatan Kubung, Kecamatan X koto singkarak, dan Kecamatan X Koto Diatas masing-masing sebanyak 2

buah, Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Junjung sirih sebanyak 1 Buah

sedangkan Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan

Tigo Lurah, Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan Danau Kembar dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi tidak ada.

8. Kondisi Fasilitas Kesehatan Kabupaten Solok tahun 2007

Tabel: Pelayanan Fasilitas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2007

No Kecamatan Puskesmas Puskesmas pembantu Posyandu

1 Pantai Cermin 1 5 37

2 Lembah Gumanti 1 8 62

3 Hiliran Gumanti 1 4 31

4 Payung Sekaki 1 3 16

5 Tigo Lurah 1 4 22

6 Lembang Jaya 1 8 45

7 Danau Kembar 1 4 27

8 Gunung Talang 3 15 69

9 Bukit Sundi 1 5 36

10 IX Koto Seilasi 1 4 27

11 Kubung 2 8 73

12 X Koto Tangah 1 10 54

Page 34: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

34

13 Junjung Sirih 1 2 32

14 X Koto Diatas 2 9 51

Jumlah 18 89 582Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2008

Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2007:

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat kita lihat bahwa jumlah puskesmas paling banyak terdapat

di Kecamatan Gunung Talang sebanyak 3 Buah, Kecamatan Kubung dan Kecamatan X Koto Diatas masing-

masing 2 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti,

Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan Danau Kembar,

Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan IX Koto Sei Lasi, Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan Junjung

Sirih masing-masing 1 Buah.

Jumlah puskesmas pembantu paling banyak terdapat di Kecamatan Gunung Talang sebanyak 15 Buah,

Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 10 Buah, Kecamatan X Koto Diatas sebanyak 9 Buah, Kecamatan

Lembah Gumanti, Kecamatan Lembang Jaya, dan Kecamatan Kubung masing-masing 8 Buah, Kecamatan

Pantai Cermin dan Kecamatan Bukit Sundi masing-masing 5 Buah, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan

Tigo Lurah, Kecamatan Danau Kembar, dan Kecamatan IX koto Sei Lasi masing-masing 4 Buah, Kecamatan

Payung Sekaki sebanyak 3 Buah, sedangkan Kecamatan Junjung Sirih sebanyak 2 Buah.

Jumlah Posyandu yang terbanyak di Kabupaten Solok adalah terdapat di

Kecamatan Kubung sebanayk 73 Buah, Kecamatan Gunung Talang sebanyak 69 Buah, Kecamatan

Lembah Gumanti sebanyak 62 Buah, Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 54 Buah, Kecamatan X Koto

Diatas sebanyak 51 Buah, Kecamatan Lembang Jaya sebanyak 45 Buah, Kecamatan Pantai Cermin sebanyak 37

Buah, Kecamatan Bukit Sundi sebanyak 36 Buah, Kecamatan Junjung Sirih sebanyak 32 Buah, Kecamatan

Hiliran Gumanti sebanyak 31 Buah, Kecamatan Danau Kembar dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi masing-

masing 27 Buah, Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 22 Buah dan Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 16 Buah.

Page 35: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

35

BAB IV

ANALISIS SOSIAL KEPENDUDUKAN

A. JUMLAH PENDUDUK

Tabel . Jumlah Penduduk Kabupaten Solok 2004-2007

Tahun Laki-laki Perempuan

2007 173419 178095

2006 171335 175953

2005 169190 173750

2004 163683 169505

Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Solok 2004-2007

173419

171335

169190

163683

178095

175953

173750

169505

155000

160000

165000

170000

175000

180000

2007 2006 2005 2004

Tahun

Jum

lah

Laki-laki

Perempuan

Dari grafik dapat kita lihat, bahwa setiap waktu jumlah penduduk kabupaten Solok cenderung naik dari

tahun ketahun. Untuk lebih jelasnya, pertumbuhan penduduk yang terjadi pada kabupaten Solok akan kita lihat

perkecamatannya masing-masing seperti grafik dibawah ini:

Tabel . Jumlah Penduduk Kota Padang 2004-2007

Tahun Laki-laki Perempuan

2007 416945 421248

2006 410580 409160

2005 395711 405633

2004 385460 399280

Page 36: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

36

Grafik Jumlah Penduduk Kota Padang 2004-2007

416945

410580

395711

385460

421248

409160405633

399280

360000

370000

380000

390000

400000

410000

420000

430000

2007 2006 2005 2004

Tahun

Jum

lah

Laki-laki

Perempuan

Jumlah Penduduk laki-laki dan perempuan menurut kecamatandi kabupaten Solok

No Laki-laki Perempuan Luas Kepadatan

1 Pantai Cermin 10390 10416 366,0 56.85

2 Lembah Gumanti 24280 24517 459,72 106.15

3 Hiliran Gumanti 8266 8245 263,28 62.71

4 Payung Sekaki 4232 4331 364,5 23.49

5 Tigo Lurah 4424 4504 602,5 14.82

6 Lembang Jaya 12821 13038 99,9 258.85

7 Danau Kembar 9386 10293 70,1 280.73

8 Gunung Talang 22358 22694 385,0 117.02

9 Bukit Sundi 11187 11847 109,0 211.32

10 IX Koto Sungai Lasi 5197 5236 171,0 61.01

11 Kubung 27284 27551 192,0 285.60

12 X Koto Singkarak 10636 11091 299,5 211.97

13 Junjung Sirih 16330 17300 102,5 130.86

14 X Koto Diatas 6628 7032 257,0 46.23

Jumlah 173419 178095 940,45

Page 37: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

37

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Solok

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

Panta

i Cer

min

Lem

bahGum

anti

Hilir

anG

uman

ti

Payun

gSek

aki

Tigo

Lura

h

Lem

bang

Jaya

Dan

auKem

bar

Gun

ung

Talan

g

Bukit

Sundi

IXKot

oSung

aiLas

i

Kubun

g

XKot

oSin

gkar

ak

Junjun

gSiri

h

XKot

oDia

tas

Laki-laki

Perempuan

Berdasarkan grafik di atas, kita dapat mengetahui jumlah penduduk di Kabupaten Solok meningkat dari

tahun ke tahun, dimana jumlah penduduk perempuan lebih besar dari pada jumlah penduduk laki-laki. Hal ini

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya masyarakat di kabupaten Solok mampu melaksanakan

penghidupannya yang minimum dari sumber-sumber alam yang ada di sekitarnya. Berkembangnya penduduk

hanya dimungkinkan kalau terjadi pula perimbangan dalam penghidupannya. Faktor yang lain adalah

disebabkan oleh angka kecepatan kelahiran dan kecepatan kematian. Pada dasarnya jumlah penduduk tidak akan

bertambah jika angka kelahiran tidak melampaui angka kematian.

Penurunan dalam kecepatan angka pertumbuhan, kemungkinan dikarenakan manusia secara sukarela

membatasi kesuburan kelahirannya. Jika kecepatan angka kelahiran tidak diturunkan, pertumbuhan penduduk

mungkin akan melebihi perkembangan benda-benda keperluan hidupnya.

