repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · web...

145
ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin Kampus Unhas Tamalanrea Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Upload: others

Post on 25-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

KAJIAN BIOLOGI POPULASI DAN ASPEK PERIKANAN IKAN CAKALANG

DI PERAIRAN SELAT MAKASSAR SULAWESI SELATAN

Achmar Mallawa, Musbir, Faisal Amir, Farida Sitepu

ABSTRAK

Ikan cakalang merupakan komoditas penting di WPP RI 713. Penelitian tentang ikan

cakalang di perairan Selat Makassar dilakukan dari bulan April – Oktober 2014. Tujuan

penelitian yaimenganalisis aspeb biologi populasi meliputi struktur ukuran, kelompok

umur dan pertumbuhan menurut musim, daerah dan teknologi penangkapan

menganalisis aspek biologi meliputi fekunditas, TKG, kebiasaan makan, dan

menganlisis aspek perikanan meliputi spesifikasi alat tangkap, produksi dan

produktivitas alat tangkap dan ukuran layak tangkap. Penelitian menggunakan metoda

survei, data primer dikumpulakn melalui pengamatan lapangan, wawamcara dan data

sekunder melaui desk studi. Struktur ukuran dianalisis secara deskriptif menggunakan

histogram, perbedaan struktur ukuran menurut daerah, musim dan teknologi

penangkapan menggunakan uji t-Student. Kelompok umur dianalisis dengan metoda

Bhattacharya, hubungan umur–panjang dengan metoda “Back xalculation”

pertumbuhan dihitung dengan metoda Von Vertalanffy, fekunditas dengan metoda

volumetrik, TKG diduga secara histologi, kebiasaan makanan (IRP) dengan metoda

Yesaki, rantai makanan dengan “Upside Down Ecosystem Simulation” persentase

ukuran layak tangkap dengan metoda Mallawa, produksi dan produktivitas secara

deskriptif menggunakan histogram. Hasil penelitian bahwa struktur ukuran bervariasi

dan berbeda menurut musim, daerah dan tekonologi penangkapan. Kelompok umur

dalam hasil tangkapan komersial bervariasi antara satu sampai tiga , dan berbeda

menurut daerah, musim dan teknologi penangkapan. Ikan cakalang di perairan Selat

Makassar dapat mecapai panjang asimptot 80,0 cm FL, laju pertumbuhan tergolong

rendah (K< 0,5), mulai matang gonad pada ukuran 45 cm FL dan memijah pertama kali

pada ukuran 55 cm FL betina dan 60 cm FL jantan, fekunditas berkisar 600.000–

1.100.000 butir telur, makanan utama ikan cakalang adalah ikan kecil, cumi-cumi, dan

krustasea. % layak tangkap sangat rendah dan bervariasi menurut musim, daerah dan

teknologi penangkapan. Produksi mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir,

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

musim puncak penangkapan yaitu April–Juni dan Juli–September, produktivitas

bervariasi menurut musim dan daerah penangkapan, pukat cincin dan pancing tangan

merupakan alat tangkap dengan produktivitas tertinggi. Kesimpulan bahwa struktur

ukuran dan kelompok umur ikan cakalang di perairan Selat Makassar bervariasi

menurut daerah, musim dan teknologi penangkapan, Laju pertumbuhan tergolong

rendah, aspek biologi sama dengan ikan cakalang di WPP 713 Ukuran layak tangkap

masih sangat rendah. Produksi dan produk tivitas bervariasi menurut musim dan

daerah penangkapan, pukat cincin dan pancing tangan merupakan alat dominan dan

penyumbang produksi tertinggi, musim puncak penangkapan terjadi pada bulan April –

September setiap tahunnya.

Kata Kunci : Ikan cakalang, biologi populasi, aspek perikanan, Selat Makassar.

ABSTRACT

Skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) is one of fish important economically among of big

pelagic fishes in WPP-RI 713. Research about skipjack tuna has been done from April

until October, 2014 in Makassar Strait waters. The objectives of the research were to

analyze population biological aspects such as size structure, cohort and growth

according to fishing ground, fishing season, and fishing technology. to determine of

some biological characteristics such as fecundity, food habit and food chain,, gonad

maturity stage and, first spawning length, to analyze trend of total annual production,

productivity according to fishing season and fishing technology. The method of

research was method of survey. Primary data was ccllected by field direct observation

and involved in fishing process, while secondary data was collected by desk study.

Size structure was analyzed by column diagram, cohort by Bhattacharya method,

relationship between age and length of fish by back calculation and, population growth

by Von Bertalanffy method. Fecundity be calculated by volumetric method, Stage of

gonad maturity by histology approach, food habit and food web Yesaki method and

Upside down ecosystem simulation method respectively, Trend production, production

and productivity per fishing effort be analyzed by pie diagram according to the fishing

season and fishing technology. The result of the research showed that the size structure

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

of fishes in capture was varie and its was different according to the fishing ground,

fishing season, and fishing technology. The number of cohort also varie and its different

according to the fishing ground fishing season and fishing ground. The skipjack can be

80 cm of length, and growth rate was low (K<0,5). The maturity of gonad of skipjack

begun in 45 cm of length, and have been spawned in 55 cm of length for female and 60

cm for male. Fecundity variec smafrom 600.000 eggs until more than 1.000.000 eggs,

the main food was crustacean, squid, pelagic small fishes, Percentage of suitable

capture length was low, Production has a trebd increasing in five year, peak of fishing

season was in April – June and July until September yearly where purse seine and

hand line have high productivity than others.

Conclusion that size structure and cohort in capture were varie and different according

to the fishing area, fishing season, and fishing technology , population growth rate was

low. Biological characteristics of skipjack in Makassar Strait was similar in the others

waters at WPP 713. Annual production has increased in five years, there were two

peak fishing season yearly, and the productivity of purse seine and hand line were

higher than other fishing technology.

Key Word : Skipjack tuna, biology and population aspect, Makassar Strait.

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTINTahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

MODEL MULTI KRITERIA PENGGUNAAN LAHAN PADA DAERAH TANGKAPAN HUJAN (DTH) UNTUK MENURUNKAN LAJU SEDIMENTASI PADA WADUK

SUMBER AIR UNTUK PERTANIAN

Ahmad Munir, Suhardi, Haerani dan Olly Sanny Hutabarat

Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar, Jl. P.Kemerdekaan Km 11 Tamalanrea Makassar

[email protected]

ABSTRAK

DAS Jeneberang terletak di Sulawesi Selatan, Indonesia. Pada beberapa tahun terakhir

ini, DAS ini tidak dapat berfungsi secara optimal untuk mempertahankan fungsi

hidrologisnya, terutama untuk mempertahankan fungsi hidrologi Bendungan

Jeneberang (Bili Bili). Untuk mempertahankan fungsi hidrologis tersebut maka

diperlukan formulasi kesesuaian penggunaan lahan terutama untuk mereduksi

masukan sedimen kedalam bendungan tersebut. Perhitungan erosi pada penelitian ini

menggunakan RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation). Penggunaan lahan

yang optimal didapatkan dengan menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making

(FMADM) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikombinasikan dengan

Geographical Information System (GIS). AHP digunakan untuk mendapatkan weighting

factor. Alternative konservasi yang diteliti adalah penggunaan mulsa alami,

penggunaan plastik, strip cropping, rotasi tanaman, tanaman penutup, pengolahan

tanah sejajar kontur, terrasering, agroforestry, penanaman pohon dan penghijauan.

Kriteria konservasi yang dievaluasi adalah ketersediaan bahan, tingkat pengetahuan

petani, tingkat penerimaan terhadap teknologi, dukungan institusi, kecocokan sistim

pertanian, kemampuan pembiayaan dan kriteria lainnya. Hasil studi menunjukkan

bahwa nilai interseksi 0,799 didapatkan pada rotasi tanaman yang merupakan

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

alternative konservasi yang paling sesuai. Terbukti bahwa benerapan FMADM dapat

menurunkan sedimentasi 18.43 m3/km2/tahun menjadi 4.63 m3/km2/tahun.

Kata kunci: GIS, Fuzzy, penggunaan lahan, DAS, sedimen.

ABSTRACTJeneberang Basin is situated in South Sulawesi, Indonesia. In the recent years, the

function of this basin could not be performed optimally in maintaining sustainability

hydrologic function of Jeneberang dam. Therefore, in order to maintain the hydrologic

function of the dam, it is necessary to formulate suitable land use at upstream of the

river basin. This research is objected to formulate policy for the suitable land use, in

term of reducing sedimentation rate in Jeneberang Dam. This study employed RUSLE

(Revised Universal Soil Loss Equation) for calculating of erosion as well as

sedimentation rate. Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) and Analytic

Hierarchy Process (AHP) which is combined with Geographical Information System

(GIS) were employed for obtaining the formulation. AHP was applied for obtaining of

weighting factor that ware used to formulate optimum land use at the upstream. There

are ten conservation alternatives were observed (natural mulch, plastic mulch, strip

cropping, crop rotation, cover crops application, plough paralleled with contour, terrace,

agro forestry, tree cultivation and replanting) by considering seven criteria (material

availability, farmer knowledge, acceptance level of technology, supporting of institution,

suitability of farming system, financial affordability, others criteria). The result of this

study indicated that, the value of intersection vector of 0.799 is attributed to the

conservation practice of crop rotation. From the research, it was proved that by applying

of FMADM, sedimentation rate can be reduced of 18.43 m3/km2/year becomes 4.63

m3/km2/year.

Keywords: GIS, Fuzzy, land use, river basin, sediment.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Tahun 2014

KAJIAN EKOLOGI KUSKUS BERUANG (Ailurops ursinus)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI HUTAN PENDIDIKAN UNHAS

Amran Achmad1, Putu Oka Ngakan1, Risma Illa Maulany 1, dan Asrianny 1

1Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan km 10, Makassar. Tlp. 0411-585917

Fax 0411-589592 Email:[email protected]

Abstrak

Kuskus Beruang sangat potensial sebagai objek ekowisata karena memiliki morfologi

yang unik serta mempunyai pergerakan yang lambat. Satwa ini merupakan salah satu

satwa langka sulawesi yang endemik dan dilindungi. Penelitian ini bertujuan bertujuan

untuk mengetahui karakteristik ekologi (populasi, pergerakan harian, prilaku harian,

jenis pakan dan habitat) kuskus beruang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium

Lapangan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Hutan Pendidikan Unhas.

Variabel yang dikumpulkan meliputi populasi, jenis kelamin, struktur umur, pergerakan

harian, pemanfaatan strata hutan, perilaku makan, istirahat, berpindah tempat dan

membersihkan diri. Juga dikumpulkan data vegetasi, pohon sarang, pemilihan pohon

sarang, jenis tumbuhan pakan dan preferensi pakan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa populasi kuskus yang ditemukan sebanyak tujuh ekor, yakni tiga jantan dewasa,

dua betina dewasa, satu jantan remaja dan satu bayi. Pergerakan Kuskus yang tercatat

paling jauh 78 m dalam satu hari. Kuskus beruang menghabiskan waktunya sebesar 10

% pada ketinggian tajuk 5-10 m, 6,45 % pada ketinggian 10-15 m, 40,44% pada

ketinggian 15-20 m, 20,24% pada ketinggian 20-25m dan 14,81% pada ketinggian 25-

30 m. Kuskus beruang menghabiskan waktunya sebesar 70 % pada tajuk pohon yang

tingginya lebih 15 m. Perilaku istirahat adalah perilaku yang paling banyak

menghabiskan waktu, yakni sebesar 82,17%. Kegiatan makan sebanyak 11,7%,

bergerak sebanyak 4,38%, serta membersihkan sebanyak 1,67%. Habitat Kuskus

Beruang berupa hutan alam campuran. Semua pohon yang digunakan bersarang oleh

Kuskus Beruang, juga merupakan pohon pakan. Dari 26 jenis tumbuhan yang tercatat

dalam plot sampel, hanya 15 % (4 jenis) yang merupakan pakan kuskus. Tumbuhan

pakan yang paling disenangi oleh Kuskus Beruang adalah Dracontomelon dao, dan

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Palaquium obovatum. Penelitian berikutnya adalah mempelajari areal jelajah Kuskus

Beruang dengan alat bantu transmitter. Signifikansinya penelitian tersebut, karena

dengan mengetahui areal jelajah, maka luas kebutuhan minimum satwa tersebut dapat

diketahui, dan ini adalah dasar yang penting untuk melakukan rencana konservasi yang

efektif.

Kata kunci: Ekologi, Kuskus Beruang, Ekowisata

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ECOLOGYCAL STUDY OF THE BEAR CUSCUS (Ailurops ursinus)FOR ECOTOURISM DEVELOPMENT AT THE UNHAS EDUCATIONAL FOREST

Amran Achmad1, Putu Oka Ngakan1, Risma Illa Maulany 1, and Asrianny 1

1Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan km 10, Makassar. Tlp. 0411-585917

Fax 0411-589592 Email:[email protected]

Abstract

Bear Cuscus is very potential to be used as an eco-tourism object because it has a

unique morphology and have a slow movement. This animal is one of the Sulawesi

endangered species, which is endemic and protected. This study aims to determine the

ecological characteristics (population, daily movement, daily behavior, type of diet, and

habitat of the bear cuscus (Ailurops ursinus). Field research was conducted at the Field

Laboratory of Conservation and Ecotourism, Unhas Educational Forest. Variables

collected include population, gender, and age structure, daily movements, use of forest

strata, feeding behavior, recess, moves and self-cleaning. In addition, also collected

vegetation data at Cuscus habitat, nest tree, nest tree selection, as well as plant

species feed and feed preferences. The results showed that the Cuscus population

encountered during the study were seven individuals. Three adult males, two adult

females, one juvenile male, and one baby. Cuscus movements recorded at maximum

78 m distance in one day. Bears Cuscus spend their time by 70% in the canopy of trees

taller than 15 m. Rest, is the behavior of the most time-consuming, which is equal to

82.17%. Eat activity as much as 11.7%, move 4.38%, and the cleaning up 1.67%. Bear

cuscus habitat in the form of a mixture of natural forests. All trees used nesting, was

also as feeding trees. Of the 26 of tree species that recorded within the sample plots,

only 15% (4 species) are eaten by Cuscus. Feeding tree that most liked by Bear

Cuscus, is Dracontomelon dao and Palaquium obovatum. Further research, will study

the Bear Cuscus home range by using transmitter tool. Significance of the study,

because by knowing the home range, the minimum area requirements of these animals

can be known, and this is an important basis to conduct an effective conservation plan.

Keywords: Ecology, Bear Cuscus, Ecotouris

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

SKREENING ANTIBAKTERI ASOSIASI KARANG KERAS SEBAGAI ALTERNATIF PENGENDALIAN PENYAKIT KARANG BROWN BAND (BrB) DAN

ORGANISME BUDIDAYAArniati Massinai, Shinta Werorilangi, Rastina, Abdul Haris

Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu kelautan dan Perikanan,

Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea, Makassar, Indonesia

ABSTRAK

Kematian karang Acropora sp. yang terinfeksi penyakit brown band di Pulau

Barranglompo adalah sebesar 1,58 – 6,11 cm/hari. Kematian dan laju infeksi penyakit

BrB pada karang Acropora lebih cepat dibanding dengan laju pertumbuhan karang

Acropora sendiri, dengan lebar rata-rata 6,38 mm/bulan dan tinggi rata-rata 5,53

mm/bulan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian penggunaan

bakteri yang berasosiasi dengan karang, sebagai penghasil antibakteri melawan

penyakit brown band pada karang dan bakteri patogen pada organisme budidaya.

Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapaa tahap, yaitu :

pengambilan sampel karang sehat Stylophora sp, Acropora sp dan Seriatopora sp dan

karang terinfeksi penyakit BrB, Isolasi dan identifikasi bakteri asosiasi karang,

pengujian aktivitas antibakteri dengan metode diffusi agar, penentuan konsentrasi

hambat minimum dengaan MTT-test, dan uji toksisitas dengan brine shrimp lethality test

(BSLT). Hasil isolasi dan identifikasi bakteri asosiasi karang diperoleh 5 genus bakteri,

yaitu Acinetobacter, Chromobacterium, Bacillus, Flavobacteriun dan Pseudomonas.

