acara ii persemaian
TRANSCRIPT
ACARA II
PESEMAIAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Biji merupakan cara yang paling umum untuk membiakkan tanaman.
Pembiakan tanaman dengan biji ini dilakukan melalui pesemaian. Biji ditaburkan
pada pesemaian terlebih dahulu, lalu setelah tumbuh menjadi tanaman muda,
tanaman tersebut dipindahkan ke kebun yang tetap. Alasan dilakukan penyemaian
ini antara lain adalah :
1. Menunggu saat tanam yang tepat.
2. Memperkecil biaya pemeliharaan.
3. Jenis tanaman tersebut mampu tumbuh cepat, mampu bersaing dengan
gulma, sulit dipindahkan (contohnya yaitu semangka, ketimun, jagung,
buncis, labu).
4. Menjaga tanaman muda dari kondisi lingkungan yang ekstrim hingga
dapat beradaptasi (tanaman-tanaman muda memiliki sistem perakaran
yang masih dangkal, sehingga apabila menghadapi suhu dan intensitas
cahaya matahari yang ekstrim maka kemampuan akar dalam menyerap air
tidak dapat mengimbangi laju transpirasi yang tidak terlalu besar sehingga
tanaman muda mengalami kelayuan, terbakarnya daun atau sunburn,
bahkan dapat mengalami kematian).
5. Pemeliharaan tanaman muda dilapangan sangat sulit dilakukan dan tidak
efisien.
6. Seleksi tanaman amat sulit dilakukan dilapangan.
Agar pesemaian dapat menghasilkan tanaman yang bermutu baik maka
harus memperhatikan teknik-teknik pembuatan pesemaian. Teknik-teknik
pembuatan pesemaian meliputi:
1. Pemilihan lokasi pesemaian.
2. Persiapan tanah pesemaian :
a. Pemasangan ajir.
b. Pembuatan selokan atau got.
c. Pengolahan tanah.
d. Pembuatan bedengan (seed bed).
e. Penanaman benih.
f. Pembuatan naungan atau atap pelindung.
3. Pemindahan bibit.
Pemindahan bibit dari pesemaian ke pembibitan dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
a. cara putaran.
b. cara cabutan.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum pesemaian ini agar praktikan memahami fungsi
pesemaian dan membuat pesemaian yang baik mulai dari memilih benih,
mengolah tanah, cara menanam dan memelihara pesemaian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pesemaian terhadap tanaman perlu dilakukan untuk menghasilkan bibit
tanaman yang baik, dimana bibit yang telah kita pilih dengan berbagai
pertimbangan kita tanam pada tanah yang sesuai untuk pesemaian dengan jarak
yang rapat. Kemudian pesemaian kita rawat secara intensif agar diperoleh bibit
tanaman yang bermutu dan berkualitas tinggi. Sehingga pesemaian pada dasarnya
merupahkan tindakan penanaman benih dengan jarak tanam yang rapat pada
sebidang tanah atau tempat tertentu dan dipelihara lebih cermat serta intensif
untuk memperoleh bibit yang baik dan siap tanam.
Adapun tujuan pembuatan pesemaian antara lain:
1. untuk menghindarkan tanaman muda dari kondisi lingkungan yang
merugikan.
2. untuk mengatur lingkungan yang tepat selama awal pertumbuhan bibit.
3. untuk mempermudah pemeliharaan.
4. untuk mempermudah seleksi bibit.
5. untuk mengurangi biaya pemeliharaan.
Ada berberapa macam pesemaian, antara lain:
1. Pesemaian kering.
Yaitu pesemaian yang dilakukan dilahan kering, berupa bedengan-
badengan dengan luas tertentu. Biasanya untuk tanaman tahunan,
hortikultura, atau bisa tanaman padi.
2. Pesemaian basah.
Dilakukan dilahan basah biasanya untuk tanaman padi.