Berikut ini adalah tabel tentang perbandingan jumlah penduduk antara anak anak dan dewasa di

kabupaten Solok dari tahun 2004 samapai tahun 2007 sebagai berikut:

Luas Kabupaten Solok per Kecamatan

10%

12%

7%

10%

15%3%2%10%

3%5%

5%3%

7%8%

Pantai Cermin

Lembah Gumanti

Hiliran Gumanti

Payung Sekaki

Tigo Lurah

Lembang Jaya

Danau Kembar

Gunung Talang

Bukit Sundi

IX Koto Sungai Lasi

Kubung

X Koto Singkarak

Junjung Sirih

X Koto Diatas

Page 38: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

38

Berdasarkan bagan diatas dapat kita simpulkan bahwa kecamatan yang tergolong terluas adalah

kecamatan Tigo Lurah, kemudian kecamatan Lembah Gumanti, sedangkan yang terkecil adalah kecamatan

Danau Kembar. Sehingga berdampak kepada penyebaran penduduk di kabupaten Solok untuk lebih jelasnya

maka kita dapat melihat penyebaran penduduk Kabupaten Solok perkecamatan yang ada pada bagan di bawah

ini

Penyebaran Penduduk Kabupaten Solok 2007

3% 6% 3%1%1%

14%

16%

6%11%3%

16%

11%

7% 2%

Pantai Cermin

Lembah Gumanti

Hiliran Gumanti

Payung Sekaki

Tigo Lurah

Lembang Jaya

Danau Kembar

Gunung Talang

Bukit Sundi

IX Koto Sungai Lasi

Kubung

X Koto Singkarak

Junjung Sirih

X Koto Diatas

Berdasarkan bagan diatas dapat kita simpulkan bahwa penyebaran penduduk pada kabupaten Solok

yang paling padat terdapat di Kecamatan Kubung, dan yang terjarang adalah kecamatan Tigo Lurah. Secara

garis besar, penyebaran penduduk Kabupaten Solok tergolong tersebar tidak merata. Hal ini tampak jelas pada

bagan diatas, dimana tidak terjadi perbedaan yang mencolok terhadap penyebaran penduduk.

B. IPM

Data IPM Kabupaten Solok 2002-2007

2002 63.7

2004 68.75

2005 68.9

2006 68.8

2007 69.2

Page 39: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

39

Grafik IPM Kabupaten Solok 2002-2007

63.7

68.75 68.9 68.869.2

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

2002 2004 2005 2006 2007

Angka IPM Kab. Solok tahun 2004

No Puskesmas IPM Peringkat

1 Pantai Cermin 65,65 11

2 Lembah Gumanti 68,23 7

3 Hiliran Gumanti 64,48 12

4 Payung Sekaki 63,13 13

5 Tigo Lurah 61,46 14

6 Lembang Jaya 67,32 10

7 Danau Kembar 66,21 9

8 Gunung Talang 69,52 4

9 Bukit Sundi 69,48 5

10 IX Koto Sungai Lasi 67,9 8

11 Kubung 73,24 1

12 X Koto Singkarak 75,86 2

13 Junjung Sirih 71,91 3

14 X Koto Diatas 68,36 6

Jumlah 68,75

Grafik

Page 40: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

40

Nilai IPM Kab. Solok 2004

65.6568.23

64.4863.13

61.46

67.32 66.21

69.52 69.4867.9

73.2475.86

71.91

68.36

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Panta

i Cer

min

Lem

bahGum

anti

Hilir

anG

uman

ti

Payun

gSek

aki

Tigo

Lura

h

Lem

bang

Jaya

Dan

auKem

bar

Gun

ung

Talan

g

Bukit

Sundi

IXKot

oSung

aiLas

i

Kubun

g

XKot

oSin

gkar

ak

Junjun

gSiri

h

XKot

oDia

tas

Sedangkan IPM kabupaten Solok pada tahun 2002 (63,7), 2005 (68,9), 2006 (68,8) dan 2007 (69,2).

Salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian IPM kabupaten Solok adalah untuk mengetahui tingkat

kemajuan pembangunan manusia pada masing-masing kecamatan. Dari data menunjukkan bahwa nilai IPM

kecamatan yang terendah sebesar 61,46 yaitu di kecamatan Tigo Lurah dan tertinggi sebesar 73,24 di kecamatan

Kubung. Seiring dengan keberhasilan pemerintah mengatasi berbagai permasalahan ekonomi yang terjadi,

penetapan angka IPM mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Dari kategori, IPM Kabupaten Solok tergolong menengah ke atas (66 < IPM < 80), sedangkan tingkat

IPM kota Padang pada tahun 2007 yakni sebesar 76,5, maka apabila dibandingkan ternyata IPM kota Padang

lebih baik dari IPM kabupaten Solok.

C. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN

Berikut ini data penduduk kabupaten Solok berdasarkan jenis kelamin tahun 2007. Dari data ini dapat

kita buat piramida penduduk dan grafik komposisi penduduk.

Tingkat Umur Laki-Laki Perempuan Sex Ratio

(L/P x 100%)

0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

18.024

19.619

19.871

18.245

14.549

11.531

16.526

17.823

20.748

20.235

13.944

13.335

109,06

110,07

95,77

90,16

104,3

86,47

Page 41: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

41

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

+ 65

11.362

11.263

10.738

11.078

8.751

4.614

5.022

8.499

12.021

11.433

12.607

10.650

7.560

4.927

5.775

10.499

94,51

98,51

103,97

115,75

93,64

86,91

83,43

96,98

Untuk lebih jelasnya perhatikan piramida berikut ini dengan seksama.

Berdasarkan piramida diatas seperti yang sudah kita gambarkan dapat kita simpulkan bahwa

perbandingan penduduk laki laki dan perempuan relatif seimbang walaupun penduduk perempuan lebih banyak

dibandingkan dengan penduduk yang laki laki tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan kalau

kita lihat bentuk piramida diatas digolongkan kepada piramida berbentuk segitiga yang menandakan sebagian

besar penduduk berada dalam kelompok usia mudaa tau berciri ekspansif. Artinya penduduk tumbuh cepat

karena terjadi penurunan tingkat kematian bayi tetapi tingkat kelahiran masih tinggi hal ini wajar saja karena hal

itu juga terjadi pada penduduk indonesia yang mana ciri dari negara berkembang itu tingkat kelahiran yang

tinggi sehingga jumlah usia produktif besar daripada penduduk yang berusia tidak produktif

Page 42: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

42

Perbandingan dengan Jumlah Penduduk Kota Padang

Tingkat Umur Laki-Laki Perempuan Sex Ratio

(L/P x 100%)

0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

+ 65

40171

43327

42681

45990

48969

36858

32380

28491

25929

23657

17568

9669

8147

13105

36954

38955

38796

47102

55494

38383

32887

30217

27722

28410

17432

9194

8173

17256

108,71

111,22

110,09

97,64

88,24

96,03

98,46

94,29

93,53

105,56

100,56

100,78

105,17

96,15

Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

Page 43: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

43

Uintuk mengetahui bagaimana jumlah penduduk berdasarkan umur dapat kita perhatikan pada grafik

berikut ini :

Komposisi Penduduk Kabupaten Solok tanun 2007

10%

11%

11%

11%

8%7%

7%

7%

6%

6%

5%

3%

3%5%

0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65

Pada piramida diatas kita dapat mengetahui bahwa penduduk Kabupaten Solok yang berusia antara 0 –

40 tahun jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan penduduk berusia diatasnya ini menandakan bahwa

penduduk berusia produktif lebih banyak bila dibandingkan dengan penduduk yang berusia lanjut dalam artian

sudah berkurang produktifitasnya

Di bawah ini dapat kita lihat grafik komposisi kota Padang.

