aditya m.t 027 take home test uts pengantar manajemen
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
1/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |1| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
BAB 1 Pendahuluan
Pengertian Manajemen
A.
Definisi Manajemen
Sebelum membahas lebih dalam serta lebih jauh tentang manajemen, perlu dipelajari
terlebih dahulu apa itu manajemen dalam arti kata dan makna terkandung dalamnya. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen memiliki 2 (dua) arti, yang pertama ialah
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dan yang ke-2 (dua) ialah
pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Serta dalam arti
sempit bahasa manajemen ialah kelola, mengatur dan menata. Perlu diketahui pula bahwa
manajemen ialah bahasa adopsi dari Bahasa Inggris “management ” yang artinya pengelolaan
dan pengendalian.
Manajemen memiliki hubungan yang luas bila dikaitkan dengan kata yang lainnya
sehingga akan memiliki maksud dan penjabaran yang lain pula, sehingga perlu dikerucutkan
terlebih dahulu agar lebih mudah untuk memahami dan menerapkan di dalam kehidupan
bermasyarakat. Manajemen disini ialah penggunaan sumber daya baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alat/teknologi tinggi secara efektif dalam mencapai tujuan tertentu.
Sehingga berdasarkan penjelasan tersebut diatas manajement ialah ilmu yang
mempelajari segala hal yang berkaitan dengan suatu hubungan antar beberapa manusia beserta
alat kerjanya dalam suatu wadah/ atau badan/atau suatu perkumpulan resmi secara hukum atau
tanpa adanya hukum, dengan memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing dan
hubungan antar manusia tersebut memiliki satu tujuan tertentu, baik itu tujuan menguntungkan
atau tujuan sosial.
Aspek kunci dalam menajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Pemikir manajemen
mahzhab perilaku yakni Mary Parker Follet (Daft dan Marcic,2007) menegaskan bahwa pada
dasarnya manajemen adalah, “the art of getting things done through people” (seni
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain).
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
2/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |2| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
Peter Drucker (1974) menambahkan bahwa tugas penting manajer adalah menetapkan arah
tujuan perusahaan, memberikan kepemimpinan untuk menccapai tujuan tersebut serta membuat
keputusan mengenai bagaimana menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
tujuan yang telah di tetapkan.
Koontz (1950) memopulerkan konsep fungsi fungsi manajemen (management functions), yang
mencakup :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengisian staf (staffing)
4.
Memimpin (leading)
5. Pengendalian (controlling)
Henry Fayol (1916) membagi fungsi manajemen ke dalam lima fugsi yakni :
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Commanding (pemberian komando)
4. Coordinating (pengkoordinasian)
5. Controlling (pengendalian)
Koontz (Koontz, O’Donnel dan Weihrich, 1984) menyatakan fungsi adalah sekumpulan
pekerjaan yang bisa dibedakan secara nyata dari kumpulan pekerjaan lainnya.
Pada perkembangan selanjutnya, fungsi fungsi manajemen disusutkan menjadi empat fungsi,
yang mencakup planning, organizing, leading/directing dan controlling. (Robbins dan
Coulter,2003). Ahli manajemen berperndapat bahwa fungsi pengisian staf (staffing) telah
tercakup dalam fungsi pengorganisasian (organizing).
Berdasarkan berbagai paparan di atas, manajemen dapat didefinisikan sebagai “proses perencaan,
pengorganisasian,kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.”
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
3/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |3| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
B. Fungsi-fungsi manajemen (Management Functions)
Koontz (Koontz dan Weihrich, 1993) berpendapat bahwa fungsi manajemen di
kelompokkan ke dalam lima fungsi. Fungsi pertama yang dijalankan oleh seorang manajer
adalah plann ing (perencanaan), yaitu suatu proses mengembangkan tujuan tujuan perusahaan
serta memilih serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencaan mencakup :
a. Menetapkan tujuan
b. Mengembangkan berbagai premis mengenai lingkungan perusahaan di mana tujuan
tujuan perusahaan hendak dicapai.
c. Memilih tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.
d. Merumuskan berbagai aktifitas yang di perlukan untuk menerjemahkan rencana menjadi
aksi
e. Melakukan perencaan ulang untuk mengoreksi berbagai kekurangan dalam perencaan
terdahulu.
Tanpa adanya tujuan yang jelas perusahaan tidak akan memiliki hasil akhir yang jelas
untuk di capai dalam kurun waktu tertentu.selain itu ketiadaan tujuan akan menyulitkan
perusahaan untuk
melakukan proses evaluasi yang merupakan perbandingan antara rencana dengan realisasi
pencapaian sesungguhnya. Dalam hal ini berlaku peribahasa “fail to plan is planning to fail”.
Manager melakukan fungsi yang kedua yakni organizing (pengorganisasian).
Pengorganisasian adalah proses dimana karyawan dan pekerjaannya saling di hubungkan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Fungsi yang ketiga yaitu staff ing (pengisian staf), yaitu suatu
proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten dapat di pilih, dikembangkan dan di
beri imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sumber daya manusia yang telah diorganisasi tersebut selanjutnya perlu di arahkan
aktifitasnya agar menghasilkan pencapain tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan melalui
pelaksaan fungsi keempat yaitu leading (memimpin). Memimpin adalah suatu proses
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
4/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |4| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
memotivasi individu atau kelompok dalam suatu aktifitas hubungan kerja agar mereka dapat
bekerja dengan sukarela dan harmonis dalam mencapaiu tujuan perusahaan. Untuk memastikan
hal tersebut, ,manajemen perusahaan melakukan fungsi kelima yaitu contr olli ng (pengendalian),
yang merupakan suatu proses untuk memastikan adanya kinerja yang efisien dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Pengendalian mencakup :
a. Menetapkan berbagai tujuan dan standar
b.
Membandingkan kinerja yang sesungguhnya dengan tujuan dan standar yang ditetapkan.
c. Mendorong keberhasilan dan mengoreksi kelemahan.
C. Peran Peran Manajerial (Managerial Roles)
Henry Mintzberg (1998) mengemukakan konsep peranan manager untuk lebih
mempertajam pemahaman mengenai apa yang sebenarnya di lakukan oleh manajer. Dalam hal
ini Mintzberg merumuskan manajer sebagai orang yang memiliki wewenang di dalam suatu
organisasi karena manajer di berikan wewenang formal ( formal authority ) oleh perusahaan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan oleh Mintzberg terhadap apa yang
sesungguhnya di lakukan oleh para manajer dalam menjalankan statusnya, di peroleh sepuluh
peran yang di lakukan oleh manajer yang terbagi dalam tiga kelompok peran, yaitu :
1. Interpersonal Roles, yang mencakup di dalamnya figure heat role, leader role dan liaison
role
Berdasarkan status serta kewenangan yang dimilikinya, manajer harus melakukan
interaksi dengan sumber daya manusia lainnya di dalam organisasi. Dari interaksi inilah akan
muncul peran manajer yang bersifat interpersonal yang di wujudkan dalam tiga peran penting
yakni figure heat role, leader role dan liaison role
2. Informational roles, yang mencakup di dalamnya monitor role, disseminator role, dan
spokesman role.
Akibat kedudukannya ini maka manajer memiki informasi lebih actual dan dalam jumlah
relative lebih banyak di bandingkan dengan para bawahannya. Dari sinilah muncul peran
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
5/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |5| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
manajer yang kedua yakni informational role, yang selanjutnya di cabarkan menjadi tiga peran
yakni monitor role, disseminator role, dan spokesman role.
3.
Decisional roles. Informasi yang di miliki oleh para manajer akan memiliki nilai guna
apabila informasi tersebut di gunakan pada saat manajer mengambil keputusan. Oleh
sebab itu, peran ketiga yang di lakukan para manajer adalah decisional roles yang
mencakup entrepreneurial role, disturbance handler role, resource allocator role dan
negotiator role.
D. Keahlian Manajerial ( Managerial Skill)
Study awal yang di lakukan oleh Robert L. Katz pada tahun 1970-an, menunjukan bahwa
para manaajer yang efektif harus memiliki tiga keahlian (Skills) (Katz, 1974 : 98-102). Ketiga
keahlian tersebut adalah :
1. Technical Skills, yaitu keahlian dan pengetahuan para manajer yang berkaitan dengan
suatu bidang pekerjaan atau ilmu.
2. Humans Skills, yaitu kemampuan yang dimilki para manajer untuk dapat bekerja dengan
baik bersama orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok.
3.
Conceptual Skills, yaitu kemampuan yang harus di miliki oleh manajer untuk
mengkonseptualisasikan situasi yang abstrak dan kompleks.
Clark Wilson (Creitner, 2007 :15) melakukan penelitian selama 30 tahun yang
melibatkan ribuan manajer sebagai objek penelitiannya. Wilson menyimpulkan bahwa terdapat
tiga kategori keahlian (skills) yang di butuhkan oleh para manajer, yaitu Technical skills,
Teamwelding skills, dan Drive Skills.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
6/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |6| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
E. Sumber Daya Organisasi (Organizational Resources)
Sumber daya organisasi tersebut dapat dibagi kedalam dua kategori. Pertama Tangible
Resources (sumber daya berwujud) yang mencakup segala jenis sumber daya yang dapat di lihat
bentuk fisiknya seperti tanah, bangunan, pabrik, peralatan , mesin , uang, dan persediaan.
