a. pentingnya pendidikan aqidah anak usia dini di dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/deni firman -...

16
60 A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Hariwijaya, 2009:7) Anak ibarat oase di tengah-tengah gurun pasir yang kering dan tandus. la akan memberi kepuasan ketika dahaga, memberi keteduhan ketika panas, dan memberikan kebahagiaan ketika datang nestapa. Melalui anak tergantung cita dan cinta orang tua, dengan anak orang tua akan mengarungi bahtera kehidupan, serta doa anak yang akan memberi kesejukan dan kebahagiaan di alam akhirat. Semua itu akan menjadi sebuah keniscayaan apabila seorang anak mendapat pendidikan yang tepat, sehingga berguna bagi orang tua, lingkungan, masyarakat dan negara. Peran Keluarga menurut Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (Depag, 2007: 48), bukanlah semata-mata merupakan tempat berinteraksi unsur yang ada di dalamnya, akan tetapi tujuan umum berkeluarga adalah terbinanya ketenangan lahir dan batin, hidup rukun dan damai, tempat menumbukan cinta kasih, membimbing anak menjadi anak soleh sehingga tercapai ketenangan, kedamaian dalam keluarga, masyarakat menuju ajaran Islam. 43 PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Upload: doanthuan

Post on 07-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

60

A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang

ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Hariwijaya, 2009:7)

Anak ibarat oase di tengah-tengah gurun pasir yang kering dan tandus.

la akan memberi kepuasan ketika dahaga, memberi keteduhan ketika panas,

dan memberikan kebahagiaan ketika datang nestapa. Melalui anak tergantung

cita dan cinta orang tua, dengan anak orang tua akan mengarungi bahtera

kehidupan, serta doa anak yang akan memberi kesejukan dan kebahagiaan di

alam akhirat. Semua itu akan menjadi sebuah keniscayaan apabila seorang

anak mendapat pendidikan yang tepat, sehingga berguna bagi orang tua,

lingkungan, masyarakat dan negara.

Peran Keluarga menurut Badan Penasihatan, Pembinaan, dan

Pelestarian Perkawinan (Depag, 2007: 48), bukanlah semata-mata merupakan

tempat berinteraksi unsur yang ada di dalamnya, akan tetapi tujuan umum

berkeluarga adalah terbinanya ketenangan lahir dan batin, hidup rukun dan

damai, tempat menumbukan cinta kasih, membimbing anak menjadi anak

soleh sehingga tercapai ketenangan, kedamaian dalam keluarga, masyarakat

menuju ajaran Islam.

43

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 2: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

61

Berdasarkan tulisan di atas, maka adanya sebuah pendidikan dasar sejak

anak usia dini di dalam keluarga sangat diperlukan. Dalam hal ini Islam juga

sangat memperhatikan adanya pendidikan dasar sejak anak usia dini,

sebagaimana yang dijelaskan Allah swt dalam surat Lukman ayat 13 yaitu :

إر لو م ي عظهبهۦل بي هى بۥو حششن ل ب ي ٱللهي شن إ ٱش ظ

ظي ٣١ع Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di

waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kezaliman yang besar" (Lukman : 13)

Dari ayat diatas dapat dipetik pelajaran bahwa Lukman sebagai orang

tua begitu memperhatikan anaknya, dalam masalah ini adalah aqidah anak.

Maka adanya pendidikan dasar anak usia dini di dalam keluarga yang penulis

harapkan adalah keluarga sebagai pendidik pertama untuk anak dapat

menyiapkan masa depan anak secara Islami untuk dapat beribadah kepada

Allah swt agar tidak tergelincir dari kesyirikan.

Berdasarkan ayat tersebut pula , penulis menyimpulkan bahwa

pembinaan atau pendidikan dasar kepada anak ketika masa usia dini di dalam

keluarga adalah pendidikan aqidah, karena dengan aqidah merupakan

pondasi utama dalam kehidupan manusia termasuk anak. Apabila aqidah anak

kuat, maka dia akan tahan terhadap kondisi dan zaman yang

mempengaruhinya.

B. Materi Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 3: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

62

Aqidah merupakan landasan Islam. Apabila seseorang benar aqidahnya,

maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya,

apabila hidupnya mematikan aqidahnya dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan

dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekelan di dalam adzab neraka.

Oleh karena itu pendidikan aqidah pada anak usia dini tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan.