Hasil pengujian aktivitas antibakteri memperlihatkan hanya bakteri asosiasi

Chromobacterium sp. yang memiliki aktivitas antibakteri, baik terhadap bakteri patogen

BrB maupun patogen pada organisme budidaya (Vibrio harveyi dan Aeromonas

hydrophila). Pengujian toksisitas dengan metode BSLT mengindikasikan isolat bakteri

asosiasi Chromobacterium sp. tidak bersifat toksik

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Kata Kunci : Skrining, antibakteri, bakteri asosiasi, karang keras, patogen, organisme

budidaya

ABSTRACTDeath rate of Acropora sp infected by brown bands disease on Barranglompo Island is

1.58 - 6.11 cm per day. Death rate and infection rate of Acropora sp infected BrB

disease faster than the growth of the coral Acropora nobilis, that is 6.38 mm per month

for the average width and 5.53 mm per month for the average lenght. Therefore, this

study aimed to identify types of bacteria associated with some branching corals, which

have bioactivity against pathogens and potential fish diseases and get the correct

dosage to be applied on infected coral with brown band disease. A sample of healthy

coral and coral infected by BrB was carried out by scuba diving. Bacterial isolates was

innoculated in marine agar, testing the antimicrobial activity and minimum inhibitory

concentration was performed by High Throughput Screening (HTS) method with MTT

reagent, antimicrobial potency test performed by the agar diffusion method, and the

toxicity test was conducted using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) . Based on the

observation of colony morphology, gram staining and biochemical tests of the bacterial

symbionts of corals, 5 genera of bacteria are identified , i.e. Acinetobacter,

Chromobacterium, Bacillus, Pseudomonas and Flavobacterium. Of the five types of

bacteria, only Chromobacterium sp, which is symbiont of coral Stylophora sp, that

have antibacterial activity against Vibrio Harveyi, Aeromonas hydropila, and Vibrio sp

(pathogen BrB), but based on the positive control, bacterial extract of

Choromobacterium sp only have the potential as an antibacterial against Aeromonas

hydropila pathogens in fish. Based on BSLT results, LC50 Choromobacterium sp

bacterial extract against Artemia salina are > 1000 ppm, which indicates there is no

potential for toxicity in this isolate. These results can be continued to a determination

test for the right concentration prior to the challenge test on fish infected with bacteria

pathogent A. hydrophila.

Keywords : Screening test, antibacterial, bacterial symbiont, hard corals,

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

cultured fish pathogens, baterial pathogens

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ASPEK SILVIKULTUR TEGAKAN MULTISTRATA DI HUTAN PENDIDIKANUNIVERSITAS HASANUDDIN MAROS

(SILVICULTURE ASPECT OF MULTISTORIED STAND OF HASANUDDIN UNIVERSITY EXPERIMENTAL FOREST IN MAROS)

Baharuddin Nurkin, Anwar Umar, Beta Putranto, dan Samuel A. Paembonan

ABSTRACTMultistoried stand is more attractive to be developed in area where local people need a

variety products from tree plantation for both to meet their daily basic need and to earn

additional income.The products include wood, food, and fuel wood provided by a

various trees species in mixed, multistoried stand.This research is made in attempt to

provide base line data of multistoried stand characteristic in Hasanuddin University

Experimental Forest located in Maros. Field survey for collecting data were made in 30

square plots of 20 x 20 meters. Plots were laid out within three parallel lines, each line

consists of ten plots. Data records including species composition, vertical and

horizontal structure, potential volume of wood, and natural regeneration condition. In

addition species utilization for wood, food, and energy of local people were also record.

Results showed that stands is composed of 31 species and characterized by three

distinct layers composed by variety of species. Pinang (Areca catechu), aren (Arenga

pinnata), and ebony (Diopyros celebica) are the three species that dominant in stands.

Other important species are mango (Mangifera sp.) nyatoh (Palaquium obovatum),

langsat (Lansium dometicum) and nangka (Artocarpus heterophylla). Stand volume of

stand is considered lower compared to those of natutral producing forest stand.

Regeneratgion is poor and unbalance in size distribution of seedling, sapling, and pole.

Silviculture formulation was made to improve stand productivity with application of

enrichment planting with valuable species. Tending of stand through thinning program is

also recommended.

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Key words: multistoried stand, vertical structure, horizontal structure, natural

regeneration, silviculture formulation

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAKTegakan multistrata menarik masyarakat lokal untuk dikembangkan dan dipertahankan

karena dapat menghasilkan berbagai produk untuk memenuhi keperluan hidup sehari-

hari dan menambah pendapatan mereka. Produk-produk tersebut termasuk kayu,

pangan dan kayu bakar yang dihasilkan dari berbagai species dari tegakan campuran

yang menyusun strata tajuk. Penelitian ini merupakan kajian pendahuluan untuk

mendapatkan informasi dan data dasar atau base line dari hutan alam tegakan

multistrata Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin, Maros. Base line yang

merupakan kajian silvikultur tersebut mencakup komposisi, struktur, potensi produksi

kayu dan non kayu, serta kondisi permudaan alam. Berdasarkan hasil kajian ini

kemudian dibuat formulasi silvikultur sebagai dasar untuk melaksanakan pengelolaan

tegakan yang produktif dan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah berupa survei hutan dalam tiga jalur. Dalam setiap jalur yang lebarnya 20 m

dibuat masing-masing 10 plot. Data yang dikumpulkan dalam plot mencakup

pencatatan species, dimensi pohon (tinggi dan diameter). Struktur tegakan secara

horizontal dan vertikal dideskripsikan pada lokasi tegakan multistrata yang ditemukan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegakan multistrata pada hutan alam ini

mempunyai komposisi jenis yang terdiri dari 31 species pohon, dua diantaranya adalah

jenis palem. Tegakan multistrata terdiri dari tiga lapisan dimana pinang (Areca catechu),

aren (Arenga pinnata) dan eboni (Diospyros celebica) merupakan tiga species yang

dominan. Jenis-jenis penting lainnya penyusun tegakan multistrata adalah mangga

hutan (Mangifera sp.), nyatoh (Palaquium obovatum), langsat (Lansium domesticum),

dan nangka (Artocarpus heterophylla). Potensi kayu dari tegakan rendah dibandingkan

dengan tegakan multistarata pada hutan produksi alam. Permudaan jenis-jenis pohon

utama penyusun tegakan yang juga bernilai ekonomis tinggi tidak mencukupi dan tidak

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

berimbang dalam fase-fase pertumbuhannya mulai dari semai, pancang, dan tiang.

Berdasarkan hasil penelitian ini dirumuskan formulasi silvikultur yang menekankan agar

dilakukan pengayaan, dan pemeliharaan tegakan untuk meningkatkan produktivitasnya.

Kata kunci: tegakan multistrata, struktur vertikal, struktur horizontal, permudaan alam,

formulasi silvikultur.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid
Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

PERCEPATAN PROSES PRODUKSI DAN PENINGKATAN KUALITAS PAPAN SEMEN KOMPOSIT BERBAHAN BAKU BAMBU MELALUI INJEKSI

KARBONDIOKSIDA

Bakri*, Musrizal Muin, Baharuddin, Sahriyanti Saad*e-mail korespondensi: [email protected]

ABSTRAK

Injeksi CO2 pada fase dan waktu tertentu merupakan gagasan yang relatif baru untuk

meningkatkan sifat fisik dan mekanik papan semen. Penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa injeksi CO2 pada fase cair dan waktu injeksi 60 menit merupakan

perlakuan terbaik untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanik papan semen yang dibuat

dari campuran partikel batang bamboo tallang (Gigantochloa atter). Beberapa peneliti

menemukan bahwa penambahan bahan-bahan aditif pada campuran juga dapat

meningkatkan sifat fisik dan mekanik papan semen. Penelitian ini bertujuan untuk

mengevaluasi pengaruh penambahan beberapa bahan aditif (CaCl2, MgCl2, dan

Ca(OH)2) pada campuran terhadap sifat fisik dan mekanik papan semen yang dibuat

dari partikel-partikel batang bambu tallang sebelum diinjeksi oleh CO2 pada fase cair

dan waktu 60 menit. Campuran partikel-partikel batang bamboo, semen, dan air pada

rasio of 1: 2.5 : 1.25 dari berat semen ditambahkan masing-masing CaCl2, MgCl2,

Ca(OH)2 sebanyak 2% dari berat semen, dicetak pada cetakan besi berukuran 25 x 25

x 1 cm3, dikempa selama 24 jam untuk mendapatkan con toh uji papan semen yang

memiliki target kerapatan sebesar 1 g/cm3. Contoh uji dipotong sesuai ukuran yang

tercantum pada pengujian sifat fisik dan mekanik papan semen JIS A 5417-1992

kemudian diinjeksi oleh CO2 pada fase cair selama 60 menit.Pengujian sifat fisik dan

mekanik contoh uji-contoh uji papan semen dilakukan berdasarkan standar pengujian

Japanese Industrial Standard (JIS) A 5417-1992. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penambahan aditif MgCl2 pada campuran menghasilkan sifat fisik dan mekanik yang

terbaik dan memenuhi syarat mutu yang tercantum pada standar JIS A 5417-1992. Nilai

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

sifat fisik papan semen melalui penambahan aditif MgCl2 sebesar 2% dari berat semen

terdiri atas kadar air sebesar 4,06%, kerapatan sebesar 1,10 g/cm3, daya serap air

selama 24 jam sebesar 22,55%, pengembangan linear pada perendaman 24 jam

sebesar 4,06% dan pengembangan tebal pada perendaman 24 jam sebesar 0,44%.

Nilai sifat mekanis terdiri atas keteguhan rekat sebesar 7.47 kg/cm2, MOE sebesar

24.514 kg/cm2 dan MOR sebesar 91,65 kg/cm2. Untuk menyakinkan kelebihan-

kelebihan produk papan semen ini maka sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan,

terutama yang berhubungan dengan aspek finansial.

Kata kunci: injeksi CO2, papan semen, aditif MgCl2, sifat fisik dan mekanis

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

APPLICATION OF CARBON DIOXIDE INJECTION TECHNOLOGY IN BAMBOO CEMENT BOARD PRODUCTION

Bakri*, Musrizal Muin, Baharuddin, Sahriyanti Saad*e-mail korespondensi: [email protected]

ABSTRACT

Injection of CO2 at certain phase and time period is relatively novel idea to improve

physical and mechanical properties of the cement board. It was found in the previous

study that injection of CO2 at liquid phase and 60 minutes of the injection time period

was the best treatment to improve physical and mechanical properties of the cement

board made from mixture of cement and culm particles of tallang bamboo (Gigantochloa

atter). Some researchers found that adding the additives to the mixture was also able to

improve physical and mechanical properties of the cement board. The objective of this

study was to evaluate the effect of adding of some additives (CaCl2, MgCl2, and

Ca(OH)2) in the mixture to the physical and mechanical properties of the cement board

made from culm particles of tallang bamboo before injected by CO2 at liquid phase and

60 minutes of the injection time period. Mixtures of bamboo culm particles, cement, and

water in the ratio by weight of 1: 2.5 : 1.25 were added by CaCl2, MgCl2, Ca(OH)2 of 2

% of cement weight, cast in the iron plate mold of 25 x 25 x 1 cm3, pressed and then

hold for 24 hours to obtain the targeted density of cement board samples of 1 g/cm3.

Samples were cut in accordance with the size of physical and mechanical testing of JIS

A 5417-1992 and then injected by CO2 in liquid phase at 60 minutes of the injection

time period. Samples of the cement board were tested for physical and mechanical

properties according to Japanese Industrial Standard (JIS) A 5417-1992. Results

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

showed that adding MgCl2 to the mixture indicates the best physical and mechanical

properties of the cement board and meets a requirement of JIS A 5417-1992. Physical

properties of the cement board by adding MgCl2 of 2% by weight of cement consisted

of moisture content of the boards was 4.06 %, density was 1.10 g/cm3, water

absorption for 24 hours was 22.55%, linear expansion for 24 hours was 0.23% and

thickness swelling for 24 hours was 0.44 %. Mechanical properties consisted of internal

bond was 7.47 kg/cm2, MOE was 24.514 kg/cm2 and MOR was 91.65 kg/cm2. To

ensure the advantages of this board cement product it should to conduct a next

research, especially to the financial aspect of the product.

Keywords: injection of CO2, cement board, additive of MgCl2, physical and mechanical

properties.

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

PEMETAAN POTENSI ENERGI BIOMASSA HUTAN RAKYAT BAMBU DI KECAMATAN TANRALILI KABUPATEN MAROS

Dr. Ir. Beta Putranto, MSc.

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi energi biomassa yang tersimpan

dalam hutan rakyat bambu dan mengetahui model-model pengelolaan tegakan bambu

dalam kaitannya dengan potensi biomassa bambu. Penelitian dilakukan dengan

melakukan inventarisasi luas hutan rakyat bambu dengan menggunakan data citra

dengan luas minimal 0.25 ha. Biomassa bambu ditentukan dengan persamaan allometri

w = 0,348 x D1,830 (Baharuddin, 2013). Nilai kalor ditentukan dengan menggunakan bom

calorimeter. Potensi energi bambu ditentukan dengan mengalikan nilai kalor dengan

biomassa bambu/ha. Hasil menunjukkan bahwa luas hutan rakyat bambu kurang lebih

2832.34 ha., tersebar secara mengelompok dengan luas minimal 0.26 ha dan

hamparan dengan luas 202.13 ha. Potensi hutan rakyat bambu di Kecamatan Tanralili

adalah 184 rumpun per ha, dengan jumlah batang per rumpun berkisar antara 27 – 63

batang dengan rata-rata 41 batang per rumpun. Secara keseluruhan jumlah batang

6161 batang per ha. Terjadi perbedaan potensi bambu yang sangat signifikan dari

peneliti sebelumnya dan masih menggambarkan pengelolaan tegakan bambu hutan

rakyat di Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros tidak mengikuti pengelolaan hutan

lestari (suistainable forest management). Hasil perhitungan biomassa setiap batang

berdasarkan umur diperoleh secara berturut-turut 16.12 kg, 17.77 kg, dan 19.95 kg,

dengan rincian biomassa umur 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun diperoleh secara secara

berturut-turut 34225.52 kg (34.23 ton), 48328.97 (48.33 ton), dan 26292.68 (26.29

ton/ha). Secara keseluruhan diperoleh 108847.17 kg (108.85 ton/ha). Nilai kalor bambu

berumur 1 tahun adalah 4292 kalori, umur 2 4371 kalori, dan umur 3 tahun 4172 kalori.

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Potensi energi bambu kelas umur 1 tahun 1.46896E+11 kalori/ha, umur 2 tahun

2.11246E+11 kalori/ha, dan umur 3 tahun 1.09693E+11 kalori/ha. Total nilai kalor

seluruh tegakan bambu adalah 4.67835E+11 kalori/ha. Potensi bambu di Kecamatan

Tanralili Kabupaten Maros cukup luas namun jumlah rumpun dan jumlah batang/ha

menurun. Hal ini diakibatkan karena pengelolaan hutan rakyat bambu tidak mengikuti

prinsip pengelolaan yang lestari (maximum suistainable yield).