Kedua I ntangible Resources (sumber daya tak berwujud) yaitu berbagai sumber daya
nonfisik yang di ciptakan perusahaan dan para karyawannya, seperti : nama merek (brandname),
reputasi perusahaan, pengetahuan, dan pengalaman sumber daya manusia perusahaan,kekayaan
intelektual perusahaan yang di wujudkan dalam bentuk paten, hak cipta dan merek dagang
(trademark).
F. Tingkatan Tingkatan Manajemen
Dalam sebuah perusahaan (misalnya perusahaan korporasi) terdapat tiga tingkatan
manajer yaitu, manajemen puncak (top management ), manajemen menengah (middle
management ) dan manajemen lini pertama ( First line Management )
• Top Management merupakan eksekutif tertinggi di perusahaan yang akan menetapkan
tujuan dan strategi perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak memilki berbagai
sebutan seperti Presiden Direktor, Managing Direktor, Eksekutif Directors atau Chief
eksekutif officer (CEO). Chief Operatting Officer (COO) yaitu eksekutif puncak yang
bertanggung jawab terhadap operasi sehari hari berbagai dapartemen atau unit usaha.
Chief Operating Officer sering juga di sebut General Manager (GM). Chief Financial
Officer (CFO), yaitu eksekutif senior yang bertanggung jawab atas perencanaan dan
pengendalian keuangan untuk suatu perusahaan atau proyek.
• Middle Management terdiri dari para manajer yang mengepalai dapartement tertentu
seperti dapartemen keuangan (manajer keuangan), marketing (manajer marketing),
maupun dapartemen produksi (manajer produksi. Manajer menengah dapat pula menjabat
sebagai projek manajer (manajer proyek) yang bertanggung jawab mengimplementasikan
berbagai kebijakan yang telah di buat oleh manajemen puncak.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
7/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |7| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
• F ir st L ine Management merupakan manajemen jenjang pertama yang memimpin
karyawan non manajer dan berada di bawah pengendalian manajemen menengah.
G. Dalam Organisasi Apa Saja Manajemen dibutuhkan?
Kegiatan manajemen di butuhkan pada berbagai jenjang organisasi, mulai dari
manajemen puncak (Chief executive officer suatu perusahaan koorporas, rector di sebuah
universitas, presiden di sebuah Negara) sampai pada pelaksana manajemen paling bawah
(Supervisor,kepala seksi, dan kepala kelurahan).
Manajemen di perlukan baik dalam organisasi yang berorientasi mencari laba (profit
seeking) maupun pada organisasinon profit seperti rumah sakit, organisasi perlindungan satwa
langka seperti Wolrd Wild Fund (WWF) dan lain lain. Inggris, India, dan Bangladesh di kenal
dengan nama Sosial Enterprise.
H. Kesimpulan
Manajemen dapat disimpulkan suatu pengelolaan dan pengendalian suatu hubungan
manusia beserta alat kerjanya dalam mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan terus
menerus. Fungsi manajemen ialah sebagai pegangan/atau peta jalan menuju suatu tujuan tertentu
dimana peta tersebut mengandung rumusan dan ketentuan intisari tujuan yang dicapai sehingga
mencegah terlalu melebarnya tujuan sehingga mengakibatkan tidak efektif, fungsi lainnya
menentukan strategi yang jitu, fungsi lainnya sebagai penerjemah dari suatu rencana menjadi
aksi nyata, fungsi lainnya sebagai pengoreksi dan analisa suatu hasil – hasil yang sudah
dilakukan guna mencapai suatu tujuan tertentu dan fungsi lainnya ialah menentukan baku mutu
(standar) suatu rencana tertentu serta target tertentu.
Peran manajerial disini sangatlah penting karena harus mampu memegang kendali dan
kemudi suatu roda organisasi yang efektif dan efisien, sehingga ketika mengambil suatukeputusan yang penting dan genting adalah tepat serta akurat tanpa menyebabkan kegagalan
manajemen dikemudian hari. Pentingnya suatu peran manajerial disini sudah tentu menjadi suatu
keharusan manajemen harus memiliki suatu keahlian yakni (Technical Skills) keahlian suatu
ilmu tertentu dimana keahlian tersebut guna memecahkan masalah yang akan datang, keahlian
lainnya ialah softskills (keahlian bersosial) yakni mampu berkomunikasi; beradaptasi dan bekerja
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
8/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |8| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
sama maupun bekerja perorangan sehingga manajer mampu bekerja secara harmonis ketika
dalam suatu kelompok dan tangguh tatkala bekerja secara individu yang memang menjadi
tanggung jawab pribadi manajer.
Keahlian lainnya ialah mampu mengkonsep segala sesuatu mulai dari mengkonsep suatu
rencana yang akan dilaksankan; maupun mengkonsep suatu permasalahan yang bersifat abstrak
dan kompleks sehingga permasalahan yang sedang terjadi dapat dekatahui inti permasalahannya
dan permasalahan yang belom terjadi dapat dicegah sedini mungkin dan seminimal mungkin .
Dan yang paling terakhir ialah keahlian dalam mengatasi segala macam masalah baik masalah
personal; masalah teknis; lingkungan dan kebijakan-kebijakan sepihak, dimana keahlian problem
solver ini bersumber dari kemampuan mengkonsep suatu permasalahan sehingga masalah yang
menerpa dapat segera teratasi, semakin mampu mengkonsep masalah – masalah beserta
solusinya dapat dipastikan kesuksesan mampu dicapai.
Sumber daya organisasi terdari fisik (seperti tanah; mesin/atau alat kerja; bangunan
kendaraan dan lain-lain yang bersifat dapat dilihat mata), dan Non Fiksi ialah segala sesuatu
yang tidak dapat dilihat secara kasat mata seperti karyawan; nama baik; kualitas produk yang
baik serta berkelanjutan; intelektual karyawan yang unggul; hubungan harmonis antar karyawan
dengan manajemen; dan kondisi – kondisi yang menguntungkan perusahaan (organisasi).
Manajemen disni terdiri dari 3 (tiga) yakni Top Manajemen; Middle Manajemen danBottom/Firstline Manajemen dimana ketiga kategori ini adalah dalam satu wadah dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, namun masing – masing kategori tingkatan memiliki maksud dan
tujuan tertentu dimana Top manajemen adalah Pihak penentu serta perumus kebijakan; Target
tujuan serta strategi pencapaian; dan penentu keputusan dalam menjalankan roda organisasinya.
Middle manajemen ialah pihak yang berwenang sebagai penerima kebijakan dan penerapan
kebijakan serta sebagai pihak pengendali untuk memastikan kebijakan top menejemen selalu
dipenuhi dan first linner manajemen adalah pelaksana atau pengguna kebijakan dalam
melaksanakan tugasnya.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
9/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |9| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
SOAL – SOAL DAN JAWAB
1. Jelaskan Definisi manajemen secara Bahasa dan secara teori dasar manajemen!
Jawab:
Definisi Manajemen secara bahasa: Kamus Besar Bahasa Indonesia
Manajemen memiliki 2 (dua) arti, yang pertama ialah penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran dan yang ke-2 (dua) ialah pimpinan yang bertanggung
jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Serta dalam arti sempit bahasa
manajemen ialah kelola, mengatur dan menata. Perlu diketahui pula bahwa manajemen
ialah bahasa adopsi dari Bahasa Inggris “management ” yang artinya pengelolaan dan
pengendalian.
Manajemen ialah ilmu yang mempelajari segala hal yang berkaitan dengan suatu
hubungan antar beberapa manusia beserta alat kerjanya dalam suatu wadah/ atau
badan/atau suatu perkumpulan resmi secara hukum atau tanpa adanya hukum, dengan
memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing dan hubungan antar manusia
tersebut memiliki satu tujuan tertentu, baik itu tujuan menguntungkan atau tujuan sosial.
2. Jelaskan dan sebutkan fungsi manajemen!
Jawab:
Berdasarkan Koontz (1950) memopulerkan konsep fungsi fungsi manajemen
(management functions), yang mencakup :
a. Perencanaan (planning) Merencanakan segala sesuatunya mulai dari kebijakan;
tujuan; strategi; standar; dan pencegahan pengendalian serta penyelesaian masalah.
b. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisir karyawan yang dikelompokan
dalam jumlah tertentu dengan tugas pokok dan tanggung jawab tertentu sehingga
terhindarlah kelebihan beban saat bekerja dan efesien.c. Pengisian staf (staffing) Pengisian staf adalah ketepatan dalam menempatkan
sumber daya manusia pada tempatnya (Right Man on the right place and on the right
time) sesuai dengan Fit and Proper test.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
10/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |10| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
d. Memimpin (leading) Memimpin adalah memberikan perintah secara akurat dan
tepat, sehingga yang diperintah tidak akan mengalami kegagalan pelaksanaan dalam
melaksanakan perintah.
e. Pengendalian (controlling) Pengendalian adalah menjaga segala keharmonisan
segala roda kemudi perusahaan untuk selalu tetap dalam jalur yang tepat sehingga
menambah kesempatan untuk menumbuh kembangkan target pencapaian perusahaan
secara maksimal dan efektif.
3. Jelaskan dan sebutkan Peran – peran manajerial:
Jawab:
a. Interpersonal Roles : figure roles sebagai contoh secara keseluruhan bagi seluruh
jajaran; leader roles sebagai pemimpin yang ideal bagi seluruh jajaran and liaison
roles sebagai pihak yang mampu berhubungan/atau berkomunikasi dengan seluruh
jajaran secara tepat dan terukur.
b. Informational Roles: Mampu memberikan segala kepastian informasi demi
keharmonisan roda perusahaan sehingga informasi yang kekinian yang
mempengaruhi akan segera dapat dikonsep penyelesaiannya.
c. Decesional Roles: Mampu mengambil kebijakan dan keputusan yang tepat dan sesuai
kebutuhan perusahaan sehingga keharmonisan perusahaan akan selalu dapat berlangsung.