3. Pesemaian box (kotak).
Yaitu pesemaian yang dilakukan didalam box dengan ukuran tertentu.
Media yang biasanya digunakan adalah campuran antara tanah, pasir,
bahan organik, biasanya untuk ditanam tanaman sayuran.
4. Pesemaian kantong plastik (poly bag).
Pesemaian dengan mempergunakan kantong plastik (poly bag). Benih
yang disemai adalah benih sayuran, tahunan atau jenis tanaman yang sukar
dipindahkan dengan cara cabutan.
Alasan diperlukannya pesemaian:
1. Tanaman yang masih muda umumnya tidak tahan terhadap kondisi
lingkungan terbuka.
2. Tanaman muda tidak mampu bersaing dengan gulma.
3. Pemeliharaan tanaman muda dilapang sangat sulit dilakukan dan tidak
efisien.
4. Seleksi tanaman amat sulit dilakukan dilapangan.
5. Dengan pesemaian dapat menunggu saat tanam yang tepat dan
memungkinkan untuk menghasilkan bibit komersial.
Agar pesemaian dapat menghasilkan tanaman yang bermutu baik maka
harus memperhatikan teknik-teknik pembuatan pesemaian. teknik-teknik
pembuatan pesemaian meliputi:
1. Pemilihan lokasi pesemaian.
Syarat yang harus diperhatikan dalam pemilihan tempat untuk pesemaian
adalah sebagai berikut :
a. Dekat dengan kebun tetap, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
pemindahan bibit.
b. Dekat dengan pos pengawasan kebun guna mempermudah
pengawasan dan pemeliharaan.
c. Dekat dengan sumber air.
d. Tanahnya subur, stukturnya remah, dan bebas hama maupun penyakit.
2. Persiapan tanah pesemaian.
Sifat fisis tanah harus dipersiapkan terlebih dahulu agar menjamin
perakaran tanaman muda setelah biji berkecambah. Secara fisis, tanah itu dapat
dikerjakan lebih dalam atau dangkal, sesuai dengan biji yang akan ditanam. Hal
lain yang perlu diperhatikan adalah panas, peredaran udara, dan kelembaban.
Kelembaban udara akan mempengaruhi kelembaban biji yang notabene mutlak
diperlukan untuk perkecambahan. Kadar lembab benih harus berkisar antara 40-
50 %.
Hal-hal yang harus dilakukan setelah mengetahui sifat fisis tanah adalah
sebagai berikut:
a. Pemasangan ajir.
Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mengatur letak pesemaian dan
memberi tanda pada petak-petak pesemaian beserta selokan-selokan
drainase sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Ajir biasanya berupa
bilah-bilah bambu dan kadang-kadang dilengkapi pula dengan tali rafia
untuk memperjelas bentuk dan ukuran petak maupun selokan-
selokannya.
b. Pembuatan selokan atau got.
Saluran selokan atau got ini berfungsi sebagai saluran irigasi dan
sekaligus sebagai saluran pembuangan. Pembuatan got bergantung
pada kondisi lahan dan curah hujan setempat.
c. Pengolahan tanah.
Pengolahan tanah untuk pesemaian harus dilakukan dengan intensif.
Tanah yang diolah harus subur dan bersih dari gulma, hama dan
penyakit serta mempunyai sistem drainase dan aerasi yang baik.
d. Pembuatan bedengan (seed bed).
Tanah bedengan biasanya dicampur dengan bahan organik (pupuk
kompos) untuk meningkatkan daya tahan air dan memperbaiki struktur
tanah. Dapat juga ditambahi pasir agar sistem drainase dan aerasinya
menjadi lebih baik. Bagian permukaan bedengan dibuat rata, bagian
tepinya dibuat agak miring dan dipadatkan agar tidak mudah gugur.
e. Penanaman benih.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman benih adalah kerapatan
benih, kedalaman penanaman serta cara penanaman. Dalam
penanaman benih bergantung pada jenis tanaman dan macam benihnya
serta keadaan musimnya. Pada musim hujan dimana kelembaban
tanahnya tinggi, benih ditanam lebih dangkal daripada musim kemarau
yang kelembabannya relatif rendah.
f. Pembuatan naungan atau atap pelindung
Hal ini ditujukan untuk melindungi tanaman muda dari terik matahari
dan tetesan hujan.