Kata kunci: hutan rakyat, bambu, potensi, biomassa, energi. Suistainable

Abstract

This research aims to find out the potential of biomass energy stored in the social forest

bamboo stands and to identify management models bamboo stands in relation to the

potential biomass of bamboo. The study was conducted with inventory bamboo stands

by using image data with an area of at least 0:25 ha. Bamboo biomass is determined by

the allometric equation w = 0.348 x D1,830 (Baharuddin, 2013). The calorific value is

determined using a bomb calorimeter. The potential energy is determined by multiplying

the bamboo biomass bamboo/ha with a calorific value. The results showed that the area

of social forest of bamboo approximately 2832.34 ha., Widely dispersed cluster with a

minimum of 0.26 ha and with a broad expanse of 202.13 ha. The potential of forests

bamboo stand in the district Tanralili bamboo is 184 clump per ha, the number of culms

per clump ranged between 27-63 culms, with an average culms 41 per clump. The

total number of culms 6161/ha. There is a difference is very significant of potential of

bamboo from earlier research and still explains the management of community forest

bamboo stands in District Tanralili Maros not be a result sustainable forest

management. The results of calculations based on the age of each culms biomass

obtained successively 16:12 kg, 17.77 kg and 19.95 kg, with details of the biomass of

age 1 year, 2 years, 3 years and obtained successively 34225.52 kg (34.23 tons),

48328.97 (48.33 tons), and 26292.68 (26.29 ton / ha). Overall acquired 108847.17 kg

(108.85 tons / ha). Calorific values of 1 year old bamboo is 4292 calories, 4371 calories

aged 2 and 3 years old 4172 calories. The potential energy of 1 year age class bamboo

1.46896E + 11 calories/ha, age 2 years 2.11246E + 11 calories / ha, and the age of 3

years 1.09693E + 11 calories/ha. The total calorific value of the stand of bamboo is

4.67835E + 11 calories/ha. The potential of bamboo in District Tanralili Maros quite

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

extensive but the number of clumps and the number of culms/ha is run down. This is

caused by the bamboo forest management do not follow the principles of sustainable

management yield.

Keywords: community forests, bamboo, potential, biomass, energy. Suistainable

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ISOLASI, KLONING DAN SINTESIS SENYAWA BIOAKTIF DARI ALGA LAUT SEBAGAI BAHAN OBAT ANTI-OKSIDAN DAN ANTI-KANKER

Ahyar Ahmad1*, Hanapi Usman1, Hasnah Natsir1, and Abdul Karim1

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid alga

hijau Halimeda macrobola dari perairan kepulauan Selayar dan Kapoposang Sulawesi

Selatan sebagai antioksidan dan antikanker. Fraksi protein dan pigmen karotenoid

masing-masing diisolasi dengan pelarut buffer Tris (hydroxymethyl) amino methana dan

etil asetat. Pemurnian awal protein dengan metode fraksionasi dan proses dialisis.

Konsentrasi protein ditentukan dengan metode Lowry. Aktivitas antioksidan diuji dengan

metode DPPH. Aktivitas antikanker diuji dengan metode BSLT, selanjutnya dikonfirmasi

dengan uji antimitosis menggunakan sel sigot bulubabi. Hasil penelitian menunjukan

konsentrasi protein tertinggi ditemukan pada fraksi 40-60% dan ekstrak kasar masing-

masing sebesar 1,015 mg/mL dan 0,920 mg/mL. Persentase rendamen ekstrak kasar

pigmen karotenoid alga hijau Halimeda macrobola diperoleh sebesar 0,67 % dan 0,35

% dari masing-masing fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat. Hasil uji bioaktivitas

menunjukan fraksi protein 0-20% paling kuat antioksidantnya dengan nilai IC50 sebesar

0,110 mg/mL. Hasil uji BSLT dan uji antimitosis fraksi protein 0-20% memiliki potensi

sebagai antikanker dengan nilai LC50 dan IC50 masing-masing sebesar 55,62 mg/mL

dan 53,80 mg/mL. Tingkat inhibisi proliferasi sel kanker serviks HeLa dari fraksi protein

0-20% yaitu sebesar 42,5% melalui aktivasi anti-onkogen polypeptide 53 (p53) dan

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

represi proto-onkogen Bcl-2. Pigmen karotenoid yang diisolasi dari alga hijau Halimeda

macrobola memiliki aktivitas antioksidan tertinggi yang diperoleh pada fraksi etil asetat

dengan nilai IC50 sebesar 0,0354 mg/mL. Fraksi protein 0-20% memiliki potensi untuk

dikembangkan sebagai alternatif agen antioksidan dan antikanker. Perlu dikembangkan

penelitian lanjutan tentang pemurnian, karakterisasi, dan kloning dari protein bioaktif

yang diperoleh.

Kata Kunci: Alga hijau, Fraksi protein, Pigmen, Antioksidan, Antikanker, Kloning gen

ABSTRACT

A protein fraction and carotenoid pigment isolated from green algae Halimeda

macrobola taken from the sea of Selayar and Kapoposang Island in South Sulawesi

was tested for antioxidant and anticancer properties has been carried out. The protein

and pigment was isolated using buffer Tris (hydroxymethyl) amino methane and ethyl

acetate, respectively. Initial purification of protein uses conducted by using the

fractionation method with ammonium sulphate, followed by a dialysis process. The

protein concentration was determined by Lowry method. The antioxidant assay was

done by using DPPH method and the anticancer activity test by Brine Shrimp Lethality

Test (BSLT) methods. Anticancer activity was further confirmed by antimitotic test using

urchin zygote cells. The results showed that the highest protein concentration was

found in the fractions 40-60% and crude extract with 1.015 mg/mL and 0.920 mg/mL,

respectively. Rendement percentage of carotenoid pigment whole extract of green

algae Halimeda macrobola with 0.67 % and 0.35 % in n-hexane and ethyl acetate

fraction, respectively. The strong antioxidant activity was shown in the protein fraction of

0-20% saturation with IC50 values of 0.110 mg/mL. The highest activity in the

anticancer tests was shown in fractions 0-20% saturation with LC50 values of 0.29

μg/mL and IC50 value of 53.80 μg/mL. Proliferation inhibition using HeLa cervix cancer

cell in protein fraction 0-20% saturation with 42.5% by activation of polypeptide 53 (p53)

anti-oncogene and repression of proto-oncogene Bcl-2. The highest activity in the

antioxidant tests of carotenoid pigment whole extract of green algae Halimeda

macrobola was shown in ethyl acetate fraction with IC50 values of 0.0354 mg/mL. The

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

protein fraction 0-20% saturation had a potential to be developed as an alternative

antioxidant and anticancer agent. Purification, characterization, and cloning of isolated

proteins should be performed in the future research.

Keywords: Green algae, Protein fraction, Pigment, Toxicity, Antioxidant, Anticancer,

Gene cloning.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

EVALUASI MODEL CROPWAT/CROPSYST DAN SIMULASI TANAMAN KEDELAI DIBAWAH KONDISI PERUBAHAN IKLIM

DI SULAWESI SELATAN.

Kaimuddin, Hernusye Husni, Rafiuddin dan Suardy Mandung

ABSTRAK

Sektor yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim ekstrim ini ialah sektor

pertanian, khususnya ekosistem kedelai. Sedangkan di Indonesia penelitian tentang

perubahan iklim dan besar kecilnya dampak keragaman dan perubahan iklim pada

suatu sistem yang bergantung pada sensitivitas, kemampuan adaptif, resiliensi dan

kerentanan dari sistem tersebut terhadap keragaman dan perubahan iklim, masih

sangat terbatas, sementara informasi ini sangat diperlukan untuk membantu berbagai

sektor, khususnya sektor pertanian, dalam meningkatkan kemampuan dalam mengelola

risiko iklim. Menurunnya luas panen dan produktivitas kedelai karena adanya kejadian

anomali iklim (kekeringan dan kebanjiran) dan perubahan iklim. Untuk menilai dampak

perubahan iklim diperlukan perkiraan bagaimana iklim itu berubah pada tingkat lokal

dan regional, serta bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi ekosistem dan

kehidupan manusia. Salah satunya menggunakan model tanaman (crop modelling) dan

integrasi model tanaman dengan general circulation models (GCMs). Penelitian-

penelitian tentang kerentanan pada ekosistem kedelai dan pemanfaatan pemodelan

tanaman (crop modeling) untuk menilai sistem adaptasi dan pengelolaannya pada

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ekosisten kedelai secara terintegrasi belum dilakukan. Pada penelitian ini akan

digunakan model CropSyst sebagai alat untuk melihat dampak perubahan iklim

terhadap ekosistem yang berbasis kedelai. Tujuan dari penelitian adalah untuk: (a)

membangkitkan nilai Thermal Time dan Fenologi tanaman kedelai, (b) memverifikasi

dan memvalidasi model Cropwat/CropSyst dari data hasil percobaan tanaman kedelai,

(c) menganalisis sifat hujan ekstrim pada sentra produksi kedelai di Sulawesi Selatan,

(d) menganalisis tingkat kerentanan petani terhadap perubahan iklim, dan (d) untuk

mempelajari dan menganalisis dampak perubahan iklim terhadap tingkat produktivitas

tanaman kedeleai. Luaran penelitian ini akan diperoleh nilai-nilai thermal time dan

fenologi tanaman kedelai yang bermanfaat sebagai input/masukan terhadap model

tanaman (crop models, Cropwat/CropSyst). Juga menghasilkan model tanaman kedelai

yang telah di kalibrasi dan di validasi. Penelitian ini dilaksanakan selama dua tahun,

dimana tahun I terbagi atas tiga tahap yaitu (1) survai lapang di daerah sentra produksi

kedelai di Kabupaten Maros, Barru, Wajo, dan Soppeng dengan tujuan mengumpulkan

data-data tentang lokasi penelitian yang akan dimasukkan kedalam program, (2)

rangkaian percobaan yang dilaksanakan di screen house dan di Kabupaten Jeneponto.

(3) pengolahan data (desk studi) dengan mengumpulkan data-data hasil survai lapang

dan hasil percobaan lapangan. Pada tahun kedua dilaksanakan penelitian dalam

bentuk aplikasi model CropSyst yang telah di kalibrasi dan divalidasi pada tahun

pertama pada berbagai level percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fenologi

tanaman kedelai (jumlah hari yang dibutuhkan untuk mencapai fase tertentu) berbeda

antara percobaan Screen House dengan percobaan di Kabupaten Jeneponto. Thermal

time yang dibutuhkan untuk setiap fase juga berbeda. Rendahnya produktivitas yang

diperoleh pada percobaan lapangan (0,342 t ha-1) disebabkan tanaman mengalami

cekaman kekeringan dan juga intensitas radiasi yang tinggi dan sejalan dengan hasil

yang diperoleh pada luaran CropSyst (0,445 t ha-1). Hasil kalibrasi model cropSyst

terhadap parameter biomassa tanaman dan ILD menunjukkan bahwa luaran model

menghasilkan biomassa sebesar 6.65 t ha-1 dibandingkan dengan hasil yang diamati

sebesar 6.71 t ha-1. Nilai RMSE adalah 8% dari rata-rata hasil yang diamati. Demikian

pula dengan ILD, luaran model menghasilkan nilai sebesar 2.16 cm2 cm-2 sedangkan

hasil pengamatan menunjukkan nilai sebesar 2,12 cm2 cm-2. Hasil ini menunjukkan

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

bahwa model tersebut akurat dan dapat merespon terhadap kondisi cuaca dan air di

lokasi percobaan..

Kata kunci: kedelai, perubahan iklim, Cropwat, CropSyst, Fenologi Tanaman, Thermal

Time.

ABSTRACT

Evaluation of Crowat/Cropsyst Models and Simulation of Soybean crop under

conditions of climate change in South Sulawesi (Kaimuddin, Hernusye Husni, Rafiuddin

and Suardy Mandung) The most vulnerable sector to this extreme climate change

impacts is the agricultural sector, particularly the soybean ecosystem. Recently in

Indonesia, researches on climate change and the size of the climate variability impact

and changes to a system that relies on the sensitivity, adaptive capacity, resilience and

vulnerability of these systems to climate variability and change, are still very limited,

while this information is necessary to assist the various sectors, particularly the

agricultural sector, in improving the ability to manage climate risks. Decline in harvested

area and productivity of soybean are due to the occurrence of climate anomalies

(droughts and floods) and climate changes. In order to assess the impact of the climate

changes it is necessary to estimates how the climate changes at local and regional

levels, as well as how these changes affect the ecosystem and human life. One way to

estimate is by using the model plant (crop modeling) and the integration of the plant

model into a general circulation models (GCMs). Studies on susceptibility of soybean

ecosystem and utilization of plant model (crop modeling) to assess the adaptation and

management of the system in an integrated soybean ecosystem have not been made.

This research will use model CropSyst as a tool to assess the impact of climate change

on soybean-based ecosystem. The aims of the study were to: (a) raise the value of

Thermal Time and soybean crop phenology, (b) verify and validate the model CropWat /

CropSyst using an experimental data of soybean plants, (c) analyze the properties of

extreme rainfall on soybean production center in South Sulawesi, (d) analyze the

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

vulnerability of farmers to climate change, and (d) to study and analyze the impact of

climate change on soybean crop productivity levels. Outcomes of this study will be

values of thermal time and phenology of soybean plants that are useful as inputs to the

model plant (crop models, CropWat / CropSyst). In addition, a calibrated and validated

model for soybean plant will be obtained. This study was conducted over two years, of

which the first year is divided into three stages: (1) soil survey in soybean production

areas in Maros, Barru Wajo and Soppeng with the aim of collecting data on the study

site to be incorporated into the program, (2) a series of experiments were conducted in

the screen house and in the field in Jeneponto. (3) data processing (desk study) to

collect the data of the field survey and the results of field experiments. In the second

year of research carried out in the application form of CropSyst models that have been

calibrated and validated at the various levels of experiments carried out in the first year.

The results showed that the soybean crop phenology (the number of days required to

reach a certain phase) differed between trials conducted in the Screen House and in the

field at Jeneponto. Thermal time required for each phase is also different. Low

productivity obtained in field trials (0.342 t ha-1) caused crops suffer drought stress and

high radiation intensity which is in accordance with the results obtained on the outpit of

CropSyst (0.445 t ha-1). The results of the model calibration parameters of CropSyst for

plant biomass and LAI showed that output the model produces biomass of 6.65 t ha-1

compared to observed results of 6.71 t ha-1. RMSE value was 8% of the average

observed outcomes. Similarly with ILD, outputs of the model showed a value of 2:16

cm2 cm-2 while observations showed the value of 2.12 cm2 cm-2. These results

indicate that the model is accurate and can respond to the weather and water conditions

at the site of the experiment.

Keywords: soybean, climate change, CropWat, CropSyst, Plant phenology, Thermal

Time.

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN SEBARAN TUMBUHANBAWAH HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDIN

(Ngakan Putu Oka, Amran Achmad, Usman Arsyad, Andang Suryana Soma)

ABSTRAK

Spesimen herbarium dan buku flora merupakan instrumen pokok yang harus disiapkan

0leh Hutan Pendidikan Unhas dalam rangka menyediakan informasi dasar kepada

pengunjung tentang keanekaragaman tumbuhan yang ada di hutan

tersebut.Sehubungan dengan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengoleksi

specimen herbarium tumbuhan bawah sebagai data dasar untuk menyusun buku flora

dari hutan pendidikan tersebut. Bersamaan dengan itu, penelitian ini juga dimaksudkan

untuk mengetahui sebaran tumbuhan bawah di antara berbagai tipe hutan yang ada.

Untuk penelitian ini, 6 transek masing-masing dengan lebar 20 m dibuat melintang dari

sisi Timur sampai ke sisi Barat wilayah hutan tersebut. Sampel tumbuhan bawah

dikumpulkan dari dalam transek tersebut. Untuk mengetahui sebaran jenis tumbuhan

bawah, sebanyak 47 plot berukuran 5 m x 5 m disebar di sepanjang jalur pada 3 posisi

topografi yang berbeda: lereng bawah, tengah dan atas. Setiap individu tumbuhan

bawah yang ditemukan di dalam plot diukur penutupan tajuknya dengan menggunakan

“quarter charting method”. Melalui penelitian ini berhasil dikumpulkan sebanyak 243

sampel tumbuhan bawah di dalam jalur dan lebih dari 39 sampel di luar jalur. Hasil

analisis data menunjukkan bahwa jumlah jenis tumbuhan bawah paling banyak

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ditemukan di bawah tegakan hutan alam (102 jenis), disusul oleh jenis-jenis di bawah

hutan tanaman pinus (83 jenis), di bawah hutan tanaman akasia (38 jenis), dan di

bawah hutan tanaman mahoni (34 jenis). Terdapat sejumlah jenis yang diketahui

memiliki nilai ekonomi sebagai bahan obat-obatan, sayuran, tanaman ornament, dan

bahan kerajinan tas yang benilai ekonomi tinggi.