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Anak Usia

Dini menjelaskan materi perkembangan aqidah pada anak usia dini usia 2-6

tahun antara lain adalah :

a) Mengenal asma Allah

b) Mengenal ciptaan Allah

c) Mengenal kalimat thayyibah

d) Mengenal kitab suci Allah

e) Mengenal malaikat Allah dan tugas-tugasnya

f) Mengenal rasul-rasul pilihan

g) Mengenal adanya takdir dan hari akhir

Sutisna (2010) menambahkan bahwa penjelasan materi dasar-dasar

aqidah terutama pada tahap usia kanak-kanak yaitu menanamkan keyakinan

bahwa tiada tuhan selain Allah, keimanan kepada para malaikat, kitab-kitab,

rasul-rasul, dan hari akhir.

Sedangkan Menurut Zainu (2011), materi pendidikan aqidah sesuai

tuntunan ajaran Islam adalah bagaimana menanamkan anak sejak dini tentang

dimana Allah berada. Ini sangat penting karena banyak kaum muslimin yang

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 4: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

63

salah dalam perkara ini. Sebagian mengatakan bahwa Allah ada dimana-

mana. Sebagian lagi mengatakan bahwa Allah ada di hati kita, dan beragam

pendapat lainnya. Padahal dalil-dalil menunjukkan bahwa Allah itu berada di

atas arsy, yaitu diatas langit. Dalilnya antara lain didalam al-Qur‟an surat

Tha-haa ayat 6 :

بفي هۥ ث ى بفيٱس ٱل سضو بح حج بو بب ي ه يو ٤ٱثش

Artinya: “Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di

bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah”

Begitupun sama dengan Dr Abdullah Nasikh Ulwan sebagaimana yang

dikutip oleh Muchtar (2005 :15) menjelaskan mengenai materi pendidikan

keimanan mencakup keimanan kepada Allah SWT, malaikat, kitab-kitab

Allah SWT, nabi/rosul, hari kiamat, dan takdir.

Ummi Athirah (2010) mendeskripsikan mengenai materi pendidikan

aqidah anak usia dini sebagai berikut :

Tabel 1.4 Materi Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini

Usia (tahun) Materi Keterangan

Baru lahir – 2

bulan

Membiasakan anak

dengan lafal “la ilaha

illallah”

Bisikkan lafal ini di telinga

anak.

2 bulan – 6 bulan Membiasakan anak

dengan lafal syahadat

“asyhadu alla ilaha illallah

wa asyhadu anna

muhammadan rasulullah”

Pada usia 2 bulan, ketika

anak digendong biasanya

anak mulai lebih sering

menatap ibunya.

Tatap mata anak ketika

mengucapkan lafal tsb.

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 5: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

64

Lafal tsb agak panjang;

bersabarlah membiasakan

anak dengannya.

6 bulan – 1,5

tahun

Biasakan anak mendengar

lafal dzikrullah (tasbih,

tahmid, takbir, tahlil) dan

kalimah thayyibah

(istigfar, basmalah,

isti‟adzah, dll.)

1,5 tahun – 2

tahun

Mulai bertanya-jawab

dengan anak tentang

“siapa tuhanmu?”

Disesuaikan dengan

kemampuan bicara anak.

Tahap 1 : orang tua

memberi pertanyaan

sekaligus jawabannya

(contoh: Ibu: “Usamah,

siapa tuhanmu? Allah”)

Tahap 2 : orang tua

memberi pertanyaan, anak

diminta menjawabnya.

2 tahun – 2,5

tahun

Mulai bertanya jawab

dengan anak tentang

“siapa tuhanmu?”, “apa

agamamu?”, “siapa

nabimu?”

Jawaban atas tiga

pertanyaan ini sekaligus

sebagai jati diri bagi anak

(Tuhannya, agamanya, dan

nabinya).

Disesuaikan dengan

kemampuan bicara anak.

Tahap 1 : orang tua

memberi pertanyaan

sekaligus jawabannya

(contoh: Ibu: “Usamah,

siapa tuhanmu? Allah”)

Tahap 2 : orang tua

memberi pertanyaan, anak

diminta menjawabnya.

Mengajarkan rububiah

Allah (contoh: Allah yang

ciptakan Usamah. Allah

yang ciptakan Ummi.