4. Jelaskan dan sebutkan Keahlian manajerial!
Jawab:
oleh Robert L. Katz pada tahun 1970-an, menunjukan bahwa para manaajer yang efektif
harus memiliki tiga keahlian (Skills) (Katz, 1974 : 98-102). Ketiga keahlian tersebut
adalah :
a. Technical Skills, yaitu keahlian dan pengetahuan para manajer yang berkaitan dengan
suatu bidang pekerjaan atau ilmu.
b. Humans Skills, yaitu kemampuan yang dimilki para manajer untuk dapat bekerja
dengan baik bersama orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok.
c. Conceptual Skills, yaitu kemampuan yang harus di miliki oleh manajer untuk
mengkonseptualisasikan situasi yang abstrak dan kompleks.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
11/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |11| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
5. Jelaskan dan sebutkan Sumber Daya Organisasi!
Jawab:
Sumber daya organisasi tersebut dapat dibagi kedalam dua kategori. Pertama
Tangibl e Resour ces (sumber daya berwujud) yang mencakup segala jenis sumber daya
yang dapat di lihat bentuk fisiknya seperti tanah, bangunan, pabrik, peralatan , mesin ,
uang, dan persediaan.
Kedua I ntangible Resources (sumber daya tak berwujud) yaitu berbagai sumber
daya nonfisik yang di ciptakan perusahaan dan para karyawannya, seperti : nama merek
(brandname), reputasi perusahaan, pengetahuan, dan pengalaman sumber daya manusia
perusahaan,kekayaan intelektual perusahaan yang di wujudkan dalam bentuk paten, hak
cipta dan merek dagang (trademark).
6. Jelaskan dan sebutkan tingkatan – tingkatan manajemen!
Jawab:
Manajemen disni terdiri dari 3 (tiga) yakni Top Manajemen; Middle Manajemen
dan Bottom/Firstline Manajemen dimana ketiga kategori ini adalah dalam satu wadah dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain, namun masing – masing kategori tingkatan
memiliki maksud dan tujuan tertentu dimana
Top manajemen adalah Pihak penentu serta perumus kebijakan; Target tujuan
serta strategi pencapaian; dan penentu keputusan dalam menjalankan roda organisasinya.
Middle manajemen ialah pihak yang berwenang sebagai penerima kebijakan dan
penerapan kebijakan serta sebagai pihak pengendali untuk memastikan kebijakan top
menejemen selalu dipenuhi.
First linner manajemen adalah pelaksana atau pengguna kebijakan dalam
melaksanakan tugasnya.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
12/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |12| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
BAB 2
SUMBER DAYA YANG DIKELOLA MANAGER
Suatu kegiatan manajemen dikatakan efektif apabila kegiatan manajemen tersebut dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pencapaian tujuan dikatakan efisien apabila
dalam aktivitas pencapaian tujuan tersebut, perusahaan mengeluarkan sumber daya organisasi
dalam jumlah paling minimum
A. TUJUAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ORGANISASI
Peter Drucker menyebutkan adanya sejumlah tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
melalui pengelolaan sumber berikut :
1. Market Standing
Manajer akan berupaya mengelola sumber daya organisasi perusahaan
sedemikian rupa sehingga produk yang mereka hasilkan dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan maka
perusahaan akan memperoleh pendapatan penjualan (sales revenue) dan laba (profit).
Pendapatan penjualan diperoleh dari hasil perkalian antara harga produk dengan
kuantitas produk yang terjual (Sales Revenue (SR) = P x Q dimana P = Price (harga) dan
Q = Quantity (jumlah barang yang dijual). Sedangkan laba (profit) merupakan selisih
antara pendapatan penjualan yang diterima perusahan dengan biaya tetap (fixed cost atau
FC) dan biaya variabel (variable cost atau VC) atau Laba = SR – (FC+VC).
Sebagai contoh apabila penjualan produk rokok merek A mencapai 10 miliar per
tahun, sedangkan penjualan produk rokok secara keseluruhan pada tahun tersebut
mencapai angka 100 miliar, maka produk A dikatakan memiliki pangsa pasar sebesar
10% (10/100x100%).
2.
InnovationInovasi berkaitan dengan penciptaan nilai (value creation) yang akan memberi
konsumen kepuasan lebih besar untuk setiap Rupiah yang dibelanjakan. Dalam hal ini
harus diingat bahwa konsumen sebagai pembeli bersedia menukar uang yang mereka
miliki dengan barang dan jasa, karena barang dan jasa tersebut memiliki nilai (value).
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
13/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |13| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
Oleh sebab itu tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai
pada suatu produk.
3. Physical and financial resources
Apabila perusahaan dapat memperoleh sumber daya fisik (physical resouces
seperti bahan baku) yang lebih murah dibanding pesaing, maka perusahaan memiliki
peluang besar dibanding pesaing untuk memperoleh struktur biaya yang lebih rendah.
4. Profitability
Bila perusahaan memiliki profitabilitas (Profitability) yang memadai, perusahaan
memiliki peluang untuk mempertahankan keberlanjutan usahanya begitupun sebaliknya.
5. Manager Performance and Development
Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan terus-menerus keahlian
manager adalah melalui pelatihan (training) dan pengembangan (development).
6. Worker perfomance and attitude
Selain manajer, sumber daya manusia yang hanya memperoleh perhatian besar
dari perusahaan adalah para karyawan. Satu hal yang penting yang harus diketahui oleh
perusahaan selain masalah kinerja kerja karyawan adalah sikap para karyan terhadap
pekerjaan dan juga perusahaan.
Sikap karyawan terhadap perusahaan antara lain dipengaruhi oleh kondisi kerjadan kompensasi yang diterima oleh para karyawan. Oleh sebab itu untuk kepentingan
jangka panjang, perusahaan harus membuat tujuan yang spesifik berkaitan dengan
pemeliharaan dan pengembangan karyawan agar karyawan-karyawan tersebut dapat
bekerja dengan baik.
7. Public Responsibility
Pengelolaan sumber daya organisasi dalam kerangka pelaksana usaha, harus
memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukankesejahteraan masyarakat, mencegah
terjadinya polusi, menciptakan lapangan kerja,dan sebagainya.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
14/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |14| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
B. KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN (COMPETITIVE ADVANTAGE)
Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing dibanding perusahaan
lainnya, apabila perusahaan memiliki profitabilitas (profitability) yang lebih besar
dibanding rata rata profitabilitas pesaing dalam suatu industri.
Sedangkan perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing yang
berkelanjutan (sustanable competitive advantage) bila perusahaan mampu
mempertahankan profitabilitasnya diatas profitabilitas rata-rata selama bertahun tahun.
Contoh : PT.Indofood Sukses Makmur memiliki keunggulan biaya dibanding
produsen mie instan lainnya karena harga pokok produksi per unit indofood lebih rendah
dibanding pesaing. Hal ini terjadi karena jumlah produksi per hari yang lebih besar
dibanding produsen mie lainnya di indonesia.
C. KLASIFIKASI SUMBER DAYA ORGANISASI
Berdasarkan klasifikasi, sumber daya organisasi dapat dikelompokkan menjadi :
1. Sumber Daya Manusia (Man/Human Resousces)
Menurut Norton dan Kaplan (1996) terdapat tiga sumber yang dapat meningkatkan
kemampuan organisasi untuk melakukan pembelajaran (learning) dan pertumbuhan
(growth). Ketiga sumber tersebut adalah :a. Employee capabilities (kemampuan karyawan)
b. Information system capabilities (kemampuan sistem inormasi)
c. Organizational procedures (prosedur organisasi yang akan memungkinkan
karyawan memiliki motivasi dan inisiatif dalam bekerja).
2. Keuangan (Money/Capital)
3. Bahan Baku Produksi (Materials)
Bahan baku suatu industri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keseluruhan nilai suatu produk yang dapat ditawarkan oleh perusahaan kepada
konsumen.
Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku yang kualitasnya
sama dengan bahan baku pesaing tetapi dengan harga yang lebih murah, perusahaan
berpeluang lebih besar memperoleh keunggulan bersaing dibanding para pesaingnya.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
15/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |15| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
4. Mesin-Mesin dan Peralatan (Machineries and Equipments)
Mesin dan peralatan berperan sangat besar dalam penciptaan keunggulan bersaing
sebuah perusahaan. Produktivitas mesin yang tinggi akan mengakibatkan biaya per unit
lebih kecil dibandingkan mesin yang produktivitasnya rendah.
5. Teknologi (Technology)
Teknologi merupakan pemicu terjadinya perubahan (change drive). Teknologi
baru dapat mengubah peta persaingan usaha kepada suatu wilayah persaingan usaha
kepada suatu wilayah persaingan yang sama sekali baru. Contoh : hadirnya produk
telepon seluler
6. Pasar (Market)
Pasar terbentuk akibat adanya interaksi antara penawaran dan permintaan produk.
Suatu produk dapat ditransaksikan di pasar karena produk tersebut memiliki nilai.
7. Informasi (Information)
Perusahaan saat ini berupaya mendayagunakan informasi semaksimal mungkin,
misalnya untk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing pelanggan terhadap
keseluruhan pendapatan penjualan.