Jumlah Penduduk Kota Padang berdasarkan tingkat umur 2007

9%

10%

10%

11%

12%9%

8%

7%

6%

6%

4%

2%

2%

4%

0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

> 65

D. ANGKA KELAHIRAN

Untuk mengetahui analisis kependudukan Kabupaten Solok maka kita bisa lihat dari tabel dan grafik di

bawah ini:

Page 44: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

44

Tabel. Jumlah Kelahiran Bayi di Kabupaten Solok 2004-2007

Tahun Jumlah

2004 6678

2005 6409

2006 6857

2007 6666

Jumlah Kelahiran Kabupaten Solok 2004-2007

6678

6409

6857

6666

6100

6200

6300

6400

6500

6600

6700

6800

6900

2004 2005 2006 2007

Tabel. Jumlah Kelahiran Bayi di Kota Padang 2005-2007

Tahun Jumlah

2005 14782

2006 15212

2007 14264

Kelahiran bayi Kota Padang 2005-2007

14782

15212

14264

13600

13800

14000

14200

14400

14600

14800

15000

15200

15400

2005 2006 2007

Kelahiran

Angka lahir hidup menurut Puskesmas pada tahun 2007

No Puskesmas Lahir Hidup Peringkat

Page 45: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

45

1 Pantai Cermin 407 7

2 Lembah Gumanti 1059 2

3 Hiliran Gumanti 315 10

4 Payung Sekaki 159 14

5 Tigo Lurah 169 13

6 Lembang Jaya 507 5

7 Danau Kembar 359 8

8 Gunung Talang 818 3

9 Bukit Sundi 448 6

10 IX Koto Sungai Lasi 179 12

11 Kubung 1.113 1

12 X Koto Singkarak 596 4

13 Junjung Sirih 221 11

14 X Koto Diatas 316 9

Jumlah 6.666

Jumlah Kelahiran Kab. Solok 2007

409

1071

322

160 177

511

359

827

455

182

1123

602

228

317

0

200

400

600

800

1000

1200

Panta

i Cer

min

Lem

bahGum

anti

Hilir

anG

uman

ti

Payun

gSek

aki

Tigo

Lura

h

Lem

bang

Jaya

Dan

auKem

bar

Gun

ung

Talan

g

Bukit

Sundi

IXKot

oSung

aiLas

i

Kubun

g

XKot

oSin

gkar

ak

Junjun

gSiri

h

XKot

oDia

tas

Sedangkan jumlah penduduk di kabupaten Solok terdapat seperti tabel di bawah ini

]

Tabel 1. Jumlah Penduduk Kabupaten Solok 2004-2007

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

Page 46: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

2007 173419 178095 351514

2006 171335 175953 347288

2005 169190 173750 342940

2004 163683 169505 333188

Dari data diatas kita dapat menggolongkan setiap kelahiran dalam setahun dengan menggunakan rumus

angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) sebagai berikut (Tri Haryanto(2004: 49)

Keter

CBR

B

P

Perlu

kelahiran kasa

angka kelahira

A

Sumb

Jadi:

CBR

CBR

CBR

CBR

CBR = B/P x 1000

46

angan:

: Angka Kelahiran Kasar

: Jumlah Kelahiran Selama Setahun

: Jumlah Penduduk.

kita ketahui bahwa angka kelahiran kasar dinegara berkembang tidak sama dengan angka

r di negara maju, angka kelahiran kasar dinegara berkembang lebih besar dibandingkan dengan

n kasar dinegara maju untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

ngka Kelahiran Kasar (CBR )

Negara Berkembang Negara Maju

Rendah < 30 per 1000 penduduk < 20 per 1000 penduduk

Sedang 30 – 40 per 1000 penduduk 20 – 30 per 1000penduduk

Tinggi > 40 per 1000 penduduk > 30 per 1000 penduduk

er: Tri Haryanto (2004: 49)

Tahun 2004 : B/P x 1000

: 6678/333188 x 1000 = orang = 20 Orang

Tahun 2005 : B/P x 1000

: 6409/342940 x 1000 = = 18,6 = 19 orang

Tahun 2006 : B/P x 1000

: 6857/347588x 1000 = 19,7 = 20 orang

Tahun 2007 : B/P x 1000

: 6666/351514x 1000 = 18,9 orang = 19

Page 47: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

47

Pada Tahun 2004 setiap 1000 penduduk terjadi penambahan sebesar 20 orang, pada tahun 2005 setiap

1000 orang terjadi penambahan sebesar 19 orang, pada tahun 2006 setiap 1000 orang penduduk terjadi

penambahan sebesar 20 orang, dan pada tahun 2007 setiap 1000 orang penduduk terjadi penambahan sebesar 19

orang, ini berarti bahwa tingkat kelahiran di Kabupaten Solok konstan/tetap setiap tahunnya

E. KEMATIAN BAYI

Berikut adalah tabel grafik angka kematian bayi Kabupaten Solok dari tahun 2004 sampai tahun 2007.

Tabel. Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Solok 2004-2007

Tahun Jumlah

2004 82

2005 56

2006 38

2007 77

Jumlah Kematian Bayi Kabupaten Solok 2004-2007

82

56

38

77

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2004 2005 2006 2007

Tabel. Jumlah Kematian Bayi di Kota Padang 2004-2007

Tahun Jumlah

2005 24

2006 11

2007 11

Page 48: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

48

Kematian bayi Kota Padang 2005-2007

24

11 11

0

5

10

15

20

25

30

2005 2006 2007

Kematian bayi

Angka kematian bayi menurut Puskesmas pada tahun 2007

No Puskesmas Lahir Hidup Peringkat

1 Pantai Cermin 2 11

2 Lembah Gumanti 12 1

3 Hiliran Gumanti 7 5

4 Payung Sekaki 1 12

5 Tigo Lurah 8 4

6 Lembang Jaya 4 9

7 Danau Kembar - 14

8 Gunung Talang 9 3

9 Bukit Sundi 7 6

10 IX Koto Sungai Lasi 3 10

11 Kubung 10 2

12 X Koto Singkarak 6 8

13 Junjung Sirih 7 7

14 X Koto Diatas 1 13

Jumlah 77

Page 49: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

49

Jumlah kematian bayi kabupaten Solok 2007

2

12

7

1

8

4

0

9

7

3

10

6

7

1

0

2

4

6

8

10

12

14

Panta

i Cer

min

Lem

bahGum

anti

Hilir

anG

uman

ti

Payun

gSek

aki

Tigo

Lura

h

Lem

bang

Jaya

Dan

auKem

bar

Gun

ung

Talan

g

Bukit

Sundi

IXKot

oSung

aiLas

i

Kubun

g

XKot

oSin

gkar

ak

Junjun

gSiri

h

XKot

oDia

tas

Dari data diatas kita dapat menggolongkan setiap kematian dalam setahun dengan menggunakan rumus

angka kematian kasar Crude Death Rate (CDR ) yang menunjukan jumlah orang yang mati dalam setiap seribu

penduduk disuatu wilayah.

Crude Death Rate (CDR) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

CDR : Angka Kematian Kasar

D : Jumlah Kematian bayi Selama Setahun

P : Jumlah Penduduk/bayi lahir.

Jadi:

CDR Tahun 2004 : D/P x 1000

: 82/6678 x 1000 = 12, 2orang = 12 Orang

CDR Tahun 2005 : D/P x 1000

: 56/6409x 1000 = =8,73 = 9 orang

CDR Tahun 2006 : D/P x 1000

: 38/6857 x 1000 = 5,54 = 6 orang

CDR Tahun 2007 : D/P x 1000

: 77/6666 x 1000 = 11,5 orang = 11

CDR = D/P x 1000

Page 50: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

50

Pada tahun 2004 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 12 orang, pada tahun 2005 setiap 1000

kelahiran terjadi kematian sebesar 9 orang, pada tahun 2006 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 6

orang, dan pada tahun 2007 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 11 orang juga, ini berarti jumlah

angka kematian di kabupaten Solok relatif tetap.