3. Pemindahan bibit.
Pemindahan bibit dari pesemaian ke pembibitan dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
a. Cara putaran.
Dengan cara ini, sedikit tanah yang ada disekitar bibit yang ikut
terbawa atu terpindahkan. Keuntungan dari cara ini adalah tidak
menghambat pertubuhan bibit karena akar yang rusak dapat
diminimalisir. Kerugiannya adalah memerlukan waktu yang lama.
b. Cara cabutan.
Sebelum bibit dicabut, tanah dibasahi terlebih dahulu. Setelah
berberapa menit, bibit di cabut atau dicungkil. Keuntungannya adalah
waktu yang diperlukan lebih singkat. Kerugiannya dari cara ini adalah
menghambat pertubuhan bibit karena banyak akar yang rusak.
III. BAHAN DAN ALAT
1. BAHAN :
1. Benih padi/gabah 100 gr
2. Lahan kering 1 m x 1 m
3. Furadan 36 10 gr
4. Urea 10 gr
5. Jerami
6. Biji nangka 9 buah
7. Biji cabai secukupnya untuk polibag sebanyak 10 buah
8. Plastik transparan sebagai molsa
9. Pupuk KCL, SP36
10. Pupuk kandang
2. ALAT :
1. Cangkul
2. Tali rafia
3. Gembor
4. Meteran
5. Polibag
IV. PROSEDUR KERJA
A. Utuk Persemaian Padi.
1. Lahan yang akan diolah diukur dengan luas 1 x 1 m sebanyak 2 bedengan
dengan jarak 50 cm.
2. Rumput-rumput yang ada dipermukaan tanah dihilangkan agar lebih
mudah dalam proses pencangkulan.
3. Tanah dicangkul dengan menggunakan sistem buruhan dangkal ( menggali
parit sedalam 20 cm ).
4. Membersihkan batu-batu yang ada dan rumput yang masih tersisa agar
tidak mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya.
5. Tanah diratakan kembali dan disiram agar kondisi tanah siap untuk
ditanami.
6. Tanah ditaburu pupuk SP36 dan KCl.
7. Benih ditaburkan diseluruh permukaan bedengan.
8. Lahan yang telah ditaburi benih dan pupuk ditutup dengan jerami,
kemudian disiram agar kelembabanya dapat terjaga.
B. Utuk Persemaian Cabe.
1. 20 polybag transparan disiapkan.
2. 10 polybag diisi tanah dan lainnya diisi tanah + kompos.
3. Bagian bawah polybag dilubangi untuk keluarnya air yang berlebihan.
4. Polybag disiram, kemudian diisi benih dan diberi label untuk memudahkan
dalam pengamatan.
C. Untuk Persemaian Nangka
1. 9 polybag hitam disiapkan dan diisi dengan tanah, kemudian bagian
bawahnya dilubangi untuk keluarnya air berlebih dan piolybag disiram.
2. Biji nangka ditanam dengan perlakukan berbeda, yaitu diatas permukaan
tanah, separuh terbenam dan terbenam seluruhnya, masing-masing 3
polybag untuk tiap perlakuan.