Dengan memiliki inormasi perusahaan akan dapat membangun hubungan yang
lebih saling menguntungkan dengan pelanggan yang potensial.D. Kesimpulan
Manajer sudah tentu memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam hal mengelola
sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya langsung. Tujuan pengelolaan memiliki
beberapa tujuan antara lain:
a. Tujuan Penguasaan Pasar dimana dengan mengelola sumber daya dengan segala daya
upaya agar mampu memenuhi dan menguasai kebutuhan pasar dengan
mengedepankan kualitas dan kuantitas serta menggunakan biaya sedikit mungkin.
b.
Innovasi segar dimana mengelola sumber daya dengan mengharapkan mampu
menciptakan innovasi baru yang diminati pasar dan menjadi pertama diterima pasar.
c. Phsiycal and Financial Resources dimana mengelola sumber daya dalam
mendapatkan sumber bahan baku yang lebih murah dan berkualitas bahkan bila perlu
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
16/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |16| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
hasil samping produksi dan limbah dapat dijadikan sumber pemasukan kepada
perusahaan.
d. Profitability dimana mengelola sumber daya untuk mencapai keuntungan secara
berkelanjutan dan lebih baik lagi mampu berkembang secara tumbuh dan kembang.
e. Manager performance dan development dimana mengelola sumber daya dengan
tujuan mengambangkan kualitas jajaran manajemen demi mencapai tujuan yang
menguntungkan.
f. Worker performance and attitude dimana mengelola sumber daya karyawan dalam
hal sikap dan tingkah laku dalam lingkungan kerja maupun luar lingkungan kerja
dimana performa dan sikap karyawan dipengaruhi beberapa faktor, disinilah tujuan
mengelola sumber daya dengan formula yang adil dan berimbang demi keberlanjutan
perusahaan.
g. Public Relation dimana mengelola sumber daya pada seluruh stakeholder terutama
pihak – pihak yang sangat mempengaruhi laju organisasi perusahaan. Sehingga bila
mengelola dengan tepat dan sesuai kondisi dapat dipastikan menuai keuntungan
disaat diperlukan.
Tujuan lainnya ialah mengelola keuntungan dalam persaingan, maksud dan tujuannya
disini bila perusahaan telah memiliki keuntungan yang sustainable (berkelanjutan) dan memilikinilai lebih dengan perusahaan lainnya dalam waktu yang cukup lama sehingga perusahaan dapat
sedikit mengurangi kekhawatiran terhadap pesaing.
Tujuan pengelolaan sumber daya terdiri beberapa klasifikasi antara lain:
1. SDM Sumber Daya Manusia, sudah tentu SDM sangatlah mempengaruhi roda organisasi
perusahaan, karena unsur manusia sangatlah mutlak dan tidak dapat digantikan
sepenuhnya oleh alat. Sehingga pengelolaan manusia adalah Utama.
2. Keuangan dikelola sedemikian rupa agar dapat menjalankan perputaran keuangan dengan
stabil dan sesuai penggunaan yang efektif dan efisien. Sehingga pengelolaan keuangan
adalah salah satu bagian vital yang tidak dapat dilakukan secara sederhana namun
memerlukan perencanaan pengelolaan keuangan yang matang dan bijak.
3. Mesin – mesin, mengelola alat – alat kerja adalah sama pentingnya dengan mengelola
manusia namun sifatnya optional dan penuh perhitungan. Dimana manfaat mengelola
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
17/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |17| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
mesin – mesin atau alat – alat kerja dengan benar dan baik akan mampu mendongkrak
produksi atau menstabilkan produksi suatu perusahaan.
4. Teknologi Tinggi, mengelola teknologi disini adalah mengelola suatu alat kerja / mesin
dengan menilai suatu perkembangan teknologi yang sudah terkini sehingga mampu
menilai secara financial dan waktu terkait perlu tidaknya menganti teknologi lama
menuju teknologi baru.
5. Bahan Baku, mengelola bahan baku dengan baik dan benar sangatlah penting karena
dengan demikian mampu menghemat waktu produksi; menjaga kualitas produksi dan
meningkatkan nilai kompetitif di pasaran.
6. Pasar, mengelola pasar termasuk bagian dari ujung tujuan akhir perusahaan dimana
kemampuan menilai pasar, distribusi ke pasar dan keinginan pasar sangatlah penting
karena sehebat apapun kualitas produk bila mana tidak ada pasarnya akan menjadi suatu
pemborosan yang nyata.
7. Informasi, mengelola informasi disini adalah mengelola informasi segala aspek yang
mempengaruhi segala bagian dari manajemen dan perusahaan lebih – lebih aspek
peraturan dan informasi dari stakeholder yang mampu mempengaruhi keberlangsungan
perusahaan.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
18/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |18| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
SOAL – SOAL
a. Sebutkan tujuan pengelolaan sumber daya Organisasi! dan mengapa?Tolong dijelaskan.
Tujuan utama pengelolaan ialah agar pencapaian tujuan tertentu suatu perusahaan dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
Macam – macam tujuan pengelolaan sumber daya berdasarkan beberapa aspek antara
lain:
a.
Tujuan Penguasaan Pasar dimana dengan mengelola sumber daya dengan segala daya
upaya agar mampu memenuhi dan menguasai kebutuhan pasar dengan
mengedepankan kualitas dan kuantitas serta menggunakan biaya sedikit mungkin.
b. Innovasi segar dimana mengelola sumber daya dengan mengharapkan mampu
menciptakan innovasi baru yang diminati pasar dan menjadi pertama diterima pasar.
c. Phsiycal and Financial Resources dimana mengelola sumber daya dalam
mendapatkan sumber bahan baku yang lebih murah dan berkualitas bahkan bila perlu
hasil samping produksi dan limbah dapat dijadikan sumber pemasukan kepada
perusahaan.
d. Profitability dimana mengelola sumber daya untuk mencapai keuntungan secara
berkelanjutan dan lebih baik lagi mampu berkembang secara tumbuh dan kembang.
e.
Manager performance dan development dimana mengelola sumber daya dengan
tujuan mengambangkan kualitas jajaran manajemen demi mencapai tujuan yang
menguntungkan.
f. Worker performance and attitude dimana mengelola sumber daya karyawan dalam
hal sikap dan tingkah laku dalam lingkungan kerja maupun luar lingkungan kerja
dimana performa dan sikap karyawan dipengaruhi beberapa faktor, disinilah tujuan
mengelola sumber daya dengan formula yang adil dan berimbang demi keberlanjutan
perusahaan.g. Public Relation dimana mengelola sumber daya pada seluruh stakeholder terutama
pihak – pihak yang sangat mempengaruhi laju organisasi perusahaan. Sehingga bila
mengelola dengan tepat dan sesuai kondisi dapat dipastikan menuai keuntungan
disaat diperlukan.
2. Apa saja yang perlu dikelola dalam sumber daya organisasi?sebutkan dan jelaskan!
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
19/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |19| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
a. SDM Sumber Daya Manusia, sudah tentu SDM sangatlah mempengaruhi roda organisasi
perusahaan, karena unsur manusia sangatlah mutlak dan tidak dapat digantikan
sepenuhnya oleh alat. Sehingga pengelolaan manusia adalah Utama.
b. Keuangan dikelola sedemikian rupa agar dapat menjalankan perputaran keuangan dengan
stabil dan sesuai penggunaan yang efektif dan efisien. Sehingga pengelolaan keuangan
adalah salah satu bagian vital yang tidak dapat dilakukan secara sederhana namun
memerlukan perencanaan pengelolaan keuangan yang matang dan bijak.
c. Mesin – mesin, mengelola alat – alat kerja adalah sama pentingnya dengan mengelola
manusia namun sifatnya optional dan penuh perhitungan. Dimana manfaat mengelola
mesin – mesin atau alat – alat kerja dengan benar dan baik akan mampu mendongkrak
produksi atau menstabilkan produksi suatu perusahaan.
d. Teknologi Tinggi, mengelola teknologi disini adalah mengelola suatu alat kerja / mesin
dengan menilai suatu perkembangan teknologi yang sudah terkini sehingga mampu
menilai secara financial dan waktu terkait perlu tidaknya menganti teknologi lama
menuju teknologi baru.
e. Bahan Baku, mengelola bahan baku dengan baik dan benar sangatlah penting karena
dengan demikian mampu menghemat waktu produksi; menjaga kualitas produksi dan
meningkatkan nilai kompetitif di pasaran.f. Pasar, mengelola pasar termasuk bagian dari ujung tujuan akhir perusahaan dimana
kemampuan menilai pasar, distribusi ke pasar dan keinginan pasar sangatlah penting
karena sehebat apapun kualitas produk bila mana tidak ada pasarnya akan menjadi suatu
pemborosan yang nyata.
g. Informasi, mengelola informasi disini adalah mengelola informasi segala aspek yang
mempengaruhi segala bagian dari manajemen dan perusahaan lebih – lebih aspek
peraturan dan informasi dari stakeholder yang mampu mempengaruhi keberlangsungan
perusahaan.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
20/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |20| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
BAB 3
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Berdasarkan seorang pemikir manajemen mahzab perilaku yakni Mary Parker Follet
(Daft And Marcic, 2007) menegaskan bahwa pada dasarnya manajemen adalah, “ the art of
getting things done through people ’’ (seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain).
Sejak kapan manusia mempraktikkan manajemen ?pertanyaan ini sulit untuk dijawab dengan
pasti. Tetapi, diperkirakan manusia sudah mempraktikkan manajemen ribuan tahun yang
lalu.Sebagai contoh, bangsa Mesir kuno yang hidup 5000 tahun yang lalu telah berhasil
membangun piramida.Salah satu piramida besar yang ada di Mesir dibangun untuk menghormati
raja-raja Cheop.Pembangunan piramida tersebut diperkirakan membutuhkan tenaga kerja
sebanyak 100.000 orang dan penyelesaiannya memerlukan waktu 20 tahun (Kreitner, 2007:
32).Pencapaian yang luar biasa tersebut diduga kuat merupakan hasil dari sebuah manajemenyang sangat cermat.