F. TINGKAT HARAPAN HIDUP

Angka harapan hidup di kabupaten Solok

Angka harapan hidupKab

2006 2007

Solok 65,2 65,65

Tingkat Harapan Hidup Kabupaten Solok 2006-2007

62.5

65.65

60.5

61

61.5

62

62.5

63

63.5

64

64.5

65

65.5

66

2006 2007

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan angka harapan hidup pada tahun 2007 apabila

dibandingkan tahun 2006, yaitu sebesar 45 bulan (tahun 2006 = 65 tahun 20 bulan dan tahun 2007 = 65 tahun 65

bulan)

Angka harapan hidup Sumatera Barat

Angka harapan hidupKab

2006 2007

Solok 68,50 68,8

Page 51: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

51

Tingkat Harapan Hidup Sumatera Barat

68.5

68.8

68.35

68.4

68.45

68.5

68.55

68.6

68.65

68.7

68.75

68.8

68.85

2006 2007

Harapan Hidup

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan angka harapan hidup di provinsi Sumatera Barat

dari tahun 2006 ke tahun 2007

Apabila angka harapan hidup di provinsi Sumatera Barat kita bandingkan dengan angka harapan hidup

di kabupaten Solok, maka dapat kita ketahui bahwa angka harapan hidup di kabupaten Solok di bawah rata-rata

angka harapan hidup Sumatera Barat

G. ANGKA MELEK HURUF KABUPATEN SOLOK TAHUN 2006-2007

WILAYAH 2006 2007

SOLOK 97,10 97,10

Dari data di atas angka Melek Huruf Kabupaten Solok tahun 2006-2007 tidak mengalami peningkatan.

Ini cukup baik walaupun tidak ada peningkatan. Semua ini mungkin terjadi karena masih kurangnya motivasi

dari Pemda Solok. Mereka mungkin beranggapan behwa angka 97,10 % sudah cukup tinggi, padahal masih ada

2,90 % penduduk Kabupaten Solok yang masih belum melek huruf. Ini perlu disikapi secepatnya karena tidak

menutup kemungkinan angka melek huruf penduduk Kabupaten Solok pada tahun berikutnya akan berkurang.

Untuk membuat suatu daerah maju terutama sekali perlu pembangunan masyarakatnya terlebih dahulu, terutama

dalam bidang pendidikan. Kalau perlu masyarakat Kabupaten Solok 100 % melek huruf agar Kabupaten Solok

menjadi daerah yang maju.

H. TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI KAB. SOLOK

Banyaknya Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Dan Jenis Kelamin

Kabupaten Solok 2007

Jenis kegiatan Laki-laki Perempuan TOTAL

Angkatan kerja

1. Bekerja2. Mencari pekerjaan

91515

4281

39334

2791

130849

7072

Page 52: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

52

Bukan angkatan kerja

1. Sekolah2. Mengurus rumah tangga3. Lainnya

26251

1013

13705

30875

58776

119770

56136

59789

25675

JUMLAH 2007

2006

2005

2004

135775

134142

132462

128150

143746

142017

140239

136813

279521

276159

272701

264963

Persentase Angkatan Kerja Kabupaten Solok 2007

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Laki-laki Perempuan

Jenis kelamin

Pers

en

tase

Angkatan kerja

Bukan angkatan kerja

Banyaknya Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Dan Jenis Kelamin Kota

Padang 2007

Jenis kegiatan Laki-laki (%) Perempuan (%) TOTAL

Angkatan kerja 66,8 23,6 43,38

3. Bekerja4. Mencari pekerjaan

62,45

3,37

22,49

1,12

41,21

2,17

Bukan angkatan kerja 34,18 76,4 56,62

4. Sekolah5. Mengurus rumah tangga6. Lainnya

23,77 28,0 26,08

Page 53: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

53

2,38

8,04

43,7

4,6

24,36

6,24

JUMLAH 2007

2006

2005

2004

100 100 100

Persentase Angkatan Kerja Kota Padang 2007

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Laki-laki Perempuan

Jenis kelamin

Pers

en

tase

Angkatan kerja

Bukan angkatan kerja

Pada tahun 2007 tercatat 279521 orang penduduk kab.solok yang diatas 10 tahun ke atas menurut jenis

kegiatan dan jenis kelamin. Dimana 51,42 persennya adalah perempuan. banyaknya penduduk berumur 10 tahun

ke atas menurut jenis kegiatan dan jenis kelamin,pada angkatan kerja laki-laki lebih banyak daripada perempuan

baik yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan. Sedangkan pada bukan angkatan kerja laki-laki cenderung

lebih sedikit dibandingkan perempuan ditinjau dari sekolah dan mengurus rumah tangga. Hal ini dikarenakan

laki-laki lebih banyak yang bekerja pada angkatan kerja dibandingkan perempuan yang lebih banyak mengurus

rumah tangga. Sehingga partisipasi penduduk yang berumur 10 tahun ke atas dari tahun ke tahun semakin

meningkat. Hal ini juga dapat kita lihat pada total semuanya dari tahun ke tahun semakin meningkat. sehingga

menunjukkan kalau angka partisipasi masyarakat semakin hari semakin membaik,membuktikan pemerintah

semakin baik dalam memberikan kesempatan atau lowongan pekerjaan pada masyarakatnya.

I. SISA PENDAFTARAN TENAGA KERJA PADA KANTOR SOSNAKER KAB. SOLOK

Pendidikan yangditamatkan

Laki-laki Perempuan Total

Tidak tamat SD - - -

Page 54: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

54

SD

SLTP

SLTAD1 dan D2

Sarjana muda D3

Sarjana

9

29

1449

4

165

224

1

15

2699

32

394

402

10

44

4148

36

559

626

Jumlah 2007

2006

2005

2004

1880

1998

2150

2668

3543

3089

3242

3143

5423

5087

5392

5811

Pada tahun 2007 tercatat sebanyak 5423 orang yang terdaftar sebagai pencari kerja pada dinas sosial

dan tenaga kerja kabupaten solok. Dari jumlah yang terdaftar tersebut sebagian besar diantaranya adalah wanita

yaitu sebanyak 65,33persen. Sedangkan kalau dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan

jumlah terbesar ada di kelompok SLTA yaitu 76,4 persen dan dari tamatan SD sebanyak 11,54 persen.

