8 selasa 23 november 2021 daerah kades pancasila
TRANSCRIPT
Laporan masyarakat ini bersumber dari data rencana kegiatan pemerintah dan APBDes.
FEBI HERUMANIKA
WARGA Desa Pancasila, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) kembali me
laporkan dugaan penyimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang dilakukan kades Pancasila bernama Suwondo Sudarsono ke Kejaksaan Negeri Lamsel, Senin (22/11).
Sebelumnya pada 8 November 2021, warga melaporkan Suwondo lantaran ada tunggakan gaji yang seharusnya sudah dibayar tetapi hingga kini Kades Pancasila belum melunasinya. Kali ini perwakilan masyarakat kembali melapor ke Kejari Lamsel dengan bukti yang lebih lengkap dari sebelumnya.
Dalam surat laporan itu dijelaskan bahwa hakhak mereka belum terbayarkan pada 2019—2020. Pelapor berinisial S mengatakan hakhak mereka semestinya diterima sesuai dengan anggar an yang tertera dalam APBdes, tapi belum juga dibayarkan hingga akhir tahun 2021. Sebagai pembenaran bahwa laporan itu berdasarkan fakta yang ada, para pelapor melampirkan sejumlah tanda tangan masyarakat dan perangkat desa.
“Kami mohon Kejari Lamsel agar semua perkara yang merugikan bisa diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Kami yang bertanda tangan ini guru ngaji, satgas Covid19, dan LPM. Laporan kami langsung diterima dengan bukti cap dari Kejari Lamsel dengan penerima laporan atas nama Tia,” ujar dia kepada Lampung Post.
Dalam laporan tersebut dijelaskan terdapat 105 item yang diduga kegiatan fiktif dengan kerugian negara Rp500 juta lebih sejak tahun anggaran 2018 hingga 2020 APBDes yang bersumber dari dana desa
(DD) dan alokasi dana desa (ADD). “Berdasarkan fakta yang kami ketahui, di
duga terdapat penyelewengan anggaran dengan banyaknya kegiatan fiktif. Tim pelaksana ke giatan tidak dilibatkan sehingga mereka tidak tahu yang menjadi tanggung jawabnya dan diduga ada banyak tanda tangan palsu dalam kegiatan,” kata dia.
Menurut dia, laporan bersumber dari data rencana kegiatan pemerintah (RKP) dan APBDes. “Salah satu contoh pekerjaan yang tidak dilakukan sampai sekarang adalah pelebaran jalan pertanian Dusun 4,” katanya.
Belum DikerjakanSementara itu, Kades Pancasila Suwondo
Sudarsono mengatakan laporan masyarakat tersebut sebagian benar. Dia mengatakan gaji perangkat desa, LPM, dan lainnya belum dibayar karena telah sepakat dananya untuk mengurus sekolah paket C.
Sedangkan pembanguan fisik infrastruktur pelebaran jalan pertanian Dusun IV pada 2020 sebesar Rp40 juta memang hingga saat ini belum dikerjakan. Dia ber alasan dana tersebut telah diberikan ke pekerja atas nama Senen tetapi tidak dikerjakan kare na saat itu
hujan terus sehingga tertunda. “Kenapa yang lapor tidak konfirmasi dulu soal kebenaran itu, intinya masih ada bunyi dari pilkades kemarin mereka itu,” ujarnya.
Menurut dia, laporan itu muncul buntut dari pemilihan kades beberapa waktu lalu. Dia juga menyatakan dana BUMDes Rp87 juta pada 2018 telah dikucurkan dan telah diterima pengelola BUMDES yang ada di desa tersebut. Selanjutnya di 2019 juga dikucurkan anggaran Rp50 juta hanya 2020 saja ditiadakan karena dana untuk pena nganan Covid. “Soal jalan apa enggak kegiatan BUMDes silakan tanya yang mengelola di desa ini kan sudah ada pengurusnya,” katanya. (D2)
Kami mohon kepada Kejari Lamsel agar semua perkara yang merugikan bisa diselesaikan sesuai prosedur hukum yang
berlaku.
“
DAERAH8 I selasa, 23 november 2021
Kades Pancasila Dilaporkan ke Kejari Lampung Selatan
KEPOLISIAN Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni menggagalkan upaya penyelundupan 2.159 ekor burung tanpa dokumen di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (20/11), sekitar pukul 01.00.
Ribuan ekor burung tersebut terdiri dari, 460 ekor jalak kebo, 975 ekor ciblek, 400 ekor gelatik batu, 100 ekor pleci, 40 ekor poksai mandarin, 40 ekor srigunting kelabu, 40 ekor tepus lurik, 12 ekor poksai mantel, 2 ekor poksai hitam, 11 ekor vucak jenggot, 13 ekor kepodang, 32 ekor tledekan gunung, 20 ekor rambatan
loreng doraemon, dan 14 ekor pelatuk.