Praktik manajemen di Indonesia juga diperkirakan sudah berlangsung selama ratusan
tahun yang lalu.Hal tersebut bisa dilihat dari pencapaian budaya bangsa Indonesia dimasa lalu
yang berhasil membangun Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini
diperkirakan didirikan sekitar tahun 824 masehi oleh para penganut Budha Mahayana pada masa
pemrintahan wangsa Syailendra.
Kendati praktik manajemen sudah dilaksanakan sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu,
namun berbagai peradaban masa lalu tersebut belum berhasil mensistematisasi manajemen
menjadi sebuah kumpulan pengetahuan sistematis yang akan melahirkan disiplin ilmu
manajemen (Lawrence, 1984). Studi manajemen secara sistematis merupakan hal yang baru dan
dapat dikatakan bahwa kajian akademik terhadap ilmu manajemen merupakan produk abad ke-
20.
Berikut ini akan dijelaskan berbagai pendekatan yang digunakan dalam disiplin ilmu
manajemen. Pendekatan tersebut adalah :universal process approach, operational approach,
behavioral approach, system approach, dan contingency approach.
A. Universal Proces Approach
Pendekatan proses universal merupakan pendekatan yang paling tua dan paling popular
di dalam pemikiran manajemen (Kreitner, 2007 : 34). Pendekatan ini dikenal pula sebagai
pendekatan fungsional ( funcsional approach).Pendekatan ini didasari oleh dua asumsi
utama. Pertama, meskipun tujuan perusahaan memiliki keragaman, namun proses inti
manajemennya adalah sama untuk seluruh organisasi tersebut. Kedua, proses manajemen secara
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
21/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |21| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
universal dapat disederhanakan menjadi sekumpulan fungsi dan prinsip yang saling
berhubungan.
Salah seorang tokoh terkemuka tentang pendekatan proses universal adalah Henry
Fayol. Pada tahun 1916 Henry Fayol menerbitkan buku berjudul Administration Industrielle et
Generelle, yang kemudian menjadi sebuah buku klasik di dalam pemikiran ilmu manajemen.
Pada awalnya Fayol adalah seoran insinyur dan belakangan menjadi administrator yang
sukses di sebuah perusahaan pertambangan dan metalurgi yang besar di Perancis. Berdasarkan
pengalamannya sebagai manajer di perusahaan ini, Fayol berkeyakinan bahwa pekerjaan manajer
dapat dibagi ke dalam lima fungsi yang mencerminkan tanggung jawab manajer. Kelima fungsi
tersebut adalah planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling .
Untuk menjalankan kelima fungsi tersebut, manajer membutuhkan sejumlah prinsip dalam
pengelolaan organisasi yang dinyatakan oleh Fayol sebagai 14 prinsip manajemen, yaitu:
1. Division of works (pembagian kerja). Pembagian kerja memungkinkan suatu pekerjaan
dapat dilaksanakan dengan baik sehingga akan memperoleh hasil yang baik.
2. Authority (wewenang). Yaitu hak untuk memerintah bawahan.
3. Discipline (disiplin). Yaitu sikap patuh terhadap aturan organisasi yang harus dimiliki
oleh manajer maupun karyawan.
4. Unity of Command (kesatuan perintah). Perintah hanya dari satu atasan agar karyawan
terhindar dari kebingungan didalam melaksanakan tugas.
5. Unity of Direction (kesatuan arah). Usaha yang dilakukan harus dikoordinasikan dan
difokuskan kepada suatu tujuan yang sama.6. Subordination of individual interest to the general interest (meletakkan kepentingan
umum diatas kepentingan pribadi).Harus meletakkan kepentingan organisasi diata
kepentingan pribadi sehingga tidak terjadi perbedaan kepentingan (conflict of interest )
yang akan menghambat tujuan organisasi.
7. Remuneration (penggajian). Setiap karyawan harus dibayar secara wajar sesuai dengan
kontribusi yang mereka beikan bagi organisasi.
8. Centralization (pemusatan wewenang). Agar pemberian perintah dapat berjalan dengan
efektif, dibutuhkan pemusatan wewenang.
9. Scalar chain (rantai scalar). Menunjukkan rantai komando yang tergambar didalam
struktur organisasi formal.
10. Order (keteraturan). Menunjukkan penataan orang dan material secara teratur di tempat
kerja.
11. Equity (keadilan). Manajer harus memperlakukan karyawan dengan adil untuk
memperoleh loyalitas.
12. Stability and tenure of personnel (stabilitas tenaga kerja). Perusahaan harus berupaya
mempertahankan karyawan yang memiliki kinerja baik.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
22/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |22| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
13. Initiative (inisiatif). Manajer harus merangsang karyawan untuk memikirkan rencana
dan melaksanakan rencana tersebut.
14. Esprit de Corps (menghormati korps).Manajer dan karyawan harus menghormati
organisasi tempat dimana dia bekerja.
B. Operational Approach
Pendekatan ini bertujuan meningkatkan efisiensi produksi, memangkas terjadinya
pemborosan serta meningkatkan mutu.(Kreitner, 2007).Memasuki abad ke -21, pendekatan ini
sering juga disebut sebagai scientific management, management science, operation research,
production management dan operation management.
Peletak dasar pendekatan operasional atau scientific management adalah Frederick
Winslow Taylor.Pendekatan ini dinamakan scientific management karena Taylor menerapkan
kaidah-kaidah ilmiah dalam kegiatan manajemen produksi untuk menggantikan praktik
tradisional yang berdasarkan kebiasaan (rule of thumb).
Pemikiran Taylor mengenai scientific management , tertuang didalam karyanya yang
terkenal The Principles of Scientific management yang terbit pada tahun 1911. Taylor memulai
gerakan scientific management dalam empat bidang kajian, yaitu: standardisasi ( standardization),
studi waktu dan tugas (time and task study), seleksi sistematis dan pelatihan ( systematic selection
andtraining ), dan pembayaran insentif ( pay insentives).
Standardisasi (standardization ). Proses pembuatan standar dilakukan melalui suatu observasi
yang cermat.
Studi Waktu dan Tugas (Time And Task Study). Untuk meningkatkan efisiensi kerja, Taylor
melakukan studi waktu dan gerak untuk mendeteksi berbagai kekeliruan didalam bekerja yang
dilakukan menurut kebiasaan.
Seleksi Sistematis Dan Pelatihan (Systematic Selection And Training).Hasil penelitian yang
dilakukan Taylor menunjukkan bahwa melalui seleksi karyawan yang tepat guna mengerjakan
pekerjaan tertentu dan memberikan kepada mereka pelatihan yang dibutuhkan dapat
meningkatkan produktivitas kerja secara signifikakan.
Pembayaran Insentif (Pay Insentives).Berdasarkan hasil pengamatannya, Taylor
menyimpulkan bahwa setiap pemberian upah tradisional yang memberikan upah dengan besaran
tetap untuk setiap unit yang dihasilkan tidak dapat memotivasi karyawan untuk mencapai
produktivitas yang lebih tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, Taylor memberlakukan sistem
pengupahan differensial untuk setiap unit produk yang dihasilkan (differential piece-rate plan).
Dengan menerapkan differential piece-rate plan, perusahaan taylor mampu meningkatkan
produktivitas karyawan. Sedangkan menurut pasangan suami istri Frank Gilbert dan Lilian
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
23/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |23| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
Gilberth bahwa kurangnya produktivitas para karyawan bukan berasal dari sifat pekerjaan yang
monoton, melainkan karena pihak manajemen kurang memiliki perhatian terhadap para
karyawan.Kesimpulan ini merupakan salah satu tonggak bagi lahirnya pendekatan baru dibidang
manajemen yang disebut behavioral approach.
C. Behavioral Approach
Sebagaimana pendekatan manajemen lainnya, pendekatan perilaku merupakan suatu
pendekatan yang mengalami perkembangan secara evolusioner.Tokoh penting yang dianggap
memberikan kontribusi paling besar bagi berkembangnya pendekatan perilaku adalah Elton
Mayo.Bermula dari sebuah penelitian yang dimulai tahun 1924, para peneliti pada saat itu ingin
mengetahui pengaruh berbagai kondisi kerja terhadap produktivitas karyawan.Salah satu kondisi
kerja yang dimaksud adalah tingkat penerangan (illumination) di ruang pabrik.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada saat tingkat penerangan dinaikkan, maka terjadi pula peningkatan
produktivitas dan pada saat tingkat penerangan diturunkan bahkan sampai tingkat penerangan
paling minimum, produktivitas karyawan tetap menunjukkan peningkatan.
Setelah dilakukan investigasi secara intensif, akhirnya Mayo dan tim peneliti lainnya
menemukan bahwa peningkatan produktivitas terjadi karena para karyawan tersebut berinteraksi
dengan para peneliti yang memperlakukan mereka dengan baik, tidak seperti perlakuan para
mandor. Mayo dan peneliti lainnya menamakan efek ini sebagai Hawthorne Effect.Fenomena
ini membuka mata para peneliti untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa peningkatan
produktivitas karyawan bukan hanya semata-mata diakibatkan oleh lingkungan fisik saja
melainkan dipengaruhi pula oleh faktor manusia.