Sisa Pendaftaran Kerja Tingkat Pendidikan Kab. Solok

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Tidak

Tamat

SD

SD SLTP SLTA D1 dan

D3

Sarjana

Muda

D3

Sarjana

Laki-laki

Perempuan

Pendidikan yangditamatkan

Laki-laki Perempuan Total

Tidak tamat SD

SD

-

86

-

13

-

99

Page 55: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

55

SLTP

SLTAD1 dan D2

Sarjana muda D3

Sarjana

361

4917

59

907

2614

146

5104

468

1690

4220

507

10021

527

2597

6834

Jumlah 2007

2006

2005

2004

8944

7219

10121

11539

11641

7018

14130

15281

20585

14237

24260

16820

Sisa Pendaftaran Kerja Tingkat Pendidikan

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Tidak

Tamat

SD

SD SLTP SLTA D1 dan

D3

Sarjana

Muda

D3

Sarjana

Laki-laki

Perempuan

J. JENIS PEKERJAAN KAB. SOLOK

Banyaknya Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Mempunyai pekerjaan Menurut Lapangan

Pekerjan Utama

Lapangan usaha Laki-laki

Perempuan jumlah

Page 56: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

56

a. pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,b. pertambangan dan penggalianc. industryd. listrik,gas dan air,e. konstruksif. perdagangan,rumah makan dan hotelg. komunikasi dan transportasih. keuangani. jasa-jasaj. lainnya

63550

243

2542

113

3102

8373

5762

378

7279

172

30242

228

646

60

131

3920

26

-

3905

177

93792

471

3188

173

3233

12293

5788

378

11184

349

Jumlah 2007

2006

2005

2004

91514

90414

89282

86376

39355

38862

38375

37437

130849

129276

127657

123813

Banyaknya jumlah penduduk yang berumur 10 tahun ke atas yang mempunyai pekerjaan menurut

lapangan pekerjaan utama baik laki-laki maupun perempuan lebih banyak bekerja dibidang

pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan dibandingkan dengan bidang lainnya seperti industry,konstruksi,dll.

Dari jumlahnya pun dapat kita lihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah partisipasi laki-laki maupun perempuan

yang di atas 10 tahun yang pekerjaan menurut lapangan pekerjaan utama semakin meningkat di mana pada

tahun 2004 jumlahnya 123813,secara berurut-urut tahun 2005,127657,129267,130849. Dan dimana pada tahun

2007 tercatat 71,67 persen bekerja dibidang pertanian, prikanan, kehutanan, perburuan.Dan menunjukkan bahwa

penduduk paling sedikit bekerja di bidang listrik,air dan gas. Yaitu sebanyak 0,13 persen.tapi juga Membuktikan

bahwa pemerintah kabupaten solok dari tahun ke tahun telah memperluas lapangan pekerjaan utama sebagai

tempat mencari nafkah penduduk.

Page 57: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

57

Jenis Pekerjaan Penduduk Kab. Solok

73%

0%2%0%

2%

10%

4%0% 9% 0%

pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,

pertambangan danpenggalian

industry

listrik,gas dan air,

konstruksi

perdagangan,rumahmakan dan hotel

komunikasi dantransportasi

keuangan

jasa-jasa

lainnya

Lapangan usaha Laki-laki Perempuan jumlah

k. pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,l. pertambangan dan penggalianm. industryn. listrik,gas dan air,o. konstruksip. perdagangan,rumah makan dan hotelq. komunikasi dan transportasir. keuangans. jasa-jasat. lainnya

6,59

0,63

11,23

0,41

12,08

30,09

12,81

12,62

1,48

2,05

4,22

0

9,58

0,51

8,96

37,51

8,23

4,75

24,6

1,53

Jumlah 2007

2006

2005

2004

Page 58: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

58

Jenis Pekerjaan Penduduk Kota Padang 2007

6% 0%11%

0%

11%

36%

11%

9%

14%2%

pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,

pertambangan danpenggalian

industry

listrik,gas dan air,

konstruksi

perdagangan,rumahmakan dan hotel

komunikasi dantransportasi

keuangan

jasa-jasa

lainnya

Bayi tinggi, maka angka harapan hidup akan rendah

Page 59: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

59

BAB V

ANALISIS POLA RUANG

Dengan Membuat Peta Kabupaten Solok yang Mengkaji tentang Peta Sistem Jaringan (Jaringan Jalan,

Jaringan Perpipaan PDAM, dan Jaringan Listrik), Peta Sebaran Pemukiman, dan Peta kepadatan penduduk

secara Manual, bertujuan memberikan keterampilan kepada Kami, Mahasiswa Pendidikan Geografi untuk dapat

membuat peta berdasarkan Pola ruang yang kami analisis dari Analisa pola Keruangan Kabuapaten Solok.

Tujuan pembuatan peta Pola Ruang dengan skala 1:180.000 dengan sistem manual ini, selain

memberikan keterampilan kepada kami Mahasiswa Pendidikan Geografi. Juga bertujuan untuk memenuhi tugas

Pada Mata kuliah Analisa wilayah dengan aspek-aspek Pola keruangan Di kabupaten Solok yang mengkaji

tentang Sistem Jaringan (Jaringan Jalan, Jaringan Perpipaan PDAM, dan Jaringan Listrik), Sebaran

Pemukiman, dan kepadatan penduduk, yang diberikan oleh Dosen Pada mata kuliah Analisa Wilayah.

A. Dasar Teori

Pemetaan Pola Keruangan Kabaupaten Solok ini diambil dari Album Peta Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2008-2028. Pada Mata Kuliah Sebelumnya telah diuraiakan Tentang konsep

dasar Dari Geografi Desa/kota dan Geografi Pembangunan sebagaimana atau bagaimana prosesnya, Secara

konsepsual pengertian pengembangan Pola Ruang wilayah dapat dirumuskan sebagai rangkaian upaya untuk

mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan menyeimbangkan

pembangunan nasional dan kesatuan wilayah nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan

antar sektor pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang

berkelanjutan dalam wadah NKRI.

B. Sistematika Laporan Peta

Dalam Pembuatan Peta pada Mata kuliah Analisa Wilayah ini bertujuan untuk menuntut kami

mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi untuk mempraktekkannya dalam pembuatan peta dengan sistem

manual berdasarkan apa yang telah dipelajari pada Mata kuliah sebelumnya, baik dalam mata kuliah Kartogarfi,

Prat. Interprestasi Udara, Prat.Geomorfologi dan Sebagainya. Dan dengan itu diharapkan kami sebagai

mahasiswa bimbingan pada mata kuliah Analisa Wilayah yang dibimbing oleh dosen ibu Dra.Hj.Kamila Latif,

M.S dan ibu Ahyuni, ST, M.Si yang telah atau boleh dikatakan Luas kajian dan pengalamannya dari kami-kami

Mahasiswa/mahasiswi Geogarfi Tentang apa itu Geografi Pembangunan. Kajian Geografi pada pembuatan peta

ini adalah dalam kaitan seperti yang disebutkan tadi yaitu pada Aspek Pola Sistim Jaringan Wilayah yang

menjadi topik atau permasalah utamanya dengan skala yang telah ditentukan.

1. Adapun Peta yang harus dibuat adalah:

a. Peta Sistem Jaringan Jalan

b. Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM

Page 60: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

60

c. Peta Sistem Jaringan Listrik

d. Peta Sebaran Pemukiman

e. Peta kepadatan penduduk

2. Bahan, Sumber dan Alat:

1. Album Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2008-2028 dari Bupati /

BAPPEDA Kabupaten Solok.

2. Laporan Jumlah Penduduk dan rata-rata kepadatan penduduk menurut kecamatan dari Kantor BPS

Kota Padang.

3. Kertas HVS

4. Pena Snowman Permanent 4 warna.

5. Penggaris

6. Pensil/Pena

7. Dan lain-lain.

3. Hasil Laporan

a. Peta Sistem Jaringan Jalan

Dalam Pembuatan Peta Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Solok, yang menjadi acuannya atau

contohnya adalah dari Album Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2008-2028, lembar

sistem jaringan jalan skala 1:180.000. Dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta sistem Jaringan

Listrik, Jaringan PDAM dan Jaringan Irigasi.

- Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah /objek mana yang diteliti/analisa.

Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat dari mana daerah yang

jadi awal kita menganalisa, seperti daerah Surian kecamatan Pantai Cermin di selatan, Kota Padang /

Arosuka di sebelah barat, Sungai Lasi kecamatan X Koto di atas disebelah Timur, dan Tanjung Balit

Kecamatan X Koto Singkarak disebelah Utara.