Biasanya pada usia ini anak

mulai lebih sering bertanya

tentang objek di sekelilingnya,

“Apa ini, Bu?”

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 6: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

65

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas penulis simpulkan bahwa materi

pendidikan aqidah yang disampaikan orang tua kepada anak usia dini adalah

Allah yang ciptakan Abi.

Allah yang ciptakan

pohon. Allah yang

ciptakan kucing. Dst ….)

Mengajarkan rukun

islam.

Mengajarkan rukun

iman.

Diberikan bila sekiranya

anak memang sudah lancar

berbicara.

Setiap orang tua bisa

mempertimbangkan apakah

materi ini akan

memberatkan anak bila

diberikan bersamaan

dengan materi “siapa

tuhanmu, apa agamamu,

siapa nabimu?”

2,5 – 3 tahun Mengajarkan tauhid

asma‟ wa sifat Allah.

Mengaitkan kegiatan

sehari-hari dengan

asma‟ wa sifat Allah.

Contoh:

Anak makan berdiri.

“Allah Maha Melihat.

Kita malu kalau Allah

melihat kita makan

berdiri.”

Anak enggan shalat.

“Allah cinta sama orang

yang rajin shalat.”

Disesuaikan dengan daya-

tangkap anak.

Ketika pertama kali

mengajarkan nama Allah

atau sifat Allah ulangi

hingga tiga kali.

Beberapa asma‟ wa sifat

Allah yang bisa coba

diajarkan dalam rentang

usia ini:

Allah di atas „arsy.

Allah Maha Melihat

Allah Maha Mendengar

Allah Cinta

Allah Marah

Mengajarkan keberadaan

surga dan neraka.

Untuk mengajarkan konsep

targhib dan tarhib.

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 7: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

66

mengenai rukun iman, antara lain iman kepada Allah, iman kepada malaikat,

iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada nabi dan rasul Allah, serta iman

kepada hari akhir dan takdir.

C. Metode Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

Islam sangat memperhatikan pendidikan anak. Sejak lahir hingga

baligh anak tidak lepas dari pendidikan. Hal tersebut karena Islam

memandang bahwa anak adalah makhluk yang paling dicintai

Allah.Rasulullah menegaskan bahwa Allah tidak murka lantaran sesuatu

sebagaimana murkaNya lantaran penindasan terhadap para wanita dan anak-

anak. Oleh karena itu, usaha orang tua dan para pendidik dalam membina dan

mendidik anak adalah sama dengan ibadah dan berjuang di jalan Allah

(Mansur, 2009 : 161-162)

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Asmani (2009 : 100)

menambahkan “bahwa dalam mendidik anak usia dini diperlukan metode

yang unik dan kreatif.”

Maka metode pendidikan Islam sangat unik dan efektif dalam membina

aqidah anak didik, tidak sekedar memberikan motivasi saja tetapi bagaimana

menjadikan anak didik memungkinkan menerima petunjuk Allah. Menurut an

Nahlawi sebagaimana dikutip oleh Tafsir (2004: 136-146) metode pendidikan

Islam yang efektif adalah metode teladan, metode bercerita dan berkisah

Islami, metode percakapan qur‟ani dan nabawi, metode pembiasaan, metode

targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat takut).

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 8: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

67

Dari kutipan tersebut tergambar bahwa Islam mempunyai metode-

metode yang tepat untuk membentuk anak didik yang memiliki aqidah sesuai

dengan ajaran Islam. Dengan metode tersebut memungkinkan umat

Islam/masyarakat Islam mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.

Dengan demikian diharapkan akan mampu memberi kontribusi besar

terhadap perbaikan aqidah anak. untuk memperjelas metode-metode tersebut

akan dibahas sebagai berikut :

1. Metode Keteladanan

Keteladanan mempunyai arti penting dalam mendidik aqidah anak,

keteladan menjadi titik sentral dalam mendidik dan membina aqidah anak,

kalau pendidik beraqidah baik ada kemungkinan anak didiknya juga

beraqidah baik, karena anak cenderung meniru orang tua maka sudah

sepantasnya baik atau buruknya dari teladan yang diberikan.

Jalaluddin (2000 : 71) turut menjelaskan bahwa “tindak keagamaan

yang dilakukan anak-anak adalah hasil dari meniru”. Berdoa dan shalat

contohnya, mereka melakukan karena hasil melihat perbuatan di

lingkungan sekitar mereka, baik berupa pembiasaan ataupun pengajaran

yang intensif.