Tokoh kedua yang memberi sumbangan bagi perkembangan pendekatan perilaku adalah
Mary Parker Follet.Dia berkesimpulan bahwa manajer lebih memerlukan upaya untuk
mengkoordinasi dan mengharmoniskan usaha yang dilakukan oleh kelompok, dibanding
pemaksaan apalagi penyiksaan terhadap para pekerja.
Follet berkeyakinan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang dinamis dan tidak
statis seperti yang dikonsepsikan oleh Taylor maupun Fayol. Follet berargumentasi bahwa
karyawan harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan apabila keputusan itu nantinya akan
mempengaruhi karyawan.
Tokoh ketiga yang memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan pendekatan
perilaku adalah Douglas McGregor.Dia dikenal dengan Teori X dan Teori Y. Kedua asumsi
mengenai karyawan tersebut, dituangkan oleh McGregor dalam bukunya yang berjudul The
Human Side of Enterprise yang terbit pada tahun 1960 (Kreitner, 2007).
Teori X berasumsi bahwa bawahan kurang memiliki ambisi, menghindari tanggung jawab dan
lebih senang untuk diarahkan. Manajer yang memiliki kecenderungan menganggap karyawan
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
24/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |24| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
seperti itu, akan memilih untuk menerapkan gaya kepemimpinan otoriter dengan memerintahkan
bawahannya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Teori Y berasumsi bahwa bawahan memiliki tanggung jawab, ambisi, dan menggunakan
imajinasi, kreativitas, serta keahlian mereka untuk memenuhi target pekerjaan yang telah
dibebankan kepada mereka. Manajer yang memiliki kecenderungan mempersepsi karyawannya
seperti Teori Y, akan lebih memilih gaya kepemimpinan partisipatori ( participatory style),
melakukan konsultasi dengan bawahan, memperoleh pendapat mereka serta mendorong
bawahannya untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
D. System Approach
Tokoh utama pendekatan sistem adalah Chester I. Barnard. Di dalam bukunya The
Function of Executive yang terbit pada tahun 1938, Barnard memandang organisasi sebagai suatu
sistem kerja sama (cooperative system) merupakan suatu “kumpulan yang terdiri dari komponen-komponen fisik, biologi, manusia secara pribadi dan sosial yang memiliki hubungan sistematis
dan bekerja sama untuk setidak-tidaknya mencapai tujuan yang jelas’’.
Pemikiran manajemen modern lainnya yang sangat dipengaruhi oleh pendekatan sistem
adalah pandangan bahwa organisasi seperti halnya manusia yang merupakan suatu sistem
terbuka, memiliki kemampuan untuk berpikir dan belajar. Dasar pemikiran ini membentuk apa
yang kemudian disebut sebagai knowledge management, yakni suatu inisiatif strategik yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengeksploitasi berbagai ide yang berharga dari sumber daya
manusia, baik yang berasal dari internal organisasi maupun dari luar organisasi agar organisasi
dapat memperoleh keunggulan bersaing (Kreitner : 2007).
E. Contingency Approach
Pada tahun 1960-an, para manajer semakin sadar bahwa efektivitas berbagai gaya
manajemen bervariasi dan dipengaruhi oleh situasi. Fenomena ini melahirkan pendekatan baru
didalam manajemen yang disebut pendekatan kontingensi (contingency approach ) atau disebut
juga situational approach.Pendekatan ini merupakan suatu upaya untuk menentukan praktik dan
teknik manajerial yang paling sesuai dengan situasi tertentu.Secara umum istilah kontingensi
memiliki arti pilihan dari suatu alternatif rangkaian tindakan.
Tokoh pemikir manajemen yang memberikan kontribusi bagi perkembangan pendekatan
kontingensi adalahFred Luthans (Kreitner, 2007).Luthans berpendapat bahwa munculnya
pendekatan kontingensi dalam ilmu manajemen bukanlah berarti bahwa pendekatan tradisional
mengenai manajemen adalah keliru, (Kreitner, 2007) melainkan berbagai pendekatan tradisional
tersebut sudah tidak memadai lagi untuk menjeaskan fenomena yang terjadi di era 1960-an.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
25/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |25| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
Pendekatan kontingensi memiliki arti tersendiri dalam kajian ilmu manajemen dan
memperoleh dukungan bukti-bukti empiris yang kuat. Hal ini antara lain disebabkan manajemen
bukanlah merupakan ilmu yang pasti. Oleh sebab itu berbagai persoalan seperti gaya
kepemimpinan apa yang harus dijalankan seorang manajer, struktur organisasi bagaimana yangcocok untuk perusahaan maupun strategi apa yang harus dipilih oleh perusahaan, semuanya
sangat bergantung kepada situasi disaat keputusan dibuat.
F. Kesimpulan
1. Universal Approach(Approach F unctional )
Pendekatan secara universal atau pendekatan fungsional ialah pendekatan secara
menyeluruh terhadap segala faktor – faktor dari berdirinya manajemen dimana berujung
pada satu tujuan yakni pencapaian target. Sehingga pendekatan ini akan memaparkan
pada masing faktor yang terdiri dari fungsi Planning; organizing; commanding;
coordinating and controlling.2. Operational Approach (Pendekatan Operasional)
Pendekatan Operasional berawal dari perusahaan manufaktur yang berfokus dan
menitikberatkan kegiatan produksi, dimana pendekatan operasional lebih tepat bila
menitik beratkan pembuatan standar bahan baku sampai dengan standar bahan siap jual
ke pasar; Menganalisa tata cara produksi hingga mampu efektif secara waktu dan tenaga;
menitikan pelatihan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan dan penambahan
Insentif untuk memacu motivasi bekerja.
3. Behavior Approach
Pendekatan sikap ialah pendekatan manajemen terhadap karyawan yang lebih humanis
atau lebih manusia, dimana menitik beratkan psikologi dan empati karyawan sehinggadengan ini tidak menyebabkan konflik yang tidak menguntungkan kedua belah pihak.
Pendekatan secara psikologi dan menilai kondisi lingkungan dimana kondisi lingkungan
secara fisik dapat mempengaruhi produktifitas. Pendekatan sikap arti lainnya ialah
meletakan kepercayaan perusahaan sebagian untuk menerapkan konsep pemikirannya
dengan syarat tanpa harus melenceng dari Visi Misi dan strategi perusahaan.
4. System Approach
Salah satu sifat manusia ialah bersosialisasi ke seluruh manusia dimana manusia tidak
dapat terpisahkan pada suatu sistem kehidupan masyarakat; lingkungan dan alam itulah
yang dinamakan pendekatan sistem. Pendekatan sistem lebih menitik beratkan pada
pendekatan kesesama karyawan dan lingkungan alam sekitar sehingga mampu
menumbuhkan rasa inisiatif dalam diri masing – masing karyawan.
5. Contingency Approach
Pendekatan situasional ialah pendekatan yang dilakukan sesuai situasi kondisi terkini
terhadap karyawan dan pemangku stakeholder. Pendekatan situasional disini
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
26/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |26| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
pemutakhiran teori – teori pendekatan yang lalu sehingga pendekatan situasional jelas
memiliki unsur – unsur terdahulu guna menjadikan manajemen yang ideal dan sesuai
kondisi terkini saat mengambil suatu keputusan. Teori ini menjadi ideal dikarenakan
manajemen adalah ilmu yang dinamis bukan statis.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
27/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |27| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
SOAL – SOAL
1. Apa tujuan dari mempelajari perkembangan Ilmu Manajemen?Jelaskan!
Jawab:
Tujuan utama mempelajari Perkembangan ilmu manajemen ialah untuk menentukan
pendekatan manajemen seperti apa yang paling ideal dan tepat dalam menjalan roda
organisasi suatu perusahaan. Sehingga pencapaian suatu cita – cita perusahaan akan
segera dapat dicapai dengan segera.
2. Jelaskan dan sebutkan macam – macam pendekatan manajemen dalam pengelolaan suatu
organisasi!
Jawab:
Pendekatan Universal Pendekatan secara keseluruhan aspek unsur – unsur
tersusunnya rantai organisasi sehingga diharapkan menjadikan fungsi perusahaan yang
ideal.Pendekatan Operasional Yaitu pendekatan lebih kespesifik ke salah satu keahlian
ilmu tertentu yang bermanfaat untuk peningkatan produktifitas produksi sehingga lebih
mendalami efesiensi dan efektifitas dalam melakukan kegiatan produksi. Akan lebih
cocok melakukan peningkatan ketrampilan dengan pelatihan kepada karyawan yang
ditunjuk.
Pendekatan Sikap Yaitu pendekatan secara human dan menitik beratkan ke rasa dan
asa (empati & simpati) lebih spesifiknya ialah pendekatan psikologis tiap – tiap karyawan
terhadap manajemen sehingga timbul harmonis antar satu sama lain dan diharapkan
mampu menimbulkan rasa inisiatif dalam melakukan suatu pekerjaan. Dan meletakan
kepercayaan kepada karyawan sehingga karyawan merasa difasilitasi untuk beraktualisasi
dengan syarat tidak keluar dari jalur visi misi strategi dan tujuan utama perusahaan.
Pendekatan Sistem Yaitu pendekatan yang menitik beratkan kepada sesama
karyawan; lingkungan masyarakat sekitar dan kondisi lingkungan secara fisik dan
tersistem, tersistem disini dikarenakan saling terkait dan membutuhkan satu sama lain,
sehingga bila terjadi penyimpangan akan menjadikan penyimpangan sistem itu sendiri,
dengan demikian rasa inisiatif karywan akan timbul dan meningkatkan produktifitas.