Salin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, Batas Kabupaten/Kecamatan, Danau, Jalan

Kereta Api, Jalan Lingkar Arosuka, Jalan Negara/Propinsi/Lokal, Sungai dan Lain-lain.

Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.

- Hasil:

Adapun hasil yang didapat dari pemetaan Pembuatan Peta Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Solok

adalah Jaringan Jalan yang menggambarakan Jaringan akses Transportasi dan Perhubungan Kabupaten

Solok dengan daerah lainnya. Ditambah lagi terdapatnya Tatanan Hubungan sitem jaringan Jalan antar

Pola Ruang Wilayah Meliputi Propinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Kelurahan, dan Desa.yang

bervariasi.

Page 61: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

61

b. Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM

Dalam pembuatan peta sistem jaringan perpipaan pdam kabupaten solok, yang menjadi acuannya atau

contohnya adalah dari album peta rencana tata ruang wilayah kabupaten solok tahun 2008-2028, lembar sistem

jaringan jalan skala 1:100.000. dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta jaringan irigasi,

pengairan untuk areal persawahan pada lahan atau Daerah aliran sungai yang terdapat di kabupaten solok

Melalui Titik/keterangan yang diarsir pada lembaran peta yang menandakan daerah aliran Perpipaan PDAM

Pada Desa atau Kecamatan.

- Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah /objek mana yang diteliti/analisa.

Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat mana daerah yang kita

analisa, seperti daerah atau sekeliling daerah danau atas danau bawah, Alahan Panjang/Simpang

Tanjuang nan IV, kecamatan Lembah Gumanti/Lembah Jaya dan daerah disekitar Danau Singkarak

Seperti Kecamatan Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto Singkarak, Singkarak. Dan Kecamatan X Koto

diatas Tanjuang Balit yang dimana menjadi titik utama Aliran dari Sistem Perpipaan PDAM Kabupaten

Solok.

Salin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, Batas Kabupaten/Kecamatan, Danau, Sungai

dan daerah yang diasril pada Peta Lembaran Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM yang menjadi

objek pada Daerah yang dianalisa.

Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.

- Hasil:

Adapun hasil yang didapat dari pemetaan Pembuatan Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM

Kabupaten Solok adalah Jaringan Perpipaan yang menggambarakan Permasalahan pengelolaan DAS (Daerah

Aliran Sungai) pada Perpipaan PDAM dapat dilakukan melalui suatu pengkajian komponen komponen DAS

dan penelusuran hubungan antar komponen yang saling berkaitan, sehingga tindakan pengelolaan dan

pengendalian yang dilakukan tidak hanya bersifat parsial dan sektoral, tetapi sudah terarah pada penyebab utama

kerusakan dan akibat yang ditimbulkan, serta dilakukan secara terpadu.

Salah satu persoalan pengelolaan DAS pada Perpipaan PDAM Kabupaten Solok adalah dalam konteks

wilayah adalah letak hulu sungai yang biasanya berada pada suatu kabupaten tertentu dan melewati beberapa

kabupaten serta daerah hilirnya berada di kabupaten lainnya Seperti disebelah utara Kabupaten Solok pada

Daerah disekitar Danau Singkarak Seperti Kecamatan Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto Singkarak, Singkarak.

Dan Kecamatan X Koto diatas Tanjuang Balit yang dekat dengan Kabupaten Tanah Datar.

c. Peta Sistem Jaringan Listrik

Dalam pembuatan peta sistem jaringan Listrik kabupaten solok, yang menjadi acuannya atau contohnya

adalah dari album peta rencana tata ruang wilayah kabupaten Solok tahun 2008-2028, lembar sistem jaringan

jalan skala 1:100.000. dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta Penerangan jalan dan Peta

Hirarki Pusat Pelayanan. yang terdapat di kabupaten solok Melalui Titik/Garis/keterangan yang diarsir pada

Page 62: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

62

lembaran peta yang menandakan daerah sistem jaringan Listrik kabupaten solok Pada Desa, Kecamatan dan

kabupaten disekitar Wilayah Kabupaten Solok.

- Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah /objek mana yang diteliti/analisa.

Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat garis mana daerah yang

kita analisa, seperti daerah-daerah yang diberi Titik-titik seperti daerah-daerah yang berada di sekitar

Daerah Singkarak yang menjadi Pusatnya. Kecamatan Kubung Selayo, Kecamatan Bukit Sundi Muara

Panas, Kecamatan Gunung Talang,Kecamatan Lembah Gumanti, dan Kota Solok yang menjadi Objek

utama Analisa yang utama jelas terlihat kenampakannya menjadi daerah jaringan Listrik yang terluas di

Kabupaten Solok

Sa;lin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, garis pada Batas Kabupaten/Kecamatan,

Jalan Kereta Api, Jalan Lingkar Arosuka, Jalan Negara/Propinsi/Lokal, Sungai dan Yang Utama Titik

dan arah garis yang menghubungkan Pusat Jaringan Listrik, Jaringan Listrik, Danau, dan Lain-lain.

Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.

- Hasil:

Adapun hasil yang didapat dari pemetaan Pembuatan Peta Sistem Jaringan Listrik Kabupaten

Solok adalah Jaringan Listrik yang menggambarakan Permasalahan Penerangan pada Jaringan Listrik,

dapat dilakukan melalui suatu pengkajian komponen komponen Pelistrikan Negara (PLN) dan

penelusuran hubungan antar komponen yang saling berkaitan, sehingga tindakan penerangan dan

pengendalian yang dilakukan tidak hanya bersifat parsial dan sektoral, tetapi sudah terarah pada

penyebab utama Penerangan Aliran Listrik dan akibat yang ditimbulkan, serta dilakukan secara

terpadu.

Salah satu persoalan pada Sistem Jaringan Listrik di Kabupaten Solok adalah dalam konteks

wilayah adalah letak hulu sungai, jalan, dan daerah yang memiliki topografi yang tinggi yang biasanya

berada pada suatu kabupaten tertentu dan melewati beberapa kabupaten serta daerah hilirnya berada di

kabupaten lainnya Seperti disebelah utara bagian selatan Kabupaten Solok pada Daerah Paninggahan

Kecamatan Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto Singkarak, Dan Kecamatan Hiliran Gumanti Talang

Babungo arah ke Tumur yang boleh dikatakan masih kurang/minim akses Transportasi dan penerangan

(listrik).

d. Peta Sebaran Pemukiman

Dalam pembuatan peta Sebaran Pemukiman kabupaten solok, yang menjadi acuannya atau contohnya

adalah dari album peta rencana tata ruang wilayah kabupaten Solok tahun 2008-2028, lembar sistem jaringan

jalan skala 1:100.000. dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta Kepadatan Penduduk, Peta

Pariwisata, Peta Wilayah Pengembangan dan Peta Hirarki Pusat Pelayanan. yang terdapat di kabupaten solok

Melalui Titik/Garis/keterangan yang diarsir pada lembaran peta yang menandakan daerah Sebaran Pemukiman

kabupaten solok Pada Desa, Kecamatan, Kota dan kabupaten disekitar Wilayah Kabupaten Solok.

Page 63: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

63

- Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah/objek mana yang diteliti/analisa atau yang memiliki Kepadatan

Penduduk dan Pusat Pelayanan.

Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat garis mana daerah yang

kita analisa, seperti daerah-daerah yang diberi Titik-titik seperti daerah-daerah yang berada di sekitar

Daerah Kota Solok Kecamatan Lubuk Sikarah, Kecamatan Tanjung Harapan yang menjadi Pusatnya.