Kata Kunci: tumbuhan bawah, Hutan Pendidikan Unhas, tipe hutan, posisi topografi,

sebaran jenis

ABSTRACT

Herbarium specimens and flora checklist are the most essential instruments having to

be provided by the Hasanuddin University Teaching Forest in order to serve visitors with

basic information on plant diversity of the forest. This research was aimed to collect

herbarium specimens of understory plant species as data base to compile flora check

list of the forest. This research was also aimed to know the distribution pattern of the

understory species among different forest types. Six transects (20 m wide) were set

laying from the East to the West sides of the forest. Samples of understory plant

species were collected along the transects. In order to know the distribution pattern of

the understory plant species, as many as 47 of 5 m x 5 m sized plots were distributed

along the 6 transects on 3 different topographical positions: lower-, middle-, and upper-

slope. Every individual of understory plant found in the plot was recorded its species

name and measured its canopy cover using “quarter charting method”. This research

had successfully collected 243 samples of understory species in all the 6 transects. In

addition, more than 39 samples were also collected from the forest area outside of the

transects. The results of data analyses indicated that the number of species of

understory plant was found to be the highest under the canopy of natural forest (102

species), followed by that under the canopy of pine forest (83 species), acasia forest (38

species), and mahogany forest (34 species). Some species were known to be

economically valuable as material for medicine, food in particular vegetable, ornamental

plant, or even as material for producing economically high value handicraft.

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Keyword: understory plant, Hasanuddin University Teaching Forest, forest type,

topographical position, species distribution

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

APLIKASI METODE MULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM) DENGAN TEKNIK PEMBOBOTAN DALAM MENGIDENTIFIKASI DAN MENDESAIN

KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH DI KABUPATEN LUWU UTARA, PROVINSI SULAWESI SELATAN

Chair Rani1), M.Natsir Nessa1), Ahmad Faizal1), M. Farid Samawi 1)

1). StafPengajarJurusanIlmuKelautan, FIKP Unhas

ABSTRAKKompleksnya masalah dalam penentuan kawasan konservasi maka dalam

pengambilan keputusan spasial juga harus menggunakan metode yang kompleks.

Salah satu metode yang sering digunakan dalan pengambilan keputusan dalam bidang

manajemen dan pengelolaan sumberdaya alam adalah metode Multicriteria Decision

Making (MCDM). Pada penelitian tahun 2012, telah berhasil dirumuskan teknik

pembobotan dengan MCDM untuk setiap alokasi ruang dalam peruntukan Kawasan

Konservasi Perairan Daerah-KKPD (zona inti, zona perikanan berkelanjutan, zona

pemanfaatan, dan zona lainnya). Oleh karena itu, teknik tersebut perlu diujicoba dan

diimplementasikan dalam mengidentifikasi dan mendesain suatu kawasan konservasi.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan memetakan kondisi biofisik dan potensi

sumber daya alam pesisir dan laut pada area calon kawasan konservasi perairan di

Kabupaten Luwu Utara; mengidentifikasi kawasan yang sesuai untuk KKPD

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

berdasarkan teknik pembobotan dengan metode MCDM; dan mengevaluasi potensi

calon kawasan konservasi perairan di wilayah pesisir Kabupaten Luwu Utara.

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pengukuran beberapa parameter fisik-

kima perairan secara in situ, melakukan survei ekosistem pesisir dengan metode

transek (English dkk.,1997) dan analisis sosial ekonomi masyarakat pesisir dengan

menggunakan kuisioner. Kondisi biofisik perairan dan sumberdaya ekosistem dianalisis

secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Penentuan kawasan

dan desain kawasan dilakukan berdasarkan petunjuk Kelautan dan Perikanan (2010)

dengan teknik pembobotan berdasarkan MCDM seperti yang disarankan oleh Faizal

dkk., (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa calon kawasan yang dikaji memiliki

kekayaan ekosistem pesisir yang lengkap, namun kondisi ekosistem padang lamun dan

terumbu karang sudah dalam kategori rusak. Untuk ekosistem mangrove, kondisi

ekosistemnya masih dalam kategori baik dengan kerapatan sedang sampai padat.

Jumlah jenis lamun sebanyak 6 jenis, mangrove 6 jenis, dan ikan karang sebanyak 71

jenis. Berdasarkan teknik pembobotan, 2 kawasan teridentifikasi sesuai untuk

peruntukan Zona Inti, yaitu pada Kawasan I dan Kawasan III dengan total luasan

654,22 Ha. Untuk Zona Perikanan Berkelanjutan, Kawasan II dan Kawasan IV menjadi

pilihan utama dengan total luasan sebesar 620,27 Ha. Sedangkan untuk Zona

Pemanfaatan berada di Kawasan V dengan total luasan 480,66 Ha. Kawasan

konservasi perairan daerah Kab. Luwu Utara diarahkan untuk perlindungan ekosistem

pesisir (mangrove, padang lamun, dan terumbu karang) dan biota asosiasinya,

khususnya perlindungan daerah feeding ground dari beberapa jenis penyu dan dugong

Kata Kunci: Kawasan Konservasi, Multi Criteria Decision Making, Luwu Utara,

Sulawesi Selatan.

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

APLICATION OF MULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM) METHOD BY WEIGHTING TECHNIC USING IN IDENTIFYING AND DESIGNING

MARINE PROTECTED AREA IN NORTH LUWU, SOUTH SULAWESI PROVINCE.

Chair Rani1), M.Natsir Nessa1), Ahmad Faizal1), M. Farid Samawi 1)

1). Lecturer of Marine Science Department, Faculty of Marine Science and Fishery,

Hasanuddin University

ABSTRACTThe complexity of the problem in the conservation area determination in spatial decision

making must also use a complex method. One method that is often used in the

decision-making role in the field of management and natural resource management is a

method of multicriteria Decision Making (MCDM). The study, in 2012, has

successfullyformulatedwithMCDMfor eachallocation ofspaceinthe KKPD allotment(core

areas, sustainable fisherieszone, used zone, andother zones). Therefore, this weighting

techniquesneed to be tested and implemented in identifyinganddesigningKKPDinan

area.This study aimsto identifyandmap thebiophysical conditionsandthe potential of

coastalandmarinenatural resourcesinmarine conservation area candidate, North Luwu

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Regency; identifyareassuitableforKKPDbasedweightingtechniquewiththe MCDMmethod;

and to evaluatepotentialcandidates formarine protected areasin the coastal regionof

NorthLuwu Regency. This study consists of several stages, namely the measurement in

situ of physical and chemical waters, conducted a survey of coastal ecosystems by

transect method (English et al., 1997), and socio-economic analysis of coastal

communities by using a questionnaire. Water bio-physical conditions and resources

descriptively analyzed and displayed in the form graph and table. Determination of

regional and area design is done based on the instructions of the Ministry of Maritime

Affairs and Fisheries, KKP (2010) with weighting based on MCDM techniques as

suggested by Faizal et al. (2012). The results showed that the candidate region studied

has a rich diversity of coastal ecosystems, but the condition of the seagrass beds and

coral reefs have been in damaged category. For the mangrove ecosystem that was still

in well condition category with moderate-to-heavy level of density. There were 6 species

of seagrasses, 6 species of mangroves, and 71 species of reef fish. It was discovered 2

regions corresponding to the allotment ofthe Core Zone, which is in RegionI and Region

III with a total area of654.22hectares. For sustainable fisheries zone, Region II and IV

be the first choice with a total area of 620.27 hectares. As for theUsed Zoneis in Region

V with a total area of 480.66 hectares.The total area of the region is equal to1755.15

hectares. Marine protected areas of North Luwu is directed to the protection of coastal

ecosystems (mangroves, seagrass beds, and coral reefs) and its associated biota,

especially the protection of local feeding ground of several species of sea turtles and

dugongs.

Keywords: Conservation area, Multi Criteria Decision Making, North Luwu, South

Sulawesi

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

KAJIAN MANAJEMEN DANAKSI PENDAMPINGAN PEMASARANKENTANGANTAR PULAUDARI KAWASAN MALINO– SULAWESI SELATAN

KE KABUPATEN TANAH BUMBU –KALIMANTAN SELATAN

(Darwis Ali, MS, Didi Rukmana, Mahyuddin, Idris Summase)

ABSTRAK

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah : (1) tertata dan menguatnya lembaga

pemasaran komoditas kentang antar pulau untuk menunjang kesinambungan distribusi

kentang dari Kawasan Malino – Propinsi Sulawesi Selatan ke luar Pulau Sulawesi ; (2)

merintis jejaring mitra bisnis kentang antar pulau melalui aksi pendampingan dan

pengembangan distribusi kentang Propinsi Sulawesi Selatan. Adapun target khusus

adalah : (1) terbangunnya jejaring bisnis kentang yang berkesinambungan untuk

meningkatkan pendapatan petani kentang di Kawasan Malino, Kabupaten Gowa –

Propinsi Sulawesi Selatan ; dan (2) meningkatkan daya saing dan terdistribusinya

produk kentang petani di Kawasan Malino, Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan;

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 49: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif. Metode penelitian survey

digunakan sebagai dasar desain penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan wawancara individual dan wawancara mendalam (indept) melalui FGD

(focus group discussion) bagi lembaga sosial ekonomi petani kentang, penentu

kebijakan dan stakeholder. Untuk wawancara individu, responden dikelompokkan ke

dalam kelompok petani, pedagang atau unit usaha ekonomi. . Lokasi penelitian dipilih

secara sengaja (purposive sampling) dengan alasan bahwa Kawasan Malino –

Sulawesi Selatan merupakan sentra produksi kentang, sedangkan Kabupaten Tanah

Bumbu – Kalimantan Selatan merupakan daerah tambang batu bara yang tidak

memiliki wilayah produksi kentang, dan sekaligus juga merupakan sentra konsumen.

Kegiatan penelitian pada Tahun I ini (Tahun 2014), yaitu : (1) menyusun rancangan

solusi permasalahan lembaga pemasaran antar pulau komoditas kentang dari Kawasan

Malino – Sulawesi Selatan ke Kabupaten Tanah Bumbu – Kalimantan Selatan, dan

menjalin kemitraan dengan pihak yang terlibat dengan sistim distribusi kentang

tersebut, dan (2) melakukan manajemen pendampingan kepada kelompok tani kentang

di Kawasan Malino dalam pemasaran komoditas kentang antar pulau dari Kawasan

Malino ke Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil penelitian ini: (1) Kentang dibeli dari petani

anggota Kelompoktani seharga Rp. 7.500,-/kg dengan cara tunda bayar; biaya angkut

kentang dari Kanreapia sampai Kota Makassar adalah Rp. 200,-/kg. sedangkan biaya

pengiriman Makassar ke Batu Licin adalah Rp. 1.200,- / kg, biaya bongkar dari kapal di

Batu Licin ditanggung oleh Pedagang Pengecer, yaitu sebesar Rp. 2.000,-/karung atau

per 60 – 70 kg,; (2) Kentang yang masuk ke pasar tradisional di Kabupaten Tanah

Bumbu bahwa kentang dari Sulawesi Selatan cenderung kalah bersaing dari kentang

yang berasal dari Malang karena kentang dari Sulawesi Selatan mengandung kadar air

yang lebih tinggi; jika kentang Sulawesi Selatan disimpan selama dua hari maka terjadi

penyusutan berat 1,0 kg per karung, sedangkan kentang Malang menyusut 0,5 kg per

karung atau setara per 65 kg; selain itu, konsumen menilai kentang Sulawesi Selatan

kurang pulem, tidak renyah kalau dibikin gorengan, dan lebih cepat rusak disbanding

kentang dari Malang ; (3) Tingkat harga kentang di pasar tradisional Kabupaten Tanah

Bumbu Harga bahwa dasar dari agen untuk kentang Sulawesi Selatan cenderung lebih

tinggi dari pada Kentang Malang, jika harga kentang Malang Rp. 10.000,- /kg. maka

Page 50: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

harga kentang Sulawesi Selatan adalah Rp. 11.000,-/kg, hal ini disebabkan karena

biaya angkut dari Malang melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya lebih kecil dari

pada biaya angkut dari Makassar melalui Pelabuhan Soekarno-Hatta. Sedangkan

rekomendasi yang ditawarkan : (1) Perlu dirancang sinergitas dan terobosan

pengembangan kapasitas kelompok tani kentang Kawasan Malino – Kabupaten Gowa,

Provinsi Sulawesi Selatan – dengan mitra usaha dalam memasarkan hasil produksinya

antar pulau, seperti kontrak supply kentang untuk berbagai usaha hotel, dan restoran di

Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Sulawesi Selatan ; (2) Merancang pola pemasaran

kentang antar pulau yang efisien dan efektif untuk meningkatkan daya saing mutu dan

ekonomi – dapat melalui efisiensi biaya pengiriman atau memilih jenis kentang yang

lain, misalnya kentang varietas Atlantik, atau kentang Kalosi – untuk mencapai

kesinambungan pasokan ke pasar tradisional di Kalimantan Selatan ; dan (3)

Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu perlu suatu regulasi yang mengatur tentang

jaminan kualitas sayuran – termasuk komoditas kentang – yang dipasok ke dalam

wilayah Kabupaten Tanah Bumbu agar masyarakat mendapat informasi label sehat dari

sayuran – khususnya untuk komoditas kentang — yang dikonsumsinya. Penelitian ini

selain diharapkan memberikan kontribusi pada ketahanan pangan, juga diharapkan

memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan atau stakeholder dan kelompok tani

kentang, yaitu : (1) terbangunnya jejaring bisnis produk kentang yang efektif dan efisien

berbasis partisipatif kelompok tani dalam pengembangan pemasaran kentang antar

pulau; dan (2) adanya tawaran akan alternatif pola kebijakan pemasaran komoditas

kentang antar pulau yang berasal dari Propinsi Sulawesi Selatan ke wilayah di luar

Pulau Sulawesi.

Kata kunci: pemasaran antar pulau, pendampingan, pemasaran kentang.

ABSTRACT

The long term goal of this research were: (1) organized and stronger potatoes

marketing agencies to support the continuation of inter-island distribution of potatoes

Malino Regions - South Sulawesi Province outside Sulawesi; (2) pioneered the potatoes

business partner networks between islands through the action of mentoring and

Page 51: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

development of potatoes distributions of South Sulawesi province. The specific targets

are: (1) the establishment of a sustainable business networking potatoes farmers to

increase income in the region Malino, Gowa - South Sulawesi Province; and (2) improve

the competitiveness and product distributions potato farmers in the area Malino, Gowa

in South Sulawesi Province; This research is qualitative-descriptive. Survey research

method is used as the basics of design research. The data was collected using

individual interviews and in-depth interviews (indept) FGDs (focus group discussions)

for socioeconomic institutions potato farmers, policy makers and stakeholders. For

individual interviews, respondents were grouped into groups of farmers, traders or

economic business unit. . Locations were selected intentionally (purposive sampling) on

the grounds that the Malino Region - South Sulawesi is a center of potatos production,

while Tanah Bumbu - South Kalimantan coal mines is an area that does not have the

potato production area, and is also the center for consumers. Research activities on this

first year (2014), namely: (1) draft a solution to the problems of inter-island marketing

agencies potato from Malino Regions - South Sulawesi to Tanah Bumbu - South

Kalimantan, and partnerships with the parties involved in the distribution system

potatoes, and (2) perform management assistance to farmer groups in Central Malino

potatoes in potato marketing between islands of Malino area to Tanah Bumbu regency.

The results of this study: (1) Potato of farmer groups purchased from member farmers

for Rp. 7.500, - / kg by means of delay pay; freight cost of potatoes Kanreapia to

Makassar is Rp. 200, - / kg. while the cost of shipping to Slippery Rock Makassar is Rp.

