93003914 sp defisit perawatan diri

25
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN JIWA II DEFISIT PERAWATAN DIRI Disusun Oleh KELOMPOK VII M.yusuf M.rijoi Novian arvyan dinata PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM 2010

Upload: dony-apriandono

Post on 11-Dec-2014

143 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 2: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. DefinisiPerawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia

dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,

kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien

dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan

perawatan diri ( Depkes 2000).

Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk

melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)

(Nurjannah, 2004).

Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu

tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk

kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi

dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk

dirinya (Tarwoto dan Wartonah 2000).

B. Jenis-Jenis Perawatan Diri

1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan

Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk

melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.

2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.

Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan

kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.

3. Kurang perawatan diri : Makan

Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk

menunjukkan aktivitas makan.

4. Kurang perawatan diri : Toileting

Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk

melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah :

2004, 79 ).

C. Etiologi

Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang

perawatan diri adalah sebagai berikut :

Page 3: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

1. Kelelahan fisik2. Penurunan kesadaran

Menurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri

adalah :

1. Faktor prediposisi

a. Perkembangan

Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga

perkembangan inisiatif terganggu.

b. Biologis

Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan

perawatan diri.

c. Kemampuan realitas turun

Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang

kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan

termasuk perawatan diri.

d. Sosial

Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri

lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan

kemampuan dalam perawatan diri.

2. Faktor presipitasi

Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah

kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual,

cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan

individu kurang mampu melakukan perawatan diri.

Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi

personal hygiene adalah:

1. Body Image

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi

kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik

sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.

2. Praktik Sosial

Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka

kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.

3. Status Sosial Ekonomi

Page 4: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,

pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya

memerlukan uang untuk menyediakannya.

4. Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena

pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.

Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus

menjaga kebersihan kakinya.

5. Budaya

Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh

dimandikan.

6. Kebiasaan seseorang

Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam

perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain- lain.

7. Kondisi fisik atau psikis

Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri

berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.

1. Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang

karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan

baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah : Gangguan

integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi

pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.

2. Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene

adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan

dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri

dan gangguan interaksi sosial.

D. Tanda Dan GejalaMenurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit

perawatan diri adalah:

Page 5: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

1. Fisik

Badan bau, pakaian kotor.

Rambut dan kulit kotor.

Kuku panjang dan kotor

Gigi kotor disertai mulut bau

Penampilan tidak rapi

2. Psikologis

Malas, tidak ada inisiatif.

Menarik diri, isolasi diri.

Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.

3. Sosial

Interaksi kurang.

Kegiatan kurang

Tidak mampu berperilaku sesuai norma.

Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat,

gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.

Data yang biasa ditemukan dalam deficit perawatan diri adalah :

a. Data subyektif

1. Pasien merasa lemah

2. Malas untuk beraktivitas

3. Merasa tidak berdaya.

b. Data obyektif

1. Rambut kotor, acak – acakan

2. Badan dan pakaian kotor dan bau

3. Mulut dan gigi bau.

4. Kulit kusam dan kotor

5. Kuku panjang dan tidak terawatt

E. Mekanisme Koping1. Regresi2. Penyangkalan3. Isolasi diri, menarik diri4. Intelektualisasi

Page 6: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

F. Rentang Respon KognitifAsuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat

merawat diri sendiri adalah :

a. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri. Bina hubungan saling percaya.

Bicarakan tentang pentingnya kebersihan.

Kuatkan kemampuan klien merawat diri.

b. Membimbing dan menolong klien merawat diri. Bantu klien merawat diri

Ajarkan ketrampilan secara bertahap

Buatkan jadwal kegiatan setiap hari

c. Ciptakan lingkungan yang mendukung Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi.

Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien.

Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien

misalnya, kamar mandi yang dekat dan tertutup.

G. Pohon Masalah

H. .Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data didapat, masalah keperawatannya adalah defisit

perawatan diri :Personal Higiene,berhias,makan,dan eliminasi.