Pendekatan Situasional salah satu metode pendekatan yang paling terkini dan paling
mutakhir dalam penerapannya. Karena segala unsur – unsur teori pendahulu turut serta
menjadi kerangka dasar pendekatan situasional, sehingga menjalankan roda organisasi
tidak terjadi tumpang tindih dan keseteraan tugas serta tanggung jawab masing – masing.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
28/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |28| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
BAB 4
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Disiplin ilmu manajemen telah mengadopsi beberapa pendekatan dari disiplin ilmu lain
yang lebih mapan seperti fisika. Dalam teori fisika sistem merupakan kumpulan dari beberapa
bagian yang berjalan secara independen tetapi saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Melalui adospi pendekatan sistem yang berasal dari ilmu fisika ke dalam teori
manajemen, maka lahirlah pendekatan sistem. Pendekatan ini telah mengubah cara pandang
terhadap organisasi dengan menganggap organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang akan
memperoleh pengaruh dari lingkungannya seperti halnya sistem terbuka yang lain. Adopsi
pendekatan sistem ke dalam teori manajemen telah melahirkan konsep baru yang kemudian
dikenal dengan nama konsep lingkungan perusahaan ( business environment ).
Pengelompokan terhadap lingkungan perusahaan secara sistematis mulai dilakukan oleh
Dill (Bourgeois, 1980) yang membagi lingkungan perusahaan ke dalam dua kategori, yaitu
lingkungan umum ( general environment ) dan lingkungan tugas (task environment ).Baik
lingkungan umum maupun lingkungan tugas, kedua-duanya merupakan lingkungan luar
perusahaan (external environment ).Selain memiliki lingkungan eksternal, perusahaan juga
memiliki lingkungan internal (internal environment ) dimana sumber daya organisasi perusahaan
berada. Kedua jenis lingkungan perusahaan ini akan mempengaruhi perusahaan yang dikelola
oleh para manajer dalam mencapai tujuan.
A. Lingkungan Eksternal Perusahaan
Menurut Duncan (1972) yang dimaksud dengan lingkungan eksternal perusahaan
(external business environment ) adalah berbagai faktor yang memiliki kekuatan ( forces) dan
dapat mempengaruhi perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat memberikan ancaman
(threats) yang akan menghambat tujuan perusahaan. Selain itu, dapat pula memberikan sejumlah
peluang (opportunities) dan apabila perusahaan dapat memanfaatkan berbagai peluang tersebut,
maka perusahaan berpeluang untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Lingkungan eksternal
perusahaan dibagi ke dalam dua kategori yakni lingkungan umum ( general environment ) dan
lingkungan tugas (task environment ).
1.
Lingkungan Umum Perusahaan. Grant (1999) menyebutkan bahwa lingkungan umum perusahaan terdiri atas berbagai faktor seperti nilai-nilai sosial ( social value), taraf
pendidikan (educational ), politik, ekonomi, hukum, demografi, lingkungan, sumber daya
alam, dan teknologi.Value-based Management (2001) menyebut analisis terhadap
lingkungan umum perusahaan ini sebagai PEST Analysis yang mencakup analisis
terhadap political factors, Economic factors, Social factors, dan Technological factors.
Selain analisis PEST, saat ini telah banyak perusahaan yang menggunakan analisis
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
29/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |29| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
STEEPLE (Social/demographic, Technological, Economic, Environmental (Natural),
Political, Legal and Ethical ) saat melakukan analisis lingkungan.
Bila lingkungan umum terdiri atas berbagai faktor yang relatif tidak dapat dikendalikan
oleh perusahaan serta memiliki pengaruh terhadap industri secara keseluruhan, maka
lingkungan tugas (task envir onment ) merupakan lingkungan yang memiliki pengaruh langsung
terhadap perusahaan karena memiliki interaksi langsung dengan faktor-faktor yang ada di
lingkungan tugas.Lingkungan tugas terdiri dari berbagai faktor seperti para pelanggan, para
pesaing, para pemasok, pasar tenaga kerja, industri serta lembaga keuangan.(Ashegian dan
Ebrahimi, 1990).
2. Lingkungan Internal Perusahaan
Berbagai faktor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan mencakup resources
and capabilities . Baik resources maupun capabilities yang dimiliki perusahaan saat ini akanmembatasi misi, tujuan, maupun strategi yang akan dibuat oleh perusahaan.
a. Resources (sumber daya)(Barney and Hesterly, 2008) merupakan sekumpulan aset, baik
dalam bentuk aset berwujud (misalnya fasilitas pabrik yang dimiliki perusahaan, produk
yang dihasilkan oleh perusahaan, persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan,
dan sebagainya) maupun dalam bentuk aset tidak berwujud (misalnya citra merek
perusahaan, atau reputasi perusahaan) yang berada didalam kendali perusahaan serta akan
membantu perusahaan dalam melakukan implementasi strategi untuk memperoleh
keunggulan bersaing.
b.
Capabilities adalah kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk mengkoordinasikansumber daya yang dimiliki dan memberdayakan sumber daya tersebut secara produktif.
Kapabilitas perusahaan terdiri dari tiga hal, yaitu struktur organisasi, proses organisasi,
dan sistem pengendalian organisasi. Proses organisasi menjadi faktor penentu untuk
menjalankan strategi tertentu guna mencapai tujuan perusahaan. Faktor penting lainnya
yang sangat berpengaruh terhadap kapabilitas perusahaan adalah keahlian dan
pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia (Hitt, Ireland dan Hoskisson,
2005). Dalam hal ini perusahaan secara berkelanjutan harus mampu mengembangkan
kemampuan modal manusia (human capital ) dalam menyerap informasi dan ilmu
pengetahuan sehingga akan dapat berkontribusi terhadap peningkatan mutu koordinasi
penggunaan sumber daya yang dimiliki.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
30/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |30| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
B. Tujuan Analisis Lingkungan Perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu analisis
lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal.Tujuan yang ingin diperoleh melalui
pelaksanaan kegiatan analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengidentifikasi adanya
berbagai peluang (opportunities) dan ancaman (threats).Peluang dan ancaman merupakan bagian
dari analisis SWOT ( strengths, weaknesses, opportunities, and threats).
Ancaman (threats ) adalah berbagai kondisi di dalam lingkungan eksternal perusahaan yang
dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing (Hitt,
Ireland dan Hoskisson, 2005).
Peluang (opportunities )adalah berbagai kondisi di lingkungan eksternal perusahaan yang
apabila dimanfaatkan akan membantu perusahaan mencapai keunggulan bersaing.
Bila analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan ditujukan untuk mengidentifikasi
berbagai peluang dan ancaman, maka analisis terhadap lingkungan internal perusahaan ditujukan
untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan (strengths ) dan kelemahan (weaknesses ) yang ada
pada sumber daya dan kapabilitas perusahaan.Dalam hal ini perusahaan melakukan komparasi
antara sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan dengan sumber daya dan
kapabilitas yang dimiliki pesaing.Komparasi sumber daya dan kapabilitas perusahaan ini sangat
diperlukan untuk menjaga kelangsungan usaha perusahaan.
C. Alat Analisis Untuk Memahami Perkembangan Lingkungan Luar Perusahaan
Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan
ancaman adalah analisis struktur industri atau yang lebih dikenal dengan model fi ve for ces
dari Michael Porter.Dalam hal ini Porter (1998) mendefinisikan strukur industri sebagai “the
underlying economic and technical characteristics of an industry’’.Selanjutnya Porter
menyebutkan adanya lima kekuatan persaingan dalam suatu struktur industri yang akan
berpengaruh terhadap profitabilitas suatuindustri, yaitu : the entry of new competitors (potensial
entrants), the threat of subtitutes (subtitutes), the bargaining power of buyers (buyers), the
bargaining power of suppliers (suppliers), and the rivalry among the existing
competitors.Kelima kekuatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Entry Barr iers (hambatan masuk) merupakan berbagai faktor yang akanmenghambat pendatang
baru ( potensial new entrants) memasuki suatu industri. Hambatan masuk yang rendah akan
mengakibatkan suatu industri mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin
meningkatnya persaingan diantara perusahaan dalam satu industri. Sebaliknya hambatan masuk
yang tinggi, diasumsikan akan dapat mempertahankan daya tarik industry untuk jangka waktu
yang panjang. Elemen-elemen struktur industri yang akan mempengaruhi entry barriers adalah:
economies of scale, proprietary product differences, brand identity, switching cost, capital
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
31/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |31| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
requirements, acces to distribution, absolute cost andvantages, government policy, expected
retaliation.
Determinants of Supplier Power . Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-syarat
perdaganngan yang menguntungkan bagi dirinya maupun yang menguntungkan bagi kedua belah
pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai berikut: differentiation of
inputs, switching cost of supplier and firm in the industry, presence of substitute inputs, supplier
concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchase in the industry,
impact of inputs on cast or differentiation, threat of forward integration. Apabila perusahaan
dapat memperoleh pasokan bahan baku dari beberapa pemasok, maka kedudukan perusahaan
relative lebih kuat dibandingkan pemasok sehingga tidak ada ancaman yang berarti bagi
perusahaan. Tetapi apabila perusahaan bergantung hanya kepada satu pemasok, maka kedudukan
pemasok menjadi kuat dan dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan.
Rivalry Determinants . Menurut Porter, intensitas persaingan (intensity of rivalry) antar
perusahaan dalam suatu industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: industry
growth,fixed costs/value added, intermitten overcapacity, product differencies, brand identity,
switching costs, concentration and balance, informational complexity, diversity of competitors,
corporate stakes, dan exit barriers. Perusahaan yang melakukan inovasi dapat menikmati profit
yang besar pada saat pesaing lain belum memasuki pasar yang sama. Tetapi sebagaimana
dinyatakan oleh Hermawan Kartajaya (2002), persaingan saat ini sudah memasuki tahap wild .