3. Polybag kemudian diberi label untuk memudahkan dalam pengamatan.
V. HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN
Padi + UreaSampel Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ D1 8 2 16 4 22 6 36 82 8 2 16 4 21 5 34 63 8,5 3 17 5 22,5 6 35 74 7 2 15 4 21 4 32 65 8 2 17 5 23,5 6 35 86 7,5 2 16 4 23 5 31 67 8 2 17 4 24 6 37 88 8,5 2 17 3 25 5 33 79 7 2 14 4 20,5 4 32,5 710 7,5 2 14 3 2 4 33 6
Rata-rata 7,8 2,1 = 2 15,9 4 20,45 5,1 = 5 33,85 6,9 = 6
Padi tanpa UreaSampel Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ D1 7 2 12 3 16 5 20 62 8 3 14 3 17 6 20,5 63 7,5 2 15 4 18 6 24 74 8 2 15,5 4 19 7 26 85 8,5 2 16 3 18,5 6 22 66 7 2 17 3 19 4 25 57 8 2 17,5 4 20 5 26 78 7,8 2 16 3 18 4 27 69 7,5 2 15 3 17 5 21,5 810 7 2 14 3 18 4 23 6
Rata-rata 7,63 2,1 = 2 15,2 3,3 = 3 18,05 5,2 = 5 23,5 6,5 = 6
Cabe + PupukSampel Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ D1 3 2 6 4 9 5 14,4 72 - - - - - - - -3 - - - - - - - -4 3,5 2 7,5 4 10,5 5 12,2 65 3 2 6 4 6,5 5 8,7 66 3 2 6 4 8 6 10,3 77 3 2 7 4 8 4 10,6 58 3,5 3 8,5 5 11,5 6 13,5 79 2 2 7 3 9,5 4 11,6 510 - - - - - - - -
Rata-rata 2,1 1,5 = 1 4,8 2,8 = 2 6,3 3,5 = 3 8,13 4,8 = 4
Cabe + TanahSampel Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ D1 3 2 4,5 4 9,1 5 12,4 62 2,5 2 5 4 8,3 5 11,3 63 2 2 4 3 7,6 3 8,4 44 3 3 5 4 8,8 6 10,6 65 - - - - - - - -6 - - - - - - - -7 - - - - - - - -8 3 2 6 4 8,4 5 9,8 69 3 2 7 3 11 5 14,3 610 2,5 2 6 4 12 6 15 7
Rata-rata 1,9 1,5 = 1 3,75 2,6 = 2 6,2 3,5 = 3 8,18 4,1 = 4
NangkaLetak Biji Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ D TT ∑ DTenggelam 3 - 5 - 17
6-
41-
2815-
55-
Setengah tenggelam
2 - 4 - 29,512,512,9
211
3223,529,8
332
Permukaan 1,5 - 5 - 6,5-5
---
8,7-7,1
1-1
Keterangan:
TT = Tinggi tanaman
JD = Jumlah daun
Perhitungan
Pesemaian padi + Urea
Rataan Tinggi Tanaman =
Rataan Jumlah Daun =
Minggu I
Minggu II
1,510
51
45,2010
5,204
RJD
RTT
Minggu III
Minggu IV
Persemaian Padi tanpa Urea
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Persemaian Cabe + Pupuk
Minggu I
Minggu II
Minggu III
1,210
21
63,710
3,76
RJD
RTT
Minggu IV
Persemaian Cabe + Tanah
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Persemaian Biji Nangka didalam tanah
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Persemaian Biji Nangka setengah tenggelam
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Persemaian Biji nangka diatas permukaan tanah
Minggu I
Minggu II
00
0RJD
00
0RJD
Minggu III
Minggu IV
00
0RJD
PEMBAHASAN
Pesemaian adalah tempat tanaman muda dipelihara dalam waktu tertentu
sebelum dipindahkan ketempat yang tetap. Pesemaian pada dasarnya merupakan
tindakan penanaman benih dengan jarak tanam yang rapat pada sebidang tanah
atau tempat tertentu dan dipelihara lebih cermat serta intensif untuk memperoleh
bibit yang baik dan siap tanam.