I. Tindakan keperawatan a. Tindakan Keperawatan pada pasien

1) Tujuan keperawatan

Pasien mampu melakukan keberishan diri secara mandiri

Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Isolasi sosial

Defisit perawatan diri : mandi, toileting, makan, berhias

Page 7: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

Pasien mampu melakukan berhias secara baik

Pasien mampu melakukan makan dengan baik

Pasien mampu melakukan eliminasi secara mandiri

2) Tindakan keperawatan pada pasien

a) Melatih pasien cara perawatan kebersihan diri dengan cara :

Menjelaskan pentingnya menjaga akebersihan diri

Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri

Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri

Melatih pasien mempraktikkan cara menjaga kebersihan

diri

b) Membantu pasien latihan berhias

Latihan berhias pada pria harus dibedakan dengan

wanita. Pada pasien laki-laki, latihan meliputi latihan

berpakaian, menyisir rambut dan bercukur, sedangkan pada

psien perempuan latihan meliputi latihan berpakaian,

menyisir rambut dan berhias ataua berdandan.

c) Melatih pasien makan secara mandiri dengan cara :

Menjelaskan cara mempersiapkan makan

Menjelaskan cara makan yang tertib

Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah

makan

Mempraktikkan cara makan yang baik

d) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

dengan cara :

Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai

Menjelaskan cara membersihan diri setelah BAB/BAK

Menjelaskan cara membersikan tempat BAB/BAK

b. Tindakan keperawatan pada keluarga

1) Tujuan Keperawatan

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami

defisit perawatan diri.

2) Tindakan keperawatan

Untuk memantau pasien dalam melakukan cara perawatan diri

yang baik, perawat harus melakukan tindakan agar keluarga

Page 8: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

dapat meneruskan melatih dan mendukung pasien sehingga

kemampuan pasien perawatan diri meningkat . Tindakan yang

dapat dilakukan oleh perawat antara lain :

a) Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi

oleh keluarga dalam merawat pasien

b) Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurasi stigma

c) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas perawatan diri

yang dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawat diri

pasien

d) Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam melakukan

perawatan diri pasien dan membantu mengingatkan pasien

untuk perawatan diri.

e) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas

keberhasilan pasiendalam merawat diri

f) Bantu keluarga dalam melatih merawat pasien drefisit

perawata diri.

J. FOKUS INTERVENSI

1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri.

a. Tujuan Umum

Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk

memperhatikan kebersihan diri.

b. Tujuan Khusus

1) TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan

perawat.

a) Kriteria evaluasi

Dalam berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya

pada perawat :

Wajah cerah, tersenyum

Mau berkenalan

Ada kontak mata

Menerima kehadiran perawat

Bersedia menceritakan perasaannya

Page 9: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

b) Intervensi

Berikan salam setiap berinteraksi.

Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan

perawat berkenalan.

Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.

Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali

berinteraksi.

Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.

Buat kontrak interaksi yang jelas.

Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.

Penuhi kebutuhan dasar klien.

2) TUK II : klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan

diri.

a) Kriteria evaluasi

Klien dapat menyebutkan kebersihan diri pada waktu

2 kali pertemuan, mampu menyebutkan kembali kebersihan

untuk kesehatan seperti mencegah penyakit dan klien dapat

meningkatkan cara merawat diri.

b) Intervensi

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan

prinsip komunikasi terapeutik.

Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri

dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih

dan tanda- tanda bersih.

Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda

kebersihan diri.

Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali

pengetahuan klien terhadap hal yang berhubungan

dengan kebersihan diri.

Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan

tujuan memelihara kebersihan diri.

Beri reinforcement positif setelah klien mampu

mengungkapkan arti kebersihan diri.

Page 10: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti:

mandi 2 kali pagi dan sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari

(sesudah makan dan sebelum tidur), keramas dan

menyisir rambut, gunting kuku jika panjang.

3) TUK III : Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan

perawat.

a) Kriteria evaluasi

Klien berusaha untuk memelihara kebersihan diri

seperti mandi pakai sabun dan disiram pakai air sampai

bersih, mengganti pakaian bersih sehari–hari, dan

merapikan penampilan.

b) Intervensi

Motivasi klien untuk mandi.

Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien

untuk mendemonstrasikan cara memelihara kebersihan

diri yang benar.

Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.

Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan

rambut.

Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan

fasilitas perawatan kebersihan diri, seperti mandi dan

kebersihan kamar mandi.

Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan

fasilitas kebersihan diri seperti odol, sikat gigi, shampoo,

pakaian ganti, handuk dan sandal.

4) TUK IV : Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri

secara mandiri.

a) Kriteria evaluasi

Setelah satu minggu klien dapat melakukan perawatan

kebersihan diri secara rutin dan teratur tanpa anjuran, seperti

mandi pagi dan sore, ganti baju setiap hari, penampilan

bersih dan rapi.

b) Intervensi

Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara

Page 11: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

teratur, ingatkan untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi,

ganti baju dan pakai sandal.

5) TUK V : Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara

mandiri.

a) Kriteria evaluasi

Klien selalu tampak bersih dan rapi.

b) Intervensi

Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan

diri.