1.200, - / kg, the cost of unloading from ships at Slippery Rock borne by Dealer Retailer,

is Rp. 2.000, - / sacks or per 60-70 kg,; (2) The potatoes that go into traditional markets

in Tanah Bumbu regency of South Sulawesi that potatoes tend to compete on potatoes

from Malang because the potato from South Sulawesi contains a higher water content;

if South Sulawesi potatoes stored for two days then shrinks weight of 1.0 kg per bag,

while potatoes Malang shrank 0.5 kg per bag or equivalent per 65 kg; in addition,

consumers assess South Sulawesi less pulem potatoes, not crispy when fried contrived,

and more easily damaged than the potatoes of Malang; (3) The level of the price of

potatoes in the traditional market Tanah Bumbu price that the basis of an agent for the

South Sulawesi potatoes tend to be higher than the Potato Malang, Malang potatoes if

Page 52: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

the price of Rp. 10.000, - / kg. the price of potatoes in South Sulawesi is Rp. 11.000, - /

kg, and this is because the cost of transportation from Malang through the Port of

Tanjung Perak less than the cost of transport from Makassar through Soekarno-Hatta.

While the recommendations are offered: (1) It should be designed synergy and

breakthrough capacity building of farmer groups potato Malino Region - Gowa, South

Sulawesi province - with business partners in the inter-island market their products,

such as potato supply contracts for a variety of business hotels, and restaurants Tanah

Bumbu regency, South Sulawesi Province; (2) Designing the pattern of inter-island

potato marketing efficiently and effectively to improve the quality and competitiveness of

the economy - can be through efficient shipping or choose another type of potato, for

example potato varieties Atlantic, or Kalosi potatoes - to achieve continuity of supply to

the traditional markets in South. Kalimantan; and (3) the Government of Tanah Bumbu

need a regulation that regulates the quality assurance of vegetables - including potato -

supplied to the Tanah Bumbu regency so that people get healthy the label information

of vegetables - particularly potatoes commodity - is consumed. This study is expected to

provide benefits to local stakeholders and potato farmer groups, namely: (1) the

establishment of business networking products are effective and efficient potato-based

participatory farmer groups in the development of inter-island marketing of potatoes;

and (2) the availability of alternatives will offer marketing policy patterns between

islands potato originating from South Sulawesi province to the region outside the island

of Sulawesi.

Keywords: inter-island marketing, mentoring of marketing potatoes.

Page 53: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Page 54: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

POTENSI WHEY LIMBAH DANGKE SEBAGAI BAHANDASAR EDIBLE FILM

Fatma1, Ratmawati Malaka1, Hajrawati1,Endah Murpiningrum1,

1Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin,Makassar

Email : [email protected]

ABSTRAK

Whey dangke merupakan produk samping dangke dan umumnya dibuang.Whey

dangke dapat dibuat edible film. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik whey

yang dihasilkan dari proses pembuatan dangke dan mengetahui karakteristik edible film

berbahan whey dangke dengan penambahan jenis dan konsentrasi plasticizer yang

berbeda. Parameter yang diukur adalah ketebalan, rendemen, kekuatan tarik,

kemuluran, warna, laju transmisi uap air dan scanning electron microscopy. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental di laboratorium.

Penelitian ini menggunakan rancangan acak

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 55: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

lengkap pola faktorial dengan 5 kali ulangan. Faktor pertama adalah jenis plasticizer

dan faktor kedua konsentrasi plasticizer. Whey dangke dapat dibuat edible film jika

dikompositkan dengan agar. Perlakuan jenis dan konsentrasi plasticizer serta interaksi

antara jenis dan konsentrasi berpengaruh nyata (0<0,05) terhadap ketebalan,

rendemen, kekuatan tarik (N), kemuluran, warna (L,a dan b), dan laju transmisi uap air.

Perlakuan jenis dan konsentrasi plasticizer juga memperlihatkan perbedaan

mikrostruktur permukaan edible film dengan scanning electron microscopy.

Penggunaan gliserol 35% menurunkan kekuatan tarik dan nilai warna b, selain itu

meningkatkan kemuluran dan laju transmisi uap air. Penggunaan sorbitol 35%

meningkatkan rendemen dan kemuluran serta penurunan nilai warna (a dan b) dan laju

transmisi uap air. Selain itu penggunaan sorbitol menghasilkan kekuatan tarik yang

lebih tinggi dibandingkan gliserol dan PEG. Penggunaan polietilen glikol 35%

meningkatkan rendemen, kemuluran, dan nilai warna a, serta menurunkan kekuatan

tarik, kemuluran, dan nilai warna b. Kesimpulan penelitian bahwa whey dangke memiliki

kadar protein 9,76%, serta jenis dan konsentrasi plasticizer akan menentukan

karakterisitik edible film berbahan komposit whey dangke dan agar.

Kata kunci : whey dangke, potensi, edible film, plasticizer, karakteristik.

ABSTRACT

Page 56: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Whey is a by-product dangke dangke and generally not utilized.Whey dangke can be

made edible film. This research aims to investigate the characteristics of whey resulting

from the manufacturing process dangke and know the characteristics of edible films

made from whey dangke with the addition of the type and concentration of different

plasticizers. Parameter measured was the thickness, yield, tensile strength, elongation,

color, water vapor transmission rate and scanning electron microscopy. The method

used in this research is the experimental method in the laboratory. The first factor is the

type of plasticizer, and the second factor is the concentration of plasticizer. Whey of

dangke can be made into edible film when composited with agar. Treatment of type,

concentration of plasticizer and also the interaction between type and concentration of

plasticizer significant (0 <0.05) on the thickness, yield, tensile strength (N), elongation,

color (L, a and b), and the water vapor transmission rate. Treatment of type and

concentration of plasticizer also showed differences in the microstructure of the surface

of the edible film by scanning electron microscopy. The use of glycerol 35% decrease of

tensile strength and color of values b, beside that increase the elongation and water

vapor transmission rate. The use of sorbitol 35% increase of yield and elongation

otherwise decrease the color of values (a and b) and the water vapor transmission rate.

In addition, the use of sorbitol resulted in a higher tensile strength than glycerol and

PEG. The use of polyethylene glycol 35% the increase were yield, elongation, and color

of value a, otherwise the decrease were tensile strength, elongation, and color of values

b. The research concluded that content of whey protein dangke was 9.76%, type and

concentration of plasticizer will determine the characteristics of edible films based on

the composite whey dangke and agar.

Keywords : Whey dangke, potential, edible film, plasticizer, chararacteristics

Page 57: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

EVALUASI RESPONS LARVA KEPITING BAKAU (Scylla olivacea) TERHADAP PAKAN BUATAN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 58: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Haryati, Edison Saade, Yushinta Fujaya, Zainuddin, Margaretha Bunga

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNHAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Telp.0411-586025/Fax.586025

E mail : [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan waktu penggantian pakan alami dengan

pakan buatan dalam pemeliharaan larva kepiting bakau (Scylla olivacea). Rancangan

percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap, dengan empat perlakuan

dan tiga kali ulangan, perlakuannya adalah: a) larva diberi pakan alami mulai stadia

zoea-1 sampai megalopa, larva diberi pakan buatan mulai b) stadia zoea -2, c) stadia

zoea -3 dan d) stadia zoea -4. Brachionus sp dan nauplius Artemia salina digunakan

sebagai pakan alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas enzim tripsin, α

amylase dan lipase nyata lebih rendah pada larva kepiting bakau yang diberi pakan

buatan mulai stadia zoea 2. Penggunaan pakan buatan mulai stadia zoea 3 dan 4

maupun yang hanya diberi pakan alami memberikan respon yang sama terhadap

aktivitas ketiga enzim tersebut. Perbedaan stadia pemberian pakan buatan

memberikan respons yang sama terhadap laju metamorphosis, kandungan glikogen

dan pertumbuhan bobot individu rata-rata spesifi. Pertumbuhan lebar dan panjang

karapas tertinggi nampak pada larva yang diberi pakan buatan mulai stadia zoea 4 dan

terendah pada larva yang diberi pakan buatan mulai stadia zoea 2. Tingkat

kelangsungan hidup larva dari stadia zoea 1 ke megalopa tertinggi pada larva yang

diberi pakan buatan mulai stadia zoea 4 (84,40%), diikuti larva yang diberi pakan

buatan mulai stadia zoea 3 (72,2%) dan yang diberi pakan alami mulai stadia zoea 1

sampai megalopa (62,4%). Tingkat kelangsungan hidup terendah pada larva yang

diberi pakan buatan mulai stadia zoea 2 (12,13%). Berdasarkan hasil penelitian ini

pakan buatan dapat digunakan mulai stadia zoea 3.

Kata-kata kunci: larva, pakan alami, pakan buatan, penggantian, Scylla olivacea

Page 59: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN

Page 60: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Tahun 2014

EVALUATION OF MANGROVE CRAB (Scylla olivacea)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032,

Page 61: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

LARVA RESPONSE TO ARTIFICIAL FEEDS

Haryati, Edison Saade, Yushinta Fujaya, Zainuddin, Margaretha Bunga

Faculty of Marine Sciences and Fisheries, Hasanuddin University

Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Telp.0411-586025/Fax.586025

E mail : [email protected]

ABSTRACTThe objectives of this research was to determine the weaning period of mangrove crab

(Scylla olivaceae) larvae from live to artificial diet. The study was conducted in

randomized completed design with four treatments and three replications, the

treatments were: a) larva fed with natural feed from zoea-1 to megalopa stage, larvae

fed with artificial diet started from b) zoea-2 stage, c) zoea-3 stage, and d) zoea 4

stage. Brachionus sp and nauplii of Artemia salina were used as live feeds. The result

of the study showed that activities of trypsin, α amylase and lipase enzymes were

significantly lower in mangrove crab larva fed with artificial feed started from zoea-2

stage. The use of artificial feed started from zoea-3 and -4 stage resulted in similar

response to the activities of the three enzymes. The substitution of the natural feed with

artificial feed at different mangrove crab stages resulted in similar responses to average

individual specific weight growth and glycogent content at megalopa stage. The highest

carapace width and length growth were observed in larva fed with artificial feed started

at zoea-4 stage, and the lowest was observed in larva fed with artificial feed started

from zoea-2 stage. The survival rate of larva from zoea-1 to megalopa stage was

highest at larva fed with artificial feed started from zoea 4 stage (84.40%), followed by

larva fed with artificial feed started from zoea-3 stage (72.2%) and those fed with natural

feed started from zoea-1 to megalopa stage (62.4%). The lowest survival rate was

observed in larva fed with artificial feed started from zoea-2 stage (12.13%). Based on

this research artificial diet can be used starting zoea 3 stage.

Keywords: Larva, natural feed, artificial feed, substitution, Scylla olivacea

Page 62: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Inayah Yasir*1), Budimawan1), Supriadi1), Ahmad Bahar1), dan A. Iqbal Burhanuddin1)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 63: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

1) Staf pengajar pada Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP, Universitas Hasanuddin

* Contact person: Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP, Universitas Hasanuddin. Jl.

Perintis Kemerdekaan Km. 10, Tamalanrea-90245. Email: inayah.yasir@mar-

sci.unhas.ac.id

ABSTRAKKepiting genus Thalamita berpotensi menjadi komoditas yang dapat dikembangkan

seperti halnya kepiting genus Scylla yang selama ini telah dimanfaatkan untuk kepiting

soka. Berdasarkan potensi ini, tujuan penelitian diarahkan untuk mengkaji keragaman

jenis dan distribusi kepiting Portunid (Scylla dan Thalamita), dan untuk kajian struktur

populasi, pertumbuhan, nisbah kelamin dan tingkat kematangan gonad (TKG) pada

kepiting Thalamita. Pengambilan sampel pada tanggal 13-15 Juni 2014 di Kabupaten

Luwu Utara dan 18-19 Oktober 2014 di daerah Tongketongke, Kabupaten Sinjai.

Kepiting ditangkap dengan Rakkang berukuran mata-jaring 20,00 mm. Analisis

keragaman dan distribusi dilakukan dengan tabulasi, struktur populasi dengan

menggunakan Piranti FISAT. Hasil penelitian menunjukkan di kedua lokasi ditemukan

dua jenis kepiting yaitu Thalamita crenata dan Scylla serrata. Thalamita crenata

cenderung ditemukan pada habitat dengan kerapatan mangrove lebih tinggi dan kondisi

dasar perairan yang tidak kering saat surut, sementara Scylla serrata cenderung

ditemukan pada daerah yang cenderung kering saat surut tiba. Thalamita crenata

hanya memiliki 1 kohor jantan dan 1 kohor betina, masing-masing dengan ukuran 56,35

dan 51 mm. Parameter pertumbuhan von Bertalanffy (L∞ dan K) jantan dan betina

secara berurut masing masing 95,75 mm; 0,25 per tahun dan 112,0 mm; 0,35 pertahun.

Nisbah kelamin (jantan/betina) Thalamita crenata pada Bonebone dan Tanralili 11/20

sementara Tongketongke 95/79. TKG Thalamita crenata dari Kab. Sinjai untuk

tingkatan 0, I dan II masing masing 10, 6 dan 9 individu.

Kata kunci: Thalamita crenata, kepiting duri, bioekologi, mangrove

Page 64: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

DIVERSITY AND BIO-ECOLOGY OF PORTUNID CRABS (PORTUNIDAE) IN ORDER TO SUPPORT SOFTSHELL CRABS COMMODITY

Inayah Yasir*1), Budimawan1), Supriadi1), Ahmad Bahar1), dan A. Iqbal Burhanuddin1)

1) Marine Sciences Department, Faculty of Marine Science and Fisheries,

Hasanuddin University.

*) Contact person: Marine Sciences Department, FIKP, Hasanuddin University. Jl.

Perintis Kemerdekaan Km. 10, Tamalanrea-90245. Email: inayah.yasir@mar-

sci.unhas.ac.id

ABSTRACTPortunid crabs genus Thalamita are potential candidate for softshell commodity, despite

its size that much smaller than Scylla. Based on this fact, the present research was

aimed to analyse the Portunid crabs (Thalamita and Scylla) diversity and their

distribution as well as the growth of its population structure, sex ratio and gonad

maturity index for Thalamita in East coast of South Sulawesi. Sampling was done at

two district area, namely North Luwu District and Sinjai District, during 13-15 of June

2014 and 18-19 of October 2014, respectively. The crab was captured using rakkang

with net size was 20mm in diameter. Diversity analysis and distribution was done using

table, while poopulation structure was obtained using software FISAT-II. The result

showed that both site were inhabited by Scylla serrata and Thalamita crenata.

However, both crabs have different habitat preference in mangrove areas. Thalamita

crenata prefer area with high density of mangrove tree and habitat that never or only

slightly dry during low tide. In contrary, Scylla serrata tend to be found in ‘drier’ area,

without any tree. Male and female Thalamita crenata has one cohort with size 56.35

and 51mm respectively. Von Bartalanffy growth parameter (L∞ and K) was 95.75mm

and 0.25 per year for male, and 112,0 and 0,35 per year for female. Ratio male/female

for T. Crenata was 11/20 for North Luwu District and 95/79 for Sinjai Distrik. Gonad

Maturation Index for Thalamita crenata were 0, I, and II with 10, 6 and 9 individu

respectively.

Keywords: Thalamita crenata, spiny crab, bio-ecology, mangrove

Page 65: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 66: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ANALOG BAKSO SEHAT DARI PROTEIN KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L)

Jalil Genisa

Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

ABSTRAK

Kacang merah (Phaseolus vulgaris L) mengandung protein tinggi sehingga dapat

dibuat analog atau mirip dengan bakso daging hewan atau ikan. Kacang merah

memilki protein yang hampir sama dengan daging, selain memiliki protein yang tinggi,

kacang merah juga merupakan sumber karbohidrat, mineral dan vitamin. Kelebihan

menggunakan kacang merah, sebagai bahan baku pembuatan daging sehat adalah

sebagai alternative. Keunggulan dari pengolahan tepung kacang merah adalah

meningkatkan daya guna yaitu lebih mudah diolah atau diproses menjadi produk yang

memiliki nilai ekonomi tinggi, lebih mudah dicampur dengan tepung-tepung dan bahan

lainnya (Marlinda, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk proses pembuatan produk bakso

sehat dari kacang merah dengan tepung terigu sehingga menghasilkan produk bakso

sehat, serta untuk mendapatkan hasil analisa proksimat dan sensori produk bakso

sehat yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan

Pangan, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian,

Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Tahapan penelitian secara umum yaitu

penyiapan bahan baku, pengolahan kacang merah menjadi tepung kacang merah,

penghalusan bumbu bakso dan pencampuran adonan, pencetakan, pengukusan dan

bakso siap saji. Hasil penelitian dari produk bakso sehat diperoleh kadar air berkisar

3,8 - 3,24%, Kadar Abu 0,8- 1,24%, Kadar Protein 10,43 - 10,54%, Kadar Lemak 0,52

- 0,58%, Kadar Karbohidrat 81,45 - 81,57%, Hasil Uji organoleptik terhadap bakso

sehat pada Warna, Aroma dan Rasa rata-rata diperoleh 3.37 (Agak suka).