Seperti yang telah dikemukakan dalam pendahuluan, baheasanya tujuan
dilakukannya pesemaian adalah kita bisa mengadakan seleksi bibit, dengan seleksi
bibit berarti akan didapatkan hasil yang baik. Oleh karena itu dalam penanaman
sebaiknya dilakukan penyemaian terlebih dahulu, sehingga bisa mendapatkan
tanaman yang mempunyai kualitas yang tinggi sesuai dengan keinginan. Hal
tersebut juga dapat meningkatkan produksi pertanian secara maksimal.
Pesemaian dapat dilakukan dengan beragi cara. Masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Dalam praktikum kali ini kita gunakan persemaian
kering dan persemaian kantong plastik.
Dalam pembuatan pesemaian kering, lahan yang akan digunakan harus
memperhatikan :
1. Tanahnya, subur atau tidak.
2. Cahaya matahari yang cukup.
3. Dekat dengan sumber air.
4. Mudah diamati.
5. Tanahnya agak miring sehingga drainasenya baik.
Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan bibit yang baik
pula, baik faktor genetik maupun faktor lingkungan seperti curah hujan, suhu,
intensitas matahari, dan harus terhindar dari gangguan hewan/hama dan penyakit.
Kadang-kadang bibit atau tanaman yang berasal dari biji yang sangat muda,
lemah, karena:
1. Berat kering biji rendah.
2. Biji masak kecil.
3. Secara fisiologis biji belum masak.
4. Jaringan penunjang tidak tumbuh dengan baik.
Pada pesemaian padi, tujuan dilakukannya penutupan bedengan dengan
jerami adalah melindungi tanaman muda dari cahaya matahari yang terlalu
banyak, melindungi bibit dari pukulan/jatuhnya air hujan secara langsung yang
dapat mengakibatkan kerusakan bibit dan mempertahankan kelembaban
bedengan.
Pada pesemaian tanaman nangka, ternyata biji yang terbenam didalam
tanah pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya.
Seharusnya yang paling cepat tumbuhnya adalah biji yang ditanam separuh diatas
permukaan. Hal ini dikarenakan kurangnya penyiraman terhadap tanah di
polibag.
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bibit di pesemaian tersebut,
dilakukan pengamatan setiap hari meliputi perhitungan tinggi tanaman dan jumlah
daunnya. Dan dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut :
1. Pesemaian Padi
Dari data yang diperoleh, perbandingan antara tanaman padi yang diberi
pupuk dan yang tidak diberi pupuk adalah 7,8 cm : 7,63 cm ; 15,9 cm : 15,2 cm ;
20,45 cm : 18,05 cm ; 33,85 cm : 23,5 cm untuk perbandingan tinggi tanaman,
sedangkan untuk jumlah daunnya adalah 2 : 2 ; 4 : 3 ; 5 : 5 ; 6 : 6 helai per
minggunya selama pengamatan. Perbedaan antara padi yang diberi pupuk dan
yang tidak diberi pupuk yaitu :
a. Yang diberi pupuk lebih cepat tumbuh baik untuk pertambahan tinggi
tanamannya maupun untuk jumlah daunnya.
b. Daun pada tanaman padi yang dipupuk berwarna lebih cerah (hijau segar)
sedangkan pada padi yang tidak dipupuk warna daunnya lebih pucat
(berwarna kuning).
Hal ini berarti bahwa pemupukan sangat berpengaruh terhadap produktivitas
tanaman.
Pemberian pupuk Urea, SP36 dan KCl yang mengandung Nitrogen (N).
Nitrogen berfungsi untuk memperbanyak anakan yang dihasilkan dan untuk
mempercepat produktivitas tanaman. Selain Nitrogen, unsur yang dibutuhkan
tanaman adalah Phospor (P) yang membantu perkembangan perakaran dan
mengatur pembungaan serta pembuahan, Kalium (K) berfungsi untuk membantu
sintesis gula dan asimilasi lewat klorofil, meningkatkan daya tahan terhadap
penyakit, memperkuat tegaknya padi-padian dan meningkatkan pemakaian air.
Unsur Belerang (S) adalah unsur utama berbagai jenis protein yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman.