Page 12: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

6) TUK VI : Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan

kebersihan diri.

a) Kriteria evaluasi

Keluarga selalu mengingatkan hal–hal yang

berhubungan dengan kebersihan diri, keluarga menyiapkan

sarana untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan

diri, dan keluarga membantu dan membimbing klien dalam

menjaga kebersihan diri.

b) Intervensi

Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang

minatnya klien menjaga kebersihan diri.

Diskusikan bersama keluarga tentang tindakanyang telah

dilakukan klien selama di RS dalam menjaga kebersihan

dan kemajuan yang telah dialami di RS.

Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi

terhadap kemajuan yang telah dialami di RS.

Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang

lengkap dalam menjaga kebersihan diri klien.

Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam

menjaga kebersihan diri.

Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien

dalam menjaga kebersihan diri.

Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya:

mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.

Jakarta : EGC.

Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.

Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC

Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI . Jakarta : EGC

Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan

Jiwa. Yogyakarta : Momedia

Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Rasmun S. Kep. M 2004. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon

Masalah Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto

Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC

Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 – 2006.

Jakarta : Prima Medika.

Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.

Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.

Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada

Perawatan Psikiatri edisi 3. Jakarta. EGC

Page 14: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

STRATEGI PELAKSANAAN

1. M.yusuf sebagai pasien.

2. M.rijo’i sebagai keluarga pasien.

3. Novian arvyan dinata sebagai perawat.

Sp 1 pasien: Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat

diri dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri.

a. Orientasi

Perawat : “Selamat pagi, kenalkan saya perawat vyan.”Pasien : “Selamat pagi juga.”Perawat : “Siapa namanya dan senang dipanggil apa?”Pasien : “Nama saya m. yusuf pak, dan saya lebih senang dipanggil pak

yusuf.”Perawat : “saya dinas pagi di ruangan ini dari jam 7 pagi sampai 2 siang.

Selama di rumah sakit ini saya yang akan merawat pak yusuf.”

Perawat : “Kira-kira apa bapak siap?”Pasien : “Iya saya siap pak.”Perawat : “Dari tadi, saya lihat pak yusuf menggaruk-garuk badannya,

gatal iya pak,,?”Pasien : “Iya ne pak, saya tidak bisa tidur dari tadi malam.”Perawat : “Ok sudah, bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan

diri?”Perawat : “Apakah pak yusuf bersedia?”Pasien : “Iya saya bersedia pak.”Perawat : “Kira-kira bapak maunya berapa menit,,,??” Pasien : “Terserah pak perawat saja.”Perawat : “Bagaimana kalau kita bicara 20 menit saja, apa bapaksiap?”Pasien : “Oke pak, saya siap.”Perawat : “Ok bapak maunya dimana?”Pasien : “Di sinin saja pak.”

Page 15: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

b. Kerja

Perawat : “Berapa kali bapak yusuf mandi dalam sehari.?Pasien : “Biasanya sih 3 kali sehari, tapi saat-saat ini 1 kali dalam sehari.”Perawat : “Apakah bapak udah mandi hari ini?”Pasien : “Belum pak.?Perawat :“Menurut bapak apa kegunaan mandi?”Pasien : “Tidak tau pak”Perawat : “Ok sudah. jadi gini pak, kegunaan kita mandi itu adalah agar

kita bersih, jauh dari bau yang tidak sedap, disenangi orang lain,

dan yang lebih penting adalah kita tidak terkena penyakit kulit

sperti gatal-gatal dll.”

Perawat : “Ngomong-ngomong kenapa bapak belum mandi?”Pasien : “Saya tidak bisa mandi sendiri pak.”Perawat : “Apa alasan bapak tidk bisa mandi sendiri?”Pasien : “Saya sudah lama tidak bisa mandi sendiri pak, karena

adagangguan pada diri saya.”Perawat : “Menurut bapak, apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan

diri?”Pasien : “Tidak tau pak.”Perawat : “Ok sudah, jadi manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri

adalah segala penyakit tidak mendekati kita, disenangi orang lain,

selalu bersih dll.”

Perawat : “Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa?”

Pasien : “badan gatal-gatal, mulut bau.”Perawat : “Apa lagi?”Pasien : “Itu aja saya tau pak.”Perawat : “Ok sudah, jadi tanda-tanda orang yang tidak merawat diri

dengan baik itu, gatal-gatal, mulut bau, kudisan dll.”

Perawat : “Apa yang bapak lakukan untuk merawat rambut dan muka?”Pasien : ”Pakai sisir, sabun dan sampho.”Perawat : “Iya betul.” Pinteeeer.”Perawat : “Apa maksud atau tujauan bapak menyisir dan merias rambut?”Pasien : “Agar bersih, rapi, indah disenangi oleh orang lain dll.”Perawat :“Ok sudah, sekarang bapak coba mandi,kemudian ganti pakaian,

merias muka dan menyisir rambut iya.”Pasien: “Iya pak.”