Sejalan dengan Jalaluddin metode keteladanan menurut Muchtar

(2005:2004) adalah sebagai suatu metode pendidikan dengan cara

memberikan contoh yang baik kepada anak baik ucapan maupun dalam

perbuatan. Melalui metode ini para orang tua memberikan contoh atau

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 9: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

68

teladan terhadap anak , misalnya bagaimana cara berbicara, bersikap,

mengerjakan sesuatu atau cara beribadah dan sebagainya.

Orang tua yang memiliki teladan baik merupakan landasan

fundamental dalam pembentukan jiwa anak, baik dalam segi agama

maupun umum. Anak tidak melihat kecuali orang-orang di sekitarnya dan

tidak meniru kecuali orang-orang disekitarnya pula. Jika dia melihat

kebaikan, maka dia akan menirunya dan tumbuh pada kebaikan itu. Jika

dia melihat keburukan, maka dia akan tumbuh pada keburukan itu.

Oleh karena itu, selama anak masih dalam asuhan dan pendidikan

orang tua, harus diperhatikan ucapan dan perilaku yang baik karena anak

usia dini adalah peniru yang ulung dan keteladanan merupakan faktor yang

amat besar dalam membentuk anak menjadi orang yang baik atau orang

yang buruk.

2. Metode Bercerita dan Berkisah Islami

Pada dasarnya kisah-kisah al-Qur‟ani dan Nabawi membiaskan

dampak positif dan edukatif yang baik, konstan, dan cenderung mendalam

sampai kapanpun. Pendidikan melalui kisah-kisah tersebut dapat

menggiring anak pada kehangatan perasaan, kehidupan, dan kedinamisan

jiwa yang mendorong manusia untuk mengubah perilaku dan

memperbaharui tekadnya selaras dengan tuntutan, pengarahan,

penyimpulan, dan pelajaran yang didapat dari kisah tersebut. (An Nahlawi,

2004: 239)

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 10: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

69

Al Maliki (2002: 108) juga menambah bahwa metode berkisah dan

bercerita Islami juga dijadikan metode pendidikan oleh rasul dalam

mengajarkan Islam. Kisah dijadikan oleh beliau sebagai alat untuk

membantu menjelaskan suatu pemikiran dan mengungkapkan suatu

masalah. Dengan kisah yang dijelaskan maka dapat menerangkan

keimanan kepada Allah.

Untuk itu, bercerita atau lebih mudahnya mendongeng merupakan

cara lain yang dapat digunakan dalam mendidik anak. Tentu saja cerita

atau kisah-kisah nabi dan para sahabat serta umat terdahulu yang terdapat

di dalam al-Qur‟an dan Hadis harus menjadi rujukan.

Diantara kisah-kisah yang mengesankan yang pantas dan perlu

diceritakan pada anak menurut Syarifuffin (2004 : 83-84) adalah kisah

nabi dan Rasul, kisah lukman, Ashabul Kahfi, kisah Maryam binti Imran,

Raja Dzulqarnain, kisah Adam dan Hawa, Isra Mi‟raj, dan kisah-kisah

sahabat Nabi Muhammad saw. Dengan menceritakan kisah-kisah Islami

dapat tertanam rasa keimanan, semangat kepahlawanan orang-orang

shalih, dan memberikan keteladanan kebenaran.

Maka dapat disimpulkan bahwa metode bercerita atau berkisah

Islami yang diambil dari qur‟an dan nabawi sangat membantu seorang

pendidik dalam hal ini orang tua untuk menyampaikan pendidikan aqidah

yang sesuai dengan ajaran Islam, bersumber dari al-Qur‟an dan al-Hadits.

3. Metode dialog Qur‟ani dan Nabawi

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 11: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

70

Dialog dapat diartikan sebagai pembicaraan antara dua pihakatau

lebih yang dilakukan melalui tanja jawab dan di dalamnya terdapat

kesatuan topik atau tujuan pembicaraan, maka dengan dialog merupakan

jembatan yang menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang lain.