2. Pesemaian Polibag Cabai
Pengambilan sampel sebanyak 20 buah masing-masing 10 buah untuk
perlakuan tanaman cabai yang diberi pupuk dan sisanya untuk tanaman cabai yang
tidak dipupuk. Diperoleh data perbandingan tinggi cabai yang diberi pupuk dan
yang tidak diberi pupuk adalah 2,1 cm : 1,9 cm ; 4,8 cm : 3,75 cm ; 6,3 cm : 6,2
cm ; 8,13 cm : 8,18 cm, sedangkan untuk jumlah daunnya adalah 1 : 1 ; 2 : 2 ; 3 :
3 ; 4 : 4 helai per minggunya selama pengamatan
Hasil yang diperoleh berdasarkan data yang diamati menunjukkan bahwa
tanaman cabai yang tidak dipupuk pertumbuhannya lebih baik karena beberapa
hal diantaranya : tanah yang digunakan mungkin mengandung lebih banyak unsur
hara yang dibutuhkan tanaman.
3. Pesemaian Dalam Polibag Nangka
Pesemaian untuk tanaman nangka dilakukan di dalam polibag, terdapat
sembilan polibag yang terisi tanah ditambah pupuk kandang. Data yang diperoleh
antara lain :
a. Biji Tenggelam Dalam Tanah
Untuk minggu I RTT =0,33 dan RJD = 0, minggu II RTT = 0,55cm dan
RJD = 0, minggu III RTT = 2,55 cm dan RJD = 0,55, minggu IV RTT =
4,77 dan RJD = 1,11.
b. Biji Setengah Tenggelam Dalam Tanah
Minggu I RTT = 0,22 dan RJD = 0, minggu II RTT = 0,44 cm dan RJD =
0, minggu III RTT = 6,1 cm dan RJD = 0,44, Minggu IV RTT = 9,47 cm
dan RJD = 0,88.
c. Biji Diletakkan Diatas Permukaan Tanah
Minggu I RTT = 0,16 dan RJD = 0, minggu II RTT =0,55 dan RJD = 0,
minggu III RTT = 1,27 cm dan RJD = 0, minggu IV RTT = 1,75 cm dan
RJD = 0,22.
Dari hasil pengamatan diperoleh data yang menunjukkan bahwa pada
polibag yang berisi biji nangka yang diletakkan setengah tenggelam dalam tanah
memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan polibag yang lain. Hal ini
disebabkan karena biji tersebut memperoleh cukup unsur hara dan cahaya
matahari.
VI. KESIMPULAN
1. Pesemaian pada dasarnya merupakan tindakan penanaman benih dengan jarak
tanam yang rapat pada sebidang tanah atau tempat tertentu dan dipelihara
lebih cermat serta intensif untuk memperoleh bibit yang baik dan siap tanam.
2. Pesemaian ada bermacam-macam. Masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Praktikum kali ini menggunakan pesemaian kering dan kantong
plastic. Namun biasanya pesemaian kering lebih banyak dilakukan karena
lebih mudah dan banyak manfaatnya.
3. Penanaman dengan persemaian memiliki kelebihan antara lain kita bisa
mengadakan seleksi bibit, dengan seleksi bibit berarti akan didapatkan hasil
yang baik.
4. Penanaman dengan persemaian terlebih dahulu akan lebih memudahkan dalam
perawatan dan pengawasan.
5. Pemupukan sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
- Kawil, Jurnalis. 1979. Tekhnologi Benih 1. Angkasa : Bandung.
- Setiadi. 1994. Jenis dan Budidaya Cabai Rawit. Swadaya : Jakarta.
- Sitompul, S. M. dan Guritno, Bambang. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
- Soetomo. H. A., Moch. 1992. Mengelola Pekarangan Sejahtera. Sinar Baru : Bandung.
- Sutejo, M. M dan Kartasapoetra, A. G. 1988. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta : Jakarta.