Kecamatan Kubung Selayo, Kecamatan Bukit Sundi Muara Panas, Kecamatan Gunung Talang,

Kecamatan Lembah Gumanti, dan yang menjadi Objek utama Analisa yang utama jelas terlihat

kenampakannya seperti jaringan Jalan lokal maupun Nasional, Pusat Administrasi Pemerintahan,

Kegiatan Pertanian, Perekonomian, dan Wilayah Pengembangan.

Salin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, Permukiman dan lain-lain, garis pada Batas

Kabupaten/Kecamatan, Jalan Kereta Api, Jalan Lingkar Arosuka, Jalan Negara/Propinsi/Lokal, Sungai

dan Yang Utama Titik-titik yang menghubungkan Pusat utama permukiman dan pelayanan.

Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.

- Hasil:

Adapun hasil yang didapat dari Peta Sebaran Pemukiman Kabupaten Solok adalah sebaran

permukiman penduduk yan terpadat atau yang memiliki luas areal yang luas yang juga memiliki jumlah

penduduk yang banyak yang mendiami Areal tersebut yang menggambarakan juga hubungan

Perekonomian, Pelayanan Administrasi, sosial dan Kesehatan.

e. Peta kepadatan penduduk

Dalam pembuatan peta kepadatan penduduk kabupaten solok, teknik/data Yang kami peroleh adalah

Sampel Luas daerah, Jumlah Penduduk dan Rata-rata Kepadatan penduduk Kabupeten Solok dari BPS Kota

Padang tahun 2007.

- Langkah Kerja:

Data hasil pengumpulan data baik secara langsung maupun tidak langsung disusun berdasarkan acuan

yang telah ditentukan kemudian diolah dan dianalisa menjadi bagian-bagian penting yang disusun

kedalam uraian dalam bentuk Diagram Majemuk (Pratikum Kartografi ;Dra.Ernawati,M.SI .1999) yang

terdapat pada tiap Titik kecamatan diKabupaten Solok.

Data hasil wawancara baik secara lisan maupun tertulis dicatat dan disusun secara berurutan, serta

dilakukan analisa untuk menguatkan data hasil penelitian yaitu membandingkan antara praktek yang

terjadi dalam obyek penelitian dan teori-teori dari berbagai literature.

Dari data hasil analisis dari berbagai sumber kemudian dari itu kami ditarik sebuah kesimpulan.

C. GABUNGAN ANALISIS WILAYAH KABUPATEN SOLOK MELALUI POLA TITIK, GARIS

DAN LUASAN

Page 64: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

64

1. Pola Titik

Dalam pembuatan pola titik kab.Solok, yang menjadi acuannya atau contohnya adalah dari

Album Tata Ruang wilayah Kab.Solok Th 2008-2028 dan Peta Adminiustrasi Kab. Solok Keluaran

PLN, Peta Sistem Pembagian wilayah pembangunan dengan skala 1:180.000. Dalam pembuatan Peta

ini dapat diturunkan menjadi Peta Pola Titik sitim jaringan transportasi, Persebaran Penduduk dan

persebaran Wilayah.

Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah / objek yang diteliti atau di Analisis.

Setelah menentukan daerah yang diambil untuk dianalisis, kemudian dari mana daerah yang

menjadi awal kita menganalisa, seperti daerah surian Kec.Pantai Cermin, Hilir Gumanti diselatan,

sungai lasi kec. X Koto diatas daerah timur, dan tanjung balit dikec. X Koto Singkarak disebelah

utara. Dimana didaerah tersebut menjadi satu-satunya wilayah pembangunan dan Alahan panjang

dikec. Lembah Gumanti (H_III) Menjuadi titik utama wilayah Pembangunan Wliayah Hirarki pusat

pelayanan kota kab.Solok untuk Wilayah Pembangunan tiga.

Pada Pembagian wilayah kedua, Daerah selingkar Arosuka kec.Talang disebelah Barat, Kecamatan

Lembang Jaya diselatan dan Kec. IX Koto Sei.Lasi, Payung Sekaki dan Bukit Sundi dibagian Barat

(H_II) menjadi satu-satunya wilayah pembangunan pada hiraki pusat pelayanan kota Kab. Solok,

Untuk Wilayah Pembangunan Dua.

Pada pembagian Wilayah Pertama diutara bagian Kab. Solok, Kecamatan Junjung Sirih dibagian

Barat, X Koto Singkarak dibagian Selatan dan X koto diatas dibagian Utara menjadi satu-satunya

Wilayah pembangunan yang pertama, yang dimana singkarak (H_I) Kec. X koto Singkarak menjadi

titik utama wilayah pembangunan pada wilayah pembangunan Hirarki pusat pelayanan kota Kab.

Solok, Untuk wilayah pembangunan pertama.

2. Pola Garis

Dalam pembuatan pola Garis kab.Solok, yang menjadi acuannya atau contohnya adalah dari

Album Tata Ruang wilayah Kab.Solok Th 2008-2028 dan Peta Adminiustrasi Kab. Solok Keluaran

PLN, Peta Sistem Pembagian wilayah pembangunan dengan skala 1:180.000. Dalam pembuatan Peta

ini dapat diturunkan menjadi Peta Sistim jaringan jalan, Peta Sistim Jaringan Listrik dan peta Sistim

Jaringan Irigasi.

Langkah Kerja

Tentukan terlebih dahulu daerah / objek yang diteliti atau di Analisis.

Setelah menentukan daerah yang diambil untuk dianalisis, kemudian dari mana daerah yang

menjadi awal kita menganalisa, Seperti daerah bagian Kab. Solok yaitu daerah kota Pasang menuju

Page 65: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

65

Kota Solok. Pola Garis yang nampak yaitu Jalan Negara yang menghubungkan Kab. Solok dengan

Kab. Solok Selatan sampai Jambi, Sebelah Timur menghubungkan Kota Solok dengan Kota

Sawahlunto.

Jalan lintas Propinsi dan Kabupaten yang menjadi jalan utamanya yaitu didaerah Arosuka, Lubuk

Selasih Kec. Talang sampai daerah simapang Tanjuang Nan IV Menjadi jalan utama Kab. Solok

untuk lintas Transfortasi dibagian Selatan. Sedangkan Selayo sampai Sungai Lasi menjadi lintas

utama dibagian timur Kab. Solok dan Tanjuang Balit Sampai Paninggahan menjadi Lintas

Tranfortasi selingkar Danau Singkarak yang Menghubungkan Kab. Solok dengan Kab. Tanah

Datar.

3. Pola Luasan

Dalam pembuatan pola luasan kab.Solok, yang menjadi acuannya atau contohnya adalah dari

Album Tata Ruang wilayah Kab.Solok Th 2008-2028 dan Peta Administrasi Kab. Solok Keluaran

PLN, Peta Sistem Pembagian wilayah pembangunan dengan skala 1:180.000. Dalam pembuatan Peta

ini dapat diturunkan menjadi Peta Sebaran Permukiman, Peta Kepadatan Penduduk, dan Peta Hirarki

Pusat Pelayanan yang terdapat diKab. Solok, yang melalui Pola Titik, Garis, dan luasan yang diarsir

pada lembaran peta yang menandakan daerah sistem jalan, Irigasi, dan Permukiman pada Desa,

Kecamatan dan Kabupaten disekitar Wilayah diKabupaten Solok.

Langkah Kerja

Setelah menentukan daerah atau objek yang diambil atau dianalisis , kemudian lembar Peta Kab.