Kata Kunci : Kacang merah, bakso sehat ABSTRACT

Page 67: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Red beans (Phaseolus vulgaris L) contains high protein that can be made analogous or

similar to animal meat or fish meatballs. Kidney beans have protein similar to meat, in

addition to having a high protein, beans also as raw material for the manufacture of

meat is a healthy alternative that is more easily processed or proceed into the product,

so it has a high economic value, moreeasily mixed.with.flour.and.other.ingredients.

(Marlinda,2012). This study aimed to obtain a healthy product of red bean meatballs

with flour to produce a material that varies. This research was conducted at the

Laboratory of Food Processing, Study Prog- ram Food Science and Technology,

Department of Agricultural Technology, Faculty of Agricul- ture, University of

Hasanuddin. Stages of research in general, namely the preparation of raw ma-terials

(red beans, wheat flour, spices / herbs), red bean processing into flour red beans,

spices smoothing meatballs and dough mixing, molding, steaming and healthy ready to

eat meatballs. The results of the study of healthy meatball products were analyzed in

order to obtain the water content ranged from 3.8 to 3.24%, Ash content levels from 0,8

to 1,24%), Protein levels from 10.43 to 10.54%, Fat content from 0.52 to 0,58%,

Carbohydrate levels from 81.45 to 81.57%, Organoleptic test results to healthy

meatballs in color, odor and Flavor average obtained 3,37 (Somewhat like).

Keywords: Red beans, flour healthy meatballs

Page 68: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

KAJIAN SPASIAL SEBARAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 69: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

(Conopomorpha Cramerella Snellen) DAN IMPLEMENTASIPENGELOLAAN DENGAN MENGGUNAKANANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

DI KABUPATEN LUWU

Laode Asrul, H. Kahar Mustari, Nurariaty Agus, Roland A. Barkey

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengkaji dan menganalisis faktor-faktor penyebab

munculnya hama Penggerek Buah Kakao serta intensitas serangan dan kerusakan

buah di pertanaman kakao, (2) Menganalisis dan menentukan zonasi sebaran hama

Penggerek Buah Kakao serta menyajikan data dan informasi berupa peta yang

menggambarkan penyebaran hama Penggerek Buah Kakao pada wilayah pertanaman

kakao, (3) Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh

untuk menanggulangi serangan hama PBK berdasarkan faktor-faktor penyebabnya

sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman kakao secara berkelanjutan.

Keluaran penelitian ini, yaitu : (1) Terwujudnya zona siwilayah yang sesuai dalam

menekan tingkat serangan hama sehingga dapat mendukung efisiensi usaha tani

karena dapat menekan biaya, (2) Dihasilkannya peta yang dapat memberikan informasi

dan data untuk mendukung pengambilan keputusan dan kebijakan perkakaoan , (3)

Alternatif strategi manajemen yang terbaik dalam pengendalian hama Penggerek Buah

Kakao berdasarkan struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh

untuk menanggulangi serangan hama PBK sesuai faktor-faktor penyebabnya, (4) Karya

tulis ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi.

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan

dalam program peningkatan produktivitas kakao khususnya managemen pengendalian

serangan hama PBK secara spasial dengan karakteristik zona yang berbeda. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa Faktor-faktor penyebab adanya serangan hama PBK

Page 70: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

yaitu pengelolaan tanaman yang belum optimal. Tingkat intensitas serangan pada

Kecamatan Kamanre dan Larompong di Kabupaten Luwu digolongkan menjadi dua ,

yaitu : (1) Tingkat Kerusakan Ringan (jika tingkat kerusakan < 12 %) di Desa Kamanre

9,30% dan Desa Libukang 6,51% Kecamatan Kamanredan Desa Komba 5,52

Kecamatan Larompong Selatan, 2) Tingkat Kerusakan Sedang (jika tingkat kerusakan >

12 % - < 54 %), yang terdapat pada Desa Saluparemang 14,25% Kecamatan Kamanre

dan Desa Binturu 38,08% dan Desa Lumaring 24% di Kecamatan Larompong. Sebaran

hama PBK di Kabupaten Luwu ditentukan dengan menggunakan data tingkat serangan

dan tingkat kerusakan kakao oleh hama PBK. Dalam strategi pengelolaan PBK kriteria-

kriteria yang ditetapkan adalah (1) aspek budidaya; (2) Dukungan Prasarana; (3) Aspek

Kelembagaan Petani; (4) Perbaikan Sistem Pengendalian hama PBK ; (5)

Memperhatikan Kondisi Lingkungan lahan kakao.

Kata Kunci :Kakao, PBK, peta, AHP (Analysis Hierarchical Process)

ABSTRACT

A research was carried out to: (1) review and analyze the causing factors cocoa pod

borer attacks, the intensity of infestation and its effect on fruit damage in cocoa

cultivation, (2) to analyze and determine the Cocoa Pod Borer (CPB) distribution zone

and provide data and information on maps which describes CPB infestation area over

cocoa a plantation region, (3) to make an overall hierarchical structure using Analysis

Hierarchical Process (AHP) from the management point of view to cope with CPB

based on its causal factors In order to increase sustainable productivity of cocoa plants.

Research output would be: (1) realization of appropriate zoning in suppressing CPB

pest in order to support farming efficiency to reduce the cost, (2) produce maps that can

provide information and data to support policies and decision-making on cocoa, (3)

alternative management strategies best in CPB pest control based on the hierarchical

structure of the overall management point of view to cope with CPB and their

contributing factors. The results of this study can be used as a basis for policy decisions

making in particular cocoa productivity improvement programs in CPB pest control

management spatially with different characteristic zoning. Results indicated that the

Page 71: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

factors causing the presence of CPB non optimal crop management. The level of

intensity of the attacks in Kamanre and Larompong District of Luwu were classified into

two level, namely: (1) Light Damaging Level (level of damage <12%) found in the village

of Kamanre (9.30%) and Libukang Village Subdistrict (6.51%) in Village Kamanre. In

Komba District of South Larompong 5.52%); 2) Medium level of damage (level of

damage >12% - <54%), which was found in the Village District of Kamanre

Saluparemang (14.25%) and Binturu village (38.08%) and Village Lumaring (24%) in

the District of Larompong. Distribution of CPB in Luwu was determined by using rate of

attack and the extent of damage by CPB. In the CPB management strategies, the

specified criteria used were (1) aspects of cultivation; (2) infrastructure support; (3)

farmer’s institutional aspects; (4) CPB Pest Control System Improvement; (5)

environmental conditions of the cacao plantation.

Key words: Cacao, Cacao Pod Borer (CPB), Maps, Analysis Hierarchical Process

(AHP)

Page 72: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 73: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

PENGEMBANGAN TRANSFORMASI CITRA LANDSAT-8 UNTUK PEMETAAN KAWASAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT

Muhammad Anshar Amran, Amir Hamzah Muhiddin, Wasir Samad, Abdul Rasyid Jalil

ABSTRAKBudidaya rumput laut telah dilakukan di perairan pantai Kabupaten Bantaeng. Untuk

kebutuhan pengelolaan dan pengembangan kawasan budidaya rumput laut perlu

diketahui luasan dan jumlah produksi rumput laut per tahun. Data tersebut perlu

diperbaharui secara periodik. Teknologi penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk

mengatasi permasalahan tersebut terutama dalam mempercepat waktu pengumpulan

data mengenai kondisi kawasan budidaya. Selain itu, perekaman data penginderaan

jauh bersifat periodik sehingga dapat dimanfaatkan untuk pemantauan kondisi kawasan

budidaya. Salah satu jenis citra penginderaan jauh multispektral yang dapat digunakan

adalah citra Landsat-8. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pengolahan citra yang

dapat digunakan untuk membedakan rumput laut terhadap obyek lainnya. Metode

pengolahan citra tersebut dapat berupa model transformasi matematis dari band-band

citra Landsat-8. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mem-validasi

transformasi citra untuk pemetaan kawasan budidaya rumput laut menggunakan citra

Landsat-8. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei

menggunakan data penginderaan jauh dengan analisis digital dan kerja lapangan.

Analisis digital mencakup manipulasi dan interpretasi citra Landsat-8. Kerja lapangan

dilakukan untuk mengukur koordinat sampel yang dipilih. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa transformasi citra Landsat-8 yang dapat digunakan untuk

pemetaan kawasan budidaya rumput laut adalah transformasi Diff_1245. Transformasi

tersebut adalah gabungan dari selisih antara reflektansi pada band-3 terhadap

reflektansi pada band-band lainnya. Citra hasil transformasi tersebut digunakan secara

bersama-sama dalam klasifikasi citra.

Kata kunci : Landsat-8, transformasi citra, rumput laut

Page 74: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

DEVELOPMENT OF LANDSAT-8 IMAGE TRANSFORMATION FOR MAPPING OF SEAWEED CULTURE AREAS

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 75: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Muhammad Anshar Amran, Amir Hamzah Muhiddin, Wasir Samad, Abdul Rasyid Jalil

ABSTRACT

Bantaeng coastal waters has been used as seaweed farming area. For the

management and development of seaweed cultivation area needs to know the extent

and amount of seaweed production per year. These data should be updated

periodically. Remote sensing technology can be used to overcome these problems,

especially in accelerating the timing of data collection. One type of remote sensing

multispectral imagery that can be used is Landsat-8 imagery. Utilization of Landsat-8

imagery for mapping seaweed cultivation area is strongly influenced by the physical

properties of water. Therefore we need an image processing method that can be used

to distinguish seaweed against other objects. The image processing method can be a

mathematical transformation model of the bands of Landsat-8 imagery. This study

aimed to develop and validate image transformations for mapping of seaweed

cultivation area using Landsat-8. The method used in this study is a survey method

using remote sensing data with digital analysis and field work. Digital analysis includes

manipulation and interpretation of Landsat-8 imagery. Field work was conducted to

measure the coordinates of the selected sample. The results of this study indicated that

the transformation of Landsat-8 that can be used for mapping of seaweed cultivation

areas is Diff_1245. The transformation is a combination of the difference between the

reflectances in band-3 and the other bands. The image of the transformation proceeds

are used together in image classification.

Keywords: Landsat-8, image transformation, seaweed.

Page 76: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

PENGEMBANGAN SISTEM PERINGATAN DINI BENCANA BANJIR DENGAN PENELUSURAN MUSKINGUM-CUNGE

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 77: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Mahmud Achmad, Daniel Useng, Totok Prawitosari, M Tahir Sapsal

Email: [email protected] Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar

Jl Perintis Kemerdekaan km 10 Tamalanrea Makassar

ABSTRAK

Banjir merupakan suatu bencana yang terkadang datang secara tiba-tiba karena

kejadian banjir dapat terjadi akibat banjir kiriman, banjir lokal maupun banjir pasang. Hal

ini menyulitkan masyarakat dalam mengantisipasi resiko yang ditimbulkan oleh

bencana banjir. Salah satu kejadian banjir yang paling sering terjadi adalah banjir

kiriman dari hulu daerah aliran sungai (DAS). Pengurangan dampak bencana

banjir dapat dilakukan dengan membuat sistem peringatan dini (EWS) yang mengacu

pada system penelusuran aliran dimana hidrograf debit atau tinggi air di DAS hulu

dijadikan acuan untuk menduga hidrograf di wilayah hilir. Tujuan penelitian ini adalah

untuk membangun EWS. Tinggi air ini dapat direkam oleh sensor tinggi air kemudian

diolah oleh mikrokontroller sebagai informasi kedatangan banjir kiriman melalui sistem

Short Message Service (SMS). Alat ini telah dibangun di Laboratorium Teknik Tanah

dan Air (Hidrologi dan Mekanika Fluida) bekerjasama dengan Laboratorium Elektronika

dan Kontrol, Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Unhas dan

ditempatkan di pinggir Sungai Tadeang. Sistem dengan menggunakan kontrol rotary

encoder dibangun dengan tingkat ketepatan pengukuran tinggi sebesar 0,0028 m pada

pengujian yang dilakukan dengan elevasi maksimum 2 m. Untuk ketinggian 2 m

pelampung dapat bergerak dan mampu memutar pulley yang tehubung dengan rotary

encoder. Baik dalam posisi pelampung dinaikkan maupun diturunkan. Bila dibandingkan

dengan perbedaan waktu puncak hidrograf hulu dan hilir di Sub-Das Tadeang yang

rata-rata satu jam maka nilai kesalahan waktu kurang satu menit tidak mempengaruhi

kinerja sistem yang telah dibangun. Apalagi sistem ini bekerja pada derajat signal yang

sedang (band 2 dari skala 4). Pengiriman data dari sistem di sungai belum memberikan

suatu bentuk hidrograf karena debit masih berada pada kondisi minimum.

Kata Kunci: Banjir, Muskingum-Cunge, Rotary encoder, Sistem Peringatan Dini

Page 78: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRACT

Flooding is a disaster that sometimes come unexpectedly because flooding events can

occur due to flooding from upstream, local flooding, and backwater flooding from the

sea. It is difficult to anticipate the risks posed by floods. One of the most frequent flood

events occur is flood from upstream watersheds (catchment area). Reducing the impact

of flooding can be done by creating an early warning system that refers to the flood

routing system where discharge or water elevation hydrographs in the upstream are

used as a reference for determining the hydrograph in the downstream region. The aim

of this study is to develop an early warning system for floods. Water elevation can be

recorded by a water elevation sensor, then data will be processed by the microcontroller

as flood arrival information via the Short Message Service (SMS) indicated as early

warning system. This instrument has been built at the Laboratory of Soil and Water

Engineering (Hydrology and Fluid Mechanics) in collaboration with the Laboratory of

Electronics and Control, Agricultural Engineering Program, Faculty of Agriculture,

Unhas and was located in the side of Ta’deang River. The instrument with two rotary

encoder sensors have been built with a water level of accuracy of 0.0028 m for

measuring maximum water level of 2m in condition of increasing and decreasing float

position. Compared with the different time between the peak of upstream and

downstream hydrograph in Sub-Das Ta’deang with an average of one hour, then time

delay value less than 1 minute does not affect the performance of the system that has

been built. Moreover, this system works on the degree of signal that is being averagely

medium (band 2 of the scale of 4). The hydrograph data sent by the instrument is flat

during the low flow season.

Keywords: Flood, Muskingum-Cunge, Rotary encoder, Early Warning System.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Page 79: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

PENGEMBANGAN MODEL PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK USAHA BUDIDAYA AIR TAWAR DI KABUPATEN SOPPENG

Mardiana E.Fachry, Sri Suro Adhawaty, Firman, Hamzah

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 80: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1). Menemukan berbagai model pendekatan

pemberdayaan kelompok pada usaha budidaya ikan air tawar yang telah diterapkan di

Kabupaten Soppeng (2). Menemukan kekuatan dan kelemahan dari model pendekatan

kelompok yang sudah atau sedang berjalan (3). Menerapkan model penguatan

kelembagaan yang lebih optimal pada kelompok pembudidaya ikan air tawar di

Kabupaten Soppeng . Kegiatan di laksanakan di Kecamatan Liliriaja pada 2 kelompok

pembudidaya. Jumlah sampel adalah 20 orang masing-masing 10 orang dari tiap

kelompok. Analisis data secara deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan

ujicoba penguatan secara teknis budidaya dan penguatan pada SDM anggota

kelompok. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa model pemberdayaan kelompok

seperti PNPM Mandiri. KUB , dan PUMP tidak berjalan efektif karena rendahnya

komunikasi antar anggota kelompok. Model pendekatan yang efektif apabila kelompok

memiliki peran sebagai media belajar yang terjadwal dan mampu membangun jaringan

usaha yang terkait dengan aspek produksi.