(an Nahlawi, 2004: 204)

Thalib (2001 : 27) menjelaskan “metode berdialog yang

digunakan Rasulullah saw pernah memberikan pengaruh yang mendalam

terhadap sahabatnya, yaitu Anas bin Malik. Selama hidupnya ia selalu

berusaha menegakkan semua ajaran rasul saw.” menyampaikan

pendidikan dan pengajaran kepada anak-anak, para orang tua dapat

menggunakan cara dialog yang sederhana, seperti menanamkan kejujuran,

ketaatan, dan keberanian.

Selain itu metode ini untuk membangkitkan perasaan dan

menimbulkan kesan dalam jiwa, yang membantu mengarahkan seseorang

menemukan sendiri kesimpulannya. Melalui metode ini, orang tua harus

mampu menyesuaikan materi yang akan disampaikan.

4. Metode Pembiasaan

Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, membawa naluri

tauhid dan iman kepada Allah. Jika anak dengan mudah memperoleh dua

faktor yaitu faktor pendidikan Islam yang utama dan faktor pendidikan

lingkungan yang baik, maka ia akan tumbuh dalam iman yang benar.

Manusia memiliki kesempatan yang sama dalam membentuk aqidahnya,

apakah dengan pembiasaan yang baik atau dengan pembiasaan yang

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 12: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

71

buruk. Hal ini menunjukkan bahwa dalam metode pembiasaan dalam

membentuk aqidah, merupakan metode yang tepat.

Al-Ghazali dalam buku karangan al-Jumbulati dkk. (2002: 147)

mengatakan bahwa, anak adalah amanat bagi orang tuanya, hatinya bersih

suci bagai mutiara yang bersinar cemerlang, jauh dari goresan dan

gambaran-gambaran, dan ia menerima setiap apa yang digorekan di

atasnya dan cenderung kepada apa saja yang membuat cenderung

kepadanya.

Fadlan al-Ikhwani (2015 : 11) menyebutkan ada 4 pembiasaann

yang perlu ditanamkan kepada anak, berhubungan dengan pendidikan

aqidah, antara lain : 1). Mengenalkan anak kepada Rabbnya, 2).

Membiasakan anak untuk rindu surga dan takut neraka, 3). Melatih anak

mengerjakan shalat sejak dini, dan 4). Mengajari anak untuk menghafal

dan membiasakan Asmaul Husna.

Maka beberapa penjelasan di atas memberikan kesimpulan bahwa

metode pembiasaan dapat membantu dalam proses pendidikan aqidah anak

usia dini. Dengan pembiasaan baik yang dilakukan sejak dini akan

berdampak besar terhadap aqidah anak ketika mereka dewasa. Sebab

pembiasaan yang telah dilakukan sejak kecil akan melekat kuat dalam

ingatan dan menjadi kebiasaan yang tidak dapat dirubah dengan mudah.

5. Metode Targhib dan Tarhib

Targhib adalah janji yang disertai bujukan dan rayuan untuk

menunda kemaslahatan, kelezatan, dan kenikmatan. Namun penundaan itu

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 13: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

72

bersifat pasti, baik dan murni serta dilakukan melalui amal sholeh atau

pencegahan diri dari kelezatan yang membahayakan (pekerjaan buruk).

Hal ini sesuai dengan firman Allah swt :

به س م ب بف خ ۦو خ ب ٦٤ج

Artinya : “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada

dua surga.” (Ar-Rahman:46)

Tarhib adalah ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang

disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan atau perbuatan

yang telah dilarang Allah. Tarhib pun dapat diartikan sebagai ancaman

dari Allah untuk menakut-nakuti hamba-Nya melalui penonjolan

kesalahan dan penonjolan salah satu sifat keagungan dan kekuatan ilahiah

agar manusia tidak melalukan kesalahan dan kemaksiatan (an Nahlawi,

2004: 296).

Dari pernyataan an Nahlawi di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa metode targhib dan tarhib ini merupakan metode membuat senang

dan membuat takut yang diberikan pendidik kepada anak didik,

berdasarkan perintah dan larangan Allah swt. Dengan tujuan agar anak

mau melakukan kebaikan dan mau menjauhi kejahatan. Maka dalam hal

ini, metode targhib dan tarhib termasuk tepat sebagai alat untuk

menyampaikan pendidikan aqidah.