Page 16: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

c. Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaan bapak setelah mandi dan mengganti pakaian?”

Pasien : “Alhamudulillah perasaan saya terasa nyaman pak.”Perawat : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita mendiskusikan

tentang pentingnya kebersihan diri tadi?

Pasien : “Sungguh menyenangkan pak.”Perawat : “Sekarang coba bapak ulangi tanda-tanda bersih dan rapi.”Pasien : “cakep, bersih, rapi, indah, disenangi oleh orang lain dll.”Perawat : “Bagus sekali! Perawat : Mau berapa kali bapak mandi dan sikat gigi dalam sehari.”Pasien : “Dua kali, pagi dan sore pak.”Perawat : “Ok, mari kita masukkan dalam jadwal aktivitas harian!”Perawat : “Nah lakukan ya pak.., dan beri tanda M (mandiri) kalau

dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalu diingatkan baru

dilakuykan, dan T (tidak) melakukan.

Pasien : “Iya pak.”Perawat : Baik, besok kita latihan berdandan, apa bapak siap.?”Pasien : “Iya siap pak, tapi jam berapa pak.?”Perawat : “jam 7 pagi ya, siap?”Pasien : Iya siap pak.”

Page 17: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

Sp 1 keluarga : memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang

masalah perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami

masalah defisit perawatan diri.

a. Orientasi

Perawat :“Selamat pagi pak/bu, saya perawat vyan, perawat yang

merawat bapak yusuf. Bagaimana kabar bapak/ibu pagi ini?”

Keluarga : “Selamat pagi juga pak, alhamdulillah kami baik-baik saja.”Perawat : “Hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah yang dialami

bapak yusuf dan bantuan apa yang dapat diberikan.” Apakah

bapak/ibu siap?”

Keluarga : “Iya kami siap pak.”Perawat : “Berapa lama waktu bapak/ibu yang tersedia?”Keluarga :“Kurang lebih 40 menit lah.”Perawat : “Bagaimana kalau 30 menit.?”Keluarga : “Oke sudah.”Perawat : “Mari kita duduk di kantor perawat.”

b. Kerja

Perawat : “Apa saja masalah yang bapak/ibu rasakan dalam merawat bapak yusuf?”

Keluarga : “Anak kami itu sulit mau mandi pak.”Perawat : “ ohhh..?? jadi, PERAWATAN diri yang utama adalah

kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.”

Perawat : “Perilaku yang ditunjukkan sama bapak yusuf itu dikarenakan

gangguan jiwanya yang membuat bapak yusuf tidak memiliki

minat untuk mengurus diri sendiri.”

Keluarga : “Oh,? Kira-kira bisa sembuh iya pak?”Perawat : “Insya Allah pasti bisa.”Perawat : “Baik, saya akan jelaskan; untuk kebersihan diri, kami telah

melatih pak yusuf untuk mandi, keramas, gosok gigi, ganti baju,

dan potong kuku.” Kami harap bapak/ibu dapat menyediakan

peralatannya.”

Keluarga : “Baik pak.”Perawat : “bapak yusuf juga sudah memiliki jadwal pelaksanaan untuk

berhias. Kami harapkan motivasi sehabis mandi untuk sisiran yang rapi.

Keluarga : “Baik pak.”Perawat : “Bapak/ibu juga perlu mendampingi pak yusuf pada saat

merawat diri sehingga dapat diketahui apakah bapak yusuf

Page 18: 93003914 Sp Defisit Perawatan Diri

sudah mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukannya.

Dan jangan lupa berikan pujian pada bapak yusuf.”

Keluarga : “Baik pak.”Perawat : “Ada yang bapak/ibu tanyakan?”Keluarga : “Tidak ada pak.”

c. Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?”Keluarga : “Alhamdulillah lumayan nyaman, dan kami sudah tau sedikit

cara merawat anak kami.”Perawat : “Dan dirumah nanti, coba bapak/ibu mendampingi dan

membantu bapak yusuf saat membersihkan diri.”Keluarga : “Baik pak.”Perawat : “Dua hari lagi kita akan ketemu, dan bapak/ibu akan saya

dampingi untuk memotivasi bapak yusuf dalam merawat diri.” Apa bapa/ibu bersedia?”

Keluarga : “Iya kami bersedia pak. Terima kasih banyak pak.”Perawat : “Iya sama-sama pak/bu.”