Kata kunci : Pemberdayaan kelompok, budidaya aor tawar, model pemberdayaan

ABSTRACT

This study aims to (1). Find various models of group empowerment approach to the

cultivation of freshwater fish that have been applied in Soppeng (2). To Discover the

strengths and weaknesses of the model group approach that has been or is being run

Page 81: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

(3). Applying the model more optimal institutional strengthening in the group of

freshwater fish farmers in Soppeng. Activities carried on in the District Liliriaja in 2

groups of farmers. The number of samples is 20 people 10 people each from each

group. Descriptive data analysis using description correlation and test approach is

technically strengthening cultivation and strengthening of the human resources group

members. The results show that some models of empowerment groups such as PNPM

Mandiri. KUB, and PUMP was not effective because of lack of communication between

group members. Model is an effective approach when the group has a role as a medium

of learning and have the scheduled and hability to build a networking of the

production aspect.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN

Page 82: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Tahun 2014

EFEKTIVITAS BERBAGAI PELARUT DAN PRESIPITAN DALAM PENGOLAHAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DAN

KARAKTERISTIK KARAGINAN YANG DIHASILKAN

Metusalach1), Fahrul2), E. Zainuddin3), Kasmiati4)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 83: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

1,2,3,4)Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Surel : [email protected]

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk menemukan jenis pelarut pengekstrak dan penjendal, rasio

bahan terhadap pelarut yang menghasilikan rendemen tertinggi dan kualitas karaginan

yang memenuhi standar komersil. Pelarut pengekstrak terdiri dari KOH, NaOH dan

akuades, sedangkan larutan penjendal terdiri dari isopropil alkohol (IPA), etanol dan

KCl. Rasio rumput laut terhadap larutan pengekstrak yang digunakan yaitu 1:15, 1:30

dan 1:45, sedangkan pada pengekstrakan dengan air digunakan rasio 1:25. Ekstraksi

dilakukan selama 2 jam pada suhu 85 ± 5ºC dengan pengadukan reguler. Hasil

ekstraksi disaring dengan kain saring No. 120 dan filtrat yang diperoleh dijendalkan

dalam kondisi masih panas (60-65ºC). Hasil penjendalan lalu disaring menggunakan

kain saring No. 160 dan karaginan yang diperoleh didehidrasi dengan cara diperas

(dipress) dalam balutan kain saring No.160. Karaginan kemudian dikeringkan dalam

oven pada suhu 55ºC. Rendemen karaginan dihitung lalu dianalisa karakteristiknya

yang meliputi kadar air, kadar abu total, kadar abu tak larut asam dan kadar sulfat. Hasil

penelitian menunjukkan rendemen karaginan yang diperoleh dengan pengekstrak KOH

dan NaOH dengan penjendal IPA, etanol dan KCl berkisar antara 25.39-69.72%

dengan rendemen tertinggi dihasilkan dari penggunaan kombinasi pengekstrak KOH

dengan penjendal KCl. Semua perlakuan kombinasi pelarut KOH dan NaOH dengan

penjendal IPA, etanol dan KCl yang diuji menghasilkan karaginan dengan rendemen

yang meningkat seiring dengan menurunnya rasio berat rumput laut dengan volume

larutan pengekstrak, kecuali pada penggunaan pelarut NaOH dengan presipitan IPA

yang memberikan hasil rendemen yang menurun dengan menurunnya rasio bahan

dengan pelarut pengekstrak. Rendemen karaginan yang dihasilkan dengan

pengekstrak air berkisar antara 46.43-71.67%. Proses desulfatasi dengan larutan KOH

0.4N selama 40 menit terhadap karaginan yang diekstrak dengan air memberikan

efektifitas terbaik dengan rendemen 70.26%, sedangkan desulfatasi dengan larutan

KOH 0.7N memberikan efektifitas terbaik pada tiga titik waktu pemanasan yaitu 40, 100

Page 84: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

dan 120 menit dengan rendemen karaginan 69.85, 71.67 dan 69.13%. Untuk larutan

KOH 1.0N efektifitas terbaiknya dicapai pada lama pemanasan 100 menit dengan

rendemen 70.42%. Kadar air karaginan berkisar 11.85-19.28%, kadar abu total 19.01-

37.79%, kadar abu tak larut asam 0.11-0.29% dan kadar sulfat 3.30-5.72%.

Kata Kunci: Ekstraksi karaginan, kappaphycus, karakteristik, penjendal, rendemen.

ABSTRAK

Wilayah DAS Budong-budong rentan terhadap tanah longsor akibat kondisi geologi,

geomorfologi dan curah hujan. Tahun 2013 terjadi tanah longsor yang menutup badan

sungai di bagian hulu DAS Budong-budong. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan

kejadian bencana berikutnya berupa banjir bandang dengan membawa material hasil

longsor. Hal ini menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Tanah longsor

masih berpotensi terjadi di masa akan datang. Oleh karena itu sangat penting

dilakukan penelitian untuk membangun peta kerentanan longsor di wilayah tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk membangun

peta kerentanan longsor. Data SIG (Sistem Informasi geografis) seperti elevasi, aspek

lereng, kemiringan lereng, jarak dari jalan, jarak dari sungai, litologi, pelurusan, tekstur

tanah, curah hujan, penggunaan lahan atau penutupan lahan dan inventarisasi di

ekstrak dari berbagai sumber dan digunakan untuk menghitung indeks kerentanan

longsor.

Kata kunci: DAS, longsor, PHA, SIG

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN

Page 85: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Tahun 2014

PENGEMBANGAN MODEL TERRAIN BENTIK UNTUK ESTIMASI RUAYA JUVENIL IKAN KARANG

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 86: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Muhammad Banda Selamat1,2, Andi Iqbal Burhanuddin1, Amir Hamzah Muhiddin1,

Marzuki Ukkas1

1) Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

2) email: [email protected]

ABSTRAK

Studi tentang distribusi ikan pada berbagai zona geomorfologi di pulau-pulau kecil

dapat menjadi kunci untuk memahami dinamika sumberdaya ikan. Studi ini dilakukan

untuk melihat hubungan spasial dan temporal juvenil ikan dengan substrat bentik di

rataan terumbu Pulau Bonetambung, Makassar, Sulawesi Selatan. Pengumpulan data

meliputi pasang-surut, arus, kualitas air, batimetri, sedimen, tutupan lamun, survei

substrat menggunakan video dan citra Worldview2. Sampel juvenile ikan diambil pada

substrat karang, lamun dan pasir menggunakan alat sesere. Sejumlah 14.273 titik

perum digunakan untuk membangun model batimetri hingga diperoleh root mean

square 0.3 m. Indeks similaritas Bray Curtis digunakan untuk mengelompokkan tipe

substrat dari citra satelit Worldview 2. Hasil studi memperlihatkan bahwa substrat di

zona rataan terumbu adalah karang, makroalga, lamun, dan pasir. Akurasi tematik citra

yang dihasilkan adalah 92%. Secara umum tipe sedimen permukaan dasar untuk

rataan terumbu di sisi timur dan utara pulau adalah pasir halus, sementara di sisi barat

ditemukan sedimen pasir sedang. Padang lamun di Bonetambung ada di semua sisi

kecuali pada bagian barat daya hingga barat laut. Tingkat penutupan lamun di sisi-sisi

pulau relatif sama yaitu antara 43% hingga 54%. Jenis-jenis lamun yang dijumpai

adalah Enhalus acroides, Syringodium isoetifolium, Halophila ovalis, Halophila minor,

Halodule uninervis dan Thalassia hemprichii dengan sedikit variasi komposisi di setiap

sisi. Sampling di rataan terumbu berhasil menangkap sejumlah 1.223 ekor juvenil ikan

yang terdiri atas 23 spesies. Terdapat 4 jenis juvenil ikan target yang mendominasi dari

segi kuantitas tertangkap yaitu Parupeneus barberius, Gerres oyena, Siganus

Page 87: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Canaliculatus dan Stolephorus indicus. Terlihat adanya pertumbuhan yang signifikan,

karena ukuran ikan yang tertangkap cenderung meningkat selama periode sampling.

Beberapa jenis ikan ditemukan menempati semua wilayah rataan terumbu, seperti

Gerres oyena dan Parupeneus barberius., sementara ada jenis ikan yang lebih

menyenangi lokasi tertentu yang di dominasi substrat lamun seperti juvenil dari jenis

Siganus Canaliculatus.

Kata kunci: Distribusi juvenil ikan, Model terrain bentik, Citra worldview2, Ikan karang,

siganidae

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Page 88: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

TRANSFORMASI SISTEM NAFKAH GANDA RUMAH TANGGA PETANI BERBASIS MODAL SOSIAL UNTUK PEMBERDAYAAN PETANI GUREM DI SEKITAR AREAL

TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG KECAMATAN CAMBA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 89: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

KABUPATEN MAROS

H. A. Mujetahid, H. Muh. Dassir, Iswara Gautama, A. Sadapotto,

Abstrak

Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah terjadinya

transformasi sistem nafkah ganda petani gurem di sekitar areal TN BABUL, meliputi

diferensiasi sosial, terinstitusinya kelembagaan akomodatif koperasi Padi Tuo yang

merupakan perpaduan norma sosial lokal dengan organisasi modern. Target khusus

yang ingin dicapai yaitu berkembangnya aneka usaha kehutanan, meliputi (a)

perubahan pada wanatani dari ladang menjadi menjadi agroforestry. Penelitian ini

direncanakan 2 tahun untuk mencapai tujuan jangka penjang tahap pertama

pengembangan aneka usaha hutan, tahun ke dua peningkatan performansi aneka

usaha kehutanan (AUK) menyangkut peningkatan keterampilan lembaga koperasi

dalam pengelolaan usaha organisasi yang mengurusi PLTMH secara otonomi desa dan

peningkatan usaha bagi petani gure serta pembukaan sistem nafkah ganda sehingga

dalam peningkatan performansi tersebut diharapkan terjadi transformasi sistem

produksi. Manfaat penelitian ini bagi stakeholder adalah pemberdayaan masyarakat.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Page 90: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 91: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN SUMBER DAYA LAHAN PANGAN DI WILAYAH BERIKLIM KERING SULAWESI SELATAN

Muh. Nathan, Rismaneswati, Sumbangan Baja, Andi Ramlan

Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan km 10, Kampus UNHAS Tamalanrea

Telp/Fax: 0411-587076, email: [email protected]

Abstrak

Pengaturan penggunaan lahan secara spasial perlu dilakukan untuk mengantisipasi laju

invasi lahan-lahan produktif kelas satu untuk kepentingan penggunaan non-pertanian.

Untuk itu, sangat diperlukan penelitian mengenai model spatial terintegrasi evaluasi

sumberdaya lahan dalam rangka meningkatkan ketersediaan data lahan dan petunjuk

operasional penilaian kualitas lahan pangan pada wilayah rawan pangan, agar lahan

pertanian pada kawasan itu dapat berproduksi secara optimum sesuai dengan daya

dukungnya dan berdayaguna bagi masyarakat secara berkelanjutan. Tujuan penelitian

ini adalah mengetahui potensi agro-ekologis (lahan dan iklim) bagi pengembangan

tanaman pangan utama wilayah penelitian (jagung), mengetahui daya dukung lahan

dalam kaitannya jumlah kalori yang dapat disediakan per satuan unit lahan dalam

hubungannya dengan kebutuhan kalori perkapita, dan mendapatkan angka kehilangan

pendapatan usaha tani bersih (net agricultural income loss, NAIL) akibat pembatas

lahan dan akibat pengurangan input pertanaman menurut sebaran ruang dalam wilayah

penelitian untuk mengembangkan model berbasis spasial melalui riset terintegrasi

evaluasi sumberdaya lahan biofisik dan sosial ekonomi wilayah rawan pangan,

sehingga dapat dibuat arahan pemanfaatan lahan (berdasarkan sistem zonasi) secara

efektif guna menunjang program ketahanan pangan daerah, baik jangka pendek,

menengah, dan panjang. Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 tahap yaitu Tahap

I:Evaluasi Lahan dan Pemetaan Landuse; Tahap II: Analisis Sosial Ekonomi (Analisis

NAIL). Hasil evaluasi biofisik lahan menunjukkan bahwa lokasi penelitian tergolong

cukup sesuai (S2) dan sesuai marjinal (S3) untuk tanaman jagung dengan faktor

pembatas iklim utamanya curah hujan dan lama penyinaran matahari dan faktor fisik

Page 92: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

tanah utamanya kedalaman solum dan persentase batuan di permukaan. Hasil analisis

NAIlL menunjukkan bahwa semakin tinggi kelas lahan, maka pendapatan juga semakin

tinggi, namun berpeluang semakin besar untuk kehilangan pendapatan jika lahan tidak

mendapat perlakukan apa-apa (manajemen).

Kata kunci: Manajemen Lahan Pangan, Evaluasi Lahan, NAIL, Jeneponto

ABSTRACTTo arrange spatial land use needs to anticipate the rate of invasion of productive land

for the benefit of a class of non-agricultural use. Therefore, it is necessary spatial model

of integrated research on the evaluation of land resources in order to improve data

availability of land and operating instructions food land quality assessment of food

insecurity in the region, so that agricultural land in the region can produce optimally

according to its carrying capacity and efficient for society as a sustainable. The purpose

of this study was to determine the potential of agro-ecological (soil and climate) for the

development of major food crops research area (corn), determine the carrying capacity

of the land in relation to the amount of calories that can be supplied per unit of land in

relation to the per capita caloric needs, and getting the numbers loss of net farm income

(net loss of agricultural income, NAIL) as a result of the barrier due to the reduction of

land and crop inputs according to the distribution of space within the study area to

develop a research-based model through an integrated spatial land resource evaluation

of the biophysical and socio-economic area of food insecurity, so that referrals can be

made land use (based on a zoning system) effectively to support regional food security

programs. This study will be conducted in two phases, namely Phase I: Evaluation of

Land and Landuse Mapping; Phase II: Socio-Economic Analysis (Analysis NAIL). The

evaluation results show that the biophysical suitability are quite suitable (S2) and the

marginally suitable (S3) for corn with the main limiting factors of climate and soil

physical factors. NAIL analysis results showed that the higher the grade of land, then

the income is also higher, but the greater chance for loss of income if the land did not

receive any treatment (management).

Keywords: Food-Land Management, Land Evaluation, NAIL, Jeneponto.

Page 93: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 94: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

POTENSI PENGEMBANGAN UDANG MANTISDI KEPULAUAN SPERMONDE, INDONESIA

Nadiarti Nurdin1,2, Joeharnani Tresnati1, Irmawati1, Ambo Tuwo1

1Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

2Alamat email: [email protected]

ABSTRAK

Udang Mantis adalah salah satu jenis krustasea laut yang termasuk dalam ordo

Stomatopoda. Udang jenis ini telah banyak diekspor ke beberapa negara di Eropa,

namun informasi tentang keberadaannya di perairan Indonesia masih sangat terbatas.

Diharapkan hasil studi ini dapat sebagai rujukan dalam pengelolaan pemanfaatan

udang mantis dan sebagai informasi dasar dalam penelitian bio-ekologis udang mantis.

Identifikasi habitat dan substrat, kualitas air serta spesies udang mantis diuraikan

secara deskriptif. Ukuran partikel substrat dianalisis menggunakan one-way ANOVA

dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey HSD post-hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

udang mantis hidup pada berbagai jenis habitat dengan substrat pasir halus. Diameter

lubang udang mantis berkisar 4 – 8 cm. Kualitas air (suhu dan salinitas) relatif sama

antara kolom air di luar dan di dalam lubang udang mantis, namun pH dan oksigen

terlarut sedikit lebih rendah di dalam lubang mantis. Udang mantis terdiri dari 3 jenis

(Lysiosquillina maculata, Lysosquilla sulcata, dan Gonodactylaceus glabrous) dan

didominasi oleh Lysiosquillina maculata. Ukuran partikel substrat di luar lubang tidak

berbeda dengan ukuran partikel material yang melapisi dinding lubang mantis. Hasil

Page 95: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

penelitian dapat disimpulkan bahwa kepulauan Spermonde memiliki potensi untuk

pengembangan udang mantis.

