abstrak finechemical_b003

Upload: mangataspanggabean

Post on 07-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BioHydrometallurgy

TRANSCRIPT

Benefisiasi Limbah Pengolahan Bijih Bauksit (Redmud) dengan cara Ekstraksi Fe dan Ti dalam Bentuk Oksida menggunakan Bioremediasi

PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAN PENGURANGAN DAMPAK LINGKUNGAN DARI LIMBAH REDMUD YANG DIHASILKAN OLEH PABRIK PENGOLAHAN BIJIH BAUKSIT MENGGUNAKAN METODE BIOREMEDIASI OLEH BAKTERI DAN FUNGIABSTRAK

Potensi bijih bauksit di Indonesia berjumlah sangat melimpah karena cadangan bijih bauksit berjumlah 3 miliar ton dan sumber daya mencapai 7 miliar ton. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu pengekspor bijih bauksit dengan nilai ekspor sebesar 17 juta ton per tahun.. Namun, kebijakan pemerintah yang berupa Peraturan Menteri ESDM no. 1 tahun 2014 melarang perusahaan tambang untuk mengekspor bijih hasil pertambangan tanpa peningkatan nilai tambah terlebih dahulu. Kebijakan tersebut memiliki dampak berupa kewajiban para perusahaan tambang untuk membangun pabrik pengolahan sendiri di Indonesia, termasuk pabrik pengolahan bijih bauksit..

Pengolahan bijih bauksit menggunakan proses Bayer untuk menghasilkan alumina. Selain alumina, proses Bayer juga menghasilkan limbah berupa redmud yang berjumlah 50% hingga 70% dari total bijih bauksit yang diolah. Jumlah tersebut bergantung pada komposisi bijih bauksit yang diolah. Jumlah redmud yang besar tersebut menjadi masalah besar bagi lingkungan, terutama kandungan besi oksida yang mencapai 60% dapat menganggu kesetimbangan ekosistem dan bahkan berdampak kematian bagi unsur-unsur biotik di sekitar pabrik pengolahan bijih bauksit. Hal ini merupakan hambatan terbesar bagi berdirinya perusahaan tambang bijih bauksit di Indonesia. Sehingga, upaya pencegahan dampak negatif lingkungan berupa degradasi kandungan besi oksida sangat dibutuhkan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah bioremediasi oleh bakteri dan fungi. Selain itu, bakteri dan fungi juga dapat mengekstraksi kandungan titanium oksida yang kemudian diolah lebih lanjut menjadi logam titanium yang bernilai jual tinggi.Kandungan besi dan titanium di redmud dijadikan sebagai sumber mikronutrien bagi bakteri dan fungi. Bakteri mengikat besi dan titanium dengan mensekresikan senyawa siderophore. Sehingga logam besi dan titanium akan membentuk senyawa logam kompleks yang larut dan stabil. Fungi mengikat besi dan titanium dengan mensekresikan senyawa asam organik yang membentuk senyawa kompleks atau presipitat logam berat. Besi dan titanium yang diikat olah bakteri dan fungi tersebut akan diambil kembali guna meningkatkan nilai ekonomis redmud.

Keyword: Redmud, Besi Oksida, Titanium Oksida, Bakteri, Fungi.