Kepala KSKP Pelabuhan Bakauheni AKP Ridho Rafika menjelaskan ribuan ekor burung berbagai jenis tersebut diangkut menggunakan minibus Toyota Inova B2259OP. “Saat dilakukan pemeriksaan rutin, ditemukan ribuan ekor burung,” kata dia kepada Lampung Post, Senin (22/11).
Ribuan ekor burung dari berbagai jenis tersebut dikemas dalam 92 buah paket keranjang plastik warna putih dan 15 buah kardus kecil warna coklat. “Ribuan ekor burung disembunyikan
di dalam keranjang plastik,” ujar mantan Kapolsek Bangun rejo, Polres Lampung Tengah itu.
Pihaknya juga mengamankan pengemudi minibus bernama Syaiful Anwar (43) , warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Sungaigelam, Muarojambi, Jambi, dan Slamet Riyadi (56), warga Lampung Te ngah, untuk diminta ke terangan. “Keduanya ditahan, untuk diminta ke terangan lebih lanjut,” kata mantan Kasat Lantas Polres Pesawaran itu.
Berdasarkan keterangan keduanya, ribuan ekor burung tersebut milik SR yang
berada di Pekanbaru, Riau, dan rencananya dibawa atau dikirim ke Cibubur, Jakarta Timur. “Keterangannya seperti itu, keduanya sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar mantan Wakasat Lantas Polresta Bandar Lampung itu.
Perbuatan pengiriman burung tanpa dilengkapi dokumen tersebut melanggar Pasal 88 UU RI No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan. “Kami sudah koordinasi dengan Balai Karantina Wilker Bakauheni serta koordinasi dengan BKSDA Lampung,” katanya. (HAN/D2)
KSKP Gagalkan Penyelundupan 2.159 Burung
n ISTIMEWA
PEMBONGKARAN MAKAM. Suasana pembongkaran makam balita oleh Tim Inafis Polda Lampung di TPU Tiyuh Margomulyo, Kecamatan Tumijajar, oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda Lampung, Jumat (19/11). Pembongkaran makam untuk autopsi jenazah oleh tim Forensik Polda Lampung menindaklanjuti laporan dari keluarga yang tidak terima atas meninggalnya korban karena adanya indikasi penganiayaan sebagai penyebab meninggalnya korban.
APARAT Polsek Jatiagung, Polres Lampung Selatan (Lamsel) menangkap tersangka tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial YP (16) Warga Dusun I, Rt 001/001 Desa Peniangan, Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur, Sabtu (20/11), sekitar pukul 18.30.
Kapolsek Jatiagung Iptu Mayer Siregar mengatakan maling motor yang masih di bawah umur tersebut membawa kabur motor milik korban bernama Joni, warga di Dusun V RT 023 Desa Sidodadi Asri, Jatiagung, Lamsel.
“Pelaku mengambil satu unit sepeda motor milik korban yang sedang diparkirkan di teras depan rumah mertua korban atas nama Jaman. Saat itu korban tengah berada di kediaman
mertuanya tersebut,” kata Kapolsek, Minggu (21/11).
Istri korban yang melihat dari jendela peristiwa tersebut langsung memberi tahu korban. Antara korban dan pelaku kemudian terjadi tarik menarik memperebutkan sepeda motor milik korban. Pelaku berhasil melarikan diri setelah turun dari sepeda motor korban, saat itu warga berdatangan warga langsung mengejar pelaku. “Korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Jatiagung guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Kapolsek.
Berdasarkan Laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Jatiagung langsung menuju ke TKP. Dari informasi yang didapat, tersangka telah melarikan diri dengan berlari hingga petugas langsung mencari keberadaan tersang
ka bersama dengan warga.“Petugas melihat seorang
lakilaki yang mencurigakan sedang berjalan kaki di jalan setapak lalu langsung mendekatinya ternyata lakilaki tersebut mencoba berlari hingga petugas langsung melakukan penangkapan,” katanya.
Saat digeledah, dari badan tersangka ditemukan kunci leter T dengan 3 mata kunci dan 1 kunci kontak sepeda motor. Saat diinterogasi tersangka mengakui telah melakukan pencurian sepeda motor milik korban bersama dengan seorang kawannya berinisial B (DPO).
Adapun barang bukti lainnya yang berhasil disita, yakni sepeda motor merek Honda Beat tahun 2016 warna magenta hitam BE5288OS. (EBI/D2)
Maling Motor di Bawah Umur Ditangkap