Solok dibagi atas tiga bagian persis seperti apa yang disajikan pada pola titik. Disini Wilayah

luasan yang diambil adalah wilayah pembagian pembangunan sama seperti pola titik, kami lebih

menitik beratkan pada luasan seperti WPP A Mencakup kecamatan X Koto luhak, X Koto

Singkarak dan Sijunjung Sirih, WPP B Mencakup Kec. Talang, Kec. Kubung, Kec, Bukit sundi,

Kec.Lembang Jaya, Kec. Payung Sekaki dan IX Koto Sei,Lasi. Sedangkan untuk wilayah WPP C

Mencakup Kec. Lembah Gumanti, Kec. Danau Kembar, Kec.Hiliran Gumanti, Kec. Pantai Cermin

dan Kec. Tigo Luhak.

Sedangkan untuk luasan lainnya kami mengarsir Danau-Danau yang ada dikabupaten Solok, Seperti

Danau Singkarak WPP A, dan Danau Atas_Bawah, Talang di WPP C.

Masukkan Simbol dab cantumkan kedalam kseterangan atau legenda pada Peta.

Page 66: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

66

Page 67: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

67

BAB VI

KATEGORI DAN GENERALISASI WILAYAH KABUPATEN SOLOK

1. KATEGORI WILAYAH KABUPATEN SOLOK

A. Kategori Fisik Wilayah Kabupaten Solok

Jenis tanah yang mendominasi kabupaten Solok adalah andosol dan regosol dengan persentase 35%, tanah

ini subur dan cocok untuk pertanian. Struktur geologi pada daerah ini adalah batuan vulkanik dan intrusi, daerah

ini dilalui patahan semangko. Dari keadaan geologi tersebut, dapat dilihat pada peta kemiringan lereng pada

Kabupaten Solok lerengnya tergolong curam. Pada beberapa daerah sering trjadi bencana longsor, sehingga hal

ini bisa menghambat pembangunan.

Kesesuaian lahan pada daerah ini adalah kawasan penyangga sehingga banyak terdapat kawasan hutan

lindung. Sementara, untuk penggunaan lahannya adalah untuk pertanian. Pergeseran funsi lahan sebanyak 0,7 %

pada kawasan hutan dijadikan kawasan pemukiman dan sebanyak 2,6% kawasan hutan dijadikan kawasan

pertanian. Ini berarti tidak terjadi penyimpangan lahan yang cukaup berarti.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa wilayah Kabupaten Solok merupakan daerah yang subur

dan sesuai untuk lahan pertanian, namun karena daerah Kabupaten Solok ini sebagian besar merupakan kawasan

penyangga dan pada daerah lainnya cukup berpotensi terjadi bencana. Maka, wilayah Kabupaten Solok

sebaiknya lebih diperuntukkan sebagai hutan lindung. Jika pertanian ingin dikembangkan pada wilayah

Kabupaten Solok ini hendaknya pertanian dikembangkan pada daerah yang relatif datar atau landai.

B. Kategori Ekonomi Wilayah Kabupaten Solok

Pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Solok dilihat dari sektor pergerakan ekonomi dibandingkan

wilayah Sumbar sudah mulai maju dan perekonomiannya masih tradisional, karena sektor basis yang mendukung

pergerakan perekonomian wilayah Kabupaten Solok adalah sektor pertanian. Sarana dan prasarana di Kabupaten

Solok cukup karena wilayah Kabupaten Solok memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan memiliki sektor berbasis

pertanian. Jadi Kabupaten Solok belum terjadi transpormasi ke sektor lain.

C. Kategori Sarana dan Prasarana Kabupaten Solok

Wilayah Kabupaten Solok di aspek kependudukan terlihatg bahwa penduduk tmbuh dengan cepat,

dengan dominan oleh kaum perempuan dan partisipasi kerja yang tidak stabil dan angka putus sekolahnya

pun sangat besar. Serta besarnya resiko kematian dikarenakan tingkat kesejahteraan masyarakat tiap

tahunnya menurun dengan jumlah penduduk laki-laki 173.4192 dan perempuan 178.095 dengan

pertumbuhan penduduk 0,6 %, tingkat partisispassi angkatan kerja 27,95 % , angka putus sekolah 54 %,

jumlah yang melek huruf 97,1 % (tahun 2007 ), tingkat kelahiran 66,6 % dan kematian 77 %.

D. Kategori Pola Keruangan Kabupaten Solok

Page 68: 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok

68

Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Solok adalah Jaringan Jalan yang menggambarakan Jaringan akses

Transportasi dan Perhubungan Kabupaten Solok dengan daerah lainnya. Ditambah lagi terdapatnya Tatanan

Hubungan sitem jaringan Jalan antar Pola Ruang Wilayah Meliputi Propinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan,

Kelurahan, dan Desa.yang bervariasi.

Salah satu persoalan pada Sistem Jaringan Listrik di Kabupaten Solok adalah dalam konteks wilayah adalah

letak hulu sungai, jalan, dan daerah yang memiliki topografi yang tinggi yang biasanya berada pada suatu

kabupaten tertentu dan melewati beberapa kabupaten serta daerah hilirnya berada di kabupaten lainnya Seperti

disebelah utara bagian selatan Kabupaten Solok pada Daerah Paninggahan Kecamatan Tigo Luhak Junjung

Sirih, X Koto Singkarak, Dan Kecamatan Hiliran Gumanti Talang Babungo arah ke Tumur yang boleh

dikatakan masih kurang/minim akses Transportasi dan penerangan (listrik). Peta sebaran permukiman penduduk

yan terpadat atau yang memiliki luas areal yang luas yang juga memiliki jumlah penduduk yang banyak yang

mendiami Areal tersebut yang menggambarakan juga hubungan Perekonomian, Pelayanan Administrasi, sosial

dan Kesehatan.

2. GENERALISASI WILAYAH KABUPATEN SOLOK

Kesimpulan bahwa wilayah Kabupaten Solok merupakan daerah yang subur dan cocok untuk

pertanian, namun karena daerah Kabupaten Solok ini sebagian besar memiliki lereng yang curam, maka

wilayah Kabupaten Solok sebaiknya lebih diperuntukan sebagai hutan lindung. Jika pertanian ingin

dikembangkan pada wilayah Kabuapaten Solok ini, hendaknya pertanian hanya dikembangkan pada daerah

Kabuapaten Solok yang tidak terlalu curam. Sedangkan pengembangan untuk pertanian dan pembangunan di

daerah yang sebagian curam ini memerlukan pengetahuan dan teknologi yang tinggi untuk

mengembangkannya.

Dilihat dari perekonomian Kabupaten Solok masih tergolong tradisional yang bergerak pada

sektor pertanian. Sarana dan prasarana di Kabupaten Solok masih kurang memadai, maka dari itu pemerintah

Kabupaten Solok berusaha untuk mencukupi sarana dan prasarana Kabupaten Solok tersebut.

Dan penduduk Kabupaten Solok tumbuh dengan cepat namun tingkat kesejahteraannya masih

kurang dan beresiko, sehingga tingkat kemiskinan semakin meningkat.

Untuk itu dari generalisasi diatas kami penulis menyarankan kepada pemerintah Kabupaten

Solok untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan cara mencari alternatif lain untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat selain dari pertanian. Dan tingkatkan pengetahuan masyarakatnya

tentang rawan bencana di Kabupaten Solok agar masyarakat lebih mengetahui wilayah mana yang tidak bisa

dibangun dan digunakan untuk potensi perekonomian.