Dari metode-metode tersebut diatas, metode yang paling efektif

dalam pendidikan aqidah anak usia dini adalah metode keteladanan, kisah

qur‟an dan nabawi, pembiasaan, dan targhib wa tarhib. Karena berdasar

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 14: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

73

pada prinsipnya yang mengatakan bahwa pendidikan adalah sebagai kerja

yang memerlukan hubungan erta antara guru dan murid. Untuk itu

keteladanan yang utama menjadi bagian dari metode pengajaran yang amat

penting.

Dalam hal penanaman nilai-nilai agama yang menjadi dasar

pencapaian aqidah di dalam keluarga, maka metode keteladanan dirasa

sangat penting, karena melibatkan peran orang tua serta keseluruhan

anggota keluarga dalam usaha menciptakan suasana keagamaan yang baik

dan benar dalam keluarga. Hal ini disebabkan keluarga, terutama orang tua

merupakan contoh terbaik dalam pandangan anak yang tentunya segala

tindak tanduknya maupun perkatannya, akan tercetak dalam jiwa anak

yang nantinya dapat mempengaruhi pola pikir dan pola hidupnya.

Sedangkan metode pembiasaan dijelaskan Abdullah Nasih Ulwan

(1992: 60) sebagai cara atau upaya yang praktis dalam pembentukan

(pembinaan) dan persiapan anak. Pada prinsipnya anak-anak berpikir logis

dan memahami hal-hal yang abstrak, serta belum sanggup menentukan

mana yang baik dan mana yang buruk, maka contoh-contoh, latihan-

latihan, dan pembiasaan-pembiasaan mempunyai peranan penting dalam

membina anak, khususnya dalam pembinaan aqidah, karena masa kanak-

kanak adalah masa paling baik untuk menanamkan dasar-dasar pendidikan

aqidah. Hal itupun sejalan dengan sabda Rasulullah saw mengenai

pentingnya pembiasaan, yang diriwayatkan oleh Abu Daud yaitu :

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 15: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

74

“ ... Suruhlah anak-anak kalian mengerjakan shalat ketika mereka

berumur 7 tahun, dan pukulah mereka jika enggan ketika berumur 10

tahun !” (HR.Daud)

Kemudian metode kisah qur‟ani dan nabawi dalam pendidikan

Islam sangatlah membantu untuk menanamkan pendidikan aqidah anak

usia dini, hal ini terlihat dari gaya bahasa al-Qur‟an yang indah dan

memiliki kebenaran yang akurat. Kisahnya bukanlah karya seni,

melainkan sebagian firman Allah yang mempunyai nilai-nilai estetis.

Seperti dalam firman Allah swt, surat Yusuf ayat 3:

ح أ حس يه ع ص مص م ص اٱ ز ه ي بإ يه بأ وح ب ا مشء إٱ و

ل به ۦوج في غ ١ٱ

Artinya : “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan

mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu

sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang

yang belum mengetahui.” (QS.Yusuf : 3)

Dengan potongan kisah dijadikan sebagai titik penghayatan anak

terhadap penanaman suatu nilai-nilai tertentu seperti bertambahnya

keimanan anak dan munculnya sosok idola yang berasal dari kalangan

rasul dan sahabat. Oleh karena itu masa kanak-kanak sangat tepat untuk

menghadirkan tokoh Islam yang inspiratif yang didapatkan dari kisah-

kisah didalam qur‟an maupun nabawi.

Adapun yang terakhir metode targhib dan tarhib sebagai alat akhir

untuk mematangkan pendidikan aqidah anak sejak dini di dalam keluarga.

Metode ini untuk menumbuhkan kesadaran diri dan rasa kehati-hatian

anak dalam melaksanakan perbuatan. Tentunya dengan menanamkan rasa

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.

Page 16: A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam ...repository.ump.ac.id/3619/5/DENI FIRMAN - BAB IV.pdf · A. Pentingnya Pendidikan Aqidah Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

75

takut yang positif kepada anak. Bahwasanya ada tuhan yang selalu

mengawasi tiada henti segala tingkah laku yang dilakukan.

Dengan demikian jelaslah bahwa metode keteladanan, pembiasaan,

kisah qur‟ani dan nabawi, serta targhib wa tarhib adalah metode yang

paling efektif dan paling tepat dalam pendidikan aqidah anak usia dini

dalam keluarga.

BAB V

PENDIDIKAN AQIDAH ANAK ...,DENI FIRMAN SUPRAYOGA, PAI FAI, UMP 2016.