Hal ini ditandai dengan semakin cepatnya pesaing memperoleh akses teknologi sehingga dalam
waktu yang relatif singkat mereka akan dapat menghasilkan produk yang serupa dengan produk
yang dihasilkan oleh perusahaan innovator.
Determinant of Subtituti on Threat . Persaingan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan
tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga
menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa juga berasal dari
perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang
dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan produk subtitusi ( substitute products).
Determinant of Buyer Power .Pembeli memiliki posisi penting terhadap keberlangsunganhidup
perusahaan karena sales revenue yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan produk
perusahaan kepada buyer .Posisi tawar menawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual
barang dan jasa ditentukan oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan price
sensitivity. Bargaining leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor sebagai
berikut: buyer concentration versus firm concentration, buyer volume, buyer switching costs
relative to firm switching costs, buyer information, ability to backward integrate, substitute
products. Faktor lain yang menjadi determinan kekuatan pembeli adalah sensitivitas harga.
Sedangkan price sensitivity ditentukan oleh beberapa faktor seperti: price/total purchases,
product differences, brand identity, buyer profits, dan decision makers’ insentives.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
32/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |32| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
D. Alat Analisis Untuk Memahami Perkembangan Lingkungan Internal Perusahaan
Selain melakukan analisis terhadap lingkungan luar, perusahaan juga harus melakukan
analisis terhadap lingkungan internal perusahaan untuk dapat mengidentifikasi berbagai kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki oleh sumber daya dan kapabilitas perusahaan.Salah satu alat
analisis yang dapat digunakan adalah dengan melakukan value chain analysis (analisis rantai
nilai). Analisis rantai nilai bertujuan untuk melakukan analisis terhadap kemampuan sumber
daya internal organisasi yang terdiri dari berbagai fungsi organisasi seperti fungsi marketing,
keuangan, produksi, riset dan fungsi lainnya dimana keseluruhan kemampuan fungsi perusahaan
tersebut bermuara kepada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan margin .
Menurut Porter (1998) setiap korporasi memiliki rantai nilai internal yang berbeda.
Sebagai contoh bagi perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, Porter membagi aktivitas
perusahaan yang memiliki sumbangan terhadap pembentukan margin perusahaan kepada dua
kelompok kegiatan, yaitu primary activities (aktivitas utama perusahaan) yang mencakup
inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing and sales, service; dan support
activities (aktivitas pendukung) yang mencakup firm infrastructure, human resources
management, technology development dan procurement .
Analisis rantai nilai korporasi dilakukan melaui tiga tahapan (Wheelen and Hunger, 2004:86)
sebagai berikut:
1. Memeriksa rantai nilai dari masing-masing lini produk yang menyangkut berbagai
aktivitas yang berkaitan dengan produksi masing-masing produk atau jasa. Melalui
pemeriksaan ini akan dapat ditentukan aktivitas yang dapat dipandang sebagai kekuatan perusahaan (core competencies) atau merupakan sumber kelemahan (core deficiencies)?
Apakah setiap kekuatan yang dimiliki perusahaan menimbulkan keunggulan bersaing
sehingga dapat dikategorikan sebagai kompetensi yang unggul (distinctive competencies).
2. Memeriksa keterkaitan (linkages) rantai nilai di dalam masing-masing lini produk untuk
memastikan bahwa setiap bagian perusahaan akan dapat meningkatkan margin dan
menekan biaya.
3. Memeriksa kemungkinan terjadinya sinergi diantara nilai untuk berbagai lini produk yang
berbeda. Dalam hal ini perusahaan dapat mengupayakan terjadinya economies of scope
yang dihasilkan ketika rantai nilai dari dua produk yang terpisah melakukan aktivitas
bersama yang dapat menekan biaya. Sebagai contoh biaya yang dikeluarkan dalam
bentuk joint production untuk multiple product dengan menggunakan fasilitas produksi
yang sama akan jauh lebih rendah dibandingkan bila produk tersebut diproduksi secara
individual.
Tujuan akhir dari kegiatan manajemen adalah memperoleh keunggulan bersaing yang
dicirikan oleh, salah satunya, kepemimpinan biaya (cost leadership). Perusahaan yang
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
33/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |33| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
melakukan analisis rantai nilai akan dapat mengidentifikasi di bagian aktivitas manakah (apakah
primary activities ataukah supported activities). Perusahaan masih dapat melakukan perbaikan
struktur biaya sehingga akan mempengaruhi margin perusahaan.
Sumber daya dan kapabilitas perusahaan dikatakan memiliki kekuatan dibanding pesaing
apabila penggunaan sumber dayadan kapabilitas tersebut dapat menjadikan perusahaan lebih
unggul dibanding pesaing.Misalnya perusahaan memiliki keunggulan dari sisi biaya produksi.
Keunggulan biaya yang dimiliki oleh perusahaan memungkinkan perusahaan memperoleh
margin lebih besar dibanding pesaing, sekalipun perusahaan dan pesaing menetapkan harga jual
produk yang sama.
E. Kesimpulan
1. Perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun baik perusahaan profit maupun sosial
haruslah memperhatikan gejolak lingkungan perusahaan, memperhatikan secara
internal maupun eksternal. Gejolak yang harus diperhatikan ialah prinsip SWOT
seperti diterangkan pada bab sebelumnya dan menitik beratkan pada solusi ancaman
langsung tidak langsung jangka panjang dan pendek.
2. Dengan memahami dan mampu menerapkan Lingkungan Perusahaan beserta analisa
lingkungan perusahaan, dapat dipastikan segala ancaman dan bayang – bayang
bencana kerugian tidak akan berdampak pada suatu perusahaan, kemampuan
manajemen dalam hal lingkungan haruslah terus diasah dengan cara mengikuti
perkembangan informasi dalam segala bidang seperti kondisi politik serta hukum,
kondisi ekonomi, kondisi sosial masyarakat, dan perkembangan teknologi sehingga
terpaan segala macam ancaman dapat diselesaikan dari segala penjuru kesempatan.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
34/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |34| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
SOAL – SOAL
1. Tujuan memahami lingkungan perusahaan?Jelaskan beserta alasannya!
Jawab:
Tujuan memahami lingkungan perusahaan ialah untuk mengenal lebih jauh lingkunganseperti apa yang mampu mempengaruhi keberlangsungan roda organisasi perusahaan,
lebih memahami sifat – sifat lingkungan perusahaan beserta dampak penting serta
dampak gentingnya dalam terhadap perusahaan.
2. Tujuan memahami analisa lingkungan perusahaan? Dan Jelaskan!
Jawab:
Tujuan utamanya ialah untuk mampu menilai gejala – gejala yang terjadi di lingkungan
perusahaan, baik lingkungan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan sehingga
membantu manajemen untuk mengambil keputusan dalam menjalankan roda kemudi
perusahan.
3.
Sebutkan macam – macam lingkungan perusahaan beserta penjelasannya!Jawab:
Lingkungan Internal yakni lingkungan yang masih bisa dijangkau oleh kewenangan –
kewenangan manajemen dan relatif dapat dikendalikan atau bahkan dicegah dampaknya.
Lingkungan Eksternal yakni lingkungan yang relatif tidak dapat dikendalikan oleh
kewenangan perusahaan dan memerlukan daya upaya yang ekstar untuk menghindari
dampak penting terhadap perusahaan.
4. Sebutkan unsur – unsur lingkungan Internal perusahaan?dan Jelaskan!
Jawab:
Unsur – unsur lingkungan Internal perusahaan Yaitu terdiri dari:
a.
Lingkungan Capabilitas perusahaan (Pemegang Kewenangan) yakni kemampuan
perusahaan mengkoordinasikan; memanfaatkan dan mengendalikan secara efektif dan
efisien segala sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
b. Lingkungan Resources perusahaan ialah segala sumber yang dimiliki seperti memiliki
karyawan Middle manajemen dan firstlinner yang unggul pada masing – masing
tanggung jawab; memiliki segala alat-alat kerja yang selalu dikembangkan pada
pemutakhiran terkini; memiliki sumber bahan baku kualitas tinggi dan harga
kompetitif; memiliki nama baik perusahaan dan merk yang reputasinya baik.
-
8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen
35/56
TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN
Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
UNIVERSITAS GRESIK
Halaman |35| dari |56| Halaman
Oleh :
Aditya Mochamad Triwibowo
2015010027
Dosen:
Bapak Cahyani
UTS Smester 2
BAB 5
“MANAJEMEN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN”
A.
Konsep Stakeholder (Pemangku kepentingan) Perusahaan.
Melalui pengakuan terhadap berbagai elemen di lingkungan luar perusahaan yang
akan berpengaruh terhadap efektivitas pencapaian tujuan, para peneliti di Stanford Research
Institute (SRI) memperkenalkan konsep stakeholder pada tahun 1963 (Freeman dan Reid,
1983 : 89) yang mula-mula merujuk kepada pengertian :
“those groups without support the organization would cease to exist ”
(berbagai kelompok tertentu yang tanpa dukungan mereka perusahaan akan berhenti).
Freeman (1983 : 46), mendifinisikan stakeholder sebagai “ setiap kelompok atau
individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan”.
Stakeholder mencakup para pemegang saham ( share owners), para karyawan (employees), para
pelanggan (customers), para pemasok ( suppl