Kata kunci: udang mantis, stomatopoda, kepulauan Spermonde, Lysioquillidae,

Gonodactilidae

ABSTRACT

Mantis shrimps, marine crustaceans belong to the order of Stomatopoda, have been

exported to several countries in Europe. However, studies on the occurrence of these

animals are still limited. The results of this study are important as based line for mantis

shrimp management and is also useful as basic information for future studies, especially

related to bio-ecology of mantis shrimps. Environmental condition of mantis shrimps

related to water quality and their habitat as well as species occurrences were described

descriptively. Grain size composition of substrate where mantis shrimps occur was

analyzed using one-way ANOVA and continued with Tukey HSD post-hoc. The results

of this study showed that water quality (temperature and salinity) was not significantly

different between water column outside burrow and inside burrow of mantis shrimp,

however pH and dissolved oxygen were slightly lower in the inside burrow. Mantis

shrimps live in various habitats with fine sand substrate. Diameter of mantis’ burrow was

ranged from 4 – 8 cm. Grain size composition of sediment (outside of mantis burrow)

were not significantly different with grain size of lining material of inside burrow. There

were three species (Lysiosquillina maculata, Lysosquilla sulcata, and Gonodactylaceus

glabrous) found during the study and was dominated by Lysiosquillina maculata.

Keywords: mantis shrimps, stomatopoda, Spermonde Archipelago, Lysioquillidae,

Gonodactydae

Page 96: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Page 97: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

DINAMIKA GEOSPASIAL EKOSISTEM PERAIRAN DANGKAL PADA ZONA TERLUAR, KEPULAUAN SPERMONDE, INDONESIA

Nurjannah Nurdin 1, Khaerul Amri 1, Abd.Rasyid Djalil 1 , Ilham Jaya 2

1Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelauatn dan Perikanan, Universitas

Hasanuddin,

Jl. Perintis Kemerdekaan km 10, Makassar, 90245. Indonesia 2Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelauatn dan Perikanan, Universitas Hasanuddin,

Jl. Perintis Kemerdekaan km 10, Makassar, 90245. Indonesia

ABSTRAKPemetaan dinamika geospasial pada lamun dan terumbu karang diperlukan untuk

mmenghasilkan perencanaan tata ruang yang baik pada daerah pesisir Kepulauan

Spermonde. Ekosistem perairan dangkal di Kepulauan Spermonde mengalami tekanan

secara langsung akibat aktivitas manusia dan juga naiknya suhu permukaan laut.

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis distribusi dan dinamika spasial

ekosistem perairan dangkal menggunakan data multitemporal dan multisensor selama

41 tahun. Jenis data citra satelit yang digunakan menganalisis dinamika perubahan

pada lamun dan terumbu karang di dari tahun 1972 sampai 2013 pada pulau pulau kecil

yang berada pada outer zone Kepulauan Spermonde adalah Landsat MSS, Landsat

TM, Landsat ETM, Landsat ETM +, dan Landsat 8 OLI. Penelitian ini dilakukan dalam

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 98: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

beberapa langkah : a)ground truth, b) pengolahan citra, c) analisis akurasi , d)

klasifikasi perubahan menggunakan Archmap. Hasil analisis dinamika spasial selama

41 tahun menunjukkan bahwa terjadi penurunan luas karang hidup dan lamun,

sedangkan luas karang mati, pecahan karang dan pasir terus meningkat. Kerusakan

habitat terumbu karang di zona terluar sebagian besar disebabkan oleh aktivitas

manusia. Penurunan luas padang lamun tidak sebesar penurunan luas pada terumbu

karang. Penelitian ini memberikan informasi dasar mengenai dinamika spasial

komunitas bentik wilayah pesisir dan memberi kontribusi penting bagi para perencana

dan ilmuwan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk mendeteksi perubahan dan

untuk menyederhanakan perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pulau

kecil.

Kata kunci: Geospasial, Landsat, lamun, terumbu karang

ABSTRACTGeospatial dynamic mapping of seagrass and coral reefs are needed to create good

spatial planning for Spermonde Archipelago coastal area. The ecosystem of shallow

water in Spermonde Archipelago has been directly threatened by human activities and

by rising sea surface temperatures. The objective of this research was to analyze

spatial dynamics and distribution of shallow water ecosystem by using multitemporal

and multisensor for 41 years data. Images of Landsat MSS, Landsat TM, Landsat ETM,

Landsat ETM+, and Landsat 8 OLI data were used to examine changes on seagrass

and coral reefs on the small islands, outer zone Spermonde Archipelago from 1972 to

2013. This research has been conducted in several steps: a) ground truth, b) image

processing, c) confusion matrix, d) post classification by Archmap. The result of

analysis dynamic that occurred during 1972 to 2013 showed live coral and seagrass

area decreased approximately, dead coral, rubble and sand increased. Coral reef

habitat destruction on the outer zone was largely caused by human activities.

Eventhough, seagrass coverage as observed in outer zone Spermonde Archipelago

Island is not so serious compared to coral reef. This research will be contributed to

baseline information on spatial dynamic of coastal benthic communities in tropical area.

Page 99: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

It is important for planners and scientists because it can be used to simplify the

management planning and change detection

Keywords: Geospatial, Landsat, seagrass, coral reef

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Page 100: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI“STUDY KASUS KABUPATEN GOWA”

Rahmawaty Nadja1, Jumriah Langkong2,Amrullah3

Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 101: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

e-mail: [email protected]

ABSTRAKKemampuan UKM sektor pertanian perkembangan dan bertahan terhadap krisis

perekonomian Indonesia tahun 1997-1998 dan tahun 2007, yang disebabkan oleh

beberapa hal. Salah satu UKM yang mampu bertahan dan terus mengembangkan

usahanya adalah UKM pengolah buah markisa da Kabupaten Gowa. Kemampuan

usaha budidaya dan pengolahan markisa terus bertahan dikarenakan masih adanya

permintaan akan produk. Akan tetapi perkembangan dan pertumbuhan agroindustri

markisa tidak begitu signifikan, dimana kabupaten Gowa sebagai daerah penghasil

markisa di Sulawesi Selatan tidak begitu dikenal oleh Masyarakat sama halnya dengan

Brastagi Medan. Hal ini dikarenakan beberapa aspek. Tujuan penelitian ini adalah 1)

Mengetahui lingkungan Agroindustri markisa di Kabupaten Gowa 2) Merumuskan

strategi pengembangan agribisnis markisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

agroindustry markisa berada dalam kuadran I dalam matriks space yang berarti posisi

agroindustry markisa di Kabupaten Gowa sedang tumbuh dan perlunya pengembangan

kedepannya melalui intergrasi secara vertical. Agar pengembangan agroindustry

markisa di Kabupaten Gowa dapat berkembang secara vertical maka kombinasi strategi

yang dilakukan sebagai strategi prioritas adalah 1) Melakukan pengembangan aneka

produk turunan markisa; 2)Melakukan Inovasi tampilan kemasan sehingga memiliki ciri

khas kemasan dan menjadi daya tarik tersendiri; 3)penguatan kelembagaan

agroindustry markisa; 4) penggunaan teknologi informasi untuk pemasaran produk; dan

5) Meningkatkan koordinasi antara stakeholder (pemerintah, petani, pedagang,

pengolah).

Kata kunci : Markisa, agroindustry, Markisa, strategi pengembangan, Kabupaten Gowa.

ABSTRACT

Page 102: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

The ability of the agriculture sector SMEs to thrive and survive toward the economic

crisis in Indonesia in 1997-1998 and 2007 was caused by several things. One of the

SMEs which was able to survive and continue to develop its business is passion fruit

processing SMEs in Gowa. The ability of passion fruit cultivation and processing

continues to persist due to the persistence of demand for the product. However, the

development and growth of passion fruit agro-industry was not very significant, in which

Gowa regency as passion fruit producing areas in South Sulawesi is not really popular

by the public as well as Berastagi in Medan. This is due to several aspects. The

purpose of this study was 1) to know the passion fruit agro-industry environment in

Gowa, 2) to formulate passion fruit agribusiness development strategy. The results

showed that the passion fruit agro-industry were in quadrant I in the space matrix which

means passion fruit agro-industry potion in Gowa is growing and needs vertical

integration for the future development. In order to develop the passion fruit agro-industry

in Gowa to be grown vertically then several combinations of strategies undertaken as a

strategic priority were 1) developing a variety of passion fruit products; 2) performing

display packaging innovation that characterized the packaging and the main attraction;

3) institutional of passion fruit agro-industry; 4) the use of information technology for

products marketing and 5) improving coordination between stakeholdors (government,

farmers, traders, processors)/

Keywords: agroindustry, strategy, Passion fruits, development Gowa Regency.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN

Page 103: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Tahun 2014

STATUS KEBERLANJUTAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN KEPITING RAJUNGAN (PORTUNNUS PELAGICUS) MELALUI PENDEKATAN EKOSISTEM DI

SEKITAR PERAIRAN KABUPATEN PANGKEPSyamsu Alam Ali1, Hadiratul Kudsiah2, Dewi Yanuarita 3, dan Abdul Rahim Hade4

1,2,3,4Staf Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 104: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

ABSTRAK

Strategi pengelolaan yang tepat dan bijak diperlukan untuk melestarikan sumberdaya

kepiting rajungan agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan di perairan Pangkep.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan dimensi sumberdaya, habitat,

teknologi penangkapan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan dan keberlanjutan secara

multidimensi. Selain itu, merumuskan beberapa kebijakan pengelolaan kepiting

rajungan di Pangkep. Penelitian dilakukan di sekitar Kabupaten Pangkep pada Maret-

Oktober 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan Multi-Dimensional Scaling

(MDS) dengan metoda Rapfish (Rapid Assessment Technique for Fisheries). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa nilai keberlanjutan tertinggi adalah dimensi ekonomi

sebesar 42,689 (kurang), dimensi sumberdaya 42,059 (kurang), dimensi kelembagaan

42,011 (kurang), dimensi habitat dan ekosistem 31,054 (buruk), dimensi sosial 25,711

(buruk) dan paling terendah nilai keberlanjutannya adalah teknologi penangkapan

18,707 (buruk). Indeks Keberlanjutan Multidimensi pengelolaan kepiting rajungan di

sekitar perairan kabupaten Pangkep dalam kategori buruk (32,8231). Peningkatan

nilai keberlanjutan pengelolaan kepiting rajungan di Kabupaten Pangkep maka perlu

dilakukan perbaikan sumberdaya seperti pembatasan jumlah effort, pembatasan usaha

pengolah rajungan, pembatasan dan pengawasan kapasitas alat tangkap, pembuatan

peraturan ukuran minimum rajungan yang boleh ditangkap, pengembangan alat

tangkap ramah lingkungan. Berdasarkan dimensi habitat dan ekosistem perlu

dilakukan rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove sebagai habitat kepiting rajungan

di wilayah pesisir, penentuan no take zone daerah padang lamun sebagai habitat

rajungan pada fase reproduktif atau fase pertumbuhan.

Kata Kunci : keberlanjutan, pengelolaan, kepiting rajungan (Portunnus pelagicus).

ABSTRACT

Appropriate and wise management strategies are needed to maintain the sustainibility

of swimming crabs in Pangkep. This study aims to analyze the sustainability dimensions

based on resources, habitat, fishing technology, social, economic, and institutional, as

Page 105: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

well as multidimensional sustainability. This study also aims to formulate management

policies for the swimming crabs. The research was conducted in Pangkep waters from

March to October 2014. A Multi-Dimensional Scaling (MDS) with RAPFISH (Rapid

Assessment Technique for Fisheries Method) were used in the analysis. Results found

that the highest sustainable value for the economic dimension is of 42,689 (below

average), followed by resource dimension of 42,059 (below average) and institutional

dimension of 42,011 (below average). As for the habitats and ecosystems dimension

the value is 31,054 (bad), while the value for social dimension is 25,711 (bad). The

lowest value is for capturing technology dimension at 17,707 (bad). The multi-

dimensional sustainable value for the swimming crabs management falls under bad

category (32.5995). Therefore, to increase the sustainable management value of the

swimming crabs, there should be: a) restrictions on the total effort and on the number of

crabs processing units, b) limitations and supervision on the capacity of the fishing gear

used, c) a rule for minimum size captured, and d) development of environmentally-

friendly fishing gear. To improve upon the habitat and ecosystems dimension,

rehabilitation and conservation of the mangrove as the habitat of the crabs is necessary,

as well as the establishment of a no take zone of sea-grass bed during the crabs

reproductive phase.

Keywords: Ecosystem Approach, sustainability, management, swimming crabs,

Pangkep

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

Page 106: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

PRODUKSI LARVA KARANG ACROPORA SPP (ORDO : SCLERACTINIA)MELALUI TEHNIK INDUKSI PEMIJAHAN UNTUK MENDUKUNG

RESTORASI EKOSISTEM TERUMBU KARANG

Syafyudin Yusuf, Jamaluddin Jompa, Ambo Tuwo, Aspari Rachman

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

ac.id/lppm email : [email protected]

Page 107: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

Abstract

Penelitian mengenai reproduksi karang secara alami di terumbu karang tropik di

Indonesia masih sangat terbatas, sehingga masih belum cukup untuk menggambarkan

pola reproduksi karang di Indonesia. Informasi reproduksi sebatas menggambarkan

fenomena reproduksi karang di alam. Penelitian ini bertujuan menentukan jenis karang

Acropora yang memijah untuk dijadikan induk karang yang akan dipijahkan,

menentukan metode induksi pemijahan yang terbaik, menentukan tingkat keberhasilan

fertilisasi sel gamet dan sintasan larva dari berbagai perlakuan hingga mengendap ke

substrat. Penelitian ini berlangsung dalam lima tahap yakni : penentuan kematangan

gonad induk karang, induksi pemijahan, fertilisasi sel gamet, dan pemeliharaan larva.

Karang genus Acropora di Kepulauan Spermonde memijahkan gonad pada fase bulan

terang dan gelap, namun pada penelitian ini umumnya memijah pada fase bulan gelap.

Indikasi pemijahan karang metode fotoperiod memberikan rangsangan pemijahan

karang lebih awal dibanding air mengalir dan aerasi kuat. Fertilisasi antar sel gamet

karang berlangsung sempurna 96 persen terjadi pada dua jam setelah fertilisasi. Zigot

karang berkembang hingga larva planula sudah mulai menempel pada substrat.

Selama perkembangan larva, terjadi penurunan jumlah larva akibat ketahanan tubuh

larva sangat rentan terhadap kondisi kualitas air media pemeliharaan.Tidak ada

perbedaan sintasan larva akibat pemberian antibiotik dalam dosis yang berbeda.

Namun terdapat perbedaan sintasan larva karena kepadatannya.

Kata Kunci : reproduksi seksual, Genus Acropora, pemeliharaan larva karang,

Spermonde Indonesia.

ABSTRACT

There has been limited research conducted on natural coral reproduction in the

Indonesian tropical reefs, in which makes it not enough to draw general coral

reproduction pattern. Information available merely limited on the coral reproduction

phenomenon in Indonesia. This research is aimed to identify/determine which species

of Acropora sp. that are potential to be the coral breeders for spawning, to determine

Page 108: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTelah dilakukan penelitian tentang isolasi fraksi protein dan pigmen karotenoid

the best induction method for spawning, to estimate succesful rate of gamet fertilization

and survival of larvae under several treatment before settling on the substrates. This

research run in five stages, namely: determining the gonad maturity of the coal

spawner, spawning induction, fertilisation of gametes and larval rearing. Some results

of this research that are Some genus of Acropora from Spermonde Islands took

spawning event on new and full moon, but on this research coral spawning in laboratory

on newmoon especially. In experiment of coral spawning induction, the photoperiod is

one of the successfull method to make the coral spawning respon than hard aeration

and the hard flow water. Fertlisation is become closely perfect 96% at two hour after

spawning. And the coral zygotes were developeing untill planula larvae which have

been settled on substrate. The stock of coral larvae were decreasing effected by

unhelathy water sources. The antibiotic experiment for coral larvae is not significant

affected to coral larvae sirvival.

Keywords : coral reproduction, Acropora, coral larvae rearing, Spermonde Islands,

Indonesia.